RINGKASAN PORTOFOLIO IIF Sampai dengan Desember 2016 Sektor Ketenagalistrikan (ES) 1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) IIF bertindak sebagai “Mandated Lead Arranger” pembiayaan “senior loan” senilai US$ 48 juta untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas 2x35 MW. Komitmen IIF sendiri adalah sebesar US$ 24juta. Proyek ini disponsori oleh pengembang domestik dan beroperasi sejak Mei 2016. Kategori S&E: A 2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) IIF berpartispasi dalam sebuah pembiayaan kembali (“Refinancing”) untuk paket pinjaman “senior loan” senilai US$ 267 juta, untuk PLTA yang sudah beroperasi di Sumatera Utara, dimana IIF sendiri menyediakan komitment pinjaman sebesar US$ 16.5 juta pada tahun 2014. Kapasitas PLTA ini adalah sebesar 2x90 MW yang terikat PPA dengan PLN dan disponsori oleh investor domestik. Kategori S&E: B 3. Produsen Listrik Independen and Penyedia Listrik Sementara IIF menyediakan fasilitas “senior debt” dan juga “equity” kepada sebuah perusahaan penyedia listrik sementara. Bisnis utamanya adalah menyewakan mesin pembangkit berbahan bakar gas kepada PLN dan kepada kalangan industri. Jumlah total komitmennya adalah sebesar US$ 20.5 juta padada tahun 2014. Kategori S&E: A 4. Pembangkit Listrik Bersih dan Terbarukan Komitmen pembiayaan sebesar Rp500 milyar dalam bentuk pinjaman untuk modal kerja dan fasilitas “mezzanine” diberikan IIF kepada sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan listrik sementara pada tahun 2015, yang ditujukan untuk mengembangkan pembangkit listrik yang bersih dan terbarukan di Indonesia. Kategori S&E: B 5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IIF menyediakan fasilitas pinjaman “senior loan” senilai US$ 2.5juta untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 2MW, yang berlokasi di Gorontalo Utara pada tahun 2015. Perusahaan sponsor dari proyek ini adalah sebuah kontraktor BUMN untuk proyek pembangunan irigasi dan bangunan air lainnya. Saat ini BUMN ini sedang meluaskan usahanya menjadi pengembang dan operator pembangkit listrik yang bersih dan terbarukan. Kategori S&E: B
6. Pembangkit Listrik Mini Hidro IIF memberikan pinjaman dengan komitmen sebesar Rp 175juta pada tahun 2016 untuk pembangunan Pembangkit Listrik Mini Hidro “run off river” dengan kapasitas 2x5MW yang berlokasi di Sumatera Barat. Adapun perusahaan ini adalah anak usaha dari sebuah BUMN Konstruksi, yang dibentuk untuk membangun, mengoperasikan dan memiliki proyek-proyek energi yang terbarukan. Kategori S&E: A 7. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) IIF berpartisipasi dalam pemberian fasilitas pembiayaan sebesar US$ 20juta kepada PLTG yang berlokasi di Sumatera Selatan untuk penambahan fasiltas “Combine Cyle”. Proyek ini dianggap sebagai energi yang bersih dan meningkatkan efisiensi bila dibandingkan dengan energi yang bersumber pada fosil. Kategori S&E : B Sektor Minyak & Gas (Industri Hilir) (OG) 1. Pabrik LPG Pada tahun 2014, IIF telah memberikan komitmen fasilitas pembiayaan sebesar US$ 8.7 juta untuk pembangunan pabrik LPG di Jawa Timur dengan kapasitas input kontrak bahan baku gas sebesar 40 MMSCFD. Sponsor proyek ini adalah pemain dalam negeri yang memang bergerak dibidang minyak dan gas. Pabrik LPG ini mencapai COD Juli 2016. Kategori S&E: B 2. Jaringan Pipa Gas Di tahun 2015, IIF bertindak sebagai “lead arranger” pembiayaan sebesar US$ 47.0juta, untuk proyek pembangunan pipa transmisi gas sepanjang 13,7 km (baik “offshore” maupun “onshore”) untuk mengalirkan gas ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Komitmen IIF sebesar US$ 23.5juta, sponsor proyek ini adalah sebuah konsorsium dari beberapa investor domestik, dan proyek ini mencapai COD pada 29 November 2016. Kategori S&E: A 3. Pabrik LNG IIF berpartisipasi dalam satu sindikasi pembiayaan untuk menyediakan fasilitas “senior loan” sebesar total US$ 100juta, dimana komitmen IIF sendiri adalah sebesar US$ 25juta. Proyek ini dapat mendukung keberlanjutan dan ketahanan suplai LNG di pasar domestik. S&E Category: A
4. Otomatisasi Terminal Bahan Bakar IIF menyediakan fasilitas pembiayaan sebesar Rp170,9 milyar untuk proyek instalasi Otomatisasi Terminal Bahan Bakar (“Terminal Automation System” TAS) di dua lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Pemasangan sistem (TAS) ini dapat meminimalkan dan mencegah kehilangan bahan bakar pada proses distribusi dari TBBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kategori S&E: B Sektor Jalan (RS) 1. Pembangunan dan Pengoperasian Jalan Tol IIF bertindak sebagai Co-Lead Arranger” untuk sindikasi pembiayaan pada proyek pembangunan jalan tol sepanjang 116 km di Jawa Barat. Total pembiayaan itu sendiri senilai Rp. 8.8 triliun dari total biaya proyek sebesar Rp. 12,5 triliun. Di tahun 2012, komitmen pembiayaan