Initial Coverage
Japfa Comfeed Indonesia 7 March 2016
Samuel Equity Research
BUY
Catching the Momentum
BUY (Initiation)
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) adalah perusahaan unggas terbesar kedua, baik dari segi diversifikasi bisnis dan kapitalisasi pasar. Memiliki usaha peternakan unggas yang terintegrasi secara vertikal, aktivitas bisnisnya terbagi atas produksi Pakan Ternak (45%), Commercial Farming dan Broilers (30%), DOC Breeding (9%), Aquaculture (7%), Beef dan Cattle (5%), dan Trading (4%) terhadap total pendapatan pada FY15. Meskipun masalah oversupply sempat menghambat kinerja perusahaan, pelaksanaan program afkir dini (culling program) 4 juta Parent Stocks menjelang akhir tahun lalu berhasil mendongkrak marjin laba kotor JPFA (FY15: 16.0% vs FY14: 14.0%). Selain itu, kami menilai JPFA juga berhasil menekan biaya operasional dan beban bunga, sehingga marjin laba bersih turut terdongkrak (FY15:1.9% vs FY14: 1.3%). Seiring dengan penguatan nilai tukar Rupiah, kami melihat beban hutang perusahaan dapat terus menurun, sehingga marjin laba bersih dapat tumbuh sebesar 70 bps pada ‘16E. Secara keseluruhan, kami menyukai saham JPFA karena valuasinya yang relatif masih murah. Dengan menggunakan 12M DCF, TP mencapai Rp1,000 per lembar saham dengan 16E’PE sebesar 14.1x ( 32.5% discount dari PE sektor) dan PBV 1.6x. Kami memulai inisiasi saham JPFA dengan rekomendasi BUY dan 22.7% potensi kenaikan. Diuntungkan dari rendahnya bahan baku, lebih stabilnya harga DOC, dan Broilers. Angin segar sedang menghampiri ketiga divisi utama JPFA, yakni pakan ternak, DOC Breeding, dan Commercial Broilers yang berkontribusi sebesar 84% terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan pada FY15. Menurunnya harga jagung dan bungkil kacang kedelai (soybean meal) dan peluang tetap berlanjutnya tren penurunan harga komoditas tersebut seiring berlanjutnya penumpukan inventory akibat cuaca yang kondusif di Argentina dan Brazil, penguatan nilai tukar Rupiah, dan pengendalian impor jagung di bawah Bulog dapat menekan biaya produksi pakan ternak sehingga menjadi katalis positif bagi divisi tersebut. Dengan ekspektasi lebih murahnya bahan baku pakan ternak, lebih stabilnya harga DOC dan ayam broiler seiring dengan jalannya program afkir dini sisa 2 juta Parent Stocks pada tahun ini, kami melihat peluang marjin laba kotor untuk tumbuh sebesar 50 bps.
Target Price
Rp 1,000
Last Price
Rp 795
Potential Upside
25.8%
JCI Index
4,832
Share isued (bn)
10.66
Market Cap. (Rp tn)
8.48
52-Weeks High/Low
915/296
Avg Daily Vol (m n) Free Float
42.4%
Nom inal Value
Rp 200
Book value/share ‘16
Rp615
Relative to JCI Chart 170 150
JCI
110 90 70 50 30 Mar-15
Jun-15
Com pany Background
2.5x pada FY15, menjadi 95% dan 4.0x pada ‘16E
Japfa Pte Ltd
Kami memulai inisiasi dengan rekomendasi BUY. Membaiknya daya beli masyarakat (mengikuti tren menguatnya Consumer Confidence Index dalam kurun beberapa bulan ini), tingkat konsumsi ayam per kapita yang masih rendah (Indonesia: 8 kg/tahun vs. rata – rata negara ASEAN: 18 kg/tahun) menumbuhkan keyakinan bahwa permintaan terhadap daging ayam masih besar. Terlebih, persaingan pasar yang bersifat oligopoli pada sektor unggas, equity brand JPFA yang kuat, turut mendukung optimisme kami terhadap prospek saham perusahaan ke depannya. Secara keseluruhan kami memprediksi penjualan akan bertumbuh sebesar 14.7% pada ‘16E, dan merekomendasikan BUY dengan TP Rp1,000 (potensi kenaikan:22.7%). Adapun resiko – resiko investasi meliputi : (1) Fluktuasi nilai tukar Rupiah, (2) Pemulihan ekonomi yang lebih lambat daripada ekspektasi (3). Volatilitas harga jagung dan bungkil kedelai. (4). Bergantinya peraturan pemerintah (5). Wabah penyakit
Dimensional Fund Advisor LP
15A 25,023 1,831 469 44 0.0 18.6 21.0 1.6
Sep-15
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk manufactures animal feed, breeds, and processed chickens, w hile operates aquaculture farms. The company trades its products both domestically and internationally
Shareholder Structure 57.5% 1.1%
Others
41.4%
Marlene Tanumihardja +62 21 2854 8387
[email protected]
Forecast and Valuation (at closing price Rp 820 per share) 14A 24,459 1,371 316 30 2.3 27.7 28.9 1.8
JPFA
130
Menurunnya belanja modal memberi tambahan dana segar. Pada tahun ini, JPFA tidak berencana melakukan ekspansi yang agresif menyusul telah memadainya sarana infrastruktur yang dimiliki perusahaan setelah melakukan ekspansi pada tahun – tahun sebelumnya. Didorong oleh keyakinan lebih besarnya arus kas menyusul lebih kuatnya tiga divisi utama JPFA pada tahun ini dan berkurangnya kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring berkurangnya volume DOC pasca selesainya afkir dini, kami mengestimasikan belanja modal hanya sebesar Rp 601 miliar untuk ‘16E. Kami melihat melambatnya ekspansi tersebut bukan merupakan hal buruk, karena perusahaan akan lebih memiliki dana yang cukup untuk melunasi hutang dan beban bunga. Kami memperkirakan, pengurangan beban bunga mencapai 14%, sehingga D/E ratio dan interest coverage ratio membaik dari 112% dan
Y/E Dec (Rpbn) Revenue EBITDA Net profit EPS Dividend Yield (%) P/E Ratio (x) EV/EBITDA Ratio (x) P/BV (x)
12.48
16E 28,691 2,415 755 71 1.3 11.6 14.2 1.3
Please see important disclaimer on the last page of this report.
