Redaksi Cakrawala PEMIMPIN UMUM: Laksma TNI Untung Suropati WAKIL PEMIMPIN UMUM: Kolonel Mar Bambang Hullianto PEMIMPIN REDAKSI: Kolonel Mar F.X. Deddy Susanto REDAKTUR: Kolonel Laut (P) Rony E. Turangan Kolonel Laut (KH) Drs. Heriyanto Kolonel Laut (S) Julius Widjojono Letkol Laut (KH) Drs. Hendra Pakan Letkol Laut (KH) Drs. Heri Sutrisno, M.Si. Kapten Laut (S/W) Widajana Kapten Mar Mardiono Lettu Laut (P) Abriyanto Iwan Bahariyanto S.Sos. Adi Patrianto, S.S. PENATA WAJAH: Serka PDK/W Mirliyana Mujiyanto Irma Kurniawaty, A.Md. Graf. Aroby Pujadi REDAKTUR FOTO: Wamrin TATA USAHA: Raya Mentawita T. DISTRIBUSI: H. Supendi Edi Supono Kld TTU Niki L.M. DITERBITKAN OLEH: Dinas Penerangan TNI AL ALAMAT REDAKSI: Dinas Penerangan TNI AL Gd. B4 Lt. 2 Mabesal Cilangkap Jakarta Timur 13870 Telp. (021) 8723314, Fax. (021) 8710628 No. ISSN: 0216-440x DICETAK OLEH: CV. Arya Jaya Utama
Salam Jalesveva Jayamahe. Pembaca yang budiman.... Pada media “Jalesveva” edisi 25 Desember 1961, halaman 6, diumumkan bahwa mulai Januari 1962, mingguan “Jalesveva” akan berganti nama menjadi “Tjakrawala”. Media mingguan itu terus berkembang, dan sekarang menjadi Majalah Cakrawala. Diusianya yang ke 50 Cakrawala edisi 412 akan menghadirkan berbagai artikel menarik seperti: “Geliat Transformasi TNI Menuju Kekuatan Militer yang Disegani”, “Semakin Memantapkan Eksistensinya sebagai Center of Excellence”, “Jalasenastri Diusia 66 tahun”, pada rubrik wawancara dengan Bupati Kepulauan Seribu juga ditampilkan potensi kekayaan alam yang ada di Kepulauan Seribu. Pada rubrik laporan utama ditampilkan artikel “Para Pemuda Berlayar ke IndonesiaTimur” serta artikel “Layar Kembara Bahari Meniti Lintas Timur Jangkar Leluhur”. Kegiatan Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB)/Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Morotai 2012 yang berisi kegiatan para pemuda yang berlayar berpetualang mengarungi samudra menuju wilayah Indonesia Timur dengan menggunakan KRI Surabaya-591. Pembaca setia Cakrawala, seperti kita ketahui baru-baru ini TNI AL yang baru pertama kali melakukan latihan penembakan rudal senjata strategis dengan jarak tembak hingga 108 NM atau setara 216 km berhasil menenggelamkan eks KRI Teluk Berau dengan rudal yakhont. “Rudal Yakhont Ampuh... Terbukti!”. Yang tidak kalah menarik adalah peran “Public Affairs Officer and Combat Camera Team in Action” pada latihan Armada Jaya XXXI/2012. Artikel lain yang menarik berjudul “KRI Dewaruci Harumkan Nama Bangsa”. Pada rubrik sejarah, “Jatuhnya Sang Elang Permesta” berisi pengakuan Allan Lawrence Pope, pilot tempur berkewarganegaraan Amerika Serikat yang disewa oleh Permesta untuk menghadapi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) yang tertangkap, setelah tertembak jatuh oleh konvoi ATG-21 pimpinan Letkol KKo H.H.W. Huhnholz, serta “Misi Senyap RI Tjandra-408 di Irian Barat”. Pada rubrik info kami sajikan artikel: “Penataan Ruang Laut guna Mendukung Penyelenggaraan Hankamneg di Laut”, serta “Peningkatan Kinerja, Pengabdian dan Netralitas”, “Pentingnya Mempelajari Bahasa Inggris Sejak Usia Dini”, “Ikan Tuna Sirip Biru”, “Kontroversi Sosok Hacker”, “Sekelumit tentang Fotografi Bawah Air”, Peringatan Hari Armada pada Tahun 1961”, dan artikel menarik “Wiratama Hiu Kencana”. Pada rubrik opini kita sajikan tulisan Laksma (Purn) TNI H. Haryono yang berjudul “Efek Daya Gentar Kapal Selam”. Di rubrik prestasi kita tampilkan informasi prestasi keluarga besar TNI AL dan prajurit dengan judul “Pengibar Bendera Pusaka”, “Membawa Nama Harum Kolinlamil dan TNI AL”. Di penghujung Tahun 2012 ini seluruh staf redaksi Cakrawala mengucapkan Selamat Natal 2012 dan Selamat Tahun Baru 2013, semoga di tahun mendatang karya-karya kita semakin membuat TNI AL menjadi gemilang. Jalesveva Jayamahe - Justru di Laut Kita Jaya.
Cover: Rudal yakhont ampuh... Terbukti!
Radio JJM 107.8 FM Radio Streaming di www.tnial.mil.id
DAFTAR ISI Laporan Utama Geliat Transformasi TNI Menuju Kekuatan Militer yang Disegani......... 4 Semakin Memantapkan Eksistensinya sebagai Center of Excellence.. 8 Para Pemuda Berlayar ke Indonesia Timur........................................... 1 8 Layar Kembara Bahari Meniti “Lintas Timur Jangkar Leluhur”.............. 2 2 Rudal Yakhont Ampuh... Terbukti!......................................................... 2 4 Public Affairs Officer and Combat Camera Team in Action................... 2 6 KRI Dewaruci Harumkan Nama Bangsa............................................... 3 0
12
Wawancara Ajak Generasi Muda untuk Mencintai Laut............................................ 1 4
Info Penataan Ruang Laut........................................................................... 4 6 Peningkatan Kinerja, Pengabdian dan Netralitas.................................. 5 0 Pentingnya Mempelajari Bahasa Inggris Sejak Usia Dini..................... 5 6 Ikan Tuna Sirip biru............................................................................... 5 8 Kontroversi Sosok Hacker..................................................................... 6 4 Sekelumit tentang Fotografi Bawah Air................................................. 6 6 Peringatan Hari Armada pada Tahun 1961........................................... 7 0 Wiratama Hiu Kencana......................................................................... 7 2
24
Opini Efek Daya Gentar Kapal Selam............................................................ 4 2
Sejarah Jatuhnya Sang Elang Permesta............................................................ 3 4 Misi Senyap RI Tjandrasa-408 di Irian Barat......................................... 3 8
26
Kesehatan Radiasi Handphone Berdampak bagi Kesehatan Manusia................... 5 2
Prestasi Pengibar Bendera Pusaka.................................................................... 6 2 Membawa Nama Harum Kolinlamil dan TNI AL.................................... 7 6
Jalasenastri
31
Jalasenastri diusia 66 tahun.................................................................. 1 2 Redaksi menerima tulisan (maksimal 5 halaman dengan spasi 1,5) beserta foto dari segenap anggota TNI AL dan masyarakat umum. Naskah diprint dengan kertas A4, lebih baik lampirkan CD. Naskah yang telah dikirim, menjadi milik redaksi, dan redaksi berhak memperbaiki/mengedit tanpa mengubah isi/makna. Naskah yang dimuat akan mendapat imbalan sepantasnya. Tulisan dapat disampaikan ke alamat redaksi Dinas Penerangan TNI AL, Gd. B4 Lt. 2, Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur 13870 atau via email:
[email protected]. Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
3
LAPORAN UTAMA
4
GELIAT TRANSFORMASI TNI MENUJU KEKUATAN MILITER YANG DISEGANI
P
ublik tanah air menilai TNI telah berhasil mereformasi diri sesuai amanat konstitusi dan semangat demokratisasi sebagai instrumen pertahanan negara. Selanjutnya Pemerintah bertanggung jawab untuk membangun kekuatan dan kemampuan TNI serta meningkatkan kesejahteraan prajuritnya. Di hari jadinya yang ke 67, TNI sedang bertransformasi menjadi sebuah kekuatan militer yang diperhitungkan untuk menjaga kedaulatan kepentingan NKRI.
Di tengah proses reformasi TNI pada sepuluh tahun terakhir, kekuatan militer Indonesia ini disebut-sebut sebagai institusi yang sukses mengikuti tuntutan perubahan Gerakan Reformasi dan menempatkan diri selayaknya militer di sebuah negara demokratis. TNI meninggalkan politik praktis dan bisnis yang selama ini dianggap sebagai penyebab menurunnya profesionalisme azasinya sebagai kekuatan pertahanan utama di tanah air. Reformasi TNI masih menyisakan sedikit pekerjaan
rumah yakni terkait dengan peradilan untuk prajurit TNI. Pemerintah pun secara bertahap menjalankan pembenahan TNI ke arah yang lebih baik dengan dua agenda utama memodernisasi TNI dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Transformasi di tubuh sebuah angkatan bersenjata merupakan proses alamiah yang dipicu oleh faktor-faktor operasional dalam rangka memenangkan pertempuran dan peperangan. Isu ini tetap sangat
Main Batle Tank (MBT) Leoprad 2 buatan Jerman akan memperkuat satuan kavaleri TNI AD mulai akhir tahun 2012. Selain tank tempur utama ini, Indonesia juga membeli kendaraan tempur Merder yang bisa dikembangkan sebagai MBT medium.
menarik diamati pengamat strategi militer sebagai materi komparatif antara isu hubungan sipil-militer dan isu demokratisasi militer sebagaimana terjadi di negara Asia (Thailand, Korea Selatan, Filipina), di Amerika latin dan Afrika. Menganggap reformasi yang dilakukan TNI akan sama halnya dengan apa yang telah mereka lakukan yakni suatu upaya yang lebih profesional dengan cara memanfaatkan akusisi teknologi sebagai langkah awal transformasi. Langkah awal ini akan diikuti dengan modernisasi perangkat lunaknya seperti doktrin, taktik, organisasi dan infrastrukturnya. Upaya-upaya ini diliput dalam kegiatan yang mereka kenal dengan definisi revolusi urusan militer Revolution in Military Affairs (RMA). Modernisasi angkatan bersenjata membutuhkan dukungan sumber daya yang relatif besar terutama dukungan anggaran. Di masa lalu keterbatasan anggaran ini sering menjadi alasan lambatnya pembangunan TNI. Dengan formulasi capability based planning Pemerintah telah menyusun rencana jangka panjang pembangunan TNI yang disebut Minimum Essential Force selama empat masa perencanaan strategis (Renstra) dalam waktu 20 tahun. Masing-masing Renstra lamanya lima tahun dengan kurun waktu 2010-2024. Anggaran yang dibutuhkan untuk MEF TNI sekitar Rp 150 triliun per renstra atau berkisar Rp 600 triliun hingga Tahun 2024. Pembangunan kekuatan TNI tersebut dilaksanakan melalui tiga strategi yaitu penghapusan alutsista lama yang secara operasional tidak ekonomis lagi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur alutsista yang ada, serta pengadaan alutsista baru dengan teknologi terkini. Pihak TNI telah menonaktifkan sejumlah alutsista
yang sudah tak laik maupun tidak ekonomis lagi seperti penghapusan seluruh pesawat contra insurgency (coin) OV-10 TNI AU, penghapusan sejumlah kapal angkut tank TNI AL, dan penghapusan sejumlah kendaraan tempur tua TNI AD. Kementerian pertahanan juga mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur alutsista lama milik TNI dengan berbagai program seperti repowering, retrofit Mid Life Modernization (MLM) dan up grade. Hasil dari strategi kedua yang cukup menonjol adalah pada fregat kelas Van Speijk (KRI Ahmad Yani) yang telah mengalami modernisasi sistem sensor dan persenjataannya, bahkan beberapa unit diantaranya telah dipasang rudal yakhont yang merupakan senjata anti kapal permukaan paling canggih di Asia Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan pada pesawat tempur F-16 TNI AU, bahkan rudal air to air misile Maverick sedang dikaji untuk mempersenjatai pesawat ini. Sejumlah kendaraan tempur tua TNI AD semacam Saracen juga tetap dipertahankan dan diproyeksikan sebagai ambulance di medan tempur. Strategi yang paling banyak mendapatkan perhatian publik tanah air dan memiliki daya gentar tinggi adalah pengadaan alutsista baru. Tidak hanya sekedar membeli, Pemerintah juga mensyaratkan alih teknologi untuk pengadaan alutsista baru, meskipun untuk beberapa peralatan tempur saat ini belum bisa dilaksanakan. Pemerintah banyak memberikan kejutan pada pengadaan alutsista TNI AD. Setelah sukses mengoperasikan helikopter tempur Mi-35 dan helikopter angkut Mi17 buatan Rusia, TNI AD bersiap mengoperasikan alutsista berdaya gentar tinggi yaitu Main Battle Tank (MBT) Leopard 2 dan kendaraan tempur roda rantai jenis Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder 1A3
buatan Jerman. Di samping itu dalam waktu dekat Korps Artileri TNI AD juga akan dilengkapi dengan senjata dengan jarak jangkau jauh dan berkaliber besar yaitu Multi Launchers Rocket System (MLRS) ASTROS buatan Brasil dan meriam Caesar 155 mm buatan Perancis. Di antara alutsista baru itu, baru Marder yang direncanakan alih teknologi menjadi medium tank. Sebelumnya TNI AD telah mengoperasikan panser roda ban buatan PT Pindad. Pengadaan alutsista untuk TNI AL paling banyak menerapkan alih teknologi. Pengadaan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 meter yang dibuat di PT PAL merupakan realisasi alih teknologi korvet sigma buatan Damien, Schelde yang telah memperkuat TNI AL sebelumnya. Bahkan pengadaan alutsista perang laut paling strategis pun, yaitu kapal selam, pemerintah melakukan alih teknologi dengan Korea Selatan untuk program pembangunan U-209/1500. Kerja sama ini merupakan lanjutan keberhasilan pembangunan empat unit kapal amfibi raksasa jenis Landing Platform Dock (LPD) kelas Surabaya yang telah memperkuat TNI AL. Untuk jenis kombatan ringan seperti kapal tempur jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), platformnya dibangun di galangan dalam negeri sedangkan sistem sensor dan persenjataannya dilakukan melalui cara transfer teknologi. Saat ini Pemerintah telah mengembangkan tiga jenis KCR yaitu KCR-40 meter (Kelas Kujang) yang dibuat oleh PT Palindo Batam, KCR-60 meter yang dibuat oleh PT PAL Surabaya, dan KCR Trimaran yang dibuat oleh PT Lundin, Banyuwangi. Semua KCR tersebut akan dipasang rudal C-705 yang akan dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri, sedangkan pengadaan sistem sensornya juga akan dilakukan dengan cara transfer teknologi. Sebelumnya TNI AL telah sukses Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
5
LAPORAN UTAMA
6 menembakkan dua jenis rudal barunya yaitu C-802 buatan China dan yakhont buatan Rusia. Sementara Korps Marinir telah diperkuat kendaraan tempur amfibi teknologi terbaru BMP-3F buatan Rusia dan panser amfibi LVT7-A1 buatan Korea Selatan. Sampai Tahun 2014 TNI AL akan diperkuat dengan helikopter anti kapal selam yang bersenjatakan torpedo dan heli anti kapal permukaan yang bersenjatakan rudal anti kapal
serta pesawat patrol maritime CN235 MPA buatan PT Dirgantara Indonesia. Penampilan TNI AU juga tidak kalah garangnya dengan memiliki satu skuadron pesawat tempur sukhoi (SU-27/30) dan satu skuadron coin super tucano buatan Brazil. Dalam waktu dekat TNI AU akan mendapat tambahan satu skuadron sukhoi dan satu hingga dua skuadron F-16 beserta
persenjataannya dari Amerika Serikat. Untuk pesawat sayap putar, garuda Indonesia ini akan diperkuat dengan helikopter EC275 Cougar. Industri nasional juga berkontribusi pada perkuatan TNI AU dengan pesawat angkut sedang CN-290 dan pesawat surveillance C-235. Sejumlah pangkalan udara TNI AU juga akan diperkuat dengan senjata penangkis serangan udara baru baik berupa surface to air misile
Kapal selam kelas U-209/1500 yang dikembangkan Korea Selatan akan memperkuat TNI AL mulai Tahun 2014. Dengan program alih teknologi Indonesia bakal membuat dan mengembangkan sendiri alutsista angkatan laut strategis jenis ini.
Jet tempur KFX yang akan dikembangkan bersama antara Indonesia dan Korea Selatan. Fighter yang kemampuannya setara dengan Join Strike Fighter (F-35 USAF) ini diproyeksikan menambah daya gedor TNI AU pada Tahun 2020.
maupun close in weapon system. TNI AU juga siap mengoperasikan pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle-UAV) untuk tugastugas pengintaian. Selanjutnya program yang paling strategis adalah kerja sama pembuatan pesawat tempur canggih KFX dengan Korea Selatan. Bila merunut pada sejarah TNI, pengadaan alutsista dalam jumlah dan kualitas signifikan ini pernah terjadi pada era Soekarno saat Indonesia menghadapi Trikora dan Dwikora pada Tahun 1960an. Bedanya pada masa kini ini semuanya dilakukan berdasarkan perencanaan dan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan kemampuan keuangan negara melalui proses dialogis dengan legislatif. Prajurit TNI juga telah memperlihatkan tingkat profesionalisme yang membuat kagum dunia internasional. Pelibatan TNI pada pasukan perdamaian
menuai apresiasi positif dunia, bahkan saat ini Indonesia menjadi pusat pelatihan Pasukan PBB untuk penanggulangan bencana. Keberhasilan pasukan TNI dalam membebaskan kapal MV Sinar Kudus di perairan Somalia telah memberikan sinyal kalau TNI mampu melaksanakan operasi militer melampaui batas teritorial Indonesia untuk menjaga kepentingan nasionalnya. Para prajurit TNI pun disegani setiap mengikuti latihan bersama dengan negara lain. Mereka selalu mengapresiasi profesionalisme dan militansi para prajurit kita saat melaksanakan tugas di lapangan. Salah satu aspek untuk mewujudkan TNI yang profesional adalah memperhatikan kesejahteraan para prajuritnya. Negara belum memiliki kemampuan memberikan gaji prajurit setara dengan gaji tentara negaranegara tetangga. Namun demikian Pemerintah berusaha menaikkan gaji prajurit setiap tahunnya
beserta tunjangan-tunjangan yang lain. Selain pendapatan, Pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan prajurit lain seperti perumahan dan jaminan kesehatan bagi prajurit dan keluarganya. Secara matematis, pada Tahun 2014 pencapaian TNI baru akan mencapai 30% dari MEF. Namun demikian apabila peralatan tempur yang dibeli untuk TNI memiliki daya gentar yang luar biasa dan ditunjang dengan unjuk profesionalisme prajurit baik dalam latihan maupun operasi, sebutan TNI sebagai Macan Asia akan diberikan oleh dunia tanpa harus menunggu Tahun 2024. Ke depan TNI harus berhasil mentransformasi diri sebagai kekuatan militer yang tangguh, setelah sepuluh tahun sukses mereformasi diri. Dirgahayu TNI, Tri Dharma Eka Karma. © Heri Sutrisno.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
7
LAPORAN UTAMA
8 Semakin MEmantapkan eksistensinya sebagai center of excellence
T
ahun 2012 ini Seskoal genap berusia 50 tahun. Suatu perjalanan panjang dan berliku, namun Seskoal yang mengemban tugas sebagai lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI AL dan lembaga pengkajian pertahanan matra laut, telah mampu menunjukkan peran dan eksistensinya sebagai center of excellence di dalam menghasilkan hasil didik perwiraperwira yang berkualitas maupun menghasilkan produk-produk kajian yang bermanfaat bagi kemajuan TNI AL khususnya dan kemaritiman di Indonsia pada umumnya. Di Lembaga Pendidikan Seskoal inilah calon-calon pemimpin ditempa dan dilahirkan, bahkan kini tidak sedikit para perwira yang lulus dari Seskoal menjadi pejabat tinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut maupun TNI, bahkan beberapa alumni Dikreg Seskoal yang berasal dari mancanegara juga menempati jabatan strategik di negaranya, antara lain Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Admiral Muhammad Asif Sandila, alumni Dikreg Seskoal Angkatan ke 29 Tahun 1992 dan Kepala Staf Angkatan Laut Philipina yaitu Laksamana Rogelio Calunsag, alumni Dikreg Seskoal Angkatan ke 33 Tahun 1996. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dalam sambutan Buku 50 Tahun Seskoal mengatakan, kita patut berbangga, Lembaga Pendidikan Seskoal telah membuktikan, bahwa hasil didiknya tidak hanya menciptakan para pemimpin TNI atau TNI Angkatan
Laut saja namun juga telah menciptakan seorang pemimpin Angkatan Laut bangsa lain. Hal ini dapat dijadikan pemicu semangat bagi perwira TNI Angkatan Laut untuk selalu berbuat yang terbaik mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, institusi sampai dengan bangsa dan negara. “Saya yakin para perwira lulusan Seskoal telah menerapkan semua ilmu yang didapat selama pendidikan untuk diimplementasikan bagi kepentingan dan kemajuan bangsa, khususnya TNI Angkatan Laut” tandasnya. Usia 50 tahun bagi Seskoal, tentunya memiliki arti yang sangat penting. Maka tak heran apabila perjalanan 50 tahun berdirinya Seskoal ini, menurut Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., harus dijadikan sebuah warisan yang dapat dibanggakan, dan lebih dari itu, bahwa Seskoal saat ini sebagai center of excellence harus bisa menjadi inspirasi yang membawa Seskoal pada jangkauan masyarakat umum, dalam arti bahwa Seskoal miliki rakyat yang berguna bagi masyarakat luas untuk mendukung Indonesian Ocean Policy. Rangkaian Acara HUT Emas Seskoal Dalam rangka memperingati Tahun Emas Seskoal, berbagi kegiatan telah dirancang sedemikian rupa di mana keikutsertaan dan kebersamaan dengan masyarakat demikian kental, sebagai upaya Seskoal “semakin dekat” dengan masyarakat. Rangkaian kegiatan terse-
Latihan olah yudha angkatan tugas.
but diawali dengan sosialisasi penanaman pohon trembesi pada tanggal 3 April 2012 di gedung auditorium Yos Sudarso Seskoal, yang dihadiri oleh para Kepala Sekolah, guru SD, SMP dan SLTA se-Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu diserahkan sejumlah bibit trembesi ke sekolahsekolah untuk ditanam guna menggalakkan penghijauan di lingkungan sekolah. Selanjutnya, pada tanggal 3 Oktober 2012 diadakan kegiatan Road Show penghijauan tanaman trembesi di sekolah-sekolah wilayah Jakarta Selatan, yang dilaksanakan secara berturut-turut di tiga sekolah yang ada di Jakarta Selatan, yaitu SLTP Negeri 161 Kebayoran Lama, SMU Negeri 47 Kebayoran Lama dan SDN 09 Pagi Kebayoran Lama. Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E. dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Wadan Seskoal Laksamana Pertama TNI F.X. Agus Susilo menyatakan, dalam menyambut HUT ke 50 Seskoal, tentunya Seskoal sebagai bagian dari masyarakat Jakarta Selatan berkeinginan untuk turut memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi masyarakat dan lingkungan hidup wilayah Jakarta Selatan menuju lingkungan hidup yang hijau, asri dan segar. Selain itu, pada tanggal 13 September 2012 juga diselenggarakan Press Conference dan Sosialisasi Kegiatan HUT Emas Seskoal di geladak KRI Banjarmasin-592 yang sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dihadapan ratusan wartawan dari media massa, Komandan Seskoal menjelaskan akan pentingnya menumbuhkan kesadaran kemaritiman di kalangan bangsa Indonesia mengingat Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. “Dua pertiga wilayah NKRI ini adalah laut, sehingga sangatlah wajar apabila negara kita membutuhkan kekuatan dan kemampuan maritim yang handal”, tandasnya. Yang paling meriah dalam rangkaian acara HUT Emas Seskoal ini adalah acara yang bertemakan “Nusantara Maritime and Archipelagos” yang dilangsungkan selama dua hari, 17 dan 18 November 2012 di Pantai Karnaval Ancol. Tema acara ini diangkat
sebagai bukti komitmen Seskoal kepada negara dan kemajuan bangsa dalam bentuk “koridor wisata Maritime Edutainment”. Acara dimeriahkan oleh penampilan JKT 48, Sandy Sondoro, BIP, Katon Bagaskara, Last Child, Killing Me Inside, JFlow, Tipe X, Tompi, Bondan & Fade 2, DJ Riri beserta sexy dancer dan masih banyak lagi. Selain penampilan dari artis-artis tersebut, program acara ini terdiri dari berbagai rangkaian dari navy exhibition & bazaar, navy rave party, hingga pesta kembang api. Penampilan kolone senjata, atraksi terjun payung, beach fashion show, serta kompetisi dragon boat dan navy triathlon ikut memeriahkan rangkaian acara HUT Emas Seskoal. Selain acara hiburan dan perlombaan, Seskoal tidak lupa mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial, yaitu donor darah, selain di Ancol juga diadakan di Mako Seskoal berupa kerja bakti massal, pengobatan massal,
khitanan massal, nikah massal dan peduli kasih. Perayaan HUT Emas Seskoal ini ditujukan bagi masyarakat umum, khususnya pelajar dan civitas academica. Melalui acara ini, Seskoal hendak mengajak masyarakat secara umum untuk lebih mengenal dan mencintai kemaritiman yang dimiliki Indonesia. Seskoal dari masa ke masa. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri/KSAL Nomor 5401.52 tanggal 26 November 1962 dengan pertimbangan untuk menunjang pembangunan ALRI melalui upaya mempersiapkan para perwira siswa di dalam penugasan jabatan staf dan komando yang lebih tinggi. Tujuannya untuk memperluas, memperdalam pengetahuan dan cara berpikir para perwira siswa agar dapat memberikan sumbangan yang positif bagi penyempurnaan peran ALRI. Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan ini,
Seminar internasional pada Peringatan tahun Emas Seskoal Tahun 2012
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
9
LAPORAN UTAMA
10 berdirinya Sesko ABRI. Dalam keputusan ini ditetapkan berdirinya Sesko ABRI terhitung mulai tanggal 1 April 1974 dengan ketentuan bahwa sambil menunggu dikeluarkannya keputusan tentang pokok-pokok organisasi dan prosedur Sesko ABRI, sementara menggunakan Lembaga Pendidikan Staf dan Komando Gabungan (Lemdikskogab) termasuk organisasi Sesko gabungan sebagai organisasi Markas Komando Sesko ABRI dan organisasiGedung Samadikun tempo dulu
maka ditetapkan di Kompleks ALRI Cipulir yang saat itu sedang dibangun untuk Pusat Pendidikan Intel Angkatan Laut. Sebagai Presiden Seskoal yang pertama adalah Komodor Laut O.B. Syaaf. Kemudian sebagai komponen dari Seskoal, pada Tahun 1964 dibentuk Sekolah Komando Umum Angkatan Laut (Sekual) yang mengarah pada masalah senior tactics. Selanjutnya pada Tahun 1965 didirikan Institut Ilmu Angkatan Laut (IIAL) yang mengkhususkan materi ajarannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada perkembangan selanjutnya, dipandang perlu untuk membentuk suatu lembaga pendidikan yang meliputi politik dan strategi, operasi dan taktik serta teknologi dan ilmu pengetahuan lainnya, dengan menggunakan pendekatan keamanan dan kebaharian. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka didirikan Lembaga Pertahanan Maritim (Lemhanmar) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Panglima Angkatan Laut Nomor 5401.37 Tahun 1966 tanggal 6 Juni 1966. Dengan berdirinya Lemhanmar maka Seskoal, Sekual dan IIAL yang telah berdiri pada tahuntahun sebelumnya, berada langsung di bawah komando dan pengendalian Lemhanmar, sedangkan pejabat Seskoal juga merangkap jabatannya di Lemhanmar.
