LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017 Table of Isi: Contents Daftar
Perkembangan Domestik
Perkembangan Ekonomi Global Perkembangan Ekonomi Global
Release Pertumbuhan Ekonomi Indonesia triwulan I 2017; Release Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2016; Perkembangan Pasar Keuangan dan Sektor Riil; Realisasi APBN 2017 s.d April 2017
World Economic Outlook (WEO) April 2017; World Economic Outlook (WEO) April 2017; International Monetary Fund (IMF) Spring International Monetary Fund (IMF) Spring Meeting 2017; ASEAN Summit ke-30
Meeting 2017; ASEAN Summit ke-30
1
serta ketegangan geopolitik dapat ekspektasi pertumbuhan global.
Perkembangan Ekonomi Global
menghambat
Di berbagai negara berkembang di Asia, pertumbuhan diproyeksikan akan tetap kuat. Pertumbuhan di Indonesia diproyeksikan menjadi 5,1 persen pada 2017 dan 5,3 persen pada 2018 dengan kenaikan jangka pendek dalam pertumbuhan didukung secara signifikan oleh permintaan domestik yang lebih kuat, kebijakan dan reformasi administrasi perpajakan, serta peningkatan bertahap dalam belanja sosial dan modal dalam jangka menengah. Proyeksi ini sedikit menurun dari proyeksi WEO pada bulan Oktober 2016 yang mana pertumbuhan ekonomi Indonesia semula diprediksi mencapai 5,3 persen di tahun 2017.
International Monetary Fund (IMF) menerbitkan World Economic Outlook (WEO) terbaru pada April 2017. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan meningkat dari 3,1 persen di tahun 2016 lalu menjadi 3,5 persen di tahun 2017 dan 3,6 persen di tahun 2018. Ekspektasi permintaan global yang lebih kuat, tekanan deflasi yang menurun, dan pasar keuangan yang lebih optimis memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan. Namun demikian, risiko seperti tren proteksionisme, pengetatan finasial di negara-negara berkembang, pertumbuhan produktivitas yang melambat di negara-negara maju,
Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) menggelar Spring Meeting 2017 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 19-24 April 2017. Pertemuan ini menekankan pentingnya kerjasama yang lebih erat 2
antarnegara untuk menunjang pertumbuhan global yang mulai menunjukan momentum, meski masih dibayangi oleh berbagai risiko.
tema "Bermitra untuk Perubahan, Menyatukan Dunia," atau “Partnering for Change, Engaging the World,” dengan visi menciptakan Komunitas ASEAN yang terintegrasi, damai, stabil dan tangguh yang secara aktif mengambil peran utama sebagai pemain regional dan global dalam memajukan politik kerjasama, keamanan, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pengembangan sosiokultural di Asia Tenggara dan di dunia. Para pemimpin negara ASEAN juga menandatangani Deklarasi ASEAN tentang peran pemerintah sebagai katalisator untuk mencapai visi Komunitas ASEAN 2025.
Menteri Keuangan Indonesia pada pertemuan kali ini juga berperan sebagai pimpinan Development Committee yang menghimpun seluruh menteri pembangunan yang menjadi Dewan Gubernur Bank Dunia. Komite ini bertujuan membahas kondisi dan tantangan pembangunan dunia dengan komitmen tujuan pembangunan berkelanjutan, atau sustainable development goal, dan merumuskan kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan serta menciptakan kesejahteraan yang lebih merata. Spring Meeting 2018 direncanakan akan digelar di Bali, Indonesia.
Gabungan produksi domestik bruto negara ASEAN mencapai USD2,55 triliun pada tahun 2016 dengan tingkat pertumbuhan riil sebesar rata-rata 4,7 persen dari tahun ke tahun meskipun menghadapi kondisi global yang menantang. Pada tahun 2017, perekonomian ASEAN diperkirakan akan meningkat menjadi 4,8 persen dengan didukung oleh pertumbuhan konsumsi dan investasi swasta yang solid serta kebijakan fiskal ekspansif. Perdagangan ASEAN mencapai USD1,06 triliun pada paruh pertama
Pertemuan Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN Summit) ke-30 diselenggarakan pada tanggal 2629 April di Pusat Konvensi Internasional Pasay, Filipina. Di bawah kepemimpinan Filipina, pertemuan kali ini mengambil 3
tahun 2016, yang mana 24,02 persen diantaranya adalah perdagangan intra-ASEAN. Selain itu, perekonomian ASEAN juga berhasil menarik investasi asing langsung sebesar USD52,94 miliar pada periode yang sama. Pertemuan Tingkat Tinggi kali ini menekankan pentingnya upaya untuk mempromosikan kebijakan yang secara langsung menguntungkan masyarakat ASEAN, termasuk untuk meningkatkan perdagangan dan investasi intraregional.
yang banyak ditentang anggota parlemen dari Partai Demokrat. Sementara itu, Rencana Partai Republik untuk mencabut Undang-undang Jaminan Kesehatan Terjangkau atau yang dikenal dengan Obamacare juga masih terhambat. Rencana anggaran sementara itu telah ditandatangani oleh Trump pada hari yang sama, dan bertepatan dengan momen 100 hari pertama Pemerintahan Trump. Anggota Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat akan kembali membahas rencana anggaran dan harus kembali mengambil keputusan pada 6 Mei mendatang. Di era Pemerintahan Obama, Amerika Serikat pernah mengalami penutupan layanan publik sementara pada 1 hingga 16 Oktober 2013. Isu yang menjadi permasalahan saat itu juga terkait Obamacare, yang mana para anggota Parta Republik menolak pelaksanaan Obamacare yang sudah disahkan menjadi Undang-undang sejak 2010.
