SITUS GEGER HANJUANG SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA DI DESA LINGGAMULYA KECAMATAN LEUWISARI KABUPATEN TASIKMALAYA
Irsan Nugraha1(
[email protected]) H. Nandang Hendriawan,Drs,M.Pd2 (
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
ABSTRACT IRSAN NUGRAHA.2015.SiteGegerHanjuangasCulturalattractionsinthe VillageDistrict ofLinggamulya LeuwisariTasikmalaya District. Geography Studies
Program.The Faculty of Education University of Siliwangi Tasikmalaya. This research is motivated by the presence of cultural attractions such site Geger Hanjuang monument located in the Village District of Linggamulya Leuwisari Tasikmalaya District. This site-sized building with an area of 2,986 m2.Yang be a problem in this study are: 1) How does the presence of Geger Hanjuang site located in the Village District of Linggamulya Leuwisari Tasikmalaya District? 2) What are the Potential support siteGeger Hanjuang As Attractions Cultural Village Linggamulya Leuwisari District of Tasikmalaya District? The method used is the author of qualitative descriptive. Data collection techniques used are field observations, interviews, literature, study documentation, literature. Who became an informant interviews are: Preserver site (Kuncen), village elders, village chief Linggamulya, Society, and site visitors. Based on the data that has been obtained from the results of research and data processing, the authors concluded as follows: for the existence of this site Geger Hanjuang be his monument where the existence of a historical inscription found Geger Hanjuang where as a forerunner of Tasikmalaya District. Potential support site Geger Hanjuang as attractions is the scenery of rice fields is still beautiful, the tradition of pilgrimage which on August 21 as the anniversary of Tasikmalaya district, the existence of such a monument menhir Galunggung form, often their camp events, as sports facilities ,their pedigree board Tasikmalaya regent regent of age kebataraan until now, as well as relics of the kingdom Galunggung and waterfall Pamutuh. Keywords: Site Geger Hanjuang, Cultural Tourism
ABSTRAK IRSAN NUGRAHA.2015.Situs Geger Hanjuang sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Program Studi Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya objek wisata budaya Situs Geger Hanjuang yang berupa monumen yang berada di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Bangunan Situs ini berukuran dengan luas 2.986 đť‘š2 .Yangmenjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana keberadaan Situs Geger Hanjuang yang berada di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya? 2) Potensi apa sajakah yang menunjang Situs Geger Hanjuang Sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya? Metode penulis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi lapangan, Wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi, studi pustaka. Yang menjadi informan wawancara adalah: Pemelihara Situs(kuncen), sesepuh kampung, Kepala Desa Linggamulya, Masyarakat, dan pengunjung situs. Berdasarkan data yang telah di dapat dari hasil penelitian dan pengolahan data maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: untuk keberadaan Situs Geger Hanjuang ini berupa monument yang mana keberadaan nya dari sejarah ditemukan prasasti Geger Hanjuang yang dimana sebagai cikal bakal Kabupaten Tasikmalaya. Potensi yang menunjang Situs Geger Hanjuang sebagai Objek wisata adalah adanya panorama persawahan yang masih asri, adanya tradisi napak tilas yang mana pada tanggal 21 Agustus sebagai hari jadi kabupaten Tasikmalaya, adanya tugu menhir yang berupa bentuk Gunung Galunggung, sering adanya acara perkemahan, sebagai sarana olahraga, adanya papan silsilah bupati Tasikmalaya dari jaman kebataraan sampai bupati sekarang, serta peninggalan Kerajaan Galunggung. Kata Kunci: Situs Geger Hanjuang, Wisata Budaya
