REKAYASA TEKNOLOGI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN YANG BERDAULAT DAN MANDIRI Oleh:
Hermanto Peneliti Madya
Makalah Disampaikan Pada: Seminar Nasional Ketahanan Pangan Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Pusat Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Yogyakarta, 8 Oktober 2014
0UTLINE I. PENDAHULUAN II. PERMASALAHAN PANGAN GLOBAL III. POSISI INDONESIA DI KAWASAN ASIA DAN ASEAN IV. KONDISI KETAHANAN PANGAN NASIONAL V. PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN PANGAN VI. PENUTUP
I. PENDAHULUAN
Pangan: Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
SUMBER ENERGI, PROTEIN, DAN VITAMIN/MINERAL untuk memenuhi kehidupan yang sehat, aktif dan cerdas Sumber: UU 18/2012 tentang Pangan
4
Kedaulatan Pangan: Hak negara dan bangsa yang secara mandiri :
menentukan kebijakan pangannya sendiri.
menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya.
memberikan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
5 Sumber: UU 18/2012 tentang Pangan
Kemandirian Pangan: Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam: memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. 6 Sumber: UU 18/2012 tentang Pangan
Ketahanan Pangan: Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari : tersedianya pangan yang cukup baik maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, dan terjangkau, serta tidak bertentangan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat kinerja).
untuk hidup sehat, aktif, berkelanjutan (outcome).
produktif
jumlah merata, dengan (ukuran
secara
7 Sumber: UU 18/2012 tentang Pangan
KERANGKA PIKIR FILOSOFIS PENYELENGGARAAN PANGAN Kedaulatan Pangan Masyarakat dan perseorangan yang sehat, aktif, dan produktif, secara berkelanjutan
Ketahanan Pangan
Kemandirian Pangan
Sumber: BKP
Keamanan Pangan
8
SISTEM KETAHANAN PANGAN YANG BERDAULAT DAN MANDIRI • •
Sumberdaya
Lahan Air SDM Teknologi Kelembagaan Budaya
Pasar Pangan DN/LN Sumber: BKP
Kebijakan Ekonomi dan Pangan Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi KETAHANAN PANGAN
Ketersediaan Keterjangkauan
SDM yang tangguh (sehat, aktif, produktif)
Pemanfaatan (Konsumsi Pangan dan Gizi)
Lingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim, 9 Kinerja Ekonomi, Dinamika Pasar Pangan, Shock/Bencana
BAB XI. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PANGAN
Pasal 117
Pasal 118, Ayat 1.
Pasal 119, Ayat 2.
• Penelitian dan pengembangan Pangan dilakukan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Pangan serta menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan Pangan yang mampu meningkatkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan
• Penelitian dan pengembangan Pangan diarahkan untuk menjamin penyediaan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi Pangan agar mendapatkan bahan Pangan yang bermutu dan aman dikonsumsi bagi masyarakat
• Pemerintah mendorong dan menyinergikan kegiatan penelitian dan pengembangan Pangan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, Pelaku Usaha Pangan, dan masyarakat.
Sumber: UU 18/2012 tentang Pangan
PELAKU PEMBANGUNAN PANGAN PEMERINTAH MASYARAKAT
4
Pusat
3
2
1Desa
Kab/Kota Provinsi
1. Petani & Nelayan 2. Pelaku Usaha (pedagang, industri, jasa) 3. Konsumen 4. Lembaga Masyarakat 11
Sumber: BKP
II. PERMASALAHAN PANGAN GLOBAL
PERMASALAHAN PANGAN GLOBAL Penyediaan dan Produksi Pangan: Perubahan iklim global Penurunan kapasitas produksi Ketidak pastian panen
Akses Pangan: Ketimpangan distribusi pangan antar negara dan antar daerah (Eropa dan Amerika vs Asia dan Afrika) Ketimpangan daya beli masyarakat 13
Lanjutan ….
