PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE I KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) Per 31 Maret 2010 dan 2009
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE I KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) Per 31 Maret 2010 dan 2009 Neraca Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
8
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) TRI WULAN I – PER 31 MARET 2010 DAN 2009
ASET
Catatan
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha kepada Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 50,002,023,991.00 pada bulan Maret 2010 dan sebesar Rp. 43,322,691,552.00 pada bulan Maret 2009 Piutang lain - lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp. 1,879,026,687 pada bulan Maret 2010 dan sebesar Rp. 1,941,247,315 pada bulan Maret 2009 Ayam pembibit turunan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
2d,2g,4,35 2h,5 2d,2i,6,12,14,17,35
2i
2j,7,12,17,19 2k,8 9 2l
Jumlah Aset Lancar
31 MARET 2010
31 MARET 2009 (disajikan kembali catatan 3)
Rp.
Rp.
397,152,866,323 14,932,098,345
452,950,752,309 10,959,150,272
751,611,860,290
689833297715
28,114,881,019
59,653,478,810
2,322,144,220,637
1,976,376,246,430
278,511,293,370 122,439,122,458 105,523,359,048 51,465,804,560
197,358,435,354 104,610,129,492 104,880,663,363 30,360,826,547
4,071,895,506,050
3,626,982,980,292
5,469,000,000 86,137,787,922 2,535,102,429 91,870,671,210
9,316,400,345 87,013,126,016 2,743,561,657 57,780,992,025
1,866,629,071,059
1,714,861,436,102
77,727,591,330 4,776,995,527 19,200,377,816 3,312,394,429 25,332,973,586
70,315,486,351 6,574,479,251 17,900,906,680 3,832,564,430 149,115,180,575 28,642,113,231
2,182,991,965,308
2,148,096,246,663
6,254,887,471,358
5,775,079,226,955
ASET TIDAK LANCAR Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Tanaman – Bersih Sapi pembibit turunan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1,521,681,111,054 pada bulan Maret 2010 dan sebesar Rp. 1,381,977,835,990 pada bulan Maret 2009 Properti investasi sebesar Rp. 37883379488 pada bulan Maret 2010 dan sebesar Rp. 29031984216 pada bulan Maret 2009 Aset tetap yang tidak digunakan - bersih Aset real estat Aset tidak berwujud - bersih Instrumen keuangan derivatif Aset lain-lain
2d,2h,34a,35 2y,30 2m,2t 2k,8
2o,2p,2t,10,12,17,18,20,27
2n,2t,11,20,27 2o,2t,10 2q 2r 2aa,31
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
3
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) TRI WULAN I – PER 31 MARET 2010 DAN 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain - lain kepada pihak ketiga Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka yang diterima Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pembelian aset tetap Sewa pembiayaan Hutang yang direstrukturisasi
31 MARET 2010
31 MARET 2009 (disajikan kembali catatan 3)
Rp.
Rp.
2d,5,6,7,8,10,12,35 2d,13,35 6,14 2y,15 16
855,877,308,780 424,787,475,056 52,998,596,945 126,634,866,622 155,276,196,286 72,530,479,129
830,014,400,872 485,984,495,098 80,687,613,888 43,259,883,075 232,580,494,853 82,923,530,681
2d,5,6,7,10,17,35
23,937,109,977 1,799,118,089 180,532,097 150,397,500,000
34,505,194,975 2,532,214,199 414,776,011 170,731,250,000
1,864,419,182,981
1,963,633,853,652
2y,30 2x,29 2aa,31 2c,21
3,371,182,750 299,524,847,635 10,815,055,239 72,830,579,497
6,488,801,028 261,989,921,864 75,302,341,632
2d,6,7,10,17,35
61,615,088,788 1,481,095,426 271,833,567 888,952,240,499 496,624,300,235
62,779,363,050 1,866,904,427 568,245,450 1,322,151,313,283 495,114,821,111
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1,835,486,223,636
2,226,261,711,845
Jumlah Kewajiban
3,699,905,406,617
4,189,895,565,497
2c,22
287,433,760,635
186,135,499,197
23 24 2d 2h 2c
1,605,878,260,000 426,227,301,236 31,670,742,018 1,380,552,616 (15,971,419,038)
1,489,414,660,000 172,918,971,236 64,222,754,280 1,380,552,616 5,798,519,720
1b
218,362,867,274
285,972,959,701 (620,660,255,292)
2,267,548,304,106
1,399,048,162,261
6,254,887,471,358
5,775,079,226,955
2p,18 2d,2u,10,11,20,35
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasti pasca kerja Instrumen keuangan derivatif Goodwill - bersih Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pembelian aset tetap Sewa pembiayaan Hutang yang direstrukturisasi Hutang Obligasi
2p,18 2d,2u,10,11,20,35 2s,19
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp. 1.000 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Seri A dengan nominal Rp 1.000 dan 5.000.000.000 saham Seri B dengan nominal Rp 200 pada tahun 2009 dan 2.000.000.000 saham dengan nominal Rp 1.000 pada tahun 2008 Modal ditempatkan dan disetor - 1.489.414.660 saham Seri A dengan nominal Rp 1.000 dan 582.318.000 saham Seri B dengan nominal Rp 200 pada tahun 2009 dan 1.489.414.660 saham dengan nominal Rp 1.000 pada tahun 2008 Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali periode komparatif Saldo Laba (defisit) Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA-RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE S/D MARET 2010 DAN MARET 2009
Catatan
MARET 2010
MARET 2009 (disajikan kembali catatan 3)
Rp.
