1
P U T U S A N Nomor : 24/PID.SUS/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
Nama Lengkap
: EBEN EZER KARO-KARO.
Tempat Lahir
: Karo.
Umur / Tanggal Lahir
: 47 tahun / 14 Desember 1967.
Jenis Kelamin
: Laki-laki.
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia. Tempat Tinggal
: Perumahan Puskesmas Nagori Silima Hutabarat Kecamatan Pematang Silima Huta Kabupaten Simalungun.
Agama
: Kristen
Pekerjaan
: PNS.
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penatapan Penahanan oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 03 Mei 2014 sampai dengan tanggal 22 Mei 2014; 2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 23 Mei 2014 sampai dengan tanggal 1 Juli 2014; 3. Perpanjangan Ketua Pengadilan yang pertama, sejak tanggal 02 Juli 2014 sampai dengan 31 Juli 2014; 4. Perpanjangan Ketua Pengadilan yang kedua, sejak tanggal 01 Agustus 2014 sampai dengan 30 Agustus 2014; 5. Penuntut Umum, sejak tanggal 28 Agustus 2014 sampai dengan 16 September 2014; 6. Hakim Pengadilan Negeri Simalungun, sejak tanggal 12 September 2014 sampai dengan 11 Oktober 2014; 7. Ketua Pengadilan Negeri Simalungun, sejak tanggal 12 Oktober 2014 sampai dengan 10 Desember 2014; 8. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 08 Desember 2014 sampai dengan tanggal 06 Januari 2015 ;
Perpanjangan ............
2
9. Perpanjangan Penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 23 Desember
2014 Nomor : 883/Pen.Pid/2014/PN.Mdn, sejak tanggal 07
Januari 2015 sampai dengan tanggal 07 Maret 2015 ;
Pengadilan Tinggi Tersebut : Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal
14 Januari 2015 Nomor : 24/PID.SUS/2015/PT.MDN tentang
penunjukan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadli perkara ini pada tingkat banding. Telah membaca berkas perkara dan surart-surat
yang bersangkutan
serta resmi putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 02 Desember 2014 Nomor : 532/Pid.Sus/2014/PN.Sim dalam perkara Terdakwa tersebut.
Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan sebagaimana tersebut dalam dakwaannya Nomor Register Perkara :PDM-92/Siant/Ep.3/08/2014 yang pada pokonya sebagai berikut: PERTAMA: Bahwa ia terdakwa EBEN EZER KARO-KARO, pada hari Jumat, tanggal 02 Mei 2014 sekira pukul 15.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan Mei tahun 2014 atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2014, bertempat di dalam perumahan Puskesmas Nagori Tiga Raja Kecamatan Pematang Silima Huta Kabupaten Simalungun atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
Narkotika
Golongan
I bukan
tanaman, perbuatan
tersebut
dilakukan oleh para terdakwa dengan cara sebagai berikut: Berawal pada hari Selasa tanggal 29 April 2014 sekira pukul 22.00 Wib bertempat di Simpang Merek Kecamatan Merek Kabupaten Tanah Karo, terdakwa membeli narkotika jenis shabu dari ALEX (DPO) sebanyak 5 (lima) bungkus kecil DENGAN HARGA Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah). Dimana tujuan terdakwa membeli narkotika jenis shabu tersebut untuk terdakwa pergunakan sendiri dengan cara terdakwa merakit bong yang terbuat dari botol dan pada tutupnya memakai pipet, selanjutnya terdakwa mengambil kaca pirex dan ke dalam kaca pirex itu terdakwa masukkan sedikit shabu lalu terdakwa bakar, setelah mengeluarkan asap maka asapnya terdakwa hisap dengan alat bantu bong. Kemudian pada hari Jumat tanggal 02 Mei 2014 sekira pukul 15.30 Wib ..............
