PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

Laporan Tahunan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran yang jelas dan positif terhadap perusahaan tanpa mengabaikan kebenaran, untuk menjaga agar pihak-pihak yang berkepentingan selalu mendapatkan informasi mengenai perusahaan. It is the mission of this annual report to create a clear and positive picture of the company without distorting the truth, to keep our stakeholders informed.

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS INFORMASI PENTING | SIGNIFICANT INFORMATION * ! : # &; !& ! & &; !& ! < =3 * :3 >? , = >? = #@ 4&=3 * >? 4& 4&= >? = # 4& > !!!+ 3 < & > @ < & Q &@! PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE - Sekilas Perusahaan | Company At A Glance

! ! " # % & ' *+ %' ,# 3 ! ! 4# 56

8 / D DJ 99 9

27 $ / 89

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | ANALYSIS AND MANAGEMENT’S REVIEW > + &@6 3 > + & &@6 3 ! < ! ; & =3 #=6& ! < ! * 3 % Q!=6& Q! Q > + * ! : # &@6 3 > + !? !? @6 3 Q^ <= ; @# ?^>&! >#&!

JD /8

TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE > *&& _6 # & , * Q Q `@ > !!!b 3 < &# &@ < &

/$ D]J D9]

,Q @QdQ'=>@d=5 5d=5dd=5 5d=5d>Q'=>@@5 @>

D98

D 8 $$ \] \9

2 LAPORAN TAHUNAN 2012

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

FOSTERING OUR CORPORATE'S VALUES MEMPERKOKOH NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Sebagai kelanjutan langkah dari tahun-tahun sebelumnya yang sejalan dengan arah perkembangan perusahaan, kami terus memperkokoh nilai-nilai perusahaan. Langkah tersebut diwujudkan dengan memantapkan visi organisasi sebagai perusahaan agro bisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh bersama mitra. Continuing our preceding years efforts that are in line with company's development direction, we are striving to foster the corporate's values. This is achieved by strengthening the organizational's vision as an agrobusiness company with advantage competitives and growing with partners.

3 ANNUAL REPORT 2012

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

INFORMASI PENTING

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS Informasi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. (Milyar Rupiah) LABA RUGI Hasil Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Laba Usaha Laba Bersih

Financial Information for the year ended on 31 December 2012. (IDR Billion)

2012

2011

2010

2009

1.392.423 805.391 587.032 289.354 169.611

1.536.450 772.923 763.526 510.843 316.185

1.798.419 1.257.295 541.124 298.649 119.554

1.172.663 850.578 322.085 155.486 28.850

1.082.783 748.196 334.586 234.457 68.722

2.209.627 820.060 1.661.461 1.242.578 183.114 1.425.692 783.936

2.260.325 1.063.931 1.776.816 1.351.486 184.737 1.536.223 724.102

1.830.941 847.884 1.423.550 1.186.892 120.005 1.306.898 524.043

1.427.538 666.156 1.099.481 929.446 125.685 1.055.132 372.407

1.555.471 930.994 1.311.087 1.080.228 117.678 1.197.906 357.565

(9,37) 42,16 20,78 12,18

(14,57) 49,69 33,25 20,58

53,36 30,09 16,61 6,65

8,30 27,47 13,26 2,46

(13,02) 30,90 21,65 6,35

64,52 35,33 42,55 48,15

67,96 22,54 31,02 24,47

71,38 15,98 23,43 28,62

73,91 12,72 33,06 22,53

77,01 66,15 5,11 89,06


7,68 127,68 66,00 64,52 181,86

13,99 1.321,02 78,72 67,96 212,16

6,53 313,05 71,44 71,38 249,39

2,02 75,02 71,67 73,91 283,33


77.956 162.334 183.673 132.841

4,42 115,15 86,18 77,01 335,02

- Return on Asset - Return on Equity Liquiditas Solvability

OTHER FINANCIAL IN FORMATION

INFORMASI KEUANGAN LAINNYA Hutang Usaha Piutang Usaha Persediaan Modal Sendiri

Sales Growth Gross Margin

Net Margin ! " TotaI Asset (Times) Age of Payable (Day) Age of Receivable (Day) Inventory Turnover (Day) PROFITABILITY

PROFITABILITAS -Imbal Hasil Aset (ROA) -Imbal Hasil Ekuitas (ROE) Likuiditas Solvabilitas

Total Asset Current Asset Capital Employed Short Term Liabilities Long Term Liabilities Total Liabilities Equity FINANCIAL RATIOS (%)

RATIO KEUANGAN (%) Pertumbuhan Penjualan Marjin Kotor Marjin Usaha Marjin Bersih Liabilitas TerhadapTotal Aset (Kali) Umur Hutang (Hari) Umur Piutang (Hari) Perputaran Persediaan (Hari)

Sales Cost of Good Sold

Net Income

FINANCIAL POSITION STATEMENTS

LAPORAN POSISI KEUANGAN Total Aset Aset Lancar Modal Digunakan Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang # ! ! Ekuitas

2008 STATEMENTS OF INCOME

47.728 130.576 103.014 23.935

55.060 115.425 141.012 38.190

29.632 106.218 72.394 38.454

135.599 104.167 264.206 59.679

Accounts Payable Accounts Receivable Inventory Equity

SIGNIFICANT INFORMATION

IKHTISAR OPERASIONAL OPERATIONAL HIGHLIGHTS Informasi tentang luas lahan perkebunan, produksi dan produktivitas kebun tahun 2008 - 2012

KARET Areal (Ha) "# $%'# * - Dewasa (12-19 Tahun) - Muda (6-11 Tahun) - Total TM - TBM - Total Areal Produksi (Ton) "# $%'# * - Dewasa (12-19 Tahun) - Muda (6-11 Tahun) - Total Produksi Produktivitas (Ton/Ha) "# $%'# * - Dewasa (12-19 Tahun) - Muda (6-11 Tahun) - Produktivitas Rata-Rata

TEH Areal (Ha) - Tua (>19 Tahun) - Dewasa (12-18 Tahun) - Muda (6-11 Tahun) - Total TM - TBM - Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang - Total Areal

2012 3.907,3 9.144,1 3.665,5 16.716,9 9.468,2 26.185,1

6.258,8 14.647,1 5.871,4 26.777,3

2011 3.381,5 10.480,8 2.744,5 16.606,9 8.550,3 25.157,2

5.316,6 16.478,5 4.315,1 26.110,2

Information of plantation area, production and productivity 2008 - 2012

2010 2.980,3 10.678,7 3.175,4 16.834,5 7.051,7 23.886,2

4.640,3 16.626,5 4.944,0 26.210,8

2009 2.483,3 11.259,5 3.434,9 17.177.7 5.744,8 22.922,5

3.510,5 15.917,1 4.855,8 24.283,3

2008

RUBBER

3.770,0 D]^8Jf ^J/\f DJ^]D$f] 4.430,1 22.446.1

Area (Ha)

!+$%'/ " Prime (12-19 Years) Young (6-11 Years) Total Mature Plants Immature Plant Total Area -

5.052,5 13.868,8 5.223,3 24.144.6

Production (Ton)

!+$%'/ " Prime (12-19 Years) Young (6-11 Years) Total Production Productivity (Ton/Ha)

!+$%'/ " Prime (12-19 Years) Young (6-11 Years) Average Productivity -

1,60 1,60 1,60 1,60

1,57 1,57 1,57 1,57

1,56 1,56 1,56 1,56

1,41 1,41 1,41 1,41

Df8 Df8 Df8 Df8

2012

2011

2010

2009

2008

620,4 170,7 185,2 971,5 215,4

628,8 147,1 195,5 1.100,4 177,9

774,2 123,0 203,1 1.100,4 118,6

886,3 83,0 222,7 1.192,0 90,0

981,9 65,8 208,2 1.255,8 87,0

158,0 1.349,7

159,9 1.309,3

143,6 1.362,6

150,7 1.432,7

86,2 1.429,1

TEA Area (Ha) Old (>19 Years) Prime (12-18 Years) Young (6-11 Years) Total Mature Plants Immature Plants Current Year & Coming Year Plants Total Area -


Keterangan | Remarks: TM : Tanaman menghasilkan | Mature plants TBM : Tanaman belum menghasilkan | Immature plants Angka pada tabel menggunakan notasi Indonesia. Numerical notations are in Indonesia.


INFORMASI PENTING

IKHTISAR OPERASIONAL OPERATIONAL HIGHLIGHTS

TEH Produksi (Ton) - Tua (>19 Tahun) - Dewasa (12-18 Tahun) - Muda (6-11 Tahun) - Total Produksi - Tua (>19 Tahun) - Dewasa (12-18 Tahun) - Muda (6-11 Tahun) "+;< "

KOPI Kebun (Ha) - Tua - Dewasa - Muda - Total TM - TBM - Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang - Total Areal Kebun Produksi (Ton) - Tua - Dewasa - Muda - Total Produksi


- Tua - Dewasa - Muda "+;< "


2012 1.163,9 321,0 351,6 1.836,5

2011 1.148,9 269,5 358,0 1.776,4

2010 1.354,8 215,3 355,4 1.925,5

2009 1.457,9 136,6 366,3 1.960,8

2008

TEA

1.739,9 116,6 368,9 2.225,4

Old (>19 Years) Prime (12-18 Years Young (6-11 Years) # !+" Old (>19 Years) Prime (12-18 Years) Young (6-11 Years) =< +< "

1,88 1,88 1,90 1,88

1,83 1,83 1,83 1,83

1,75 1,75 1,75 1,75

1,64 1,64 1,64 1,64

1,77 1,77 1,77 1,77

2012

2011

2010

2009

2008

826,0 64,1 20,4 910,6 279,0

832,5 64,1 20,4 917,0 279,0

1.015,9 64,1 20,4 1.100,4 188,7

1.121,4 51,0 80,4 1.252,8 53,7

1.485,6 61,1 80,4 1.627,1 -

48,2 1.237,7

1.196,0

227,4 1.516,5

188,7 1.495,2

50,7 1.677,8

COFFEE Area (Ha) Old Prime Young Total Mature Plants Immature Plants Current Year & Coming Year Plants Total Area -

1.298,5 53,4 70,3 1.422,1

Old Prime Young # !+"

0,87 0,87 0,87 0,87

Old Prime Young =< +< "

887,0 71,4 26,9 985,3

1,07 1,11 1,32 1,08

358,7 32,2 10,1 400,9

0,43 0,50 0,49 0,44

773,4 52,8 17,3 843,5

0,76 0,82 0,85 0,77

1.093,2 52,7 87,0 1.232,9

0,97 1,03 1,08 0,98

SIGNIFICANT INFORMATION

IKHTISAR OPERASIONAL OPERATIONAL HIGHLIGHTS

TEBU Lahan (Ha) - Milik Sendiri - Petani - Total Lahan Produksi (Ton) - Milik Sendiri - Petani - Total Gula - Milik Sendiri - Petani - Total Kristal - Milik Sendiri - Petani - Total Tetes - Milik Sendiri - Petani - Total Produktivitas (Ton/Ha) Tebu - Milik Sendiri - Petani -Kristal Rendemen Gula Rendemen Tetes

2012

2011

237 31.074 31.310

263 31.332 31.595

13.778 2.009.766 2.023.544

55.499 86.091 141.590

1.009 143.679 144.688

47,146 54,339 101,485

10.314 1.626.955 1.637.269

43.401 68.216 111.617

758 110.448 111.206

30,134 45,107 75,240

2010 233 31.461 31.694

17.082 2.222.202 2.239.284

49.783 79.571 129.355

1.039 130.979 132.018

100,581 50,280 150,861

2009 212 33.400 33.612

8.947 1.998.403 2.007.350

65.577 75.342 140.920

642 140.782 141.424

94,817 40,946 135,763

64.6 58.2 64.7 4.62

51.8 39.2 51.9 3.52

70.7 73.3 70.6 4.17

59.7 42.2 59.8 4.21

7.00% 5.02%

6.82% 4.60%

5.78% 6.74%

7.02% 6.76%

206 35.663 35.869

SUGARCANE Area (Ha) Self-owned Farmers Total Area -

7.544 2.231.393 2.238.937

Production (Ton) Self-owned Farmers Total -

76.560 94.265 170.825

Sugar Self-owned Farmers Total -

632 170.096 170.728

Crystal Self-owned Farmers Total -

121,731 46,339 168,069

Molasses Self-owned Farmers Total -

62.4 36.6 62.6 4.76

Productivity (Ton/Ha) Sugarcane Self-owned Farmers Crystal -

2008

7.63% Extraction Rate Sugar 7.51% Extraction Rate Molasses




Pada tahun 2012 kami meletakkan dasardasar pertumbuhan yang kuat sehingga siap melangkah menjadi perusahaan perkebunan yang unggul dan memiliki daya saing tinggi. In 2012 we continued to strengthen our foundation through strong growth; hence, we are ready to become a excellent plantation company with high competitives advantage. PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

EXECUTIVE’S REPORT

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS FOREWORDS FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dear Shareholders,

Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan merasa berbahagia telah menyelesaikan tugas pengawasan selaku Dewan Komisaris terhadap Direksi PTPN IX dalam menjalankan operasional bisnisnya sepanjang tahun 2012. Kami menyadari bahwa semua itu dapat terlaksana dengan baik berkat kepercayaan dari seluruh pemegang saham, kerjasama antar anggota Dewan Komisaris beserta Komite Audit, kerjasama dengan Direksi beserta jajaran karyawannya, hubungan baik mitra kerja dan seluruh pelanggan PTPN IX.

We would like to express our gratitude to God The Almighty and we are glad to have accomplished our supervision duty as The Board of Commissioners to The Board of Directors of PTPN IX in managing its business operations in the year 2012. We are aware that it can only be achieved with trust from all shareholders, collaboration between The Board of Commissioners and The Audit Committee, cooperation of The Board of Directors and all employees, good relationship with the principals and all PTPN IX's customers.

Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan persetujuan atas tindakan korporasi yang mensyaratkan persetujuan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai Direksi telah berhasil memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi makro yang baik dan kondisi politik yang stabil di Indonesia sepanjang tahun 2012. Ini terlihat dari kondisi perusahaan yang sangat baik berdasarkan laporan hasil audit dan peringkat perusahaan berdasarkan tingkat kinerja perusahaan dihitung menggunakan pedoman Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN RI No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 maka kinerja PTPN IX pada tahun 2012 dalam kategori SEHAT (AA) dengan total nilai 90,25.

Throughout 2012, The Board of Commissioners carried out its oversight function of The Board of Directors policies concerning the running of the business, and approved corporate actions requiring its agreement. The Board of Commissioners appraised that Board of Director is successfully captured the momentum of favorable macro economic growth and stable political condition in Indonesia in 2012. This is reflected in very good growth as reported in the audit report and positions of corporate performance that calculated based on guidelines Decree of SOE Ministry of Republic of Indonesia No. KEP-100/ MBU/2002 dated on 4 June 2002, the performance of PTPN IX in 2012 is Health (AA) with the total score of 90.25.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa kegiatan bisnis yang dijalankan Direksi sepanjang tahun 2012 telah sesuai sasaran kerja yang ditetapkan pada awal tahun. Di samping itu Direksi juga mampu melakukan evaluasi arah dan strategi bisnis yang disesuaikan kondisi yang terjadi, menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengidentifikasi perubahan, mengambil tindakan yang dibutuhkan, dan mengubahnya menjadi peluang untuk menghasilkan kinerja yang optimal.

Performance Appraisal The Board of Commissioners also has the opinion that business activities carried on The Board of Directors during the year 2012 has appropriate target that was set out in the early year. In addition, The Board of Director is also able to evaluate the direction and business strategies to suit the conditions prevailing, demonstrate the expertise of management to identify changes, to take necessary actions, and turn it into an opportunity to build optimal performance.



LAPORAN EKSEKUTIF Sepanjang tahun 2012 konsolidasi internal yang dilakukan oleh Direksi telah berjalan sangat baik terkait dengan optimalisasi sumber daya perusahaan dan kapitalisasi potensi bisnis masa depan. Dewan Komisaris menilai bahwa selain memperkuat aspek operasional bisnis di tengah situasi yang penuh tantangan ini, Direksi juga telah berhasil merencanakan pengembangan portofolio bisnis baru sebagai bagian dari perwujudan rencana kerja pertumbuhan bisnis jangka panjang. Portofolio ini berupa pengembangan produk hilir dan kawasan wisata agro sebagai sumber pendapatan lain bagi perusahaan. Dengan kinerja tersebut dan dari hasil pengawasan sepanjang tahun 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada tanggal 26 April 2013. Dewan Komisaris menyimpulkan bahwa Direksi telah bekerja secara profesional dengan menampilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.


Throughout the year 2012 conducted by the internal consolidation of The Board of Directors has run very well linked to the optimization of the company's resources and capitalization of future business potential. The Board of Commissioners assess that in addition to strengthening the operational aspects of the business in the atmosphere of fully challenging situations, The Board of Directors also have planned in developing of new business portfolio as part of the realization of the plan of long-term business growth. The portfolios are developing of new business in the field of downstream products and development of agrotourism area as another source of revenue for the company. Based on the performance and results of monitoring during the year 2012, through the General Meeting of Shareholders (GMS) held on 26 April 2013. Board of Commissioners concluded that Board of Director has worked professionally with displays that can be accounted accountability reports.

Selain itu, pada kesempatan ini , Dewan Komisaris juga menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan serta penggunaan laba bersih tahun buku 2012. Untuk itu, Dewan Komisaris menyarankan pemegang saham untuk menerima dan menyetujui laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik Heliantono dan Rekan dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.

In addition, on this occasion The Board of Commissioners also approved the annual report and approve the financial statements and the use of net profit of fiscal year 2012. For that, The Board of Commssioners recommend shareholders to accept and approve the financial statements audited by a public accountant Heliantono and Partners with their opinion presented fairly in all material respects

Tata Kelola Perusahaan Dalam melakukan pengawasan kebijakan Direksi dan jalannya perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan elemen manajemen lainnya. Melalui komite dan elemen tersebut, Dewan Komisaris melakukan evaluasi dan pemantauan atas perkembangan bisnis dan jalannya perusahaan. Tugas pengawasan ini juga menekankan pentingnya implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Penekanan ini atas implementasi prinsipprinsip GCG merupakan bagian tidak terpisahkan dari nilai nilai dasar perusahaan yang telah tumbuh sejak lama dan semakin menguat serta menjadi pondasi dalam setiap gerak langkah PTPN IX sebagai bagian dari perusahaan yang dimiliki oleh negara.

Corporate Governance In carrying out its oversight duties, The Board of Commissioners is assisted by The Audit Committee and other management's elements. Through these committees and the elements, The Board of Commissioners evaluates and monitors business development and operation of the company. The oversight role emphasizes the importance of implementing Good Corporate Governance (GCG) principles. Emphasis on the implementation of GCG principles is integrative to corporate's values that has been growing that is deeply rooted in the company and serves as a foundation in every single step taken by PTPN IX as part of state owned enterprise.


EXECUTIVE’S REPORT Seiring dengan posisi perusahaan yang semakin kuat, maka Dewan Komisaris akan meningkatkan peran pengawasan dan peran elemen fungsional yang berada di bawah Dewan Komisaris dalam memelihara kepercayaan pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Along with the increasingly strong position of the company, The Board of Commissioners will improve supervision role and the role of functional elements that are under The Board of Commissioners to maintain the trust of shareholders and stakeholders.

Berdasarkan penilaian Dewan Komisaris bahwa Direksi menunjukkan komitmen yang tinggi agar Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat terus ditingkatkan penerapannya dalam perusahaan. Pada masa depan, penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan terus diintensifkan melalui pengembangan budaya kerja yang positif, kepatuhan terhadap code of conduct serta senantiasa mengedepankan dan menjunjung tinggi etika bisnis.

Based on the assessment The Board of Commissioners that The Board of Director showed their strong commitment to continue the implementation of Good Corporate Governance. In the future, the implementation of good corporate governance will continue to be intensified through further development of positive work and business ethics and compliance with the code of conduct.

Penutup Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham atas segenap dukungan yang diberikan, dan kepada manajemen dan seluruh karyawan atas kerja keras sehingga perusahaan dapat mencapai kinerja yang baik pada tahun 2012.

Conclusion Finally, on behalf of The Board of Commissioners, we would like to extend our appreciation to the shareholders for their support and to management and all employees for their hard work that made the Company’s 2012 positive results possible.

Penghargaan juga kami sampaikan kepada segenap Pelanggan, Mitra Kerja dan Mitra Usaha PTPN IX mengingat segenap pencapaian PTPN IX pada tahun 2012 juga tidak terlepas dari peran dan kontribusi yang telah diberikan.

We must also thank our customers and business partners for their contribution to the performance of PTPN IX throughout 2012.

IR. AM. AM M. HASAN H SAN SAYUTI HA SA AYU Y TI MP M Komisaris Utama President Commissioners




Kami membangun perusahaan yang memiliki semangat perubahan, sebuah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. We build a company that welcomes change, an organization with the courage and capacity to constantly reinvent it self



LAPORAN DIREKSI BOARD OF DIRECTOR'S REPORT

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dear Shareholders,

Tahun 2012 masih menyisakan lemahnya daya beli pasar komoditas dunia akibat perlambatan ekonomi dunia dibanding tahun sebelumnya. Berkepanjangannya krisis keuangan dunia terutama yang terjadi yang terjadi di zona Eropa dan Amerika Serikat mengakibatkan rendahnya kinerja ekspor dari sisi volume maupun nilai. Walau berdampak terbatas, namun perusahaan tetap merasakan pengaruhnya karena beberapa industri besar dunia yang menggunakan berbagai komoditas perkebunan sebagai bahan baku produknya melakukan penundaan pembelian akibat lemahnya permintaan pasar.

The year 2012 shown weak market buying power as result of slowdown in the world economy over the previous year. Prolonged global financial crisis that occurred primarily occurring in United State and Europe zone resulted in poor performance of exports in terms of volume and value. Although the impact was limited, the company still felt the effects because several world big industries which using a variety of plantation commodities as raw material of its products that postponed due to weak market demand.

Walaupun situasi ekonomi dunia belum pulih, situasi ekonomi yang berbeda terjadi di Indonesia. Perekonomian negeri ini tumbuh cukup baik yakni mencapai 6,3% pada tahun 2012. Pertumbuhan ini ditopang oleh semakin kuatnya permintaan pasar pasar dalam negeri dan meningkatnya kinerja investasi. Situasi ini mempengaruhi kinerja penjualan komoditas secara positif.

Although the situation of the world economy has not recovered, the different economic situation in Indonesia, the economy grew fairly well at 6.3% in 2012. This growth is supported by the growing market demand in the domestic market and increase investment performance. This situation affects positively the performance of sales.

Direksi menetapkan tahun 2012 sebagai tahun penuh tantangan yang harus dikelola dengan optimal agar tetap dapat menjaga kinerja perusahaan dengan baik. Selain melakukan kendali yang ketat pada tingkat operasional, kami juga melakukan berbagai konsolidasi untuk memantapkan rencana pengembangan bisnis dengan menajamkan kembali cetak biru PTPN IX sebagai kerangka pengembangan bisnis. Atas dasar itulah, tema laporan tahunan 2012 adalah “Memperkokoh Nilai Nilai Perusahaan”.

The Board of Directors declared 2012 as a challenging year that had to be optimally managed in order to maintain the company performance well. Beside tightly control at operational level, we also undertook consolidation measures to put the business development plan on a steady footing by intensifying the PTPN IX blueprint as a framework for developing the business. Based on the above situation, the theme of the 2012 annual report is “Fostering Our Corporate’s Value”.

Pada tahun 2012 ini pula, kami berhasil membuktikan kebersamaan yang telah terbina sehingga mampu menyatukan gerak langkah tatkala zaman menuntut perubahan. Kebersamaan tersebut juga menjadi landasan bagi kami untuk berkembang lebih jauh dengan sistim bisnis, nilai dasar, visi dan misi, serta rencana strategis baru.

In 2012, we have proved that our togetherness is able to shape a common mindset when the time demands changes. Furthermore, the harmony has able become a foundation for our company to develop event further with new set of business system, core values, vision & mission, and strategic plan.



LAPORAN EKSEKUTIF


Kami menyadari bahwa dukungan para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Komite Audit, serta kepercayaan pelanggan menjadi pendorong utama bagi kami dan seluruh karyawan PTPN IX untuk terus berkarya dalam memberikan layanan sekaligus imbal hasil yang terbaik serta terus menggali dan mengembangkan potensi yang ada guna memperkokoh nilai-nilai perusahaan yang telah dibangun selama ini.

We are aware that the support of Shareholders, the Board of Commissioners and the Audit Committee, together with the trust of customers, is the main driving force for us and all of PTPN IX's employees to continue to work to providing services along with the best return while continuing to discover and develop potentials useful for strengthening the company’s existing values.

Kinerja Perusahaan Tahun 2012 merupakan periode yang penting bagi PTPN IX, mengingat pada tahun ini berbagai milestone berhasil dicapai dan pencapaian tersebut memberikan landasan yang lebih kuat bagi PTPN IX untuk melaksanakan pengembangan bisnis di masa mendatang. Di antara pencapaian penting yang terjadi pada tahun 2012 adalah meningkatnya laba yang dihasilkan oleh Divisi Tanaman Semusim sebesar Rp. 9,9 milyar, hal ini dicapai setelah Divisi ini mengalami kerugian selama 6 (enam) tahun berturut turut sejak tahun 2006 dan pada tahun 2006 itu pula laba hanya bisa dihasilkan sebesar Rp.3,7 milyar. Kinerja Divisi Tanaman Semusim pada tahun 2012 juga meningkat tajam dibandingkan pada tahun 2011 ketika terdapat kerugian yang cukup signifikan yakni mencapai Rp.154 milyar. Bagi kami, pencapaian pada tahun 2012 ini sangat membanggakan dan hal ini memberikan semangat bagi kami untuk bekerja lebih keras lagi.

Company’s Performance 2012 was an important year for PTPN IX, considering that in the various milestones achieved and and prepared strong foundations for future business development. Among the important achievements in 2012 was the increased profits generated by Seasonal Crops Division as amounted to IDR 9.9 billion, it is achieved after the Division suffered losses during the six (6) consecutive years since 2006 and in 2006 it also profits can only be achieved as amounted to IDR 3.7 billion. The Seasonal Crops Division performance in 2012 also increased sharply compared to 2011 when there were significant losses as reached IDR 154 billion. For us, the achievement in 2012 was very proud and this is encouraging for us to work even harder.

Selain itu, sebagai pedoman kerja tahun 2012, Direksi menetapkan arahan bisnis “Meningkatkan Kapasitas Bisnis dan Mengendalikan Margin Laba Operasional” melalui kebijakan-kebijakan strategis sebagai berikut: Z ! " + [ Z + !; [ Z ! ;; * ! [ Z \ [ Z ] ; ! [

In addition, as a guideline for the 2012 business plan, the Board of Directors established the “Increasing the Capacity of the Business and Managing the Operating Profit Margin” business directive through the following strategic policies: Z ^ \ \ Z \ Z \ * ! ^ Z_! \ ` < Z \

Inisiatif optimalisasi sumber-sumber pendapatan merupakan upaya untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan melalui pendapatan yang berulang setiap bulan. Implementasi inisiatif ini juga diwujudkan berupa program-program yang mendorong semua jajaran operasional mengarah pada kebijakan tersebut.

The initiative to optimize sources of annuity income is an effort to maintain the stability of monthly recurring corporate income. The program is implemented in the form of programs that drive all operational levels toward using these policies.


EXECUTIVE’S REPORT Inisiatif pengendalian beban operasi ditandai dengan melakukan evaluasi semua sumber pengeluaran perusahaan sejak awal tahun dan menahan pertumbuhan tanpa mengganggu operasional bisnis dan pelayanan kepada pelanggan. Implementasi berupa efisiensi beban operasional seperti pemakaian listrik, penggunaan bahan-bahan alternatif seperti daduk, klaras, ampas tebu untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak untuk pengolahan, pengendalian biaya transportasi, dan penundaan investasi yang tidak terkait langsung dengan operasional bisnis. Dengan inisiatif tersebut, PTPN IX dapat menahan laju kenaikan beban operasi sebesar 107,65% dibanding tahun sebelumnya.

The initiative to control operation costs took the form of an evaluation of all corporate expenditure from the start of the year, and maintained growth without adversely affecting business operations or service to customers. The implementation took the form of operational cost efficiencies such as electricity usage, the use of alternative materials such as daduk, klaras, sugarcane's waste to conserve the use of fuel oil for processing, control of transportation costs and delays to investments not directly linked to business operations. With this initiative, PTPN IX managed to restrain the increase of operational costs to 107.65% over the previous year.

Inisiatif pembenahan internal organisasi terdiri dari sinergi antar divisi dan unit-unit kerja terutama dalam kaitannya menjaga produktivitas dalam menggarap pasar, mengintegrasikan dan meningkatkan kompetensi karyawan terutama terkait penguasaan produk-produk terbaru, dan pembenahan sistem proses penjualan. Sepanjang tahun 2012, aktivitas yang terkait dengan inisiatif ini menghasilkan sinergi yang positif antar divisi dan seluruh unit unit kerja.

The restructuring of the internal organization initiative comprised to synergy between the Divisions work units especially in matters related to maintaining productivity in the market, integrating and improving employee competences, especially related to knowledge of new products, and improvements to the sales process. In 2012, activities related to this initiative produced positive synergies between the divisions and work units.

Inisiatif mencari potensi bisnis baru ditandai dengan mencari potensi kerjasama strategis mengacu pada cetak biru PTPN IX. Rencana pengembangan bisnis ini dilakukan oleh Direktorat Perencanaan dan Pengembangan yang didiskusikan kemajuannya minimal satu kali setiap bulan di tingkat Direksi. Dengan langkah ini diharapkan seluruh bagian perusahaan dapat menciptakan inovasi bisnis baru. Inisiatif menjaga kepuasan pelanggan ditandai dengan langkah-langkah perbaikan penanganan pelanggan dan pelayanan keluhan pelanggan sebagai kelanjutan inisiatif tahun sebelumnya. Inisiatif ini merupakan komitmen total PTPN IX kepada pelanggan dan mitra kerja karena Direksi menyadari bahwa pertumbuhan bisnis perusahaan sebagian besar ditentukan dari kualitas pelayanan kepada pihak yang terkait dengan aktivitas bisnis PTPN IX.

The exploring for new business initiative took the form of a search for potential strategic partnerships based on the PTPN IX blueprint. This business development plan was carried out by the Business Planning & Development Directorate, with progress being discussed at least once in a month at the Board of Director level. With this measure, we are expected that all of departments built an innovation of new business. The maintaining customer satisfaction took the form of improvements to customer service and customer complaint handling as a continuation of the initiative from the previous year. This initiative represents PTPN IX’s total commitment to its customers and business partners because the Board of Directors is aware that most of company’s business growth is determined by the quality of service to parties linked with PTPN IX’s business activities. In the implementation, these strategic policies are contained in key initiatives, the achievement of which is evaluated every month. The initiatives at the corporate level are a guide to work measures or initiatives for the core business, downstream

Dalam pelaksanaannya, kebijakan stategis di atas dituangkan dalam bentuk inisiatif utama, yang dievaluasi pencapaiannya setiap bulan. Inisiatifinisiatif di tingkat korporasi menjadi pedoman langkah kerja atau inisiatif bagi segmen usaha utama,



LAPORAN EKSEKUTIF


produk hilir dan pengelolaan usaha agrowisata dalam membuat rencana kerja tahunannya, yang juga dievaluasi pencapaiannya tiap bulan di tingkat Direksi. Dengan pola seperti itu, maka Direksi dapat memastikan bahwa semua inisiatif dapat terlaksana dalam bentuk langkah kerja nyata di semua lini. Dengan menjalankan inisiatif-inisiatif di atas, PTPN IX membukukan pendapatan bersih sebesar Rp.169,61 milyar, dengan laba usaha sebesar Rp.289,25 milyar. PTPN IX juga mencatat pencapaian nilai penjualan sebesar Rp.1.392,42 milyar. Selain itu, tingkat kinerja perusahaan dihitung menggunakan pedoman Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN RI No. KEP-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 maka kinerja PTPN IX pada tahun 2012 dalam kategori SEHAT (AA) dengan total nilai 90,25.

products and agrotourism in producing annual work plans, the achievement of which is evaluated every month at the Board of Director level. This way, the Board of Directors can ensure that every initiative is implemented in the form of real work actions at every level. In implementing these initiatives, PTPN IX booked an net revenues as of IDR 169.61 billion, with in operating income as of IDR 289.25 billion. PTPN IX also recorded a sales value as of IDR 1,392.42 billion. Moreover, positions of corporate performance is calculated based on guidelines Decree of Mistry of SOE Republic of Indonesia No. KEP-100/MBU/2002 dated on 4 June 2002, the performance of PTPN IX in 2012 is Health (AA) with the total score of 90.25.

Kami juga telah melakukan pemeringkatan perusahaan pada periode 1 April 2013 - 1 April 2014 yang dilaksanakan oleh firma konsultan pemeringkat perusahaan PT PEFINDO dengan hasil peringkat 'A', prospek peringkat tersebut adalah 'STABIL'. Peringkat pada perusahaan kami ini mencerminkan bahwa profil perkebunan karet yang baik, produktivitas perkebunan tebu yang di atas rata-rata dan kuatnya permintaan karet.

We have also assessed the rangking of the company in the period 1 April 2013 - 1 April 2014 conducted by the consulting firm of PT PEFINDO a with results ranked 'A', The ranking prospect is 'STABLE'. Our ranking on the company reflects that a good profile rubber plantations, productivity of sugar cane plantation in the above average and strong demand for rubber.

Prospek Usaha Dengan perkiraan kondisi makro yang jauh lebih baik pada tahun 2013, Namun di sisi lain, kondisi ini juga memberi peluang timbulnya persaingan bisnis yang lebih ketat. Untuk itu Direksi telah menetapkan arahan bisnis tahun 2013, sebagai loncatan menuju pencapaian pertumbuhan pendapatan bersih 2013 terhadap 2012. Selain itu, Direksi juga telah menetapkan rencana ekspansi usaha di luar pulau Jawa berupa pengembangan usaha perkebunan karet di Kalimantan, serta pengembangan usaha tanaman hortikultura dengan penanaman apel, jeruk, petai pada lahan yang sesuai untuk penghasilan perusahaan. Untuk mendukung arahan perusahaan tersebut, kami menetapkan langkah-langkah inisiatif untuk mendukungnya, yaitu: Z ; ; * *

[ Z ] ; ! [ Z + !; ; ! ![ Z ! ;; ;! untuk mendukung pertumbuhan bisnis inti.

Business Prospects The Board of Directors foresees that the conducive business environment will continue in the year 2013. On the other hand, this condition will also give rise to tougher business competition. As such, the Board of Directors has decided on the business direction for 2013, as a stepping stone towards achieving a net revenue growth in 2013 as compared to 2012. In addition, the Board of Directors also have established business expansion plans outside Java in the form of rubber plantations in Kalimantan, as well as business development in horticultural crops by planting apple, orange, smelly bean on suitable land, all is done to achieve a breakthrough for the company's income. To support this company’s direction, we have set the following initiatives: Z ` *[ Z \ [ Z ! _ !! [ Z_! ! _ + + + the core business.


EXECUTIVE’S REPORT Penerapan Tata Kelola Dalam rangka membangun integritas dan etika kerja, kami berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan yang terbaik dalam setiap aspek usaha. Prinsip tata kelola perusahaan yang baik dirangkum dalam nilai nilai utama, kode etik dalam proses bisnis, pengendalian serta prosedur operasi standard. Kami juga berupaya untuk memastikan bahwa hal hal tersebut ditanamkan dan diterapkan secara konsisten oleh setiap elemen perusahaan.

Corporate Governance Implementation In an effort to build integrity and strong business ethics, we are committed to the highest standards of corporate governance in every aspect of the business. The principles of good corporate governance are summarized in the main values, code of business ethics in business processes, controls and standard operating procedures (SOP). We also strive to ensure that it is embedded and applied consistently by all elements of the company.

Kami percaya bahwa pelaksanaan bisnis yang transparan dan bertanggung jawab untuk manfaat terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam pencapaian misi dan tujuan serta keberlanjutan perusahaan. Bagi kami, menanamkan pemahaman dan menjalankan prinsip tata kelola dalam proses bisnis dan proses pengambilan keputusan oleh semua insan PTPN IX harus berjalan seiring dengan peningkatan kinerja perusahaan.

We believe that the implementation of a transparent and responsible business for the best benefit of all stakeholders is a critical factor in achieving the mission and goals as well as the sustainability of the company. For us, instill understanding and applying the principles of good governance in business processes and decision-making process by all those people of PTPN IX must goes in line with increased company performance.

Penutup Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan sehingga PTPN IX atas kerja cerdas dan kerja keras yang telah dilakukan selama tahun 2012. Semua pencapaian perusahaan merupakan hasil kerja keras dan dedikasi para karyawan PTPN IX yang telah memberikan kontribusi yang positif kepada perusahaan.

Conclusion Finally, we extend our appreciation to all employees for smart and hard works such a strong performance in 2012. This achievement was the result of hard work and dedication of PTPN IX’s personnel and management.

Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham atas segala dukungan yang diberikan sehingga pada tahun 2012 perusahaan dapat terus melaksanakan berbagai pengembangan. Kami juga menyampaikan penghargaan kepada para Mitra Usaha, Mitra Kerja, pelanggan dan pemangku kepentingan lain atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada PTPN IX.

We also would like to express our gratitude and appreciation to shareholders for their support so that the company could continue its development initiatives during 2012. Our appreciation is also given to our business partners, customers and stakeholders for their cooperation and support to PTPN IX.


ADII PRASONGKO PRASONGKO PR Direktur Utama President Director


LAPORAN EKSEKUTIF

PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor KEP-189/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008, Susunan Komisaris PTPN IX adalah sebagai berikut.

1

3

According to the Decree of the Minister of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia Number KEP-189/MBU/2008 dated on 24 September 2008, The Board of Commissioners of PTPN IX are as follows.

2

4

%[[=[} ~ Presiden Komisaris President Commissioner 2. A.Z. Siregar, MSc, MSee Komisaris | Commissioner 3. Prof.Dr.Ir. Zaenal Bachruddin, MSc Komisaris | Commissioner 4. Irvan Eddyson, T. MBA Komisaris | Commissioner

18

5. Dr. Soebagdja, MM Komisaris | Commissioner

LAPORAN TAHUNAN 2012

6. Dwi Ary Purnomo, SE, MH Komisaris | Commissioner

5


6


PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE Presiden Komisaris | President Commissioner Lahir di Palopo, Sulawesi Selatan pada tanggal 8 Agustus 1955, lulus Sarjana Teknologi Pertanian di UNHAS Makasar pada tahun 1982 kemudian melanjutkan ke Program Pasca Sarjana Pertanian di UNHAS Makasar dan lulus tahun 2004. Kariernya diawali pada tahun 1982 menjabat sebagai Staf Kantor Direksi di PNP XXVIII, Asisten Afdeling di PNP XXVIII PKS Luwu, Asisten Kepala di PTP XXVIII Nes VII Luwu, Administratur Kebun di PTP XXVIII Kebun Awaya, Kepala Bagian Tanaman di PTP XXVIII Kantor Direksi, Kepala Bagian Tanaman di PTP XXXII Group, Kepala Bidang Pengendalian Unit Proyek di PTPN XIV (Persero), Kepala Divisi Tanaman Tahunan di PTPN XIV (Persero), Direktur SDM di PTPN XIV (Persero), Direktur Produksi di PTPN XIV (Persero) dan Direktur Utama di PTPN XIV (Persero) dan sejak tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris Utama PTPN IX (Persero). Born in Palopo, South Sulawesi in August 1955, he is graduated in Agricultural Technology from University of Hasanudin (UNHAS) in 1982, passed the post graduated program in Agricultural from UNHAS in 2004. His career started as Staff in Head Office of PNP XXVIII in 1982, occupied as Staff in Head Office of PNP XXVIII, Afdeling Assistant of PNP XXVIII palm oil mill at Luwu, head of Assistant in PTP XXVIII Nes VII Luwu, Estate Administration Head of PTP XXVIII in Awaya Estate, Plants Department Head of PTP XXVIII Head Office, Plants Department Head of PTP XXXII Group, Department Head of Unit Project Control of PTPN XIV (Persero), Division Head of Perennial Crops of PTPN XIV (Persero), Human Resource and General Affair Director of PTPN XIV (Persero), Production Director of PTPN XIV (Persero) and President Director of PTPN XIV (Persero) and since 2008 he is appointed as President Commissioners of PTPN IX (Persero). 2. A.Z. Siregar, MSc, MSee , ! f ' !! & 9$ < D/8\^ Q & d & D/$J^ & + & 9 < ! # 5! ! d 6 & ! #&f f & f Q & D/J$ j D/JJ !& # # < !5&# # &5! !^ D//8 ! + < d 6 & ! #&ff & ! fokus pada perencanaan strategis pertahanan. Pendidikan berikutnya menyelesaikan gelar Master Degree d &=#' 6 f% !=fQ f D//\^ < & f ! & + < f ! < ! f + & & ! < ! & ^ Keahlian strategik yang dimiliki pada bidang Kebijakan Keamanan Nasional dalam lingkup regional dan global + 9]]J + < < ! * > dz{ }^ Born in Pematang Siantar, North Sumatera on 26 September 1947. He had entered the National Military Academy in 1968. Post graduated in Communication Engineering form Naval Postgraduate School, Monterey, California, USA in period 1986 – 1988 and He had Master of Science in Electrical Engeneering. In 1994 participated in Defences Resource Management in Naval Postgraduate School, Monterey, California in the field of Strategic Defence Planning, He had passed Master Degree in National Defence University, Washington DC, USA, in 1997. He has Educational debriefing, occupational experience and operation task of Building, road and air port then electronical expertise. He also has the strategic expertise in national security policy as regionally as globally and since 2008 he is appointed as Commissioner of PTPN IX (Persero).



LAPORAN EKSEKUTIF 3. Prof.Dr.Ir. Zaenal Bachruddin, MSc Lahir di Majenang, Jawa Tengah pada tanggal 28 April 1952. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Universitas Gajah Mada jurusan Peternakan pada tahun 1977, UPLB di Philipines jurusan Animal Sciences pada tahun 1985 dan UC Swansea, Wales. UK jurusan School of Natural Sciences pada tahun 1991. Riwayat jabatan diawali sebagai Pengelola Pasca Sarjana Ilmu Peternakan di UGM, Ketua Study Diagnosis Usaha Tani Ternak, Ketua Pengembangan Usaha Tani Ternak, Anggota Steering Committee untuk International Seminar Tropical, dan sejak tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IX (Persero). Born in Majenang, central Java in 28 April 1952. He is graduated in livestock from University of Gajah Mada in 1977, UPLB of Philipines in Animal Sciences in 1985 and UC Swansea, Wales, UK in School of Natural Sciences in 1991. His occupational started as Director of post graduate program in livestock science of University of Gajah Mada, Chairman of Diagnosis Study in livestock farmers, Chairman of Livestock Business Development, Steering Committee member of International tropical seminar and since 2008 appointed as Commissioner of PTPN IX (Persero). 4. Irvan Eddyson, T. MBA Lahir di Wayabula, Morotai, Maluku Utara pada tanggal 13 Agustus 1946. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1970. Pada tahun 1983, mengikuti pendidikan Battalion Commanders Lehrgag di Jerman Barat. Pendidikan Command and General Staf College diselesaikan pada tahun 1987. Tahun 1989, menyelesaikan Program Master Degree di Royal Military College of Science (RMCS) di Shrivenham, Inggris dengan gelar Master of Defence Administration (MDA) dan pendidikan reguler Lemhannas diselesaikan pada tahun 1996. Setelah menempati berbagai jabatan, kariernya berlanjut sebagai Asisten Logistik Kodam IV Diponegoro pada periode tahun 1993 – 1994 dan pada tahun 1995 menjabat sebagai Komandan Komando Resor Militer 102 Panju Panjung Kodam VI Tanjungpura. Jabatan berikut yang dipangkunya adalah Paban V/Slogad di Mabes TNI-AD selama 1 tahun. Kariernya terus berkembang menduduki jabatan Wakil Gubernur Akademi Militer di Magelang tahun 1997 dan pada tahun 1998 dipercayakan pada jabatan Gubernur Akademi Militer. Tahun 1999 – 2001 mengabdi sebagai Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat Tahun 2004 – 2009 diangkat sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia bidang Pertahanan dan Keamanan dan sejak tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IX (Persero).


Born in Wayabula, Morotai, North Maluku in 13 August 1946. He is graduated from Army Academy of Republic of Indonesia in 1970. In 1983, he joined the Academy of Battalion Commanders Lehrgag in West Germany, graduated of Command and General Staf College in 1987. In 1989, he is graduated master program of Royal Military College of Science (RMCS) in Shrivenham, UK with a master's degree in Master of Defence Administration (MDA) and Completed of Lemhannas regular training in 1996. He has occupied several positions and his career continued as Assistant for Logistic Support in Kodam IV Diponegoro period of 1993 – 1994 and in 1995 occupied as Commander in Military Resort 102 Panju Panjung Kodam VI Tanjungpura. He has occupied position as Paban V/Slogad in Mabes TNI-AD for 1 year, as vice of Military Governor in Military Academy, Magelang in 1997 and in 1998 promoted as Governor of Military Academy. In periode 1999 – 2001 appointed as Logistic Assistant of Army Chief. In 2004 – 2009 promoted as Special Staff of President of Republic of Indonesia for Defence and Security and since 2008 appointed as Commissioner of PTPN IX (Persero).


EXECUTIVE’S REPORT 5. Dr. Soebagdja, MM Lahir di Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 8 Mei 1946. Lulus di STIE IPWIJA Program Magister pada tahun 1999 – 2000. Kariernya diawali pada tahun 1967 di Taruna Akabri Umum, Taruna Akabri Kepolisian tahun 1968, PA Bagian Operasi Polres 982 Cilacap tahun 1971, Kasubsi Bangsa Asing Bagian Res Intel Polres 982 Cilacap tahun 1971, Kasi Resek Bagian Res Intel Pam Polres 912 Cilacap, Kasi Reserse KPPP Cilacap tahun 1972, Kasi PKN Polres 912 Cilacap, Kabag Intel Pam Polres 911 Banyumas, Mahasiswa PTIK tahun 1980, Paro Rembang Puan Sintel Pampol Polda Sumbar tahun 1982, Wakapolresta Padang tahun 1984, Kasi Sendak tahun 1985, Sesdit Binmas Polda Sumatera Barat tahun 1987, Pasis Sespimpol Polri Lembang, Kabag Minjarlat Ops Jarlat PTIK tahun 1988, Kadep Pengtek Fix PTIK tahun 1991, Kadit Binmas Polda Sumatera Bagian Selatan tahun 1992, Kasubdit Bintibmas Polri tahun 1996, Paban IV / Tibmas Bimmas Polri tahun 1997, staf Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 2000-2004 dan sejak tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IX (persero). Born in Cirebon, West Java on 8 May 1946. He is graduated from STIE IPWIJA Magister Program in 1999 – 2000. His career started in 1967 as cadet in Republic of Indonesia Army Academy, Police Academy Cadet in 1968, Officer in operation Department of Polres 982 Cilacap in 1971, Head of Sub Section of Foreign language of Res Intel Polres 982 Cilacap in 1971, Section Head of Economy Detective in Department of Res Intel Pam Polres 912 Cilacap, Section Head of Detective KPPP Cilacap in 1972, Section Head PKN of Polres 912 Cilacap, Deaprtment Head of Intel Pam Polres 911 Banyumas, Student of Police Science College (PTIK) in 1980, Paro Rembang Puan Sintel Pampol Polda Sumbar in 1982, Vice of Resort Police Chief at Padang in 1984, Kasi Sendak in 1985, Sesdit Binmas Polda West Sumatera in 1987, Pasis Sespimpol Polri Lembang, Department Head of Minjarlat Ops Jarlat of Police Science College in 1988, Department Head of Pengtek Fix Police Science College in 1991, Kadit Binmas of South Sumatera Provincial Police in 1992, Kasubdit Bintibmas, the staff of Agency Banking Restructuring the National (IBRA) the year from 2000-2004 and since 2008 appointed as Commissoner of PTPN IX (Persero). 6. Dwi Ary Purnomo, SE, MH Lahir di Jakarta pada tanggal 26 Pebruari 1975. Lulus Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Borobudur Jakarta tahun 1996 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2011. Pekerjaan sebelumnya yang pernah ditekuninya adalah sebagai Kepala Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Negara BUMN tahun 2006-2010, Komite Audit PT Askes (Persero) tahun 2008-2010, Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XIII (Persero) tahun 2008-2010, Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XI (Persero) tahun 2004-2008, Staf Deputy bidang Agro Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan Kementerian Negara BUMN tahun 2000-2006, Staf Deputy bidang Konstruksi dan Jasa lainnya Kementerian Negara BUMN tahun 1998-2000, Staf unit Bidang BUMN sektor Industri dan Pertambangan Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan tahun 1998, Supervisor Project PT Elektrika Karyatama tahun 1997-1998. Pekerjaan saat ini adalah sebagai Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN Kementerian BUMN dan sejak tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IX (Persero). Born in Jakarta on 26 Februari 1975, he is graduated in Accounting from University of Borobudur Jakarta in 1996 and passed post graduate in Law Faculty of University of Indonesia in 2011. Started his career as Sub Department Head of Organization and Governance of Ministry of SOE in 2006-2010, as Audit Comittee of PT Askes (Persero) in 2008-2010, Secretary of The Board of Commissioners of PTPN XIII (Persero) in 2008-2010, Secretary of the Board of Commissioners of PTPN XI (Persero) in 2004-2008, Deputy Staff of Agro Industry, Paper, Printing and Publishing Section in Ministry of SOE in 2000-2006, Deputy Staff of Constructions and difference services in Ministry of SOE in 1998-2000, Unit Staf of SOE Industry sector and Mining of SOE's Development General Directorate in Ministry of Finance in 1998, Project Supervisor of PT Elektrika Karyatama in 1997-1998. Present position as Head of the SOE,s Assets Administration of Ministry of SOE and since 2008 appointed as Commissioner of PTPN IX (Persero).



LAPORAN EKSEKUTIF

PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-94/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012. Susunan Direksi PTPN IX (Persero) sebagai berikut :


According to the Decree of the Minister of State Owned Enterprises of Republic of Indonesia, No.: KEP-94/MBU/2012 dated on 1 March 2012. The Board of directors of PTPN IX (Persero) are as follows:

1

2

3

4

1. Adi Prasongko Direktur Utama | President Director 2. Natsir Tarigan Direktur Keuangan | Finance Director 3. Slamet Poerwadi Direktur Produksi | Production Director 4. Hanung Trihutomo Direktur Perencanaan & Pengembangan @ #=6& = # 5. Ishak Z. Soediredja Direktur SDM & Umum | HR & GA Director


5


PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE

1. Adi Prasongko Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 26 Mei 1957, lulus Program Sarjana Pertanian di Universitas Jember pada tahun 1982 dan Program Pascasarjana Magister Manajemen di Universitas Gajayana Malang pada tahun 2003. Kariernya diawali PG Gempolkrep pada tahun 1986 sebagai Pembantu Sinder Kebun 1 dan pada tahun 1997 diangkat sebagai Administratur PG Modjopanggoong. Kemudian setelah menduduki beberapa jabatan di PTPN X, pada tahun 2001 diangkat menjadi Direktur Produksi PTPN X. Pada Tahun 2007 diangkat menjadi Direktur Utama PTPN X dan selanjutnya pada tahun 2012 diangkat menjadi Direktur Utama PTPN IX (Persero). Born in Pasuruan, East Java on 26 May 1957, He is graduated in Agricultural from University of Jember in 1982 and Master's degree in Management from University of Gajayana Malang in 2003. He started his career in PG Gempolkrep Sugar Mill in 1986 as Assistant of Estate Head of Foreman 1 and in 1997. He has promoted as Administration Head of PG Modjopanggoong Sugar Mill. Since occupied several positions in PTPN X, in 2001 he has promotion as Production Director of PTPN X. In 2007 promoted as President Director of PTPN X and since 2012 appointed as President Director of PTPN IX (Persero). 2. Natsir Tarigan Lahir di Perbulan, Sumatera Utara pada tanggal 19 April 1957. Menyelesaikan Program Sarjana di STIA YUPMI Medan dengan studi administrasi niaga tahun 1990. Karier di dunia perkebunan dimulai sebagai Asisten Gudang Pasir Mandoge tahun 1982 dan setelah menjabat beberapa jabatan kemudian diangkat Kepala Bagian Pemasaran PTPN XIII pada tahun 1999. Selanjutnya pada tahun 2003 diangkat menjadi Direktur Pemasaran PTPN XIII dan sejak tahun 2012 diangkat menjadi Direktur keuangan PTPN IX (Persero). Born in Perbulan, North Sumatera in 19 April 1957. He is bachelor degree of Accounting from STIA YUPMI Medan in 1990. He started his career in plantation industry as Assistant of Gudang Pasir Mandoge in 1982 and since occupied several positions, he appointed as Marketing Department Head of PTPN XIII in 1999. In 2003 He has promoted as Marketing Director of PTPN XIII and since 2012 he is appointed as Finance Director of PTPN IX (Persero). 3. Slamet Poerwadi Lahir di Blitar pada tanggal 27 September 1958. Lulus sebagai Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1982 serta menyelesaikan pedidikan Program Pascasarjana Magister Akuntansi pada tahun 2005 di Universitas Airlangga, Surabaya. Karier di dunia perkebunan dimulai di PTPN XI dan setelah menduduki beberapa jabatan strategis pada tahun 2007 diangkat menjadi Direktur Pemasaran & Renbang PTPN XI. Selanjutnya pada tahun 2000 diangkat menjadi Direktur Tanaman PTPN XI. Sejak tahun 2012 diangkat sebagai Direktur Produksi PTPN IX (Persero). Born in Blitar, East Java on 27 September 1958. He is graduated from Bogor Agricultural Institute (IPB) in 1982 and passed his Accounting Magister in 2005 from University of Airlangga, Surabaya. He started his career in plantations industry in PTPN XI and since occupied several strategic positions then in 2007 he has promoted as Marketing and R&D Director of PTPN XI. In 2000 appointed as Plants Director of PTPN XI and since 2012 appointed as Production Director of PTPN IX (Persero).



LAPORAN EKSEKUTIF

PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE

4. Hanung Trihutomo Lahir di Semarang, pada tanggal 8 Oktober 1956. Menyelesaikan Sarjana di Universitas Muhamadiyah Surakarta pada tahun 1998 dan Pasca Sarjana Teknik tahun 2002 pada universitas yang sama. Kariernya dimulai di PG Jatibarang pada tahun 1976 sebagai Opzichter Pabrik, kemudian diangkat sebagai Kepala Instalasi PG Tasik Madu pada tahun 1996. Pada tahun 2009 diangkat sebagai Administratur PG Gondang Baru. Pada tahun 2012 diangkat sebagai Direktur Renbang PTPN IX (Persero). Born in Semarang, Central Java on 8 Oktober 1956. He is graduated form University of Muhamadiyah Surakarta in 1998 and Post Graduated in Engineering in 2002 from the same university. He started his career at PG Jatibarang Sugar Mill in 1976 as Mill Opzichter, promoted as installation Head of PG Tasik Madu Sugar Mill in 1996. In 2009 He has promoted as Administration Head of PG Gondang Baru Sugar Mill and since 2012 appointed as Research and Development Director of PTPN IX (Persero). 5. Ishak Z. Soediredja Lahir di Singaparna, Jawa Barat, pada tanggal 4 Oktober 1958. Menyelesaikan Studi Program Sarjana di ITB Bandung pada tahun 1982 dan program Pasca Sarjana di IPB Bogor pada tahun 1997. Karier di dunia perkebunan dimulai di PTP VI sebagai Staf Bagian Teknik pada tahun 1985 . Kemudian setelah menjabat beberapa jabatan pada tahun 2003 diangkat menjadi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN IV. Pada Tahun 2007 diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN VIII dan pada tahun 2012 diangkat sebagai Direktur SDM & Umum PTPN IX (Persero). Born in Singaparna, West Java on 4 Oktober 1958. He is graduated from Bandung Technology Institute, Bandung in 1982 and Post Graduated from Bogor Agricultural Institute in 1997. His career started as staff in Technical Department of PTP IV in 1985. He has promoted for several positions and in 2003 appointed as Corporate Secretary of PTPN IV. In 2007 appointed as Finance Director of PTPN VIII and since 2012 appointed as Human Resource and General Affair Director of PTPN IX (Persero).



EXECUTIVE’S REPORT TANGGUNGJAWAB PELAPORAN TAHUNAN @ < & :Q &@! Laporan Tahunan ini berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya di bawah ini.

This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the Management of PT Perkebunan Nusantara IX (persero) and have been approved by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.

DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS

M. HASAN N SAYUTI. S YUTII. MP SA AM. Komisaris Utama | President id Commissioner C

IRVAN EDDYSON EDDYSON. T Komisaris | Commissioner

ZAEN ENAL ALL BACHRUDIN ZAENAL Komisaris | Commissioner

AZ. SIREGAR Komisaris | Commissioner

SOEBAGDJA Komisaris | Commissioner

DWI D DW WI ARY AR A RY PURNOMO PURNOM Komisaris | Commissio Commissioner

DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS

AD DI PRASONGKO PR RASONGKO ADI Direktur Utama | President Director NATSIR TARIGAN Direktur Keuangan | Finance Director

SSLAMET LAMET POERWADI Direktur Produksi |+

25 HANUNG TRIHUTOMO Direktur Perencanaan dan Pengembangan | Research and Development Director

ISHAK SOEDIREDJA HAK ZZ. SOE O DIR Direktur SDM dan Umum|} + !=


ANNUAL REPORT 2012

Perusahaan kami dirancang dan dikembangkan untuk menjadi perusahaan agribisnis yang memiliki daya saing tinggi, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bersama masyarakat sekitar kami. 26 LAPORAN TAHUNAN 2012

Our company designed and developed for those who have a firm foundation to be agribusiness companies that have high competitiveness, and sustainable growing with community arround us.