17E 30,608 2,841 1,010 95 2.2 8.7 10.8 1.2
Page 1 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Ikhtisar Industri Tingkat konsumsi ayam per kapita yang masih rendah Jika dibandingkan dengan negara – negara lainnya di Asia Tenggara, Indonesia masih menempati tingkat konsumsi ayam per kapita yang relatif lebih rendah. Tingkat konsumsi ayam per kapita di Indonesia hanya mencapai 8 kilogram per tahunnya, lebih rendah jika dibandingkan dengan Malaysia (38 kilogram per tahun) dan Thailand (16 kilogram per tahun), bahkan rata – rata negara ASEAN (18 kilogram per tahun). Rendahnya tingkat konsumsi tersebut menyimpan potensi pertumbuhan yang prospektif, terlebih dengan dorongan pemerintah untuk menaikkan konsumsi ayam sampai 15 kilogram per tahunnya pada tahun 2018 mendatang. Figure 1. Chicken Consumption Per Capita (kg/year) in South East Asia 50
47
45 38
40
35 30 25 20
16
15
9
10
8
6 2
5 0
Brunei
Malaysia
Thailand
Phillipines
Indonesia
Vietnam
Cambodia
Source:LEK Consulting Figure 2. Consumption per capita by type of meat in Indonesia 30 25
2.4x 23.9
20 15
5.1x
10 10
2.1x
6.1
3.3
5
1.2
1.6
1.3x 2.3
1.8
0
Fish
Poultry 2009
Pork/Lamb
Beef
1980
Source:LEK Consulting Berdasarkan keterangan di atas, kami melihat potensi konsumsi daging ayam masih besar ke depannya, terlebih dengan peningkatan konsumsi ayam sebanyak 5.1x sepanjang tahun 1980 sampai 2009, lebih besar daripada konsumsi daging ikan, sapi, dan babi. Selain itu, dengan relatif mahalnya harga daging sapi dan adanya pembatasan kuota impor sapi oleh pemerintah yang hanya memperbolehkan impor 600.000 ekor sapi memberi peluang untuk menambah permintaan daging ayam, di mana masyarakat akan mulai beralih untuk mengkonsumsi daging ayam sebagai subsitusi dari daging sapi.
www.samuel.co.id
Page 2 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Ekspektasi Membaiknya Makroekonomi Indonesia Kami melihat kondisi makroekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2016, yang ditandai dengan: (1) mulai pulihnya daya beli masyarakat (Consumer Confidence Index yang lebih baik daripada tahun lalu), (2) menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan (3) meningkatnya jumlah kelas menengah masyarakat Indonesia. Figure 3. Exchange Rate Movement 15,000 14,500
Rp/USD
14,000
13,500 13,000 12,500 12,000
11,500 2/11/2015
6/11/2015
10/11/2015
Source: Bloomberg
Figure 4. Consumer Confidence Index 120 115 110 105 100 95
90 12/1/2014
3/1/2015
6/1/2015
9/1/2015
12/1/2015
Source: IDCCI, Bloomberg Pulihnya daya beli masyarakat turut memberikan dampak langsung bagi pemain – pemain dalam sektor poultry. Hal tersebut dikarenakan sektor poultry tergolong dalam sektor consumer yang yang menjadi bahan kebutuhan pokok untuk dikonsumsi bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Selain itu, ayam merupakan sumber protein hewani utama yang relatif lebih murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Sejak 3Q15 lalu, indeks kepercayaan konsumen (Consumer Confidence Index), telah menunjukkan tren kenaikan (‘Jan 16: 113 vs ‘Sept 15:97.5). Sebagai barometer daya beli masyarakat, kenaikan indeks tersebut menunjukkan bahwa daya beli masyarakat telah berangsur – angsur pulih. Oleh karena itu, kami berpendapat, sektor poultry pada tahun ini akan mendapat angin segar seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat yang ditunjukkan oleh indeks kepercayaan konsumen tersebut.
