P U T U S A N NOMOR: 209/PDT/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: HERLINA BR SARAGIH,
Pekerjaan penjual/pedagang emas
beralamat Jl
Beringin No. 7 Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Pematang Siantar, Dalam hal ini diwakili oleh Penasehat Hukumnya : BONAR SARAGIH, S.H., Advokat-Penasehat Hukum yang beralamat di Jln. Handayani No. 9 Pematang Siantar Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 21 Oktober 2014 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada tanggal 29 Oktober 2014, dibawah register : No.156/SK/2014/PN.PMS,
selanjutnya
disebut
sebagai Pembanding semula Tergugat;
LAWAN
LASMIAN Br SIMBOLON, umur 45 tahun,Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan
Merbou
No.
37,
Kelurahan
Kahean,
Kecamatan Siantar Utara, Pematang Siantar.Dalam hal ini memberi kuasa kepada H. Maswandi, S.H, M. Hum dan Satriadi, S.H Advokat dan Penasehat Hukum
pada
Kantor
Bantuan
Hukum
“BINA
KEADILAN “, beralamat JL. Bakti No. 36-A, Gaperta Ujung, Medan, Telp : (061 77861356), berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 September 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Tertanggal 15 September 2014, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Penggugat;
Halaman 1 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
Pengadilan Tinggi Tersebut: Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 209/PDT/2015/PT-MDN tanggal 19 Juni 2015 tentang penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini; Telah membaca berkas perkara dan surat - surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 52/Pdt.G/2014/PN-PMS tanggal 14 Januari 2015; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 15 September 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang
Siantar
dalam
nomor
Register
No:
52/Pdt.G/2014/PN-PMS
mengajukan gugatan pada Tergugat yang isinya sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal Tergugat
16 Pebruari 2012 antara Penggugat dengan
telah melakukan transaksi jual beli emas seberat 500 gram,
hal mana Penggugat sebagai pembeli dan Tergugat sebagai penjual emas telah sepakat jual beli dilakukan dengan harga sebesar Rp. 251.500.000,- (dua ratus lima puluh satu juta lima ratus ribu rupiah). 2. Bahwa
setelah
Penggugat
membeli
emas
dimaksud,
Tergugat
mengatakan kepada Penggugat bahwa untuk sementara emas yang Penggugat beli agar dititipkan kepada Tergugat, dan Tergugat berjanji dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan Tergugat akan mengembalikannya dalam bentuk uang dengan nilai melebihi harga yang disesuaikan dengan kenaikan harga emas dipasaran, tergiur dengan janji Tergugat tersebut akhirnya Penggugat menitipkan emas yang telah dibeli dimaksud kepada Tergugat. 3. Bahwa setelah waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana yang ditentukan oleh Tergugat yaitu sekitar bulan Mei 2012 Penggugat menagih janji Tergugat sebagaimana yang telah disepakati, ternyata Tergugat dengan berbagai dalih berupaya menghindar dan tidak bersedia untuk mengembalikan uang (dalam bentuk emas) kepada Penggugat, meskipun demikian Penggugat terus mendesak agar Tergugat mengembalikan uang Penggugat sesuai yang telah disepakati. 4. Bahwa
berhubung
Penggugat
terus
mendesak
Tergugat
Halaman 2 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
agar
mengembalikan
uang
Penggugat,
maka
sekitar
bulan
Agustus,
September, Oktober dan November 2013 Tergugat telah mengembalikan uang Penggugat dengan cara mengangsur untuk masing-masing yaitu: a. Pada bulan Agustus 2013 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). b. Pada bulan September 2013 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). c. Pada bulan Oktober 2013 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). d. Pada bulan November 2013 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). 5. Bahwa tindakan Tergugat yang telah mengembalikan uang Penggugat dengan cara mengangsur sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap bulannya jelas tidak dapat Penggugat terima, sehingga pada tanggal 17 Desember 2013 antara Penggugat dengan Tergugat kembali membuat kesepakatan baru dengan Surat Perjanjian (Pengembalian emas), hal mana
sesuai
point
3
dari
Surat
Perjanjian
disebutkan
bahwa
pengembalian uang akan dilakukan oleh Tergugat dengan cara 2 (dua) kali pengembalian dari sisa uang sebesar Rp. 243.500.000,- (dua ratus empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) yaitu pada tanggal
15 April
2014 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan pada tanggal 31 Juli 2014 sebear Rp. 143.500.000,- (seratus empat puluh tiga juta rupiah). 6. Bahwa sesuai dengan Surat Perjanjian tertanggal 17 Desember 2013 tersebut, pengembalian pertama telah dilakukan oleh Tergugat pada tanggal 16 April 2014 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta (sesuai
kwitansi),
sedangkan
pengembalian
kedua
rupiah)
sebesar
Rp.
