TUGAS TAKE HOME UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 SISTEM INFORMASI MANJEMEN
RANCANG BANGUN PUSAT SISTEM INFORMASI AGRIBISNISS PERIKANAN
OLEH :
CECEP MUKTI SOLEH / P056110813.40E
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 1
DAFTAR ISI
Hal BAB
BAB
BAB
BAB BAB
I 1.1 1.2
Pendahuluan Latar Belakang Tujuan
II 2.1 2.2 2.3 2.4
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian sistem dan informasi Perancangan sistem informasi Metode Prototyping Metode Pengembangan Web
…………… …………… …………… ……………
4 5 8 8
IIII 3.1 3.2 3.3
PEMBAHASAN Investigasi sistem Analisa Sistem Perancangan Sistem
…………... …………… ……………
12 13 15
IV V
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
……………………………. …………………………….
2 3
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sistem informasi sekarang ini berkembang dengan begitu pesatnya sehingga sangat
berdampak sekali terhadap gaya hidup dan budaya sehari-hari, seiring dengan itu menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru yang lazim disebut dunia maya. Setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi menghubungkan seluruh komunitas secara digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Salah satunya melalui ecommerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. Dengan aplikasi e-commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Luas seluruh wilayah Negara Indonesia adalah 9,8 juta km2, terdiri dari lautan atau laut-laut dan daratan yang berupa pulau-pulau besar dan kecil. Oleh karena itu Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Luas lautannya kira-kira 7,9 juta km2 atau kira-kira 81% dari luas seluruhnya. Luas daratnnya sekitar 1,9 juta km2 atau kirakira 19% dari luas seluruhnya. Seluruh wilayah Indonesia terdiri atas 18.110 buah pulau (besar dan kecil). Dari seluruh pualu tersebut baru 6.044 buah yang memiliki nama, sedang yang berpenghuni (didiami manusia) baru 931 buah. Indonesia merupakan negara terluas di Asia Tenggara. Panjang pantainya ± 81.497 km atau lebih kurang dua kali panjang keliling bumi. Pantai ini merupakan pantai paling panjang di dunia. Itulah sebabnya bangsa Indonesia
harus
mempunyai
sifat
kemaritiman.
Sehingga
menigkatkan
dan
mengembangkan pelayaran sangat penting pada masa pembangunan seperti sekarang ini. Dilihat dari banyaknya sumber-sumber kekayaan alam, baik yang terdapat di daratan maupun dilautan tersebut, negara Indonesia dapat digolongkan ke dalam suatu negara yang mempunyai potensi besar untuk mencapai kemakmuaran bagi masyarakatnya. Untuk dapat meningkatkan kemakmuran tersebut dan mendorong perekonomian di pedesaan, diperlukan adanya suatu sistem informasi yang handal dan merata, dan agar informasi ini bisa diakses oleh semua pihak sebaiknya informasi tersebut terkonsolidasi dalam suatu sistem jaringan
3
informasi, karena dengan sistem informasi yang terintegrasi tersebut kita bisa menghimpun, mengklasifikasi data dan informasi kemudian menyebarluaskannya. 1.2
Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi Ujian Akhir Triwulan I mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, dosen Dr.Ir Arief Suroso, MSc (EC) dengan mengambil topik perancangan sebuah Sistem Informasi Agribisnis Perikanan (SIAPIK) sebagai peluang bisnis yang mempunyai potensi yang sangat besar di Indonesia sebagai Negara Maritime, sehingga informasi tentang perikanan dan peluang bisnis berbasis dari Ikan bisa terkonsolidasi dan terintegrasi ke dalam sebuah jaringan sistem informasi sehingga semua pihak yang membutuhkan informasi yang berhubungan tentang perikanan bisa mengaksesnya dan bisa menambah pengetahuan serta bisa mengenal lebih dalam tentang bisnis agribisnis perikanan tersebut.