www.samuel.co.id
Page 3 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Figure 5. Indonesia’s Growing Consuming Class
300
280
265
280
240
People (Mn)
250 200
45
85
135
150
170 100 50 195
180
145
110
2010
2020
2030 (GDP: 5-6%)
2030 (GDP 7%)
0 Below Consuming Class
Consuming Class
Source: Mc Kinsey Pada tahun 2030, dengan asumsi GDP sekitar 5 – 6%, proporsi masyarakat berpendapatan > 3,600 dolar AS (consuming class) diprediksi akan mencapai 135 juta orang (48.2%) dan masyarakat berpendapatan < 3,600 dolar AS (below consuming class) sebesar 145 juta orang (51.8%), berbeda dengan tahun 2010 lalu, di mana proporsi consuming class hanya sebesar 45 juta orang (18.8%) sedangkan proporsi below consuming class mencapai 195 juta orang (81.2%). Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin besar pula kesanggupan untuk membeli dan mengkonsumsi protein hewani. Kami melihat, konsumsi ayam menjadi pilihan di tengah melambungnya harga sapi beberapa waktu belakangan ini. Oleh karena itu, dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, kami berpendapat permintaan terhadap daging ayam berpeluang untuk tetap bertumbuh ke depannya.
Figure 6. Indonesia’s Household Disposable Income (>US$5000)
70 65 60
55
60 54,6
56,8
61,9
62,5
64,2
65,7
67,2
68,7
56,8
(%)
50 45 40 35 30 25 20 Dec-09
Dec-12
Dec-15
Dec-18
Source: Bloomberg
www.samuel.co.id
Page 4 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Profil Perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) memulai bisnisnya dengan memproduksi copra pellet sebagai produk pertamanya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, JPFA telah bertransformasi menjadi salah satu manufaktur produk olahan unggas terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Perjalanan panjang telah ditempuh oleh perusahaan sejak tahun 1971., yang meliputi proses integrasi, strategi akuisisi, hingga bertransformasi menjadi perusahaan publik. JPFA merupakan perusahaan unggas multibusiness, yang usahanya terbagi atas divisi produksi pakan ternak (‘animal feed’), pengembangbiakan DOC (DOC Breeding), peternakan komersil (Commercial Farming and Broilers), Pembudidayaan dan pakan ikan (‘Aquafeed’), Peternakan sapi potong (‘Beef Cattle), serta perdagangan dan lainnya (‘trading and others’).
Figure 7. Revenue Breakdown (FY15) 5%
4%
7%
45%
30%
9% Feed
DOC
Commercial Farming
Aquaculture
Beef and Cattle
Trading and Others
Source: Company Pada FY15, divisi pakan ternak (feed) adalah divisi dengan kontribusi terbesar, dengan menyumbang 45% terhadap total pendapatan perusahaan, disusul oleh peternakan komersil (Commercial Farming and Broilers) sebesar 30%, budidaya DOC (DOC Breeding) sebesar 9%, akuakultur (aquaculture) sebesar 7%, peternakan sapi (cow feedlot) sebesar 5%, perdagangan dan lainnya (Trading and Others) sebesar 4%. Secara keseluruhan, bisnis unggas (pakan ternak, pembudidayaan DOC, dan Broilers) menjadi penopang utama bagi perusahaan, dengan berkontribusi sebesar 84% terhadap total pendapatan perusahaan pada FY15. Figure 8. JPFA Market Share vs Its Peers CPIN
JPFA
MAIN
Kapasitas Produksi Pakan Ternak
31.3%
21.9%
4.3%
Kapasitas Produksi DOC
40.5%
25.2%
7.6%
Source: Company Indonesia memiliki 3 pemain besar dalam sektor unggas dengan mendominasi hampir 70% pangsa pasar baik dari kapasitas produksi pakan ternak dan DOC. Adapun ketiga pemain besar tersebut adalah PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Di tengah persaingan pasar yang bersifat oligopoli tersebut, JPFA menempati posisi kedua pangsa pasar baik dalam sisi kapasitas produksi pakan ternak maupun kapasitas produksi DOC, jauh mengungguli MAIN yang menempati posisi ketiga.
