PUTUSAN Nomor 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
ﻦ ِ ﷲ اﻟ ﱠﺮﺣِﻴﻢ اﻟ ﱠﺮﺣْﻤ ِ ﺴ ِﻢ ا ْ ِﺑ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING,umur 70 tahun, agama Islam, pendidikan SD, Pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, selanjutnya disebut tergugat / Pembanding. melawan 1. TERBANDING, umur 100 tahun , agama Islam, pendidikan tidak ada, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, selanjutnya disebut penggugat I / Terbanding I. 2. TERBANDING,umur 70 tahun, agama Islam, penddikan SD, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat II / Terbanding II. 3. TERBANDING, umur 62 tahun, pendidikan SMA, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat III / Terbanding III. 4. TERBANDING, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan pensiunan Pegawai Negeri Sipil,
bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu, disebut penggugat IV / Terbanding IV. 5. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan D.3, pekerjaan Pelaut, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat V / Terbanding V. 6. TERBANDING, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil,
bertempat tinggal di Kabupaten
Luwu, disebut penggugat VI / Terbanding VI. 7. TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan S.2, pekerjaan Pelaut, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat VII / Terbanding VII.
Hal. 1 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
8. TERBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan D.3, pekerjaan Pelaut, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat VIII / Terbanding VIII. 9. TERBANDING, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Honorer, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat IX / Terbanding IX. 10. TERBANDING, umur 70 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Gowa, disebut penggugat X / Terbanding X. 11. TERBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu
rumah
tangga,
bertempat
tinggal
di
Sulawesi
Tenggara, disebut penggugat XI / Terbanding XI. 12. TERBANDING, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Makassar, disebut penggugat XII / Terbanding XII. 13. TERBANDING, umur 70 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XIII / Terbanding XIII. 14. TERBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XIV / Terbanding XIV. 15. TERBANDING, umur 62 tahun,agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XV / Terbanding XV. 16. TERBANDING, umur 85 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumat tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XVI / Terbanding XVI. 17. TERBANDING, umur 85 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten
Luwu, disebut
penggugat XVII / Terbanding XVII. 18. TERBANDING, umur 70 tahun, pendidikan SD, agama Islam, pekerjaan Dagang, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XVIII / Terbanding XVIII.
Hal. 2 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
19. TERBANDING, umur 70 tahun, pendidikan SD, agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XIX / Terbanding XIX. 20. TERBANDING, umur 60 tahun, pendidikan S.1, agama Islam, pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XX / Terbanding XX. 21. TERBANDING, umur 80 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXI / Terbanding XXI. 22. TERBANDING, umur 80 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu,disebut penggugat XXII / Terbanding XXII. 23. TERBANDING, umur 80 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXIII / Terbanding XXIII. 24. TERBANDING, umur 70 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXIV / Terbanding XXIV. 25. TERBANDING, umur 67 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXV / Terbanding XXV. 26. TERBANDING, umur 64 tahun, agama Islam, pendidikan SD, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXVI / Terbanding XXVI. 27. TERBANDING, umur 62 tahun, pendidikan S.1, pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXVII / Terbanding XXVII. 28. TERBANDING, umur 75 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXVIII / Terbanding XXVIII. 29. TERBANDING, umur 62 tahun, pendidikan SD, agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXIX / Terbanding XXIX.
Hal. 3 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
30. TERBANDING, umur 65 tahun, pendidikan SD, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXX / Terbanding XXX. 31. TERBANDING, umur 53 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Guru SMA 1 Bajo, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXI / Terbanding XXXI. 32. TERBANDING, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXII / Terbanding XXXII. 33. TERBANDING, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXIII / Terbanding XXXIII. 34. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu,disebut penggugat XXXIV / Terbanding XXXIV. 35. TERBANDING, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXV / Terbanding XXXV. 36. TERBANDING, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXVI / Terbanding XXXVI. 37. TERBANDING, umur 59 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXVII / Terbanding XXXVII. 38. TERBANDING, umur 57 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXVIII / Terbanding XXXVIII. 39. TERBANDING, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XXXIX / Terbanding XXXIX. 40. TERBANDING, umur 53 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XL / Terbanding XL.
Hal. 4 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
41. TERBANDING, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XLI / Terbanding XLI. 42. TERBANDING, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XLII / Terbanding XLII. 43. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XLIII / Terbanding XLIII. 44. TERBANDING, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan S.3, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di
Kabupaten
Luwu, disebut penggugat XLIV / Terbanding XLIV. 45. TERBANDING, umur 47 tahun , agama Islam, pendidikan D.3, pekerjaan Pelaut, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XLV / Terbanding XLV. 46. TERBANDING, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XLVI / Terbanding XLVI. 47. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kota Palopo, disebut penggugat XLVII / Terbanding XLVII. 48. TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kota Palopo, disebut penggugat XLVIII / Terbanding XLVIII. 49. TERBANDING, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kota Palopo, disebut penggugat XLIX / Terbanding XIX. 50. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan S.2, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat L / Terbanding L. 51. TERBANDING, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kota Palopo, disebut penggugat LI / Terbanding LI. 52. TERBANDING, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan
Hal. 5 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
S.1, Pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LII / Terbanding LII. 53. TERBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LIII / Terbanding L III. 54. TERBANDING, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebutpenggugat LIV / Terbanding L IV. 55. TERBANDING, umur 44 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LV / Terbanding L V. 56. TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Honorer, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LVI / Terbanding L VI. 57. TERBANDING, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LVII / Terbanding LVII. 58. TERBANDING, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LVIII / Terbanding LVIII. 59. TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Guru, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu, disebut
penggugat LIX / Terbanding L IX. 60. TERBANDING umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LX / Terbanding L X. 61. TERBANDING, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut
penggugat LXI /
Terbanding L XI. 62. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXII / Terbanding L XII. 63. TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXIII / Terbanding L XIII.