A. PENDAHULUAN Pariwisata Provinsi Jawa Barat kaya akan objek wisata budaya yang terus di temukan dan perlu dikembangkan, Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup memiliki potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Tasikmalaya, dan sektor ini merupakan salah satu sektor yang dapat mendukung pertumbuhan suatu wilayah. Budaya sangat penting perannya dalam pariwisata.Pariwisata budaya dapat dilihat sebagai peluang bagi wisatawan untuk mengalami, memahami, dan menghargai karakter dari destinasi, keragaman budayanya.Termasuk di dalamnya mengenai jejak peninggalan budaya pada zaman dahulu berupa situs Cagar Budaya. Salah satunya adalah Situs Geger Hanjuang yang berada di Desa Linggamulya
Kecamatan
Leuwisari
Kabupaten
Tasikmalaya
yang
keberadaannya bahwa ini tempat dimana prasasti Geger Hanjuang temukan yang dimana
sebagai cikal
bakal berdirinya
sebuah pemerintahan
Tasikmalaya. Serta potensi yaitu fanorama yang masih asri serta pemandangan dengan melihat panorama keindahan area persawahan, adanya tugu menhir, adanya tradisi napak tilas yang diselenggarakan setahun sekali yaitu pada hari jadi kabupaten Tasikmalaya, sebagai area perkemahan bagi siswa sekolah, serta sarana olahraga bagi masyarakat. Papan silsilah Bupati yang memerintah Kabupaten Tasikmalaya serta adanya peninggalan kerajaan Galunggung serta potensi wisata alam yaitu curug pamutuh.Maka penulis melihat potensi Situs Geger Hanjuang dijadikan ebagai Objek Wisata Budaya di Desa Linggamulya.Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul.“Situs Geger Hanjuang Sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya”. B. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penelian adalah metode deskriptif kualitatif .pemelihan metode
metode deskriptif kualitatif ini
didasarkan bahwa penulis mencoba memberiikan gambaran tentang
keberadaan Situs Geger Hanjuang serta objek wisata yang menunjang sebagai objek wisata budaya yang berada di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Karena terlalu luas masalahnya, makadalam penelitian kualitatif, peneliti akan membatasi masalah yang disebut dengan focus penelitan yang berisi pokok masalah yang bersifat umum. Fokus penelitiannya adalah keberadaan Situs Geger Hanjuang serta objek wisata yang menunjang sebagai objek wisata budaya yang berada di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. C. PEMBAHASAN 1. Keberadaan Situs Geger Hanjuang yang Berada di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. a. Penemuan Prasasti Geger Hanjuang Sesuai dengan ditemukan nya prasati Geger Hanjuang pada tahun 1877 oleh K.P Holle yang isinya adalah amanat galunggung dalam prasasti tersebut dituliskan tanggal 13 baprapada setelah di hitung sama dengan
tanggal 21 Agustus 1111 yang menjadikan
tanggal 21 Agustus sebagai hari jadi Kabupaten Tasikmalaya. Yang didalam prasasti tersebut membuat parit pertahanan keraton di Ibukota Galunggung yang disebut Rumatak yaitu suatu pendirian kerajaan perubahan dari kebataraan yang berubah menjadi kerajaan. b. Berpindahnya Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya Perenan Geografi tidak lepas dari prinsip Penyebaran Menurut (Ahman Sya 2011:39) Prinsip penyebaran Geografi adalah Gejala dan fakta geografi, baik yang bekenaan dengan alamnya maupun mengenai dengan manusiannya, tersebar dipermukaan bumi. Untuk mengungkapkan persoalan dan dan berkenaan dengan gejala dan fakta dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala pada peta, dan dapat mengungkapkan hubungan satu sama lain.