www.samuel.co.id
Page 5 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Ringkasan Usaha Figure 9. JPFA’s Main Business
Source: Company
Figure 10 . JPFA’s Business Line
Source: Company Figure 11. JPFA’s Investment Aims Memiliki pangsa pasar kuat di bidang agribisnis
Sinergi dan efisiensi melalui bisnis vertikal terintegrasi
Operasional berkualitas, didukung sistem biosecurity
Tim yang profesional dan berpengalaman
Source: Company
www.samuel.co.id
Page 6 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Uraian Bisnis Perseroan Divisi Pakan Ternak Volatilitas Nilai Tukar dan Pengaruhnya Terhadap Marjin Perusahaan Jagung dan kacang kedelai adalah dua komoditas utama yang digunakan sebagai bahan baku produksi pakan ternak. Secara volume, saat ini pakan ternak JPFA terdiri dari 50% jagung dan 25% kacang kedelai dan sampai saat ini, pengadaan jagung masih 70% berasal dari dalam negeri dan 30% berasal dari impor, sementara untuk kacang kedelai, 100% berasal dari impor. Besarnya volume jagung dan bungkil kacang kedelai yang digunakan membuat divisi ini terekspose dengan volatilitas harga komoditas keduanya dan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Dengan menggunakan sensitivity analysis, setiap penguatan/pelemahan nilai tukar Rupiah akan merubah COGS dan marjin laba kotor sebesar 3%. Namun, keunggulan sebagai produsen pakan ternak kedua terbesar di Indonesia dan karakteristik persaingan pasar yang bersifat oligopoli pada sektor unggas membuat JPFA memiliki kemampuan untuk menyalurkan (‘pass on’) kenaikan harga pakan ternak kepada pembeli. Figure 12. Soybean Meal Price 600 500
USD/bushel
400 300 200 100
0 3/3/2014
7/3/2014
11/3/2014 3/3/2015
7/3/2015
11/3/2015
Source: Bloomberg Figure 13. Corn Price 600
USD/bushel
500
400
300
200
100 3/3/2014
7/3/2014
11/3/2014 3/3/2015
7/3/2015
11/3/2015
Source: Bloomberg Turunnya Harga Komoditas Menguntungkan JPFA Tren pelemahan komoditas jagung dan bungkil kacang kedelai yang terjadi sejak tahun lalu, sangat menguntungkan bagi JPFA. Saat ini, harga jagung telah turun sebesar 6.4%YoY ke level 354.5 dolar AS per bushel dan harga bungkil kacang kedelai telah turun sebesar 24%YoY ke level 261 dolar AS per bushel. Kami melihat, harga keduanya masih berpeluang terus menurun, mengingat masih terjadinya penumpukan persediaan dan cuaca yang menguntungkan di dua negara pengekspor jagung dan bungkil kacang kedelai utama, yakni Argentina dan Brasil. Selain itu, terjaminnya pasokan jagung dan kepastian tidak adanya larangan impor jagung setelah Bulog mengambil alih keran impor turut menjadi angin segar bagi divisi peternakan JPFA, sehingga bersamaan dengan ekspektasi berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah dan peluang harga komoditas dunia yang masih rendah seiring rendahnya harga minyak dunia menguatkan pandangan kami bahwa marjin pakan ternak dapat tumbuh kuat sebesar 7% untuk 16E.
www.samuel.co.id
Page 7 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Divisi Pembiakkan DOC (‘Day Old Chick’) Keuntungan kompetitif dari segi kualitas DOC JPFA, melalui anak usahanya, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, mengoperasikan beberapa peternakan untuk membudidayakan DOC, di mana kapasitas produksi per tahunnya mencapai 763 juta DOC dan menempati urutan kedua pangsa pasar nasional (25.2%). JPFA memiliki keunggulan tersendiri dalam kualitas produksi DOC, di mana melalui Multibreeder, JPFA berhasil mengimpor Grand Parent Stocks dari pemasok – pemasok terkemuka di dunia, yakni Aviagen dan Lohmann Tierzucht. Mayoritas DOC yang dihasilkan oleh Multibreeder tersebut dijual ke peternak – peternak lokal, yang kemudian menghasilkan parent stocks, baik untuk ayam petelur (layer) dan ayam pedaging (broiler). Dalam menangani pembudidayaan DOC, JPFA juga telah menggunakan biosecurity system, sehingga produktivitas induk ayam meningkat, tingkat kematian DOC menurun, berat serta ukuran DOC lebih konsisten. Figure 14. DOC Production Line
Source:Company Meredanya Volatilitas Harga DOC
