PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan
LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE I KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) Per 31 Maret 2009 dan 2008
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE I KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT ) Per 31 Maret 2009 dan 2008
Global Reports LLC
Neraca Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
8
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) TRI WULAN I – PER 31 MARET 2009 DAN 2008
ASET
Catatan
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha kepada Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 42,057,792,030 pada bulan Maret 2009 dan sebesar Rp. 40,713,637,145 pada bulan Maret 2008 Piutang lain - lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp. 1,941,247,315 pada bulan Maret 2009 dan sebesar Rp. 1,455,972,808 pada bulan Maret 2008 Ayam pembibit turunan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
2d,2g,3,33 2d,2h,4,11 2d,2i,5,11,13,16,33
2i
2j,6,11,16 2k,7 8 2l
Jumlah Aset Lancar
31 MARET 2009
31 MARET 2008
Rp.
Rp.
387,847,780,182 11,096,718,821
238,970,201,633 34,301,949,112
618,299,617,165 43,713,801,038
510,589,899,236 31,145,068,658
1,855,291,585,296 197,358,435,354 100,195,438,875 99,950,195,849 29,932,130,229
1,740,084,389,688 209,156,161,879 107,721,557,110 31,384,148,833 16,306,784,183
3,343,685,702,809
2,919,660,160,332
9,316,400,345 102,003,291,835 2,743,561,657
6,602,258,027 55,427,781,488 4,028,373,735 2,954,985,865
1,618,138,034,659 70,315,486,351 6,574,479,251 17,735,553,659 3,986,881,580 149,115,180,575 28,506,577,815
1,508,057,868,595 10,274,375,912 8,587,581,200 14,296,353,862 12,577,254,990 26,632,099,433
2,008,435,447,727
1,649,438,933,107
5,352,121,150,536
4,569,099,093,439
ASET TIDAK LANCAR Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Tanaman – Bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1,327,283,154,343 pada bulan Maret 2009 dan sebesar Rp. 1,276,517,987,518 pada bulan Maret 2008 Properti investasi Aset tetap yang tidak digunakan - bersih Aset real estat Aset tidak berwujud - bersih Instrumen keuangan derivatif Aset lain-lain
2g,29,32a 2y,28 2h 2m,2t
2o,2t,9,11,16,17,19,25 2n,10,11,19,25 2o,2t,9 2q 2r 2aa,29
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
3
Global Reports LLC
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) TRI WULAN I – PER 31 MARET 2009 DAN 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain - lain kepada pihak ketiga Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka yang diterima Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pembelian aset tetap Sewa pembiayaan Hutang yang direstrukturisasi
31 MARET 2009
31 MARET 2008
Rp.
Rp.
2d,4,5,6,9,10,11,33 2d,12,33 13 2y,14 15
744,286,791,290 445,074,132,427 99,798,933,070 41,204,535,832 210,134,131,606 81,311,613,033
373,527,524,177 507,828,738,597 94,395,355,594 36,836,368,709 181,282,411,859 98,462,937,996
2d,4,5,6,9,16,33
31,085,894,856 2,532,214,199 1,014,522,660 170,731,250,000
33,820,968,364 1,454,583,896 552,888,422 107,147,625,000
1,827,174,018,973
1,435,309,402,614
12,857,224,109 239,109,878,802 -
24,673,250,890 196,196,338,637 8,452,314,640
64,948,663,170 1,866,904,427 568,245,450 1,322,151,313,283 495,114,821,111 75,313,834,545
115,138,434,665 2,456,458,129 1,552,994,400 1,195,661,304,420 493,605,341,987 79,820,947,080
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2,211,930,884,897
2,117,557,384,848
Jumlah Kewajiban
4,039,104,903,870
3,552,866,787,462
2c,20
190,904,815,141
171,129,022,677
21 22 2d 2h 2h,4
1,489,414,660,000 172,918,971,236 68,250,341,229 1,380,552,616
1,489,414,660,000 172,918,971,236 22,578,759,514 1,380,552,616
5,798,519,720 (615,651,613,276)
11,279,742,338 5,798,519,720 (858,267,922,124)
1,122,111,431,525
845,103,283,300
5,352,121,150,536
4,569,099,093,439
2p,17 2d,2u,19,33
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasti pasca kerja Instrumen keuangan derivatif Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pembelian aset tetap Sewa pembiayaan Hutang yang direstrukturisasi Hutang Obligasi Goodwill - bersih
2y,28 2x,27 2aa,29
2d,4,5,6,9,16,33 2p,17 2d,2u,19,33 2s,18 2c,20
HAK MINORITAS ATAS Aset BERSIH ANAK PERUSAHAAN
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp. 1.000 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 1.489.414.660 saham Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Keuntungan belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar dari pemilikan efek Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit
2c
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4
Global Reports LLC
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA-RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE S/D MARET 2009 DAN 2008
Catatan
Tahun 2009 ( Tiga Bulan )
Tahun 2008 ( Tiga Bulan )
Rp.
Rp.
PENJUALAN BERSIH
2v,23
3,068,189,228,650
2,333,713,588,011
BEBAN POKOK PENJUALAN
2v,24
2,509,390,868,940
1,978,738,345,067
LABA KOTOR
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
354,975,242,944 ###
105,948,409,476 182,162,071,779 288,110,481,255
### 82,795,963,048 ### 129,779,595,586 212,575,558,634
270,687,878,455
142,399,684,310 ###
2v,5,9,10,25,27,30
LABA USAHA
PENGHASILAN ( BEBAN ) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap Keuntungan ( Kerugian ) transaksi derivatif Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga Lain - lain - Bersih ( Beban ) Lain - lain - Bersih
3,4 2o,9 2aa,29 2d 2w,11,13,16,17,18,19,26
LABA SEBELUM PAJAK, HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak
4,117,747,460 1,052,696,101 10,256,199,489 (107,403,304,010) (60,933,192,427) 13,887,800,709 (139,022,052,678)
1,399,502,321 3,442,920,496 (10,451,739,552) 38,715,933,913 (43,228,573,521) 2,971,658,729 (7,150,297,614)
131,665,825,777
135,249,386,696 ###
(43,568,333,067) (3,661,462,255) (47,229,795,322)
(45,565,544,855) (8,041,715,935) (53,607,260,790)
84,436,030,455
81,642,125,906
(20,514,781,283)
(6,925,777,978)
2y,28
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2c,20
LABA BERSIH
63,921,249,172
Laba Per Saham Dasar ( dalam Rupiah penuh )
2z
5
Global Reports LLC
558,798,359,710
43
74,716,347,928 ###
50
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI YANG BERAKHIR PADA 31 Maret 2009 DAN 2008 ( TIDAK DIAUDIT )
Catatan
Saldo per 1 Januari 2008 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Realisasi melalui penghapusan investasi Laba bersih tahun berjalan
Agio Saham
Rp.
Rp.
1,489,414,660,000
172,918,971,236
2d
-
-
2h,4
-
-
Saldo per 31 Desember 2008 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kerugian belum direalisasi dari Penurunan pemilikan efek Laba bersih periode berjalan
Modal Ditempatkan Dan Disetor
1,489,414,660,000
172,918,971,236
2d
-
-
2h,4
-
-
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Rp.
Rp.
44,775,270,218
1,380,552,616
7,986,499,658
-
-
-
52,761,769,876
1,380,552,616
15,488,571,353 -
1,489,414,660,000
172,918,971,236
41,469,001,250
1,380,552,616
-
Saldo per 31 Desember 2007
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret 2008
1,489,414,660,000
2d
1,489,414,660,000
172,918,971,236
172,918,971,236
-
-
-
44,775,270,218
1,380,552,616
(22,196,510,704) 22,578,759,514
Global Reports LLC
1,380,552,616
6
5,798,519,720
-
Saldo per 1 Januari 2007 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Keuntungan belum direalisasi dari Kenaikan pemilikan efek Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
1,380,552,616
2h, 4
(11,279,742,338) -
-
-
68,250,341,229
3,306,268,968
-
5,798,519,720
-
172,918,971,236
-
11,279,742,338
Rp.
-
1,489,414,660,000
-
Rp.
-
Saldo per 31 Maret 2009
2d
Keuntungan (Kerugian)Selisih Nilai Transaksi Belum Direalisasi atas Restrukturisasi Kenaikan (Penurunan) Entitas Nilai Wajar dari Sepengendali Pemilikan Efek
-
(319,609,162) 11,599,351,500 11,279,742,338
11,279,742,338
Defisit
Jumlah Ekuitas
Rp.
Rp.
(932,984,270,052) -
792,583,446,076 7,986,499,658
253,411,407,604
(11,279,742,338) 253,411,407,604
(679,572,862,448)
1,042,701,611,000
-
15,488,571,353
63,921,249,172
63,921,249,172
5,798,519,720
(615,651,613,276)
1,122,111,431,525
5,798,519,720
(1,113,848,256,734)
596,813,838,926
5,798,519,720
5,798,519,720
-
3,306,268,968
180,863,986,682
11,599,351,500 180,863,986,682
(932,984,270,052)
792,583,446,076
74,716,347,928
(22,196,510,704) 74,716,347,928
(858,267,922,124)
845,103,283,300
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Yang Berakhir Per 31 Maret 2009 dan 2008 KONSOLIDASI JAN - MAR 2009 (Rp)
KETERANGAN
KONSOLIDASI JAN - MAR 2008 (Rp)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lain - lain Pembayaran untuk biaya produksi Pembayaran untuk biaya penjualan Pembayaran untuk biaya umum administrasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Pembayaran bunga Penerimaan bunga Pendapatan (pengeluaran) lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Jumlah kas bersih sebelum pos luar biasa Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kenaikan deposito berjangka Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penurunan efek Penurunan beban ditangguhkan
3,055,400,674,357 (2,367,778,344,789) (151,216,027,765) (104,553,391,355) (175,137,609,414)
2,832,525,089,334 (2,499,560,126,370) (107,670,584,172) (81,303,395,702) (123,602,501,786)
256,715,301,034
20,388,481,304
(59,423,201,656) 4,112,174,904 8,113,459,571 (55,438,140,197) (102,635,707,378)
(47,317,409,166) 1,337,204,356 6,414,579,225 (32,371,868,775) (71,937,494,360)
154,079,593,656
(51,549,013,056)
8,998,265,889 1,145,095,048 (72,753,958,109)
35,514,187,448 5,198,783,085 (46,798,666,979) (13,581,130,073) (47,000,000)
-
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(62,610,597,172)
(19,713,836,519)
Pembayaran hutang yang direstrukturisasi Penerimaan (pembayaran) hutang bank jangka pendek Penerimaan (pembayaran) rekening afiliasi Penambahan hutang lain - lain Penambahan (pengurangan) uang muka Pembayaran pinjaman jangka panjang < 1 tahun Pembayaran pinjaman jangka panjang Penerimaan (pembayaran) hutang sewa pembiayaan
(39,759,193,435) (51,351,499,935) 8,044,315,356 14,265,177,472 4,992,703,212 (5,303,268,891) (5,863,654,821) 411,356,587
(22,181,062,500) 96,597,807,158 (4,522,895,268) 12,805,711,106 (2,296,310,352) (6,411,066,388) (9,285,928,909) (770,431,540)
Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
(74,564,064,455)
63,935,823,307
16,904,932,029 371,866,439,303 (923,591,150) 387,847,780,182
(7,327,026,268) 249,616,584,325 (3,319,356,424) 238,970,201,633
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN SELISIH KURS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
7
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka UU Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 59 tanggal 18 Januari 1971 dan diubah dengan akta No. 60 dari notaris yang sama tanggal 15 Pebruari 1972. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/39/8 tanggal 4 Oktober 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 Tambahan No. 641 tanggal 25 Oktober 1974. Status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan dari BKPM No.10/V/1982 tanggal 25 Juni 1982 yang dinyatakan dalam akta notaris Sastra Kosasih, S.H. No. 29 tanggal 27 Oktober 1982. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris No. 139 tanggal 11 Juni 2008 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-43020.AH.01.02.TH.2008 tanggal 21 Juli 2008. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1971. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Milenia Lt. 7 Jl. MT. Haryono Kav. 16 Jakarta 12810, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo - Jawa Timur, Tangerang - Banten, Cirebon - Jawa Barat, Makasar - Sulawesi Selatan, Lampung, Padang – Sumatera Barat dan Bati-bati – Kalimantan Selatan. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang: • Pengolahan segala macam bahan untuk pembuatan/produksi bahan makanan hewan, kopra dan bahan lain yang mengandung minyak nabati, gaplek dan lain-lain. • •
Mengusahakan pembibitan, peternakan ayam dan usaha peternakan lainnya, meliputi budi daya seluruh jenis peternakan, perunggasan, perikanan dan usaha lain yang terkait. Menjalankan perdagangan dalam negeri dan internasional dari bahan tersebut serta hasil produksi tersebut diatas.
Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Asia, Eropa dan Amerika Serikat. b.
Penawaran Umum Efek Pada tanggal 31 Agustus 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) [sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)] dengan suratnya No. SI-046/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 4.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 23 Oktober 1989 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Surabaya (BES) (sekarang Bursa Efek Indonesia, setelah penggabungan usaha antara BEJ dan BES pada bulan Desember 2007). Pada tanggal 8 Pebruari 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S-139/PM/1990 untuk melakukan pencatatan saham sebesar 24.000.000 saham yang berasal dari penawaran umum terbatas dengan perbandingan 2 : 3. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEJ dan BES (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 12 Pebruari 1990. Pada tanggal 26 Juli 1991, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S-1149/PM/1991 untuk melakukan pencatatan saham bonus sejumlah 80.000.000 saham dengan perbandingan 1 : 2. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEJ dan BES (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 29 Juli 1991.
-8-
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
b.