Pada hari Minggu, 30 April 2017, Pemerintah Amerika Serikat dan Kongres sepakat untuk meloloskan anggaran sementara hingga September 2017 mendatang untuk menghindari terjadinya penutupan layanan publik sementara (government shut-down). Potensi penutupan pemerintahan ini dipicu oleh usulan Presiden Donald Trump terkait anggaran untuk militer dan proyek pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko sebesar USD22 miliar
4
Perkembangan Domestik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2017 mencapai 5,01% (yoy). Pertumbuhan triwulan I 2017 tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2016 yang tumbuh 4,94% (yoy). Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan tertinggi disumbang oleh konsumsi rumah tangga (2,71%) kemudian diikuti oleh ekspor (1,71%) dan investasi (1,54%).
5
Sementara sumbangan konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan triwulan I 2017 sebesar 0,17%. Dari sisi sectoral, kontribusi pertumbuhan terbesar berasal dari sector Industri manufaktur (0,91%) dan diikuti oleh sector pertanian (0,90%) dan kontrusi (0,61%).
Dari sisi regional, wilayah Sulawesi merupakan daerah yang tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2017 (6,87%). Pulau jawa mengalami pertumbuhan 5,66% pada triwulan I 2017 meskipun Secara Struktur, Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,49 persen
6
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada bulan April 2017 secara rata-rata sebesar Rp13.307/US$ atau mengalami apresiasi sebesar 0,11 persen (mtm) dan 0,96 persen (ytd). Penguatan nilai tukar rupiah tersebut didorong oleh mneningkatnya aliran modal asing dan meredanya faktor ketidakpastian global. Dengan demikian rata-rata nilai tukar rupiah sampai dengan April 2017 adalah sebesar Rp13.339/US$ atau masih lebih tinggi dibandingkan dengan target APBN 2017 sebesar Rp13.300/US$.
Rp22,59 triliun yang disebabkan tingginya minat investor asing.
Sementara dari pasar keuangan, Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mencatatkan angka tertingginya pada bulan April 2017 yang mencapai 5.726. IHSG naik sebesar 2,10 persen (mtm) atau 7,34 persen (ytd). Hal ini sejalan dengan masuknya aliran modal asing (net foreign buying) ke pasar Indonesia. Melanjutkan tren positif bulan sebelumnya, net foreign buying pada pasar saham tercatat sebesar Rp13,97 triliun atau naik sebesar 38,1 persen dari bulan sebelumnya. Sementara itu, net foreign buying SUN tercatat mengalami capital inflow sebesar
Indikator
Posisi Terakhir
ytd
mtm
Nilai Tukar/USD
13.307
0,96
0,11
Bursa Saham (JCI)
5.685
7,34
2,10
Harga Minyak (US$/brl)
51,73
-8,96
-2,08
685
-13,29
-1,44
NFB Saham (triliun Rp)
13,97
483,82
38,05
NFB SUN (triliun Rp)
22,59 6,71 7,04
131,76 9,86 10,93
-27,89 1,63 0,52
Harga CPO (US$ /Metric Ton)
Yield FR53 (5th) Yield FR56 (10th)
Kinerja pasar obligasi dalam negeri pada bulan April 2017 kembali mencatatkan tren positif. Tren positif pasar obligasi lebih ditopang oleh terjaganya data-data makro ekonomi dalam negeri dan nilai tukar rupiah yang stabil. Sejalan dengan meredanya persepsi risiko global, minat investor asing untuk masuk ke pasar obligasi dalam negeri juga semakin besar ditandai dengan terjadinya capital inflow oleh investor 7
asing. Yield obligasi Indonesia bergerak positif “turun” di semua tenor, terutama tenor 5-15 tahun dengan rata-rata penguatan sebesar 1 persen (mtm).
kenaikan harga oleh sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,93 persen, kelompok sandang sebesar 0,49 persen, dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen. Sementara itu, kelompok bahan makanan n mengalami deflasi sebesar 1,13 persen. Berdasarkan komponen, kelompok harga inti dan harga diatur pemerintah mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,08 dan 0,25 persen sedangkan kelompok harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.
Sementara dari pelelangan SPN 3 bulan Pemerintah pada bulan April 2017, tercatat 2 kali dilakukan pelelangan dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp13,64 triliun dengan daya serap sebesar Rp8,15 triliun. Lelang SBN pada bulan april tersebut mencatatkan oversubscribed lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Suku bunga rata-rata yang dimenangkan sebesar 5,05 persen, sehingga sampai dengan bulan April 2017, rata-rata suku bunga SPN 3 bulan adalah 5,2 persen atau masih lebih rendah dibandingkan dengan target dalam APBN 2017 sebesar 5,3 persen.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia tahun 2016 memasuki kategori ”tinggi”.
