Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011
DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2011
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Indonesia bulan Mei 2011 mencapai 18,3 USD miliar, naik 10,8 persen dibanding April 2011. Sementara secara kumulatif, ekspor Jan-Mei 2011 mencapai 80,3 USD miliar atau meningkat 33,8 persen dibanding Jan-Mei 2010. Pada periode Jan-Mei 2011 ekspor masih didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 64,2 USD miliar (80,0 persen dari nilai ekspor total) sementara nilai ekspor migas hanya sebesar 16,0 USD miliar (20,0 persen dari nilai ekspor total). Ekspor nonmigas Jan-Mei 2011 terutama didorong oleh ekspor kelompok barang HS 27 (bahan bakar mineral) sebesar 9,75 USD miliar, yang kemudian diikuti oleh kelompok barang HS 15 (lemak dan minyak hewan/nabati) sebesar 8,09 USD miliar; dimana kontribusi kedua kelompok barang ini terhadap total ekspor nonmigas adalah sebesar 27,8 persen. Proporsi ekspor industri mencapai 61,7 persen dari total ekspor Jan-Mei 2011; dimana peran ekspor produk industri terhadap ekspor total secara tren terlihat semakin menurun dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Di lain pihak, peran ekspor produk pertambangan semakin meningkat yang mencapai 15,6 persen pada Jan-Mei 2011. Peran ekspor batubara (bituminous dan coal) mencapai 11,4 persen dan tembaga 2,6 persen pada Jan-April 2011.
PERTUMBUHAN DAN PROPORSI EKSPOR 100%
75.0% 50.0% 25.0% 0.0% -25.0% -50.0%
75% 50% 25% 0% 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Jan - Mei 2011
Share Migas
22.5%
21.0%
19.4%
21.3%
16.3%
17.8%
20.0%
Share Pertambangan
9.3%
11.1%
10.4%
10.9%
16.9%
16.9%
15.6%
Share Industri
64.9%
64.5%
67.0%
64.5%
63.0%
62.1%
61.7%
Share Pertanian
3.4%
3.3%
3.2%
3.3%
3.7%
3.2%
2.7%
Growth Ekspor Total
19.7%
17.7%
13.2%
20.1%
-15.0%
35.4%
33.4%
Growth Migas
22.9%
10.3%
4.1%
31.9%
-34.7%
47.4%
42.3%
Growth Pertanian
15.4%
16.8%
8.7%
25.3%
-4.8%
14.6%
21.3%
Growth Industri
14.2%
17.0%
17.6%
15.6%
-16.9%
33.5%
36.3%
Growth Pertambangan
66.9%
40.8%
6.2%
25.4%
32.0%
35.8%
16.2%
Sumber: BPS (diolah:Dit.PIKEI-Bappenas)
Pada periode Jan-Mei 2011, ekspor nonmigas ke Jepang mencapai 7,35 USD miliar, Amerika Serikat mencapai 6,56 USD miliar, dan China mencapai 7,01 USD miliar. Kontribusi ekspor nonmigas ke tiga negara tersebut mencapai 32,6 persen. Sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa (27 negara) mencapai 8,68 USD miliar (13,5 persen), sedangkan ekspor nonmigas ke negara-negara ASEAN sebesar 13,77 USD miliar (21,4 persen) terhadap total ekspor nonmigas.
Perkembangan Impor Nilai impor Indonesia pada Mei 2011 sebesar 11,19 USD miliar, turun -0,4 persen dibanding April 2011. Sementara impor kumulatif periode Jan-Mei 2011 mencapai 68,51 USD miliar atau naik 33,9 persen dibanding Jan-Mei 2010. Impor didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 52,53 USD miliar (76,7 persen dari nilai impor total) sementara nilai ekspor migas adalah sebesar 15,98 USD miliar (23,3 persen dari nilai impor total).