Pasar dan Harga Pangan: Trend harga pangan terus meningkat dan lebih bergejolak Pasar pangan internasional yang tidak menentu karena setiap negara cenderung mendahulukan ketahanan pangan dalam negerinya Permintaan dan konsumsi pangan: Jumlah penduduk dunia yang terus bertambah terutama di Afrika dan Asia Kompetisi pemanfaatan komoditas pangan: o Food-Feed-Fuel Pemborosan Pangan (budaya dan kebiasaan makan) Perubahan pola pangan, dari mementingkan kuantitas menjadi mementingkan kualitas
14
Sumber: FAO (2014)
Perkembangan Jumlah Penduduk Dunia 2010 : 6,9 Milyar 2011 : 7,0 Milyar 2030 : 8,3 Milyar 2050 : 9,1 Milyar
Perlu tambahan produksi pangan global (World Summit on Food Security, FAO, 2009): 70 % atau 1,75 %/th untuk negara maju 100 % atau 2,50 %/th untuk negara berkembang Rata-rata ketersediaan energi/kapita/tahun: Dunia : 2.796 Kkal Standar (2011) : 2.200 Kkal Jumlah Penduduk Rawan Pangan (The EIU. 2014) Dunia : 842 milyar orang Sekitar 45 % tinggal di Asia Pasifik
16
III. POSISI INDONESIA DI KAWASAN ASIA DAN ASEAN
Sumber : World Development Indicators 2014, The World Bank (diolah)
Sumber : World Development Indicators 2014, The World Bank
Sumber : World Development Indicators 2014, The World Bank
Sumber: Global Food Security Index 2014. The Economist Intelligence Unit
Sumber: Global Hunger Index 2013. International Food Policy Research Institute
Sumber: The Global Competitiveness Report 2013-2014. World Economic Forum
Sumber: The Global Competitiveness Report 2013-2014. World Economic Forum
Sumber: The Global Competitiveness Report 2013-2014. World Economic Forum
IV. KONDISI KETAHANAN PANGAN NASIONAL
MASALAH PANGAN NASIONAL Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi (periode 2000-2010 = 1,49% per tahun) dengan jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk miskin (11.37 %) dan rawan pangan (19.42%) masih relatif tinggi Ketergantungan konsumsi beras dalam pola konsumsi pangan yang masih tinggi (kebutuhan beras 133,26 kg/kapita/th (BKP. 2012)). Konversi lahan pertanian yang tinggi (sekitar 65.000 ha/th). Kompetisi pemanfaatan dan degradasi sumber daya air semakin meningkat. 27
Lanjutan…
Kurangnya Infrastruktur pertanian/pedesaan (jaringan irigasi yang rusak 52%). Kurangnya prasarana dan sarana transportasi tingginya biaya distribusi/pemasaran pangan (Antara. 2013): • Indonesia : 17 % (dari biaya produksi) • Filipina : 10 % • Malaysia : 8 % • Singapura : 6 % Sebaran produksi pangan yang tidak menentu: • antar waktu (panen raya dan paceklik) • antar daerah (di Jawa surplus, di kawasan Timur defisit). Beberapa daerah di Indonesia rawan bencana alam menyulitkan bagi penanganan kerawanan pangan 28
Pangsa Produksi Padi Th 2000-2012
Kalimantan 7% Bali (NTB+NTT) 5%
Maluku (+Papua) 0% Sulawesi 10%
Jawa 55%
Sumatera 23%
Pangsa Produksi Jagung Th 2000-2012
Kalimantan 2% Bali (NTB+NTT) 6%
Maluku (+Papua) 0%
Sulawesi 13%
Jawa 57%
Sumatera 22%
Sumber: BPS (data diolah)
Sumber: BPS, Bappenas dan BKP (data diolah)
Ketersediaan dan Konsumsi Protein (gram/kapita/hari) 120 100 80 Ketersediaan 60
Konsumsi
Remondasi WNPG
40 20 0 2008
2009
Sumber: BKP (data diolah)
2010
2011
2012
Perbandingan Harga Beras Dalam Negeri dengan Harga Beras di Pasar Internasional Sumber: Kemendag (2013)
(%)
Sumber: Kemenkes, 2013 dalam Suryana (2014)
V. PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN PANGAN
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Peningkatan Daya Saing Ekonomi
Inovasi Teknologi
Dukungan Kebijakan yang Berpihak Pada Kemandirian Pangan
Sumber: Lakitan, B. (2010)
INVENTION
INNOVATION
DIFUSSION
PROSES REKAYASA TEKNOLOGI INVENTION INNOVATION DIFUSSION