Pulihnya kinerja divisi DOC sudah mulai terlihat sejak 3Q15 lalu seiring dengan berkurangnya oversupply, dan kembali mengalami perbaikan mengikuti ASP DOC yang naik 19.4%YoY ke Rp4,480/DOC sampai dengan akhir FY15, menyusul intervensi pemerintah melalui afkir dini (culling program) 4 juta Parent Stocks. Oleh karena itu, pendapatan divisi DOC meningkat 25%YoY dan mencapai Rp1.5 triliun pada FY15 (FY14: Rp1,2 triliun). Dengan sisa 2 juta Parent Stock yang akan diafkir pada tahun ini, kami memprediksi ASP DOC dapat mencapai Rp5,200 dan pendapatan mencapai Rp2.7 triliun untuk ‘16E. Selain itu, kami berpandangan bahwa marjin untuk divisi DOC berpotensi naik sebesar 4%, seiring dengan ekspektasi menurunnya harga bahan baku pakan ternak dan biaya produksi DOC, seiring dengan berkurangnya volume DOC setelah berakhirnya program afkir dini pada tahun ini. Figure 15. Monthly DOC Price 6,000
40%
5,000
30% 20%
Rp/Chic
4,000
10% 3,000
0% 2,000
-10%
1,000
-20%
0
-30%
Jan-15
Apr-15
Jul-15
Monthly DOC Price
Oct-15
Jan-16
Growth (%)
Source:Company, SSI Estimates
www.samuel.co.id
Page 8 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Divisi Peternakan Komersial (‘Commercial Farming and Broilers’) JPFA, menjalankan unit usaha peternakan komersial melalui kerjasama dengan para peternak mitra (± 85 – 88%), dan sisanya merupakan peternakan milik perusahaan. Selain berfokus pada peternakan ayam broiler, divisi ini juga memproduksi berbagai produk olahan untuk dipasarkan ke jaringan ritel modern, dengan salah satu merek terkenal produk olahan JPFA, yakni‘So Good’. Ekspektasi Lebih Stabilnya Harga Broiler Kami melihat ASP broiler pada tahun ini akan lebih stabil pada level Rp19,000/ ekor (titik terendah tahun lalu: Rp11,783/ekor). Kenaikan ASP broiler terdorong optimisme naiknya permintaan daging ayam broiler seiring perbaikan daya beli masyarakat dan pembatasan kuota impor sapi, serta target pemerintah untuk menaikkan konsumsi ayam per kapita sampai dengan 15 kilogram per tahunnya sampai dengan 2018, serta laju pertumbuhan volume DOC yang menurun akibat program afkir dini dan pembatasan impor Parent Stock. Kami melihat, dengan harga yang relatif membaik, pendapatan divisi peternakan komersial dapat lebih baik lagi untuk ‘16E. (16E’: Rp10.2 triliun vs FY15: Rp9.5 triliun). Keunggulan Kompetitif Dengan Kepemilikan Rumah Potong Ayam JPFA memiliki rumah potong ayam yang berada di lokasi – lokasi strategis seperti Parung (Bogor), Sadang (Jawa Barat), Pabelan (Jawa Tengah), Bali, Makassar, Sidoarjo, dan Bati – Bati (Kalimantan Selatan). Sejak tahun 2014, pertumbuhan rumah potong ayam yang dimiliki perusahaan tumbuh sebesar 30%, ditopang oleh berkembangnya industry hotel, restoran, dan katering (horeka). Bisnis horeka ini dapat terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah dan lifestyle masyarakat perkotaan di Indonesia. Figure 16. Commercial Farming Production Line
Source:Company
Rupiah/bird
Figure 17. Broiler Price in Java Island 70,000 65,000 60,000 55,000 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 Jan 15
Feb 15
Mar 15
Apr 15
Mei 15
Jabar
Jun 15
Jateng
Jul 15
Agts Sep 15 15
Okt 15
Nov 15
Des 15
Jan 16
Jatim
Source:Company
www.samuel.co.id
Page 9 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Proyeksi Bisnis Unggas Perusahaan Figure 18. Feed ASP and Volume 8,000
2.90
7,000
2.85
6,000
2.80
Rp/kg
2.70
4,000
2.65
3,000
MT
2.75
5,000
2.60
2,000
2.55
1,000
2.50
-
2.45
2013
2014
2015
ASP (Rp)
2016F
2017F
Volume (in MT)
Source : Company, SSI Estimates Figure 19. DOC ASP and Volume 6000
580
5000
560
Rp/Chics
520 3000
500 2000
Mn Chics
540
4000
480
1000
460
0
440
2013
2014
2015 ASP (Rp)
2016F
2017F
Volume (mn chics)
Source : Company, SSI Estimates Figure 20. Broilers ASP and Volume 25,000
700
600
15,000 500 10,000
Mn birds
Rp/bird
20,000
400
5,000 -
300
2013
2014
ASP (Rp/Bird)
2015
2016F
2017F
Sales Volume (Mn Bird)
Source : Company, SSI Estimates
www.samuel.co.id
Page 10 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Divisi Peternakan Sapi (‘Beef Cattle’) JPFA mendirikan divisi peternakan sapi potong pada tahun 1993, di bawah manajemen PT Santosa Agrindo (Santori). Lini bisnis ini dioperasikan secara integrasi vertikal, dengan dimulai dari pengembangbiakan sapi potong, penggemukan, rumah potong hewan, dan produksi daging bernilai tambah. Melalui anak usahanya, PT Austasia Stockfeed, Santori juga mengembangkan bisnis pembiakan sapi potong yang bernama Austasia Breeding Centre yang berlokasi di Jawa Timur. Sampai saat ini, JPFA tercatat sebagai perusahaan sapi potong terintegrasi terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar ±14%. Dengan keunggulan perusahaan sebagai pelopor pembuatan Indonesian beef wagyu dan meningkatnya daya beli masyarakat, kami memprediksi pertumbuhan divisi peternakan sapi dapat mencapai Rp 2.3 triliun (FY15: Rp1.4 triliun). Figure 21. Beef Cattle Division Production Line
