REKAYASA PROSES UNTUK NILAI TAMBAH DAN KEAMANAN PANGAN menuju ketahanan pangan mandiri dan

REKAYASA PROSES UNTUK NILAI TAMBAH DAN KEAMANAN PANGAN menuju ketahanan pangan mandiri dan berdaulat Purwiyatno Hariyadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center, LPPM,

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kuliah Inaugurasi Sebagai Aggauta AIPI - Komisi Ilmu Rekayasa Padjadjaran Suites Hotel & Conference , Bogor, 27 April 2013 Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES UNTUK NILAI TAMBAH DAN KEAMANAN PANGAN menuju ketahanan pangan mandiri dan berdaulat

Kata –Kata Kunci /Pembahasan: 1. Ketahanan pangan? 2. Mandiri dan Berdaulat ? 3 Peranan 3. P T Teknologi k l iP Pangan & Pertanian? P t i ? 4. Perkembangan Teknologi Pangan? 5. Perkembangan Rekayasa Proses Pangan? 6. Beberapa contoh aplikasi potensial? 7. Penutup Purwiyatno Hariyadi [email protected]

Purwiyatno Hariyadi , Kuliah Inaugurasi Anngota AIPI, 2013 1

KETAHANAN PANGAN (Food Security) UU Pangan No 18, 2012 Ketahanan Pangan g adalah kondisi terpenuhinya p y Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, k keyakinan, ki d dan budaya b d masyarakat, k t untuk t kd dapatt hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Purwiyatno Hariyadi [email protected]

KETAHANAN PANGAN (Food Security)  DIMENSI & INDIKATOR 1. Ketersediaan pangan

   

2. Keterjangkauan

 Keterjangkauan fisik  Keterjangkauan ekonomi, dan  Keterjangkauan sosial:  Kesesuaian dengan preferensi, kebiasaan, budaya , dan agama

3. Kecukupan konsumsi

 Kecukupan asupan (intake),  Kualitas pengolahan,  Kualitas sanitasi/higiene,  Kualitas air (minum)  Kualitas pengasuhan anak

Kecukupan jumlah (kuantitas) Kecukupan gizi Keamanan Mutu

Keterandalan/ Stabilitas f=(x,t)

Individu Sehat, Aktif & Produktif

?

Purwiyatno Hariyadi [email protected]


KETAHANAN PANGAN yang Mandiri dan Berdaulat? (UU No 18, 2012 tentang PANGAN) Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.


 Dimensi Keterjangkaun 

Dimensi Konsumsi

Dimensi Kemandirian

Dimensi Kedaulatan

Jumlah Mutu Gizi Keamanan Keterjangkauan j g fisik,, ekonomi,, dan sosial,, Kesukaan/kebiasaan

    

Mutu pengolahan/penyiapan di RT, Jumlah asupan Mutu sanitasi/higiene, Mutu air minum Mutu pengasuhan anak

• • • • • • •

Tingkat (%) impor bahan pangan Tingkat (%) impor ingriden & sarana produksi, produksi mesin, mesin dll Penganekaragaman pangan (SDA lokal)

Kadaulatan Pangan

   

Kamandirian Pang gan

Dimensi Ketersediaan

Katahanan n Pangan

KETAHANAN? KEMANDIRIAN? KEDAULATAN PANGAN?

Keragaman industri pangan lokal Tingkat partisipasi masyarakat dalam sistem pangan Tingkat keragaman budaya pangan Kesejahteraan masyarakat, petani, nelayan, dll Purwiyatno Hariyadi [email protected]


KETAHANAN? KEMANDIRIAN? KEDAULATAN PANGAN? Dimensi Ketersediaan

   


Dimensi Konsumsi

Dimensi Kemandirian

Dimensi Kedaulatan


    


• • • • • • •




TEKNOLOGI PANGAN DAN PERTANIAN? menuju KETAHANAN PANGAN YANG MANDIRI DAN BERDAULAT

? Purwiyatno Hariyadi [email protected]


TEKNOLOGI PANGAN & PERTANIAN ? Dimensi Ketersediaan

   


Dimensi Konsumsi

Dimensi Kemandirian

Dimensi Kedaulatan


    


• • • • • • •




TEKNOLOGI PANGAN & PERTANIAN ? • Potensi nilai tambah dan tantangan keamanan pangan ada pada setiap matamata-rantai produksi pangan