Rp.
PENJUALAN BERSIH
2v,25
3,385,260,305,080
3,364,851,552,855
BEBAN POKOK PENJUALAN
2v,26
2,755,156,432,435
2,756,010,160,357
630,103,872,645
608,841,392,498
162,000,365,113 214,421,085,523 376,421,450,636
107,638,487,752 213,641,819,262 321,280,307,014
253,682,422,009
287,561,085,484
31,564,080,316 4,456,542,571 460,225,145 (14,316,890,168) (51,012,554,615) 9,865,925,888 (18,982,670,863)
(103,281,088,586) 5,552,080,637 6,827,037,244 1,048,390,645 10,256,199,489 (64,607,742,453) 5,360,776,300 (138,844,346,724)
234,699,751,146
148,716,738,760
(55,410,907,055) 6,734,128,227 (48,676,778,828)
(40,184,251,696) (14,229,281,479) (54,413,533,175)
186,022,972,318
94,303,205,585
(19,665,216,920)
(15,730,475,337)
166,357,755,398
78,572,730,248
80
38
LABA KOTOR
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
2e,2v,6,10,11,27,29,32
LABA USAHA
PENGHASILAN ( BEBAN ) LAIN-LAIN Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Keuntungan penjualan investasi saham pada anak perusahaan Keuntungan penjualan aktiva tetap Keuntungan ( Kerugian ) transaksi derivatif Beban bunga Lain - lain - Bersih ( Beban ) Lain - lain - Bersih
2d 4,5 1d 2o,10 2aa,31 2w,12,14,17,18,19,20,28
LABA SEBELUM PAJAK, HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
PENGHASILAN ( BEBAN ) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak
2y,30
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2c,22
LABA BERSIH
LABA PER SAHAM DASAR ( dalam Rupiah penuh )
2z
5
P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI YANG BERAKHIR PADA 31 Maret 2010 DAN 2009 ( TIDAK DIAUDIT )
Catatan
Modal Ditempatkan Dan Disetor Rp.
Saldo per 1 Januari 2008 (disajikan kembali - catatan 3) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Realisasi melalui penghapusan investasi Bagian laba bersih yang dibukukan ke dalam selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba bersih tahun berjalan
1,489,414,660,000
Rp. 172,918,971,236
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Rp. 44,775,270,218
Rp. 1,380,552,616
2d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,489,414,660,000
2d
172,918,971,236
-
-
-
-
7,986,499,658
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
2h,5
Saldo per 31 Desember 2008 (disajikan kembali - catatan 3)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Bagian laba bersih yang dibukukan ke dalam selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penyesuaian Laba bersih periode berjalan
Agio Saham
52,761,769,876
11,460,984,404
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret 2010
2d
1,605,878,260,000
426,227,301,236
426,227,301,236
7,986,499,658
-
(11,279,742,338)
-
-
-
51,751,750,637 -
(51,751,750,637) 305,163,158,241
305,163,158,241
266,422,505,181
(679,562,499,719)
1,309,134,478,910
-
-
11,460,984,404
19,534,848,199 15,606,321 -
(19,534,848,199) (135,637,622) 78,572,730,248
(120,031,301) 78,572,730,248
5,798,519,720
285,972,959,701
(620,660,255,292)
1,399,048,162,261
-
5,798,519,720
266,422,505,181
(679,562,499,719)
1,309,134,478,910
-
-
-
-
-
-
(20,465,352,482)
-
-
-
(1,304,586,276) -
1,380,552,616
1,605,878,260,000
Rp. 1,007,264,563,349
-
-
52,761,769,876
Saldo per 31 Desember 2009
(932,973,907,323)
-
-
172,918,971,236
-
Rp. 214,670,754,544
Jumlah Ekuitas
-
-
1,489,414,660,000
-
Saldo Laba (Defisit)
-
5,798,519,720
Saldo per 1 Januari 2009 (disajikan kembali - catatan 3) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Bagian laba bersih yang dibukukan ke dalam selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penambahan saham baru Penjualan anak perusahaan antara entitas sepengendali Laba bersih tahun berjalan
253,308,330,000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Periode Komparatif
-
-
1,380,552,616
1,380,552,616
116,463,600,000
5,798,519,720
-
64,222,754,280
23,24
Rp.