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem dan Informasi 2.1.1 Sistem a. Konsep dasar sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan dibawah ini dijelaskan beberapa pengertian tentang sistem, adalah sebagai berikut : Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakuan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.. Ludwig Von Bartalanfy, sistem adalah seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Anatol Raporot sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. L. Ackof mendefinisikan sistem sebagai setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Raymond Mc Leod menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dengan karakteristik dasarnya berupa input, transformasi, output, mekanisme kontrol, dan tujuan. b. Karakteristik sistem adalah sesuatu yang memiliki komponen, boundary (batasan sistem), environment (Lingkungan luar sistem), Interface (penghubung sistem), Input (masukan sistem), Output (keluaran sistem), Process (pengolahan sistem) dan sasaran sistem. c. Klasifikasi sistem, seperti sistem abstrak, sistem fisik, sistem alamiah, sistem buatan manusia, deterministic system (sistem tertentu), probabilistic system (sistem tak menentu), close system (sistem tertutup), open system (sistem terbuka). Untuk yang lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih computer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. 2.1.2
Sistem Informasi Manajemen Dibawah ini dijelaskan mengenai sistem Informasi menurut beberapa pakar informasi, adalah sebagai berikut, John F.Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan extern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Hendry Lucas (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk medukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi. John F.Nash dan Martil B Robert (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan 5
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal. Rommey (1977:16) yang dialih bahasa oleh Krismiaji (2002:12) adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan Dari keempat pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, sedangkan tujuannya adalah untuk menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, membantu petugas dalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari dan menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan
PERISTIWA
FAKTA
TRANSAKSI
DATA
PROCES
INFORMASI
Gbr. Proces Data menjadi Informasi Sumber Ahar Susanto (2003:7)
2.2
Perancangan Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi yang paling lazim dalam analisis dan design sistem organisasi disebut sebagai multistep, sedangkan prosesnya secara berulang ulang disebut System Development Life Cycle (SDLC), dan dibawah ini terdiri dari beberapa tahapan, menurut (Mc Leod, 1995) Perencanaan pengembangan pusat informasi yaitu, Mendefinisikan masalah, mengidentifikasi kendala-kendala sistem, melakukan studi kelayakan baik secara teknis atau non teknis juga ekonomis. -
Menganalisa sistem yaitu, mengorganisasikan kelompok atau tim pengembangan, mengumpulkan kebutuhan informasi dan menyiapkan usulan rancangan sistem.
-
Perancangan sistem yaitu, menyiapkan rancangan sistem, prosedur dan program.
-
Implementasi yaitu, merencanakan implementasi, mencari hardware dan software yang baik, menyiapkan fasilitas fisik, melakukan training dan menyiapkan konversi atau imigrasi. 6
-
Pemeliharaan sistem yaitu, mengaudit ulang atau mengevaluasi, menjaga kestabilan sistem dan meningkatkan performance.
Sedangkan menurut O,Brien (1999), SDLC adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan suatu sistem informasi (SI) dengan tahapan pengembangan seperti dibawah ini.
Gbr.2 Tahapan SDLC menurut O’Brien 1. -
Investigasion System (Sistem Investigasi) Menentukan adanya peluang dan masalah bisnis yang akan dihadapi Melakukan studi kelayakan, apakah menjadi solusi yang layak atau tidak setelah dilakukan pengmbangan sistem informasi baru ini Mengembangkan suatu rencana manajemen juga memperoleh persetujuan manajemen. Dan dari hasil tahapan-tahapan ini berupa studi kelayakan yang megevaluasi kelayakan organisasi, ekonomi, teknis dan operasional serta identifikasi manfaat. 2. -
Analysis System (Sistem Analisis) Menganalisa kebutuhan informasi dari karyawan, pelanggan dan stackhoolder lainnya sehingga membentuk fungtional recruitment yang dibutuhkan oleh pengguna. Menganalisa jenis bisnis yang lebih spesifik, misalnya tipe informasi, format produk informasi, time frame yang di perlukan dan kemampuan proses informasi untuk masing-masing aktifitas sistem (Input, Process, Output, Penyimpanan dan Control). 7
-
Mengembangakan kebutuhan fungsional pengguna Hardware, software, network dan data sumber daya manusia yang digunakan pada sistem yang baru tersebut.
3.