Kantor Pusat PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) dŚĞ,ĞĂĚKĸĐĞŽĨWd͘WĞƌŬĞďƵŶĂŶEƵƐĂŶƚĂƌĂ/y;WĞƌƐĞƌŽͿ

SEKILAS PERUSAHAAN COMPANY AT A GLANCE Sejarah perusahaan perkebunan Indonesia tidak terpisahkan dari masa-masa perlawanan rakyat Indonesia dalam usaha merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Salah satu bentuk perlawanan rakyat pada saat itu adalah melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan perkebunan milik kolonial Belanda di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang berasal dari nasionalisasi perusahaan perkebunan milik kolonial.

Indonesian plantation company's history is inseparable from the Indonesian people's resistance periods in an attempt to gain independence from Dutch colonial rule. One form of popular resistance when it was nationalized Dutch-owned plantation companies throughout the sovereignty territory of the Republic of Indonesia. The PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) is the part of the nationalization company of colonial plantation.

Sejarah PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) selanjutnya disebut PTPN IX diawali dengan penggabungan dari beberapa Perusahaan perkebunan yaitu PT Perkebunan XVIII (Persero) di Semarang yang mengelola komoditi karet, teh,kopi, kakao dan PT.Perkebunan XV-XVI di Surakarta yang mengelola komoditi gula dan tetes.

History PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) hereinafter called PTPN IX that was began with the incorporation of a plantation company. PT Perkebunan XVIII (Persero) in Semarang, its company that manages commodities such as rubber, tea, coffee, cocoa and PT.Perkebunan XV-XVI in Surakarta which has the task to manage commodity of sugar and molasses.



PROFIL PERUSAHAAN PTPN IX resmi berdiri pada tanggal 11 Maret 1996 dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH Nomor 42 dan Akte Perubahan dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 tanggal 9 Agustus 2002. Selanjutnya perubahan struktur modal perusahaan berdasarkan akta perubahan dari notaris Kadar Yugo, SH, dengan akta nomor 12 tanggal tanggal 19 September 2012 dan dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU61691.AH.01.02 tahun 2012. Dalam rangka konsolidasi organisasi dan untuk mendukung kegiatan operasionalnya, sejak tahun 2002 PTPN IX memindahkan Kantor Direksi ke Semarang dari lokasi sebelumnya yakni di Surakarta. Konsolidasi organisasi ini juga diikuti oleh penempatan Kantor Divisi Tanaman Tahunan berlokasi di Semarang yang mengelola 15 (lima belas) kebun dan pabrik pengolahan komoditas. Pada saat yang sama PTPN IX juga menempatkan Kantor Divisi Tanaman Semusim di Surakarta yang mengelola budi daya tanaman dan pengelolaan 8 (delapan) Pabrik Gula di Jawa Tengah.


PTPN IX was officially established on March 11, 1996 based on Notarial Deed of Harun Kamil, SH No. 42 and Amendment of Notarial Deed of Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH No. 01 dated August 9, 2002. Further changes in the capital structure of the company based on notarial deed of amendment of Kadar Yugo, SH with notarial deed number 12 dated on 19 September 2012 and endorsed by the Decree of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHU-61691.AH.01.02 year 2012. In order to consolidate the organization and to support its operations, since 2002 PTPN IX was relocated the head office to Semarang from the previous location in Surakarta. Organizational consolidation was followed by the placement of the Perennial Crops Division Office located in Semarang which manages 15 (fifteen) plantation estates and commodity processing factories. At the same time PTPN IX also located the office of Seasonal Crops Division in Surakarta that is manage crop cultivation and management of 8 (eight) Sugar Mills in Central Java.

Seiring dengan transformasi bisnis yang terus dikembangkan. Saat ini kami fokus pada kegiatan bisnis inti yaitu mengelola komoditas utama yaitu gula, karet, teh, dan kopi. Selain itu itu kami telah mengembangkan usaha berupa pengembangan agro wisata, resort, cafe, serta pemasaran dan penjualan produk hilir. Kami juga melakukan budi daya dan penanaman pohon kayu dari jenis Sengon dan Jabon. Kegiatan ini merupakan sebagai bagian dari usaha lain yang memiliki orientasi ramah lingkungan dan sebagai bagian kontribusi perusahaan bagi konservasi alam. Perusahaan kami dirancang dan dikembangkan untuk menjadi perusahaan yang memiliki landasan kokoh untuk menjadi perusahaan agribisnis yang memiliki daya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.

Along with the business transformation that continues to be developed. PTPN IX now focus on core business activities to manage primary commodities such are sugar, rubber, tea, and coffee. Besides the PTPN IX has developed a business development in agro tourism, ressort, cafe, as well as marketing and sales of downstream products. As part of the company's contribution to environmental conservation, we also undertake cultivation and planting of woody trees which are sengon and Jabon as part of other businesses that have ecofriendly orientation. Our company was designed and developed to have a solid foundation to become agribusiness company with high competitiveness and sustainable growing with community.

MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN Sesuai dengan Anggaran Dasar, (Akte Notaris Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 tanggal 9 Agustus 2002) maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,

CORPORATE GOAL & OBJECTIVES In accordance with the Articles of Statute (Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 dated on 9 August 2002 ) the objective is to perform agro-business and agroindustry and to optimize the utilization of company resources in producing high quality goods and/ or services with its strong competitiveness, and to


COMPANY PROFILE serta mencari keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.

seek profit in order to enhance corporate values by applying the principles of Limited Company.

b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.

b. Production involving the processing of both agricultural internal products and from other parties to become intermediate goods and or finished goods, and also derivatives product.

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

c. Trading consisting of marketing activities of various products and performing other trading activities related to business activities of the Company.

d.

Pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis, dan agroforestry.

d. Business development of plantation, agrotourism, agro-business, and agro forestry.

Selain kegiatan usaha utama di atas, kami juga diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha lainnya dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki seperti trading house, pengembangan kawasan industri, pengembangan kompleks industri agro, real estate, pusat perbelanjaan, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resor, olah raga dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun dan pengusahaan sarana serta prasarana yang dimiliki perusahaan.

In addition to the core business activities, we are also allowed to conduct other business activities in order to optimize the utilization of resources such as trading house, industrial zone development, agro-industrial complex, real estate, shopping centers/malls, office buildings, warehouses, tourism, hospitality, resorts, sports and recreation, hospitals, education and research, infrastructure telecommunications and energy resources, rental services, plantation consulting services , plantation's construction, and operation of facilities and infrastructure available within the Company.

Berdasarkan tata nilai perusahaan, kami juga memiliki kebijakan untuk manfaat yang besar bagi pemangku kepentingan dan pemegang saham melalui kerjasama tim dalam membangun kinerja perusahaan, serta selalu memperhatikan keseimbangan lingkungan dan masyarakat.

According to the values of the company, we also have a policy to great benefits for stakeholders and shareholders through teamwork in building a company's performance, and keep awareness to the balance of the environment and community.

To achieve the above objectives, the Company may carry out the following major business activities: a. Cultivation including land clearing and processing, breeding, planting, tending and harvesting crops nd performing other activities related to the cultivation.



PROFIL PERUSAHAAN


BIDANG USAHA Kami tetap fokus pada bidang agroindustri sebagai bisnis utama, dengan komoditas andalan berupa karet, teh, kopi dan tebu. Bidang usaha tanaman tahunan meliputi budidaya dan pengelolaan kebun karet, teh, kopi pada lahan perkebunan berikut pabrik pengolahan komoditas tersebut. Sedangkan bidang usaha tanaman semusim meliputi budidaya dan pengolahan tebu.

LINE OF BUSINESS We keep to focus on the areas of agro-industry as the core business with rubber, tea, coffee and sugar cane as the mainstay of commodities. Perennial crop business includes the cultivation and plantation management of rubber, tea, coffee estates including the commodity processing factories. While the seasonal crops businesses include the cultivation and processing of sugarcane.

Kami juga melakukan pengembangan produk hilir yang hingga saat ini fokus pada produk teh dan kopi bubuk, gula pasir dalam kemasan, sirup pala dan sejak 2011 kami juga telah memproduksi kopi luwak. Kami telah melakukan serangkaian insiatif dalam rangka meningkatkan kinerja penjualan produk hilir. Inisiatif ini telah diterapkan antara lain dengan melakukan pembenahan struktur dan ukuran kemasan produk menjadi lebih baik sehingga dapat diterima pasar. Langkah lain yang telah dilakukan adalah bekerjasama dengan pihak distributor profesional agar distribusi produk lebih luas dan dapat bersaing dengan produk produk sejenis. Selain itu dengan dilakukannya kerjasama dengan distributor akan memudahkan kami dalam melakukan inovasi dan membangun produk produk hilir terbaru karena kami mengambil peran spesifik yaitu hanya sebagai pusat produksi. Dalam hal usaha wisata agro, area yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah sebagai berikut. 1. Kawasan wisata Kaligua dan Semugih yakni sebuah kawasan wisata agro berbasis perkebunan teh. 2. Wisata agro di Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba) yang merupakan kawasan wisata edukasi dan kuliner berbasis perkebunan kopi robusta. 3. Kawasan Wisata Sondokoro di Pabrik Gula Tasikmadu dan Gondang Winangun di Pabrik Gula Gondang Baru yang merupakan sarana wisata edukasi dan wisata historis berbasis pabrik gula. 4. Pengembangan kafe Banaran Coffee and Tea sebagai pusat promosi atau outlet dan retail produk hilir.

We also undertake the development of downstream products which until now has focused on tea and powder coffee, packaged white sugar, nutmeg syrup and since 2011 we have also been producing civet coffee. We have done a series of initiatives in order to improve the performance of downstream product sales. This initiative has been implemented which is to reform the structure and size of product packaging so that it can be better received by the market. Another action that has been done is work with the professional distributor that wider distribution of products and can compete with similar products. In addition to doing collaboration with distributors will allow us to innovate and build products for downstream products as we take a specific role that is only as a production center.


In terms of agro-tourism business, an area that has great potential to be developed are as follows. 1. Agro Tourism regions in Kaligua and Semugih which are the agrotourism area based on tea plantation. 2. Agro tourism region in Kampoeng Coffee Banaran (Kakoba) which is an education and culinary agro tourism area based on robusta coffee plantations. 3. Tourism Regions Sondokoro at Tasikmadu Sugar Mill and Gondang Winangun in Gondang Baru Sugar Mill which is a means of educational tours and historical tourism based sugar mills. 4. Development of Banaran Coffee and Tea as a promotion center or outlet and the downstream retail product.

COMPANY PROFILE Kami memiliki keyakinan bahwa usaha agrowisata dapat berkembang dan memiliki potensi bisnis yang cerah. Keyakinan ini kami wujudkan dengan melakukan membangun resort yakni Banaran 9 sebagai sarana pendukung di dalam kawasan wisata Kampoeng Kopi Banaran. Berdasarkan pengalaman panjang yang kami miliki dan semangat untuk maju, kami bertekad untuk menjadi perusahaan yang unggul dan terpercaya.

We have confidence that the business will develop agro-tourism and has a bright business potential. This belief we come up with establishing a resort that is Banaran 9 as a means of support facilities in the tourist area Kampoeng Kopi Banaran. Based on long experience and passion that we have to go forward, we are determined to be an excellent and reliable company.

INFORMASI HARGA SAHAM PTPN IX sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Listed mempunyai modal dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp.2.300.000.000.000 (dua trilyun tiga ratus milyar rupiah), terbagi atas 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan sebanyak 598.261 (lima ratus sembilan puluh delapan ribu dua ratus enam puluh satu) lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp.598.261.000.000,- (lima ratus sembilan puluh delapan milyar dua ratus enam puluh satu juta rupiah).

STOCK PRICE INFORMATION As a non-listed State-owned Enterprise (SOE). PTPN IX has a basic capital of IDR 2,300,000,000,000,- (two trillion and three hundred billion rupiah), comprises of 2,300,000 (two thousand and three hundred) shares with the nominal value of IDR 1,000,000 (one million rupiah) per share. Of the above capital of 598,261 (five hundred ninety eight thousand and two hundred sixty one) shares equal to IDR 598.261.000.000,- (one hundred sixty five billion rupiah) have been fully paid.

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Sebagai Perusahaan Negara, saham PTPN IX 100% (seratus persen) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. PTPN IX dikembangkan untuk ikut melaksanakan dan menunjang kebijakan maupun program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di sektor pertanian sub sektor perkebunan.

COMPOSITION OF SHAREHOLDERS As a SOE with 100% (one hundred percents) of its shares owned by the Government of Republic of Indonesia. PTPN-IX is developed to participate in implementing and supporting government programs in economic field and national development, particularly in agricultural sector. i.e. plantation sub sector.

KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI Direksi tidak memiliki saham di PTPN IX.

STOCK OWNERSHIP BY BOARD OF DIRECTORS Board of Directors does not have shares in PTPN IX.

KRONOLIGIS PENCATATAN SAHAM Status PTPN IX adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kategori non-listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek.

SHARE LISTING CHRONOLOGY PTPN IX is categorized as a non-listed company; hence, no registration is found at the Stock Exchange.

ANAK PERUSAHAAN Sampai dengan tahun 2012 PTPN IX tidak memiliki anak perusahaan.

COMPANY'S SUBSIDIARY PTPN IX has no subsidiaries.



PROFIL PERUSAHAAN PERUSAHAAN ASOSIASI DAN ATAU AFILIASI PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) memiliki perusahaan afiliasi dengan kepemilikan saham kurang sari 50%, perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Indoham Gmbh. Nilai penyertaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp.73.923 ribu dengan prosentase kepemilikan sebesar 2,40%.

ASSOCIATION AND OR AFILIATED COMPANY PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) has afiliated companies with a share of ownership less than 50%, those companies are as follows: 1. Indoham Gmbh. The value of investments as of 31 December 2012 amounted to Rp.73,923 thousand with the ownership interest percentage of 2.40%.

2. PT.Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. Nilai penyertaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp.6.884.000 ribu dengan prosentase kepemilikan 6,67%.

2. PT.Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. The value of investments as of 31 December 2012 amounted to Rp.6.884.000 thousand with a ownership interest percentage of 6.67%.

3. PT.Riset Perkebunan Nusantara. Nilai penyertaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp.7.349.367 ribu dengan prosentase kepemilikan sebesar 6,67%.

3. PT.Riset Perkebunan Nusantara. The value of investments as of 31 December 2012 amounted to Rp.7,349,367 thousands with a ownership interest percentage of 6.67%.

4. PT.Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II. 4. Nilai penyertaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp.2.678.000 ribu dengan prosentase kepemilikan sebesar 25,50%. 5. PT.Industri Gula Nusantara. Nilai penyertaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp.55.014.775 ribu dengan prosentase kepemilikan sebesar 36%.



PT.Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II. The value of investments as of 31 December 2012 amounted to Rp.2,678,000 thousands with a ownership interest percentage of 25.50%.

5. PT.Industri Gula Nusantara. The value of investments as of 31 December 2012 amounted to Rp.55,014,775 thousands with a ownership interest percentage of 36%.

COMPANY PROFILE

INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY'S INFORMATION

NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) 8414635 – Fax. (024) 8448276 Email. [email protected]

NAME AND ADDRESS OF THE COMPANY PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) 8414635 – Fax. (024) 8448276 Email. [email protected]

Divisi Tanaman Tahunan Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) 8414635 – Fax. (024) 8448276 Email. [email protected]

Perennial Crops Division Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) 8414635 – Fax. (024) 8448276 Email. [email protected]

Divisi Tanaman Semusim Jl.Ronggowarsito No. 164 Surakarta 57131, Jawa Tengah Telp. (0271) 644220 – Fax. (0271) 642028 Email. [email protected]

Seasonal Crops Division Jl.Ronggowarsito No. 164 Surakarta 57131, Jawa Tengah Telp. (0271) 644220 – Fax. (0271) 642028 Email. [email protected]

Informasi Produk Hilir Bagian Pemasaran Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) 8414635 – Fax. (024) 8448276 Email. [email protected]

\ \` + ; Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) 8414635 – Fax. (024) 8448276 Email. [email protected]

PENDIRIAN PERUSAHAAN 11 Maret 1996

ESTABLISHMENT DATE 11 Maret 1996

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Pemerintah Republik Indonesia 100%.

SHAREHOLDERS COMPOSITION Government of Republic of Indonesia 100%

BIDANG USAHA Industri Perkebunan

LINE OF BUSINESS ! +

NOMOR TANDA DAFTAR PERUSAHAAN 11.01.1.01.04610

COMPANY REGISTRATION NUMBER 11.01.1.01.04610

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) 01.061.1374.051.000

TAX REGISTRATION NUMBER 01.061.1374.051.000



Setiap tahun kami menyusun langkahlangkah strategis untuk menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang optimal demi memenuhi harapan pemangku kepentingan. Each year, we are formulating strategic initiative towards optimum operational and financial performance to meet the expectations of stakeholders.

BUDAYA PERUSAHAAN Corporate Culture


INTEGRITAS Integrity

ANTUSIAS Enthusiasm

KERJASAMA Teamwork

Keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam melaksanakan tanggungjawab.

Mampu menunjukkan semangat yang tinggi dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban.

Kemauan dan kemampuan untuk melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Alignment between words and actions in carrying out responsibilities.

Able to demonstrate a high spirit in performing any duties and obligations of assignment.


Willingness and ability to work together to achieve company goals.

VISI PERUSAHAAN

MISI PERUSAHAAN

CORPORATE'S VISION

CORPORATE'S MISSION

Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.

1. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba dan mendukung kelestarian lingkungan.

A strong distinguished agrobusiness company with competitve’s value and continues to grow with partners.

2. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata agro. dan usaha lainnya. untuk mendukung kinerja perusahaan. 3. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. 1. Produces and markets rubber products, tea, coffee, sugar and molasses to the domestic and international markets in a professional manner to generate profit growth and supports environmental sustainability. 2. Develop the scope of the business through business diversification, such as downstream products, agro tourism, and other businesses, to support the company's performance. 3. Develop synergies with strategic business partners and community business environment to realize common welfare.

PEDULI Care

INOVASI Innovation

Merasakan dan menunjukkan empati serta sikap ikhlas membantu seluruh pemangku kepentingan.

Cermat dalam membaca peluang dan mampu mengembangkan langkah-langkah baru serta menciptakan iklim yang kondusif untuk implementasi agar menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.

Have senses and exhibit the empathy and sincere attitude helped for all stakeholders interests.

Careful in reading opportunities and are able to develop new measures as well as creating a conducive environment for the implementation in order to create added value.



PROFIL PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION'S STRUCTURE

RUPS General Meeting of Shareholders DEWAN KOMISARIS Board of Commissioner

DIREKTUR UTAMA President Director

DIREKTUR RENBANG R & D Director BIRO SPI Internal Auditor Bureau

BAGIAN RENBANG DIVISI TANAMAN SEMUSIM R&D Department of Seasonal Crops Division

DIREKTUR KEUANGAN Finance Director

DIREKTUR SDM & UMUM HR & GA Director

KOMITE AUDIT Audit Committee DIREKTUR PROUKSI Production Director

BAGIAN PEMBIAYAAN DIVISI TANAMAN SEMUSIM Finance Department of Seasonal Crops Division

BAGIAN SDM & UMUM DIVISI TANAMAN SEMUSIM HR & GA Department of Seasonal Crops Division

BAGIAN TANAMAN DIVISI TANAMAN SEMUSIM Plants Department of Seasonal Crops Division

BAGIAN PEMBIAYAAN DIVISI TANAMAN TAHUNAN Finance Department of Perennial Crops Division

BAGIAN SDM & UMUM DIVISI TANAMAN TAHUNAN HR & GA Department of Perennial Crops Division

BAGIAN TANAMAN DIVISI TANAMAN TAHUNAN Plants Department of Perennial Crops Division

*)

BAGIAN PEMASARAN & *) PENGADAAN DIVISI TANAMAN TAHUNAN Marketing & Procurement of Perennial Crops Division

BAGIAN TEKNIK & PENGOLAHAN DIVISI TANAMAN TAHUNAN Technic & Processing Department of Perennial Crops Division

BAGIAN PEMASARAN & **) PENGADAAN DIVISI TANAMAN SEMUSIM Marketing & Procurement of Seasonal Crops Division

BAGIAN PEMASARAN & **) PENGADAAN DIVISI TANAMAN SEMUSIM Marketing & Procurement of Seasonal Crops Division

BAGIAN TEKNIK DIVISI TANAMAN SEMUSIM Technic & Processing Department of Seasonal Crops Division

BAGIAN PEMASARAN & PENGADAAN DIVISI TANAMAN TAHUNAN Marketing & Procurement of Perennial Crops Division

BAGIAN PENGOLAHAN DIVISI TANAMAN SEMUSIM Processing Department of Seasonal Crops Division BAGIAN RENBANG DIVISI TANAMAN TAHUNAN R&D Department of Perennial Crops Division

36 DIVISI TANAMAN TAHUNAN 15 KEBUN Perennial Crops Division 15 Estates


KETERANGAN | REMARKS Garis Koordinasi | Coordination's Line Direksi | Board of Directors *) Khusus Bidang Pemasaran | Special in Marketing **) Khusus Bidang Pengadaan | Special in Procurement


DIVISI TANAMAN SEMUSIM 8 PABRIK GULA Seasonal Crops Division 8 Sugar Mills

SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary

Setiap hari, lebih dari 10.000 orang yang berada dalam perusahaan kami berkarya menciptakan nilai yang berkelanjutan. Every day, more than 10,000 people in our company are working diligently to create sustainable value.




Aspirasi kami sangat jelas, yaitu kami ingin ikut membangun perusahaan menjadi lebih besar, untuk meraih masa depan gemilang. Our aspiration is clear, we` ; * !!+ for our bright future.


COMPANY PROFILE

WILAYAH KERJA PERUSAHAAN OPERATIONS AREA Wilayah kerja PTPN IX meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan jumlah kebun sebanyak 15 (lima belas) unit dan pabrik gula sebanyak 8 (delapan) unit. Wilayah kerja tersebut seperti terlihat dalam peta berikut ini.

PTPN IX covers the working area of Central Java province with a number of estate as much as 15 (fifteen) unit of estates and 8 (eight) units of sugar mills. Working area of the company as shown on map as follow .

PETA WILAYAH KERJA Map of Works Area

PROVINSI JAWA TENGAH Province Of Central Java

UNIT KERJA DIVISI TANAMAN SEMUSIM Work Unit Of Seasonal Crops Division NOMOR Number

UNIT KERJA / PABRIK GULA Work Unit / Sugar Mill

ALAMAT Address

1.

Pangka

Jl. Raya Pangka – Slawi – 52471

2.

Sumberharjo

Tromol Pos 1, Pemalang – 52351

3.

Rendeng

Jl. Jend. Sudirman 285 Kudus – 59301

4.

Mojo

Jl. Kyai Mojo I PO BOX 104 Sragen – 57201

5.

Tasikmadu

Jl. Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar

6.

Gondang Baru

Jl. Plawi, Jogonalan, Klaten

7.

Sragi

Jl. Raya Sragi Pekalongan – 51155

8.

![

KOMODITAS UTAMA Core Comodity Seluruh unit kerja (pabrik gula) menghasilkan komoditas utama berupa gula dan tetes. The entire unit of work (sugar mills) produces primary commodities such as sugar and molasses.



PROFIL PERUSAHAAN

UNIT KERJA DIVISI TANAMAN TAHUNAN Work Unit Of Perennial Crops Division NOMOR Number

UNIT KERJA (KEBUN) Work Unit (Estate)

KOMODITAS UTAMA Primary Comodity

1.

Kebun Warnasari

Desa Penulisan, Kec.Dayeuhluhur, Kab.Cilacap, Jawa Tengah.

Karet | Rubber

2.

Kebun Kawung

Desa Karangrejo, Kec.Cimanggu, Kab.Cilacap, Jawa Tengah.

Karet | Rubber

3.

Kebun Krumput

Desa Karangrau, Kec.Banyumas, Kab.Banyumas, Jawa Tengah.

Karet | Rubber

4.

Kebun Kaligua

Desa Pandansari, Kec.Paguyangan, Kab.Brebes, Jawa Tengah.

Teh | Tea

5.

Kebun Semugih

Desa Banyumudal, Kec.Moga, Kab.Pemalang, Jawa Tengah

Teh | Tea

6.

Kebun Blimbing

Desa Pedawang, Kec.Karanganyar, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah.

Karet | Rubber

7.

Kebun Jolotigo

Desa Jolotigo, Kec.Talun, Kab.Pekalongan, Jawa Tengah.

Karet & Teh | Rubber & Tea

8.

Kebun Siluwok

Desa Plelen, Kec.Grinsing, Kab.Batang, Jawa Tengah.

Karet | Rubber

9.

Kebun Sukamangli

Desa Sukamangli, Kec.Sukorejo, Kab.Kendal, Jawa Tengah.

Karet & Kopi | Rubber & Coffee

10.

Kebun Merbuh

Desa Trayu, Kec.Boja, Kab.Kendal, Kab. Jawa Tengah,,

Karet | Rubber

11.

Kebun Ngobo

Desa Wringin Putih, Kec.Bergas, Kab.Semarang, Jawa Tengah


12.

Kebun Getas

Desa Kauman Lor – Pebelan, Kab. Semarang, Jawa Tengah.


13.

Kebun Batujamus

Desa Kutha, Kec.Kerjo, Kab.Karanganyar, Jawa Tengah.

Karet | Rubber

14.

Kebun Jollong

Desa Siti Luhur, Kec.Gembong, Kab.Pati, Jawa Tengah.

Kopi | Coffee

15.

Kebun Balong

Desa Bumiharjo, Kec.Keling, Kab.Jepara, Jawa Tengah.

Karet | Rubber


ALAMAT Address


Kami bekerja keras untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan, tidak hanya sekali namun setiap saat dalam setiap aktifitas profesional kami.


We work hard to deliver create sustainable value, ] < + *\\ ! < . PT PERKEBUNAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA NUSANTARA IX (Persero) (Persero)

PROFIL PERUSAHAAN

PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENT

JANUARI | January

1 PTPN IX mengoperasikan sejumlah unit bisnis baru dalam rangka ekspansi usaha. Unitunit bisnis baru tersebut adalah Banaran 9 Resort, Pabrik RSS Tarikngarum Batujamus, RSS Kubangkangkung Krumput, serta Kopi Bubuk Banaran Luwak dan Banaran Premium. Pabrik RSS Tarikngarum berkapasitas 5 ton/hari, sedang pabrik Kubangkangkung berkapasitas 3 ton/hari. Banaran Resort yang mempunyai pemandangan Rawa Pening, memiliki 20 kamar standar dan 5 bungalow serta dilengkapi ruang pertemuan dan fasilitas pendukung lainnya. Peresmian unit-unit kerja tersebut dilakukan pada tanggal 12 Januari 2012 yang dihadiri oleh Dahlan Iskan sebagai Menteri Negara BUMN.


PTPN IX operates new business units in order to expand the business. Those new business units are Tarikngarum RSS Factory, Kubangkangkung RSS Factory, Banaran Chivet Coffee Powder and Banaran Premium. Tarikngarum RSS factory with a capacity of 5 tons/day, whereas Kubangkangkung RSS factory with a capacity of 3 tons/day. Banaran Resort which has a beautiful view of the atmosphere in the form of Rawa Pening. This unit has 20 standard rooms and 5 bungalows as well equipped meeting rooms and other support facilities. Inauguration of those work units held on 12 January 2012 which was attended by Dahlan Iskan as State Minister of State Owned Enterprises.


2 Forum Komunikasi BUMN Jawa Tengah-DIY yang diketuai oleh PTPN IX (Persero) mengadakan pertemuan rutin yang diisi dengan berbagai macam kegiatan. Kegiatan kali ini diselenggarakan di Komplek agrowisata Kampoeng Kopi Banaran pada tanggal 30 Januari 2012. Kegiatan pertemuan sesama anggota di FKBUMN Jawa Tengah - DIY ini rutin dilaksanakan untuk lebih mempererat kerjasama antar BUMN dan saling bertukar informasi sehingga bisnis BUMN semakin maju. Communication Forum of SOE (FKBUMN) in Central Java-Yogyakarta, chaired by PTPN IX (Persero) hold regular meetings are filled with a variety of activities. This event was held at the agrotourism complex of Kampoeng Coffee Banaran on 30 January 2012. fellow member meeting of FKBUMN in Central Java - Yogyakarta is routinely implemented to further strengthen the cooperation between the State Owned Enterprises and a forum for exchanging information for business growth.

COMPANY PROFILE

FEBRUARI | Februari

1 Kesejahteraan karyawan menjadi prioritas utama dari pengelolaan operasional perusahaan, hal itu menjadi komitmen PTPN IX yang diwujudkan dengan penandatanganan PKB Divisi Tanaman Tahunan periode 2012 - 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 9 Pebruari 2012. Bersama penandatangan PKB tersebut diharapkan suasana kerja yang kondusif semakin tertata baik dari segala sektor baik dari sisi operasional perusahaan maupun dari sisi karyawan. Welfare of employees is a top priority of the operational management of the company, it is a commitment PTPN IX are realized with the signing of PKB - Perennial Crops Division of the period 2012 - 2013 which was held on 9 February 2012. Referring to the signing of the PKB is expected more conducive working atmosphere orchestrated from all sectors both in terms of the company's operations and employees.

2 Rapat Kebangkitan BUMN Gula yang digelar di Kampoeng Kopi Banaran pada tanggal 24 Pebruari 2012 untuk melakukan evaluasi bersama terhadap tantangan operasional bisnis yang dihadapi oleh industri gula BUMN. Acara dihadiri oleh Dahlan Iskan sebagai Meneg BUMN dan peserta perwakilan dari semua pabrik gula di Jawa. Menurut Dahlan Iskan Pabrik Gula perlu meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki mesin penggiling, perluasan lahan untuk meningkatkan bahan baku dan berani menolak tebu dari petani yang tidak sesuai standar MBS (manis, bersih, segar). SOE's Sugar Revival meetings are held at Kampoeng Kopi Banaran on 24 February 2012 to conduct a joint evaluation of the businesses operational challenges faced by SOE's sugar industry. The event was attended by Dahlan Iskan as State Minister of SOE and participants as representatives of all the sugar mills in Java. Dahlan Iskan said that sugar mills need to increase productivity by improving the grinding machine, expansion to increase raw materials and and refused sugarcane from farmers who do not fit the standard SCF (sweet, clean, fresh).



PROFIL PERUSAHAAN MARET | March

Pada tanggal 6 Maret 2012, PTPN IX melaksanakan acara serah terima jabatan dari Direksi lama kepada Direksi Baru yang dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris perusahaan. Dalam sambutannya, Komisaris Utama Bp Hasan Sayuti menyampaikan terimakasih kepada Direksi periode 2007- 2012 atas jasa dan pengabdiannya kepada perusahaan. Beliau juga menyampaikan selamat datang pada Direksi periode 2012 - 2017 di perusahaan ini. Komisaris Utama berharap, program-program kerja yang baik dan belum dilaksanakan agar dilanjutkan oleh Direksi yang baru sehingga kontinuitas pengelolaan perusahaan dapat berjalan dengan baik. On 6 March 2012, PTPN IX conducted the handover ceremony from the old to the new Board of Directors, which was attended by members of Board of Commissioners. In his speech, The president Commissioner - Mr. Hasan Sayuti is expressed gratitude to the Board of Directors of the period 2007 - 2012 for services and their devotion to the company. He also expressed welcome to the new Board of Directors for the period 2012 - 2017 in this company. The Boad of Commissioners is expected that well works programs and have not been implemented in order to proceed by the new Board of Directors so that the continuity of management of the company can be run well.

44

APRIL | April

Pada tanggal 11 April 2012, PTPN IX menyelenggarakan acara penyerahan bantuan Bina Lingkungan dan Beasiswa pendidikan, yang diberikan kepada 235 anak mulai dari tingkat SD-SMA sekitar Kebun/Pabrik Gula dengan nilai sebesar Rp. 93.700.000,-. Sedangkan untuk Bina Lingkungan diberikan kepada 43 Penerima Bantuan Bina Lingkungan untuk sektor Pendidikan, Sarana Umum, dan Sarana Ibadah sebesar Rp. 597.000.000. On April 11, 2012, PTPN IX has provided funding for the Community Development and Scholarship, given to 235 children ranging from elementary-high school level around the garden / Sugar Mill with a value of Rp. 93,700,000,-. As for the Community Development awarded to 43 recipients for some sectors such as Education, Public Facilities, and Worship Facilities amounting to Rp.597,000,000.

MEI | May

1 Komisi VI DPR RI adakan kunjungan kerja di Jawa Tengah. Direktur Utama PTPN IX mewakili BUMN di Jawa Tengah dan DIY, menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan kerja yang dilaksanakan di wilayah Jateng dan DIY dan berharap dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada khususnya dalam operasional BUMN.



COMPANY PROFILE Commission VI of the House of Representatives held a working visit in Central Java. Mr. Adi prasongko as President Director of PTPN IX as represent to SOE's in Central Java and Yogyakarta, He expressed gratitude for the visit of the work undertaken in the area of Central Java and Yogyakarta and hoping to provide solutions to the various problems that exist in particular in the operation of SOE's that exist in the region.

JUNI | June

1

2 Pencanangan Program Go Green di Jawa Tengah pada umumnya dan di lingkungan PTPN IX pada khususnya ditandai dengan penanaman pohon di Banaran 9 Resort tanggal 2 Mei 2012 oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo bersama jajaran Direksi dan manajemen PTPN IX. Semangat Go Green tumbuh seiring dengan kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan dan sebagai bentuk partisipasi melawan pemanasan global. Go Green Program declaration in Central Java and in particulary in the area of PTPN IX in is marked by planting trees in Banaran 9 Ressort on 2 May 2012. This event attended by Bibit Waluyo as governor of cental Java and The Board of Directors and the executives of PTPN IX. Go Green spirit grew with increasingly poor environmental conditions and as the participation of fighting global warming.

Sebagai wujud dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, PTPN IX menyelenggarakan kegiatan sosial berupa Khitan Massal dan Donor Darah tanggal 27 Juni 2012. Kegiatan dilaksanakan di Kantor Direksi PTPN IX Semarang dengan jumlah peserta khitan massal mencapai 150 anak dan peserta donor darah mencapai 100 orang. As a form of and concern for the community and surroundings, PTPN IX organize social events such as circumcision and the mass blood donation dated on 27 June 2012. The event was held at the head office of PTPN IX in Semarang, these activities were followed by a mass circumcision participants were reached 150 children and mass blood donation were reached 100 participants

2 Dalam rangka finalisasi proses penyusunan RJP PTPN IX tahun 2013-2017, PTPN IX bersama LPP Jogjakarta mengadakan rapat kerja finalisasi rumusan RJP PTPN IX. Perumusan finalisasi dilaksanakan di Kampus LPP Jogjakarta pada tanggal 14 Juni 2012. In order to finalize the drafting process of RJP PTPN IX in 2013-2017, PTPN IX with LPP Yogyakarta held a working meeting finalizing the formulation of RJP PTPN IX. Formulation of LPP Campus finalization implemented in Yogyakarta on 14 June 2012.

45

Peristiwa yang terjadi pada bulan Juni berikutnya terdapat dalam halaman berikutnya. #* _ < * + * + next following pages.


ANNUAL REPORT 2012

PROFIL PERUSAHAAN FORTI BUMN is an organization of IT management in SOEs. The organization held a Special Meeting to SOE in head office Plantation of PT.Perkebunan Nusantara IX in Semarang. Working Meeting held on July 12, 2012, followed by the implementation of the SOE FORTI's Workshop followed by the entire State Owned Enterprises.

AGUSTUS | August

3 PTPN IX menyelenggarakan sosialisasi IFRS untuk memberikan pengetahuan yang memadai mengenai penerapan sistem akuntansi yang baru. Acara ini dihadiri oleh seluruh staf administrasi dari kebun dan Kantor Direksi serta perwakilan dari masing-masing bagian. Acara berlangsung selama 2 hari dimulai tanggal 6-7 Juni 2012 di hotel Gracia Semarang Dalam kegiatan ini dihadirkan tim pembicara dari KAP Hertanto, Sidik dan Rekan dari Jakarta yang telah berpengalaman dalam penerapan IFRS. PTPN IX held the IFRS's socialization to provide an adequate understanding of the application of the new accounting system. The event was attended by the entire administrative staff of the estates, the staffs of Head office and representatives of each departments which were held starting on 6-7 June 2012 at Gracia hotel in Semarang. This activity was presented by KAP Hertanto, Sidik dan Rekan from Jakarta as speaker team, the team has experiences in the application of IFRS.

JULI | July


FORTI BUMN yang merupakan wadah dan kumpulan para pengelola TI BUMN. Wadah ini mengadakan Rapat Kerja Khusus untuk BUMN Perkebunan yang diselengarakan di Kantor Pusat PTPN IX di Semarang. Rapat Kerja dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2012 yang dilanjutkan dengan pelaksanaan Workshop FORTI BUMN yang diikuti oleh seluruh BUMN.


PTPN IX melaksanakan rangkaian peringatan HUT RI ke 67 dengan kegiatan Upacara Pengibaran Bendera, kegiatan ini serentak dilaksanakan di seluruh unit kerja PTPN IX, baik unit Kebun maupun unit Pabrik Gula. Dalam upacara tersebut juga dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada karyawan/ karyawati atas dedikasi kepada perusahaan berupa penghargaan masa kerja 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun dan 35 tahun. PTPN IX carry out a series of 67th anniversary of Indonesian independence with flag raising ceremony, The activities carried out simultaneously throughout the work units of PTPN IX, both units estate and sugar mill units. The ceremony was also conducted in rewarding employees for their dedication to the company in the form of gratuity of 20 years, 25 years, 30 years and 35 years.

COMPANY PROFILE SEPTEMBER | September

Pada 6 Juli 2012 menjadi era baru bagi pengembangan Teknologi Informasi di PTPN IX di Semarang. Pada saat itu telah ditandatangani Nota Kesepahaman (MOU) Pengembangan Teknologi Informasi antara Direktur Utama Utama PTPN IX (Persero) dan Direktur Utama PTPN XIII (Persero). Diharapkan dengan penandatanganan MOU Pengembangan TI tersebut, kebutuhan akan informasi yang cepat,akurat dan handal yang sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan strategis maupun teknis dapat segera terlaksana dengan baik. On July 6, 2012 a new era for the Information Technology development of PTPN IX (Persero) in Semarang. In the time it had signed a Memorandum of Understanding (MOU) by President Director of PTPN IX (Persero) and President Director of PTPN XIII (Persero) on Information Technology Development. Its expected with the signing of the MOU IT Development will resulting the fast, accurate and reliable information that is needed in the process of strategic decision making and technically can be accomplished.

OKTOBER | October

PTPN IX bekerjasama dengan Kepolisian Daerah (POLDA) Jawa Tengah menyelenggarakan Lomba Ketrampilan Satuan Pengamanan (SATPAM) yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2012. Acara tersebut merupakan ajang memupuk keterampilan Satuan Pengamanan yang merupakan garda depan dalam pengamanan aset perusahaan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat profesionalitas Satuan Pengaman di lingkungan perusahaan. PTPN IX in collaboration with the Regional Police (POLDA) in Central Java held a Security Unit (SATPAM) Skills Competition, the event was held on 31 October 2012. The event is an arena fosters skill Security Unit which is the forefront in safeguarding company's assets. Through this activity is expected to strengthen Security Unit's professionalism across the working area of the company.



PROFIL PERUSAHAAN NOPEMBER | November

11

The proliferation of security threats in the environment business unit PTPN IX involving the surrounding community, then The Board of Directors of PTPN IX in collaboration with Regional Police (POLDA) in Central Java to overcome and prevent these problems. The signing of the MoU by Adi Prasongko as President Director of PTPN IX and Inspector General Didiek Sutomo as Regional Police Chief of Central Java. This events was held on 23 November 2012 in Kampoeng kopi Banaran.

DESEMBER | December

Nuansa perkebunan karet menjadi primadona peserta Merbuh Adventure Trail 2012 yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pahlawan. Jumlah peserta sekitar 800 orang dengan menempuh jarak 30 KM pada rute perkebunan karet. Acara ini dilaksanakan sebagai upaya memperkenalkan usaha perkebunan kepada masyarakat. Rubber plantation shades are excellent for all participants of Merbuh Adventure Trail 2012 held in commemoration of Memorial Day. The number of participants around 800 people to take route in rubber plantations with a distance of 30 KM. The event was held as a form of enterprise in an attempt to introduce the plantation business for community suroundings.

2


Semakin maraknya gangguan keamanan di lingkungan unit usaha PTPN IX yang melibatkan masyarakat sekitar, maka pada tanggal 23 Nopember 2012 bertempat di Kampoeng Kopi Banaran Direksi PTPN IX bekerjasama dengan Kepolisian Daerah (POLDA) Jawa Tengah untuk menanggulangi dan mencegah permasalahan tersebut. Penandatangan Nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Adi Prasongko selaku Direktur Utama PTPN IX dan Irjen Didiek Sutomo selaku Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.


Kementerian Perindustrian memiliki komitmen yang tinggi dalam memfasilitasi program swasembada gula nasional. Salah satu pelaksanaan komitmen tersebut adalah memberikan bantuan Kepada PTPN IX dalam rangka optimalisasi PG Sragi untuk peningkatan produksi dan produktivitas, acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2012 di Jakarta. Sesuai dengan rencana PG Sragi akan direvitalisasi menjadi Pabrik Gula dengan kapasitas giling mencapai 4.000 TCD dengan perubahan proses sulfitasi ke DRK (Defekasi Remelt Karbonatasi). Dari revitalisasi ini pengolahan raw sugar akan menjadi lebih maksimal karena dapat dilakukan di luar masa giling. The Ministry of Industry has a high commitment in facilitating national sugar self-sufficiency program. One implementation of this commitment is provide assistance for PTPN IX in order to optimize the Sragi Sugar Mill for increased production and productivity. In this event, the event was held on December 28, 2012 in Jakarta. Sragi Sugar Mill is scheduled to be revitalized into sugar mill with a milling capacity of 4,000 TCD to improving the change process sulfitation to DRK (Defecation Remelt Carbonatation). This revitalizing treatment of raw sugar will be more leverage because it can be done in the off-mill season.

COMPANY PROFILE

Kami tidak hanya sekedar membuka peluang usaha, kami juga menjaga kelestarian alam dan selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan konservasi di sekitar unit kerja kami. We are not only creating business opportunities, we also maintain natures conservation and always participating in conservation activities around our work units. PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)



Kami terus menyempurnakan kualitas operasional dan memberdayakan kapabilitas yang telah teruji untuk mendorong pertumbuhan bisnis dalam upaya membangun landasan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang We are continued to improve the operational quality and succesfully leveraged the proven capability to drive business growth in establishing a firm foundation for sustainable future growth


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT'S ANALYSIS AND REVIEW

TINJAUAN INDUSTRI

INDUSTRY OVERVIEW

Sebagaimana umumnya industri komoditi, usaha komoditas kami pun dipengaruhi langsung oleh perkembangan ekonomi global. Pada tahun 2012, terjadi perlambatan laju ekonomi dunia sehingga meningkatkan tantangan.

Matching other commodity industries, our commodities businesses are being directly influenced by global economic progress. In 2012, the pace of world economic slowdown increased the challenges.

Tahun 2012 masih menyisakan lemahnya daya beli industri terhadap komoditas hasil perkebunan akibat krisis keuangan dunia yang dampaknya juga berimbas ke Indonesia. Walau berdampak terbatas, namun kami tetap merasakan pengaruhnya karena beberapa pelanggan melakukan penundaan pembelian. Kami menetapkan tahun 2012 sebagai tahun penuh tantangan yang harus dikelola dengan optimal agar tetap dapat menjaga kinerja perusahaan dengan baik. Selain melakukan kendali yang ketat pada tingkat operasional, pada tahun 2012 kami juga melakukan berbagai konsolidasi untuk memantapkan rencana pengembangan bisnis dengan menajamkan kembali cetak biru pengembangan bisnis.

The year 2012 shown weak industries buying power as a result of the global financial crisis which impact also went to Indonesia. Although the impact was limited, we still felt the effects because several customers postponed purchases.

Pada tahun 2012 situasi pasar komoditas sangat dinamis walupun tidak sampai mengalami turbulensi hebat. Harga karet di pasar komoditi sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi global. Krisis global membuat permintaan karet alam menurun drastis, yang berakibat pada jatuhnya harga karet alam di pasar internasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) karet pada Juni 2012 turun 5,35% menjadi USD 1,05 miliar akibat pelemahan permintaan di negara tujuan dan penurunan harga komoditas. Pada bulan Mei 2012, ekspor karet dan barang dari karet USD 1,11 miliar. Pelemahan permintaan terjadi di sejumlah negara, seperti Jepang, India, Australia dan Amerika Serikat. [1]

%+ ; < +

! ** ! _ < ! [ Rubber prices in commodity markets particularly affected by global economic conditions. Global crisis made of natural rubber demand dropped drastic, resulting in a fall in prices of natural rubber in the international market. Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) rubber in June 2012 fell 5.35% to USD 1.05 billion due to weaker demand in the destination country and the decline in commodity prices. In May 2012, exports of rubber and rubber goods from USD 1.11 billion. Weakening demand occurs in a number of countries, such as Japan, India, Australia and the United States. [1]

We were declared 2012 as a challenging year that had to be optimally managed in order to maintain the company performance well. Beside tightly control at operational level, in 2012 we have also undertook consolidation measures to put the business development plan on a steady footing by intensifying the blueprint as a framework for developing the business.



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, dalam kerangka ITRC dan IRCo, Indonesia bersama Thailand dan Malaysia sepakat untuk menerapkan skema pengurangan volume ekspor karet (Agreed Export Tonnage Scheme/AETS) sebesar 300 ribu ton yang diberlakukan sejak Oktober 2012 sampai Maret 2013. Kesepakatan yang diumumkan tanggal 16 Agustus 2012 tersebut, telah meningkatkan harga karet (Daily Composite Price, atau gabungan ratarata harga di ketiga negara) dari USD 2,54 per kg menjadi sekitar USD 2,9 per kg pada awal Desember 2012. [2]

Based on data from the Ministry of Commerce, within the framework of ITRC and IRCo, Indonesia and Indonesia and Thailand and Malaysia have agreed to apply the rubber export volume reduction scheme (the Agreed Export Tonnage Scheme / AETS) amounted to 300 thousand tons in place since October 2012 until March 2013. The agreement announced on August 16, 2012, the has increased the price of rubber (Daily Composite Price, or a combination of average price in the three countries) of USD 2.54 per kg to around USD 2.9 per kg in early December 2012.[2]

Berdasarkan data ITRC, total produksi karet dari tiga negara ini mencakup 67% dan ekspornya sebesar 86% dari total ekspor dunia. Produsen karet alam Indonesia sebagian besar adalah petani yang berjumlah sekitar 2,1 juta orang, yang menguasai 85% luas areal karet alam nasional.[3]

Based on data of ITRC, rubber total production of the three countries account for 67% of total world production, and exports by 86% of the total world exports. Indonesia's natural rubber producers are largely farmers, amounting to about 2.1 million people, which occupied 85% of the total area of the national natural rubber.[3] Over the last two years, agricultural commodity price movements increasingly uncertain global level. A very sharp price fluctuations during the period 20082009 global crisis has yet to find a new equilibrium level. Group of plantation commodities have been affected the most significant price declines over the past two years. Sluggish global economy help to reduce the demand for commodities.

Selama dua tahun terakhir (2011 -2012), pergerakan harga komoditas pertanian di tingkat global semakin tak menentu. Fluktuasi harga yang sangat tajam pada periode krisis global 2008-2009 ternyata belum menemukan tingkat keseimbangan baru. Kelompok komoditas perkebunan mengalami penurunan harga paling signifikan selama dua tahun ini. Lesunya perekonomian global ikut mengurangi permintaan terhadap komoditas perkebunan.



MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Tekanan yang sama juga dialami teh, dan kopi. Trend harga komoditas tersebut di pasar dunia cenderung menurun. Harga kopi arabika turun dari 5,97 dollar AS per kg tahun 2011 menjadi 4,18 dollar AS per kg tahun 2012. Harga kopi robusta juga mengalami dari 2,40 dollar AS per kg tahun 2011 menjadi 2,28 dollar AS per kg tahun 2012. Sementara Harga rata-rata teh dunia menurun dari 2,92 dollar AS per kg tahun 2011 menjadi 2,28 dollar AS per kg tahun 2012. [4]

The same pressures was occured for tea, and coffee. The trend of commodity prices on the world market tends to decline. Arabica coffee prices fell from USD 5.97 per kg in 2011 to 4.18 USD per kg in 2012. Robusta coffee prices also suffered from USD 2.40 per kg in 2011 to 2.28 USD per kg in 2012. While the average price of tea world declined from USD 2.92 per kg in 2011 to 2.28 USD per kg in 2012. [4]

Di tengah situasi yang penuh tantang pada tahun 2012, kami tetap optimis karena pada saat yang sama perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik dengan pertumbuhan mencapai 6,3%. Pertumbuhan ini ditopang oleh kuatnya permintaan pasar domestik dan kinerja investasi yang cukup baik walaupun kinerja ekspor mengalami penurunan.

Amid an environment of challenge in 2012, we remain optimistic because at the same time the Indonesian economy in 2012 is growth of 6.3%. This growth was supported by strong domestic demand and a pretty good investment performance despite declining export performance.

Situasi pasar dalam negeri mendorong terjadinya peningkatan volume penjualan karet dan teh dibandingkan tahun sebelumnya, sementara volume penjualan kopi cenderung stabil. Pada tahun 2012 realisasi nilai penjualan teh dan kopi pada pasar lokal mengalami peningkatan sedangkan nilai penjualan karet mengalami penurunan harga yang tajam. Volume penjualan komoditas gula dan tetes mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan produksinya. Harga jual rata-rata untuk komoditas gula dan tetes cukup baik dengan peningkatan 21,39% pada harga gula dan 50,94% pada harga tetes dibandingkan tahun 2011.

Domestic market situation creates an increase in sales volume of rubber and tea compared to the previous year, while coffee sales volume remained stable. In 2012 the sales value realization of tea and coffee in the local market have increased whereas the sales value of rubber declined sharply. Sugar and molasses sales volume has increased in line with the increase in production. The average selling price for the commodity of sugar and molasses good enough as of 21.39% increase in the price of sugar and 50.94% in the price of molasses which are compared to 2011.

SUMBER DATA: [1]. Diolah dari data BPS dan http://heropurba.blogspot.com/2012/08/ komoditi-karet-indonesia-dalam.html [2] Sumber data: http://ditjenkpi.kemendag.go.id [3] Sumber data: http://ditjenkpi.kemendag.go.id [4] Diolah dari sumber data : http://regional.kompas.com/ read/2013/01/07/03032863/Fluktuasi.Harga.Komoditas.Pertanian



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN OPERASIONAL PER KOMODITAS OPERATIONAL REVIEW PER COMMODITY


Kami memiliki bisnis utama pada sektor industri perkebunan dan memiliki kompetensi yang tinggi dalam bidang pengolahan produk berbasis komoditas perkebunan. Dalam kegiatan pelaksanaan operasional bisnis, kami memiliki 2 (dua) segmen usaha strategis yaitu Divisi Tanaman Tahunan yang mengelola komoditas karet, teh, kopi dan produk turunannya dan Divisi Tanaman Semusim yang mengelola tebu, dan produk turunannya. Masingmasing Divisi mengelola unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya mulai dari kegiatan memproduksi sampai memasarkan produk. Tinjauan operasional per komoditas adalah sebagai berikut.

We have a core business in the field of plantation industry and have high competence in the field of product processing based on plantation commodities. In the implementation of business operations, we have 2 (two) strategic business segments namely Perennial Crops Division that manages commodities are rubber, tea, coffee and its derivatives and Seasonal crops Division that manages sugar cane and its derivatives. Each division manages the work units which it is responsible activities ranging from producing to marketing of the product. Operational reviews per commodity is as follows.

Tanaman Semusim

Seasonal Crops

Areal Tanaman Tebu

Width of The Sugarcane Area

Tanaman semusim yang terkait dengan bisnis kami adalah tanaman tebu, terutama tebu rakyat sebagai bahan baku untuk 8 (delapan) pabrik gula (PG) yang dimiliki oleh perusahaan. Tebu rakyat merupakan memberikan kontribusi terbesar pasokan bahan baku untuk pabrik-pabrik gula kami. Sementara itu, hingga saat ini kontribusi tebu milik sendiri masih relatif kecil dibanding kebutuhan total bahan baku untuk memenuhi kapasitas produksi pabrik gula.

The seasonal crops related to our business are sugarcane, especially sugarcane owned by the farmers as a raw materials for 8 (eight) sugar mills (PG) owned by the company. Sugarcane which that owned by the farmers are the largest contributor of raw material supply for our sugar mills. Meanwhile, until recently owned sugar cane contribution are still relatively lower compared to the total requirement of raw materials to meet the production capacity of sugar mills. In 2012 the total area of 31,310.40 ha of sugarcane or 0.90% from the previous year as much as 31,595.13 ha. The total area consist of self-owned sugarcane area as of 236.74 ha and sugarcane area owned by farmers as of 31,073.66 ha. Sugarcane acreage trends in the 5 (five) years are as follows.

Pada tahun 2012 total luas areal tanaman tebu sebesar 31.310,40 ha atau 0,90% dari tahun sebelumnya dengan total luas sebesar 31.595,13 ha. Total luas areal terdiri dari area tebu milik sendiri adalah seluas 236,74 ha dan areal tebu milik rakyat seluas 31.073,66 ha. Tren luas areal tanaman tebu dalam 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Areal Tebu Kebun Sendiri (ha) Self-Owned Sugarcane Area (ha)

300

Areal Tebu Rakyat (ha) Smallholders Sugarcane Area (ha)

263 237

233

250 206

212

200 150 100

38.000 37.000 35.663 36.000 33.400 34.000 31.461 31.332 32.000 30.000 28.000 26.000 24.000

31.074

22.000 20.000

50 2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

Dalam grafik perkembangan areal yang telah disajikan tercermin bahwa terjadi tren penurunan luas areal tebu baik yang miliki oleh rakyat maupun yang areal milik sendiri. Penyebab utama dari penurunan total luas areal tersebut adalah menyusutnya areal tebu rakyat yang disebabkan oleh penurunan minat petani untuk menanam tebu. Selain itu, banyaknya perubahan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan dan persaingan dengan komoditas lain yang lebih menjanjikan seperti bawang merah menjadi penentu minat petani.

In the chart the development of the area which has been presented reflected the downward trend that occurred either sugarcane acreage were owned by the farmers and our proprietary sugarcane area. The main factor of the decrease in the total acreage of sugarcane acreage is shrinking due to a decline in farmers interest to planting the sugarcane. In addition, many changes of agricultural land into residential areas and land use competition with other crops, which are more promising commodities like onion. It is a determinant of farmers' interest.

Produksi dan Produktivitas Tebu

Production and Productivity of Sugarcane

Total produksi tebu giling pada tahun 2012 mencapai 2.023.544 ton atau mengalami kenaikan sebesar 23,59% dibanding total produksi tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar 1.637.269 ton. Total produksi tebu giling terdiri dari tebu giling milik sendiri sebesar 13.778 ton dan tebu giling milik rakyat sebesar 2.009.766 ton. Secara umum produksi tebu giling milik rakyat dan tebu giling milik sendiri mengalami kenaikan masing masing sebesar 23,52% dan 33,58% dibanding tahun 2011.

Total milled sugarcane production in 2012 reached of 2,023,544 tons, there were increased of 23.59% compared to total production in 2011 as much as 1,637,269 tons. Total production of sugarcane milled consist to self owned sugarcane as of 13,778 tons and milled sugarcane owned by farmers as of 2,009,766 tons. Generally, the production of sugarcane milled belongs to self owned and farmers were increased for both of them by 23.52% and 33,58 compared to 2011.

Total produktivitas tebu juga mengalami kenaikan sebesar 24,71% dari 51,8 ton/ha pada tahun 2011 menjadi 64,6 ton/ha pada tahun 2012. Total produktivitas tebu terdiri dari tebu milik sendiri sebesar 58,2 ton/ha dan tebu milik rakyat sebesar 64,7 ton/ha.

Total productivity of sugarcane also increased by 24.71% from 51.8 tons/ha in 2011 to 64.6 ton/ha in 2012. Total productivity of sugarcane consists of self -owned sugarcane by 58.2 tons/ha and sugarcane belong to the farmers of 64.7 tons/ha.

Trend perkembangan produksi dan produktivitas selama 5 (lima) tahun adalah seperti terlampir pada halaman selanjutnya.

The progress trend of production and productivity during the 5 (five) years are as attached on the next page.