“Pertanian” dan bahan baku

S kt Sektor Pengolahan/Ma nufacturi ng

Transportasi

Gudang /Pusat Distribusi Rumah tangga

Gudang/ Pusat Distribusi


Pasar/ ritel



TEKNOLOGI PANGAN & PERTANIAN ? • Potensi nilai tambah dan tantangan keamanan pangan ada pada setiap matamata-rantai produksi pangan

1

2

AgroTeknologi

Teknologi Produksi

3 Kesehatan & Gizi Masyarakat,

Lingkungan g g


4

Sosial, Ekonomi, Budaya

5


TEKNOLOGIPANGAN ? Ref.: Original C.J.K. Henry, Proc. Nutrition Soc 56:855-863, 1997; 2011 IFIC Communication Summit – Dave Schmidt, “Alliance to Feed the Future, 24 May 2011

ww

www.ift.org 6

World’s Po opulation (billions)

5 1976

4

1960

3

1930

2 1850

1 Hunter-Gatherer 4 million Years ago

10 000 Years ago

Agricultural

Industrial 1800 1900 2000 Purwiyatno Hariyadi [email protected]


TEKNOLOGIPANGAN ? – menjawab berbagai tantangan jaman Napoleon Bonaparte: 6

Sayembara berhadiah untuk mengatasi permasalahan kekurangan gizi dan keracunan pangan yang melanda tentara Perancis saat itu


5 4

1976

1960

1795

3

1930

2 1850


Agricultural

10 000 Years ago


TEKNOLOGIPANGAN ? – menjawab berbagai tantangan jaman Nicholas Francois Appert (i) Botol gelas diisi makanan, (ii) Ditutup rapat, (iii) Dipanaskan dalam air mendidih beberapa saat, lalu (iv) Didinginkan

6


5 4

 Appertization 3

1976

1960

1804

1930

2 1850


10 000 Years ago

Agricultural



TEKNOLOGIPANGAN ? – menjawab berbagai tantangan jaman

6


5 1976

4

1960

1864

3

1930

2

Introduction of Food technology

1850


Agricultural

10 000 Years ago


TEKNOLOGIPANGAN ? – menjawab berbagai tantangan jaman • • • •

6


5 4

Fiber crates Cellulose packaging Gable-top, waxed milk cartons Sliced bread 1976

• Regulations e.g. Food, Drug, and Cosmetic Act

1960

1930s

3

1930

2 1850


10 000 Years ago

Agricultural




TEKNOLOGIPANGAN ? – menjawab berbagai tantangan jaman • Automation

6

• Mass production


5

• Frozen foods 4

1976

• Vending machines

1960

1940s

3

1930

2


1850


Agricultural

10 000 Years ago


TEKNOLOGIPANGAN ? – menjawab berbagai tantangan jaman • Frozen dinners • Food for bomb shelters • Frozen, ready-to-eat bakery goods • Controlled-atmosphere packaging

6


5 4

1976

1960

1950s

3

1930

2 1850


10 000 Years ago

Agricultural





• Diet foods

6

• Process P control t l computers t


5

• Clean-in-place 4

1976

• Aseptic canning • Drying improvements

1960s

1960

3

1930

2


1850


Agricultural

10 000 Years ago




• Energy efficiency 6

• Water/waste utilization

5

• Membrane processing • Health/organic foods

4

• Computers

1976

1970s 1960

3

1930

2 1850


10 000 Years ago

Agricultural





• Dechemicalization

6

• Automation A t ti


5

• Aseptic processing 4

1980s 1976

• Irradiation • Packaging

1960

3

1930

2


1850

1 Agricultural

Hunter-Gatherer 4 million Years ago

10 000 Years ago



• Intelligent Packaging

6

• Low L C Carb b


5

1990s

• Sachet Packaging 4

1976

• Functional Foods

1960

3

1930

2 1850


10 000 Years ago

Agricultural





2000s

6

• • • • • •


5 4 3

Aseptic Processing/UHT Non-thermal Processes RFID Nano-Technology Packaging Chef-Like

1976

1960 1930

2 1850

1 Agricultural

Hunter-Gatherer 4 million Years ago

10 000 Years ago



REKAYASA PROSES PANGAN ? Food process engineering •

is a broad field that is concerned with the application of engineering principles and concepts to the handling, manufacturing, processing and distribution of foods. (R P Singh, R.P. And Heldman, D.R. 2008. Introduction to Food Engineering. Academic Press)



REKAYASA PROSES PANGAN ? Food process engineering •

is concerned with feasibility and practicality, that is, will something work and how much will it cost?