Design System (Sistem Perancangan) Pada sistem ini merupakan aktifitas yang menghasilkan spesifikasi sistem untuk memenuhi kebutuhan fungsional pengembangan dalam tahap analisa sistem, dimana terdapat tiga tahapan aktifitas, yaitu : Merancang interaksi antara pengguna dengan aplikasi komputer, baik dalam hal penetuan metode masukan maupun keluaran seperti kemudahan penggunaan halaman-halaman web internet dan ekstranet atau lebih dikenal dengan nama Desain User Interface. -
Merancang struktur database maupun file yang akan digunakan dalam sistem informasi dan dikenal dengan design data. Desain data tersebut akan menghasilkan,
Atribut atau karakteristik entitas yang diusulkan sebagai kebutuhan pemeliharaan sistem informasi.
Relasi dari masing-masing entitas yang harus ada.
Data elemen spesifik yang dibutuhkan untuk memelihara masing-masing entitas dalam sistem informasi
-
Perancangan sumberdaya perangkat yaitu program dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem informasi yang disulkan dan di kenal dengan nama design process.
4. -
5.
Implementation System (Sistem Implementasi/Penerapan) Pengembangan software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras). Pengujian program dan prosedur, pembuatan dokumentasi dan segala aktifitas instalasi. Menguji sistem dan mentraining user untuk operasional sistem baru Mengelola dampak yang terjadi dari perubahan sistem pada user ( pengguna akhir) Mengkonversi ke sistem bisnis baru, seperti menggunakan konversi sistem parallel, pilot, phased dan plune. Maintenance System (Sistem Perawatan) Sistem ini merupakan tahap paling akhir dari sistem SDLC dengan meliputi,
monitoring, evaluasi dan pengembangan/modifikasi dengan disesuikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, kemudian pada tahap akhir ini dilakukan juga review (peninjauan kembali) terhadap sistem baru tersebut, sehingga implementasi sistem ini bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan fungsional bisnis pada tahapan sistem perancangan.
8
2.3
Metode Prototyping Metode Prototyping dirancang sebagai paradigma baru dan revolusi dalam
pengembangan sistem informasi, menurut Mc Leod,1995 Prototyping dapat menggantikan SDLC pada sistem berskala kecil dan untuk berskala besar penggunaannya di kombinasi dengan SDLC, karena dengan menggunakan prototyping dimungkinkan dapat menghemat biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan penggunaan dengan sistem yang dihasilkan. Terdapat empat langkah pengembangan yang digunakan dalam metode prototype (Mc Leod 1995) adalah, -
Analisa dan identifikasi kebutuhan sistem
-
Pengembangan prototype sistem
-
Penyesuaian sistem sesuaai kebutuhan pemakai
-
Penggunaan sistem informasi
2.4
Metode Pengembangan Website (web development) Web merupakan suatu jaringan komputer global yang menggunakan protocol
internet (internet protocol) yang berbentuk server yang berisi data dan informasi yang disimpan dalam bentuk homepage dengan berformat HTML (Hypertext Markup Language), dan basanya disebut web server, yaitu server internet yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protokol) untuk melayani suatu proces transfer data, sehingga pengguna seluruh dunia dengan mudah mencari informasi dengan melakukan browsing. Katagori Web menurut Sutarman (2003) menjadi dua, yaitu : -
Web Statis yaitu web yang berisi informasi yang bersifat statis (tetap)
-
Web Dinamis yaitu selain menampilkan informasi bisa berinteraksi dengan pengguna yang bersifat dinamis. Kemudian untuk kriteria Design Web menurut Sutarman (2003), adalah sebagai
berikut, -
Isinya Menarik.
-
Tampilannya bagus
-
Petunjuknya jelas dan mudah dipahami
-
Kecepatan akses situs tinggi Sedangkan design Web menurut Siagian (2002) adalah sebagai berikut :
-
Mengidentifikasi daerah penyebaran informasi dan isi publikasi yang akan terjaring dalam web.
-
Menentkan perangkat yang akan digunakan, apakah pakai web server,e-mail atau yang lain.
9
-
Menentukan penggunaan interface web untuk penanganan informasi resmi sebagai aplikasi utama.