Pasis Seskoal tahun 60-an
Pada Tahun 1970 Lemhanmar secara resmi dibubarkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor 540.28 Tahun 1970 tanggal 15 April 1970. Dengan dibubarkannya Lemhanmar, maka kedudukan Seskoal berada kembali langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Laut Rl, sedangkan llAL dan Sekual dilimpahkan kepada Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan Laut. Nama Sekual berubah menjadi Suspur/Suskopur yang akhirnya berubah lagi menjadi Pusat Pendidikan Lanjutan Perwira ll (Pusdiklapa II). Dalam pembentukan Sesko ABRI sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 1974 dan untuk memungkinkan Sesko ABRI dapat berfungsi mulai tanggal 1 April 1974, maka Menhankam/ Pangab pada tanggal 28 Maret 1974 mengeluarkan Keputusan Nomor Kep/A/09/111/1974 tentang
organisasi sesko-sesko Angkatan dan Polri sebagai organisasi sesko-sesko bagian darat, laut, udara dan Polri. Di samping itu ditetapkan juga bahwa Gubernur Lemdikskogab sebagai Komandan Jenderal Sesko ABRI. Sejak bulan Juni 1984, melalui Surat Perintah Panglima ABRI Nomor: Sprin/064/l/1984 tanggal 14 Juli 1984 wewenang komando dan pengendalian operasi pendidikan Sesko ABRI bagian laut dialihkan dari Komandan Jenderal Sesko ABRI kepada Kepala Staf TNI AL cq Sesko ABRI bagian Laut yang selanjutnya diikuti dengan perubahan nama Sesko ABRI bagian Laut menjadi Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) dengan Surat Keputusan Komandan Seskoal Nomor Skep/29/VI/1984 tanggal 29 Juni 1984. Dengan terbitnya Surat Perintah Panglima ABRI tersebut, Komandan Jenderal Sesko ABRI
(Dan Sesko TNI sekarang) hanya mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan hal-hal yang bersifat program bersama dan perubahan-perubahan kurikulum bidang studi kejuangan, pengetahuan umum dan sosial politik. Momentum ini memberikan peluang setiap Sesko Matra dan Sespim Polri untuk menyusun kurikulum yang relevan, menentukan materi pelajaran serta memilih metodologi pengajaran yang tepat dalam upaya mencetak hasil didik yang berkualitas. Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/ 2224/ Vlll/1986 tanggal 5 Agustus 1986 tentang Pengalihan Pembinaan Sekolah Perwira Staf dari Kodikal kepada Seskoal dan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/2382/Vlll/86 tanggal 20 Agustus 1986 tentang Pembukaan Pendidikan Sekolah Staf dan Pembinaan TNI AL Angkatan I Tahun 1986/1987 dan Surat Keputusan Kasal tentang Pembukaan Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando TNI AL Angkatan ke 24 Tahun 1986/1987, maka sejak Tahun Ajaran 1986/1987 di lembaga pendidikan tertinggi TNI AL ini ada dua jenis sekolah yaitu Sekolah Staf dan Komando TNI AL (SESKOAL) dan Sekolah Staf Pembinaan TNI AL (SESBINAL). Kedua jenis pendidikan tersebut sederajat dan setingkat dalam perlakuannya pada pola Pembinaan Personel TNI AL, perbedaannya terletak pada muatan kurikulum, yaitu untuk Seskoal dititikberatkan pada masalah-masalah Komando (Operasi) sedang pada Sesbinal muatan kurikulum dititikberatkan pada pembinaan sumber daya dalam rangka mendukung tugastugas Komando (Operasi). Pada periode 19881991 terjadi perubahan yang secara struktur organisasi sangat mendasar namun dari segi perencanaan pendidikan yaitu tujuan, sasaran, struktur pendidikan dan pengajaran serta metoda dan operasi pengajaran
tidak ada perubahan. Perubahan tersebut semula ada dua jenis sekolah yaitu Seskoal dan Sesbinal menjadi jurusan yaitu jurusan Staf Umum Komando (SUKO) dan Staf Umum Pembinaan (SUBIN) yang nama pendidikannya tetap yaitu Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal). Latar belakang perubahan dari sekolah menjadi jurusan berdasarkan kepentingan dinas dengan sasaran untuk lebih mewujudkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/525/ II/ 1991 tanggal 20 Februari 1991 diadakan perubahan atau penghapusan jurusan dalam pendidikan reguler Seskoal terhitung Tahun Ajaran 1991/1992. Sejak itu Pendidikan Reguler Seskoal menjadi satu jurusan dengan sebutan Pendidikan Reguler Seskoal (Dikreg Seskoal) sampai dengan sekarang. Kemudian pada perkembangan selanjutnya dibuka Sekolah Fungsional (Sesfung) TNI AL yang angkatan pertamanya dimulai Tahun 1996. Pendidikan ini muatan kurikulumnya dititikberatkan pada fungsi staf dan komando. Tujuan pendidikan Sesfung TNI AL adalah mendidik, membekali dan memantapkan Pamen TNI AL menjadi Prajurit TNI/TNI AL yang berjiwa prajurit pejuang Sapta Marga, memiliki kesamaptaan jasmani serta profesionalisme matra laut, sehingga dapat diberikan tugas-tugas staf khusus/fungsional pada tingkat Mabes TNI AL, Mabes TNI maupun Departemen Pertahanan. Pendidikan Sesfung TNI AL hanya mencapai 9 angkatan (terakhir Angkatan ke 9 Tahun 2005/2006), kemudian pada Tahun 2006 dibuka Kursus Manajemen Strategi (Susjemenstra). Tujuannya, mendidik, membekali dan memantapkan Pamen TNI AL terpilih menjadi Prajurit TNI/TNI AL
yang berjiwa prajurit Sapta Marga, memiliki kesamaptaan jasmani serta profesionalisme matra laut dalam tugas-tugas staf, sehingga dapat diberikan tugas-tugas pada staf pembinaan kemampuan TNI AL, staf kotama serta staf tingkat Mabes TNI AL/Mabes TNI. Dalam perkembangan berikutnya, juga diselenggarakan Dikmatra 3 pada Tahun 2010. Dikmatra, bertujuan membekali Pamen TNI AL lulusan Sesko luar negeri dan Sespim Polri agar menjadi prajurit TNI AL yang berjiwa prajurit pejuang Sapta Marga, memiliki kesegaran jasmani, profesionalisme di bidang Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI/TNI AL, sehingga memiliki kemampuan staf dan komando dalam mengelola satuan TNI/TNI AL. Sejak berdiri sampai sekarang, Seskoal telah berhasil meluluskan: a. 3.978 orang (Dikreg Seskoal Angkatan ke 1 s.d. 50), yaitu selain perwira TNI AL, juga termasuk didalamnya 89 orang TNI AD, 94 orang TNI AU, 67 orang Polri dan 204 orang perwira asal mancanegara dari 23 negara, yaitu antara lain dari: Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Papua Nugini, Philipina, Thailand, Singapura, Tanzania, Kamboja, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, China, Mesir, Brunei, Fiji, Madagaskar, Ghana, Mozambik dan Sri Lanka. b. 96 orang dari pendidikan Seskoal DP (dipersingkat) 5 angkatan (Tahun 1967-1971). c. 276 orang dari pendidikan Sesfung TNI AL sebanyak 9 angkatan (Tahun 1996-2006). d. 438 orang dari pendidikan Susjemenstra sebanyak 7 angkatan (Tahun 2006-2012). e. 72 orang dari Dikmatra 3 sebanyak 3 angkatan (Tahun 2010-2012).© Kolonel Laut (KH) Sumantri
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
11
JALASENASTRI
12 Jalasenastri diusia 66 tahun
PUPUK RASA KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN DAN RASA KEPEDULIAN
Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, dan kehidupan bermasyarakat yang damai serta selalu berusaha memecahkan dampak permasalahan yang ada dan implikasi negatif yang ditimbulkannya, merupakan pengabdian Jalasenastri dalam membantu program pemerintah.
D
iiringi rasa syukur dan kebahagiaan, Jalasenastri sebagai organisasi istriistri prajurit TNI AL memasuki usianya yang ke 66. Suatu perjalanan yang panjang, semoga diusianya ini akan bertambah pula kualitas dan perannya dalam mendukung tugas dan pengabdian TNI Angkatan Laut. Jalasenastri sebagai organisasi ekstra struktural TNI AL, memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu membantu dinas di dalam meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya, kebulatan tekad warga Jalasenastri untuk lebih peduli kepada masalahmasalah sosial, pendidikan dan
kegiatan lainnya. Dan ini akan terus berjalan dengan tetap konsisten dalam memperhatikan, membantu dan meningkatkan kepeduliannya. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pada peringatan ulang tahun kali ini juga sebagai momentum, sekaligus intropeksi diri untuk mengevaluasi atas segala sesuatu yang telah dilaksanakan selama ini, dan akan digunakan sebagai bahan untuk dapat meningkatkan lagi dan memperkuat spirit dan motivasi serta komitmen pengabdian dimasa yang akan datang. Tema HUT disesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini dan terkait dengan tugas-tugas
yang dihadapi organisasi kedepan untuk mengimplementasikan tujuan di atas yaitu, “DENGAN DILANDASI KEBERSAMAAN, JALASENASTRI BERTEKAD MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL, PENDIDIKAN DAN KREATIFITAS SERTA CINTA LINGKUNGAN GUNA MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN PRAJURIT TNI ANGKATAN LAUT BESERTA KELUARGANYA”. Dalam sambutannya Ketua Umum Jalasenastri Ny. Lilik Soeparno mengisyaratkan lima hal pokok yang menjadi perhatian Jalasenastri yakni, kebersamaan, kepedulian sosial, pendidikan, kreatifitas dan kesejahteraan.
Puncak acara HUT ke 66 Jalasenastri Karena ini merupakan isyarat bahwa untuk mewujudkan semuanya harus didukung adanya kebersamaan, oleh karenanya Ny. Lilik Soeparno mengajak anggota Jalasenastri dimanapun berada dan bertugas, untuk selalu memupuk kebersamaan dan kekeluargaan serta disertai adanya rasa kepedulian. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno yang sekaligus sebagai Pembina Utama Jalasenastri, mengingatkan kepada seluruh anggota Jalasenastri untuk tetap melestarikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembentukan dan pendirian awal organisasi Jalasenastri. Dikatakan pula bahwa ini merupakan perhatian dinas kepada istri-istri prajurit yang sementara waktu ditinggal para suami untuk melaksanakan tugasnya, sehingga terjalin tali silahturahmi diantara sesama istri prajurit dengan saling membantu dilandasi silih asah dan silih asuh. Dengan berjalannya waktu maka
terbentuklah organisasi istri-istri prajurit TNI AL yaitu Jalasenastri. Pembina Utama Jalasenastri memberikan apresiasi yang tinggi kepada Jalasenastri atas peran sertanya dan mampu bersinergi kepada dinas dalam membina keluarga dan meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan anggotanya, utamanya pembinaan pendidikan putra-putrinya, karena pendidikan merupakan langkah untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berguna bagi dirinya dalam menata kehidupannya kelak. Diakhir sambutannya Kasal berharap, organisasi Jalasenastri dapat menyiasati perkembangan tata kehidupan sekarang ini yang semakin kompleks dan terus bekerja keras dengan upaya sungguh-sungguh, sehingga implementasi dari makna tema yang terkandung dapat dirasakan manfaatnya, bukan hanya di lingkungan keluarga besar Jalasenastri tapi juga di masyarakat pada umumnya.
Kasal juga berpesan pelihara terus suasana kerja organisasi yang kondusif dengan rasa saling menghormati dan menghargai, sehingga seluruh anggota Jalasenastri merasa dihargai peran sertanya terhadap kepentingan organisasi. Dalam memperingati hari ulang tahunnya yang ke 66, beberapa kegiatan telah dilaksanakan Jalasenastri diantaranya, menyelenggarakan berbagai macam lomba yang bertujuan selain menggali kreatifitas anggota di bidang ketrampilan, juga menggugah semangat cinta budaya Indonesia. Kegiatan yang tidak kalah pentingnya yaitu, kunjungan sosial ke kotama-kotama untuk memberikan bantuan biaya pendidikan, serta kegiatan sosial lainnya, ini adalah wujud kepedulian organisasi Jalasenastri untuk membantu dinas, dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga prajurit TNI Angkatan Laut. Dirgahayu Jalasenastri. ©Supendi.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
13
WAWANCARA
14
AJAK GENERASI MUDA UNTUK MENCINTAI LAUT Kepulauan Seribu merupakan bagian dari kabupaten administratif DKI Jakarta. Terletak di laut dan teluk Jakarta, merupakan suatu wilayah dengan karakteristik dan potensi alam yang berbeda dengan wilayah DKI Jakarta lainnya.
U
ntuk mengenal lebih jauh lagi tentang potensi alam Kepulauan Seribu serta pendapatnya tentang kebaharian dan keangkatan lautan, Redaksi Cakrawala edisi kali ini mewawancarai Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi. Berikut petikan wawancaranya: Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah Utara Jakarta, tepat berhadapan dengan Teluk Jakarta. Gugusan Kepulauan Seribu memiliki potensi yang tidak kecil untuk pengembangan berbagai macam industri, antara lain pertambangan, perikanan, serta yang paling utama ialah pariwisata. Menurut Bapak bagaimana melihat potensi-potensi tersebut? Kepulauan Seribu yang terletak di laut dan Teluk Jakarta merupakan suatu wilayah dengan karakteristik dan potensi alam yang berbeda dengan wilayah DKI Jakarta lainnya, sebab wilayah ini pada dasarnya merupakan gugusan pulau-pulau terumbu karang yang terbentuk dan dibentuk oleh biota koral dan biota asosiasinya (algae, malusho,
foraminifera, dan lain-lain) dengan bantuan proses dinamika alam. Sesuai dengan karakteristik tersebut dan kebijaksanaan pembangunan DKI Jakarta, pengembangan wilayah Kepulauan Seribu diarahkan terutama untuk: 1. Meningkatkan kegiatan pariwisata. 2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui peningkatan budidaya laut. 3. Pemanfaatan sumber daya perikanan dengan konservasi ekosistem terumbu karang dan mangrove. Bapak Bupati, wilayah Bapak sangat berpotensi untuk pengembangan wisata bahari, salah satunya adalah keindahan dan kekayaan alam bawah laut yang terdapat di Kepulauan Seribu. Sampai sejauh mana upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten dalam menggalakkan potensi tersebut? Kepulauan Seribu sebagai satusatunya wilayah kepulauan yang ada di Jakarta memiliki banyak keunggulan, diantaranya potensi di bidang pariwisata, khususnya
wisata bahari. Sebagai daerah yang terdiri dari gugusan pulaupulau, banyak potensi dan daya tarik yang dimiliki dan belum tergali selama ini mulai dari kekayaan laut, keindahan alam serta adat istiadat masyarakat Kepulauan Seribu. Untuk itu pemerintah kabupaten akan terus berupaya meningkatkan fasilitas wisata di pulau-pulau pemukiman yang kini menjadi primadona di Kepulauan Seribu, seperti kawasan wisata Jembatan Cinta di Pulau Tidung, Pantai Arsya di Pulau Untung Jawa. Pantai Pasir Perawan di Pulau Pari, taman ekosistem di Pulau Pramuka dan saat ini sedang berkembang wisata bahari di Pulau Harapan. Sering terjadinya gelombang laut yang tidak bersahabat. Tentunya akan mengakibatkan
para nelayan Kepulauan Seribu tidak bisa melaut. Apa ada usaha lain yang dilakukan para nelayan selain mencari ikan di laut? Mayoritas mata pencaharian penduduk Kepulauan Seribu adalah nelayan. Hal ini berhubungan dengan tingkat pendidikan masyarakat setempat yang memang masih tergolong sangat rendah dan bila terjadi gelombang laut yang besar tentu mereka tidak melaut karena sangat berbahaya, tetapi kami sudah membekali berbagai keterampilan untuk warga kami, yaitu misalnya memandu para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Menurut Bapak, bagaimana caranya menumbuhkan rasa cinta terhadap laut kepada generasi muda? Karena kita sudah terbentuk opini tentang bahaya laut serta ombaknya yang besar. Untuk itu kita harus merubah mindset kepada generasi muda bahwa laut itu indah dan nyaman, jangan ditakut-takuti tentang bahaya laut. Jangankan di laut, di pegunungan saja kalau ada angin puting beliung atau ada kabut tentu kita juga takut. Setelah itu baru kita berikan alternatif, misalnya mengadakan lomba penelitian tentang laut dan mengadakan segmen olahraga yang berkaitan dengan laut agar menarik minat generasi muda untuk mencintai laut. Kemudian
ke depan kita semua tentunya memperbanyak aktifitas di laut tidak hanya di darat. Sejarah telah mencatat bahwa kebesaran bangsa Indonesia tidak lepas dari kejayaan kerajaan Sriwijaya, Majapahit, mereka bisa menguasai kawasan Asia Tenggara bahkan sampai ke Madagaskar. Menurut Bapak, bagaimana agar bangsa Indonesia dapat berjaya kembali di bidang kemaritiman? Karena bangsa kita dulu memiliki karakter yang kuat sebagai bangsa maritim serta berhasil mengendalikan dan menguasai laut. Kepada generasi kita tentunya mengawalinya dari pendidikan sekolah, yaitu kurikulum yang berbasis kemaritiman. Di samping itu pula kita harus sering menampilkan figur-figur orang yang sukses di bidang kelautan. Kemudian, pemerintah sendiri harus bisa mengajak pihak swasta atau pengusahapengusaha juga masyarakat untuk sama-sama menggali dan mengembangkan potensi laut yang ada dengan baik.
pemerintah masih kurang peduli terhadap laut kita, sehingga hasil laut kita banyak yang dijarah dan di bawa ke luar. Menurut Bapak bagaimana melihat hal tersebut? Pemerintah sudah berusaha dan peduli terhadap laut kita, tapi karena terbatasnya sarana dan prasarana yang ada tentunya ini yang menjadi kendala dari pemerintah untuk mengamankan laut. Oleh karena itu, untuk mengamankan laut bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggung jawab dari seluruh komponen bangsa Indonesia. Untuk itu TNI AL sebagai penjaga kedaulatan NKRI agar meningkatkan kemampuan alutsistanya.
Negara kita memiliki kekayaan laut yang luar biasa, namun sayang
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
15
WAWANCARA
16
Bagaimana menurut Bapak dengan disosialisasikannya negara kita adalah negara kepulauan terbesar kepada kalangan pelajar, misalnya dengan memasukkan kurikulum ilmu kelautan dan perikanan di sekolah-sekolah? Disosialisasikannya tentang laut kepada kalangan pelajar sangat perlu sekali, karena generasi inilah yang nantinya akan menjaga dan melestarikan laut kita. Untuk itu di dunia pendidikan tentunya perlu memasukkan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah, agar kalangan pelajar bisa mengenal lebih jauh tentang laut kita. Kejahatan lintas negara melalui laut sering terjadi, misalnya, seperti terorisme (transit point bagi kelompok teroris internasional), pencurian ikan (illegal fishing), penyelundupan manusia (human trafficking), pembalakan liar (illegal logging) yang sering kita lihat di media cetak dan elektronik. Menurut Bapak bagaimana melihat hal tersebut? Di wilayah Kepulauan Seribu sampai saat ini kalau transit point, human trafficking, illegal logging hampir belum ada, tetapi kita tetap berkoordinasi dan komunikasi antara Kepala Dinas Perikanan Saya dengan Kepala Dinas Kabupaten pulau lainnya sebab mereka paham betul kapal-kapal nelayan yang sedang mencari ikan. Selain itu juga kita tetap berkomunikasi juga dengan pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya.
Wilayah laut kita cukup luas, untuk menjaga dan mengamankan perairan yang terbingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Bapak, untuk persenjataan yang dimiliki TNI AL apakah sudah memadai atau perlu penambahan? Untuk mengamankan bingkai NKRI yang begitu luas tentunya diperlukan alutsista yang bisa menyesuaikan kondisi zaman. Untuk itu keberadaan TNI AL sangat dibutuhkan khususnya di daerah pesisir dan pulau terluar agar masyarakat di sana dapat disentuh terutama masalah ketahanan nasional. Mungkin ada yang ingin disampaikan oleh Bapak, tentang TNI Angkatan Laut ke depan? Untuk menjaga dan mengamankan NKRI yang begitu luas, tentunya diperlukan alutsista yang modern serta sumber daya manusianya yang handal. Untuk itu kami berharap kepada pemerintah lebih memberikan perhatian kepada alutsista tentunya harus disesuaikan dengan anggarannya, karena bagaimanapun juga jumlah alutsista kita harus sebanding dengan luasnya laut kita juga tentunya untuk menjaga pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kepulauan Seribu Miliki Potensi Besar Dibidang Wisata Bahari. Cukup selangkah saja dari kota Jakarta, wisata pulau yang mempesona bukan lagi hanya sekedar mimpi. Dengan biaya yang cukup terjangkau Anda bisa menikmati birunya langit dan pasir pantai yang putih. Jika anda menyukai panorama laut, Kepulauan Seribu memang
menjadi salah satu destinasi. Hanya 75 menit dengan menggunakan speed boat dari Jakarta anda sudah bisa berlibur ke pulau impian itu. Kepulauan Seribu ini memiliki keindahan alam dan kekayaan bahari yang sangat mengagumkan. Kepulauan Seribu mempunyai luas wilayah 1.180.80 ha (11.80 km2) dengan jumlah penduduk 15.600 jiwa, terdiri dari 105 pulau yang tersebar dalam empat kelurahan. Bahkan kondisi sumber daya alam di Pulau Seribu menyimpan potensi, terutama di sektor perikanan dan sektor pariwisata. Bahkan kegiatan wisata bahari telah dikembangkan di Kepulauan Seribu, seperti pemancingan, rekreasi laut, pulau, sepeda air, penyelaman (diving), selancar angin dan snorkeling. Menurut Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi, saat ditemui tim redaksi majalah Cakrawala mengatakan, bahwa Kepulauan Seribu memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan lokasi wisata lain di Indonesia. Dengan dekatnya dengan Jakarta, Pulau Seribu tidak perlu takut tidak mempunyai market. Pemerintah Kabupaten terus berpromosi mengundang investor pariwisata perhotelan dan lain sebagainya untuk memajukan Kepulauan Seribu. Pemkab Kepulauan Seribu sejauh ini terus menyiapkan se-
jumlah kebijakan untuk memajukan potensi pariwisata yang dimiliki, yakni dengan menekankan kesan alamiah yang ada pada pulau-pulau
yang dijadikan tempat pariwisata Kepulauan Seribu dengan cara mewajibkan masyarakat Kepulauan Seribu untuk bersepeda dan tidak memperbanyak kendaraan bermotor. Menurutnya, potensi keindahan dan kekayaan alam bawah laut yang terdapat di Kepulauan Seribu merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. “Dengan menggalakkan sektor pariwisata di Kepulauan Seribu secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kepulauan Seribu yang secara relatif terus meningkat dari tahun ke tahun”, katanya. Dibalik fenomena dan rahasia alam, sebenarnya gugusan Kepulauan Seribu menyimpan keindahan alam yang sangat menawan. Simponi pulau-pulau mungil yang hijau, deburan ombak, sinar matahari yang bewarna keemasan pada waktu senja, tentunya akan menentramkan hati pengunjung yang berada di Kepulauan Seribu. Untuk itu mari kita sama-sama jaga dan lestarikan agar anak cucu kita bisa ikut melihatnya.© (Tim Redaksi Cakrawala)
Potensi alam yang ada di Kepulauan Seribu
17
LAPORAN UTAMA
18
PARA PEMUDA BERLAYAR KE INDONESIA TIMUR Sebanyak 500 orang pemuda yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia ikut serta dalam pelayaran Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB)/Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Morotai 2012. Para pemuda tersebut berlayar berpetualang mengarungi samudra menuju wilayah Indonesia Timur dengan menggunakan KRI Surabaya-591.
K
egiatan LNRPB/KPN yang masih merupakan rangkaian kegiatan Sail Morotai 2012 dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa persatuan dikalangan pemuda, menumbuhkan kecintaan terhadap dunia kemaritiman dan yang paling utama, para pemuda yang merupakan calon pemimpin bangsa diharapkan memiliki pandangan dan bervisi kemaritiman, mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki potensi laut yang luar biasa. Mengutip kalimat yang dikatakan oleh Presiden Sukarno dalam amanat pada hari Armada, 6 Januari 1961 (Bab II No.16) Bung Karno berkata: “......Bahwa tradisi kuno kita ialah, agar kita menguasai lautan, bahwa negara kita hanya bisa menjadi besar dan kuat jikalau ada persatuan perhubungan penguasaan yang mutlak atas lautan”.
Atas kesadaran inilah, 500 orang pemuda yang diberangkatkan pada 28 Agustus berpetualang melaksanakan pelayaran mengarungi samudera dari Jakarta menuju Ambon-SorongRaja Ampat-Ternate-Morotai sebagai puncak acara Sail Morotai 2012-Makasar dan kembali ke Jakarta pada 24 September 2012. Sehari sebelum melaksanakan pelayaran, pada tanggal 27 Agustus 2012 kegiatan LNRPB/ KPN dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI Andi Malarangeng di atas KRI Surabaya-591. “Ini merupakan program yang luar biasa, dimana pemuda dari berbagai daerah bertemu dan bertukar pikiran”, kata Menpora saat membuka kegiatan LNRPB/KPN di atas KRI Surabaya-591. “Saya harapkan dari kegiatan ini, para pemuda dapat mengembangkan potensi kebaharian di Indonesia”, tegasnya.
Pada 28 Agustus 2012, kegiatan Pelayaran LNRPB/KPN Sail Morotai 2012 resmi dilepas oleh Menteri Koordinasi dan Kesejahteraan Rakyat HR. Agung Laksono dengan sebuah upacara pelepasan di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok Jakarta Utara. Selama dalam pelayaran di atas KRI Surabaya-591, para pemuda dibekali dengan materimateri yang bertujuan membangun karakter pemuda yang bervisi maritim serta membangkitkan motivasi diri, dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, games, workshop, serta praktek lapangan. Jika kita membicarakan tentang perjalanan Pelayaran LNRPB/ KPN selama satu bulan tersebut, sangat banyak pengalaman menarik, unik serta ilmu baru yang didapat oleh para pemuda ini. Enam etape pelayaran telah dilalui
dan banyak cerita indah diakhir perjalanan tersebut. Etape Ambon Tiba di Ambon, KRI Surabaya-591 merapat di dermaga Halong Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal IX) yang disambut langsung oleh Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos. serta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu pada Senin, 3 September 2012. Pada acara penyambutan tersebut, Komandan Satuan Tugas (LNRPB/KPN) Kolonel Laut (P) Weddy Widya mendapatkan pengalungan bunga, simbol selamat datang. Serta tidak ketinggalan peserta LNRPB/KPN mempersembahkan pertunjukan budaya berupa tarian khas Bali, Sumatera, Papua, serta pertunjukan tarian tradisional Thailand oleh dua orang perwakilan peserta dari negara Thailand “Krish dan Reny”. Dalam kunjungannya di Ambon, para pemuda melaksanakan bakti sosial ke daerah Batu Merah yang pada awal bulan Agustus terkena bencana banjir bandang. Bakti sosial merupakan kegiatan yang memang sudah diprogram guna meningkatkan keperdulian sosial para pemuda kepada sesama.
Dan untuk meningkatkan kecintaan pemuda terhadap dunia maritim, peserta diberikan kesempatan untuk mengunjungi keindahan pantai Natsepa di Ambon serta melaksanakan kunjungan ke museum Bahari Siwalima untuk menambah pengetahuan tentang dunia kemaritiman. Etape Sorong Cuaca terik menyambut kedatangan KRI Surabaya beserta 500 pemuda Indonesia di Sorong, Tanah Papua pada Jumat 7 September 2012 di Dermaga Port of Sorong. Segera setelah upacara penyambutan oleh pemerintah setempat, para pemuda melaksanakan kegiatan Jalan Santai, yang dimulai dari Kantor PT. Pertamina EP Region KTI-Filed Sorong Papua, dan diakhiri dengan penanaman 500 bibit pohon penghijauan di kota Sorong. Dalam kesempatan tersebut, peserta dan panitia LNRPB/ KPN berkesempatan menyaksikan festival budaya Sorong Raya, dimana acara tersebut menampilkan sebanyak 30 taritarian dan pakaian adat dari masing-masing suku yang ada di wilayah Sorong Raya, Papua Barat.
Etape Raja Ampat Banyak yang mengakui keindahan alam di Raja Ampat luar biasa, selain itu untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi bahari Indonesia yang luar biasa, peserta LNRPB/KPN dibawa untuk mengunjungi salah satu tempat yang paling indah di dunia tersebut. Para pemuda berkesempatan berkunjung di Pulau Wageo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua. Peserta berkesempatan menikmati keindahan alam bawah laut dengan melaksanakan diving dan snorkeling di perairan Raja Ampat tentunya dengan pengawasan dari satgas TNI AL dan satu tim pengamanan dari Kopaska TNI AL. Keindahan kepulauan Wayage di Raja Ampat Papua, merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang sangat luar biasa. Mandi Khatulistiwa Saat itu pukul 04.00 WIT, tiba-tiba seluruh lampu ruangan di KRI Surabaya-591 padam, sehingga seluruh ruangan kapal menjadi gelap gulita. Tidak lama kemudian dari pengeras suara terdengar teriakan seseorang yang mengaku adalah Dewa Penguasa Lautan, dia memerintahkan seluruh pemuda untuk keluar dari kamar dan menuju heli deck, untuk disucikan dengan cara dimandikan.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
19
LAPORAN UTAMA
20
Dansatgas LNRPB/KPN Kolonel Laut (P) Weddy Widya saat mendapatkan pengalungan bunga dari Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu saat tiba di Ambon.
Peserta festival budaya sorong raya, saat menampilkan salah satu tarian kebudayaan yang ada di Sorong Papua Barat.
Tampak peserta LNRPB/KPN saat beraktivitas di pantai dan terlihat KRI Surabaya-591 sedang lego jangkar di perairan Wageo.
Pembaptisan mandi khatulistiwa merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh para pelaut saat melintasi garis khatulistiwa, begitu pula ke 500 pemuda yang melaksanakan pelayaran LNRPB/KPN, mereka di baptis dan melaksanakan tradisi mandi khatulistiwa. Etape Ternate Dari setiap etape yang dilalui pasti memberikan kesan pada 500 pemuda yang ikut dalam
pelayaran tersebut, akan tetapi pada saat singgah di Ternate Maluku Utara dimana peserta melaksanakan home stay di rumah warga, sangat memberikan kesan yang mendalam, karena mereka telah mendapatkan keluarga baru dan masyarakat Ternate pun sangat terbuka dan antusias saat menerima para pemuda tersebut untuk tinggal di rumah mereka. Kegiatan home stay di Ternate bertujuan guna memperkenalkan tradisi dan budaya yang
berbeda kepada para pemuda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di empat kelurahan di Ternate Utara yaitu Tarau, Sango, Tabam, dan Tafure di Kecamatan Ternate Utara. Singkatnya kegiatan home stay di Ternate Utara, tidak mengurangi keakraban para pemuda dengan masyarakat di empat kelurahan yang menjadi tempat kegiatan home stay 500 orang peserta pelayaran LNRPB/ KPN Sail Morotai 2012.