Penawaran Umum Efek (Lanjutan) Pada tanggal 20 Maret 1992, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan tambahan saham atas penerbitan Obligasi Konversi di luar negeri dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S-599/PM/1992 sebanyak 28.941.466 saham. Pada tanggal 1 November 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dengan mengeluarkan 1.340.473.194 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada kreditur tak terafiliasi tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Keputusan Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Pada tanggal 16 Mei 2007, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Penerbitan Obligasi No. 021/JAPFABPM/LD-CS/V/07 dari Ketua Bapepam-LK sehubungan dengan penerbitan Obligasi Japfa I Tahun 2007 sebesar Rp 500 miliar (Catatan 17). Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.489.414.660 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut: Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Tahun Operasi Komersial
Persentase Pemilikan 2009
PT Suri Tani Pemuka (STP)
Sidoarjo
Produksi pakan udang, tambak udang, kamar pendingin dan penetasan benur udang
- PT Kraksaan Windu (KW) - PT Artha Lautan Mulya (ALM) - PT Bumiasri Lestari (BL) PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) - PT Multiphala Adiputra (MA) - PT Hidon (Hidon) PT Ciomas Adisatwa (CA)
Probolinggo Situbondo Situbondo
Tambak udang Tambak udang Tambak udang
Jakarta Purwakarta Sukabumi Jakarta
- PT Japfa Intitrada - PT Japfa Indoland - PT Tretes Indah Permai (TIP) - PT Indonesia Pelleting (IP) - PT Japfafood Nusantara (JFN) - PT Wabin Jayatama - PT Java Citra Indonusa PT Supra Sumber Cipta - PT Supra Anekaboga (SAB) - PT Karya Ciptanyata Wisesa (KCW) - PT Septatrada Hardaguna (STH) - PT Japfafood Sentra Distribusi - PT Japfa Santori Indonesia (JSI) Japfa Comfeed International Pte.,Ltd. (JCIP) - Japfa Comfeed India Ltd. PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) Regional Trader Pte., Ltd. PT EMKL Bintang Laut Timur (EMKL)
Jakarta Jakarta Tretes Jakarta Jakarta Serang Jakarta Jakarta Bogor Semarang Bogor Jakarta Tangerang
PT Multiphala Agrinusa (MAG) - PT Indojaya Agrinusa (IAG) Japfa Comfeed Holding BV (JCH) - Japfa Comfeed BV (JC) PT Santosa Agrindo (SA)
Jakarta Medan Amsterdam Amsterdam Jakarta
- PT Austasia Stockfeed (ASF)
Jakarta
Singapura India Jakarta Singapura Surabaya
1987 1991 1992 1989
100.00% 100.00% 99,55% 60.00%
100.00% 100.00% 99,55% 60.00%
Pembibitan ayam Pembibitan ayam Pembibitan ayam Perdagangan, pembibitan ayam dan rumah potong ayam Perdagangan (tidak beroperasi) Real estat Real estat Industri pellet Makanan Perkebunan dan peternakan Jasa Pelayaran (tidak beroperasi) Perdagangan Makanan Minuman Makanan Perdagangan (tidak beroperasi) Perdagangan
1985 1995 1975
73.06% 100.00% 99.99%
73.06% 100.00% 99.99%
1998 1992 1992 1995 1967 1997 1988 1992 1996 1997 1997 1997 1997 1997
100.00% 99.97% 100.00% 100.00% 99.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 99.00% 99.00% 97.50% 100.00% 85,01%
100.00% 99.97% 100.00% 100.00% 99.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 99.00% 99.00% 97.50% 100.00% 85,01%
Perdagangan, investasi dan perunggasan Perunggasan Produksi vaksin Perdagangan Jasa ekspedisi muatan kapal laut (tidak beroperasi) Produksi pakan ternak Produksi pakan ternak dan pembibitan ayam Finansial Finansial Perdagangan, pembibitan sapi dan rumah potong sapi Perdagangan, pembibitan sapi dan produksi pakan ternak
1994 1995 1981 2008
100.00% 65.00% 100.00% 100.00%
100.00% 65.00% -
1974 1995 1997 2007 2007
100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00%
100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00%
1991
100.00%
-
1973
100.00%
-
-9-
Global Reports LLC
2008
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Akuisisi Anak Perusahaan PT Santosa Agrindo (SA) Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 15 Januari 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,99% atau sebanyak 180.149.950 saham SA dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 90.000 juta. Saldo kas dan setara kas SA pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 15.123 juta. Jumlah aset dan kewajiban SA pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 Aset lancar Aset tidak lancar Jum lah kewajiban
246,732 64,261 143,308
PT Austasia Stockfeed (ASF) Berdasarkan akta jual beli No. 54 tanggal 03 Januari 2008 dari Dr. Irawan Soerodjo,S.H., Msi, notaris di Jakarta, SA mengakuisisi 99,99% atau sebanyak 39.996 saham ASF dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 30.000 juta, yang telah dibayarkan secara tunai. Saldo kas dan setara kas ASF pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 1.285 juta. Jumlah aset dan kewajiban ASF pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 Aset lancar Aset tidak lancar Jum lah kewajiban
61,812 47,956 72,883
PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) Berdasarkan akta jual beli No. 18 tanggal 3 September 2008 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, notaris di Jakarta, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, mengakuisisi 99% atau sebanyak 5.940 saham VSN dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 4.462 juta, dimana sebesar Rp 3.552 juta telah dibayarkan secara tunai. Saldo kas dan setara kas VSN pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 509 juta. Jumlah aset dan kewajiban VSN pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 Aset lancar Aset tidak lancar Jum lah kewajiban
20,769 9,234 31,547
PT Hidon (Hidon) Berdasarkan akta jual beli No. 63 dan 64 tanggal 12 Desember 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, notaris di Jakarta, MBAI mengakuisisi 99,99% atau sebanyak 37.999 saham Hidon dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.099 juta, dimana sebesar Rp 5.100 juta telah dibayarkan secara tunai. Saldo kas dan setara kas Hidon pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 199 juta. Jumlah aset dan kewajiban Hidon pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 Aktiva lancar Aktiva tidak lancar Jum lah Kewajiban
634 6,167 954
PT Tretes Indah Permai (TIP) Berdasarkan akta jual beli No. 05 tanggal 7 Pebruari 2007 dari Imawati Odang, S.H., M.Hum., notaris di Pandaan, PT Japfa Indoland mengakuisisi 99,98% atau sebanyak 6.649 saham TIP dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 6.649 juta yang telah dibayarkan secara tunai. Pada saat akuisisi, saldo kas dan setara kas TIP adalah sebesar Rp. 10 juta. Jumlah aset dan kewajiban TIP pada saat akuisisi adalah sebagai berikut:
- 10 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Rp '000.000 Aktiva lancar Kewajiban
6,650 6,848
Pendirian dan Penutupan Anak Perusahaan Regional Trader Pte., Ltd. (RGT) Pada tanggal 9 Mei 2008, CA mendirikan RGT berdasarkan Sertifikat Kepemilikan No. 1. Kepemilikan CA sebesar 100% dengan penyertaan modal sebanyak 2 lembar saham dengan nilai nominal SIN$ 2 per lembar saham. Japfa Comfeed Holding BV (JCH ) Pada tanggal 29 Oktober 2007, Perusahaan mendirikan JCH berdasarkan akta pendirian dari Voorneman Geenen, notaries di Amsterdam. Kepemilikan Perusahaan sebesar 100% dengan penyertaan modal sebanyak 180 lembar saham dengan nilai nominal Euro 100 per lembar saham. JCH bertindak sebagai perusahaan keuangan untuk Perusahaan dan anak perusahaan. Pada bulan Desember 2008, Perusahaan menutup dan menghentikan operasi JCH. Japfa Comfeed BV ( JCBV ) Pada tanggal 30 Oktober 2007, Perusahaan mendirikan JCBV berdasarkan akta pendirian dari Voorneman Geenen, notaris di Amsterdam. Kepemilikan Perusahaan sebesar 100% dengan penyertaan modal sebanyak 180 lembar saham dengan nilai nominal Euro 100 per lembar saham. JCBV bertindak sebagai perusahaan keuangan untuk Perusahaan dan anak perusahaan. Pada bulan Desember 2008, Perusahaan menutup dan menghentikan operasi JCBV. d.
Karyawan, Direktur dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 10 Juli 2008 yang didokumentasikan dalam akta No. 85 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, notaris di Jakarta, susunan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut: Kom is aris Utam a/ Kom is aris Independen Wakil Kom is aris Utam a Kom is aris
: : :
Radityo Hatari Os a Mas ong Hariono Soem ars ono
Direktur Utam a Wakil Direktur Utam a Direktur Direktur
: : : :
Handojo Santos a Bam bang Budi Hendarto Ignatius Herry Wibowo Tan Yong Nang
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari dua orang anggota, dimana Radityo Hatari yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata (tidak diaudit) adalah sebesar 12.497 orang per 31 Maret 2009. Jumlah kompensasi komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 3.710.044.878 per 31 Maret 2009. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 28 Mei 2009 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
- 11 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
Kebijakan Akuntansi a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)]. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam Jutaan Rupiah.
b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Tahun 2008 Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2008: (1)
PSAK No. 13 (Revisi 2007) “Properti Investasi”, yang mengatur mengenai pengakuan, pengukuran dan pengungkapan atas properti investasi. Selain itu, standar ini diterapkan untuk pengukuran hak atas properti investasi yang diperoleh melalui sewa pembiayaan di dalam laporan keuangan lessee. Standar ini mengizinkan Perusahaan untuk memilih di antara model biaya dan model nilai wajar untuk seluruh properti investasinya. Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk akuntansi atas properti investasi yang dimilikinya setelah pengakuan awal.
(2)
PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Perusahaan dan anak perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi atas aset tetapnya. Standar ini diterapkan secara retrospektif.
(3)
PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa”, yang mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan transaksi sewa baik dari sisi lessor maupun lessee. Standar ini mengatur klasifikasi sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, serta berdasarkan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Standar ini diterapkan secara prospektif.
Penerapan PSAK No. 16 dan PSAK No.30 di atas tidak berdampak material terhadap laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Setelah Tahun 2008 Perusahaan dan anak perusahaan akan menerapkan PSAK revisi berikut pada saat telah berlaku efektif: (1)
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, mengatur ketentuan mengenai penyajian instrumen keuangan serta pengungkapan yang wajib dilakukan. Ketentuan penyajian mencakup klasifikasi instrumen keuangan tersebut dari sudut pandang penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang terkait dengan instrumen keuangan; dan keadaan tertentu yang memungkinkan saling hapus (offset) antara aset dan kewajiban keuangan. Standar ini mewajibkan - 12 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut pengungkapan antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah, saat dan kepastian arus kas masa depan dari suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif, mulai 1 Januari 2010. (2)
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non-keuangan. Standar ini mengatur antara lain mengenai definisi dan karakteristik instrumen derivatif, kategori, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, akuntansi lindung nilai dan penentuan hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif, mulai 1 Januari 2010.
Kedua standar tersebut seharusnya berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Namun, pada tanggal 30 Desember 2008 DSAK-IAI mengumumkan penundaan berlakunya kedua standar tersebut selama 1 tahun melalui Surat No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, sehingga kedua standar tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2010. (3)
PSAK No. 14 (Revisi 2008) ”Persediaan”, mengatur ketentuan mengenai perhitungan biaya awal persediaan dan perolehan persediaan selanjutnya diukur berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini untuk mengurangi keanekaragaman pengukuran biaya persediaan. Standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir keluar pertama untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan Perusahaan untuk menggunakan metode biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994) ”Persediaan”, berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif.
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak perubahan PSAK dan belum menentukan dampak yang terkait terhadap laporan keuangan konsolidasi. c.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu periode tertentu, maka hasil usaha yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Laba (rugi) anak perusahaan sebelum akuisisi oleh Perusahaan disajikan sebagai “Laba (Rugi) Praakuisisi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas - 13 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih dari nilai wajar kepemilikan Perusahaan atas aset bersih anak perusahaan dengan nilai perolehannya dicatat sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode 5 tahun. Apabila biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama 20 tahun. Transaksi pembelian saham anak perusahaan yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam satu kelompok usaha yang sama merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku anak perusahaan dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai unsur Ekuitas. d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali JCIP, JCIL, JCH dan anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Pembukuan JCIP diselenggarakan dalam Dolar Singapura (SGD), JCIL dalam Rupee sedangkan JCH dana anak perusahaan dalam Euro. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1.
Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
- 14 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
h.
Investasi Deposito Berjangka dan Bank yang Dibatasi Pengunaannya Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi penggunaannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatannya serta rekening Bank yang dijaminkan atau dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai investasi. Deposito berjangka dan Bank disajikan sebesar nilai nominal. Penempatan pada Efek Ekuitas yang Nilai Wajarnya Tersedia Investasi ini dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities), digolongkan dalam tiga kelompok berikut: a)
Diperdagangkan (trading) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang timbul dari kenaikan atau penurunan tersebut diakui pada laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
b)
Tersedia untuk dijual (available- for-sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok “diperdagangkan” dan yang “dimiliki hingga jatuh tempo” diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.
- 15 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi. i.
Piutang dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
j.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan normal usaha, dikurangi dengan estimasi biaya produksi dan estimasi biaya – biaya sehubungan dengan penjualan. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan evaluasi yang dibuat oleh manajemen terhadap estimasi harga pasar persediaan pada akhir tahun dengan mempertimbangkan tingkat permintaan di masa mendatang dan kondisi pasar.
k.
Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan terdiri dari grandparent stock (ayam nenek), yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk parent stock (ayam induk), dan parent stock, yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk ayam niaga (final stock). Ayam pembibit turunan dapat diklasifikasikan sebagai ayam yang telah menghasilkan dan ayam yang belum menghasilkan. Ayam yang belum menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan ditambah dengan biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan. Biaya perolehan ditambah dengan akumulasi biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan tersebut akan direklasifikasi ke masa produksi pada saat mencapai usia produksi. Pada umumnya ayam pedaging mencapai masa produksi setelah berumur 25 minggu dan ayam petelur mencapai masa produksi setelah berumur 20 minggu. Ayam yang telah menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari ayam yang belum menghasilkan dan dikurangi dengan biaya amortisasi ayam yang ditentukan berdasarkan standar produksi telur tetas selama masa produktif ayam yang bersangkutan dengan memperhitungkan nilai sisa.
l.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
m.
