PUTUSAN Nomor : 30/PID.SUS.ANAK/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak: Nama lengkap
: Anak
Tempat lahir
: Sijabut Teratai
Umur/tanggal lahir
: 17 Tahun/ 23 Desember 1997
Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Dusun IV Desa Sijabut Teratai Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Anak ditangkap pada tanggal 5 Agustus 2015; Anak ditahan dalam tahanan Lembaga Penempatan Anak Sementara atau Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 6 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2015; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 13 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2015; 4. Hakim sejak tanggal 24 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 2 September 2015; 5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 3 September 2015 sampai dengan tanggal 17 September 2015; 6. Perpanjangan penahanan oleh Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 14 September 2015 sampai dengan tanggal 23 September 2015; 7. Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 24 September 2015 sampai dengan tanggal 08 Oktober 2015;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; Telah membaca :
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 1 dari 13 Hal.
Membaca, Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 05 Oktober 2015 No. 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT-Mdn tentang Penunjukan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti; Membaca, berkas perkara No.24.Pid.Sus.Anak/2015/PN-KIS tanggal 10 September 2015 dan surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca, Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kisaran No. Reg. Perk:PDM-88/KISAR/Epp.2/08/2015 tanggal 20 Agustus 2015, yang dengan dakwaan sebagai berikut : DAKWAAN Bahwa ia Anak pada hari Sabtu tanggal 01 Agustus 2015 sekira pukul 23.15 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Agustus tahun 2015, bertempat di Perkebunan Sawit PTPN IV Desa Sijabut Teratai Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan persetubuhan, perbuatan tersebut dilakukan Anak dengan cara sebagai berikut: - Berawal dari pertemuan Terdakwa, saksi I, saksi II dengan saksi III (korban) dan saksi IVpada hari Sabtu tanggal 01 Agustus 2015 sekira pukul 22.30 wib di Dusun V Desa Sijabut Teratai Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan tepatnya di Perkebunan Sawit PTPN IV Sijabut, setelah mengobrol-ngobrol sebentar lalu saksi I pergi bersama dengan saksi V, dan beberapa menit kemudian keduanya kembali datang dan bergabung; - Bahwa selanjutnya saksi III duduk di atas sepeda motor milik Anak kemudian Anak duduk di belakang saksi V, lalu saksi III membonceng Anak ke arah dalam kebun sawit, lalu saksi III memberhentikan sepeda motor dan saksi III dan Anak turun dari sepeda motor; - Bahwa kemudian Anak berkata "ayot dah dek" dan dijawab oleh saksi III ayo bang" dan dijawab Anak macam nga tau yang biasa", lalu Anak menciumi dan menghisap bibir sambil meremas-remas payudara saksi V, kemudian Anak mengarahkan saksi III tidur di rumput, lalu Anak membuka celana panjang dan celana dalam saksi III kemudian Anak membuka celananya sebatas lutut dan memasukkan batang kemaluannya ke lobang kelamin saksi IIIdan menggoyanggoyangkannya sampai Anak merasa klimaks dan Anak mengeluarkan batang kemaluanya dari lobang kelamin saksi III lalu Anak mengeluarkan sperma yang dibuang ke tanah, setelah memakai pakaian masing-masing, Anak dan saksi III kembali bergabung dengan teman-temanya;
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 2 dari 13 Hal.