143.500.000,- (seratus empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) yang seharusnya sudah diberikan Tergugat kepada Penggugat pada tanggal 31 Juli 2014, namun dengan berbagai dalih sampai dengan gugatan ini diajukan Tergugat tetap tidak bersedia untuk melaksanakan kewajibannya. 7. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak lagi bersedia mengembalikan uang Penggugat sebagaimana yang telah disepakati, jelas merupakan tindakan yang telah sengaja mengingkari kesepakatan tersebut
dan
hal demikian dapat dikualifikasi sebagai perbuatan ingkar janji (wan prestasi), sehingga berulang kali bahkan bila dihitung berkisar ±50 kali Penggugat ada menemui langsung dan menyampaikan agar Tergugat dapat memenuhi kewajibannya.
Halaman 3 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
8. Bahwa patut untuk diketahui oleh Tergugat, setiap Penggugat menemui Tergugat, Penggugat harus meninggalkan pekerjaan Penggugat sebagai pedagang sayur, sehingga jika setiap Penggugat melakukan penagihan pengembalian uang Penggugat kepada Tergugat tersebut, Penggugat mengalami
kerugian
karena
tidak
berjualan
yang
jika
dihitung
keuntungan Penggugat berdagang setiap harinya rata-rata sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), namun permintaan dan kerugian Penggugat tidak pernah ditanggapi oleh Tergugat, bahkan Tergugat mengatakan kepada Penggugat "Aku tidak dapat lagi mengembalikan uang kau, silahkan kau mengadu kemanapun". 9. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak bersedia mengembalikan uang Penggugat sebesar Rp. 143.500.000,- (seratus empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah), meskipun berulangkali Penggugat memintanya, jelas
tindakan
tersebut
telah
mengakibatkan
kerugian
bagi
diri
Penggugat, kerugian mana tentunya secara hukum harus dibayar oleh Tergugat, dan Penggugat berhak untuk menuntut segala ganti kerugian baik kerugian materil maupun immateril sebagaimana yang ditentukan menurut Pasal 1243 KUHPerdata, dan kerugian tersebut dapat dirinci sebagai berikut: I. Kerugian Material a. Uang Pengugat yang berada ditangan Tergugat sebesar Rp.143.500.000,b. Sebanyak + 50 kali Pengugat menemui Tergugat dan akibatnya Penggugat tidak berjualan (bekerja), yaitu 50 x Rp.1.000.000,sebesar……………….………………..…………Rp.50.000.000, Jumlah …………………………………………. Rp.193.500.000,(seratus Sembilan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) c. Bunga sebesar 10 % (sepuluh persen) dari Rp. 143.500.000,- yaitu Rp. 1.435.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) perbulannya dihitung sejak Penggugat menitipkan emas kepada Tergugat yaitu sejak tanggal 16 Pebruari 2012, sampai dengan Tergugat melaksanakan kewajibannya secara keseluruhan. II. Kerugian Immateril Bahwa
karena
perbuatan
Tergugat
yang
tidak
melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan kesepakatan dimaksud, maka telah mengganggu Tergugat baik pikiran dan bathin, serta menyita waktu Halaman 4 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
Penggugat, dimana Penggugat berulang kali untuk menemui Tergugat dengan meninggalkan usaha Penggugat sebagai pedagang, kerugian mana tidak dapat dinilai dengan uang, akan tetapi patut dan wajar apabila Penggugat menuntut ganti kerugian immateril ini sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). 10. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan dikemudian hari tidak menjadi sia-sia (illusioir), maka sangatlah beralasan apabila terhadap harta benda milik Tergugat baik terhadap benda bergerak maupun benda tidak bergerak, terlebih dahulu diletakkan Sita Jaminan (conservatoir beslag), yaitu barang-barang dagangan emas milik Tergugat yang terdapat di Toko Emas Fayol, terletak di Pajak (Pasar) Perluasan, Pematang Siantar dan sebidang Tanah/Rumah yang ditempati Tergugat, terletak di Jl. Beringin No. 7 Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Pematang Siantar. 11. Bahwa karena gugatan ini diajukan dan didukung oleh bukti-bukti otentik yang cukup dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan menangani perkara aquo untuk dapat memberikan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada Verzet, Banding, Kasasi maupun upayaupaya hukum lainnya (uit voorbaar bij voorraad), 12. Bahwa Penggugat mempunyai sangkaan