Hal. 6 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
64. TERBANDING umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXIV / Terbanding L XIV. 65. TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXV / Terbanding LXV. 66. TERBANDING, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXVI / Terbanding L XVI. 67. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXVII / Terbanding L XVII. 68. TERBANDING, umur 39, agama Islam, Wiraswasta,
bertempat
pendidikan SMA, pekerjaan
tinggal
di
Kabupaten
Luwu
disebutpenggugat LXVIII / Terbanding L XVIII. 69. TERBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan D.3, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXIX / Terbanding L XIX. 70. TERBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu disebut penggugat LXX / Terbanding L XX. 71. TERBANDING, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXI / Terbanding L XXI. 72. TERBANDING, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXII / Terbanding L XXII. 73. TERBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXIII / Terbanding L XXIII. 74. TERBANDING, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXIV / Terbanding L XXIV.
Hal. 7 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
75. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXV / Terbanding LXXV. 76. TERBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXVI / Terbanding L XXVI. 77. TERBANDING, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXVII / Terbanding L XXVII. 78. TERBANDING, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXVIII / Terbanding L XXVIII. 79. TERBANDING, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXIX / Terbanding LXXIX. 80. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di
Kabupaten
Luwu,disebut penggugat LXXX / Terbanding LXXX. 81. TERBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXXI / Terbanding L XXXI. 82. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXXII / Terbanding L XXXII. 83. TERBANDING, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu,
disebut penggugat LXXXIII / Terbanding L XXXIII. 84. TERBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu,
disebut penggugat LXXXIV / Terbanding L XXXIV. 85. TERBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu,
disebut penggugat LXXXV / Terbanding L XXXV.
Hal. 8 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
86. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXXVI / Terbanding L XXXVI. 87. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat LXXXVII / Terbanding L XXXVII. 88. TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu,
disebut penggugat LXXXVIII / Terbanding L XXXVIII. 89. TERBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu,
disebut penggugat LXXXIX / Terbanding L XXXIX. 90. TERBANDING, umur 16 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Kabupaten Luwu,
disebutpenggugat XC / Terbanding XC. 91. TERBANDING, umur 14 tahun, agama Islam, Pendidikan SMP, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCI / Terbanding XCI. 92. TERBANDING, umur 13 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Siswi, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCII / Terbanding XCII. 93. TERBANDING, umur 70 tahun, agama Islam, pendidikan SR, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu,disebut penggugat XCIII / Terbanding XCIII. 94. TERBANDING, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCIV / Terbanding XCIV. 95. TERBANDING, umur 36 tahun, agama Kristen, pendidikan SMP, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCV / Terbanding XCV. 96. TERBANDING, umur 34 tahun, agama Kristen, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCVI / Terbanding XCVI.
Hal. 9 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
97. TERBANDING, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCVII / Terbanding XCVII. 98. TERBANDING, umur 28 tahun, agama Kristen, pendidikan SMP, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCVIII / Terbanding XCVIII. 99. TERBANDING, umur 24 tahun, agama Kristen, pendidikan S.1, pekerjaan Pendeta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat XCIX / Terbanding XCIX. 100. TERBANDING, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat C / Terbanding C. 101. TERBANDING, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu, disebut penggugat CI / Terbanding CI. 102. TERBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan
ibu
rumah
tangga,
bertempat
Kabupaten Luwu, selanjutnya disebut
tinggal
di
penggugat CII /
Terbanding CII. Berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 19 Agustus 2013 memberikan kuasa kepada Umar Kaso, S.H., dan H. Rachman, S.H., Advokat/Pengacara /Konsultan Hukum dari kantor Hukum Umar Kaso,S.H.,& Rekan, berkantor dan berkedudukan di Jalan Andi Mappanyompa No 9, selanjutnya disebut para penggugat / Para terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari semua surat yang berhubungan dengan perkara ini. DUDUK PERKARANYA
Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Palopo Nomor 271/Pdt.G/2013/PA.Plp tanggal 12 Februari 2014 M., bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Tsani 1435 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Hal. 10 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
Dalam Eksepsi : -
Menolak eksepsi tergugat seluruhnya.
Dalam Pokok Perkara : 1. Mengabulkan gugatan penggugat sebagian. 2. Menyatakan H. Bandu bin Passisi dan Hj. Hatijah binti Tomaida adalah suami istri. 3. Menyatakan bahwa Hj. Hatijah binti Tomaida meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2009. 4. Menetapkan harta bersama berupa : 1.Tanah sawah di Kampung Baru, luasnya 75 are, yang terletak di Kelurahan Bajo, Kecamatan Bajo, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah utara
berukuran 135,40 M, berbatasan dengan parit /
sungai kecil. - Sebelah timur berukuran 76 M, berbatasan dengan sawah dan kapling H.Bustan Ali. - Sebelah selatan berukuran 134 M, berbatasan dengan sawah puang Cora. - Sebelah barat berukuran 165,50 M, berbatasan dengan sawah mama Luan. 2. Tanah sawah yang dibeli dari Ambe Hading yang luasnya lebih kurang 50 are, terletak di Desa Balla, Kecamatan Bajo dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah utara berukuran 73,30 M, berbatasan dengan sawah H.Nuhung. - Sebelah timur berukuran 84,20 M, berbatasan dengan sawah Ambe Naima. - Sebelah selatan berukuran 84,87 M, berbatasan dengan sawah Hj.Hatijah. - Sebelah barat berukuran 91 M, berbatasan dengan sawah Hj.Nagoria. 3. Sebuah rumah permanen yang terletak di Jalan Gunung Latimojong ( dekat perempatan jalan / tugu ) Desa Balla, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah utara berukuran 16 M, berbatasan dengan tanah Hj. Banne.