Situs geger Hanjuang berkaitan dengan asal mulanya pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang berkenaan langsung dengan proses sejarah berpindah-pindahnya ibukota Kabupaten Tasikmalaya yang mulanya pemerintahan di Leuwisari yaitu di bukit Geger Hanjuang yang tepatnya di Desa Linggamulya seterusnya berpindah ke Kecamatan Salopa, Periode selanjutnya berpindah ke Sukaraja, seterusnya berpindah ke Kecamatan Manonjaya, terus berpindah ke Tasikmalaya dan pada tahun 2010 Ibu kota Kabupaten Tasikmalaya berpinda ke Kecamatan Singaparna. c. Site and location Geger Hanjuang perlu mengkaji terhadap Geografi lingkungan, geografi kewilayahan serta geografi sebagai suatu penelaahan relasi keruangan gejala. Geografi
pada
hakikatnya
merupakan
disiplin
ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya diruang permukaan bumi.Hubungan ini dikenal dengan relasi, yang mencangkup interelasi, interaksi dan interpedensi antar manusia dengan lingkungan itu. Geografi lingkungan menurut Ahman Sya (2011:22) adalah cabang geografi yang memiliki erat dengan perkembangan pola-pola antar hubungan manusia dan perubahan lingkungan itu sendiri.melihat bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamiahnya. Sehingga menghasilkan pola-pola kehidupan atau pandangan hidup manusia itu sendiri terhadap lingkungan termasuk konsep-konsep kehidupan manusia tentang diri dan lingkungannya. Dalam mengkaji lingkungan untuk pola-pola kehidupan di Situs Geger Hanjuang yang dahulu adalah sejarah adanya kerajaan Galunggung kini telah dibangunnya sebuah situs yang berupa monumen Geger Hanjuang yang dimana untuk memberikan sepirit yang memancarkan ketangguhan hati dan ketetapan bathin untuk
menghargai dan mewarisi semangat hidup dengan semangat juang para leluhur. Geografi kewilayahan yang sangat erat di Situs Geger Hanjuang bahwa situs ini adalah sebuah situs berupa monumen yang dimana keberadaannya memiliki fanorama alam yang sejuk karena berada dikawasan dinding ari Galunggung, situs ini digunakan sebagai acara kebudayaan yaitu napak tilas, serta dalam memanfaatkan untuk mengenalkan
sejarah
sebagai
pegetahuan
bagi
siswa
serta
mengenalkan bahwa adanya peninggalan kerajaan Galunggung, situs ini sering dilaksanakannya acara perkemahan siswa sekolah, serta sarana olahraga bagi masyarakat. Dalam peninggalan Keperbakalaanan dan monumen menurut Marfaung (2000 : 46) Peninggalan sejarah purbakala dan monumen termasuk golongan budaya, monument nasional, gedung bersejarah, kota, desa bangunan-bangunan keaagamaan seperti gereja, kuil, candi candi, puri, masjid serta tempat-tempat bersejarah lain seperti betterfield merupakan suatu jenis objek daya tarik wisata utama di banyak Negara. Dengan adanya kriteria tersebut maka Situs Geger hanjuang yang berada di Kampung Geger Hanjuang Dusun Rawa Girang Kecamatan Leuwisari tergolong bangunan yang bersejarah karena terdapat adanya benda peninggalan kerajaan Galunggung serta curug Pamutuh. 1. Potensi yang menunjang sebagai objek wisata budaya Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa yang menunjang sebagai objek wisata budaya yang berada di Situs Geger Hanjuang adalah daya tarik budaya dan potensi wisata alam. Menurut Yoeti (1996:120) jenis dan macam wisata pembagian menurut objeknya yang menunjang dijadikan sebagai objek wisata budaya tersebut yaitu Cultural Tourism (budaya) yaitu jenis pariwisata, dimana motivasi orang-