yang sangat beralasan
terhadap Tergugat akan ingkar dan lalai dalam memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap {inkracht van gewijsde) dalam perkara ini dan karenanya mohon Pengadilan Negeri Pematang Siantar menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap harinya kepada Penggugat apabila terayata Tergugat lalai memenuhi
isi putusan
hukum yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dalam perkara ini. 13. Bahwa, oleh karena Tergugat telah melakukan Perbuatan Wanprestasi, maka patutlah dan adil untuk dihukum membayar biaya-biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Berdasarkan segala uraian yang telah Penggugat kemukakan, maka Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar, untuk memanggil para pihak yang bersengketa pada suatu persidangan yang ditentukan untuk itu guna memeriksa dan mengadili gugatan ini, selanjutnya
Halaman 5 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
agar Majelis Hakim terhormat yang ditunjuk untuk memeriksa perkara ini dapat memutuskan dengan amar putusan sebagai berikut: Primair: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan sah dan berharga Surat Perjanjian (Pengembalian Emas), tertanggal 17 Desember 2013. 3. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak mengembalikan uang Penggugat yang dititipkan dalam bentuk emas merupakan perbuatan wanprestasi. 4. Menghukum
Tergugat
untuk
membayar
ganti
kerugian
kepada
Penggugat secara tunai dan seketika, baik kerugian materil maupun immateril sebesar Rp. 1.193.500.000,- (satu milyar seratus sembilan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah), ditambah dengan bunga sebesar 10 % (sepuluh persen) sebesar Rp. 1.435.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) setiap bulannya terhitung sejak tanggal 16 Februari 2012 sampai kerugian dan bunga tersebut dibayar lunas hingga keputusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap. 5. Menghukum Tergugat menurut hukum untuk membayar uang paksa (dwang soom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap harinya, apabila Tergugat lalai untuk memenuhi isi putusan ini. 6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan {conservatoir beslag) yang telah diletakkan dalam perkara ini. 7. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum Verzet, Banding maupun Kasasi (uit voorbaar bij voorraad), 8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Subsider: Apabila Majelis Hakim yang memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang, bahwa atas gugatan yang dibacakan dipersidangan Penggugat menyatakan tidak ada melakukakan perubahan gugatan dan tetap pada gugatannya;
Halaman 6 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis dan dibacakan didepan persidangan tertanggal 26 November 2014 yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dan membantah dalil-dalil gugatan Penggugat terkecuali dengan tugas diakui oleh Tergugat sebagaimana diuraikan di bawah ini. 2. Bahwa benar antara Penggugat dengan Tergugat ada transaksi jual beli emas sebesar 500 gram dengan harga yang telah disepakati sebesar Rp. 251.000.000,- (dua ratus lima puluh satu juta rupiah). 3. Bahwa gugatan Penggugat pada Point 2 halaman 1 yang menyatakan …. Emas yang Penggugat beli agar dititipkan kepada Tergugat …. dan seterusnya adalah tidak benar. Bahwa emas yang dibeli oleh Penggugat dari Tergugat bukanlah dititipkan melainkan disimpan oleh Tergugat dan Tergugat akan mengembalikannya dalam bentuk uang dalam jangka waktu 3 bulan dari harga disesuaikan dengan harga pasaran. Jadi tidak benar Penggugat tergiur dengan janji Tergugat,