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Total Produksi Tebu Giling (Ton) Total Production of Milled Sugarcane

Total Produktivitas Tebu (Ton/ha) Total Productivity of Sugarcane 80,00

2.500.000 2.000.000

2.238.937 2.239.284 2.007.350

70,70

2.023.544

62,40

64,60

59,70

60,00

51,80

1.637.269

1.500.000

40,00

1.000.000

20,00

500.000

10,00 0

0 2008

2009

2010 2011

2012

2008

2009

2010

2011 2012

Gula

Sugar

Pada tahun 2012, total produksi gula mengalami kenaikan sebesar 26,85% dibanding tahun sebelumnya yakni dari 111.617 ton pada tahun 2011 menjadi 141.590 ton pada tahun 2012. Total produksi gula terdiri dari gula milik sendiri sebesar 55.499 ton dan gula rakyat sebesar 86.091 ton. Peningkatan produksi gula terjadi seiring dengan peningkatan produksi dan produktivitas tebu. Produksi gula sepanjang tahun 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

In 2012, total sugar production increased by 26.85% compared to the previous year of 111,617 tons in 2011 to 141,590 tons in 2012. Total production of sugar consists of sugar belongs to our own as amounted to 55,499 tons and sugar belongs to the farmers as 86,091 tons. The increased of sugar production in line with the increase in production and productivity of sugarcane. Sugar production in year 5 (five) years are as follows:

Produksi Gula (Ton) Production of Sugar (Ton) 100.000 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000

94.256 86.091 76.560

79.571 75.324 65.577

68.216 55.499

49.783 43.401

Gula milik petani Sugar belongs to farmers

10.000 0

Gula milik sendiri Self-owned sugar 2008


2009

2010

2011

2012

Hablur

Crystal

Total produksi hablur pada tahun 2012 mencapai 144.688 ton atau mengalami peningkatan produksi sebesar 30,10% dibanding tahun 2011 sebesar 111.206 ton. Demikian juga dengan produktivitas yang mengalami kenaikan sebesar 31,42 % dari 3,5 ton/ha pada tahun 2011 menjadi 4,6 ton/ha pada tahun 2012.

Total production of crystal in 2012 reached 144,688 tons or there were increased in production by 30,10% compared to 2011 as much as 111,205 tons. Likewise, the productivity was increased by 31.42% of 3.5 tons/ha in 2011 to 4.6 tons/ha in 2012.


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Capaian rendemen hablur juga mengalami peningkatan dari 6,79% di tahun 2011 menjadi 7,15 pada tahun 2012. Tren perkembangan produksi dan produktivitas hablur dalam 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.

The extraction rate perfomance of crystal were increased of 6.79% in 2011 to 7.15 % in 2012. The trend in the production and productivity of crystal in 5 (five) years are as follows.

Produksi Hablur (Ton) Production of Crystal 200.000 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0

5,00 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0

170.728 141.424

144.688 132.018 111.206

2008

2009

2010

2011

2012

Produktivitas Hablur (Ton/ha) Productivity of Crystal 4,76 4,21

4,62

4,17 3,52

2008

2009

2010

2011 2012

Tetes

Molasses

Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu memberikan dampak positif bagi peningkatan total produksi tetes sebesar 34,88% dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 75.240 ton pada tahun 2011 menjadi 101.485 ton pada tahun 2012. Total produksi tetes terdiri dari 47.146 ton tetes milik sendiri dan 54.339 ton tetes milik rakyat. Tren perkembangan produksi tetes selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.

Increase production and productivity of sugarcane were created a positive impact for the increase in total production of molasses by 34.88% compared to previous year in the ammount of 75,240 tons in 2011 to 101,485 tons in 2012. Total production of molasses consist to 47,146 tons of molasses belongs to our own and 54.339 tons of molasses belongs to the farmers. Trend production of molasses for 5 (five) years are as follows.

Produksi Tetes (Ton) Production of Molasses 200,000 180,000 160,000 140,000 120,000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0

121,731

57

100,581 94,817 50,280

46,339

54,339

45,107

40,946

47,146

30,134

Gula milik petani Sugar belongs to farmers Gula milik sendiri Self-owned sugar

2008

2009

2010

2011

2012


ANNUAL REPORT 2012

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Tanaman Tahunan

Perennial Crops

Karet

Rubber

Luas Areal Sampai dengan 31 Desember 2012, total areal tanaman karet mencapai seluas 27.397,99 ha yang terdiri dari tanaman menghasilkan seluas 16.716,93 ha, tanaman belum menghasilkan seluas 9.466,15 ha dan tanaman dalam persiapan seluas 1.214,91 ha. Terjadi penurunan pada total luas lahan sebesar 26,76 ha dibandingkan dengan tahun 2011 dengan total luas sebesar 27.424,75 ha. Penurunan luas areal pada tahun 2012 karena penghapusan areal ; ;\ ! ] ! ! instalasi PDAM dan waduk. Total luas areal karet sepanjang 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

Width of The Area As of December 31, 2012, total rubber estate area reached of 27,397.99 ha consisting of mature plants an area of 16,716.93 ha, immature plants covering an area of 9,466.15 ha and preparatives plants as of 1,214.91 ha. The addition of the total estate area of 26.76 ha compared to 2011 which a total area of 27,384.75 ha. Acreage decline in 2012 due to the elimination of rubber plantation area for public facilities such as toll roads, PDAM installation and reservoirs. Total area of rubber in 5 (five) years are as follows:

Areal Karet (ha) Rubber Area (ha)

20.000 18.016,01 18.000 16.716,93 16.843,46 17.177,69 16.606,86 16.000 14.000 12.000 9.466,15 10.000 8.550,29 8.000 7.051,73 5.744,83 6.000 4.430,10 4.000 3.016,66 3.519,21 2.984,33 2.227,60 2.000 1.214,91 0 2008 2009 2010 2011 2012


Tanaman Menghasilkan (TM) Mature Plants Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Immature Plants Tanaman Persiapan Preparatives Plants

Komposisi areal tanaman karet pada tahun 2012 didominasi oleh Tanaman Menghasilkan, meliputi Tanaman muda mencapai 21,9%, dan Tanaman dewasa mencapai 54,7% dan tanaman tua sebesar 23,4%. Sedangkan persentase Tanaman Belum Menghasilkan mencapai 36,2% dari total luas lahan.

The composition of rubber plants area in 2012 was dominated by Matured Plants, consisting of Young Plants as much as 21.9%, prime plants as much as 54.7% and old plants as much as 23.4%. Meanwhile the percentage of immature plants was 36.2% of total area.

Untuk Tanaman Tanaman Tua, secara bertahap sehingga menjamin kesinambungan produksi. Komposisi tanaman yang ideal ini memberi harapan bahwa ke depan produksi karet akan semakin meningkat. Komposisi areal tanaman karet adalah sebagai berikut:

The old Plants would be gradually regenerated in order to maintain the balance of production. Such ideal plants composition gives a hope that in the future the production of rubber estates will keep increasing. The rubber area composition are as follows:


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Komposisi Areal Tanaman Karet (ha) The Composition of Rubber Area (ha)

KOMPOSISI AREAL

LUAS AREA Width of the area (Ha)

Tua (t19 tahun)

3.907,3

23,40

Old (t19 years)

Dewasa (12-19 tahun)

9.144,1

54,70

Prime (12-19 years)

Muda (6-11 tahun)

3.665,5

21,90

Young (6-11 tahun)

Total Tanaman Menghasilkan (TM)

16.716,9

100,0

Total Mature Plants

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

9.468,20

55.42

Immature Plants

Tanaman Persiapan

1.214,91

44,58

Preparatives Plants

27.397,99

100,00

Total

Total

PERSENTASE Procentage

AREA’S COMPOSITION

Produksi Dan Produktivitas

Production and productivity

Pada tahun 2012, kami berhasil mencapai kinerja operasional dengan baik. Total produksi karet meningkat dari tahun sebelumnya. Secara total kami mampu melakukan produksi karet sebanyak 26.777,3 ton atau terjadi kenaikan sebesar 2,56% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 26.110,2 ton. Produktivitas karet juga mengalami peningkatan sebesar 1,88% dibanding tahun sebelumnya yakni dari 1,50 ton/ha pada tahun 2011 menjadi 1,60 ton/ ha pada tahun 2012.

In 2012, we achieved good operational performance. total production of rubber was increased of the previous year. In total we produce rubber as of 26,777.3 tons or an increase of 2.56% compared to the year 2011 reached 26,110.2 tons. Productivity of rubber also increased by 1.88% compared to the previous year were recorded as 1.50 tons/ha in 2011 to 1.60 tons/ha in 2012.

Upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan produksi karet adalah melalui optimalisasi manajemen sadapan dengan pengumpulan scrap, tetes lanjut dan lump, maksimalisasi sadapan di tanaman tua dengan sadap borong CCRC dan stimulansia gas, pengamanan daun karet dengan dusting belerang untuk mencegah penyakit Oidium dan Ollectroticum pada saat daun tumbuh setelah gugur daun, perbaikan sarana dan prasarana seperti penggunaan pisau sadap pabrikan dengan kualitas terjamin dan penggunaan klon unggul

Our efforts to increase rubber production among others are through optimization of tapping management to collection of scrap, the second phase of latex collection and lump, maximization leads on old plants by whole tapping of CCRC and stimulant gas, securing rubber leaves with dusting sulfur to prevent disease and Ollectroticum Oidium during sprout leaves after the leaves fall, infrastructure improvements such as the use of tapping knife made by manufacturer with guaranteed quality and the use of superior clones The progress of total rubber production and productivity along the 5 (five) years are as attached in the next following pages.

Perkembangan total produksi dan produktivitas karet sepanjang 5 (lima) tahun adalah seperti yang terlampir pada halaman berikut.



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Total Produksi Karet (Ton) Total Production of Rubber 28,00 27,00

Total Produktivitas Karet (Ton/ha) Total Productivity of Rubber 26,78

26,50

26,21

26,11

26,00 25,50 25,00 24,50 24,00 23,50 23,00 22,50

24,15

2008

1,40 1,35 1,30 1,25 1,20 2009

2010

2011

2012

1,56

1,57

2010

2011

1,41 1,34

2008

2009

2012

Sepanjang 5 (lima) tahun kapasitas terpasang pabrik RSS terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan produk karet sheet, rata rata utilitas pabrik setiap tahun mencapai 60% dari total kapasitas terpasang. Realisasi pengolahan karet sheet pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,98% dari 20,03 ton di tahun 2011 menjadi 19,64 ton pada tahun 2012. Penurunan disebabkan manajemen pabrik menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan pasar yang melemah akibat krisis keuangan dunia yang berkepanjangan yang juga berdampak pada permintaan RSS di dalam negeri.

Ribbed Smoke Sheet Factory Throughout the 5 (five) years, installed capacity of RSS factories continues to grow along with the increasing demand for rubber sheet products, the average utility of RSS's factories every year has reached 60% of total installed capacity. Realization of processing in 2012 decreased by 1.98% as of 20.03 tons in 2011 to 19.64 tons in 2012. The decrease is caused by the factory management has done adjusting its production capacity with market demand weakened due to prolonged global financial crisis that also have an impact on RSS in domestic demand.

Kapasitas Olah Pabrik Karet Sheet (Ton/Hari) Processing Capacity of RSS Factory (Tons/Day)

Utilitas Pabrik Karet Sheet (%) Utilization of RSS Factory

200 180 160 140 120 100 80

123,5 119.5 101,5 101,5 97,5

60 40 20 0 2008

2009

2010

2011

2012

Pabrik Karet Thin Pale Crepe LAPORAN TAHUNAN 2012

1,60

24,29

Pabrik Pengolahan Karet Sheet

60

1,70 1,65 1,60 1,55 1,50 1,45

Kami memiliki Pabrik Karet Thin Pale Crepe (TPC) sebanyak 1 (satu) unit yang berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah. Pada tahun 2012 Pabrik tersebut memiliki kapasitas terpasang sebesar 4,3 ton/ hari dengan tingkat utilitas mencapai 11,6% yang menghasilkan 0,5 ton TPC/hari.


100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

72,3 66,9

65,0

61,0 48,9

2008

2009

2010

2011

2012

TPC Factory We have 1 (one) unit Thin Pale Crepe Rubber Factory (TPC) is located in Karanganyar, Central Java. In 2012 the factory has an installed capacity of 4.3 ton/ day with the utilization level reached 11.6% which is produces 0.5 tonnes TPC / day.

MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Pabrik BrCr dan Pabrik Lateks Pekat Kami juga mengolah karet alam mejadi karet jenis brown crepe rubber (BrCr) di 5 (lima) unit pabrik pengolahan. Kapasitas pabrik yang kami kelola mencapai 13,3 ton/hari. Pada tahun 2012 tingkat utilitas pabrik ini mencapai 110,7% dari total kapasitas pabrik, capaian ini menghasilkan produksi BrCr sebesar 14,7 ton/hari. Selain itu, kapasitas pabrik lateks pekat yang kami miliki mencapai 15 ton/hari. Pada tahun 2012, utilitas pabrik sebesar 24,9% dengan capaian produksi sebesar 3,7 ton/hari.

Teh Luas Areal Pada tahun 2012, total areal tanaman teh mencapai luas sebesar 1.349,72 ha yang terdiri dari areal tanaman menghasilkan sebesar 976,29 ha, areal tanaman belum menghasilkan seluas 215,44 ha dan tanaman persiapan seluas 157,99 ha. Total luas areal tanaman teh pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 6 ha dibanding tahun 2011 dengan total luas areal sebesar 1.355,72ha, penurunan ini disebabkan oleh konversi lahan menjadi kebun buah di Kebun Kaligua sebesar 1 ha, konversi areal menjadi kebun entres Kaligua sebesar 2 ha serta konversi menjadi kebun entres Semugih sebesar 3 ha. Tren luas areal tanaman teh selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.

BrCr & Concentrate Latex Factories We also process natural rubber to brown crepe rubber (BrCr) in 5 (five) processing factories. Our factory capacity reached 13.3 tons/day. In 2012 there was the capacity utilization level reached 110.7% of factory's total capacity, This achievement resulted in the BrCr production of 14.7 tons/day. In addition, we have concentrated latex factory with a capacity of 15 tons/day. In 2012, capacity utilization of 24.9% with the production performance of 3.7 tons/day.

Tea Width of The Area In 2012, total area of tea reach an area of 1,349.72 ha which consists of mature plants area as of 976.29 ha, Immature plants area as of 215.44 ha and preparatives plants as of 157.99 ha. Total tea area in 2012 decreased by 6 ha compared to the year 2011 which is a total area of 1,355.72 ha, the decreases of the area due to conversion of plants area into fruits garden in Kaligua Estate for 1 ha and area conversion into Kaligua entres garden as for 2 ha and conversion into Semugih entres garden as for 3 ha.

Trends tea plantation area in 5 (five) years are as follows.

Areal Tanaman Teh (ha) Tea Area (ha)

1500 1.255,80 1250 1000 750 500 250 200 150 100 86,20 87,00 50 0 2008

1.192,00 1.100,40

1.017,90

177,90 159,90

150,70

976,30

215,40 157,99

143,60 118,60 90,00

2009

2010

2011

2012




ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Komposisi areal tanaman teh pada tahun 2012 meliputi tanaman muda mencapai 18,97%, tanaman dewasa mencapai 11,40% dan tanaman tua sebesar 63,55%. Sedangkan persentase tanaman belum menghasilkan dan tanaman persiapan masing masing sebesar 15,96% dan 11,71% dari total luas lahan. Untuk menjaga kesinambungan produksi dan produktivitas tanaman pada masa yang akan datang, maka secara bertahap akan dilakukan penggantian tanaman tua agar komposisi tanaman menjadi ideal sehingga memberi harapan produksi tanaman akan semakin meningkat. Rincian tentang komposisi areal tanaman teh adalah sebagai berikut:

Composition of the tea area in 2012 consist to young plants by 18.97%, prime plants by 11.40% and old plants reached by 63.55%. While the percentage of Immature plants and preparatives plants respectively at 15.96% and 11.71% of the total area. To maintain continuity of production and productivity of crops in the future, then it will be done gradually replacing old plants in order to be an ideal plant composition it is expecting plants production will increase. Details about the composition of the tea plantation area are as follows:

Komposisi Areal Tanaman Teh (ha) The Composition of Tea Area (ha)

KOMPOSISI AREAL



AREA’S COMPOSITION

Tua (t19 tahun)

620,40

63,55

Old(t19 tahun

Dewasa (12-18 tahun)

170,70

11,30

Prime (12-19 years)

Muda (6-11 tahun)

185,20

18,97

Young (6-11 tahun)

Total Tanaman Menghasilkan (TM)

976,30

100

Total Mature Plants

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

215,40

15,96

Immature Plants

Tanaman Persiapan

158,00

11,71

Preparatives Plants

1.349,72

100,00

Total

Total

62


Produksi Dan Produktivitas

Production and Productivity

Secara agroklimat terjadi kemarau yang sangat tegas pada bulan Juni sampai dengan September tahun 2012 khususnya di kebun Semugih dan kebun Jolotigo yang mengakibatkan kematian dan layu permanen pada tanaman. Hal ini menyebabkan tanaman tidak dapat berproduksi secara optimal.

The agro-climatic drought is very bold in June to September 2012, especially in Semugih and Jolotigo estates that was resulted in the death of plants and also permanent wilting plants. This matters causes the plant can not produce optimaly.

Total produksi teh pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 3,39% yakni dari 1,78 ton pada tahun 2011 menjadi 1,84 ton di tahun 2012. Produktivitas teh juga mengalami kenaikan sebesar 7,79% yakni dari total 1,75 ton/ha pada tahun 2011 menjadi sebesar 1,89 ton/ha pada tahun 2012. Produksi dan produktivitas teh dalam 5 (lima) tahun seperti yang tertera pada halaman berikut:

In 2012, there were increased in total tea production of tea by 3.39% as amounted to 1.78 tons in 2011 to 1.84 tons in 2012. The productivity of tea also increased by 7.79% of the total of 1.75 tons/ha in 2011 amounted to 1.89 tons/ha in 2012. Production and productivity of tea in 5 (five) years are as shown on the following page:


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Total Produksi Teh (Ton) Total Production of Tea

Total Produktivitas Teh (Ton/ha) Total Productivity of Tea

2,50 2,10

2,23 1,97

2,00

1,84 1,78

1,50 1,00 5,0 0 2008

2009

2010

2011

2012

2,00 1,95 1,90 1,85 1,80 1,75 1,70 1,65 1,60 1,55 1,50

1,89

1,77

1,75

1,75

2010

2011

1,64

2008

2009

2012

Pabrik Pengolahan Teh

Tea Processing Factory

Kami memiliki unit pabrik pengolahan teh yang menghasilkan produk produk teh bermutu tinggi. Secara konsisten kami terus melakukan penerapan terbaik dalam teknik pengolahan teh sehingga dihasilkan produk berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Dalam hal produksi teh, pabrik pengolahan teh kami telah mendapatkan sertifikasi dari SAN & RA (Sustainable Agriculture Network and Rainforest Alliance) yang berpusat di New York, USA. Sertifikasi ini menjamin bahwa dalam proses produksi teh, semua pekerja dan keluarganya berada di lingkungan yang sehat dan nyaman dimana margasatwa dan habitatnya tetap terlindungi. Skor compliance untuk masing-masing kebun pada tahun 2012 adalah Kebun Kaligua 93,84%, Kebun Semugih 96,79%, dan kebun Jolotigo 93,08%.

We have tea processing factories unit that produces high-quality tea products. Consistently we continue to do the best practices in tea processing techniques to produce quality products that are meet to the customers needs. In terms of tea production, our tea processing factory has obtained the certification of SAN & RA (Sustainable Agriculture Network and Rainforest Alliance) based in New York, USA. These certifications ensure that in the process of tea production, all workers and their families are in a healthy and comfortable environment where wildlife and its habitat are protected. Compliance score for each of the estates in 2012 are 93.84% for Kaligua Estate, 96.79% for Semugih Estate, and 93.08% for Jolotigo Estate.

Pada tahun 2012 produksi teh mengalami peningkatan untuk semua mutu yang terdiri dari tingkat mutu 1 (satu) sebesar 0,36%, tingkat mutu 2 (dua) sebesar 6,01% dan tingkat mutu 3 (tiga) sebesar 15,88%. dari total produksi teh sebesar 1,84 ton. Kapasitas seluruh pabrik teh tidak mengalami perubahan yakni sebesar 12,1 ton/hari. Pada tahun 2012 utilitas pabrik teh hanya mencapai 46,7% dibanding tahun 2011 yaitu pada tingkat utilitas pabrik sebesar 53,4%. Utilitas pabrik memang disesuaikan dengan tingkat ketersediaan bahan baku dan juga menyesuaikan jumlah produk dengan permintaan pasar.

In 2012, the actual production of tea has increased for all quality which consists of the first grade quality level of 0.36%, second grade quality as of 6.01% and third grade quality as of 15.88% of total production as amounted to 1.84 tons. The capacity of the whole factories of tea unchanged, amounting to 12.1 tons/ day. In 2012, tea factories utilization reached only 46.7% compared to 2011 which the level of factories utilization as of 53.4%. Capacity utilization was adjusted to the level of availability of raw materials and also adjust the number of products with market demand.



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kopi

Coffee

Luas Areal Jumlah total luas areal tanaman kopi pada tahun 2012 adalah seluas 1.237,74 ha atau mengalami penurunan yang luas lahan sebesar 0,52% dibanding tahun 2011 yang berjumlah seluas 1.244,21 ha atau terjadi penurunan areal sebesar 6,47 ha akibat terkena proyek jalan tol Semarang-Solo. Total luas lahan areal kopi terdiri dari tanaman menghasilkan seluas 910,55 ha, tanaman belum menghasilkan seluas 279,00 ha dan tanaman persiapan seluas 48,19 ha. Total luas areal tanaman kopi selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

Width of The Area Total amount of the coffee acreage in 2012 is 1,237.74 ha or there was decreased of the area by 0.5% compared to 2011 amounting to an area of 1,244.21 ha or there was a decreased of 6.47 ha area affected by the project due to Semarang-Solo toll road. Total area consists of mature plants an area of 910.55 ha, immature plants of 279.00 ha and preparatives plant of 48.19 ha. Total coffee plantation area in 5 (five) years are as follows:

Areal Tanaman Kopi (ha) Coffee Area (ha) 1.750 1.500 1.250 1.000 750 500 250 200 150 100 0

1.627,10 1.252,80 1.100,4 917,0

910,60

279,0 227,4 188,7

188,7

50,7

2008

279,0

53,7

2009


48.2

2010

Komposisi total areal tanaman menghasilkan meliputi tanaman tua sebesar 90,71%, tanaman dewasa sebesar 7,04% dan tanaman muda sebesar 20,4%. Pada saat yang sama, tercatat komposisi tanaman belum menghasilkan dan tanaman persiapan dengan luas sebesar 22,54% dan 12,77% dari total luas areal tanaman. Komposisi areal tanaman kopi adalah sebagai berikut:

2011

2012

The composition of total estates consist to old plants by 90.71%, mature plants by 7.04% and young plants by 20.4%. In the same time, it was recorded that composition of immature plants and preparatives plant as much as 22.54% and 12.77% of total area. The composition of the coffee plants area as follows:

Komposisi Areal Tanaman Kopi (ha) The Composition of Coffee Area (ha)

KOMPOSISI AREAL TANAM


Tua (t19 tahun) Dewasa (12-18 tahun) Muda (6-11 tahun) Total Tanaman Menghasilkan (TM) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Tanaman Persiapan Total




826,0 64,1 20,4 910.6 279.0 158,0 1.237.7

90,71 7,04 2.20 100,0 22.54 12,77 100,00

AREA’S COMPOSITION Old (t19 years) Prime (12-19 years) Young (6-11 tahun) Total Mature Plants Immature Plants Preparatives Plants Total

MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Produksi dan Produktivitas

Production and Productivity

Total produksi kopi pada tahun 2012 adalah sebesar 0,99 ton atau terjadi kenaikan produksi sebesar 45,77% dibanding tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar 0,40 ton. Pada tahun yang sama, total produktivitas kopi juga mengalami kenaikan sebesar 47,52% dari 0,44 ton/ha pada tahun 2011 menjadi 1,08 ton/ha di tahun 2012. Kenaikan produksi dan produktivitas ini disebabkan oleh pelaksanaan pangkas lepas panen (PLT) sehingga memperbanyak cabang produksi dan meningkatkan keamanan kebun. Tren produksi dan produktivitas tanaman selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

Total coffee production in 2012 amounted to 0.99 tons or an increase of 45.77% compared to production in 2011 as amounted to 0.40 tons. In the same year, total coffee production also increased by 47.52% of 0.44 tons/ha in 2011 to 1.08/ha tons in 2012. The increased in production and productivity was due to implementation of pruning after harvest (PLT) that magnifies production branch of coffee trees and improve estate's security.

Total Produksi Kopi (Ton) Total Production of Coffee

Total Produktivitas Kopi (Ton/ha) Total Productivity of Coffee

2,00 1,80 1,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0

The trend of coffee production and productivity along the 5 (five) years are as follows:

1,20 1,08

1,00

1,42

0,98 0,87

1,23

0,80

0,77

0,99 0,84

0,60 0,44

0,40

0,40 0,20

2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

Pabrik Pengolahan Kopi

Coffee Factory

Kami memiliki 2 (dua) unit pabrik pengolahan kopi yang yang menghasilkan produk kopi jenis robusta dan arabika. Kedua pabrik kopi tersebut berlokasi di Kebun Getas di Kabupaten Semarang dan Kebun Jollong di Kabupaten Pati. Sampai saat ini kapasitas produksi pabrik kopi kami adalah sebesar 35 ton/ hari. Pada tahun 2012 capaian utilitas pabrik kopi mencapai 6,7% dengan produksi sebesar 2,4 ton/ hari. Utilitas pabrik kopi selalu disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku dan juga besaran jumlah permintaan produk dari pelanggan sehingga dari tahun ke tahun utilitas kapasitas pabrik tidak selalu sama.

We have two (2) units of the coffee processing factories that produces robusta and arabica. Both the coffee factories are located in Getas Estate in Semarang Regency and Jollong Estate in Pati Regency. Nowaday, our coffee factory production capacity is 35 tons/day. In 2012, coffee factories utilization performance of 6.7% with a production of 2.4 tons/ day. Coffee factories utilization are always adjusted to the availability of raw materials and also the large number of products required by customers with the result that year to year factory capacity utilization is not always the same level.




PENGEMBANGAN PRODUK HILIR DEVELOPMENT OF DOWNSTREAM PRODUCT

Dalam dunia yang menghargai perubahan, hanya satu bagian kami yang tak akan pernah berubah yaitu tekad kami untuk memberikan produk produk terbaik. In the world rewards change, there is only one thing about us that remain unchanged, we never abandoned our belief in deliver best products.



MANAJEMENT M ANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW


PT P PT PE PERKEBUNAN ERK ER EERKE RK R RKE KEEBU K BU BUN UN NA N AN N NU NUSANTARA USSANT SAN SA A AN NTTA N AR ARA RA R A IX X ((Persero) Peeers P rserro o)) o

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Selain mengelola komoditas utama karet, kopi, teh dan tebu, Kami juga memproduksi industri hilir berupa kopi bubuk, teh serbuk/ celup, sirup pala dan gula pasir untuk dipasarkan sebagai produk jadi. Di tahun 2012, fokus pengembangan produk hilir kami adalah memperkuat dan memperluas kehadiran produk-produk kami di pasar consumer goods, memperdalam pemahaman pasar. Sekaligus mempertajam inovasi dan meningkatkan kualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen kami. Inovasi merupakan penggerak kesuksesan brandbrand produk hilir kami kami. Inovasi menjadikan brand-brand kami lebih baik, menciptakan nilai lebih sekaligus memberikan peluang untuk merebut hati lebih banyak konsumen dengan menyajikan produkproduk yang terus disempurnakan sesuai dengan tuntutan pasar. Salah satu langkah yang telah kami lakukan dalam perbaikan produk adalah melakukan perubahan desain kemasan, peningkatan standar mutu dan penyesuaian harga yang kompetitif. Secara lokal hampir seluruh produk kami saat ini adalah yang terbaik dalam kategorinya. Kesempatan untuk bertumbuh yang paling menjanjikan, adalah dengan memperluas pasar itu sendiri. Sebagai salah satu negara terbesar di kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, Indonesia memiliki potensi besar untuk bertumbuh pada pasar dimana kami mengusahan produk hilir kami. Strategi kami untuk meraih potensi tersebut dapat diringkas dalam enam kata: more users, more usage, more benefit. Kami telah meluncurkan produk-produk inovatif, sebagian besar dikembangkan khusus untuk pasar setempat, untuk meningkatkan penetrasi dan membawa produk-produk kami kepada lebih banyak konsumen.



In addition to managing the primary commodities of rubber, coffee, tea and sugarcane, we also produce downstream products such as coffee powder, tea powder/tea bags, white sugar and nutmeg syrup to be marketed as consumer goods. In 2012 the emphasis of our downstream products was on expanding our presence, understanding our markets and leveraging innovation and quality to meet the needs of our consumers. Innovation is the driving force behind all our brands. It makes our brands better. It creates value, and it brings new opportunities to win more customers by delivering refined products to the market. One of the steps we have done in enhancing our product are changes of packaging design, enhancement in quality standard and competetive pricing adjustment.

Almost all our products are now at the top of their categories. Our most promising avenue for growth, therefore, is to expand the markets. As one of the largest countries in this region of rapidly emerging economies, Indonesia has vast potential for growth in the markets that we are in. Our strategy to capture this potential can be summed up in six words: more users, more usage, more benefit. We have launched innovative products, many of them developed specifically for the local market, to increase penetration and bring our products to more consumers.

MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Portofolio produk hilir pada kategori beverages memiliki formula unggulan: yaitu nutrisi yang seimbang dan kualitas bahan baku yang baik. Kami telah memiliki beragam jenis produk hilir yang terus tumbuh kuat pada jenisnya masing masing. Produkproduk hilir kami terdiri dari berbagai jenis yaitu: 1. Kopi Banaran. 2. Teh Kaligua. 3. Teh Semugih. 4. Gula 9. 5. Sirup Pala 9.

Downstream products portfolio have a winning formula: balanced clear nutritional benefits and great raw materials. We have had a variety of downstream products that continues to grow stronger in each category. Our downstream products consist of various types such as: 1. Banaran Coffee. 2. Kaligua Tea. 3. Semugih Tea. 4. Gula 9. 5. Nutmeg Syrup

Kami juga memiliki gerai produk hilir di beberapa kawasan wisata agro yang kami kelola. Melalui gerai yang berada di kawasan wisata tersebut, kami melakukan edukasi bagi konsumen untuk mendapatkan manfaat terbaik dari produk-produk kami yang mereka gunakan, yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan konsumsi mereka, dan kami terus berinovasi untuk memberikan kepada konsumen produk-produk terbaik yang memberikan manfaat tinggi.

We have outlets of downstream products in in several agro tourism area that we manage. Through the outlets located in the tourist area, we have educated customers on getting the most out of our products, which in turn encouraged them to increase the consumption, and we have continued to innovate to bring to our consumers premium products that deliver higher benefits.

Kami mengoptimalkan kemampuan kami dalam mengelola usaha produk hilir. Tujuan kami adalah menjadikan produk-produk PTPN IX sebagai pilihan utama konsumen, di manapun mereka berada. Untuk mencapai tujuan ini kami telah merumuskan serangkaian initiatif untuk memastikan bahwa kami mampu memaksimalkan penetrasi di wilayahwilayah yang ditentukan. Inisiatif ini diwujudkan dengan melakukan promosi secara terukur dengan menggunakan internet (website resmi PTPN IX), penyebaran brosur informasi produk dan ikut serta dalam berbagai pameran. Selain itu, kami juga membuka peluang kerjasama dengan mitra bisnis kami yang bertindak sebagai distributor produk hilir kami di berbagai daerah di indonesia.

We optimize our ability to manage the business of downstream products. Our goal is for PTPN IX's products to be the first choice of the consumers, wherever they are. To reach this goal we tailor severals initiatives to ensure that we can maximise our penetration in a any given area. These initiatives is realized by promoting measurable which is using the internet (official website of PTPN IX), distributing the product information brochures, and particapating in exhibition events. Furthermore, we also open up opportunities for cooperation with our business partners who act as distributor of our downstream products to various regions in Indonesia.



PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO DEVELOPMENT OF AGROTOURISM AREA


Sejak tahun 2005 hingga saat ini kami terus mengembangkan potensi pariwisata di beberapa unit kerja yang diharapkan dapat menjadi destinasi pariwisata dalam bentuk wisata agro. Selain Kampoeng Kopi Banaran di Bawen dan Ambarawa, kami juga melakukan pengembangan wisata agro Kebun Kaligua di Brebes dan Kebun Semugih di Pemalang juga terus ditingkatkan.

Since 2005 until nowadays we continue to develop the tourism potential in some units of work that is expected to be a tourism destination in the form of agrotourism. In addition to coffee Kampoeng Banaran in Bawen and Ambarawa, we also undertake and continues to improve the development and of agro-tourism in the Kaligua plantation at Brebes and Semugih plantation at Pemalang.

Wisata agro Kebun Kaligua dan Kebun Semugih berada di kawasan perkebunan teh yang telah ada sejak zaman Belanda. Kebun Kaligua merupakan perkebunan teh di barat Gunung Slamet di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes dan Kebun Semugih adalah perkebunan teh yang berada di lereng utara Gunung Slamet, berlokasi di Desa Banyumudal, Kecamatan Moga, Pemalang.

Agro tourism at Kaligua and Semugih are in the area of tea plantations that have existed since the Dutch colonization period. Kaligua plantation is a tea plantation in the western of Mount Slamet in Pandansari village, Paguyangan district, Brebes and Semugih garden tea plantation which is located on the northern slope of Mount Slamet, in Banyumudal village, Distirct of Moga, Pemalang.


Sebagai bentuk keseriusan kami dalam mengembangkan wisata agro, di kebun Kaligua sedang dibangun pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga air. Selain itu, terdapat realisasi pengembangan fasilitas berdasarkan masterplan Kakoba di antarannya pembangunan Banaran 9 Resort dan fasilitas pendukungnya (seperti landscape, interior, amenities, sarana pendukung). Penambahan tersebut fasilitas dapat memberikan kontribusi pendapatan jangka pendek bagi unit wisata agro dan fasilitas penunjang lainnya secara bertahap di Banaran 9 Gemawang, Warnasari, Kaligua dan Semugih.

As part of our seriousness in developing agro-tourism, in Kaligua estate is being constructed the micro hydro power plants using hydropower. In addition, there is a realization of the master plan development based facilities including the construction Kakoba Banaran 9 Resort and supporting facilities (i.e landscape, interiors, amenities and other facilities). The addition of these facilities can contribute to short-term revenue for agro-tourism units and other supporting facilities gradually in Banaran 9 Gemawang, Warnasari, Kaligua and Semugih.

Untuk meningkat pengunjung ke area wisata tersebut, kami terus melakukan upaya promosi melalui website, leaflet, event pameran, dan juga bekerjasama dengan instansi lainnya terkait kebutuhan gathering atau aktifitas wisata lainnya.

# < * ` ; ** ` ! \! _* < + ! !! ` * other relevant agencies gathering requirements or * < [

71


ANNUAL REPORT 2012


TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW


Tahun 2012 merupakan tahun yang dinamis bagi kinerja bisnis perusahaan, dimana pada tahun tersebut kami dihadapkan pada tantangan melambatnya ekonomi dunia yang mempengaruhi harga-harga produk kami di pasar komoditas hasil perkebunan. Walaupun kerja keras telah dilaksanakan, kami percaya bahwa kerja belumlah usai dan bertekad untuk melanjutkan upaya dalam meningkatkan kemampuan dan mendorong inovasi demi memperkokoh posisi perusahaan serta mendorong tercapainya visi dan misi sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan dan daya saing tinggi dalam industri perkebunan di Indonesia.

The year 2012 was a dynamic session for the company's business performance which in the year we were faced with the challenges of the world economic slowdown affecting the price of our product at commodities market. Event the hard work has been delivered, we are believe those works are not yet finished and then its strive to continuing the effort to enhance the capabilities and pursue innovation to strengthen our position and further accelerate the progress toward achieving company's vision and mission as a company that has a high competitive advantage and in Indonesian plantation industries.

Kami menutup tahun buku 2012 dengan semangat konsolidasi dalam berbagai aspek termasuk kinerja operasional dan keuangan. Tercatat pendapatan bersih sebesar Rp.169.611 juta dan perolehan laba usaha sebesar Rp.289.954 juta atau terjadi penurunan masing masing sebesar 46,35% dan 43,35% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.316.185 juta dan Rp.510.843 juta. Secara umum penurunan indikator keuangan disebabkan oleh faktor eksternal atau penurunan harga jual berbagai komoditas di pasar dunia yang mengakibatkan menurunnya permintaan.

We were closed the fiscal year 2012 with the spirit of consolidation in various aspects including operational and financial performance. It is Recorded net income as amounted to IDR169,611 million and operating income as amounted to IDR 289,954 million or there were decreased respectively by 46.35% and 43.35% from the previous year that are equal amounted to IDR 316,185 million and as amounted to IDR5 10,843 billion. Generally, the financial indicators declined caused by external factors or deccreased of the selling price of various commodities in the world market resulting in reduced demand.

PENERIMAAN PENJUALAN

SALES INCOME

Total nilai penerimaan penjualan mengalami penurunan 9,37% dari tahun sebelumnya yakni dari total nilai sebesar Rp.1.536.450 juta pada tahun 2011 menjadi Rp.1.392.423 juta pada tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja penjualan komoditas akibat melambatnya pemulihan ekonomi di berbabagi negara akibat krisis keuangan berkepanjangan di negara zona eropa dan Amerika Serikat.

The total value of sales income decreased 9.37% from the previous year of the total of IDR 1,536,450 million in 2011 to IDR 1,392,423 million in 2012. The decreased due to external factor that was affected the sales performance of commodities due to slowing economic recovery in many countries due to prolonged financial crisis in the Euro zone countries and the United States.


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Tren total penerimaan penjualan dalam dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Trend of total sales income in 5 (five) years are as follows.

Total Penerimaan Penjualan (Juta Rupiah) Total Sales Income (IDR Million) 1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000

1,798,419 1,536,450 1,392,423 1,082,783

1,172,663

2008

2009

600,000 400,000 200,000 2010

2011

2012

ASET

ASSET

Pada tahun 2012 total aset mengalami penurunan tipis sebesar 2,24% dari total aset sebesar Rp.2.260.325 juta pada tahun 2011 menjadi Rp.2.209.627 juta di tahun 2012. Penurunan total aktiva disebabkan oleh penurunan kas sebagai akibat laba tahun 2011 yang tinggi menyebabkan kewajiban kepada kas negara menjadi tinggi seperti PPh badan dan deviden. Walaupun terjadi penurunan total aset namun tren total aset sepanjang 5 tahun terakhir mengalami kenaikan. Total aset pada tahun 2012 terdiri dari aset lancar sebesar Rp.820.060 juta dan aset tidak lancar sebesar Rp 1.389.567 juta. Perkembangan total aset dalam 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.

In 2012, there were a slight decreased in total asset by 2.24% of total asset as amounted to IDR 2,260,325 million in 2001 to the amounted of IDR 2,209,267 million. The decreased in total asset due to the decreased in cash as a result of higher earnings in 2011 which led to the obligation to the state treasury to be high as corporate's income tax and dividends. Despite the decreased in total asset but the trend of total assets in the last 5 years were increased. The total asset consist to the current asset as amounted to IDR 820,060 million and non current asset as amounted to IDR 1,389,567 million. The trend of total asset in the 5 (five) years are as follows.

Aset (Juta Rupiah) Asset (IDR Million)

2.500.000 2.260.325 2.209.627

2.000.000

1.830.941 1.555.471

1.500.000

1.389.567

1.427.538

1.000.000 930.994 624.477

761.382 666.156

983.057 847.884

1.196.394 1.063.931

73

820.060 Aset Lancar Current Asset Aset Tidak Lancar Non Current Asset Total Aset Total Asset

500.000 0 2008

2009

2010

2011

2012


ANNUAL REPORT 2012

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITIES

Terdapat penurunan pada total liabilitas sebesar 6,5% dibanding tahun sebelumnya yakni dari total Rp.1.526.223 juta pada tahun 2011 menjadi Rp.1.426.315 juta pada tahun 2012. Penurunan total liabilitas ini disebabkan oleh berkurangnya hutang KKP. Total liabilitas pada tahun 2012 terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp.1.242.578 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp.183.737 juta.

There was a decreased in total liabilities of 6.5% compared to the previous year of total IDR 1,526,233 million in 2011 to IDR 1,426,315 million in 2012. The decreased in total liabilities was due to reduced of KKP's account payable. Total liabilities in 2012 consisted of short-term liabilities amounted to IDR 1.242.578 million and long-term liabilities as amounted to IDR 183,737 million.

Pada sisi lain, total ekuitas mengalami peningkatan sebesar 8,2% yakni dari jumlah total sebesar Rp.724.102 juta pada tahun 2011 menjadi Rp.783.936 juta pada tahun 2012. Peningkatan total ekuitas disebabkan oleh penambahan dari laba tahun berjalan. Tren total liabilitas dan total ekuitas dalam 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.

On the other side, there was ian increased in total equities by 8.2% compared to previous year as of IDR 724,102 million in 2011 to IDR 783,936 million. The increased in total equities due to the addition of the profit for current year.

Total Liabilitas (Juta Rupiah) Total Liabilities (IDR Million)

Total Ekuitas (Juta Rupiah) Total Equity (IDR Million)

1.700.000 1.536.223

1.600.000 1.400.000 1.200.000

1.426.315 1.306.898 1.197.906 1.055.132

1.000.000 800.000 600.000

200.000

2008


900.000 800.000 700.000 600.000 500.000 400.000

783.936 724.102 524.043 357.565

372.407

2008

2009

300.000 200.000 100.000

400.000

74

Tend of total liabilities and equities in 5 (five) years are as follows.

2009

2010

2011

2012

2010

2011

2012

BEBAN USAHA

OPERATING EXPENSES

Selama 5 (lima) tahun terakhir beban usaha mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 beban usaha mengalami peningkatan sebesar 17,80% dari total sebesar Rp.252.683 juta pada tahun 2011 mejadi sebesar Rp. 297.678 juta pada tahun 2012. Peningkatan total beban usaha disebabkan oleh kenaikan beban produksi akibat kenaikan upah yang disesuaikan dengan kenaikan UMK sebesar 8,5%, kenaikan harga barang bahan sebesar 5% dan perubahan sistem akuntansi sehingga beban imbalan kerja karyawan yang semula merupakan beban lainlain saat ini menjadi beban administrasi.

For 5 (five) years there were increased in of operating expenses. In 2011 the operating expenses was increased by 17.80% of total as amounted to IDR 252,683 million in 2011 to IDR 297,678 in 2012. An increased in total of operating expenses due to increase in production costs due to higher wages adjusted for UMK as increase by 8.5%, price increases on material goods by 5% and changes to accounting systems so that the expenses of employee benefits which was originally a others expenses when it became the administrative expenses.


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Beban usaha selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Operating expenses for 5 (five) years are as follows.

Total Beban Usaha (Juta Rupiah) Total Operating Expenses (IDR Million) 297.678

300.000 252.684

250.000

241.475

200.000

166.599

150.000 100.130

100.000 2008

2009

2010

2011

2012

LABA BERSIH

NET PROFIT

Laba bersih setelah pajak mengalami penurunan sebesar 46,35% dibandingkan tahun sebelumnya yakni dari Rp.316.185 juta pada tahun 2011 menjadi Rp.169.611 juta pada tahun 2012. Penurunan laba bersih ini disebabkan rendahnya penerimaan penjualan yang diikuti oleh penurunan nilai penjualan dan rendahnya volume ekspor akibat krisis moneter di negara zona Eropa dan Amerika Serikat yang memicu melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Tren laba bersih sepanjang 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Net profit after tax decreased by 46.35% compared to the previous year as the amount of IDR 316.185 million in 2011 to IDR 169,611 million in 2012. Decrease in net profit was due to lower sales revenue, followed by a decline in the value of sales and the low volume of exports due to the financial crisis in the Euro zone countries and USA that was triggered the global economic slowdown. Trends in net income in last 5 (five) years are as follows.

Laba Bersih (Juta Rupiah) Net Income (IDR Million) 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0

316.185

169.611 119.554 68.722

75

28.850

2008

2009

2010

2011



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN

PERFORMANCE LEVEL OF THE COMPANY

Kinerja perusahaan pada tahun 2012 berdasarkan pedoman SK Menteri BUMN RI No.KEP-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Kinerja PTPN IX pada kategori SEHAT AA dengan total nilai skor 90,25. Rincian tingkat kinerja perusahaan tahun 2011 - 2012 adalah sebagai berikut.

Company's performance in 2012 based on the guidelines of the decree of SOE State Minister of Republic of Indonesia No.KEP-MBU/2002 dated on 4 June 2002. The Performance of PTPN IX on category of Healthy AA with the score of 90.25. Details of the performance level of the company in 2011 - 2012 are as follows.

2011 Skor | Score

2012 Skor | Score

Indicators

Aspek Keuangan

64,00

61,50

Financial Aspect

Aspek Operasional

13,64

13,75

!=

Aspek Administrasi

15,00

15,00

=+ =

Total Skor

92,64

90,25

Total Score

SEHAT | HEALTHY

SEHAT | HEALTHY

AA

AA

Indikator

Tingkat Kesehatan Perusahaan Kategori

KEBIJAKAN DEVIDEN Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tertanggal 26 April 2013, PTPN IX memiliki kewajiban menyetorkan deviden kepada pemegang saham sebesar Rp.78,776 milyar dan berdasarkan Surat Kementerian BUMN No.S-753/ MBU/2012 tanggal 26 desember 2012 perihal tambahan penyerahan deviden sebesar Rp.20 milyar. Untuk kewajiban tersebut PTPN IX telah membayarkan seluruh kewajiban penyerahan deviden sesuai jadwal yang telah ditentukan.

INVESTASI


Total realisasi investasi pada tahun 2012 mencapai Rp. 223.418,15 juta atau terjadi penurunan sebesar 10,36% dari tahun 2011 yakni sebesar Rp.249.246,80 juta. Total nilai investasi terdiri dari investasi tanaman dan investasi non tanaman masing masing sebesar Rp.125.002,40 juta dan Rp.98.415,80 juta atau terjadi penurunan masing masing sebesar 5,0% dan 16,36% dibanding tahun 2011.


Healty Level Of The Company Category

DIVIDEND POLICY In accordance with the decision of the General Meeting of Shareholders (AGM) dated on 26 April 2013, PTPN IX has the obligation to deliver dividends for shareholders amounting to IDR 78.776 billion and refers to the Ministry of SOE's letter No.S753/MBU/2012 on 26 December 2012 issuance of additional dividend of IDR 20 billion. For this obligation, PTPN IX has paid all dividends according to the schedule.

INVESTMENT Total realized investment in 2012 was reached IDR 223,418.15 million or there was decreased by 10.36% of the year 2011 as the amount of IDR 249,246.80 million. Total of investments consists of plant investment and non-plants investment respectively at IDR 125,002,40 million and IDR 98,415.80 million or there were decreased respectively by 5.0% and 16.36% compared to 2011.

MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW INVESTASI JANGKA PANJANG

LONG-TERM INVESTMENTS

Pada tahun 2012 terdapat investasi pada penyertaan perusahaan asosiasi yang terinci sebagai berikut: a. PT. Industri Gula Nusantara Penyertaan sebesar 36% dari komposisi modal saham pada saat pendirian PT Industri Gula Nusantara sebesar Rp.52.370.000 ribu. Nilai akhir pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.55.014.775 ribu. b. PT. Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II. Penyertaan saham sebesar Rp.2.678.000 ribu atau 25,50% dari komposisi modal.

In 2012 there were an investment in an associated company investments detailed are as follows: a. PT. Industri Gula Nusantara. Inclusion of 36% of the composition of the share capital at the time of the establishment of PT Industri Gula Nusantara IDR 52.370.000 thousand. The final value in 2012 amounted IDR 55.014.775 thousand. b. PT. Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II. Investments in shares of Rp.2.678.000 thousand or 25.50% of the composition of capital.

IKHTISAR PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

SUMMARY OF REVENUE AND EXPENSE RECOGNITION

Z Pada tahun 2011 penjualan gula milik PG/ PTPN seluruhnya dilakukan sendiri oleh PTPN IX, sedangkan gula milik petani dilakukan oleh petani sendiri. Pendapatan diakui pada saat DO diterbitkan, demikian pula penjualan tetes. Z Pendapatan penjualan aset dibukukan rekening non usaha sedangkan nilai buku diakui sebagai biaya non usaha. Z Pengakuan pendapatan penjualan ekspor adalah kontrak penjualan dan Letter of Kredit (L/C) tahun yang bersangkutan dengan pertimbangan bahwa kontrak dengan pembeli tidak akan dibatalkan apabila pihak pembeli telah membuka L/C pada tahun yang bersangkutan. Z Penjabaran valuta asing dalam rupiah dengan kurs pada saat transaksi terjadi. Z Pengakuan pendapatan atas penjualan lokal tanaman tahunan atas dasar nota penjualan yang diterbitkan. Z Pengakuan pendapatan dan beban atas dasar accrual bassis. Z Pemisahan harga pokok produksi gula dan tetes dengan metode joint cost yang didasarkan pada nilai pasar hipotesis. Z Beban pokok penjualan adalah persediaan awal ditambah biaya produksi dikurangi persediaan akhir. Z Persediaan gula dan tetes dicatat dengan metode pencatatan fiskal dan dinilai yang lebih rendah antara harga jual dan pokok produksinya. Z Persediaan karet, teh, kopi dan kakao dinilai dengan net reliazable value.

Z In 2011, sales of sugar-owned PG / PTPN wholly own by PTPN IX, while sugar farmers by the farmers themselves. Revenue is recognized when DO was published, as well as the sale of molasses. Z Asset sales revenue recorded in non-operating accounts while book value is recognized as nonoperating expenses. Z Recognition of export sales revenue is the sales contract and Letter of Credit (L/C) relevant years on the considerated that the contract with the buyer will not be canceled if the buyer has opened L /C in the relevant year. Z Translation of foreign currency in dollars at the exchange rate at the time the transaction event. Z Recognition of income on the sale of perennial crops based on the bill of sale issued. Z Recognition of revenues and expenses on the basis of accrual. Z Separation of the cost of production of sugar and molasses with joint cost method is based on the market value of the hypothesis. Z Cost of goods sold is the beginning inventory plus ending inventory reduced by production costs. Z The Inventories of sugar and molasses accounted for fiscal recording methods and assessed the lower of sale price and cost of production. Z The inventories of rubber, tea, coffee and cocoa valued at net realizable value.





Z Persediaan barang/bahan perlengkapan dinilai dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Z Beban umum dan administrasi Kantor Direksi dialokasikan sebagai beban usaha. Z Untuk produk hilir, pemakaian bahan baku untuk memproduksi produk hilir dihitung berdasarkan harga jual.

Z The inventories of goods / materials supplies valued using the moving average method. Z General and administrative expenses allocated head office as operating expenses. Z For downstream products, the use of raw materials for the manufacture of downstream products is calculated based on the selling price.

PENGARUH PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH

IMPACT OF CHANGES IN GOVERNMENT REGULATIONS

Tidak ada perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan berdampak langsung terhadap laporan keuangan.

There were no changes in the laws and regulations that have had a significant impact on the Company or directly impacted its financial statements.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY

Standar Akuntansi Keuangan yang penting telah diterapkan secara konsisten oleh perusahaan dalam penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Financial Accounting Standards that have significant consistently applied by the company in preparing the financial statements for the year ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:

a. Penerapan Awal PSAK yang Konvergen dengan IFRS. Penerapan Awal PSAK yang Konvergen dengan IFRS berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dan diterapkan secara retrospektif, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Nomor : PTPN.IX.0/SK/527/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Administrasi dan Kebijakan Akuntansi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang mengacu pada Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan berbasis IFRS.

a. Early application of PSAK which Convergent with IFRS. Early application of SFAS Converge with IFRS is effective for financial statements with periods beginning on or after January 1, 2012 and applied retrospectively, based on the Decree of the Board of Directors of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Number: PTPN.IX.0/SK/527/2012 dated December 14, 2012 issuance of Administration and Policy Guidelines of Accounting PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) which refers to the stateowned plantation Accounting Guideline-based IFRS.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS yang diterbitkan atas kerjasama seluruh BUMN Perkebunan dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Perusahaan menerapkan PSAK No.1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang

b. Basis of Preparation of Financial Statements Financial Statements for the year ended December 31, 2012 prepared in accordance with Financial Accounting Standards applicable in Indonesia and Accounting Guideline of SOE-Plantation based on IFRS published on the cooperation of all SOE- plantations with Indonesian Institute of Accountants (IAI). The Company adopted PSAK No.1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements issued by


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW diterbitkan oleh IAI. Sesuai PSAK No.1 (revisi 2009) Laporan Keuangan terdiri dari : - Laporan Posisi Keuangan, - Laporan Laba Rugi Komprehensif, - Laporan Perubahan Ekuitas, - Laporan Arus Kas, - Catatan atas Laporan keuangan, - Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif. Untuk keperluan komparatif sesuai PSAK No. 1 (revisi 2009) laporan keuangan tahun buku 2011 dan laporan posisi keuangan per 1 Januari 2011 telah disajikan kembali. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali atas aset tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah dan instrumen keuangan tertentu seperti efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual serta instrumen derivatif. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

IAI. Accordance with PSAK No.1 (revised 2009) Financial Report consists of: - Statement of Financial Position, - Statement of Comprehensive Income, - Statement of Changes in Equity, - Statement of Cash Flows, - Notes to the financial statements, - Statement of Financial Position at beginning of period comparative. For comparative purposes in accordance with SFAS No. 1 (revised 2009) financial statements for fiscal year 2011 and statement of financial position as at 1 January 2011 has been restated. The financial statements are prepared under the historical cost except those related to the revaluation of fixed assets in accordance with government regulations and certain financial instruments such as securities held for trading and available-for-sale and derivative instruments. The financial statements are prepared on accrual basis, except for the cash flow statement.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, Kas dan Setara kas meliputi Kas, Bank dan Deposito (investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dibatasi penggunaannya).

Statements of cash flows prepared using the direct method with the grouping into operating cash flows, investment and financing. For the purpose of the statement of cash flow, cash and equivalents include cash, bank and deposit (investments with original maturities of three months or less from the date of placement and not restricted).

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, dibutuhkan estimasi arus kas dan asumsi yang mempengaruhi: - Nilai aset dan kewajiban dilaporkan serta pengungkapan atas aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan. - Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi arus kas ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan dalam Rupiah penuh.

In the preparation of financial statements in accordance with accounting standards applicable in Indonesia, required cash flow estimates and assumptions that affect: - Reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and contingent liabilities at the date of the financial statements. - Amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although the estimated cash flows are based on management's best knowledge of the current events and activities, actual results may differ from those estimates. All figures in the financial statements, unless otherwise stated, are full rounded in Rupiah.



Upaya yang kami lakukan selalu disertai semangat kerjasama, karena kami yakin bahwa pencapaian terbaik adalah hasil berbagi dan berkolaborasi



In effort we do, we always seek to instill the spirit of teamwork, since the great accomplishment are result of sharing and collaboration.


TINJAUAN PENDUKUNG USAHA BUSINESS SUPPORTING REVIEW

A. SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCE Fundamental bisnis PTPN IX semakin kokoh di tahun 2012 yang ditandai dengan transformasi organisasi menjadi perusahaan yang fokus pada nilai dan pertumbuhan yang berkesinambungan. Untuk itu, bagian sumber daya manusia juga melakukan transformasi peran dan fungsinya agar menciptakan nilai tambah sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Transformasi pengelolaan sumber daya manusia dilaksanakan dengan meluncurkan beberapa inisiatif program termasuk penataan organisasi yang efisien dan efektif agar dapat memudahkan proses penerjemahan visi, misi dan sasaran bisnis perusahaan kepada seluruh pihak internal.

PTPN IX’s business fundamental is more robust in 2012 marked by its transformation to become a value and sustainable-growth-focused company. Therefore, Human Resource Directorate also transformed its role and function to create added value in line with the company’s business strategy. Transformation in human resources management with the launching of several initiatives including setting up an efficient and effective organization in order to facilitate the translation process of corporate's vision, mission, and business goals to all internal parties.

Untuk mengoptimalkan SDM, kami juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan pada fungsi organisasi yang tepat. Selain itu, kami juga terus berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah memetakan pegawai potensial dalam program pengembangan kompetensi dan keahlian.

We have also mapped out the potential of its Human Resources and allocated it on appropriate organization functions to optimize the Human Resources. In addition, we also strove to improve its career management in order to make it easier to map potential employees in competency and skill development programs.





Sementara itu, sejalan dengan strategi bisnis, Kami berupaya menyempurnakan Human Resource Management System yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen dan seleksi, mutasi antar unit maupun antar unit kerja, sistem penilaian kinerja, pengembangan karir serta kompensasi, sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi sesuai sasaran pencapaian bisnis perusahaan. Strategi pengelolaan SDM selalu disesuaikan dengan siklus bisnis, baik dari lingkup perusahaan maupun unit kerja. Kami juga meyakini bahwa karyawan adalah aset perusahaan yang sangat penting. Keyakinan ini dijabarkan melalui pengembangan dan internalisasi budaya perusahaan dan penerapan tata nilai perusahaan.

Meanwhile, consistent with the business strategy, we were tried to enhance the Human Resource Management System which regulates the Human Resources, organization, recruitment and selection policies, staff rotation between unit or between companies within a group, performance evaluation system, career development as well as compensation, to produce competitive, innovative and highly integrity people according to the company’s business objective. The Human Resources management strategies are always tailored to the business cycle, both from the company and work units. We are convinced that employees are a vital corporate asset. This conviction is expounded through the development and internalization of the corporate culture and corporate values implementation.

Dengan penerapan sistim pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi (CBHRM) kami terus meningkatkan kompetensi organisasi melalui Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar dapat mengikuti perkembangan teknologi dan menyelaraskan pada kebutuhan pasar yang dinamis. Semua itu sebagai komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Through implementation of competency based human resource management (CBHRM) that are reliable, we are continuing to improve organizational competence through quality human resources so it can keep pace with technological developments and dynamic market requirements. All this represents a commitment to providing the best service to customers.