Dari total nilai impor nonmigas pada Jan-Mei 2011, sebesar 9,8 USD miliar (23,2 persen) berasal dari ASEAN. Diikuti China (18,6 persen) dan Jepang (13,5 persen). Sehingga, impor dari ketiganya mendominasi 55,2 persen impor nonmigas Indonesia; turun dari Jan-Mei 2010 yaitu 64,9 persen.
100.0%
100%
PERTUMBUHAN DAN PROPORSI IMPOR
75.0%
75% 50.0% Persentase
Pada Jan-Mei 2011, impor bahan baku memberikan peranan terbesar, yaitu 75,3 persen (51,6 USD miliar), yang didominasi oleh Komoditas Bahan Baku (Olahan) untuk Industri. Sejak tahun 2008, proporsi impor barang konsumsi meningkat dari 6,4 persen menjadi 7,4 persen pada 2010.
25.0%
50%
0.0% 25%
-25.0% -50.0%
0% 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Jan-Mei 2011
Proporsi B.Baku
77.6%
77.2%
75.8%
77.0%
71.9%
72.8%
75.3%
Proporsi B.Modal
14.4%
15.0%
15.4%
16.6%
21.1%
19.8%
17.0%
Proporsi B.Konsumsi
8.0%
7.8%
8.8%
6.4%
7.0%
7.4%
7.7%
Growth Impor Total
24.0%
5.8%
21.8%
73.6%
-25.0%
40.1%
33.9%
Growth Impor Migas
48.8%
8.6%
15.4%
39.6%
-37.9%
44.4%
48.9%
Growth Impor NonMigas
15.7%
4.6%
24.8%
87.8%
-21.1%
39.0%
29.9%
Growth B.Konsumsi
22.0%
2.5%
38.0%
27.0%
-18.6%
47.9%
39.2%
Growth B.Baku
23.7%
5.3%
19.7%
76.1%
-30.0%
41.8%
37.7%
Growth B.Modal
26.9%
10.5%
25.1%
86.9%
-4.5%
31.7%
17.3%
Sumber: BPS (diolah:Dit.PIKEI-Bappenas)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Pada Jan-Mei 2011 neraca perdagangan menghasilkan surplus sebesar 11,8 USD miliar, naik dibanding Jan-Mei 2010 sebesar 30,6 persen. Sementara total transaksi perdagangan Jan-Mei 2011 naik sebesar 33,6 persen dibandingkan Jan-Mei 2010. Neraca perdagangan, secara tren relatif menurun sejak 2006 silam. Hal tersebut diakibatkan oleh laju pertumbuhan (5 tahun terakhir) impor (23,3 persen) tumbuh lebih cepat daripada laju pertumbuhan ekspor (14,3 persen). Pada Jan-Mei 2011 neraca perdagangan non migas RI-Asean surplus sebesar 1,58 USD miliar dan RI-China defisit sebesar -2,7 USD miliar.
Harga Komoditas Bahan Pokok Pasar Domestik Pada bulan Januari Juni 2011, harga ratarata komoditas beras medium, gula pasir, gula pasir, minyak goreng kemasan, minyak goreng curah dan tepung terigu mengalami kenaikan dibandingkan bulan Mei 2011, yaitu masing-masing sebesar 14,8 persen; 1,5 persen; 12,1 persen; 13,1 persen dan 0,9 persen.