karena hal tersebut telah disepakati
sebagaimana uraian Penggugat pada Point 1 halaman 1. 4. Bahwa memang benar antara Penggugat dengan Tergugat ada membuat perjanjian
pada
tanggal
17
Desember 2013,
dengan
dua
kali
pengembalian dan pengembalian pertama telah dibayar oleh Tergugat pada tanggal 16 April 2014, sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 5. Bahwa benar Pengembalian Kedua yang jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2014, belum ditepati oleh Tergugat karena, hal ini bukanlah disengaja oleh Tergugat karena usaha Tergugat berupa Kios di Pajak Dwikora Pematangsiantar, berikut segala isinya di dalam habis terbakar, padahal satu-satunya penghasilan Tergugat adalah dagang di Pasar Dwikora, dimana kebakaran tersebut terjadi pertengahan bulan Juli tepatnya sebelum pembayaran kedua jatuh tempo. 6. Bahwa niat baik dari Tergugat untuk mengembalikan tersebut sudah diusahakan melalui arisan dimana arisan mulai bulan 10 awal tahun 2014, dan hal ini sudah Tergugat sampaikan pada Penggugat, namun Penggugat tetap tidak mau, harus sesuai yang disepakati dilunasi. Oleh karena
Tergugat
tidak
memiliki
apa-apa
lagi
maka
Penggugat
mengajukan gugatan ke Pengadilan ini.
Halaman 7 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
7. Bahwa alasan Penggugat pada Point 7 halaman 2 yang menjelaskan lebih kurang 50 (lima puluh) kali Penggugat mengunjungi Tergugat adalah tidak benar, yang benar adalah Penggugat benar menjumpai Tergugat tapi tidak sampai 50 kali. 8. Bahwa alasan Penggugat yang menyatakan Tergugat ada mengucapkan kata-kata “Aku tidak dapat lagi mengembalikan uang kau, silahkan kau mengadu kemanapun” bahwa hal tersebut adalah tidak benar dan mengada-ada, yang benar adalah saat ini Tergugat belum mampu membayarnya karena usaha Tergugat di Pasar Dwikora berikut segala barang-barang di dalamnya ludes terbakar. 9. Bahwa alasan Penggugat pada Point 9 halaman 2 dan 3 dengan tegas diakui oleh Tergugat, namun mengenai kerugian Rp. 50.000.000,-. Akibat Penggugat menemui Tergugat sebanyak 50 kali adalah tidak masuk akal dan tidak benar, oleh karenanya kerugian Rp. 50.000.000,- tersebut haruslah ditolak untuk seluruhnya. 10. Bahwa alasan Penggugat halaman 3 point 9 IC, yang menyatakan bunga sebesar 10% dari Rp. 143.500.000,- adalah tidak berdasar dan sangat bertentangan dengan azas Hukum yang berlaku dan tidak sesuai dengan Hukum perbankan dimana menurut bunga Bank yang berlaku di Indonesia standarnya adalah paling tinggi, 2% per bulan. Jadi menurut Tergugat dengan mengenakan bunga sebesar 10%, adalah hal yang tidak wajar dan sangat bertentangan dengan norma-norma Perbankan di Indonesia, oleh karenanya bunga Bank yang disebutkan oleh Penggugat sebesar 10% haruslah ditolak untuk seluruhnya. 11. Demikian juga kerugian Immaterial sebesar Rp. 1.000.000.000,- yang ditentukan
oleh
Penggugat
adalah
tidak
berdasar
dan
sangat
bertentangan dengan Fakta Hukum yang berlaku, dan untuk kerugian immaterial ini kami serahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim, yang memeriksa dan mengadili perkara ini yang menilainya. Karena kerugian immaterial yang diajukan oleh Penggugat hanyalah kerugian angan-angan yang dihitung sendiri oleh Penggugat, karenanya harus ditolak dan dikesampingkan untuk seluruhnya. Jurisfrudensi Mahkamah Agung RI dalam putusan tanggal 29 Mei 1975, No. 51 K/Sip/1974 menyatakan dalam hal adanya tuntutan ganti rugi, maka adanya kerugian untuk mana dituntut ganti rugi itu harus dibuktikan.
