Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN (STUDI KASUS UD. BUTIK KERAMIK) Ari Tri Gunawan (04202015) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Komputer Universitas Narotama Jl. Arief Rachman Hakim No. 51 Surabaya Telepon +62 -31-5946404 Fax +62 -31-5931213 Website : www.narotama.ac.id Abstrak - Sistem informasi ini adalah sebuah sistem informasi yang dapat mengatasi masalahmasalah yang terkait dengan persediaan dan penjualan. Sistem informasi ini dapat menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan order pembelian ke supplier, penerimaan barang dari supplier, retur ke supplier, penerimaan barang ganti dari supplier, order penjualan dari pelanggan, pengiriman barang ke pelanggan, retur dari pelanggan, pengiriman barang ganti ke pelanggan, penjualan umum, pembayaran hutang ke supplier dan pembayaran piutang dari supplier. Perancangan sistem informasi ini menggunakan alat bantu seperti Diagram Alir Dokumen (DAD), Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram dan Entity Relationalship Diagram (ERD). Software yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah Windows NT (Server), Windows 98 (Client), Microsoft Visual Basic 6.0, MySQL 3.23.42-Win, MyODBC 3.51.12-Win32. Sistem informasi ini dapat menghasilkan daftar order pembelian, bukti penerimaan barang, daftar retur pembelian, bukti penerimaan barang ganti, daftar order penjualan, surat jalan, faktur, daftar retur penjualan, bukti pengiriman barang ganti, bukti pembayaran hutang, bukti pembayaran piutang, nota penjualan, laporan pembelian perbulan, laporan pembelian berdasarkan supplier, laporan rangking pembelian perbulan, laporan penjualan perhari, laporan rangking penjualan perbulan, laporan penjualan berdasarkan sales, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, laporan rangking penjualan, laporan penjualan umum perhari, laporan penjualan umum perbulan, laporan hutang perbulan, laporan hutang, laporan piutang, laporan piutang perbulan, laporan persediaan dan laporan persediaan minim. Kata kunci - DAD, DFD, ERD, Visual Basic, MySQL, MyODBC.
I. PENDAHULUAN UD. Butik Keramik adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan keramik dan sudah mempunyai banyak pelanggan yang tersebar di daerah Surabaya serta beberapa pelanggan diluar kota. Dalam menjalankan kegiatan usahanya sering kali mengalami masalah pada bagian gudang dan bagian administrasi. Pada bagian gudang selalu disibukkan dengan kegiatan pencatatan dan penghitungan pada saat barang masuk maupun barang keluar. Kegiatan ini sangat rawan sekali dengan kesalahan-kesalahan penghitungan. Selain itu juga, untuk membuat laporan persediaan barang sering kali terlambat untuk diberikan kepada bagian administrasi, sehingga order
pembelian yang semestinya harus segera dilakukan juga terlambat. Hal ini dapat menyebabkan order yang didapat dari pelanggan mengalami penundaan, bahkan ada juga yang dibatalkan karena ketiadaan atau kekurangan stok. Penyebab dari ketiadaan atau kekurangan stok adalah kurang terkontrolnya stok barang. Hal ini tidak akan dapat terjadi bila pada bagian gudang segera mengetahui persediaan yang telah minim dengan cepat untuk dilaporkan ke bagian administrasi, sehingga bagian administrasi dapat segera menindaklanjuti dengan segera melakukan order pembelian kepada supplier. kali
Pada bagian administrasi juga sering mengalami kewalahan jika order
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
penjualan yang didapat sangat banyak, sebab pekerjaannya masih dilakukan secara manual. Belum lagi jika pimpinan menginginkan laporan-laporan secara cepat. Bagian administrasi harus membuka dan mencari arsip-arsip yang terkait dengan laporan yang akan dibuat. Pekerjaan ini sangat menyita banyak waktu sehingga mengakibatkan terlambatnya laporanlaporan yang akan diberikan pada pimpinan. Berdasarkan latar belakang inilah dipandang perlu untuk membuat dan mengimplementasikan suatu sistem aplikasi baru. Sistem yang akan dibuat ini dinamakan dengan ”Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan”. Dengan sistem ini diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut di atas guna membantu mempermudah mekanisme kerja di UD. Butik Keramik. II. DASAR TEORI Diuraikan beberapa teori dasar yang mempunyai kaitan dan mendukung tentang sistem informasi persediaan dan penjualan. 2.1
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan kegiatan dari prosedur-prosedur Yang diorganisasikan, bilamana diakses akan menyediakan informasi untuk mendukung keputusan dan pengendalian dalam organisasi. Pengertian ini menggambarkan bahwa sistem informasi merupakan suatu cara pemrosesan masukan menjadi keluaran melalui kumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses dan menghasilkan informasi guna mendukung pengambilan keputusan, pengawasan, analisis dan koordinasi dalam organisasi. Sistem informasi yang sesuai dapat berupa sistem yang masih manual dan sistem yang berbasis komputer. Sistem manual masih menggunakan kertas atau alat tulis lainnya dengan cara mengumpulkan, menyortir, mencatat dan mempresentasikannya dalam bentuk laporan. Sedangkan sistem informasi yang berbasis komputer bergantung pada teknologi perangkat keras dan perangkat lunak untuk memproses data guna menghasilkan suatu informasi.