Source:Company
Divisi Pembudidayaan dan Pakan Ikan (‘aquafeed’) Kegiatan usaha pada divisi ini terdiri atas produksi pakan ikan, sidat, pakan udang, pembibitan udang, pembibitan ikan air tawar dan laut. JPFA telah merintis dan mengembangkan Departemen Riset dan Pengembangan Pakan Ikan Air Tawar di Ciranjang, Cirebon, Gresik, dan Banyuwangi, sebagai bagian dari tujuan perusahaan untuk menghasilkan kualitas budidaya perairan bermutu tinggi. Sebagai pemimpin produsen pakan ikan, JPFA telah memproduksi dua merek premium, antara lain Benefeed dan Comfeed. Dengan didukung oleh pertumbuhan konsumsi ikan di Indonesia yang cukup tinggi sebesar 5,0% per tahunnya (Malaysia: 1.3% per tahun), semakin banyaknya jumlah kelas menengah, membaiknya daya beli, dan perluasan pangsa pasar ke tingkat internasional, kami mengestimasikan pendapatan divisi aquafeed dapat mencapai Rp 2.9 triliun pada FY15 (‘16E: Rp2,4 triliun). Figure 22. Aquafeed Production Line
Source:Company
www.samuel.co.id
Page 11 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Garis Besar Neraca Keuangan Kondisi Keuangan Membaik Dengan Melambatnya Ekspansi Untuk tahun ini, kami memproyeksikan belanja modal JPFA sebesar Rp601 miliar, dengan asumsi: (1). menurunnya kebutuhan penambahan kapasitas DOC dan ayam broiler, terutama setelah pelaksanaan program afkir dini (culling program), (2). Sudah memadainya fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki perusahaan dengan ekspansi secara agresif yang dilakukan beberapa tahun belakangan. Kami memandang, berkurangnya ekspansi tersebut akan memberikan likuiditas dan kelonggaran arus kas bagi perusahaan. Ekspansi yang tidak agresif tersebut dapat mendorong pulihnya kondisi neraca keuangan perusahaan, di mana arus kas yang cukup dapat digunakan untuk melunasi hutang dan beban bunga perusahaan. Penurunan hutang dan beban hutang Setelah membeli kembali obligasi senilai 25 juta dolar AS, JPFA hanya menyisakan obligasi sebesar 203 juta dolar AS. Kami mengekspektasikan jumlah tersebut terus berkurang seiring dengan: (1) rendahnya alokasi belanja modal, sehingga akan tersedia lebih banyak aliran kas untuk melunasi hutang (2) kecilnya kemungkinan masa panen jagung yang terlambat seperti yang terjadi pada tahun lalu, sehingga kami berpandangan, lebih kecil pula kemungkinan JPFA kembali menerbitkan obligasi untuk mengimpor jagung (3) Membaiknya harga DOC dan lebih kuatnya marjin divisi pakan ternak sejalan dengan rendahnya biaya bahan baku, sehingga memberikan ruang kas yang lebih besar untuk pelunasan hutang. Dengan turut didorong oleh penguatan rupiah kami berpendapat bahwa beban bunga dapat berkurang sebesar 14% pada ‘16E, D/E ratio dan interest coverage ratio membaik dari 112% dan 2.5x pada FY15, menjadi 95% dan 4.0x pada ‘16E.
Figure 23. Capital Expenditure Allocation
1.800 1,564
1.600 1.400
1,598
1,364
IDR (Bn)
1.200 994
1.000
723
800 601
600 400 200 0
2012
2013
2014
'15E
'16E
'17E
Source:Company; SSI Estimates
www.samuel.co.id
Page 12 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Marjin Laba Kotor, Operasional, dan Laba Bersih Kami memperkirakan marjin laba kotor untuk ‘16E menguat, seiring dengan: (1) menurunnya harga bahan baku pakan ternak mengikuti tren pelemahan harga komoditas global dan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (2) berjalannya afkir dini sisa 2 juta Parent Stocks dapat menahan beban pokok penjualan, terutama pada divisi DOC breeding dan Commercial Broilers, seiring dengan lebih sedikitnya volume pakan ternak dan bibit DOC yang diperlukan (3) Lebih stabilnya harga DOC dan broilers pasca selesainya afkir dini. Oleh karena itu, kami memperhitungkan marjin laba kotor untuk tumbuh sebesar 50bps (‘16E: 16.5% vs FY15:16.0%). Kenaikan yang terjadi pada level laba kotor, ditambah dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya mendorong kenaikan marjin laba operasional sebesar 110bps dan mencapai angka 8.0% (FY15: 6.9%). Sensitivity analysis menunjukkan bahwa setiap penurunan beban bunga sebesar 10%, marjin laba bersih akan terdongkrak sebesar 14bps. Oleh karena itu, dengan didukung oleh kenaikan level laba operasional dan turunnya beban bunga, serta kenaikan keuntungan atas penguatan nilai tukar Rupiah, kami memperkirakan marjin laba bersih berada pada 2.6% untuk ‘16E (FY15: 1.9%).