- Bahwa Anak baru pertama sekali melakukan persetubuhan dengan saksi V, dan antara Anakdengan saksi III tidak ada memiliki hubungan pacaran, dan sebelumnya Anak mendapat informasi bahwa saksi III bisa dipakek; Bahwa Anak menyadari saat melakukan persetubuhan dengan saksi III masih berusia 14 (empat beias) tahun 11 (sebelas) bulan dimana saksi IIIlahir pada tanggal 01 September 2000 dan belum pernah menikah sebelumnya; - Bahwa akibat perbuatan Anak tersebut saksi III mengalami sebagaimana Visum et Repertum No. 357/241 tanggal 04 Agustus 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Tunggul Simanjuntak, Sp. OG, dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang Kisaran, dengan hasil pemeriksaan 04 Agustus 2015 jam 08.29 WIB sebagai berikut: Kepala
: Tidak ada kelainan
Leher
: Tidak ada kelainan
Dada
: Tidak ada kelainan
Perut
: Tidak ada kelainan
Tangan/ Kaki
: Tidak ada kelainan
Alat Kelamin
: - Tampak selaput dara tidak utuh, pucat robekan semua Ke dasar pada seluruh lingkaran selaput dara; - Liang senggama dapat dilalui oleh dua jari pemeriksaan;
Kesimpulan
: Telah diperiksa seorang wanita dengan selapu dara tidak utuh, puca, robekan semua sampai ke dasar pada seluruh lingkaran selaput dara dan liang senggama dapat dilalui oleh dua jari pemeriksaan akibat liang senggama tersebut pernah dilalui oleh gerakan benda tumpul;
Perbuatan Anakdiatur dan diancam Pidana dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RJ No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradiian Pidana Anak; Membaca, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Nomor:Reg. Perkara:PDM87/KISAR/Ep.2/08/2015 pada hari Senin tanggal 07 September 2015, yang menuntut Anaksebagai berikut : 1. Menyatakan Anak Suwandi Saputra telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana "dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya" sebagaimana didakwakan kepada diri Anakdalam dakwaan Kedua Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 tahun 2014 tentang Perubahan atas undang-
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 3 dari 13 Hal.
undang RI No.23 tahun 2002 tentang Pelindungan Anak jo.UU RI.No.11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak Suwandi Saputra dengan pidana penjara selama: 3 (tiga) tahun dikurangkan selama Anakberada dalam tahanan, dengan perintah Anaktetap ditahan; 3. Menetapkan barang bukti: - 1 (satu) potong celana panjang jeans warna biru black; - 1 (satu) potong baju wanita lengan pendek warna coklat; - 1 (satu) potong celana dalam warna putih. Dipergunakan dalam perkara an. I; 4. Menetapkan agar Anak Suwandi Saputra dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah); Membaca, Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor:24/Pid.Sus.Anak /2015/PN-KIS tanggal 10 September 2015, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak Anaktersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja Membujuk Anak Melakukan Persetubuhan Dengannya”, sebagaimana dalam dakwaan tunggal; 2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun; 3. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Anak tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) potong celana panjang jeans warna biru black; - 1 (satu) potong baju wanita lengan pendek warna coklat; - 1 (satu) potong celana dalam warna putih; dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara atas nama I; 6. Membebankan kepada Anak untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp1.000,00 (seribu rupiah); Membaca Surat-surat I.
Akta Permintaan Banding Nomor :1/Akta.Pid/2015/PN.Kis yang dibuat oleh NIRWAN SEMBIRING, SH.MH sebagai Panitera Pengadilan Negeri Kisaran, yang menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 14 September 2015,
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 4 dari 13 Hal.
Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, II.
Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor:24/Pid.Sus.Anak/2015 /PN-Kis yang dibuat oleh ASER HUTABARAT sebagai Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Kisaran, yang menerangkan bahwa pada hari Kamis tanggal 17 September 2015 mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Penasehat Hukum Terdakwa;
III.
Memori Banding tanggal 23 September 2015 yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal, 23 September 2015, serta telah diserahkan salinan resminya kepada Penasehat Hukum Anakpada hari Rabu, tanggal 23 September 2015;
IV.
Kontra Memori Banding tanggal 25 September 2015 yang diajukan oleh Penasehat Hukum Anakdan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal, 25 September 2015;
V.
Relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Kisaran pada hari Senin tanggal 28 September 2015 ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara tersebut selama 7 (tujuh) hari sebelum pengiriman berkas perkara ke pengadilan tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan Memori Banding tanggal 23 September 2015, yang pada pokoknya sebagai berikut; A. KEBERATAN TENTANG JENIS HUKUMAN 1. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ditentukan bahwa Peradilan dilakukan demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No.48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ditentukan bahwa hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa kedailan yang hidup dalam masyarakat; 3. Bahwa
Putusan
Pengadilan
Negeri
Kisaran
Nomor:24/Pid.Sus-
Anak/2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015 didasarkan atas penilaian
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 5 dari 13 Hal.
subjektif hakim atau keadaan disekitar pemeriksaan Anak tapi semestinya juga didasarkan pada keadaan objektif seperti keadaan yang diperoleh dari sekitar kehidupan Anak atau sebab yang mendorong Anak melakukan tindak pidana sebagaimana dalam hal memberatkan Anak dalam putusan; 4. Bahwa Putusan Hakim Pengadilan Negeri Kisaran Nomor : 24/Pid.SusAnak/2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015 tidak sesuai dengan asas proporsionalitas, dimana penjatuhan hukuman yang sesuai dengan tingkat keseriusan
kejahatan
yang
dilakukan
pada
intinya
proporsionalitas
mensyaratkan skala nilai untuk menimbang dan menilai berat ringannya pidana dikaitkan dengan tindak pidananya, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat serta budaya cenderung menjadi determinan dalam menentukan peringkat sanksi yang dipandang patut dan tepat dalam konteks historis tertentu; 5. Bahwa kami tidak sependapat dengan Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor : 24/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015 yang menjatuhkan pidana terhadap Anak yang sedemikian ringannya karena sangat bertentangan
dengan Surat Edaran MA No: 1/2000 tetang
pemidanaan agar setimpal dengan berat dan Sifat kejahatan. 6. Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Kisaran terhadap Anak ANAKterlalu ringan dibandingkan dengan putusan Pengadilan Negeri Kisaran dengan perkara yang sama yaitu Anak RHIAN PRATAMA LUBIS melanggar pasal 81 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UndangUndang RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, dengan perbutan kurang lebih sebagai berikut “ Anak RHIAN PRATAMA LUBIS (14 tahun) mengajak korban ELLA FRIANTI untuk bersetubuh, namun korban ELLA FRIANTI menolak dengan mengatakan “jangan”, lalu Anak RHIAN PRATAMA LUBIS melakukan persetubuhan yang dimulai dengan mencium bibir korban ELLA FRIANTI dan menidurkan korban ELLA FRIANTI di tempat tidur, lalu Anak RHIAN PRATAM LUBIS membuka celana panjang dan celana dalam korban ELLA FRIANTI sampai akhirnya Anak RHIAN PRATAMA LUBIS memasukkan batang kemaluaannya ke dalam lobang kemaluan korban ELLA FRIANTI dan mengeluarkan spema, sesuai dengan hasil Visum et Repertum No. 357/117 tanggal 14 April 2015 dengan kesimpulan: Selaput dara tidak utuh, pucat, semua lingkaran selaput dara robek sampai ke dasar dan liang senggama dapat dilalui oleh dua jari pemeriksa akibat liang
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 6 dari 13 Hal.
senggama tersebut pernah dilalui oleh gesekan benda tumpu.”,
divonis
pidana penjara selama 2 (dua). B. KEBERATAN TENTANG HASIL PEMBUKTIAN Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Kisaran nomor : 24/Pid.Sus-Anak/2015/PNKis tanggal 10 September 2015 didasarkan atas penilaian subjektif hakim atau keadaan sekitar pemeriksaan Anak yang menerangkan bahwasanya Anak masih tergolong anak berusia relatif muda yang secara kejiwaan tingkah lakunya masih mudah dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan akan tetapi seharusnya hakim juga melakukan pertimbangan yang didasarkan pada keadaan objektif seperti keadaan yang diperoleh dari sekitar kehidupan Anak atau sebab yang mendorong Anak melakukan tindak pidana sebagaimana dalam hal memberatkan Anak dalam putusan dan fakta yang terungkap dalam persidangan dengan pertimbangan sebagai berikut: 1.