Rekrutmen

Recruitment

Kami menyadari pentingnya rekrutmen yang baik di tengah persaingan yang demikian ketat dalam mendapatkan sumber daya manusia yang handal. Untuk itu faktor penyajian informasi, penyediaan proses dan kecepatan waktu menjadi penting artinya dalam memperoleh karyawan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan. Kami telah menerapkan sistem rekrutmen berbasis teknologi informasi yang merupakan salah satu solusi dan penggunaannya tidak hanya mencakup tools publish vacant position, namun juga seluruh proses administrasi dan pencatatannya. Selain itu, kami juga melakukan kerjasama dengan lembaga pengembangan sumber daya manusia diantaranya Lembaga Penelitian Perkebunan (LPP) Yogyakarta dalam melakukan rekrutmen dan assesment terhadap pegawai baru. Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan transparansi dalam perekrutan pegawai baru dan juga untuk mendapatkan pegawai yang memiliki kompetensi tinggi sesuai kebutuhan perusahaan.

We are aware of the importance of good recruitment in this tight business competition to get the best human resources. Therefore, several factors like information presentation, provision of process, and time acceleration become very important in obtaining qualified employees according to the company’s needs. We have implemented Recruitment System based on information technology which is the one of the solutions which function does not only cover the announcement of vacant position, but also handled all administration and registration process. Besides, we also cooperate with the human resource development institutions such as Plantation Research Institute (LPP) Yogyakarta in the recruitment and assessment of our new employees. This is done in order to create transparency in the recruitment of new employees and also for employees with high competence abilities fit our company's needs.


MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Seleksi dan Penempatan

Selection and Placement

Kami memberikan dukungan penuh bagi karyawan dalam melaksanakan tugas sejalan dengan filosofi pemberdayaan, lingkup dan sasaran kerja yang terdefinisikan secara jelas, pembekalan melalui pelatihan-pelatihan yang bermutu, dan terpeliharanya lingkungan kerja yang memberi cukup ruang gerak bagi karyawan dalam melaksanakan misi pekerjaannya.

% 6 && && # & 3 6 < & 3 !f #& & # 3 <+# 6f < ! & !f # ! & 636 3 #

&&3 & & && their mission.

Ditinjau dari struktur organisasi saat ini dan masa datang, maka pelaksanaan proses seleksi yang berorientasi pada kebutuhan fungsional dengan kriteria persyaratan jabatan yang distandardisasikan dan telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan pengukuran kompetensi dan kapabilitas. Selain itu perusahaan juga mempersiapkan calon pimpinan-pimpinan masa depan melalui program pemetaan karyawan dan atau melalui penilaian dan pengembangan karyawan dalam lingkup perusahaan, penugasan di kantor cabang dan berbagai proyek inisiatif pengembangan usaha.

Referring to the current and future organization structure, the selection process is directed to functional needs with standardized position specification criteria should be shifted toward coexistence between competency and capability. In addition, the company also prepared the candidate for the future leader through the personnel mapping program and/or through assessment and development of corporate scope, assignment in the branch office and project business development initiatives.

Mengembangkan Talenta Berbasis Kinerja

Ability Development Based On Performance

Kami berkeyakinan, bahwa memberikan kesempatan berkembang, memberikan penghargaan atas dasar kinerja dan terus meningkatkan keterlibatan karyawan merupakan faktor penting dalam mempertahankan talenta-talenta yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kami juga mengukur keterlibatan karyawan dalam proses bisnis secara berkala dengan melakukan survey kepuasan karyawan yang diselenggarakan secara internal. Hasil survei dibicarakan secara terbuka dengan karyawan dalam sesi forum grup diskusi dimana karyawan membicarakan dan merencanakan bagaimana menjadikan PTPN IX sebagai tempat bekerja yang semakin baik.

We believe that along with development opportunities and performance-based rewards, and continue to increase the involvement of employees is an important factor in maintaining talents required by the company. We also measure employees business engagement regularly through employee satisfaction survey that is providing internally. The survey results are discussed openly with employees in forum group discussion sessions whereby employees determine the most appropriate actions to continuously make PTPN IX a better place to work.



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Komposisi Karyawan

Composition Of Employee

Pada akhir tahun 2012, jumlah karyawan PTPN IX tercatat sebanyak 22.065 orang atau terjadi pengurangan sebesar 26,07% dibanding tahun sebelumnya. Pengurangan kekuatan SDM yang disebabkan oleh faktor alamiah yakni terdapat karyawan yang telah pensiun, meninggal dunia dan mengundurkan diri. Selain itu, perusahaan juga telah menetapkan kebijakan Minus Growth pada bidang SDM. Perbandingan jumlah karyawan pada tahun 2012 dan tahun 2011 adalah sebagai sebagai berikut:

In 2012, the number of employees at PTPN IX recorded to 22,065 people or decreased by 26.07% compared to previous year. The decreasing of human resource caused by natural factors which are employees who have retired, pass away and resign. In addition, the company also has established Minus Growth policies in Human Resource Management. The comparison of total number of human resource in 2012 and 2011 are as follows:

Total Jumlah SDM Total Number of Human Resource 2012 - 2011

2012

22.065

2011

22.442

Pada saat yang sama, komposisi berdasarkan jabatan, tingkat pendidikan, usia karyawan dan masa bekerja adalah sebagai berikut:

At the same time, the composition based on occupation, education level, age of employees and term of employment are as follows:

Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan Composition of Employee Based On Occupation


Dewan Komisaris The Board of Commissioners

6

Direksi The Board of Directors

5

Kepala Bagian Departmen Head

15

Kepala Kebun Estate Head

15

Kepala Pabrik Mills Master

8

Staf Staff Karyawan Bukan Staf Non Staff


500 7.820

MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan Composition of Employee Based On Education (%) Divisi Tanaman Tahunan Perennial Crops Division

Divisi Tanaman Semusim Seasonal Crops Division

Strata 2 | Master Degree

0,17

Strata 1 | Bachelor Degree

3,38

Diploma | Diploma

1,02

SMA | HighSchool

19,91

Lain-lain | Others

75,33

Strata 2 | Master Degree

0,61

Strata 1 | Bachelor Degree

8,57

Diploma | Diploma

4,42

SMA | HighSchool

57,92

Lain-lain | Others

28,48

Komposisi SDM Berdasarkan Usia Composition of Employee Based On Age (%) Divisi Tanaman Tahunan Perennial Crops Division


18 - 25 Tahun/Year

0,16

18 - 25 Tahun/Year

2,00

26 - 35 Tahun/Year

8,38

26 - 35 Tahun/Year

18,99

36 - 45 Tahun/Year

27,69

36 - 45 Tahun/Year

27,56

46 - 55 Tahun/Year

57,57

46 - 55 Tahun/Year

51,31

> 55 Tahun/Year

6,02

Komposisi usia karyawan produktif menunjukkan PTPN IX menanamkan etos kerja dan semangat yang tinggi untuk mencapai tingkat kinerja unggul yang sangat mendukung pencapaian kinerja perusahaan.

> 55 Tahun/Year

0,15

The composition of employees’ productive age indicates that PTPN IX instill work ethic and high motivation to achieve excellent performance levels that strongly supports the achievement of the company’s performance.



ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Pada sisi lain indikator lamanya bekerja menunjukkan upaya manajemen untuk memelihara iklim kerja yang sehat, kerja sama dan kepercayaan yang tinggi antar karyawan. Hal tersebut tercermin dalam komposisi SDM sebagai berikut.

The length of employment indicator shows management’s endeavors to maintain a healthy working environment together with a high level of cooperation and trust between colleagues, its reflected as human resource compositions as follows.

Komposisi SDM Berdasarkan Masa Kerja Composition of Employee Based On Lengt of Service (%) Divisi Tanaman Tahunan Divisi Tanaman Semusim Perennial Crops Division Seasonal Crops Division

0 - 10 Tahun/Years 11 - 15 Tahun/Year

20,51

16 - 20 Tahun/Year

8,17

21 - 25 Tahun/Year > 25 Tahun/Year

86

33,34

13,02 24,76

0 - 10 Tahun/Years

35,70

11 - 15 Tahun/Year

32,74

16 - 20 Tahun/Year

6,46

21 - 25 Tahun/Year

12,03

> 25 Tahun/Year

13,07

Guna mempersiapkan pemimpin berkualitas di masa mendatang, kami telah melakukan pemetaan talenta pada kader-kader terbaik, bekerjasama dengan suatu lembaga profesional di bidang SDM. Diharapkan dengan pengelolaan talenta terbaik, suksesi kepemimpinan organisasi dapat berjalan baik dengan kualitas pemimpin yang terjamin.

In order to prepare high quality of future leaders, talent mapping is carried out by company for the best employees in partnership with a human resource professional institution. Managing best talents is expected to lead to sucessful organizational leadership transition to guarantee high quality of leaders.

Berlandaskan kondisi perusahaan yang semakin kuat dan didukung oleh situasi ekonomi dan politik yang semakin baik dan kondusif, PTPN IX siap menghadapi tantangan dan peluang bisnis melalui penyegaran SDMnya di jajaran operasional melalui rekrutmen baru, rotasi dan mutasi.

based on the strong position of the company and supported by the political and economic situation is getting better and conducive, PTPN IX is ready to face business challenges and opportunities by human resources rejuvenation in the operational level through new recruitment, rotation and works transfer.



MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Penilaian Kinerja Pegawai

Employees Performance Evaluation

Penilaian prestasi pegawai yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) memuat berbagai indikator penilaian kinerja, di samping menilai kompetensi (faktor perilaku kerja termasuk keahlian/pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaannya) juga lebih memperhatikan pada hasil akhir yang searah dengan sasaran perusahaan yaitu:

Employee performance appraisal set out in the Collective Labour Agreement (CLA) contains various indicators of performance appraisal, beside assessing the competence (the working behavior factors including skills/knowledge related to his/her work), employee’s performance evaluation also paid attention to the final result which was in line with the Company’s target as follows: Z ! * + + +<+ ! success in line with the growth of the company which will continuously provide conducive working climate that support employees to deliver their best.

Z

` ‘coaching’ diarahkan pada keberhasilan individu yang searah dengan pertumbuhan perusahaan yang secara terus menerus akan menciptakan iklim kerja yang memotivasi karyawan untuk yang terbaik. Z ! * ! * ! * unit kerja dibandingkan unit kerja lainnya, akan mengarahkan pada kompetisi yang sehat diantara para karyawan yaitu dengan kriteria antara lain, evaluasi terhadap efisiensi dan ‘profit margin’ atau kinerja yang berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan pangsa pasar.

Z \ < ! `; compared with other working unit will lead to a healthy competition among the employees, with the following criterias such as efficiency and ‘profit margin’ or performance link to an increase in market share.

Z ; ! * + ` optimal mengeluarkan upaya dan daya demi mencapai keberhasilan unit dan perusahaan, maka kepada karyawan yang sudah memberikan upaya yang lebih dan terbukti memberikan kontribusi kepada keberhasilan unit atau perusahaan akan diberikan nilai tambahan di dalam penilaian kinerjanya.

Z # ! + !< * achieve the unit's and company’s success, then to those who contributed most to the unit or company’s success will be given additional score in their performance assessment.

Komunikasi Internal

Internal Communication

Guna menciptakan iklim kerja yang kondusif, transparan dan bertanggung jawab, kami terus memperbaiki kualitas komunikasi internal yang terjadi. Melalui berbagai forum yang diselenggarakan, dibangun komunikasi dua arah yang sehat dan konstruktif dengan melibatkan seluruh karyawan, baik pada tingkat non-staf, staf maupun manajerial dengan direksi. Pada forum ini dijelaskan arah strategis yang dijalankan perusahaan, hasil-hasil penting yang telah dicapai, serta celah penyempurnaan, sehingga dengan demikian dapat dibangun persepsi yang sama pada seluruh karyawan mengenai arah dan kemajuan yang telah berhasil atau hendak dicapai.

To create a conducive, transparent and responsible work environment, we continually works at improving internal communication quality. Various forums are held to promote healthy and constructive two-way communications between all employees (either in the non-staff level or managerial levels) and the Board of Directors. In these forum, the company’s strategiec direction and implementation efforts are explained in relation to the attainment of important results. Opportunities for improvement are also discussed, in effort to established a common set of principles among employees concerning the company’s direction and desired progress to achieve.





Pengakuan Perusahaan Terhadap Hak Hak Karyawan

Company's Rights

Diantara indikator dari unjuk kerja HAM adalah aktivitas perusahaan yang mendukung kesetaraan perlakuan perusahaan terhadap karyawan. Kesetaraan perlakuan bagi karyawan dimulai dari proses rekrutmen karyawan melalui prinsip keterbukaan baik dari mulai rencana kebutuhan karyawan setiap unit kerja, kriteria yang dibutuhkan, pengumuman kebutuhan karyawan melalui publikasi luas. Keputusan atas pemilihan karyawan tidak didasarkan atas gender, ras, maupun agama. Kami tidak memperkerjakan karyawan di bawah umur sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Indicators of human rights performance are company activities that support the company’s equal treatment of employees. Equal treatment of employees begins with the employee recruitment process through the principle of transparency from the start of the employee requirement planning in every work unit, the criteria sought and the widespread announcement of vacancies. The decision to employ recruits is not based on gender, race or religion. We do not employ underage workers, in accordance with the prevailing laws in Indonesia.

Semua karyawan PTPN IX mendapatkan hak atas upah/gaji dan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan jabatan, indeks penempatan, tunjangan hari raya keagamaan, uang makan, transportasi, pemeliharaan kesehatan, kedukaan, dan pernikahan. Selain itu, semua karyawan PTPN IX otomatis menjadi peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan ikut dalam kepesertaan program jaminan pensiun.

All of PTPN IX's employees have the right to a wage or salary and allowances related to their position, posting index, religious holidays, food and transportation allowance, healthcare, bereavement and marriage. Besides this, all of employees automatically become Jamsostek participants and become member of the pension program.

Kami juga memberikan pengakuan terhadap hak-hak karyawan dalam berserikat dengan mempersilahkan para karyawan untuk mengikuti berbagai organisasi sejauh tidak mempunyai risiko terhadap operasional perusahaan. Para karyawan juga dipersilahkan untuk aktif ikut dalam organisasi Serikat Pekerja Perkebunan sebagai salah satu wadah para karyawan untuk membangun hubungan industrial yang konstruktif.

We also give recognition on rights of the employees to have a union by permitting them to join the organization as long as there is no risk for the operational of company. The employees are also welcome to actively participate in the organization in the Plantation Worker Federation (FSP-BUN) as a media for employees to build a constructive industrial relationship.

Pengelolaan Hubungan Industrial dalam perusahaan kami memiliki ke-unikan dikarenakan terdapat dua Divisi yaitu Divisi Tanaman Tahunan di Semarang dan Divisi Tanaman Semusim di Surakarta sehingga setiap divisi memiliki serikat pekerja tersendiri. Karyawan PTPN IX yang berada pada Divisi Tanaman Tahunan bergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Perkebunan IX Tanaman Tahunan (FSP BUN IX Tanaman Tahunan) dan Karyawan yang berada pada Divisi Tanaman Semusim bergabung bersama dalam Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara IX (SP BUN Nusantara IX).

Management of Industrial Relations in our company is unique because there are two Divisions such as Prennial Crops Division in Semarang and Seasonal Crops Division in Surakarta with the result that every division has a worker union. PTPN IX's employees who are in Perennial Crops Division has join to Workers Union Federation of Perennial Crops (FSP BUN IX Tanaman Tahunan) and Employees who are at the Seasonal Crops Division has join to Worker Union of Nusantara IX (SP BUN Nusantara IX).


Recognition of the Employees

MANAJEMENT ANALYSIS AND REVIEW Manajemen perusahaan telah mengakui keberadaan dua organisasi serikat pekerja tersebut dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan tiap-tiap organisasi serikat pekerja sehingga halhal yang terkait dengan hubungan industrial dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. Hingga saat ini komunikasi dan hubungan kemitraan yang baik tersebut mampu menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis.

Management of the company has recognized the existence of the two worker union organizations and able to establish good communication with both of those worker unions with the result that issues related to industrial relations can be resolved by deliberation and consensus. Until now, the communication and a good partnership is able to create a harmonious and dynamis industrial relationship.

Program Pengembangan Karyawan

Employee Development Program

Kami menetapkan persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi terkait dengan kebutuhan bisnis dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Pengembangan kompetensi dilakukan melalui beragam metoda dan sarana seperti: Z ! * ! in-Class) baik dilakukan secara internal maupun oleh vendor eksternal. Z e-learning sebagai sarana belajar jarak jauh untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang penjualan, teknologi informasi, dan manajemen. Z ;

+ ; ;;! ; terbaru. Z Sharing Knowledge, sebagai media penyebaran pengetahuan dari, untuk dan oleh karyawan.

We are adopting equal opportunity for all employees to develop their competences in relation with business needs to provide best service to the customers. Methods and facilities used to develop employee competences are: Z ! "! !! ** external vendors. Z "! ` * + ! \ ! improve the levels of knowledge and skills in sales, information technology and management. Z ` * ! + + ; collection. Z `! + * + \ ;`! + dissemination by, to and for the employees.

Program pengembangan karyawan pada tahun 2012 diikuti oleh 2.514 peserta yang berasal dari 2 (dua) divisi, yakni Divisi Tanaman Tahunan dan Divisi Tanaman Semusim yang masing masing divisi telah mengirimkan peserta sebanyak 1.776 dan 1.276 peserta.

Employee development program in 2012 participated by 2,514 participants from two (2) divisions, the division of Perennial Crops and Seasonal Crops divisions which each of them has sent as many as 1,776 and 1,276 participants.

Penyelenggaraan pelatihan bagi karyawan menyerap biaya sebesar Rp.4,08 miliar berupa keikusertaan pada program-program yang diselenggarakan secara mandiri, atau keikutsertaan pada pelatihan oleh vendor eksternal. Komponen biaya tersebut antara lain adalah training event, akomodasi dan transportasi. Pelatihan yang bersifat internal perusahaan langsung ditangani dan dikoordinasi oleh bagian pengembangan potensi SDM. Selama tahun 2012, kami telah melakukan program-program pengembangan karyawan seperti terlampir dalam halaman berikunya.

Training measures that was organized spended the cost of IDR 4.08 billion in the form of participation on programs organized by the lnternal organizer, or participation in training through an external vendors. The cost component includes training events, accommodations and transportations. Internal training by the company is directly addressed and coordinated by Department of Human Resources Development. During 2012, we were conducted human resources development programs as attached on next pages.




PROGRAM PENGEMBANGAN KARYAWAN Human Resources Development Programs

Jenis Program Programmes

Kemampuan Manajerial | Managerials Skill KMPL Angkatan ke 36 | Batch 36 KMP - KMP Angkatan ke 141 | Batch 141 - KMP Angkatan ke 142 | Batch 142 - KMP Angkatan ke 143 | Batch 143 KMPM - KMPM Angkatan ke 87 | Batch 87 - KMPM Angkatan ke 88 | Batch 88 KMPD PCIM - KMPL Angkatan ke 19 | Batch 19 PCIM - KMP - PCIM KMP Angkatan ke 120 | Batch 120 - PCIM KMP Angkatan ke 121 | Batch 121 - PCIM KMP Angkatan ke 122 | Batch 122 Program Penilaian | Assesment Program - Penilaian Calon Pejabat Puncak Assesssment for Candidate of Top Executive - Penilaian Calon Kepala Urusan / Sinder Kepala Assesssment for Head of Section/ Head of Foreman - Feedback Calon Pejabat Puncak Feedback for candidate of Top Executive - Feedback Calon Kepala Urusan / Sinder Kepala Assesssment for Head of Section/ Head of Foreman - Rekrutmen JASI Intern 2012 Recruitment of JASI Intern 2012


Jasi / Rekrutmen | JASI Recruitment - Rekrutmen Calon Mandor DIII Sumber Intern 2012 Recruitment of Foreman Candidate DIII Intern Resource - Pelatihan Kedisiplinan Calon Mandor Training Program of Foreman Candiate's Discipline - Tes Kesehatan JASI 2012 Healt Test JASI 2012 - Pembekalan Calon Karyawan Pimpinan JASI 2012 Intern Debriefing for Mid Employee JASi 2012 Inter


Waktu Pelaksanaan Date of Programmes

Tempat Penyelenggaraan Venue

15 Feb - 16 Mar 2012

LPP Yogyakarta

26 Mar - 28 Apr 2012 5 Sep - 5 Okt 2012 30 Okt - 30 Nov 2012

LPP Yogyakarta LPP Yogyakarta LPP Yogyakarta

17 Jan - 17 Feb 2012 9 Apr - 12 Mei 2012

LPP Yogyakarta LPP Yogyakarta

12 - 17 Mar 2012

LPP Yogyakarta

23 - 27 Apr 2012 1 - 5 Okt 2012 26 - 30 Nov 2012

PCIM - KMP LPP Yogyakarta LPP Yogyakarta

24 - 26 Jan 2012

LPP Yogyakarta

17 - 21 Jan 2012

LPP Yogyakarta

14 - 16 Mei 2012

LPP Yogyakarta

15 - 16 Mei 2012

Kandir | Head Office

Jun - Okt 2012

Kandir | Head Office

Nov 2011 - Apr 2012 26 - 28 Apr 2012 26 Sep 2012 7 - 13 Okt 2012

LPP Yogyakarta Brimob Simongan Kandir | Head Office Brimob Simongan




! * =+ !| Internal Auditor Training - Diklat Komunikasi & Psikologi Audit =+ *!# - Diklat Audit Operasional | !=+ # - Diklat Audit Kecurangan | Fraudulency Audit Training - Seminar Nasional PPAK 2012| !~ =% - LPP Knowlegde Sharing | LPP Knowlegde Sharing - Diklat Penulisan Laporan Keuangan & Audit # \ !~ =+ - Diklat Pengelolaan Tugas Tugas Audit Training for Tasks Management Audit ;*++ ! * ; #* !< ;* Job Training Penyadap | Job Training for Rubber Tappers - Workshop Klon Unggul | Workshop of Supreme Clon " ! * ] # Consult Training | Consult Training - Job Training Sinder Kebun | Job Training of Estates Foreman - Sosialisasi Green Budding !+~ !^ "~ +;< # *~ \# +< Bidang Teknik/Pengolahan | Technic/ Processing Department " ! * =+ | Energy Audit Training " ! * ] # # ;~+ # ;; Management Training (Technical Foreman Gathering) " ! * ] * ! * ! ! # # Bidang Pembiayaan | Finance Department " ! * ] ; ] ~ ; ] ; # _# # _~ _ " ! * =; = #

Waktu Pelaksanaan Tempat Penyelenggaraan Date of Programmes Venue

5 - 16 Feb 2012

Sukabumi

5 - 14 Mar 2012 07 - 13 Jun 2012 26 - 28 Jun 2012 12 - 13 Jul 2012 12 - 17 Sep 2012

Sukabumi Sukabumi Batam Sukabumi Sukabumi

10 - 20 Des 2012

Sukabumi

2 - 11 Apr 2012

Sil,Bli,Bal,Kaw,War

22 - 24 Mei 2012 3 - 5 Okt 2012

Medan Banaran 9 Resort

26 - 31 Mar 2012 10 - 11 Jun 2012 12 - 14 Des 2012

Merbuh Siluwok Bandung

12 -14 Des 2012 11 Des 2012

Kebun Kaligua Kebun Kaligua

26 - 28 Des 2012

Banaran 9 Resort

15 - 16 Jun 2012

Semarang

6 - 7 Jun 2012

Semarang






Bidang Personalia & Umum} != #* + * !# The Character Building Training Training SDM | HR Training " _^#* + * ! " _^#* + * ! " ! * < +# !+ < # +# !+ " ! * ` *

Enterpreneurship Training Latkatpuan Satpam| Security Training - Latkatpuan Satpam [Lanjutan ] | Security Training - Lomba Satpam | Security Contest ! ~}~ " ! * ~ }~ " ! * `; " ! * ~ ` " ! * }~ Bidang Perencanaan & Pengembangan Planning & developmen Department " ! * < ; = < ; =#


Bidang Manajemen Resiko "~ ; ! * ] ; Risk Management Training Pembahasan Manajemen Risiko | Risk Management Review - Benchmark Manajemen Risiko Risk Management Benchmarking - Risk Taking Unit Manajemen Risiko 2012 Risk Management Taking Unit


Waktu Pelaksanaan Date of Programmes

Tempat Penyelenggaraan Venue

2 - 4 Apr 2012 Kandir } + 30 Apr - 25 Jul 2012 Kandir} +

5 - 7 Jun 2012 Semarang 24 - 26 Sep 2012 Kandir } + 25 Jun - 7 Jul 2012 Brimob Simongan 25 - 30 Nov 2012 Bandung

9 Jul- 17 Jul 2012 Brimob Simongan 31 Okt 2012 Kandir } +

28 - 29 Feb 2012 22 Mei - 23 Jun 2012 1 - 4 Okt 2012 19 - 20 Des 2012

Kandir } + Bandung Kandir } + Kandir } +

6 - 9 Nov 2012 Balitjestro, Malang

13 - 19 Des 2012 Sukabumi

26 Feb - 1 Mar 2012 PTPN III (Persero), Medan 5 Des 2012 Semarang



Jenis Program Programmes SEMINAR / LOKAKARYA - Seminar Sehari IT | One Day Seminar IT " !; + !

!; + ! - Penerapan Terbaik | - Workshop IT Masterplan | IT Workshop Masterplan - Sosialisasi Anggaran Dasar BUMN ~ !^ \~ ~ " ! * } # } - Workshop Pengelolaan BUMN Workshop of SOE Management " ! * ] ! # \_ !! \ - Workshop Aset BUMN Workshop of SOE’s Asset - Focus Group Discussion Kakao FGD of Cocoa - Workshop Penyusunan Laporan KPKU BUMN ;* - Temu Teknis Teh 2012 Tea Technical Gathering 2012 - Konvensi Nasional Karet !< \ " ! * ] % # \ # % "# +~ \ ~ ~ - Workshop How to Handle Press Well "# + < ! - Workshop Tea Professional & Interest Group - Training all about tea for F & B professional - Workshop Audit Penerapan Manajemen Risiko ; ! =+ - Sosialisasi Pangan Risiko Rendah ~ !^ \`;+ - Return On Corporate Culture Investment

Waktu Pelaksanaan Tempat Penyelenggaraan Date of Programmes Venue

26 - 27 Jan 2012 LPP Yogyakarta 3 Feb 2012 LPP Yogyakarta 3 Feb 2012 LPP Yogyakarta 15 - 18 Feb 2012 Kementerian BUMN Ministry of SOE 20 Apr2012 Yogyakarta 17 - 20 Apr 2012 Jakarta 15 - 16 Mei 2012 Jakarta 25 - 27 Jun 2012 Bandung 16 Jul 2012 Kementerian BUMN Ministry of SOE 12 Jul 2012 Universitas Gajah Mada Gajah Mada University 8 Agu 2012 Kementerian BUMN Ministry of SOE 13 Sep 2012 Bandung 19 - 20 Sep 2012 Yogyakarta 18 - 20 Sep 2012 Jember 24 Sep 2012 26 - 28 Sep 2012 11 - 12 Okt 2012 13 - 14 Okt 2012 13 Okt 2012 6 - 7 Nov 2012

Bandung Malaysia Menara Kadin, Jakarta Solo Solo Bandung

22 Nov 2012 Semarang 20 - 21 Des 2012 Jakarta



Kami terus mengembangkan sistem teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis perusahaan. . We keep developing the information technology system to support the company’s business process.

B. TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECNOLOGY


Sebagai perusahaan yang mempunyai visi menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi yang menawarkan pelayanan produk-produk berkualitas, Teknologi Informasi (TI) merupakan kebutuhan mutlak yang harus disediakan oleh perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya demi mencapai visi perusahaan tersebut.

Being a company with a vision to become an competitive agribusiness company that delivering high quality products services, needs to have strong Information Technology (IT) to support its business process to realize its vision.

Kontribusi TI pada proses bisnis perusahaan diaplikasikan dalam bentuk layanan TI yang diuraikan secara rinci dalam master plan TI untuk membangun integrasi teknologi informasi dalam mewujudkan arah dan tujuan sistem bisnis di dalam organisasi kami. Penerapan Teknologi Informasi terintegrasi dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat dalam penyelenggaraan tata kelola perusahaan, selain itu tentu saja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pada tataran operasional bisnis sehari-hari. Master Plan TI dirancang sebagai framework bagi perusahaan dalam pengembangan sistem informasi berbasis TI pada tahap selanjutnya. Pengembangan Teknologi Informasi di dalam perusahaan kami melibatkan seluruh elemen, baik komitmen manajemen maupun sistem yang ada. Selama tahun 2012, pengembangan TI memperhatikan dan fokus terhadap kebutuhan bisnis yang meliputi; Z ; ! ;+; < Z # ; ! + \ ; \[ Z # + + + + !; [

Information Technology’s contribution to the company’s business process comes in form of IT services which is translated into IT master plan aimed to build a integration between Intellectual technology and information technology in order to set up direction and objective of the buisness system within our organization. Implementation of integrated Information Technology is intended to provide information quickly and accurately in the implementation of corporate governance, and definetely to improve the efficiency and effectiveness of the day-to-day business operations. IT Master Plan is designed as a framework for the company in the development of IT-based information systems at the next stage. Development of Information Technology in our company involves all elements, both management commitment and availability of systems that exist nowadays. In 2012, information technology development concerned and focused on business needs included; Z ! * \+ < [ Z !\ + + \\ < \ *! Z ~ + ! ! \ *!


Kami juga memiliki arah dan kebijakan pengembangan TI yang diselaraskan dengan kepentingan bisnis perusahaan, arah dan kebijakan tersebut terangkum dalam misi pengembangan TI perusahaan kami yaitu: 1. Menata sistem informasi PTPN IX yang baik dan berorientasi pada good corporate governance. 2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi informasi. 3. Penyiapan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi yang mendukung operasional PTPN IX. 4. Meningkatkan daya saing PTPN IX melalui Teknologi Informasi 5. Meningkatkan kualitas layanan manajemen sehingga data didapat dengan lebih cepat, lebih akurat dan lebih efisien dalam cara perolehan data. 6. Meningkatkan citra perusahaan melalui Teknologi Informasi Pada masa mendatang, strategi penerapan TI tetap menggunakan referensi master plan yang terdiri dari dukungan TI terhadap aspek organisasi, kebutuhan pemasaran, dan produksi. Berdasarkan IT framework tersebut, inisiatif TI yang dilakukan untuk aspek organisasi adalah pemberdayaan SDM terkait penguasaan TI, implementasi financial system berbasis IFRS, marketing tools, serta pemutakhiran IT Masterplan sesuai dengan perkembangan bisnis yang berjalan.

We also have the direction and development of the IT policy that is aligned with the business interests of the company, directions and policies are summarized in IT development mission of our company are: 1. Managing the information systems of PTPN IX which oriented towards corporate governance implemtation. 2. Improving the quality of human resources in the acquisition of information technology. 3. Preparation of telecommunication and information technology infrastructure that supports operational of PTPN IX. 4. Improve the competitiveness of PTPN IX through Information Technology 5. Improve the quality of management services so that the data obtained faster, more accurate and more efficient in the way of obtaining the data. 6. Improve company image through Information Technology.

* \ * ! \# ; the reference master plan that consists of IT support \ \ ^ ! ; ++[ + * # `;# < + \ ^ * + < ! ! + * \#;!! ! ! + ~ ; tools as well as updated IT Masterplan according to the on going business development.



TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE


PENERAPAN TATA KELOLA Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) menjadi landasan dalam setiap proses bisnis PTPN IX. Hal ini didasari pada keyakinan bahwa penerapan GCG memberi kepastian bagi PTPN IX untuk mewujudkan target perusahaan untuk jangka panjang maupun rencana kerja tahunan yang sesuai dengan prinsip Tata Kelola sebagai wujud tanggung jawab kepada pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Kami berkomitmen untuk menerapkan standar terbaik GCG dalam setiap aspek usaha. Prinsip GCG dirangkum dalam nilai-nilai utama, prinsip bisnis dan proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standard, dan kami berupaya untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut ditanamkan dan diterapkan secara konsisten oleh setiap insan PTPN IX.


CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION Implementation of Good Corporate Governance (GCG) is the foundation of all business process in PTPN IX. This is based on our belief that the implementation of GCG provide certainty for PTPN IX to realize the corporate target for the long-term as well as the annual work plan in accordance with the to principles of GCG to reflect our commitment to the shareholders and stakeholders. We are committed to implementing the highest standards of corporate governance in every aspect of business operations. The GCG principles are embodied in our values, our code of business principles and in our business processes, controls and standard operating procedures, and we strive to ensure that these are internalized and consistently practiced by every member of the PTPN IX.

Penerapan praktik tata kelola perusahaan kami melebihi standar kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Kami percaya bahwa pelaksanaan bisnis yang transparan dan bertanggung jawab, untuk manfaat terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam pencapaian misi dan tujuan serta keberlanjutan perusahaan.

Our Implementation of corporate governance practices goes beyond compliance with the legal requirements. We believe that doing business in a transparent and accountable manner and acting in the best interests of all our shareholders is essential to the achievement of our corporate mission and objectives and the sustainability of the company.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

THE STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang PTPN IX Terbatas dan Anggaran Dasar PTPN IX, perusahaan terdiri atas tiga organ korporasi yang utama: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Ketiga organ ini, yang didukung oleh sejumlah Komite dan Sekretaris Perusahaan yang memainkan peranan penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.

As prescribed by Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Companies and by our Articles of Association, the Company consists of three main corporate organs: the General Meeting of Shareholders (GMS), the BoC and the BoD. These three organs, along with our Committees and the Corporate Secretary wich are play a key role in implementing good corporate governance.



TATA KELOLA PERUSAHAAN


Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik diimplementasikan melalui sebuah kerangka kerja yang mencakup tata hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi; tata hubungan antara Perseroan dan pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya; pengelolaan aset dan risiko untuk menunjang pengembangan bisnis; kepatuhan; pengembangan sumber daya manusia kami; praktik keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan; serta pengembangan budaya perusahaan kami.

Good corporate governance principles are applied through a framework that covers the relationship between the general Meeting of Shareholders, the BoC and the BoD; the relationship between the Company and its shareholders and other stakeholders; the management of assets and risks in support of the development of the business; compliance; the development of our human resources; our safety and environmental management practices; and the development of our corporate culture.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Hak untuk berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan hak pemegang saham yang paling mendasar. Proses dan prosedur RUPS memungkinkan perlakuan yang sama bagi seluruh pemegang saham. Keputusan yang dibuat selalu dilaksanakan secara adil dan transparan dalam rangka melindungi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.

The right to participate in General Meeting of Shareholders (GMS) is a fundamental shareholder right. Process and procedure for GMS allow for equitable treatment of all shareholders. Decisions made are always carried out in a fair and transparent manner in order to protect the company’s business in the long term.

Sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada para pemegang saham, PTPN IX mengadakan RUPS Tahunan secara tepat waktu. Selama tahun 2012 PTPN IX telah mengadakan RUPS yang diadakan pada tanggal tanggal 6 Juni 2012. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

As part of the responsibility of the Board of Directors and Commissioners Board of Commissioners to shareholders, PTPN IX convenes the Annual GMS in timely manner. In 2012, PTPN IX held GMS on tanggal 6 Juni 2012. This Annual GMS was attended by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektifitas penerapan GCG. Sesuai ketentuan undang-undang perseroan terbatas dan Anggaran Dasar, Direksi dalam melakukan tindakan korporasi tertentu harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners carries out oversight of Board of Directors policy in managing the company and provides advice on the execution of the Board of Directors duties. The Board of Commissioners also monitors the effectiveness of the implementation of GCG, and if necessary gives directions in order to ensure compliance. In accordance with the stipulations of the limited company law and the Articles of Association, the Board of Directors must request the approval of the Board of Commissioners before taking certain corporate actions. Between the members of the Board of Commissioners and between members of the Board of Commissioners with the Board of Directors there are no family relationships up to the third degree, whether vertically, horizontally or by marriage.

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.


CORPORATE GOVERNANCE Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris PTPN IX berjumlah 6 (enam) orang. Dewan Komisaris dicalonkan oleh Pemegang Saham melalui proses seleksi yang telah ditetapkan.

Each member of the Board of Commissioners is a professional appointed by the GMS in accordance with his competencies. There are 6 (six) members of the Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners are nominated by Shareholders through a selection that has been set.

Susunan Dewan Komisaris

The Board Of Commissioners Composition

Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor KEP-189/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008, Susunan Komisaris PTPN IX adalah sebagai berikut.

According to the Decree of the Minister of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia Number KEP-189/MBU/2008 dated on 24 September 2008, The Board of Commissioners of PTPN IX are as follows.

Komisaris Utama | President Commissioner

Hasan Sayuti

Komisaris | Commissioner

Irvan Eddyson


Zaenal Bachruddin


Soebagja


A.Z. Siregar


Dwi Ary Purnomo

Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah melakukan 16 (enam belas) kali rapat dengan tingkat kehadiran 100% dan membuat beberapa keputusan penting untuk memberikan persetujuan dan arahan kepada Direksi atas tindakan perusahaan yang terkait dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), pengembangan organisasi dan sumberdaya manusia, tata cara pelaporan, optimalisasi pengelolaan aset dan rumah dinas, pengelolaan keuangan, hukum, pelaksanaan tata kelola perusahaan, pelaksanaan investasi, pengembangan usaha, dan tindakan hukum tertentu. Dewan Komisaris secara berkala melakukan pertemuan dengan anggota Direksi dan Komite Audit. Dewan Komisaris juga telah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun buku 2013 yang disusun oleh Direksi.

The Board Of Commissioner's Meeting During 2012, The Board of Commissioners has conducted 16 (sixteen) times meeting with meeting attendance rates reach 100%, and made the severals significant decision to give approval and referral to the Board of Directors regarding corporate actions related to the Work Plan Company Budget (RKAP), organizational development and human resources, reporting procedures, optimization of asset management and home office, financial management, law, implementation of good corporate governance, implementation of investment, business development, and certain legal actions. The Board of Commissioners also conducts periodic meetings with the Board of Directors. The Board of Commissioners also has approved the work plan and financial budget for the fiscal year 2012 Company which has been drawn up by the Board of Directors.



TATA KELOLA PERUSAHAAN Tabel berikut menunjukkan jumlah rapat Dewan Komisaris selama tahun 2012 dan kehadiran oleh masing-masing anggota Komisaris.

DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners


> &&3 ! <& 3 < ! of the Board of Commissioners in 2012 and the

#< 6 & ^

JUMLAH RAPAT Total Meeting

TINGKAT KEHADIRAN Meeting Attendance

Hasan Sayuti

16

100%

Irvan Eddyson

16

100%

Zaenal Bachruddin

16

88%

Soebagja

16

100%

A.Z. Siregar

16

100%

Dwi Ary Purnomo

16

81%

Anggota Dewan Komisaris PTPN IX secara rutin mengikuti pelatihan, seminar atau workshop, baik di dalam negeri maupun di luar negeri termasuk yang berkenaan dengan penerapan GCG, guna meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya.

Members of the Board of Commissioners of PTPN IX routinely took part in training, seminars and workshops, both overseas and in Indonesia, including those related to the implementation of GCG, in order to expand their competencies and knowledge.

Sesuai ketentuan undang undang yang berlaku, pada akhir tahun 2012 Dewan Komisaris melaporkan kepada pemegang saham atas pertanggungjawaban tugasnya sebagai pengawas terhadap pengelolaan perusahaan oleh Direksi.

In accordance with the prevailing law, at the end of 2012, the Board of Commissioners reported to shareholders regarding its work responsibilities overseeing the management of the company by the Board of Directors.

Remunerasi Dewan Komisaris

Remuneration Of The Board Of Commissioners

Anggota Dewan Komisaris berhak mendapat honorarium. Penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara nomor 07/MBU/2010, tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara tanggal 27 Desember 2010 dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. PTPN.IX.0/RIS/001/2012 tanggal 6 Juni 2012, yang pelaksanaannya diatur dengan Surat Keputusan Direksi nomor PTPN IX.0/SK/323/2012 Tentang Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris PTPN IX tanggal 20 Juni 2012 sebagai berikut :

Members of the Board of Commissioners have the right to receive a honorarium. Arrangement \ \ * + \ in 2012 refers to the Minister of State-owned Enterprises State No. 07/MBU/2010, on guidelines for the arrangements of earnings for Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Board of Supervisor of State Owned Enterprises dated on December, 27, 2010 and the Minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) No. PTPN.IX.0/RIS/001/2012 dated on June ,6, 2012, the execution are regulated by The Board of Director’s Decree of PTPN IX numbers PTPN IX.0/SK/323/2012, Remuneration for BoD and BoC of PTPN IX dated on June 20, 2012 as follows:


CORPORATE GOVERNANCE Tabel Gaji Anggota Dewan Komisaris Salary Of The Board Of Commissioners Dewan Komisaris Board of Commissioners

Gaji per bulan Salary per month

Prosentase (dari Direktur Utama) Percentage (of President Director)

Komisaris Utama | President Commissioners

RP.25.152.000.

40%

Anggota Komisaris | Commissioner

RP.22.636.800,-

36%

DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS

Direksi bertanggung jawab untuk melaksanakan kepemimpinan dan manajemen perusahaan, dan untuk mengelola, memanfaatkan, dan mempertahankan aset-aset perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan.

The The Board of Director is responsible for leading and managing the company, and for managing, utilising and maintaining the company’s assets in a manner consistent with the objectives of the company.

Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

The Board of Directors works and is accountable in a collegial manner. Each member of Board of Director can act and take decisions in line with his or her tasks and authority. However, the implementation of tasks by each member of Board of Director is the collective responsibility of the Board. Each member of the Board of Directors, including the President Director, has equal status. The task of the President Director, as primus inter pares (first among equals), is to coordinate the activities of the Board of Directors.

Direksi memiliki kewenangan untuk mewakili PTPN IX, termasuk di lembaga peradilan untuk masalah apapun; untuk mengikat PTPN IX terhadap pihakpihak lain atau mengikat pihak lain dengan PTPN IX; dan untuk melaksanakan setiap dan semua tindakan, yang berkaitan dengan pengelolaan maupun masalah lain, dalam batasan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar PTPN IX.

The Board of Director has the authority to represent PTPN IX, including in a court of justice, on any matter; to bind the PTPN IX to other parties and other parties to the PTPN IX; and to perform any and all actions, pertaining both to management as well as other affairs, within the limits set by the Articles of Association of PTPN IX.

Seluruh anggota Direksi merupakan tenaga profesional sesuai kompetensinya dan diangkat melalui mekanisme RUPS. Seluruh anggota Direksi mendapatkan pedoman tugas Direksi yang bersifat komprehensif sejak saat pengangkatannya dan memperoleh arahan lengkap tentang tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi telah ditetapkan oleh Rapat Direksi setelah penutupan RUPS yang memutuskan pengangkatan Direksi secara definitif.

All Member of The Board of Directors are professionals according to their competences and was apointed through the mechanism of the GMS. All member of Board of Directors receive a comprehensive Board of Director’s Manual upon appointment and are fully briefed on their responsibilities. The duties and authority of the Board of Directors has been established by the Board of Directors Meeting after the GMS decides the appointment of The Board of Directors definitively.



TATA KELOLA PERUSAHAAN Susunan Direksi

Composition Of The Board Of Directors

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-94/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012. Susunan Direksi PTPN IX sebagai berikut :

According to the Decree of the Minister of State Owned Enterprises of Republic of Indonesia, No. KEP-94/MBU/2012 dated on 1 March 2012. The Board of Directors of PTPN IX are as follows:

Direktur Utama | President Director

Adi Prasongko

Direktur Keuangan | Finance Director

Natsir Tarigan

Direktur Produksi | Production Director

Slamet Poerwadi

Direktur Perencanaan & Pengembangan | R & D Director

Hanung Trihutomo

Direktur SDM & Umum| HR & GA Director

Ishak Z. Soediredja

Rapat Direksi

The Board Of Director's Meeting

Selama tahun 2012, Direksi telah melakukan 14 (empat belas) kali rapat untuk membahas masalah strategis perusahaan dan menelaah kinerja perusahaan. Tabel berikut menunjukkan jumlah rapat Direksi selama tahun 2012 dan kehadiran oleh masing-masing Direktur.

In 2012, The Board of Directors held 14 (fourteen) meetings to discuss strategic issues and review the corporate performance. The following table shows the number of meetings of The Board of Directors in 2012 and the attendance by individual of Directors.

DIREKSI Board of Directors


JUMLAH RAPAT Total Meeting

TINGKAT KEHADIRAN Meeting Attendance

Adi Prasongko

14

100%

Natsir Tarigan

14

100%

Slamet Poerwadi

14

100%

Hanung Trihutomo

14

72%

Ishak Z. Soediredja

14

93%

Direksi bertemu secara berkala untuk menjaga keberlangsungan pengawasan yang efektif terhadap aspek-aspek strategis, keuangan, operasional, kepatuhan pada peraturan, dan tata kelola. Selain itu, Direksi juga melaporkan status pencapaian setiap bulan bersama Dewan Komisaris melalui forum rapat Dewan Komisaris dan Direksi bulanan untuk evaluasi aktivitas operasional bisnis sekaligus menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang signifikan berpengaruh terhadap bisnis PTPN IX.


The Board of Directors to maintain an effective oversight of strategic, financial, operation, compliance, and governance issues. In addition the Board of Directors also reported the status of month by month achievement to the President Commissioner through the monthly reviews forum of The Board of Commissioner and the Board of Directors to evaluate the operational activities of the bussiness while preparing a precaution in case of significant matters that affect the PTPN IX's bussiness.

CORPORATE GOVERNANCE Independensi Direksi

Independence Of The Board Of Directors

Komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan Direksi untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis.

The composition Board of Directors has been determined thus to allow for effective, accurate and fast decision making, and to enable them to act independently, in that they do not have any interests that could affect the capacity of the Board of Directors to perform its tasks independently and critically.

Direksi menjalankan tugas secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar PTPN IX. Antar anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.

The Board of Directors undertakes its tasks independently without interference from any other party that would conflict with the legislation or with the articles of association of PTPN IX. Between the members of the Board of Directors and between the members of the Board of Directors and the members of the Board of Commissioners there are no family relationships up to the third degree, whether vertically, horizontally or by marriage.

Remunerasi Direksi

!"#$ !"*

Penetapan remunerasi bagi Direksi tahun 2012 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara nomor 07/MBU/2010, tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara tanggal 27 Desember 2010 dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. PTPN.IX.0/RIS/001/2012 tanggal 6 Juni 2012, yang pelaksanaannya diatur dengan Surat Keputusan Direksi nomor PTPN IX.0/SK/323/2012 Tentang Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris PTPN IX tanggal 20 Juni 2012 sebagai berikut :

= \ \ +\ in 2012 refers to the Minister of State-owned Enterprises State No. 07/MBU/2010, on guidelines for the arrangements of earnings for Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Board of Supervisor of State Owned Enterprises dated on 27 December 2010 and the Minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) No. PTPN.IX.0/RIS/001/2012 dated on 6 June 2012, the execution are regulated by The Board of Director's Decree of PTPN IX numbers PTPN IX.0/SK/323/2012, Remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners PTPN IX dated on 20 June 2012 as follows:

Tabel Gaji Anggota Direksi Salary Of The Board Of Directors DIREKSI Board of Directors

Gaji per bulan Salary per month

Prosentase (dari Direktur Utama) Percentage (of President Director)

Direktur Utama | President Director

RP. 62.880.000,-

100%

Direktur | Director

RP.56.592.000,-

90%



TATA KELOLA PERUSAHAAN Pelatihan Untuk Direksi

Training For The Board Of Directors

Untuk meningkatkan profesionalisme dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi PTPN IX, selama tahun 2012 telah mengikuti serangkaian program pelatihan dan pendidikan eksekutif diberikan kepada Direksi berkaitan dengan subyek seperti tata kelola perusahaan, strategi kepemimpinan dan perkembangan peraturan. Program pelatihan untuk Direksi pada tahun 2012 antara lain adalah sebagai berikut :

To enhance competencies and to support the implementation of their tasks, the Board of Directors of PTPN IX took part in various range of executive training and education programmes are therefore provided for Board of Directors on matters such as corporate governance, leadership strategy and regulatory developments. Training Programs for the Board of Directors in 2012 including are as follows :

Program Pengembangan Kompetensi Anggota Direksi Competence Improvement for The Board of Directors Program Seminar & Lokakarya

Tanggal Program

Tempat/Pelaksana

Seminar & Workshop Proram

Date of Program

Venue/Organizer

Outlook and Value Creation

3 Pebruari | Februari 2012

LPP Yogyakarta

Sosialisasi Tata Cara Pengangkatan Direksi

9 Maret | March 2012

Bandung

22 Juni | June 2012

Bandung

16 Juli | July 2012

Kementerian BUMN

Socialization Procedures for Appointment of BoD Seminar pimpinan SDM BUMN SOE HR leadership seminar Workshop Aset BUMN Tahun 2012 Workshop SOEs Assets 2012 Konvensi Nasional Akuntansi (KNA) V

Ministry of SOE 27 - 28 Juli | July 2012

IAI Jakarta

19 - 20 September 2012

Yogyakarta

The 5th Accounting National Convention (KNA) Konvensi Nasional Karet National Convention of Rubber Bagaimana Menghadapi Pers Dengan Baik Workshop How to Handle Press Well Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN Regulation’s socialization of the Minister of SOE Workshop Kunci Sukses Produktivitas Tanaman Teh The Succes Key to Tea Productivity

104

Seminar Return On Corporate Culture Invesment Seminar for Corporate Culture Return On Investment



September 26 - 28 September 2012

Malaysia

September 28 September 2012

Bandung

September 12 - 14 Desember 2012

Bandung

December 20 - 21 Desember 2012 December

Jakarta

CORPORATE GOVERNANCE KOMITE AUDIT

KOMITE AUDIT

Pembentukan Komite Audit juga mengacu pada Undang-Undang Nomor: 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN pasal 70 yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN wajib membentuk Komite Audit. Aturan lebih lanjut mengenai Komite Audit terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Nomor: Per-05/MBU/2006 yang merupakan perubahan dari Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: 103 tahun 2002, serta keputusan sebelumnya yaitu Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor: KEP-133/MPBUMN/1999 tanggal 8 Maret 1999 tentang pembentukan Komite Audit bagi BUMN. Pada Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-117/ M-MBU/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada BUMN terdapat pula beberapa pasal yang mengatur tentang Komite Audit.

The establishment of the Audit Committee also referenced Article 70 of Law No. 19 year 2003 dated on 19 June 2003 regarding SOEs, which states that the Board of Commissioners or Supervisory Council of a State-Owned Enterprise must establish an Audit Committee. Further rules regarding Audit Committees are found in Decree of the State Minister No.Per-05/ MBU/2006, which is an amendment of the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. 103 year 2002, as well as the decree that preceded it, namely Decree of the State Minister of SOEs No.: KEP-133/ M-PBUMN. Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-117/MMBU/2002 regarding the Application of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises also contains several articles governing Audit Committees.

Susunan Komite Audit

Composition of Audit Comittee

Komite Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Komisaris dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya. Atas penunjukan dan pengangkatan anggota Komite Audit dipersyaratkan yang bersangkutan memahami proses bisnis perseroan, dan satu di antaranya memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang keuangan/ akuntansi (minimal S-1), memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang keuangan dan audit, serta menjalankan tugas dan fungsinya secara independen.

Audit Committee working collectively and functioning to assist Commissioners and Supervisors in performing their duties. Regarding their appointment and inauguration, concerned audit committee members are required to understand firm business process, and one of them should have educational background in finance/ accounting (minimum undergraduate degree), and should have experiences and expertise in finance and audit, and perform their duties and functions independently.

Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris PTPN IX Nomor: KEP-07/PTPN IX/XI/2012 tentang pengangkatan kembali Anggota Komite Audit, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :

In accordance with the decision of the Board of Commissioners PTPN IX No:KEP-07/PTPNIX/XI/2012 about the reappointment of members of the Audit Committee, the composition of the Audit Committee are as follows :

Komite Audit The Member of Audit Comittee

Jabatan Position

A.Z. Siregar

Ketua | Chairman

Dedi Surjadi Sudirdja

Anggota | Member

FX. Pramudio Hadirianto

Anggota| Member





Profil Komite Audit

Profile of The Audit Committee

Anggota Komite Audit PTPN IX berjumlah 3 (tiga) orang, salah satunya menjadi Ketua yang berasal dari anggota Dewan Komisaris. Dua orang anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Profil anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.

There are 3 (three) members of the PTPN IX's Audit Committee, one of whom is the chairman as well the member of Board of Commissioner. Two members of the Audit Committee are independent and from outside the company, and are selected according to their capabilities and educational backgrounds, and on the basis of their fulfilling the conditions required. The Audit Committe's profile are as follows.

1. A.Z. Siregar [Ketua] Profil ketua Komite Audit seperti yang tercantum dalam profil anggota Dewan Komisaris PTPN IX.

1. A.Z. Siregar, [Chairman] Audit Committee Chairman's as attached in the profile of the Board of Commissioners.

2. Dedi Surjadi Sudirdja, [Anggota] Lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 16 April 1950. Lulus Sarjana Muda Akuntansi pada Institut Ilmu Keuangan Negara Bandung tahun 1972, Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Diponegoro Semarang tahun 1997. Karirnya diawali sebagai auditor di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) Depatemen Keuangan RI kelak berubah menjadi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pernah menjadi fasilitator dan evaluator penerapan GCG pada tahun 2002-2006. Menjadi anggota Komite Audit PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) periode 1 Januari 2007-30 September 2009, dan ditunjuk kembali menjadi anggota Komite Audit di PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) sejak 1 Januari 2012 hingga sekarang.

2. Dedi Surjadi Sudirdja, [Member] Born in Cianjur, West Java on 16 April 1950. Bachelor of Accounting at the Institute of State Finance, Bandung in 1972, and graduated in Economics at the University of Diponegoro in 1997. His career started as Auditor at General Directorate of State Financial Control (DJPKN) of Finance Department of Republic of Indonesia later changed its name to Financial and Development Supervisory Board (BPKP), as facilitator dan evaluator for GCG implementation in 20022006. appointed as member of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) for period 1 Januari 2007-30 September 2009, and reappointed as a member of the Audit Committee of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) since 1 January 2012 until present time

3. FX. Pramudio Hadirianto, [Anggota] Lahir di Semarang pada tanggal 24 Oktober 1945. Lulus Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1970, dan lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka tahun 1997. Karir militer banyak diabdikan pada Satuan Tempur Brigif Linud 18 Trisula Kostrad Malang, Pulahtadam VII Diponegoro, Semarang, serta di Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI AD di Jakarta. Karirnya sebagai eksekutif swasta yaitu sebagai Komisaris PT.Cilegon Fabrikators, Cilegon, dan sebagai Direktur Produksi PT.Tuba Raya Trading di Ciawi Bogor, Jawa Barat. Ditunjuk menjadi anggota Komite Audit di PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) sejak 1 Januari 2012 sampai dengan sekarang.

3. FX. Pramudio Hadirianto, [Member] Born in Semarang on 24 October 1945. Entered the Indonesian Armed Forces Academy (AKABRI) in 1970, graduated from the Faculty of Social and Political Sciences, The Open University 1997. Devoted much of his military career in the Brigif Airborne 18 Trisula Kostrad, Malang, Elekttronik Data Processing KODAM VII Diponegoro, Semarang and as officer at Information and data processing Sevices of TNI AD, Jakarta. His executive career in private sector are as Commissioners of PT.Cilegon Fabrikators, in Cilegon, and as Production Director of PT.Tuba Raya Trading in Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Appointed as Audit Committee member of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) since 1 January 2012 until present time.


CORPORATE GOVERNANCE Independensi Komite

Independence of Audit Committee Members

Komite Audit diketuai oleh anggota Dewan Komisaris, dan dua anggota yang profesional yang berasal dari luar perusahaan dan memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan. Anggota Komite Audit tidak memiliki usaha atau memiliki saham pada perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis dengan PTPN IX. Anggota komite Audit juga tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Masa jabatan komite adalah 2 (dua) tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.

The Audit Committee is chaired by a Commissioner, and two of the members are professionals from outside the company with expertise in accounting and finance. The member of the Audit Committee does not have business nor share ownership in companies that have business relation with PTPN IX. The audit committee has no family relationship with a member of the Board of Directors or Board of Commissioners. The tenure of the member of the committee is 2 (two) years and may only be extended once. The Audit Committee carries out its duties and responsibilities in a professional and independent manner.

Frekuensi Rapat Komite Audit

The Audit Committee Meeting

Rapat Komite Audit diselenggarakan sebelum Rapat Internal Dewan Komisaris dengan tujuan agar Komite Audit dapat mempersiapkan materi yang akan didiskusikan dalam Rapat Internal Dewan Komisaris, serta Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi. Selama tahun 2012 Komite Audit telah melaksanakan 20 kali rapat, yang terdiri dari 8 kali rapat internal Komite Audit, 12 kali rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Selain itu, Komite Audit juga melakukan pertemuan dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) selama tahun 2012 yang dilakukan secara informal dan formal membahas materi laporan SPI.

Audit Committee meeting held before the Internal Board of Commissioners Meeting in order to prepare materials that will be discussed in the Internal Board of Commissioners Meeting, and Joint Meeting with the Board of Commissioners and Board of Directors. In 2012 the Audit Committee has convened meeting 20 times, including 8 times internal meetings, 12 times joint meetings with the Board of Commissioners. Moreover, The Audit Committee also met with the Internal Audit Unit (IAU) for the year 2012 are done informally and formally discuss of SPI report.

Jumlah dan Kehadiran Rapat Komite Audit Tahun 2012 Number and Level of Attendance of the Audit Committee in 2012 Nama Name

Jabatan Position

Rapat Internal Tingkat Kehadiran Internal Meeting Meeting Attendance

Rapat Gabungan Joint Meeting

Tingkat Kehadiran Meeting Attendance

A.Z. Siregar

Ketua | Chairman

18

100%

12

100%

Dedi Surjadi Sudirdja

Anggota | Member

18

100%

12

100%

FX. Pramudio Hadirianto

Anggota| Member

18

100%

12

100%

Periode Pelaporan

Periode Pelaporan

Periode pelaporan adalah mulai tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.