Aksi Peterjun gabungan TNI-POLRI saat membawa bendera Sail Morotai 2012, dengan latar belakang Sailing Pass Kapal Perang TNI AL yang menambah kemeriahan puncak acara Sail Morotai. (atas) Tradisi mandi khatulistiwa merupakan tradisi para pelaut saat mereka melintasi garis Khatulistiwa. (kiri)
Selain melaksanakan kegiatan home stay, para pemuda juga melaksanakan kunjungan ke Kesultanan Ternate. Dalam kesempatan tersebut para pemuda berkesempatan untuk ikut dalam upacara tradisi penurunan Bendera Merah Putih yang juga merupakan tradisi di Kesultanan Ternate. Etape Morotai Pada rute Pelayaran LNRPB/KPN Tahun 2012 ini, Morotai sebagai tempat
pelaksanaan puncak acara Sail Morotai 2012 yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kesempatan ini para peserta LNRPB/KPN berkesempatan untuk hadir pada puncak acara. Bukan saja hadir, tetapi sebanyak 80 perwakilan peserta berkesempatan mengikuti pawai kebudayaan dengan mengenakan pakaian adat masing-masing dan melintas dihadapan Presiden RI beserta para pejabat lainnya.
Pada puncak acara Sail Morotai 2012, selain mempertunjukan tarian kolosal dari para pemuda Maluku Utara, juga dimeriahkan dengan aksi demonstrasi dari 100 peterjun gabungan TNI-POLRI dimana enam orang diantaranya merupakan wanita, serta sailing pass kapal perang TNI AL, kapal kepolisian, dan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. © Eldira
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
21
LAPORAN UTAMA
22
Layar Kembara Bahari Meniti “Lintas Timur Jangkar Leluhur” dari pengalaman Rama sebagai seorang solo voyager, mengarungi Lautan Pasifik seorang diri, dan berbagi pengalamannya melintas perairan Indonesia Timur dalam ekspedisi Kembara Bahari.
KRI Surabaya berlabuh di Morotai, inilah kapal yang menampung ratusan pemuda tempat dimana Rama berbagi pengalaman dengan pemuda bahari
P
uncak dari fase ke 3 ini adalah keikutsertaan Rama dalam Sail Morotai 2012. Sayang sekali, Kona ditinggal di Alor. Menurut jadwal semula, Kona dan Rama akan singgah di Morotai sebulan sebelum acara puncak Sail Morotai pada tanggal 15 September, akan tetapi perkembangan pelayaran tidak memungkinkannya. Ternyata keterlambatan skedul ada hikmahnya juga. Andaikata Rama dan Kona datang bulan Agustus, dapat diperkirakan Morotai masih sepi. Awal bulan September, Tim Kembara Bahari diberi kesempatan untuk membuat presentasi tentang
Ekspedisi Kembara Bahari kepada Menkokesra Agung Laksono; staf ahli beliau, Dr. Aulia Rahman; dan Drs. Sugihartatmo MPIA, Deputy V Pariwisata, Pemuda, Kebudayaan, Olahraga yang menangani sailsail sejak pertama kali diadakan oleh pemerintah. Mereka semangat mendengarkan paparan Tim dan melihat nilai dan potensi ekspedisi “Kembara Bahari: Lintasan Timur, Jangkar Leluhur” dalam menggugah semangat bahari bangsa kita. Dikatakan bahwa untuk Sail Komodo 2013, kegiatan Kembara Bahari bisa ikut diprogramkan sejak awal persiapannya namun untuk tahun ini, yang paling tepat adalah untuk mengikutsertakan Rama dalam kegiatan pemuda Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara di atas KRI Surabaya agar pemuda pemudi bisa belajar
Puncak acara mereka adalah kegiatan Deklarasi Generasi Muda Insan Bahari Indonesia pada tanggal 14 September disaksikan para menteri dan partisipasi dalam acara Sail Morotai 2012, keesokan harinya menyajikan tarian di hadapan Presiden RI. Selama berhari-hari mereka latihan agar setiap langkah sempurna, setiap nada tepat. Saat hari H tiba Generasi Muda Insan Bahari Indonesia (GM-IBI) dideklarasikan di bawah terik matahari siang dan diakhiri dengan membentangkan bendara Merah Putih seluas 1.000 meter. Momen yang sangat mengharukan, membuat penonton berdiri spontan untuk mengangkat Sang Saka Merah Putih sambil menyanyikan, “....bendera merah putih, pelambang berani dan suci, siap selalu kami berbakti, untuk bangsa dan ibu pertiwi...” Morotai adalah kabupaten baru dan kesempatan untuk menjadi tuan rumah acara bahari ini merupakan kesempatan emas untuk mempercepat pembangunan daerahnya. Mereka diberi waktu dua tahun untuk mempersiapkan diri, untuk membangun jalan dan mendirikan fasilitas yang diperlukan untuk ajang acara sebesar itu. Pembangunan digenjot dalam tiga bulan terakhir dengan dukungan pemerintah pusat. Yang terasa adalah bahwa semua terfokus pada kelancaran acara resmi kunjungan Presiden beserta rombongan menteri, padahal Presiden hanya 6 jam di Morotai. Yang belum diselesaikan dengan rapi disembunyikan di balik billboards
besar dengan wajah-wajah para pejabat daerah dan pusat. Surat kabar mengangkat berita tentang ketidaksiapan daerah menyambut kedatangan ribuan orang. Harapannya adalah pemerintah daerah terpicu untuk berbuat lebih untuk masyarakatnya setelah acara ini selesai, seperti kota-kota tuan rumah sail-sail yang lalu, seperti Bunaken, Kupang. “Sail Morotai 2012” sedikit sePelabuhan Morotai. kali berkaitan dengan “sailing” dan sesungguhnya lebih berkaitan dengan pembangunan ekonomi daerah yang menjadi tuan rumah acara puncak. Kapal-kapal layar dari manAngkutan umum becak Salah satu tinggalan alat motor di darat canegara yang tukar semasa Majapahit. berangkat dari Darwin bulan Juli lalu, melalui Kupang, Saumlaki dan Talau untuk ikut serta dalam Sail Morotai diberi kesempatan untuk melakukan sail past hanya Moko sisa tinggalan tradisi Dongson pada akhir acara, banyak bertebar sepanjang pulau-pulau setelah kapal-ka- Laut Flores. Masih berlaku sebagai mas pal perang man- kawin, dipakai dalam prosesi ritual dan Gubuk peledang di pantai berbatu, tempat perahu-perahu canegara dan seni pertunjukan. pemburu paus di Lamalera, Lembata di tambat pada ujung acara Alor sebagai tujuan menjelang penutupan, sehingga wisata, meskipun dan upaya budidaya rumput laut tidak ada yang menaruh perhatian dengan fasilitas terbatas. warga desa Munaseli di pulau padanya. Tidak ada yang memPantar. Semua tantangan hidup Alor memang mempunyai daya perhatikan indahnya kapal-kapal dihadapi warga dengan tegar dan tarik tersendiri. Warna-warni laut warna-warni dengan layar mereka enteng. Bercengkerama dengan yang jernih dan langit yang bersih mengembang bangga di hembus warga Kalabahi sambil menmenakjubkan. Saat Rama berlayar angin. Sailboats di Sail Morotai dengarkan cerita-cerita mereka dari Amerika ke Tanah Air, ia 2012 sekadar catatan kaki saja, mengenai penduduk pulau Buaya singgah di Alor dan berbaur dengan pemicu untuk kegiatan yang lebih yang keras, mengenai legenda warga Kalabahi. Ia ketemu lagi besar dengan dampak yang luas. dengan kawan-kawan lamanya. orang laut, mengenai kerajaan Hal ini untungnya tidak disadari Akan tetapi, kali ini, Rama dan Tim di bawah pusaran air ‘Mulu oleh pelaut-pelaut mancanegara Darat melihat lebih dekat betapa Kumbang’ mengenai ‘moko’ Jawa peserta Sail Morotai 2012. Ketika sulitnya kehidupan penduduk di yang digunakan sebagai mas Rama mengikuti acara yang di- kepulauan Alor, pembinaan terus- kawin. Sungguh menarik, cermin rancang panitia Sail Morotai di Alor, menerus oleh teman-teman WWF lalu lalang nenek moyang kita mereka menikmati keramahan agar masyarakat memahami pen- mengarungi lautan.© Dispotmar sambutan di Alor dan upaya panitia tingnya menggunakan teknik-teksetempat untuk memperkenalkan nik mancing yang sustainable; Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
23
LAPORAN UTAMA
24
Rudal Yakhont AMPUH...ukti! M
elesat dengan kecepatan 2 kali kecepatan suara, dengan ketinggian terbang antara 5 sampai 15 meter di atas permukaan laut, yakhont hanya butuh waktu sekitar 4 menit 20 detik dari saat ditembakkan sampai kesasaran, jarak yang ditempuh 216 km, sekali menghantam lambung KRI Teluk Berau maka eks Kapal Perang Indonesia itu langsung tenggelam dikirim ke dasar samudra yang dalam. Bravo Zulu!... TNI AL baru pertama kali ini melakukan latihan penembakan rudal senjata strategis dengan jarak tembak hingga 108 NM atau setara 216 km. Akibat dari langsung tenggelamnya sasaran tembak maka rangkaian latihan penembakan senjata strategis yang semula hendak dirangkai dengan penembakan exocet serta torpedo pun dihentikan, karena sasaran sudah
b r e T
tenggelam ke dasar lautan. Kesuksesan penembakan ini tidak lepas dari kehandalan para pengawak alutsista yang dipercayakan rakyat Indonesia kepada para prajurit TNI AL, dari latihan yang terprogram dan terus menerus maka profesionalisme prajurit tidak diragukan lagi, pendek kata, kehandalan kami adalah jawaban untuk setiap tantangan yang akan datang, tantangan dari siapapun, kami siap! Selamat untuk Komandan KRI OWA354 Kolonel Laut (P) Suwito beserta anak buah kapalnya, selamat atas kinerja yang membanggakan. Kami bangga memiliki prajurit handal dan disegani seperti kalian, salam hormat dan terus......kibarkan bendera kewajiban! Jalesveva Jayamahe, justru di laut kita jaya.© Kami siap menjawab setiap tantangan dari siapapun...! Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
25
LAPORAN UTAMA
26 Public Affairs Officer and Combat Camera Team in Action
Daratkan pasukan pendarat!....
Para Prajurit yang saya cintai dan saya banggakan, disini Panglima Kogasgabfib 12.2. Pada hari ini, tanggal 15 Oktober 2012, kita mendapatkan kehormatan dan kepercayaan dari seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, untuk melaksanakan tugas mulia guna merebut kembali wilayah kita yang telah dikuasai musuh, demi tetap tegaknya dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memohon rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, saya yakin kita semua dapat melaksanakan tugas ini dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Dengan mengucap Bismillahirohmanirrohim, saya perintahkan daratkan Pasukan Pendarat, saya ulangi daratkan Pasukan Pendarat....
Danpasrat sesaat setelah mendarat. di pantai Sekerat pada AJ XXXI/2012.
D
itandai dengan pernyataan Panglima Kogasgabfib, maka seluruh Pasukan Pendarat yang tergabung dalam kegiatan latihan puncak TNI AL dengan sandi Armada Jaya XXXI/2012 segera melakukan persiapan serbuan amfibi. Rembang fajar belumlah nampak di ufuk timur, namun kendaraan pendarat Pasukan Pendarat sudah mulai keluar dari perut Kapal Pengangkut Pasukan baik dari jenis Landing Ship Tank (LST) maupun Landing Platform Dock (LPD). Gelapnya awal fajar tak menghalangi kemahiran para pengemudi kendaraan tempur untuk mengatur formasi bersyaf, selanjutnya deru gelombang demi gelombang pendaratanpun memecah keheningan fajar, tak lama kemudian sang komandan kendaraan tiap kendaraan tempur berteriak: Garis awal... isi senjata... peluh mulai mengalir, jantung berdegup keras bertanding dengan deru mesin kendaraan tempur. Gelombang satu menumbur pantai, tembakan moncong canon tank Pasukan Pendarat mulai menyalak, tembakan kapalpun berdesing memecah udara pagi yang mulai memancarkan secercah fajar. Gelombang dua, tiga mendarat, disusul oleh gelombang pendaratan seterusnya, pagi itu hujan peluru
menyembur dari berbagai moncong senjata, suaranya yang menggelegar dahsyat menyobek keheningan pagi. Pasukan Pendarat berloncatan keluar dari perut kendaraan tempur pengangkut pasukan, mereka bergerak gesit lalu mengatur formasi saling melindungi. Kehebohan pagi itu menjadi lebih gaduh lagi, manakala Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri berhasil mendarat, mereka segera menyusun posisi di daerah steling, lalu mulailah berdentumdentum tembakan Howitzer 105 mm membahana, apalagi setelah Roket RM 70 Grad meraung menyobek langit, roket dengan kaliber 122 mm ini menjadi penghancur yang dahsyat, Pasukan Pendarat Korps Marinir terus bergerak dibawah lindungan tembakan Artileri Medan. Tak lama kemudian kegaduhan pagi itu tambah ramai, ketika helikopter pengangkut pasukan meraung raung di langit Pantai Sekerat, Sangatta Kalimantan Timur, lima helikopter itu terbang dari kapal pengangkut pasukan ke daratan, kemudian kembali lagi kekapal untuk menjemput pasukan baret ungu yang akan didaratkan untuk merebut kembali wilayah Sangatta.
Combat Camera Team Pada latihan Armada Jaya XXXI/12 ini, Dinas penerangan TNI AL untuk pertamakalinya dilibatkan sebagai pelaku latihan, oleh sebab itu dibentuklah unit liputan pertempuran yang disebut Combat Camera Team. Tugas dari tim ini adalah untuk mendokumentasikan aktifitas Pasukan Pendarat yang sedang bertempur, selanjutnya tim yang dipimpin oleh Junior Public Affairs Officer (JPAO), melakukan publikasi langsung melalui Situs jajaran TNI AL www.tnial.mil.id, www. marinir.mil.id, www.koarmabar.mil. id, dan melakukan reportase ke Radio Jalesveva Jayamahe (JJM) yang dipancarkan dari Mabesal. Dengan demikian maka audience baik yang bersifat internal audience maupun eksternal audience dapat mengikuti perkembangan situasi latihan pertempuran itu secara tepat waktu, tidak kalah dengan media massa yang lainnya. Bahkan pernyataan Panglima Kogasgabfib yang menandai puncak serbuan amfibi pun bisa didiseminasikan langsung kepada seluruh pendengar Radio JJM yang berhasil dilaporkan oleh Senior Public Affairs Officer dari atas geladak KRI Banjarmasin sebagai Kapal Markas. Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
27
LAPORAN UTAMA
28 bagaimana prajurit mendekatkan diri dengan orang-orang terkasihnya, atau yang kangen pacar? Biasanya sembunyisembunyi sambil on line. Seperti terlihat pada hasil jepretan comcam team dibawah. Dimanapun Combat Camera Team bisa melihat aktifitas prajurit, dan mengabadikannya menjadi sesuatu yang bermakna.
Combat Camera Team melakukan dokumentasi dan publikasi kegiatan terdiri dari fotografer, videografer serta Junior Public Affairs Officer. Wawancara Comcam Team Koptu Mar Sandi Gangsar Leksono adalah salah satu pengemudi Kendaraan Tempur (Ranpur) BTR 50 P (m), berdasarkan pengalaman pengabdiannya selama 15 tahun, pengemudi kendaraan tempur angkut personel ini merasakan betapa lebih enaknya debarkasi maupun embarkasi basah dari KRI jenis LPD, seperti KRI Banjarmasin-592, jika dibanding dengan menggunakan KRI jenis LST. Kalau soal fasilitas lain khususnya tempat istirahat awak ranpur serta kebutuhan air ya... sama saja jelasnya. Yang penting tugas berhasil dilaksanakan dengan baik dulu, katanya sambil tertawa lebar. Sedangkan Letda Mar Yusuf Mukrom memberikan penjelasan, bahwa fasilitas Sekoci Pendarat Pasukan (SPP) dan Landing Craft Utility (LCU) di LPD sangat
nak... Sayang a
nak...
sayang a
menunjang tugasnya sebagai salah satu Danton saat melakukan pendaratan. Enak kalau pakai SPP bisa langsung menginjak daratan, tetapi kemampuan muatnya hanya 22 orang, nah kalau pakai LCU bisa muat 94 personel, tapi ya... harus basah sepinggang kayak Mac Artur waktu mendarat di Morotai lah, kata Danton 2 Kompi B yonif 1 Mar ini. Ada juga hal yang menarik hasil jepretan Combat Camera Team saat On l Latihan Armada ine a h.... Jaya XXXI/12 ini,
Public Affairs Officer melaporkan hasil diseminasi aktifitas pasrat.
Public Affairs Officer Panglima dan Komandan di medan tempur harus mampu menjalankan tugas pokoknya serta harus mampu memenangkan pertempuran dikawasannya. Panglima dan komandan pasukan juga harus mampu memenangkan pertempuran dilingkungan lain, yaitu lingkungan kognitif manusia sedunia yang mengikuti dan menyaksikan setiap kegiatan militer yang disebarluaskan oleh media massa. Untuk itu Panglima dan Komandan Pasukan dibantu oleh personel yang ahli dibidang penanganan media massa, yaitu oleh Public Affairs Officer disemua level pasukan. Pangkogab dibantu oleh Senior Public Affairs Officer, Pangkogasgab masing-masing dibantu oleh Public Affairs Officer (PAO) masing-masing, yang dalam hal ini diperankan langsung oleh para Kadispen Kotama, Danpasrat juga dibantu oleh PAO Pasrat
serta Combat Camera Team yang bergerak bersama pasukan depan. Dengan demikian, seluruh aktifitas militer di daerah operasi maupun latihan dapat langsung disebarluaskan sesuai agenda kita, sebab belum tentu media massa lain memiliki agenda yang sama dengan agenda yang dimiliki oleh TNI, apalagi agenda media massa musuh. Jika media massa musuh menyebarluaskan berita busuk tentang pasukan kita, maka kita lawan dengan penyebaran berita positif sebagai counter opini baik berskala nasional, regional maupun internasional. Peperangan yang dilakukan oleh PAO berada di cognitive environment, jangkauannya sedunia, bahkan kalau ada makhluk planet lain yang mengikuti pemberitaan di bumi ini, maka mereka adalah sasaran kita juga, untuk kita rebut pikiran dan hatinya.
Harapan Kesulitan di medan operasi dan latihan adalah peralatan yang dimiliki jajaran PAO dan Combat Camera Team belum maksimal, sehingga sedikit menghambat proses diseminasi informasi yang harus dikirimkan ke kesatuan atas. Kita semua berharap agar TNI AL mampu mendukung pengadaan alat khusus bagi insan penerangan yang melakukan tugas di daerah latihan maupun operasi, sehingga pemberitaan kepada internal dan eksternal audience dapat dilakukan secara up to date dari daerah operasi dan latihan. Dari pengalaman pertama keterlibatan Dinas Penerangan sebagai pelaku latihan kita berharap dapat ditingkatkan lagi dalam kesempatan latihan berikutnya.© Jalesveva Jayamahe, Justru di Laut Kita Jaya.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
29
LAPORAN UTAMA
30
K
apal dengan panjang 58,30 meter, lebar 9,50 meter dan bobot mati 847 ton serta memiliki tiga tiang utama yaitu tiang Bima, berada paling depan dengan tinggi 35,25 meter, tiang Yudistira berada di tengah dengan tinggi 35,87 meter dan tiang Arjuna berada di belakang dengan tinggi 32,50 meter serta mempunyai 16 layar. Kapal berumur hampir 60 tahun ini mendapat undangan untuk mengikuti Operation Sail (Opsail) 2012 di Amerika Serikat dalam rangka 200 tahun Perang Besar (200th Anniversary of the War), berangkat dari Indonesia pada tanggal 15 Januari 2012. Upacara pemberangkatan KRI Dewaruci diawali dengan penandatangan perjanjian antara Kasal, Laksamana TNI Soeparno dan Wamen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sapta Nirwandar di geladak KRI Dewaruci tentang Branding Pariwisata “Wonderful Indonesia”. Muhibah KRI Dewaruci keliling dunia Tahun 2012 ini merupakan pelayaran keliling dunia kedua setelah Tahun 1964. Sejak dibuat Tahun 1953, tercatat sebagai pelayaran terlama dibandingkan pelayaran-pelayaran sebelumnya, tepatnya 277 hari atau lebih dari sembilan bulan. Rute yang di tempuh merupakan rute terjauh, lebih dari 29.000 NM.
KRI DEWARUCI HARUMKAN NAMA BANGSA
KRI Dewaruci adalah kapal layar milik TNI AL sekaligus kapal latih kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Kapal kelas barquentin ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman pada Tahun 1952 dan diresmikan pada Tahun 1953. Pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953 lalu pada bulan Juli dilayarkan ke Indonesia.
Kegiatan di bawah Komando Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto selaku Komandan KRI Dewaruci dengan 77 orang ABK terdiri dari 69 orang ABK KRI Dewaruci ditambah satu orang Perwira Staf Intelejen (Pasintel), dua orang penerangan, dua orang pendukung kesehatan, tiga orang Kopaska. Sedangkan Kadet AAL tingkat II berjumlah 101 orang yang terdiri dari korps pelaut 42 orang, teknik 17 orang, elektronika sepuluh orang, suplai sembilan orang, marinir 23 orang
dan wartawan Kompas TV dua orang serta Jawa Pos satu orang. Rute yang telah dilalui, yaitu Surabaya-Jayapura, JayapuraKwajalein (USA), KwajaleinHonolulu (USA), Honolulu-San Diego (USA), San Diego-Manzanillo (Meksiko), Manzanillo-Panama, Panama-New Orleans (USA), New Orleans-Miami (USA), MiamiSavannah (USA), Savannah-New York (USA), New York-Norfolk (USA), Norfolk-Baltimore (USA), Baltimore-Cape Cod (USA), Cape Cod-Boston (USA), Boston-St. Jhon’s (Canada), St. Jhon’s-Porto (Portugal), Porto-Cadiz (Spanyol), Cadiz-Malta, Malta-Port Said (Mesir), Port Said-Jeddah (Saudi Arabia), Jeddah-Salalah (Oman), Salalah-Colombo (Sri Lanka), Colombo-Belawan-JakartaSurabaya. Kapal legendaris ini berhasil menyeberangi beberapa samudra dengan rintangan berupa faktor alam, cuaca dan kondisi kapal yang sudah tua, tentunya bukan hal yang gampang. Pengalaman menyeberangi Samudra Pasifik adalah pengalaman yang paling berat dilalui. “Dari beberapa samudra yang dilalui, samudra Pasifiklah yang paling berat”, ungkap Bintara Utama (Bama), Peltu Bah Johanes Satoro saat acara penyambutan di Surabaya mewakili ABK lainnya. KRI Dewaruci hanya mampu menyimpan bahan basah (sayursayuran), air tawar dan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama 14 hari. Pelayaran etape ketiga, Kwajalein-Honolulu (USA) menempuh jarak 2.150 NM dan diperkirakan dengan kecepatan tujuh knot akan membutuhkan waktu 11 hari. Tetapi perkiraan meleset karena faktor cuaca, ombak mencapai 14 meter akhirnya kapal melaju dengan kecepatan semampunya yaitu rata-rata tiga knot. Kapal bergerak maju empat knot dihajar ombak mundur lagi dua knot begitu berulang-ulang terjadi. Sampai
pada akhirnya kapal mengalami masa “kritis” yaitu kehabisan BBM dan air tawar ditengah samudra luas. Lalu dengan menggunakan radio panggil dan koordinasi dengan Atase Laut Indonesia di Amerika Serikat, Kolonel Laut (KH) Anwar Saadi maka kapal mendapat pertolongan dengan diisi bahan bakar dan suplai air tawar oleh kapal Amerika. Dari 11 hari yang diperkirakan mundur menjadi 19 hari. “Dalam kondisi seperti itu bagi kami ABK hanya menjalankan perintah, tetapi sangat susah bagi komandan KRI Dewaruci, karena harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat, kami sangat bangga dengan Komandan”, tambah Bama di depan para pejabat TNI AL di gedung Panti Armada Koarmatim. Berbagai event telah dilaksanakan dalam Opsail 2012 USA, diantaranya mengikuti event Savannah Tall Ships Challenge 2012 di Savannah, Amerika Serikat. Salah satunya adalah lomba Race Savannah-Cape Fear berlangsung tanggal 7-9 Mei 2012. Jarak yang harus ditempuh 185 NM dalam dua hari, dari ke 16 peserta tidak ada satupun yang bisa mencapai
finish karena cuaca kurang bersahabat, namun peserta yang berhasil mencapai titik terdekat dari garis finish diputuskan sebagai pemenangnya. Untuk Race kelompok A (cruising ships) jarak terdekat dari finish adalah 16 Mil yaitu Pride of Baltimore II kapal layar dari Amerika Serikat keluar sebagai juara I, sedangkan juara II KRI Dewaruci 68 Mil menyusul dibelakangnya adalah USS Eagle dari Amerika Serikat sebagai juara III. Sedangkan kategori training ship keluar sebagai juara I adalah KRI Dewaruci dan juara II diraih kapal latih Coast Guard Academy dari Amerika Serikat. Pengumuman hasil pemenang oleh panitia yang diketuai oleh Jack Bussest diterima oleh KRI Dewaruci melalui email pada tanggal 16 Mei 2012 ketika kapal berlayar menuju New York. Sedangkan penerimaan hadiah dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2012 di Long Island, New York, Amerika Serikat dan KRI Dewaruci mendapat juara II umum. Rangkaian kegiatan Opsail 2012 USA juga dilaksanakan di kota-kota lain dengan berbagai macam perlombaan diantaranya pertandingan olahraga dan memasak.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
31
LAPORAN UTAMA
32 Selain mengikuti Opsail 2012 di Amerika Serikat, KRI Dewaruci merupakan kapal satu-satunya dari Asia juga mengemban misi diplomasi dengan melaksanakan kunjungan kehormatan kepada pejabat militer dan pejabat daerah setempat oleh Komandan KRI Dewaruci, Duta Besar RI, Atase Pertahanan dan beberapa perwira kapal. Misi kedua adalah edukasi dengan mendidik kadet AAL tingkat II yang tergabung dalam Kartika Jala Krida (KJK) 2012 USA dengan Komandan Satuan Latihan (Dansatlat) Letkol Laut (P) Baharrudin Anwar. Beberapa pelajaran yang diajarkan sekaligus praktek kepada Kadet AAL diantaranya Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (PPTL), astronomi, navigasi datar, navigasi lingkaran besar, keperwirajagaan, komunikasi, peran layar, peran kebakaran, peran peninggalan dan peran-peran lainnya serta Peraturan Umum Dinas Dalam Khas TNI AL (PDD Khas TNI AL) juga kondisi sosial masyarakat, perekonomian di negara yang disinggahi. Misi ketiga adalah promosi pariwisata internasional dengan mempromosikan destinasi kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia dengan mengenalkan tempat wisata melalui distribusi brosur, buku, kaos, pin, magnet “wonderful Indonesia” dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan ketika kapal berlabuh di dermaga manapun, di negara manapun adalah penampilan kesenian dengan tari andalannya yaitu tari remo, saman, badindin reog ponorogo dan rampak gendang. Kirab kota juga selalu dilakukan dengan mengenakan berbagai pakaian adat dan iringan satu tim marching band dibagian depan barisan dengan rute mengelilingi kota sesuai dari panitia setempat. Kapal ini juga merupakan kapal yang sangat mendapat perhatian khusus dari masyarakat di setiap kota pelabuhan persinggahan.
Terbukti dengan padatnya pengunjung ketika openship, di New Orleans, Amerika Serikat misalnya, dalam satu hari lebih dari 15.000 orang pengunjung sama halnya di Baltimore, Amerika Serikat pengunjung mencapai lebih dari 10.000 orang dalam satu hari. Sebagai kapal paling populer di setiap kota sandar, kapal paling atraktif saat sandar, kapal
paling bersahabat, kapal dengan penampilan budaya paling baik. Berbagai prestasi dan kegiatan dilakukan dalam mengemban tugasnya untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata internasional, KRI Dewaruci bukan saja kebanggaan TNI AL tetapi kebanggaan bersama yaitu kebanggaan Bangsa Indonesia.© Kapten Laut (KH) Sapto Budiarso
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
33
SEJARAH
34 JATUHNYA SANG ELANG PERMESTA “Then I approached the ships at the high of 1.000 to 1.500 feet… When I got near by one of the ships I fired. After I fired, I immediately made a curve to the high and it was that moment when my fuel tank was hit. I flew the plane as fast as possible to the coast so that I could use my parachute…When I jumped from the plane, my foot stuck and I got injuries. I also saw my radio operator also jumped. I landed on the island of Amboina. I voluntarily surrender myself to the men who cought me on the island”.