orang telah melakukan perjalanan disebabkan karena adanya tarik dan seni budaya suatu tempat atau daerah. Selanjutnya bahwa situs ini da beberapa hasil kebudayaan manusia, menurut Sumardjan dalam Soekanto (2009:51) mengatakan bahwa mengatakan kebudayaan sarana hasil, karya rasa dan cipta manusia. Di situs Geger Hanjuang ini ada Acara Napak Tilas yang merupakan acara yang dilakukan Di situs Geger Hanjuang yang dilaksanakan pada hari jadi Kabupaten Tasikmalaya yang di hadiri oleh Bupati Tasikmalaya beserta jajarannya. Selanjutnya menurut Yoeti (1996 : 178) Untuk daerah yang dijadikan objek wisata maka daerah tersebut harus memiliki kriteria yang memenuhu kebutuhan para wisatawan, antara lain daerah itu harus mempunyai apa yang disebut something to see artinya ditempat tersebut harus ada objek objek wisata dan antraksi wisata, yang berbeda dengan apa yang dimiliki daerah lain, didaerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan something to do artinya ditempat tersebut setiap banyak yang dapat dilihat dan disaksikan. daerah tersebut harus memiliki apa yang disebut dengan istilah something to buy artinya, ditempat tersebut harus tersedia fasilitas berbelanja. Dari penjelasan diatas apabila Situs Geger Hanjuang ingin menjadi objek wisata yang memenuhi syarat tersebut. Di Situs Geger Hanjuang Something to see yang dapat dilihat atau disaksikan adanya Situs yang berupa monument Geger Hanjuang, adanya papan nama bupati yang memrintah kabupaten Tasikmalaya, adanya beberapa menhir petilasan kerajaan Galunggung, Curug Pamutuh dan juga dapat menyaksikan Napak Tilas yang dilaksanakan pada hari jadi Kabupaten Tasikmalaya, perkemahan siswa sekolah, dan sebagai sarana olahraga. Selanjutnya something to do yang berada di Situs Geger Hanjuang yaitu sarana olahraga, berziarah, berfoto atau melakukan penelitian atau pembelajaran tentang sejarah.Dan terakhir adalah something to buy sebenarnya apabila ada yang berjualan ada ciri khas tersendiri dari barang-
barang lain seperti kerajinan seperti dari kerajinan bambu yang dijadikan barang-barang rumah tangga yang disebut besek dibuat di Kampung Geger Hanjuang
Dusun
Rawa
Girang
Desa
Linggamulya
Kecamatan
Leuwisari.Itu semua asli dibuat dari Kecamatan Leuwisari. Sedangkan untuk menambah apabila ada syarat lain yang dijumpai berbaga tempat adalah something to eat, untuk di Situs Geger Hanjuang belum adanya ciri khas makanan sendiri yang muncul menjadikan satu kekurangan menjadi syarat-syarat disebutkan tadi. . a. Potensi wisata 1) Panorama alam Situs Geger Hanjuang merupakan situs yang terletak di Kampung Geger Hanjuang Dusun Rawa Girang Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Situs ini memiliki Panorama alam masih alami yang dinikmati oleh pengunjung atau masyarakat sekitar sesuai dengan What to see? (Oka A. Yoeti) 1996:177) serta dapat merasakan udara yang masih sejuk karena Situs Geger Hanjuang terletak dikawasan bukit yang terdapat dikawasan Gunung Galunggung.Kita dapat melihat aktifitas warga sekitar menanam padi dan memanen padi dan pemandangan hamparan sawah. 2) Tugu Situs Geger Hanjuang Dalam situs Geger Hanjuang yang berupa monument ini terdapat menhir peninggalan Kerajaan Galunggung dengan ukuran 40 cm
sedangkan
dibawah
batu
menhir
berupa
semen
buatan
manusia.Tugu ini dimaksudkan bahwa di kawasan ini telah berdiri kerajaan Galunggung.serta bentuk tugu ini meyerupai Gunung Galunggung pada waktu zamannya. 3) Tradisi Napak Tilas Tradisi napak tilas merupakan tradisi tahunan yang rutin digelar pada hari jadi Kabupaten Tasikmalaya yaitu pada 21 Agustus sesuai dengan isi prasasti geger hanjuang, tradisi napak tilas ini yang dihadiri oleh Bupati Tasikmalaya, Muspida Kabupaten Tasikmalaya,
Napak tilas yang diselenggarakan di monumen Situs Geger Hanjuang ini diawali dengan acara pengajian terlebih dahulu, dilanjutkan sambutan dari masyarakat pribumi selanjutnya membacakan riwayat pemerintahan Galunggung, selanjutnya membacakan isi prasasti Geger Hanjuang yang di dalam bentuk bahasa sunda buhun yaitu : Tra ba I gunna apuy nasta gomati sakakala rumatak disusu (k) ku batara hyang pun. seterusnya membacakan Silsilah Bupati yang memerintah Kabupaten Tasikmalaya dari zaman kebataraan sampai bupati sekarang kesemua rentetan ini dibacakan oleh Bapak Sekda Kabupaten Tasikmalaya. Selanjutnya sambutan dari Bapak Bupati Tasikmalaya serta sambutan-sambutan yang lainnya.Setelah acara upacara telah selesai Bupati memberikan sembako serta uang kepada perumat monumen Situs Geger Hanjuang.Sebagai pengabdian terhadap situs prasejarah ini.Selanjutnya mendatangi tugu Geger Hanjuang serta mendengarkan aspirasi masyarakat.Sebagai acara hiburan pun dilakukan yaitu seperti lomba membuat tumpeng, unjuk suara. 4) Kegiatan Perkemahan Dalam