•

Food engineers are educated to analyze, synthesize, design, and operate complex systems that manipulate mass, energy, and information to transform material and energy into more useful form

Valentas, K.J., Levine, L and Clark, J.P. 1991. Food Processing Operation & Scale-up. Marcel Dekker Incorporated). Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ?

•

is concerned with feasibility and practicality, that is, will something work and how much will it cost?

•

Food engineers are educated to analyze, synthesize, design, and operate complex systems that manipulate mass, energy, and information to transform material and energy into more useful form



REKAYASA PROSES PANGAN ? Provide better value of foods

Nilai Pangan

=

A B

X x

Y Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ? Provide better value of foods Faktor Mutu Faktor Keamanan

Nilai Pangan

Aman = Aman x rohani Jasmani

Pilihan

Kinerja

Sensori

Gizi

Ukuran

Rasa

H Harga

Etika

Fungsionalitas Lingkungan

DLL

“W kt ” P “Waktu” Persiapan i




Faktor Keamanan

AMAN ROHANI • kepercayaan Aman Aman • AGAMA

rohani Jasmani • Budaya/Gaya Hidup

• Dll?



Faktor Keamanan AMAN JASMANI : Aman dari bahaya Aman Aman • Kimia rohani

Jasmani

• Fisik • Mikrobiologi




Faktor Keamanan AMAN JASMANI : Aman dari bahaya Aman Aman • Kimia rohani

Jasmani

• Fisik • Mikrobiologi


REKAYASA PROSES PANGAN ? Provide better value of foods Faktor Mutu Faktor Keamanan

Pilihan

Kinerja

Sensori

Gizi

Ukuran

Rasa

Etika

Fungsionalitas Lingkungan

DLL

Nilai Pangan = Aman Aman x rohani

Jasmani

Harga

“Waktu” Waktu Persiapan



REKAYASA PROSES PANGAN ? –

“better value of foo ods”

Perkembangan 25 tahun terakhir .............

Efisiensi. - Batch  continuous processing - Improving process reliability - Reducing waste products, and - Effective energy utilization

“MAKE”

KEAMANAN PANGAN

1970

~1980

~1990

~2000

~2010 Purwiyatno Hariyadi [email protected]



Perkembangan 25 tahun terakhir .............

+ Melayani kebutuhan masyarakat;  Convinience, food service “SERVICE”

“MAKE”

“MAKE”

KEAMANAN PANGAN

1970

~1980

~1990

~2000



REKAYASA PROSES PANGAN ? – Perkembangan 25 tahun terakhir .............


+

‘Care’ food business : Perawatan kesehatan, kebugaran Perawatan lingkungan Perawatan thd “sosial”  fair trade

“MAKE”

“CARE”

“SERVICE”

“SERVICE”

“MAKE”

“MAKE”

KEAMANAN PANGAN

1970

~1980

~1990

~2000




.................. KEDEPAN ? ...............

“CARE” berlanjut,

“MAKE”

“SERVICE”

“SERVICE”

“MAKE”

“MAKE”

lebih personal, perscribed food and nutrition

KEAMANAN PANGAN

1970

~1980

~1990

~2000



REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... • Pemastian : mempertahankan/meningkatkan keamanan pangan  Salah satu relevansi thd Indonesia berlanjut, lebih personal, perscribed food and nutrition Penolakan Import produk Indonesia


REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... • Pemastian : mempertahankan/meningkatkan keamanan pangan  Salah satu relevansi thd Indonesia berlanjut, lebih personal, perscribed food and nutrition










REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... • Pemastian : mempertahankan/meningkatkan keamanan pangan  Salah satu relevansi thd Indonesia berlanjut,

2005: Kerugian Indonesia karena masalah keamanan pangan = 6.7 Trilyun Rupiah

lebih personal, perscribed food and nutrition

( a yad , P. 2005. (Hariyadi, 005 Ekonomi o o Keamanan ea a a Pangan: a ga kerugian e ug a ekonomi karena masalah keamanan pangan. BPOM RI).



REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... • Pemastian : mempertahankan/meningkatkan keamanan pangan • • • • •

Mempertahankan kesegaran Mempertahankan/meningkatkan kualitas sensori Mempertahankan/meningkatkan kualitas gizi Mempertahankan/meningkatkan masa simpan Meningkatkan keramahan thd lingkungan

berlanjut, lebih personal, perscribed food and nutrition


REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ...............  Relevansi thd Indonesia








O Over Processed P d ! Gi Gizi? i?