I
tulah sekelumit pengakuan Allan Lawrence Pope, pilot tempur berkewarganegaraan Amerika Serikat yang disewa oleh Permesta untuk menghadapi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) dan tertangkap, saat menjalani proses persidangannya di Jakarta awal Januari 1960. Keterlibatan Allan Pope dan sejumlah pilot asing untuk bergabung dengan Permesta tidak terlepas dari konflik antara pemerintah pusat dengan elit-elit di daerah yang melanda Indonesia pascaperang kemerdekaan 19451949. Konon, kehadiran pilot-pilot asing tersebut dikoordinasikan oleh dinas intelijen Amerika Serikat: Central Intelligence Agency (CIA) melalui salah satu perusahaan penerbangannya yang bernama Civil Air Transport (CAT). CIA membentuk CAT untuk mengamuflase kegiatan spionasenya di berbagai belahan dunia pada masa-masa awal perang dingin. Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memperoleh perhatian serius dari pemerintah Amerika akibat menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI). Kekhawatiran Indonesia akan jatuh ke tangan komunis kian menguat setelah hasil Pemilu Tahun 1955 menempatkan PKI menjadi salah satu dari lima partai
besar yang memiliki pengaruh sosial politik dominan. Oleh sebab itulah, CIA berupaya keras untuk mencegah kemungkinan tersebut sebagai bagian dari strategi pembendungan komunisme di Asia Tenggara, bahkan tidak segan menempuh berbagai macam cara termasuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok pemberontak di Indonesia.
RI Sawega perawatan g n a ru i d atan ALRI. Allan Pope opral keseh k g n ra o se bersama
Piagam Perdjoeangan Semesta (Permesta) Berkembangnya kelompok-kelompok separatis dan kekecewaan dari sebagian mantan pejuang kemerdekaan, kemacetan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah, serta instabilitas politik akibat gontaganti kabinet dan pertentangan di antara elit-elit politik merupakan permasalahan utama yang harus dihadapi pemerintah Indonesia pascapengakuan kedaulatan.
Dampak dari kondisi tersebut, terjadilah serangkaian reaksi ketidakpuasan yang berbuntut pada penentangan terhadap kebijakan pemerintah pusat dari beberapa daerah diantaranya adalah Sulawesi. Puncak dari pertentangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah diproklamasikannya Piagam Perdjoeangan Semesta (Permesta) pada tanggal 2 Maret 1957 di Makassar oleh Panglima Teritorial dan Teritorium (TT) VII Letnan Kolonel Herman Nicolas Ventje Sumual. Piagam ini mencakup seluruh kawasan Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara dan Maluku, serta ditandatangani 51 tokoh masyarakat Indonesia bagian timur. Selanjutnya, Permesta melakukan pemutusan hubungan dengan pemerintah pusat pada tanggal 17 Februari 1958. Adapun langkah-langkah dibidang militer, Permesta membentuk angkatan perang sendiri, melakukan pengambilalihan instalasi-instalasi pemerintahan dan militer serta melancarkan serangan ke daerahdaerah dan kesatuan-kesatuan APRI yang menolak bergabung dengan Permesta. Setelah memperoleh berbagai keunggulan di Sulawesi, Permesta kemudian melancarkan serangan ke Morotai dengan
sasaran utama lapangan terbang peninggalan Perang Dunia Kedua dan berhasil menguasainya. Tujuan Permesta menguasai Morotai yang dilanjutkan ke Jailolo adalah sebagai pangkalan terdepan untuk melancarkan serangan udara ke obyek-obyek strategis di Jawa. Kondisi tersebut dikarenakan sebagian unsur-unsur APRI di wilayah timur tengah dikerahkan ke Sumatera untuk memadamkan pemberontakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia). Ketiadaan unsur tempur udara AURI di wilayah timur memberi keuntungan strategis bagi Permesta. Setelah berhasil mengalahkan PRRI, APRI dapat memfokuskan perhatiannya ke wilayah Sulawesi dan Maluku sekaligus menaklukkan Permesta. Operasi Merdeka Setelah upaya diplomatis dan persuasif dari pemerintah pusat untuk meredam gejolak tersebut menemui jalan buntu dan adanya pernyataan pimpinan Permesta yang menyatakan bahwa wilayah Indonesia timur dalam keadaan bahaya, akhirnya dikirimlah unsurunsur APRI ke Sulawesi guna memadamkan pemberontakan dan mengembalikan kewibawaan pemerintah di sana.
Untuk menundukkan Permesta, APRI menggelar operasi militer gabungan dengan sandi Operasi Merdeka. Operasi ini dipimpin oleh Letkol Inf. Roekminto Hendraningrat, lalu sebagai Wakil Komandan I Letkol KKo H.H.W. Huhnholz dan Wakil Komandan II Mayor Udara Leo Wattimena. Kemudian Operasi Merdeka yang digelar APRI terdiri atas beberapa operasi militer, yaitu Operasi Sapta Marga I, Sapta Marga II, Sapta Marga III, Sapta Marga IV, Mena I dan Mena II. Meskipun dalam gelar Operasi Merdeka, APRI telah mengerahkan kekuatan gabungan (AD, AL, AU dan Polri), namun untuk menaklukkan kekuatan militer Permesta bukanlah perkara mudah. Permesta telah mengonsolidasi kesatuan-kesatuan tentara dan polisi yang ada di wilayahnya, lalu memobilisasi para mantan prajurit AD Hindia Belanda: KNIL dan masyarakat umum yang memenuhi persyaratan sebagai tentara. Selain itu, Permesta juga menjalin kontak diplomatik dengan pihak asing, sehingga berhasil memperoleh bantuan militer seperti pesawat tempur, persenjataan dan personel militer asing. CIA ditengarai berada di balik pemberian bantuan militer asing kepada Permesta.
Berkat bantuan tersebut, sayap udara Permesta yaitu AUREV (Angkatan Udara Revolusioner) memiliki skuadron udara yang cukup tangguh dan disegani, karena diperkuat sejumlah pesawat pemburu North American P-51 Mustang dan pembom menengah Douglas B-26 Invader serta diawaki pilot-pilot asing yang berpengalaman, diantaranya Allan L. Pope, Connie Sigfriest, Cecil Cartwright dan Tony Moreno. Konon, mereka dibayar US $10.000 sebulan oleh Permesta. Pembom B-26 Invader AUREV telah dimodifikasi laras mitraliurnya yaitu semula enam laras menjadi delapan laras. Kepala Staf AUREV dijabat oleh Komodor Udara Petit Moeharto dan sebagai Komandan Skuadron Pemburu adalah Kapten Udara Hadi Soepandi. Tak sia-sia Permesta menyewa para soldiers of fortune tersebut. Terbukti sebagai “Elang Dirgantara” AUREV, B-26 yang dikemudikan Allan Pope berhasil menenggelamkan salah satu korvet ALRI yaitu RI Hang Toeah di perairan Balikpapan pada tanggal 28 April 1958. Akibatnya, setelah terbakar hebat, RI Hang Toeah tenggelam dengan korban empat belas pelaut hilang, empat gugur, dan puluhan terluka.
RI Pulau Rusa (PR-210) tampak dari anjungan RI Sawega.
Serangan Udara B-26 Allan Pope Peristiwa tragis yang menimpa RI Hang Toeah menjadi pelajaran yang berharga bagi Letkol KKo H.H.W. Huhnholz saat memimpin Amphibious Task Group-21 (ATG21) APRI dalam rangka gelar Operasi Mena II untuk merebut Morotai dari Permesta. ATG-21 terdiri atas unsur-unsur KKo ALRI, ADRI dan Mobile Brigade Polisi, kapal angkut pasukan sekaligus kapal komando: RI Sawega, lalu kapal angkut RI
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
35
SEJARAH
36
Letkol Kko H.H.W. Huhnholz, Komandan ATG-21.
Baumasepe, kapal-kapal penyapu ranjau kelas Raum yakni RI Pulau Raas (PR-203), RI Pulau Rinja (PR-207), RI Pulau Rempang (PR-208), RI Pulau Rengat (PR209), dan RI Pulau Rusa (PR210). Sebagai langkah antisipatif, Letkol Huhnholz memerintahkan anggotanya untuk memasang sebanyak mungkin senjata berat di atas kapal-kapal ALRI, seperti mitraliur berat kaliber 12,7 mm dan meriam Bofors 40 mm. Kemudian pasukan juga diperintahkan berlatih keras menghadapi latihan peran bahaya serangan udara, kebakaran, dan evakuasi. Saat berlatih bahaya serangan udara, peluru anti pesawat sesungguhnya dipergunakan. Kemudian untuk menjaga kerahasiaan pergerakan, ATG-21 menggerakkan unsur-unsurnya dari Surabaya ke Ambon tidak secara bersamaan dan dilaksanakan pada malam hari. Namun mengingat Ambon sering mendapat serangan udara AUREV, maka saat siang kapal-kapal ATG-21 diperintahkan bergerak ke laut lepas dan kembali ke pelabuhan malamnya. Pada tanggal 17 Mei 1958 pukul 22.00 di atas RI Sawega, Letkol Huhnholz, Letkol Herman Pieters dan Mayor Leo Wattimena mengadakan koordinasi terakhir
dan memutuskan hari “H” ke adalah RI Sawega. Adapun Morotai dilaksanakan pada alasan Pope mengincar RI tanggal 20 Mei pukul 05.30. Sawega, karena ia melihat di kapal Pada tanggal 18 Mei pukul tersebut tampak penuh pasukan 04.00 unsur-unsur ATG-21 dan kendaraan amfibi, sehingga mulai bergerak meninggalkan dapat dipastikan sebagai kapal pelabuhan Ambon menuju induk pasukan APRI yang akan Morotai. Sepanjang perja- menyerbu Morotai. lanan, seluruh unsur secara Sementara itu RI Sawega simultan melaksanakan latih- yang menyadari menjadi sasaran, an peran bahaya serangan melakukan manuver cikar kiri udara. Sejalan dengan itu, bertepatan jatuhnya sebuah dilakukan formasi melingkar bom yang meledak 100 meter di dengan posisi RI Sawega lambung kirinya. Namun malang dan RI Baumasepe berada di bagi sang “Elang Permesta”, tengah dalam posisi berbanjar. saat membumbung naik, ATGSementara itu kapal-kapal 21 berhasil menembaknya sepenyapu ranjau berfungsi hingga bagian ekornya terbakar sebagai kapal tabir. akibat tanki bahan bakarnya Apa yang dikhawatirkan kena tembakan. B-26 berusaha oleh Letkol Huhnholz, melarikan diri namun terus dikejar Komandan ATG-21, terbukti benar. konvoi ATG-21. Pada ketinggian Pada pukul 06.20 saat konvoi 6.000 kaki, tampak dua awak B-26 ATG-21 mendekati perairan Pulau meloncat keluar. Selanjutnya RI Nusa Telu, usai berlatih peran Pulau Rengat diperintahkan untuk bahaya serangan udara, tiba-tiba menangkap kedua awak B-26 petugas pengawas melaporkan yang mendarat di Pulau Hatala. ada pesawat tak dikenal melintas Akhirnya, pilot sewaan AUREV dari arah Tanjung Barat dan Teluk Allan L. Pope dan operator radionya Ambon menuju konvoi. Setelah Letnan Udara (AUREV) Jan Harry memastikan itu adalah pesawat Rantung berhasil ditangkap. Saat B-26 musuh, dibunyikanlah sirene ditangkap, kaki Allan Pope terluka tanda bahaya. ATG-21 dapat akibat terbentur badan pesawat memastikan bahwa pesawat ketika meloncat keluar. tersebut milik musuh berkat Tertangkapnya Allan Pope ciri khas yang dimiliki pesawat- segera dilaporkan ke Jakarta pesawat Permesta yaitu warna dan berhasil membuka kedok hitam pekat pada bagian bawahnya keterlibatan CIA dalam Permesta. dengan inisial “AUREV” berwana Identitas Pope terungkap setelah putih. Kemudian ketika B-26 di saku bajunya diketemukan melejit naik membentuk sudut 45° serempak s e m u a senjata yang terpasang di atas kapal-kapal AT G - 2 1 menyalak. Dari arah laju pesawat diketahui b a h w a sasaran u t a m a n y a Allan Pope saat persidangan di Jakarta tanggal 28 Desember 1959
sejumlah kartu identitas dan dokumen. Terungkapnya jati diri Allan Pope segera menimbulkan kegemparan di Amerika dan masyarakat internasional. Dampak lanjutannya, pemerintah Amerika memutuskan untuk menarik seluruh operasinya dari Indonesia dan membangun kontak diplomatik untuk membebaskan Allan Pope. Selanjutnya berdasarkan hasil Pengadilan Tentara di Jakarta pada tanggal 28 Desember 1959 Allan Pope dijatuhi hukuman mati dan J. H. Rantung dihukum 15 tahun penjara. Namun berkat pendekatan diplomatis dari Presiden Amerika, John F. Kennedy, kepada Presiden Soekarno akhirnya Allan Pope pada bulan Februari 1962 dibebaskan dan “diboyong” kembali ke negaranya. Sebuah Konklusi Meletusnya pemberontakan Permesta di wilayah Indonesia bagian timur merupakan dampak dari kebijakan pembangunan yang bersifat sentralistis sehingga terjadi ketimpangan antara pusat dan daerah. Di sisi lain harus diakui, pemerintah saat itu menghadapi dilema serius. Merosotnya kondisi sosial ekonomi dan keamanan yang labil pascapengakuan kedaulatan menjadi beban mahaberat bagi pemerintah. Situasi tersebut diperparah dengan ketidakstabilan di bidang politik. Ketegangan antara pusat dengan daerah kian lama kian memanas dan akhirnya berujung pada tindakan separatis. Pemerintah pusat kemudian menanggapi pemberontakan Permesta dengan mengirim satuan tugas gabungan APRI yang tergabung dalam Operasi Merdeka. Sikap tegas pemerintah pusat tersebut terpaksa diambil setelah mempertimbangkan agresivitas Permesta yang menggunakan kekuatan militer untuk menguasai Indonesia bagian timur dan adanya indikasi keterlibatan pihak asing. Tertangkapnya Allan Pope, pilot
pesawat pembom B-26 Invader AUREV yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, menjadi bukti kuat bahwa kekuatan asing mencoba memanfaatkan kekisruhan yang terjadi di Indonesia untuk kepentingan mereka. Sementara itu, bagi TNI Angkatan Laut peristiwa serangan udara tanggal 18 Mei 1958 memberikan hikmah tersendiri. Di satu sisi, serangan udara merupakan jenis ancaman yang sulit diprediksi arah, pola dan taktik serangannya, karena siKesibukan di atas RI Sawega saat alarm serangan udara fatnya yang dinamis tanggal 18 Mei 1958 menyesuaikan kondisi di lapangan. Jika, sebuah kapal perang diawaki Allan Pope merupakan mengabaikan faktor tersebut, bukti kemampuan ATG-21 dalam dapat dipastikan akan menjadi menghadapi bahaya serangan “mangsa empuk” bagi pesawat udara.© Adi Patrianto S. penyerang. Ketidaksiapan personel dan senjata, serta sistem deteksi dini yang lemah menjadi Sugeng Sudarto, B.A., et al, Patahnya penyebab tenggelamnya RI Hang Sayap Permesta, Disjarahal, Jakarta, Toeah saat diserang oleh B-26 1982, hal. 65. Mengutip dari Harian Allan Pope di Balikpapan tanggal Times of Indonesia, Jakarta, edisi 4 28 April 1958. Sementara di sisi Januari 1960, hal. 2. lain, peristiwa ini merupakan ujian Sumber: bagi ATG-21 akan kemampuan dan 1. Sudarto, Sugeng, B.A., et al, kesiapannya menghadapi bahaya Patahnya Sayap Permesta, Disjarahal, serangan udara. Letkol KKo H.H.W. Jakarta, 1982. Huhnholz sebagai Komandan 2. Sudarto, Sugeng, B.A., TNI ATG-21 dan perwira yang ber- Angkatan Laut Dalam Operasi pengalaman serta kenyang “asam Merdeka, Disjarahal, Jakarta, 1981. Sejarah, Sub Direktorat, garam” peperangan, sangat 3. Sejarah Tentara Nasional Indonesia menaruh perhatian terhadap Angkatan Laut II Tahun 1950-1959, kemampuan AUREV sehingga Direktorat Perawatan Personel TNI AL, memutuskan untuk menambah Jakarta, 1987. persenjataan anti pesawat di 4. Salim, Drs. Makmun, Sedjarah kapal-kapal ATG-21 dan secara Operasi-Operasi Gabungan Terhadap simultan melaksanakan latihan PRRI-Permesta, Pusat Sedjarah ABRI peran bahaya serangan udara Dephankam, Jakarta, 1971. TNI, Pusat Sejarah dan Tradisi, serta berbagai formasi manuver 5. Sejarah TNI Jilid II (1950-1959), Mabes kapal. Peristiwa tertembak TNI, Jakarta, 2000. jatuhnya pesawat pembom menengah B-26B dengan nomor 44-35221 milik AUREV yang Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
37
SEJARAH
38
MISI SENYAP RI TJANDRASA-408 DI IRIAN BARAT S ejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, tekad sebagai bangsa yang merdeka dan bebas dari segala penjajahan sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 telah menjadi kebulatan dan tekad bangsa Indonesia untuk membentuk pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yakni seluruh wilayah bekas Hindia Belanda termasuk Irian Barat. Tetapi Belanda rupanya memiliki kepentingan terhadap Irian Barat sehingga pada saat pengakuan kedaulatan terhadap RI Tahun 1949, tidak mengakui wilayah Irian Barat sebagai bagian integral wilayah RI. Gelagat Belanda tersebut sudah diketahui sejak digelarnya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Agustus 1949, diantaranya mencapai kompromi untuk pengakuan kedaulatan RI.
Dalam perundingan tersebut terdapat adanya perbedaan yang relatif mendasar tentang masalah kedaulatan Irian Barat. Menurut Delegasi Indonesia yang terdiri dari wakil-wakil Republik dan Federal, pengertian tentang kesediaan Pemerintah Belanda untuk mengakui kedaulatan atas seluruh wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah termasuk Irian Barat. Dari Diplomasi ke Konferensi Pada tanggal 25 Maret sampai dengan 1 April 1950 diselenggarakan Konferensi Indonesia-Belanda yang mencantumkan agenda masalah Irian Barat. Delegasi Indonesia diwakili oleh Menteri Negara Dr. Supomo, konferensi tidak menghasilkan kesepakatan tentang status Irian Barat. Kemudian pada tanggal 4 Desember 1950 diadakan konferensi di Den Haag mengenai Irian Barat, delegasi Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Dr. Muhamad Roem. Tetapi Belanda tetap tidak bersedia melepaskan Irian Barat.
Usaha pemerintah Indonesia untuk tetap menyelesaikan sengketa lewat perundingan tidak juga membawa hasil. Atas sikap keras kepala Belanda ini menimbulkan reaksi spontan di kalangan rakyat Indonesia. Salah satunya tindakan yang diambil RI adalah penghapusan Misi Militer Belanda sebagai salah satu perlengkapan persetujuan KMB pada tanggal 21 April 1953. Ketegangan semakin meningkat setelah Belanda mengambil tindakan dengan memperkuat kekuatan militernya di wilayah Irian Barat, antara lain dengan mengirimkan kapal Induk Hr.Ms. Karel Doorman ke perairan Indonesia bagian timur. Sebagai balasan terhadap pemerintah Indonesia yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Belanda pada tanggal 17 Agustus 1960. Tindakan Belanda tersebut akhirnya mendorong Pemerintah Indonesia untuk membentuk Dewan Pertahanan Nasional yang diresmikan pada tanggal 11 Desember 1961 oleh Presiden
Soekarno dengan Keputusan Presiden Nomor 618 Tahun 1961 sehingga akhirnya merumuskan keputusan yang dinamakan “Tri Komando Rakyat” (Trikora) yang isinya berbunyi: a. Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial. b. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian barat, Tanah Air Indonesia c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa. Operasi di Bidang Militer Dengan dikumandangkannya Trikora, perjuangan nasional pembebasan Irian Barat telah mencapai suatu titik yang tidak bisa ditarik mundur (point of no return) tanpa memikirkan untung rugi, menang atau kalah. Trikora merupakan fase baru dalam perjuangan pembebasan Irian Barat dari fase diplomasi menjadi konfrontasi disegala bidang, termasuk bidang militer. Selanjutnya pemerintah Indonesia membentuk Komando Mandala untuk melaksanakan operasi dan strategi, sekaligus bertanggung jawab terhadap administrasi dan logistik terhadap pasukan tiap-tiap angkatan. Setelah wewenang diberikan, Komando Mandala membentuk Komando Angkatan Darat Mandala (ADLA), Komando Angkatan Laut Mandala (ALLA), Komando Angkatan Udara Mandala (AULA), Komando Udara Gabungan Mandala dan Komando Pasukan Gabungan Mandala, masing-masing komponen dipimpin oleh seorang panglima. Angkatan Laut Mandala melaksanakan empat tahapan operasi. Tahapan pertama adalah fase show of force (pamer kekuatan), tahap kedua fase infiltrasi (penyusupan), tahap ketiga fase eksploitasi, dan keempat tahap fase konsolidasi. bagi Angkatan Laut Mandala tahap kedua atau fase infiltrasi
disebut juga pre-operations dan ini dilaksanakan oleh Kesatuan Kapal Cepat Torpedo (KKCT) dan Kesatuan Kapal Selam (KKS). Operasi Kapal Selam Kesatuan Kapal Selam-15 (KKS-15) yang diresmikan pada tanggal 1 Juni 1962, memiliki kesatuan yang terdiri dari empat kapal selam yaitu: RI Nagabanda-407, RI Tjandrasa-408, RI Nagarangsang-404 dan RI Trisula-402 serta sebuah kapal tender Bengawan yang sekaligus digunakan sebagai kapal markas. Setelah diresmikan pembentukannya, KKS-15 ditugaskan untuk melakukan operasi pendaratan secara diam-diam di sekitar Hollandia (Jayapura). Operasi ini dinamakan operasi lumba-lumba dan embarkasi ditetapkan di Bitung pada tanggal 25 Juli 1962. Karena tidak ada ketentuan tentang kedatangan pasukan tersebut, maka diberangkatkan empat kapal tersebut ke daerah operasi yaitu tepatnya pada tanggal 20 Juli 1962 untuk melaksanakan free hunting menghancurkan kapal destroyer dan fregat Belanda serta tugas pengintaian. Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Satu persatu kapal selam ALRI meninggalkan pangkalan Ujung, Surabaya. Dalam kegelapan malam dan penuh kerahasian, tanpa upacara pelepasan pemberangkatan, kapal selam menyusuri alur pelayaran barat selat Madura yang sangat gelap namun aktivitas pelayaran niaga di malam hari sudah terhenti. Dengan panduan kelapkelipnya lampu-lampu bouy sebagai penuntun, kapal keluar ke laut lepas menuju ke titik kumpul di perairan Indonesia Timur. Di titik kumpul tersebut, kapal-kapal selam yang tergabung dalam KKS-15 bermarkas di sekitar kapal tender yaitu AL Bengawan (kapal niaga bernama KM Bengawan milik PELNI yang dimiliterisasi). Kapal ini dipergunakan karena
kapal induk kapal selam yang dipesan dari USSR, RI Ratulangi, belum tiba di Indonesia. KKS-15 dikomandani oleh Kolonel Pelaut R.P. Poernomo yang berada langsung di bawah perintah Panglima Angkatan Laut Komando Mandala dan bertugas untuk mengawasi kekuatan lintas laut dan melaksanakan tugas-tugas khusus di daerah perairan bagian utara Irian Barat dan Samudra Pasifik. Pada tanggal 15 Agustus 1962 Kolonel Poernomo memerintahkan eksekusi Operasi Tjakra II kepada RI Trisula-402, RI Tjandrasa-408 dan RI Nagarangsang-404 yaitu mendaratkan pasukan RPKAD ke Irian Barat. RI Tjandrasa-408 yang dikomandani Mayor Pelaut Mardiono mendapat tugas untuk mendaratkan tim penyusup satu regu pasukan RPKAD yang dipimpin oleh Lettu Infanteri Dolf Latumahina. Operasi Tjakra II Armada Angkatan Laut Belanda di Irian Barat didukung pengindera jarak jauh yang canggih dari Armada ke 7 Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki kemampuan mendeteksi kehadiran kapal-kapal selam ALRI di Irian Barat. Disinilah, diuji taktik peperangan kapal selam seperti taktik pertempuran bawah air dan taktik anti kapal selam, yang untuk pertama kalinya dipraktekkan di lapangan secara faktual oleh kapal selam Armada RI. Jalur lintas laut Hollandia atau sekarang Jayapura Biak Kepala Burung di Irian Barat berada dalam pengawasan kapal-kapal selam RI. Di perairan perbatasan RI dengan Irian Barat telah siap tempur unsur-unsur Armada RI dan kekuatan udara dari AURI. Infiltrasi atau penyusupan telah dilakukan melalui jalur laut dan udara, komando untuk menyerbu ke daratan Irian Barat hanya tinggal menunggu waktu saja. Saat itu semua kapal perang kita telah dicat dengan penyamaran atau camouflage untuk perang. Semua rakyat Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
39
SEJARAH
40 Indonesia telah berbulat tekad untuk merebut Irian Barat melalui jalan perang, jika jalan damai tidak mungkin lagi ditempuh. Dalam suatu pidato yang menggebugebu, Presiden RI Pemimpin Besar Revolusi Panglima Tertinggi APRI Soekarno mencita-citakan untuk dapat merayakan Hari Proklamasi RI 17 Agustus 1962 di bumi Irian Barat. Suatu cita-cita yang mengindikasikan sebuah perintah kepada kekuatan tempur untuk sewaktu-waktu siap menggempur Belanda yang masih bercokol di Irian Barat. Kapal selam pada umumnya akan dalam posisi yang lemah bila terdeteksi terlebih dahulu oleh unsur anti kapal selam lawan. Hal ini dialami oleh RI Nagabanda-407 yang terdeteksi oleh destroyer Belanda di daerah pengintaian di Samudra Pasifik, bagian utara Irian Barat saat melaksanakan Operasi Tjakra I. Saat itu, RI Nagabanda-407 terpaksa melakukan taktik duduk di dasar laut untuk menyulitkan kecepatan deteksi lawan dan selama kurang
lebih 36 jam membenamkan diri di dasar samudra. Meskipun mengalami kerusakan akibat dihujani bom-bom laut Belanda, RI Nagabanda-407 berhasil kembali ke pangkalannya dengan selamat. Sejak kejadian tersebut patroli udara armada Belanda dengan pesawat pengintai Neptune semakin intensif sehingga kapalkapal selam ALRI harus lebih waspada. Di siang hari kapal selam mutlak harus berlayar dengan menyelam, sedangkan pada malam hari bila situasi dipandang aman, barulah kapal berlayar di permukaan laut untuk pengisian baterai kapal. Daerah pendaratan tim RPKAD ini di Teluk Tanah Merah; kira-kira 30 mil di sebelah barat kota Hollandia yang sekarang dinamakan Jayapura. Pendaratan tim dari RPKAD ini dilaksanakan dengan sarana sebuah perahu karet. Masing-masing personel penyusup dibekali antara lain dengan paket perlengkapan untuk bertahanan hidup di rimba atau jungle survival. Pada malam hari yang gelap, RI Tjandrasa-408 tiba di daerah sasaran pendaratan. Dalam posisi setengah menyelam, perahu karet diluncurkan dari anjungan kapal selam atau conning tower. Tiba-tiba tampak di layar monitor radar sebuah pesawat terbang patroli maritim menuju ke kapal. Anggota tim pendarat segera masuk ke dalam kapal, dan kapalpun segera menyelam masuk ke dalam laut. Ternyata perahu karet pendarat yang telah dipersiapkan ikut terseret terbawa kapal. Pada malam tanggal 21 Agustus 1962 pukul 21.45 pendaratan RPKAD diulangi sekali
lagi, dengan penuh waspada RI Tjandrasa-408 timbul dalam posisi setengah menyelam dan perahu karet beserta tim RPKAD dengan cepat segera meninggalkan kapal untuk menuju ke pantai tujuan. Bersyukur bahwa kali ini pesawat udara patroli maritim Belanda tidak mendeteksi kehadiran RI Tjandrasa sehingga pendaratan tim penyusup dari RPKAD dapat dilaksanakan dengan sukses sesuai dengan yang direncanakan. Selesai mendaratkan tim penyusup RI Tjandrasa-408 segera menyelam ke dalam laut untuk melanjutkan misi sesuai dengan perintah operasi yang diterimanya. Keberhasilan misi mendaratkan tim penyusup regu RPKAD ini melegakan dan membanggakan baik awak kapal, warga Hiu Kencana, ALRI, maupun pemerintah RI. Untuk keberhasilan RI Tjandrasa-408 tersebut, pemerintah menganugerahkan Bintang Sakti. Demikian maka kepada seluruh awak kapal selam RI Tjandrasa-408, masingmasing menerima sebuah Bintang Sakti atas segala jasa-jasanya. Bila kelak mereka pada saatnya dipanggil menghadap Sang Khalik, berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. RI Tjandrasa-408 adalah satusatunya kapal perang Republik Indonesia penerima anugerah Bintang Sakti dari pemerintah dan negara Republik Indonesia hingga kini. Kapal selam RI Trisula-402 dan RI Nagarangsang-404 yang juga bergabung dalam KKS15 telah dapat melaksanakan tugas pengintaian, tanpa berhasil mendaratkan tim penyusup karena kuatnya patroli laut dan udara lawan. Penyusupan atau infiltrasi ke daerah Irian Barat, penambahan dan konsentrasi kekuatan tempur di calon mandala laga, sangat mendukung para politisi di meja perundingan yang memaksa Belanda untuk mengambil solusi jalan damai masalah sengketa Irian Barat dengan Indonesia.