kegiatan
perkemahan
dimulai
pada
tahun
2009.Pemanfaatan lahan yang tersedia di area Situs dimanfaatkan oleh kegiatan
siswa
untuk
kegiatan
perkemahan.Dalam
tujuannya
pemerintah dengan dilaksanakannya acara perkemahan bagi siswa sekolah dapat menumbuhkan rasa jiwa para pahlawan serta rentetan sejarah Tasikmalaya.Serta menambah ilmu pengetahuan. 5) Sarana Olahraga Dalam halnya memanfaatkan lahan yang ada yang cukup luas warga
sekitar
memanfaatkan
lahan
upacara
sebagai
sarana
olahraga.Untuk kegiatan sarana olahraga ini biasanya hanya hari minggu.Banyak masyarakat yang berolahraga.
Sarana yang berada disekitaran situs : (a) Podium Podium ini bisa juga disebut dengan tempat peristirahatan berupa saung dalam bahasa sunda.Dimana podium ini adalah salah satu salah satu sarana dan prasarana yang berada di Situs Geger Hanjuang.Bangunan ini merupakan tempat persisirahatan bagi pengunjung. Untuk arsitektur bangunannya
sangat unik
yaitu berupa atas nya terbuat dari atap tirai bambu
yang
menjulang ke atas sedangkan untuk bangunan nya bangunan biasa. Yang mempunyai tiang-tiang enam.Untuk arsitektur podium ini dimaksudkan untuk melambangkan seni kerajaan Galunggung. (b) Balai Pertemuan Disekitaran
Situs
terdapat
balai
pertemuan,
balai
pertemuan milik juru pemelihara situs bisa dibilang bangunan ini sebagai ruang tamu para tamu yang berkunjung ke Situs Geger Hanjuang. (c) Mushola Mushola merupakan bangunan kecil yang dibangun oleh warga secara bergotong royong karena kampung Geger Hanjuang masih melekat dengan tradisi gotong royong. Mushola ini yang melambangkan
bahwa
Kampung
Geger
Hanjuang
taat
menjalankan perintah agama. 6) Papan silsilah Bupati Tasikmalaya Papan tulis ini dibuat pada tahun 1983 pada masa pemerintahan Letkol H. Hudly Bambang Aruman yang tujuan untuk merngingatkan serta mengetahui oleh masyarakat luas siapa saja bupati yang memerintah Kabupaten Tasikmalaya dari mulai zaman kebetaraan, kerajaan Galunggung, zaman kerajaan di Sukakerta, zaman kebupatian Sukapura di Sukaraja, zaman kebupatian Sukapura di Manonjaya, dan pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya sampai sekarang
b. Peninggalan Kerajaan Galunggung: 1) Batu Penyangga Di dalam lokasi Situs Geger Hanjuang ini terdapat Lokasi batu penyangga yang saat ini terpendam dalam kolam, yang hanya sebagian saja informasi yang diperoleh batu tersebut berukuran panjang 250 cm, lebar 180 cm dan tebal 80 m. 2) Batu menhir Pawayangan Batu pawayangan ini menurut penelitian dari arkeologi merupakan batu menhir peninggalan kerajaan galunggung yang menyerupai seperti batu pipih tapi untuk keadaan saat ini tidak ada perhatian. Menhir ini terletak pada koordinat 07°18’12,42” LS dan 108°04’51,03”BTberukuran panjang 130 cm, dan lebar 25 cm. Menhir ini berada di tepi parit Cidalem yang mempunyai lebar sekitar 1 meter. 3) Talaga Manggung Sumber mata air ini yang disebut talaga manggung terletak pada koordinat 07°18’12,1” LS dan 108°04’49,6” BT. Menurut informasi masyarakat, sesuai dengan namanya merupakan telaga yang merupakan sumber air bagi kebutuhan masyarakat di wilayah itu. Dan sebagai Manggung ini dulunya adalah tempat manggung Raja-raja Galunggung. 4) Saung Galah Sesuai dengan namanya bahwa pada masa lampau merupakan suatu lokasi dimana terdapat Saung.Saung Galah terletak pada koordinat
07°8’37,6”
dan
108°04’48,5”
BT.