3
Wib saksi ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF NOOR SOLIN (masing-masing anggota polri pada Polres Simalungun) menerima informasi dari masyarakat bahwa di Perumahan Puskesmas Nagori Tiga Raja Kecamatan Pematang Silima Huta Kabupaten Simalungun sering terjadi penyalahgunaan narkotika jenis shabu. Sesuai dengan informasi tersebut dan atas perintah Pimpinan maka saksi ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF NOOR
SOLIN
langsung
melakukan
pengintaian
terhadap
Perumahan
Puskesmas yang dihuni oleh terdakwa EBEN EZER KARO-KARO. Selanjutnya saksi ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF NOOR SOLIN mengetuk pintu rumah terdakwa dan dibuka oleh terdakwa, lalu ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan
saksi
SYARIEF
NOOR
SOLIN
menginterogasi
terdakwa
dengan
menanyakan apa terdakwa ada menyimpan narkotika di dalam rumah terdakwa dan saat itu juga terdakwa memberitahukan dan memperlihatkan bahwa terdakwa ada menyimpan narkotika jenis shabu yang disembunyikan di dalam sebuah periuk yang di dalamnya terdapat 5 (lima) bungkus kristal putih diduga narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah bong dan 3 (tiga) buah mancis. Kemudian terdakwa berikut dengan barang bukti berupa 5 (lima) bungkus plastik klip transparan berisi kristal bening diduga narkotika jenis shabu 1 (satu) buah botol plastik warna putih bekas obat gelita spon, 1 (satu) buah bong dari botol plastik lengkap dengan kaca pirex dan pipet plastik, 3 (tiga) buah mancis, 1 (satu) buah periuk, 2 (dua) unit hand phone terdiri dari 1 (satu) unit merk blackberry dan 1 (satu) unit merk sony dibawa ke Polres Simalungun guna diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Adapun terdakwa dalam menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I bukan tanaman tersebut tidak ada mendapat ijin dari pemerintah yang berwenang maupun dari Departemen Kesehatan. Bahwa berdasarkan Lampiran Berita Acara Penimbangan Nomor : 55/BAP-10040/V/2014 tanggal 26 Mei 2014 pada daftar hasil penimbangan atas permintaan Polres Simalungun yang di timbang oleh TEDDY CAHYADI dan MUHAMMADDIN BATUBARA dan diketahui oleh SOFIA MARTIN selaku pemimpin Cabang Perum Pegadaian Cabang P.Siantar yang pada pokoknya menerangkan bahwa 5 (lima) bungkus kristal putih diduga narkotika jenis shabu yang dibungkus dengan plastik disita dari tersangka An. Eben Ezer Karo-Karo dengan berat seluruhnya 1,75 (satu koma tujuh puluh lima) gram guna untuk bahan ............
4
bahan
pemeriksaan ke Lab. Polri Cabang Medan dan Berdasarkan Berita
Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab: 3972/NNF/2014 tanggal 18 Juni 2014 setelah dilakukan Analisis secara kimia Forensik terhadap Barang Bukti berupa satu bungkusan amplop warna cokelat yang memenuhi persyaratan pembungkusan dan penyegelan barang bukti dan setelah dibuka didalamnya terdapat 5 (lima) bungkus plastik klip berisi kristal berwarna putih dengan berat brutto 1, 75 (satu koma tujuh puluh lima) gram diduga mengandung narkotika milik tersangka atas nama EBEN EZER KARO-KARO dengan kesimpulan adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I Nomor Urut 61 Lampiran I UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Perbuatan tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 114 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. ATAU KEDUA: Bahwa ia terdakwa EBEN EZER KARO-KARO, pada hari Jumat, tanggal 02 Mei 2014 sekira pukul 15.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan Mei tahun 2014 atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2014, bertempat di dalam perumahan Puskesmas Nagori Tiga Raja Kecamatan Pematang Silima Huta Kabupaten Simalungun atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, Tanpa
Hak
dan
melawan
Hukum
memiliki,
menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa pada hari Jumat tanggal 02 Mei 2014 sekira pukul 15.30 Wib saksi ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF
NOOR
SOLIN
(masing-masing
anggota
polri
pada
Polres
Simalungun) menerima informasi dari masyarakat bahwa di Perumahan Puskesmas Nagori Tiga Raja Kecamatan Pematang Silima Huta Kabupaten Simalungun sering terjadi penyalahgunaan narkotika jenis shabu. Sesuai dengan informasi tersebut dan atas perintah Pimpinan maka saksi ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF NOOR
SOLIN
langsung
melakukan
pengintaian
terhadap
Perumahan
Puskesmas yang dihuni oleh terdakwa EBEN EZER KARO-KARO. Selanjutnya saksi ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF NOOR SOLIN mengetuk pintu rumah terdakwa dan dibuka oleh terdakwa, lalu ZULFAN LUBIS bersama-sama dengan saksi JEPRI GIRSANG dan saksi SYARIEF NOOR SOLIN menginterogasi terdakwa dengan menanyakan ............