Hal. 11 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
- Sebelah selatan berukuran 17,10 M, berbatasan dengan jalan poros. - Sebelah timur berukuran 12,80 M, berbatasan dengan tanah saleh Risal. - Sebelah barat berukuran 9,40 M, berbatasan dengan jalan poros Bajo-Cilallang. 4. Tanah kering luasnya kurang lebih 15 are, yang terletak di Dusun Marawatu, Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo, dengan batasbatas sebagai berikut : - Sebelah utara berukuran 19,20 M, berbatasan dengan sungai. - Sebelah selatan berukuran 19,20 M, berbatasan dengan jalan. - Sebelah timur berukuran 42 M, berbatasan dengan tanah Jumadil. - Sebelah barat berukuran 42 M, berbatasan dengan tanah Saleh Risal. adalah harta bersama milik H. Bandu bin Passisi dan Hj. Hatijah binti Tomaida. 5. Menetapkan separuh dari harta bersama tersebut, 50 % menjadi bagian H. Bandu bin Passisi dan 50 % menjadi harta warisan Hj. Hatijah binti Tomaida. 6. Menetapkan ahli waris dari Hj. Hatijah binti Tomaida
adalah sebagai
berikut : -
H. Bandu bin Passisi ( suami )
-
Nurmina binti Tomaida ( saudara seayah )
-
Hj. Aca binti Tomaida (saudara seayah )
7. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris Hj. Hatijah adalah sebagai berikut : 1. H. Bandu bin Passisi (suami) mendapat ½ dari harta peninggalan almarhumah Hj. Hatijah atau sama dengan 3/7 bagian. 2. Nurmina binti Tomaida dan Hj. Aca binti Tomaida (saudara seayah) bersekutu mendapat 2/3 bagian dari harta peninggalan almarhumah Hj. Hatijah atau sama dengan 4/7 bagian sehingga masing-masing mendapat 2/7 bagian. 8. Menetapkan H. Bandu bin Passisi meninggal dunia pada tanggal 25 Januari 2010. 9. Menetapkan ahli waris dari H. Bandu bin Passisi adalah :
Hal. 12 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
- Kanude bin Passisi ( saudara kandung). 10. Menetapkan Kanude bin Passisi mendapat seluruh harta peninggalan almarhum H. Bandu bin Passisi yaitu separuh dari harta bersama ditambah 3/7 bagian dari harta peninggalan almarhumah Hj. Hatijah. 11. Menolak gugatan penggugat selebihnya. 12. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 3.391.000,00 (tiga juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Bahwa, terhadap putusan tersebut, pembanding tidak puas dan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan Agama Palopo sesuai akta permohonan banding Nomor 271/Pdt.G/2013/PA.Plp tanggal 24 Februari 2014, dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada Terbanding pada tanggal 25 Februari 2014. Bahwa, pembanding telah melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding yang diserahkan pada Panitera Pengadilan Agama Palopo pada tanggal 17 Maret 2014 dan telah disampaikan kepada terbanding pada tanggal 17 Maret 2014 dan terbanding menyerahkan kontra memori Banding pada tanggal 25 Maret 2014. Bahwa, sebelum berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama kepada pembanding dan terbanding telah diberi kesempatan oleh Panitera untuk membaca dan memeriksa berkas sesuai surat pemberitahuan untuk memeriksa berkas. PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan memenuhi syarat sesuai yang diatur dalam
peraturan
perundang-undangan
maka
permohonan
banding
pembanding formil dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan secara materiil sebagai berikut : Dalam Eksepsi Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama dalam eksepsi adalah telah tepat dan benar, oleh karenanya dapat diambil sebagai pendapat sendiri, sehingga eksepsi tergugat tersebut / sekarang pembanding haruslah ditolak seluruhnya.