Tanaman Tanaman belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan meliputi biaya pengadaan bibit, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman mulai berproduksi. Tanaman menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun yang dimulai sejak tanaman mulai berproduksi.
- 16 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
n.
Properti Investasi Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat properti investasi yaitu 4 – 20 tahun.
o.
Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan pras arana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan
: : : :
4 - 20 5 - 10 2-5 3-5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. - 17 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepsannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan ditinjau secara berkala untuk menentukan apakah telah terjadi perubahan dalam estimasi nilai sisa dan masa manfaat sebelumnya, dan untuk menentukan apakah telah terjadi perubahan signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut. Perubahan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi, dan dampak perubahan tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan, jika perubahan tersebut hanya mempengaruhi tahun yang bersangkutan, atau dimasukkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan dan periode-periode yang akan datang, jika perubahan tersebut mempengaruhi keduanya. p.
Sewa Perusahaan atau anak perusahaan sebagai Lessee. Efektif sejak 1 Januari 2008, sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan dan anak perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Sebelum 1 Januari 2008, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa guna usaha pembiayaan (capital lease) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1)
Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa .
dengan harga
2)
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan aset sewaan beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan lessor.
3)
Masa sewa minimum dua tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa biasa (operating lease). Aset sewaan dari transaksi sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai kini dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Aset sewaan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaat aset sewaan, yang sama dengan metode dan estimasi masa manfaat aset tetap. Perusahaan atau anak perusahaan sebagai Lessor. Sewa dimana Perusahaan dan anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. - 18 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
q.
Aset Real Estat Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan rumah tinggal yang sedang dikonstruksi dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kondisi normal usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya-biaya yang diperlukan dalam melakukan penjualan. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dan bangunan rumah tinggal yang siap dijual pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal. Biaya perolehan bangunan rumah tinggal yang sedang dikonstruksi meliputi biaya konstruksi dipindahkan ke tanah dan bangunan rumah tinggal pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
r.
Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Aset tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut: Tahun Merek dagang Formula dan teknologi Non-compete fee
s.
20 20 5
Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.
t.
Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak terjadi lagi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
u.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
- 19 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya. Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham. Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa. v.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan atas penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: •
proses penjualan telah selesai;
•
harga jual akan tertagih; yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
•
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan
•
penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Pendapatan sewa diakui berdasarkan berlalunya waktu dengan metode garis lurus dan pendapatan jasa pelayanan diakui pada saat jasa diserahkan. w.
Biaya Pinjaman Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadinya biaya pinjaman tersebut, kecuali biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset tertentu dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut.
x.
Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
- 20 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, biaya jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai dengan manfaat menjadi hak karyawan. y.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.
z.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah 1.489.414.660 saham.
aa.
Instrumen Derivatif Instrumen derivatif diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak dan dinilai kembali sebesar nilai wajar setelah tanggal neraca. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai keuntungan atau kerugian jika tidak digunakan dan tidak memenuhi kriteria sebagai akuntansi lindung nilai. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau perjanjian non keuangan lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri ketika risiko dan karakteristik dari instrumen derivatif tersebut tidak terlalu berhubungan dengan kontraknya dan kontrak tersebut tidak pada nilai wajarnya dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi yang dilaporkan dalam laba atau rugi. Penggunaan derivatif keuangan diatur dalam peraturan Perusahaan, disetujui oleh Dewan Direksi sesuai dengan strategi risiko manajemen Perusahaan. Perusahaan tidak menggunakan instrumen derivatif keuangan untuk tujuan spekulasi.
- 21 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
bb. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
- 22 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
3.
Kas dan Setara Kas Rp Kas Bank Rupiah PT Bank Central As ia Tbk PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Bank Danam on Indones iaTbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank UOB Buana Tbk Lain-lain* Mata uang as ing (Catatan 33) Dolar Am erika Serikat PT ANZ Bank Standard Chartered Bank, Indones ia PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank of Am erica, Singapura PT Bank Danam on Indones ia Tbk Lain-lain* Dolar Singapura Bank of Am erica, Singapura Lain-lain* Rupee, India The Axis Bank , Ltd., India (d/h The UTI Bank, Ltd., India ) The Jam m u & Kas hm ir Bank, Ltd United Bank of India Lain-lain* LKR, Sri Lanka Lain-lain* Euro Lain-lain* Dolar Aus tralia Lain-lain*
Rp
10,554,529,203
11,646,407,390
49,480,895,156 46,591,197,853 22,038,220,272 21,513,700,758 8,541,161,301 5,609,303,831 5,338,692,344 4,892,549,973 2,049,975,050 1,034,162,692 1,477,674,640
39,974,162,037 1,203,149,259 43,353,152,127 39,293,252,436 2,275,060,470 13,778,838,557 5,789,515,413 4,108,902,328 1,808,927,867 1,751,641,401 1,376,786,814
30,728,749,304 10,510,084,159 5,824,454,692 4,294,664,230 2,269,647,527 2,867,314,126
176,056,313 1,306,154,804 2,817,572,316 13,927,182,587 2,332,300,387
2,454,930,079 759,174,870
424,431,735 66,667,989
9,378,545,868 1,862,501,267 1,283,476,350 1,415,461,816
5,526,545,456 1,247,013,604 416,614,522 170,408,099
2,610,296
2,910,567
-
Jum lah - Kas di bank Depos ito berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Bank Negara Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Central As ia Tbk PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk PT ANZ Bank PT Bank Victoria Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Ganes ha Mata uang as ing (Catatan 33) Dolar Am erika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk
118,002,203
248,340,720
252,891,679,860
195,360,254,125
50,850,000,000 20,570,000,000 13,300,000,000 10,070,575,322 3,000,000,000 13,390,000,000 16,200,000,000 -
1,595,760,060 5,000,000,000 1,500,000,000 13,014,187,448 12,500,000,000 10,000,000,000
7,575,525,000
Jum lah - Depos ito Berjangka Jum lah
338,258,927
134,956,100,322 387,847,780,182
43,609,947,508 238,970,201,633
*)
Mas ing-m as ing dibawah Rp 1 m ilyar **) Rekening di PT Bank Lippo Tbk has il m erger dengan PT Bank Niaga Tbk di tahun 2008 Tingkat bunga per tahun depos ito berjangka Rupiah Dolar Am erika Serikat
- 23 -
Global Reports LLC
6,75% -11,50% 1,75%
3,30% - 7,50% -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
4.
Investasi Jangka Pendek 31 Maret 2009 Rp Depos ito berjangka Mata uang as ing (Catatan 33) Rupee, India The Axis Bank, Ltd., India (d/h The UTI Bank, Ltd., India ) The ICCI Bank, Ltd., India United Bank of India, India Sub-jum lah Surat berharga Untuk diperdagangkan - nilai wajar Ceylon Grains - Elevator Ltd., Sri Lanka Prigo - Agro Indus tries Ltd., Sri Lanka Three Acre Farm s Ltd., Sri Lanka Sub-jum lah Ters edia untuk dijual Rupiah Union - Mutual Fund, Singapura Keuntungan yang belum direalis as i atas kenaikan nilai wajar Nilai wajar Sub-jum lah Jum lah Tingkat bunga per tahun depos ito berjangka Rupee, India
Saldo akhir
- 24 -
Global Reports LLC
514,565,431 567,748,096 54,415,124
522,316,076 72,870,587 55,234,752
1,136,728,651
650,421,415
3,803,462,943 5,628,477,968 528,049,259
7,552,025,107 4,938,325,236 774,438,354
9,959,990,170
13,264,788,697
-
9,106,996,662
-
11,279,742,338
-
20,386,739,000
9,959,990,170
33,651,527,697
11,096,718,821
34,301,949,112
3,30%-9,50%
Mutas i keuntungan (kerugian) kenaikan (penurunan) nilai wajar s urat berharga ters edia untuk dijual yang belum direalis as i Saldo awal Kenaikan nilai wajar
31 Maret 2008 Rp
6%
-
(319,609,162) 11,599,351,500
-
11,279,742,338
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
5.
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
641,983,988,994 18,373,420,201
531,736,459,204 19,567,077,177
Jum lah Penyis ihan piutang ragu-ragu
660,357,409,195 (42,057,792,030)
551,303,536,381 (40,713,637,145)
Jum lah piutang us aha - bers ih
618,299,617,165
510,589,899,236
504,690,724,896
440,590,624,102
95,992,669,324 22,581,838,653 11,204,268,373 6,968,766,791 18,919,141,158 660,357,409,195 (42,057,792,030)
61,975,368,270 11,925,924,789 9,662,820,599 10,697,703,007 16,451,095,614 551,303,536,381 (40,713,637,145)
618,299,617,165
510,589,899,236
641,983,988,994
531,736,459,204
14,552,663,460 3,820,756,741 660,357,409,195 (42,057,792,030)
18,750,983,305 816,093,872 551,303,536,381 (40,713,637,145)
618,299,617,165
510,589,899,236
a. Berdasarkan Pelanggan Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tem po Sudah jatuh tem po 1 s /d 30 hari 31 s /d 60 hari 61 s /d 90 hari 91 s /d 120 hari > 120 hari Jum lah Penyis ihan piutang ragu-ragu Bers ih c. Berdasarkan mata uang Rupiah Mata uang as ing (Catatan 33) Dolar Singapura Dolar Am erika Serikat Jum lah Penyis ihan piutang ragu-ragu Bers ih Mutas i penyis ihan piutang ragu-ragu Saldo awal Penam bahan Pengurangan Saldo akhir
42,692,303,892 159,626,753 (794,138,615)
40,120,513,635 593,123,510 -
42,057,792,030
40,713,637,145
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek, hutang lain-lain kepada pihak ketiga dan pinjaman jangka panjang (Catatan 11,13 dan 16).
- 25 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6.
Persediaan 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Hewan ternak kons um s i Ters edia untuk dijual Dalam pertum buhan Sub Jum lah
242,869,180,912 57,780,992,025 300,650,172,937
195,332,810,266 38,491,964,813 233,824,775,079
Barang jadi Pers ediaan dalam pros es Bahan baku Bahan pem bantu Telur tetas Suku cadang Bahan pem bungkus Bahan bakar dan pelum as Barang jadi dalam perjalanan Bahan baku dalam perjalanan Lain-lain
312,495,333,492 137,322,173,679 840,472,624,329 53,494,245,336 44,975,367,320 41,179,123,976 43,475,491,723 10,974,891,189 2,486,512,977 64,354,429,164 5,352,466,489
257,022,064,340 131,390,627,920 849,124,635,280 36,467,843,905 48,720,746,741 32,449,176,023 39,650,487,751 11,450,295,690 37,118,070,298 57,977,892,907 6,343,746,562
Jum lah Penyis ihan penurunan nilai dan keus angan pers ediaan
1,857,232,832,611 (1,941,247,315)
1,741,540,362,496 (1,455,972,808)
Bers ih
1,855,291,585,296
1,740,084,389,688
Mutas i penyis ihan penurunan nilai dan keus angan pers ediaan Saldo awal Penghapus an Saldo akhir
3,237,507,967 (1,296,260,652)
3,621,542,411 (2,165,569,603)
1,941,247,315
1,455,972,808
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai persediaan. Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.626.371.717.714,- dan US$ 1.450.000 pada tanggal 31 Maret 2009 dan Rp 1.316.549.206.994,- dan US$ 1.450.000 pada tanggal 31 Maret 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan anak perusahaan. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek, hutang lain-lain dan pinjaman jangka panjang (Catatan 11, 13 dan 16). 7.
Ayam Pembibit Turunan 31 Maret 2009 Rp Telah m enghas ilkan (m as a produks i) Saldo awal Reklas ifikas i dari ayam belum m enghas ilkan Akum ulas i am ortis as i Saldo akhir Belum m enghas ilkan (m as a pertum buhan) Saldo awal Biaya pertum buhan s elam a tahun berjalan Reklas ifikas i ke ayam telah m enghas ilkan Saldo akhir Jum lah
- 26 -
Global Reports LLC
31 Maret 2008 Rp
101,898,932,252
127,069,853,637
70,622,444,415 (68,866,672,167)
66,362,383,796 (72,603,101,219)
103,654,704,500
120,829,136,214
77,027,029,685 87,299,145,584 (70,622,444,415)
78,625,759,190 76,063,650,271 (66,362,383,796)
93,703,730,854
88,327,025,665
197,358,435,354
209,156,161,879
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, ayam telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Ramayana Tbk, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 432.869.639.672 dan Rp. 213.432.430.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari resiko – resiko diatas terhadap aset yang dipertanggungkan. 8.
Pajak Dibayar Dimuka 31 Maret 2009 Rp
9.