Mempertahankan kesegaran Mempertahankan/meningkatkan kualitas sensori Mempertahankan/meningkatkan kualitas gizi Mempertahankan/meningkatkan masa simpan Meningkatkan keramahan thd lingkungan • Meningkatkan fungsionalitas • Meningkatkan peran pangan  strategi “preventative health care”




Mempertahankan kesegaran Mempertahankan/meningkatkan kualitas sensori Mempertahankan/meningkatkan masa simpan Meningkatkan keramahan thd lingkungan Meningkatkan “fair trade” • Meningkatkan fungsionalitas • Meningkatkan peran pangan  strategi “preventative health care ”


• Meningkatkan efisiensi proses produksi/pengolahan



REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Alternative-Emerging Food Processing Technologies (FDA/IFT 2000) http://www.fda.gov/Food/FoodScienceResearch/SafePracticesforFoodProcesses/ucm100158.htm

• Thermal Processing : • Microwave and Radio Frequency • Ohmic and Inductive Heating

• Non-Thermal Processing: • • • • • • •

High Pressure Processing Pulsed Electric Field High Voltage Arc Discharge Pulsed Light Ultraviolet Light Ultrasound X-Rays Purwiyatno Hariyadi [email protected]


• Thermal Processing : • Microwave and Radio Frequency • Ohmic and Inductive Heating http://www.ifst.org/science_technology_ resources/for_food_professionals/


High Pressure Processing Pulsed Electric Field High Voltage Arc Discharge Pulsed Light Ultraviolet Light Ultrasound X-Rays

• • • • • •

Food Irradiation F dP Food Packaging k i Biotechnology Omic-Technologies: Nutrigenomic Nano-Technology ... Purwiyatno Hariyadi [email protected]



• Thermal Processing : • Microwave and Radio Frequency • Ohmic and Inductive Heating • Ekivalen dengan pemanasan tradisional • Lebih cepat  High Temperature Short Time



• Thermal Processing :







• • • • • •






• • • • • •



REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... High Hydrostatic Pressure Processing (~36000 psi)

(~87000 psi)

High Pressure (>600 Mpa) can kill microorganisms by interrupting with their cellular function without the use of heat that can damage the taste, texture, and nutritional value of the food. Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... High Hydrostatic Pressure Processing

• Pathogens such as salmonella and E.coli 0157:H7 can be effectively destroyed without changing the fruit juice's fresh fresh, natural characteristics. • A pressure exposure of 80,000 psi for 30 seconds can achieve a 3-5 log reduction of all of the pathogens of concern in fresh juice Purwiyatno Hariyadi [email protected]



P Pengolahan l h Oyster O t dengan d HHP • Destruction of Vibrio bacteria in raw oysters without destroying the raw feel and taste of the oyster. • A pressure of 200 to 300 MPa for 5 to 15 minutes at 25oC inactivate : · Vibrio parahaemolyticus ATCC 17803, · Vibrio vulnificus ATCC 27562, · Vibrio choleare ATCC 14035, · Vibrio Vib i choleare h l non-O:1 O 1 ATCC 14547, 14547 · Vibrio hollisae ATCC 33564 · Vibrio mimicus ATCC 33653 ("D. Berlin, D. Herson, D. Hicks, and D. Hoover; Applied and Environmental Microbiology, June 1999“)



P Pengolahan l h Oyster O t dengan d HHP

HHP memudahkan lepasnya daging dari cangkang: • Menghemat tenaga kerja • Meningkatkan mutu daging Purwiyatno Hariyadi [email protected]


REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... High Hydrostatic Pressure Processing Contoh produk dari EU

ULTI / PAMPRYL (Groupe PERNOD-RICARD) France freshly squeezed fruit juice Fresh pressed

Spain – sliced cooked ham Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... High Hydrostatic Pressure Processing Contoh produk dari AS



REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... High Hydrostatic Pressure Processing Contoh produk dari AS


REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Thermally-assisted High Hydrostatic Pressure Processing :

Sterilization

2009 USFDA accepted an industrial petition for high pressure commrecial sterilization of a low‐acid food

Pressure (Mpa) Purwiyatno Hariyadi [email protected]


REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Thermally-assisted High Hydrostatic Pressure Processing : Pir Prion Inactivation

800-1000 MPa, 121-137oC

Sterilization

Pressure (Mpa) Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Thermally-assisted High Hydrostatic Pressure Processing :



REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Re-emerging Food Irradiation : 0.0

0.0

0

5

10

15

20

25

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

-0.2

-0.1

a

Ln [AAT / AAT awal]

Ln [C / C awal]