5
menanyakan apa terdakwa ada menyimpan narkotika di dalam rumah terdakwa dan saat itu juga terdakwa memberitahukan dan memperlihatkan bahwa terdakwa ada menyimpan narkotika jenis shabu yang disembunyikan di dalam sebuah periuk yang di dalamnya terdapat 5 (lima) bungkus kristal putih diduga narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah bong dan 3 (tiga) buah mancis. Kemudian terdakwa berikut dengan barang bukti berupa 5 (lima) bungkus plastik klip transparan berisi kristal bening diduga narkotika jenis shabu 1 (satu) buah botol plastik warna putih bekas obat gelita spon, 1 (satu) buah bong dari botol plastik lengkap dengan kaca pirex dan pipet plastik, 3 (tiga) buah mancis, 1 (satu) buah periuk, 2 (dua) unit hand phone terdiri dari 1 (satu) unit merk blackberry dan 1 (satu) unit merk sony dibawa ke Polres Simalungun guna diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Adapun terdakwa dalam memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman tersebut tidak ada mendapat ijin dari pemerintah yang berwenang maupun dari Departemen Kesehatan. Bahwa berdasarkan Lampiran Berita Acara Penimbangan Nomor : 55/BAP-10040/V/2014 tanggal 26 Mei 2014 pada daftar hasil penimbangan atas permintaan Polres Simalungun yang di timbang oleh TEDDY CAHYADI dan MUHAMMADDIN BATUBARA dan diketahui oleh SOFIA MARTIN selaku pemimpin Cabang Perum Pegadaian Cabang P. Siantar yang pada pokoknya menerangkan bahwa 5 (lima) bungkus kristal putih diduga narkotika jenis shabu yang dibungkus dengan plastik disita dari tersangka An. Eben Ezer Karo - Karo dengan berat seluruhnya 1,75 (satu koma tujuh puluh lima) gram guna untuk bahan pemeriksaan ke Lab. Polri Cabang Medan dan Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab: 3972/NNF/2014 tanggal 18 Juni 2014 setelah dilakukan Analisis secara kimia Forensik terhadap Barang Bukti berupa satu bungkusan amplop warna cokelat yang memenuhi persyaratan pembungkusan dan penyegelan barang bukti dan setelah dibuka didalamnya terdapat 5 (lima) bungkus plastik klip berisi kristal berwarna putih dengan berat brutto 1,75 (satu koma tujuh puluh lima) gram diduga mengandung narkotika milik tersangka atas nama EBEN EZER KARO-KARO dengan kesimpulan adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I Nomor Urut 61 Lampiran I UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Perbuatan tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 112 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
Menimbang ............
6
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan (Requisitoir) dari Jaksa Penuntut Umum tertanggal 11 Nopember 2014 No.Reg.perkara : PDM92/Siant/N.2.24/Ep.3/08/2014 terdakwa dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa: EBEN EZER KARO-KARO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Memiliki, Menyimpan, Menguasai, atau Menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman” sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam pasal 112 ayat (1) UU R.I No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwaan Kedua Jaksa Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa EBEN EZER KARO-KARO dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan dan denda sebsar Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) subsidair 6 (enam) bulan kurungan; 3. Menetapkan barang bukti berupa : -
5 (lima) bungkus plastik klip transparan berisi kristal bening, diduga narkotika jenis shabu;
-
1 (satu) buah botol plastik warna putih bekas obat geliga spon;
-
1 (satu) buah bong dari botol plastik lengkap dengan kaca pirex dan pipet plastik;
-
3 (tiga) buah mancis;
-
1 (satu) buah periuk;
-
2 (dua) unit hand phone terdiri dari 1 (satu) unit merk Blackberry dan 1 (satu) unit merk Sony Ericson;
Dirampas untuk dimusnahkan; 4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah); Menimbang,
bahwa sehubungan dengan tuntutan pidana tersebut
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun telah menjatuhkan putusan pada tanggal 02 Desember 2014 Nomor : 532/Pid.Sus/2014/PN.Sim yang amarnya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa: EBEN EZER KARO-KARO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Tanpa Hak Memiliki dan Menguasai Narkotika Golongan I Bukan tanaman” ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan, dan pidana denda sebesar............