Pajak Penghas ilan Pas al 28a (Catatan 28) Pas al 22 Pas al 23 Pas al 25 Pas al 28a PPN Luar Negeri Pajak Pertam bahan Nilai
64,586,914,203 1,989,860,895 24,984,767,503 5,553,398,865 2,214,715,057 620,539,326
20,696,893,415 639,556,284 291,307,183 1,718,695,921 8,037,696,030
Jum lah
99,950,195,849
31,384,148,833
Aset Tetap
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan Jumlah
1 Januari 2009
Selisih kurs penjabaran
Rp
Rp
Perubahan s/d Maret 2009 Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
462,733,190,286 769,249,123,028 1,111,900,392,291 194,187,395,384 146,299,585,502
30,363,064 378,620,794 5,044,247,262 (4,706,659,888) 7,229,449
83,090,500 2,402,129,071 7,691,300,045 7,387,329,415 7,992,967,037
2,415,256,950 86,374,489,758 123,844,860,717 2,018,070,431 1,590,210,000
(43,914,029) (1,732,892,461) (1,196,148,486) -
129,759,525 23,794,341,700 19,739,248,226 2,409,594,670 797,597,920
73,412,472 2,607,487,096
96,982 1,168,936
31 Maret 2009
Penambahan
326,600,000
(4,107,518,144) (5,072,140,324) (13,491,252,061) (2,231,768,881) (1,732,603,954) (301,202,000) -
2,903,293,473,915
(2,217,888,377)
72,753,958,109
(26,936,485,364)
306,396,362,114 772,669,852,899 135,882,682,422 98,655,656,520
(403,969,798) (666,320,070) (144,428,004) 2,104,271
9,398,938,108 14,912,096,768 4,886,416,149 3,978,607,933
(2,818,989,406) (12,534,999,231) (2,228,412,033) (2,313,032,081)
73,412,472 642,590,831
96,982 778,413
100,338,290
Jumlah
1,314,320,557,258
(1,211,738,206)
33,276,397,248
Nilai Buku
1,588,972,916,657
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan
(19,895,432,751)
33,598,760,514 63,060,625,506 2,033,140,791 2,694,299,657 (33,595,894,993) (64,847,995,545) (2,026,997,291) (2,387,807,920) (1,471,869,281)
9,106,253 142,556,388 641,708,153 793,370,794
Rp
458,739,125,706 800,556,493,083 1,174,205,313,043 196,669,436,821 155,261,477,691 2,545,016,475 76,227,820,436 77,003,220,937 1,204,519,324 73,509,454 2,935,256,032 2,945,421,189,002
312,572,341,018 774,389,736,619 138,538,814,922 100,965,044,796 73,509,454 743,707,534 1,327,283,154,343 1,618,138,034,659
- 27 -
Global Reports LLC
31 Maret 2008 Rp
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan
1 Januari 2008
Selisih kurs penjabaran
Rp
Rp
Perubahan s/d Maret 2008 Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
450,596,479,544 708,942,865,717 1,042,165,159,079 156,465,565,559 118,501,218,767
(224,512,208) (2,684,132,414) 2,266,235,599 (5,284,095,252) (161,370,155)
45,322,097,894 67,864,816,939 26,849,691,439 10,086,716,263 10,330,996,939
13,231,138,715 48,636,421,598 52,516,926,500 547,980,675
(549,584,899) (763,027,214) (1,265,475,553) -
1,269,010,897 16,619,361,802 19,844,504,495 2,430,952,532 190,675,000
-
62,748,643 3,623,153,839
1,747,229 82,056,164
346,600,000
-
2,595,289,658,636
(8,582,158,703)
201,155,424,200
(1,894,558,836)
277,448,625,494 737,223,817,382 105,814,370,294 80,146,224,791
(545,501,276) (938,553,505) (182,744,792) (64,458,121)
32,204,828,574 27,281,694,582 9,621,716,914 8,777,940,252
(2,983,083) (229,951,679) (521,713,358) (893,984,644)
62,748,643 1,084,779,267
1,747,229 30,628,785
198,755,769
Jumlah
1,201,780,565,871
(1,698,881,680)
78,084,936,091
Nilai Buku
1,393,509,092,765
Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan
31 Maret 2008
(28,637,630) (281,312,515) (495,657,117) (1,088,951,574)
10,823,724,015 11,827,541,884 6,545,346,724 165,419,018 50,850,000 (10,823,724,015) (13,866,572,985) (6,057,880,495) (6,363,330) (50,850,000) (1,392,509,184)
(1,648,632,764)
Rp
506,517,789,245 785,922,454,496 1,077,545,120,326 160,937,948,471 127,632,743,977 3,676,425,597 50,839,625,516 65,540,523,286 1,159,113,649 687,805,675 64,495,872 4,051,810,003 2,784,575,856,113
-
309,104,969,709 763,337,006,780 114,731,629,058 87,965,722,278
-
64,495,872 1,314,163,821
-
1,276,517,987,518 1,508,057,868,595
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Pem ilikan langs ung Biaya pabrikas i Beban us aha Aktiva s ewa guna us aha Beban us aha Jum lah
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
25,393,406,381 7,782,652,577
70,272,218,787 7,613,961,535
100,338,290
198,755,769
33,276,397,248
78,084,936,091
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana serta mesin dan perlengkapan yang sedang dibangun oleh Perusahaan dan anak perusahaan, yang diperkirakan akan selesai tahun 2009. Pada tanggal 31 Maret 2009, tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut rata-rata sekitar 5% - 95%. Penambahan aset tetap di tahun 2008 termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi (PT.Santosa Agrindo) dengan nilai buku sebesar Rp.103.641.184.002,-.pada saat akuisisi. Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap sampai dengan bulan Maret 2009 dan Maret 2008. Adapun perincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Harga jual Nilai buku
1,145,095,048 (92,398,947)
5,198,783,085 (1,755,862,589)
Keuntungan penjualan as et tetap
1,052,696,101
3,442,920,496
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang, Lampung, Surabaya, Sidoarjo, Cirebon, Karo (Sumatera Utara), Tanah Laut (Kalimantan Selatan), Banyuwangi, Singaraja, Probolinggo, Situbondo, Semarang, Malang, Purwakarta, Subang, Pasuruan, Mojokerto, Tabanan (Bali), Maros (Ujung Pandang), Kampar (Riau), Palembang, Manado, Samarinda dan Kalimantan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai 35 (tiga puluh lima) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2009 dan 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. - 28 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
3,69% dari tanah yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 masih atas nama pihak ketiga. Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek , pinjaman jangka panjang, hutang sewa pembiayaan dan hutang yang direstrukturisasi (Catatan 11, 16, 17 dan 19). Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Raksa Pratikara, Incombank - Asia Insurance Co. Ltd., American Home Assurance Co. AXA Insurance Singapore, Pte. Ltd., dan United India Insurance Co. Ltd., pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2.349.469.398.828 dan US$ 8.506.520,59 pada tanggal 31 Maret 2009 dan Rp 2.088.423.939.570 dan US$ 5.856.520,59 pada tanggal 31 Maret 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan yang diklasifikasikan sebagai aset yang tidak digunakan yaitu: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
6,802,397,280 25,837,414,728 156,647,253 110,425,003
18,028,720,984 28,523,177,088 5,805,404,613 1,945,526,000
32,906,884,264
54,302,828,685
(26,332,405,013)
(45,715,247,485)
6,574,479,251
8,587,581,200
Biaya perolehan Bangunan dan pras arana Mes in dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Jum lah Dikurangi akum ulas i penyus utan penurunan nilai Nilai buku
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. 10.
Properti Investasi Per 31 Maret 2009 dan 2008, mutasi properti investasi yang disewakan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: Perubahan sampai Maret 2009
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
1 Januari 2009
Penambahan dan Pemindahan
Pengurangan
31 Maret 2009
Rp
Rp
Rp
Rp
49,594,301,378 51,492,278,418
3,884,169,419 -
3,494,845,974 2,128,432,674
49,983,624,823 49,363,845,744
101,086,579,796
3,884,169,419
5,623,278,648
99,347,470,567
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
28,708,337,865
536,489,619
212,843,268
29,031,984,216
Jumlah
28,708,337,865
536,489,619
212,843,268
29,031,984,216
Nilai Buku
72,378,241,931
Jumlah
70,315,486,351
- 29 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Perubahan sampai Maret 2008
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
1 Januari 2008
Penambahan dan Pemindahan
Pengurangan
31 Maret 2008
Rp
Rp
Rp
Rp
8,476,996,759 5,000,355,524
83,655,000 -
1,375,627,100 544,386,808
7,185,024,659 4,455,968,716
13,477,352,283
83,655,000
1,920,013,908
11,640,993,375
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
1,651,292,523
55,699,611
340,374,671
1,366,617,463
Jumlah
1,651,292,523
55,699,611
340,374,671
1,366,617,463
Jumlah
Nilai Buku
11,826,059,760
10,274,375,912
Properti investasi dijadikan jaminan atas hutang bank jangka pendek dan hutang yang direstrukturisasi (Catatan 11 dan 19). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat properti investasi pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Bangunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Raksa Pratikara, Incombank - Asia Insurance Co. Ltd., American Home Assurance Co., AXA Insurance Singapore Pte., Ltd, dan United India Insurance Co. Ltd., pihak-pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 18.678.029.000 pada tanggal 31 Maret 2009 dan Rp 6.377.300.000 pada tanggal 31Maret 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 11.
Hutang Bank Jangka Pendek 31 Maret 2009 Rp Rupiah PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Bukopin PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Pan Indones ia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pers yarikatan Indones ia Mata uang as ing (Catatan 33) Dolar Am erika Serikat PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT ANZ Panin Bank Rupee, India The ICICI Bank, Ltd., India The Axis Bank, Ltd., India (d/h The UTI Bank,Ltd., India ) Jum lah Tingkat bunga per tahun Rupiah Rupee Dolar Am erika Serikat
31 Maret 2008 Rp
358,872,732,054 100,000,000,000 60,829,761,962 49,477,197,457 39,589,020,595 18,500,000,000
183,439,525,528 60,000,000,000 40,849,180,634 -
13,974,632,550 49,842,361,203
11,060,400,000 -
31,417,090,645 21,783,994,824
57,213,839,955 20,964,578,060
744,286,791,290
373,527,524,177
11,5% - 15,50% 10,00% - 14,00% 6.75% - 8,00%
11,5% - 13,00% 10,00% - 13,50% 7,75%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada bulan Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 110 milyar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12%-15% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Mei 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, persediaan, mesin, utilitas, dan peralatan milik Perusahaan, serta tanah, bangunan, mesin, peralatan, kandang dan tanaman milik PT Wabin Jayatama, anak perusahaan (Catatan 9). - 30 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pada bulan Juni 2007, PT Santosa Agrindo (SA), anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 108 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pada tahun 2008, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 198 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2009 Pada bulan Juli 2003, PT Indojaya Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 15 milyar, yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pada tahun 2004, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 20 milyar dan pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp 50 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Agustus 2009. Pada bulan Juni 2007, PT Santosa Agrindo (SA), anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 30 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pada tahun 2008, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 44 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2009. Pada bulan Juni 2007, PT Santosa Agrindo (SA), anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum USD 1.263 ribu yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2009. PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) Pada tanggal 9 Juli 2008, PT Multiphala Agrinusa (MAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman berupa Club Deal Facility dari Bank Bukopin dan PT Bank Persyarikatan Indonesia dengan jumlah Rp 60 milyar untuk modal kerja pabrik pakan ternak di Sragen. Pinjaman dari Bank Bukopin dengan jumlah Rp 40 milyar dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. Pada tanggal 7 April 2008, MAG memperoleh pinjaman dari Bank Bukopin dengan jumlah Rp 60 milyar untuk modal kerja pabrik pakan ternak di Padang dan Bati-bati dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) Pada bulan Desember 2007, PT Austasia Stockfeed, anak perusahaan yang diakuisisi pada tahun 2008 memperoleh pinjaman tetap dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 3,9 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Mei 2009. Pada bulan Desember 2007, PT Austasia Stockfeed, anak perusahaan memperoleh pinjaman tetap dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 9 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Mei 2009. Pada bulan Desember 2007, PT Austasia Stockfeed, anak perusahaan memperoleh pinjaman transaksi khusus impor dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 28 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Mei 2009. Pada bulan Desember 2007, PT Austasia Stockfeed, anak perusahaan memperoleh pinjaman transaksi khusus impor dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 2,3 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 5, 6, dan 9) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Mei 2009. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) Pada tanggal 11 Desember 2008, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan jumlah maksimum Rp 50 milyar yang jatuh tempo pada tanggal 11 Nopember 2009. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15,5% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha milik CA (Catatan 5).
- 31 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) Pada tanggal 26 Nopember 2008, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 40 milyar yang jatuh tempo pada tanggal 26 Nopember 2009. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha milik CA (Catatan 5). PT Bank Persyarikatan Indonesia (BPI) Pinjaman ini merupakan bagian dari Club Deal Facility antara PT Multipahala Agrinusa (MAG), anak perusahaan, dengan Bank Bukopin pada tanggal 9 Juli 2008. Pinjaman ini berupa fasilitas pinjaman modal kerja dengan jumlah Rp 20 milyar dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. The ICICI Bank, Ltd. (ICICI) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman rekening koran dari ICICI dengan maksimum pinjaman Rs 206 juta (ekuivalen Rp 46,56 milyar) yang dijamin dengan persediaan (Catatan 6). Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan September 2009. The Axis Bank Ltd., India (Axis) (d/h The UTI Bank, Ltd., India (UTI)) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman rekening koran dari Axis dengan maksimum pinjaman Rs 90 juta (ekuivalen Rp 20,3 milyar) yang dijamin dengan persediaan (Catatan 6). Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan September 2009. PT ANZ Panin Bank (ANZ) Berdasarkan Loan Agreement No. 098988/III/2008 tanggal 5 Maret 2008 dan adendum Loan Agreement No. 098988/AMN-1/08 tanggal 6 Mei 2008, Perusahaan, PT Multiphala Agrinusa (MAG), PT Indojaya Agrinusa (IAG) dan PT Suri Tani Pemuka (STP), PT Ciomas Adisatwa ( CA ), dan PT Japfa Santori Indonesia (JSI), anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari ANZ berupa fasilitas Trust Receipt untuk pembelian bahan baku dari luar negeri dengan masing-masing jumlah maksimum US$ 20.000.000 dengan jangka waktu 45 hari. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (COF) + 3%. PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Pada tanggal 5 Juni 2008, PT Supra Sumber Cipta ( SSC ) , anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari Bank Mega berupa fasilitas Demand Loan dengan jumlah maksimum Rp. 15 milyar dan Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah maksimum Rp 5 milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 5 Juni 2009 dan dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik SSC, tanah dan bangunan SHGB No.3/Semabung milik Perusahaan, mesin – mesin dan peralatan milik Perusaah di Way Lunik, Lampung, dan garansi perusahaan dari Perusahaan (Catatan 5,6 dan 9). Pada tanggal 26 Februari 2009 saldo pinjaman nihil.
- 32 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.
Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga
a. Berdasarkan pemasok Pem as ok dalam negeri Pem as ok luar negeri Jum lah b. Berdasarkan umur Kurang dari atau s am a dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan Jum lah c. Berdasarkan mata uang Rupiah Mata uang as ing ( Catatan 33 ) Dolar Am erika Serikat Dolar Singapura EURO Jum lah
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
318,041,128,801 127,033,003,626
365,333,884,908 142,494,853,689
445,074,132,427
507,828,738,597
213,567,517,970 149,243,879,240 58,853,078,529 23,409,656,688
239,662,541,559 175,677,986,058 90,110,835,548 2,377,375,432
445,074,132,427
507,828,738,597
318,041,128,801
362,581,347,265
82,716,048,296 44,228,494,013 88,461,317
92,333,863,487 50,160,990,202 2,752,537,643
445,074,132,427
507,828,738,597
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 14 sampai 120 hari. 13.
Hutang Lain-lain Kepada Pihak Ketiga 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Prom os i Sinar Mitra Sepadan Finance Barang teknik dan s uku cadang Pengirim an Proyek Pem belian aktiva tetap Lain-lain
27,203,647,108 30,000,000,000 10,404,943,879 4,301,712,686 3,019,449,942 24,869,179,455
11,601,634,395 5,891,598,829 3,082,830,887 225,508,728 45,000,000,000 28,593,782,755
Jum lah
99,798,933,070
94,395,355,594
Berdasarkan Surat Perjanjian Fasilitas Pinjaman No. 80/LGL/SMSF/IX/2008 tanggal 10 September 2008 dan No. 88/LGL/SMSF/IX/2008 tanggal 15 September 2008, PT Indojaya Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Sinar Mitra Sepadan Finance, pihak ketiga, sebesar Rp 15.000 juta yang dijamin dengan piutang IAG sebesar Rp 19.829 juta (Catatan 5). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15,75% per tahun. Berdasarkan Surat Perjanjian Fasilitas Pinjaman No. 0001/SMSF/FAC-BH/II/2009 tanggal 18 Februari 2009, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Sinar Mitra Sepadan Finance, pihak ketiga, sebesar Rp 15.000 juta yang dijamin dengan piutang SSC sebesar Rp 19.142 juta (Catatan 5). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15,75% per tahun.
- 33 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
14.
Hutang Pajak 31 Maret 2009 Rp Pajak Penghas ilan Pas al 21 Pas al 23 Pas al 26 Pas al 29 Pajak Pertam bahan Nilai - bers ih Pajak penghas ilan final Pajak penghas ilan badan anak perusahaan di luar negeri Jum lah
31 Maret 2008 Rp
7,423,341,507 514,595,263 1,530,818,266 26,932,994,310 1,748,686,755 245,473,595
3,250,916,122 534,268,145 2,351,674,999 20,506,276,022 4,335,578,492 4,261,179,586
2,808,626,136
1,596,475,343
41,204,535,832
36,836,368,709
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri dan anak perusahaan yang bersangkutan (self assessment). Berdasarkan perubahan ketiga dari dan tata cara perpajakan pada tahun 2007, batas waktu untuk pemeriksaan atau perubahan pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi 5 tahun sejak pajak tersebut menjadi terhutang dan untuk sebelumnya, batas waktu tersebut akan berakhir pada tahun fiskal 2013. 15.
Biaya Masih Harus Dibayar 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pem as aran Gaji dan tunjangan karyawan Um um Bunga Pem eliharaan Produks i Telepon dan lis trik Pengangkutan As urans i Jas a kons ultan Lain-lain
110,168,368,653 25,993,332,810 23,714,915,876 21,850,967,019 4,995,218,583 3,762,604,829 3,738,418,787 3,639,135,867 1,211,401,819 471,679,909 10,588,087,454
83,869,033,973 28,722,531,726 19,507,186,396 18,648,527,996 3,438,251,873 5,418,190,368 3,294,206,891 6,457,754,748 840,436,011 551,884,535 10,534,407,342
Jum lah
210,134,131,606
181,282,411,859
- 34 -
Global Reports LLC
oleh Perusahaan ketentuan umum oleh kantor pajak tahun 2007 dan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
16.
Pinjaman Jangka Panjang 31 Maret 2009 Rupiah PT Bank Mega PT Bank Victoria International Tbk PT BNI Multi Finance PT Bank CIMB Niaga, Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Asia Pacific Venture Ltd, Malaysia Mata uang asing (Catatan 33) Rupee, India The ICICI Bank, Ltd, India The Axis Bank, Ltd, India (d/h The UTI Bank, Ltd., India )
31 Maret 2008
23,926,537,771 1,480,717,203 8,505,062,196 10,907,500,000 10,000,000,000 -
1,806,895,777 9,568,164,972 14,342,500,000 24,317,000,000 30,913,301,376
26,080,837,671
36,066,770,422
15,133,903,185
31,944,770,482
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
96,034,558,026
148,959,403,029
31,085,894,856
33,820,968,364
Pinjaman Jangka Panjang - Bersih
64,948,663,170
115,138,434,665
Tingkat bunga per tahun Rupiah Rupee
14,00% - 19,00% 11,00% - 12,00%
13,00% - 14,00% 11,00% - 12,00%
PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Pada bulan Juni 2008, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit investasi dari Bank Mega dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30 milyar yang terdiri dari fasilitas Term Loan I dan Term Loan II. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik SSC, tanah dan bangunan SHGB No. 3/Semambung milik Perusahaan, mesin-mesin dan peralatan Perusahaan di Way Lunik, Lampung, tanah dan bangunan SHGB No. 445/Way Lunik milik Perusahaan, dan garansi perusahaan dari Perusahaan (Catatan 5, 6 dan 9). PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pada tahun 2006, PT Austasia Stockfeed (ASF), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari Bank CIMB Niaga dengan maksimum Rp 2,3 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5,6 dan 9). Pinjaman ini diangsur mulai bulan Juni 2006 sampai dengan tanggal 30 September 2010. Pada tahun 2006, PT Austasia Stockfeed (ASF), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari Bank CIMB Niaga dengan maksimum Rp 17 milyar yang yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 5, 6 dan 9). Pinjaman ini diangsur mulai bulan Juni 2006 sampai dengan tanggal 30 April 2010. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada tahun 2007, pinjaman modal kerja IAG, anak perusahaan, dari BRI dengan maksimum Rp 10 milyar dan jatuh tempo sampai dengan 19 Juli 2009. Pada tanggal 31 Maret 2009, jumlah pinjaman adalah sebesar Rp 1,67 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 9) milik IAG. Pada bulan Agustus 2005, IAG, anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20 milyar yang digunakan untuk pengembangan usaha dengan mendirikan pabrik pakan ikan dan udang. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah maksimum pinjaman adalah sebesar Rp 11 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan mesin-mesin (Catatan 5, 6, dan 9), dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2011. PT BNI Multi Finance (BNIMF) Pada bulan September 1997, PT Septatrada Hardaguna (STH), anak perusahaan, memperoleh pinjaman jangka panjang dari BNIMF, maksimum sebesar Rp 11,2 milyar. Pokok pinjaman diangsur dua kali setahun sampai dengan Pebruari 2012.
- 35 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 6 dan 9) yang berlokasi di Gunung Putri - Bogor dan Malang, serta jaminan perusahaan dari PT Supra Sumber Cipta, anak perusahaan. Pada tanggal 10 April 2007, pinjaman ini diambil alih oleh PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan (pemegang saham mayoritas STH), dan dilakukan penjadwalan ulang atas pembayaran pokok pinjamannya. Pokok pinjaman sebesar Rp 10,6 milyar akan dicicil selama 96 bulan dengan pembayaran setiap 3 bulan. Bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar, yang dicatat pada akun ”Biaya masih harus dibayar” (Catatan 15) akan dihapuskan apabila SSC dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya. Namun demikian, jika SSC tidak dapat membayar sesuai dengan jadwal, maka bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar tetap wajib dibayar. Dengan mempertimbangkan kemungkinan jika SSC tidak dapat melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, maka keringanan atas penghapusan hutang diatas sebesar Rp 3,8 milyar tidak dapat diakui sebagai keuntungan restrukturisasi pada saat ini. PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) Pada tanggal 2 Juli 2007, PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 2 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dengan jaminan mesin yang telah dibeli (Catatan 9) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Asia Pacific Venture Ltd., Malaysia (APV) Pada tanggal 5 Nopember 2007, PT Septatrada Hardaguna (STH), anak perusahaan, telah merestrukturisasi hutang kepada APV. Hutang pokok sebesar Rp 30,9 milyar akan dicicil selama 96 bulan dengan pembayaran setiap 3 bulan sebesar Rp 0,9 milyar dengan pembayaran pertama pada tanggal 5 Pebruari 2008. Bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 10,6 milyar dihapuskan. Terhadap restrukturisasi ini, STH mencatat keuntungan sebesar Rp 19,2 milyar yang diakui sebagai pendapatan lain-lain. Pada bulan Desember 2008, STH telah melunasi hutang ini. The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari ICICI yang dijamin dengan aset tetap (Catatan 9), maksimum Rs 212 juta (ekuivalen Rp 47,91 milyar), yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2012. The Axis Bank Ltd., India (Axis) (d/h The UTI Bank, Ltd., India (UTI)) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari UTI yang dijamin dengan aset tetap (Catatan 9), maksimum Rs 166,1 juta (ekuivalen Rp 37,54 milyar), yang akan jatuh tempo pada bulan Maret 2012. Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut diatas dan hutang bank jangka pendek (Catatan 11), Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan antara lain mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu yang berhubungan dengan terjadinya hutang, penjualan aset tetap, investasi, reorganisasi dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian.
- 36 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.
Hutang Sewa Pembiayaan 31 Maret 2009 Rp a. Berdasarkan jatuh tempo: Pem bayaran yang jatuh tem po pada tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
31 Maret 2008 Rp
1,014,353,478 387,822,696 130,961,092 100,551,792 108,637,832
678,643,605 796,955,741 651,467,607 114,902,904 88,222,332 95,316,879
Jum lah pem bayaran m inim um s ewa pem biayaan Bunga
1,742,326,890 (159,558,780)
2,425,509,068 (319,626,246)
Nilai tunai pem bayaran m inim um s ewa pem biayaan Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam waktu s atu tahun
1,582,768,110 1,014,522,660
2,105,882,822 552,888,422
568,245,450
1,552,994,400
709,489,064 607,586,671 265,692,375 -
835,432,902 540,714,222 729,735,698
1,582,768,110
2,105,882,822
Hutang s ewa pem biayaan Jangka Panjang - Bers ih b. Berdasarkan lessor: United Overs eas Bank, Singapura PT Mits ui Leas ing Capital Indones ia PT Tiga Berlian Auto Finance Malayan Banking Bhd., Singapura Jum lah
Hutang sewa pembiayaan merupakan transaksi pembelian kendaraan oleh Japfa Comfeed International Pte, Ltd., Singapura , MBAI, Santosa Agrindo , anak perusahaan, yang berjangka waktu 3 sampai 7 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 2,20% - 16% pada 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 yang dijamin dengan aset tersebut (Catatan 9). 18.
Hutang Obligasi Perincian hutang obligasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Nilai nom inal Biaya penerbitan obligas i
500,000,000,000 (4,885,178,889)
500,000,000,000 (6,394,658,013)
Jum lah
495,114,821,111
493,605,341,987
Pada bulan Juli 2007, Perusahaan menerbitkan obligasi Japfa I Tahun 2007 dalam mata uang Rupiah dengan jumlah sebesar Rp 500 milyar, dan dijamin dengan persediaan barang jadi dan bahan baku Perusahaan (Catatan 6). Jangka waktu obligasi ini adalah 5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2012. Tingkat suku bunga tetap sebesar 12,75% per tahun, dibayar triwulanan. Seluruh obligasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. Dana obligasi ini digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ternak dan unit pengeringan jagung (corn dryer), melunasi hutang bank dan untuk modal kerja. Perusahaan memiliki opsi untuk melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi (tanggal penerbitan). Biaya amortisasi atas penerbitan obligasi masing – masing sebesar Rp. 377.369.781 per 31 Maret 2009 dan 31 Maret 008. Sedangkan akumulasi amortisasi biaya penerbitan obligasi adalah sebesar Rp. 2.662.216.656 per 31 Maret 2009 dan Rp. 1.152.737.532 per 31 Maret 2008. Perusahaan tidak diwajibkan untuk membentuk dana pelunasan obligasi (bond sinking fund), tetapi Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu. Berdasarkan peringkat yang dibuat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tanggal 23 Juni 2008, peringkat obligasi Perusahaan adalah “idBBB+” (stable outlook).
- 37 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
19.