The reporting period is from 1 January 2012 to 31 December 2012.



TATA KELOLA PERUSAHAAN LAPORAN KOMITE AUDIT #* =+


Sesuai dengan ketentuan peran dan fungsi Komite Audit yaitu membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya dalam rangka: 1. Meningkatkan kualitas laporan keuangan. 2. Memonitor pelaksanaan sistem pengendalian pengelolaan usaha untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya salah kelola. 3. Meningkatkan efektifitas fungsi Audit Internal maupun Auditor Eksternal; dan 4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

In accodance with the role and functions of Audit Committee, the main responsibilities of the Committee are to assist the Board of Commissioners in conducting its oversight function in the form of: 1. Improving the quality of financial report. 2. Monitoring the mplementation of the company management control system to minimize mismanagement. 3. Improving the effectiveness of Internal and External Audit functions; and 4. Identifying matters requiring the attention from the Board of Commissioners.

Sesuai dengan amanat yang diemban oleh Komite Audit dalam melaksanakan peran dan fungsinya, sepanjang tahun 2012 Komite Audit telah melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Komite telah menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan triwulanan dengan manajemen, serta laporan keuangan tahunan auditan dengan manajemen dan auditor eksternal. Komite telah membahas perencanaan, pelaksanaan, serta temuan audit. Komite mendorong manajemen untuk terus meningkatkan keterbukaan informasi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan memastikan bahwa PTPN IX telah menyiapkan dengan memadai sehubungan dengan rencana konvergensi standar akuntansi ke International Financial Reporting Standards (IFRS) dan International Accounting Standard (IAS).

In accordance with the mandate of which is carried by the Audit Committee in carrying out its role and function, during the year 2012 the Audit Committee has responsibility to implement activities. The Committe has reviewed and discussed quarterly financial report with management, and audited annual financial report with Management and External Auditor. The Committee has discussed planning, implementation and findings of the audit. The Committee urged Management to continue making improvement to disclose of information in compliance with the Financial Accounting Standards Statement (PSAK) and to ensure that PTPN IX has made sufficient preparation in relation to the convergence plan of accounting standards to International Financial Reporting Standards (IFRS).

Dalam hal pelaksanaan pengendalian internal, Komite Audit telah melakukan beberapa tindakan diantaranya adalah melakukan kunjungan ke pabrik pabrik gula dalam rangka monitoring pelaksanaan ketersediaan lahan, mutu tanaman, persiapan giling (on and off farm). Pelaporan kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir kunjungan.

In terms of the internal control, The Audit Committee has a number of actions such as visits to sugar factories in order to monitor the implementation of the availability of area, quality of plant, mill preparation as well as on and off farm activities. Reporting of these activities are done at the end of each visit.

Komite audit juga melakukan laporan evaluasi atas laporan triwulanan yang diterbitkan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI). Pertemuan dengan SPI selama tahun 2012 di lakukan secara informal dan formal dalam membahas materi laporan SPI.

Audit committees also conduct an evaluation report on the quarterly reports issued by the Internal Audit Unit (IAU). Meeting with SPI during 2012 conducted informally and formally to discuss the SPI's report.


CORPORATE GOVERNANCE

Komite audit juga melakukan diskusi berkaitan dengan kegiatan Akuntan Publik (KAP), serta melakukan pembahasan IFRS dan IAS dalam sistem audit. Selain itu, Komite Audit juga telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas KAP dan telah dibuat laporan dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Audit Committee also held discussions relating to the activities of the Public Accountant (KAP) as well as a discussion of IFRS and IAS in the audit system. The Audit Committee has evaluated the performance of public accountant and has made a report and presented to the Board of Commissioners.

Dalam hal kegiatan Akuntan Publik (KAP), Komite Audit telah menyiapkan Prosedur Operasional dan Prosedur Standar (SOP) yang dilaksanakan bulan Januari 2012. Selain itu, Komite Audit juga membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pemilihan calon Auditor Publik (KAP) yang dilaksanakan bulan JanuariFebruari 2012, selanjutnya memberikan kontribusi dalam pemilihan KAP yang akan melakukan audit pada PTPN IX, yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober dan November 2012.

In terms of activities Public Accountant (KAP), the Audit Committee and prepared Standard Operating Procedures (SOP) were held in January 2012. In addition, the Audit Committee Terms of Reference also made to the selection of candidates for the Public Auditor (KAP) conducted in January-February 2012. further contribute to the selection of the firm that will conduct the audit on PTPN IX, which was held in October and November 2012.

Dalam hal kode etik perusahaan, PTPN IX telah mempunyai code of conduct sebagai acuan bagi para pelaksana di lingkungan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya.

In terms of corporate codes of conduct, PTPN IX has had a code of conduct as a reference for the executive in the company in carrying out its activities.

Dalam hal kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, Komite Audit telah memastikan bahwa PTPN IX telah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama yang berkaitan dengan peraturan pada bidang pertanian, dunia usaha dan perpajakan.

In terms of compliance with regulations, The Audit Committee has ensured that PTPN IX has been carrying out its activities in accordance with the prevailing regulations, especially with regard to regulations on agriculture, business and taxation.

Semarang, Maret | March 2013


A.Z. Siregar =+ * \=+




SEKRETARIS PERUSAHAAN

CORPORATE SECRETARY

Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggungjawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian komunikasi korporat, hubungan investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya serta melakukan pengelolaan dokumen-dokumen Perusahaan.

The Corporate Secretary’s function and responsibility is the preparation of the policy, planning and control of corporate communications, investor relations and other concerned parties and manages company’s documentation.

Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris (Pasal 29 (3) Permen BUMN No. 01/2011). Berdasarkan ketentuan AD, Direksi berwenang untuk menunjuk dan mengangkat Sekretaris Perusahaan. Saat ini Direksi Perusahaan telah membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi PTPN IX No: PTPN IX.0/MBUMN/021/2007 tentang usulan pembentukan sekretaris perusahaan.

Corporate Secretary is appointed and dismissed by the President Director based on the internal mechanisms of with the approval of the Board of Commissioners (Article 29 (3) of the Regulation of Minister of SOE No. 01/2011.). Under the Articles of Association, the Board of Directors is authorized to choose and appoint a Corporate Secretary. Currently, the Board of Directors has established the Corporate Secretary function pursuant to the Decree of BoD of PTPN IX No. PTPN IX.0/MBUMN/021/2007 on the proposed establishment of the corporate secretary.

Profil Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary's Profile

Ir. H. Didit Heru Setiawan Lahir di Semarang pada tanggal 21 Oktober 1957, menyelesaikan studi di Universitas Negeri Surakarta jurusan Pertanian pada tahun 1983. Kariernya dimulai di kebun Plasma PIR III Danau Salak, Kalimantan Selatan pada tahun 1985 sebagai Sinder Kebun. Mendapat promosi Sebagai Sinder Kepala Kebun Danau Salak, Kalimantan Selatan pada tahun 1993, setelah menjabat berbagai posisi pada Unit Usaha PTPN IX (Persero), pada awal tahun 2006 diangkat sebagai Kepala Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan pada tahun 2007 hingga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sampai dengan sekarang.

Ir. H. Didit Heru Setiawan Born in Semarang on 21 October 1957, graduated form State University of Surakarta in 1983. Started his carees at PIR III Plasma Estate of Danau Salak, South Kalimantan in 1985 as Foreman. He has promoted as Head of Foreman in 1993 in Danau Salak Estate, South Kalimantan, since occupied several positions in Business Unit of PTPN IX, in 2006 he has promoted as Head of Internal Audit Bureau and in 2007 appointed as Corporate Secretary until present time.

Uraian Tugas Pokok Fungsi Sekretaris Perusahaan

Description of the Main Tasks and function of the Corporate Secretary

1. Peranan Umum Pada intinya, tanggung jawab utama dari Sekretaris Perusahaan adalah untuk memastikan kepatuhan perusahaan terbuka terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan. Khususnya, Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memberikan pendapat kepada Direksi dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang kebijakan strategis perusahaan.

1. General Role In principle, the main responsibility of the Corporate Secretary is to ensure compliance in a Public Company with all prevailing laws and regulations in relation to its business activities. In particular, Corporate Secretary shall provide opinion to the Board of Directors in ensuring the Company’s compliance with the rules and legislations in company strategic policies.


CORPORATE GOVERNANCE Dalam rangka melakukan tugas tersebut, Sekretaris Perusahaan wajib terus mengikuti setiap perkembangan hukum. Pada sisi lain, Sekretaris Perusahaan wajib juga bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan masyarakat pemodal atau investor. Selain itu, Sekretaris Perusahaan wajib menyediakan seluruh informasi sehubungan dengan status dan kondisi Perusahaan yang diperlukan oleh investor. Untuk tujuan ini, kewajiban untuk membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan ini juga berlaku bagi PTPN IX sebagai BUMN sebagaimana diatur dalam Permen BUMN No. 01/2011.

In performing these duties, Corporate Secretary shall stay up to date on every progress in prevailing regulation. On the other hand, Corporate Secretary shall act as liaison between Company and investor. In addition, Corporate Secretary shall provide all material information on status and condition of the Company to investors. To this end, the obligation to establish the Corporate Secretary function applies to the Company as State-Owned Enterperises, pursuant to the Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No. 01/2011.

2. Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tanggung jawab khusus Sekretaris Perusahaan pada perusahaan berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. 01/2011 adalah sebagai berikut: a. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG;

2. Corporate Secretary Responsibility Based on the Regulation of Minister of State Owned Enterprises No. 01/2011, the responsibility of Corporate Secretary includes: a. Ensuring that the Company complies with the disclosure requirement, in line with the application of the principles of Good Corporate Governance; b. Provide material information to the Board of Directors and the Board of Commissioners periodically and / or at any time if requested;

b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta; c. Menyiapkan daftar khusus sehubungan dengan kepemilikan saham dan hubungan usaha dari Direksi, Dewan Komisaris dan anggota keluarga mereka masing-masing dalam Perusahaan, yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;

c. Prepare a special list in connection with shares ownership and business relations of the Board of Directors, Board of Commissioners and their family member in the Company, which may cause a conflict of interest;

d. Sebagai penghubung dengan masyarakat;

d. Become liaison officer between the Company and public;

antara

Perusahaan

e. Menghadiri rapat Direksi;

e. Attend the Board of Directors meeting;

f. Bertanggung jawab untuk pelaksanaan RUPS Perusahaan; dan

f. Responsible for the conduct of the AGM, and

g. Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan,

g. Administer and archiving company documents,





SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

INTERNAL AUDIT

Sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 28, bahwa Direksi BUMN wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang dilakukan dengan: a. Membentuk Satuan Pengawasan Intern; b. Membuat Piagam Pengawasan Intern. Fungsi pengawasan intern sebagaimana dimaksud butir a di atas, antara lain meliputi: a. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan. b. Pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.

Pursuant to the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in the State-Owned Enterprises, Article 28, that the Board of Directors shall perform internal control activities by: a. Forming the Internal Control Unit; b. Creating Charter of Internal Control. The internal control function as referred in the item a above, may include the following: a. Evaluation on the effectiveness of internal control, risk management and corporate governance processes, in accordance with legislation and company policy. b. Examination and assessment on the efficiency and effectiveness in finance, operations, human resources, information technology, and other activities.

PTPN IX telah membentuk Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang bertugas membantu Direksi melakukan pengawasan internal guna memastikan kecukupan dan efektifitas pengendalian internal di perusahaan agar berjalan sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. SPI telah memiliki Piagam Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Piagam ini merupakan pedoman bagi Audit Internal dalam melaksanakan tugasnya, yang isinya telah disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

PTPN IX has established the Internal Control under the name of Internal Audit Bureau (IAB). IAB assists the Board of Directors in carrying out internal control to ensure the adequacy and effectiveness of internal control in the company is implemented in accordance with the policies and systems in place. IAB has an Internal Audit Charter stipulated by the Board of Directors following the approval of the Board of Commissioners. This Charter acts as the guidelines for Internal Audit in conducting of its duties, and its contents are in accordance with prevailing regulations.

SPI secara berkala melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan ke seluruh unit kerja berdasarkan analisa resiko serta skala prioritas kepentingannya. Setiap awal tahun SPI menyusun program kerja yang diselaraskan dengan program kerja Komite Audit.

IAB carried out its function through regular audit to all branches, support function and subsidiary based on risk analysis and priority level of interests. At the beginning of the year, Internal Audit draws up work program in alligning with the Audit Committee Work Plan. Result from IAB is submitted to Board of Directors as a feedback to improve the adequacy and effectiveness of the internal control and to oversight the implementation of the suggestion and effort for improvements

Hasil pemeriksaan dari SPI disampaikan kepada Direksi sebagai masukan dalam meningkatkan kecukupan dan efektifitas pengendalian internal yang diperlukan serta melakukan pengawasan atas implementasi terhadap masukan yang diberikan disertai upaya perbaikannya.


CORPORATE GOVERNANCE Sesuai dengan fungsinya yang telah ditetapkan dalam Piagam Audit Internal, selama tahun 2012 SPI telah melakukan pemeriksaan dengan mengacu pada Program Kerja Pemeriksaan Tahunan tahun 2012. Program kerja SPI berbasis risiko untuk tiap unit disusun secara sistematis dengan memperhatikan faktor finansial, operasional, kinerja pengendalian masa lalu dan aspek penting lainnya serta diselaraskan dengan program kerja Komite Audit.

In accordance to its function stipulated in Internal Audit Charter, in 2012 IAB carried out audit in reference to Internal Audit 2010 Annual Audit Program (AAP). IAB risk-based workplan for each unit is systematically formulated in consideration to financial, operational, past control performance and any other important factors and in compliance with Audit Committee work plan.

Agar pelaksanaan audit berjalan dengan baik maka pada awal tahun SPI melakukan review dan penyesuaian program audit mengikuti perkembangan kegiatan operasional PTPN IX serta melakukan pengembangan dalam hal sistem dan metodologi pemeriksaan. Untuk melengkapi penyiapan program audit tersebut, SPI mendapat masukan dari Direksi dan unit manajemen lain mengenai hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama dalam pencapaian target PTPN IX di tahun 2012.

To ensure a good audit implementation, SPI carried out review in the beginning of the year and adjustment of audit program in complaince with PTPN IX's operational activitiy updates and to make a development in audit methodology and system. To complete the preparation of this audit program, IAB gathered feedback from the Board of Directors and other management units on issues requiring joint attention to achieve PTPN IX 2012 targets.

Selama tahun 2012, SPI telah melakukan pemeriksaan meliputi Divisi Usaha dan seluruh unit kerja dengan penekanan pada audit operasional dan keuangan/ umum untuk memastikan bahwa pengendalian internal telah berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan tercapai dengan memenuhi unsurunsur: efektifitas dan efisiensi, kebenaran laporan keuangan serta kepatuhan terhadap peraturan pemerintah dan peraturan perusahaan yang berlaku. Jumlah kegiatan pemeriksaan oleh SPI adalah sebagai berikut.

During 2010, Internal Audit has carried out audit to Business Division and all work units with emphasis on operational and financial/general audit to ensure the effectiveness of the internal controls were in place, so that corporate objectives could be achieved by fulfilling the following factors: effectiveness and efficiency, accuracy of financial report and compliance with government regulations. Number of audit activities by IAB are as follows.

Jumlah PKPT, LHP dan Status Pelaksanaan Audit Tahun 2012 Total AP, AR and Audit Status in 2012 Obyek Audit Auditee

Jumlah PKPT Total of AAP

Jumlah LHP Total of AR

Prosentase dari PKPT Percentage of AAP

Divisi Tanaman Tahunan | Perennial Crops Division

34

35

102,94%

Divisi Tanaman Semusim | Seasonal Crops Division

20

20

100%

ANNUAL REPORT 2012

Keterangan | Remarks PKPT LHP AAP AR

113

: Program Kerja Pemeriksaan Tahunan : Laporan Hasil Pemeriksaan : Annual Audit Program : Audit Report




Etika Dan Norma Pengawasan Serta Pengendalian

Ethics And Norms Of Supervision And Control

Bagian SPI telah menerapkan standar perilaku (kode etik) yang ketat dan termuat dalam piagam audit erta telah ditetapkannya standar pengelolaan tugas SPI yang mengatur etika, cara kerja dan pengenaan sanksi pelanggaran etika.

IAB has set rigid code of conduct that is mentioned in audit charter and there has been stipulated a standard of IAB task management which regulates ethics, working methods and sanction for ethic violations.

AKUNTAN PUBLIK

PUBLIC ACCOUNTANT

Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perusahaan dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan, beralamat di Tegalsari Barat V, No.24. Semarang 50251, ditunjuk sebagai Auditor Independen Perusahaan yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan, Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan review atas Laporan Evaluasi Kinerja PTPN IX untuk tahun buku 2012 dengan total biaya Rp.480.700.000,(empat ratus delapan puluh juta tujuh ratus ribu rupiah).

Independent supervisory function on the financial aspect of the Company was carried out by the Public Accountant Firm who performed External Audit, namely the Public Accountant Firm Heliantono and Partners, with office address at Tegalsari Barat V, No.24. Semarang 50251. The Accountant Firm was appointed as the Independent Auditor to audit the Financial Statements, Financial Statement of the Partnership and Community Development Program, Compliance to Laws and Regulations, and review of PTPN IX Performance Evaluation Report for the fiscal year 2012, with a total fee of IDR 480,700,000,-(four hundred eighty million and seven hundred thousand rupiah).

MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT

Manajemen Risiko membantu Direksi dalam melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi risiko beserta dampaknya diikuti dengan penentuan tingkat risiko tersebut. Dari hasil identifikasi tersebut, Manajemen Risiko menelaah kecukupan pengendalian internal dalam mengurangi dampak dari risiko yang sudah diidentifikasikan serta menindaklanjuti rencana untuk meningkatkan pengendalian risiko yang dianggap masih belum efektif. Pada tahun 2012, kami telah melakukan risk assessment dan identifikasi risiko yang berpotensi secara signifikan terhadap perusahaan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka program mitigasi risiko yang diselenggarakan pada 14 (empat belas) Bagian di Kantor Direksi, 15 (lima belas) kebun dan 8 (delapan) pabrik gula. Hasil kegiatan ini tertuang dalam laporan hasil risk assessment untuk masing masing unit kerja dan juga untuk tingkat korporat.

Risk Management assists the Board of Directors to identify and consider possible risks and their impact as well as the level of such risks. From this analysis, Risk Management reviews the adequacy of internal controls in reducing the impact of risks identified, and follows up plans to improve the control of risks which is considered still ineffective.


In 2012, we have conducted a risk assessment and identification of potential risks that significantly affect the company. This activities are carried out in order to conducted risk mitigation program that was held on 14 (fourteen) Departments at Head Offices, 15 (fifteen) plantation estates, and 8 (eigth) sugar mills. The results of this activity contained in the risk assessment report for each unit of work and also for the corporate level.

CORPORATE GOVERNANCE Kami juga melakukan monitoring risiko yang mencakup pengelolaan risiko pada semua proses bisnis baik di level korporat maupun unit kerja. Terhadap risiko yang memiliki kategori signifikan yang diperkirakan sangat mengganggu pencapaian perusahaan maka kami telah merumuskan rencana pengendalian risiko dan metode pelaksanaan mitigasi risiko, serta monitoring secara berkala pada triwulan II dan III tahun 2012.

We also monitor risks include risk management in all business processes, both at the corporate and business unit. About the risk of having a significant category which is estimated very disturbing achievement of the company, then we have formulated a risk management plan and the implementation of risk mitigation methods, and periodically monitoring the second and third quarters of 2012.

Sesuai karakteristik sebuah perusahaan yang bergerak pada industri perkebunan, terdapat beberapa kategori risiko yang dinilai memiliki potensi yang cukup besar untuk dihadapi oleh Perusahaan. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, beberapa ketidakpastian yang dihadapi dan memiliki potensi dampak negatif terhadap operasional maupun tujuan perusahaan antara lain:

In keeping with the characteristic of agro industry, the Company’s business entails big risk potential. But it does not exclude the possibility of other potential risk faced by the Company. The Company has identified a number of uncertainties that pose risks to Company’s operation and objective, among others are:

A. Risiko Operasi Dalam menjalankan bisnis agro, perusahaan berpotensi dihadapkan pada beragam kemungkinan kejadian yang mengganggu kegiatan operasional dan pada gilirannya dapat mengganggu upaya perusahaan dalam mencapai target pendapatan secara optimal. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi dampak atas kejadian-kejadian yang mungkin timbul tersebut. Namun mengingat sifat bisnis perkebunan, harus diakui bahwa kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian tersebut di luar kendali Perusahaan dan tidak mungkin dapat dihilangkan sama sekali. Terganggunya operasi perusahaan dapat berakibat buruk terhadap kualitas operasional, kinerja keuangan, maupun citra perusahaan.

A. Operational Risk In the agrobusiness, the Company is exposed to various events that might disrupt the operation and disrupt the Company’s efforts in optimally achieving revenue targets. We do everything possible to reduce the impact of such events. However, given the nature of the agro business, the likelihood of such events is beyond the control of the Company and may not be eliminated completely. Disruption of operations can adversely impact the quality of service, financial performance, as well as corporate image.

Risiko operasional yang dihadapi perusahaan pada masing masing Divisi adalah sebagai berikut. 1. Divisi Tanaman Tahunan. a. Risiko Pencurian Produksi; b. Risiko penurunan kualitas bahan baku, c. Risiko gangguan atau gagal sadap pada pohon karet, d. Risiko komposisi tanaman kurang ideal,

Operational risks faced by the company for each division are as follows. 1. Perennial Crops Division a. Theft Risk during production; b. The risk of loss of quality of raw materials, c. Risk of disturbance or failing tapping on rubber trees, d. Risk of crop composition is less than ideal,





2. Divisi Tanaman Semusim a. Risiko perubahan iklim, b. Risiko penataan varietas tebu, c. Risiko kualitas tebu kurang baik (tidak BSM), d. Risiko serangan Organisme Pengganggu B. Risiko Regulasi dan Legal Peraturan perundang-undangan baik yang terkait dengan industri perkebunan, peraturan tentang pertanahan memberi dampak signifikan pada tata kelola serta operasional Perusahaan dan akan terus mempengaruhi hasil operasi. Risiko yang kami hadapi saat ini adalah sebagai berikut:

2. Seasonal Crops Division a. Risks of climate change, b. Structuring risk sugarcane varieties, c. Risk of poor cane quality, d. The risk of againts Pest Organisms B. Regulatory and Legal Risk Laws and regulations related to the plantation industry and land regulation have a significant effect on the Company’s governance and operation, and will continue affecting the operational result. Risks that we face today are as follows:

1. Divisi Tanaman Tahunan a. Risiko Pencemaran lingkungan, terbatasnya pengelolaan sarana dan prasarana intalasi pengolahan air limbah (IPAL) mempengaruhi sistim pengolahan limbah, sehingga berpotensi pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang lingkungan. Kami telah melakukan pengendalian dengan selalu memonitor hasil analisis air limbah, pembenahan instalasi limbah, penerapan dan sertifikasi ISO 14000. b. Risiko gangguan lahan, lokasi areal yang berdekatan dengan lahan masyarakat dan hambatan proses pengurusan HGU maka berpotensi menimbulkan kerugian perusahaan dan konflik dengan masyarakat sekitar apabila legalitas HGU belum tuntas. Kami telah melaksanakan pengendalian risiko ini dengan melakukan penanaman tanaman kayu pada tepi batas kebun, pendekatan dengan tokoh masyarakat sekitar, melaksanakan program CSR/PKBL dan koordinasi dengan Muspida serta BPN (Kabupaten/ Provinsi /Pusat).

1. Perennial Crops Division a. The risk of environmental pollution, lack of wastewater treatment facilities and infrastructure management affect sewage treatment systems, thus potentially violating the provisions of Act environment. We have done with the controls constantly monitor the results of the analysis of waste water, improvement of sewage installation, implementation and certification of ISO 14000. b. Risk of land disturbance, area adjacent to the location of the public land and barriers leasehold process then potentially cause the company losses and conflicts with the surrounding community when the legality of the concession has not been completed. We have carried out control this risk by planting timber plants on the edge of the estate, approach with the surrounding community leaders, implementing CSR programs and coordination with the officials as well as National Land Agency (BPN) in District/ Provincial/central.

2. Divisi Tanaman Semusim a. Risiko PROPER di bawah BIRU, adalah risiko yang terkait dengan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah di atas standar baku mutu yang telah ditentukan. b. Risiko melimpahnya peredaran gula rafinasi, akan berakibat menurunnya harga jual gula di pasaran.

2. Seasonal Crops Division a. Risk PROPER below BLUE, are risksrelated to environmental pollution caused by waste on quality standards that have been determined. b. Risk abundance of refined sugar circulation, will result in decreased sales price of sugar in the market.


CORPORATE GOVERNANCE C. Risiko Finansial Divisi Tanaman Tahunan dihadapkan pada risiko finansial pada kurs mata uang yakni menguatnya nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap pencairan dolar hasil penjualan ekspor yang lebih rendah dari saat diperoleh, sehingga berpotensi terjadi kerugian. Untuk menghadapi risiko ini, Kami telah melakukan penyimpanan dana rupiah dalam bentuk time Deposit On Account (TDOA), pencairan dilakukan ketika saldo giro rupiah tidak mencukupi dan up date nilai buku.

C. Financial Risk The Perennial Crops Division exposed to financial risk in exchange at the exchange rate of the IDR strengthening effect on the melting of the dollar proceeds of export sales lower than when earned, so its potential to become loss. Against the possible risks, we have saving of IDR fund in the form of time deposits on account (TDOA), withdrawal of time deposits made when the outstanding IDR Giro balance is insufficient and book value up to date.

Dalam hal risiko finansial yang dihadapi oleh Divisi Tanaman Semusim adalah: a. Risiko tunggakan piutang PTR tinggi, yang akan berdampak pada terganggunya cash flow perusahaan. b. Risiko kenaikan beban bunga pinjaman, sehingga berakibat penambahan beban/biaya bunga. c. Risiko salah strategi pengadaan/penjualan gula impor, yang akan memberikan dampak menurunnya pandapatan perusahaan d. Risiko biaya perawatan kesehatan tinggi, adalah risiko yang berkaitan dengan tingginya biaya perawatan kesehatan pegawai, yang berdampak pada biaya yang semakin tinggi.

\ ! ; \ + * ~ ! Crops Division are: a. High risk of delinquent receivables of Cane Farmers, it will affect the cash flow of the company. b. Risk of rising loan interest expense, it resulting in additional expenses/costs.

Kami menggunakan pendekatan terpadu dan proaktif untuk mengelola risiko-risiko korporat. Proses manajemen risiko dilaksanakan secara terintegrasi melalui aktivitas mengidentifikasi, mengukur, memantau dan memitigasi risiko, mengkaji efektivitas pengelolaan risiko yang telah berjalan, serta memantau dan mengontrol limit eksposur, maupun mengidentifikasi dan mengevaluasi indikator-indikator risiko. Dalam proses pengambilan keputusan-keputusan strategis selama tahun berjalan juga dilakukan analisa mendalam atas ketidakpastian yang mempengaruhi relevansi dan keandalan informasi pendukung guna melindungi serta meningkatkan nilai perusahaan kami. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi PTPN IX.

We are using an integrated and proactive approach in managing corporate risks. Risk management process is implemented in an integrated manner by identifying, measuring, monitoring and mitigating risk, examining the effectiveness of the current risk management, as well as monitoring and controlling the exposure limit, and identifying and evaluating risk indicators. During the process of making strategic decisions in the current year, we also conducted indepth analysis of the uncertainties that affect the relevance and reliability of supporting information in order to protect and enhance the our company value. With such a well functioning risk management and policies, risk management will be a strategic partner for the business unit in getting the optimum results of PTPN IX's operations.

c. Risk of mistrategy in the procurement or sale of imported sugar, which will result in a decrease effect of the corporate income. d. Risk of high health care costs is the risk related to the high cost of healthy employee's whis is resulting the impact on higher costs.





TANGGUNG JAWAB SOSIAL

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Kegiatan Tanggung Jawab Sosial merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh PTPN IX dengan melibatkan seluruh karyawan sebagai wujud tanggung jawab Kami kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Penjelasan lengkap mengenai aktivitas tanggung jawab sosial dijelaskan pada halaman lain dari laporan tahunan ini.

PTPN IX routinely conducts Corporate Social Responsibility activities involving all employees as a realization of our responsibility to community and the environment. Details on activities of the corporate social responsibility of the company are available in other part of this Annual Report.

PERKARA PENTING

SIGNIFICANT CASE

Pada 2012, PTPN IX menghadapi gangguan terhadap aset milik perusahaan yang sangat menguras energi dan biaya. Gangguan ini juga sangat mengganggu kelancaran operasional usaha di lahan perkebunan. Akibat gangguan tersebut aset milik perusahaan akan tidak dapat dikelola dengan baik sehingga berpotensi menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Selain itu, terhadap lahan perkebunan yang mengalami gangguan secara sistematik akan mengakibatkan anggapan bahwa aset perusahaan dalam bentuk HGU akan dianggap sebagai areal yang terlantar sehingga rentan terhadap klaim kepemilikan lahan.

In 2012, PTPN IX is facing disruption to the company's assets are very costly. This disorder is also very disturbing the smooth operation of the business on plantations area. The interference assets of the company will not be able to be managed properly whith the result that potential for substantial losses for the company. More over, the plantation area that were impaired will systematically lead to the assumption that the assets of the company in the form of Land Right will be considered a neglected area with the result that vulnerable to claims of land ownership.

Gangguan lainnya adalah terjadinya pencurian hasil produksi yang sangat merugikan karena modus pencurian saat ini terbilang nekat yakni para pencuri dengan terang-terangan berani mengambil getah karet hasil sadapan maupun melakukan sadap sendiri. Hal ini akan mempengaruhi capaian produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Other disorders is the theft of the products that are very harmful because the current modus of theft is fairly desperate such as thieves openly dare to take the rubber latex even the thieves themselves tapping rubber trees. This will affect production performance which in turn will affecting on overall company performance.

Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tidak menghadapi perkara hukum yang secara signifikan mempengaruhi kondisi operasional dan keuangan perusahaan.

Neither the Board of Commissioners nor Board of Directors faced any legal action or police cases that had a significant effect on operational and financial condition of the company.

TRANSAKSI MATERIAL DAN BENTURAN KEPENTINGAN

MATERIAL CASE AND CONFLICT OF INTEREST CASE

TRANSAKSI

Selama tahun 2012, PTPN IX tidak melakukan transaksi yang material maupun transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya. Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi tidak memiliki saham pada perusahaan.


In 2012, PTPN IX did not commit any material nor conflict of interest case, and none members or the Board of Commissioners or Board of Directors have affiliate relationship among them. The Board of Commissioners or Board of Directors do not have share of ownership in the company.

CORPORATE GOVERNANCE KETERBUKAAN DAN AKSES INFORMASI

DISCLOSURE AND ACCESS TO INFORMATION

Sesuai dengan tata nilai dan sejalan dengan status PTPN IX sebagai Badan Usaha Milik Negara, kami dituntut memiliki pengelolaan informasi yang transparan dan mudah diakses oleh Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya sehingga terbentuk kepercayaan dan dukungan kepada perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.

In accordance with the corporate values and in line with the status as a State Owned Enterprises, We are required to have a transparent information management and conveniently accessible to shareholders and stakeholders, in order to earn to earn trust and support for further development of the company.

Oleh sebab itu, dalam melakukan komunikasi kepada Pemegang Saham dan pemangku kepentingan terkait, kami bertekad untuk menjalankan kebijakan pengungkapan informasi yang terbuka dengan memperhatikan prinsip adil dan transparan. Untuk dapat memberikan data dan informasi yang lebih spesifik, akurat dan sesuai dengan target segmen penerima informasi, maka kegiatan komunikasi kepada pihak-pihak eksternal dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan. Selain pemberian informasi kepada pihak eksternal, Sekretaris Perusahaan juga mengelola informasi yang diberikan kepada pihak internal perusahaan, melalui media internal baik cetak maupun elektronik, antara lain melalui website, dan majalah internal perusahaan. Untuk akses informasi dapat melalui :

Accordingly, in its communications to shareholders and related stakeholders, We are engaged in a policy for fair disclosure of information with due considerations to the principles of equitable treatment and transparency. In order to provide more specific, accurate data and information, and in accordance with the target segment of the recipient information, the communication activities to external parties conducted by the Corporate Secretary. In addition to providing information to external parties, Corporate Secretary also manages the information for internal parties, through internal media both print and electronic, among others the website, and the corporate internal magazine.

SEKRETARIS PERUSAHAAN PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jl. Mugas Dalam ( Atas ) Semarang, Indonesia Telp. 024 – 8414635 - fax. 024 – 8449082 Email : [email protected] Website : http://www.ptpnix.co.id

CORPORATE SECRETARY PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jl. Mugas Dalam ( Atas ) Semarang, Indonesia Telp. 024 – 8414635 - fax. 024 – 8449082 Email : [email protected] Website : http://www.ptpnix.co.id

Jl. Ronggowarsito No. 164, Surakarta, Indonesia Telp. 0271 – 644220 – fax. 0271 – 642028 Email : [email protected] Website : http://www.ptpnix.co.id

Jl. Ronggowarsito No. 164, Surakarta, Indonesia Telp. 0271 – 644220 – fax. 0271 – 642028 Email : [email protected] Website : http://www.ptpnix.co.id

The Information access:




TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Kami memelihara komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan. We are maintain our company’s commitment in improving the welfare of local communities through various corporate social responsibility programs.

Dana yang disalurkan untuk program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Funds Distributed for PKBL Program

Rp. IDR.

13,6



milyar billion

Slamet Seorang warga di desa Kalikopeng, Kecamatan Ungaran Timur, kabupaten Semarang, Jawa tengah. Beliau adalah potret masyarakat yang sukses mengembangkan usaha ternak kambing sejak menjadi mitra binaan PTPN IX. A resident in the village Kalikopeng, Eastern District Ungaran, Semarang regency, Central Java. He is a portrait of a successful community in developing the goats farm since he become trained partners of PTPN IX.

Kemajuan yang dialami oleh PTPN IX sudah selayaknya juga dinikmati oleh masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Kami selalu berupaya untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan internal dan kepentingan masyarakat umum. Oleh karena itu, seluruh keputusan yang diambil oleh perusahaan akan selalu memperhatikan kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

It is only fitting that progress made by PTPN IXis also enjoyed by the people as a part of the corporate social responsibility program. we have always sought to maintain a balance between internal concerns and public interests. Therefore, all decisions made by the company will always be in favor of the Indonesian community and the nation as a whole.

Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, kami merasa berkewajiban untuk meningkatkan pemberdayaan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Program kemitraan dan Bina Lingkungan pada perusahaan kami diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan

As a form of awareness and social responsibility, we felt obliged to improve social conditions and economic empowerment of these communities, especially in the operational area of the company. Partnership program and Community Development at our company organized pursuant to the Decree of

121


ANNUAL REPORT 2012

TATA KELOLA PERUSAHAAN Menteri BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-236/ MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Republik Indonesia Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Secara umum, sasaran program kemitraan adalah tercapainya penyaluran dan penggunaan dana bagi usaha kecil secara tepat dan proporsional dari sisi jumlah mitra binaan, periode kemitraan, sasaran program dan proses pembinaan mitra. Program Kemitraan dengan Usaha Kecil oleh PTPN IX bertujuan agar usaha kecil tangguh, mandiri dan semakin berkembang. Program ini dilakukan dengan cara memberikan pinjaman dengan bunga ringan per tahun yang ditujukan untuk membiayai modal kerja atau membeli aktiva tetap dalam rangka meningkatkan nilai penjualan dan memperluas wilayah pemasaran. Usaha kecil yang menjadi Mitra Binaan PTPN IX juga dapat menikmati pembinaan dalam berbagai aspek, seperti peningkatan penguasaan aspek keuangan, peningkatan kemampuan manajemen dalam mengelola usaha, perluasan pemasaran dan upaya-upaya peningkatan produktivitas & kualitas produk. Program ini mencakup usaha kecil dalam berbagai sektor yaitu : 1. Peternakan, Perikanan dan Pertanian. 2. Perdagangan, Industri dan Jasa. 3. Perkebunan, dan lain lain.

122

Selain itu perusahaan juga memiliki program Bina Lingkungan yang dilakukan melalui perbaikan kondisi sosial masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian bantuan/hibah kepada korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan sumber daya manusia, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan/perbaikan sarana dan prasarana umum, perbaikan sarana ibadah dan menjaga kesinambungan pelestarian alam.



SOE Minister of Republic of Indonesia Number : KEP236/MBU/2003 dated on 17 June 2003 amended by Decree of the Minister of SOE of the Republic of Indonesia Number: PER-05/MBU/2007 dated on 27 April 2007 issuance of SOE's Partnership Program with the Small enterprise and Community development Program. In general, Partnership Program is to achieve the target distribution and use of funds for small eenterprises appropriately and the proportion of the number of partners, period of partnership, the objectives of the program and partners coaching process. This program aims for small enterprises to keep substantial, independent and more growing. This program is executed by providing loans with a mild interest rate per annum which intends to finance working capital or purchase fixed assets in order to increase the sales value and expand the area of marketing. Those small enterprises that partners with PTPN IX will also be able to enjoy coaching in various aspects, such as increasing control of financial aspects, improving management skills in managing the business, as well as marketing and expansion efforts to increase productivity & product quality. The program includes small businesses in various sectors, such as: 1. Livestock, Fisheries and Agriculture. 2. Commerce, Industry and Services. 3. Plantations, and others.

The company also has a Community Development program which is accomplished through both improving the social conditions of community and also empowering community in the form of assistance/ grants to the victims of natural disasters, education and or training for high school graduates, improving public health, development/improvement of public facilities and infrastructure, improvement religious facilities and maintaining a sustainable nature conservation.

CORPORATE GOVERNANCE Pada tahun 2012, Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan telah mendapatkan alokasi dana dari perusahaan masing-masing sebesar Rp.6,30 milyar. Kami juga telah menyalurkan dana program kemitraan sebesar Rp.8,03 milyar untuk 224 mitra. Pada saat yang sama kami juga telah menyalurkan dana Program Bina lingkungan sebesar Rp.6,72 milyar yang terdiri dari BUMN Pembina sebesar Rp.4,2 milyar dan BUMN Peduli sebesar Rp.2,53 milyar. Rincian penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina lingkungan adalah sebagai berikut.

Sektor Usaha

In 2012, the Partnership and Community Development Program has received funding from the company for each program as amounted to IDR6, 30 billion. We also have a partnership program funds for IDR 8.03 billion to 224 partners. At the same time we have also distributed Community Development Program funds as of IDR 6.72 billion consisted to account of BUMN Pembina as of IDR 4.2 billion and account of BUMN Peduli as of IDR 2.53 billion. Details of funds Partnership Program and the environment are as follows.

Jumlah Mitra Penyaluran Dana (Rp) Number of Partner Fund Distribution (IDR)

%

Business Sector Peternakan

Peternakan

37

1.602.500.000

19,95

Pertanian

19

655.000.000

8,15

Pertanian

Perikanan

5

140.000.000

1,74

Perikanan

104

2.800.000.000

34,86

Industri

12

425.000.000

5,29

Jasa

33

1.190.000.000

14,81

Perkebunan

8

320.000.000

3,98

Lain lain

6

900.000.000

11,20

224

8.032.500.000

100

Perdagangan

Jumlah

Rincian penggunaan dana Bina Lingkungan adalah sebagai berikut.

Uraian

Jumlah Dana (Rp) Total of Fund (IDR)

++; ! *

928.090.000

Bantuan Bencana Alam

0

Sarana Ibadah Sub Jumlah B. BUMN Peduli Jumlah

Jasa Perkebunan Lain lain Jumlah

Business Sector A. BUMN Pembina

Sarana & Prasarana Umum 2.129.000.000

Pelestarian Alam

Industri

Details of the use of Community Development funds are as follows.

A. BUMN Pembina

Bidang Kesehatan

Perdagangan

486.500.000 5.167.000 641.000.000

! ! \ + # Natural Disaster Relief Health Sector * !

4.189.757.000

Sub Total

2.531.271.252

B. BUMN Peduli

6.721.028.252

123

<

ANNUAL REPORT 2012

Total


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

DAFTAR ISI Table Of Contents

HALAMAN Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

119

Surat Pernyataan Direksi The Board Of Director Statement

119

LAPORAN KEUANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero) Financial Statement of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) - Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 Statement of ! % %% %% +% %%

199

- Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Statement of Comprehensive Income for year ended 31 December 2012 and 2011

199

- Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Statements of Changes in Equity for year ended 31 December 2012 and 2011

199

- Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Statement of Cash Flows for year ended 31 December 2012 and 2011

199

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Notes To The Financial Statement - Gambaran Umum General overview

199

199

- Kebijakan Akuntansi =! - Penjelasan Laporan Pos-Pos keuangan _! !

199

- Penjelasan Pos-Pos Laba Rugi _! \

199



INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Masamitsu MAGAWA Certified Public Accountant, Japan

Cabang Semarang

No: 01/LAI/KAP-HNR/III/2013

No: 01/LAI/KAP-HNR/III/2013

Kepada Yth, Dewan Komisaris dan Direksi PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) di - SEMARANG

Dear, The Board of Commissioners and Board of Director PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) at - SEMARANG

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) tanggal 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.

We have audited the accompanying statement of financial position of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) as of December 31, 2012, and the related statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year ended. We also examined the company's compliance with laws and regulations and internal control. Financial statements, compliance with laws and regulations and internal control are the responsibility of the company management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements, compliance with laws and regulations and internal control based on our audit.

Laporan Keuangan PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) tahun buku 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Sugeng Pamudji Semarang dalam laporannya Nomor: KASP/LAI-61/III/2012 tanggal 3 Maret 2012 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian untuk tahun buku 2011.

Financial Statements PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) fiscal year 2011 audited by Public Accountant Sugeng Pamudji Semarang in its report No.: KASP/LAI-61/III/2012 dated on 3 March 2012 with opinion present fairly without Exception for fiscal year 2011.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan dan Standar Auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

We conducted our audit in accordance with Auditing Standards issued by the State Audit Board (BPK) and the Auditing Standards established by Institute of Indonesian Public Accountants.


Jl. Tegalsari Barat V, No.24 Semarang 50251 Phone: (024) 70524666, 8505830, Fax:(024) 8505830 KEP-785/KM.1/2010


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit, agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian standar akuntansi keuangan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu. audit mencakup pengujian-pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan, pasal-pasal tertentu perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Those standards require that we plan and perform the audit, to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining on a test basis, evidence evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting standards used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Based on our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, financial position of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) dated on 31 December 2012, operating income and cash flows for the years ended on those dates in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.

Seperti yang diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan, perusahaan telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Oleh karena itu, laporan keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2011 dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah disajikan kembali. Penyajian kembali telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

As disclosed in the notes to the financial statements, the company has implemented several specific Statement of Financial Accounting Standards which became effective on 1 January 2011 prospectively or retrospectively. Therefore, the financial statements of the Company as of 31 December 2011 and the statements of financial position dated on 1 January 2011/31 december 2010 have been restated. Restatement has been done as it should be.



In addition, audit includes examinations on the adherence to the contract, the terms of assistance, specific provisions of the legislation and compliance with internal controls. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Seperti dijelaskan pada catatan 2e dan 3.3 atas laporan keuangan, perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 60 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang dilakukan secara retrospektif. Pembentukan cadangan kerugian piutang, khususnya piutang Petani Tebu Rakyat (PTR) ditetapkan berdasarkan kebijakan manajemen mengenai piutang PTR sesuai dengan keyakinan manajemen yang dibangun berdasarkan informasi dari Pabrik-pabrik Gula (PG-PG) di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero).

As described in note 2e and 3.3 to the financial statements, the company has adopted Statement of PSAK No.50 (Revised 2010) Financial Instruments: Statement, PSAK No.60 (Revised 2010) Financial Instruments: Disclosure and PSAK No.55 (Revised 2011) Financial Instruments: Retrospectively Recognition and Measurement. Establishment of reserve for losses on accounts receivable, particular receivable of Sugarane Farmers (PTR) determined based on management's policy for PTR receivables in accordance with management beliefs based on information from Sugar Mills (PGPG) in works area of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero).

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor: 01A/LAI/KAP-HNR/III/2013 dan nomor: 01B/ LAI/KAPHNR/III/2013 tanggal 6 Maret 2013.

Compliance with laws and regulations and our internal control separately convey to management with our report number: 01A/LAI/KAP-HNR/III/2013 and number: 01B/LAI/KAPHNR/III/2013 dated on 6 March 2013.

Pimpinan,

Drs. Sugandhi, Su uggan nd dh hi,i Ak A NRAP : AP.0425 AP AP NIU

: KEP-785/KM.1/2010

Semarang, 6 Maret | March 2013

127 #* ! + + ! ! \

+ *` + ` * ! + !! + + ]+ * * + [=+! * ! + * !^

+ +\ * `* \ + + ! + + [

ANNUAL REPORT 2012

#* + + + + !^ ++ + * ! + \ * !! + +]+ * * + [



PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Jl.Mugas Dalam (Atas) SEMARANG 50243 Kotak Pos 1106 Telp.024 - 8414635; Fax. 024 - 8449082, 8415408, 8448276; [email protected] Jl. Ronggowarsito No.164 SURAKARTA 57131 Telp. 0271 - 6442200; Fax. 0271 - 642028; [email protected] Website: www.ptpnix.co.id

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

We, The undersigned:

1. Nama Alamat Kantor

: Adi Prasongko : Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang : Jl. Karangan Mulya 4/1 Surabaya : 024-8414635 : Direktur Utama

1. Name Office Address

: Natsir Tarigan : Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang : Gg. Tanjungsari No.126 Pontianak : 024-8414635 : Direktur Keuangan

2. Name Office Address

Alamat Rumah Telpon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor Alamat Rumah

128

BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011

Telepon Jabatan

LAPORAN LAPORAN TAHUNAN TAHUNAN 2012 2012


: Adi Prasongko : Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang Domicile Address : Jl. Karangan Mulya 4/1 Surabaya Phone Number : 024-8414635 Function : President Director : Natsir Tarigan : Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang Domicile Address : Gg. Tanjungsari No.126 Pontianak Phone Number : 024-8414635 Function : Direktur Keuangan


PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Jl.Mugas Dalam (Atas) SEMARANG 50243 Kotak Pos 1106 Telp.024 - 8414635; Fax. 024 - 8449082, 8415408, 8448276; [email protected] Jl. Ronggowarsito No.164 SURAKARTA 57131 Telp. 0271 - 6442200; Fax. 0271 - 642028; [email protected] Website: www.ptpnix.co.id

Menyatakan bahwa: 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011; 2. Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia; 3a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) telah dimuat secara lengkap dan benar; 3b. Laporan keuangan PT.Perkebunan Nusantara IX (persero) tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero). Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Declare that: 1. We are responsible for the preparation and presentation of financial statements for the year ended 31 December 2012 and 2011; 2. Financial Statements have been prepared and presented in accordance with accounting standards in Indonesia; 3a. All the information of the PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) financial statements has been disclosed in a complete and truthful manner; 3b. PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero)'s financial statements; do not contain any incorrect information or material fact, nor do they omit information or material fact; 4. Wea are responsible for internal control system of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero).

we certify the accuracy of this statement.

Atas Nama dan Mewakili Direksi In The Name And Behalf Of The Board Of Directors

129 Adi Prasongko Direktur Utama President Director

Natsir Tarigan Direktur Keuangan Finance Director

ANNUAL REPORT 2012

28 Pebruari / February 2013


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

URAIAN

CATATAN

31 Desember 2012

31 Desember 2011

1 Januari 2011

(Disajikan Kembali)

(Disajikan Kembali)

ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas

3.1

275.366.959.622

Kas dan Setara Kas Yang Dibatasi Penggunaannya

3.2

153.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

Piutang Usaha

3.3

162.334.382.443

130.576.111.071

121.946.284.719

Cadangan Kerugian Piutang Usaha

692.610.748.930

438.438.183.934

(9.720.703.360)

(9.727.618.598)

(9.727.618.598)

3.4

6.129.918.449

6.334.054.195

5.181.101.453

Piutang Deviden

3.5

10.846.433.665

10.725.336.005

-

Piutang Antar Badan Hukum

3.6

1.065.231.722

1.062.393.208

1.020.419.629

Piutang Lain-lain

3.7

6.658.313.142

3.970.006.321

17.918.549.282

Piutang JPP

3.8

5.803.738.322

1.374.875.600

4.540.408.073

Piutang Pajak

3.9

10.669.233.285

2.960.169.696

4.181.059.948

Persediaan

3.10

183.672.820.500

103.014.032.898

141.011.916.711

Aset Dimiliki Untuk Dijual (AFS)

3.11

14.307.290.110

7.007.220.513

1.123.923.000

Uang Muka

Cadangan Penurunan Nilai

(73.923.000)

-

-

Biaya Dibayar Dimuka

3.12

-

54.996.166

385.168.005

Biaya Tanaman TT Setahun Yad

3.13

-

59.715.915.216

69.988.841.586

Biaya Non Tanaman TT Setahun Yad

3.14

-

4.252.666.179

917.741.441

820.059.694.900

1.063.930.907.400

846.925.979.183

Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Antar Badan Hukum

3.15

62.938.983.651

54.320.089.580

-

Investasi Pada Entitas Asosiasi

3.16

57.692.775.316

56.927.775.316

91.337.202.900

3.17

Aset Tetap 1.691.000.044.008

1.399.807.147.666

1.122.655.823.725

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Nilai Perolehan Aset Tetap

(592.401.165.162)

(513.932.057.652)

(457.935.305.589)

Nilai Buku

1.098.598.878.846

885.875.090.014

664.720.518.136

(541.590.596)

-

-

1.098.057.288.250

885.875.090.014

664.720.518.136

38.779.821.856

84.067.865.072

79.444.343.986

1.136.837.110.106

969.942.955.086

744.164.862.122

Cadangan Penurunan Aset Investasi Dalam Penyelesaian Jumlah Aset Tetap


Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) FINANCIAL POSITION STATEMENT AS OF 31 DECEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 AND 1 JANUARY 2011 ( Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

DESCRIPTION

NOTES

31 DeCember 2012

31 December 2011

1 January 2011

(Restated)

(Restated)

ASSET Current Asset Cash and Cash Equivalent

3.1

275.366.959.622

Cash and Restricted Cash Equivalent

3.2

153.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

Trade Receivables

3.3

162.334.382.443

130.576.111.071

121.946.284.719

Loss Reserved to Trade Receivables

692.610.748.930

438.438.183.934

(9.720.703.360)

(9.727.618.598)

(9.727.618.598)

3.4

6.129.918.449

6.334.054.195

5.181.101.453

Receivables to Deviden

3.5

10.846.433.665

10.725.336.005

-

Receivables to Inter Corporation

3.6

1.065.231.722

1.062.393.208

1.020.419.629

Other Receivables

3.7

6.658.313.142

3.970.006.321

17.918.549.282

Receivables to JPP

3.8

5.803.738.322

1.374.875.600

4.540.408.073

Tax Receivables

3.9

10.669.233.285

2.960.169.696

4.181.059.948

Inventory

3.10

183.672.820.500

103.014.032.898

141.011.916.711

Asset For Sale

3.11

14.307.290.110

7.007.220.513

1.123.923.000

Payment in Advance

Reserved to Impairment Prepaid Expenses

3.12

(73.923.000)

-

-

-

54.996.166

385.168.005

Expenses to Incoming Year Plants

3.13

-

59.715.915.216

69.988.841.586

Expenses to Incoming Year Non Plants

3.14

-

4.252.666.179

917.741.441

820.059.694.900

1.063.930.907.400

846.925.979.183

Total Current Asset Non Current Asset Receivables to Inter Corporation

3.15

62.938.983.651

54.320.089.580

-

Investasment to Association Entity

3.16

57.692.775.316

56.927.775.316

91.337.202.900

3.17

Fixed Asset 1.691.000.044.008

1.399.807.147.666

1.122.655.823.725

Accumulated Depreciation of Fixed Asset

Acquisition Value of Fixed Assets

(592.401.165.162)

(513.932.057.652)

(457.935.305.589)

Book Value

1.098.598.878.846

885.875.090.014

664.720.518.136

(541.590.596)

-

-

1.098.057.288.250

885.875.090.014

664.720.518.136

38.779.821.856

84.067.865.072

79.444.343.986

1.136.837.110.106

969.942.955.086

744.164.862.122

Reserved to Asset Impairment Investment in Progress Total Fixed Asset


The accompanying notes form an integral part of these financial statements.