-
Membuat pilot project (proyek percontohan)
-
Menentukan security system
-
SDM dengan meliputi pengetahuan, keterampilan dan orientasi kultur organisasi. Kemudian untuk model proses Web Engineering (Web-E) menurut Pressman (2001)
adalah, -
Formulation (formulasi) merupakan kegiatan yang mengidentifikasi sasaran dan tujuan pembuatan Apliikasi Web (WebApp) dan menentukan materi yang akan dibuat.
-
Planning
(perancangan)
adalah
untuk
mengestimasi
biaya
proyek
secara
keseluruhan -
Analysis (analisis) adalah kegiatan untuk menentukan syarat-syarat teknis dan mengidentifikasi isi web aplikasi yang akan di tamapilkan.
-
Engineering (Perancangan) merupakan kegiatan yang terbagi dalam dua bagian tugas, yaitu teknis dan non teknis, Teknis, adalah melakukan kegiatan bedasarkan : -
Prinsip dan metode design atau design arsitektural, yaitu mengenai struktur pengembangan design yang berupa Linier, Grid, Hirarkial dan Jaringan.
-
Design Patern atau aturan-aturan yang cemerlang sebagai applikasi fungsional seperti untuk dokumen, grafis serta untuk memperindah penampilan di situs web
-
Navigasi design adalah menetapkan arah agar user bisa mudah mengakses web, yaitu dengan cara semantic (visitor,registered,costumer atau previlage user) dan syntax (secara mekanik) untuk menghasilkan design antar muka (yaitu menetapkan dan memetakan maksud dan tujuan dari masing-masing bagian,menentukan urutan user scenario, mengindikasi keadaan sistem dan bagaimana interpretasi user terhadap sistem,menetapkan mekanisme control dan informasi yang tersedia sampai antar muka) yang bermutu dan temple.
-
Page Generation merupakan pembuatan kontruksi dengan menggunakaan alat
bantu
otomatis
sedangkan
isinya
merupakan
gabungan
dari
arsitektur,navigasi dan design antar muka untuk menghasilkan halamanhalaman web dalam HTML,XML,Java dan lain-lain, yang kemudian dilakukan ujicoba atau testing. -
Costumer evaluation yaitu mereview atau meninjau ulang hasil proses web engineering. 10
Non Teknis, adalah mendesign isi, memproduksi dan mendapatkan seluruh informasi yang berupa grafis, audio dan video yang akan dimuat di WebApp.
11
BAB III PEMBAHASAN
Proses pembuatan perencanaan Sistem Informasi Agribisnis Perikanan (SIAPIK) ini mengikuti sistem SDLC (system development life cycle) atau berkiblat ke design menurut O’Brian (1999) sebagai buku referensi dalam pembuatan makalah ini dengan dimulai dari investgasi sistem, analisa sistem dan perancangan sistem, implementasi dan pemeliharaan sistem. Untuk Implementasi dan Pemeliharaan, dalam makalah ini masih belum dibahas karena proses perancangan makalah sistem informasi agribisnis perikanan ini hanya sampai pada tahap perencanaan. Dibawah ini di gambarkan dalam bentuk pohon sebagai klasifikasi Ikan,
Gbr.Pohon Ikan Lebih jauh mengenai perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati perairan. Sumber daya hayati ini tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan serta lingkungannya. Di Indonesia menurut UU RI No.9/1985 dan UU RI no.31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam sistem bisnis perikanan, dengan demikian perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis. Umumnya perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia, selain itu tujuan lain adalah meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan) dan mungkkin juga untuuk tujuan perhiasan atau mengambil minyak ikan.
12
3.1
Investigasi sistem
3.1.1
Study Permasalahan Usaha perikanan merupakan semua usaha perorangan atau badan hukum untuk
menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitaan dan pembesaraan) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis). Pengelolaan sumberdaya ikan adalah semua upaya termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan yang bertujuan agar sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara optimal dan mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan yang terus menerus. Untuk sekarang ini para nelayan dan pembudidaya masih belum menyadari akan prospek bisnis dari perikanan yang begitu prospek. 3.1.2
Pemecahan Permasalahan Dengan Industrialisasi, nelayan dan pembudidaya sebagai subjek bukan objek.
