LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI FKUI/RSCM Jl. Pegangsaan Timur no.16, Jakarta 10320
Pelayanan laboratorium mikrobiologi klinik (LMK) merupakan salah satu kegiatan Departemen Mikrobiologi FKUI/RSCM yang telah dimulai sejak tahun 1960an untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam diagnosis dan tatalaksana penyakit infeksi. Melalui kegiatan LMK Departemen Mikrobiologi telah melakukan kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri, terutama ikut serta dalam mendukung keberhasilan program pemerintah di bidang kesehatan. Pelayanan LMK FKUI/RSCM telah mendapatkan ijin operasional sebagai Laboratorium Khusus Mikrobiologi Klinik dengan Surat Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan No. HK.02.03/I333/2015. Keterlibatan LMK dalam mensukseskan program kesehatan nasional terbukti dengan ditunjuknya LMK sebagai: 1. Pada tahun 1970-1970an: Pusat rujukan nasional WHO untuk kasus influenza Mitra Departemen Kesehatan RI untuk penelitian kolera di Asia Pasifik untuk mengatasi epidemic kolera Salah satu staf bernama Profesor HOK Tanzil diakui secara internasional sebagai penemu pewarnaan basil tahan asam “Tan Thiam Hok” 2. Pusat Rujukan Nasional Untuk Mikrobiologi Klinik melalui SK Menteri Negara Riset dan Teknologi no. 119/M/Kp/VII/1994 3. Laboratorium Regional Flu Burung penunjukan oleh Balitbangkes Kemenkes dan Pelaksana Surveilans Sentinel ILI melalui SK Kepala Balitbangkes Kemenkes No.HK.03.05/III/5819/2010 4. Laboratorium Rujukan Tuberkulosis Nasional untuk Penelitian Operasional Tuberkulosis, Pemeriksaan Molekuler, Seologi, dan MOTT melalui SK Menteri Kesehatan RI No.1909/MENKES/SK/IX/2011 5. Laboratorium Pelaksana HIV-Drug Resistance Genotyping dan Laboratorium Rujukan Nasional untuk Pemeriksaan Molekuler HIV (SK dalam proses) LMK FKUI/RSCM melayani pemeriksaan mikrobiologi dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu rumah sakit pemerintah dan swasta, laboratorium klinik lain, praktik pribadi, dan industri. Spesimen klinik yang dikirimkan terutama adalah darah, sputum, urin, swab luka, aspirat abses, cairan otak, dll. Beberapa industry bekerja sama dengan LMK dalam pengujian daya antibakteri beberapa produk, pemeriksaan mikrobiologi makanan, pemeriksaan desinfektan dan antiseptic, dll. Berikut ini adalah jumlah pemeriksaan yang dikirimkan kepada LMK sepanjang tahun 2013-2014.
12000 10403
10000 8000
7793 7041 6426
6000 4174
4000
2731
Bakteri TB Molekuler Jamur Lingkungan Total
2191
2000
1491 665
404 198
1507
1586
1327 465 317
435 186
0 2013
2014
2015 (sd. Okt)
Grafik 1. Jumlah total spesimen yang diperiksa LMK tahun 2013, 2014 dan Oktober 2015 berdasarkan jenis pemeriksaan.
Berikut ini adalah gambar beberapa ruangan di LMK: 1. Ruang penerimaan spesimen dan registrasi a. Pintu masuk laboratorium
b. Ruang tunggu pasien
2. Laboratorium bakteriologi a. Ruang penulisan hasil lab
c. Mesin otomatisasi kultur darah; identifikasi bakteri dan jamur; dan uji kepekaan antimikroba
b. Meja pewarnaan dan penanaman spesimen
Ruang penulisan hasil laboratorium (a) dikelilingi (lantai lebih rendah) ruang kerja pewarnaan bakteri dan penanaman spesimen pada medium pertumbuhan (b)
3. Laboratorium mikologi (jamur) a. Ruang kultur jamur
b. Ruang pembuatan medium biakan bakteri dan jamur
4. Laboratorium molekuler (deteksi DNA atau RNA dengan metode PCR) a. Pintu masuk
c. Koridor dengan pass through box
b. Ruang Mesin PCR
d. General Lab
5. Laboratorium tuberculosis a. Pintu masuk
c. Ante Room
b. Mesin GeneXpert untuk diagnosis TB
d. Lab Pewarnaan dan Kultur M.tuberculosis
PEMERIKSAAN DI LMK MIKROBIOLOGI FKUI I. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
o o o o o o o
1. Gram 2. BTA 1x 3. BTA 3x 4. Difteri (Pewarnaan Albert) 5. Jamur
1. Bakteri Aerob 2. Bakteri Aerob yang membutuhkan medium khusus: Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria sp. lainnya Campylobacter jejuni dan C. coli (tanpa AST) M. tuberculosis menggunakan medium padat (dari spesimen atau isolat) M.tuberculosis menggunakan medium cair (MGIT) 3. Bakteri Anaerob 4. Jamur
III.
o o o o
SEROLOGI
1.Rapid test Dengue : - Antigen/Antibodi NS1 - Antibodi IgM dan IgG 2.Salmonella Typhi (TUBEX®TF) 3. Clostridium difficille (GDH dan toksin) 4. Antigen Rotavirus
1. Sterilitas alat atau produk lainnya 2. Makanan/minuman 3. Jumlah mikroba di udara 4. Potensi antiseptik/desinfektan (percentage kill, koefisien fenol) 5. Uji lain, berdasarkan standar pemeriksaan yang berlaku untuk produk tertentu
V. MIKROBIOLOGI MOLEKULER
7. Vaginosis Bakterialis (Nugent)
Corynebacterium diphtheria
o O
o o o o o
6. Trichomonas
II. BIAKAN, IDENTIFIKASI, DAN UJI KEPEKAAN (AST)
o o
IV. UJI MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN & INDUSTRI
o o o o o o o o o o
Polymerase Chain Reaction (PCR) 1. M. tuberculosis 2. Identifikasi MOTT 3. Epstein Bar Virus (EBV) 4. Cytomegalovirus (CMV 5. Herpes Simplex Virus (HSV) 6. Varicella Zooster Virus (VZV) 7. Chlamydia pneumoniae 8. Mycoplasma pneumoni 9. Human Papillomavirus (HPV) 10 RT-PCR HIV-1
Dupleks/Multipleks PCR
o 1. Legionella spp dan L. Pneumophila o 2. Chlamydia trachomatis dan N. o o o o o o
gonorrhoeae 3. Moraxella catarrhalis dan H. influenzae 4. M. tuberculosis Complex (MtbC) dan Mycobacteria other than MtbC (MOTT) 5.Streptococcus spp dan Neisseria meningitides 6. Campylobacter colidan C. Jejuni 7.RT-PCR Dengue serotipe 1-4 8. C. albicans + C. tropicalis + C. glabrata + C. parapsilosis + C. krusei
Real Time PCR
o 1. Influenza A o 2. Influenza B o 3. Influenza H5N1 o 4. Influenza H3N1 o 5. Influenza H1N1 seasonal o 6. Rotavirus A o 7. Rotavirus C
o 8.Leptospira pathogen o 9.Bordetella pertussis & o o o o
B. parapertussis 10.Mycobacterium leprae 11.EBV & Toxoplasma 12. Viral Load 13. HIV Genotyping Resistensi HIV-1
o