HARGA KOMODITAS BAHAN POKOK PASAR DOMESTIK 13,000
11,000
9,000
7,000
5,000 2009 (rt2)
Tw I 2010
Tw II 2010
Tw III 2010
Tw IV 2010
Jan-11
Feb-11
Mar-11
Apr-11
Mei-11
Jun 2411*
Beras Medium (Kg)
5,706
6,353
6,218
6,619
6,859
7,376
7,432
7,141
7,041
6,208
7,124
Gula Pasir (Kg)
8,691
11,154
10,212
10,551
11,043
11,178
11,093
10,986
10,832
10,234
10,383
M.Goreng Kemasan (620ml)
8,493
8,428
8,516
8,469
8,349
8,751
9,064
9,323
9,457
8,499
9,531
M.Goreng Curah (Kg)
9,089
9,537
9,358
9,710
10,579
11,322
11,351
11,260
10,822
9,390
10,623
Tepung Terigu (Kg)
7,643
7,643
7,508
7,520
7,554
7,556
7,578
7,596
7,583
7,489
7,555
*Sampai dengan 24 Juni 2011 Sumber: Kemendag (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
Harga Komoditas Internasional INDEKS HARGA KOMODITAS 450.0 400.0 INDEKS 2000 = 100
Harga minyak mentah turun 2,1 persen pada bulan Juni, dengan harga rata-rata 105,9 USD/barel. Terjadi perbedaan yang signifikan antara harga Brent 113,8 USD/barel dan harga WTI 96,3 USD/barel, yang disebabkan oleh hambatan pasokan di Cushion OK. Harga pertanian menurun 0,7 persen akibat peningkatan pasokan pada beberapa komoditas. Harga minyak kelapa dan palm kernel turun mencapai 14 persen dan 10 persen akibat kelebihan produksi, sementara harga kapas turun 10 persen akibat permintaan yang menurun serta adanya substitusi serat sintetis murah di Asia. Sementara itu, harga gula meningkat 15 persen akibat produksi Brasil yang rendah dan harga kayu (Malaysia) naik 8 persen akibat permintaan dari Jepang . Harga logam dan mineral turun 1,2 persen akibat perlambatan permintaan global. Harga timah turun 11 persen karena peningkatan produksi dan harga nikel turun 7 persen akibat melemahnya permintaan stainless steel serta peningkatan produksi nikel pig iron di China.
350.0 300.0 250.0 200.0 150.0
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 Apr May Jun Jul Agust Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Energy
287 260 258 257 260 261 277 287 307 320 333 365 389 364 357
Agriculture
217 214 213 219 228 238 252 264 278 294 311 295 299 288 286
Metals and Minerals
368 331 318 325 368 385 385 387 403 425 432 411 421 401 397
Sumber: Commodity Price Data (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Isu Terkini AANZFTA: Indonesia akan segera meratifikasi perjanjian Pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani Agreement Establishing the ASEAN – Australia – New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), sebagai hasil pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN, Australia, dan Selandia Baru; pada tanggal 27 Februari 2009 di Cha-am, Phetchaburi, Thailand. Tetapi, implementasi (entry into force) perjanjian ini bervariasi untuk setiap negara, yaitu: Australia, Selandia Baru, Brunei, Myammar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam telah mengimplementasikan pada tahun 2010 Laos dan Kamboja telah mengimplementasikan pada bulan Januari 2011 Indonesia sampai saat ini belum melakukan ratifikasi, karena adanya permasalahan transposisi HS 2002-2007 untuk 335 pos tarif. Pada pertemuan AANZFTA joint committee ke-3 tanggal 30 Mei-2 Juni 2011, ditegaskan bahwa Indonesia sedapat mungkin dapat mengimplementasikan perjanjian ini paling lambat pada bulan Agustus 2011 dengan memperhitungkan tenggang waktu 60 hari antara saat notifikasi dan berlakunya perjanjian AANZFTA secara efektif. Menindaklanjuti hasil pertemuan AANZFTA tersebut, Tim Tarif pada bulan Juli 2011 telah memutuskan untuk merekomendasikan penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penetapan tarif Bea Masuk dalam rangka AANZFTA kepada Menteri Keuangan. PMK mulai berlaku setelah 60 hari sejak tanggal diundangkan sampai dengan 31 Desember 2013.