7
sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan oleh terdakwa maka diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan terdakwa tetap ditahan ; 5. Menyatakan barang bukti berupa : -
5 (lima) bungkus plastik klip transparan berisi kristal bening, diduga narkotika jenis shabu;
-
1 (satu) buah botol plastik warna putih bekas obat geliga spon;
-
1 (satu) buah bong dari botol plastik lengkap dengan kaca pirex dan pipet plastik;
-
3 (tiga) buah mancis;
-
1 (satu) buah periuk;
-
2 (dua) unit hand phone terdiri dari 1 (satu) unit merk Blackberry dan 1 (satu) unit merk Sony Ericson;
Dirampas untuk dimusnahkan; 6. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap putusan
tersebut, Terdakwa
telah
mengajukan permintaan banding berdasarkan Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh : PARULIAN HASIBUAN SH. Panitera Pengadilan Negeri Simalungun
tanggal
8 Desember 2014
Nomor : 532/Akta.Pid.Sus/
2014/PN.Sim, permintaan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 09 Desember 2014 ; Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut, Penuntut Umum
telah
mengajukan permintaan banding berdasarkan Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh : PARULIAN HASIBUAN SH. Panitera Pengadilan Negeri Simalungun
tanggal
8 Desember 2014
Nomor : 532/Akta.Pid.Sus/
2014/PN.Sim, permintaan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada terdakwa pada tanggal 10 Desember 2014 ; Menimbang, bahwa terhadap permintaan banding tersebut
Terdakwa
dan Penuntut Umum telah mengajukan memori banding masing – masing tertanggal .........
8
tertanggal 9 Desember 2014 dan tanggal 29 Desember 2014 , yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 16 Desember 2014 dan tanggal 05 Januari 2015, memori banding mana telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa masing-masing pada tanggal 05 Januari 2015 ; Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri
Simalungun dengan suratnya
Nomor : W2.U.16/3836/HN.01.10/XII/2014, tertanggal
24
Desember 2014,
yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, menerangkan terhitung 7 (tujuh) hari sejak tanggal 29 Desember 2014 sampai dengan tanggal 07 Januari 2015, kesempatan
untuk
mempelajari
berkas
kedua belah pihak diberi perkara
Nomor
:
1609/Pid.B/2014/PN.Mdn, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa terdakwa EBEN EZER KARO-KARO mengajukan memori banding tanggal 9 Desember 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 16 Desember 2014 yang pada pokoknya alasan-alasan banding sebagai berikut : -
bahwa
jika majelis Hakim tingkat pertama
objektif
harus dipertimbangkan semua
memberikan pertimbangan
fakta-fakta yang terungkap
di
persidangan, dimana para saksi dibawah sumpah yakni Saksi Syarief Noor Solin dan Jepri Girsang, keterangan terdakwa saling bersesuaian antara lain terdakwa / pembanding menggunakan shabu sendirian saja didalam rumah sendiri, setelah dilakukan introgasi oleh para saksi didalam sebuah periuk di bagian dapur rumah terdakwa ditemukan barang bukti tersebut. -
bahwa barang bukti tersebut terdakwa akui sebagai milik sendiri
dan
terdakwa tidak dilakukan tes urine oleh penyidik Polisi sewaktu dilakukan pemeriksaan di kantor Polisi. bahwa ............
9
-
bahwa keterangan para saksi dibawah sumpah adalah bukti yang sah sebagaimna diatur dalam pasal Namun keterangan
merupakan alat
184 ayat (1) KUHAP.
para saksi tersebut yang saling bersesuaian tidak
menjadi pertimbangan Hakim tingkat pertama dalam mengambil keputusan terhadap terdakwa. -
bahwa pada kenyataannya terdakwa dinyatakan bersalah melanggar pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 Thn 2009 tentang Narkotika dakwaan primair dan tidak menjatuhkan pidana pasal 127 ayat (1) UU RI No.35 Thn 2009 tentang Narkotika dakwaan subsidair.
-
bahwa pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 Thn 2009 tentang Narkotika ada 3 (tiga) unsur-unsur : memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman.