-
172,918,971,236
-
Rp. 11,279,742,338
-
1,489,414,660,000
-
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(11,279,742,338)
Saldo per 31 Maret 2009 (disajikan kembali - catatan 3)
2d
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Wajar dari Pemilikan Efek
(20,741,601,371)
32,020,168,505
(349,426,487) 31,670,742,018
-
1,380,552,616
-
-
-
1,380,552,616
6
(15,971,419,038)
-
82,884,072,337 (349,306,577,518) -
(15,971,419,038)
-
-
-
-
(82,884,072,337) -
(20,741,601,371)
-
814,451,683,932
(1,304,586,276) 814,451,683,932
52,005,111,876
2,101,539,975,195
166,357,755,398
(349,426,487) 166,357,755,398
218,362,867,274
2,267,548,304,106
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Maret 2010 dan 2009 31 Maret 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain Pembayaran kepada karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga
31 Maret 2009 (Disajikan kembali Catatan 3)
3,422,032,731,224 (3,215,692,438,283) (155,696,926,558) 50,643,366,383 (66,104,926,796) (50,849,670,789)
3,349,646,415,042 (2,916,569,877,856) (125,160,382,913) 307,916,154,273 (44,605,243,294) (62,075,586,659)
(66,311,231,202)
201,235,324,320
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Penambahan jaminan Perolehan properti investasi Pencairan (penambahan) investasi jangka pendek Perolehan aset tetap Hasil penjualan anak perusahaan
4,456,542,571 567,854,682 286,121,351 (105,627,239,050) -
5,552,080,637 1,048,390,645 25,760,108 (2,296,651,275) 118,547,493 (75,470,809,389) 7,437,843,460
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(100,316,720,446)
(63,584,838,321)
(669,877,388) (776,608,656) (108,685,312) 74,073,451,087 (39,383,144,312)
(610,728,107) (157,273,702) 15,000,000,000 (86,513,848,252) (42,078,500,000)
33,135,135,419
(114,360,350,061)
(133,492,816,229)
23,290,135,938
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
523,811,550,562 6,834,131,990
427,812,374,966 1,848,241,405
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
397,152,866,323
452,950,752,309
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan modal disetor oleh pemegang saham minoritas Pembayaran hutang pembelian aset tetap Pembayaran hutang sewa pembiayaan Penerimaan (pembayaran) dari fasilitas pinjaman Penerimaan (pembayaran) hutang bank Pembayaran hutang yang direstrukturisasi Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
7
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka UU Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 59 tanggal 18 Januari 1971 dan diubah dengan akta No. 60 dari notaris yang sama tanggal 15 Pebruari 1972. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/39/8 tanggal 4 Oktober 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 Tambahan No. 641 tanggal 25 Oktober 1974. Status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan dari BKPM No.10/V/1982 tanggal 25 Juni 1982 yang dinyatakan dalam akta notaris Sastra Kosasih, S.H. No. 29 tanggal 27 Oktober 1982. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris No. 2 tanggal 1 Oktober 2009 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, sehubungan dengan penggabungan PT Multi Agro Persada Tbk ke dalam Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-56557.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 19 November 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1971. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Milenia Lt. 7 Jl. MT. Haryono Kav. 16 Jakarta 12810, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo - Jawa Timur, Tangerang - Banten, Cirebon - Jawa Barat, Makasar - Sulawesi Selatan, Lampung, Padang – Sumatera Barat dan Bati-bati – Kalimantan Selatan. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang: • • •
Pengolahan segala macam bahan untuk pembuatan/produksi bahan makanan hewan, kopra dan bahan lain yang mengandung minyak nabati, gaplek dan lain-lain; Mengusahakan pembibitan, peternakan ayam dan usaha peternakan lainnya, meliputi budi daya seluruh jenis peternakan, perunggasan, perikanan dan usaha lain yang terkait, dan Menjalankan perdagangan dalam negeri dan internasional dari bahan tersebut serta hasil produksi tersebut di atas.
Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Asia, Eropa dan Amerika Serikat. b.
Penggabungan Usaha Dengan PT Multi Agro Persada Tbk Berdasarkan Rancangan Penggabungan Usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JCI) dan PT Multi Agro Persada Tbk (MAP), pada tanggal 25 Juni 2009 telah ditandatangani Kesepakatan Awal (Letter of Intent) untuk mengintegrasikan kegiatan usaha kedua perusahaan tersebut dengan cara penggabungan usaha. Dalam penggabungan ini JCI bertindak selaku “Perusahaan Yang Menerima Penggabungan” dan MAP sebagai “Perusahaan Yang Akan Bergabung” Sehubungan dengan telah diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas rencana penggabungan MAP ke dalam JCI melalui Surat Persetujuan Penggabungan Perusahaan No. 124/III/PMDN/2009 tanggal 9 November 2009, serta dengan telah diterimanya Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-56557.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 19 November 2009, penggabungan usaha menjadi efektif pada tanggal 1 Desember 2009. Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh Bapepam-LK melalui surat No. S-8714/BL/2009 tanggal 30 September 2009. Tanggal efektif penggabungan usaha dengan MAP ditetapkan pada 1 Desember 2009 berdasarkan Akta No. 8 tanggal 12 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Sejak tanggal penggabungan usaha, seluruh hubungan hukum antara pelanggan/relasi bisnis eks MAP dengan eks MAP telah beralih dan diteruskan oleh JCI.
-8-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Susunan pemegang saham sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai berikut: Pemegang saham JCI Pemegang saham JCI sebelum penggabungan
Pemegang saham MAP sebelum
pada tanggal
penggabungan usaha
penggabungan usaha
Jumlah saham
Jumlah saham
sebelum Jumlah saham
%
Jumlah saham
setelah
konversi
%
konversi
%
Sah am Se r i A Malvolia Pte.Ltd
619,380,751
41.59
-
-
-
619,380,751
29.90
BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch
102,026,057
6.85
-
-
-
102,026,057
4.92
77,744,177
5.21
-
-
-
77,744,177
UOB Kay Hian Private Limited
3.75
76,665,362
5.15
-
-
-
76,665,362
3.70
613,598,313
41.20
-
-
-
613,598,313
29.62
Malvolia Pte.Ltd
-
-
55,301,235
98.58
574,026,819
574,026,819
27.71
Masyarakat (masing-masing dibaw ah 5%)
-
-
798,765
1.42
8,291,181
8,291,181
0.40
1,489,414,660
100.00
56,100,000
100.00
582,318,000
2,071,732,660
100.00
PT Bank Danamon Indonesia Tbk S/A Kreditur JCI Masyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) Sah am Se r i B
Ju m lah
Berdasarkan laporan No. TC/CF/R-0609/09 tanggal 16 September 2009 dan No. TC/CF/R-0706/09 tanggal 16 September 2009 yang dikeluarkan oleh KJPP Ruky, Safrudin & Rekan, penilai independen, untuk keperluan konversi saham, manajemen menetapkan nilai pasar wajar per saham JCI dan MAP masing-masing adalah sebesar Rp 635 (nilai penuh) dan Rp 6.596 (nilai penuh) per saham. Berdasarkan penilaian tersebut, maka setiap 1 pemegang saham MAP akan mendapatkan 10,38 (dibulatkan) saham Seri B yang diterbitkan oleh JCI dengan nilai nominal Rp 200 (nilai penuh) per saham. Penilaian tersebut merupakan nilai intrinsik wajar dari masing-masing perusahaan dan juga memberikan premium di atas harga perdagangan historis. Untuk perhitungan penambahan nilai modal saham biasa dan tambahan modal disetor JCI, manajemen menggunakan harga pasar saham JCI pada saat penggabungan usaha terjadi. Dengan demikian terdapat penambahan nilai modal saham biasa dan tambahan modal disetor JCI masing-masing sebesar Rp 116.464 juta dan Rp 253.308 juta. Lihat Catatan 3 untuk penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi tahun sebelumnya. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pada tanggal efektif penggabungan usaha, JCI dan MAP berada dalam pengendalian entitas yang sama, yaitu Malvolia Pte. Ltd. Oleh karena itu penggabungan usaha kedua perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dibukukan ke dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada unsur ekuitas. Pada tahun 2009, selisih tersebut disajikan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali periode komparatif”. c.