Hal. 13 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
Dalam Pokok Perkara. Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati secara saksama berkas banding pembanding dari surat gugatan, jawab-menjawab dipersidangan,
alat-alat bukti yang termuat dalam berita acara sidang
( BAS ), salinan resmi putusan tersebut serta memori banding dan kontra memorinya, dan oleh karena pemeriksaan di tingkat banding adalah merupakan pemeriksaan ulang, maka selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai pancar keahli warisan, harta waris, siapa yang berhak serta bagian-bagiannya berdasarkan hukum kewarisan Islam. Menimbang, bahwa pada prinsipnya surat gugatan / permohonan harus dibuat secara tertulis sebagaimana dimaksud Pasal 142 ayat ( 1 ) RBg. dan bila dikuasakan kepada kuasa hukumnya maka kuasa hukumnya yang bertanda tangan ( vide Pasal 147 ayat ( 1 ) RBg.), dan bila penggugat / pemohon buta huruf maka dibuat dan ditanda tangani oleh hakim yang ditunjuk ( Vide Pasal 144 ayat ( 1 ) RBg. ), dan ternyata dalam surat kuasa penggugat tanggal 19 Agustus 2013 yang memberi kuasa kepada Umar Kaso, S.H. dan H. Richwan, S.H. dalam pengajuan perkara ini, Kanude bin Passisi sebagai penggugat
I
hanya membubuhkan cap jempol sebagai
pengganti tanda tangan dalam surat kuasa tersebut, dan sementara itu tergugat dalam surat jawaban maupun dupliknya yang dibubuhi dengan cap jempol tergugat pada surat jawaban dan duplik yang diajukannya sendiri secara tertulis di persidangan, dalam hal ini hakim tingkat banding memberikan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa meskipun Kanude bin Passisi selaku penggugat I hanya membubuhkan cap jempol dalam surat kuasa tersebut, namun para penggugat lainnya bertanda tangan dalam surat kuasa dimaksud, maka hakim tingkat banding menilai surat kuasa tersebut memenuhi syarat formil sehingga gugatan para penggugat yang dibuat dan ditanda tangani oleh kuasa hukum para penggugat tanggal 22 Agustus 2013 dapat diterima untuk dipertimbangkan. Menimbang, bahwa surat jawaban maupun duplik yang diajukan secara tertulis oleh tergugat dipersidangan dengan dibubuhi cap jempol dan tergugat in person hadir sendiri di persidangan selama pemeriksaan perkara tersebut maka hakim tingkat banding menilai surat jawaban dan seperti tersebut dapat diterima untuk dipertimbangkan,
Hal. 14 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
Menimbang terlebih dahulu, bahwa dari hasil pemeriksaan di tingkat pertama dapat diketahui bahwa terdapat 2 ( dua ) pancar kewarisan, pertama pancar kewarisan Hj. Hatijah binti Tomaida ( meninggal 19 Maret 2009 ) kedua pancar kewarisan H. Bandu bin Passisi ( meninggal 25 Januari 2010 ), Pancar pertama dan kedua sewaktu hidupnya adalah sebagai suami isteri, Menimbang, bahwa dari pancar kewarisan Hj. Hatijah binti Tomaida, yang ternyata ia telah meninggal tahun 2009, saat itu ia meninggalkan ahli waris. 1. H.Bandu bin Passisi, sebagai suami, karena pada saat Hj. Hatijah meninggal ia masih hidup ( ia meninggal tahun 2010, satu tahun setelah isterinya meninggal. 2. Nurmina binti Tomaida, sebagai saudara seayah atau saudara tunggal bapak. 3. Hj. Aca binti Tomaida sebagai saudara seayah ( lain ibu ). Menimbang, bahwa Nurmina dan Hj. Aca dimasukkan sebagai pancar waris, karena dari hasil pemeriksaan tingkat pertama terbukti bahwa dalam perkawinan antara Hj. Hatijah dan H. Bandu tidak mempunyai anak, dan hal ini diakui atau tidak dibantah oleh seluruh pihak, disamping hal tersebut juga ternyata bahwa sewaktu Hj. Hatijah meninggal, kedua orang tuanya dan keatasnya
semuanya
terbukti
telah
meninggal
dunia
hal
ini
telah
dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama dalam putusannya pada halaman 52 dan 53 dengan benar, dan merujuk kepada al Qur’an Surah An Nisa ayat 176 dan Kompilasi Hukum Islam Pasal 182 sehingga bagian untuk 2 ( dua ) arang saudara tersebut adalah 2/3 ( dua pertiga ). Menimbang, bahwa selanjutnya perlu dipertegas kembali bahwa, untuk bagian H. Bandu adalah separuh atau ½ ( seperdua ), karena sewaktu isterinya meninggal terbukti tidak meninggalkan anak hal tersebut sesuai Al Qur’an Surah An Nisa ayat 12 dan Kompilasi Hukum Islam Pasal 182. Menimbang, bahwa pembagian tersebut adalah dihitung dari harta peninggalan Hj. Hatijah setelah di bagi 2 ( dua ) bagian, karena yang ½ ( seperdua atau setengah nya ) adalah bagian harta bersama ( gono-gini ) untuk H. Bandu sebagai suaminya, hal ini sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam Pasal 96 ayat ( 1 ) seperti telah dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama dalam putusannya pada halaman 52,
Hal. 15 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
Menimbang, bahwa dari pertimbangan diatas, maka dalam praktek pembagiannya mengalami kesulitan, karena nisbahnya bila dijumlahkan akan ditemukan jumlah angka pembilang lebih besar dari angka penyebut yakni 7/6 ( tujuh perenam ) oleh karenanya ditempuh jalan keluarnya menurut teori aul / sebagaimana hasil ijtihad para ulama dan sesuai Kompilasi Hukum Islam Pasal 192, sehingga selengkapnya untuk bagian : - H. Bandu ½ = 3/7 bagian - Nurmina dan - Hj. Aca 2/3 = 4/7 bagian, masing-masing 2/7 bagian Menimbang,
bahwa
selanjutnya
akan
dipertimbangkan
pancar