URAIAN Aset Beban Tangguhan

CATATAN

31 Desember 2011

1 Januari 2011

(Disajikan Kembali)

(Disajikan Kembali)

1.522.639.980

1.522.639.980

Amortisasi Aset Beban Tangguhan

(1.258.803.105)

(923.770.402)

(2.468.975.126)

Jumlah Aset Beban Tangguhan

263.836.875

598.869.578

48.661.420.240

Aset Tidak Berwujud

3.18

31 Desember 2012

51.130.395.366

3.19

Aset Tidak Berwujud

58.506.996.575

72.834.860.699

70.267.368.981

(11.431.297.884)

(11.226.676.035)

(15.656.934.718)

47.075.698.691

61.608.184.664

54.610.434.263

18.076.061.158

28.979.371.990

4.962.121.497

Pengolahan Limbah

2.630.536.665

2.067.311.357

1.729.192.000

Penyusutan Pengolahan Limbah

(642.704.003)

(379.650.336)

(172.919.200)

-

32.430.836.904

30.883.641.970

Amortisasi Aset Tidak Berwujud Jumlah Aset Tidak Berwujud Aset Pajak Tangguhan

3.20

Aset Tidak Lancar Lainnya

3.21

Aset Non Operasional Penyusutan Aset Non Operasional Aset Non Produktif Penyusutan Aset Non Produktif Piutang Usaha Jangka Panjang Cadangan Piutang Usaha Jangka Panjang Bahan/Barang Incourant

-

(26.582.420.853)

(25.077.031.354)

20.930.653.440

13.404.446.261

13.111.482.328

(20.930.653.440)

(13.404.446.261)

(13.111.482.328)

676.213.574

676.213.574

677.601.001

(121.304.285)

(121.304.285)

(121.304.285)

530.569.244

537.749.580

539.989.148

(530.569.244)

(537.749.580)

(539.989.148)

Biaya Tanaman TT Yad

12.517.909.385

11.308.549.354

4.759.087.728

Biaya Tahun Tebang Yad

51.622.342.466

4.617.699.068

28.292.409.009

Cadangan Bahan/Barang Incourant

Jumlah Aset Tidak Lancar Lainnya

66.682.993.802

24.017.234.783

40.970.676.869

Total Aset Tidak Lancar

1.389.567.459.599

1.196.394.480.997

984.706.717.891

TOTAL ASET

2.209.627.154.498

2.260.325.388.396

1.831.632.697.074




INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) FINANCIAL POSITION STATEMENT AS OF 31 DECEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

DESCRIPTION Deferred Asset Expenses

NOTES 3.18

Amortization to Diferred Asset expenses Total Deferred Asset Expenses Intangible Asset

31 December 2012

31 December 2011

1 January 2011

(Restated)

(Restated)

1.522.639.980

1.522.639.980

51.130.395.366

(1.258.803.105)

(923.770.402)

(2.468.975.126)

263.836.875

598.869.578

48.661.420.240

3.19

Intangible Asset

58.506.996.575

72.834.860.699

70.267.368.981

(11.431.297.884)

(11.226.676.035)

(15.656.934.718)

47.075.698.691

61.608.184.664

54.610.434.263

18.076.061.158

28.979.371.990

4.962.121.497

Waste Processing

2.630.536.665

2.067.311.357

1.729.192.000

Deppreciation to Waste processing

(642.704.003)

(379.650.336)

(172.919.200)

-

32.430.836.904

30.883.641.970

Amortization to Intangible Asset Total Intangible Asset Deferred Tax Asset

3.20

Other non Current Asset

3.21

Non Operational Asset Depreciation to Non Operational Asset Non Productive Asset Depreciation to Non Productive Asset Long Term Trade Receivables Reserve to Long Term Trade Receivables Supplies/Incourant Goods

-

(26.582.420.853)

(25.077.031.354)

20.930.653.440

13.404.446.261

13.111.482.328

(20.930.653.440)

(13.404.446.261)

(13.111.482.328)

676.213.574

676.213.574

677.601.001

(121.304.285)

(121.304.285)

(121.304.285)

530.569.244

537.749.580

539.989.148

(530.569.244)

(537.749.580)

(539.989.148)

Expenses to Incoming Year Plants

12.517.909.385

11.308.549.354

4.759.087.728

Expenses to Incoming Year Cutting

51.622.342.466

4.617.699.068

28.292.409.009

Reserve to Supplies/Incourant Goods

Total Other non Current Asset

66.682.993.802

24.017.234.783

40.970.676.869

Total Non Current Asset

1.389.567.459.599

1.196.394.480.997

984.706.717.891

TOTAL ASSET

2.209.627.154.498

2.260.325.388.396

1.831.632.697.074





URAIAN

CATATAN

31 Desember 2012

31 Desember 2011

1 Januari 2011

(Disajikan Kembali)

(Disajikan Kembali)

LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha

3.22

77.956.333.119

47.728.344.591

55.060.086.774

Utang Pajak

3.23

18.636.740.530

10.947.984.112

11.731.080.820

Beban Masih Harus Dibayar

3.24

102.873.645.320

116.571.309.701

88.784.346.692

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

3.25

-

10.000.000.000

5.000.000.000

Pendapatan Diterima Dimuka

3.26

60.186.372.072

5.951.058.267

20.596.218.339

Utang Bank Jangka Pendek

3.27

563.214.446.530

362.675.070.808

448.211.158.569

Perkiraan Antar Badan Hukum

3.28

133.927.766.030

214.007.059.803

174.886.879.567

Utang Penyisihan PPh

3.29

5.722.855.160

68.756.203.999

2.433.776.846

Utang KKP TRI

3.30

163.745.736.500

487.751.661.200

352.878.427.036

Liabilitas Jk. Panj. Jatuh Tempo

3.31

29.012.086.035

463.086.035

463.086.035

Utang Pegawai

3.32

21.665.257.293

15.188.255.304

13.274.941.829

Utang Lain-lain

3.33

65.636.819.871

11.445.781.238

13.572.266.483

1.242.578.058.460

1.351.485.815.058

1.186.892.268.990

3.003.272.349

4.453.392.728

5.903.513.107

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang

3.34

Utang Kepada Pemerintah Utang Dapenbun

-

-

-

180.110.284.339

169.927.749.902

91.487.000.000

Liabilitas Pajak Tangguhan

-

10.356.167.632

22.614.784.651

Liabilitas Jangka Panjang Lain

-

-

-

183.113.556.688

184.737.310.262

120.005.297.758

Liabilitas Imbalan Kerja

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas

3.35

Modal Dasar

2.300.000.000.000

300.000.000.000

300.000.000.000

(1.701.739.000.000)

(135.000.000.000)

(135.000.000.000)

598.261.000.000

165.000.000.000

165.000.000.000

16.063.078.250

242.917.131.724

201.925.136.702

-

-

-

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

169.611.461.100

316.185.131.352

157.809.993.624

Jumlah Laba Ditahan

185.674.539.350

559.102.263.076

359.735.130.326

Modal Yang Belum Ditempatkan Modal Yang Ditempatkan/ Disetor Cadangan Umum Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya

TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

3.36

783.935.539.350

724.102.263.076

524.735.130.326

2.209.627.154.498

2.260.325.388.396

1.831.632.697.074




INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) FINANCIAL POSITION STATEMENT AS OF 31 DECEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

DESCRIPTION

NOTES

31 December 2012

31 December 2011

1 January 2011

(Restated)

(Restated)

LIABILITIES AND EQUITIES Short Term Liabilities Trade Payables

3.22

77.956.333.119

47.728.344.591

55.060.086.774

Tax Payables

3.23

18.636.740.530

10.947.984.112

11.731.080.820

Accrued Expenses

3.24

102.873.645.320

116.571.309.701

88.784.346.692

Short Term Liabilities to Works Benefits

3.25

-

10.000.000.000

5.000.000.000

Income Received in Advance

3.26

60.186.372.072

5.951.058.267

20.596.218.339

Short Term Payable to Bank

3.27

563.214.446.530

362.675.070.808

448.211.158.569

Estomated Inter Corporate

3.28

133.927.766.030

214.007.059.803

174.886.879.567

Payables to Income Tax Reserve

3.29

5.722.855.160

68.756.203.999

2.433.776.846

Payables to KKP TRI

3.30

163.745.736.500

487.751.661.200

352.878.427.036

Maturyty Long Term Liabilities

3.31

29.012.086.035

463.086.035

463.086.035

Payables to Employees

3.32

21.665.257.293

15.188.255.304

13.274.941.829

Other Payables

3.33

65.636.819.871

11.445.781.238

13.572.266.483

1.242.578.058.460

1.351.485.815.058

1.186.892.268.990

3.003.272.349

4.453.392.728

5.903.513.107

Short term Liabilities Long Term Liabilities

3.34

Payables to Goverment Payables to Dapenbun

-

-

-

180.110.284.339

169.927.749.902

91.487.000.000

Liabilities to Deferred Tax

-

10.356.167.632

22.614.784.651

Other Long Term Liabilities

-

-

-

183.113.556.688

184.737.310.262

120.005.297.758

Liabilities to Works Benefit

Total Long Term Liabilities Equities

3.35

Authorized Capital

2.300.000.000.000

300.000.000.000

300.000.000.000

(1.701.739.000.000)

(135.000.000.000)

(135.000.000.000)

598.261.000.000

165.000.000.000

165.000.000.000

16.063.078.250

242.917.131.724

201.925.136.702

-

-

-

Profit (Loss) Current Year

169.611.461.100

316.185.131.352

157.809.993.624

Total Deferred Profit

185.674.539.350

559.102.263.076

359.735.130.326

Unpaid Capital capital Issued/Paid General Reserve

3.36

Retained Profits Unappropriated

TOTAL EQUITIES TOTAL LIABILITIES AND EQUITIES

783.935.539.350

724.102.263.076

524.735.130.326

2.209.627.154.498

2.260.325.388.396

1.831.632.697.074




LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

URAIAN

CATATAN

31 Desember 2012

31 Desember 2011 (Disajikan Kembali)

Penjualan

4.1

1.392.422.754.923

1.536.449.598.608

Beban Pokok Penjualan

4.2

805.390.793.658

772.923.118.837

587.031.961.265

763.526.479.771

LABA (RUGI) BRUTO BEBAN USAHA Beban Penjualan

4.3

8.493.230.890

8.437.545.157

Beban Administrasi

4.4

289.184.971.859

244.245.810.810

297.678.202.749

252.683.355.967

289.353.758.516

510.843.123.804

Pendapatan Keuangan

26.806.494.195

36.925.459.860

Pendapatan Lain-Lain

52.168.766.449

40.871.871.036

78.975.260.644

77.797.330.896

Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN NON USAHA

4.5

Jumlah Pendapatan Non Usaha BEBAN NON USAHA

4.6

Beban Keuangan

68.069.287.527

71.288.456.033

Beban Lain-Lain

48.603.693.426

102.037.083.166

116.672.980.953

173.325.539.199

Jumlah Beban Non Usaha Pendapatan Luar Biasa

-

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

251.656.038.207

415.314.915.501

(71.067.343.275)

101.359.836.500

PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini

4.7

Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan

(10.903.310.832)

(2.230.052.351)

Beban Pajak Bersih

(81.970.654.107)

99.129.784.149

LABA (RUGI) NETO

169.685.384.100

316.185.131.352

Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Laba Bersih Komprehensif

(73.923.000) 169.611.461.100

316.185.131.352




INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

DESCRIPTION

NOTES

31 DeCember 2012

31 December 2011 (Restated)

Sales

4.1

1.392.422.754.923

1.536.449.598.608

Cost of Goods Sold

4.2

805.390.793.658

772.923.118.837

587.031.961.265

763.526.479.771

PROFIT (LOSS) BRUTO OPERATING EXPENSES Sales Expenses

4.3

8.493.230.890

8.437.545.157

Administration Expenses

4.4

289.184.971.859

244.245.810.810

Total Operating Expenses

297.678.202.749

252.683.355.967

OPERATING PROFIT (LOSS)

289.353.758.516

510.843.123.804

26.806.494.195

36.925.459.860

52.168.766.449

40.871.871.036

78.975.260.644

77.797.330.896

NON OPERATING INCOME Financial Income

4.5

Other Income Total Non Operating Income NON OPERATING EXPENSES

4.6

Financial Expenses

68.069.287.527

71.288.456.033

Other Expenses

48.603.693.426

102.037.083.166

116.672.980.953

173.325.539.199

Total Non Operating Expenses Extra Ordinary Income

-

INCOME BEFORE INCOME TAX

251.656.038.207

415.314.915.501

(71.067.343.275)

101.359.836.500

INCOME TAX Current Tax

4.7

Expense (Income) to Deferred Tax

(10.903.310.832)

(2.230.052.351)

Net Tax Expenses

(81.970.654.107)

99.129.784.149

NET INCOME (LOSS)

169.685.384.100

316.185.131.352

Income (Expenses) Other Comprehensive NET COMPREHENSIVE INCOME

(73.923.000) 169.611.461.100

316.185.131.352




LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KETERANGAN

MODAL DISETOR DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR

CADANGAN UMUM

Saldo per 31 Desember 2010

Saldo Laba

Jumlah Ekuitas

165.000.000.000

201.925.136.702

157.809.993.624

524.735.130.326

Deviden

-

-

(23.568.000.000)

(23.568.000.000)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

-

-

(6.284.000.000)

(6.284.000.000)

Cadangan Umum

-

127.266.022.586

(127.266.022.586)

-

Cadangan Tujuan

-

-

-

-

Laba (Rugi) Neto Periode Berjalan

-

-

316.185.131.352

316.185.131.352

Penyesuaian Penyajian Kembali

-

-

-

-

Pajak Tangguhan

-

21.787.198.142

-

21.787.198.142

PSAK 24 dan Kenaikan PhDP & MP

-

(97.296.749.902)

-

(97.296.749.902)

Hak Minoritas

-

(10.764.475.804)

-

(10.764.475.804)

Penyajian Kembali Laba (Rugi) Th Sebelumnya

-

-

(691.971.038)

(691.971.038)

-

(86.274.027.564)

(691.971.038)

(86.965.998.602)

Saldo per 31 Desember 2011

165.000.000.000

242.917.131.724

316.185.131.352

724.102.263.076

Kapitalisasi Cadangan Ke Modal

433.261.000.000

(433.261.000.000)

-

-

Deviden

(98.776.000.000)

(98.776.000.000)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(12.604.000.000)

(12.604.000.000)

Cadangan Umum

203.722.797.515

(203.722.797.515)

-

-

-

Laba (Rugi) Neto Periode Berjalan

169.611.461.100

169.611.461.100

Penyesuaian Penyajian Kembali

- (1.082.333.837)

- (1.082.333.837)

Cadangan Tujuan

Penyajian Kembali Laba (Rugi) Th Sebelumnya PSAK 24 dan Kenaikan PhDP & MP Saldo per 31 Desember 2012

2.684.149.011

-

2.684.149.011

-

2.684.149.011

(1.082.333.837)

1.601.815.174

598.261.000.000

16.063.078.250

169.611.461.100

783.935.539.350




INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

DESCRIPTION Balance as of 31 December 2010

PAID-IN CAPITAL AND ADDITIONAL 165.000.000.000

RETAINED EARNINGS

GENERAL RESERVE

TOTAL EQUITY

201.925.136.702

157.809.993.624

524.735.130.326

Devidens

-

-

(23.568.000.000)

(23.568.000.000)

Partnership Program and Com. Development

-

-

(6.284.000.000)

(6.284.000.000)

General Reserve

-

127.266.022.586

(127.266.022.586)

-

Purpose Reserve

-

-

-

-

Net Income (Loss) For The Year

-

-

316.185.131.352

316.185.131.352

Restated Adjusment

-

-

-

-

Deferred Tax

-

21.787.198.142

-

21.787.198.142

PSAK 24 and Increment of PhDP & MP

-

(97.296.749.902)

-

(97.296.749.902)

Minority Interest

-

(10.764.475.804)

-

(10.764.475.804)

Income (Losss) Restatement of Past Year

-

-

(691.971.038)

(691.971.038)

-

(86.274.027.564)

(691.971.038)

(86.965.998.602)

Balance as of 31 December 2011

165.000.000.000

242.917.131.724

316.185.131.352

724.102.263.076

Capitalization of Reserves to Capital

433.261.000.000

(433.261.000.000)

-

-

Devidens

(98.776.000.000)

(98.776.000.000)

Partnership Program and Com. Development

(12.604.000.000)

(12.604.000.000)

(203.722.797.515)

-

-

-

Net Income (Loss) For The Year

169.611.461.100

169.611.461.100

Restated Adjusment

- (1.082.333.837)

- (1.082.333.837)

-

2.684.149.011

General Reserve

203.722.797.515

Purpose Reserve

Income (Losss) Restatement of Past Year PSAK 24 and Increment of & MP Balance as ofr 31 December 2012

2.684.149.011 -

2.684.149.011

(1.082.333.837)

1.601.815.174

598.261.000.000

16.063.078.250

169.611.461.100

783.935.539.350




LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2011 URAIAN

2012

(Disajikan Kembali)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan : Pelanggan/Pembeli

1.433.019.353.956

1.592.004.184.411

Bunga

35.209.542.829

38.034.315.493

Lain-lain

44.696.299.871

28.162.152.706

1.512.925.196.656

1.658.200.652.610

Rekanan/Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya

(417.669.750.594)

(422.311.772.484)

Direksi dan Karyawan

(593.571.214.838)

(465.433.176.038)

Pajak

(291.953.182.983)

(170.575.199.715)

(99.355.997.699)

(469.235.890.153)

(2.278.393.405)

(3.879.850.137)

Biaya Bunga

(65.779.452.507)

-

Lain-lain

(35.226.257.741)

(43.488.365.614)

(1.505.834.249.767)

(1.574.924.254.141)

7.090.946.889

83.276.398.469

252.327.355

-

100.000.000.000

-

-

-

100.252.327.355

-

Perolehan Anak Perusahaan

(100.000.000.000)

(75.000.000.000)

Investasi Aset Tanaman

(115.782.044.787)

(113.442.258.633)

(88.345.352.736)

(108.752.603.855)

(5.347.437.302)

(14.370.517.861)

-

-

Total Pengeluaran

(309.474.834.825)

(311.565.380.349)

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi

(209.222.507.470)

(311.565.380.349)

Total Penerimaan Pengeluaran :

Biaya Administrasi Biaya Penjualan

Total Pengeluaran Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan : Penerimaan Deviden Penjualan Investasi Jangka Panjang/Pendek Lain-lain Total Penerimaan Pengeluaran :

140

Investasi Aset Tetap LAPORAN TAHUNAN 2012

HGU Lain-lain



INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2011 URAIAN

2012

(Disajikan Kembali)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan : Emisi Saham

-

-

Emisi Obligasi

-

-

Pinjaman Bank

200.000.000.000

297.712.500.000

KKPE

193.582.609.775

341.157.316.430

48.000.000.000

106.810.304.751

441.582.609.775

745.680.121.181

(8.064.367.110)

(510.000.000)

-

-

- (98.776.000.000)

- (23.568.000.000)

(12.604.000.000)

(6.284.000.000)

Penyaluran KKPE ke PTR

(193.582.609.775)

-

Pelunasan KKPE MT 2011/2012

(240.667.861.617)

-

Lain-lain

(103.000.000.000)

(232.856.574.305)

Total Pengeluaran

(656.694.838.502)

(263.218.574.305)

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

(215.112.228.727)

482.461.546.876

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS SETARA KAS

(417.243.789.308)

254.172.564.996

SALDO AWAL KAS dan SETARA KAS

692.610.748.930

438.438.183.934

SALDO AKHIR KAS dan SETARA KAS

275.366.959.622

692.610.748.930

Lain-lain Total Penerimaan Pengeluaran : Penyertaan Pembayaran Utang Bank Pembayaran Obligasi/MTN Pembayaran Deviden PKBL




LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2011 DESCRIPTION

2012

(Restated)

CASH FLOWS OF OPERATING ACTIVITIES Income : Customers/Buyers

1.433.019.353.956

1.592.004.184.411

Interest

35.209.542.829

38.034.315.493

Other

44.696.299.871

28.162.152.706

1.512.925.196.656

1.658.200.652.610

Vendors/Suppliers dan Other Third Parties

(417.669.750.594)

(422.311.772.484)

BOD and Employees

(593.571.214.838)

(465.433.176.038)

Tax

(291.953.182.983)

(170.575.199.715)

(99.355.997.699)

(469.235.890.153)

(2.278.393.405)

(3.879.850.137)

Interest Expenses

(65.779.452.507)

-

Other

(35.226.257.741)

(43.488.365.614)

(1.505.834.249.767)

(1.574.924.254.141)

7.090.946.889

83.276.398.469

252.327.355

-

100.000.000.000

-

-

-

100.252.327.355

-

Acquitition Cost to Subsidiaries

(100.000.000.000)

(75.000.000.000)

Investment of Plants Asset

(115.782.044.787)

(113.442.258.633)

Investment of Fixed Asset

(88.345.352.736)

(108.752.603.855)

(5.347.437.302)

(14.370.517.861)

-

-

Total Expenditures

(309.474.834.825)

(311.565.380.349)

Total Cash Flows of Investment Activities

(209.222.507.470)

(311.565.380.349)

Total Income Expenditure :

Administration Expenses Sales Expenses

Total Expenditures Total Cash Flows Of Operating Activities CASH FLOWS OF INVESTMENT ACTIVITIES Income : Deviden Sales of Long/Short Investment Others Total Income Expenditure :


Lands Rights (HGU) Other



INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2011 DESCRIPTION

2012

(Restated)

CASH FLOWS OF FUNDING ACTIVITIES Income : Share’s Issuance

-

-

Bond’s Issuance

-

-

Bank’s Loan

200.000.000.000

297.712.500.000

KKPE

193.582.609.775

341.157.316.430

Others

48.000.000.000

106.810.304.751

441.582.609.775

745.680.121.181

(8.064.367.110)

(510.000.000)

-

-

- (98.776.000.000)

- (23.568.000.000)

(12.604.000.000)

(6.284.000.000)

Alocation to KKPE ke PTR

(193.582.609.775)

-

Setlemet to KKPE MT 2011/2012

(240.667.861.617)

-

Others

(103.000.000.000)

(232.856.574.305)

Total Expenditures

(656.694.838.502)

(263.218.574.305)

Total Cash Flows of Funding Activities

(215.112.228.727)

482.461.546.876

INCREASE (DECREASE) CASH and CASH EQUIVALENT

(417.243.789.308)

254.172.564.996

BEGINNING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT

692.610.748.930

438.438.183.934

ENDING BALANCE OF CAHS AND CASH EQUIVALENT

275.366.959.622

692.610.748.930

Total Income Expenditure : Investment Loan’s Payment to Bank Obligation’s Payment/MTN Dividen’s Payment PKBL





PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.



INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 1. GAMBARAN UMUM

1. General Overview

a. Pendirian Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) berawal dari peleburan perusahaan perseroan (persero) PT. Perkebunan XV-XVI dan perusahaan perseroan (Persero) PT. Perkebunan XVIII sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) merupakan perusahaan perkebunan yang didirikan berdasarkan Akta No. 42 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat di hadapan Harun Kamil, SH. Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 80 tanggal 4 Oktober 1996 tambahan No. 8561/1996. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) No. 56 tanggal 15 Agustus 2008 oleh Ny. Tuti Wardhany, SH. Notaris di Semarang mengenai peningkatan jumlah modal dasar dan modal ditempatkan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-59898. AH.01.02 Tahun 2008 Tanggal 8

a. Establishmen of The Company PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) originated from the fusion limited company (Persero) PT. Perkebunan XV-XVI and PT.Perkebunan XVIII in accordance with Indonesian Government Regulation No. 14 of 1996 dated February 14, 1996. PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) is a plantation company incorporated under the notarial deed Harun Kamil, SH. in Jakarta Deed Number 42 dated on 11 March, 1996 which has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 dated on 8th August 1996. The deed have been published in the State Gazette No. 80 dated on 4th October 1996 No extra. 8561/1996. Company's Articles of Association have been amended several times, The last change is pursuant to Deed of Statement of Meeting of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) No. 56 dated on 15 August 2008 by Mrs. Tuti Wardhany, SH. a Notary in Semarang that wasconcerning to an increase in the authorized and issued capital. Amendments to the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No.AHU-59898.AH.01.02 Year 2008 dated on 8

b. Permodalan Modal Dasar perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 12 tanggal 19 September 2012 oleh Kadar Yugo,S.H Notaris di Kota Semarang adalah sebesar Rp2.300.000.000.000,00 (dua trilyun tiga ratus milyar rupiah) yang terbagi atas 2.300.000 lembar saham dengan nilai nominal masingmasing saham adalah sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan sebesar Rp598.261.000.000,00 (lima ratus sembilan puluh delapan milyar dua ratus enam puluh satu juta rupiah) yang penambahannya sebesar Rp433.261.000.000,00 berasal dari Kapitalisasi cadangan Perseroan sebagai penambahan modal Negara Republik Indonesia kedalam modal perusahaan.

b. Capital The company's capital according to shareholders Deed No. 12 dated 19 September 2012 performed in the presence of Kadar Yugo,S.H a Notary in Semarang as of Rp2.300.000.000.000,00 (two trillion and three hundred billion rupiah) comprises of 2.300.000 shares of common shares at par value of Rp1.000.000,00 (one million rupiah). Of the authorized capital has been paid at Rp 598,261,000,000.00 (five hundred and ninety-eight billion, two hundred and sixty-one million rupiah) that the addition of Rp433.261.000.000, 00 derived from the capitalization of reserves of the Company as the capital increase of the Republic of Indonesia to the company's capital.





c. Kegiatan Usaha Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut, dinyatakan bahwa kegiatan usaha utama meliputi : a) Usaha budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. b) Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produksi turunannya. c) Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. d) Pengembangan usaha di bidang Perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis, dan Agro Forestry.

c. Business Activities Refereing to the Deed of Meeting of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero), that was declared that the main business activities include: a) The cultivation of the plant include land clearing and processing nurseries, planting, maintaining, and harvesting and perform other activities related to the exploitation of the crops cultivation. b) Production includes the processing plant itself as well as from other parties into semi-finished goods and or finished products and its derivatives. c) Trading services include marketing activities for various products and other trading activities related to the Company's business activities. d) Business development in plantation, Agrotourism, Agro Business, and Agroforestry.

Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house. Pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pusat pembelanjaan / mall, dan sebagainya. Komoditas utama PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) berupa karet, teh, kopi, kakao dan gula.

In addition to business activities referred to above, The Company may carry on business in order to optimize the utilization of its resources to build a trading house. Development of industrial zones, agro-industrial complex, real estate, shopping centers / malls, etc. The primary commodities of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) are rubber, tea, coffee, cocoa and sugar.

d. Organisasi Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Utama No. PTPN IX.O/SK/006/2000.SL tanggal 15 Januari 2000 dan telah diubah dengan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor PTPN IX.O/SK/005/2001.SL tanggal 31 Januari 2001. Sesuai surat keputusan tersebut, mulai tahun 2000 dibentuk Divisi Tanaman Tahunan dan Divisi Tanaman Semusim. Surat Keputusan diubah dengan Surat Keputusan Direktur Utama dengan Nomor PTPN IX.0/ SK/173/2008 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero).

d. Organization Organizational Structure PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) was established by the Decree of the President Director No. PTPN IX.O/SK/006/2000.SL dated 15 January 2000 and amended by the Decree of the President Director No. PTPN IX.O/SK/005/2001.SL dated 31 January 2001. Appropriate the decree, started in 2000 has been formed Perennial Crops Division and Seasonal Crops Division. The decree amended by the Decree of the President Director No. PTPN IX.0/SK/173/2008 Improvement of Organizational Structure on PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero).

Kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang sebelumnya berkedudukan di Surakarta, sejak tahun 2002 berkedudukan di Semarang. Kantor Divisi Tanaman Tahunan berlokasi di Semarang. Sedangkan Kantor Divisi Tanaman Semusim berlokasi di Surakarta.

The Head Office of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) that were previously located in Surakarta, since 2002 to be based in Semarang. While Seasonal Crops Division Office located in Surakarta.


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Unit Divisi Tanaman Tahunan terdiri dari : - Kebun Krumput (Banyumas) - Kebun Kawung (Majenang) - Kebun Warnasari (Pos Banjar, Jawa Barat) - Kebun Kaligua (Brebes) - Kebun Siluwok (Batang) - Kebun Blimbing (Pekalongan) - Kebun Jolotigo (Pekalongan) - Kebun Semugih (Pemalang) - Kebun Ngobo (Ungaran) - Kebun Getas (Salatiga) - Kebun Batujamus (Karanganyar) - Kebun Sukamangli (Sukorejo, Kendal) - Kebun Jollong (Pati) - Kebun Merbuh (Boja, Kendal) - Kebun Balong (Jepara)

Prennial Crops Division Unit consists of : - Krumput Estate (Banyumas) - Kawung Estate (Majenang) - Warnasari Estate (Pos Banjar, Jawa Barat) - Kaligua Estate (Brebes) - Siluwok Estate (Batang) - Blimbing Estate (Pekalongan) - Jolotigo Estate (Pekalongan) - Semugih Estate (Pemalang) - Ngobo Estate (Ungaran) - Getas Estate (Salatiga) - Batujamus Estate (Karanganyar) - Sukamangli Estate (Sukorejo, Kendal) - Jollong Estate (Pati) - Merbuh Estate (Boja, Kendal) - Balong Estate (Jepara)

Dan Divisi Tanaman Semusim terdiri : - Pabrik Gula Jatibarang (Tegal) - Pabrik Gula Pangka (Tegal) - Pabrik Gula Sumberharjo (Pemalang) - Pabrik Gula Sragi (Pekalongan) - Pabrik Gula Rendeng (Kudus) - Pabrik Gula Mojo (Sragen) - Pabrik Gula Tasikmadu (Karanganyar) - Pabrik Gula Gondang Baru (Klaten)

And Seasonal Crops Division consist of : - Jatibarang Sugar Mill (Tegal) - Pangka Sugar Mill (Tegal) - Sumberharjo Sugar Mill (Pemalang) - Sragi Sugar Mill (Pekalongan) - Rendeng Sugar Mill (Kudus) - Mojo Sugar Mill (Sragen) - Tasikmadu Sugar Mill (Karanganyar) - Gondang Baru Sugar Mill (Klaten)

Mulai tahun 2007 sesuai Surat Keputusan Direktur Utama No.PTPN.IX.O/SK/337/2007 tanggal 20 September 2007 ditetapkan struktur organisasi Wisata Agro yang merupakan unit operasional mandiri yang secara teknis operasional dan administrasi berada di bawah kebun/pabrik gula yang bersangkutan.

Starting from 2007 the Decree of the President Director No.PTPN.IX.O/SK/337/2007 dated on 20 September 2007 defined organizational structure Agrotourism which is independent unit that are technically operational and administrative concerned to those plantations/sugar mills unit

(1) Komisaris Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI No KEP-278/MBU/2010 tanggal 31 Desember 2010 dengan susunan sebagai berikut : Komisaris Utama : Ir. H. A.M. Hasan Sayuti, MP Komisaris : Irvan Eddyson, T.MBA : Prof Ir. Zaenal Bachruddin, PhD, MSc : Drs. Soebagdja, MM : Dwi Ary Purnomo, SE, MH : A.Z. Siregar, MSc, MSee

(1) The Board of Commissioners The Board of Commissioners of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) appointed by the Minister of State Owned Enterprisesof Republic of Indonesia No KEP-278/MBU/2010 dated 31 December 2010 with the following composition : President Commissioner ______________: Ir. H. A.M. Hasan Sayuti, MP Commissioner : Irvan Eddyson, T.MBA : Prof Ir. Zaenal Bachruddin, PhD, MSc : Drs. Soebagdja, MM : Dwi Ary Purnomo, SE, MH : A.Z. Siregar, MSc, MSee



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (2) Direksi Direksi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-135/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-39/MBU/2007 tanggal 4 April 2007, dengan susunan sebagai berikut : Direktur Utama : S. Hartoyo, SE Direktur Keuangan : Drs. H. A. Amien Mastur, MBA Direktur Produksi : Ir. H. Edi Herawan Sobiran Direktur SDM & Umum : Ir. H. Imam Nugroho Direktur Pemasaran & Renbang : Ir. H. Dwi Santosa Berdasarkan Surat Kementrian BUMN No.SK-94/MBU/2012 tertanggal 1 Maret 2012 mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero), susunan Dewan Direksi PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) per tanggal 1 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Adi Prasongko Direktur Keuangan : Natsir Tarigan Direktur Produksi : Slamet Purwadi Direktur SDM & Umum : Ishak Z. Soediredja Direktur Pemasaran & Renbang : Hanung Tri Hutomo


(2) The Board Of Director The Board of Director of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) appointed by the Minister of State Owned Enterprisesof Republic of Indonesia No. KEP-135/ MBU/2006 dated 27 December 2006 and the Decree of Minister of SOE No. Kep-39/MBU/2007 dated 4 April 2007, with the following compositin : President Director : S. Hartoyo, SE Finance Director : Drs. H. A. Amien Mastur, MBA Production Director : Ir. H. Edi Herawan Sobiran HR & GA Director : Ir. H. Imam Nugroho Direktur R & D Director : Ir. H. Dwi Santosa Based on virtue of the Ministry of SOE No.SK-94/ MBU/2012 dated 1 March 2012 concerning to Termination and Appointment of Members of the Board of Directors of the Company (Persero) PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero), The Board of Director of PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) since 1 March 2012 are as follow: President Director : Adi Prasongko Finance Director : Natsir Tarigan Production Director : Slamet Purwadi HR & GA Director : Ishak Z. Soediredja R & D Director : Hanung Tri Hutomo

Pembayaran honorarium kepada Direksi dan Komisaris sebagai related party, yaitu sebagai berikut :

Payment of honorarium to the Board of Directors and The Board of Commissioners as a related party, are as follows:

- Dewan Direksi - Dewan Komisaris

- The Board of Director Rp 3.470.976.000 - The Board of Commissioners Rp 1.388.390.400

Rp 3.470.976.000 Rp 1.388.390.400

Dalam mengelola perusahaan, Direksi dibantu oleh 13 Kepala Bagian/ Biro dan 1 Sekretaris Perusahaan di Kantor Direksi, 15 Administratur Kebun dan 8 Administratur Pabrik Gula. Struktur Organisasi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. PTPN.IX.0/SK/173/2008 tanggal 27 Juni 2008 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) mempunyai 2 Divisi yaitu Divisi Tanaman Tahunan dan Divisi Tanaman Semusim dengan menyempurnakan struktur organisasi sehubungan dengan adanya pembentukan bagian Perencanaan dan Pengembangan serta Komite Audit. Masing- masing Divisi dikepalai oleh seorang Kepala Divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi / Board of Director (BOD).

In managing the company, the Board of Directors is assisted by 13 Head / Bureau an 1 corporate secretary in Head office, 15 Estate's Administratur dan 8 Administratur of Sugar mills. Organizational structure in accordance with the Decree of the Board of Directors No. PTPN.IX.0/SK/173/2008 dated 27 June 2008 PT. PTPN IX (Persero) has 2 Divisions are Division Annual Crop and Plant Division One season with improvement of organizational structure in relation to the establishment of Planning dan Develpment Department as well as establishment of Audit Comittee. Each division headed by a Division Chief who is directly responsible to the Board of Directors.

Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 22.077 orang (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 sebanyak 29.859 orang (tidak diaudit).

On 31 December 2012 the Company had employees as of 22, 077 people (unaudited) and December 31, 2011 as many as 29,859 people (unaudited).


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Standar Akuntansi Keuangan yang penting telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dalam penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Financial Accounting Standards that have significant applied consistently by the Company in preparing the financial statements for the year ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: a.

Early application of PSAK to the IFRS Convergence Early application of PSAK Converge to IFRS is effective for financial statements with periods beginning on or after 1 January 2012 and applied retrospectively, according to the Decree the Board of Directors of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) No : PTPN.IX.0/SK/527/2012 dated 14 December 2012 conserning to Administration and Accounting Policy Guidlines of PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) which refers to the Guidelines of SOE-Plantation's Accounting based on IFRS.

b.

Basis of Preparation of Financial Statements Financial Statements for the year ended 31 December 2012 was prepared in accordance with Financial Accounting Standards applicable in Indonesia and the Guidelines of SOE-Plantation's Accounting based on IFRS published on the cooperation of all SOE-plantation with Indonesian Institute of Accountants (IAI). Company adopted PSAK No.1 (revised 2009), concerning to Financial Statements presentation that was issued by IAI. Accordance with PSAK No.1 (revised 2009) Financial Statement consists of : - Financial Position Statement - Comperehensif Income Statement - Changes in Equity Statement - Cash Flows Statement - Notes to The Financial Statement - Financial Position Statement In Early Comparative Period For comparative purposes in accordance with PSAK No.1 (revised 2009) financial statements for financial year 2011 and the statement of financial position as at 1 January 2011 has been restated. The financial statements are prepared under the historical cost except those related to the revaluation of fixed assets accordance with government regulations and financial instruments such as securities held for trading and available-for-sale and derivative instruments. The financial statements are prepared on accrual basis, except for the statements of cash flows.

a. Penerapan Awal PSAK yang Konvergen dengan IFRS Penerapan Awal PSAK yang Konvergen dengan IFRS berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dan diterapkan secara retrospektif, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Nomor : PTPN.IX.0/SK/527/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Administrasi dan Kebijakan Akuntansi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang mengacu pada Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan berbasis IFRS. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS yang diterbitkan atas kerjasama seluruh BUMN Perkebunan dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Perusahaan menerapkan PSAK No. 1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh IAI. Sesuai PSAK No. 1 (revisi 2009) Laporan Keuangan terdiri dari : - Laporan Posisi Keuangan - Laporan Laba Rugi Komprehensif - Laporan Perubahan Ekuitas - Laporan Arus Kas - Catatan atas Laporan keuangan - Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif Untuk keperluan komparatif sesuai PSAK No. 1 (revisi 2009) laporan keuangan tahun buku 2011 dan laporan posisi keuangan per 1 Januari 2011 telah disajikan kembali. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali atas aset tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah dan instrumen keuangan tertentu seperti efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual serta instrumen derivatif. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, Kas dan Setara kas meliputi Kas, Bank dan Deposito (investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dibatasi penggunaannya).

Statements of cash flows prepared using the direct method with the clustering of cash flows into operating, Investment and funding. To purposes flow statement cash, Cash and Cash equivalents consist of Cash, Bank and Deposit (investments with original maturities of three months or less from the date of placement and unrestricted)

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, dibutuhkan estimasi arus kas dan asumsi yang mempengaruhi: - Nilai aset dan liabilitas dilaporkan serta pengungkapan atas aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan. - Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

In the preparation of financial statements in accordance with accounting standards applicable in Indonesia, required cash flow estimates and assumptions that affecting of: - Reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and contingent liabilities on the date of the financial statements. - Amounts of revenues and expenses during the reporting period.

Walaupun estimasi arus kas ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan dalam Rupiah penuh.

Although the estimated cash flows are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. All figures in the financial statements, unless otherwise stated, are rounded to the full amount.

c. Mata Uang Pelaporan dan Penjabaran Mata Uang Asing i. Mata Uang Pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional perusahaan.

c. Reporting Currency and Foreign Currency Translation i. Reporting Currency The financial statements are translated into Rupiah, which is the functional currency of the company.

ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset moneter dan liabilitas dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs spot pada tanggal tersebut.


Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas dalam mata uang asing diakui pada laporan laba-rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada ekuitas karena memenuhi kualifikasi/ kriteria sebagai lindung nilai arus kas (hedging). Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.


ii. Transactions and balances in foreign currencies Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the spot rate on that date. Gains and losses arising from transactions denominated in foreign currencies dan dari penjabaran aset moneter and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the income statement, except when deferred in equity as qualifying/criteria as cash flow hedges. Foreign currency translation differences on debt securities and other financial assets are measured at fair value are recorded as part of the foreign exchange gains and losses.

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT d. Aset dan liabilitas keuangan Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011) aset keuangan, diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi.

d. Assets and financial liabilities In accordance with PSAK No.55 (Revised 2011) Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit and loss, loans and receivables, Financial assets held to maturity and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition and, if possible and necessary to evaluate the designation of such assets at the end of each financial period. Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost and liabilities that are measured at fair value through profit and loss.

Pengakuan dan pengukuran Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan maksud Manajemen serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.

Recognition and measurement Classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and intent of management as well as the characteristics of the financial instruments. All financial instruments are measured at initial recognition at fair value. Measurement of financial assets and financial liabilities after initial recognition depends on the classification of financial assets and financial liabilities. All financial assets and financial liabilities are initially recognized on the settlement date. Financial instruments measured at fair value through profit or loss is determined by management as fair value through profit and loss on initial recognition as financial assets held for trading. Gains or unrealized losses due to changes in fair value of financial instruments are recognized in the income statement as "The increase/decrease in fair value of financial assets". Financial liabilities at fair value through the income statement consists of two sub-categories, financial liabilities are classified as held for trading and financial liabilities at initial recognition has been established by the Company to be measured at fair value through profit and loss statement. Financial liabilities are classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near future or if a specific portfolio of financial instruments that are managed together and there is evidence of a pattern of short term profit taking.

Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diakui pada tanggal penyelesaiannya. Instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba-rugi adalah yang ditetapkan oleh manajemen sebagai nilai wajar melalui laporan laba-rugi pada awal pengakuan serta aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui pada laporan laba-rugi sebagai "Kenaikan/penurunan nilai wajar aset keuangan". Liabilitas keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba-rugi terdiri dari dua sub-kategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek.





Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur dari nilai wajar melalui laporan laba-rugi dicatat melalui laporan laba-rugi sebagai "keuntungan/kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan". Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value of liability classified as traded and are measured at fair value through profit and loss are recorded through the income statement as "gains/losses from changes in fair value of financial instruments". Financial liabilities measured at amortized cost is other than financial liabilities or not measured at fair value through profit and loss statement.

Penghentian Pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan secara material kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a). Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.

Derecognition Company derecognition of financial assets, when and in case, contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the financial assets or bear the liability to pay the received cash flows in full without material delay to a third party basis under the pass through arrangement; and (a). The Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Financial liabilities are derecognized when the liability is discharged or canceled or expires.

Saling Hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan di neraca jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat maksud untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Offsetting Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet when, and in case, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya there are currently enforceable legal right to offset the amount of both and there is a view to be completed on a net basis, or to realize the asset and settle the asset and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi (kutipan) di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.

Fair Value Fair value is value which used for exchanging an asset or a for resolve the an liability between parties-parties who understand and eager to make an transaction basis reasonable (arm's length transaction). The fair value of a financial asset or liability can be measured by using quotations in an active market, videlicet if the quoted price is available at all times and can be obtained on a regular basis and those prices reflect actual market transactions and routine in an arm's-length transaction. In the absence of an active market for an asset or a financial liability, the Company determines fair value by using valuation techniques as appropriate. The valuation techniques include the use of recent market transactions are conducted properly by willing parties understand, and where available, use of discounted cash flow analysis and the current fair value of another instrument that is substantially the same.


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Perusahaan Sebagai Avalist Program KKP-E dan Dana Sinergi PKBL Sesuai dengan Perjanjian antara petani dengan pihak Bank dan Pabrik Gula/PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tentang Program Kredit Ketahanan Pangan & Energi dan Perjanjian Nomor: B.631-DIR/PRG/07/2012; Nomor: PTPN.IX.0/KONTR/025/2012.SL tanggal 20 Juli 2012 tentang Pinjaman Program Kemitraan Kepada Petani/ Kelompok Petani Untuk Budidaya Tanaman Tebu Masa Tanam 2012/2013 antara PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dalam hal ini PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) bertindak selaku Avalist untuk kedua program

e. Penurunan Nilai Piutang dan Aset Keuangan Lainnya Sejak diterapkannya PSAK No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK No. 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan: Penyajian dan PSAK No. 60 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan: Pengungkapan, efektif per 1 Januari 2012, Perusahaan setiap bulan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. Piutang yang diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas piutang dapat diestimasi secara handal. Perusahaan menentukan tingkat signifikansi piutang yang akan dievaluasi secara individual. Dalam hal tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai piutang yang dievaluasi secara individual, maka piutang tersebut harus dimasukkan ke dalam kategori piutang yang akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Evaluasi secara individual didasarkan pada estimasi jumlah kerugian piutang dan estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali. Perusahaan telah menetapkan tingkat signifikansi piutang yang dievaluasi secara individu meliputi piutang usaha/ piutang penjualan. Piutang yang dievaluasi secara kolektif meliputi piutang/ pinjaman yang diberikan kepada petani/kelompok petani tebu rakyat. Indikator untuk menentukan adanya bukti objektif penurunan nilai untuk piutang yang dievaluasi secara individu meliputi prospek usaha, kinerja debitur dan kemampuan membayar sedangkan untuk piutang yang dievaluasi secara kolektif berdasarkan kemampuan membayar dari petani/kelompok petani.

The company as avalist in Program KKP-E and synergy of Parnership and Community Development Fund In accordance with the Agreement between the Bank and the farmers with Sugar mill/PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) concerning to Credit Program for Food Security & Energy and agreement Nomor: B.631-DIR/PRG/07/2012; Nomor: PTPN.IX.0/KONTR/025/2012.SL date 20 July 2012 concerning to Partnership Program Loan To Farmers / Farmers Group for Sugarcane Cultivation in Planting period of 2012/2013 between PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) and PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, in this case PT. PTPN IX (Persero) acted as Avalist for both programs a. Impairment of Receivables and Other Financial Assets Since the adoption of PSAK No.55 (revised 2011) Financial Instruments: Recognition and Measurement, PSAK No. 50 (Revised 2010) Financial Instrument: Statement and PSAK No. 60 (Revised 2010) Financial Instrument : Disclosure, effective as of 1 January 2012, Every month the company assesses whether there is objective evidence that a receivable is impaired. Receivable is impaired and impairment losses have occurred when, and in case, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (events that cause impairment), the impact on the estimated future cash flows of the receivables can be reliably estimated. The Company determines the significance level of receivables that will be evaluated on an individual basis. In the absence of objective evidence of impairment of receivables that are evaluated individually, then the receivable accounts should be put into the category of receivables that are evaluated collectively for impairment. Individual evaluations are based on the estimated amount of losses on accounts receivable and estimated recoverable amount.

The Company has set a significance level of receivables that are evaluated individually include accounts receivable / accounts receivable sales. Receivables that are collectively evaluated include receivables/loans given to farmers / farmer groups sugarcane. Indicator to determine the existence of objective evidence of impairment for receivables that are evaluated individually includes business prospects, performance and the ability of the debtor to pay, while receivables collectively evaluated based on ability to pay of farmers/farmer groups..





Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian piutang di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).

If there is objective evidence that impairment has occurred, amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that are expected but not yet occurred).

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset keuangan tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Penyisihan penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default pada masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi saat ini. Perusahaan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method atau migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Perusahaan. Aset keuangan tersebut dihapusbuku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapusbuku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

For financial assets carried at amortized cost, Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant Assessment conducted on significant financial assets that have objective evidence of impairment. Significant financial assets not included in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed. If the Company determines there is no objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually assessed, maka Perusahaan memasukkan aset keuangan tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis the Company include the financial asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed for impairment collectively. Provision for impairment on an individual basis is calculated using the discounted cash flow method. While the provision for collective impairment losses is calculated using the statistical method of historical data in the form of probability of default in the past, payback time and the Loss Given Default which further readjusted in the form of considerations related to management of current economic conditions. The company uses statistical model analysis methods, the company uses statistical model analysis methods, that are roll rates analysis method or migration analysis method for the assessment of impairment of financial assets collectively. Financial assets and related allowance are written off if there is no realistic chance for payback in the future and all collateral has been realized or has been taken over by the Company. Financial assets are written off to the journaling behind the allowance for impairment losses. Financial assets can be written off after all the necessary procedures have been performed and the amount of the loss has been determined. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss previously recognized is reversed, dby adjusting the reserves account. The amount of the impairment reversal is recognized in profit (loss) statement.


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Penerimaan kembali atas piutang/pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas piutang/pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Recoveries on receivables/loans written off, in the current period is credited by adjusting the allowance account. Recoveries on receivables/loans written off in previous periods recorded as non-interest operating income.

f. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale/AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian

f. Financial Asset Available For Sale/AFS) AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in the previous three categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized. At the time, cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified to profit or loss as an adjustment

Jika Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS, maka : - Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penerapan nilai wajar bilamana memungkinkan menggunakan mark to model, dengan mendapatkan Rencana Jangka Panjang investee, dan diperhitungkan dengan metode tingkat rata-rata arus kas masuk bersih selama 3-5 tahun kedepan yang didiskonto dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate).

When the Company has the following investments classified as AFS, then: - Stock investments whose fair value is not available with equity ownership is less than 20%, and other long-term investments are stated at acquisition cost. Application of fair value whenever possible using the mark-to-model, to get Long-Term Plan of the investee, and calculated by the method of the average level of net cash inflows over the next 3-5 years are discounted at the effective interest rate method.

- Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS, dicatat sebesar nilai wajarnya.

- Investments in equity shares that have readily determinable fair value of equity ownership is less than 20% and are classified as AFS, recorded at fair value.

Pada tanggal 31 Desember 2012 Aset Keuangan yang dikategorikan sebagai Tersedia untuk Dijual (AFS) adalah Investasi pada Entitas Asosiasi yaitu Indoham G.m.b.H., PT.Riset Perkebunan Nusantara (RPN), PT.Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN).

At 31 December 2012 Financial assets are classified as available for sale (AFS) is Investments in Associates such as Indoham G.m.b.H., PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN), PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN).





g. Persediaan Sesuai dengan PSAK No.14 Persediaan diakui pada saat perolehan sebesar biaya perolehan sedangkan pengukuran dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya persediaan hasil jadi terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan untuk Tanaman Menghasilkan (seperti biaya pemupukan, biaya pemeliharaan dan biaya panen), dan biaya pengolahan (termasuk biaya olah lanjut) serta biaya umum (biaya tidak langsung) yang timbul di kebun dan pabrik. Keseluruhan biaya tersebut diperhitungkan dengan nilai persediaan pada awal periode dengan menggunakan metode rata- rata tertimbang (weighted average) untuk menentukan harga perolehan persediaan hasil jadi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan. Nilai persediaan non-hasil jadi dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average). Sedangkan penyisihan atas persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal neraca. Penurunan nilai Persediaan akibat nilai realisasi bersih lebih rendah daripada biaya perolehan diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.

g. Inventory In accordance with SFAS No.. 14 Inventories recognized on acquisition at cost while the measurements are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost of the finished product inventories comprises all costs incurred for crops to produce (such as fertilizer costs, maintenance costs and the cost of harvesting), and processing costs (including if further processing cost) and general expenses (indirect expenses) that occur in estates and mills. The overall cost is calculated by the value of inventory at the beginning of the period using the weighted average method to determine the price of the inventories of the finished product. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less by the estimated costs of completion and selling expenses. Non-inventory values so calculated results using the weighted average method. While the provision for obsolete inventories determined based on the review of the state of inventories at the balance sheet date. Inventory impairment due to net realizable value is lower than the cost of acquisition is recognized as a loss in the current period.

h. Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, yaitu biaya perolehan dari penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Jika terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Sesuai dengan standar akuntansi keuangan, maka laporan keuangan perusahaan- perusahaan asosiasi tidak disajikan dalam laporan keuangan ini. Atas dasar metode yang diterapkan tersebut, biaya perolehan investasi ditambahkan (dikurangi) dengan bagian perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan kurang dividen tunai yang diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya akan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

h. Investments in Associates Entity Iinvestment in form of shares which the Company has ownership interest of at least 20%, but not more than 50% are accounted for using the equity method, the acquisition cost of the investment is added or reduced by the Company's net earnings or losses of associated companies from the date of acquisition and reduced by dividends. In the event of permanent impairment, the carrying amount is reduced to recognize the decline is determined for each investment individually and the loss was charged to the income statement for current the year. In accordance with accounting standards, the financial statements of associated companies are not presented in these financial statements. On the basis of the methods applied, cost of investment is added (reduced) by the company part of the profits / (losses) of associated companies from the date of acquisition less cash dividends received. If there is a permanent impairment, the carrying amount is reduced to recognize the decline is determined for each investment individually and losses are charged to the income statement for the current year.


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT i. Aset Tetap dan Penyusutannya Perusahaan memilih model biaya untuk pengukuran aset tetap. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK 25 Atas Tanah. Revisi PSAK No.16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No.47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan SAK/ISAK revisi ini berdampak terhadap kenaikan nilai aset tetap - tanah. Aset tetap kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, keuntungan dan kerugian dari penghentian aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya renovasi yang besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila terdapat kemungkinan Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi yang besar tersebut akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang terkait.

i. Fixed Assets and Its Depreciation The Company has chosen the cost model for the measurement of fixed assets. Effective on 1 January 2012, The Company has adopted PSAK No.16 (Revised 2011), “Fixed Asset” and ISAK 25 for land. Revision of PSAK No.16 is the accounting of land and revoke PSAK No.47, “Land Accounting”. Application of IFRSs / IFAS revised impact on the increase in value of fixed assets-land. Fixed assets except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. All costs of maintenance and repairs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss in current event. When assets are retired and sold, the cost and accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, gains and losses on the retirement of fixed assets are recognized in the statement of comprehensive income. The cost of repairs and maintenance are charged to the statement of comprehensive income for the year in which these costs occur. Large renovation costs are recorded as part of the carrying value of the assets when it is probable the Company will obtain the future economic benefits of the asset exceeds the standards of performance that was previously thought. The large renovations that will be depreciated over the remaining useful lives of the related assets.

Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan/ sesuai dengan prosentase penyelesaian pekerjaan per tanggal neraca.

Construction In Progress Construction in progress represents assets that are still under construction and not yet ready for use, and intended to be used in business operations. These assets are carried at cost has been incurred/according to the percentage of completion of the work per the balance sheet date.

Aset Tidak Produktif Penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset tetap mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-02/ MBU/2010, tentang Tatacara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap BUMN. Aset tetap yang diusulkan untuk dihapusbukukan yang selanjutnya telah mendapat persetujuan Direksi dan diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan persetujuan penghapusan oleh pemegang saham, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tidak produktif tersebut direklasifikasi ke aset tidak produktif dalam kelompok aset lain-lain.

Non Productive Assets Write-off of fixed assets and alienation following the conditions set out in the Regulation of the SOE Minister No. PER-02/MBU/2010, conrcerning to Write-offs and alienation of SOE's Asset. Fixed assets that written off are proposed for Board of Director's approval and proposed to the Board of Commissioners to request approval of the write-offs the asset by shareholders, the cost and accumulated depreciation are non productive assets reclassified into a group of other assets.



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Akumulasi penurunan nilai aset tidak produktif dibentuk sebagai penerapan atas akuntansi penurunan nilai. Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan aset tetap usulan penghapusan ini, diakui sebagai pendapatan lain-lain (keuntungan penjualan aset tetap).

Accumulation of non productive assets impairment was formed as the application of impairment accounting. Income earned from the sale of fixed assets to be proposed to in this write-off, recognized as other income (gain on sale of fixed assets).

Penyusutan dan Umur Manfaat Aset Tetap Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Umur ekonomis aset tetap tahun 2011 telah disesuaikan berdasarkan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan berbasis IFRS yang penerapannya telah diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2011. Penyusutan dihitung menurut taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan rincian sebagai berikut:

Depreciation and Useful Lives of Fixed Asset Fixed assets in the financial statements are stated at cost less accumulated depreciation and impairment. Economic life of fixed assets in 2011 was adjusted on SOEPlantation Accounting Guidelines based on IFRS that was implemented since 1 January 2011. Depreciation is calculated based on the estimated useful lives of the assets using the straight-line method, the detail are as follows

Jenis Aset Type of Asset


Bangunan Perusahaan | Company’s Buiding Permanen | Permanent Semi Permanen | Semi Permanent Kerangka Kayu | Wooden Structure Bangunan Rumah Dinas | Official Houses Permanen | Permanent Semi Permanen |Semi Permanent Kerangka Kayu | Wooden Structure Jalan, Jembatan dan Saluran Air | Road, Bridge and Irrigation Jalan, Jembatan dan Saluran Air | Road, Bridge and Irrigation Permanen | Permanent Semi Permanen | Semi Permanent Mesin dan Instalasi Pabrik *) | Machinery and Factory’s Instalation*) Berat | Heavy Ringan | Light Alat Pengangkutan | Vehicle Alat Pertanian | Agricultural Equipments Inventaris Kecil | Small Inbetories

*) Penyusutan Mesin dan Instalasi Pabrik dilakukan dengan pendekatan komponenisasi dan disusutkan secara sistematis selama masa manfaatnya dengan dasar per kelompok umur manfaatnya. Komponen aset tetap yang jumlahnya signifikan dan umur manfaat berbeda dengan komponen lainnya disusutkan secara terpisah (komponenisasi).


Umur Ekonomis/Tahun Ekonomic Lives / Year 2012 2011

Tarif Penyusutan (%) Depreciation Fare (%) 2012 2011

20 10 5

20 10 5

5 10 20

5 10 20

20 10 5

20 10 5

5 10 20

5 10 20

16 5

16 5

6,25 20

6,25 20

20 8 5 5 5

20 8 5 5 5

5 12,5 20 20 20

5 12,5 20 20 20

*) Depreciation of Machinery and Factory's Installation is done with componentization approach and systematically depreciated over their useful life on the basis of per age group benefits. Components of fixed assets and a significant number of different useful life of other components are depreciated separately (componentization).

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Evaluasi Masa Manfaat Aset dan Nilai Sisa Selanjutnya, masa manfaat aset dan nilai sisa (residual value) dievaluasi dan disesuaikan, minimum pada setiap akhir tahun buku pada tanggal neraca. Reviu atas nilai residu (sisa) dan umur manfaat aset tetap yang dimiliki perusahaan akan dilaksanakan dalam tahun buku berikut, pengaruh potensial tidak material terhadap nilai aset secara keseluruhan.

Evaluation of Asset Useful Life and Residual Value Hereinafter, useful lives of the assets and residual value evaluated and adjusted, minimum at the end of each fiscal year on the balance sheet date. Reviews the residual value anduseful lives of fixed assets owned by the company will be conducted in the following financial year, potential impact is not material to the overall asset value.

j. Tanaman Perkebunan Aset Tanaman Perkebunan disajikan sebagai Aset Tidak Lancar, terdiri dari :

j. Plantation crops Plantation Crops assets are presented as non-current assets, consisting of:

Tanaman Semusim Aset tanaman semusim adalah aset tanaman perkebunan semusim yang belum menghasilkan (aset pembibitan). Aset tanaman semusim yang diakui sebagai aset tanaman adalah bibit untuk tanaman yang akan datang. Perusahaan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran setelah pengakuan awal. Biaya penyisipan/sulaman suatu aset tanaman dalam areal pembibitan diakui sebagai penambah jumlah tercatat aset tanaman semusim. Biaya Penyisipan/sulaman suatu aset tanaman dalam areal kebun diakui sebagai beban periode terjadinya. Penyusutan aset tanaman semusim dimulai ketika bibit ditanam menjadi tanaman siap panen. Jumlah penyusutan adalah sebesar jumlah yang dapat disusutkan dengan metode garis lurus tanpa dikurangi nilai residu. Entitas melakukan review atas umur manfaat dan metode penyusutan aset tanaman semusim secara periodik. Apabila ada perubahan, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif. Pada setiap tanggal laporan keuangan harus dilakukan review atas adanya indikasi penurunan nilai aset tanaman semusim. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tanaman semusim, maka entitas harus menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Penghentian pengakuan aset tanaman semusim dilakukan saat aset tanaman semusim diganti atau dimusnahkan, dijual, atau dengan cara lainnya.

Seasonal Crops Assets of Seasonal crops are seasonal estate's assets which have not been produced (assets of nursery). The seasonal assets are recognized as assets of the plant is to plant seeds that will come. The company uses the cost model as its accounting policy for measurement after initial recognition. Insertion cost of a plant asset in the nursery area is recognized as an increase to the carrying amount of seasonal crops. Insertion of an asset cost plants in the setate area is recognized as an expense in the period incurred. Depreciation of an asset begins when seed crops are planted to crops ready for harvest. Depreciation amount is equal to the amount that can be depreciated using the straight-line method with no residual value reduced. Entity reviews the useful lives and depreciation methods of seasonal crops assets periodically. If there are changes, then those changes apply prospectively. At each date of the financial statements should conduct a review of the asset impairment crops. If there is indication of impairment in the value of seasonal crops assets, then the entity shall estimate the recoverable amount of the asset. Derecognition of the seasonal crops asset when the it is replaced or destroyed, sold, or in any other way.





Tanaman Tahunan Tanaman tahunan dapat dibedakan menjadi Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM).

Perennial Crops Annual plants can be divided into Immature plants (TBM) and Mature Plant (TM).

biaya perolehan, yang terdiri dari : - Biaya langsung, seperti biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan atas TBM; - Biaya kapitalisasi biaya bunga pinjaman dan kerugian selisih kurs pinjaman dalam mata uang asing selama masa TBM.

! - Current cost, suc as nursery cost, land preparation, planting, fertilizing, and mataining for mature plants; - Cost capitalization of interest loan and losses on foreign exchange loans in foreign currencies during the TBM.

Sejak tahun 2009 sesuai dengan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan yang penerapannya telah diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2009 berdasarkan Surat Perintah dari Menteri Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Nomor :S-206/D4.MBU/2008 tanggal 7 Oktober 2008, beban administrasi dan umum Kantor Pusat dan Unit Usaha Kebun tidak dialokasikan ke dalam aset tanaman, tetapi langsung dibebankan pada periode terjadinya.

Since the year 2009 in accordance with Accounting Guideline SOE-plantation that the application has been in effect since 1 January 2009 According to an warrant of the SOE Minister No.:S-206/D4.MBU/2008 dated 7 October 2008, General and administrative expenses of Headq Office and Plantation Business Unit assets not allocated to the crops asset but immediately charged in the current period.

tidak lancar, TBM akan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah berproduksi. Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen; - Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang mencapai 45 cm yang diukur pada ketinggian 1 meter dari pertautan okulasi. - Tanaman kopi dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila memasuki tahun tanam keempat. - Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila memasuki tahun tanam keempat.

# TBM will be reclassified into crop yield when plants are considered already in production. Jperiod of time determined by the plant can produce vegetative growth and is based on management estimates - Rubber plants expressed as plant yield when 60% of the total trees per block already be tapped and has the size to 45 cm girth were measured at a height of 1 meter from the linkage grafting. - Coffee plants expressed as plant yield when entering the fourth year of planting. - Plants are expressed as crop yield when entering the fourth year of planting.