2.2
Diagram Alir Dokumen
Diagram Alir Dokumen adalah diagram yang menggambarkan alur dokumen, proses-prosesnya dan entitasentitas yang terlibat dalam pemrosesan dokumen-dokumen tersebut. Dimana entitas terdiri dari external entity dan internal entity. Internal Entity adalah entitas yang menerima input, melakukan pemrosesan secara komputerisasi dan menghasilkan output serta menjadi proses dalam data flow diagram. Sedangkan external entity adalah entitas yang memberikan input dan menerima output dari system serta menjadi entitas dalam data flow diagram. 2.3
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. 2.4
Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacammacam di dalam suatu organisasi. Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan data. Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data redundancy) antara lain dengan :
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
a. Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logic basis data relational yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Terdapat beberapa pengertian tentang key sehubungan dengan normalisasi dan ERD, antara lain : 1. Superkey adalah gugus dari sejumlah atribut entity yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi obyek secara unik. 2.Candidate key adalah superkey dengan jumlah atribut minimal dan dapat berdiri sendiri. 3.Primary key adalah superkey yang dipilih oleh desainer atau administrator basis data. Ada 4 ( empat ) bentuk normalisasi : 1. Unnormalized Form. Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dan dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. 2. Bentuk Normal Tahap Pertama. Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. 3. Bentuk Normal Tahap Kedua. Bentuk Normal Tahap Kedua (2 NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada key primer secara utuh. 4. Bentuk Normal Tahap Ketiga. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3 NF) merupakan kriteria alternatif, jika kriteria BCNF yang ketat tidak dapat terpenuhi. b. Dekomposisi lossless Diperlukan jika ada indikasi bahwa tabel yang kita buat tidak baik (terjadi pengulangan informasi, potensi
konsistensi data pada operasi pengubahan, tersembunyinya informasi tertentu) dan diperlukan supaya jika tabel-tabel yang didekomposisi kita gabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi, sehingga diperoleh tabel yang baik. c. ERD (Entity Relationalship Diagram) Model Entity Relationalship Diagram (ERD) yang berisi komponenkomponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang telah di tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationalship Diagram (ERD). Ada 3 macam relasi antar himpunan entitas : 1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one) 2. Relasi many)
satu-ke-banyak
(one-to-
3. Relasi banyak-ke-banyak (many-tomany) ERD selalu dibuat secara bertahap. Tahapan-tahapan tersebut antara lain : 1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat. 2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. 3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya. 4. Menentukan derajat kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi. 5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atributatribut deskriptif (non key). d. Kardinalitas Meskipun Entity Relationalship Diagram (ERD) sudah menggambarkan informasi tentang sistem, namun ada atribut tambahan yang dapat ditampilkan dengan Entity Relationalship Diagram (ERD) untuk melengkapi pemodelan, atribut tersebut adalah kardinalitas relasi. Kardinalitas
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
menunjukkan nomor relasi dimiliki oleh suatu entitas. 2.5
dari fungsi intrinsik, statement function, atau kedua-duanya.
yang
Visual Basic c.
Microsoft Visual Basic adalah suatu bahasa pemrograman yang bersifat object oriented. Bahasa pemrograman ini bekerja dalam ruang lingkup MS-Windows. Microsoft Visual Basic dapat memanfaatkan seluruh kemudahan dan kecanggihan yang dimiliki oleh sistem operasi windows. Secara umum kemampuan Visual Basic adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan dalam membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Windows. a. Variabel Variabel adalah tempat memori komputer yang diberi nama (sebagai pengenal) dan dialokasikan untuk menampung data. Sesuai data yang di tampung maka variabel harus mempunyai tipe data yang sesuai dengan isinya. Perintah untuk pendeklarasian variabel adalah sebagai berikut : Dim, statement Digunakan untuk mendeklarasikan variabel atau untuk mengalokasikan ruang array. Private, statement Digunakan pada tingkat modul untuk mendeklarasikan variabel private dan mengalokasikan ruang array. Public, statement Digunakan pada tingkat modul untuk mendeklarasikan variabel public dan mengalokasikan ruang array. Static, statement Digunakan pada tingkat prosedur untuk mendeklarasikan dan mengalokasikan variabel array. b. Procedure Ada 2 ( dua ) macam procedure dalam Visual Basic, yakni : 1. Sub Procedure Sub Procedure merupakan suatu blok kode yang bisa dieksekusi untuk merespon suatu event. 2. Function Procedure Function Procedure merupakan procedure yang bersifat dapat mengembalikan nilai yang yang terdapat pada procedure (procedure sub tidak secara otomatis dapat mengembalikan nilai). Procedure Function terdiri
2.6
Searching Proses pencarian data merupakan proses yang sering dilakukan terutama pada program maintenance (entry, koreksi, lihat, hapus). Proses pencarian ini dapat dilakukan dengan cara berurutan (squensial) atau dengan menggunakan index data (random). 1. Pencarian secara Berurutan Pencarian data dengan cara berurutan adalah mencari data secara terurut dari lokasi (record) sampai ke lokasi lainnya dengan memeriksa record per record. Metode yang digunakan adalah metode Find yang terdiri dari FindFirst, FindLast, FindNext dan FindPrevious. 2. Pencarian secara acak (random) Proses pencarian secara random dapat dilakukan dengan satu syarat yaitu data yang dicari harus sudah di-index. MYSQL
MySQL adalah sebuah program database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga sering disebut database client/server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operating System) manapun, dengan platform windows maupun linux. Selain itu MySQL memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya adalah o
MySQL sebagai Database Management System (DBMS)
o
MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)
o
MySQL adalah sebuah software database yang Open Source, Artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.
o
MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
anda dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh. o
2.7
MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai client.
o
MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.
o
MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa Visual seperti Visual Delphi maupun Visual Basic.
o
Dan lain-lain
MYODBC
MyODBC adalah sebuah komponen untuk membuat hubungan antara database MySQL dengan berbagai aplikasi , baik visual maupun non visual. MyODBC merupakan sebuah driver ODBC – 32 bit yang menciptakan hubungan antar program aplikasi dengan berbagai database (khususnya MySQL).
III. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1
Prosedur Order Pembelian
Order pembelian dimulai dari bagian gudang membuat laporan stok yang telah minim untuk diberikan kepada bagian administrasi. Bagian administrasi membuat daftar rencana pembelian sebanyak dua rangkap untuk diberikan kepada bagian keuangan. Bagian keuangan menganalisa daftar rencana pembelian untuk menyetujui barang yang akan diorder. Rangkap ke satu daftar rencana pembelian yang telah disetujui tersebut diberikan kembali kepada bagian administrasi, rangkap ke dua ditinggal kepada bagian keuangan. Bagian administrasi membuat empat rangkap daftar
pembelian yang satu di berikan kepada supplier, rangkap yang ke dua diberikan ke bagian akuntansi, rangkap ketiga diberikan kepada bagian gudang guna untuk mencocokkan barang yang akan dikirim oleh supplier dan rangkap ke empat disimpan sebagai arsip. Daftar pembelian yang telah sampai kepada supplier ditindak lanjuti dengan mengirimkan barang dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Pengiriman barang langsung ditujukan kepada bagian gudang. Bagian gudang menerima dua rangkap surat jalan. Bagian gudang mengecek daftar pembelian dengan mencocokkan barang yang dikirim dengan daftar pembelian dan membuat bukti penerimaan barang sebanyak dua rangkap, rangkap ke satu untuk dijadikan arsip dan rangkap yang ke dua beserta surat jalan rangkap ke dua yang telah ditandatangani oleh bagian gudang dikembalikan lagi kepada supplier sebagai bukti bahwa barang telah diterima. Surat jalan rangkap ke satu disimpan sebagai arsip. Sedangkan fakturnya diberikan kepada bagian administrasi sebanyak dua rangkap. Faktur asli satu rangkap dan faktur copy satu rangkap untuk disimpan sebagai arsip. Jika pembelian secara tunai faktur asli dan faktur copy langsung diberikan dan jika pembelian secara kredit faktur copy yang diberikan, faktur aslinya setelah pembayaran dilunasi. Dengan faktur tersebut bagian administrasi membuat daftar harga sebanyak dua rangkap, untuk diberikan ke bagian marketing dan untuk dijadikan arsip. 3.2 Prosedur Order Penjualan Proses order penjualan dimulai dari pelanggan memberikan form pesanan kepada bagian marketing. Bagian marketing memberikan form pesanan tersebut kebagian administrasi untuk selanjutnya diproses. Jika pesanan yang dilakukan oleh pelanggan secara kredit terlebih dahulu mengecek status pelanggan apakah mempunyai banyak hutang atau tidak. Jika mempunyai banyak hutang kemungkinan pesanan yang dilakukan pelanggan ditolak dan jika hutang yang dimiliki tidak banyak pesanan yang dilakukan dapat disetujui. Jika pesanan dilakukan secara tunai pesanan yang dilakukan oleh pelanggan langsung disetujui. Setelah menyetujui pesanan tersebut bagian administrasi membuat daftar
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
pesanan sebanyak lima rangkap rangkap yang ke satu dan rangkap ke lima diberikan kembali kepada marketing. Rangkap yang ke satu kemudian diberikan kepada pelanggan dan rangkap yang kelima disimpan sebagai arsip. Rangkap yang ke dua oleh bagian administrasi diberikan kepada bagian keuangan, rangkap ke tiga untuk diberikan kepada bagian akuntansi dan rangkap ke empat digunakan untuk memproses pengiriman dan dijadikan arsip. Proses pengiriman tersebut adalah dengan membuat faktur sebanyak tiga rangkap dan surat jalan dua rangkap. Dua rangkap faktur dan dua rangkap surat jalan terlebih dulu diberikan kepada bagian gudang untuk keperluan menyiapkan barang yang akan dikirimkan ke pelanggan. Bagian gudang memberikan dua rangkap faktur, dua rangkap surat jalan beserta barangnya untuk diberikan kepada bagian pengiriman yang mana bagian pengiriman akan melakukan pengiriman kepada pelanggan. Kemudian bagian gudang membuat bukti pengiriman barang sebnyak dua rangkap, rangkap yang ke satu disimpan untuk dijadikan arsip dan rangkap ke dua diberikan kepada bagian administrasi. Barang dan dokumen-dokumen yang telah terkirim ke pelanggan, kemudian oleh pelanggan dilakukan pengecekan pengiriman tersebut. Pelanggan menerima dua rangkap surat jalan dan satu rangkap faktur yang asli ditambah satu rangkap faktur copy jika pembelian yang dilakukan secara tunai dan jika pembelian secara kredit pelanggan hanya menerima dua rangkap surat jalan dan satu rangkap faktur copy, satu rangkap faktur asli diberikan jika pelanggan telah melunasinya. Satu rangkap surat jalan yang telah ditandatangani oleh pelanggan diberikan kembali kepada bagian pengiriman. Oleh bagian pengiriman surat jalan tersebut diberikan kembali kepada bagian administrasi, oleh bagian administrasi disimpan untuk dijadikan arsip.
IV. PERANCANGAN SISTEM 4.1
Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua anak setiap simpul (dinyatakan dengan lingkaran atau kotak).
Berikut ini adalah Diagram Berjenjang Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan.