kewarisan H. Bandu bin Passisi, oleh karena ternyata dan terbukti, karena tidak ada bantahan dari semua pihak, bahwa sekitar setahun kemudian yaitu pada
tahun
2010,
ia
meninggal
dunia,
dan
secara
hukum
telah
dipertimbangkan dan telah memperoleh ½ ( separuh ) harta dari almarhumah isteri nya, dan mendapatkan bagian waris dari isterinya 3/7 bagian dan dijumlah menjadi satu ( milik H. Bandu ). Menimbang, bahwa setelah H. Bandu meninggal dunia pada tahun 2010, dari hasil pemeriksaan oleh hakim tingkat pertama ternyata dan terbukti, karena disamping tidak terdapat sanggahan juga diterangkan oleh para saksi sebagaimana termuat dalam berita acara sidang ( BAS ), sewaktu H. Bandu meninggal, ia meninggalkan ahli waris hanya Kanude bin Passisi, karena disamping H. Bandu tidak mempunyai anak, ternyata saudarasaudara H. Bandu sudah meninggal terlebih dahulu kecuali seorang yaitu Kanude, kedua orang tuanya dan pancar keatasnya juga sudah meninggal, oleh karenanya ia menjadi satu-satunya ahli waris H. Bandu yang mewarisi seluruh harta peninggalan, Menimbang, bahwa mengenai status keahli warisan selainnya telah dipertimbangkan oleh majelis Hakim tingkat pertama dengan benar sehingga Majelis Hakim ditingkat banding sependapat dan menjadi hanya sebagai pendapat sendiri, dan khusus berkenaan dengan waris pengganti seperti tercantum dalam Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam adalah berlaku dalam garis keturunan kebawah, dan sebagaimana dikenal dalam sejarahnya, seperti yang dianut dalam Undang-Undang No. 71 Tahun 1946 di Mesir, adalah berlaku terhadap cucu yang ibunya telah meninggal terlebih dahulu ( dari pewaris ),
Hal. 16 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
Menimbang, bahwa setelah dipertimbangkan keahli warisan pancar Hj. Hatijah binti Tomaida dan pancar H. Bandu bin Passisi dan bagian-bagian ahli waris mereka, maka telah ternyata dan terbukti bahwa para penggugat selain yang telah dipertimbangkan tersebut diatas bukanlah merupakan sebagai ahli waris dari Hj Hatijah maupun H. Bandu sehingga oleh karenanya gugatannya tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa setelah dipertimbangkan tentang keahliwarisannya maka selanjutnya majelis akan mempertimbangkan harta waris atau harta peninggalannya,
yakni
apakah
benar
pewaris
memiliki
harta
waris
sebagaimana didalilkan oleh para penggugat. Dan apakah benar harta waris itu belum dibagi waris kepada para ahli warisannya, Kalau memang benar, baik sebagian ataupun seluruhnya maka bagaimana pembagiannya. Menimbang, bahwa para penggugat sekarang terbanding mendalilkan bahwa Hj. Hatijah bersama H. Bandu selama dalam perkawinannya, dan sewaktu Hj. Hatijah meninggal dunia, meninggalkan harta 14 ( empat belas ) point objek sebagaimana tersebut dalam gugatan mereka, dan hal tersebut dalam penguasaan tergugat / sekarang pembanding. Menimbang, bahwa dari 14 ( empat belas ) point objek sengketa sebagaimana tersebut, menurut jawaban tergugat, seperti termuat dalam berita acara sidang ( BAS ) , 3 ( tiga ) point diantaranya telah diakui oleh tergugat, yaitu . • Objek point 4 Tanah sawah yang dibeli dari Ambe Hading, luas kurang lebih 50 are, terletak di desa Balla, Kecamatan Bajo, dengan batas : - Sebelah Utara
: Tanah H. Nuhung
- Sebelah Timur
: Tanah Ambe Naima
- Sebelah Selatan
: Tanah Hj. Hatijah
- Sebelah Barat
: Tanah Hj. Nagoria
* Objek point 9 Tanah sawah luas kurang lebih 75 are, di Kampung Baru, Kelurahan Bajo, Kecamatan Bajo, dengan batas : - Sebelah Utara
: Parit / sungai kecil
- Sebelah Timur
: Sawah H. Bustam Ali
- Sebelah Selatan
: Sawah H. Puang Cora
- Sebelah Barat
: Sawah Mama Luan
* Objek point. 11, Tanah kebun dekat sungai, luas kurang lebih 15 are, terletak di Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo, dengan batas :
Hal. 17 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
- Sebelah Utara
: Sungai
- Sebelah Timur
: Tanah Jumadil
- Sebelah Selatan
: Jalanan
- Sebelah Barat
: Tanah Saleh Rizal
Menimbang, bahwa berhubung dalil para penggugat / sekarang para terbanding berkenaan dengan objek 3 point tersebut telah diakui maka telah terbukti
dengan
sempurna
dan
mengikat,
sebagaimana
pula
telah
dipertimbangkan oleh hakim tingkat pertama, dan walaupun dalam tingkat banding pembanding mohon pembatalan atas putusan Pengadilan Agama Palopo dimaksud namun majelis hakim tingkat banding dalam hal ini sependapat dengan majelis tingkat pertama karena pengakuan sudah merupakan bukti yang cukup dan mutlak ( Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas Peradilan Agama ) dan sesuai Pasal 311 RBg. Pada jawaban tertulis yang disampaikan tanggal 16 Obktober 2013, tergugat / sekarang pembanding telah mengakui 3 ( tiga ) objek tersebut adalah harta bersama antara Hj. Hatijah binti Tomaida dengan H. Bandu bin Passisi ( BAS lanjutan II 16 Oktober 2013 ) ; disamping itu juga telah diadakan pemeriksaan setempat ( descente ) dan secara riil ketiga objek tersebut ternyata benar. Menimbang, bahwa pengakuan tergugat tersebut disampaikan secara tertulis dan dalam persidangan ( BAS tanggal 14 Oktober 2013 ) bahwa harta sengketa pada point 4 ( empat ), 9 ( sembilan ) dan 11 ( sebelas ) adalah harta bersama antara Hj. Hatijah binti Tomaida dengan H. Bandu bin Passisi, pengakuan tersebut berhubungan langsung dengan objek perkara, tidak bertengtangan dengan hukum, kesusilaan, Agama, moral maupun ketertiban umum, dan oleh karenanya telah memenuhi syarat formil dan materiil pengakuan sebagai sebagai alat bukti : Menimbang, bahwa pengakuan tersebut juga tidak bersyarat atau berklausula