Menurut
Masyarakat.Dulunya dilokasi ini berdiri saung panggung yang terbuat dari bahan kayu dan atap sirap yang diperkirakan merupakan sisa-sisa bangunan keraton Kerajaan Galunggung dan pertemuan para raja.Untuk sekarang lokasi tersebut merupakan lahan sawah milik penduduk.
5) Batu Menhir Sanghiang Batu Menhir ini disebut juga batu sanghiang yang terdapat di lahan persegi empat yang terletak disebuah parit Cidalem. Dan terletak pada koordinat 07°18’42,71”LS dan 108°04’55,31” BT. Di situs ini terdapat 2 menhir. Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal periode Neolitikum (6000/4000SM-2000) yang terletak diatas tanah. Menhir adalah tugu batu yang sengaja dibuat untuk mengenang jasa para pemimpin kelompok mereka yang telah meninggal. Ada 2 menhir yang
pertama
dinamakan
menhir
(Eyang
Prabu
Linggajaya)
mempunyai ukuran tinggi 270 cm lebar 130 cm dan terdiri 6 sisi. Dan batu menhir kedua berukuran 86 cm, lebar 33cm dan tebal 20 cm. 6) Makam Eyang Haji Ajisaka Makam ini merupakan makan Eyang Haji Ajisaka yang di keramatkan oleh masyarakat Desa Linggamulya.Kondisi lahan cukup bersih dan hanya terdapat tanaman rumput sedangkan sebagai pembatas
lahan
disekelilingya
makam
ini
ditandai
dengan
kapolaga.sayang nya saat ini belum ada yang mengetahui asli tentang riwayat Eyang Haji Ajisaka ini, makam ini banyak orang yang datang untuk berziarah. c. Serta potensi pariwisata yang lainnya 1) Curug Pamutuh Potensi yang terdapat di Kawasan ini selain Situs Geger Hanjuang terdapat potensi wisata lain yaitu berupa Air Terjun atau dalam bahasa sunda dinamakan curug yang berarti air yang jatuh dari ketinggian tertentu. Air terjun tersebut dinamakan curug Pamutuh yang terletak di Dinding Ari Gunung Galunggung maka potensi wisata disana bisa dikembangkan menjadi objek wisata. Air terjun ini sangat unik dikarenakan air yang jatuh dari
dinding tebing-tebing
Galunggung, untuk dapat melihat curug Pamutuh harus dengan stamina yang prima dan persiapan cukup karena untuk melihatnya harus melalui perjalannan yang lama sekitar 20 menit dari lokasi
Geger Hanjuang dengan jalan setapak. Tinggi curug ini berkisar 20 meter. Namun dengan lamanya perjalanan yang cukup lama akan terbayar oleh panorama yang indah Curug Pamutuh. D. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Keberadaan Situs Geger Hanjuang
serta potensi apa saja yang menujang Situs Geger Hanjuang
sebagai objek Wisata Budaya yang berada di desa Linggamulya Dusun Rawa Girang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya
penulis dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1. Keberadaan Situs Geger Hanjuang yang ada di desa Linggamulya Situs Geger Hanjuang merupakan salah satu situs yang terdapat di di Desa Linggamulya Dusun Rawa Girang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Situs Geger Hanjuang menurut sesepuh kampung serta pemelihara situs di beri nama Geger Hanjuang sesuai dengan nama kampung itu sendiri. Geger yang berarti tulang tonggong/sirip dalam bahasa sunda atau tulang punggung, sedangkan hanjuang yang berarti pohon