Penawaran Umum Efek Pada tanggal 31 Agustus 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) [sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)] dengan suratnya No. SI-046/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 4.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 23 Oktober 1989 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 8 Pebruari 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S-139/PM/1990 untuk melakukan pencatatan saham sebesar 24.000.000 saham yang berasal dari penawaran umum terbatas dengan perbandingan 2 : 3. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Pebruari 1990.
-9-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
Umum (Lanjutan) c.
Penawaran Umum Efek (Lanjutan) Pada tanggal 26 Juli 1991, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S-1149/PM/1991 untuk melakukan pencatatan saham bonus sejumlah 80.000.000 saham dengan perbandingan 1 : 2. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Juli 1991. Pada tanggal 20 Maret 1992, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan tambahan saham atas penerbitan Obligasi Konversi di luar negeri dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S-599/PM/1992 sebanyak 28.941.466 saham. Pada tanggal 1 November 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dengan mengeluarkan 1.340.473.194 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada kreditur tak terafiliasi tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Keputusan Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Pada tanggal 16 Mei 2007, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Penerbitan Obligasi No. 021/JAPFA-BPM/LD-CS/V/07 dari Ketua Bapepam-LK sehubungan dengan penerbitan Obligasi Japfa I Tahun 2007 sebesar Rp 500 miliar (Catatan 19). Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan masing-masing atau sejumlah 2.071.732.660 saham dan 1.489.414.660 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
- 10 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum (Lanjutan) d.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, sama dengan atau lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Anak Perusahaan
Domisili
PT Suri Tani Pemuka (STP)
Sidoarjo
- PT Kraksaan Windu (KW) - PT Artha Lautan Mulya (ALM) - PT Bumiasri Lestari (BL) PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) - PT Multiphala Adiputra (MA) - PT Hidon (Hidon) PT Ciomas Adisatwa (CA)
Probolinggo Situbondo Situbondo
- PT Japfa Intitrada - PT Japfa Indoland - PT Tretes Indah Permai (TIP) - PT Indonesia Pelleting (IP) - PT Japfafood Nusantara (JFN) - PT Wabin Jayatama - PT Java Citra Indonusa - PT Supra Sumber Cipta - PT Supra Anekaboga (SAB) - PT Karya Ciptanyata Wisesa (KCW) - PT Septatrada Hardaguna (STH) - PT Japfafood Sentra Distribusi - PT Japfa Santori Indonesia (JSI) - Japfa Comfeed International Pte., Ltd. (JCIP) - Japfa Comfeed India Ltd. (JCIL) - PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) - Regional Trader Pte., Ltd. PT EMKL Bintang Laut Timur (EMKL) PT Multiphala Agrinusa (MAG) - PT Indojaya Agrinusa (IAG) PT Santosa Agrindo (SA)
Jakarta Jakarta Tretes Jakarta Jakarta Serang Jakarta Jakarta Bogor Semarang Bogor Jakarta Tangerang
- PT Austasia Stockfeed (ASF)
Jakarta
PT Bintang Terang Gemilang (BTG)
Jakarta Purwakarta Sukabumi Jakarta
Singapura India Jakarta Singapura Surabaya Jakarta Medan Jakarta
Serang
Jenis Usaha
Produksi pakan udang, tambak udang, kamar pendingin dan penetasan benur udang Tambak udang Tambak udang Tambak udang
Tahun Operasi Komersial
Persentase Pemilikan Efektif 2009
1987 1991 1992 1989
100.00% 100.00% 99,55% 60.00%
Pembibitan ayam Pembibitan ayam Pembibitan ayam Perdagangan, pembibitan ayam dan rumah potong ayam Perdagangan (tidak beroperasi) Real estat Real estat Industri pellet Makanan Perkebunan dan peternakan Jasa Pelayaran (tidak beroperasi) Perdagangan Makanan Minuman Makanan Perdagangan (tidak beroperasi) Perdagangan
1985 1995 1975
73.06% 100.00% 99.99%
1998 1992 1992 1995 1967 1997 1988 1992 1996 1997 1997 1997 1997 1997
100.00% 99.97% 100.00% 100.00% 99.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 99.00%
Perdagangan, investasi dan perunggasan Perunggasan Produksi vaksin Perdagangan Jasa ekspedisi muatan kapal laut Produksi pakan ternak Produksi pakan ternak dan pembibitan ayam Perdagangan, pembibitan sapi dan rumah potong sapi Perdagangan, pembibitan sapi dan produksi pakan ternak Produksi pakan ternak
1994 1995 1981 2008 1974 1995 1997
100.00% 65.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 50.00%
1991
100.00%
1973 2000
100.00% 100.00%
- 11 -
97.50% 100.00% 85,01%
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
Umum (Lanjutan) d.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan) Akuisisi Anak Perusahaan PT Santosa Agrindo (SA) Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 15 Januari 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,99% atau sebanyak 180.149.950 saham SA dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 90.000 juta. Saldo kas dan setara kas SA pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 15.123 juta. Jumlah aset dan kewajiban SA pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 As et lancar As et tidak lancar Jum lah kewajiban
246,732 64,261 143,308
PT Austasia Stockfeed (ASF) Berdasarkan akta jual beli No. 54 tanggal 03 Januari 2008 dari Dr. Irawan Soerodjo,S.H., Msi, notaris di Jakarta, SA mengakuisisi 99,99% atau sebanyak 39.996 saham ASF dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 30.000 juta, yang telah dibayarkan secara tunai. Saldo kas dan setara kas ASF pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 1.285 juta. Jumlah aset dan kewajiban ASF pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 Aset lancar Aset tidak lancar Jum lah kewajiban
61,812 47,956 72,883
PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) Berdasarkan akta jual beli No. 18 tanggal 3 September 2008 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, notaris di Jakarta, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, mengakuisisi 99% atau sebanyak 5.940 saham VSN dari pihak ketiga dengan biaya perolehan sebesar Rp 4.462 juta, dimana sebesar Rp 3.552 juta telah dibayarkan secara tunai. Saldo kas dan setara kas VSN pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 509 juta. Jumlah aset dan kewajiban VSN pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: Rp '000.000 As et lancar As et tidak lancar Jum lah kewajiban
20,769 9,234 31,547
- 12 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT Bintang Terang Gemilang (BTG) Pada tanggal 1 Desember 2009, PT Multi Agro Persada Tbk, pemegang saham mayoritas BTG, telah efektif melakukan penggabungan usaha dengan Perusahaan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1b. Sehingga sejak tanggal tersebut, BTG adalah anak perusahaan dari Perusahaan. Jumlah aset dan kewajiban BTG pada saat penggabungan adalah sebagai berikut: Rp '000.000 As et lancar As et tidak lancar Jum lah kewajiban
357,935 102,734 147,396
Pendirian dan Penutupan Anak Perusahaan Regional Trader Pte., Ltd. (RGT) Pada tanggal 9 Mei 2008, CA mendirikan RGT berdasarkan Sertifikat Kepemilikan No. 1. Kepemilikan CA sebesar 100% dengan penyertaan modal sebanyak 2 lembar saham dengan nilai nominal SIN$ 2 per lembar saham. Japfa Comfeed Holding BV (JCH) Pada tanggal 29 Oktober 2007, Perusahaan mendirikan JCH berdasarkan akta pendirian dari Voorneman Geenen, notaris di Amsterdam. Kepemilikan Perusahaan sebesar 100% dengan penyertaan modal sebanyak 180 lembar saham dengan nilai nominal Euro 100 per lembar saham. JCH bertindak sebagai perusahaan keuangan untuk Perusahaan dan anak perusahaan. Pada bulan Desember 2008, Perusahaan menutup dan menghentikan operasi JCH. Japfa Comfeed BV (JCBV) Pada tanggal 30 Oktober 2007, Perusahaan mendirikan JCBV berdasarkan akta pendirian dari Voorneman Geenen, notaris di Amsterdam. Kepemilikan Perusahaan sebesar 100% dengan penyertaan modal sebanyak 180 lembar saham dengan nilai nominal Euro 100 per lembar saham. JCBV bertindak sebagai perusahaan keuangan untuk Perusahaan dan anak perusahaan. Pada bulan Desember 2008, Perusahaan menutup dan menghentikan operasi JCBV. Penjualan Anak Perusahaan PT Karya Ciptanyata Wisesa (KCW) Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 2 Februari 2009, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan, menyetujui untuk menjual 99 % sahamnya di KCW dengan harga jual sebesar Rp 10.494 juta kepada pihak ketiga. Transaksi jual beli ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2009. Total aset anak perusahaan yang dijual ini pada saat dijual adalah sebesar Rp 11.310 juta.