Nelayan dan pembudidaya yang sejahtera adalah input dari suatu proses industrialisasi yang berdaya saing tinggi sehingga bisa bersaing di ajang persaingan global. Dengan berdasarkan industrialisasi tersebut, diperlukan adanya suatu sistem informasi yang handal dan terintegrasi dan mudah untuk dioperasikan dengan data base yang lengkap, sehingga diharapkan SIAPIK ini bisa menjadikan salah satu solusi dalam rangka meningkatkan kesejahtraan rakyat di pedesaan dengan cara membuka wawasan luas tentang perikanan serta peluang-peluang bisnis yang akan ditimbul di website. Ada dua jenis termasuk dalam usaha perikanan, yaitu : -
Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah atau mengawetkannya. Sedangkan usaha perikanan yang bekerja di bidang penangkapan tercakup dalam kegiatan perikanan tangkap (capture fishery).
-
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. sedangkan usaha perikanan yang berupa produksi hasil perikanan melalui budidaya dikenal sebagai perikanan budidaya atau budidaya perairan (aquaculture) .
-
Pengolahan Ikan adalah kegiatan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah produk perikanan, baik yang berasal dari bidang 13
usaha perikanan tangkap maupun usaha perikanan budidaya/akuakultur, selain itu juga untuk mendekatkan produk perikanan ini ke pasar dengan harapan dapat di terima oleh konsumen yang lebih luas, contoh pembuatan naget ikan, bakso ikan, kerupuk ikan dan lain-lain
3.2
Analisa Sistem Analisa sistem merupakan penadalaman mengenai informasi end user yang akan
menghasilkan fungtional requirement yang digunakan sebagai dasar dalam mendesign sebuat sistem informasi yang baru, biasanya mengenai, -
Kebutuhan informasi dan organisasi dan end user.
-
Aktifitas, sumber daya dan produk yang dihasilkan.
-
Kemampuan sisem informasi yang dibutuhkan oleh berbai pihak. Mengidentifikasi mengenai pelaku dan pengguna informasi, data pendukung dan
kebutuhan funsional, yaitu : a.
Pelaku dan Pengguna Sebagai pelaku dalam sistem informasi ini dapat mengakses, input serta mengolah
data, yaitu : -
Pemerintah pusat dan daerah terutama bidang perikanan dan kelautan yang memberikan informasi mengenai perikanan
-
Nelayan atau pembudidaya dan masyarakat umum yang tergabung dalam pasar perikanan
-
Clerk atau admin yang mempublikasikan dan mengolah update informasi sehinga bisa di terima oleh masyarakat luas. Yang termasuk pengguna dari sistem informasi ini yaitu nelayan/pembudidaya, masyarakat umum dan pemerintah.
b.
Data penduukung Agar data-data yang ada dapat diintegrasikan menjadi informasi yang dibutuhkan,
maka data tersebut disusun menggunakan bentuk format yang mudah diakses dan dibaca dengan ditunjang oleh beberapa aspek, yaitu :
Aspek Pasar Beberapa poin dalam aspek ini yang harus diketahui oleh para pelaku usaha
perikanan dan calon pelaku usaha perikanan adalah gambaran yang jelas tentang volume permintaan, waktu permintaan dan sistem pemasaran. Ketiga hal ini harus diperoleh dalam keadaan yang jelas, lengkap dan terprediksi dengan baik, dikarenakan aspek pasar ini akan berpengaruh langsung terhadap manajemen produksi, kemampuan sumber daya manusia dan daya dukung sumber daya alam dan sistem permodalan.
14
Manajemen Produksi Setelah semua gambaran tentang aspek pasar diperoleh, maka langkah selanjutnya
adalah menciptakan manajemen produksi. Hal ini penting dilakukan supaya para pelaku dan calon pelaku usaha perikanan bisa mendapatkan senjata untuk menghadapi kondisi pasar kedepannya. Beberapa komponen yang termasuk didalam manajemen produksi adalah skala usaha, teknologi yang akan digunakan dan penempatan sistem tebar panen.