Bahwa sebagaimana dari keterangan saksi I dan saksi II serta Keterangan Anak yang terungkap di persidangan menerangkan bahwasanya Anak bersama-sama dengan saksi I dan saksi II mengajak saksi korban (V) bertemu pada hari Sabtu tanggal 01 Agustus 2015 di kebun Sawit Dusun V Desa Sijabut Teratai Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan dan niat awal tersebut untuk menyetubuhi saksi korban sudah ada sebelum saksi I bertemu dengan saksi korban. Kemudian saat saksi I telah menyetubuhi saksi korban lalu saksi I menceritakan hal tersebut kepada saksi II dengan mengatakan “udah kupakai dia, nembak-nembak sampai perut” sambil menunjukkan ketiga jarinya dan mengatakan “segini masuk”, dan saat saksi PRASINTO datang bergabung, saksi I mengatakan “sudah kukawini dia, kalau mau… ya uada main kan aja” yang kemudian timbul niat saksi PRASINTO Alias ANTO untuk menyetubuhi korban (saksi V);
2.
Bahwa sudah sepatutnya menjadi pertimbangan bahwasanya saksi IIImasih tergolong anak (berumur 14 tahun 11 bulan) yang dari secara fisik dapat dilihat masih muda dan polos yang seharusnya juga mendapat perlindungan yang khusus pula dimana pada saat kejadian tersebut disetubuhi secara bergantian oleh Anak, saksi I dan saksi PRASINTO Alias ANTO;
3.
Bahwa dari keterangan Anak dan kedua orang tuanya menerangkan bahwa Anak sering pulang malam hingga pukul 23.00 wib s/d 00.00 wib serta menonton film porno yang luput dari pantauan kedua orangtuanya dan sudah pernah beberapa kali pacaran dengan perlakuan telah sering bercumbu/ciuman yang merupakan perbuatan bukan seorang anak;
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 7 dari 13 Hal.
4.
Bahwa Anak, saksi I dan saksi PRASINTO Alias ANTO telah mengenal saksi IIIsebagai adik kelasnya sewaktu dibangku SD dan juga telah mengenal abang dari saksi IIIyang merupakan teman sepermainan dari Anak, saksi I dan saksi PRASINTO Alias ANTO, namun Anak tidak menghargai hal tersebut dan mengesampingkan norma-norma yang ada dalam masyarakat tersebut;
5.
Bahwa Hakim tidak mempertimbangkan keterangan dari orang tua korban (saksi ASRUL SYAMSURA SIHOMBING) yang merasa sedih, terluka dan tidak bisa menerima perlakukan dari Anak yang memperlakukan saksi korban sedemikian rupa sehingga saksi ASRUL SYAMSURA SIHOMBING merasa malu di masyarakat, marah karena
perlakuan dari Anak dan
harapan untuk korban (V) telah sia-sia sehingga saksi ASRUL SYAMSURA SIHOMBING memindahkan anaknya dari sekolah dan kampung tersebut dengan
harapan
anaknya
bisa
bersekolah
lagi
dan
merupakan
pengalaman pahit tersebut.
Dengan Majelis
demikian Hakim
pertimbangan-pertimbangan
dalam
menjatuhkan
pidana
yang
dipergunakan
kepada
Anak
tidak
mempertimbangakan semua fakta-fakta yang terungkap dalam perkara ini,
khususnya
yang
mengenai
factor-faktor
yang
memberatkan
pemidanaan sesuai dengan berat ringannya kesalahan Anak.
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas kami Jaksa Penuntut Umum (pembanding) memohon dengan hormat agar Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini : a. Menerima permohonan banding JPU; b. Membatalkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Kisaran
Nomor
:
24/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015 yang dimohonkan banding tersebut; c. Menyatakan bahwa Anak ANAKbersalah melakukan tindak pidana sesuai dengan apa yang kami mintakan dalam tuntutan pidana yang kami ajukan tanggal 06 November 2014 sebagai berikut: 1. Menyatakan
Anak
ANAKtelah
terbukti
secara
meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
sah
dan
“dengan
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya” sebagaimana didakwakan kepada diri Anakdalam dakwaan
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 8 dari 13 Hal.
tunggal Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 tahun 2014 tentang Perubahan atas undang-undang RI No.23 tahun 2002 tentang Pelindungan Anak jo.UU RI.No.11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak dengan pidana penjara selama : 3 (tiga) tahun dikurangkan selama Anakberada dalam tahanan, dengan perintah Anaktetap ditahan. 3. Menetapkan barang bukti :
1 (satu) potong celana panjang jeans warna biru black;
1 (satu) potong baju wanita lengan pendek warna coklat;
1 (satu) potong celana dalam warna putih.