Gambar 1 Diagram Berjenjang Pada gambar 1. Diagram berjenjang terdiri dari proses sistem informasi persediaan dan penjualan. Proses tersebut terbagi menjadi lima proses antara lain proses file master, proses pembelian, proses penjualan, proses pembayaran dan proses laporan. Dalam proses file master terbagi menjadi enam proses yang terdiri dari proses master tipe, proses master barang, proses master kota, proses master sales, proses master supplier, dan proses master pelanggan. Dalam proses pembelian terbagi menjadi empat proses yaitu proses order pembelian, proses penerimaan barang, proses retur pembelian dan proses penerimaan barang ganti. Dalam proses penjualan terbagi menjadi empat proses yaitu proses order penjualan, proses pengiriman barang, proses retur penjualan dan proses pengiriman barang ganti. Dalam proses pembayaran terbagi menjadi dua proses yaitu proses pembayaran hutang dan proses pembayaran piutang. Dalam proses laporan terbagi menjadi lima proses yaitu proses laporan pembelian, proses laporan penjualan, proses laporan hutang, proses laporan piutang dan proses laporan persediaan. Masing-masing proses laporan diatas masih terbagi menjadi beberapa proses. Proses laporan pembelian terbagi menjadi tiga proses yaitu proses mencetak laporan pembelian perbulan, proses mencetak laporan rangking
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
pembelian perbulan dan proses mencetak laporan pembelian berdasarkan supplier. Proses laporan penjualan terbagi menjadi tujuh proses yaitu proses mencetak penjualan umum perhari, proses mencetak penjualan umum perbulan, proses mencetak penjualan perhari, proses mencetak penjualan perbulan, proses mencetak penjualan berdasarkan pelanggan, proses mencetak penjualan berdasarkan sales dan proses mencetak rangking penjualan perbulan. Proses laporan hutang terbagi menjadi dua proses yaitu proses mencetak laporan hutang perbulan dan proses mencetak laporan hutang. Proses laporan piutang terbagi menjadi dua proses yaitu proses mencetak laporan piutang perbulan dan proses mencetak laporan piutang. Proses laporan persediaan terbagi menjadi dua proses yaitu proses mencetak laporan persediaan minim dan proses mencetak laporan persediaan. 4.2
Context Diagram
Context diagram ini adalah diagram level tertinggi dari data flow diagram yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Berikut ini adalah gambar context diagram dari sistem informasi persediaan dan penjualan. Daftar Order Pembelian Bukti Penerimaan Barang Daftar Retur Pembelian Administrasi
Bukti Penerimaan Barang Ganti Faktur1 Surat Jalan1 Daftar Sales Bukti Pengiriman Retur Daftar Tipe Barang
Supplier
Daftar Kota
Lap Pembelian Perbulan Lap Pembelian Berdasarkan Supplier Lap Rangking Pembelian Perbulan Daftar Barang Daftar Supplier Daftar Pelanggan Data Order Pembelian Tanda Terima Pembayaran Hutang Data Pesanan Data Retur Data Bayar Piutang
1 Lap Penjualan Umum Perhari Lap Penjualan Umum Perbulan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan
Pimpinan
Lap Penjualan Perhari Lap Penjualan Perbulan
Lap Penjualan Berdasarkan Pelanggan
Daftar Pesanan Bukti Pengiriman Barang Ganti
+ Lap Penjualan Berdasarkan Sales Lap Rangking Penjualan Perbulan Lap Hutang Perbulan Lap Hutang Lap Piutang Perbulan Lap Piutang
Nota Penjualan Bukti Pembayaran Piutang Pelanggan
Kasir
Daftar Retur Data Penjualan Umum Faktur Surat Jalan Lap Persediaan Gudang
Entity administrasi menjadi sumber data untuk sistem, sumber data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah daftar tipe barang, daftar kota, daftar sales, daftar supplier, daftar barang, daftar pelanggan, data order pembelian dan tanda terima pembayaran hutang. Entity kasir menjadi sumber data dan tujuan informasi. Untuk sumber data yang dimasukkan kedalam sistem adalah data penjualan. Sedangkan informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah nota penjualan. Entity gudang menjadi sumber data dan tujuan informasi. Untuk sumber data yang dimasukkan kedalam sistem adalah data retur pembelian. Sedangkan informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah laporan persediaan dan laporan persediaan minim. Entity supplier menjadi sumber data dan tujuan informasi. Untuk sumber data yang dimasukkan kedalam sistem adalah surat jalan penjualan, faktur penjualan dan bukti pengiriman retur. Sedangkan informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah daftar pembelian, bukti penerimaan barang, daftar retur pembelian dan bukti penerimaan barang ganti. Entity pelanggan menjadi sumber data dan tujuan informasi. Untuk sumber data yang dimasukkan kedalam sistem adalah data pesanan dan data retur. Sedangkan informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah daftar pesanan, faktur, surat jalan, bukti pembayaran, daftar retur dan bukti pengiriman barang ganti. Entity pimpinan menjadi tujuan informasi dari sistem, informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah laporan pembelian perbulan, laporan pembelian berdasarkan supplier, laporan pembelian berdasarkan barang, laporan penjualan perhari, laporan penjualan perbulan, laporan penjualan berdasarkan sales, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, laporan penjualan berdasarkan barang, laporan hutang perbulan, laporan hutang, laporan piutang perbulan dan laporan piutang.
Lap Persediaan Minim
Data Retur1
4.3
Data Flow Diagram Level 0
Gambar 2 Context Diagram Pada gambar 2. Context diagram sistem informasi persediaan dan penjualan memiliki entity luar yang terkait yaitu administrasi, kasir, gudang, supplier, pelanggan dan pimpinan.