-
bahwa pengertian “memiliki” berasal dari kata “milik” adalah adanya hak atau
kepunyaan , pengertian
“menyimpan”
adalah menyembunyikan,
pengertian “menguasai” adalah mengendalikan, sedangkan “menyediakan” adalah
menyiapkan
artinya ada kepentingan orang lian
dalam hal
tersebut, bahwa dari uraian fakta-fakta diatas terdakwa tidak pernah menyediakan
narkotika
jenis
shabu
untuk orang
lain, tetapi
untuk
pergunakan sendiri. -
bahwa oleh
karena unsur
tersebut
tidak memenuhi dalam perbuatan
terdakwa, maka unsur ini tidak dapat dibuktikan dan menurut ajaran hukum pidana apabila salah satu unsur dari pasal dakwaan tidak terbukti, maka seluruh unsur pasal dakwaan tersebut harus dianggap tidak terbukti. -
bahwa menurut terdakwa terhadap putusan Pengadilan tingkat pertama tidak
sesuai dengan fakta-fakta baik berupa keterangan
saksi dan
barang bukti. Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan memori banding tanggal 29 Desember 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 5 Januari 2015 yang pada pokoknya mengajukan alasan banding sebagai berikut ; -
bahwa dari keterangan Saksi Syarief Noor Solin dan Jepri Girsang yang telah menerangkan dibawah sumpah : bahwa pada saat para saksi intip ..........
10
intip/amati diluar rumah yang ada dalam rumah itu hanyalah terdakwa dan tidak sedang menggunakan narkotika, lalu para saksi memberitahukan Polisi dari Polres Simalungun terdakwa kelihatan sangat gugup dan ketakutan, pada saat dilakukan penggeledahan
dalam rumah terdakwa
berhasil menemukan narkotika jenis shabu yag terdakwa simpan di dalam sebuah periuk didapur yang didalamnya tersimpan 5 (lima) bungkus kristal plastik putih diduga narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah bong, 3 (tiga) buah mancis dan 1 (satu) botol plastik warna putih bekas obat gelita spon. -
bahwa majelis Hakim Pengadilan Negeri
dalam menjatuhkan hukuman
terhadap terdakwa belum mencerminkan rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat dan dikhawatirkan hukuman yang dijatuhkan kepada terdakwa tidak memberikan efek jera / pembinaan terhadap terdakwa ; -
bahwa majelis Hakim Pengadilan Negeri tidak mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan pada diri Terdakwa
dan tidak mempertimbangkan
akibat yang timbul dari perbuatan terdakwa sehingga alasan terdakwa sebagai Pegawai Negeri Sipil merupakan alasan hukuman hukuman
hal tersebut
seharusnya menjadi alasan
karena terdakwa
mendukung
program
untuk meringankan memberatkan
sebagai Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah
dalam memberantas
seharusnya tindak pidana
narkotika, mematuhi Undang-Undang dan memberi contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat bukan sebaliknya.
Menimbang, bahwa majelis Hakim tingkat banding setelah membaca dan mempelajari dengan teliti dan seksama berkas putusan yang terdiri dari Berita Acara Persidangan, salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri
Simalungun No.532/Pid.Sus/2014/PN.Sim tanggal 2 Desember 2014 beserta bukti-buktinya dan memperhatikan alasan-alasan memori banding terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum, majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama yang menyatakan terdakwa telah terbukti dakwaan kedua Penuntut Umum Pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 thn 2009 tentang narkotika, menurut Pengadilan Tinggi
telah tepat
terungkap
dan
di persidangan
benar sesuai
dengan fakta-fakta hukum
baik dari keterangan
yang
para saksi, keterangan
terdakwa maupun barang bukti yang dihadirkan di persidangan. Menimbang .........