Hutang yang Direstrukturisasi Akun ini merupakan hutang Perusahaan, MBAI dan STP yang telah direstrukturisasi pada tahun 2002. Restrukturisasi dilakukan dengan cara pembelian kembali pinjaman, konversi hutang menjadi modal dan modifikasi persyaratan hutang. Hutang ini dikoordinasi oleh BNP Paribas, Singapura. Berikut adalah rincian hutang yang telah direstrukturisasi: 31 Maret 2009 Perus ahaan Rp BNP Paribas , Singapura Pokok Tranche A, US$ 44.187.500,00 Tranche B, US$ 84.210.437,67 Has il atas pinjam an res trukturis as i yang ditangguhkan Jum lah Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam satu tahun Hutang Yang Dires trukturis as i Jangka Panjang
MBAI Rp
323,376,562,500 636,625,000,000
STP Rp
156,262,500,000 233,935,816,029
31,831,250,000 104,175,000,000
Jum lah Rp
511,470,312,500 974,735,816,029
-
-
6,676,434,754
6,676,434,754
960,001,562,500
390,198,316,029
142,682,684,754
1,492,882,563,283
109,962,500,000
49,193,750,000
11,575,000,000
170,731,250,000
850,039,062,500
341,004,566,029
131,107,684,754
1,322,151,313,283
31 Maret 2008
BNP Paribas , Singapura Pokok Tranche A, US$ 55.812.500,00 Tranche B, US$ 84.210.437,67 Has il atas pinjam an res trukturis as i yang ditangguhkan Jum lah Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam s atu tahun Hutang Yang Dires trukturis as i Jangka Panjang
Perus ahaan Rp
MBAI Rp
325,475,312,500 506,935,000,000
154,384,750,000 186,279,604,004
STP Rp
34,563,750,000 82,953,000,000
Jum lah Rp
514,423,812,500 776,167,604,004
-
1,256,440,897
10,961,072,019
12,217,512,916
832,410,312,500
341,920,794,901
128,477,822,019
1,302,808,929,420
67,975,375,000
29,955,250,000
9,217,000,000
107,147,625,000
764,434,937,500
311,965,544,901
119,260,822,019
1,195,661,304,420
Hutang yang direstrukturisasi ini terbagi menjadi Tranche A dan B, yang dikenakan bunga dengan ketentuan sebagai berikut: • •
LIBOR + 1% per tahun selama 36 bulan pertama terhitung sejak 1 Juli 2002. Setelah 36 bulan pertama, Perusahaan, MBAI dan STP mempunyai opsi untuk memilih tingkat bunga: -Bunga mengambang, yaitu LIBOR dengan margin 1% per tahun untuk 6 bulan berikutnya, 1,5% per tahun untuk 36 bulan berikutnya dan 2% per tahun untuk 36 bulan berikutnya. -Suku bunga tetap 5,5% per tahun dengan kenaikan sebesar 0,5% setiap 12 bulan, maksimum 8,5% per tahun.
Pada 1 Juli 2005, Perusahaan, MBAI dan STP memutuskan menggunakan tingkat bunga mengambang. Tingkat bunga pinjaman pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 3,50% dan 6,38%. Hasil atas pinjaman restrukturisasi yang ditangguhkan merupakan selisih antara nilai tercatat hutang setelah restrukturisasi (dengan cara modifikasi persyaratan hutang) dengan pembayaran kas masa depan. Perusahaan Hutang lain-lain, hutang bunga, wesel bayar, hutang bank dan pinjaman jangka panjang sebesar US$ 146.835.392 direstrukturisasi menjadi pinjaman baru sebesar US$ 115.000.000, yang terbagi atas: a.
Tranche A, sebesar US$ 60.000.000, yang akan dilunasi dalam 37 kali angsuran setiap 3 bulan, sejak tanggal 31 Desember 2002 sampai dengan 31 Desember 2011 dengan jadual angsuran untuk sisa hutang adalah sebagai berikut: - 38 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31 Maret 2009 US$
b.
31 Maret 2008 US$
Jatuh tem po 2008 2009 2010 2011
6,937,500 10,250,000 10,750,000
5,062,500 9,250,000 10,250,000 10,750,000
Jum lah
27,937,500
35,312,500
Tranche B, sebesar US$ 55.000.000, yang akan dilunasi dengan pembayaran penuh pada tanggal 31 Desember 2011.
Pinjaman tersebut dijamin dengan Hak Tanggungan atas tanah-tanah penting yang material berikut pabrik dan peralatan (Catatan 9) milik Perusahaan. Jaminan atas kekayaan material Perusahaan termasuk atas sahamsaham anak perusahaan. Pada bulan Maret 2009 dan 2008, Perusahaan membayar angsuran pokok untuk Tranche A masing-masing sebesar US$ 2.312.500 dan US$ 1.687.500, sedangkan pembayaran bunga masing - masing sebesar Rp 9.532.016.963,- dan Rp 15.171.342.977,-. MBAI Pinjaman sindikasi bank dan wesel bayar sebesar US$ 60.000.000 direstrukturisasi menjadi US$ 48.000.000. Hutang tersebut terbagi atas: a.
Tranche A sebesar US$ 24.000.000 dengan jangka waktu 9,5 tahun, dimana pembayaran kembali pokok hutang dilakukan dalam 37 kali angsuran setiap 3 bulan dimulai sejak 31 Desember 2002 dengan jadual angsuran untuk sisa hutang adalah sebagai berikut:
Jatuh tem po 2008 2009 2010 2011 Jum lah
b.
31 Maret 2009 US$
31 Maret 2008 US$
3,000,000 5,000,000 5,500,000
2,250,000 4,000,000 5,000,000 5,500,000
13,500,000
16,750,000
Pinjaman berjangka Tranche B sebesar US$ 24.000.000 akan dilunasi dengan pembayaran penuh pada tanggal 31 Desember 2011.
Pada tahun 2003, MBAI melakukan pembelian sebagian hutang (buyback) atas pinjaman Tranche B sebesar US$ 3.789.562,33, sehingga sisa pinjaman Tranche B menjadi sebesar US$ 20.210.437,67. Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan bangunan milik MBAI dan anak perusahaan (Catatan 9), gadai saham atas saham MBAI pada anak perusahaan, garansi perusahaan dari Perusahaan dan fiducia atas klaim asuransi dari MBAI dan anak perusahaan. Pada bulan Maret 2009 dan 2008, MBAI telah membayar angsuran untuk Tranche A masing-masing sebesar US$ 1.000.000 dan US$ 750.000, sedangkan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp. 3.881.061.191,dan Rp.6.218.673.784,- yang dicatat sebagai pengurang hasil atas pinjaman restrukturisasi yang ditangguhkan. STP Hutang kepada PT Gani Asset Manajemen dan wesel bayar sebesar US$ 20.000.000 direstrukturisasi menjadi sebesar US$ 18.000.000 yang terbagi atas: a.
Pinjaman berjangka Tranche A sebesar US$ 9.000.000 dengan jangka waktu 9 tahun. Pembayaran kembali pokok hutang dimulai sejak 31 Maret 2003 sampai dengan tahun 2011 sebesar US$ 1.000.000 per tahun yang dibayar tiap 3 bulan. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, saldo sisa hutang Tranche A masing-masing sebesar US$ 2.750.000 dan US$ 3.750.000. - 39 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
b.
Pinjaman berjangka Tranche B sebesar US$ 9.000.000 akan dilunasi dengan pembayaran penuh pada tanggal 31 Desember 2011.
Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan bangunan (Catatan 9) milik STP dan anak perusahaan (KW, ALM dan BL), gadai saham atas saham STP pada anak perusahaan, garansi perusahaan dari Perusahaan dan fiducia atas klaim asuransi dari STP dan anak perusahaan. Jumlah pembayaran kas masa depan, mencakup jumlah bunga dan jumlah pokok hutang periode masa depan, tanpa memperhitungkan nilai tunainya, lebih besar daripada nilai tercatatnya, sehingga tidak ada keuntungan restrukturisasi yang diakui. Perbedaan antara nilai tercatat pokok hutang dan bunganya dengan jumlah pembayaran kas masa depan tersebut sebesar Rp 31,3 milyar dicatat dalam akun Hasil Atas Pinjaman Restrukturisasi Yang Ditangguhkan. Akun ini akan diamortisasi saat pengakuan beban bunga dilakukan, dengan tingkat bunga efektif konstan adalah 0,245% per tahun. Pada bulan Maret 2009 dan 2008, STP telah membayar angsuran pokok untuk Tranche A masing-masing sebesar US$ 250.000 dan bunga masing-masing sebesar Rp. 1.341.750.168,- dan Rp. 2.143.776.702, dimana sebesar Rp. 1.187.896.875 pada bulan Maret 2009 dan Rp. 889.036.879 pada bulan Maret 2008, dicatat sebagai pengurang hasil restrukturisasi yang ditangguhkan. 20.
Hak Minoritas 31 Maret 2009 Rp a. Hak m inoritas atas aktiva bers ih anak perus ahaan PT Indojaya Agrinus a PT Multibreeder Adiram a Indones ia Tbk Japfa Com feed International Pte., Ltd., Singapura PT Japfa Santori Indones ia PT Indonesia Pelleting PT Karya Ciptanyata Wis esa PT Septatrada Hardaguna PT Supra Aneka Boga PT Japfa Intitrada PT Artha Lautan Mulya PT Santos a Agrindo
93,383,989,294 72,042,792,006 19,219,163,322 6,217,593,704 111,561,509 (70,284,694) -
Jum lah
190,904,815,141
b. Hak m inoritas atas laba (rugi) bers ih anak perus ahaan PT Multibreeder Adiram a Indones ia Tbk PT Indojaya Agrinus a Japfa Com feed International Pte., Ltd., Singapura PT Japfa Santori Indones ia PT Karya Ciptanyata Wis esa PT Artha Lautan Mulya PT Bum i As ri Les tari
7,504,151,708 6,897,191,307 6,190,349,997 (76,911,729) -
Jum lah
20,514,781,283
- 40 -
Global Reports LLC
31 Maret 2008 Rp
78,651,840,667 62,573,026,410 22,138,250,053 4,926,164,006 104,810,195 49,283,556 43,989,528 12,408,951 1,000,000 (47,010,455) 2,675,259,766 171,129,022,677
6,611,171,973 5,039,870,389 (9,473,845,917) 172,765,263 (1,600,553) (52,512,450) 4,629,929,273 6,925,777,978
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
21.
Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 sesuai dengan registrasi dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Nam a Pem egang Saham
Jum lah Saham
Pacific Focus Enterpris es , Ltd., Britis h Virgin Is land UOB Kay Hian Private Lim ited Rangi Managem ent Ltd. (RM), Britis h Virgin Is land JP Morgan Chas e Bank, cabang Jakarta, atas nam a Kreditur Perus ahaan BNP Paribas Private Bank, Singapura Mas yarakat (m as ing-m as ing dibawah 5% ) Jum lah
Persentas e Kepem ilikan %
Jum lah Modal Dis etor Rp
447,078,791 77,544,677 172,301,960
30.02 5.21 11.57
447,078,791,000 77,544,677,000 172,301,960,000
76,665,362 102,026,057 613,797,813
5.15 6.85 41.20
76,665,362,000 102,026,057,000 613,797,813,000
1,489,414,660
100.00
1,489,414,660,000
31 Maret 2008 Nam a Pem egang Saham
Jum lah Saham
Pacific Focus Enterpris es , Ltd., Britis h Virgin Is land Coutts Bank Von Erns t, Ltd., Singapura Rangi Managem ent Ltd. (RM), Britis h Virgin Is land JP Morgan Chas e Bank, cabang Jakarta, atas nam a Kreditur Perus ahaan BNP Paribas Private Bank, Singapura Mas yarakat (m as ing-m as ing dibawah 5% ) Jum lah
Pers entas e Kepem ilikan %
Jum lah Modal Dis etor Rp
445,078,791 145,939,830 157,407,813
29.88 9.80 10.57
445,078,791,000 145,939,830,000 157,407,813,000
99,006,582 100,918,000 541,063,644
6.65 6.78 36.32
99,006,582,000 100,918,000,000 541,063,644,000
1,489,414,660
100.00
1,489,414,660,000
Kreditur melakukan lock-up saham Perusahaan hasil konversi sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman pada tahun 2002 sebesar 20% dari seluruh modal yang ditempatkan setelah restrukturisasi dilakukan. Saham tersebut akan diserahkan kepada Rangi Management Ltd. (RM), perusahaan yang dimiliki oleh manajemen Perusahaan dan berkedudukan di British Virgin Islands. Adapun ketentuan penyerahannya adalah sebagai berikut: 1.
Sebesar 5% pada saat tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.
2.
Sebesar 15% disimpan oleh escrow agent, yaitu JP Morgan Chase Bank, cabang Jakarta atas nama para kreditur Perusahaan yang akan diserahkan dengan ketentuan: – Apabila Perusahaan, MBAI dan STP tidak wan prestasi, maka saham lock-up akan diserahkan sebesar 1% per tahun selama jangka waktu restrukturisasi sampai dengan maksimal 10%. Setiap penyerahan 1% kepada RM, disertai dengan penyerahan kembali sebesar 0,5% kepada kreditur sampai dengan maksimal 5%. –
Apabila Perusahaan, MBAI dan STP wan prestasi, maka hak RM untuk menerima saham lock-up yang tersisa akan dihapuskan dan sisa saham lock-up tersebut akan dikembalikan kepada kreditur.
- 41 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
22.
Agio Saham Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan: Rp Penjualan s aham Perus ahaan pada penawaran um um kepada m as yarakat tahun 1989 Jum lah yang diterim a untuk pengeluaran 4.000.000 s aham Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor
28,800,000,000 (4,000,000,000)
Bers ih
24,800,000,000
Penawaran um um terbatas kepada pem egang s aham tahun 1990 Jum lah yang diterim a untuk pengeluaran 24.000.000 s aham Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor
84,000,000,000 (24,000,000,000)
Bers ih
60,000,000,000
Saldo agio s aham per 31 Des em ber 1990 Pem bagian s aham bonus tahun 1991 s ebanyak 80.000.000 s aham
84,800,000,000 (80,000,000,000)
Bers ih
4,800,000,000
Konvers i atas obligas i konvers i m enjadi s aham tahun 1991 Jum lah obligas i yang dikonvers i Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor
66,565,371,800 (28,941,466,000)
Bers ih
23.
37,623,905,800
Saldo agio s aham per 31 Des em ber 2001 Konvers i atas s aldo pinjam an yang dires trukturis as i pada tahun 2002
42,423,905,800 130,495,065,436
Saldo agio s aham per 31 Maret 2009 dan 2008
172,918,971,236
Penjualan Bersih Perincian penjualan berdasarkan segmen usaha: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pakan ternak Peternakan ayam Ayam um ur s ehari Peternakan s api Budidaya perairan Produk kons um en Perdagangan Lain - lain
1,476,295,376,202 343,657,891,134 363,384,301,148 287,755,921,026 376,628,574,228 208,514,390,145 78,164,570,938 7,339,916,313
1,185,302,848,563 335,721,282,584 251,206,498,003 191,014,248,592 192,973,738,097 181,391,660,682 58,611,853,339 1,095,741,601
Jum lah Dikurangi potongan penjualan
3,141,740,941,134 73,551,712,484
2,397,317,871,461 63,604,283,450
3,068,189,228,650
2,333,713,588,011
Tidak terdapat penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada bulan Maret 2009 dan 2008.
