SIDa X.10 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL
Dr. Ir. Agung Prabowo, M.Eng
Kementerian Pertanian 2012
LATAR BELAKANG Terbatasnya cadangan energi fosil menuntut pemerintah segera melakukan pemanfaatan energi alternatif yang beorientasi pasar, optimal dan bijaksana. Potensi energi surya di Indonesia memiliki intensitas radiasi rata‐rata 4 – 5 kWhm2 sepanjang tahun, tetapi pemanfaatannya baru mencapai 5 MWp. Bantul merupakan salah satu Kabupaten di DIY yang memiliki potensi energi surya yang tinggi dengan intensitas radiasi matahari rata‐rata mencapai 4,5 kWh/m2. Kesulitan air disaat kemarau menjadi permasalahan usahatani di Bantul. Alternatif mengambil air dari sumur di tengah ladang atau sawah telah banyak dilakukan, namun tidak berkelanjutan karena biaya operasional untuk bahan bakar pompa tidak mampu diupayakan oleh petani. Oleh karena itu pemanfaatan energi surya sebagai sumberdaya bagi pompa air diharapkan mampu memberikan kepastian pemenuhan kebutuhan air irigasi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
Lanjutan…………………….Latar belakang
Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Teknologi pengairan berbasis air tanah dengan pompa DC di Kabupaten Bantul pada skala petani untuk meningkatkan intensitas penanaman di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penerapan energi surya telah banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan. Perubahan bentuk teknologi pemanfatan energi surya untuk penyediaan air irigasi sudah mengarah kepada bentuk teknologi yang mempunyai tujuan dan sasaran untuk meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis. Perubahan bentuk teknologi yang terkandung dalam tata cara penyediaan air irigasi yang berorientasi pemanfaatan energi surya memerlukan transfer pengetahuan dalam hal pemahaman hubungan aspek lingkungan, teknologi, sos‐ek dan institusi.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
2
PERMASALAHAN
Kesulitan air disaat kemarau menyebabkan berkurangnya intensitas penanaman
di lahan pantai, Bantul Potensi usahatani lahan pantai di Bantul cukup menjanjikan petani Pemanfaatan energisurya untuk usahatni lahan pantai belum optimal Kegiatan pertanian padi didukung oleh sistem irigasi teknis, sedangkan untuk usahatani di lahan pantai menggunakan sistem irigasi sumur rentengyang saat ini sudah tidak dimanfaatkan lagi karena keterbatasan sumber air dan biaya operasional untuk bahan bakar pompa air. Pemanfaatan energi surya sebagai sumberdaya bagi pompa air diharapkan dapat mengatasi problem ketidak mampuan biaya operasional dan meningkatkan intensitas penanaman bagi usahatani di lahan berpasir.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan berasal dari sinar matahari. Pengembangan teknologi pompa air untuk pengelolaan energi berbasis sumberdaya lokal. Peningkatan intensitas penanaman di lahan suboptimal pantai.
Fokus Kegiatan Penerapan pompa DC dengan penggerak (sumberdaya) berasal dari energi surya yang dimanfaatkan untuk mengairi tanaman yang potensial menghasilkan pendapatan bagi petani di desa Ngentak, Kelurahan Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY dengan melibatkan instansi terkait dan kelompok tani Pandan Asih II. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
Lanjutan……………METODOLOGI
Kebutuhan air tanaman
Uji fungsional dan lapang
Desain Penelitian
Pabrikasi
Menentukan Sumber air
Seleksi rangkaian PV Menentukan Layout sistem
Water storage
Lokasi PV panel Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
Seleksi pompa & kebutuhan daya Menentukan TDH Menentukan debit pompa 5
Lanjutan……………METODOLOGI Koordinasi dan sinkronisasi
Tahapan – Metode Pelaksanaan
Baseline survey Rekomendasi penerapan pompa DC
Penentuan parameter disain Perancangan instalasi pompa DC
Pabrikasi
Analisis teknis dan ekonomis
Uji fungsional & Uji lapang
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
Sosialisasi penerapan pompa DC
Monev
6
Lanjutan……………METODOLOGI PERKEMBANGAN DAN HASIL KEGIATAN Rapat Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 5 April 2012 oleh Kemenristek, Pemda Bantul, LAGG, LAPAN, KKP, BBP Mektan dan BPTP DIY di PLTH Bantul. Tindak lanjut dari kegiatan ini, Tim BBP Mektan telah berkoordinasi dengan BPTP DIY, Pemda dan PLTH Bantul untuk melakukan sosialisasi pengoperasian dan pemanfaatan teknologi pompa DC bertenaga surya. Pabrikasi, uji fungsional, pemasangan isntalasi di lokasi dan uji lapang. Pengembangan pemanfaatan hasil litbangyasa kedepan adalah meliputi: (1) bekerjasama dengan mitra pabrikan alsintan dan/atau workshop PLTH dalam upaya komersialisasi dan pengembangan secara luas, (2) melakukan pendampingan, pembinaan dan pelatihan kepada bengkel‐bengkel lokal agar dapat melayani jasa perbaikan instalasi pompa DC yang diintroduksikan tersebut, (3) bekerjasama dengan pemangku kepentingan serta lembaga riset daerah untuk monitoring, evaluasi supervisi dalam rangka upaya untuk mendapatkan umpan balik dalam perbaikan dan pengembangan secara lebih luas.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