IIF adalah sebesar Rp. 500milyar. Sponsor proyek ini adalah investor asing dan domestik. Proyek ini telah beroperasi sejak Bulan Mei 2015. Proyek ini mengacu kepada persyaratanpersyaratan sosial dan lingkungan IIF dan juga Rencana Tindakan Perbaikan termasuk program pemulihan penghidupan bagi masyarakat yang terdampak. Kategori S&E: A Sektor Transportasi - Airport (AP) 1. Operator Perawatan, Perbaikan dan Pemeriksaan (MRO) Tahun 2013, IIF telah memberikan pinjaman untuk fasilitas “senior term loan” dan modal kerja dengan total pembiayaan sebesar US$ 35 juta untuk sebuah perusahaan MRO yang berlokasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Salah satu tujuan utama dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk mendanai pembangunan hangar baru. Sponsor utama perusahaan ini adalah perusahaan penerbangan milik Indonesia. Kategori S&E: B 2. Operator Bandara IIF memberikan fasilitas pinjaman bilateral sebesar Rp. 400miliar pada tahun 2015, untuk proyek ekspansi bandara milik BUMN operator bandara di Indonesia. Kategory S&E: A 3. Operator Bandara IIF, adalah salah satu dari bagian sindikasi peminjam, yang telah memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp. 400 miliar pada tahun 2016, untuk mendukung pembangunan satu bandara baru dan pengembangan (ekspansi) 4 bandara yang ada. Operator bandara ini adalah sebuah BUMN pengelola bandara-bandara di bagian wilayah Timur Indonesia. Kategory S&E: A
Sektor Pelabuhan (PS) 1. Perusahaan Bongkar Muat Pelabuhan IIF memberikan fasilitas pembiayaan korporasi “senior term loan” untuk Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada tahun 2015. Perusahaan PBM ini mendapat konsesi dari sebuah BUMN pengelola dan operator pelabuhan. Fasilitas pinjaman ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas bongkar muatnya. Adapun sponsor dari perusahaan ini adalah perusahaan domestik. Kategori S&E: B 2. Operator Pelabuhan IIF berpartisipasi dalam sebuah fasilitas pinjaman korporasi dari sebuah BUMN operator pelabuhan di wilayah Indonesia Timur. Partisipasi IIF sebesar US$ 60 juta untuk tujuan pembelian peralatan pelabuhan yang sudah ada, maupun untuk peralatan di pelabuhan baru yang saat ini sedang dibangun. Kategori S&E: A Sektor Telekomunikasi (TS) 1. Penyedia Jasa Telekomunikasi Bergerak Pada tahun 2013, IIF telah mengatur sebuah fasilitas pinjaman bersama sebesar Rp 750 miliar untuk salah satu pemain terkemuka di industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Fasilitas IIF sendiri adalah sebesar Rp. 400 miliar untuk pembiyaan modal kerja korporasi. Kategori S&E: B 2. Perusahaan Penyewaan Tower Telekomunikasi Tahun 2015, IIF berpartisipasi dalam sebuah sindikasi pembiayaan “senior loan” modal kerja untuk salah satu perusahaan tower telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Porsi komitmen IIF adalah sebesar Rp. 350miliar. Kategori S&E: B 3. Penyedia Jasa Telekomunikasi Bergerak IIF telah membeli obligasi sebesar Rp 250miliar yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang mempuyai lingkup usaha apa penyediaan layanan telekomunikasi bergerak. Pemilik saham mayoritas dari perusahaan ini adalah salah satu kelompok usaha terkemuka di Asia dibidang telekomunikasi. Kategori S&E: B 4. Kabel Serat Optik IIF adalah “Lead Arrager” dari sindikasi pembiayaan untuk sebuah perusahaan “SPV” untuk pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan serat optik dengan panjang total sekitar 2647 km di wilayah Indonesia bagian tengah. Komitmen pembiayaan IIF adalah sebesar Rp500 miliar. Pemilik saham mayoritas dari SPV ini adalah salah satu BUMN di Indonesia. Kategori S&E: B
5. Perusahaan Penyewaan Tower Telekomunikasi IIF memberikan fasilitas pembiayaan korporasi “senior term loan” untuk sebuah perusahaan tower telekomunikasi Indonesia. Total partisipasi IIF adalah sebesar Rp. 150 miliar pada tahun 2016. Kategori S&E: B Sektor Air Minum (WS) 1. Suplai Air Minum Proyek ini adalah merupakan proyek dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). IIF bertindak sebagai “Lead Arrager” dari sindikasi pembiayaan untuk sebuah perusahaan “SPV” untuk pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan penyedian air minum curah. Komitmen pembiayaan IIF adalah sebesar Rp 800miliar untuk pembiayaan proses pengolahan air minum dan pipa transmisinya. Pemilik saham mayoritas dari SPV ini adalah pemain dalam negeri dibidang Minyak dan Gas serta perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang konstruksi di Indonesia. Kategori S&E: A Sektor Lainnya (OS) 1. EPC Kontraktor IIF berpartispasi didalam memberikan pembiayaan modal kerja untuk salah satu kontrakor BUMN terkemuka di Indonesia. Pembiayaaan ini dikhususkan untuk pembangunan/kosntruksi proyek-proyek infrastruktur saja. Adapun komitmen IIF adalah sebesar RP. 800miliar. Kategori S&E: B