sehingga
dikategorikan
sebagai
pengakuan
murni
yang
mengandung nilai pembuktian yang sempurna ( volledeg ), mengikat ( bindend ), menentukan atau memaksa ( besliend, dwingend ) serta berdiri sendiri atau tidak memerlukan alat bukti lain, dan telah mencapai minimal suatu pembuktian oleh karena itu maka pertimbangan majelis hakim tingkat pertama dalam hal ini dapat dipertahankan, Menimbang, bahwa selanjutnya menyangkut objek sengketa point 1 ( satu ) oleh hakim tingkat pertama telah dipertimbangkan bahwa harta
Hal. 18 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
tersebut, khususnya tentang sebuah rumah permanent yang terletak di Jalan Gunung Latimojong ( dekat perempatan jalan / tugu ) di Desa Balla, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, dipertimbangkan sebagai telah dibuktikan oleh penggugat dengan keterangan 2 ( dua ) orang saksi yang saling bersesuain satu sama lain sehingga dapat mencapai batas minimal pembuktian, dalam hal ini majelis hakim tingkat banding sependapat dengan hakim tingkat pertama oleh karena setelah diteliti ternyata telah terdapat keterangan 2 ( dua ) orang saksi yang menerangkan bahwa rumah di Jalan gunung Latimojong didirikan / dibangun oleh H. Bandu, sedangkan tanahnya sekitar 200 m2 saksi tidak tahu pemiliknya ( saksi I Sultan bin Berahima dan saksi III Nurhaebah binti Jaide ) ; sehingga oleh karenanya pertimbangan tersebut dapat dipertahankan, yakni untuk objek point 1 ( satu ) khususnya mengenai bangunan atau rumah, sedangkan mengenai sebidang tanah sekitar 200 m2 tidak terbukti karena tidak didukung oleh bukti yang cukup dan saksi penggugat bernama saksi I Sultan bin Berahima bahkan mengatakan tidak mengetahui siapa pemilik sebidang tanah tersebut : Menimbang, bahwa mengenai objek sengketa selainnya, yakni objek sengketa point 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13 dan 14 juga telah dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama, bahwa tidak terdapat bukti yang cukup yang menunjukkan harta-harta tersebut sebagai harta H. Bandu dan Hj. Hatijah, Menimbang, bahwa setelah diteliti dan diperiksa kembali, majelis hakim tingkat banding mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 2 ( dua ) saksi 1 ( satu ) Sultan bin Berahima menyatakan tidak mengetahui dan hanya saksi V Suardi bin Kamaruddin yang menyatakan bahwa objek sengketa point 2 ( dua ) tersebut yaitu ( Dari ) tanah kapling orang tua saksi yang dibeli oleh H. Bandu dan Hj. Hatijah, dan dikatakannya saksi menyaksikan langsung transaksi jual beli tersebut, namun secara hukum pembuktian, keterangan satu orang saksi belum bisa diterima sebagai alat bukti minimal pembuktian bahkan dikategorikan sebagai “satu saksi bukanlah bukti” ( unus testis nullus testis ), oleh karenanya dalil penggugat dalam hal ini tidak terbukti. Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 3 ( tiga ) menurut saksi I harta tersebut, bermula dari harta orang tua saksi yang dijual kepada H. Bustam, lalu dijual lagi kepada H. Bandu dengan Hj. Hatijah,
Hal. 19 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
namun dari 5 ( lima ) saksi penggugat tidak ada saksi lainnya yang memberikan keterangan yang bersesuaian, karena itu hal ini sama dengan yang dipertimbangkan sebelumnya ( diatas ), Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 5 ( lima ) menurut keterangan saksi V Suardi bin Kamaruddin yaitu tanah persawahan yang terletak di Desa Balla, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, adalah tanah milik H. Bandu dan Hj. Hatijah saksi mengetahuinya karena dia sering dipanggil untuk menanam padi disawah tersebut, dan saksi juga pernah menanyakan kepada mereka bahwa tanah tersebut milik H. Bandu, keterangan saksi berkenan dengan objek tersebut tidak didukung oleh saksi / bukti lain, jadi bukan / belum bukti yang dapat yang dapat diterima ( unus testis nullus testis ), disamping itu keterangan saksi yang sering dipanggil untuk menanam padi disawah tersebut adalah bukan selalu berarti sawah dimaksud sebagai milik yang memerintahnya, kemudian saksi memperoleh jawaban bahwa itu adalah sawah milik H. Bandu, hal ini termasuk kategori keterangan
orang
yang
belum
bisa
menjadi
bukti
di
persidangan
( testimonium de auditu atau simai ). Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa no. 6 ( enam ) yaitu tanah beserta ruko dekat SD ( di Kelurahan Bajo, Kecamatan Bajo ), hanya saksi Nurhaebah binti Jaide yang menyatakan bahwa hal tersebut dibeli oleh H. Bandu dengan Hj. Hatijah, oleh karena keterangan tersebut tidak jelas bagaimana saksi mengetahuinya hal tersebut juga belum bisa mencapai batas minimum kesaksian ( unus testis nullus testis ). Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 7 ( tujuh ), tanah kavling ( samping ruko ) depan SD Bajo, di Kelurahan Bajo, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu dan objek sengketa point 8 ( delapan ), tanah perumahan / kavling dibelakang ruko di Kelurahan Bajo, Kecamatan Bajo, ternyata para penggugat tidak mengajukan alat bukti baik tertulis maupun saksi, oleh karenanya para penggugat dalam hal ini tidak bisa membuktikan dalilnya, Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 10 ( sepuluh ) hanya saksi V Suardi bin Kamaruddin yang menerangkan bahwa tanah kering yang terletak di Tallang Bulawang adalah milik H. Bandu bin Passisi saksi menyatakan hal tersebut karena ia sering melewati daerah tersebut dan melihat H. Bandu membabati rumputnya, Keterangan tersebut, tidak disertai bukti lain, jadi belum mencapai batas minimal pembuktian ( unus testis mullus