Data flow diagram level 0 ini adalah dekomposisi dari context diagram sistem informasi persediaan dan penjualan. Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram level 0.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
1
Tipe
2
Kota
Data Tipe Barang Field Tipe Barang Data Kota Field Kota Field Sales Data Sales
4
Identitas Sales
Sales
Data Supplier Field Supplier 5
Supplier
Identitas Supplier Data Pembayaran Hutang
Field Barang 1
Daftar Tipe Barang
Data Barang Identitas Barang Beli 3
Barang
Daftar Kota
Identitas Barang Jual
Field Pelanggan
Pelanggan
23
Administrasi
Daftar Sales
Data Pelanggan Identitas Pelanggan 6
Daftar Barang
File Master
Daftar Supplier
+
Data Pembayaran Piutang
Daftar Pelanggan Data HutangData Detil Penerimaan
Hutang
10 DetilPenerimaan
Field Order Pembelian Data Order Pembelian
7 OrderPembelian
2
Identitas Order Pembelian
Data Order Pembelian Data Retur1
Data Detil Order Pembelian Identitas Penerimaan Daftar Order Pembelian Bukti Penerimaan Barang
8 DetilOrderPembelian 9
Penerimaan
Field Penerimaan
Pembelian
Daftar Retur Pembelian Bukti Penerimaan Barang Ganti
Data Penerimaan Field Retur Pembelian
Supplier
Faktur1
+
Identitas Retur Pembelian
Surat Jalan1 Bukti Pengiriman Retur
11 ReturPembelian Data Retur Pembelian Dt Detil Retur Penjualan Data Detil Retur Pembelian
20 DetilReturPenjualan 24
Data Piutang
Piutang
Identitas Ganti Pembelian
15 OrderPenjualan
12 DetilReturPembelian
13 GantiPembelian
Data Order Penjualan Data Ganti Pembelian
Field Order Penjualan
14 DetilGantiPembelian
Data Detil Ganti Pembelian Data Retur
16 DetilOrderPenjualan 27
Penjualan
Data Pesanan Daftar Pesanan
3
Identitas Order Penjualan Data Detil Order Penjualan
Faktur
Field Retur Penjualan 19 ReturPenjualan
Surat Jalan
Data Retur Penjualan
Penjualan
Daftar Retur
Identitas Retur Penjualan Data Detil Penjualan
Data Penjualan
+
Identitas Surat Jalan 28
18
17
SuratJalan
Data Surat Jalan
21
Data Ganti Penjualan
GantiPenjualan
Nota Penjualan Identitas Faktur
Faktur
Kasir
Data Faktur Data Penjualan Umum Data Detil Ganti Penjualan
22 DetilGantiPenjualan Data Angsuran Piutang
Pelanggan
Bukti Pengiriman Barang Ganti Field Ganti Penjualan
DetilPenjualan
4
Bukti Pembayaran Piutang Data Bayar Piutang
26 AngsuranPiutang
Tanda Terima Pembayaran Hutang Field Angsuran Piutang
Pembayaran Lap Persediaan
Field Angsuran Hutang Data Angsuran Hutang
+
Gudang Lap Persediaan Minim
25 AngsuranHutang Lap Pembelian Perbulan File Sales File Supplier File Pelanggan File Barang File Hutang File Order Pembelian File Detil Order Pembelian File Piutang File Order Penjualan File Detil Order Penjualan File Penjualan File Detil Penjualan
5
Lap Rangking Pembelian Perbulan Lap Pembelian Berdasarkan Supplier Lap Penjualan Umum Perhari
Laporan Lap Penjualan Umum Perbulan Lap Penjualan Perhari
+
Lap Penjualan Perbulan
Lap Penjualan Berdasarkan Sales Lap Rangking Penjualan Perbulan Lap Penjualan Berdasarkan Pelanggan Lap Hutang Perbulan Lap Hutang Lap Piutang Perbulan Lap Piutang
Gambar 3 DFD Level 0 Pada gambar 3 Data flow diagram level 0 memiliki lima proses yang terdiri dari : 1. Proses Master Pada proses ini terdapat entitas administrasi, sedangkan data store yang terkait dengan proses ini ada enam data store, yakni data store tipe, data store kota, data store sales, data store supplier, data store barang dan data store pelanggan. 2. Proses Pembelian Pada proses ini terdapat entitas administrasi dan entitas supplier, sedangkan data store yang terkait dengan proses ini ada sebelas data store, yakni data store barang, data store supplier, data store hutang, data store order pembelian, data store detil order pembelian, data store penerimaan, data store detil penerimaan, data store retur pembelian, data store detil retur pembelian, data store ganti pembelian dan data store detil ganti pembelian. 3. Proses Penjualan
Pimpinan
Pada proses ini terdapat entitas pelanggan dan entitas kasir, sedangkan data store yang terkait dengan proses ini ada empat belas data store, yakni data store barang, data store sales, data store pelanggan, data store piutang, data store order penjualan, data store detil order penjualan, data store faktur, data store surat jalan, data store retur penjualan, data store detil retur penjualan, data store ganti penjualan, data store detil ganti penjualan, data store penjualan dan data store detil penjualan. 4. Proses Pembayaran Pada proses ini terdapat entitas administrasi dan entitas pelanggan, sedangkan data store yang terkait dengan proses ini ada dua data store, yakni data store angsuran hutang dan data store angsuran piutang. 5. Proses Laporan Pada proses ini terdapat entitas pimpinan, sedangkan data store yang terkait dengan proses ini ada sepuluh data store, yakni data store barang, data store sales, data store pelanggan, data store supplier, data store order penjualan, data store detil order penjualan, data store order pembelian, data store detil order pembelian, data store hutang dan data store piutang. 4. 4
DFD Level 1 File Master Data flow diagram level 1 file master ini adalah dekomposisi dari data flow diagram level 0 proses file master. Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram level 1 file master. Data Tipe Barang
1
1
Tipe Master Tipe Field Tipe Barang
Daftar Tipe Barang
Data Barang
3
2
Barang
Master Barang
Field Barang
Daftar Barang
Data Kota
2
3
Kota Master Kota Field Kota Daftar Kota
Administrasi
Daftar Sales
4
Data Sales Master Sales 4
Sales Field Sales 5
Daftar Supplier
Data Supplier
5
Supplier
Master Supplier
Field Supplier
Daftar Pelanggan
Data Pelanggan
6
Pelanggan
6
Master Pelanggan
Field Pelanggan
Gambar 4 DFD Level 1File Master
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
Pada gambar 4. Data flow diagram level 1 file master memiliki enam proses yang terdiri dari : 1. Proses Master Tipe Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa daftar tipe barang untuk di proses kedalam proses master tipe yang kemudian menghasilkan data tipe. Data tipe disimpan ke dalam data store tipe. Dari data store tipe dapat ditampilkan ke dalam proses master tipe. 2. Proses Master Barang Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa daftar barang untuk di proses kedalam proses master barang yang kemudian menghasilkan data barang. Data barang disimpan ke dalam data store barang. Dari data store barang dapat ditampilkan ke dalam proses master barang. 3. Proses Master Kota Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa daftar kota untuk di proses kedalam proses master kota yang kemudian menghasilkan data kota. Data kota disimpan ke dalam data store kota. Dari data store kota dapat ditampilkan ke dalam proses master kota. 4. Proses Master Sales Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa daftar sales untuk di proses kedalam proses master sales yang kemudian menghasilkan data sales. Data sales disimpan ke dalam data store sales. Dari data store sales dapat ditampilkan ke dalam proses master sales. 5. Proses Master Supplier Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa daftar supplier untuk di proses kedalam proses master supplier yang kemudian menghasilkan data supplier. Data supplier disimpan ke dalam data store supplier. Dari data store supplier dapat ditampilkan ke dalam proses master supplier. 6. Proses Master Pelanggan Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa daftar pelanggan untuk di proses kedalam proses master
pelanggan yang kemudian menghasilkan data pelanggan. Data pelanggan disimpan ke dalam data store pelanggan. Dari data store pelanggan dapat ditampilkan ke dalam proses master pelanggan. 4.5
DFD Level 1 Pembelian
Data flow diagram level 1 pembelian ini adalah dekomposisi dari data flow diagram level 0 proses pembelian. Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram level 1 pembelian. Identitas Supplier
3
Identitas Barang BeliData Hutang
Barang
Supplier
23
Hutang
Data Detil Order Pembelian
1 Administrasi
5
Data Order Pembelian
8
DetilOrderPembelian
Order Pembelian Field Order Pembelian
Daftar Order Pembelian
7
OrderPembelian
Data Order Pembelian 2
Data Barang DiTerima
Supplier
Surat Jalan1
Identitas Order Pembelian
Penerimaan Barang
Faktur1
Data Barang DiKembalikan
10
DetilPenerimaan
9
Penerimaan
Field Penerimaan
Bukti Penerimaan Barang Daftar Retur Pembelian
Data Detil Penerimaan
Data Penerimaan 3
Identitas Penerimaan Data Detil Retur Pembelian
Data Retur1 Retur Pembelian
12 Field Retur Pembelian
Gudang
DetilReturPembelian 11
ReturPembelian
Data Retur Pembelian 4
Identitas Retur Pembelian
Bukti Penerimaan Barang Ganti Bukti Pengiriman Retur Data Barang Di Ganti
Penerimaan Barang Ganti
Identitas Ganti Pembelian
13
GantiPembelian
Data Ganti Pembelian Data Detil Ganti Pembelian
14
DetilGantiPembelian
Gambar 5 DFD Level 1Pembelian Pada gambar 5. Data flow diagram level 1 dari proses pembelian memiliki empat proses yang terdiri dari : 1. Proses Order Pembelian Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa data order pembelian untuk diproses ke dalam proses order pembelian. Proses order pembelian mengambil data sesuai dengan sumber data dari data store supplier berupa identitas supplier dan data store barang berupa identitas barang beli yang kemudian menghasilkan data hutang, data order pembelian dan data detil order pembelian. Data hutang disimpan ke dalam data store hutang, data order pembelian disimpan ke dalam data store order pembelian dan data detil order pembelian di simpan kedalam data store detil order pembelian. Dari proses diatas menghasilkan output berupa daftar order pembelian untuk diterima oleh entity supplier. Dari
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
data store order pembelian dapat tampilkan kedalam proses order pembelian. 2. Proses Penerimaan Barang Dalam proses ini dimulai dari entity suplier memberikan sumber data berupa faktur dan surat jalan untuk diproses ke dalam proses order penerimaan yang kemudian menghasilkan data penerimaan, data detil penerimaan dan data barang diterima. Data penerimaan disimpan ke dalam data store penerimaan, data detil penerimaan disimpan ke dalam data store detil penerimaan dan data barang diterima untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa bukti penerimaan barang untuk diterima oleh entity supplier. Dari data store penerimaan dapat tampilkan kedalam proses penerimaan. 3. Proses Retur Pembelian Dalam proses ini dimulai dari entity gudang memberikan sumber data berupa data retur untuk diproses ke dalam proses retur pembelian. Proses retur pembelian mengambil data sesuai dengan sumber data dari data store penerimaan berupa identitas penerimaan yang kemudian menghasilkan data retur pembelian, data detil retur pembelian dan data barang dikembalikan. Data retur pembelian disimpan ke dalam data store retur pembelian, data detil retur pembelian disimpan ke dalam data store detil retur pembelian dan data barang dikembalikan untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa daftar retur pembelian untuk diterima oleh entity supplier. Dari data store retur pembelian dapat tampilkan kedalam proses retur pembelian. 4. Proses Penerimaan Barang Ganti Dalam proses ini dimulai dari entity supplier memberikan sumber data berupa bukti pengiriman retur untuk diproses ke dalam proses penerimaan barang ganti. Proses penerimaan barang ganti mengambil data sesuai dengan sumber data dari data store retur pembelian berupa identitas retur pembelian yang kemudian menghasilkan data penerimaan barang ganti, data detil penerimaan
barang ganti dan data barang diganti. Data penerimaan barang ganti disimpan ke dalam data store ganti pembelian, data detil penerimaan barang ganti disimpan ke dalam data store detil penerimaan barang ganti dan data barang diganti untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa bukti penerimaan barang ganti untuk diterima oleh entity supplier. Dari data store ganti pembelian dapat tampilkan kedalam proses penerimaan barang ganti. 4.6
DFD Level 1 Penjualan
Data flow diagram level 1 penjualan ini adalah dekomposisi dari data flow diagram level 0 proses penjualan. Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram level 1 penjualan. Identitas Sales 4
Sales
6
Pelanggan
Identitas Pelanggan
3
Barang
Identitas Barang Jual Data Piutang
24
Piutang
1 Data Pesanan
16 DetilOrderPenjualan Data Detil Order Penjualan Order Penjualan
Daftar Pesanan
Data Order Penjualan
15
OrderPenjualan
Field Order Penjualan 2 Identitas Order Penjualan
Data Barang Dikirim
Faktur
Pengiriman Barang
Surat Jalan
Data Faktur
3 Data Barang Kembali Retur Penjualan Pelanggan
Data Retur
SuratJalan
20 DetilReturPenjualan
19
ReturPenjualan
Field Retur Penjualan 4
Data Barang DiKirim Kembali
Faktur
18
Identitas Surat Jalan Dt Detil Retur Penjualan Data Retur Penjualan
Daftar Retur
17
Identitas Faktur Data Surat Jalan
Pengiriman Barang Ganti
Bukti Pengiriman Barang Ganti
Identitas Retur Penjualan Data Detil Ganti Penjualan Data Ganti Penjualan
22 DetilGantiPenjualan
21
GantiPenjualan
Field Ganti Penjualan
5 Identitas Brg Jual Kasir
27
Penjualan
28
DetilPenjualan
Data Penjualan
Data Barang Di Jual Penjualan Umum Data Penjualan Umum Nota Penjualan
Data Detil Penjualan
Gambar 6 DFD Level 1Penjualan Pada gambar 6. Dta flow diagram level 1 penjualan memiliki lima proses yang terdiri dari : 1. Proses Order Penjualan Dalam proses ini dimulai dari entity pelanggan memberikan sumber data berupa data pesanan untuk diproses ke dalam proses order penjualan. Proses order penjualan mengambil data sesuai dengan sumber data dari data store pelanggan berupa identitas pelanggan, data store sales berupa identitas sales dan data store barang berupa identitas barang jual yang kemudian menghasilkan data piutang,
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
data order penjualan dan data detil order penjualan. Data piutang disimpan ke dalam data store piutang, data order penjualan disimpan ke dalam data store order penjualan dan data detil order penjualan di simpan kedalam data store detil order penjualan. Dari proses diatas menghasilkan output berupa daftar pesanan untuk diterima oleh entity pelanggan. Dari data store order penjualan dapat tampilkan kedalam proses order penjualan. 2. Proses Pengiriman Barang Dalam proses ini dimulai dari proses pengiriman barang mengambil data dari data store order penjualan berupa identitas order penjualan yang kemudian menghasilkan data faktur, data surat jalan dan data barang dikirim. Data faktur disimpan ke dalam data store faktur, data surat jalan disimpan ke dalam data store surat jalan dan data barang dikirim untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa faktur dan surat jalan untuk diterima oleh entity pelanggan. Dari data store faktur dapat tampilkan kedalam proses pengiriman barang. 3. Proses Retur Penjualan Dalam proses ini dimulai dari entity pelanggan memberikan sumber data berupa data retur untuk diproses ke dalam proses retur penjualan. Proses retur penjualan mengambil data sesuai dengan sumber data dari data store surat jalan berupa identitas surat jalan yang kemudian menghasilkan data retur penjualan, data detil retur penjualan dan data barang kembali. Data retur penjualan disimpan ke dalam data store retur penjualan, data detil retur penjualan disimpan ke dalam data store detil retur penjualan dan data barang kembali untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa daftar retur untuk diterima oleh entity pelanggan. Dari data store retur penjualan dapat tampilkan kedalam proses retur penjualan. 4. Proses Pengiriman Barang Ganti Dalam proses ini dimulai dari proses pengiriman barang ganti mengambil data dari data store retur penjualan berupa identitas retur penjualan yang
kemudian menghasilkan data ganti penjualan, data detil ganti penjualan dan data barang dikirim kembali. Data ganti penjualan disimpan ke dalam data store ganti penjualan, data detil ganti penjualan disimpan ke dalam data store detil ganti penjualan dan data barang dikirim kembali untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa bukti pengiriman barang ganti untuk diterima oleh entity pelanggan. Dari data store ganti penjualan dapat tampilkan kedalam proses pengiriman barang. 5. Proses Penjualan Umum Dalam proses ini dimulai dari entity kasir memberikan sumber data berupa data penjualan untuk diproses ke dalam proses penjualan umum yang kemudian menghasilkan data penjualan, data detil penjualan dan data barang dijual. Data penjualan disimpan ke dalam data store penjualan, data detil penjualan disimpan ke dalam data store detil penjualan dan data barang dijual untuk mengubah data store barang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa nota penjualan untuk diterima oleh entity kasir. Dari data store penjualan dapat tampilkan kedalam proses penjualan umum. 4.7
DFD Level 1 Pembayaran
Data flow diagram level 1 pembayaran ini adalah dekomposisi dari data flow diagram level 0 proses pembayaran. Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram level 1 pembayaran. Data Pembayaran Hutang
1
Administrasi Pembayaran Hutang Tanda Terima Pembayaran Hutang
5
Supplier
Data Angsuran Hutang
25AngsuranHutang
Field Angsuran Hutang Data Pembayaran Piutang
6
Pelanggan
2 Data Angsuran Piutang Pelanggan
Bukti Pembayaran Piutang Pembayaran Piutang
26AngsuranPiutang
Data Bayar Piutang Field Angsuran Piutang
Gambar 7 DFD Level 1Pembayaran
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
Pada gambar 7. Data flow diagram level 1 pembayaran memiliki dua proses yang terdiri dari : 1. Proses Pembayaran Hutang Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa tanda terima pembayaran hutang untuk diproses ke dalam proses pembayaran hutang yang kemudian menghasilkan data angsuran hutang dan data pembayaran hutang. Data angsuran hutang disimpan ke dalam data store angsuran hutang dan data pembayaran hutang untuk mengubah data store supplier. Dari data store angsuran hutang dapat ditampilkan kedalam proses pembayaran hutang. 2. Proses Pembayaran Piutang Dalam proses ini dimulai dari entity administrasi memberikan sumber data berupa bayar piutang untuk diproses ke dalam proses pembayaran piutang yang kemudian menghasilkan data angsuran piutang dan data pembayaran piutang. Data angsuran piutang disimpan ke dalam data store angsuran piutang dan data pembayaran piutang untuk mengubah data store pelanggan. Dari data store angsuran piutang dapat ditampilkan kedalam proses pembayaran piutang. 4.8
DFD Level 1 Laporan
Data diagram level 1 laporan ini adalah dekomposisi dari data flow diagram level 0 proses laporan. Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram level 1 laporan. File Order Pembelian 7
OrderPembelian
8 DetilOrderPembelian
1
File Detil Order Pembelian
Lap Pembelian Perbulan
File_Barang2
5
Supplier
Lap Pembelian Berdasarkan Supplier
Laporan Pembelian
File Supplier
Lap Rangking Pembelian Perbulan
+
15 OrderPenjualan
Lap Penjualan Perhari
2
File Order Penjualan
File_Barang1
Lap Penjualan Perbulan 16 DetilOrderPenjualan 6
File Detil Order Penjualan
Laporan Penjualan
Pelanggan
Sales
27
28
Lap Rangking Penjualan Perbulan
+
File Pelanggan 4
Lap Penjualan Berdasarkan Pelanggan
File Sales
Penjualan
File Penjualan Lap Penjualan Berdasarkan Sales
DetilPenjualan
File Detil Penjualan Lap Penjualan Umum Perhari
Pimpinan
Lap Penjualan Umum Perbulan 3 File Hutang Ke Supplier
23
Lap Hutang Perbulan
File Hutang
Hutang
4
Lap Hutang
Laporan Hutang
+
File Piutang Pelanggan Laporan Piutang
Lap Piutang 24
Piutang
+
File Piutang
Lap Piutang Perbulan
5 3
Lap Persediaan
Barang File Barang
Laporan Persediaan
+
Gudang Lap Persediaan Minim
Gambar 8 DFD Level 1Laporan
Pada gambar 8. Data flow diagram level 1 laporan memiliki lima proses yang terdiri dari : 1. Proses Laporan Pembelian Dalam proses ini dimulai dari data store order pembelian berupa file order pembelian, data store detil order pembelian file data detil order pembelian, data store supplier berupa file supplier dan data store barang berupa file barang diambil oleh proses laporan pembelian. Dari proses diatas menghasilkan output berupa laporan pembelian perbulan, laporan pembelian berdasarkan supplier dan laporan rangking pembelian perbulan dan diterima oleh entity pimpinan. 2. Proses Laporan Penjualan Dalam proses ini dimulai dari data store order penjualan berupa file order penjualan, data store detil order penjualan berupa file detil order penjualan data store sales berupa file sales, data store pelanggan berupa file pelanggan, data store penjualan berupa file penjualan, data store detil penjualan berupa file detil penjualan dan data store barang berupa file barang diambil oleh proses laporan penjualan. Dari proses diatas menghasilkan output berupa laporan penjualan perhari, laporan penjualan perbulan, laporan penjualan berdasarkan sales, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, laporan rangking penjualan perbulan, laporan penjualan umum perhari dan laporan penjualan umum perbulan dan diterima oleh entity pimpinan. 3. Proses Laporan Hutang Dalam proses ini dimulai dari data store hutang berupa file hutang dan data store supplier berupa file hutang ke supplier diambil oleh proses laporan hutang. Dari data diatas menghasilkan output berupa laporan hutang perbulan dan laporan hutang dan diterima oleh entity pimpinan. 4. Proses Laporan Piutang Dalam proses ini dimulai dari data store piutang berupa file piutang dan data store pelanggan berupa file piutang pelanggan diambil oleh proses laporan piutang. Dari proses diatas menghasilkan output berupa laporan piutang perbulan dan laporan
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
piutang dan diterima oleh entity pimpinan. 5. Proses Laporan Persediaan Dalam proses ini dimulai dari data store barang berupa file barang diambil oleh proses laporan persediaan. Dari proses diatas menghasilkan output berupa laporan persediaan dan laporan persediaan minim dan diterima oleh entity pimpinan.
V. PENUTUP 5.1
Kesimpulan
Dalam perancangan sistem informasi ini dapat ditarik kesimpulan : 1. Sistem dapat memproses data order pembelian kepada supplier. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan daftar order pembelian. 2. Sistem dapat memproses data penerimaan barang dari supplier. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan bukti penerimaan barang. 3. Sistem dapat memproses data retur kepada supplier. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan daftar retur pembelian. 4. Sistem dapat memproses data penerimaan barang ganti dari supplier. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan daftar retur pembelian. 5. Sistem dapat memproses data order penjualan dari pelanggan. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan daftar order penjualan. 6. Sistem dapat memproses data pengiriman barang kepada pelanggan. Prosesnya terdiri dari
proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan surat jalan dan faktur. 7. Sistem dapat memproses data retur dari pelanggan. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan daftar retur penjualan. 8. Sistem dapat memproses data pengiriman barang ganti kepada pelanggan. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan bukti pengiriman barang ganti. 9. Sistem dapat memproses data pembayaran hutang kepada supplier. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan bukti pembayaran hutang. 10. Sistem dapat memproses data pembayaran piutang dari pelanggan. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan bukti pembayaran piutang. 11. Sistem dapat memproses data penjualan umum. Prosesnya terdiri dari proses penyimpanan, proses pencarian, proses update, proses hapus, dan proses cetak. Proses cetak menghasilkan nota penjualan. 12. Sistem dapat mencetak laporanlaporan yang terdiri dari laporan pembelian perbulan, laporan pembelian berdasarkan supplier, laporan rangking pembelian, laporan penjualan perhari, laporan penjualan perbulan, laporan penjualan berdasarkan sales, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, laporan rangking penjualan, laporan penjualan umum perhari, laporan penjualan umum perbulan, laporan hutang perbulan, laporan hutang, laporan piutang perbulan, laporan piutang, laporan persediaan barang minim dan laporan persediaan barang.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id Makalah Seminar Skripsi 2006
5.2
Saran
Saran yang dapat diberikan kepada sistem informasi ini adalah 1. Sistem ini diharapkan memiliki menu perencanaan order pembelian. 2. Sistem ini diharapkan memiliki menu untuk persetujuan order penjualan. 3. Sistem ini diharapkan memiliki menu untuk back order. 4. Disarankan agar sistem informasi ini dapat dikembangkan ke dalam aplikasi web base.