Figure 24. JPFA’s FY15 comparative performances (Rp Bn)
3Q15
4Q15
QoQ
FY14
FY15
YoY
Revenue
6,587
6,287
-4.6%
24,459
25,023
2.3%
Gross Profit
1,205
1,285
6.6%
3,426
3,993
16.5%
Operating Profit (EBIT)
676
700
3.6%
1,285
1,728
34.5%
Net Income
125
615
392.0%
339
468
38.1%
Gross Margin
18.3%
20.4%
2.1%
14.0%
16.0%
2.0%
EBIT Margin
10.3%
11.1%
0.9%
5.3%
6.9%
1.7%
Net Margin
1.9%
9.8%
7.9%
1.4%
1.9%
0.5%
Source:Company; SSI Estimates
Figure 25. JPFA’s Overall Margin Forecasts 20,0% 18,0% 16,0%
14,0% 12,0% 10,0% 8,0%
6,0% 4,0% 2,0% 0,0% 2014
2015
Gross Profit Margin
2016F
2017F
Operating Profit Margin
2018F
2019F
Net Profit Margin
Source:Company; SSI Estimates
www.samuel.co.id
Page 13 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Resiko Investasi Terekspose oleh perubahan variabel ekonomi Sektor unggas merupakan sektor konsumsi yang sangat erat pengaruhnya dengan daya beli masyarakat, sehingga terjadinya perlambatan ekonomi sangat berpengaruh terhadap konsumsi dan level permintaan unggas secara keseluruhan. Terjadinya perlambatan ekonomi juga berkorelasi dengan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, di mana perubahan nilai tukar sangat mempengaruhi harga bahan baku untuk divisi pakan ternak. Perubahan peraturan pemerintah Prospek kinerja sektor unggas sangat dipengaruhi oleh banyaknya peraturan pemerintah, terutama mengenai berbagai pembatasan impor bahan baku, antara lain: pembatasan impor bahan baku jagung, bungkil kacang kedelai, dan impor Grand Parent Stock (GPS). Bergantinya kebijakan dan peraturan pemerintah sangat berpengaruh terhadap pasokan dan biaya bahan baku pakan ternak, serta volatilitas harga DOC dan ayam broiler. Seluruh pemain pada sektor unggas, termasuk JPFA, wajib menaati seluruh peraturan pemerintah yang bertindak sebagai regulator. Ketersediaan dan fluktuasi harga bahan baku Harga dan ketersediaan bahan baku yang digunakan oleh emiten – emiten pada sektor unggas bersifat fluktuatif, terutama jagung dan bungkil kedelai, yang termasuk sebagai komoditas global. Ketersediaan bahan baku tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, hama penyakit, tingkat produksi, tingkat konsumsi dunia, dan harga komoditas lainnya seperti minyak bumi. Terganggunya ketersediaan bahan baku tersebut sangat mempengaruhi harga, di mana harga yang ditetapkan pada umumnya mengikuti pergerakan harga pasar komoditas global. Wabah dan Penyakit pada unggas Bisnis unggas juga sangat terpengaruh dengan berkembang biaknya berbagai penyakit, antara lain flu burung, kolera, dan tetelo sehingga dapat menyebabkan infeksi dan kematian mendadak pada unggas.
www.samuel.co.id
Page 14 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Ringkasan, Valuasi, and Rekomendasi Inisiasi dengan rekomendasi BUY, TP: Rp 1,000 (potensi kenaikan: 22.7%)
Ditunjang oleh optimisme terhadap kinerja fundamental JPFA pada tahun ini dan pulihnya sektor poultry secara keseluruhan, kami inisiasi saham JPFA dengan rekomendasi BUY. Dengan valuasi menggunakan 12MDCF, kami mendapatkan TP sebesar Rp1,000 per lembar saham (22.7% potensi kenaikan saham), 16E’PE sebesar 14.1x, dan PBV sebesar 1.6x. Kami menyukai saham JPFA karena valuasi yang relatif masih murah (rata – rata 16E’PE sektor poultry: 20.9x dan sektor consumer secara keseluruhan: 22.7x). Mengacu pada PE Band, saat ini saham JPFA masih diperdagangkan di sekitar ST dev-1, jauh di bawah PE rata – rata 12 bulan yang sebesar 17.5.
Figure 26 . JPFA 12M Forward PE Band 48.2
50 40
32.9 30 17.5
20 10
2.2
6.1
0
-13.1 -10 Jan-11 Jul-11 Jan-12 Jul-12 Jan-13 Jul-13 Jan-14 Jul-14 Jan-15 Jul-15 Jan-16 -20 Average PER - Roll
ST dev +1 ST dev +2
ST dev -1 ST dev -2
Source: Bloomberg, SSI Estimates
Figure 27 . JPFA Sector and Peers’ Comparison Company
Last
Target
price
price
PE (x) 15E
PBV (x) 16E
15E
ROE 16E
15E
16E
Consumer - related: Kalbe Farma (KLBF IJ)
1,320
1,610
31.1
28.4
5.9
5.2
18.5%
19.4%
Indofood CBP (ICBP IJ)
15,600
15,600
29.2
26.7
5.9
5.3
19.7%
20.1%
Indofood SM (INDF IJ)
7,400
7,400
22.7
16.6
2.3
2.1
12.9%
14.2%
Ultrajaya Milk (ULTJ IJ)
3,725
4,800
20.2
17.1
4.7
3.9
22.5%
22.4%
Nippon Indosari Co. (ROTI IJ)
1,255
1,500
23.8
24.7
5.2
4.4
17.9%
20.8%
Unilever Indonesia (UNVR IJ)
44,700
39,000
59.2
52.9
73.6
64.3
121.5%
119.1%
25.4
22.7
4.8
4.2
Weighted average (Non UNVR)
18.3%
19.4%
Poultry - related: Charoen Pokphand Indonesia* Japfa Comfeed Indonesia Malindo Feedmill
3,420
3,500
28.7
21.5
4.6
4.0
16.9%
19.1%
820
1,000
22.7
14.1
2.2
1.9
6.1%
7.7%
1,350
1,420
(102.4)
27.1
1.9
1.6
-1.8%
5.9%
(17.0)
20.9
2.9
2.5
7.1%
10.9%
Weighted average *Bloomb erg consensus
Source: Bloomberg, SSI Estimates
www.samuel.co.id
Page 15 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Figure 28. JPFA Profitability
Figure 29. JPFA Sales Performances
10000 40,000
8000
25%
35,000 20%
25,000
Rp Bn
Rp Bn
30,000
6000 4000
15%
20,000 10%
15,000 10,000
2000
5%
5,000
0
2013
2014
Gross Profit
2015
2016F
Operating Profit
2017F
-
2018F
0%
2013
Net Profit
2014
2015
2016F
Sales Performance (Rp Bn)
Source : Company, SSI Estimates
Figure 30. JPFA Net Gearing vs Interest Coverage
Figure 31. JPFA ROA and ROE 4,5
2018F
Sales Growth
Source : Company, SSI Estimates
140%
2017F
25,0%
4,0
120%
20,0%
3,0
80%
2,5
60%
2,0
(x)
3,5 100%
15,0% 10,0%
1,5
40%
1,0 20%
5,0%
0,5
0%
2013
2014
2015
Net Gearing
2016F
2017F
0,0%
2018F
2013
2014
Interest Coverage (RHS)
2015
ROA
Source : Company, SSI Estimates
Source : Company, SSI Estimates
Figure 32. Debt – to – equity Ratio
Figure 33. Segment Forecasts
2016F
2017F
2018F
ROE
160% 18,000
140%
16,000
120%
14,000
12,000
100%
Rp Bn
10,000
80%
8,000 6,000
60%
4,000
40%
2,000
20%
2013
0%
2013
2014
2015
Source : Company, SSI Estimates
www.samuel.co.id
2016F
2017F
2018F
Feed
DOC
2014
2015
Commercial Broilers
2016F Beef & Cattle
2017F Aquafeed
Source : Company, SSI Estimates
Page 16 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Figure 34. JPFA’s nation-wide operations
Source: Company www.samuel.co.id
Page 17 of 20
Monday, 07 March 2016
Japfa Comfeed Indonesia
Key Financials Profit and Loss Rp bn Revenue COGS Gross profit Gross margin (%) Operating profit Operating margin (%) EBITDA EBITDA margin (%) Other income (expenses) Pre-tax profit
Cash Flow 14A
15A
16E
17E
24,459
25,023
28,691
30,608
(21,033)
(21,030)
(23,951)
(24,969)
3,426
3,993
4,740
5,639
14.0
16.0
16.5
18.4
1,276
1,728
2,300
2,721
5.2
6.9
8.0
8.9
1,371
1,831
2,415
2,841
5.6
7.3
8.4
9.3
(750)
(1,030)
(1,283)
(1,367)
Yr-end Dec (Rp bn)
14A
15A
16E
Net income
316
469
755
Depreciation & amort.
438
546
(260)
Others
(45)
(31)
249
Working capital
425
158
(89)
1,133
1,141
Operating cash flow
655
17E 1,010 407 (21) (394) 1,001
Net - Capital expenditure
(1,524)
(994)
(601)
(723)
Investing cash flow
(1,602)
(1,076)
(812)
(709)
Net - Borrowings
(373)
(417)
(136)
(493)
Other financing
(135)
486
345
(381)
526
698
1,017
1,354
Financing cash flow
(508)
69
209
(874)
(158)
(173)
(262)
(344)
Net - Cash flow
(976)
134
52
(582)
316
469
755
1,010
Cash at beginning
1,746
768
902
954
1.3
1.9
2.6
3.3
770
902
954
372
Yr-end Dec (Rp bn) Cash & ST Investment Receivables
14A 768 1,313
15A 902 1,254
16E 954 1,529
17E 372 1,636
Yr-end Dec (Rp bn) ROE (%) ROA (%)
14A 6% 2%
15A 8% 3%
16E 11% 4%
17E 13% 5%
Inventories
5,134
5,855
6,205
6,537
Revenue growth (%)
14%
2%
15%
7%
Others
1,483
1,583
1,467
1,557
EBITDA growth (%)
-27%
34%
32%
18%
Total current assets
8,698
9,594
10,156
10,102
EPS growth (%)
-47%
49%
61%
34%
Net fixed assets
Income tax - net Net profit Net profit margin (%) Balance Sheet
Cash at ending Key Ratios
6,361
6,809
7,646
7,959
Interest coverage (x)
1.8
2.5
4.0
5.2
Other assets
688
746
989
1,011
Debt to equity (%)
140%
112%
95%
81%
Total assets
15,747
17,149
18,790
19,071
Net gearing (%)
125%
97%
81%
77%
2,186
2,912
3,536
3,687
281
204
229
239
2,448 4,746 918 10,579
2,237 4,756 940 11,049
3,118 3,782 1,107 11,772
3,858 2,532 1,188 11,504
14A 5,876 4,480 8.4
15A 6,381 4,478 3.0
16E 6,636 5,200 4.5
17E 6,998 5,483 5.5
5,179
6,110
7,053
7,606
12,440
14,000
13,000
12,500
Payables ST. debt and curr. maturity Other current liabilities LT. debt Other long term liabilities Total liabilities Total equity
www.samuel.co.id
Major Assumptions Feed ASP DOC ASP Inflation Rate (%) Average Rupiah/USD
Page 18 of 20
www.samuel.co.id
Page 19 of 20
DISCLAIMERS Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia.
www.samuel.co.id
Page 20 of 20