11
Menimbang, bahwa
pada saat
dilakukan
penggeledahan
di dalam
rumah terdakwa ditemui di dalam periuk 5 (lima) bungkus kristal bening yang berat bruto 1,75 (satu koma tujuh puluh lima) gram, yang menurut Berita Acara analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No.Lab :3972/NNF/2014 tanggal 18 Juni
2014
adalah positif
Metamfetamina dan terdaftar dalam
golongan I nomor urut 61 lampiran I UU RI No.35 thn 2009 tentang narkotika. Selain itu juga ditemui 1 (satu) buah botol plastik warna putih bekas obat geliga spon, 1 (satu) buah bong dari botol plastik dengan kaca pirex dan pipet plastik, 3 (tiga) buah mancis ; Menimbang, bahwa
pada saat di geledah oleh para saksi dan
ditanyakan kepada terdakwa mengenai barang-barang bukti tersebut adalah miliknya dan berada dalam kekuasaannya. Menimbang, bahwa
dalam memori banding
terdakwa
pada intinya
adalah terdakwa tidak terbukti dakwaan pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 thn 2009 tentang narkotika akan tetapi yang terbukti adalah Penyalahgunaan Narkotika bagi diri sendiri. Menimbang, bahwa
menurut Pengadilan Tinggi alasan-alasan yang
dikemukakan oleh terdakwa dalam memori banding tidak didasarkan fakta yang terungkap berpendapat
dipersidangan,
terdakwa
oleh karena itu Pengadilan Tinggi tetap
terbukti sebagaimana
pertimbangan hukum dalam
putusan Hakim tingkat pertama ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam memori banding menilai pidana yang dijatuhkan oleh Hakim tingkat pertama tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat, menurut Pengadilan Tinggi pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa telah tepat dan benar dengan alasan-alasan yang telah dipertimbangkan Hakim tingkat pertama ; Menimbang, bahwa Putusan Hakim tingkat pertama
menyangkut
dengan barang bukti, Pengadilan Tinggi tidak sependapat karena berdasarkan pasal 101 ayat (1) UU RI No.35 thn 2009 tentang narkotika alat atau barang yang digunakan di dalam tindak pidana narkotika dan Prekurson Narkotika serta hasilnya dinyatakan dirampas untuk negara. Oleh karena itu barang bukti
dalam
perkara a quo
menurut
Pengadilan Tinggi
dirampas untuk
negara ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas menurut menurut Pengadilan Tinggi putusan Hakim tingkat pertama harus diubah khusus tentang barang bukti, sedangkan yang selebihnya tetap seperti putusan tingkat pertama, yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang ...........
12
Menimbang, bahwa masa penangkapan
dan penahanan
yang telah
dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan dan memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ; Menimbang, bahwa oleh terhadap
terdakwa
karena Terdakwa
membebankan
biaya perkara
dijalani
pidana, maka
dalam
kedua tingkat
peradilan ; Mengingat dan memperhatikan Pasal 101 ayat (1), pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dan Undang-Undang nomor 8 Tahun 1981
tentang KUHAP serta peraturan
lain
yang berkaitan dengan
perkara ini ; MENGADILI:
-- Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Penuntut Umum ; --
Mengubah putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 2 Desember 2014 No.532/Pid.Sus/2014/PN.Sim
yang dimintakan
banding tersebut,
tentang status barang bukti yang amar selengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa: EBEN EZER KARO-KARO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Tanpa Hak Memiliki dan Menguasai Narkotika Golongan I Bukan tanaman” ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan, dan pidana denda sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan oleh terdakwa maka diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan ; 5. Menyatakan barang bukti berupa : -- 5 (lima) bungkus plastik klip transparan berisi kristal bening, diduga narkotika jenis shabu; --
1 (satu) buah botol plastik warna putih bekas obat geliga spon;
--
1 (satu) buah bong dari botol plastik lengkap dengan kaca pirex dan pipet plastik;
--
3 (tiga) buah mancis;
--
1 (satu) buah periuk; 2 (dua) ............
13
--
2 (dua) unit hand phone terdiri dari 1 (satu) unit merk Blackberry dan 1 (satu) unit merk Sony Ericson; Dirampas untuk Negara ;
6. Membebani Terdakwa membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah ) ; Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 03 Februari 2015 oleh kami : Hj.WAGIAH ASTUTI, SH sebagai Hakim Ketua Majelis, YANSEN PASARIBU, SH Hakim
Tinggi
dan
ABDUL
FATTAH, SH.MH
pada Pengadilan Tinggi
masing-masing sebagai
Medan selaku Anggota Majelis,
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi tanggal 14 Januari 2015 Nomor : 24/PID.SUS/2015/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Jum’at oleh tanggal 6 Februari 2015 oleh Ketua Majelis dihadiri oleh kedua Hakim anggota tersebut, serta dibantu ROSELINA, SH sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
HAKIM ANGGOTA MAJELIS
HAKIM KETUA MAJELIS
TTD
TTD
YANSEN PASARIBU, SH
Hj.WAGIAH ASTUTI, SH
TTD ABDUL FATTAH, SH.MH PANITERA PENGGANTI
TTD ROSELINA, SH.