Menjelang Ramadhan, impor makanan & minuman melonjak 32% Hampir sama dengan tren tahun lalu, impor produk makanan dan minuman pada kuartal II/2011 melonjak 32% dibandingkan dengan kuartal I, didorong oleh permintaan domestik menjelang Idulfitri. Impor makanan dan minuman pada kuartal I/2011 mencapai US$64,1 juta. Pada tiga bulan sebelumnya impor hanya sebesar US$48,4 juta. Sementara itu impor makanan dan minuman terbesar pada semester pertama 2011 berasar dari Malaysia. Sepanjang Januari-Juni, impor dari Malaysia memberikan kontribusi 24,7 persen dari total impor makanan dan minuman. Negara lainnya yang juga berkontribusi besar adalah China (12,9 persen), Thailand (10,2 persen), dan Singapura (7,9 persen). Impor makanan dan minuman selama semester pertama 2011 meningkat cukup tinggi. Berdasarkan data GAPMMI, impor resmi mencapai 112,63 juta dollar AS atau naik 15,71 persen dari periode yang sama tahun lalu. Impor makanan dan minuman paling banyak masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 81 persen dari total impor.
Pemerintah-swasta Kerja Sama Bertekad Kembangkan Ekspor Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian bersama-sama dengan sektor swasta melakukan kerja sama untuk mendorong nilai dan volume ekspor. Target nilai ekspor adalah 200 miliar dolar AS, melebihi target sebelumnya 160 miliar dolar AS. Untuk mencapai hal itu, pemerintah mengandalkan antara lain peran usaha kecil menengah. Karenanya, pemerintah juga akan melaksanakan sejumlah program pembinaan terhadap dunia usaha mengenai pelatihan dan pengembangan ekspor. Selain itu, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan aktivitas untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia di tingkat internasional.
Direktorat Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional BAPPENAS
[3]
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN DATA PERDAGANGAN TABEL DATA EKSPOR NILAI EKSPOR (Juta USD) Komoditas
2006
Total Ekspor Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Ekspor Non Migas Pertanian Industri Pertambangan Negara Tujuan Ekspor Jepang Amerika Serikat Singapura Cina India Total 5 Negara Tujuan Utama Total Pasar Ekspor Lainnya Total Ekspor
2007
2008
100.789,7 21.209,5 8.168,8 2.843,7 10.197,0 79.580,2 3.364,9 65.023,9 11.191,4
114.092,2 22.088,6 9.226,0 2.878,8 9.983,8 92.003,6 3.657,8 76.460,8 11.885,0
12.198,6 10.682,5 7.883,9 5.466,6 3.326,5 39.558,0 40.090,8 79.648,8
13.092,8 11.311,3 8.990,4 6.664,1 4.885,0 44.943,6 47.068,7 92.012,3
2009
2010
137.010,5 116.490,7 157.779,1 29.126,3 19.018,3 28.039,6 12.418,8 7.820,3 10.402,9 3.547,0 2.262,3 3.967,3 13.160,5 8.935,7 13.669,4 107.884,2 97.472,4 129.739,5 4.584,6 4.363,2 5.001,9 88.393,4 73.430,2 98.015,1 14.906,2 19.679,0 26.722,5 Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 13.795,3 11.981,6 16.496,5 12.531,1 10.461,7 13.326,5 10.116,0 7.944,9 9.553,6 7.787,2 8.906,3 14.080,9 7.060,9 7.351,4 9.851,2 51.290,4 46.645,9 63.308,7 56.615,3 50.826,5 66.430,8 107.905,7 97.472,4 129.739,5
Jan – Mei 2010 60.191,1 11.262,6 3.804,8 1.882,4 5.575,4 48.928,5 1.772,1 36.371,8 10.784,6
Jan – Mei 2011 80.275,8 16.029,5 5.278,7 2.230,2 8.520,6 64.246,3 2.149,0 49.567,0 12.530,3
6.339,3 5.108,1 3.807,5 5.033,1 3.413,3 23.701,3 25.227,2 48.928,5
7.351,8 6.556,5 4.543,4 7.010,3 5.038,7 30.500,7 33.745,6 64.246,3
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
5 KOMODITAS DENGAN KONTRIBUSI EKSPOR NONMIGAS TERBESAR 2010 Shar e
Komoditas
Komoditas
Bahan bakar mineral (27)