Digunakan dalam perkara an. DWIYANTI SAPUTRA 4. Menetapkan agar Anak ANAKdibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).
Menimbang, bahwa berdasarkan Memori Banding yang diajukan Jaksa Penuntut Umum tanggal 23 September 2015, maka dengan itu Penasehat Hukum Anak mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 25 September 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Bahwa dilihat dari putusan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Kisaran nomor : 24/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Kis, tanggal 10 September 2015, yang menghukum Anak/Termohon Banding, yang telah dianggap memenuhi unsurunsur hukum acara pidana dan telah mencerminkan rasa keadilan bagi diri Terdakwa; 2. Bahwa Terbanding/Anak banding benar telah melakukan persetubuhan dengan alasan Saksi Korban yang bersedia dan mau bahkan mengarahkan Anak/ Terbanding untuk melakukan persetubuhan. Hal tersebut sudah berulang kali dilakukan oleh saksi korban dengan orang lain selain Anak/Terbanding, dan tanpa terbebani saksi korban mengakui menikmati persetubuhan yang dimaksud dalam perkara a quo ; 3. Bahwa sudah tepat dan benar Judex Factie memutus dalam pertimbangan hukumnya terhadap Terbanding / Anak dengan dasar dan berpijak dari alasan dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum, bahwa Anak/Terbanding melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 9 dari 13 Hal.
Sistem Peradilan Anak jo Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; 4. Bahwa sebenarnya dalam pembuktian Jaksa Penuntut Umum tidak memenuhi unsur-unsur pembuktian tentang penerapan dalam perkara a quo yang dituntutkan sdra.Jaksa Penuntut Umum terhadap diri Anak / Terbanding adalah tidak tepat, karena terjadinya peristiwa pidana tersebut didahului dengan adanya perbuatan sebab-akibat/kausalistik yang didahului dilakukan oleh saksi korban dengan mengajak Anak /Terbanding untuk melakukan persetubuhan; 5. Bahwa yang mendasar dalam putusan Judex Factie Majelis Hakim pada Pengadilan
Negeri Kisaran
dalam
memeriksa
dan
mengadili
perkara
Terbanding / Anak tersebut adalah telah menjatuhkan putusan dengan menghukum Anak/ Terbanding dengan hukuman penjara selama 1 (satu) tahun, yang jika diperhatikan putusan terhadap diri Anak /Terbanding tersebut sudah tepat, karena bentuk hukuman kepada Anak/Terbanding tersebut bukanlah suatu unsur balas dendam dan sakit hati semata-mata, namun lebih kepada penerapan pasal dari unsur-unsur tersebut telah terpenuhi, dan terlebih lagi telah memberikan efek jera kepada diri Anak/Terbanding yang telah dirasakan oleh Anak /Terbanding sendiri selama berada dalam tahanan/penjara dan menghadiri persidangan yang sangat menguras energi dan pikiran serta menahan rasa malu dihadapan khalayak ramai yang dijadikan sebagai pesakitan dalam ruang persidangan yang kesemuanya itu adalah merupakan suatu pukulan yang sangat berat yang Anak / Terbanding rasakan dengan status dirinya masih pelajar; 6. Bahwa Sistem Peradilan Anak wajib mengutamakan Keadilan Restoratif sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 5 ayat (1) dan berdasarkan Asas Perlindungan dan Asas Keadilan wajib diupayakan Diversi yang sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan
Anak,
sehingga
Terdakwa/Terbanding
benar-benar
terlindungi hak-haknya sebagai anak; 7. Bahwa tidak terpenuhinya ketentuan yang dimaksud dalam Surat Edaran MA No. 1 Tahun 2000 tentang pemidanaan agar setimpal dengan berat dan sifat kejahatan
yaitu
terhadap
Ekonomi,
Korupsi,
NARKOBA,
Perkosaan,
Pelanggaran HAM berat, Lingkungan Hidup sedangkan dalam perkara a quo merupakan perbuatan persetubuhan yang dilakukan atas dasar mau sama mau dan/atau suka sama suka, terlebih lagi inisiatif dan yang mengajak dan memaksa untuk melakukan persetubuhan itu dimulai dari saksi korban;
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 10 dari 13 Hal.