Sumber Daya Manusia (SDM) SDM merupakan aspek penting dalam usaha perikanan, terutama terkait dengan
penguasaan teknis dan manajerial usaha. Seorang pelaku dan calon pelaku usaha perikanan harus memiliki kemampuan untuk menguasai manajemen produksi secara lengkap. Beberapa jenis tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan SDM diberbagai tingkatan harus selalu dilakukan agar performa puncak segera tercapai. Adapun beberapa kemampuan SDM yang harus bisa ditingkatkan adalah produktivitas dan effisiensi kerja, kemampuan dalam hal berkomunikasi, kemampuan dalam hal kerja team, kemampuan dalam hal memanfaatkan setiap peluang usaha serta pengembangan sikap dan mental yang lebih positif.
Sumber Daya Alam (SDM) Beberapa komponen yang tercakup didalam aspek SDA adalah masalah
ketersediaan lahan dan air berstatus memenuhi syarat baik itu dalam hal kualitas dan kuantitas, stock ikan dilaut dan perairan umum, iklim, tofografi lahan dan sebagainya. Tingkat kesesuaian SDA dapat dibagi kedalam 3 katagori, yaitu sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai. Salah satu perbedaan yang dapat diamati diantara ke tiga katagori ini adalah masalah besar kecilnya biaya investasi yang harus disiapkkan. Pada SDA dengan katagori sangat sesuai, biaya investasi yang harus dikeluarkan akan jauh lebih kecil daripada SDA dengan katagori sesuai atau tidak sesuai.
Modal Manajemen produksi yang diterapkan didalam sebuah usaha perikanan pada
akhirnya nanti akan berdampak pada hal besar kecilnya modal yang harus disediakan. Sistem permodalan harus disesuaikan dengan manajemen produksi yang akan diterapkan setelah memperhatikan juga aspek pasar, SDM dan SDA. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan modal adalah melalui berbagai macam lembaga keuangan maupun dari pihak investor. Data informasi ini disampaikan dengan harapan agar para pelaku dan calon pelaku usaha perikanan dapat lebih meminimalkan setiap resiko yang akan terjadi kedepannya, juga siap dalam menghadapi setiap kendalan yang datang menghadang serta dapat menjadikan usaha perikanan sebagai usaha yang menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lama dan tahan banting. 15
3.3
Perancangan Sistem Tahapan perancangan sistem informasi merupakan prosedur untuk mengkonversi
spesifikasi logis kedalam sebuah design yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer, sehingga siapapun bisa mengaksesnya dan diharapkan informasi yang dibutuhkan oleh dan pelaku dan calon pelaku usaha perikanan bisa memadai dan mencukupi. Dibawah ini contoh rencana pembuatan web untuk dunia perikanan.
SIAPIK WWW.SIAPIK.GO.ID
1.
Perencanaan Isi web Sistim Informasi Agribisnis Perikanan (SIAPIK) diharapkan bisa mengakomodasi
kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang perikanan, sehingga pelaku dan calon pelaku usaha perikanan bisa lebih percaya diri dalam memulai dan mengembangkan usaha perikanannya, yang pada akhirnya bisa menambah dan memeratakan pertumbuhan perekonomian didaerah pedesaan terutama untuk nelayan atau pembudidaya. Sistim ini untuk sementara memiliki tujuh halaman, dan bisa berkembang mengikuti perkembangan dan masukan dari user, yaitu, halaman home, artikel, berita, ikan ekonomis, pojok opini, fotografi dan kontak. -
Home berisi informasi umum mengenai perikanan dengan dilampirkan juga gambar macam-macam ikan. 16
-
Artikel berisi beberapa artikel pengalaman tentang perikanan, seperti cerita mengenai film documenter perikanan, sosialisasi untuk gemar makan ikan dan lain sebagainya.
-
Berita berisi beberapa informasi terkini yang berhubungan dengan perikanan, misalnya informasi tentang penangkapan ikan dilaut kita oleh Negara lain, info tentang nelayan dari sabang sampai merauke dan lain sebagainya.
-
Ikan ekonomis berisi tentang jenis ikan yang mempunyai rasa dan khasiat serta bentuk yang lain dari pada yang lain dan lain sebagainya
-
Pojok opini berisikan tentang testimoni sekitar opini-opini masyarakat sekitar dunia perikanan.