Pada tanggal 25 Agustus 1962, Belanda bersedia berunding dan disepakati adanya penghentian tembak-menembak kedua belah pihak. Kekuatan deterrent yang ofensif Armada RI memaksa Belanda untuk tidak bertindak lebih lanjut ke perang terbuka dengan Indonesia. Akhirnya melalui jalan di meja perundingan bulatlah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang ke Merauke. Makna Sebuah Penghargaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penghargaan adalah perbuatan menghargai. Adapun penghargaan yang diberikan dapat berbentuk piagam, tanda jasa atau materi lain yang merepresentasikan penghormatan atas karya, jasa dan pengabdian seseorang dan instansi yang luar biasa, melebihi panggilan tugasnya dan mengharumkan nama negara serta bangsa. Salah satu penghargaan tertinggi di Republik Indonesia yang dapat diberikan kepada anggota TNI dan non-TNI yang menjalankan tugas kemiliteran serta menunjukkan sifat-sifat kepahlawanannya melebihi panggilan kewajiban, adalah Bintang Sakti. Kelahiran dan prosedur penganugerahan Bintang Sakti diputuskan berdasarkan Undang-undang Nomor 65 Tahun 1958. Keistimewaan dari Bintang Sakti adalah dapat diberikan untuk yang kedua kali, ketiga kali dan seterusnya sejauh yang berhak dinilai memenuhi syarat sesuai UU. Keistimewaan lain dari Bintang Sakti adalah para penerimanya wajib diberi hormat terlebih dahulu oleh sesama stratanya yang tidak menerima bintang tersebut, terkecuali atasannya. Kemudian saat si penerima meninggal dunia berhak dimakamkan di
makam pahlawan dengan upacara militer apapun pangkat dan kedudukannya. Sebagai perbandingan, Bintang Sakti dapat disamakan dengan Medal of Honour di Amerika Serikat. Bedanya, di Amerika medali tersebut hanya diberikan pada anggota militer dengan persetujuan dari Kongres. Sementara di Indonesia, penganugerahan berdasarkan keputusan presiden atas usul Panglima TNI melalui Dewan Tanda-tanda Jasa RI dan dapat diberikan kepada anggota masyarakat non-TNI. Keberhasilan RI Tjandrasa-408 mendaratkan pasukan RPKAD ke Irian Barat tanpa terdeteksi pihak Belanda dan kembali ke pangkalan dengan selamat merupakan sesuatu yang luar biasa. Bagi bangsa Indonesia, keberhasilan tersebut kian memperkokoh keyakinan bahwa Indonesia memiliki angkatan bersenjata yang profesional sehingga mampu menandingi kedigdayaan militer Belanda yang dibantu negara-negara anggota NATO dan Amerika Serikat. Selain itu, hal ini sekaligus menjadi bukti keteguhan dan semangat pantang menyerah dari seluruh awak RI Tjandrasa-408, karena sangat jarang ada pihak yang bersedia menjalankan misi serupa untuk kedua kalinya setelah pada saat pertama nyaris tertangkap musuh. Sebuah operasi yang bersifat silent operation jika ketahuan pihak musuh maka menurut prosedur yang berlaku harus dibatalkan. Namun Tjandrasa justru bertindak inkonvensional yaitu berani mengambil resiko dengan kembali menuju ke Teluk Tanah Merah walau sempat terdeteksi lawan sebelumnya. Inilah yang mendasari keputusan pemerintah untuk menganugerahkan Bintang
Sakti kepada RI Tjandrasa-408. Kesuksesan misi RI Tjandrasa-408 dalam melaksanakan misi infiltrasi ke Tanah Merah, Irian Barat, sekaligus merupakan representasi dari moto Satuan Kapal Selam Armada ALRI yaitu “Tabah hingga akhir”. Di sisi lain, bagi pihak Belanda, keberhasilan RI Tjandrasa-408 menembus garis pertahanannya di Irian Barat menjadi penanda bahwa militer Indonesia mampu mengawaki alutsista modern dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi kepentingan mereka sekaligus bukti akan kehandalan teknologi Uni Soviet yang kala itu adalah lawan dari NATO. Dampak lanjutan dari kejadian ini, Amerika langsung memberikan reaksi yang memberikan keuntungan politis bagi Indonesia, yaitu memaksa pihak Belanda untuk kembali ke meja perundingan dan mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia untuk keterlibatan lebih jauh pihak Uni Soviet beserta sekutunya. Akhirnya dalam persetujuan New York yang ditandatangani tanggal 15 Agustus 1962, Belanda bersedia mengembalikan Irian Barat ke pangkuan NKRI melalui mediasi badan PBB bernama UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority). Selanjutnya UNTEA menyerahkan kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963 dan setelah dilakukan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) Tahun 1969 Irian Barat resmi bergabung menjadi provinsi ke 26 NKRI dengan nama Irian Jaya (yang kemudian Tahun 2002 berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2001 berganti nama menjadi Papua). ©Iwan Bahariyanto
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
41
OPINI
42
EFEK DAYA GENTAR KAPAL SELAM A
khir-akhir ini banyak diutarakan oleh para dan pejabat petinggi TNI/TNI AL terkait dengan upaya pengadaan alut sista, guna menciptakan ketahanan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang lebih mantap, agar memiliki efek daya gentar terhadap upaya-upaya negara lain yang ingin menguasai atau minimal mengendalikan baik di bidang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, budaya dan hankam sesuai dengan tujuan nasional negara yang bersangkutan. Hal tersebut dimungkinkan mengingat NKRI memiliki posisi strategis dalam proses globalisasi, baik menyangkut letak geografis, ekonomis atau sumber daya alam yang melimpah, serta upaya dalam menciptakan dunia yang aman selaras dengan keinginan negara eks Blok Barat dan eks Blok Timur yang sudah mulai mereda ketegangannya. Namun sifat dari negara-negara super power selalu ingin menguasai masyarakat dunia, dengan tujuan agar kehidupan berbangsa dan bernegara terutama negara berkembang mengikuti jejak negara super power khususnya dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, dan keamanan atau militer. Mengingat hal yang sangat diharapkan oleh negara super power adalah NKRI bergabung dengan negara super power
tersebut, untuk memperkuat serta membantu kepentingan lain yang diinginkannya. Di samping itu NKRI memiliki potensi yang besar sebagai pasar barangbarang hasil industri negara super power. Sebagai negara yang berdaulat yang diperoleh lewat pengorbanan dengan jiwa dan raga para pahlawan kemerdekaan bangsa yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, NKRI harus dipertahankan semaksimal mungkin serta tetap berdaulat bebas menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyatnya. Artinya, NKRI harus tetap berdiri bebas tidak memihak dalam sengketa kedua blok yang sebetulnya tetap revalitas itu terjadi, umpamanya saling merebut pasaran hasil industrinya supaya laku dibeli. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat ketahanan ekonomi dan militer atau pertahanan, disamping ketahanan ideologi, politik, dan lain-lain. Pada kesempatan inilah penulis ingin membicarakan dan membahas khususnya yang menyangkut aspek pertahanan dan keamanan, utamanya dalam pengadaan alut sista yang terkait dengan kondisi wilayahnya 2/3 lautan. Dalam arti kata, lautanlah yang perlu dijaga agar tidak dikuasai atau dikendalikan oleh kekuatan laut negara lain. Maka kita harus ingat NKRI perbatasan
lautannya berkaitan dengan negara tetangga yang tujuan nasional negara tersebut memiliki pola masing-masing, yang bukan tidak mungkin suatu ketika akan bertentangan dengan tujuan nasional RI. Apabila negara kita angkatan perangnya tidak memiliki unsur daya gentar, pastilah sikap negara tetangga tersebut tidak akan menghormati kepentingan kita, terutama kedaulatan wilayahnya. Bicara tentang kepentingan negara agar tetap utuh bersatunya wilayah Nasional NKRI dari Sabang sampai Merauke, mengandung arti bahwa pimpinan nasional RI sekaligus Panglima Tertinggi Angkatan Perang harus melindungi dan menjaga keutuhan tersebut sesuai UUD 45 pasal 30. Untuk keperluan tersebut pimpinan nasional RI harus melaksanakan UUD 45 pasal 30 secara konsekuen, serta yang lebih penting benarbenar dapat memberi petunjuk kebijakan yang dipersiapkan oleh bangsa Indonesia oleh angkatan perangnya seperti dalam pelaksanaan perjuangan membebaskan Irian Barat, diantaranya membentuk squadron Armada RI yang kuat. Ada alasan kuat mengapa pimpinan nasional saat itu justru meningkatkan squadron kapal selam. Hal tersebut tidak lain karena beliaunya mengerti bahwa kapal selam memiliki ciri khas dalam menerapkan dan memenangkan
terjadinya perang. Keberhasilan pelaksanaan peperangan di laut secara langsung mengangkat reputasi bangsa dan negara dalam percaturan politik dunia berarti menciptakan efek deterent. Justru karena itu US Navy selalu konsisten dalam membangun armada lautnya terkait dengan tujuan nasional Amerika Serikat untuk menguasai atau mengendalikan dunia di samping membangun armada kapal induk juga armada kapal selamnya sesuai politik nasionalnya. Inilah yang menjadi inspirasi pimpinan nasional saat itu dalam upaya membebaskan Irian Barat dari belenggu penjajahan, di samping itu juga pimpinan Nasional RI saat itu mengetahui pendapat Perdana Menteri Inggris Sir Winston Chruchiel menanggapi atas keberhasilannya Komandan kapal selam Letnan Guwter Print dengan kapal selamnya U-Boat 47 menjebol pertahanan di pangkalan laut utama Inggris scapa flow yang terkenal dengan sistem pertahanan anti kapal selam yg ampuh. Sir Winston Chruchiel menyatakan; bahwa keberhasilan kapal selam Jerman menghancurkan kapalkapal perang Inggris yang sangat dibanggakan seperti Royal Oak bersama dengan tiga buah kapal besar Armada Inggris dengan seorang Laksamana Muda ikut tenggelam bersamanya membuat rakyat Inggris marah. Kemarahan tersebut akibat sebelumnya seorang perwira Jerman Komandan U-Boat 59 telah berhasil pula menenggelamkan Kapal Induk Inggris HMS Courageues/20.000 ton. Kemarahan rakyat Inggris tersebut pada akhirnya mencetuskan keinginan guna memperbaiki doktrin “Rule The Waves” sebagai doktrin Angkatan Laut Inggris, apabila tidak dapat menghentikan supremasi kapal selam Jerman. Akibat sikap rakyat Inggris tersebut, maka pemerintah Inggris mengkajinya dan memutuskan kapal-kapal dagang
harus berlayar secara konvoi dan dikawal kapal perang, terutama yang bermuatan penuh untuk di bawa dari, dan ke Amerika Serikat guna mencegah sergapan kapal selam Jerman yang melakukan blockade terhadap Inggris dan berakibat kegoncangan ekonomi Inggris. Angkatan Laut Inggris merubah taktik dan strategi mencari dan menghancurkan kapal selam Jerman dengan perubahan semula dengan hanya satu kapal anti kapal selam beroperasi mencari dan menghancurkan kapal selam yang hasil tidak maximal, diubah dengan membentuk satuan tugas mencari dan menghancurkan bersama kapal selam Jerman, satgas tersebut yang terdiri dari dua sampai tiga kapal anti kapal selam dengan dibantu pesawat pengintai disebut hunter killer group melaksanakan operasi anti kapal selam terutama di jalur-jalur perhubungan pelayaran kapal dagang Inggris yang menyangkut produksi hasil industri untuk dipisahkan ke Eropa dan Amerika Serikat. Dengan cara demikian maka anggapan rakyat Inggris terhadap keganasan kapal selam Jerman semakin berkurang, dan hasil mencari dan menghancurkan kapal selam Jerman meningkat, namun tidak mengurangi kemampuannya sampai berakhirnya Perang Dunia II. Disinilah mulai muncul anggapan bahwa memang benar kapal selam mempunyai/kemampuan efek daya gentar terhadap negara lawan, jadi efek daya gentar kapal selam deterent itu harus diciptakan oleh kapal selam itu sendiri dengan selalu menyelesaikan tugastugas tempur yang diberikan oleh pimpinan negaranya. Sehingga pimpinan nasional yang tidak mengetahui tugas tempur yang dapat ditugaskan kepada kapal selam baik pada waktu damai maupun perang, maka kapal selam tersebut akhirnya hanya ditugaskan untuk sailing pass saja alias untuk pameran saja. Jadi
faktor deterent/efek daya gentar tersebut sangat berkaitan dengan faktor kemampuan kapal selam melaksanakan tugas tempur pada waktu damai dan perang. Tugas tempur waktu damai adalah sebagai sarana intelijen mengumpulkan data maritim negara calon lawan, terutama keluar masuknya kapal niaga yang secara tidak langsung dapat dijadikan indakator kemajuan ekonomi calon negara lawan tersebut. Apabila banyak keluar masuk kapal niaga ke dan dari suatu pelabuhan, berarti perkonomian negara calon lawan tersebut maju, sehingga otomatis akan meningkat devisa nasional negara calon lawan serta mampu meningkatkan angkatan perangnya dalam menjaga kedaulan negara. Di samping tugas tersebut juga kapal selam dalam waktu damai dan perang dapat ditugaskan untuk patroli mengawal jalur laut yang banyak dilewati oleh kapal bendera asing serta mampu melindungi kapal bendera negara sendiri, dengan cara tersebut kapal-kapal berbendera negaranya yang berlayar merasa aman dari setiap gangguan maupun ancaman terhadap kehadiran kekuatan laut kapal selam, hal tersebut biasa disebut Naval Present yang juga dapat memberikan efek gentar bagi negara lain yang ingin menghambat majunya perekonomian negara sendiri. Hasil pengumpulan data maritim tersebut digunakan sebagai informasi intelejen maritim, terutama disamping masalah ekonomi negara calon lawan juga kekuatan armada tempurnya apakah sering keluar masuk pangkalan lautnya atau tidak, dalam masa damai keluar pangkalan di samping untuk latihan dan mengetest hasil perbaikan juga untuk latihan. Selain itu untuk keperluan tugas patrol wilayah kelautan negara di perbatasan laut agar digunakan untuk keperluan yang menguntungkan negara. Karena itu, tugas kapal selam waktu damai dapat pula untuk menteror pelayaran niaga negara Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
43
OPINI
44 lain, agar negara calon lawan takut untuk berlayar. Selanjutnya tugas waktu perang, kapal selam dapat ditugaskan untuk menteror kapal selam lawan yang berusaha melindungi pelayaran kapal niaga, serta ditugaskan untuk menerobos pertahanan pangkalan laut maupun niaga guna mencari dan menghancurkan kapal perang maupun kapal niaga yang digunakan mengangkut pasukan. Dengan demikian konsentrasi kapal-kapal lawan guna melaksanakan pengisian logistik kapal dapat digagalkan oleh kapal selam, juga mampu untuk melaksanakan penghancuran instalasi militer berupa pemancar radio dan radar serta pengintaian daerah pantai yang akan didarati oleh pasukan pendarat terutama apakah kegiatan patrol musuh ditingkatkan. Guna melaksanakan
tugas tersebut, kapal selam memiliki kemampuan diantaranya adalah berlayar dan menyelam secara individu maupun bersamasama menerobos medan ranjau yang dibuat oleh lawan guna menghalangi serangan kapal selam. Selain itu mampu menyelam minimal 2x24 jam dengan kecepatan lebih dari 5 knot/ jam, malah kapal selam sekelas KRI Cakra mampu menyelam selama lebih dari seminggu dengan kecepatan lebih dari 12 knot/jam. Jadi ibaratnya kapal selam sekarang kalau menyerang lawan umpamanya di laut China Selatan, maka keluar dari alur barat pangkalan laut Surabaya langsung menyelam tanpa timbul sampai di Laut China Selatan di utara kepulauan Natuna Besar. Di samping kemampuan tersebut kapal selam modern walau dengan tenaga dorong diesel
elektrik mampu membawa torpedo kendali yang dapat mengejar baling-baling kapal sasaran, serta mampu mendrop di daerah lawan pasukan khusus maupun senjata atau dalam upaya membantu gerakan klandestain di daerah lawan. Kemampuan tersebut ditambah dengan kemampuan menyerang dan menenggelamkan sasaran di atas dan di bawah permukaan laut maka lengkaplah kapal selam dalam menciptakan unsur deterent/efek daya gentar kapal selam, di medan laut dimanapun dan kemampuannya juga tanpa diketahui kehadirannya di medan laga, serta mendadak menghancurkan armada musuh di pangkalannya. Justru karena itu, dalam masa damai kapal selam harus digunakan untuk meningkatkan profesionalisme serta daya tahan menyelam. Untuk itu selama masa
damai kapal selam harus banyak berlayar dan menyelam terutama menghindar medan ranjau, di samping guna melatih daya tahan menyelam juga kemampuan menyelam cepat agar dapat menghindari sergapan musuh, waktu yang ditempuh dalam menyelam cepat dari berlayar di atas air sampai menyelam minimal 35 meter di bawah permukaan air laut. Kemampuan inilah yang membuat kapal selam sulit disergap dalam medan operasi, kegunaan pada masa damai kapal selam harus banyak berlayar. Juga sangat diperlukan dalam usaha agar komandan dan ABK kapal selam lebih banyak mengenal medan, terutama guna melatih diri dari penyerangan kapal perang atas air lawan. Untuk diketahui pula bahwa faktor deterent/efek daya gentar tersebut termasuk
setiap kapal selam tipe “sea going” selalu membawa minimal 10 torpedo termasuk torpedo kendali yang memiliki daya ledak dari tiap torpedo ± 500 pon bahan peledak, seperti torpedo yang digunakan menenggelamkan penjelajah Angkatan Laut Argentina Belgrado dengan salvo dua torpedo langsung pecah dan tenggelam, kejadian tersebut sebagai pukulan phychologis bagi Angkatan Laut Argentina sewaktu Perang Malvinas. Jadi jelaslah bahwa kapal selam memiliki sifat deterent/ efek daya gentar sebagai alutsista di laut yang membuat lawan menyerah sebelum memasuki medan laga di laut. Akhirnya sebagai penutup tulisan ini, kami anjurkan dalam mengambil kebijakan pembangunan kapal Selam NRKI, perlu dengan mengembangkan squadron
kapal selam. Mengingat Presiden RI-I mampu membangun squadron kapal selam pada tahun 1960-1965 dengan jumlah 12 kapal selam, sedangkan menurut penulis saat ini (masa damai) sistem hankamnas matra laut memerlukan minimal enam kapal selam, terutama menjaga dan mengawasi alur laut kepulauan Indonesia/ALKI, agar di Laut Jawa yang sangat strategis dalam pertahanan NKRI harus dijaga ketat dan selalu waspada, agar tidak dikontrol oleh lawan atau calon lawan. Untuk itu perlu kapal selam kelas “Kilo” buatan negara-negara Blok Timur yang sudah ditingkatkan teknologinya. Sekian, semoga bermanfaat, Jalesveva Jayamahe…© Laksma (Purn) TNI H. Haryono
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
45
INFO
46 PENATAAN RUANG LAUT GUNA MENDUKUNG PENYELENGGARAAN HANKAMNEG DI LAUT
P
embinaan dan penggunaan kekuatan TNI AL pada hakekatnya diarahkan guna terwujudnya kemampuan “Pengendalian Laut” sebagai salah satu tugas universal dari setiap Angkatan Laut. Pengendalian laut tidak berarti mengendalikan seluruh wilayah laut, karena hal itu akan menuntut suatu kekuatan yang sangat besar yang tidak mungkin dipenuhi oleh negara manapun. Oleh karenanya pengendalian laut lebih dibatasi pada pengendalian Garis Perhubungan Laut (GPL) baik sebagai jalur strategis maupun jalur-jalur operasi. Bertolak dari konsep pemecahan masalah-masalah Hankamneg di laut, maka penentuan jalur strategis maupun jalur operasi dilaksanakan melalui analisa lingkungan strategis serta pertimbangan kondisi Geografis dan Hidrometeorologi guna menghasilkan perkiraan intensitas dan kapasitas ancaman. Dengan mengetahui jalur strategis maupun jalur operasi serta kapasitas dan intensitas ancamannya, maka dapat ditentukan daerahdaerah atau kawasan-kawasan operasional serta besar dan jenis kekuatan yang harus diproyeksikan ke daerah atau kawasan tersebut tanpa meninggalkan azas-azas/ doktrin/prinsip-prinsip/taktik-taktik peperangan laut. Selaras dengan doktrin penyelenggaraan Hankamneg di laut, maka pembinaan potensi maritim untuk menjadi kekuatan pendukung bagi Hankamneg di laut perlu diwujudkan dalam keserasian dengan perkembangan
kekuatan TNI AL. Dari uraian di atas, maka tata ruang laut dalam rangka mendukung Hankamneg di laut akan meliputi : a. Daerah/kawasan operasi yang didalamnya terdapat jalur strategis dan jalur operasi. b. Daerah-daerah latihan dalam rangka pembinaan kemampuan. c. Area-area pelibatan yang berpedoman pada sistem pertahanan mendalam sesuai dengan Strategi Pertahanan Laut Nusantara. d. Pangkalan-pangkalan pendukung satuan operasional. e. Desa-desa pantai potensial. f. Daerah pembangunan aspek kelautan. PRINSIP UNIVERSAL STRATEGI ANGKATAN LAUT Prinsip universal ini merupakan prinsip dasar dalam hal strategi yang telah dimiliki oleh Angkatan Laut di semua negara. Adapun prinsip universal ini, antara lain: a. Untuk menjaga agar pantaipantai dalam kedaulatan negara terbebaskan dari serangan musuh, melumpuhkan kekuatan musuh, meghancurkan kekuatan musuh dan menyeret musuh kepada kekuasaan kita serta menjamin kebebasan jalur perekonomian negara. b. Armada yang dapat menjamin kebebasan pergerakan kepentingan negaranya di lautan dan mencegahnya dari serangan lawan adalah Armada yang menguasai dan mengendalikan lautanya. c. Strategi Angkatan Laut
berbeda dengan Strategi Angkatan Darat misalnya untuk penguasaan kawasan darat dimana peluang logistik seperti air dan makanan lebih mudah didapat. Karenanya pengatur strategi Angkatan Laut harus lebih fasih dalam melakukan perhitungan dukungan logistiknya selain logistik persenjataanya
dalam niatnya menguasai dan mengendalikan pergerakan di lautan. DAERAH/KAWASAN OPERASI LAUT Melihat kemungkinan arah datangnya ancaman serta kenyataan akan bentuk geografis negara dan GPL yang digunakan sebagai konsekuensi letak negara pada posisi silang, maka jalur -jalur laut yang dinilai sangat strategis adalah : a. Jalur Laut Natuna-Selat Malaka-Samudra Hindia/Perairan Barat dan Utara Sumatera. b. Jalur Laut Natuna-Selat
Karimata-Selat Sunda-Samudera Hindia/Selatan Jawa. c. Jalur Laut Sulawesi Selat Makasar-Selat Lombok-Samudera Hindia. d. Jalur Laut Halmahera-Laut Maluku-Laut Banda-Selat Wetar/ Selat Ombai. e. Jalur Laut Irian Jaya-Laut Seram-Selat Manipa/Selat MisolLaut Aru-Selat Tores. Berdasarkan letak jalur-jalur strategis tersebut di atas, maka daerah/kawasan operasi laut dapat dibagi menjadi 5 daerah/kawasan sebagai berikut : a. Daerah Operasi Laut I: Laut Natuna s.d. Selat Malaka bagian Utara dan Selat
Karimata s.d. Selat Sunda. b. Daerah Operasi Laut II: Laut Sulawesi s.d. Samudra Hindia/Selatan NTB termasuk Selat Makasar dan Selat Sunda. c. Daerah Operasi Laut III: Laut Halmahera s.d. Samudra Hindia/Selatan NTT termasuk Laut Maluku, Laut Banda dan Selat Wetar/Selat Ombai. d. Daerah Operasi Laut IV: Perairan Utara Irian Jaya, Laut Seram, Laut Aru s.d. Selat Tores. e. Daerah Operasi Laut V: Perairan Barat Sumatera s.d. Selatan Jawa.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
47
INFO
48 DAERAH LATIHAN DALAM RANGKA PEMBINAAN KEMAMPUAN Berdasarkan pada tujuan penyesuaian dan penguasaan medan bagi satuan operasional, maka daerah-daerah latihan pada hakekatnya sama dengan area-area pelibatan yang telah dirancang dalam sistem pertahanan mendalam. Khusus untuk daerah latihan operasi amfibi dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan hidrometeorologi, maka ditetapkan daerah-daerah berikut ini sebagai daerah latihan operasi amfibi : a. Pantai Anyer/Banten. b. Pantai Tuban/Jatim. c. Pantai Paiton dan Tanjung Jangkar/Jatim. d. Pantai Singkawang/Kalbar. e. Pantai Samalanga/Sabang. f. Pantai Amahai/Seram. g. Pantai Petukangan/Sulsel. h. Pantai Suprau/Sorong. i. Pantai Singkep/Pulau Singkep. Disamping itu, untuk daerah latihan operasi darat ditetapkan daerah-daerah sebagai berikut: a. Daerah Purbaya. b. Daerah Baluran. c. Daerah Bantilan, Slopeng, Srengseng. d. Daerah Sukorejo. e. Daerah Pelabuhan Ratu. f. Daerah Sangir Talaud. g. Daerah Cilacap. h. Daerah Batakan, Takesong. i. Daerah Anyer. j. Daerah Pulau Laut. k. Daerah Anambas. l. Daerah Karang Pandan. KONSEP DASAR PELIBATAN Sebagai konsekuensi dianutnya sistem pertahanan mendalam, maka pukulan terhadap lawan harus telah dapat diberikan sejauh mungkin di luar perairan teritorial pada garis imajiner. Apabila tidak berhasil maka pukulan dilaksanakan secara
berurutan di pintu-pintu masuk, wilayah teritorial dan akhirnya di pantai-pantai pendaratan. Adapun area-area pelibatan dapat dibagi sebagai berikut: a. Di seluruh kawasan laut ZEEI berdasarkan kemungkinan arah datangnya ancaman. b. Pintu-pintu masuk laut teritorial yang meliputi: 1) Corong Laut Natuna. 2) Selat Malaka bagian Utara. 3) Selat Sunda. 4) Selat Lombok. 5) Selat Ombai. 6) Selat Wetar. 7) Selat Tores. 8) Laut Seram. 9) Laut Halmahera. 10) Laut Sulawesi. c. Di wilayah teritorial. Area-area pelibatan di wilayah laut teritorial dipilih berdasarkan pertimbangan geografis dan hidrometeorologi serta perhitungan taktis dari jenis kesenjataan yang akan digunakan. Wilayah yang kedalaman laut dan ruang manuvranya terbatas, akan lebih sesuai sebagai area pelibatan kesenjataan ranjau. Sebaliknya wilayah laut yang luas dan dalam akan efektif sebagai area pelibatan kesenjataan kapal selam dan kapal-kapal permukaan. Sedangkan wilayah yang terdiri dari gugusan pulau-pulau sangat ideal bagi area pelibatan kapalkapal cepat torpedo/rudal. PANGKALAN PENDUKUNG SATUAN OPERASIONAL Pengembangan Armada RI menjadi tiga Komando Wilayah Laut (Kowila) berjalan sesuai dengan tahapan skala prioritas yang ditetapkan dalam Rencana Strategis TNI AL hingga 2024 diharapkan dapat berfungsi sebagai Pangkalan Induk bagi satuansatuan operasional di lapangan.
Sedangkan pangkalan-pangkalan TNI AL yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia berfungsi sebagai Pangkalan Operasi. Terkait pergeseran fokus kekuatan kekuatan Amerika Serikat ke Asia Pasifik, salah satunya dengan penempatan pasukan marinirnya di Darwin yang berdampak meningkatnya pelayaran kapal-kapal militer asing, terutama melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia II dan III, dan hal tersebut secara tidak langsung akan menjadikan ancaman bagi Hankamneg khususnya di laut. Oleh sebab itu kekuatan di dua komando armada yang telah ada saat ini dapat dimaksimalkan untuk dimobilisasi sesuai kebutuhan dan dengan tercapainya kekuatan (Minimum pokok minimum Essential Forces atau MEF), semua bisa dikoordinasikan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat ancaman yang dihadapi, dan perkembangan lingkungan strategis yang ada. Meski demikian pengembangan armada tersebut diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2014. Direncanakan, Komando Wilayah Laut Barat (Kowila Barat) akan berkedudukan di Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Kowila Tengah di Makassar (Sulawesi Selatan) dan Kowila Timur berpusat di Sorong (Papua). PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS Bila dikaitkan dengan perkembangan situasi lingkungan strategis instrument pertahanan dan potensi konflik di kawasan yang semakin signifikan juga akan dapat membawa Indonesia ke tengah medan sengketa dengan pihak lain. Khususnya antisipasi terhadap luapan konflik kepulauan Spratly di Laut China Selatan. Tidak akan dapat dihindari bahwa hal tersebut akan menempatkan Indonesia tidak hanya sebagai penonton, suka tidak suka Indonesia
akan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung walaupun alih-alih tidak sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indikator dan sinyalemen akan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan sudah jelas dan kasat mata yang ditandai dengan bagaimana semakin gencarnya China sebagai salah satu aktor dan kekuatan militer baru berusaha memperkuat dan memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi fenomena tersebut di atas maka penataan gelar TNI Tri Matra Terpadu dalam kontek Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan) merupakan sesuatu kebutuhan dan mendesak guna Pertahanan dan Keamanan Negara khususnya di laut. Untuk itu sangat dibutuhkan komitmen yang kuat baik politik maupun anggaran sejalan dengan skala prioritas dan perkembangan kebutuhan terkini. © Kapten Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
49
INFO
50
PENINGKATAN KINERJA, PENGABDIAN DAN NETRALITAS
Tujuan strategis pembinaan PNS sebagai anggota Korpri adalah menciptakan aparatur negara yang profesional, netral dari kegiatan dan pengarus politik, bermoral tinggi, akuntabel, berwawasan global, serta mendukung persatuan dan kesatuan bangsa.