hanjuang
yang
menjadi
ciri
khas
tanaman
kampung
tersebut.Dinamakan tulang punggung karena kampung ini ini diampit oleh dua sungai yaitu Sungai Ciampo dan Sungai Cikupang.sungai Ciampo. Situs geger Hanjuang juga berkaitan dengan penemuan prasasti Geger Hanjuang yang menadi cikal bakal Kabupaten Tasikmalaya dan berkenaan langsung dengan proses sejarah berpindah-pindahnya ibukota Kabupaten Tasikmalaya. Dalam perkembangan sejarah dan telah ditemukannya beberapa situs dan prasasti dan penemuan lainnya yang terdapat Linggamulya
Pemerintah
Kabupaten
Tasikmalaya
pada
di Desa zaman
pemerintahan Kolonel H. Hudli Bambang Haruman pada tahun 1983 dibuatlah sebuah Situs berupa monument Geger Hanjuang dan diresmikan pada tahun 1986. Sampai sekarang Monumen Situs Geger Hanjuang
tersebut digunakan beberapa kegiatan kebudayaan, kegiatan sekolah dan kegiatan masyarakat. 2. Potensi yang bisa menujang Situs Geger Hanjuang sebagai objek wisata budaya Objek wisata budaya yang berada di Situs Geger Hanjuang yaitu berupa fanorama alam yang masih alami, adanya tradisi kebudayaan napak tilas yang dilaksanakan pada hari jadi kabupaten Tasikmalaya. Acara perkemahan bagi siswa sekolah, sarana olahraga bagi masyarakat, adanya papan silsilah Bupati yang memerintah Kabupaten Tasikmalaya dari zaman Kebataraan Dangiang Guru Galunggung, zaman kerajaan Galunggung, Kerajaan Sukakerta, zaman kebupatian Sukapura di Sukaraja zaman kebupatian Sukapura di Manonjaya, zaman Sukapura di Tasikmalaya dan nama kabupaten menjadi Tasikmalaya. Serta beberapa peninggalan kerajaan galunggung yaitu berupa Batu Penyangga, Batu Pawayangan, Talaga Manggung, Saung Galah, Batu menhir Sanghiang, dan makan Eyang Ajisaka dan berupa potensi wisata alam yaitu berupa curug Pamutuh. Saran Dalam penelitian mengenai Situs Geger Hanjuang yang beradada Di desa Linggamulya Dusun Leuwisari Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya: 1. Perlu adanya perhatian pemerintah tentang keberadaan situs geger hanjuang serta peninggalan kerajaan galunggung yaitu berupa sarana dan pasarana yang mendukung adanya objek wisata budaya. 2.
Adanya penyuluhan terhadap masyarakat sekitar tentang pengetahuan masyarakat berupa dampak yang ditimbulkan adanya objek wisata di daerah ini.
3. Bagi peneliti lanjut, pada hal-hal yang belum diketahui, peneliti hendaknya
diteliti lebih mendalam lagi agar bisa bisa bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahman sya.(2011). Pengantar Geografi.Bandung : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Marfaung, Happy (2000).Pengetahuan Pariwisata. Bandung : ALFABETA Soekanto, Soerjono. (2011). Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Sudarti
dkk (Tim Penyusun).(2004). LaporanPersebaran Situs-Situs di Kecamatan Leuwisari dan Sekitarnya di Kawasan Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya dalam laporan hasil penelitian Arkeologi.(tidak diterbitkan) Sugiyono.(2012). Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung : CV. ALFABETA Yoeti, Oka A. (1996).Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa