P U T U S A N Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara :
M. YAMIN,
Umur 42 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat di Jalan Sinar Harapan R.T. 002, R.W. 018, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kelurahan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya TIAR RAMON, S.H.,M.H., Advokat/Pengacara dari Kantor Advokat TIAR RAMON,S.H. & REKAN, yang beralamat kantor di Jalan Baharudin Yusuf Simpang Pelajar, Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau, Propinsi Riau, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Agustus 2014, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan tanggal 22 Agustus 2014 dengan Register Nomor 34/SK/2014/PN.TBH, disebut sebagai PEMBANDING semula sebagai PENGGUGAT;
MELAWAN:
H. L A T I F,
Umur 63 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, alamat di Jalan Soebrantas Kelurahan Tembilahan Hilir Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya DOLLY MARPAUNG,S.H.,M.H. Advokat, Pengacara dan Penasihat Hukum pada Kantor Hukum “MDH & REKAN” beralamat di Gemilang Plaza Lt.2 Jalan Jenderal Sudirman – Tembilahan, Indragiri Hilir-Riau, disebut sebagai TERBANDING semula sebagai TERGUGAT;
Halaman 1 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
PENGADILAN TINGGI tersebut; Telah Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Nomor 228/Pen.Pdt./2014/PT.PBR, tanggal 2 Desember 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini pada Peradilan Tingkat Banding dan pada hari yang sama penunjukan Penitera Pengganti oleh Panitera Pengadilan Tinggi Pekanbaru; Membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini;
Tentang Duduk Perkara Menimbang,
bahwa
Pembanding/Penggugat,
telah
mengajukan
gugatannya tertanggal 23 Desember 2013 yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan
tanggal
24 Desember 2013,
dibawah
Register Nomor 13/Pdt.G/2013/PN.TBH. telah mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat atas nama pribadi dan selaku kuasa mewakili saudarasaudaranya, memiliki sebidang tanah warisan dari orang tuanya yaitu Raja Cik Bin Raja Umbut (Almarhum), yang terletak di parit 22, kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan. Tembilahan Hilir, Kabupaten Indragiri Hilir, yang
berukuran Panjang ± 380 Meter dan lebar ± 320 Meter, dengan
batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan ... Jalan Umum; - Sebelah Timur berbatas dengan ... A. Kariyama; - Sebelah Selatan berbatas dengan Tanah Sungai Indragiri; - Sebelah Barat berbatas dengan ... Tanah Parit 22; Berdasarkan surat pernyataan yang dibuat oleh Raja Cik, orang tua Penggugat pada Tanggal 22 September 1992 yang diketahui dan ditandatangini oleh Lurah Tembilahan Hilir, M. Arsad; 2. Bahwa selaku ahli waris, Penggugat tidak pernah menjual, meminjamkan atau mengalihkan tanah tersebut kepada pihak lain; 3. Bahwa perlu juga Penggugat sampaikan tentang Kronologis tanah tersebut. Tanah Penggugat tersebut berasal dari Nenek Penggugat yang bernama Raja Umbut (Almarhum) yang meninggal pada tahun 1939 di Teluk Pinis Parit 22/23 Tembilahan Hilir, dan meninggalkan warisan berupa sebidang tanah perladangan/perkebunan sebagai mana surat penyataan bersama Ahli waris yang ditandatangani pada tanggal 6 Desember 2010;
Halaman 2 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
4. Bahwa tanpa sepengetahuan dan Izin Penggugat, Tergugat yaitu saudara H. Latif telah dengan sengaja dan tanpa hak serta melakukan yang sifatnya penyerobotan dan menguasai sebagian tanah Penggugat tersebut; Adapun luas tanah Penggugat yang dikuasai oleh Penggugat adalah: ukuran Panjang ± 225 Meter dan Lebar ± 80 Meter. Dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah Ichwanus Sani .± 85 M; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Sungai Indragiri ± 85 M; - Sebelah Barat berbatas dengan tanah Parit 22 ............± 225 M; - Sebelah Timur berbatas dengan tanah H. Latif.............± 225 M; 5. Bahwa akibat perbuatan Tergugat tersebut, maka Penggugat merasa sangat dirugikan oleh Tergugat secara materil. Kerugian materil timbul karena tidak dapatnya Penggugat memanfaatkan dan mengelola tanah tersebut, dan jika ditafsir dengan uang besar kerugian materil Penggugat tersebut adalah sebesar Rp. 75.000.000,- ( tujuh puluh lima juta rupiah); 6. Bahwa oleh karena sudah tidak ada lagi upaya yang dapat Penggugat tempuh dalam penyelesaian tanah dimaksud, maka satu-satunya jalan adalah melalui jalur hukum dengan mengajukan Gugatan secara Perdata ke Pengadilan Negeri Tembilahan untuk mendapatkan kepastian Hukum siapa yang paling berhak atas tanah tersebut nantinya; 7. Bahwa bukti-bukti Penggugat adalah merupakan bukti yang autentik, maka sangat beralasan hukum kiranya, Bapak/Ibu Majelis Hakim yang mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini pada Pengadilan Negeri Tembilahan untuk melakukan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah Terperkara karena Penggugat khawatir bahwa Tergugat sebelum perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht), akan mengalihkan dan atau memperjual belikan tanah dimaksud kepada pihak lain, dan untuk menghindari Gugatan Penggugat nantinya menjadi sia-sia atau menang di atas kertas belaka; 8. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan yang telah Penggugat kemukakan diatas, maka dengan ini mohon kiranya Bapak/Ibu Majelis Hakim yang mulia yang memeriksa dan mengadili perkara di Pengadilan Negeri Tembilahan berkenan untuk memanggil para pihak, baik pihak Penggugat maupun pihak Tergugat, berikut saksi-saksi guna untuk didengar keterangannya dihadapan Persidangan;
Halaman 3 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
Maka berdasarkan hal-hal diatas mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Tembilahan untuk memanggil kedua belah pihak dalam memeriksa dan memutus perkara ini serta berkenan memberikan putusan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan bukti – bukti surat yang diajukian oleh Penggugat adalah syah dan berharga; 3. Menyatakan Penggugat M. YAMIN adalah syah selaku pemilik atas tanah objek perkara yang berukuran Panjang ± 380 Meter dan lebar ± 320 Meter yang terletak di parit 22, kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan Hilir, Kabupaten Indragiri Hilir; Dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan ................ Jalan Umum; - Sebelah Timur berbatas dengan ................ - Sebelah Selatan berbatas dengan .............. Tanah Sungai Indragiri; - Sebelah Barat berbatas dengan ..................Tanah Parit 22; 4. Menyatakan perbuatan Tergugat dalam menguasai tanah Penggugat dan atau dengan melakukan penyerobotan diatas tanah Penggugat yang berukuran Panjang 225 Meter dan Lebar 80 Meter; Dengan batas – batas tanah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah Ichwanus Sani .......... ± 85 M; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Sungai Indragiri ......± 85 M; - Sebelah Barat berbatas dengan tanah Parit 22 ..................... ± 225 M; - Sebelah Timur berbatas dengan tanah H. Latif ......................± 225 M; Adalah Perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad); 5. Menghukum Tergugat untuk mengosongkan dan menyerahkan tanah Penggugat terperkara untuk Penggugat dan bebas dari hak orang lain dan bila perlu dengan bantuan pihak yang berwajib (POLRI) untuk melakukan upaya paksa berupa pengosongan; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi berupa kerugian material sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) seketika dan sekaligus; ---7. Menyatakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) adalah syah dan berharga;---8. Menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun Tergugat melakukan Perlawanan (Verzet), Banding dan atau Kasasi; 9. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya Perkara pada semua tingkat Peradilan;
Halaman 4 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain dalam Pengadilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex Aeuquo et bono). Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat telah mengajukan jawabannya secara tertulis bertanggal 4 Maret 2014, yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut : I.
DALAM EKSEPSI: 1. Eksepsi Disqualifikasi. - Bahwa PENGGUGAT tidak mempunyai hak dan kapasitas untuk bertindak dihadapan hukum untuk menggugat TERGUGAT dalam perkara ini, karena PENGGUGAT tidak memiliki landasan hukum yang jelas sebagai ahli waris, apalagi untuk mewakili para ahli waris. Tidak jelas siapa – siapa saja garis keturunan atau asal usul garis keturunan yang mempunyai hubungan darah yang dapat dijadikan fakta hukum sehingga PENGGUGAT dapat memposisikan dirinya sebagai
PENGGUGAT,
dan
oleh
karenanya
juga
PENGGUGATuntuk mengajukan gugatan ini tidak memiliki persona standi in judicio untuk mewakili dan mengajukan gugatan; Kepemilikan PENGGUGAT atas tanah objek sengketa yang terletak di Parit 22 Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri, yang berukuran Panjang ± 380 meter dan Lebar ± 320 meter tidak didukung dengan landasan dasar dalil gugatan dan hubungan hukum yang kuat dan melekat kepada PENGGUGAT yang menerangkan bahwa PENGGUGAT adalah pemilik atas tanah sengketa yang berasal dari warisan. Karena PENGGUGAT bukan pemilik, maka terhadap tanah yang disengketakan / diserobot TERGUGAT ( berukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 80 meter ) yang merupakan bagian didalamnya dari tanah berukuran Panjang ± 380 meter dan Lebar ± 320 meter tidak perlu dipertimbangkan, dan gugatannya patut untuk ditolak; PENGGUGAT tidak mempunyai dasar dan hubungan hukum dengan tanah objek sengketa, apalagi dengan TERGUGAT, sehingga PENGGUGAT bukanlah pemilik tanah sengketa, PENGGUGAT adalah PENGGUGAT yang tidak beretikat baik dan tidak berkualitas, tidak mempunyai hak dan kapasitas untuk menggugat TERGUGAT;
Halaman 5 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka beralasan hukum untuk menyatakan gugatan PENGGUGAT cacat formil
error in
persona dalam bentuk diskualifikasi in persona. 2. Eksepsi Obscuur Libel. - Tentang batas sempadan tanah: Bahwa petitum PENGGUGAT point 3, tentang batas –batas sempadan tanahnya,
PENGGUGAT tidak menyebutkan batas
sempadan tanah sebelah TIMUR, berakibat objek kedudukan tanah sengketa yang dituntut tidak jelas / kabur objeknya; - Tentang asal muasal PENGGUGAT memperoleh tanah: Bahwa dalil posita PENGGUGAT pada point 1 dan point 3 tentang asal muasal PENGGUGAT memperoleh tanah berukuran Panjang ± 380 meter dan ± Lebar 320, dalil PENGGUGAT tersebut tidak bisa dijadikan dasar bukti kepemilikan PENGGUGAT. Dalil gugatan PENGGUGAT antara point 1 dengan point 3 berdiri sendiri – sendiri tidak saling terkait / tidak sejalan, berakibat gugatan PENGGUGAT obscuur libel atas kepemilikan tanahnya yang berasal dari warisan; - Tentang ukuran lebar tanah yang menjadi sengketa: Bahwa pada posita PENGGUGAT point 4 posita dibuat tidak cermat, Penggugat tidak kosisten atas ukuran tanah yang digugat, berapa sebenarnya LEBAR tanah PENGGUGAT yang menjadi objek sengketa, apakah yang berukuran panjang ± 225 meter dan LEBAR ± 80 meter atau yang berukuran panjang ± 225 meter dan LEBAR ± 85 meter ? gugatan PENGGUGAT obscuur libel mengenai ukuran lebar objek tanahnya; - Tentang tanah objek yang menjadi sengketa: Bahwa gugatan PENGGUGAT patut ditolak secara tegas, karena gugatan PENGGUGAT tidak secara tegas menjelaskan tanah yang mana yang menjadi objek sengketa. Pada positanya disebutkan tanah terperkara adalah pada point 4 yang mendalilkan sebagian tanah PENGGUGAT yang berukuran panjang ± 225 meter dan LEBAR ± 80 meter diserobot TERGUGAT, namun sementara pada dalil petitumnya point 3 menyatakan M. Yamin ( PENGGUGAT ) adalah pemilik sah atas tanah objek perkara yang berukuran Panjang ± 380 meter dan ± Lebar 320. Gugatan
Halaman 6 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
PENGGUGAT
cacat
formil,
cacat
obscuur
libel,gugatan
PENGGUGAT patut ditolak atau setidak - tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa gugatan PENGGUGAT tidak cermat, kualifikasi objek gugatan PENGGUGAT dibuat tidak substansial dan terinci objek permasalahan tanah yang menjadi sengketa tidak jelas objeknya, apakah hanya pada tanah yang berukuran Panjang ± 380 meter dan ± Lebar 320 atau pada tanah berukuran panjang ± 225 meter danLEBAR ± 80 meter, berakibat gugatan PENGGUGAT menjadi obscure libel atas objek tanah yang menjadi sengketa dan gugatannya patut ditolak atau setidak-tidaknya patut untuk tidak dapat diterima. - Tentang tuntutan ganti kerugian materil: Bahwa PENGGUGAT dalam dalil posita gugatannya point 5 menuntut TERGUGAT berupa ganti kerugian materil sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), sementara PENGGUGAT dalam dalil petitumnya point 6 menuntut ganti kerugian materil sebesar
Rp.
50.000.000,-
(lima
puluh
juta
rupiah),
dalil
PENGGUGAT mengenai tuntutan ganti rugi tidak konsisten, antara dalil posita point 5 dengan petitumnya point 6 tidak sinkron, tidak sejalan, dalil PENGGUGAT saling bertentangan/kontroversi antara dalil posita dan petitumnya, mengakibatkan cacat formil/cacat obscuur libel dalil tuntutan ganti rugi materilnya, gugatannya patut ditolak atau setidak-tidaknya patut untuk tidak dapat diterima; 3. Eksepsi Plurium Litis Consortium. - Gugatan PENGGUGAT kurang pihak: Bahwa terhadap petitum PENGGUGAT point 3 dan 4 perlu TERGUGAT tanggapi sebagai berikut: Bahwa TERGUGAT memperoleh tanah didasarkan dari membeli besama KHM. SAID ABD. GANI dan tanah tersebut diperoleh dari jual
beli
antara
KHM.
SAID
ABD.
GANI
dengan
RAJA
ABDURAHMAN ( Atan ) pada tanggal 24 September 1992. Pada saat jual beli, ukuran tanah yang dibeli KHM. SAID ABD. GANI, lebar 320 meter dan panjang 380 meter, kemudian oleh KHM. SAID ABD. GANI dikapling menjadi 4 bagian, 2 bagian untuk KHM. SAID
Halaman 7 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
ABD. GANI dan 2 bagian diperuntukan untuk TERGUGAT ( H. LATIF ). Tanah yang dijual RAJA ABDURAHMAN ( Atan ) kepada KHM. SAID ABD. GANI tersebut atas dasar yang tidak terpisahkan dengan Surat Pernyataan dari saudara sekandung RAJA ABDURAHMAN ( ATAN ) yaitu RAJA CIK, RAJA AHMAD YUSUF dan RAJA ZAINAL ABIDIN, tanggal 22 September 1992 yang diketahui oleh Lurah Tembilahan Hilir M. ARSYAD; Bahwa agar gugatan PENGGUGAT dapat diselesaikan secara sempurna, maka pihak - pihak yang berkaitan dan mempunyai hubungan hukum erat dalam hal jual beli yaitu : KHM. SAID ABD. GANI dan RAJA ABDURAHMAN ( ATAN ) serta saudara sekandungnya RAJA CIK, RAJA AHMAD YUSUF, RAJA ZAINAL ABIDIN serta Pemerintah Desa / Kelurahan, diikutsertakan sebagai pihak TERGUGAT /
haruslah ditarik
TURUT TERGUGAT
dalam perkara ini; Bahwa berdasarkan eksepsi-eksepsi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa dalil gugatan Penggugat dibuat tidak cermat, merupakan gugatan yang tidak sempurna dan selayaknya “ditolak” dan atau setidak tidaknya dinyatakan “tidak dapat diterima”; Bahwa karena itu adalah sangat beralasan dan berdasarkan hukum, apabila TERGUGAT mohon kepada yang terhomat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenan memutuskan eksepsi TERGUGAT lebih dahulu sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan eksepsi TERGUGAT. 2. Menolak gugatan PENGGUGAT seluruhnya. A t a u, setidak-tidaknya: 1. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima seluruhnya. 2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini. Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tembilahan yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, maka;
Halaman 8 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
II. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa TERGUGAT menolak secara tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan PENGGUGAT dalam gugatannya, kecuali yang diakui TERGUGAT secara jelas dan tegas; 2. Bahwa seluruh dalil-dalil yang TERGUGAT kemukakan dalam bagian Eksepsi diatas, mohon dipandang termasuk dan atau merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam bagian dalam pokok perkara ini; 3. Bahwa untuk dikoreksi nama H. LATIF ( Haji LATIF ) nama panggilan kehidupan sehari – hari, nama TERGUGAT sebenarnya adalah ABDUL LATIF (H. ABDUL LATIF ); 4. Bahwa gugatan PENGGUGAT tidak jelas mengenai tanah terperkara yang menjadi objek yang disengketakan. Apakah tanah objek sengketa sebagaimana yang tersebut dalam dalil PENGGUGAT point 4 atau yang tersebut dalam dalil PENGGUGAT pada petitumnya point 3 dan 4. Gugatan PENGGUGAT dibuat tidak cermat dan tidak sempurna, sehingga objek yang menjadi sengketa tidak jelas /kabur objeknya, dan gugatan PENGGUGAT cacat formil obscuur libel, patut ditolak, setidak – tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; 5. Bahwa tanah milik TERGUGAT ( H. LATIF ) yang sekarang ini menjadi objek sengketa, sudah pernah diadili dan diperiksa di Pengadilan Negeri Tembilahan dalam register Nomor : 06/PDT.G/2007 PN. TBH pada tanggal 09 Agustus 2007, dimana pada perkara gugatan terdahulu H. LATIF digugat oleh PENGGUGAT SULASTRI Binti SUKARI atas perbuatan melawan hukum. PENGGUGAT SULASTRI Binti SUKARI diwakili oleh Kuasa Hukumnya Tiarramon, SH, MH, Zainuddin, SH - Agus Wijaya, SH dari Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ) Riau Cabang Tembilahan, dalam dalil gugatannya PENGGUGAT SULASTRI Binti SUKARI mendalilkan memperoleh tanah objek sengketa pada tanggal 14 Mei 2002 dengan cara membeli dari RAJA ABDULLAH Bin RAJA ATAN, tanah tersebut tanpa hak dan melawan hukum dirampas atau diserobot oleh TERGUGAT H. LATIF; Bahwa perkara tersebut diatas diperiksa dan diadili dalam proses peradilan yang panjang dari tingkat Pengadilan Negeri ( PN ), Pengadilan Tinggi ( PT ), Mahkamah Agung RI ( MA ) dan tingkat Peninjauan Kembali ( PK ) dan telah memperoleh
putusan yang
Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
berkekuatan hukum tetap, dimana pada setiap tingkat peradilan H. LATIF dimenangkan; Bahwa sekarang ini, di objek sengketa yang sama kembali H. LATIF digugat oleh PENGGUGAT M. YAMIN yang diwakili oleh Kuasa Hukum yang sama dalam perkara gugatan terdahulu yaitu ZAINUDDIN, SH.; 6. Dalil Gugatan PENGGUGAT point 1 dan point 3: Bahwa perkara ini, di tanah objek sengketa yang sama sudah pernah diperiksa dan diadili pada pengadilan yang sama, Pengadilan Negeri Tembilahan dan di tingkat Peninjauan Kembali ( PK )
telah
memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap; Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan PENGGUGAT dalam gugatannya tidak menjelaskan scara tegas dasar hukum peristiwa yang mendasari isi gugatannya. Dalil posita PENGGUGAT point 1 dan point 3 tentang perolehan kepemilikan tanahnya PENGGUGAT yang berukuran Panjang ± 380 meter dan Lebar ± 320 meter adalah dalil gugatan yang patut dinyatakan kabur dan tidak jelas, karena dalil gugatan PENGGUGAT
tidak
dijelaskan
kapan
dan
atas
dasar
apa
PENGGUGAT memperoleh hak atas tanah objek sengketa, dalil PENGGUGAT juga tidak secara tegas menerangkan apakah tanah objek sengketa diperoleh langsung dari neneknya RAJA UMBUT atau melalui
orang
PENGGUGAT
tuanya
RAJA
bertambah
CIK
kabur
sebagai karena
warisan.
Gugatan
PENGGUGAT
tidak
menjelaskan siapa sebenarnya PENGGUGAT dan siapa-siapa saja yang berhak atas objek warisan dan berapa luas tanah diperoleh oleh masing – masing ahli waris serta atas dasar apa PENGGUGAT memiliki tanah objek sengketa; Bahwa
kekaburan
gugatan
PENGGUGAT
terbukti
dari
Surat
Pernyataan tanggal 22 September 1992 dari RAJA CIK orang tua PENGGUGAT ( posita point 1 ) yang tidak sinkron dan sejalan dengan Surat Pernyataan bersama ahli waris tanggal 6 Desember 2010 yang merupakan warisan peninggalan nenek PENGGUGAT RAJA UMBUT ( posita point 3 ), dalam positanya tersebut tidak ada disebutkan bahwa PENGGUGAT menerima tanah warisan yang sekarang ini menjadi tanah objek sengketa;
Halaman 10 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
Bahwa perlu TERGUGAT pertanyakan kepada PENGGUGAT? bahwa “kalaupun benar“ PENGGUGAT menerima tanah warisan yang berukuran lebar 320 meter dan panjang 380 meter dari orang tuanya RAJA CIK berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 22 September 1992, maka yang menjadi pertanyaan adalah apakah dalam Surat Pernyataan tanggal 22 September 1992 yang dibuat RAJA CIK tersebut ada disebutkan nama PENGGUGAT penerima warisan? Bahwa kalaupun yang dimaksud PENGGUGAT Surat Pernyataan tanggal 22 September 1992 yang dibuat RAJA CIK yang diketahui oleh Lurah Tembilahan Hilir M. ARSYAD itu sama dengan Surat Pernyataan dibuat oleh RAJA CIK, RAJA AHMAD YUSUF dan RAJA ZAINAL ABIDIN, tanggal 22 September 1992 yang diketahui oleh Lurah Tembilahan Hilir M. ARSYAD, maka PENGGUGAT telah salah membaca / memahami / mengartikan / menafsirkan apa yang tertulis dalam Surat Pernyataan tanggal 22 September 1992 tersebut. Dalam surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani RAJA CIK, RAJA AHMAD YUSUF dan RAJA ZAINAL ABIDIN, dapat dibaca, isi pernyataannya tidak ada disebutkan PENGGUGAT penerima warisan; Bahwa berdasarkan penjelasan diatas, maka tidak ada hak dan kapasitas PENGGUGAT untuk bertindak
dihadapan hukum untuk
menggugat TERGUGAT dalam perkara ini. Tidak jelas garis keturunan atau asal usul PENGGUGAT yang dapat dijadikan fakta kedudukan hukum yang bisa memposiskan PENGGUGAT sebagai ahli waris dan juga kedudukannya untuk bertindak sebagai PENGGUGAT dalam perkara ini, sehingga PENGGUGAT tidak memiliki persona standi in judicio bertindak dihadapan hukum untuk mewakili dan juga untuk mengajukan gugatan; Bahwa dari keseluruhan dalil gugatan PENGGUGAT tidak ditemukan bahwa PENGGUGAT
mempunyai dasar dan hubungan hukum
kepemilikan yang melekat dengan tanah objek sengketa, apalagi dengan TERGUGAT, gugatan PENGGUGAT cacat fomil dan obscuur libel, dan patut untuk tidak dapat diterima. Vide: Yurusprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia 7 Juli 1971, Reg. No. 294 K / Sip / 1971, menyatakan bahwa gugatan harus diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum.
Halaman 11 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
7. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT yang mendalilkan bahwa sebagian dari tanah PENGGUGAT sebagaimana tersebut pada point 1 dan point 3 surat gugatan PENGGUGAT telah dikuasai TERGUGAT secara tanpa izin dan dengan sengaja dan tanpa hak telah menyerobot dan menguasai sebagian tanah PENGGUGAT dengan ukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 80 meter dengan batas-batas: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah Ichwanus Sani ± 85 meter; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Sungai Indragiri ± 85 meter; - Sebelah Barat berbatas dengan tanah Parit 22 ± 225 meter; - Sebelah Timur berbatas dengan tanah H. Latif ± 225 meter; Bahwa TERGUGAT tidak menerima atas tuduhan dari PENGGUGAT yang mengatakan bahwa TERGUGAT dengan sengaja dan tanpa hak telah menyerobot tanah PENGGUGAT, hal ini menimbulkan fitnah dan serangan yang bersifat pribadi bagi TERGUGAT serta perbuatan yang tidak menyenangkan yang dilakukan oleh PENGGUGAT terhadap TERGUGAT, perbuatan PENGGUGAT dapat dikatagorikan tindak pidana, berupa ancaman pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan; 8. Bahwa
tidak benar dikatakan bahwa TERGUGAT menyerobot dan
menguasai
tanah
PENGGUGAT
sebagaimana
yang
didalilkan
PENGGUGAT pada dalil gugatannya point 4, yaitu tanah yang berukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 80 meter dengan batasbatas: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah Ichwanus Sani ± 85 meter; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Sungai Indragiri ± 85 meter; - Sebelah Barat berbatas dengan tanah Parit 22 ± 225 meter; - Sebelah Timur berbatas dengan tanah H. Latif ± 225 meter; Gugatan PENGGUGAT atas tanah sengketa fatal objeknya, karena ukuran lebar tanah dan ukuran lebar batas – batas tanahnya tidak sama, berukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 80 meter atau berukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 85 meter. Dengan tegas TERGUGAT katakan, bahwa tanah yang TERGUGAT kuasai seluas ± 30.400 M2 atau 80 M X 380 M bebas dari segala penguasaan orang lain, tanah tersebut telah TERGUGAT garap dan
Halaman 12 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
usahai dengan tanaman padi dan juga dibuat tanggul.
Bahwa
TERGUGAT tidak kenal dengan tanah yang berukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 80 meter maupun yang berukuran ± 225 meter dan lebar
± 85 meter, demikian pula dengan batas sempadan tanah pada
bagian UTARA ( Ichwanus Suni ) dan TIMUR ( H. Latif ). 9. Bahwa perlu TERGUGAT tegaskan dan jelaskan, bahwa benar TERGUGAT ada memiliki dan menguasai tanah yang terletak di Parit 22 Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir seluas ± 30.400 M2 atau 80 M X 380 M dengan batasbatas: -
Sebelah Utara berbatas dengan
: Jalan Umum;
-
Sebelah Timur berbatas dengan
: Tanah KHM Said Abd Gani;
-
Sebelah Selatan berbatas dengan
: Sungai Indragiri;
-
Sebelah Barat berbatas dengan
: Parit 22;
Tanah tersebut sesuai dengan surat keterangan Nomor : 363/495.4/92, yang diterbitkan oleh Kepala Kelurahan Tembilahan Hilir, M. ARSYAD dan diregister Nomor : 358/X/1992 diketahui oleh Camat Tembilahan Drs. M. FIKRI, tertanggal 30 September 1992; Tanah dimaksud diatas diperoleh TERGUGAT dari membeli besama KHM. SAID ABD. GANI dan tanah tersebut diperoleh dari jual beli KHM. SAID ABD. GANI dengan RAJA ABDURAHMAN ( Atan ) pada tanggal 24 September 1992. Pada saat jual beli, ukuran tanah yang dibeli KHM. SAID ABD. GANI, lebar 320 meter dan panjang 380 meter dengan batas-batas: -
Sebelah Utara berbatas dengan
: Jalan Umum;
-
Sebelah Timur berbatas dengan
: Tanah Akup ( Kariyam );
-
Sebelah Selatan berbatas dengan
: Sungai Indragiri;
-
Sebelah Barat berbatas dengan
: Parit 22 / Raja Cik;
Tanah tersebut kemudian oleh KHM. SAID ABD. GANI dikapling menjadi 4 bagian, 2 bagian untuk KHM. SAID ABD. GANI dan 2 bagian diperuntukan untuk TERGUGAT
( H. LATIF ).
Dari penjelasan TERGUGAT di atas, jadi tidak benar dalil PENGGUGAT yang mengatakan bahwa
TERGUGAT secara melawan hukum
menyerobot dan menguasai tanah PENGGUGAT;
Halaman 13 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
10.Bahwa dalil PENGGUGAT pada point 5. Bahwa perlu TERGUGAT jelaskan dan tegaskan, bahwa pemilik awal tanah tersebut adalah RAJA ABDURAHMAN ( atan ) yang dijual kepada KHM. SAID ABD. GANI, pada tanggal 24 September 1992, dengan ukuran lebar 320 meter dan panjang 380 meter. Tanah tersebut adalah tanah waris sebagaimana dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari saudara sekandung RAJA ABDURAHMAN ( ATAN ) yaitu RAJA CIK, RAJA AHMAD YUSUF dan RAJA ZAINAL ABIDIN, tanggal 22 September 1992 yang diketahui oleh Lurah Tembilahan Hilir M. ARSYAD.
Dan kemudian tanah tersebut oleh KHM. SAID ABD. GANI
dikapling menjadi 4 bagian, 2 bagian untuk KHM. SAID ABD. GANI dan 2 bagian diperuntukan untuk TERGUGAT ( H. LATIF ); Bahwa dalil PENGGUGAT yang mengatakan tanah seluas ukuran lebar ± 320 meter
dan panjang ± 380 meter yang terletak di Parit 22
Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir adalah miliknya PENGGUGAT adalah dalil yang terlalu mengada – ngada, tidak ada dasar dan fakta hukumnya, karena tanah tersebut sudah di jual beli antara KHM. SAID ABD. GANI dengan RAJA ABDURAHMAN ( Atan ) pada tanggal 24 September 1992. Bahwa PENGGUGAT menuntut TERGUGAT berupa tuntutan ganti kerugian materil sebesar Rp. 75.000.000 ,- ( tujuh puluh lima juta rupiah ),
sangat
tidak
rasional
dan
tidak
beralasan
hukum,
karena
PENGGUGAT pada dalil tuntutannya tidak secara tegas dan jelas, yaitu tuntutan ganti kerugian atas objek tanah yang mana ? apakah atas tanah yang berukuran lebar 320 meter dan panjang 380 meter atau atas tanah yang berukuran panjang ± 225 meter dan lebar ± 80 meter? Tuntunan ganti kerugiannya disamping tidak memadai dan tidak rasional, juga dalilnya kabur, tidak jelas atas objek yang mana? Bahwa sangat tidak beralasan PENGGUGAT menuntut ganti kerugian materil dari TERGUGAT sebesar Rp. 75.000.000 ,- ( tujuh puluh lima juta rupiah ), dan juga tidak ada unsur melawan hukum yang dilakukan TERGUGAT, karena tanah tersebut adalah milik TERGUGAT, dan telah dikuasai sejak tahun 1992, PENGGUGAT lah yang sangat keliru tanpa alasan hukum yang jelas tiba-tiba secara sepihak mengklaim tanah milik TERGUGAT.
Halaman 14 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
11.Bahwa tuntutan ganti kerugian PENGGUGAT terhadap TERGUGAT patut tidak perlu dipertimbangkan dan dikabulkan, karena PENGGUGAT sendiri tidak konsisten atas jumlah besarnya tuntuntan, dimana antara dalil PENGGUGAT pada positanya point 5 dengan petitumnya point 6 tidak sejalan, sangat kontradiktif / bertentangan. Pada positanya point 5 menuntut kerugian materil sebesar Rp. 75.000.000 ,- (tujuh puluh lima juta rupiah), sedangkan pada petitumnya point 6 menuntut ganti kerugian materil sebesar Rp. 50.000.000 ,- (lima puluh juta rupiah ); 12.Bahwa
perlu
PENGGUGAT ketahui, bahwa
tanah TERGUGAT
( sekarang tanah objek sengketa ) secara de fakto dan de jure telah dikuasai TERGUGAT sejak tahun 1992, sudah berjarak 22 tahun ( dua puluh dua tahun ) baru di klaim PENGGUGAT sekarang ini; 13.Bahwa jadi tidak ada unsur perbuatan perbuatan melawan hukum yang dilakukan TERGUGAT sehingga membuat PENGGUGAT dirugikan, justru TERGUGAT yang merasa dirugikan, difitnah dan dituduh menyerobot tanah PENGGUGAT, pada hal patut PENGGUGAT ketahui bahwa
tanah TERGUGAT merupakan satu bagian
yang tidak
terpisahkan dari pembelian awal oleh KHM. SAID ABD GANI pada tanggal 24 September 1992; 14.Bahwa PENGGUGAT dalam dalil gugatannya point 7, yang mendalilkan PENGGUGAT memiliki bukti-bukti yang autentik, hanyalah dalil sepihak PENGGUGAT, keseluruhan dalil gugatannya tidak jelas dasar hukum bukti kepemilikannya, dibuktikan nanti pada sidang pembuktian; 15.Bahwa permohonan sita jaminan yang diajukan PENGGUGAT tidak memiliki landasan hukum yang memadai serta tidak rasional, harus ditolak,
tidak
perlu
dipertimbangkan
dan
dikabulkan,
karena
bertentangan dengan asas kepastian hukum; Maka, berdasarkan alasan-alasan yang TERGUGAT kemukakan tersebut diatas, TERGUGAT mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: I.
DALAM EKSEPSI. 1. Menyatakan menerima Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
Halaman 15 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
2. Menyatakan menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. II. DALAM POKOK PERKARA. 1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; 2. Menyatakan secara hukum Surat Keterangan Nomor: 363/495.4/92, yang diterbitkan oleh Kepala Kelurahan Tembilahan Hilir, M. ARSYAD dan diregister Nomor : 358/X/1992 diketahui oleh Camat Tembilahan Drs. M. FIKRI, tertanggal 30 September 1992 dan tanah objek sengketa sah milik TERGUGAT; 3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini. A t a u, jika Majelis Hakim yang mememeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya ( ex aequeo et bono ). Menimbang, bahwa uraian-uraian tentang hal selengkap dan selebihnya yang tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri Tembilahan tanggal 26 Mei 2014 Nomor
13/Pdt.G/2013/PN.TBH, dengan amar selengkapnya adalah
berbunyi sebagai berikut: DALAM EKSEPSI. - Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA. - Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; - Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp. 371.000,- (tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Menimbang, bahwa dengan Risalah Pernyataan Permohonan Banding Nomor 13/Pdt.G/2013/PN.TBH, yang dibuat oleh Panitera Muda Hukum Pengadilan Negeri Tembilahan
telah menyatakan bahwa pada tanggal 9 Juni
2014 Kuasa Penggugat telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus Pengadilan Negeri Tembilahan tanggal 26 Mei 2014
Nomor 13
/Pdt.G/2013/PN.TBH, untuk diperiksa dan diputus pada Peradilan Tingkat Banding, dan Pernyataan Banding ini telah diberitahukan secara sah dan seksama pada tanggal 24 Juni 2014 kepada Kuasa Terbanding/Tergugat; Menimbang, bahwa untuk melengkapi permohonan bandingnya Kuasa Pembanding/Penggugat telah mengajukan Memori Banding bertanggal 18
Halaman 16 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
Agustus 2014, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan pada tanggal 22 Agustus 2014, dan telah pula diserahkan/disampaikan kepada Kuasa Terbanding/Tergugat pada tanggal 28 Agustus 2014 secara sah dan seksama; Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding/Tergugat untuk menjawab Memori Banding dari Pembanding/Penggugat telah mengajukan Kontra Memori Banding bertanggal 8 September 2014, dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan pada tanggal 8 September 2014, dan telah pula diserahkan/disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding/Penggugat pada tanggal 9 September 2014 secara sah dan seksama; Menimbang, bahwa dengan Relas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara Banding Nomor 13/Pdt.G/2013/PN.TBH, Kuasa Hukum Pembanding/ Penggugat pada tanggal 1 Oktober 2014, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding/Tergugat pada tanggal 2 Oktober 2014, oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tembilahan yang telah menerangkan bahwa sebelum berkas perkara ini dikirimkan ke-Pengadilan Tinggi telah diberitahukan kesempatan untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tembilahan;
Tentang Pertimbangan Hukum Menimbang,
bahwa
permohonan
banding
dari
Kuasa Hukum
Pembanding/Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tatacara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa
Kuasa Hukum Pembanding/Penggugat dalam
bandingnya telah mengajukan Memori Bandingnya yang pada pokoknya meminta kepada Majelis Tingkat Banding dalam putusannya membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tembilahan Nomor 13/Pdt.G/2013/PN.TBH, tanggal 26 Mei 2014, dengan mengadili sendiri mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menimbang,
bahwa
terhadap
apa
yang
diuaraikan
oleh
Pembanding/Penggugat dalam memori bandingnya tentang pertimbangan Hakim Tingkat Pertama pada halaman 31 alenia pertama menurut Majelis Hakim Tingkat Banding sudah tepat, sebab
pendapat itu sudah mengacu
kepada azas pembuktian siapa yang menyatakan sesuatu hak wajib membuktikannya;
Halaman 17 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
Menimbang, bahwa ternyata benar Penggugat/Pembanding tidak ada mengajukan bukti kepemilikan atas tanah sengketa, tetapi hanya menyebut garis silsilah keturunan ranji keluarga dari Penggugat sementara hal itu bukanlah bukti alas hak seperti dimaksudkan oleh hukum acara perdata; Menimbang,
bahwa
dari
semua
isi
memori
bandingnya
Pembanding/Penggugat pada pokoknya sudah dipertimbangkan oleh Hakim Tingkat
Pertama
dalam
putusannya,
maka
alasan-alasan
Pembanding/Penggugat tersebut tidak berdasar secara hukum makaharus ditolak; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Tembilahan
tanggal
26 Mei 2014 Nomor
13/Pdt.G/2013/PN.TBH, Memori Banding dari Kuasa Hukum Pembanding/ Penggugat
serta
Terbanding/Tergugat,
Kontra maka
Memori
Banding
Pengadilan
Tinggi
dari dapat
Kuasa
Hukum
menyetujui
dan
membenarkan putusan Hakim Tingkat Pertama, oleh karena pertimbanganpertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan yang menjadi dasar dalam putusannya; Menimbang, bahwa oleh karena pertimbangan Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar maka pertimbangan-pertimbangan Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan diajadikan dasar dalam pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi sehingga Putusan Pengadilan Negeri Tembilahan tanggal 26 Mei 2014 Nomor 13/Pdt.G/2013/PN.TBH, dapat dipertahankan dalam tingkat banding dan haruslah dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena pihak Pembanding/Penggugat tetap dipihak yang dikalahkan, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam peradilan tingkat banding, maka Pembanding/Penggugat dihukum untuk membayar semua biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan; Mengingat Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum jo.Undang Undang Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor: 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum jo.Undang Undang jo.Undang Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Umum,
ketentuan pasal 199, pasal 293 RBG, dan ketentuan perundang undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini:
Halaman 18 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
M E N G A D I L I: -
Menerima permohonan banding Kuasa Hukum Pembanding/Penggugat;
-
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tembilahan tanggal 26 Mei 2014 Nomor 13/Pdt.G/2013/PN.TBH, yang dimohonkan banding tersebut;
-
Menghukum Pembanding/Penggugat
untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000.00-( Seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada hari Kamis tanggal 5 Februari 2015 oleh kami Parlindungan Napitupulu,SH.M.Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis, Ewit Soetriadi,S.H.,M.H. dan Nelson Samosir,S.H,,M.H.,masingmasing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Tinggi Pekanbaru tanggal 2 Desember
Ketua Pengadilan
2014 Nomor 228/Pen.Pdt/2014/
PT.PBR untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 12 Februari 2015 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota, Herawati,S.H.,
Panitera
serta
dibantu
oleh
Sinta
Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut akan
tetapi tanpa dihadiri pihak-pihak dalam perkara ini;
Hakim-Hakim Anggota,
Ewit Soetriadi,S.H.,M.H.
Hakim Ketua Majelis,
Parlindungan Napitupulu,S.H.,M.Hum.
Nelson Samosir,S.H.,M.H. Panitera Pengganti,
Sinta Herawati,S.H.
Halaman 19 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR
Perincian Biaya Proses : 1. Materai........................................Rp.
6.000,00-
2. Redaksi ......................................Rp.
5.000,00-
3. Administrasi ...............................Rp.139.000,00Rp.150.000,00(seratus lima puluh ribu rupiah)
Halaman 20 dari 20 Putusan Nomor 228/PDT/2014/PT.PBR