Pada bulan April 2017 terjadi inflasi sebesar 0,092 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (JanuariApril) 2017 sebesar 1,28 persen (ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,17 persen. Inflasi pada bulan April 2017 terjadi karena adanya
Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik pada tanggal 17 April 2017, pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya IPM Indonesia. IPM Indonesia pada tahun 2016 mencapai
8
Nilai ekspor Indonesia Maret 2017 mencapai US$14,59 miliar atau meningkat 15,68 persen dibanding ekspor Februari 2017, sementara dibanding maret 2016 meningkat 23,55 persen. Sementara itu, nilai impor Indonesia Maret 2017 mencapai US$13,36 miliar atau naik 17,65 persen (mtm) atau meningkat 18,19 persen (ytd). Peningkatan nilai ekspor dan impor pada bulan Februari 2017 disebabkan terutama oleh naiknya ekspor non migas pada bahan bakar mineral dan impor nonmigas yang terjadi pada golongan mesin dan peralatan listrik.
70,18 atau meningkat sebesar 0,63 poin dibandingkan dengan IPM pada tahun 2015 yang sebesar 69,55. Komponen pembentuk IPM juga rata-rata mengalami kenaikan pada tahun 2016. Angka harapan hidup saat lahir (AHH) meningkat 0,12 tahun menjadi 70,90 tahun, Harapan lama sekolah (HLS) meningkat 0,17 tahun menjadi 12,72 tahun dan rata-rata lama sekolah (RLS) meningkat 0,11 tahun menjadi 7,95 tahun. sementara itu, pengeluaran per kapita mencapai Rp10,42 juta atau meningkat 270ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu berdasarkan release Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2017 tercatat sebesar US$121,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2017 yang sebesar US$119,9 miliar. Peningkatan tersebut dipengaruhi antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk
9
membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
2017
2016 APBN (triliun Rupiah)
Realisasi APBN 2017 sampai dengan 21 April 2017: Realisasi Pendapatan negara mencapai Rp404,1,1 triliun (23,1 persen terhadap APBN) lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 18,0 persen. Realisasi pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar 319,1 triliun (21,3 persen terhadap APBN) serta PNBP sebesar Rp84,9 triliun (34,0 persen terhadap APBN). Sementara itu, realisasi belanja Negara mencapai Rp481,4 triliun (23,1 persen terhadap APBNP) sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp253,1 triliun dan Transfer ke daerah dan Dana Desa sebesar Rp228,3 triliun. Dengan demikian terjadi defisit anggaran sebesar Rp77,3 triliun atau 0,56 persen terhadap PDB. Sementara itu, realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp180,1 triliun (54,5 persen terhadap APBN) sehingga terjadi kelebihan pembiayaan sebesar 102,7 triliun.
APBNP
Realisasi % thd s.d. 21 April APBNP
Realisasi % thd s.d. 21 April APBN
1.786,2 A. PENDAPATAN NEGARA I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.784,2 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.539,2 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 245,1 II. PENERIMAAN HIBAH 2,0
321,0
18,0
1.750,3
404,1
23,1
320,4 267,5 52,9 0,6
18,0 17,4 21,6 32,0
1.748,9 1.498,9 250,0 1,4
404,1 319,1 84,9 0,0
23,1 21,3 34,0 2,2
2.082,9
485,6
23,3
2.080,5
481,4
23,1
1.306,7
255,4
19,5
1.315,5
253,1
19,2
1. Belanja K/L
767,8
116,7
15,2
763,6
127,5
16,7
2. Belanja Non K/L
538,9
138,7
25,7
552,0
125,6
22,8
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA776,3
230,2
29,7
764,9
228,3
29,8
729,3
218,8
30,0
704,9
215,3
30,5
47,0
11,5
24,4
60,0
13,0
21,7
(105,5) D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (296,7) % Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB(2,35)
(102,9) (164,6) (1,30)
97,5 55,5
(109,0) (330,2) (2,41)
(2,5) (77,3) (0,56)
2,3 23,4
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV +296,7 V)
B. BELANJA NEGARA I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT
1. Transfer ke Daerah 2. Dana Desa C. KESEIMBANGAN PRIMER
190,8
64,3
330,2
180,1
54,5
I. PEMBIAYAAN UTANG
371,6
188,8
50,8
384,7
178,2
46,3
II. PEMBIAYAAN INVESTASI
(94,0)
0,0
0,0
(47,5)
0,0
0,0
III. PEMBERIAN PINJAMAN
0,5
1,9
409,8
(6,4)
1,7
(26,4)
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN
(0,7)
0,0
0,0
(0,9)
0,0
0,0
V. PEMBIAYAAN LAINNYA
19,3
0,1
0,5
0,3
0,1
45,8
0,0
102,7
KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 0,0 26,2
10
APBN