30

-0.2

-0.3

-0.4

b

-0.4 -0.6 -0.8 -1.0 -1.2

-0.5 -1 1.4 4

-0.6

-1.6

Waktu iradiasi (jam) 1,30 kGy/jam

3,17 kGy/jam

5,71 kGy/jam


1,30 kGy/jam

3,17 kGy/jam

5,71 kGy/jam

8,82 kGy/jam

Degradasi (a) asam fitat dan (b) aktivitas antitripsin selama proses Irradiasi pada beberapa laju dosis yang berbeda . Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Re-emerging Food Irradiation : 30

25

a

14

AAT (mg/g)

Asam fitat (mg/g)

16

12

10

b

20

15

10

5

8 0

5

10

15

20

25

30

35

0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

Dosis radiasi (kGy) 1,30 kGy/jam

3,17 kGy/jam

5,71 kGy/jam


1,30 kGy/jam

3,17 kGy/jam

5,71 kGy/jam

8,82 kGy/jam

Degradasi (a) asam fitat dan (b) aktivitas antitripsin pada proses irradiasi sebagai fungsi dosis; dipengaruhi oleh laju dosis yang digunakan Purwiyatno Hariyadi [email protected]


REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Re-emerging Food Irradiation : 5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

a

-0.01

Ln [nilai L / nilai L awal

Ln [nilai L / nilai L aw al

-0.01 0

-0.03

-0.05

-0.07

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

b

-0.02

-0.03

-0.04

-0.05

-0.06

-0.09

Waktu iradiasi (jam)


3,17 kGy/jam

5,71kGy/jam

1,30 kGy/jam

8,82 kGy/jam

3,17 kGy/jam

5,71kGy/jam

8,82 kGy/jam

Perubahan kecerahan warna biji kedelai (a) selama proses irradiasi pada beberapa laju yang berbeda, dan warna tepung kedelai yang dihasilkan (b). Purwiyatno Hariyadi [email protected]

REKAYASA PROSES PANGAN ? – .................. KEDEPAN ? ............... Re-emerging Food Irradiation : c 84 54.5

Warna (nilai L)

Warna (nilai L)

83 53.5

52.5

51.5

82

81

80

79

50.5 0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

Dosis radiasi (kGy)


5,71 kGy/jam

3,17 kGy/jam

1,30 kGy/jam

8,82 kGy/jam

5,71 kGy/jam

3,17 kGy/jam

1,30 kGy/jam

Degradasi(a) kecerahan warna (a) biji kedelai dan (b) tepung kedelai sebagai (b) fungsi dosis radiasi; dipengaruhi oleh laju dosis yang digunakan (a) Soybean grain (b) Soybean flour Purwiyatno Hariyadi [email protected]


PENUTUP Rekayasa proses pangan mempunyai peranan penting: p g  Dengan memberikan “better value of foods”  Meningkatkan jumlah individu yang bisa hidup sehat, aktif dan produktif


Jumlah pendu uduk

PENUTUP

Individu yang sehat, aktif dan produktif

Status St t Kurang/ tidak sehat

Status K h Kesehatan Umum

Status Sehat & Bugar

Status Kesehatan Purwiyatno Hariyadi [email protected]


Jumlah pendu uduk

PENUTUP



Status Kesehatan K h Umum



Jumlah pendu uduk

PENUTUP



Status K h Kesehatan Umum




PENUTUP Untuk berkontribusi pada ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat, Diperlukan: • Peningkatan sistem R&D dan innovasi pangan nasional • Peningkatan sistem kajian kesesuaian dan aplikasi teknologi : • Fokus pada peningkatan nilai pangan  high value “local” local product • Peningkatan sistem pendidikan rekayasa proses pangan.


UCAPAN TERIMAKASIH

• Ibu Ibu, bapak hadirin sekalian • Para mahasiswa • Prof. Dr. Sangkot Marzuki, AM, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia • Prof. Dr. F.G. Winarno, Ketua Komisi Ilmu Rekayasa, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia • Seluruh anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia • Rektor Institut Pertanian Bogor • Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Pertanian IPB • Ketua, staff pengajar dan pegawai Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB • Staf dan kolega peneliti di SEAFAST Center, IPB • Panitia Pelaksana Inaugurasi AIPI • Teman teman semua & • Keluarga tercinta Purwiyatno Hariyadi [email protected]


TERIMAKASIH

Terimakasih [email protected]



REKAYASA PROSES UNTUK NILAI TAMBAH DAN KEAMANAN PANGAN menuju ketahanan pangan mandiri dan

Recommend Documents