Umur ekonomis aset tetap pada tahun 2009 telah disesuaikan berdasarkan Pedoman Akuntansi BUMN perkebunan yang penerapannya telah diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2009 berdasarkan Surat Perintah dari Menteri Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia) Nomor :S-206/D4.MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut :

Economics life of fixed assets in 2009 was adjusted by Accounting Guideline of SOE-Plantation whose application has been in effect since 1 January 2009 based on a search warrant letter from the Minister of SOE No.:S-206/ D4.MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008. Depreciation is calculated based on the estimated useful lives of the assets using the straight-line method as follows:


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Umur Ekonomis Ekonomic Live (Tahun | Year)

Tarif Penyusutan Depreciation Fare (%)

Tanaman Karet | Rubber Crops

25

4

Tanaman Kopi | Coffe Crops

40

2,5

Tanaman T e h | Tea Crops

50

2

Jenis Aset Type of Asset

Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Usaha Aset tetap yang tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan usaha, akan diklasifikasikan ke dalam akun aset non produktif dalam kelompok aset lain-lain dan disajikan sebesar nilai realisasi bersih (net realizable

Fixed Assets are Not Used In Operations Fixed assets can not be used in operations activities, shall be classified into account non-productive assets in the group of other assets and stated at net realizable value

k. Aset Tidak berwujud Beban pengurusan perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud. Beban tersebut diamortisasi selama, mana yang lebih pendek antara umur legal atau umur ekonomi tanah. Jika beban pengurusan perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah tidak material, maka dibebankan pada periode berjalan. Aset tidak berwujud dicatat pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi sebesar jumlah alokasi yang sistematis, sedangkan dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi tapi diuji penurunan nilainya secara periodik.

k. Intangible Assets Extension or renewal of the maintenance burden of land rights are recognized as intangible assets. These expenses are amortized as long as, whichever is the shorter of the economic life of legal age or land. If the load the maintenance of extension or renewal of landright is not material, then charged to the current period. Intangible assets are stated at its acquisition cost that reduced in accumulated amortization and accumulated impairment losses. Intangible assets with finite useful lives are amortized on a systematic allocation amount, whereas with an indefinite useful life are not amortized but tested for impairment on a periodically.

l. Beban Tangguhan Beban tangguhan atas aset tidak berwujud merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pengurusan perpanjangan legalitas Hak Guna Usaha dikapitalisasi dan kemudian diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya menggunakan metode garis lurus dengan klasifikasi sebagai berikut:

l. Deferred Cost Deferred expense on intangible assets represent costs incurred to finance the maintenance of legality extension of business rights capitalized and then amortized over the useful life using the straight-line method with the following classifications:

Beban Tangguhan Deferred Cost

Taksiran Masa Manfaat (Tahun) Estimation of Useful Live (Year)

- Hak Guna Usaha (HGU) | Business Rights

25

- Hak Guna Bangunan (HGB) | Land Right

20

161 m. Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian atau penurunan nilai.

m. Prepaid Expense and Other Assets Comprised of assets that are not material that can not be classified in the previous items. Included in other assets are prepaid expenses. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, Other assets are stated at noted value, the acquisition cost reduced with accumulated amortization, and the allowance for impairment losses or decline in value.

ANNUAL REPORT 2012


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat perusahaan telah secara signifikan memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis), beban tahunan dialokasikan menjadi beban bulanan secara proporsional berdasarkan metode garis lurus atau taksiran terbaik (best estimate). Penjualan dari penjualan ekspor adalah merupakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sebelum dikurangi retur, pajak ekspor dan pajak pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point).


n. Income and Expense Recognition Revenue from sale of goods is recognized when the company has significantly moved the risks and benefits of ownership of the goods to the buyer. Interest income are recognized when incurred (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis), annual expenses are allocated proportionately to the monthly expense by the straight-line method or the best estimate. Sales of export sales is income is earned from product sales before deducting returns, export tax and value added tax. Income of domestic sales is recognized upon delivery of goods to customers, while income of export sales is recognized when goods are shipped (FOB Shipping Point).

o. Beban Estimasi Manfaat Karyawan Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari :

o. Employee Benefits Expense Estimates Companies implement employee benefit program consisting of:

Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit) untuk seluruh karyawan tetap. Dalam program ini, manfaat pensiun yang akan dibayarkan dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. Program manfaat pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-554/KM.17/1997 tanggal 29 Oktober 1997 tentang “Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Perkebunan”, sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Dapenbun Nomor XP-SURKP/07.02 tanggal 30 Maret 2007 tentang “Perubahan Penghasilan Dasar Pensiun dan Kenaikan Manfaat Pensiun” dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-193/KM.10/2007 tanggal 2 Oktober 2007 serta diundangkan dalam Berita Negara RI Nomor 43 tahun 2007 dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 88 tanggal 2 Nopember 2007, sesuai dengan ketentuan pasal 7 Ayat (2) Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang “Dana Pensiun dan Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Pendiri Dana Pensiun Perkebunan”.

Pension Fund The Company has a Defined Benefit Pension program for all permanent employees. this program include, benefits to be paid is calculated based on final salary and length of service of the employees. Pension benefit program is administered by Dana pensiun Perkebunan (Dapenbun) refers to the Decree of the Finance Minister of the Republic of Indonesia No.Kep-554/ KM.17/1997 dated 29 October 1997 concerning to "Ratification of the Regulations of the Pension Fund Dana Pensiun Perkebunan", as amended by Regulation of Dapenbun No. XP-SURKP/07.02 dated 30 March 2007 concerning to "Changes in Basic Retirement Income and Retirement Benefit Increase" and Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.KEP-193/KM.10/2007 dated 2 October 2007 and promulgated in the State Gazette No. 43 of 2007 and the State Gazette No. 88 dated 2 November 2007, accordance with the provisions of Article 7, Paragraph (2) of Law No.11 Year 1992 on “Pensions and Decisions of The Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) founder of Dana Pensiun Perkebunan”.

Program Manfaat Karyawan Lainnya Perusahaan membukukan Program Manfaat Karyawan yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan asumsi aktuaria jangka panjang.

Other Benefits Program for Employee Employee Benefit Program of the company is set in the Labour Law.13 year 2003. Employee benefit liabilities are estimated using the Projected Unit Credit method is based on the longterm actuarial assumptions.


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Aplikasi PSAK 24 (Revisi 2011) mengatur akuntansi dan pengungkapan estimasi imbalan kerja karyawan yang mengharuskan perusahaan untuk mengakui kewajiban diestimasi jika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan masa depan untuk seterusnya diperlakukan sebagai beban perusahaan jika menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dan diberikan oleh karyawan yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Application of PSAK No.24 (revised 2011) establishes the accounting and disclosure for employee benefits estimation which requires companies to recognize estimated liability if an employee has rendered service to the Company and are entitled to employee benefits to be paid to the future so if the company is treated as expense resulting economic benefit and the employees who are entitled to employee benefits.

Pada dasarnya imbalan kerja karyawan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis estimasi imbalan kerja meliputi : estimasi imbalan kerja jangka pendek, estimasi imbalan pasca kerja, dan estimasi imbalan kerja jangka panjang. Perhitungan estimasi imbalan pasca kerja dan estimasi imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh jasa konsultan aktuaris yang ditunjuk dan ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Basically employee benefits are classified into three (3) types of estimates include:estimates of short-term employee benefits, post-employment benefit estimation, and the estimation of long-term employee benefits. Calculation of the estimated post-employment benefits and the estimated long-term employee benefits consulting services performed by an actuary are appointed and confirmed by the company in accordance with applicable regulations.

Liabilitas Estimasi Imbalan Kerja Jangka Pendek Liabilitas dan beban atas estimasi imbalan kerja jangka pendek diakui dan dibukukan pada saat terUtang pada karyawan, dimana karyawan/pegawai telah memberikan jasanya kepada entitas dalam suatu periode. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek meliputi : upah; gaji dan iuran jaminan sosial, Utang bagi laba dan Utang bonus, Utang tantiem dan Utang dana pensiun.

Estimated Liabilities Short-Term Employee Benefits Liability and expense for the estimated short-term employee benefits are recognized and recorded when payable to the employee, where the employee/employee has rendered service to an entity during a period. Shortterm employee benefit liabilities include: wages; salaries and social security contributions, debts for profit and bonuses, tantiem and retirement funds.

Liabilitas Estimasi Imbalan Pasca Kerja dan Imbalan Jangka Panjang Lainnya Perusahaan memiliki kebijakan untuk memberikan estimasi imbalan pasca kerja dan estimasi imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada para karyawan. Estimasi imbalan pasca kerja dilaksanakan oleh Perusahaan melalui skema program dana pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Estimated Liabilities Post-Employment Benefits and Other Long Term Benefits The company has a policy to provide estimates of postemployment benefits and the estimated long-term employee benefits to its employees. Estimates of post-employment benefit schemes implemented by the Company through its defined benefit pension plans through the Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah manfaat pensiun, yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, setelah memperhitungkan faktor usia, masa kerja dan jenjang kepangkatan (golongan) dan nilai kompensasi.

Defined Benefit Pension Fund is a pension plan that defines an amount of pension benefits, that an employee will receive on retirement, after taking account of age, years of service and ranks and compensation.





Pembayaran kontribusi (iuran dana pensiun) kepada Dana Pensiun Perkebunan dibiayai oleh karyawan (Peserta) dan Perusahaan (Pemberi Kerja). Iuran Dana Pensiun (IDP) beban peserta ditetapkan melalui Peraturan Dana Pensiun Perkebunan sebesar 6% dari Penghasilan Dana Pensiun, dipungut dari penghasilan/gaji karyawan yang bersangkutan. IDP beban pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria sesuai dengan kebutuhan dana bagi pembiayaan Program Pensiun setelah dikurangi IDP beban peserta. Perhitungan aktuaria dilakukan secara berkala, sekurangkurangnya sekali dalam tiga tahun.

Payment of contributions (pension contributions) in Dana Pensiun perkebunan financed by employee (participant) and the company (Employer). Contribution Pension Fund (IDP) participant burden established by the dana Pensiun Perkebunan Regulatory of 6% of the Retirement Income Fund, levied on income/salary employees. IDP burden employers determined based on actuarial calculations in accordance with the for pension program financing that after reduced IDP participants expenses. Actuarial calculations performed regularly, at least once in three years.

Liabilitas estimasian imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit (PUC). Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang rupiah yang dengannya manfaat tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban manfaat pensiun yang bersangkutan.

Estimasian pension liability is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date which reduced the fair value of program assets and adjustments to the correction (loss or gain) and the actuarial past service cost not yet recognized. Defined benefit liabilities are calculated by independent actuaries using the projected unit credit (PUC). Present value of defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash flows that will come with the use of long-term bond interest rates are high quality in rupiah currency by which the benefits will be paid and that have terms to maturity equal to the pension benefit obligation is concerned.

Koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustment) dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi koridor (10% dari nilai wajar aset pogram dan 10% dari kewajiban manfaat pasti) dibebankan atau dikreditkan (diamortisasi) ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Correction (loss or gain) arising from actuarial differences between actuarial assumptions and reality (experience adjustments) and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor (10% of the fair value of assets pogram and 10% of the defined benefit obligation) is charged or credited (amortized) to the income statement over the average expected remaining working lives of the employees.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu (periode vesting). Pada kondisi tersebut, biaya jasa lalu dibebankan sepanjang rata-rata sisa masa kerja dengan metode amortisasi garis lurus.

Current service costs are recognized as an expense in the current year. Past service cost is charged to the income statement, unless the changes to the program with benefits that depend on the particular working period (vesting period). In these conditions, past service cost is charged along the expected average remaining working lives of the straight-line method of amortization. Other employee benefits include severance program, health care program and other long-term benefits program(jubilaris, sabbatical money and allowance for those who had pass away).

Imbalan kerja lain meliputi program pesangon, program jaminan pemeliharaan kesehatan dan program imbalan jangka panjang lainnya (jubilaris, uang cuti panjang dan tunjangan meninggal dunia). Untuk mensejahterakan karyawannya PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) memiliki beberapa program kesejahteraan diantaranya :


For the welfare of its employees, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) has several welfare programs including:

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

he Company has a defined benefit pension plan for all its permanent employees. The program is implemented through the dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Tantiem ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan untuk Direksi dan Komisaris. Jumlah tantiem untuk setiap tahun buku ditetapkan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta dibukukan sebagai beban tahun berjalan.

Tantiem determined based on management's estimates for the company's Board of Directors and Commissioners. The amount of tantiem for each fiscal year are set and approved by the General Meeting of Shareholders (AGMS) and recorded as an expense in the current year.

Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), serta dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan.

Bonuses are set based on management's estimate of the company and approved in the General Meeting Shareholders (AGMS), and recorded as an expense (expense) for the year.

$+ < Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) Tingkat Perusahaan untuk menyelenggarakan Santunan Hari Tua (“SHT”) dan Penghargaan Masa Kerja (“PMK”) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan dalam bentuk uang maupun benda.

> [\\ Company entered into an agreement with the Plantation Workers Union (SPBUN) at the company to organize Retirement Benefits Program (SHT) and Tenure appreciation (PMK) where the appreciation for employees is expressed in the form of money or objects.

=> < Perusahaan menyediakan uang pindah bagi karyawan perusahaan yang memasuki masa bebas tugas (MBT).

] ^`\ The company provides money move for the company employees who enter the pre-retirement (MBT).

?@ ?@ > Perusahaan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12 hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 30 hari per enam tahun). Untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut, perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti panjang, dan tunjangan rekreasi.

{ { ] [ { ] [

> The company gives the opportunity of annual leave (12 days per year) and sabbatical (given for 30 days per six years). To complete the implementation of the leave, the company has provide allowances annual leave, long service leave allowance, and recreational allowance.

< Perusahaan menyediakan fasilitas 3 (tiga) rumah sakit yang dirujuk perusahaan dan poliklinik kebun yang tersebar di unit-unit kerja milik Perusahaan untuk menunjang program pemeliharaan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya. Untuk memperluas layanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya, perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai rumah sakit swasta dan pemerintah, serta bekerja sama dengan PTPN-PTPN lain.

+ ? The company provides three (3) companies referred to hospital and polyclinics gardens spread across work units to support the Company's health care program for employees, retirees and their families. To expand health care for employees, retirees and their families, the company is also working with various private and government hospitals, as well as working with other PTPNs.





[}} Perusahaan membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan dalam hal ini perusahaan bekerja sama dengan beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan juga mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek.

{ $ $ The Company is funding a life insurance program for employees in this company works with several insurance companies to support the program. Company employees are also included in the employment guarantee program in PT Jamsostek

p. Pajak Penghasilan Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasidengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapai dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.

p. Income Tax The Company has adopted Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No.46, concerning to Accounting for Income Taxes". Current tax expense is determined based on the taxable income for the year is calculated based on applicable tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amount of assets and liabilities for financial reporting and the tax bases of assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all deductible temporary differences to the extent possible can be utilized to reduce taxable income in future periods, whereas deferred tax assets from future tax benefits and unused tax losses are recognized to the extent that, if it is probable that future taxable income will be sufficient to compensated with future tax benefits and tax losses dapai still used. Correcions to tax obligations are recorded when an assessment is (SKP) is received or, if filed objection or appeal in tax court, when the result of the appeal or the appeal is determined.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak tangguhan (deffered tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba - rugi. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak.

Deferred tax is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the income statement. Other income (expense) income tax is the aggregate amount (i) current tax and (ii) deffered tax are taken into account in profit - or loss. This account is presented by detailing the elements of current tax expense and other income (expense) tax deferred. All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the financial statements with tax bases are recognized as deferred income tax using the balance sheet liability method. However, the deferred income tax is not accounted for if arises from the initial recognition of assets or liabilities in addition to the incorporation of the company at the time of the transaction does not affect accounting profit or loss or taxes.


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh. final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto. Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan pada tanggal neraca, harus disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban ‘tidak lancar’ (non current) dan jumlahnya dioffset dan disajikan secara neto.

Current tax expense is the calculation of corporate income tax liability on the company's fiscal year appropriate tax regulations in Indonesia, take into account (a) commercial net income, (b) income subject to final income tax (Pph) and that does not include tax object, (c) positive and negative fiscal adjustment, and (d) reduction of net income. Deferred tax assets and liabilities arising from the calculation of income (expense) in the deferred tax balance sheet date, should be presented separately as assets or non-current liabilities and number-offset and presented on a net basis.

q. Laba Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba-rugi bersih per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba-rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.

q. Earnings Per Share In accordance with PSAK No.56, Profit and net loss per share is computed by dividing net income or loss available for shareholders by the weighted average shares and fully paid during the year.

r. Transaksi Dengan Pihak Berelasi Transaksi dengan pihak-pihak berelasi, didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 (Revisi 2010), tentang Pengungkapan Pihak-pihak berelasi, bahwa pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan Pelapor”):

r. Transactions with Related Parties Transactions with related parties, defined in Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No.7 (Revised 2010), concerning to Related Party Disclosures, that the related party is a person or company associated with the Company prepared its financial statements (“Reporting company”):

i. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor, jika orang tersebut: - memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, - memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau - personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

i. Person or member's family is related to the reporting company, if the person is: - has control or joint control over the reporting company, - has significant influence over the reporting company, or - key management personnel of the reporting company or parent company reporting company.

ii. Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: - Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). - Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).

ii. An entity is related to the reporting company if it meets one of the following: - The Company and Company reporting is a member of the same group (means the parent company, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). - The company is an associate or joint venture of the other companies (or an associate or joint venture of a member of a group, which is another company as a member).



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN - Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. - Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. - Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. - Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (i). - Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), huruf (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

- The two companies are joint ventures of the same third party. - The company is a joint venture of three companies and other companies that are associates of the three companies. - The company is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting company or companies associated with the reporting company. If the reporting company is engaged in the program, corporate sponsors are also related to the reporting company. - Companies controlled or jointly controlled by a person identified in item (i). - The person identified in item (a), letter (i) have a significant influence on the key management personnel of the company or companies (or a holding company of companies).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.

The transaction is carried out based on terms agreed by both parties, where as these requirements may not be the same as other transactions undertaken with unrelated parties.

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihakpihak tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Types of transactions and balances with related parties, whether implemented or not implementedby the normal terms and conditions similar to unrelated parties, shall be disclosure in the notes to the financial statements.

s. Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan disusun menggunakan PSAK No. 57, tentang kewajiban Utang diestimasi kewajiban dan aset kontinjensi sesuai dengan standar akuntasi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi/taksiran dan asumsi yang dilaporkan, karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada tahun yang akan datang mungkin akan berbeda dengan jumlah estimasi tersebut.

s. Exercise of Estimation Preparation of Financial Statements prepared under PSAK No.57, on debt obligations estimated liabilities and contingent assets in accordance with financial accounting standards in Indonesia which requires management to make estimates/ estimates and assumptions that are reported, due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results are reported in the coming year may be different from its amount estimated.



INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT t. Informasi Segmen Usaha Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No.5 (Revisi 2000), yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha perusahaan.

t. Business Segment Information Segment information is presented in accordance with the provisions of PSAK No.5 (Revised 2000), which requires the presentation of financial information by business segment and geographical segment. In accordance with the organizational structure and management of the company and its subsidiaries as well as internal reporting system, The primary form of financial information on segment report based on business segments is presented where as risks and returns are affected by different types of business activities. Secondary segment reporting is based on geographical location of business activities of the company.

u. Usaha yang Berkelanjutan Manajemen perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

u. Sutainable Business Company's management has assessed the company's ability to continue its business continuity and believes that the company has the resources to continue its business in the future. Moreover, Management is not aware of any material uncertainties which may give rise to significant doubt on the ability of the company to continue its business. Therefore, financial statements have been prepared on the basis of a sustainable business.



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3. PENJELASAN POS-POS LAPORAN POSISI KEUANGAN 3.1 KAS DAN SETARA KAS Saldo Kas dan Setara Kas berupa Uang Tunai, Giro, Tabungan dan Deposito berjangka kurang dari tiga bulan per 31 Desember 2012 dan 2011, yang terdiri dari:

2012


3. EXPLANATION OF FINANCIAL STATEMENT ITEMS 3.1 CASH AND EQUIVALENT Balance of Cash and Cash Equivalents in the form of Cash, Giro, Savings and Time deposits of less than three months par 31 December 2012 dan 2011, which consists of:

2011 (Disajikan kembali) (Restated)

Kas Divisi Tanaman Tahunan : Kantor Direksi Semarang Kebun Kebun Jumlah

826.973 171.907.250 172.734.223

93.323.800 117.045.500 210.369.300

Cash Perennial Crops Division Head Office at Semarang Estates Total

Divisi Tanaman Semusim : Kantor Direksi Surakarta Pabrik-Pabrik Gula Jumlah Jumlah Kas

3.490.600 24.914.364 28.404.964 201.139.187

1.303.300 35.965.462 37.268.762 247.638.062

Seasonal Crops Division Head Office at Surakarta Sugar Mills Total Total Cash

Bank Divisi Tanaman Tahunan : Kantor Direksi Tahunan - MANDIRI - GIRO - MANDIRI - USD - BRI - GIRO - BRI - USD -BI - AGRO - GIRO - AGRO - USD - BTN GIRO - AGRO DEPOSITO- AGD - BRI JAKARTA - BRI DEPOSITO SEMARANG - BTN - BTN - TIME DEPOSITO OPEN ACCOUNT (TDOA)-DO - SYARIAH MANDIRI-DEPOSITO Jumlah

18.920.443.459 5.107.753.463 4.059.113.912 2.977.455 83.840 888.355.826 16.559.888 26.862.467 40.000.000.000 50.000.000.000 82.000.000.000 32.000.000.000 7.000.000.000 240.022.150.310

26.427.455.290 48.562.949 903.311.851 3.233.166.654 83.840 2.448.353.698 15.619.177 85.000.000.000 50.000.000.000 68.000.000.000 125.000.000.000 265.000.000.000 5.000.000.000 631.076.553.459

Bank Perennial Crops Division Office of Perennial Crops - MANDIRI - GIRO - MANDIRI - USD - BRI - GIRO - BRI - USD -BI - AGRO - GIRO - AGRO - USD - BTN GIRO - AGRO DEPOSITO- AGD - BRI JAKARTA - BRI DEPOSITO SEMARANG - BTN - BTN - TIME DEPOSITO OPEN ACCOUNT (TDOA)- DO - SYARIAH MANDIRI-DEPOSITO Total

Kebun-kebun Jumlah Bank

21.601.465.290 261.623.615.600

16.402.493.658 647.479.047.117

Estates Total Bank

Divisi Tanaman Semusim : Kantor Direksi Semusim - BUKOPIN - BRI - CIMB NIAGA - AGRO Jumlah


1.631.608.276 712.379.169 9.647.263 30.151.020 2.383.785.728

2.576.610.933 2.576.610.933

Seasonal Cerops Division Office of Seasonal - BUKOPIN - BRI - CIMB NIAGA - AGRO Total


2012

Pabrik-Pabrik Gula Jumlah Bank Total Kas dan Setara Kas

11.158.419.107 13.542.204.835

42.307.452.818 44.884.063.751

275.366.959.622

692.610.748.930

Kurs beli yang dipublikasikan Bank Mandiri per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.9.750,00dan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.9.175,00. Deposito berjangka pada tahun 2012 memperoleh bunga per tahun berkisar antara 6% sampai 9%, seluruh deposito merupakan deposito dalam mata uang Rupiah.

3.2 KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2012 dan 2011, yang terdiri dari: 2012 Divisi Tanaman Tahunan Jaminan Back To Back DTS Total Kas dan Setara Yang Dibatasi Penggunaannya

Piutang Lain-lain Jumlah

2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

153.000.000.000

50.000.000.000

2.005.055.985 2.033.072.289 19.494.391 596.282.670 4.653.905.335

Total Cash and Cash Equivalents

3.2 RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS Balance of cash and cash equivalents restricted as of 31 December 2012 and 2011, consisting of:

50.000.000.000

2012

Sugar Mills Total Bank

Currency buying rate published by Bank Mandiri as of 31 December 2012 amounted to Rp.9,750.00 and for 31 December 2011 as amounted to Rp.9,175.00. Time deposits in 2012 earn interest at annual rates ranging from 6% to 9%, all deposits are time deposits denominated in Rupiah.

153.000.000.000

3.3 PIUTANG USAHA Saldo piutang usaha per 31 Desember 2012 dan 2011, yang terdiri dari:

Divisi Tanaman Tahunan Piutang Penjualan Ekspor Piutang Penjualan Lokal Piutang Penjualan Produk Hilir

2011 (Disajikan kembali) (Restated)

Perennial Crops Division DTS Back to Back Guarantee Total Restricted Cash And Equivalents

3.3 TRADE RECEIVABLES Balances of trade receivable as of 31 December 2012 and 2011, consisting of: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 2.157.351.274 753.689 902.012 2.159.006.975

Perennial Crops Division Receivables Export Sales Receivables Local Sales Sales receivables of Downstream Products Other receivables Total




2012 Divisi Tanaman Semusim Piutang Pemborong Piutang Penjualan Gula Pasir Uang Jaminan Piutang KP3N Piutang PTR * Piutang Sangsi PTR Piutang Sangsi Usaha Jumlah Cadangan Kerugian Piutang Jumlah Total Piutang Usaha


8.795.608.589 43.657.823.750 94.590.750 214.076.152 95.197.674.507 8.596.125.230 1.124.578.130 157.680.477.108 (9.720.703.360) 147.959.773.748 152.613.679.083

5.553.844.370 15.025.100 1.122.584.468 111.998.031.560 8.603.040.468 1.124.578.130 128.417.104.096 (9.727.618.598) 118.689.485.498 120.848.492.473

Piutang kepada PTR merupakan piutang kepada petani tebu yang akan diperhitungkan setiap akhir masa giling. *) Rincian Piutang PTR : 2012


Piutang PTR 2000/2001 Piutang PTR 2001/2002 Piutang PTR 2002/2003 Piutang PTR 2003/2004 Piutang PTR 2004/2005 Piutang PTR 2005/2006 Piutang PTR 2006/2007 Piutang PTR 2007/2008 Piutang PTR 2008/2009 Piutang PTR 2009/2010 Piutang PTR 2010/2011 Piutang PTR 2011/2012 Piutang PTR TT.2012/2013 Piutang TR KS MT. 2012/2013 Piutang TR KS MT. 2013/2014 Piutang TR KS MT. 2014/2015 Kewajiban PTR Giling Th. 2011 Piutang PTR TT.1994/1995 Jumlah Piutang PTR

319.784.258 2.423.494.785 324.615.298 71.162.597 1.834.472.713 2.236.244.170 2.054.408.704 1.201.789.230 932.491.942 787.240.990 9.325.218.076 3.746.061.375 271.397.750 60.103.081.742 8.397.929.256 258.086.500 1.686.805 908.508.316 95.197.674.507


PTR receivables are receivables to the cane farmers to be calculated every end of the milled cane period. *) Receivables details of PTR consist to :

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 257.782.591 2.585.448.595 371.113.509 88.152.557 1.908.181.477 2.326.187.585 2.362.233.520 1.265.387.331 968.293.304 929.770.998 13.201.687.739 85.733.792.354 111.998.031.560

Pembentukan cadangan kerugian piutang Petani Tebu Rakyat sesuai dengan Surat Edaran Direktur Keuangan Nomor : PTPN.IX.0/SE/152/2012.SL tanggal 21 September 2012 tentang tunggakan piutang PTR yang selanjutnya akan menetapkan kebijakan manajemen mengenai piutang PTR berdasarkan keyakinan manajemen sesuai dengan informasi dari Pabrik-pabrik Gula (PG-PG).

Seasonal Crops Division Contractor receivables Receivables of Sugar’s Sales Deposit Receivables of KP3N Receivables of PTR Receivables of PTR’s Penalties Receivables of Operation’s Penalties Total Reserve of Loss Receivables Total Total Receivables

Receivables to PTR 2000/2001 Receivables to PTR 2001/2002 Receivables to PTR 2002/2003 Receivables to PTR 2003/2004 Receivables to PTR 2004/2005 Receivables to PTR 2005/2006 Receivables to PTR 2006/2007 Receivables to PTR 2007/2008 Receivables to PTR 2008/2009 Receivables to PTR 2009/2010 Receivables to PTR 2010/2011 Receivables to PTR 2011/2012 Receivables to PTR TT.2012/2013 Receivables to TR KS MT. 2012/2013 Receivables to TR KS MT. 2013/2014 Receivables to TR KS MT. 2014/2015 Liabilities to PTR Mill’s Year. 2011 Receivables to PTR TT.1994/1995 Total Receivables to PTR

Allowance for losses on accounts receivable Cane Farmers according to Director of Finance Circular No.: PTPN.IX.0/ SE/152/2012.SL dated 21 September 2012 on delinquent receivables PTR which will further establish management's policies regarding the receivables of PTR based on the beliefs of management according to the information of the Sugar Mills (PG-PG).

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Berdasarkan kebijakan tersebut, manajemen telah melakukan pencadangan kerugian piutang PTR sebagai berikut:

Based on those policies, the management has made any provision PTR loss accounts as follows:

- Sampai dengan 31 Desember 2011 telah dicadangkan sebesar As of December 31, 2011 have been reserved amounted to - Penambahan pencadangan atas beban laba (rugi) tahun 2012 The addition of provision for expenses Income (loss) in 2012

6.392.882.514 2.203.242.716 8.596.125.230

Sedangkan pencadangan piutang usaha adalah sebagai berikut:

While provisioning trade receivables is as follows:

- Sampai dengan 31 Desember 2011 telah dicadangkan sebesar As of December 31, 2011 have been reserved amounted to - Penambahan pencadangan atas beban laba (rugi) tahun 2012 The addition of provision for expenses Income (loss) in 2012

1.124.578.130 1.124.578.130

3.4 UANG MUKA Saldo piutang pegawai per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

2012 Divisi Tanaman Tahunan Kantor Direksi Kebun Jumlah Divisi Tanaman Semusim Uang Muka Pegawai Uang Muka Sangsi Pegawai Jumlah T otal Uang Muka


1.883.374.660 157.731.188 2.041.105.848

453.873.745 189.479.511 643.353.256

3.817.385.871 271.426.730 4.088.812.601 6.129.918.449

5.433.713.670 256.987.269 5.690.700.939 6.334.054.195

3.5 PIUTANG DEVIDEN Saldo piutang deviden PT.IGN per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, yang terdiri dari :

2012 Divisi Tanaman Semusim Piutang Deviden PT. IGN Total Piutang Deviden

3.4 PAYMENT IN ADVANCE Employee receivables balance as of 31 December 2012 and 2011, with the following details:

10.846.433.665 10.846.433.665

Perennial Crops Division Head Office Estate Total Seasonal Crops Division Employee’s Payment in Advances Penalty for Employee’s Payment Total Total Payment In Advance

3.5 DIVIDENDS RECEIVABLE Dividends receivable balance of PT.IGN as of 31 December 2012 and 2011, consisting of:

173

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 10.725.336.005 10.725.336.005

Seasonal Crops Division Dividens Receivables of PT.IGN Total Dividents receivables

ANNUAL REPORT 2012


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.6 PIUTANG ANTAR BADAN HUKUM JANGKA PENDEK Saldo piutang antar badan hukum jangka pendek (hubungan rekening koran) sesudah hasil rekonsiliasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan rincian sebagai berikut :

2012 Divisi Tanaman Tahunan PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIV Kantor Pemasaran Bersama Jakarta Dapenbun PTPN IX Semarang LPP Yogyakarta Yayasan Dana Pensiun Jakarta Jumlah Divisi Tanaman Semusim PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIV PT Rajawali (RNI) Jumlah Total Piutang Antar Badan Hukum

1.129.000 24.388.667 5.227.400 14.746.400 31.362.482 79.548.256 435.270.771 24.896.480 71.023.998 5.022.942 112.500.481 44.294.955 849.411.832

3.582.505 17.587.700 75.586.130 29.826.516 15.031.700 141.614.551 1.065.231.722

16.952.700 95.368.566 57.878.442 29.816.516 12.965.152 212.981.376 1.062.393.208

2012


Divisi Tanaman Semusim Piutang Perjalanan Dinas Piutang Pembelian/Pembayaran Piutang tebang dan angkut tebu Piutang BPKSCPG Piutang YDPP Piutang Lain-lain * Total Piutang Lain-lain



5.892.100 24.388.667 7.454.300 32.559.400 31.362.482 87.661.256 460.248.470 158.086.026 87.926.073 5.908.882 22.129.515 923.617.171

3.7 PIUTANG LAIN-LAIN Saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut:

174

3.6 INTER CORPORATE SHORT-TERM RECEIVABLES The account of Inter corporate Short-term receivables (Relation in account statement) after the results of the reconciliation as of 31 December 2012 and 2011 are as follows:

44.900.000 2.188.066.461 1.114.756.050 253.031.879 3.057.558.752 6.658.313.142

Perennial Crops Division PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIV Joint Marketing Office, Jakarta Dapenbun PTPN IX Semarang LPP Yogyakarta Yayasan Dana Pensiun Jakarta Total Seasonal Crops Division PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIV PT Rajawali (RNI) Total Total Receivables Corporate

3.7 OTHERS RECEIVABLES Other receivables balance as of 31 December2012 and 2011, The details are as follows: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) Seasonal Crops Division 10.710.000 Official Travel Receivables 1.490.245.662 Receivables Purchase/Payment 289.538.000 Receivables of sugarcane cut and haul 17.881.361 Receivables of BPKSCPG 146.255.840 receivables of YDPP 2.015.375.458 Others Receivables * 3.970.006.321 Total Other Receivables

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Dalam Piutang Lain-lain Divisi Tanaman Semusim per 31 Desember 2012 dan 2011 tersebut diantaranya terdapat piutang kepada :

2012 H/P Gula Tani PTR Disbun Agus Santoso Edhi Hartanto Gula Kontrak A/Pasar Murah Paguyuban Ibu-Ibu DPC Kudus/DPD APTRI Piutang Pakam PG Jatibarang PTP Nusantara XI MDI Gondangbaru Kopkar Tunas Baru INKUD Jakarta Jamsostek/Astek Beban Asuransi KSU Tebu Mandiri APTRI DPC Kudus/Tetes PTR Beban Kewajiban KPPTR Uang Muka KKP PG Selisih paket Kredit Afdeling Colomadu Piutang Gula Catu PG. Sragi H. Edy Herawan Sobiran Ersetiyoso HS. Yulian Adi Saputro Supeno Piutang PG Gondangbaru ex LPP Piutang PT.IGN Lain-lain Jumlah Piutang Lain-lain

354.388.124 2.295.234 125.206.594 125.616.130 130.410.500 59.730 280.600 1.386.285 35.085.993 366.985.127 19.900.979 122.677.214 28.790.180 1.666.000.000 43.802.000 2.000.000 3.772.000 28.902.062 3.057.558.752

In other receivable account of Seasonal Crops Division's as of 31 December 2012 and 2011, there were receivables to: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 354.388.124 2.295.234 125.206.594 125.616.130 1.300.000 5.000.000 385.709 366.985.127 6.564.293 2.852.500 122.677.214 48.702.800 4.492.740 630.891.432 25.000 1.881.000 18.337.500 50.000.000 163.000 7.750.000 7.500.000 121.097.660 11.263.401 2.015.375.458

H/P Gula Tani PTR Disbun Agus Santoso Edhi Hartanto Sugar Contact A/Bazar The Wife’s Community DPC Kudus/DPD APTRI Receivables of Pakam PG Jatibarang PTP Nusantara XI MDI Gondangbaru Kopkar Tunas Baru INKUD Jakarta Jamsoste/Astek Beban Asuransi KSU Tebu Mandiri APTRI DPC Kudus/Tetes PTR Expense Liability to KPPTR Payment in Advanced to KKP PG Difference Credit package Afdeling Colomadu Receivable of Gula Catu PG. Sragi H. Edy Herawan Sobiran Ersetiyoso HS. Yulian Adi Saputro Supeno Receivables of PG Gondangbaru ex LPP Receivables of PT.IGN Others Total Others Receivables



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.8 PIUTANG JAMINAN PENDAPATAN PETANI Saldo piutang jaminan pendapatan petani per 31 Desember 2012 dan 2011 pada Divisi Tanaman Semusim, dengan rincian sebagai berikut : 2012 Divisi Tanaman Semusim PG. Jatibarang PG. Pangka PG. Sumberharjo PG. Sragi PG Rendeng PG. Tasikmadu PG. Gondang Baru Total Piutang Jaminan Pendapatan Petani

1.051.571.050 212.910.188 3.326.539.534 859.879.100 42.635.000 119.487.150 190.716.300 5.803.738.322

3.9 PIUTANG PAJAK Saldo piutang pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012 Divisi Tanaman Tahunan PPN Masukan PPh Pasal 21 PPN Wapu PPh Pasal 22 Setoran PPh Badan Jumlah PG. Gondang Baru Total Piutang Jaminan Pendapatan Petani

176

Divisi Tanaman Semusm\im PPN Masukan Setoran PPh 22 Impor PPh Wapu Jumlah Total Piutang Pajak



1.618.912.761 641.130.152 255.672.643 10.985.871

3.8 RECEIVABLE OF FARMERS INCOME WARRANTY Receivable of farmers' income warranty as of 31 December 2012 and 2011 at the Seasonal Crops Division, details are as follows: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) Seasonal Crops Division 111.798.500 PG. Jatibarang 141.000.000 PG. Pangka 1.095.827.800 PG. Sumberharjo - PG. Sragi - PG Rendeng - PG. Tasikmadu 26.249.300 PG. Gondang Baru 1.374.875.600 Total Receivables of farmers’ income warranty 3.9 TAX RECEIVABLE Income tax receivable balance and value added tax as of 31 December 2012 and 2011, detail are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

2.526.701.427 190.716.300

1.175.030.823 27.280.707 1.202.311.530 26.249.300

5.803.738.322

1.374.875.600

6.918.409.868 1.006.038.327 218.083.663 8.142.531.858 10.669.233.285

348.055.513 1.409.802.653 1.757.858.166 2.960.169.696

Seasonal Crops Division VAT-Input Income Tax - Articles 21 VAT - Mandatory Income Tax Articles 22 Deposit of Corporate IncomeTax Total PG. Gondang Baru Total Receivables of farmers’ income warranty Seasonal Crops Division VAT-Input Income Tax. Artc. 22 Import Mandatory Income Tax Total Total Tax Receibvables

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.10 PERSEDIAAN Merupakan saldo Persediaan Hasil Produksi, Persediaan Barang Bahan, Persediaan Hasil Sampingan dan Persediaan Dalam Prosesper 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012 Persediaan Hasil Produksi Divisi Tanaman Tahunan Karet Latek Pekat Teh Kopi Teh Kaligua Teh Semugih Teh Celup Kopi Bubuk Gula 9 Syrup Pala Jumlah Divisi Tanaman Semusim Gula Ekonomis - PG Jatibarang - PG Pangka - PG Sumberharjo - PG Sragi - PG Rendeng - PG Mojo - PG Tasikmadu - PG Gondang Baru Jumlah Gula Ekonomis Tetes Ekonomis - PG Jatibarang - PG Pangka - PG Sumberharjo - PG Sragi - PG Rendeng - PG Mojo - PG Tasikmadu - PG Gondang Baru Jumlah Tetes Ekonomis Jumlah Jumlah Persediaan Hasil Produksi

28.249.777.300 551.404.757 7.917.568.647 6.546.041.757 42.175.758 6.162.475 26.277.434 205.765.370 13.442.806 43.558.616.304

1.383.617.330 1.040.531.019 884.045.685 995.247.233 4.986.701 94.526.674 2.220.595.111 798.092.859 7.421.642.612

429.155.159 987.840.051 571.036.134 1.296.870.635 645.063.679 368.538.784 802.514.878 786.885.853 5.887.905.173 13.309.547.785 56.868.164.089

3.10 INVENTORY An inventory balances Production, Materials Inventory, Supply and Sideline Product In Process Inventory as of 31 December 2012 and 201, Detail are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

10.938.857.479 683.644.492 6.179.925.803 885.510.812 56.688.210 8.683.937 41.317.000 166.527.764 565.932.531 16.911.486 19.543.999.514

Material Inventory Perennial Crops Division Rubber Concentrate Latex Tea Coffee Kaligua Tea Semugih Tea Tea Bag Powder Coffee Gula 9 Nutmeg Syrup Total

488.951.301 212.210.332 68.376.131 253.313.912 145.668.424 325.585.110 308.198.947 530.465.634 2.332.769.791

Seasonal Crops Division Economic Sugar - PG Jatibarang - PG Pangka - PG Sumberharjo - PG Sragi - PG Rendeng - PG Mojo - PG Tasikmadu - PG Gondang Baru Total Economic Sugar

2.552.476 252.339.684 1.274.982 119.463.939 31.403.500 50.240.575 457.275.156 2.790.044.947 22.334.044.461

Economic Molasses - PG Jatibarang - PG Pangka - PG Sumberharjo - PG Sragi - PG Rendeng - PG Mojo - PG Tasikmadu - PG Gondang Baru Total Economic Molasses Total Material Inventory




2012


Persediaan Barang Bahan Divisi Tanaman Tahunan Pupuk Bahan Kimia Bahan Bakar & Pelumas Alat Tulis Kantor / Barang Cetak Barang Keperluan Poliklinik Barang Bangunan Barang Listrik Barang untuk Saluran Air Alat-alat Pertanian Barang Besi dan Bengkel Barang untuk Pembungkus Perabot Rumah Tangga Alat Instalasi Listrik dan Air Alat Instalasi Pabrik Alat Pengangkutan/Onderdil Mesin dan Alat Pertanian/Onderdil Bahan Catu dan Tekstil Barang-barang lain Jumlah

286.233.838 5.357.695.875 3.379.120.266 7.109.993 89.574.263 2.899.000 7.784.373 17.910.275 1.693.463.190 888.002 673.404.373 5.003.975 2.329.948 112.192.290 9.234.596 42.248.911 3.970.530 39.700.655 11.730.764.353

265.742.103 4.784.210.455 2.532.331.536 8.215.994 48.729.793 39.522.304 16.698.369 441.880 1.979.952.894 10.940.767 920.411.298 3.318.050 11.206.677 120.536.329 14.748.898 31.908.198 118.916.069 10.907.831.614

Supplies Inventory Perennial Crops Division Fertilizer Chemical Fuel & Lubricant Stationery/Printing matter Poliklinik Building Electricity Irrigation Agriculture Equipment Iron and Blacksmith Packaging Households Electrical and Water Installation Factories Installation Vehicle/Spareparts Machinery and equipments/Spareparts Material Supply and Textile Other Goods Total

Divisi Tanaman Semusim Bahan/Barang Perlengkapan Bahan/Barang Bulk Bahan/Barang Makanan Bahan/Barang Lain Jumlah Jumlah Persediaan Barang Bahan

13.208.018.905 5.136.073.335 897.943.612 52.713.637.663 71.955.673.515 83.686.437.868

11.486.221.719 9.300.560.871 2.228.276.020 8.439.955 23.023.498.565 33.931.330.179

Seasonal Crops Division Goods/Supplies Inventory Goods/Bulk Goods/Foods Goods/Other Total Total Supplies Inventory




2012 Persediaan Hasil Sampingan Divisi Tanaman Tahunan - Kebun Warnasari - Kebun Getas Jumlah Persediaan Hasil Sampingan Persediaan Barang Dalam Proses Divisi Tanaman Semusim Gula dan Tetes Sisan - PG Jatibarang - PG Pangka - PG Sumberharjo - PG Sragi - PG Rendeng - PG Mojo - PG Tasikmadu - PG Gondang Baru Jumlah Persediaan Dalam Proses Total Persediaan

20.814.057 161.591.078 182.405.135

4.396.505.342 3.275.109.068 2.482.866.599 10.841.637.100 7.136.839.554 5.741.054.925 8.180.459.680 881.341.140 42.935.813.408 183.672.820.500

3.11 ASET DIMILIKI UNTUK DIJUAL Jumlah Aset dimiliki untuk dijual per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

2012 Divisi Tanaman Tahunan Saham Indoham Penyertaan : PT. KPBN Penyertaan : PT. RPN Total Aset Dimiliki Untuk Dijual Cadangan Penurunan Nilai


11.375.830 35.326.252 46.702.082

Sideline Products Inventory Perennial Crops Division - Warnasari Estate - Getas Estate Total Sideline Product Inventory

7.505.536.821 1.255.721.797 2.434.825.778 17.320.608.425 6.713.348.179 7.211.295.724 3.228.864.787 1.031.754.665 46.701.956.176 103.014.032.898

Inventory Goods In the Process Seasonal Crops Division Sisan Sugar and Molasses - Jatibarang Sugar Mill - Pangka Sugar Mill - Sumberharjo Sugar Mill - Sragi Sugar Mill - Rendeng Sugar Mill - Mojo Sugar Mill - Tasikmadu Sugar Mill - Gondang Baru Sugar Mill Total Inventories in Progress Total Inventories

3.11 ASSETS FOR SALE Total Assets for sale as of 31 December 2012 and 2011, the details are as follows: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

73.923.000 6.884.000.000 7.349.367.110 14.307.290.110

73.923.000 6.883.297.513 50.000.000 7.007.220.513

(73.923.000)

-

Harga per lembar saham PT.Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, PT.Riset Perkebunan Nusantara adalah sebesar Rp1.000.000,00 per lembar saham. Penyertaan saham Indoham yang dimiliki merupakan saham dengan mata uang Euro (€)yang dinilai dengan kurs tengah BI sebesar Rp12.020,00 pada tahun 2006.

Perennial Crops Division Shares in Indoham Investment : PT. KPBN Investment : PT. RPN Total Asset For Sale Impairment Reserves

Price per share of PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, PT.Riset Perkebunan Nusantara is Rp 1,000,000, 00 per share. Investments in shares are shares owned Indoham with Euro currency (€) were assessed with the Bank Indonesia middle rate at Rp 12,020.00 in 2006.



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Untuk saham Indoham telah dilakukan impairment 100%, karena perusahaan tersebut diketahui sudah tidak beroperasi. Rincian jumlah lembar saham dan prosentase penyertaan pada tanggal Neraca sebagai berikut : Penyertaan | Equity Investment Divisi Tanaman Tahunan | Perennial Crops Division - Indoham - PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara - PT. Riset Perkebunan Nusantara

2012 -

3.13 BIAYA TANAMAN TAHUN TEBANG SETAHUN YAD Jumlah biaya tanaman tahun tebang yang akan datang per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

180

Lembar Saham| Share

1.000 50

3.12 BIAYA DIBAYAR DIMUKA Jumlah biaya dibayar di muka per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

Transfer Uang dari Kebun Total Biaya Dibayar Dimuka

For Indoham stock has performed impairment 100%, because the company is not known to operate. Details of the number and percentage of equity shares on balance sheet date as follows:

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 54.996.166 54.996.166

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 126.723.500 126.723.500

Divisi Tanaman Semusim Biaya Pembibitan Tebu Biaya Tebu Giling Jumlah Total Biaya Tanaman TT Setahun YAD

-

7.959.514.836 51.629.676.880 59.589.191.716 59.715.915.216


Perennial Crops Division Milled Sugarcane Expenses Total Seasonal Crops Division Sugarcane Nursery Expenses Milled Sugarcane Expenses Total Total Expenses for Incoming Cutting Year

3.14 NON PLANT EXPENSES FOR INCOMING CUTTING YEAR The Expenses of Incoming cutting year as of 31 December 2012 and 2011, details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

2012 Divisi Tanaman Semusim Biaya Tebang dan Angkut Biaya Pabrik Total Biaya Non Tanaman TT Setahun YAD

Money Transfered From Estate Total Prepaid Expenses

3.13 PLANT EXPENSES FOR INCOMING CUTTING YEAR The expenses for incoming cutting year as of 31 December 2012 and 2011, with the following details:

-


2,40% 6,67% 6,67%

3.12 PREPAID EXPENSES The prepaid expenses as of 31 December 2012 and 2011, detail are as follows :

Divisi Tanaman Tahunan Biaya Tebu Giling Jumlah

3.14 BIAYA NON TANAMAN TAHUN TEBANG SETAHUN YAD Jumlah biaya non tanaman tahun tebang yang akan datang per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

Prosentase | Percentage

-

198.148.200 4.054.517.979

-

4.252.666.179

Perennial Crops Division Cut and Transportation Expenses Factory’s expenses Total Expenses for Incoming Cutting Year

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.15 PIUTANG ANTAR BADAN HUKUM JANGKA PANJANG Saldo piutang antar badan hukum jangka panjang sesudah hasil rekonsiliasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012 Divisi Tanaman Tahunan Yayasan Dana Pensiun Jakarta Total Piutang Antar Badan Hukum Jangka Panjang

62.938.983.651 62.938.983.651

3.16 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Jumlah investasi pada entitas asosiasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012 Divisi Tanaman Tahunan - PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II - PT. Industri Gula Nusantara Total Investasi pada Entitas Asosiasi

3.15 LONG-TERM RECEIVABLES INTER CORPORATE Long-term receivables balance inter corporate after the results of the reconciliation as of 31 December 2012 and 2011,the detail are as follows 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 54.320.089.580 54.320.089.580

Perennial Crops Division Yayasan Dana Pensiun Jakarta Total long-term receivables Inter Corporate

3.16 INVESTASMENT IN ASSOCIATION'S ENTITY The amount of investment in associates as of 31 December 2012 and 2011, detail are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

2.678.000.000

1.913.000.000

55.014.775.316 57.692.775.316

55.014.775.316 56.927.775.316

Divisi Tanaman Tahunan - PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II - PT. Industri Gula Nusantara Total Investastment in Association’s Entity

Harga per lembar saham PT.Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II dan PT.Industri Gula Nasional adalah sebesar Rp1.000.000,00 per lembar saham.

Price per share of PT.Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II and PT.Industri Gula Nasional as ammounted to Rp1.000.000,00 per share.

Laporan keuangan PT.Industri Gula Nusantara tahun buku 2012 belum diaudit oleh auditor independen. Rincian jumlah lembar saham dan prosentase penyertaan pada tanggal Neraca sebagai berikut :

Financial statements of PT.Industri Gula Nusantara in fiscal year 2012 unaudited yet by Indpendent auditor. Rdetails of the number and percentage of equity shares on balance sheet date as follows:

Penyertaan | Investment in Equities Divisi Tanaman Tahunan | Perennial Crops Division - PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II - PT. Industri Gula Nusantara

Lembar Saham | Share 2.168 52.370

Prosentase | Percentage 25,50% 36,00%



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.17 ASET TETAP Saldo nilai buku aset tetap tanaman dan non tanaman serta aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan perincian sebagai berikut:

Harga Perolehan Acquisition Cost Tanah/Land Tanaman Menghasilkan/Mature Plants Tanaman Belum Menghasilkan/Immature Plants Bangunan Rumah/Houses Bangunan Perusahaan/Office Building Mesin dan Instalasi/Machinery and Intallation Jalan, Jembatan dan Saluran Air/Road, Bridge and Irrigation Alat Pengangkutan/Vehicles Inventaris Kecil/Small Inventory Aset lain-lain-Alat Pertanian/Agriculture Equipment Aset Agrowisata/Agrotourism

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Tanaman Menghasilkan/Mature Plants Bangunan Rumah/Houses Bangunan Perusahaan/Office Building Mesin dan Instalasi/Machineri and Instalation Jalan, Jembatan dan Saluran Air/Road, Bridge and Irrigation Alat Pengangkutan/Vehicles Inventaris Kecil/Small Inventory Aset lain-lain-Alat Pertanian/Agriculture Equipment Aset Agrowisata/Agrotourism Asset Nilai Buku/Book Value Cadangan Penurunan Aset/Impairment Reserved Investasi Dalam Penyelesaian/Investment in progress Jumlah Aset Tetap/Total Fixed Asset

3.17 FIXED ASSET Balance book value of fixed assets in plant and non-plant and construction in progress as of 31 December 2012 and 2011, detail are as follows: 2012 Penambahan Pengurangan Added Reduced 67.882.645.439 51.209.602.940 4.223.906.800 120.603.203.423 53.324.135.232 4.419.578.650 935.102 10.429.607.546 111.561.932 77.214.341.299 206.929.136 7.363.550.214 8.216.184

Saldo Akhir Ending Balance 68.026.055.189 364.664.949.642 442.703.042.973 12.050.900.992 101.957.553.264 585.302.935.489 24.764.145.794

36.609.039.624 32.307.322.606 1.289.224.506 11.378.822.712 1.399.807.147.666

3.829.114.005 5.481.309.834 127.951.076 2.089.523.625 350.650.428.051

1.321.726.035 260.121.288 59.457.531.709

39.116.427.594 37.528.511.152 1.417.175.582 13.468.346.337 1.691.000.044.008

77.431.054.506 3.002.895.688 30.267.941.714 341.491.600.307 10.000.418.327

12.494.130.491 539.089.653 6.527.300.045 47.401.341.659 3.068.969.747

2.604.899.819 935.101 123.740.278 206.929.126 8.216.169

87.320.285.178 3.541.050.240 36.671.501.679 388.686.012.840 13.061.171.905

27.374.342.257 21.315.072.223 1.231.992.283 5.102.316.903 517.217.634.208 882.589.513.458

3.987.277.792 4.168.851.902 102.851.020 1.418.691.186 79.708.503.495

1.321.726.024 258.526.222 4.524.972.739

82.068.974.112

30.818.364.387

74.107.516.643

30.039.894.025 25.225.397.903 1.334.843.303 6.521.008.089 592.401.165.162 1.098.598.878.846 (541.590.596) 38.779.821.856

Saldo Awal Beginning Balance 143.409.750 317.679.253.502 375.423.974.782 7.632.257.444 91.639.507.650 508.295.523.326 17.408.811.764

964.658.487.570

1.136.837.110.106


Penambahan aset tetap tanah sebesar Rp67.882.645.439,00 merupakan biaya pengurusan HGU atas tanah yang terlambat perpanjangan HGU nya, sehingga harus dimulai seperti pengurusan pemerolehan awal HGU.


Additions of fixed assets amounted Rp.67,882,645,439.00 is the cost of obtaining land rights that has been delayed renewal of land right, so it should be started as early acquisition of the land rights arrangement.