14,3 %
Bahan bakar mineral (27)
Lemak & minyak hewan/nabati (15)
12,5 %
Lemak & minyak hewan/nabati (15)
8,2%
Mesin/peralatan listrik (85)
Mesin/peralata n listrik (85) Bijih, kerak dan abu logam (26) Karet dan barang dari Karet (40)
6,0%
Karet dan barang dari Karet (40)
5,0%
Bijih, kerak dan abu logam (26)
Jan - Mei 2011 Share
Komoditas
Share
14,4%
Bahan bakar mineral (27)
15,2%
12,6%
8,0%
Lemak & minyak hewan/nabati (15) Karet dan barang dari Karet (40)
7,2%
Mesin/peralat an listrik (85)
6,2%
Bijih, kerak dan abu logam (26)
100%
Persentase
2009
PANGSA PASAR NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR
12,6%
80% 60% 40% 20% 0%
9,9%
6,8%
4,5%
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas
2008
2009
2010
Jan - Mei 2010
Jan - Mei 2011
Pasar Ekspor Lainnya
52.5%
52.1%
51.2%
51.6%
52.5%
India
6.5%
7.5%
7.6%
7.0%
7.8%
Cina
7.2%
9.1%
10.9%
10.3%
10.9%
Singapura
9.4%
8.2%
7.4%
7.8%
7.1%
Amerika Serikat
11.6%
10.7%
10.3%
10.4%
10.2%
Jepang
12.8%
12.3%
12.7%
13.0%
11.4%
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
TABEL DATA IMPOR NILAI IMPOR (Juta USD) Komoditas
135.663,3 27.412,7 8.531,3 18.018,2 863,2 108.250,6
Jan - Mei 2010 51.177,4 10.734,1 3.542,3 6.912,3 279,5 40.443,3
Jan - Mei 2011 68.508,1 15.982,2 4.166,9 11.238,1 577,2 52.525,9
9.991,6 98.755,1 26.916,6
3.781,3 37.479,1 9.917,0
5.263,9 51.613,1 11.631,1
2006
2007
2008
2009
2010
61.065,5 18.962,9 7.852,6 11.080,3 30,0 42.102,6
74.402,7 21.879,6 9.056,7 12.733,7 89,2 52.523,1
129.197,3 30.552,9 10.061,5 20.230,8 260,6 98.644,4
96.855,9 18.988,6 7.362,2 11.137,3 489,1 77.867,3
Barang Konsumsi 4.738,2 Bahan Baku 47.171,4 Barang Modal 9.155,9 Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
6.539,1 56.484,7 11.449,6
8.303,7 99.492,7 21.400,9
6.756,4 69.654,8 20.444,7
Total Impor Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Non Migas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 5 KOMODITAS IMPOR DENGAN KONTRIBUSI NONMIGAS TERBESAR Komoditas
Share
Mesin/pesaw at mekanik (84) Mesin dan peralatan listrik (85) Besi dan baja Bahan kimia organik
Jan - Mei 2011
2010
18,8%
14,5%
Sh are
Komoditas Mesin dan peralatan mekanik (84) Mesin dan peralatan listrik (85)
5,6%
Besi dan baja
5,1%
Kendaraan dan bagiannya (87)
Komoditas
Share
Mesin dan peralatan mekanik (84) Mesin dan peralatan listrik (85)
18, 5% 14, 4% 5,9 %
17,3%
50.0% 25.0% 0.0%
6,3%
Plastik dan barang dari plastik (39)
Pesawat Bahan kimia 4,9 udara dan 4,2% organik % bagiannya Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas
75.0%
13,3%
Besi dan baja
5,3 %
100.0% Persentase
2009
PANGSA IMPOR BERDASARKAN NEGARA ASAL
5,3%
Bahan kimia organik (29)
5,3%
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Jan-Mei 2010
Jan-Mei 2011
Negara Lainnya
24.0%
25.2%
23.8%
21.0%
23.1%
21.4%
21.2%
22.4%
Korea Selatan
4.2%
4.0%
3.8%
4.9%
4.9%
5.2%
5.3%
5.6%
Amerika Serikat
9.5%
9.4%
9.0%
7.8%
9.0%
8.6%
8.8%
7.9%
China
11.3%
13.1%
15.1%
15.2%
17.3%
18.2%
24.1%
18.6%
Jepang
17.1%
13.0%
12.3%
15.1%
12.6%
15.6%
17.5%
13.5%
Uni Eropa
14.4%
14.3%
14.6%
10.7%
11.1%
9.0%
8.7%
8.9%
ASEAN
19.5%
20.9%
21.4%
25.4%
21.9%
22.0%
23.3%
23.2%
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
160,000.0
NERACA PERDAGANGAN
Nilai (USD Juta)
140,000.0 120,000.0 100,000.0 80,000.0 60,000.0 40,000.0 20,000.0 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Jan - Mei Jan - Mei 2010 2011
Impor Non Migas
27,495.3 25,490.3 24,763.1 24,939.8 34,792.5 40,243.2 42,102.6 52,523.1 98,644.4 77,867.3 108,250.