Halaman 8 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
12. Bahwa dalil gugatan Tergugat pada Point 10 halaman 3 gugatannya haruslah ditolak dan dikesampingkan karena harta benda milik Tergugat berupa rumah yang terletak di Jalan Beringin No. 7 sampai saat ini masih terikat jaminan Kredit di Bank sementara Kios yang di Pajak Dwikora adalah milik dan kepunyaan Pemerintah. Oleh karenannya adalah tidak pantas dilakukan penyitaan dan permintaan Penggugat tersebut harus dikesampingkan. 13. Bahwa demikian juga yang dikemukakan oleh Penggugat pada Point 12 halaman 3 gugatannya harus ditolak dan dikesampingkan, karena gugatan Penggugat adalah tentang membayar hutang sehingga tidak dapat digabung dengan Dwangsom (uang paksa). Bahwa alasan Penggugat yang menyatakan Dwangsom ini haruslah ditolak dan dikesampingkan karena bertentangan dengan Hukum yang berlaku. Jurisfrudensi MARI No. 791/Sip/1972, tanggal 26 Pebruari 1973 menyatakan uang paksa (Dwangsom) tidak berlaku terhadap tindakan untuk membayar uang. 14. Bahwa dalil Penggugat pada Point 11 halaman 3 gugatannya tentang putusan serta merta (uit voer baar bij vooraad) harus ditolak dan dikesampingkan karena tuntutan tersebut menyalahi Hukum Acara Perdata yang berlaku. Bahwa adalah merupakan Fakta Hukum bahwa Penggugat dalam gugatannya tidak ada menguraikan dalam posita gugatannya apa pentingnya gugatan ini diminta serta merta Jurisfrudensi MARI No. 3328 K/Pdt/1984, tanggal 29 April 1986 menyatakan “Menimbang karena adanya Surat Edaran MARI No. 06/1975, yo Nomor 3/1978, maka tuntutan Ex Pasal 180 HIR tentang uit voer baar bij vooraad Atas putusan ini tidak dapat dikabulkan oleh Majelis. 15. Bahwa demikian juga Petitum gugatan Penggugat pada halaman 4 point 4 haruslah dikesampingkan dan ditolak seluruhnya. Bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah Utang Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp. 143.500.000,- sebagaimana uraian Penggugat pada Point 5 dan 6 gugatannya dan ini juga diakui oleh Tergugat. 16. Bahwa Penggabungan Hutang Pokok dengan bunga dan kerugian immaterial yang disatukan oleh Penggugat adalah tidak sesuai dengan kaidah-kaidah Hukum yang berlaku, karena adalah hal yang tidak tidak masuk akal Hutang Tergugat yang diakui sebesar Rp. 143.500.000,- tibaHalaman 9 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
tiba di dalam petitum menjadi diminta sebesar Rp. 1.193.500.000,- (satu milyar seratus sembilan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah). Oleh karena Petitum yang dimintakan oleh Penggugat bertentangan dengan Fakta Hukum yang berlaku adalah pantas dan wajar bilamana Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan Penggugat secara keseluruhan. 17. Bahwa terhadap gugatan Penggugat ini, Tergugat tidak pernah mengingkarinya dan mengetahui hutang harus dibayar, namun karena situasi usaha dagang Tergugat di Pasar Dwikora berikut barang-barang yang ada di dalamnya Ludes Terbakar maka Tergugat belum mampu membayarnya,
dan
sampai
saat
ini
juga
niat
Tergugat
untuk
membayarnya tetap ada, dimana Penggugat pernah diajak oleh Tergugat agar bersama-sama untuk menjumpai Ketua Arisan agar Tergugat didahulukan untuk menarik, namun Penggugat tetap tidak mau menerimanya. Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar, yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenaan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima. Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Pematang Siantar telah menjatuhkan putusan tanggal 14 Januari 2015 Nomor 52/Pdt.G/2014/PN-PMS, yang amarnya sebagai berikut: -
Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
-
Menyatakan sah dan berharga Surat Perjanjian (pengembalian Emas), tertanggal 17 Desember 2013;
-
Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak mengembalikan uang Penggugat yang dititipkan dalam bentuk emas merupakan perbuatan wan prestasi;
-
Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian materiil kepada Penggugat secara tunai sebesar sebesar Rp.143.500.000,-(seratus empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) ditambah dengan bunga 6%(enam persen) setiap tahunnya terhitung sejak tanggal 17 Desember 2013 sampai Kerugian dan bunga tersebut dibayar lunas hingga putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
Halaman 10 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
-
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 391.000,-(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
-
Menolak Gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
Menimbang bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor: 52/Pdt.G/2014/PN-PMS, tanggal 27 Januari 2015 yang dibuat oleh SALOMO SIMANJORANG, S.H, M.H, Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Pematang Siantar yang menerangkan bahwa Tergugat telah menyatakan banding terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
Pematang
Siantar
Nomor
52/Pdt.G/2014/PN-PMS, tanggal 14 Januari 2015 dan telah diberitahu kepada Kuasa Terbanding semula Kuasa Penggugat pada tanggal 10 Pebruari 2015; Menimbang bahwa Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pematang Siantar telah memberitahukan kepada Pembanding semula Tergugat dan Terbanding semula Penggugat untuk mempelajari berkas perkara banding dalam
tenggang
waktu
14
(empat
belas)
hari
setelah
diterimanya
pemberitahuan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta persyaratan yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang,
bahwa
Pembanding
semula
Tergugat
mengajukan
permohonan banding pada tanggal 27 Januari 2015 Nomor Perkara 52/Pdt.G/2014/PN-PMS, tetapi tidak mengajukan memori banding sehingga sulit bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi untuk mengetahui alasan-alasan atau keberatan Pembanding semula Tergugat terhadap putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar tanggal 14 Januari 2015 Nomor 52/Pdt.G/2014/PN-PMS;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan Halaman 11 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
resmi
putusan
Pengadilan
Negeri
Pematang
Siantar
Nomor
52/Pdt.G/2014/PN.PMS tanggal 14 Januari 2015, Pengadilan Tinggi dapat menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar dan diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 52/Pdt.G/2014/PN.PMS, tanggal 14 Januari 2015 beralasan hukum untuk dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dikuatkan sehingga Pembanding semula Tergugat berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo UndangUndang Nomor 49 Tahun 2009, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: ------- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut;-------------------------------------------------------------------------------------------- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar tanggal 14 Januari
2015
Nomor:
52/Pdt.G./2014/PN.PMS,
yang
dimohonkan
banding;------------------------------------------------------------------------------------------- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah);----------
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 28 September 2015 oleh kami:
RUSTAM IDRIS, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, BENAR KARO-
KARO, S.H., MH dan HERU PRAMONO, SH., M.Hum. masing-masing sebagai Halaman 12 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN
Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari ini Rabu, tanggal 7 Oktober 2015 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh HERMAN SEBAYANG, S.H. sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara. HAKIM ANGGOTA MAJELIS
HAKIM KETUA MAJELIS
ttd
ttd
BENAR KARO KARO, SH., MH.
RUSTAM IDRIS, S.H.
ttd HERU PRAMONO, SH., M.Hum. PANITERA PENGGANTI ttd HERMAN SEBAYANG, S.H. Perincian biaya perkara: Meterai ---------------- : Rp 6.000,Redaks ---------------- : Rp 5.000,Pemberkasan ---------: Rp 139.000.Jumlah----------------- : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
Halaman 13 dari 13 Halaman PUTUSAN NOMOR 209/PDT/2015/PT MDN