- 42 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24.
Beban Pokok Penjualan Perincian beban pokok penjualan berdasarkan segmen usaha: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pakan ternak Peternakan ayam Peternakan s api Ayam um ur s ehari Budidaya perairan Produk kons um en Perdagangan Lain - lain
1,292,970,766,230 308,679,351,857 267,037,743,670 226,126,543,220 191,128,714,961 143,498,499,070 75,376,185,581 4,573,064,351
989,458,202,594 314,714,946,909 162,540,781,674 181,795,768,488 151,779,192,029 127,748,612,570 50,241,511,405 459,329,398
Jum lah
2,509,390,868,940
1,978,738,345,067
Perincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
2,130,302,549,146 37,598,554,324 196,162,756,665
1,650,002,649,675 47,060,440,513 156,053,462,921
Jum lah Biaya Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pem belian Akhir tahun
2,364,063,860,135
1,853,116,553,109
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pem belian Akhir tahun
2,334,858,892,817
Jum lah Beban Pokok Penjualan
2,509,390,868,940
108,117,206,361 (137,322,173,679)
262,737,587,480 224,289,722,135 (312,495,333,492)
115,606,797,415 2,337,198,706 (131,390,627,920) 1,839,669,921,310 216,834,440,691 179,256,047,406 (257,022,064,340) 1,978,738,345,067
Tidak terdapat pembelian bahan baku dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada bulan Maret 2009 dan 2008.
- 43 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
25.
Beban Usaha 31 Maret 2009 Rp Beban Penjualan Iklan dan prom os i Penjualan lokal Gaji dan tunjangan karyawan Pem eliharaan kendaraan Perjalanan dinas dan pengirim an Sewa Keperluan kantor Kom is i penjualan Bongkar m uat Penyus utan (Catatan 9 dan 10) Lis ens i m erek Biaya ekspor barang Pem eliharaan As urans i Lain-lain Jum lah
45,278,720,948 18,616,419,317 16,699,109,180 5,023,848,982 2,930,823,769 2,613,918,207 2,412,778,388 2,253,435,809 1,855,233,666 1,395,018,121 1,030,741,437 758,492,373 460,552,351 92,949,579 4,526,367,349
28,721,453,564 15,314,726,470 14,459,658,581 4,731,182,230 2,823,044,811 1,792,054,054 2,426,983,694 1,642,257,603 1,693,030,479 1,492,567,346 1,851,274,592 861,634,477 359,879,040 67,424,027 4,558,792,080
105,948,409,476
82,795,963,048
31 Maret 2009 Rp Beban Um um dan Adm inis tras i Gaji dan tunjangan karyawan Jas a profes ional Keam anan Penyus utan (Catatan 9 dan 10) Perjalanan dinas Lis trik dan air Keperluan kantor Sewa gedung Telepon, telegram dan faks im ili Pem eliharaan dan reparas i Penghapus an pers ediaan Pem eliharaan kendaraan Jas a Teknologi Inform as i Repres entas i dan s um bangan Alat tulis dan cetakan Adm inis tras i bank Iklan dan prom os i As urans i Perijinan Hum as Iuran dan langganan Beban piutang ragu-ragu (Catatan 5) Lain-lain Jum lah
- 44 -
Global Reports LLC
31 Maret 2008 Rp
31 Maret 2008 Rp
108,427,885,507 11,420,906,526 8,423,622,752 7,024,462,365 6,098,243,265 4,694,439,673 4,398,627,398 4,279,125,681 3,758,937,319 3,502,233,113 3,006,518,962 2,970,965,749 2,445,092,400 1,896,274,434 1,405,268,317 1,283,963,063 917,815,925 795,669,487 734,417,830 664,929,013 333,036,257 162,627,750 3,517,008,993
74,254,114,878 6,504,306,201 7,592,512,631 6,375,849,569 6,251,686,903 3,887,539,777 2,750,465,616 2,004,979,343 4,644,440,514 2,329,143,414 672,688,282 2,331,646,439 2,052,573,233 424,873,569 1,099,610,165 901,208,184 122,384,500 670,936,938 768,839,988 603,557,850 276,446,878 593,123,510 2,666,667,204
182,162,071,779
129,779,595,586
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
26.
Beban Bunga 31 Maret 2009 Rp
27.
31 Maret 2008 Rp
Beban bunga dari: Hutang bank jangka pendek dan pinjam an jangka panjang (Catatan 11 dan 16) Hutang obligas i (Catatan 18) Hutang yang dires trukturis as i (Catatan 19) Hutang pem belian aktiva tetap Hutang s ewa pem biayaan (Catatan 17) Hutang lain - lain
27,741,560,773 17,354,166,666 14,754,828,052 805,395,822 10,231,408 267,009,706
3,523,747,747 15,937,500,000 23,533,793,463 190,661,294 16,997,334 25,873,683
Jum lah
60,933,192,427
43,228,573,521
Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan dan anak perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 12.497 karyawan di Maret 2009. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: Tingkat bunga dis konto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kem atian Tingkat pengunduran diri
28.
: : : :
13% per tahun 11% per tahun s es uai dengan Com m is s ioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 10% pada us ia 25 tahun dan m enurun s ecara linear s am pai dengan us ia 45 tahun
Pajak Penghasilan Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 31 Maret 2009 Rp
29.
31 Maret 2008 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
(43,568,333,067) (3,661,462,255)
(45,565,544,855) (8,041,715,935)
Jum lah
(47,229,795,322)
(53,607,260,790)
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menggunakan kontrak instrumen derivatif dalam bentuk currency swap untuk mengendalikan pergerakan nilai mata uang asing. Instrumen derivatif ini terutama terdiri dari US Dollar/Rupiah non-deliverable swaps, yang memiliki nilai wajar sebesar US$ 12.882.521,- (ekuivalen Rp 149.115.180.575) pada tanggal 31 Maret 2009 dan disajikan dalam asset tidak lancar. Kontrak derivatif ini memiliki nilai notional sebesar Rp 487.965.730.827,- (ekuivalen US$ 53.086.376) per 31 Maret 2009, dan sebesar Rp. 535.427.978.156 ( ekuivalen US$ 58.250.187) per 31 Maret 2008. Untuk tujuan akuntansi, kontrak ini tidak dibuat dan didokumentasikan sebagai instrumen hedging, oleh karena itu akuntansi untuk hedge tidak dilakukan. Keuntungan atau kerugian dari kontrak ini diakui dalam saldo laba.
30.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa PT Ometraco Arya Samantha merupakan perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan. - 45 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan perjanjian sewa menyewa bangunan seluas 3.031 meter persegi dari PT Ometraco Arya Samanta. Beban sewa dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 25) 31.
Informasi Segmen Segmen Usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam delapan divisi operasi – pakan ternak, ayam umur sehari, peternakan, produk konsumen, perikanan, perunggasan luar negeri perdagangan dan lain-lain. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak perusahaan. Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari: : Produksi pakan ternak -Pakan ternak : Pembibitan ayam umur sehari -Ayam umur sehari : Peternakan ayam, sapi, kerbau, kambing dan pemotongan hewan -Peternakan : Produksi daging olahan dan minuman -Produk konsumen : Produksi pakan ikan, penetasan udang dan tambak udang -Perikanan : Perdagangan umum -Perdagangan : Properti , perkebunan dan produksi vaksin -Lain - lain Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 31 Maret 2009 Pakan
Ayam Umur Sehari
Commercial Farm
Consumer Product
Aquaculture
Cattle
Trading
Lain - lain
Total
Eliminasi
Total after Eliminasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah pendapatan
1,575,708,458,058 383,437,916,281 1,959,146,374,339
354,502,017,270 54,670,770,113 409,172,787,383
343,616,266,491 343,616,266,491
205,929,404,955 205,929,404,955
215,480,398,104 4,322,491,373 219,802,889,477
287,755,921,026 19,756,145,048 307,512,066,074
78,164,570,938 138,010,024,382 216,174,595,320
7,032,191,808 7,500,000 7,039,691,808
3,068,189,228,650 600,204,847,197 3,668,394,075,847
(600,204,847,197)
3,068,189,228,650 3,068,189,228,650
HASIL Hasil segmen
214,192,222,488
76,668,640,206
21,460,031,658
9,054,195,770
8,717,530,305
6,947,545,775
(15,703,774,215)
(58,361,742,981)
262,974,649,006
7,713,229,449
270,687,878,455
Laba Operasi
214,192,222,488
76,668,640,206
21,460,031,658
9,054,195,770
8,717,530,305
6,947,545,775
(15,703,774,215)
(58,361,742,981)
262,974,649,006
7,713,229,449
270,687,878,455
8,059,508,080 (2,059,035,845) (459,553,617) 2,348,237 8,305,809,056 2,155,460,991
22,609,848,423 (286,085,247) (203,727,270) (561,151,659) 4,675,690,004 (1,446,216,572)
19,141,925 (56,878,962) (175,668,292) (29,053,329) 1,151,765,527 (214,942,276)
641,232,056 (517,534,039) 3,000,000 (175,361,700) 1,683,383,085 (9,277,156,982)
7,679,370,488 (811,376,733) (159,984,110) (5,864,999) 1,689,126,486 493,597,067
1,592,603,586 (126,314,485) 10,800,434,880 (116,664,594)
13,652,949,639 (23,566,515) (180,000,000) 10,231,408 (7,802,317,936)
53,148,649,813 (236,955,634) (72,497) (49,776,264,982) (14,929,726,145) 32,616,751,981 1,144,189,906
107,403,304,010 (4,117,747,460) (719,379,672) (1,052,696,101) (173,013,463) (49,776,264,982) (14,929,726,145) 60,933,192,427 (15,064,050,396)
Laba sebelum pajak Beban pajak
198,187,685,586 (12,252,752,946)
51,880,282,527 (17,952,536,127)
20,765,667,065 -
16,696,633,350 (4,828,226,839)
(167,337,894) (6,607,834)
(5,202,513,612) (119,124,144)
(21,361,070,811) 5,183,972
(80,328,315,423) (12,075,731,404)
180,471,030,788 (47,229,795,322)
(48,805,205,011)
131,665,825,777 (47,229,795,322)
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Pra akuisisi Laba bersih
185,934,932,640 6,897,191,307 179,037,741,333
33,927,746,400 33,927,746,400
20,765,667,065 20,765,667,065
11,868,406,511 11,868,406,511
(173,945,728) (76,911,729) (97,033,999)
(5,321,637,756) (5,321,637,756)
(21,355,886,839) (21,355,886,839)
(92,404,046,827) 6,190,349,997 (98,594,396,824)
133,241,235,466 13,010,629,575 120,230,605,891
(48,805,205,011) 7,504,151,708
84,436,030,455 20,514,781,283 63,921,249,172
INFORMASI LAINNYA Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
2,385,249,768,242 39,238,620,395
880,741,659,376 8,865,670,320
376,956,693,588 1,828,137
321,910,840,925 31,839,476,587
484,462,331,593 20,211,506,772
551,983,619,240 24,073,494,664
145,831,699,794 298,446,641
1,401,380,616,675 76,803,904,837
6,548,517,229,433 201,332,948,353
(1,397,729,027,250)
Total Aset Konsolidasi
2,424,488,388,637
889,607,329,696
376,958,521,725
353,750,317,512
504,673,838,365
576,057,113,904
146,130,146,435
1,478,184,521,512
6,749,850,177,786
KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
1,736,777,363,147 4,307,408,029
606,153,939,407 419,237,839
471,592,015,488 -
193,683,197,880 6,559,035,070
479,402,836,765 -
354,754,614,343 -
118,484,536,734 -
835,820,504,627 1,571,543,171
4,796,669,008,391 12,857,224,109
Total Kewajiban Konsolidasi
1,741,084,771,176
606,573,177,246
471,592,015,488
200,242,232,950
479,402,836,765
354,754,614,343
118,484,536,734
837,392,047,798
4,809,526,232,500
4,039,104,903,870
24,696,744,674 9,823,309,023 135,626,750
19,024,996,566 11,504,781,925 -
7,422,968,829 2,911,927,535 -
8,004,781,246 2,227,709,161 24,000,000
3,454,383,445 2,583,016,474 -
4,216,925,956 1,765,798,662 3,001,000
4,011,401,862 872,443,254 -
1,921,755,531 1,587,411,214 -
72,753,958,109 33,276,397,248 162,627,750
72,753,958,109 33,276,397,248 162,627,750
Keuntungan kurs mata uang asing- bersih Penghasilan bunga Penghasilan sewa Keuntungan penjualan aktiva tetap Keuntungan penjualan bahan baku dan pembantu Bagian laba bersih anak perusahaan Kerugian ( keuntungan ) derivatif Beban bunga Lain – lain
Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
- 46 -
Global Reports LLC
49,776,264,982 4,673,526,656 2,068,642,822
(56,309,356,719)
107,403,304,010 (4,117,747,460) (719,379,672) (1,052,696,101) (173,013,463) (10,256,199,489) 60,933,192,427 (12,995,407,574)
5,150,788,202,183 201,332,948,353 5,352,121,150,536
(770,421,328,630)
4,026,247,679,761 12,857,224,109
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31 Maret 2008
Pakan Ternak
Ayam Umur Sehari Peternakan Ayam Produk Konsumen Budidaya Perairan
Peternakan Sapi
Jumlah sebelum eliminasi
Lain - lain
Perdagangan
Eliminasi
Jumlah setelah eliminasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah pendapatan
1,157,931,000,012 377,913,608,627 1,535,844,608,639
251,093,415,518 40,392,755,355 291,486,170,873
335,698,913,552 335,698,913,552
174,877,791,326 174,877,791,326
167,971,454,942 536,015,520 168,507,470,462
186,433,417,608 11,684,896,424 198,118,314,032
58,611,853,339 8,186,617,345 66,798,470,684
1,095,741,714 22,450,000 1,118,191,714
2,333,713,588,011 438,736,343,271 2,772,449,931,282
HASIL Hasil segmen
128,785,879,598
30,233,249,085
(8,308,458,030)
5,697,719,042
18,441,517
15,279,322,188
(1,048,314,275)
(28,258,154,815)
142,399,684,310