Hal. 20 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
testis ), apalagi disebutkan bahwa pada saat menyaksikan tersebut saksi baru berumur 10 tahun , Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 12 ( dua belas ), diterangkan oleh saksi II Muhadi bin Sabang, ia menerangkan bahwa objek sengketa luas sekitar 1 Ha di Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, adalah tanah dari orang tua Hj. Hatijah binti Tomaida, ada bagiannya tergugat namun sudah dijual, keterangan saksi ini juga tidak didukung keterangan saksi lain, dan juga tidak ada bukti lain, disamping itu terdapat perbedaan antara keterangan saksi tersebut dengan posita gugatan karena dalam gugatannya penggugat mendalilkan objek sengketa point 12 tersebut yang berupa sawah kurang lebih 1 Ha terletak di Desa Jambu, bukan Tallang Bularang seperti diterangkan saksi, oleh karenanya dalil gugatan para penggugat dalam hal ini tidak terbukti. Menimbang, bahwa menyangkut gugatan atau objek sengketa point 13 ( tiga belas ) yakni tanah sawah di Padang Kalua, menurut saksi IV Hj. Nureini binti Taho, tanah tersebut dibeli oleh H. Bandu dan Hj. Hatijah dari Nursia saksi tahu hal tersebut karena H. Bandu datang kerumah saksi mengatakan kepadanya, keterangan saksi yang dimikian juga termasuk kategori testimonium de auditis yang tidak memenuhi syarat sebagai kesaksian yang dapat diterima, disamping unus testis nullus testis ( satu saksi bukan saksi ); Menimbang, bahwa menyangkut objek sengketa point 14 ( empat belas ) ternyata tidak ada bukti yang disampaikan oleh para penggugat, baik bukti tertulis maupun saksi yang berarti bahwa secara hukum para penggugat dalam hal ini tidak bisa membuktikan dalilnya. Menimbang, bahwa dengan demikian maka menyangkut objek sengketa point 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13 dan 14 sebagaimana didalilkan oleh penggugat ternyata secara hukum tidak dapat dibuktikan oleh para penggugat oleh karena itu pertimbangan hukum majelis hakim tingkat pertama dapat dipertahankan. Menimbang, bahwa dari sejumlah para penggugat tersebut, ternyata hanya beberapa penggugat saja yang dapat dikabulkan ( untuk sebagian ) gugatannya oleh karenanya selainnya dinyatakan tidak diterima; dan adapun sebagian yang lain gugatannya ditolak karena tidak terbukti; dan dengan demikian termasuk keberatan keberatan pembanding dalam memori
Hal. 21 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
bandingnya dan para terbanding dalam kontra memori banding telah termasuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berhubung dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka Putusan Pengadilan Agama Palopo dalam hal ini dapat dikuatkan dengan perbaikan sistematika amar putusan ( sesuai maksud penjelasan Pasal 49 pada huruf b, Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 ) sehingga selengkapnya sebagaimana amar dibawah ini. Menimbang, bahwa mengenai saksi-saksi yang diajukan oleh tergugat, Keseluruhannya telah memberikan keterangan didepan sidang namun belum dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama, oleh karenanya perlu juga dipertimbangkan pada tingkat banding bahwa prinsip pembuktian perkara perdata adalah penggugatlah yang membuktikan sebagaimana hadits Nabi SAW ( HR. Baihaqy dari Ibnu Abbas ) :
ÁÁÁÁéQ9Uã 2Q Ön~çeã ( bukti itu dibebankan kepada penggugat …………….), Hal tersebut juga bersesuaian dengan ketentuan Pasal 283 RBg ( 163 HIR ) dan tidak digunakan sistem pembuktian terbalik, oleh karena itu maka saksisaksi tergugat tidak perlu dipertimbangkan, lagi pula tidak terdapat gugatan rekonvensi dari tergugat. Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat pertama tidak atau belum mempertimbangkan tentang keawajiban menyerahkan bagian waris masingmasing kepada ahli waris sesuai bagiannya, oleh karena itu secara yuridis majelis hakim pada tingkat banding perlu memerintahkan kepada para pihak untuk melaksanakan pembagian harta waris tersebut sesuai diktum putusan ini serta memberikan bagian-bagian tersebut kepada para pihak sesuai porsi masing-masing, dan apabila tidak bisa dibagi secara natura maka dijual lelang melalui pejabat lelang dan hasilnya dibagikan secara proporsional kepada ahli waris yang berhak. Menimbang, bahwa berhubung tergugat / pembanding berada pada pihak yang kalah maka berdasarkan ketentuan Pasal 192 ayat ( 1 ) RBg maka tergugat / pembanding dihukum untuk membayar biaya perkara baik dalam tingkat pertama, maupun tingkat banding. Mengingat segala ketentuan perundangan yang berlaku serta dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini.