7
SINERGI KOORDINASI
Sinergi koordinasi dilakukan untuk menjalin kerja sama untuk kesamaan tujuan sehingga bisa dijalin kegiatan yang berbeda dalam satu program yang sama, yaitu: a). Peran BBP Mektan adalah penyediaan pompa DC, instalasi pipa dan memberikan pelatihan pengoperasian pompa ke kelompok tani b). Peran BPTP DIY adalah melakukan analisis kelayakan secara sosial dan ekonomi c). Peran PLTH adalah menyediakan lokasi penempatan instalasi pompa DC dan memonitor kinerja instalasi pompa tersebut saat digunakan oleh petani pengguna. d). Peran LAPAN (system sumur pompa DC dgn energi terbarukan, inovasi control pengarah kincir 10KW, system energy terbarukan battery 80 biji 20/4 =100 Ah). e). Peran Pemda Bantul adalah melakukan pendampingan pelatihan pengoperasian dan perawatan instalasi pompa DC
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
lanjutan………SINERGI KOORDINASI
Strategi Koordinasi
Target Pencapaian Input teknologi dan sistem pengembangan
BAPPEDA
Petani lahan pantai
Dinas Pert
Inovasi kelembagaan dan monitoring kegiatan
BALITBANGDA
BBP Mektan
BPTP DIY
KKPE / KUR
Pendampingan dan pelatihan
Pendanaan / pinjaman
Kelompok Tani
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
KOPERASI
9
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil Dilakukan dengan menerapkan secara langsung hasil litbangyasa berupa instalasi pompa DC penggerak energi surya di kelompok tani Pandan Asih II desa Ngentak, Kelurahan Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY. Sebelum diterapkan di lokasi, instalasi pompa DC tersebut terlebih dahulu diuji secara fungsional di bengkel perakitannya. Penerapan pompa DC tersebut diawali dengan sosialisasi dan pelatihan mengenai pengoperasian dan perawatan kepada kelompok tani. Pendampingan tetap dilakukan oleh BPTP Yogyakarta dan petugas pengelola PLTH di desa Ngentak, Bantul.
Wujud – bentuk pemanfaatan hasil a). Terpasangnya instalasi pompa DC yang besumberdaya tenaga surya sebanyak 2 (dua)unit di desa Poncosari, dusun Kuwaru, Kelompok Tani Pandan Asih II, Bantul b). Telah dilakukan uji fungsi dan uji kinerja pompa dan instalasi solar cell tersebut.
Pihak yang telah memanfaatkan hasil kegiatan Kelompok Tani Pandan Asih II, dusun Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantu.
Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan a). Dua buah instalasi pompa ini mampu menyediakan air dengan debit 31,2 liter/mnt sehingga mampu memenuhi bak penampung ukuran 80 m3 selama 4 hari dengan jam kerja 12 jam/hari. b). Meningkatkan intensitas penanaman untuk usahatani di lahan pantai Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
10
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke Depan Pengembangan pemanfaatan hasil litbangyasa kedepan adalah meliputi: (1) bekerjasama dengan mitra pabrikan alsintan dan/atau workshop PLTH dalam upaya komersialisasi dan pengembangan secara luas, (2) melakukan pendampingan, pembinaan dan pelatihan kepada bengkel‐bengkel lokal agar dapat melayani jasa perbaikan instalasi pompa DC yang diintroduksikan tersebut, (3) bekerjasama dengan pemangku kepentingan serta lembaga riset daerah untuk monitoring, evaluasi supervisi dalam rangka upaya untuk mendapatkan umpan balik dalam perbaikan dan pengembangan secara lebih luas.
Strategi Pengembangan ke Depan Dengan model pengembangan yang telah dilaksanakan ini selanjutnya dievaluasi untuk memberikan rekomendasi dan saran perbaikannya. Dengan hasil ini, dapat dilakukan pengembangan dengan cara replikasi dan scaling up model untuk daerah lainnya.
Tahapan Pengembangan ke Depan a). Melakukan analisis keberlanjutan adopsi teknologi pompa DC tersebut secara komprehensif mencakup aspek teknis, ekonomi, social dan lingkungan b). Melakukan pendampingan pengoperasian dan pelatihan secara intensif ke petani pengguna c). Memperkuat kelembagaan petani pengguna teknologi pompa berpenggerak tenaga surya d). Sinergi pemangku kepentingan secara teroganisir , terpadu disertai pendampingan dan penyuluhan. e). Kebijakan regulasi harga komoditas yang mampu memberikan motivasi kepastian usahatani sehingga memperoleh jaminan manfaat secara ekonomi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
11
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
12
TERIMA KASIH Agung Prabowo Andri Gunanto Sardjiman Mulyadi Antal Sutrisno Dwi Dharma Novianto Sakimun