B
erdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tanggal 29 November 1971, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) adalah merupakan suatu organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) kementerian/lembaga pemerintah non kementrian, sehingga Korpri menjadi organisasi ekstra struktural dan kegiatannya tidak terlepas dari kedinasan karena memiliki peran yang cukup strategis dalam pembinaan PNS di lingkungan/ instansi tempat bertugas. Sehingga PNS sebagai aparatur pemerintah dapat menjadi faktor penting dalam penyelenggaraan tugas kepemerintahan, sehingga peningkatan kapasitasnya harus terus diupayakan melalui penerapan kompetensi dengan profesionalisme dan budaya kerja secara disiplin.
Korpri TNI AL Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Unit TNI AL sebagai satu-satunya wadah atau organisasi bagi PNS di lingkungan TNI AL dalam mengemban tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan terhadap segenap anggotanya, melalui upaya peningkatan kinerja, pengabdian dan netralitas PNS, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya lebih berdayaguna dan berhasil guna. Berkaitan dengan masalah pembinaan tersebut, Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia (Korpri) Unit TNI AL menyelenggarakan Rapat Koordinasi yang kedua kalinya selama 3 hari dari tanggal 5 s.d. 7 September 2012, di Wisma Mulyasari, Cisarua, Bogor yang dibuka Asisten Kasal Bidang Personel (Aspers Kasal) Laksda TNI Ir. Sudirman, S.E.,
M.PA. bertujuan agar dapat dijadikan salah satu instrument yang dapat menghasilkan masukan kepada pemimpin TNI AL dalam memformulasikan kebijakan khususnya berkaitan dengan pembinaan PNS yang lebih efektif, efisien, adil dan akuntabel, serta agar tumbuh dan berkembang jiwa semangat kebersamaan solidaritas dan peningkatan peran yang dilandasi profesionalisme dan semangat pengabdian yang tulus serta dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kinerja organisasi. Sebuah Tuntutan Reformasi Birokrasi menjadi sebuah tuntutan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan professional yang dilaksanakan melalui penataan kelembagaan, penataan ketatalaksanaan, penataan sum-
ber daya aparatur, akuntabilitas serta pelayanan dan kualitas pelayanan, penataan sumber daya aparatur yang diharapkan adalah aparatur yang bersih, sesuai kebutuhan organisasi dari segi jumlah maupun kualitas yaitu aparatur yang profesional, kompoten, beretika, berkomitmen, berkinerja tinggi dan sejahtera. Menurut Aspers Kasal, pembinaan PNS yang bertugas di lingkungan TNI AL sesuai peraturan Panglima TNI Nomor Perpang 161/X/2011 yang merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 adalah sebagai komplemen artinya bersama-sama prajurit dalam mengemban tugas pokok guna mewujudkan visi dan misi TNI. Sehingga pembinaan PNS sebagai bagian dari pembinaan personel TNI dilaksanakan se-
cara integrative, proporsional dan saling melengkapi. Terutama dalam pola pengembangan karier diberikan ruang dan peluang sesuai dengan esensi peran dan fungsi PNS di lingkungan organisasi TNI, khususnya dalam jabatan struktural dan sifatnya piramida, sedangkan jalur lain dapat dikembangkan melalui jabatan fungsional tertentu yang didasarkan pada standar kompetensi dan prestasi kerja. Rakor II Korpri Unit TNI AL tahun 2012 tersebut mengambil tema “Optimalisasi Pembinaan PNS Sebagai Komplemen Dalam Mendukung Tugas Pokok TNI AL” tersebut menghadirkan tiga orang pembicara yakni : Paban IV Binkar Spersal Kolonel Laut (E) Bambang Wiratama, S.E. tentang “Pembinaan Personel PNS TNI”, Paban VI Komkinpers Spersal Kolonel Laut (E) F.Y. Nevy Dwi Soesan-
to, S.T., tentang “Kompetensi dan Kinerja PNS TNI AL, serta Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional Drs. Taufik Rochman tentang “Optimalisasi Pembinaan PNS TNI AL”. Berkaitan dengan kedudukan PNS TNI sebagai komplemen dalam organisasi TNI menuntut agar PNS TNI untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri dan memahami budaya kerja sebagai implikasi budaya organisasi di lingkungan TNI agar memiliki nilai lebih serta keunggulan kompetitif sebagai aparatur pemerintah dan abdi negara. © Iwan Bahariyanto, S.Sos
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
51
INFO
52
RADIASI HANDPHONE BERDAMPAK BAGI KESEHATAN MANUSIA
Radiasi memiliki arti pemancaran atau penyinaran. Radiasi adalah penyebaran partikel-partikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi ke medium atau tujuan sekitarnya.
E
nergi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom menjadi bermuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Proses ini disebut proses ionisasi.
Jenis-jenis Radiasi Gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau bisa juga dikelompokkan berdasarkan frekuensinya. Pembagian gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombangnya atau frekuensinya dapat dilihat pada tabel (terlampir).
Panjang gelombang (m)
Frekuensi (Hertz)
Gelombang radio
109 - 10-3
1 – 1011
a. Radio gelombang panjang
109 - 103
1 – 105
b. Radio gelombang pendek
103 - 10
105 – 107
c. Gelombang komunikasi
105 – 10-3
103 - 1011
d. Televisi
10 – 10-1
107 – 109
Gelombang Mikro
10 – 10-5
107 – 1013
a. Radar
10 – 10-3
108 – 1011
3.
Infra merah
10-3 – 10-6
1011 – 1014
4.
Cahaya tampak
10-6 – 10-7
1014 – 1015
5.
Ultra ungu
10-7 – 10-10
1015 – 1019
6.
Sinar-X
10-8 – 10-12
1016 - 1021
7.
Sinar gamma
10-10 – 10-16
1018 – 1025
No 1.
2.
Jenis gelombang elektromagnetik
Cara Kerja Radiasi dalam Teknologi Komunikasi Pemancaran Data Informasi Saat pengguna ponsel sedang melakukan komunikasi, gelombang sinyal suara yang dihasilkan dari pengguna ponsel akan merambat di udara. Gelombang sinyal suara tersebut akan diterima oleh microphone untuk diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan akan dilanjutkan kepada bagian audio processor untuk dikuatkan dan diproses. Jika pengguna ponsel melakukan SMS, maka perintah yang diketik oleh pengguna ponsel kepada keyboard akan di proses oleh CPU (Central Proccesor Unit). Sinyal data informasi akan dicampur dengan sinyal pembawa oleh RF (Radio Frequency) processor. Sinyal pembawa pada teknologi GSM mempunyai kisaran frekuensi 900-1900 MHz. Sinyal data informasi yang sudah dicampur dengan sinyal pembawa akan diterima oleh base station. Jarak ponsel kepada base station cukup jauh. Maka sinyal tersebut harus betul-betul kuat agar dapat diterima oleh base station. Maka sinyal tersebut harus diperkuat oleh PA (Power Amplyfier). Bila penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi dengan baik maka ponsel tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada operator. Setelah dikuatkan, sinyal akan dilanjutkan kepada antena switch untuk dihubungkan kepada antena. Antena switch dapat dianalogikan seperti bandara, di mana pada bagian transmisi data informasi pada ponsel terdapat dua jalur, yaitu penerimaan dan pemancaran. Maka tanpa adanya antena switch, sinyal yang diterima dengan sinyal yang akan dipancarkan akan saling bertabrakan. Sinyal selanjutnya akan dipancarkan melalui antena kepada base station.
Penerimaan Data Informasi Sinyal informasi yang dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu oleh antena ponsel. Selanjutnya akan diteruskan kepada antena switch untuk diteruskan kepada LNA. Agar sinyal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF, sinyal yang dipancarkan oleh base station akan dikuatkan terlebih dahulu oleh LNA (Low Noise Amplyfier). LNA juga dapat berfungsi sebagai pemotong noise (desah). Sinyal yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan sinyal pembawa. Agar dapat diproses oleh bagian DSP (Digital Signal Proccesor) maka sinyal data informasi harus dipisahkan terlebih dahulu oleh RF processor. System ini dinamakan dengan demodulasi. Sinyal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk sinyal digital. Pada bagian RF, sinyal masih menggunakan berbentuk analog sedangkan pada bagian prosesor utama karakternya berbentuk digital. Selanjutnya sinyal data informasi yang telah dikonversikan akan dilanjutkan kepada bagian prosesor utama (CPU). Bila sinyal data informasi tersebut adalah suara maka akan dilanjutkan kepada audio amplifier. Sinyal audio tersebut akan diubah menjadi gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan dihubungkan kepada speaker agar sinyal elektromagnetik tersebut menjadi sinyal suara yang merambat di udara agar dapat didengar oleh telinga manusia. Energi Radiasi dari Ponsel Pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel memiliki frekuensi antara 450–1800 MHz, yaitu termasuk dalam daerah gelombang mikro. menurut perhitungan menunjukkan bahwa quantum energi yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik ponsel, secara kuantitas relatif masih kecil karena hanya berkisar sepersejuta
elektron volt. Namun kalau jarak sumber radiasi dengan materi, yaitu jarak antara ponsel dengan kepala (khususnya telinga) diperhitungkan, maka dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja. Alasannya adalah karena intensitas radiasi elektromagnetik yang diterima oleh materi (kepala khusus bagian telinga), akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya makin dekat dengan sumber radiasi (ponsel) akan makin besar radiasi yang diterima. Persoalan akan lebih menarik lagi, kalau waktu kontak atau waktu berbicara melalui ponsel diperhitungkan, maka akumulasi dampak radiasi akibat pemakaian ponsel perlu dicermati lebih jauh lagi. Dampak Radiasi Ponsel pada Kesehatan Ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu dan dari percobaan pada kelinci, ditemukan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan katarak. Pengamatan lebih jauh mengenai dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Sel-sel yang terdapat Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
53
INFO
54 dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air. Agitasi ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik. Kalau intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, maka molekul-molekul air terionisasi, dampak yang ditimbulkan mirip dengan akibat yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir. Peristiwa agitasi oleh gelombang mikro yang perlu diperhatikan adalah yang berdaya antara: 4 mW/cm2~30 mW/cm2. Agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dan ini dapat berpengaruh terhadap kerja susunan syaraf, kerja kelenjar dan hormon serta berpengaruh terhadap psikologis manusia. Hal-hal inilah yang kemungkinan diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit Alzheimer atau kepikunan dini. Penelitian ini dilakukan oleh 12 lembaga reset, 7 diantaranya ada di Eropa selama 4 tahun. 1996, Universitas of Washington, Seattle menemukan bahwa EMR dalam bentuk energi gelombang radio rendah terbukt bisa merusak DNA. Kelompok riset Jerman, Verum mencoba mempelajari efek radiai HP terhadap sel-sel tubuh manusia. Hasilnya sel-sel tubuh yang terkena paparan gelombang elektromagnetik seperti pada HP mengalami kerusakan yang signifikan. Bahkan mutasi sel-sel ini bias menjadi penyebab timbulnya kanker. Pancaran radiasi yang digunakan dalam penelitian berada pada level 0,3-2 watt/kg, sementara pada HP memancarkan sinyal radio atau SAR (Spesifik Absortion Rate) yang berada pada level 2 watt/kg. Beberapa akibat buruk yang biasa terjadi pada tubuh manusia menurut sejumlah penelitian antara lain meningkatkan resiko terkena tumor telinga, kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, mengakibatkan meningioma, neurioma akustik, acoustic melanoma dan kanker ludah. Sebenarnya semua handphone yang beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena ting-
kat SAR-nya masih di bawah 1,6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa orang yang merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphonehandphone yang dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yang betulbetul aman (bukan sekedar aman saja) adalah tingkat radasinya dibawah 1 watt/kg. Beberapa institusi juga menyatakan bahwa radiasi dari penggunan HP tidak berbahaya. Dan memang radiasi HP tersebut, yang tergolong gelombang RF, tidak cukup berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi RF punya kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh, karena tubuh kita tidak dilengkapi untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi (termasuk gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang. Sungguh tragis mendapati bahwa handphone (HP) yang setiap hari kita pakai ternyata memiliki radiasi yang cukup mematikan dalam jangka panjang bila kita tidak berhati-hati menggunakannya. Pada HP terdapat istilah transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio frequency (RF) inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi HP: 1. Kanker 2. Tumor otak 3. Alzheimer 4. Parkinson 5. Fatigue (terlalu capai)
6.
Sakit kepala Penelitian yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda. Ada yang menyatakan radiasi HP lebih banyak menyebabkan kanker dan kelainan. Ada yang menyatakan bahwa radiasi HP tidak berhubungan dengan kanker. Terlepas dari mana yang benar atau salah tentu kita sebaiknya perlu untuk bersikap waspada dan mengantisipasi. Beberapa pengguna ponsel telah melaporkan bahwa mereka merasakan berbagai gejala saat menggunakan atau setelah penggunaan ponsel, yaitu panas dan kesemutan pada kulit kepala, kelelahan, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, malaise, dan takikardiak (jantung berdebar-debar). Laporan ini sedang diteliti penyebabnya, apakah benar karena radiasi ponsel atau karena stres. Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para ahli untuk mengatahui pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan. Pada penggunaan jangka pendek, radiasi ponsel memang tidak menyebabkan penyakit yang berarti. Tetapi pada penggunaan jangka panjang, radiasi ponsel dapat memicu penyakit acoustic neuroma (sejenis tumor otak). Dr. Lennart Hardell, seorang peneliti Swedia, mengemukakan bahwa penggunaan ponsel selama satu jam per hari dalam kurun waktu sepuluh tahun dapat meningkatkan resiko terkena tumor otak. Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/ cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman. Nilai ambang batas aman sebesar 10 mW/cm2 ini berlaku di Amerika, sedangkan untuk negara-negara lain belum dicapai kata sepakat berapa sebenarnya nilai ambang batas aman tersebut. Sebagai contoh, Rusia menetapkan nilai ambang batas aman adalah 0,01 mW/cm2, jauh lebih kecil (1/1000 nya) nilai ambang batas aman yang ditetap-
kan oleh Amerika. Jadi mengenai penetapan nilai ambang batas aman masih perlu diteliti lebih jauh lagi, demi keselamatan pemakai gelombang mikro termasuk pula terhadap pemakaian ponsel. Cara Pencegahan Pengaruh Radiasi Ponsel 1. Gunakan headset atau head-phone nirkabel (wireless) dengan emitor bluetooth berdaya rendah. Cara ini menjauhkan pemancar sinyal dari otak di kepala, namun tidak bisa mencegah risiko impotensi selama masih dikantongi di celana. Perangkat bebas genggam nirkabel, misalnya bluetooth juga masih memancarkan radiasinya sendiri meski lebih sedikit. 2. Usahakan menjauhkan ponsel setidaknya 1 inci/2,5 cm dari tubuh Anda. 3. Jangan terlalu sering meletakan hp dekat ginjal, jantung dan kantung celana. Bila ponsel melekat seharian di tubuh Anda, letakkan dengan layar menghadap ke dalam. Bila tak digunakan sebaiknya taruh di tas atau dompet. 4. Jangan simpan ponsel di kantong baju atau celana. Otak bukan satu-satunya organ tubuh manusia yang terpengaruh oleh radiasi ponsel. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya ponsel disimpan di tas kecil yang bisa dijinjing ke mana-mana. Karena, baru-baru ini ilmuwan Hongaria menyimpulkan, pria yang terlalu sering menyimpan handphone-nya di pinggang atau saku celana akan mengalami masalah kesuburan. Juga bebarapa penelitian membuktikan, radiasi bisa mempengaruhi kualitas sperma pria dan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. 5. Bila memungkinkan, gunakan ponsel dalam kondisi sinyal terkuat. Semakin lemah sinyal, semakin
banyak frekuensi radio yang digunakan agar bisa terhubung. 6. Kirim SMS saja ketimbang menelepon bila memungkinkan. Radiasi SMS lebih rendah ketimbang berbicara. Mengirim SMS juga menjauhkan radiasi dari kepala Anda. Radiasi yang dipancarkan saat berkirim pesan singkat lebih sedikit dibandingkan saat menerima atau melakukan panggilan suara. Selain itu, posisi ponsel saat berkirim pesan berada lebih jauh dari kepala dibandingkan saat telepon. 7. Jangan simpan ponsel di bawah bantal Meski sedang tidak digunakan, ponsel dalam posisi stand by (tetap menyala) masih memancarkan radiasi agar selalu terhubung dengan jaringannya. Meletakkan ponsel di bawah bantal saat tidur akan mendekatkannya dengan kepala sehingga otak akan terpapar radiasi sepanjang malam. 8. Jauhkan ponsel dari bayi dan jauh dari perut jika Anda tengah hamil. Otak janin dan bayi paling rentan terhadap radiasi. 9. Bacalah petunjuk pengguna untuk mengetahui rincian lebih lanjut dan tindakan pencegahan dari bahaya radiasi. 10. Kurangi menelpon menggunakan HP dalam gedung. 11. Kurangi atau jauhkan pemakaian untuk anak-anak. 12. Gunakan HP yang radiasinya di bawah level kelayakan
13. Gunakan casing (tutup) anti radiasi. Berbagai produk untuk mengurangi radiasi ponsel banyak ditawarkan di pasaran, mulai dari stiker anti radiasi hingga casing khusus untuk ponsel cerdas yang radiasinya cukup tinggi. Sebuah pengujian independen yang dilakukan majalah Wired menunjukkan, beberapa merek casing anti radiasi mampu mengurangi radiasi hingga 66,7 persen. Walau demikian, tak perlu kita merasa cemas secara berlebihan. Radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel, daya rusaknya tidak sebesar radiasi yang ditimbulkan oleh radioaktif. Tapi, perlu kita pertimbangkan juga bahwa sekecil apapun efek yang kita terima, kalau mengenai secara terus menerus, akan mengakibatkan gangguan yang dahsyat juga nantinya. Telepon genggam atau ponsel adalah alat komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menyampaikan dan menerima pesan. Energi radiasi elektromagnetik ponsel sebenarnya kecil, tetapi untuk interaksi yang dekat dan lama, ponsel dapat memberikan efek yang signifikan. Pengaruh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel ini masih dalam penelitian. Penelitian sementara menunjukkan bahwa dalam pemakaian jangka pendek, radiasi ponsel tidak berpengaruh pada kesehatan mausia. Tetapi dalam jangka panjang, radiasi ponsel dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti Alzheimer, kerusakan DNA, dan tumor otak. © Kapten Laut (KH) Yudhoajie, S.Kom. (Dikutip dari berbagai macam sumber).
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
55
INFO
56
PENTINGNYA MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS SEJAK USIA DINI
Perwira Dispenal saat mengikuti pendidikan di Kanada
Mengapa Bahasa Inggris penting untuk dipelajari? Memasuki era globalisasi ini, Bahasa Inggris tidak dianggap sesuatu yang asing lagi bagi pelajar di Indonesia. Dulu Bahasa Inggris dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dimengerti. Seiring dengan perkembangan tekhnologi yang menuntut kebutuhan untuk dapat menguasai Bahasa Inggris, kurikulum di dunia pendidikan mulai mengalami perubahan. Bahasa Inggris yang semula diperkenalkan kepada siswa SMP, sekarang sudah diperkenalkan kepada siswa SD bahkan siswa yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak atau play group sudah mulai diperkenalkan dengan bahasa asing ini walau konteks pembelajarannya masih belajar sambil bermain. Besarnya kebutuhan untuk mempelajari Bahasa Inggris telah membuat banyak lembaga pendidikan non-formal (English course) berkembang pesat. Pendidikan formal juga sudah mulai
membuat kurikulum untuk kelas yang berbasis Internasional. Orang tua mulai menyadari betapa pentingnya menguasai Bahasa Inggris untuk anakanaknya sehingga mereka sibuk memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan non-formal dengan harapan jam belajar yang bertambah akan menambah penguasaan ilmu pengetahuan. Mengapa Bahasa Inggris penting dipelajari sejak usia dini? Mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua perlu dipelajari sejak usia dini sebelum individu memasuki masa pubertas. Apabila telah mencapai masa pubertas akan banyak kendala yang dihadapi sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal, terutama dalam menguasai pronunciation atau lafal mengucapkan bahasa asing tersebut. Seorang ahli Bahasa Inggris, Lenneberg (1967:116) mengatakan , “there was a neurologically based “critical period”, which complete mastery of language, but it is no longer possible, because it will end around the onset of
puberty”. Menurut Lenneberg, seorang individu mempunyai masa penting (periode sensitif) untuk dapat dengan mudah dan cepat menguasai bahasa, yang disebut dengan “critical period” pada saat individu tersebut belum memasuki masa pubertas. Ketika masa pubertas itu datang maka “critical period” memudar sehingga akan mengalami kesulitan untuk menguasai bahasa asing tersebut. Pakar Bahasa Inggris lainnya, Lightbown & Spada (1999:60) melakukan observasi terhadap anak-anak dari keluarga imigrasi yang datang dari negara lain dan menetap di USA. Penelitian tersebut menemukan bahwa anakanak imigrasi tersebut yang belum mencapai masa pubertas, dapat berbicara dalam Bahasa Inggris dengan pronunciation yang bagus seperti native speaker. Sedangkan orang tuanya tidak dapat mencapai kemampuan seperti anak-anaknya. Memang para orang tua tersebut dapat berbicara dengan lancar tetapi mereka mempunyai kesulitan dalam pronunciation, pemilihan kata, dan grammar yang seharusnya digunakan. Masalah selanjutnya yang timbul adalah psychological factor. Individu yang mulai mempelajari Bahasa Inggris ketika sudah mencapai masa pubertas akan dipengaruhi oleh masalah psikologi. Karena mereka mempunyai motivasi yang berbeda dengan anak-anak. Kalau anakanak belajar Bahasa Inggris sambil bermain dan dalam suasana yang rileks, tidak demikian halnya dengan orang dewasa yang mempelajari Bahasa Inggris. Individu yang sudah mencapai masa pubertas mempunyai kemampuan untuk membaca dan menganalisa
situasi yang mereka hadapi. Sehingga mereka merasa bahwa kemampuan dan kemajuan mereka menguasai bahasa asing tersebut dievaluasi. Mereka merasa malu apabila tidak mencapai level yang ditargetkan. Hal tersebut dapat membuat mereka frustasi ketika menyadari kemampuan Bahasa Inggrisnya masih kurang. Faktor psikologi semacam ini dapat membuat individu tersebut gagal dalam pembelajaran. Bagaimana cara mengajar Bahasa Inggris kepada anakanak? Sebenarnya proses pembelajaran itu dapat dilakukan di rumah dengan melibatkan orang-orang di sekitar anak tersebut seperti orang tua atau caretaker. Orang tua dapat mengambil peran aktif untuk memperkenalkan Bahasa Inggris kepada putra putrinya sejak dini. Tentu saja materi pembelajaran itu perlu dikemas sedemikian rupa sehingga anak tertarik untuk mempelajarinya. Tanpa disadarinya ketika sedang bermain, anak tersebut telah masuk dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat dilakukan di rumah. 1. Pertama kali yang harus diperhatikan adalah suasana ruangan di mana anak melakukan aktivitas pembelajaran. Kita harus dapat menciptakan suasana yang rileks pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu materi harus dikemas semenarik mungkin karena anak-anak cenderung mudah bosan terhadap aktivitas yang monoton. 2. Sebagai perkenalan awal terhadap Bahasa Inggris, kita dapat menggunakan lagu-lagu berbahasa Inggris. Ini adalah salah satu cara untuk memasukkan unsur bahasa itu ke dalam pikiran anak sehingga anak akan terbiasa mendengarkan kata-kata yang dinyanyikan dalam lagu tersebut. Selanjutnya mereka dengan mu-
dah ikut menyanyikan lagu-lagu tersebut. Kita dapat memulainya dengan lagu-lagu sederhana yang mudah diterima anak, seperti lagu ABC. Seiring dengan perkembangan kemampuan anak, kita dapat memberikan lagu-lagu yang lebih complex, seperti Old MacDonald. 3. Kita juga dapat menggunakan film animasi sebagai media untuk menarik minat anak mempelajari Bahasa Inggris. Warna yang cerah dan pronunciation (pelafalan kata) yang sangat jelas dalam film tersebut dapat membuat anak mudah mengerti dan dapat mengasah kemampuan mereka untuk menguasai vocabulary dan grammar. Carilah film animasi yang memang dibuat untuk belajar Bahasa Inggris. Kita dapat memulainya dengan film yang sederhana, seperti Dora the Explorer, yang setelah itu dikembangkan dengan film yang lebih complex, seperti Disney movies. 4. Internet juga dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran. Banyak program online yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran seperti game, song, dan aktivitas yang lain. 5. Menguasai grammar memang bukan hal yang mudah bagi anak yang belajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa kedua. Belajar grammar juga hal yang membosankan bagi mereka. Maka kita harus dapat memciptakan proses pembelajaran yang menarik buat anak. Kita dapat menggunakan lagu untuk mengajar grammar kepada anak. Kita dapat memulainya dengan mencari lagu yang mengandung unsur grammar yang ingin kita ajarkan kepada anak. Contohnya lagu di bawah ini: As I was going to St Ives I met a man with seven wives And every wife had seven sacks And every sack had seven cats And every cat had seven kits Kits, cats, sacks, wives How many were going to St Ives?
Lagu ini ditulis dengan menggunakan bentuk past tense karena menceritakan kejadian yang telah berlalu. Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja kedua (Verb 2). Sambil menyanyikan lagu ini, kita dapat menekankan pada kata kerja. Kita berikan penjelasan kepada anak tentang bentuk past tense ini sambil bernyanyi, sehingga anak tidak merasa bosan belajar grammar. Kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan, seperti: Mana kata kerja pada lirik lagu pertama? Apa artinya? Apakah ada kata benda? Tunggal atau jamak? How many sacks did every wife have? How many cats did every sack have?, dan sebagainya. Sebenarnya ada banyak cara untuk mengajar grammar. Selain melalui lagu, anak-anak juga dapat belajar grammar melalui permainan (a grammar game), misalnya dengan cara melengkapi kalimat. Metode ini dapat mengasah kemampuan anak untuk membuat kalimat dan memperkaya perbendaharaan kata (vocabulary). Memang tidak mudah mengajarkan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua buat anak kita karena kita tinggal di lingkungan yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Lain halnya dengan anak-anak Indonesia yang tinggal di Amerika, Australia atau Inggris. Mere-ka tinggal di lingkungan yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi (English speaking environment), sehingga akan lebih mudah menguasai bahasa asing tersebut. Namun, kita dapat memperkenalkan bahasa asing tersebut kepada anak sejak usia dini. Pada usia tersebut anak masih mempunyai kemampuan untuk menguasai bahasa kedua dengan lebih mudah. © Nunung Widijantie. (* Penulis: Pengajar di Akademi Kimia Analisis Bogor & anggota Jalasenastri Ranting E cabang 4 gabungan Mabesal).
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
57
INFO
58
Ikan Tuna Sirip Biru (Thunnus thynnus)
T
una memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo, disebut fusiform, sedikit memipih di sisisisinya dan dengan moncong meruncing. Sirip punggung (dorsal) dua berkas, sirip punggung pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jarijari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat dua lunas samping berukuran kecil; yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu lunas samping yang lebih besar. Tubuh kebanyakan dengan wilayah barut badan (corselet), yakni bagian di belakang kepala dan di sekitar sirip dada yang ditutupi oleh sisiksisik yang tebal dan agak besar. Bagian tubuh sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik. Tulang-tulang belakang (vertebrae) antara 31–66 buah.
Ikan tuna bersirip biru memiliki tubuh ramping yang dirancang untuk kecepatan dan daya tahan. Mereka bahkan dapat menarik kembali sirip punggung dan dada mereka dalam slot untuk mengurangi beban dari terseret air.