Hal. 22 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
MENGADILI - Menyatakan, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh tergugat / pembanding dapat diterima; - Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Agama
Palopo
Nomor
271/Pdt.G/2013/PA.Plp tanggal 12 Februari 2014 M., yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Tsani 1435 H. yang dimohonkan banding dengan perbaikan amar sebagai berikut : Dalam Eksepsi. - Menolak eksepsi tergugat seluruhnya Dalam Pokok Perkara. 1. Mengabulkan gugatan para penggugat untuk sebagian ; 2. Menyatakan H. Bandu bin Passisi dan Hj. Hatijah binti Tomaida adalah suami isteri; 3. Menyatakan Hj. Hatijah binti Tomaida meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2009. 4. Menetapkan ahli waris Hj. Hatijah binti Tomaida adalah : 1) H.Bandu bin Passisi ( Suami ) 2). Nurmina binti Tomaida ( Saudara seayah ) 3). Hj. Aca binti Tomaida ( Saudara seayah ) 5. Menetapkan bahwa harta berupa : 1). Tanah sawah seluas kurang lebih 50 are, terletak di Desa Balla, Kecamatan Bajo, dengan batas-batas : - Sebelah Utara
: Tanah H.Nuhung
- Sebelah Timur
: Tanah Ambe Naima
- Sebelah Selatan
: Tanah Hj. Hatijah
- Sebelah Barat
: Tanah Hj. Nagoria
2). Tanah sawah di Kampung Baru luas kurang lebih 75 are, di Kelurahan Bajo, Kecamatan bajo dengan batas-batas . - Sebelah Utara
: Parit / sungai kecil
- Sebelah Timur
: Sawah H. Bustam Ali
- Sebelah Selatan
: Sawah H. Puang Cora
- Sebelah Barat
: Sawah Mama Luan
3). Tanah kering / kebun, luas kurang lebih 15 are, di Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo, dengan batas-batas : - Sebelah Utara
: Sungai
Hal. 23 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
- Sebelah Timur
: Tanah Jumadil
- Sebelah Selatan
: Jalan
- Sebelah Barat
: Tanah Saleh Rizal
4). Sebuah rumah permanen yang terletak di jalan Gunung Latimojong ( dekat perempatan jalan / tugu ) di Desa Balla, Kecamatan bajo, Kabupaten Luwu, ( di atas tanah yang berbatasan ; - Sebelah Utara
: Tanah Hj. Banne
- Sebelah Timur
: Tanah Saleh Rizal
- Sebelah Selatan
: Jalan Poros
- Sebelah barat
: Jalan poros Bajo Cilellang
Adalah harta bersama ( gono gini antara H. Bandu dengan Hj. Hatijah yang belum dibagi : 6. Menetapkan separoh ( 50 % ) dari harta bersama ( tersebut angka 5, 1 sampai 4 ) amar putusan ini merupakan bagian H. Bandu dan separoh ( 50 % ) menjadi harta warisan Hj. Hatijah . 7. Menetapkan bagian warisan dari pewaris Hj. Hatijah binti Tomaida adalah : 1). H. Bandu ( suami ) memperoleh ½ bagian = 3/7 bagian 2). Nurmina dan 3). Hj. Aca ( berdua memperoleh 2/3 = 4/7 bagian ) masing-masing 2/7 bagian 8. Menetapkan H. Bandu bin Passisi meninggal dunia pada tanggal 25 Januari 2010. 9. Menetapkan ahli waris H. Bandu bin Passisi adalah - Kanude bin Passisi ( saudara kandung ) 10. Menetapkan harta waris pewaris ( H. Bandu ) adalah bagian ( 50 % ) dari harta bersama seperti diktum putusan ini pada angka 6 dan 7,1 ). 11. Menetapkan bagian warisan dari pewaris H. Bandu bin Passisi adalah : - Kanude bin Passisi memperoleh seluruh harta waris sebagaimana diktum putusan ini pada angka 10, 12. Menghukum
atau
memerintahkan
kepada
para
pihak
untuk
melaksanakan pembagian harta waris tersebut sesuai diktum putusan ini serta memberikan bagian kepada para pihak sesuai porsinya, dan apabila tidak bisa dibagi secara natura maka dijual lelang melalui pejabat lelang dan hasilnya dibagikan secara proporsional sesuai bagian masingmasing.
Hal. 24 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
13. Menyatakan tidak menerima dan menolak gugatan para penggugat untuk selain dan selebihnya. 14. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sejumlah Rp 3.391.000,00,- ( tiga juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah ) - Menghukum tergugat / pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah ). Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Senin tanggal 21 April 2014 M., bertepatan dengan tanggal 21 Jumadil Akhir 1435 H., yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H. Bahrussam Yunus, S. H., M. H., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Wakhidun AR., S.H. M.Hum. dan Drs. Masrur, S.H., M.H. masingmasing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 03 April 2014 dengan dibantu oleh Drs. H. Zainuddin Zain, S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Makassar, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota
Ketua Majelis
ttd
ttd
Drs. H. Wakhidun AR., S.H. M.Hum. Drs. H. Bahrussam Yunus, S.H., M.H.
ttd Drs. Masrur, S.H., M.H. Panitera Pengganti,
ttd Drs. H. Zainuddin Zain, S.H.
Perincian Biaya : - Redaksi
: Rp.
5.000,00,-
- Meterai
: Rp.
6.000,00,-
- Biaya Proses Penyelesaian Perkara : Rp.139.000,00,Jumlah
: Rp.150.000,00,-
(seratus lima puluh ribu rupiah)
Hal. 25 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks
Untuk Salinan. Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
Drs. H. Ach Jufri,S.H.,M.H.
Hal. 26 dari 26 Hal. Put. No. 48/Pdt.G/2014/PTA.Mks