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 2011 Harga Perolehan Acquisition Cost Tanah/Lands Tanaman Menghasilkan/Mature Plants Tanaman Belum Menghasilkan/Immature plants Bangunan Rumah/Houses Bangunan Perusahaan/Building Mesin dan Instalasi/Machinery and Installation Jalan, Jembatan dan Saluran Air/Road,Bridge and Irrigation Alat Pengangkutan/Vehicles Inventaris Kecil/Small Inventories Aset lain-lain/Alat Pertanian/Agriculture Equipment Aset Agrowisata/Agrotourism Asset

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Tanaman Menghasilkan/Mature Plants Bangunan Rumah/Houses Bangunan Perusahaan/Office Building Mesin dan Instalasi/Machinery and Installation Jalan, Jembatan dan Saluran Air/Road,Bridge and Irrigation Alat Pengangkutan/Vehicles Inventaris Kecil/Small Inventories Aset lain-lain/Alat Pertanian/Agriculture Equipment Aset Agrowisata/Agrotourism Asset Nilai Buku/Book Value Cadangan Penurunan Aset/mpairment Asset Reserved Investasi Dalam Penyelesaian/Investmen in Progress Jumlah Aset Tetap/Total Fixed Asset

Saldo Awal Beginning Balance

Penambahan Added

Pengurangan Reduced

Saldo Akhir Ending Balance

143.409.000 285.925.002.127 287.776.174.686 7.083.749.819 57.620.878.354 408.644.747.418 14.307.679.921

750 38.200.140.723 126.046.954.038 548.507.625 34 .018.739.239 99.650.775.908 3.118.171.716

6.445.889.348 38.399.153.942 109.944 17.039.873

143.409.750 317.679.253.502 375.423.974.782 7.632.257.444 91.639.507.649 508.295.523.326 17.408.811.764

28.084.271.774 24.016.870.056 1.287.105.429 8.587.677.521 1.123.477.566.105

9.310.933.850 8.297.074.170 19.330.000 2.791.145.191 322.001.773.210

786.166.000 6.621.620 17.210.923 45.672.191.650

36.609.039.624 32.307.322.606 1.289.224.506 11.378.822.712 1.399.807.147.665

69.967.720.738 2.735.231.898 25.044.572.537 307.095.412.941 9.041.316.529

11.215.367.288 269.904.364 5.067.290.914 31.024.947.420 968.262.893

3.752.033.520 109.946 17.041.447

77.431.054.506 3.005.136.262 30.111.753.505 338.120.360.361 9.992.537.975

24.376.160.060 17.486.504.688 1.206.430.061 3.777.430.891 460.730.780.343 662.746.785.762

3.322.535.311 3.850.661.982 29.144.183 1.324.886.012 57.073.000.366

78.705.654 6.621.588 17.210.903 3.871.723.058

27.619.989.717 21.330.545.082 1.218.363.341 5.102.316.903 513.932.057.651 885.875.090.014 -

-

-

-

-

662.746.785.762

Nilai buku aset tetap untuk masing-masing divisi sebagai berikut : Book value of fixed assets for each of the following divisions: Divisi Tanaman Tahunan/Perennial Crops Division Divisi Tanaman Semusim/Seasonal Crops Division Jumlah/Total

885.875.090.014

907.535.317.383 191.063.561.463 1.098.598.878.846

724.213.074.067 161.662.015.947 885.875.090.014



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.18 ASET BEBAN TANGGUHAN Jumlah nilai buku aset beban tangguhan beserta biayabiaya untuk memperolehnya per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

3.18 DEFERRED COST ASSETS Total book value of Deferred Costs Asset along with the costs of acquiring as of 31 December 2012 and 2011, detail are as follows :

Divisi Tanaman Tahunan Perennial Crops Division Harga Perolehan Acquitions Cost Aset Beban Tangguhan Differed Cost Asset

Saldo Awal Beginning Balance -

2012 Penambahan Pengurangan Added Reduced -

Saldo Akhir Ending Balance 1.522.639.980

Akumulasi Penyusutan Depreciation Acumulated Aset Beban Tangguhan Differed Cost Asset

923.770.402

335.032.703

-

Nilai Buku Book Value

263.836.875

Harga Perolehan Acquitions Cost Aset Beban Tangguhan Differed Cost Asset Akumulasi Penyusutan Depreciation Acumulated Aset Beban Tangguhan Differed Cost Asset Nilai Buku Book Value

Saldo Awal Beginning Balance

Saldo Akhir Ending Balance

-

49.607.755.386

1.522.639.980

2.468.975.126

373.955.333

1.919.160.057

923.770.402

Keterangan Description


2012 Penambahan Pengurangan Added Reduced

51.130.395.366

598.869.578

3.19 ASET TIDAK BERWUJUD Jumlah nilai buku Hak Guna Usaha Tanah beserta biayabiaya untuk memperolehnya per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

184

1.258.803.105

3.19 INTANGIBLE ASSET Total book value of land rights with the costs of acquiring as of 31 December 2012 and 2011, with the following details:

Nilai Perolehan Acquitions Cost (Rp)

Akm. Amortisasi Amortization (Rp)

Nilai Buku Book Value (Rp)

Per 31 Desember / December 2012 Divisi Tanaman Tahunan / Perenial Crops Division Divisi Tanaman Semusim / Seasonal Crops Division Jumlah / Total Per 31 Desember / December 2011 Divisi Tanaman Tahunan / Perenial Crops Division Divisi Tanaman Semusim / Seasonal Crops Division Jumlah/Total


34.836.152.873 23.670.843.702 58.506.996.575

2.808.347.143 8.622.950.741 11.431.297.884

32.027.805.730 15.047.892.961 47.075.698.691

49.802.273.886 23.032.586.813 72.834.860.699

3.565.532.827 7.661.143.208 11.226.676.035

46.236.741.059 15.371.443.605 61.608.184.664

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.20 ASET PAJAK TANGGUHAN Jumlah aset pajak tangguhan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

3.20 DIFERRED ASSET TAX The total of diferred asset tax as of 31 December 2012 and 2011 are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

2012 Divisi Tanaman Tahunan Aset Pajak Tangguhan Jumlah DTT

10.212.993.567 10.212.993.567

18.813.616.448 18.813.616.448

Divisi Tanaman Semusim

Perennial Crops Division Diferred Asset Tax Total DTT Perennial Crops Division

3.21 ASET LAIN-LAIN Jumlah nilai buku aset lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011, terdiri dari :

3.21 ASET LAIN-LAIN Total Other Book Value as of 31 December 2012 and 2011, consist to:

2012 Keterangan Description Per 31 Desember/December 2012 Aset Non Operasional/Non Opeartional Asset Piutang Usaha Jangka Panjang/Long Term Receivable Pengolahan Limbah/Waste Processing Biaya Tanaman TT YAD/Incoming Plant Expenses Biaya Tahun Tebang YAD/Incoming Cutting Expenses Jumlah/Total Aset Non Produktif/non Productive Asset Bahan/Barang Incorant/Incorrant Goods Jumlah/Total Total

Nilai Perolehan Acquitions Cost (Rp) 676.213.574 2.630.536.665 12.517.909.385 51.622.342.466 67.447.002.090 20.930.653.440 530.569.244 21.461.222.684 88.908.224.774

Akm. Amortisasi Amortization (Rp) 121.304.285 642.704.003 764.008.288 20.930.653.440 530.569.244 21.461.222.684 22.225.230.972

Nilai Buku Book Value (Rp) 554.909.289 1.987.832.662 12.517.909.385 51.622.342.466 66.682.993.802 66.682.993.802

2011 Keterangan Description Per 31 Desember/December 2011 Aset Non Operasional/Non Operational Asset Piutang Niaga Jangka Panjang/Long Term Receivable Pengolahan Limbah/Waste Processing Biaya Tanaman TT YAD /Incoming Plant Expenses Biaya Tahun Tebang YAD/Incoming Cutting Expenses Jumlah/Total Aset Non Produktif/Non Productive Asset Bahan/Barang Incorant/Incourant Goods Jumlah/Total Total

Nilai Perolehan Acquitions Cost (Rp) 32.430.836.904 676.213.574 2.067.311.357 11.308.549.354 4.617.699.068 51.100.610.257 13.404.446.261 537.749.580 13.942.195.841 65.042.806.098

Akm. Amortisasi Amortization (Rp) 26.582.420.853 121.304.285 379.650.336 27.083.375.474 13.404.446.261 537.749.580 13.942.195.841 41.025.571.315

Nilai Buku Book Value (Rp) 5.848.416.051 554.909.289 1.687.661.021 11.308.549.354 4.617.699.068 24.017.234.783 24.017.234.783



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.22 UTANG USAHA Saldo utang usaha berasal dari pembelian barang/bahan untuk produksi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

3.22 ACCOUNTS PAYABLE Balance payable from purchases of goods / materials for production as of 31 December 2012 and 2011, with folowing detail are: 2012

2011 ( Disajikan Kembali/Restated)

Divisi Tanaman Tahunan/Perennial Crops Division Kantor Direksi/Head Office Kebun Krumput/Krumput Estate Kebun Kawung/Kawung Estate Kebun Warnasari/Warnasari Estate Kebun Kaligua/Kaligua Estate Kebun Siluwok/Siluwok Estate Kebun Jolotigo/Jolotigo Estate Kebun Semugih/Semugih Estate Kebun Ngobo/Ngobo Estate Kebun Getas/Getas Estate Kebun Batujamus/Batujamus Estate Kebun Sukamangli/Sukamangli Estate Kebun Jollong/Jollong Estate Kebun Merbuh/Merbuh Estate Kebun Balong/Balong Estate Jumlah/Total

15.409.623.019 212.570.605 1.698.158.990 510.813.520 665.768.992 106.353.701 459.744.927 4.977.441 18.903.040 759.747.902 45.103.816 236.949.510 27.122.480 20.155.837.943

15.842.750.636 139.024.745 66.536.050 213.771.111 91.038.661 1.038.346.998 28.836.490 6.807.000 171.739.518 65.894.778 17.664.745.987

Divisi Tanaman Semusim/Seasonal Crops Division Faktur Yang Masih Harus Dibayar/Accrued Invoice Penahanan Garansi/Deposit Restriction Petani Tebu Rakyat/Sugarcane Farmer Lain-lain/Others Jumlah/total Total Utang Usaha/Total Account Payable

3.907.398.084 4.792.361.959 49.089.436.624 11.298.509 57.800.495.176 77.956.333.119

22.819.695.771 3.192.603.949 2.843.581.499 1.207.717.385 30.063.598.604 47.728.344.591



INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.23 UTANG PAJAK Saldo utang pajak yang belum diselesaikan per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Pajak Type of Tax Per 31 Desember/December 2012 Kantor Direksi/ Head Office PPh pasal 21/Income Tax Artc.21 PPN Keluaran/VAT Output PPN Masukan/VAT Input PPN Wapu/VAT Mandatory Collection PPH Wapu/Mandatory Collection Income Tax PPh Ps 23/Income Tax Artc.23 Kebun-kebun/Estates : Kebun/Estate Krumput Kebun/Estate Kawung Kebun/Estate Warnasari Kebun/Estate Kaligua Kebun/Estate Siluwok/Subah Kebun/Estate Blimbing Kebun/Estate Jolotigo Kebun/Estate Semugih Kebun/Estate Ngobo Kebun/Estate Getas Kebun/Estate Batujamus/Kerjoarum Kebun/Estate Sukamangli Kebun/Estate Jollong Kebun/Estate M e r b u h Kebun/Estate Balong/Beji Jumlah/Total 2012

3.23 TAX PAYABLE the balance of Tax payable outstanding as of 31 December 2012 and 2011, with the following details:

2012 Divisi Tanaman Tahunan Perennial Crops Division


Jumlah Total

5.603.641.345 -

444.159.225 8.434.489.140 3.450.000 1.264.400.729

444.159.225 14.038.130.485 3.450.000 1.264.400.729

1.570.010.581

102.843.113 -

102.843.113 1.570.010.581

43.859.694 51.519.982 30.596.014 52.697.359 111.458.068 63.367.178 34.912.285 10.355.427 18.668.526 220.552.766 147.652.544 75.888.258 43.885.498 215.961.919 92.370.879 8.387.398.323

10.249.342.207

43.859.694 51.519.982 30.596.014 52.697.359 111.458.068 63.367.178 34.912.285 10.355.427 18.668.526 220.552.766 147.652.544 75.888.258 43.885.498 215.961.919 92.370.879 18.636.740.530



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 2011 Divisi Tanaman Tahunan Perennial Crops Division

Jenis Pajak Type of Tax


Jumlah Total

Per 31 Desember/December 2011 Kantor Direksi/Head Office PPh pasal 21/Income Tax Artc.21 PPN Keluaran/VAT Output Kewajiban Pajak Tangguhan/Diferred Tax Liabilities PPH Wapu/Mandatory Collection Income Tax PPh Ps 23/Income Tax Artc.23 PPh Badan Pasal 25/Income Tax Artc.25 Kebun-kebun/Estates : Kebun/Estate Krumput Kebun/Estate Warnasari Kebun/Estate Siluwok/Subah Kebun/Estate Blimbing Kebun/Estate Jolotigo Kebun/Estate Semugih Kebun/Estate Ngobo Kebun/Estate Batujamus/Kerjoarum Kebun/Estate Sukamangli Kebun/Estate Jollong Kebun/Estate M e r b u h Kebun/Estate Balong/Beji Jumlah/Total 2011

1.177.078.006 7.667.333.895 -

475.304.146 3.450.000 1.125.376.889

1.652.382.152 7.670.783.895 1.125.376.889

100.640.729 68.756.203.999

41.542.773 -

41.542.773 100.640.729

11.352.791 6.831.080 69.031.247 35.319.076 2.199.767 24.390.408 29.574.569 84.051.865 17.268.300 28.035.184 40.321.941 8.881.446 78.058.514.303

1.645.673.808

11.352.791 6.831.080 69.031.247 35.319.076 2.199.767 24.390.408 29.574.569 84.051.865 17.268.300 28.035.184 40.321.941 8.881.446 10.947.984.112

3.24 BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Saldo biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012


3.24 ACCRUED EXPENSES Balance of accrued expenses as of 31 December 2012 and 2011, with the following details: 2011 ( Disajikan Kembali) (Restated)

Divisi Tanaman Tahunan Tambahan Penghasilan/Apresiasi/Insentif

81.134.863.172

85.874.354.274

Tantiem Tambahan PHDP Jumlah

5.548.537.000 86.683.400.172

7.831.016.736 10.687.607.621 104.392.978.631


Divisi Tanaman Tahunan Tambahan Penghasilan/Apresiasi/ Insentif Tantiem Tambahan PHDP Jumlah

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 2012

Divisi Tanaman Semusim Pimpinan dan Tata Usaha Ekploitasi Alat Pertanian Agrowisata dan Banaran 9 Tebu Giling Tebang dan Angkut Tebu Pabrik Pengolahan Ekploitasi Alat Pengangkutan Lain-lain Jumlah Total Beban yang Masih Harus Dibayar

2011 ( Disajikan Kembali) (Restated)

14.599.579.012 4.500.000 110.569.485 198.632.587 23.839.989 358.199.971 37.310.708 59.067.866 798.545.530 16.190.245.148 102.873.645.320

3.25 LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK Saldo liabilitas imbalan kerja jangka pendek per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

10.017.952.498 968.525 53.270.484 117.542.813 28.327.491 423.381.699 34.554.582 111.380.119 1.390.952.859 12.178.331.070 116.571.309.701

Seasonal Crops Division Excecutives and Administration Agriculture Equipment Exploitation Agrotourism and Banaran 9 Milled Sugarcane Cuting and Transport Sugarcane Mills Processing Vehicles Exploitation Others Total Total Accrued expenses

3.25 SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Balance short-term employee benefit liabilities as of 31 December 2012 and 2011, with the following details: 2011

( Disajikan Kembali) (Restated) Divisi Tanaman Semusim Utang Dana Pensiun Dapenbun Total Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

-

10.000.000.000 10.000.000.000

Divisi Tanaman Semusim Payable to Dana Pensiun Dapenbun Total Short-term Employee benefit liabilities



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.26 PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA Saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Semusim Agrotani N Fajar Mulia PT. Indo Farmex Garuda Mas Transport PT. Indo Acidatama PT. Ajinomoto PT. Miwon Indonesia PT. Agro Mulya Jaya Kopkar PG. Rendeng CV. Karya Makmur Mandiri Warsono DTT Semarang CV. Pe Wee PPGI PT. Rusco Inti Perdana CV. Karya Mitra Usaha Sukses Total Pendapatan Diterima Dimuka

22.765.174.751 34.222.660.606 14.620.954 1.256.935.378 18.980.581 337.598.702 2.590.920 1.679.975 1.566.130.205 60.186.372.072

3.27 UTANG BANK JANGKA PENDEK Saldo utang bank jangka pendek per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Semusim Bank Mandiri KMK Bank Rakyat Indonesia KMK Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Ekspor Indonesia Total Utang Bank Jangka Pendek


250.000.000.000 47.712.500.000 265.501.946.530 563.214.446.530

Dasar hukum keberadaan Utang bank jangka pendek tersebut dapat dilihat pada Addendum XX atas Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor 022/004A/DU/P untuk Bank Mandiri, Addendum Nomor 064/2012 untuk Bank Rakyat Indonesia. dan Surat persetujuan pemberian fasilitas Perjanjian Kredit Modal Kerja No. R.II.186-ADK/DKR/05/2012 untuk Bank Rakyat Indonesia.


3.26 INCOME RECEIVED IN ADVANCE The balance of income received in advance as of 31 December 2012 and 2011, with the following details: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 513.226.886 (170.433) 3.970.581.920 11.967.582 320.813.451 98.527 (635.300) 337.598.702 89.343 797.253.627 278.300 (44.338) 5.951.058.267

Seasonal Crops Division Agrotani N Fajar Mulia PT. Indo Farmex Garuda Mas Transport PT. Indo Acidatama PT. Ajinomoto PT. Miwon Indonesia PT. Agro Mulya Jaya Kopkar PG. Rendeng CV. Karya Makmur Mandiri Warsono DTT Semarang CV. Pe Wee PPGI PT. Rusco Inti Perdana CV. Karya Mitra Usaha Sukses Total Income Received in Advance

3.27 UTANG BANK JANGKA PENDEK Saldo utang bank jangka pendek per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 64.962.570.808 47.712.500.000 250.000.000.000 362.675.070.808

Divisi Tanaman Semusim Bank Mandiri KMK Bank Rakyat Indonesia KMK Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Ekspor Indonesia Total Utang Bank Jangka Pendek

The legal basis where short-term bank loans can be seen in Addendum XX on Working Capital Credit Agreement No. 022/004A/DU/P for Bank Mandiri, Addendum Nomor 064/2012 for Bank Rakyat Indonesia. and Letter of approval for the provision of facilities and Working Capital Credit Agreement No. R.II.186-ADK/DKR/05/2012 for Bank Rakyat Indonesia.

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.28 UTANG ANTAR BADAN HUKUM Saldo utang antar badan hukum (hubungan rekening koran) per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Inspeksi Wil II Surabaya LPP Yogyakarta PUSLITBUN Getas Salatiga PPTK Gambung BPP Jember Balai Penelitian Sungai Putih RNI Jumlah Divisi Tanaman Semusim LPP Yogyakarta P3GI PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIII PT. RNI Holding Company KPB-PTPN I s.d. XIV Dapenbun Program Staf Dapenbun Program Non Staf Jumlah Total Utang Antar Badan Hukum

79.765.200 6.228.665 45.073.227 310.371.345 93.073.200 60.000.000 28.080.000 419.100.000 34.584.362 1.076.275.999

351.947.073 20.790.000 27.645.315 2.380.011.301 446.263.767 611.712.448 27.788.912 216.567.170 64.636.480 128.704.127.565 132.851.490.031 133.927.766.030

3.29 UTANG PENYISIHAN PPH Saldo utang penyisihan Pph per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Penyisihan Pph Total Utang Penyisihan Pph

5.722.855.160 5.722.855.160

3.28 PAYABLE TO CORPORATES The payable to corporates (current account relationship) as of 31 December 2012 and 2011, with the following details: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 51.900 82.389.400 9.306.070 45.073.227 60.000.000 115.500.000 20.175.996 332.496.593

Perennial Crop Division PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Inspeksi Wil II Surabaya LPP Yogyakarta PUSLITBUN Getas Salatiga PPTK Gambung BPP Jember Balai Penelitian Sungai Putih RNI Total

431.126.026 926.752.500 48.754.157 69.322.940 2.364.993.472 9.572.531.493 7.816.024 279.475.579 199.973.791.019 213.674.563.210 214.007.059.803

Seasonal Crops Division LPP Yogyakarta P3GI PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIII PT. RNI Holding Company KPB-PTPN I s.d. XIV Dapenbun Program Staf Dapenbun Program Non Staf Total Total Payables to Corporates

3.29 INCOME TAX PROVISION PAYABLE The balance of income tax provision payables as of 31 Desember 2012 and 2011, details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 68.756.203.999 68.756.203.999

Perennial Crops Division Income Tax Provision Total Payable of Income Tax Provision



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.30 UTANG KKP TR Saldo paket kredit per 31 Desember 2012 dan 2011 yang dananya ditujukan untuk KKP Tebu Rakyat Kemitraan untuk kelompok tani yang dananya dikelola oleh PTPN IX/Pabrik Gula dan disalurkan melalui Perbankan, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Semusim PG Jatibarang PG Pangka PG Sumberharjo PG Sragi PG Rendeng PG Mojo PG Tasikmadu PG Gondangbaru Total Hutang KKP TR Berdasarkan tahun penyediaannya sisa hutang tersebut terinci KKP tahun 2012/2013 KKP tahun 2011/2012 KKP tahun 2010/2011 Jumlah

37.258.962.500 19.010.967.000 17.250.000.000 29.409.282.000 22.660.900.000 23.056.500.000 15.099.125.000 163.745.736.500

36.568.227.000 127.177.509.500 163.745.736.500

3.31 LIABILITAS JANGKA PANJANG JATUH TEMPO Saldo liabilitas jangka panjang jatuh tempo per 31 Desember 2012 dan 2011, terdiri dari : 2012


3.30 PAYABLE TO KKP TR Loan package balances as of December 31, 2012 and 2011 with funds directed to the KKP Sugarcane farmers Partnership for farmer groups whose funds are managed by PTPN IX/Sugar mill and distributed through banks, with the following details: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 52.269.658.050 35.793.842.000 54.249.995.500 106.589.385.200 45.223.000.000 71.171.930.000 85.200.600.450 37.253.250.000 487.751.661.200

Seasonal Crops Division PG Jatibarang PG Pangka PG Sumberharjo PG Sragi PG Rendeng PG Mojo PG Tasikmadu PG Gondangbaru Total Payable to KKP TR

45.215.927.000 298.942.771.250 143.592.962.950 487.751.661.200

Based on the availability, the remaining debts are detailed are KKP year 2012/2013 KKP year 2011/2012 KKP year 2010/2011 Total

3.31 DUE DATE LONG-TERM LIABILITIES The balance of Due date Long-term Liabilities as of 31 December 2012 and 2011, consist of : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

Divisi Tanaman Tahunan Liabilitas SHT Karyawan

28.549.000.000

-

Jumlah

28.549.000.000

-

463.086.035

463.086.035

463.086.035

463.086.035

29.012.086.035

463.086.035

Divisi Tanaman Semusim Stork & Braat Eks BPU PPN Gula PG Rendeng (BI) Jumlah Total Liabilitas Jangka Panjang Jatuh Tempo


Perennial Crops Division Liabilities to Employe’s Retireme Benefits Total Seasonal Crop Division Stork & Braat Eks BPU VAT Sugar of PG Rendeng (BI) Total Total Due Date of Long-term Liabilities

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.32 UTANG PEGAWAI Saldo utang pegawai per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Utang Pegawai Jumlah Divisi Tanaman Semusim Utang Pegawai Uang Titipan Karyawan Kampanye Uang Titipan Karyawan KKWT Uang Titipan Lain-lain DPLK BRI Utang Pensiunan Pegawai Jumlah Total Utang Pegawai

21.146.774.549 21.146.774.549

235.788.657 124.331.075 12.316.011 105.357.476 40.008.200 681.325 518.482.744 21.665.257.293

3.33 UTANG LAIN-LAIN Saldo utang lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Utang Beban Tahun Lalu/Lain-lain Titipan Penjualan Titipan Biaya Penjualan Utang Beban Kemas Gula 9 Utang Kebun Utang Lain-lain Jumlah Divisi Tanaman Semusim Lain-lain Jumlah Total Utang Lain-lain

3.32 PAYABLE TO EMPLOYEE The balance of payable to employee as of 31 December 2012 and 2011, the deatil are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 14.902.684.390 14.902.684.390

Perennial Crops Division Payable to Employee Total

138.876.553 46.371.904 11.302.624 85.414.558 3.605.275 285.570.914 15.188.255.304

Seasonal Crop Division Payable to Employee Campaign Employee’s Deposit Deposit of KKWT Employee Others Deposit DPLK BRI Payable to Employee’s Pension Total Total Payable to Employee

3.33 OTHER PAYABLE The balance of other payable as of 31 december 2012 and 2011, with the following details: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

2.354.260.327 1.796.666.320 208.475.276 18.646.980 5.401.764.000 9.779.812.903

1.596.113.743 1.848.589.965 29.155.290 279.844.974 3.753.703.972

55.857.006.968 55.857.006.968 65.636.819.871

7.692.077.266 7.692.077.266 11.445.781.238

Dari jumlah Utang lain-lain sebesar Rp55.857.006.968,00 pada Divisi Tanaman Semusim merupakan utang Dana PKBL TR MT 2012/2013 dari BRI sebesar Rp48.000.000.000,00.

Perennial Crops Division Debt Expense of Past Years/others Sales Deposit Sales Cost deposit Payable to Packaging of Gula 9 Payable to Estate Other Payable Total Seasonal Crops Division Lain-lain Jumlah Total Utang Lain-lain

Of the amount of other payables amounting to Rp 55,857,006,968.00 on Seasonal Crops Division is Payable to Partnership Fund for farmer's sugarcane in cutting period 2012/2013 from BRI as of Rp48.000.000.000,00.



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 3.34 LIABILITAS JANGKA PANJANG Saldo liabilitas jangka panjang per 31 Desember 2012 dan 2011, terdiri dari : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Utang Pemerintah/Pembiayaan TCPP-IBRD Utang Jangka Panjang Dapenbun Utang Jangka Panjang Pensiunan Liabilitas Imbalan Kerja SHT Jumlah Divisi Tanaman Semusim Utang Pemerintah/ Utang Deviden Th 2008 Liabilitas Jangka Panjang SHT Liabilitas Jangka Dana Pensiunan Jumlah Total Utang Imbalan Kerja Jangka Panjang


3.34 LONGTERM LIABILITIES The balance of long-term liabilities as of 31 December 2012 and 2011, consist of : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

1.553.151.970

1.553.151.970

74.802.266.524 21.389.390.725 4.296.000.000 102.040.809.219

74.802.266.524 22.494.483.378 33.504.000.000 132.353.901.872

1.450.120.379

2.900.240.758

79.622.627.090 81.072.747.469 183.113.556.688

39.127.000.000 10.356.167.632 52.383.408.390 184.737.310.262

Divisi Tanaman Tahunan Payable to Goverment/ TCPP-IBRD Fund Long-term Payable to Dapenbun Long-term payable to Retirement Liabilities to Works Benefit-SHT Total Seasonal Crops Division Payable to Goverment/ Payable to Deviden for year 2008 Long-term Liabilities to Works benefit-SHT Long-term Liabilities to Retirement Jumlah Total Payable to Long-term Works benefit

Utang kepada Pemerintah Divisi Tanaman Tahunan sebesar Rp1.553.151.970,00 merupakan utang yang akan dikonversi menjadi Tambahan Penyertaan oleh Pemerintah atas dasar surat Kementrian BUMN No.S-374/D1-MBU/2011 tertanggal 13 Oktober 2011. Utang kepada Pemerintah Divisi Tanaman Semusim sebesar Rp1.450.120.379,00 merupakan utang yang timbul karena tunggakan pembayaran denda dividen kepada pemerintah atas dasar surat Kementerian BUMN No.S-3/ MK.02/2008 tertanggal 3 Januari 2008 mengenai penjadwalan kembali angsuran kewajiban denda tersebut.

Payable account to the Government in the Perennial Crops Divisionl as amounted to Rp1,553,151,970.00 is accounts to be converted into additional investments by goverment reffering to Letter of SOE Ministry No.S-374/D1-MBU/2011 dated on 13 October 2011. Payable account of Seasonal Crops Division as amounted to Rp1,450,120,379.00 a debt arising from the arrears payment of dividends fines to the government refering to Letter of SOE Ministry No.S-3/MK.02/2008 dated 3 January 2008 regarding the rescheduling of the installment obligation fines.

Saldo Utang kepada Dapenbun pada tanggal Neraca dalam pelaksanaan program manfaat pensiun berdasarkan valuasi aktuaris independen Bestama Aktuaria sesuai laporan No.12358/PTPN9/EP/01/2013 tanggal 31 Januari 2013.

Payable account to Dapenbun on balance sheet date in implementation of pension benefits program refers to independent actuary "Bestama Aktuaria" based on reporting No.12358/PTPN9/EP/01/2013 dated 31 January 2013.

3.35 MODAL DISETOR Modal saham yang ditempatkan per 31 Desember 2012 dan 2011, terinci sebagai berikut :

3.35 PAID IN CAPITAL Issued share capital as of 31 December 2012 and 2011, details are as follows : 2012 2011 ( Disajikan Kembali/Restated) 2.300.000.000.000 300.000.000.000 (1.701.739.000.000) (135.000.000.000) 598.261.000.000 165.000.000.000

Modal Dasar/Authorized Capital Belum Ditempatkan/Unpaid Capital Jumlah/Total Penambahan modal disetor sebesar Rp433.261.000.000,00 berasal dari Kapitalisasi cadangan perseroan.


Additional paid-in capital amounted to Rp433,261,000,000.00 derived from the capitalization of reserves of the company.

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 3.36 CADANGAN UMUM Jumlah cadangan umum per 31 Desember 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Divisi Tanaman Semusim Total Cadangan Umum

3.245.590.536 12.817.487.714 16.063.078.250

3.36 GENERAL RESERVE The amount of general reserved as of 31 December 2012 and 2011, with details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 75.302.744.006 167.614.387.718 242.917.131.724

Perennial Crops Division Seasonal Crops Division Total General Reserve

Jumlah tersebut merupakan sisa cadangan umum setelah Kapitalisasi cadangan ke modal Perseroan sebesar Rp433.261.000.000,00

This amount is the remainder after the capitalization of general reserves to capital reserves of the Company amounted to Rp433,261,000,000.00

3.37 SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Jumlah tersebut merupakan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sampai dengan tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

3.37 RETAINED EARNINGS ARE NOT PERMITTED USES The ammount is a balance of retained earning not permitted uses of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) up to fiscal year of 2012 and 2011, with the following details:

2012

Divisi Tanaman Tahunan Divisi Tanaman Semusim Total Laba (Rugi) s.d Tahun Lalu

672.610.484.506 672.610.484.506 -

3.38 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN Jumlah tersebut merupakan Laba (Rugi) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) selama tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Divisi Tanaman Semusim Total Laba (Rugi) Tahun Berjalan

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) (672.610.484.506) (672.610.484.506) -

Perennial Crops Division Seasonal Crops Division Total Profit (Loss) up to a Year Ago

3.38 PROFIT (LOSS) CURRENT YEAR The profit (loss) of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) in fiscal year 2012 and 2011, detail are as follows :


159.709.605.794 9.901.855.306

469.899.697.519 (153.714.566.167)

169.611.461.100

316.185.131.352

Perennial crops Division Seasonal Crops Division Total Profit (Loss) Current Year



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 4.

PENJELASAN POS-POS LAPORAN LABA (RUGI)

4.

4.1 PENJUALAN Jumlah Penjualan selama Tahun Buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut :

Keterangan Description Divisi Tanaman Tahunan/Perennial Crops Division K a r e t/Rubber Lateks Pekat/Concentrated Latex T e h/Tea K o p i/Coffee Teh Kaligua/Kaligua Tea Teh Semugih/semugih Tea Teh Celup/Tea Bag Gula 9/Gula 9 Kopi Bubuk/Coffee-Powder Syrup Pala/Nutmeg Syrup Agrowisata/Agrotourism Kakoba/Kakoba Jumlah/Total Divisi Tanaman Semusim/Seasonal Crops Division Gula/Sugar Tetes/Molases Ex. Gula Import/Ex. Import Sugar Agrowisata/Agrotourism Jumlah/Total Total Penjualan /Total Sales 2012



EXPLANATION OF PROFIT (LOSS) ITEMS 4.1 SALES Total sales in fiscal year 2012 and 2011, details are as follows :

2012 Nilai Perolehan Acquitions Cost (Rp)

Akumulasi Penyusutan Amortization Accumulated (Rp)


297.204.056.400 17.693.838.957 3.358.627.110 318.256.522.467

416.025.577.608 35.638.816.500 12.762.612.541 10.512.553.385 198.803.773 27.167.091 196.533.580 3.433.815.739 1.042.641.674 66.565.910 1.966.972.850 15.993.523.464 497.865.584.115

713.229.634.008 35.638.816.500 30.456.451.498 13.871.180.495 198.803.773 27.167.091 196.533.580 3.433.815.739 1.042.641.674 66.565.910 1.966.972.850 15.993.523.464 816.122.106.582

318.256.522.467

503.287.816.730 66.160.621.686 6.852.209.925 576.300.648.341 1.074.166.232.456

503.287.816.730 66.160.621.686 6.852.209.925 576.300.648.341 1.392.422.754.923


Keterangan Description Divisi Tanaman Tahunan/Perennial Crops Division K a r e t/Rubber Lateks Pekat/Concentrated Latex Busa Skim/Skim Foam T e h/Tea K o p i/Coffee Teh Kaligua/Kaligua Tea Teh Semugih/Semugih Tea Teh Celup/Tea Bag Gula 9/Gula 9 Kopi Bubuk/Coffee-Powder Syrup Pala/Nutmeg syrup Agrowisata/Agrotourism Kakoba/Kakoba Jumlah/Total Divisi Tanaman Semusim/Seasonal Crops Division Gula/Sugar Tetes/Molasses Ex. Gula Impor/Ex. Import Sugar Agrowisata/Agrotourism Jumlah/Total Jumlah/Total Total Penjualan /Total Sales 2011

2012 Nilai Perolehan Acquitions Cost (Rp)

Akumulasi Penyusutan Amortization Accumulated (Rp)


533.248.195.024 17.507.705.476 1.650.103.366 552.406.003.866

471.396.976.485 40.890.161.250 1.523.864.800 11.199.024.716 9.506.843.547 174.202.532 23.164.873 152.214.582 6.925.470.664 786.454.071 49.183.637 988.381.618 11.637.186.104 555.253.128.879

1.004.645.171.509 40.890.161.250 1.523.864.800 28.706.730.192 11.156.946.913 174.202.532 23.164.873 152.214.582 6.925.470.664 786.454.071 49.183.637 988.381.618 11.637.186.104 1.107.659.132.745

552.406.003.866

378.914.784.654 41.556.949.271 340.153.713 7.978.578.225 428.790.465.863 984.043.594.742

378.914.784.654 41.556.949.271 340.153.713 7.978.578.225 428.790.465.863 1.536.449.598.608



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 4.2 BEBAN POKOK PENJUALAN Perhitungan beban pokok penjualan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Karet Teh Kopi Lateks pekat Busa Skim Kopi Bubuk Teh Kaligua Teh Semugih T e h Celup Syrup Pala Gula 9 Kakoba/Agrowisata Jumlah Divisi Tanaman Semusim Gula Tetes Agrowisata Gula Impor Jumlah Total Beban Pokok Penjualan




323.779.374.576 33.776.009.325 16.981.710.156 16.056.459.943 852.104.802 158.118.364 23.035.827 126.920.636 60.995.320 3.391.490.259 16.304.233.201 411.510.452.408

293.801.461.186 31.064.122.834 17.270.747.264 12.757.663.888 956.697.623 718.542.717 147.406.529 20.812.423 116.117.766 46.855.774 6.647.317.325 11.610.088.699 375.157.834.028

347.134.676.595 41.516.347.024 5.229.317.631 393.880.341.250 805.390.793.658

352.131.879.229 39.565.931.544 5.271.021.675 796.452.361 397.765.284.809 772.923.118.837

4.3 BEBAN PENJUALAN Jumlah beban penjualan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan Beban Angkutan Produk ke Veem Beban Sewa Gudang Jasa & Beban Pengapalan dari KPB Beban Pengapalan Beban Bank Beban Fumigasi/Sample & Analisa Beban Pengiriman Dokumen Beban Lain-lain Beban Produk Hilir/Kakoba Jumlah

4.2 COST OF GOODS SOLD The cost of goods sold calculation period from 1 January to 31 December 2012 and for the fiscal year 2011, detail are as follows

3.753.262.685 2.239.616.061 2.009.443.431 138.403.495 86.234.710 101.468.820 40.938.489 110.868.262 449.312 8.480.685.265

Perennial Crops Division Rubber Tea Coffee Concentrated Latex Skim Foam Coffee - Powder Kaligua Tea Semugih Tea Tea Bag Nutmeg Syrup Gula 9 Kakoba/Agrotourism Total Seasonal Crops Division Sugar Molasses Agrotourism Import Sugar Total Total Cost of Good Sold

4.3 SALES EXPENSES Sales expenses period 1 January to 31 December for the fiscal year 2012 and 2011, details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 3.360.760.351 1.634.480.932 2.108.539.964 443.393.719 74.683.688 21.634.090 60.029.240 213.096.629 95.255.834 8.011.874.447

Perennial Crops Division Transportation Cost to Veem Warehousing Expenses Fee and Shipment Cost of KPB Shipment Expenses Bank Expenses Cost to Fumigation/Sample & Analisys Delivery Documents Expenses Other Expenses Expenses to Downstream products/Kakoba Total


Divisi Tanaman Semusim Beban Penjualan Gula Beban Penjualan Tetes Jumlah Total Beban Penjualan

500.000 12.045.625 12.545.625 8.493.230.890

4.4 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Jumlah beban umum dan administrasi periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Divisi Tanaman Tahunan - Gaji/tunjangan sosial staf - Gaji/tunjangan sosial bulanan - Honorarium - SHT dan Penghargaan Masa Kerja - Beban perjalanan dinas/tamu dll. - Pemeliharaan rumah - Pemeliharaan bangunan perusahaan - Pemeliharaan mesin dan instalasi - Pemeliharaan perlengkapan kantor - Iuran dan sumbangan - Pajak - Asuransi - Beban keamanan - Beban penerangan/listrik - Beban air - Beban lain-lain* - Iuran balai penelitian dll - Honorarium Dewan komisaris - Perjalanan dinas & sosial komisaris - Honor Direksi - Perjalanan dinas & sosial direksi - Beban administrasi agroindustri - Penyusutan Kantor Direksi Jumlah

19.022.288.505 14.655.800.425 532.752.615 26.741.944.809 15.612.148.285 293.864.440 5.889.018.199 8.327.500 1.202.669.103 1.526.686.651 368.956.071 1.701.280.558 604.892.084 4.757.687.881 66.000.005 113.158.000.662 412.432.260 1.705.795.652 1.508.859.641 2.481.089.000 2.166.239.542 856.497.614 1.297.485.196 216.570.716.698


391.287.499 34.383.211 425.670.710 8.437.545.157

Seasonal Crops Division Sales Expenses of Sugar Sales Expenses of Molasses Total Total Sales Expenses

4.4 GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and administrative expenses in period of 1 January up to 31 December for fiscal year 2012 and 2011, details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 16.952.162.489 11.795.617.010 423.387.168 13.637.741.466 346.861.756 5.137.533.157 12.353.938 1.274.150.951 1.161.618.755 4.220.712.642 919.083.947 388.254.541 3.277.113.706 30.316.406 105.052.098.767 273.844.833 1.609.388.848 1.333.310.408 2.793.480.000 2.492.917.322 680.087.088 1.223.444.845 175.035.480.043

Perennial Crops Division - Salary/social allowance to staff - Salary/Monthly social allowance - Honorarium - SHT and Tenure Appreciation - Official travel expenses/guest etc. - Houses maintenance - Office building maintenance - Machineri and installation maintenance - Office supplies maintenance - Contributions and donations - Tax - Insurance - Expenses for Security - Electricity expenses - Water expenses - Others expenses* - Contribution for Research institution,Etc. - Honorarium for BOC - Official travel & social of BOC - Honorarium for BOD - Official travel & social of BOD - Agroindustry’s Administration’s cost - Head office’s amortization Total



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 2012

Divisi Tanaman Semusim - Gaji karyawan staf - Direksi - Dewan Komisaris - Tunjangan kesejahteraan - Tunjangan sosial karyawan - Tunjangan pelaksana tugas - Beban kantor gedung & mess - Asuransi - Beban penelitian - Eksploitasi alat pengangkut - Penyusutan aktiva tetap kandir Jumlah Total Beban Administrasi dan Umum

7.562.943.257 2.919.691.553 1.305.414.297 30.599.019.239 18.831.755.312 1.847.234.456 7.319.093.348 768.265.333 787.046.945 550.189.535 123.601.886 72.614.255.161 289.184.971.859

*) Diantara Beban Umum dan Administrasi untuk tahun buku 2012 dan 2011 Divisi Tanaman Tahunan terdapat Beban Lainlain sebesar Rp113.158.000.662,00 dan Rp105.052.098.767,00 dengan rincian sebagai berikut : 2012


*) Rincian Beban Lain-lain Beban Lain-lain Kantor Direksi Biaya alat kantor/cetak Biaya telekomunikasi Biaya pengiriman surat/pos/meterai Biaya dokumentasi/publikasi Biaya peralatan komputer Biaya buku/koran/majalah Biaya pekan raya/mtq Biaya bank Biaya olah raga/ kesenian Biaya resepsi/ rapat kerja Biaya perayaan Biaya pendidikan Biaya pengobatan pensiunan Biaya kematian pensiunan Biaya rawat inap pensiunan Biaya Partisipasi Biaya kunjungan kerja ke Thailand Pembebanan tambahan penghasilan Pembebanan tantiem Biaya lain (Makan siang,alat kebersihan dll)


725.332.218 469.347.898 67.966.834 76.599.550 430.281.271 86.705.230 46.336.800 3.086.198 324.469.912 1.476.236.859 819.521.336 4.109.454.113 7.593.026.462 72.520.270 1.665.355.816 114.935.050 88.720.619.043 106.801.794.860

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 7.857.682.815 2.146.613.672 1.592.231.174 30.208.099.360 15.511.129.225 1.681.014.686 7.521.336.103 690.274.680 1.450.834.892 447.019.464 104.094.696 69.210.330.767 244.245.810.810

Seasonal Crops Division - Staff Employee’s Salary - Board of Director - Board of Commissioners - Welfare benefits - Employee’s social allowance - Executives allowance - Cost of office bulding & mess - Insurance - Research expenses - Vehicles exploitation - Asset amortization of Head office Total Total Administrative and general Expenses

*) In General and Administrative Expenses for the fiscal year 2012 and 2011 of the Perennial Crops Division, There was other expenses as amounted to Rp113,158,000,662.00 and Rp105,052,098,767.00 dengan rincian sebagai berikut : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

970.350.033 376.784.554 59.484.003 39.509.000 370.122.227 64.251.263 45.000.000 268.824.726 361.420.600 1.562.978.568 359.911.180 2.830.569.964 4.898.296.391 53.354.685 1.900.242.261 719.996.750 75.676.422.235 7.981.016.736 597.222.944 99.135.758.120

*) Details of Other Expenses Other Expenses of Head Office Cost of stationery/printing goods Telecommunication expenses Expenses of the letters/postal/seal Documentation and publication Computer Peripheral Expenses Book/newsletter/magazine Week fair and mtq Bank Expenses Sport/art perfoming Reception/official meeting Celebrations expenses Education expenses Retirement healthcare Retirement allowance of pass away Retirement hospitalization Participation expenses Official travel to Thailand Imposition of additional income Imposition tantiem Oher expenses (lunch,cleaning equipment, etc)


Beban Lain-lain Kebun Kebun Krumput Kebun Kawung Kebun Warnasari Kebun Kaligua Kebun Siluwok Kebun Blimbing Kebun Jolotigo Kebun Semugih Kebun Ngobo Kebun Getas Kebun Batujamus Kebun Sukamangli Kebun Jollong Kebun Merbuh Kebun Balong Jumlah Beban Lain-lain

439.213.451 318.706.100 306.555.108 295.570.217 557.661.196 314.471.599 356.864.929 264.905.826 641.211.120 431.651.351 761.038.468 521.287.285 210.713.992 528.986.001 407.369.159 6.356.205.802 113.158.000.662

4.5 PENDAPATAN NON USAHA Jumlah pendapatan non usaha periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

Pendapatan Keuangan Divisi Tanaman Tahunan Jasa Giro Selisih Kurs Pencairan Valas Kas Opname Deposito Jumlah Divisi Tanaman Semusim Jasa Giro Selisih Kurs Jumlah Total Pendapatan Keuangan

920.455.786 129.741.956 2.042.359.209 11.422 22.475.207.566 25.567.775.939

758.030.413 480.687.843 1.238.718.256 26.806.494.195


473.602.985 348.111.660 280.211.869 165.659.226 541.461.559 310.375.906 348.216.892 230.641.579 485.025.051 387.976.198 718.919.644 437.404.229 234.933.894 515.383.231 438.416.724 5.916.340.647 105.052.098.767

Estate’s Others Expenses Krumput Estate Kawung Estate Warnasari Estate Kaligua Estate Siluwok Estate Blimbing Estate Jolotigo Estate Semugih Estate Ngobo Estate Getas Estate Batujamus Estate Sukamangli Estate Jollong Estate Merbuh Estate Balong Estate Total Other Expenses

4.5 NON OPERATING INCOME account of non operating income in period of 1 January to 31 Desember for fiscal year 2012 and 2011, details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

1.763.502.361 3.985.243.118 8.354 30.119.480.357 35.868.234.190

Financial Income Perennial Crops Division Giro Currency Exchange Disbursement of foreign currencies Cash Taking (Opname) Time Deposits Total

643.124.411 414.101.259 1.057.225.670 36.925.459.860

Seasonal Crops Division Giro Currency Exchange Total Total Financial Income




Pendapatan Non Keuangan Divisi Tanaman Tahunan Pendapatan Lain-lain Pendapatan Denda Levering Jumlah

45.360.636.703 280.682.174 45.641.318.877

31.749.273.291 357.207.743 32.106.481.034

Non Financial Income Perennial Crops Division Others Expenses Income of Levering Penalties Total

Divisi Tanaman Semusim Barang Perlengkapan Penjualan Ampas Lain-lain Jumlah Total Pendapatan Non Keuangan

257.420.203 479.608.737 5.790.418.632 6.527.447.572 52.168.766.449

78.100 30.415.000 8.734.896.902 8.765.390.002 40.871.871.036

Seasonal Crops Division Supplies of Goods Dregs Sales Others Total Total Non Financial Income

Dari Jumlah pendapatan non keuangan lain-lain sebesar Rp45.360.636.703,00 dan Rp31.749.273.291,00 pada Divisi Tanaman Tahunan per 31 Desember 2012 dan 2011, terdiri dari : 2012



Divisi Tanaman Tahunan Dokumen Tender/Lelang Penjualan Limbah Karet Penggantian Harga Karung Penjualan Kayu Karet/Kayu Bakar Penjualan Kayu Kelapa/Kakao/Randu/ Albasia Pendapatan lain lain/entrys/tumpangsari Penjualan Bibit Karet Sewa gudang kapas/caffe/packing gula/ gedung Kunjungan Mahasiswa Deviden PT.KPBN Klaim Asuransi Pasar Murah Ginning Kapas Kerjasama Penanaman Tebu Kompensasi Jalan Tol Hasil Perhitungan PSAK 24 Aktuaris


Total income from other non-financial as amounted to Rp45,360,636,703.00 and Rp31,749,273,291.00 in Perennial Crops Division as of 31 December 2012 and 2011, consist of: 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

40.250.000 63.388.750 6.640.326 12.258.985.914 5.401.883.500

73.075.000 195.919.250 7.350.162 9.940.231.805 8.441.046.178

816.792.808 123.375.000 12.000.000

79.290.245 157.500.000 110.387.000

29.322.500 252.327.355 37.451.771 18.750.000 236.886.210 774.776.000 8.491.923.489 11.869.568.457

46.990.654 17.943.380 1.460.977.477 -

Perennial Crops Division Auction Document Sales of Rubber Waste Sacks Price Rearangemnet Sales of Karet/Firewood Timbering Sales of Coconut/Cocoa/ Cottonwood tree/Albasia Other Income/entrys/intercropping Sales of Rubber Seed Rent a cotton warehouse/caffe/ packing sugar / building Student Visits Deviden of PT.KPBN Insurance Caim Bazar Ginning of Cotton Sugarcane’s Planting Cooperation Toll Road’s Compensation PSAK 24’s Calculation Result by Actuary


Usaha Sampingan Pendapatan Tetes Penjualan Kelapa Penjualan Minyak Pala Penjualan Kapok Pendapatan Kakao Busa Skim Penjualan Gula Kebun Beban Kakao Penyertaan Modal konversi aset Klaim asuransi kendaraan Jumlah

324.048.413 1.059.795.510 755.000.000 1.103.758.350 49.752.350 1.633.960.000 45.360.636.703

Dari Jumlah pendapatan non keuangan lain-lain sebesar Rp5.790.418.632,00 dan Rp8.734.896.902,00 pada Divisi Tanaman Semusim per 31 Desember 2012 dan 2011, terdiri dari : 2012

2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 1.073.543.952 2.535.500.000 497.578.500 523.932.088 330.676.850 5.883.297.513 374.033.237 31.749.273.291

Side Business Income of Molasses Sales of Coconut Sales of Nutmeg Oil Sales of Kapok Income of Cocoa Skim Foam Sales of Estate Sugar Burden of Cocoa Investment in Equity asset conversion Vehicle Insurance claim Total

Total other non financial income as amounted to Rp5,790,418,632.00 and Rp8,734,896,902.00 in Seasonal Crops Division as of 31 December 2012 and 2011, consist of : 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)

Divisi Tanaman Semusim Selisih Harga Gula (inc.Pasar murah) Selisih Harga Jamsostek Selisih Stock Opname/Pembulatan Selisih Harga Barang Selisih Pencadangan Iuran APTRI th 2010 Penjualan Tetes Lokal/kurasan Pemakaian kembali Barang incourant Pemakaian Gudang Pemakaian Lapangan olah raga Pemakaian Rumah/Gedung/tanah/rail Fee KKP TR Kemitraan Penjualan kompos/abu Klaim pengambilan tetes Klaim Penyerahan Pekerjaan/ barang Klaim Asusansi Jasa Tania Selisih harga ampas Restitusi Administrasi dokumen & meterai Jasa Pinjaman untuk Kopkar PG

33.681.277 54.157.744 65.751.166 237.179.505 10.016.581 605.954.696 9.056.045 474.659.420 1.007.587.697 25.286.289 1.206.552.030 36.442.335 1.938.100 -

3.777.231 2.112.778 64.301.055 8.861.392 1.416.355 235.140.286 1.304.918.224 6.885.000 174.535.087 1.218.837.006 178.800 2.732.071 413.659.826 210.958.647 86.509.780 7.615.343 754.695

Seasonal Crops Division Sugar Price Deviation (inc.Bazar) Jamsostek Price Deviation Stock Opname Deviation/Rounding Goods Price Deviation Deviation for Dues Reserve of APTRI year 2010 Local Sales of Molasses/depleted Reuse of incourant goods Warehousing Utilization Sport Field Utilization Utilize of Houses/Buildings/Lands/rails Fees to KKP TR Kemitraan Sales of compost/residu Molasses Transport Claim Claim of Submission of Works/goods Jasa Tania Insurance Claim Deviation price of dregs Restitutions to documen administration & stamp Loan Services for Kopkar PG

Penerimaan piutang sangsi Penerimaan ex Pecahan Mantel Penerimaan penjualan blotong

6.965.238 1.200.924.399 -

2.754.112 1.153.719.310 193.452.750

Penalties Receivables receivables of ex Pecahan Mantel Receivables of blotong sales




Pemakaian kembali barang incourant Penerimaan sewa tempat ATM BRI Restitusi Program Restrukturisai dari Perindag Administrasi Wisata/Mahasiswa/Shooting film Penjualan sisa cairan gula/polutan Penerimaan bunga pinjaman pupuk PTR Restitusi Biaya Pengolahan ex DTT Lain-lain Jumlah

573.542.400 28.740.030 29.395.742 170.448.000 3.358.105 8.781.833 5.790.418.632

4.6 BEBAN NON USAHA Jumlah beban non usaha periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : Divisi Tanaman Tahunan Kerugian selisih kurs Jumlah Divisi Tanaman Semusim Beban Bunga Cadangan Kerugian Piutang Jumlah Total Beban Keuangan

204

Divisi Tanaman Semusim Bunga Eksploitasi Mandiri Bunga Eksploitasi BRI Bunga Eksploitasi Bank Ekspor Indonesia Bunga Eksploitasi Bank Exim Bank Mandiri Bank BRI Bank Bukopin Bank Niaga Bank BNI Jumlah Bunga Eksploitasi



2011 (Disajikan Kembali) (Restated) 329.011 7.465.000 3.223.636.364 24.342.553 107.596.000 74.164.962 14.208.406 190.034.858 8.734.896.902

Reused of incourant goods ATM BRI’s space rental income Restitution Program Restructuring of Perindag Tourism Administration/Students/Film Production Sales of residual liquid sugar/pollutants Interest income of PTR’s fertilizer loans Restitution Processing Costs ex DTT Others Total

4.6 NON-OPERATING EXPENSES Non operating expenses account in periods 1 January to 31 December for the fiscal year 2012 and 2011, details are as follows :

86.592.304 86.592.304

3.052.385.363 3.052.385.363

Perennial Crops Division Foreign exchange losses Total

65.779.452.507 2.203.242.716 67.982.695.223 68.069.287.527

66.032.827.954 2.203.242.716 68.236.070.670 71.288.456.033

Seasonal Crops Division Interest Expense Receivable Losses Reserve Total Total Financial Expenses

11.734.976.958 16.309.566.601 2.829.208.333

17.578.134.733 3.853.120.870 2.229.166.667

10.236.111.112 3.410.145.086 4.833.043.551 11.643.995.727 4.132.127.361 650.277.778 65.779.452.507

22.350.694.446 4.346.913.026 2.484.397.581 8.352.358.296 4.838.042.335 66.032.827.954

Seasonal Crops Division Exploitation Interest of Bank Mandiri Exploitation Interest of BRI Exploitation Interest of Bank Ekspor Indonesia Exploitation Interest of Bank Exim Bank Mandiri Bank BRI Bank Bukopin Bank Niaga Bank BNI Jumlah Exploitation Interest


Beban Non Keuangan Divisi Tanaman Tahunan Beban Lain-lain Penghapusan Aset Tetap Jumlah Divisi Tanaman Semusim Beban Administrasi Sumbangan Beban Hansip/ Hanra Beban Keamanan Sumbangan Peralihan Jaminan Sosial Pensiun Beban Konsultan Beban Akuntan Iuran Dapenbun Beban Lain-lain Jumlah Total Beban Non Keuangan


9.487.799.052 1.743.460.721 11.231.259.773

38.895.040.693 2.693.855.829 41.588.896.522

170.946.000 743.238.574 10.883.000 502.113.658 237.026.097 21.810.907.451 59.775.000 278.739.000 10.916.162.916 2.642.641.957 37.372.433.653 48.603.693.426

235.534.700 536.814.406 6.377.500 428.191.761 243.943.604 12.202.660.394 99.926.000 45.727.787.707 966.950.572 60.448.186.644 102.037.083.166

Dari jumlah Beban non keuangan sebesar Rp.9.487.799.052,00 dan Rp38.895.040.693,00 pada Divisi Tanaman Tahunan per 31 Desember 2012 dan 2011, terdiri dari : SHT Penghargaan Masa Kerja Tali Asih Iuran Dapenbun Penanaman jati emas, mahoni, sengon 2.466.403.509 Denda Lumpsum Pph 1.169.681.713 Beban Pengumpulan Karet Tanah 51.325.450 Beban Lain lain/Tumpangsari/Biji kakao 59.363.084 Reklasifikasi Pajak 413.018.051 Pasar Murah, Khitan Massal dan 97.637.650 Donor Darah Monster/Over/Underweight 1.309.341.355 Kerugian Penurunan Aset 541.590.596 Ginning Kapas 546.510.741 Biaya Sampingan Beban Pengolahan Minyak Pala 694.565.006 Beban Pengolahan Kapok 872.573.996 Beban Pengolahan Kelapa 1.034.752.378 Beban Gula Kebun 115.653.500 Kopi Luwak Jasa Apraisal Tanah Kena Jalan Tol Beban Kakao 115.382.023 Jumlah Beban Lain-lain pada DTT 9.487.799.052

Non Financial Expenses Perennial Crops Division Ther Expenses Deletion to Foxed Asset Total Seasonal Crops Division Administration Expenses Donation Expenses to Hansip/Hanra Security Expenses Donation to Transition Pension Fund Consultant’s Expenses Accountant’s Expenses Dues to Dapenbun Other Expenses Total Total Non Financial Expenses

The non financial expenses as amounted to Rp9,487,799,052.00 and Rp38,895,040,693.00 in Perennial Crops Division as of 31 December 2012 and 2011, Consist of : 14.922.017.752 2.961.443.892 227.429.312 10.687.607.621 3.169.386.573 3.767.250 190.162.017 143.107.861 125.648.000 1.265.038.642 613.373.511 1.316.260.936 490.579.151 890.325.552 992.633.977 225.970.200 28.900.000 641.388.446 38.895.040.693

SHT Tenure Appreciation Donation Dues to Dapenbun Planting of jati emas, mahoni, sengon Penalty to Income Tax Lumpsum Expenses to Rubber Lump Collecting Other Expenses/Intercroping/Cocoa Reklasifikasi Pajak Mass circumcisions and Blood Donation Monster/Over/Underweight Asset Impairment Losses Ginning of Cottonwood Side Expenses Expenses to Nutmeg Oil Processing Expenses to Kapok Processing Expenses to Coconut Processing Expenses to Estate Sugar Chivet’s Coffee Appraisal of the land affected by the toll road Cocoa expenses Total Other Expenses of DTT



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 4.7 BEBAN PAJAK KINI Jumlah beban pajak kini merupakan Pajak Penghasilan Badan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk tahun buku 2012 dan 2011, dengan rincian sebagai berikut : 2012

PPh Badan Jumlah PPh Badan LABA (RUGI) KOMERSIAL SEBELUM PAJAK KOREKSI NEGATIF Selisih Penyusutan Fiskal & Komersial Bunga Deposito Jasa Giro Deviden Sewa gedung Pembayaran SHT Iuran Pensiun Jumlah Koreksi Negatif

206

KOREKSI POSITIF Selisih Penyusutan Komersial dan Fiskal Natura Jaminan Sosial Pensiun Buku/Koran/Majalah Beban Tamu dan ABT Beban Olah Raga dan Kesenian Sumbangan Pemeliharaan Rumah Dinas Beban Lain-lain Cadangan Penghapusan Piutang Penurunan Nilai Aset Beban SHT Beban Pengobatan pensiun Jumlah Koreksi Positif



4.7 CURRENT TAX EXPENSES The current tax expense is the corporate income tax period 1 January to 31 December for the year 2012 and 2011,details are as follows :


71.067.343.275 71.067.343.275

101.359.836.500 101.359.836.500

Corporate Income Tax Total Corporate Income Tax

251.656.038.207

414.232.581.664

PROFIT (LOSS) COMMERCIAL BEFORE TAX

(22.475.207.566) (1.678.486.199) (252.327.355) (12.000.000) (25.216.000.000) (1.228.626.365) (50.862.647.485)

23.336.543.346 1.298.175.732 12.803.683.425 190.981.380 2.295.358.004 591.257.275 2.269.925.225 429.769.516 5.904.790.600 541.590.596 24.558.000.000 9.255.907.278 83.475.982.377

(6.111.374.189) (30.119.480.357) (2.406.626.772) (38.637.481.318)

NEGATIVE CORRECTION Deviation of Fiscal Depreciation & Commercial Deposits Interest Giro Deviden Bulding Rental Payment of SHT Dues to Pension Fund Total Correction Negative

15.031.583.591 1.293.397.487 4.261.408.728 359.280.602 3.129.085.660 1.358.423.532 844.183.433 854.801.307 2.712.081.304 29.844.245.644

POSITIVE CORRECTION Deviation of Fiscal Depreciation & Commercial Natura Social Retirement Warranty Book/Newsletter/magazines Expenses to Guest and ABT Sport and Arts Donations Official Houses Maintenance Other Expenses Reserve to Receivables Deletion Impairment of Assets Expenses to SHT Expenses to Retirement Healthcare Total Positive’s Correction


PENGHASILAN KENA PAJAK (PKP) PPh BADAN TERUTANG 25% X 284.269.373.099 KREDIT PAJAK PPh Pasal 22 Solar PPh Pasal 22 Impor PPh Pasal 25 Jumlah Kredit Pajak KURANG (LEBIH) BAYAR PPh BADAN

284.269.373.099


405.439.345.990

TAXABLE INCOME (PKP)

71.067.343.275

101.359.836.500

PAYABLE TO CORPORATE INCOME TAX 25% X 284.269.373.099

(34.560.631) (925.314.000) (69.667.126.964) (70.627.001.595)

(60.291.895) (32.543.340.606) (32.603.632.501)

TAX CREDITS Income Tax, Artc.22 Diesel Fuel Income Tax, Artc.22 Import Income Tax, Artc.25 Total Tax Credits

440.341.680

68.756.203.999

LESS (MORE) PAY CORPORATE INCOME TAX




Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank



PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

Recommend Documents