Impor Migas
6,019.5
Ekspor Non Migas
30,359.5 34,953.4 38,092.9 41,821.0 40,975.3 66,420.9 79,580.2 92,003.6 107,884.
Ekspor Migas
9,694.3
10,464.6 11,722.0 11,622.5
7,872.3
19,231.5 21,209.5 22,088.6 29,126.3 19,018.3 19,018.3 11,262.6 16,029.5
Neraca Perdagangan
6,539.0
14,455.9 18,526.0 21,053.2
2,323.1
27,951.5 39,724.2 39,689.5
5,471.8
6,525.8
7,531.9
40,443.3 52,525.9
11,732.0 17,457.7 18,962.9 21,879.6 30,552.9 18,988.6 27,412.7 10,734.1 15,982.2
7,813.2
97,472.4 129,739.
19,634.8 13,094.5
48,928.5 64,246.3
9,013.7
11,767.7
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
EKSPOR IMPOR INDONESIA ASEAN
NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-CHINA Nilai (USD juta)
50,000.0
Nilai (USD juta)
40,000.0 30,000.0 20,000.0
25,000.0 20,000.0 15,000.0 10,000.0 5,000.0
10,000.0 0.0
-
-10,000.0
(5,000.0) (10,000.0)
-20,000.0 2006
2007
2008
2009
2010
Jan11
Feb11
Mar11
Apr11
Impor Nonmigas
8,819. 11,257 22,632 18,046 23,791 2,149. 2,195. 2,935. 2,485. 2,415.
Impor Migas
8,548. 10,673 18,422 9,675. 15,060 1,732. 1,127. 1,641. 2,214.
Ekspor Nonmigas 16,409 19,843 23,526 20,448 27,022 2,836. 2,614. 3,204. 2,464. 2,648. Ekspor Migas
2,133. 2,468. 3,656. 4,175. 6,086. 508.5 514.4 602.3 784.9
Neraca
1,175. 381.1 (13,87 (3,098 (5,742 (536.6 (193.7 (770.5 (1,450 232.9
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
2006
May11
2007
2008
2009
2010
Jan11
Feb11
Mar11
Apr11
May11
Impor Nonmigas
5,502. 7,957. 14,968 13,491 19,688 1,816. 1,508. 1,972. 2,164. 2,282.
Impor Migas
1,134.
600.6
299.3
510.8
736.1
12.2
21.3
54.0
32.3
Ekspor Nonmigas 5,466. 6,664. 7,787. 8,920. 14,081 1,161. 1,181. 1,289. 1,565. 1,812. Ekspor Migas
2,877. 3,011. 3,849. 2,579. 1,611.
Neraca
1,706. 1,117. (3,631 (2,502 (4,731 (535.2 (190.6 (661.0 (517.5 (470.7
Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)
132.0
157.0
76.0
113.7