Tuna sirip biru Atlantik adalah salah satu yang terbesar, tercepat, dan berwarna paling cantik dari semua jenis ikan di dunia. Berbentuk torpedo, tubuh ramping yang dibangun untuk kecepatan dan daya tahan. Mereka berwarna biru logam di bagian atas dan berkilauan putih keperakan di bagian bawah yang membantu menyamarkan mereka dari atas dan bawah. Dan nafsu rakus dengan variasi makanan membuat ukuran mereka memiliki panjang rata-rata 6,5 kaki (2 meter) dan berat 550 pon (250 kilogram). Tuna sirip biru bisa mencapai ukuran besar karena memangsa terus-menerus ikanikan kecil, udang-udangan, cumi, dan belut. Mereka juga memakan zooplankton dan organisme kecil lainnya, bahkan memakan hewanhewan laut lainnya. Rentang hidup rata-rata di alam bebas mencapai 15 tahun. Ikan tuna atlantik bersirip biru adalah binatang berdarah panas, suatu sifat yang langka di antara jenis ikan, dan mereka merasa nyaman hidup di perairan
dingin di Newfoundland dan Islandia, serta perairan tropis di Teluk Meksiko dan Laut Mediterania, dimana mereka pergi setiap tahun untuk bertelur. Mereka adalah ikan yang paling ambisius dalam bermigrasi, dan beberapa spesimen mengatakan mereka berenang dari Amerika Utara ke perairan Eropa beberapa kali dalam setahun. Mereka dihargai dalam kecepatan berenang, menerobos ke dalam air dengan sangat kuat karena dilengkapi ekor berbentuk bulan sabit yang mampu mendayung dengan kecepatan hingga 43 mil (70 kilometer) per jam. Mereka dapat menarik kembali sirip punggung dan dada mereka untuk mengurangi tekanan air. Beberapa ilmuwan menduga rangkaian “finlets” di ekor mereka mungkin berfungsi untuk mengurangi turbulensi air. Tahukah anda? Tuna terbesar yang pernah tercatat adalah tuna sirip biru Atlantik yang tertangkap di Nova Scotia yang berbobot 593-lb (269 kg) dijual di pasar ikan Jepang dengan harga
Salah satu hasil sumber kekayaan alam Indonesia
$ 736,000, dalam hitungan rupiah setara lebih dari 7 milyar, beratnya 679 kilogram. Sebuah rekor dunia. Dengan semakin meningkatnya permintaan Jepang untuk membuat sushi segar dan meroketnya harga ikan tuna sirip biru di seluruh dunia, orang-orang pun akhirnya rela melakukan segala cara untuk menangkap ikan tuna tersebut, baik legal maupun ilegal. Akibatnya, populasi tuna sirip biru terutama ikan besar telah menurun drastis, dan upaya konservasi internasional telah menyebabkan pembatasan untuk kebutuhan komersial. Namun demikian, paling tidak satu kelompok mengatakan penangkapan ikan ilegal di Eropa telah mendorong populasi tuna sirip biru Atlantik menuju ke jurang kepunahan. Tuna sirip biru Atlantik di dunia kini terancam keberlangsungannya setelah upaya konservasi satwa dan fauna liar dalam konferensi CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) tak mampu melindungi melalui jalur regulasi baru-baru ini. Proposal tentang perlindungan terhadap beruang kutub, tuna sirip biru, terumbu karang, dan hiu tak
ada yang memperoleh dukungan mayoritas pada konferensi CITES yang diselenggarakan di Doha, Qatar pada Maret 2010.
Pemilik restoran di Jepang, saat memotong ikan tuna sirip biru raksasa yang ia beli
CITES atau konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies tumbuhan dan satwa liar, merupakan suatu pakta perjanjian yang berlaku sejak Tahun 1975. CITES merupakan satu-satunya perjanjian atau traktat (treaty) global dengan fokus pada perlindungan spesies tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang mungkin akan membahayakan kelestarian tumbuhan dan satwa liar tersebut. Sebagaimana diketahui Jepang adalah konsumen terbesar tuna di dunia yaitu sekitar 80 persen. Jepang mengolah tuna menjadi sushi makanan eksklusif kaum kaya. Penjualan tuna untuk dijadikan sushi memberikan keuntungan yang besar bagi perekonomian Jepang. Tentunya kerugian yang besar akan dialami Jepang jika perdagangan tuna dibatasi. Oleh karena itu pantaslah jika Jepang menjadi negara penolak keras pengajuan proposal perlindungan tuna pada konferensi CITES.
Ikan tuna hasil tangkapan nelayan di wilayah Indonesia
Tuna sirip biru mengalami kemerosotan populasi yang cukup tajam pada 40 tahun terakhir ini. Penangkapan berlebihan oleh para nelayan tuna merupakan faktor terbesar semakin berkurangnya populasi tuna di dunia. Harga jual yang mahal mendorong pengusaha tuna untuk terus melakukan aktivitas penangkapan tanpa mengindahkan prinsip-prinsip konservasi. Beberapa negara yang peduli terhadap kemerosotan populasi tuna sirip biru sadar bahwa tuna memerlukan waktu untuk memulihkan populasinya. Oleh karena itu langkah pengajuan proposal dalam konferensi CITES untuk melarang perdagangan tuna dalam bentuk apapun adalah langkah yang tepat dan harus dilakukan sekarang setelah beberapa upaya sosialisasi penangkapan tuna secara lestari tidak mampu mengurangi tingkat penangkapan tuna sirip biru. Jika langkah ini gagal, dikhawatirkan spesies tuna ini akan punah untuk selamanya. Kepentingan ekonomi jangka pendek ternyata mampu mengalahkan upaya konservasi. Keberlangsungan alam yang pada hakikatnya mempunyai peran jangka panjang dikalahkan oleh kepentingan perut manusia yang hanya sesaat. Jika demikian adanya, alamlah yang akan menyelesaikan sendiri permasalahannya melalui berbagai bencana. Harapan kini hanya pada kita yang peduli. Siapa lagi kalau bukan kita! © Mirliyana
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
59
PRESTASI
60
FX. Tetuko
Pengibar Bendera Pusaka Putra laut dalam Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Merdeka.
K
emerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta tidak bisa dilepaskan dari peran serta pemuda Indonesia yang bahu membahu berjuang mengusir penjajah dari bumi pertiwi dan merebut kemerdekaan demi harga diri bangsa yang merdeka dan berdaulat. Semangat para pemuda
untuk memerdekakan Indonesia muncul baik melalui perkumpulanperkumpulan pemuda maupun dalam bentuk perlawanan senjata di berbagai wilayah nusantara. Hingga akhirnya telah 67 tahun rakyat Indonesia menikmati kemerdekaan dan bangsa Indonesia berdiri tegak diantara bangsa-bangsa lain di dunia sebagai bangsa yang bebas menentukan nasibnya sendiri.
Oleh karena itu kemerdekaan yang telah diraih dengan penuh perjuangan dan pengorbanan ini hendaknya dipertahankan dan dilanjutkan oleh rakyat Indonesia termasuk para pemudanya. Pemuda sebagai tulang punggung negara sekaligus sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan haruslah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi,
rasa bangga dan menghargai negaranya serta cinta pada bangsanya. Salah satu wadah untuk menumbuh kembangkan rasa nasionalisme dan membentuk generasi muda yang tangguh dan berjiwa besar adalah melalui kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Melalui kegiatan Paskibraka para pemuda yang terpilih mewakili 33 provinsi ini, digembleng baik secara fisik, intelektual maupun mental spiritual. Para pemuda yang terlibat dalam kegiatan Paskibraka ini adalah putra putri terbaik yang terpilih dari seleksi yang berlangsung mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional. Masing-masing provinsi mengirimkan dua orang wakil (putra putri) yang berasal dari dua kabupaten di wilayahnya sebagai utusan ke tingkat nasional yang akan bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka pada peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam upacara peringatan kemerdekaan RI ke 67 tahun 2012, salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Merdeka adalah FX.Tetuko Zlatoper Winanda Sagala berasal dari keluarga TNI AL putra kedua dari pasangan Kolonel Laut (P) Darwin Sagala, S.H. yang berdinas di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Cipulir, Jakarta dan Wulandari S.H., M.H. Saat ditemui Cakrawala, Teto, panggilan akrabnya menuturkan bahwa ia bangga bergabung bersama rekan-rekan dari berbagai pelosok nusantara terpilih sebagai peserta Paskibraka Nasional dan saat ini masih duduk di kelas XI IPA 1 SMA Bunda Hati
Kudus Kota Wisata, Gn. Putri, Bogor. Menurut Teto yang bercitacita menjadi taruna AAL ini, untuk bisa sampai pada tingkat nasional harus melalui rangkaian seleksi yang sangat ketat dan melelahkan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Seleksi tingkat kabupaten sudah dimulai sejak bulan Februari 2012, dimana untuk tingkat kabupaten peserta yang mengikuti seleksi sebanyak 834 siswa yang merupakan pelajar kelas I atau kelas II SMA atau sederajat baik negeri maupun swasta yang berada di Kabupaten Bogor. Dari 834 siswa yang ikut seleksi tersebut, 56 siswa dinyatakan lolos di tingkat kabupaten. Selanjutnya dari 56 siswa terpilih 4 siswa terbaik untuk mengikuti seleksi tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung. Di tingkat provinsi, seleksi diikuti 104 siswa dari 27 kabupaten se Jawa Barat dan dari 104 siswa tersebut terpilih 1 putra dan 1 putri terbaik untuk mewakili provinsi Jawa Barat ke tingkat Nasional. Ada pun materi seleksi meliputi PBB, samapta, pengetahuan umum, pengetahuan tentang kabupaten dan provinsi, adat dan seni budaya Jawa Barat (Sunda), menguasai 1 atau beberapa keterampilan tertentu baik kesenian maupun olahraga, mempunyai prestasi di bidang
seni maupun olahraga, menguasai 1 atau beberapa bahasa asing selain bahasa daerah (Sunda), pengetahuan tentang etika serta pengetahuan bela negara. Selain itu nilai akademik (raport) juga menjadi faktor yang menentukan lolos tidaknya siswa tersebut ke tingkat nasional. Saat diumumkan dan dinyatakan lolos mewakili Provinsi Jawa Barat bersama Elvira siswi dari SMA Purwakarta Kelas 2 IPA. “Saya sangat bangga dan bersyukur pada Tuhan, ini merupakan kebanggaan tersendiri buat saya dan keluarga”, ujar Teto yang gemar dengan olah raga bela diri taekwondo. Seluruh wakil setelah dinyatakan lolos seleksi dan menjadi wakil dari masing-masing provinsi, berjumlah 66 pemuda putra dan putri dari 33 provinsi, selanjutnya dikumpulkan dalam pusat pelatihan di PPPON Cibubur. Kegiatan pelatihan didahului dengan upacara Tantingan yang sudah merupakan tradisi sebelum para peserta memasuki “Desa Bahagia” (tempat pelatihan). Pelatihan sendiri dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 16 Juli s.d. 16 Agustus 2012 dengan kegiatan harian dimulai dari pukul 03.00 pagi hingga 22.00 malam. Pemusatan pelatihan ini diisi
FX Tetuko Zlatoper Winanda Sagala berjabat tangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
61
PRESTASI
62 dengan berbagai kegiatan baik mengenai wawasan kebangsaan dan NKRI, sejarah, makna bendera merah putih dan lambang-lambang negara termasuk lagu Indonesia Raya, materi kepribadian, etika dan moral, maupun materi peraturan baris berbaris dan formasi upacara tentunya. Rekreasi maupun kunjungan ke Mabes TNI, Mabes Polri serta instansi pemerintah lain juga menjadi salah satu agenda kegiatan peserta Paskibraka Nasional. Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan akan menumbuhkan serta meningkatkan rasa kesadaran nasional, mempertebal rasa memiliki bangsa dan negara Indonesia, mengembangkan sikap disiplin serta mencetak pemuda Indonesia yang mempunyai jiwa patriotisme tinggi . Sebelum pelaksanaan upacara tanggal 17 Agustus
menurut pemuda yang lahir di Jakarta 10 Maret 1996 dan memiliki tinggi badan 175 cm ini, para anggota Paskibraka Nasional dikukuhkan lebih dulu oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam acara Pengukuhan di Istana Merdeka pada tanggal 14 Agustus 2012. Pada acara ini peserta dianggap sudah selesai mengikuti program pelatihan Paskibraka Nasional 2012 hingga dianggap mampu melaksanakan tugas pada upacara penaikan dan penurunan bendera Peringatan HUT RI ke 67. Pada pengukuhan tersebut para peserta diharuskan mencium bendera dan memakai kendit semacam sabuk yang diberikan secara simbolis oleh Presiden. Anggota Paskibraka Nasional sendiri dibagi dalam dua tim yakni tim merah dan tim putih yang masing-masing akan menempati posisi kelompok 8 dan
kelompok 17. Dimana masingmasing tim akan bertugas sebagai tim pengibar bendera pusaka di pagi hari dan tim penurunan bendera pusaka di sore hari. Selain itu ditentukan juga tim pengibar bendera dan tim penurunan bendera serta pembawa baki berdasarkan penilaian dari para pelatih. FX. Tetuko dalam upacara peringatan HUT RI ke 67 tahun 2012 masuk dalam tim merah yang bertugas pagi hari yakni pengibaran Sang Merah Putih dan tergabung dalam kelompok 17, sekaligus menempati posisi sebagai tim cadangan pengibar bendera bersama wakil Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan. Keberhasilan yang diraih oleh Taekwondoin ini tidak lepas dari dukungan doa dan perhatian orang tua serta pihak sekolah yang sangat berperan sehingga keberhasilan masuk dalam Tim Paskibraka Nasional dapat tercapai. Pemegang sabuk merah strip dua hitam yang juga gemar dengan makanan khas Medan yakni saksang telah menoreh berbagai prestasi meraih beberapa medali emas dalam berbagai turnamen, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua dan pihak sekolah yang telah memberi perhatian dan dukungan moril serta bantuan sehingga saya dapat mengemban tugas mulia ini dengan baik. Oleh karenanya prestasi ini tidak saja milik pemuda yang ramah ini, melainkan juga merupakan kebanggaan keluarga dan sekolah sebagai bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional. Hal ini dikarenakan menaikkan dan menurunkan bendera merah putih merupakan tugas mulia yang diberikan Negara bagi para pemuda pemudi terbaik Indonesia, selain itu bendera pusaka bukan hanya sekedar dua helai kain berwarna merah dan putih saja, tetapi makna yang terkandung didalamnya sebagai lambang harkat dan martabat
bangsa Indonesia yang telah ditebus oleh para pahlawan kita. Harapan yang disampaikan oleh Teto ini, kiranya di masa yang akan datang akan tampil lagi peserta Paskibraka Nasional wakil dari provinsi mana pun yang berasal dari keluarga TNI AL, sehingga menunjukkan bahwa disana ada putra putri keluarga TNI AL yang berprestasi dan mampu tampil membanggakan sebagai putra putri terbaik Indonesia. Kunjungan ke Jepang Setelah menjalankan tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada peringatan HUT ke 67 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2012 di Istana Merdeka, kami anggota Paskibraka 2012 mendapat kehormatan dari Kementerian Pemuda dan Olah raga untuk mengikuti kegiatan Youth Exchange Project with Asia-Oceania and North America KIZUNA (Bond) Project 2012. Dari 66 anggota Paskibraka Nasional keberangakatan ke Jepang dibagi dua gelombang. Pertama berjumlah 42 orang dan kedua 24 orang. Untuk gelombang kedua akan diberangkatkan pada awal tahun depan. Kebetulan saya masuk dalam kelompok gelombang pertama mengikuti kegiatan KIZUNA (Bond) Project 2012 Batch I/Indonesia dari tanggal 23 September s.d. 3 Oktober 2012. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai Negara selain Indonesia juga hadir dari RRC, Korea Selatan, Mongolia, China Taipei Selandia Baru, Kanada, Australia, Amerika Serikat, dan 10 negara anggota ASEAN serta Timor Leste dan negara yang ada di wilayah Kepulauan Pasifik. Tujuan dari program ini adalah : - Memberi informasi yang akurat kepada masyarakat Internasional mengenai kondisi terkini serta upaya-upaya rekonstruksi dan revitalisasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Jepang pasca gempa bumi dasyat
serta Tsunami yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kerugian materi termasuk dampak radiasi akibat rusaknya radiator nuklir di wilayah timur Jepang. - Sesuai dengan judul program ini yakni KIZUNA yang berarti “mempererat pertalian”, maka kegiatan dalam program ini juga ditujukan untuk mempererat perasaudaraan khususnya antara pemuda Indonesia dan Jepang serta sebagai bentuk empati pemuda Indonesia kepada korban bencana tersebut. Peserta KIZUNA juga mendapat kesempatan untuk melihat dan mengunjungi daerahdaerah terdampak bencana antara lain prefektur Iwate, Miyagi, Fukushima dan Ibaraki. Selain itu juga prefektur Hokkaido, Aomori, Chiba, Tochigi, dan sebagian wilayah prefektur Nagano. Kegiatan utama kami di Tokyo dalam bentuk menerima ceramah/penjelasan tentang dampak gempa dasyat wilayah timur Jepang dan tsunami serta upaya rekonstruksi dan revitalisasi yang telah dilakukan, obsevasi/kunjungan ketempat bencana gempa bumi dan tsunami, interaksi dengan penduduk korban bencana alam dan kunjungan ke beberapa sekolah. Secara umum kondisi daerah dampak bencana gempa bumi dan tsunami sudah berangsur kembali normal. Infrastruktur yang rusak atau hancur telah dibangun kembali, perindustrian, pertanian, maupun usaha perikanan telah kembali berjalan juga kegiatan bisnis, pariwisata, pendidikan mulai pulih kembali juga obyek wisata yang sangat mempesona. Dengan adanya kunjungan ini, tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari, dimana penduduk Jepang umumnya sangat disiplin dalam berbagai hal, baik disiplin waktu, berlalu lintas di jalan raya, disiplin dalam menggunakan fasilitas umum, disamping itu masyarakat Jepang juga sangat
peduli dengan kebersihan, dan menjaga fasilitas publik yang ada (merasa memiliki) sehingga tidak ada fasilitas publik yang rusak atau terbengkalai, sangat menghargai satu sama lain. Survival spirit bangsa Jepang sangat kuat, walau sumber daya alam mereka terbatas dan seringnya mengalami bencana, namun mereka dapat tumbuh menjadi salah satu bangsa yang maju di dunia dan sangat diperhitungkan. Melalui kegiatan Paskibraka Nasional 2012 dan program pertukaran pemuda dalam KIZUNA (Bond) Project 2012 di Jepang, banyak hal yang saya peroleh berkait dengan rasa nasionalisme yakni semangat sebagai generasi muda untuk bangkit dan memajukan Indonesia, sebagai bangsa yang besar dan disegani dimata dunia. Akhirnya sebagai generasi muda penerus bangsa, hendaknya dengan tekad dan semangat yang tinggi serta berkemauan keras kita harus bangkit, mengingat negeri kita sangat kaya dengan sumber alamnya yang melimpah untuk dikelola dengan baik akan dapat membuahkan masyarakat Indonesia untuk hidup layak dan berkecukupan. Tentu hal ini tidak muda namun dengan kesadaran prilaku masyarakat Indonesia untuk hidup lebih layak kita harus dapat merubah prilaku masyarakat untuk disiplin dalam segala hal, sikap menghargai/menghormati perlu ditumbuhkan, peningkatan etos kerja, rasa memiliki dan merawat, tidak merusak fasilitas umum, serta mental bangsa Indonesia yang hanya mau menerima yang gampang-gampang saja, dan tidak kala pentingnya bagi generasi muda adalah menghargai keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Sebelum menutup perbincangan, Teto berharap hendaknya geneasi muda memiliki karakter dan semangat untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini. Semoga…© Hendra Pakan. Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
63
INFO
64
S
KONTROVERSI SOSOK HACKER
osok hacker memang banyak menuai kontroversi, adapun makna hacker itu sendiri bisa bermacam-macam, sesuai perubahan zaman, dengan mengetahui dua sisi hacker, yaitu sisi pertama adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk mengembangkan dunia teknologi informasi dengan sistem komputer, kelompok ini kerap disebut dengan istilah white-hat hackers. Sedangkan di sisi lain adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknis untuk melakukan sesuatu yang melanggar batas-batas norma dan etika. Inilah kelompok black-hat hackers, kelompok yang sangat dekat dengan kejahatan elekronik.
Namun, sebenarnya dunia hacker tidak bisa dilihat hanya dari sisi hitam ataupun putih, istilah white-hat dan black hat tidak bisa jadi harga mati. Umumnya seorang yang bergerak di bidang komputer dan gemar melakukan kreasi dan eksperimen, terutama di bidang keamanan komputer, lebih cocok dimasukkan dalam golongan grayhat hackers atau biasa disebut hacker topi kelabu. Karena itu banyak sudut pandang yang dapat dilihat dari sosok hacker secara utuh dan memahaminya tanpa prasangka lagi. Bahkan etos hacker sebenarnya merupakan sesuatu yang layak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, selama koridor etika-
nya dipenuhi. Mendefinisikan hacker sebenarnya bagaikan mencoba membuat semua orang tersenyum pada saat yang sama, dimana sebuah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan dengan satu cara saja. Itu sebabnya tak pernah ada hanya satu definisi untuk sosok hacker. Definisi hacker umumnya terkait dengan kemampuan teknis, kesukaan untuk menyelesaikan masalah, rasa ingin tahu serta melampai batasan-batasan yang ada, baik dalam diri sendiri maupun dari lingkungan kehidupan seharihari. Dalam kamus yang lebih banyak dimengerti orang awam, karena ditegaskan penggunaannya oleh media massa, hacker
diartikan sebagai penjahat yang menggunakan perangkat sistem komputer (cybercrime). Asal-usul kata hacker mungkin tak ada kaitannya dengan kejahatan, tetapi fakta di masyarakat serta opini public bahwa istilah hacker telah begitu terkait dengan kejahatan, sehingga orang lebih mudah menyebut hacker adalah seorang penjahat yang menggunakan kemampuan komputer daripada istilah lain. Adapun dalam komunitas hacker, hacker yang bukanlah sebagai penjahat, melainkan istilah penjahat komputer disosialisasikan dengan sebutan cracker. Menurut mereka perbedaannya sederhana, hacker membuat sesuatu, sedangkan cracker menghancurkan atau merusaknya. Lebih lanjut dalam sosok seorang yang diakui sebagai hacker, baik dalam arti baik maupun buruk, selalu seseorang yang memiliki kemampuan ‘menakjubkan’ bagaikan ahli-ahli kungfu dan ahli berperang dalam ceritacerita silat dari mandarin, seorang hacker dengan kemampuan tertinggi biasanya justru tidak sesumbar. Hacker paling tidak harus menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman, banyak sekali bahasa pemrograman yang bisa dikuasai hacker, mulai dari Pyhton, Java, Lisp, Perl hingga C dan C++, adapun masing-masing bahasa pemrograman tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk dikuasai. Pada era teknologi informasi yang semakin canggih saat ini, dunia ini serasa semakin terhubung tanpa jarak, dikarenakan fasilitas jaringan internet yang semakin merasuk dalam kehidupan seharihari manusia. Hacker juga harus memahami cara kerja jaringan internet. Bahasa Hypertext Markup Language (HTML) harus menjadi semacam ‘bahasa ibu’ bagi komunitas hacker. Bagi seorang hacker tanpa kemampuan tersebut, tetapi kerap sesumbar di forum-forum online, hanyalah ‘tong kosong’ yang bising dan
mengganggu. ’Hacker palsu’ ini biasanya akan bernasib tragis dan dapat dipermalukan seumur hidup atau ‘mati’ tanpa pernah diingat. Lebih dari semua tindaktindak dan ciri budaya itu, menjadi seorang hacker berarti memiliki kemampuan tertentu. Dan kemampuan itu, keahlian itu,tak bisa tergantikan oleh apapun. Keahlian adalah emas bagi para sosok hacker. Dunia para hacker adalah komunitas ’ada dan tiada’. Anda tak akan menemukan ‘kartu anggota komunitas hacker dunia’ tapi mereka benar-benar ada. Anggotanya diakui oleh sesamanya dan mereka tak peduli apakah orang-orang lain mengakui hal yang sama. Kadang, mereka bahkan tak mau disebut sebagai hacker. Tak ada pimpinan di dunia hacker, baik de faco maupun de jure. Sebagai contoh Linus Torvalds, misalnya meski memimpin pengembangan kernel (bagian paling inti) system operasi Linux, bukan seorang pemimpin komunitas hacker. Jika Linus ’mati’ ada ribuan lain yang siap menggantikannya. Ada satu ungkapan yng cukup terkenal dalam komunitas hacker, ’Show
me the code’ artinya tunjukkan padaku kode (pemrograman) yang telah kamu buat. Ungkapan ini menegaskan dua hal bahwa hacker dinilai berdasarkan keahliannya membuat kode program dan bahwa kode program tersebut seharusnya tidak terkunci tapi dapat ditunjukkan pada masyarakat luas. White-hat hacker, hacker dengan topi putih adalah tokohtokoh yang mengagumkan dari segi pencapaian teknis dan filosofis mereka yang turut mengembangkan budaya hacker di dunia. Inilah tokoh-tokoh yang ikut mendorong banyak revolusi dalam perkembangan dunia komputer dan teknologi informasi yang cukup pesat, antara lain Tim Berners Lee ‘Sang Ksatria Penemu Web’, Linus Torvalds ‘Gerombolan Pinguin yang Menaklukkan Dunia’, Richard Stallman ‘Sang Nabi Kemerdekaan Software’, Fyodor ‘Peta, Kompas dan Hacker’.©Kapten Laut (KH) Sitho P. Yudhoajie, S.Kom. Sumber: Wicak Hidayat & Yayan Sopyan (Dibalik Kisah-kisah Hacker Legendaris).
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
65
INFO
66
Sekelumit tentang Fotografi Bawah Air Pada dasarnya saya adalah seorang penyelam yang dididik Sekolah Penyelaman Angkatan Laut pada Tahun 1991 di Kodikal Surabaya, seiring waktu berjalan setelah ditugaskan di berbagai satker seperti ditempatkan sebagai penyelam kapal-kapal survey Dishidros, Satlambair Dispotmar dan pada akhirnya ditugaskan di Dispenal sebagai panitia pemecahan rekor selam tingkat dunia, kami mulai belajar menekuni nya.
Apa itu Peliputan Bawah Air? Peliputan bawah air adalah suatu kegiatan peliputan yang dilaksanakan di bawah air dengan menggunakan peralatan khusus seperti foto atau video bawah air. Pada awalnya memang ada sedikit keraguan tetapi setelah mulai ditekuni ternyata sungguh mengasyikan dan bisa dibilang setelah mencobanya kita menjadi ketagihan. Coba anda bayangkan kita berenang, menyelam sambil berfoto ria didalam aquarium raksasa tanpa batas. Benar-benar kita dapat menyaksikan secara langsung ciptaan Allah SWT yang Maha Agung, begitu indahnya alam bawah air yang beraneka ragam jenis ikannya, warna dan coraknya b e g i t u menggoda, r i b u a n bahkan jutaan berbagai jenis ikan-ikan hias mengelilingi kita. Karena pekerjaan saya sebagai Instruktur Selam yang ditugaskan di Dispenal, maka saya memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan hobi ini tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Peralatan Fotografi Bawah Air Seperti Apa? Peralatan fotografi bawah air sebenarnya hanyalah sebuah kamera “darat” yang di lengkapi housing (rumah kedap air). Sekarang banyak kamera poket yang memiliki housing bawah air seperti ini. Kamera poket standar yang banyak di jual sebenarnya sudah dapat digunakan mengambil gambar di bawah air, walaupun hanya efektif untuk mengambil gambar dengan ukuran subjek sekitar 3-15 cm dengan jarak pemotretan sekitar 5-30 cm. Penggunaan kamera poket untuk pemotretan macro adalah jenis underwater fotografi yang paling mudah dilakukan. Dengan memilih subjek yang relatif tidak bergerak, si fotografer hanya perlu mengatur intensitas cahaya serta mendekati subjek, memfokus dan memotret. Apabila subjeknya aktif bergerak, pemotretan ini menjadi semakin sulit. Kamera poket standar ini juga lumayan apabila digunakan untuk pemotretan silhouette. Untuk pemotretan wide angle, kamera poket dapat dilengkapi tambahan lensa didepannya serta perlu menggunakan external flash. Resiko vignet biasanya menjadi kendala apabila kamera poket dipakai untuk potret wide angle dengan menggunakan lensa tambahan. Pengaturan white balance yang optimal serta penambahan filter merupakan pilihan untuk mengurangi warna biru yang sangat dominan pada foto wide angle.
Apa Kendala Fotografi Bawah Air? Untuk menekuni fotografi bawah air, diperlukan skill dan pengetahuan yang sedikit berbeda dengan fotografi darat. Seorang fotografer bawah air memiliki waktu yang sangat terbatas di dalam setiap sesi foto. Waktu penyelaman sangat tergantung dari kedalaman, tekanan tabung selam yang dibawa serta kondisi lingkungan dan kondisi tubuh si fotografer (misalnya kalau menyelam di daerah berarus, tentunya akan lebih cepat menghabiskan udara, penyelaman yang makin dalam juga menghabiskan banyak udara serta terbatas waktunya dengan perhitungan dekompresi dan resiko nitrogen narkosis). Seorang fotografer bawah air mutlak haruslah seorang certified diver. Pada saat kursus menjadi certified diver inilah, si calon fotografer akan mempelajari
kaidah-kaidah penyelaman yang aman dan juga ketrampilan yang dibutuhkan selama penyelaman. Setiap fotografer yang belum pernah memotret di bawah air mungkin sulit membayangkan, bahwa kendala pertama dan terbesar dari pemotretan di bawah air adalah stabilitas fotografer pada saat mengambil gambar. Di darat kita bisa berdiri, bahkan bisa menggunakan tripod sehingga stabil. Dibawah air kita senantiasa “terbang” dan tidak bisa mendapatkan pijakan yang solid. Kita harus dapat memotret dalam keadaan sambil “melayanglayang”. Bisa dibayangkan bagaimana kita mengambil sebuah gambar yang bergerak dan
pada saat yang bersamaan kita juga tidak stabil. Untuk foto macro, kita masih bisa “berdiam” di dasar (tentunya sambil memperhatikan sekeliling sehingga tidak merusak terumbu karang, terkena binatang laut berbahaya, atau mengadukaduk pasir sehingga merusak jarak pandang). Pemotretan macro yang dilakukan sambil melayang merupakan tantangan tersendiri. Untuk wide angle, juga sebagian dilakukan sambil melayang. Untuk mengatasi kendala pertama tersebut, seorang
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
67
INFO
68 fotografer bawah laut wajib hukumnya memiliki ketrampilan “buoyancy” yang baik. Semakin baik skill buoyancy ini, semakin stabil pula si fotografer di bawah air. Warna di Bawah Air Air adalah filter raksasa, sebuah filter yang mampu menyerap gelombang cahaya matahari. Hal ini menyebabkan reproduksi warna di bawah air menjadi kendala tersendiri. Pada kedalaman sekitar 3-5 m, kita sudah hampir kehilangan warna merah, selanjutnya semakin dalam menyelam, warna-warna jingga, kuning, hijau dan seterusnya juga menghilang. Pada kedalaman sekitar 20 m, tanpa flash kita hanya akan merekam warna biru saja. Hal ini diperburuk apabila kondisi airnya keruh. Aturan yang paling penting di dalam usaha memproduksi warna di bawah air adalah “mendekatlah ke subjek, semakin dekat semakin baik, kalau anda sudah merasa dekat, artinya anda masih kurang dekat” sedekat apa kita dengan subjek pada kenyataannya sangat dipengaruhi oleh lensa yang digunakan, komposisi yang diinginkan serta kondisi lingkungan dan subjek yang akan dipotret dan juga tentunya keterampilan kita di bawah air. Partikel di air juga menjadi tantangan tersendiri. Sudut penggunaan flash yang salah akan menyebabkan makin banyaknya partikel yang ikut terekam pada gambar, sehingga timbul titik-titik partikel yang disebut back scatter. Back scatter dapat diminimalisasi dengan penempatan sudut flash secara tepat, namun kadangkadang masih juga terekam apabila kita memotret pada kondisi air yang kurang jernih. Untuk pemotretan macro, back scatter ini biasanya tidak terlalu mengganggu. Semakin wide, back scatter ini akan makin mengganggu.