8. Bahwa dalam Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak Pasal 79 ayat (3) dinyatakan “Minimum khusus pidana penjara tidak berlaku terhadap Anak”, dengan demikian Tuntutan Pemohon Banding ( Ic. Kejaksaan
Negeri
Kisaran
)
adalah
sangat
berlebihan
dan
kurang
mencerminkan kepedulian terhadap perlindungan anak; 9. Bahwa kewenangan mutlak Judex Factie untuk mempertimbangkan dalam mengambil suatu putusan terhadap diri Anak / Terbanding, jadi bukan sematamata mempertimbangkan yang memberatkan dan yang meringankan, tetapi lebih kepada asfek sosial masyarakat dan penerapan hukuman tersebut yang dapat
menjadi
pembelajaran
kepada
Anak/Terbanding
dalam
rangka
pembentukan masyarakat yang taat hukum, sehingga pembelajaran bagi masyarakat juga tentang penerapan tujuan hukum itu sendiri;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, Anak/Terbanding memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk : 1. Menerima Risalah Kontra Memori Banding Terbanding / Anak; 2. Menolak Permohonan Banding Pembanding/Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kisaran; 3. Menguatkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Kisaran
No.:
24/Pid.Sus-
Anak/2015/PN-Kis, tertanggal 10 September 2015; 4. Membebankan biaya perkara ditingkat banding ini sesuai dengan aturan yang berlaku; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari berita acara persidangan dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor :24/Pid.Sus.Anak/2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015, dan bukti-bukti surat lain yang bersangkutan, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Anak bersalah melakukan
tindak
pidana
“Dengan
Sengaja
Membujuk
Anak
Melakukan
Persetubuhan Dengannya”, melanggar pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak jo. pasal 11 tahun 2012, sebagaimana dakwaan telah tepat dan benar, kecuali mengenai pidana yang telah dijatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama menurut Pengadilan Tinggi terlalu ringan, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 11 dari 13 Hal.
alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhan kepada seorang Anaktidak hanya mendidik Anak sendiri akan tetapi sebagai contoh bagi masyarakat lainnya supaya tidak berbuat serupa dengan perbuatan Anak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor : 24/Pid.Sus.Anak/2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015, yang dimintakan banding tersebut harus diperbaiki sekedar mengenai
penjatuhan
pidana
penjara
terhadap
Anak,
sehingga
amar
selengkapnya berbunnyi sebagai tersebut dibawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena Anak tetap dinyatakan bersalah, menurut hakim Pengadilan Tinggi cukup alasan untuk menetapkan Anak berada dalam tahanan dan menetapkan Anak dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan;
Mengingat, Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak jo Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI: -
Menerima Permintaan Banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut;
-
Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor: 24/Pid.Sus.Anak /2015/PN-Kis tanggal 10 September 2015, yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut; 1. Menyatakan Anak Anaktersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja Membujuk Anak Melakukan Persetubuhan Dengannya”, sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 12 dari 13 Hal.
2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan;; 3. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Anak tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) potong celana panjang jeans warna biru black; - 1 (satu) potong baju wanita lengan pendek warna coklat; - 1 (satu) potong celana dalam warna putih; dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara atas nama I; -
Membebankan biaya perkara kepada Anak dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Demikian
diputuskan
Hakim
Pengadilan
Tinggi
Medan
oleh
ADE
KOMARUDIN SH, MHum selaku Hakim Anak berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 5 Oktober 2015, Nomor: 30/Pid.Sus.Anak /2015/PT.Mdn, dan RAMADHAN TARIGAN sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2015, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Anak.
Panitera Pengganti,
ttd RAMADHAN TARIGAN
H a k i m,
ttd ttd ADE KOMARUDIN SH.MHum.
.
Putusan Nomor : 30/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN Hal. 13 dari 13 Hal.