: Penemuan baru tentang metoda, komposisi bahan, atau proses : Penerapan teknologi baru dalam proses produksi : Penyebaran teknologi baru kepada masyarakat
DAMPAK PERUBAHAN TEKNOLOGI THD PRODUKSI PANGAN
1 Produksi Pangan
2 3 4
Teknologi Pengendalian OPT dan Adaptasi Lingkungan
Teknologi Peningkatan Produktivitas Teknologi Pengurangan Losses “High Technology”
4
3 2
1 Produksi Tanpa Perubahan Teknologi
Jumlah Input Produksi
DAMPAK PERUBAHAN KOMPONEN TEKNOLOGI SECARA KUMULATIF
Diadopsi dari: Haryono (2013)
Analisis Sosial-Ekonomi- Budaya dan Rekayasa Kelembagaan
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HULU-HILIR TEKNOLOGI PERBENIHAN
TEKNOLOGI OPTIMASI SUMBERDAYA
• Produktivitas tinggi • Tahan terhadap OPT • Tahan terhadap cekaman lingkungan • Usaha tani konservasi lahan dan air • Pemupukan berimbang • Irigasi hemat air • Optimasi pemanfatan sumberdaya genetik
• • TEKNOLOGI BUDIDAYA • •
Usaha tani terpadu Pengendalian hama terpadu Pertanian organik Usahatani LEISA/BLUE economy
• Traktor pengolah tanah • Pompanisasi TEKNOLOGI ALSINTAN • Transplanter • Combine harvester
Analisis Sosial-Ekonomi- Budaya dan Rekayasa Kelembagaan
……. Teknologi Hulu-hilir (Lanjutan)
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
• Peningkatan rendemen • Peningkatan nilai guna • Peningkatan nilai tambah • Keamanan pangan
TEKNOLOGI PENGEMBAN GAN PRODUK
• Diversifikasi produk • Pengembangan pangan lokal • Pengembangan bio-energi
TEKNOLOGI PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
• Pengurangan losses • Peningkatan effisiensi distribusi • Pengembangan rantai pasok
• Iptek gizi rumah tangga TEKNOLOGI PEMANFAATAN • Teknologi kuliner • Perlindungan konsumen PANGAN
VARIETAS UNGGUL HASIL LITBANG PERTANIAN
Sumber: Haryono (2013)
Vaietas Unggul Padi
• 210 varietas inbrida dan hibrida • Areal panen 12.0 juta ha • Adopsi 90.0 % • Peningkatan hasil 0.5-1.0 t/ha
Varietas Unggul Jagung
• 15 varietas hibrida dan komposit (2005-2012) • Areal panen 4 juta ha • Adopsi 65.0 % • Peningkatan hasil 1.0 t/ha
Varietas Unggul Kedelai
• 9 varietas (2005-2012) • Areal panen 0.7 juta ha • Adopsi 73.4 % • Peningkatan hasil 0.5 t/ha
DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN SDM
PROGRAM & KERJA SAMA
REKAYASA TEKNOLOGI
KELEMBAGAAN RISET
DUKUNGAN ANGGARAN
Sumber: Wikipedia
KEMITRAAN DALAM REKAYASA TEKNOLOGI Academia
Government
ABCG
Community
Business
PERAN PEMERINTAH DALAM MENDUKUNG INOVASI MASYARAKAT
Advokasi
Pemberian HAKI
Fasilitasi Inovasi Masyarakat
Standarisasi (voluntary)
Promosi
PRINSIP REKAYASA TEKNOLOGI MASYARAKAT
Sumber Daya Alam
Nilai Tambah Kelestarian Sumber Daya
Modal Sosial dan SDM
Inovasi Masyarakat
Kesejahteraan dan Pemerataan
VI. PENUTUP
Ketahanan Pangan Nasional hendaknya didasari atas Kedaulatan dan Kemandirian Pangan Kita tidak dapat menggantungkan Ketahanan Pangan Nasional kepada pasar pangan dunia yang penuh dengan risiko Di era globalisasi, Kemandirian Pangan hendaknya didasari atas keunggulan produktivitas dan daya saing nasional Inovasi teknologi merupakan faktor penentu produktivitas dan daya saing nasional Perlu rekayasa teknologi dari hulu ke hilir agar berdampak positif terehadap pencapaian Kemandirian Pangan
Inovasi teknologi nasional perlu dukungan: o o o o
Pengembangan SDM Pengembangan kelembagaan riset Alokasi anggaran riset yang memadai Program dan kerja sama penelitian yang terfokus dan terkoordinasi
Rekayasa teknologi pertanian dan pangan perlu didorong melalui Kemitraan “Akademisi-BisnisCommunity- Government” Pemerintah mendukung rekayasa teknologi oleh masyarakat/petani melalui: advokasi, fasilitasi, promosi, standarisasi, dan pemberian HAKI
“Kedaulatan dan Kemandirian Pangan Agar Dilandasi Oleh Daya Saing Nasional dan Kearifan Lokal”