-
Fotografi berisikan tentang foto-foto terindah tentang dunia perikanan, pantai, lautan, aktifitas nelayan yang sedang menangkap ikan dan lain sebagainya.
-
Kontak adalah berisikan tentang beberapa alamat (no telepone, alamat web, alamat email, tweeter, blackberry messenger, yahoo messenger) penting yang dapat dihubungi berkaitan masalah perikanan dan kelautan.
2.
Perencanaan Proses Perencanaan process bertujuan untuk mengetahui program dan prosedur yang
dibutuhkan
untuk
menjalankan
sistem
informasi
agribisnis
perikanan,
sehingga
memungkinkan user melakukan dan memasukan data tanpa harus mengirim data tersebut dalam bentuk disket atau CD room. 3.
Design Arsitektur Perancangan dan implementasi dan sistem aplikasi berbasis web mengkooperasikan
tiga teknologi penting, yaitu component based development, security and internet standards. Untuk
component
based
depelovment,
infrastruktur
web
untuk
aplikasi
SIAPIK
menggunakan TCP/IP. Dari sisi security diigunakan system firewell, web authority dan security application. Internet yang digunakan adalah software PHP dengan isi dan structure berbentuk HTML. Browse engine di PC Client terbuka untuk banyak browser, seperti Microsoft internet explorer, netscape dan sebagainnya. 4.
Perancangan Navigasi Perancangan Navigasi untuk user berada di bagian atas halaman web dengan tujuan
untuk mempermudah user menghubungkan kehalaman lainnya, sedangkan navigasi yang dipilih berbentuk link berbasis teks dan tombol. Untuk navigasi teks dan warna digunakan untuk memperlihatkan bahwa link telah dikunjungi sebelumnya sehingga pengguna mengetahui bahwa pilihan telah dipilih sebelumnya. 5.
Perancangan Antar Muka Menu navigasi dan Headbar dirancang secara konsisten dan tersedia hampir
disemua halaman yang digunakan user untuk mempermudah link ke isi lainnya dan menu ini 17
di posisikan di bagian atas, sedangkan logo dan informasi alamat terletak di bagian atas situs web. Untuk implementasi dan pemeliharaan, sesuai dengan pembahasan di tujuan pembuatan makalah ini, tidak dibahas secara detail, karena perancangan sistem informasi agribisnis perikanan ini sebatas sampai perancangan sistem.
18
BAB IV KESIMPULAN
a.
Sistem rancang bangun sistem informasi agribisnis perikanan (SIAPIK) di Indonesia merupakan salah satu media informasi yang bisa digunakan oleh semua pihak dengan tujuan utama adalah pemerataan perekonomian dan kesejahtraan masyarakat Indonesia, sehingga diharapkan setelah mengakses SIAPIK ini, pola piker dan wawasan untuk mandiri bisa timbul dengan ditunjang oleh informasi yang cukup dan matang sesuai di pembahasan diatas.
b.
Rancang bangun ini akan terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi yang ada serta masukan-masukan dan saran yang masuk ke web ini, sehingga diharapkan partisipasi dan kerjasama pengguna sangat diharapkan sekali untuk kemajuan dan pengembangan web SIAPIK ini.
19
BAB V DAFTAR PUSTAKA
O’Brien, J A & Marakas, G M. 2011. Management Information Systems Tenth Edition. MgGraw-Hill Inc, New York. McLeod, Jr,Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen, Studi Sistem Berbasis Komputer. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit PT prenhalindo. Jakarta Kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia, www.kkp.go.id Subagyo, Imam. 2009. Potret Komoditas Daging http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/Ulasan%20Ekonomi/komoditas%20sapi.pdf diakses pad tanggal 19 Desember 2011
Sapi.
Sutarman. 2003. Membangun aplikasi web dengan PHP dan MySQL. Seri pemograman Web. Penerbit Graha Ilmu. Siagian,S.P. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 2. Cet 2. Bumi Aksara. Jakarta. Pressman. 2001. Software Engineering “ A Practitioner’s Approach”. Fifth edition. Penerbit McGraw-Hill company Inc.USA.
20