142,399,684,310
Laba Operasi
128,785,879,598
30,233,249,085
(8,308,458,030)
5,697,719,042
18,441,517
15,279,322,188
(1,048,314,275)
(28,258,154,815)
142,399,684,310
142,399,684,310
861,640,274 (392,013,861) (261,210,155)
(7,177,786,687) (84,934,262) (122,727,270) (42,000,000)
542,858 (118,569,922) (323,649,920) (11,799,995)
(204,565,195) (338,248,405) (498,784,954) (2,500,000)
(2,464,587,797) (111,894,130) (52,483,078)
(1,903,308,821) (74,888,736) (57,500,000)
(10,156,227,556) (17,126,930) (364,613,751) (800,000)
(17,671,640,989) (261,826,075) (3,014,627,268)
(38,715,933,913) (1,399,502,321) (1,309,775,895) (3,442,920,496)
(38,715,933,913) (1,399,502,321) (1,309,775,895) (3,442,920,496)
185,377,925 (319,754,381)
959,595,921 (146,224,551)
(10,990,000) (2,070,792,822)
(201,316,850) 2,351,310,035 (667,881,257)
4,865,467,531 (306,997,718)
(48,243,838,578) 16,997,334 165,499,656
31,087,895,358 18,133,688,224
268,322,807 (48,243,838,578) 43,228,573,551 12,406,748,461
268,322,807 43,228,573,551 8,521,533,881
Laba sebelum pajak Beban pajak Pos Luar Biasa
480,629,657 3,761,929,447 (2,380,788,690) 126,715,692,926 (11,388,439,568) -
37,795,073,760 (10,576,862,402) -
(8,668,352,421) -
8,823,600,418 (69,542,554) -
1,165,294,594 132,173,053 -
12,756,549,932 (3,723,719,700) -
57,551,795,550 (64,584,744) -
(56,531,644,065) (27,916,284,875) -
179,608,010,694 (53,607,260,790) -
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
115,327,253,358 5,039,870,389
27,218,211,358 -
(8,668,352,421) -
8,754,057,864 343,929,973
1,297,467,647 (52,512,450)
9,032,830,232 999,628,414
57,487,210,806 -
(84,447,928,940) (9,646,611,180)
126,000,749,904 (3,315,694,854)
Laba bersih
110,287,382,969
27,218,211,358
(8,668,352,421)
8,410,127,891
1,349,980,097
8,033,201,818
57,487,210,806
(74,801,317,760)
129,316,444,758
1,088,023,147,299 16,804,374,145 1,104,827,521,444
860,112,577,347 33,398,998,047 893,511,575,394
331,402,319,845 315,826,315 331,718,146,160
316,386,420,758 8,050,867,763 324,437,288,521
412,318,843,728 10,275,905,393 422,594,749,121
424,664,379,976 7,363,707,133 432,028,087,109
59,658,591,892 253,145,414 59,911,737,306
2,366,714,851,634 2,311,410,081 2,289,205,314,636
5,859,281,132,479 78,774,234,291 5,858,234,419,691
(1,368,956,273,331)
623,022,079,109 1,649,076,482 624,671,155,591
657,471,675,476 235,100,026 657,706,775,502
583,200,737,282 583,200,737,282
194,767,558,730 9,934,053,535 204,701,612,265
402,736,332,581 9,148,339,081 411,884,671,662
251,599,783,986 3,706,681,766 255,306,465,752
42,770,707,316 -
1,659,205,215,601 1,579,384,268,520
4,414,774,090,081 24,673,250,890 4,359,626,393,890
(886,580,553,509)
24,210,752,885 9,162,502,010
11,992,190,611 11,229,454,165
8,836,522,973 2,177,796,392
343,873,418 1,830,280,724
3,121,034,696 3,399,261,701
150,759,748,776 48,461,132,543
1,357,368,480 841,170,190
533,932,361 983,338,366
201,155,424,200 78,084,936,091
201,155,424,200 78,084,936,091
-
-
-
74,999,997
518,123,513
-
-
-
593,123,510
593,123,510
Krugian (keuntungan) kurs mata uang asing- bersih Penghasilan bunga Penghasilan sewa Keuntungan penjualan aktiva tetap Keuntungan penjualan bahan baku dan pembantu Kerugian yang belum direalisasi Bagian laba bersih anak perusahaan Kerugian ( keuntungan ) derivatif Beban bunga Lain – lain
INFORMASI LAINNYA Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Total Aset Konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Total Kewajiban Konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
(438,736,343,271)
48,243,838,578
(3,885,214,580)
2,333,713,588,011 2,333,713,588,011
135,249,386,696 (53,607,260,790) -
10,241,472,832
81,642,125,906 6,925,777,978 74,716,347,928
4,490,324,859,148 78,774,234,291 4,569,099,093,439 3,528,193,536,572 24,673,250,890 3,552,866,787,462
Segmen Geografis Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang: Penjualan berdas arkan pas ar geografis Pas ar geografis
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Indones ia Barat Indones ia Tengah As ia Selatan Am erika As ia Tim ur As ia Tenggara Indones ia Tim ur Tim ur Tengah Eropa Afrika
2,634,521,489,459 287,420,211,866 174,653,746,196 22,580,962,825 20,168,474,617 856,398,443 793,829,953 745,827,775 -
1,897,278,569,044 263,108,942,977 182,950,736,451 20,071,654,294 30,141,852,565 892,552,479 492,690,954 1,248,300,544 582,082,024 550,490,129
Jum lah penjualan Potongan penjualan
3,141,740,941,134 (73,551,712,484)
2,397,317,871,461 (63,604,283,450)
Penjualan bers ih
3,068,189,228,650
2,333,713,588,011
- 47 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Aset dan tambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis Nilai tercatat aset segmen dan tambahan aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut. Nilai tercatat aktiva segmen 31 Maret 2009 31 Maret 2008 Rp Rp Asia Eropa
32.
Penambahan aktiva tetap 31 Maret 2009 31 Maret 2008 Rp Rp
325,699,540,070 -
339,488,290,693 338,258,927
4,069,659,034 -
5,033,123,473 -
Indonesia Barat Jaw a Timur Jaw a Barat Sumatera Jaw a Tengah Jabotabek
1,330,968,062,339 918,614,178,830 1,250,262,302,563 314,362,397,130 562,655,355,940
1,113,795,366,569 919,169,141,087 982,729,386,424 285,390,107,722 471,548,198,652
18,473,592,308 12,444,028,632 15,850,877,905 2,514,972,661 12,662,980,250
42,507,200,395 13,540,445,252 123,000,602,205 4,240,925,251 5,351,626,663
Indonesia Tengah Kalimantan Sulaw esi Selatan Bali Jumlah
213,829,041,857 194,064,505,455 40,332,817,999 5,150,788,202,183
174,939,171,776 181,400,083,668 21,526,853,630 4,490,324,859,148
254,549,166 6,160,699,710 322,598,443 72,753,958,109
1,197,764,546 6,031,314,190 252,422,225 201,155,424,200
Ikatan a.
Pada tanggal 24 Juli 2007, Perusahaan menandatangani transaksi cross currency swap dengan PT ANZ Panin Bank (“ANZ”) yang jatuh tempo pada bulan Desember 2011. Sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan atas fasilitas cross currency swap, Perusahaan diwajibkan menjaminkan saldo kas sebesar 1% dari jumlah fasilitas tersebut . Pada tanggal 17 Januari 2007, Perusahaan menandatangani transaksi pertukaran mata uang Dollar Amerika Serikat dengan ANZ sebesar US$ 22,6 juta dengan batas maksimal sebesar US$ 160 juta. Sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan atas fasilitas ini, Perusahaan menjaminkan kas yang setara (100%) dengan risiko dari semua transaksi dalam mata uang asing dalam fasilitas ini. Pada tanggal 5 Maret 2008, Perusahaan , PT Multiphala Agrinusa ( MAG), PT Suri Tani Pemuka (STP), PT Ciomas Adisatwa (CA), PT Indojaya Agrinusa ( IAG), PT Japfa Santori Indonesia (JSI), anak perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit dari PT ANZ Panin Bank, Jakarta dengan jumlah maksumum sebesar US$ 20.000.000. Sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan atas letter of credit ini, Perusahaan diwajibkan menjamin saldo kas sebesar 20% dari saldo fasilitas tersebut. Berdasarkan Amendment to Loan Agreement No. 098988/AMN-1/V/08 tanggal 6 Mei 2008, fasilitas ini dirubah menjadi fasilitas Trust Receipt dengan jumlah maksimum sama dengan fasilitas sebelumnya.
b.
Pada bulan Nopember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas sight dan/atau usance letter of credit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Jakarta, dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk kegiatan impor. Fasilitas ini tidak memiliki saldo. Per 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini.
c.
Pada bulan Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit dari PT Bank NISP Tbk, Jakarta, dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.000.000 dan dipergunakan oleh Perusahaan untuk kegiatan impor. Per 31 Maret 2009 fasilitas ini sudah tidak memiliki saldo.
d.
Pada tanggal 29 Pebruari 2000, MBAI, anak perusahaan, menandatangani perjanjian dengan Lohmann Tierzucht GmbH mengenai pembelian ayam induk petelur (layer grand parent) untuk pembibitan anak ayam, yang berlaku sampai dengan tahun 2010.
- 48 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
33.
e.
Pada tanggal 16 Mei 2002, MBAI menandatangani perjanjian dengan Aviagen Limited mengenai pembelian ayam induk pedaging (broiler grand parent) untuk pembibitan anak ayam. Perpanjangan perjanjian dilakukan setiap satu tahun sekali.
f.
Pada bulan Agustus 2008, PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan, menandatangani perjanjian kerjasama pengelolaan dan sewa menyewa tambak udang dan pabrik cold storage dengan pihak ketiga yang berlokasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas 1.225 Ha dengan jangka waktu sewa dari bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan Desember 2013 dan Juli 2020. Nilai sewa adalah sebesar US$ 270.000 selama 5 tahun untuk pabrik cold storage dan Rp. 50.000.000 per tahun tambak.
g.
Pada tanggal 7 Januari 2008, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama bagi hasil dengan PT Greenfields Indonesia (GI), pihak ketiga, dimana SSC bersedia menyediakan jasa pengiriman produk produk GI dan memperoleh penghasilan dengan tarif tetap tertentu dari setiap liter produk – produk yang dikirim. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun dan diperpanjang sampai dengan 31 Maret 2010.
Aset Dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan kecuali JCIP, JCIL dan JCH dan anak perusahaan, yang pembukuannya diselenggarakan dalam mata uang asing, mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2009 Mata Uang Ekuivalen Asing Aktiva Kas dan setara kas
Rekening koran yang dibatasi penggunaanya Piutang usaha
US$ SIN$ AUD
4,262,078.09 675.16 15,292.02
49,333,553,848 5,143,094 121,559,444
2,034,210.99 339.00 30,913.73
18,749,322,722 2,265,702 261,227,199
US$ US$
804,872.60 330,086.98
9,316,400,345 3,820,756,741
716,313.12 88,542.24
6,602,258,027 816,093,872
Jumlah aktiva Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang yang direstrukturisasi
31 Maret 2008 Mata Uang Ekuivalen Asing
62,597,413,472
US$ US$ EURO US$
5,513,347.19 9,064,638.19 5,771.54 128,397,937.67
Jumlah kewajiban
63,816,993,753 104,923,187,089 88,461,317 1,486,206,128,529 1,655,034,770,688
26,431,167,522
1,200,000.00 5,645,249.67 189,060.90 140,022,937.67
11,060,400,000 52,032,266,214 2,752,537,643 1,290,591,416,504 1,356,436,620,361
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 2008 Rp Rp
1 Dolar Am erika Serikat 1 EURO 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura
11,575.00 15,327.16 7,949.21 7,617.56
9,217.00 14,558.79 8,450.20 6,683.51
- 49 -
Global Reports LLC
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
34.
Perkara Hukum Perusahaan mendapatkan gugatan perlawanan dari Nyo Ailing terhadap pelaksanaan lelang eksekusi tanah dan bangunan atas nama Subismo yang dimintakan lelang oleh Perusahaan kepada Pengadilan Negeri (PN) Banjar Baru di Banjarmasin sebagai pelaksanaan/eksekusi Putusan Perdamaian PN Banjar Baru No 07/PDT.G/2004/PN.BJB tanggal 24 Juni 2004 antara Perusahaan melawan Subismo. Perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim PN Banjar Baru No. 13/Pdt.Plw/2005/PN.BJB tanggal 29 Juni 2006 yang antara lain dalam putusannya menyatakan mengabulkan permohonan Perusahaan untuk melanjutkan lelang eksekusi atas tanah dan bangunan tersebut. Disamping itu, Perusahaan juga melakukan gugatan (Penggugat) terhadap H. Ojo Djono (Tergugat) mengenai hutang piutang sebesar Rp 518.240.986 di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim PN Bandung dalam putusannya No. 211/Pdt.G/2005/PN.Bdg tanggal 27 Maret 2006 yang antara lain dalam putusannya menyatakan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat dan menyatakan Tergugat memiliki hutang kepada Perusahaan. Berdasarkan surat dari Konsultan Hukum Perusahaan, kedua perkara tersebut di atas belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena masih dalam pemeriksaan tingkat banding.
35.
Informasi Lainnya Undang-Undang Republik Indonesia No.36/2008 Perubahan Keempat Atas Undang – Undang No.7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan uang dikeluarkan tanggal 23 September 2008 yang mulai berlaku efektif 1 Januari 2009. Undang – Undang baru tersebut mengubah, antara lain, definisi subjek dan objek pajak, perhitungan penghasilan kena pajak dan tarif pajak yang berlaku atas penghasilan kena pajak untuk wajib pajak pribbadi maupun perusahaan.
********
- 50 -
Global Reports LLC