Fotografi Model di Bawah Air Fotografi bawah air dengan menggunakan model (di laut tanpa peralatan apapun) juga merupakan tantangan tersendiri. Fotografi jenis ini baru sangat baru di Indonesia, dan pula sangat jarang dijumpai di dunia. Hal ini tidaklah mengherankan, kesulitan yang timbul pada sesi pengambilan gambar bawah air dengan model menjadi berlipat-lipat, kesulitan ini tidak hanya pada setting lokasi, namun juga pada fotografer, crew dan juga modelnya. Seorang model bawah air yang baik harus memiliki mental dan fisik yang kuat ditunjang pengetahuan dan ketrampilan serta “watermanship” yang baik. Membuat seorang model yang mampu berpose secara natural dibawah air tanpa peralatan apapun merupakan tantangan yang tidak mudah serta dibutuhkan latihan yang terus menerus. Kekuatan sebuah foto jenis ini adalah bagaimana menggabungkan antara ekspresi model yang sangat natural dengan suasana keindahan dasar laut yang berwarna warni dan kaya akan ikan-ikan. Di darat mudah bagi kita untuk mengarahkan si model, namun di bawah air hal ini menjadi kendala tersendiri, kita harus berinteraksi dengan model hanya dengan mengandalkan “hand signal”. Walaupun dipasaran dijual alat komunikasi bawah air, namun harganya cukup mahal. Biasanya model bawah air (di laut khususnya) di potret dengan menggunakan peralatan scuba lengkap. Pemotretan model di bawah air (di laut) pada kedalaman lebih dari 2 meter tanpa menggunakan scuba memerlukan keterampilan yang harus dilatih secara khusus, hal ini disebabkan meningkatnya resiko bagi si model, terutama resiko tenggelam (air masuk ke paruparu) atau bahkan pecahnya paruparu, keduanya bisa menimbulkan kematian. Persiapan pemotretan
jenis ini harus direncanakan secara teliti termasuk melatih model untuk berinteraksi dengan safety diver serta dengan fotografernya. Dalam hal ini si fotografer hanya memiliki waktu yang sangat sempit untuk mengambil gambar model pada setiap posenya dan harus mampu menjadi “pagar pengaman” terakhir apabila safety diver yang ditugaskan gagal melaksanakan tugasnya. Kecuali anda punya safety diver yang banyak. Sesi pemotretan model bawah laut (tanpa peralatan) harus memenuhi syarat keselamatan 3 lapis, yaitu: lapis pertama adalah kemampuan model untuk beraktifitas di bawah air dengan tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang optimum (pengetahuan dan keterampilan ini tidak sama dengan yang diajarkan pada kursus scuba pada umumnya), Lapis kedua adalah kemampuan safety diver untuk mengenali tanda-tanda “khusus” yang mungkin membahayakan di model, lapis terakhir adalah kemampuan fotografer sebagai “pagar pengaman terakhir”, apabila model maupun safety diver gagal mengantisipasi masalah, fotografer harus mampu mengambil tindakan keamanan untuk mencegah timbulnya kecelakaan alias zero accident. Demikian berkembangnya kegiatan fotografi bawah laut, diharapkan setiap lapisan masyarakat bisa membantu melestarikan alam bawah air, yang mana pada saat ini menghadapi ancaman serius dari akibat tindakan manusia. Kalau anda berminat bagaimana menyelam dalam air atau mempunyai kenangkenangan berpose di dalam air dapat menghubungi Dispenal 0218723306. Salam bahari. ©Serma Kom Rudi Hartanto
Indo Defence K
2012
ementerian Pertahanan RI kembali menggelar Indo Defence, Indo Aerospace and Indo Marine 2012 Expo and Forum untuk kali kelima yang berlangsung dari tanggal 7-10 November 2012 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono. Dalam sambutannya Wapres mengatakan Indonesia masih tertinggal dibanding dengan negara lain di dunia dalam belanja militer nasionalnya karena masih sangat rendah, hanya 0,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sejumlah industri pertahanan dalam dan luar negeri ikut dalam ajang pameran kali ini, antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Pindad, Sritex, PT LEN, Lundin, Lockheed Martin, Damen Schelde Naval Shipbuilding, DSME, EADS, Team Australia, Russian Technologies, Bel Tech Export, SSM, Ukrspecexport, Rheinmetall. Lebih lanjut Wapres dalam pameran alutsista terbesar di Asia Tenggara ini, membandingkan belanja Amerika Serikat (4,7 persen dari PDB), atau bahkan Arab Saudi (10 persen dari PDB). Padahal industri pertahanan adalah industri berprofit tinggi mengingat putaran uang disekitarnya sangat besar. Pameran yang melibatkan 42 negara ini juga diikuti instansi di bawah Kementerian Pertahanan yaitu Mabes TNI, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara serta Polri yang masing-masing stand menampilkan berbagai miniatur alat pertahanan, atribut pasukan, maupun produk cetak.© Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
69
INFO
70 70 Tahukah Anda? Peringatan Hari Armada pada Tahun 1961
A
da yang menarik pada peringatan Hari Armada tahun 1961, saat itu peringatan hari Armada kesatu dilaksanakan tanggal 4 Januari 1961, sedangkan pada tanggal 9 Desember 1961 dilaksanakan peringatan hari Armada kedua. Hal tersebut bisa dicermati dalam terbitan JALESVEVA mingguan resmi Penerangan Angkatan Laut Edisi 2 Januari dan 9 Desember 1961.
Dalam umurmu yang satu tahun itu dengan banyak jerih payah dengan tidak henti-hentinya kau telah letakkan dasar-dasar pembangunan Armada Republik Indonesia yang kuat dan sentosa yang nantinya akan tumbuh menjadi raksasa kesatria yang dicintai kawan dan disegani lawan.
anggota Angkatan Laut sekali lagi mengucapkan selamat yang sehangat-hangatnya atas genap umurnya satu tahun Armada, semoga ditahun-tahun yang akan datang Tuhan melimpahkan sukses sekali lagi sukses pada saudara-saudara sekalian.
Pada awal sambutan J.M. Menteri/K.S.A.L, Laksamana Muda R.E. Martadinata, menyampaikan:
Lalu pada akhir sambutan beliau menyampaikan :
JALESVEVA JAYAMAHE, JUSTRU DILAUTAN KITA JAYA
Kepada Komandan Armada dan segenap anggota Armada perkenankanlah saya atas nama saya sendiri dan seluruh anggota
Pada tanggal 9 Desember 1961, ditahun yang sama, diperingati Hari Armada kedua. Media cetak mingguan resmi Penerangan
Armada Republik Indonesia, selamat dengan genap satu tahun umurnya:
Angkatan Laut JALESVEVA edisi 9 Desember 1961 memuat sambutan Menteri/ Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Laut R.E. Martadinata. Dalam sepenggal sambutan beliau mengatakan : Saudara-saudara, adalah menjadi kenyataan bahwa revolusi
sebagai pelopor. Perjuangan kita masih akan meminta tenaga dan pikiran kita sebesar-besarnya. Berbahagialah bahwa kita akan mendapat tugas untuk ikut menyelesaikannya. Sambutan Kasal tersebut sangat bernuansa Ready for fight, ini dikarenakan suasana saat itu berkaitan dengan rencana perebutan kembali Irian Barat dari tangan penjajah. Bahkan sambutan Deksal, Komodor Jos Soedarso pun tak kalah lantang, mingguan JALESVEVA menuliskannya dan kalau kita simak di alinea terakhir terasa betul Spirit of the Winner dari Deputy KSAL tersebut. Bunyinya seperti berikut: Saudara saudara, jika Nusa dan Bangsa kita dihadapkan suatu bencana sengketa bersenjata, dengan siapapun, maka nusa dan bangsa akan memerlukan jago-jago sabung. Jadilah taji dan jantan sabung
tersebut saudara-saudara. Karena lebih baik menjadi taji jantan sabung daripada ekor kerbau yang meskipun besar hanya bertugas mengusir lalat lalat. Sekali lagi saya mengucapkan selamat berulang tahun saudara. Ambillah napas panjang-panjang, dan seterusnya, ayoh saudara, ayolah, teruskan penggemblengan-penggemblengan hingga tercapailah kekuatan kita yang setinggi-tingginya. Jalesveva Jayamahe! Irian Barat pasti kembali kewilayah kekuasaan Republik Indonesia kita yang tercinta. Itulah sekelumit masa lalu kita yang gemilang, penuh dengan kondisi yang menantang, mudah mudahan dimasa mendatang kita makin gemilang, cemerlang laksana matahari pagi. Dirgahayu Armadaku! © Tim Redaksi
kita yang multi kompleks ini mengharuskan kita selamanya berpikir dan bertindak secara revolusioner. Dan keadaan ini dengan sendirinya kita laksanakan dalam mengendalikan armada kita. Sebagai unsur yang sangat mutlak dalam mempertahankan Kesatuan Negara Republik Indonesia, kita telah harus dengan segera menyiapkan diri untuk bertindak Cakrawala Cakrawala Edisi Edisi 412 412 Tahun Tahun 2012 2012
7171
INFO
72
WIRATAMA HIU KENCANA”
...... lagu ternyata memiliki fungsi dan pengaruh luar biasa untuk mengobarkan rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme sehingga kemudian TNI sebagai benteng pertahanan negara mengadopsinya guna menguatkan hal yang sangat prinsip dan mendasar bagi prajurit TNI yaitu menumbuhkan jiwa korsa dan Esprit de Corps (kesetiaan dan kebanggaan terhadap kesatuannya). (dikutip dari tulisan di Cakrawala Edisi 411 Tahun 2012 halaman 58 lajur 2 tengah, penulis Rose Gunawan) “Wiratama Hiu Kencana” adalah judul suatu lagu mars yang menjadi lagu kebanggaan Korps Hiu Kencana awak kapal selam RI. Lagu ini tercipta pada hari Kamis langgal 1 Mei 1967 oleh seorang Hiu Kencanawan secara spontan. Mars Hiu Kencana ini diresmikan oleh Komandan Komando Djenis Kapal Selam (KDKS) Armada RI Let. Kol. Pelaut T.A.Natanegara, terakhir beliau sebelum wafat menjabat Deputi KSAL dengan pangkat Laksdya TNI. Sebelum lagu diresmikan menjadi lagu kebanggaan Korps Hiu Kencana, terjadi dialog antara Komandan KDKS dengan pencipta lagu. Komandan KDKS bertanya: “Apakah KOKS boleh punya lagu kebanggaannya sedangkan Armada RI belum punya?” Oleh pencipta lagu langsung dijawab dengan suatu pertanyaan:
“Apakah ada larangannya, komandan?” Berpikir sejenak, komandanpun kemudian memutuskan ; “OK-lah, Wiratama Hiu Kencana jadi Lagu Mars Korps Kapal Selam kita, nanti lagu ini kita resmikan pada HUT sewindu KDKS. Hubungi Korsik KDMS untuk mempelajari dan latihan persiapan HUT”. Maka pada tanggal 12 September 1967, di HUT Sewindu Korpa Kapal Selam RI resmilah Wiratama Hiu Kencana menjadi lagu kebanggaan Hiu Kencana melengkapi Kata Sakti atau Motto yang telah dipunyai “Tabah Sampai Akhir”. Kata Sakti “Tabah Sampai Akhir” diciptakan oleh salah satu Komandan Kapal Selam RI yang pertama, Bapak R.P.Poernomo NRP. 83/P. Wiratama Hiu Kencana diperdengarkan setelah lagu kebangsaan kita Indonesia Raya. Setelah resmi menjadi lagu
kebanggaan Korps Hiu Kencana, Wiratama Hiu Kencana pada hari-hari tertentu dinyanyikan sebagai kelengkapan tata upacara di lingkungan Korps Kapal Selam RI. Pada tanggal 30 September 2012, bersama bapak KSAL Laksamana TNI Soeparno di Wisma Elang Laut, diadakan acara peringatan 53 tahun Korps Kapal Selam RI Hiu Kencana. Wiratama Hiu Kencana dinyanyikan bersama oleh para hadirin yang sebagian besar purnawirawan Hiu Kencana beserta istri. Dengan dipandu oleh penciptanya yang notabene sudah lansia berusia 75 tahun, rasa haru dan bangga bergetar di hati teringat masa lalu. Suatu kebanggaan, pada operasi pembebasan Irian Barat dalam rangka Trikora, kesenjataan kapal selam RI adalah satusatunya jenis kapal perang RI yang telah berada di Samudra
Pasifik di Utara Irian Barat, siap menggempur Armada AL Belanda dengan kapal komandonya kapal induk pesawat udara HrMS Karel Doorman, Kapai Selam RI Tjandrasa adalah satu-satunya Kapal Perang RI penerima anugerah berupa Bintang Sakti dari pemerintah dan bangsa Indonesia pada tanggal 29 Januari 1963 dengan SK Presiden RI Nomor 14 Tahun 1963. Memang benar, jiwa korsa dan Esprit de Corps sangat terasa walau hanya dipicu sebuah lagu pemersatu juang yang membara yang dapat membangkitkan semangat. Teringat ceritera pengalaman nyata dari komandan kapal selam RI Nagabanda Mayor Pelaut Wahyono S.K., sekarang Laksda TNI (Purn) Sekjen LVRI, yang beroperasi dengan kapal selamnya di awal tahun 70-an. Setelah berbulan-bulan melaut, tampaknya awak kapal mulai mengalami sindrom kejenuhan.
Maka diputuskanlah kapal untuk lego jangkar disuatu teluk yang tenang, kemudian semua anggota kecuali yang sedang aktif laksanakan dinas jaga naik ke atas geladak kapal dan bersama-sama dengan semangat menyanyikan lagu kebanggaan Hiu Kencana “Wiratama Hiu Kencana”. Tampaknya terapi Komandan Wahyono berhasil, kapal angkat: jangkar dan melaut kembali melaksanakan tugas operasi dengan penuh semangat sampai tugas selesai. Kapal tiba kembali di pangkalannya tanpa suatu halangan apapun. Apakah ini sedikit banyak imbas dari lagu yang dapat menumbuhkan jiwa korsa dan Esprit de Corps? Wallahualam hissawab! Diawal revolusi kemerdekaan kita melepas dari belenggu penjajahan, para pemuda-pemudi dengan ikat kepala merah-putih, menyandang bambu runcing berpakaian ala kadarnya dengan
semangat berbaris sambil bernyanyi Maju Tak Gentar, Halohalo Bandung, Sorak-sorak Bergembira, Darah Rakyat, dan lain-lain lagu perjuangan yang heroik semangat. Kalbu bergetar, dan malu bila tidak ikut-ikut berpadu berpartisipasi. Cerita tentang Revolusi Perancis telah menunjukkan adanya korelasi perjuangan fisik dipicu semangat dengan adanya lagu-lagu perjuangan yang mengobarkan jiwa patriotisme revolusioner. Lagu “Wiratama Hiu Kencana”, salah satu lagu yang sudah lama masuk dalam perbendaharaan lagu-lagu Angkatan Laut kita, telah memberikan kontribusi menimbulkan jiwa korsa dan Esprit de Corps di lingkungan Angkalan Laut Republik Indonesia, khususnya di Korps Kapal Selam RI Hiu Kencana yang Tabah Sampai Akhir. Jalesveva Jayamahe!© Kol Laut (Purn) Susanto. Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
73
SERIES 4000 “ WE PROVIDE THE POWER YOU NEED ”
All our energy, our experience and our expertise have gone into this engine.Give it hard time !
The Highly successful and Fuel Efficient Engine in MTU Power Application. Consits of 8,12, 16, and 20 cylinders version. Covers the 700 to 4300 kW power with rated speed from 1600 to 2100 rpm.
Distributed By :
PT. MENTARITIMUR UNGGUL
Authorized MTU Workshop and Product Support
MTU Distributor - Solution Provider for Advanced Ship Power Head Office : Branch Office : Gandaria 8 Office Lantai 17 ABC Jl. Margomulyo Permai Blok CC no 11 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav 8 Surabaya - Indonesia 60183 Kebayoran Lama - Jakarta Selatan 12240 Telp ( 031 ) 7482433-35 Fax ( 031 ) 7482436 Telp (021) 29036612-14 Fax (021) 29036615 email:
[email protected] email:
[email protected] www.mentari-mtu.com
Workshop : Jl. Margomulyo Permai Blok CC No 11 Surabaya - Indonesia 60183 Telp. ( 031 ) 7482430-32 Fax. ( 031 ) 7481224 email :
[email protected]
Power. Passion. Partnership.
PRESTASI
76
Prestasi
Membawa Nama Harum Kolinlamil dan TNI AL
M
embicarakan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), tidak akan lepas dengan membicarakan berprestasi gemilang yang ditorehkan para prajuritnya dalam berbagai bidang, baik dalam bidang olahraga maupun dalam bidang yang lain. Komando utama yang mempunyai tugas pokok sebagai pembina tunggal angkutan laut militer ini tak henti-hentinya melahirkan atlet potensial yang mengukir berbagai prestasi dalam berbagai event kejuaraan, seperti dayung, ski air, dan bidang yang lain. Semua prestasi yang telah dicapai tersebut, merupakan hasil suatu proses pembinaan yang panjang dan berkesinambungan, serta kerja keras. Dan yang paling penting, adalah berkat dukungan semua pihak, utamanya pemimpin Kolinlamil Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun materiil bagi seluruh prajurit Kolinlamil untuk selalu menampilkan yang terbaik dan terus meningkatkan prestasi.
KLK TTU JAPERRY SIREGAR (Atlet Dayung) Klk TTU Japerry Siregar adalah prajurit Kolinlamil yang telah banyak menorehkan berbagai prestasi dalam olahraga dayung. Salah satu prestasi gemilangnya adalah pada event Internasional yaitu Asian Games cabang olahraga perahu naga (Dragon Boat Race) di Guangzhou China pada Tahun 2010 dengan merebut tiga medali emas saat bergabung dalam kontingen Indonesia.
Perjalanan sebagai atlet dayung diawali saat Klk TTU Japerry Siregar pada Tahun 2002 masuk menjadi anggota TNI AL. Pertama kali ia berdinas di KRI Karimata-960, dan mulai bergabung dengan olahraga perairan dayung Kayak. Prestasi dalam olahraga dayung perahu naga diperoleh pada berbagai event kejuaraan, diawali saat memperkuat Tim dayung perahu naga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) diantaranya ia pernah mengikuti berbagai kejuaraan dan berhasil meraih berbagai prestasi baik dalam skala regional, nasional maupun Internasional. Pada saat mengikuti Try Out Dragon Boat Race bergabung dengan Tim Nasional untuk berlaga di event Asia terbuka dan event Club di Penang–Malaysia
Klk TTU Japerry Siregar
dan berhasil menyabet medali emas untuk cabang Dragon Boat Race jarak 5000 meter, 2000 meter, 1000 meter, 500 meter dan 250 meter pada Tahun 2008. Sedangkan saat memperkuat Tim Dayung Perahu Naga Kolinlamil pernah berhasil meraih juara pertama, diantaranya kejuaraan Dragon Boat Race di Tanjung Pinang–Kepri, kejuaraan di Surabaya, Padang Tahun 2007, Cilacap Tahun 2008 Palembang Tahun 2008 dan di Kalimantan Timur Tahun 2009. Selain itu ia telah bergabung dengan kontingen DKI mulai Tahun 2005 hingga sekarang dan telah beberapa kali memperkuat tim dayung DKI di ajang kejuaraan nasional diantaranya PON XVI 2008 di Balikpapan Kalimantan Timur, Kejurnas Jawa Timur Tahun 2006, Kejurnas Tahun 2007 di Jatiluhur Purwakarta dan Kejurnas Tahun 2009 di Tanjung Bunga Makassar. Pada Tahun 2008, ia dipercaya bergabung dengan Tim Pelatnas dayung dalam rangka menghadapi Asian Beach Games (ABG) di Bali dan pada event Dragon Boat Race dan timnya berhasil meraih medali emas (Juara I) untuk jarak 1000 meter dan medali perak untuk jarak 500 dan 250 meter. Dalam rangka rangka persiapan menghadapi Asian Games di Ghuangzhou, ia kembali bergabung dengan Tim Nasional (Pelatnas) dan mengikuti pelatihan secara terpusat sejak bulan Juni sampai dengan Nopember 2010 di Waduk Jatiluhur–Jawa Barat.
Sebelum bertanding dalam event Asian Games XVI, ia tergabung dalam tim Dragon Boat Race Indonesia melaksanakan Try Out pada bulan yang sama ke Busan Korea Selatan. Prestasi yang sangat membanggakan dirinya, bahwa tim Dragon Boat Race Indonesia dapat mengalahkan negara China sebagai negara yang dikenal sangat kuat dalam olahraga Dragon Boat dan olahraga ini sering diperlombakan pada harihari besar di negaranya seperti Imlek. Prestasi ini baginya merupakan moment penting yang tidak bisa dilupakan yang diukir oleh tim dayung Indonesia pada event Asian Games XVI yang dilaksanakan pada tanggal 15 – 20 Nopember 2010 di Danau Zheng Ceng-Ghuangzhou-China. Dan yang perlu menjadi catatan penting adalah tim nasional Indonesia tercatat sebagai pemegang rekor dunia tercepat untuk jarak 1000 meter, 500 meter dan 250 meter dengan catatan waktu 1000 meter = 3’32”, 500 meter = 1’49” dan 250 meter = 48” yang sebelumnya dipegang oleh China dengan catatan waktu 1000 meter meter = 3’35”, 500 meter = 1’50” dan 250 meter = 50”. Japerry mengakui bahwa prestasinya yang ia torehkan selama ini merupakan suatu proses latihan yang panjang dan berkat dukungan semua pihak yang telah membina dan memberikan arahan serta dukungan penuh dalam upayanya menggapai prestasi gemilang dalam olah raga dayung.
event turnamen dayung perahu naga maupun kayak/kano. Suci Rahmayanti, anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) yang sehari-hari berdinas di Komando Lintas Laut Militer dengan pangkat Serda TTU/W, Ia mulai mengenal olahraga perairan cabang dayung sejak sekolah di SMP 114 Jakarta dan mulai ditekuni saat menjadi siswa SMA 15 Jakarta. Berkat keuletan dan ketekunan berlatih, pada Tahun 2008 ia terpilih dan bergabung dalam Tim Nasional Dragon Boat Race Indonesia berlaga dalam event Asian Beach Games di Bali. Dalam kejuaraan ini, ia yang tergabung memperkuat Tim Nasional Indonesia untuk jarak 1000 meter, 500 meter dan 250
Serda TTU Suci Rahmayanti
meter berhasil menjadi juara dan memperoleh medali emas. Sedangkan dalam kejuaraan senior di Pekan Baru Tahun 2010, ia bergabung memperkuat dayung kayak 4 putri mewakili Tim DKI Jakarta pada kejuaraan dengan jarak 250 meter, berhasil menjadi juara dan berhak memperoleh medali emas, sedangkan untuk jarak 500 meter meraih medali perak. Prestasinya berlanjut pada Sea Games 2011, dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Ia memperkuat kontingen Dragon Boat Indonesia, yang saat itu merebut tiga medali perak dan satu perunggu. Dalam Lomba Dayung tingkat internasional Tanjung Pinang Dragon Boat Race Tahun 2012, yang digelar di perairan laut Tanjung Pinang, ia juga menyabet dua medali emas, yang diraihnya pada nomor Kayak Single Putri dan Kayak Double Putri yang berpasangan dengan Christine. Kecintaannya terhadap olahraga dayung inilah yang kemudian telah mengantarkan cita-citanya sejak saat sekolah di SMA 15 Jakarta untuk menjadi prajurit Kowal. Ia secara resmi dilantik menjadi prajurit Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pada Tahun 2009.
Serda TTU SUCI RAHMAYANTI (Atlet Dayung) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dalam pembinaan olahraga perairan telah menghasilkan seorang atlet dayung berprestasi, yakni Suci Rahmayanti, yang telah mengukir berbagai prestasi dalam berbagai Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
77
PRESTASI
78
Suci Rahmayanti, lahir dan dibesarkan di Jakarta tepatnya 21 tahun yang lalu, putri dari Supardin (alm) dengan Siti Maenah dengan masa kecilnya tinggal di Jalan Mahoni Lontar, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan dua bersaudara. Berkat bimbingan dari pelatih dayung yang seharí-hari berlatih di Pusat Latihan Olahraga Dayung di Kawasan Perairan PLTU Ancol Jakarta Utara tersebut, kini telah membentuk dirinya menjadi salah satu atlet dayung putri kebanggaan TNI AL. Selama berdinas di Kolinlamil sehari-hari berlatih di Pusat Latihan Olahraga Perairan, Danau Sunter Jakarta Utara, ia tergabung dalam kegiatan atlet yanus olahraga dayung Kolinlamil di bawah pembinaan Komandan Satlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Tri Satrya Wijaya. Suci berharap, ke depan ia dapat lebih meningkatkan prestasinya lagi. Hal tersebut hanya dapat terwujud dengan kerja keras, ketekunan dan latihan yang terprogram dan berkesinambungan, dan dukungan moril dan materiil dari semua pihak baik pada saat latihan maupun berlaga dalam berbagai kejuaraan, sehingga prestasi yang ditorehkannya tersebut sebagai salah satu bakti kepada Kesatuannya Kolinlamil dan TNI AL. Letda Laut (P) Heru Algars (Atlet Ski Air) Letda Laut (P) Heru Algars adalah alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 56 Tahun 2011. Saat ini berdinas di KRI Tanjung Kambani-971 sebagai Asisten Kepala Divisi Navigasi (Askadivnav). Ia lahir di Garut, pada tanggal 27 Januari 1988 dari pasangan Ujang Saefudin yang merupakan bintara Angkatan Laut berpangkat Serka (saat ini berdinas di Satang Denma Mabesal) dengan Susilawati.
Letda Laut (P) Heru Algars adalah atlet ski air yang membela Provinsi Bali pada Pekan Olahraga (PON) ke 18 yang digelar di Propinsi Riau pada tanggal 11 s.d. 20 September 2012. Selain Bali, ia juga pernah membela Provinsi DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Perkenalannya dengan olahraga ski air dimulainya saat ia masih duduk di kelas 4 SD. Saat itu ia diajak ke Danau Sunter, Jakarta Utara oleh Serma Nasir Kadir untuk mencoba olahraga perairan itu. Pertama belajar ia disuruh untuk berenang dulu di danau tersebut untuk membiasakan diri dengan air. Ia menjalani awal latihan itu dengan senang, hingga pada akhirnya mencoba ski air. Waktu pertama mencoba, jiwanya tertantang untuk menekuni olahraga yang satu ini. Ia merasa tertarik, karena bisa berdiri di atas air dan menurutnya olahraga ski air penuh dengan tantangan. Dari ketekunan dan kesungguhannya dalam berlatih, mengantarkannya menjadi atlet ski air yang membuatnya dapat menggapai berbagai prestasi di berbagai kejuaraan. Kejuaraan pertama yang diikutinya adalah pertandingan ski air Kasal Cup pada Tahun 1999. Kemudian pada Tahun
Letda Laut (P) Heru Algars
2001 mengikuti Kejurnas di Danau Sunter dengan meraih medali perak, Kejurnas dan Open ski air di Danau Sunter (2002), pada nomor slalom ia meraih juara I sedangkan jumping sebagai juara II. Kejurnas dan praPON Palembang (2003) memperkuat DKI, meraih juara III jumping dan juara II overall. Kejurnas di Surabaya Tahun 2005 (memperkuat Kaltim) meraih perunggu. Kejuaraan Ski Air Andi Mattalata di Makassar pada Tahun 2005, Kejurnas Jakarta pada Tahun 2006 (memperkuat Kaltim) meraih medali perunggu, serta pada Tahun 2012 memperkuat Provinsi Bali mengikuti PON ke 18 di Provinsi Riau. Ke depan, selain melaksanakan tugas pokoknya sebagai Prajurit TNI AL, Perwira yang juga mempunyai hobby bermain sepak bola ini berharap dapat lebih meningkatkan prestasinya dalam olah raga ski air di berbagai event kejuaraan ski air yang ia ikuti, yang tidak saja mengharumkan namanya, tetapi juga kesatuan Kolinlamil dan TNI AL.© Dispen Kolinlamil
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
81