- 13 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.
Umum (Lanjutan) e.
Karyawan, Direktur dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan Akta No. 8 tanggal 12 Oktober 2009 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, susunan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Kom is aris Kom is aris Utam a/ Kom is aris Independen Wakil Kom is aris Utam a Kom is aris
: : :
Radityo Hatari Os a Mas ong Hariono Soem ars ono
Dewan Direks i Direktur Utam a Wakil Direktur Utam a Direktur
: : :
Handojo Santos a Bam bang Budi Hendarto Ignatius Herry Wibowo Tan Yong Nang
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Komite Audit Perusahaan terdiri dari dua orang anggota, dimana Radityo Hatari yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata (tidak diaudit) adalah sebesar 13.836 orang Maret 2010. Jumlah kompensasi komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 6.175.208.000 pada Maret 2010. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 20 Mei 2010 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).
- 14 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), ”Persediaan”, yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2009 yang mengatur ketentuan mengenai perhitungan biaya awal persediaan dan perolehan persediaan selanjutnya diukur berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini untuk mengurangi keanekaragaman pengukuran biaya persediaan. Standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir keluar pertama untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menggunakan metode biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Penerapan PSAK revisi di atas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
c.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu periode tertentu, maka hasil usaha yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
- 15 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih dari nilai wajar kepemilikan Perusahaan atas aset bersih anak perusahaan dengan nilai perolehannya dicatat sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode 5 tahun. Apabila biaya akuisisi lebih rendah dibandingkan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Sisa selisihnya akan dicatat sebagai goodwill negatif dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode 20 tahun. Transaksi pembelian saham anak perusahaan yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam satu kelompok usaha yang sama merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku anak perusahaan dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai unsur Ekuitas.
d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali JCIP, JCIL, JCH dan anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Pembukuan JCIP diselenggarakan dalam Dolar Singapura (SGD) dan JCIL dalam Rupee. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1.
Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan
- 16 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) 5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
h.
Investasi Deposito Berjangka dan Rekening Bank yang Dibatasi Pengunaannya Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi penggunaannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatannya serta rekening Bank yang dijaminkan atau dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai investasi. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal. Penempatan pada Efek Ekuitas yang Nilai Wajarnya Tersedia Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang timbul dari kenaikan atau penurunan tersebut diakui pada laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
- 17 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
Investasi (Lanjutan) Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi.
i.
Piutang dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
j.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimaasi harga jual dalam kegiatan normal usaha, dikurangi dengan estimasi biaya produksi dan estimasi biaya-biaya sehubungan dengan penjualan. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan evaluasi yang dibuat oleh manajemen terhadap estimasi harga pasar persediaan pada akhir tahun dengan mempertimbangkan tingkat permintaan di masa mendatang dan kondisi pasar.
k.
Hewan Pembibit Turunan Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan terdiri dari grandparent stock (ayam nenek), yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk parent stock (ayam induk), dan parent stock, yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk ayam niaga (final stock). Ayam pembibit turunan dapat diklasifikasikan sebagai ayam yang telah menghasilkan dan ayam yang belum menghasilkan. Ayam yang belum menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan ditambah dengan biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan. Biaya perolehan ditambah dengan akumulasi biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan tersebut akan direklasifikasi ke masa produksi pada saat mencapai usia produksi. Pada umumnya ayam pedaging mencapai masa produksi setelah berumur 25 minggu dan ayam petelur mencapai masa produksi setelah berumur 20 minggu. Ayam yang telah menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari ayam yang belum menghasilkan dan dikurangi dengan biaya amortisasi ayam yang ditentukan berdasarkan standar produksi telur tetas selama masa produktif ayam yang bersangkutan dengan memperhitungkan nilai sisa. Sapi Pembibit Turunan Sapi pembibit turunan adalah sapi yang dipelihara untuk melahirkan anak. Sapi pembibit turunan dapat diklasifikasikan sebagai sapi yang telah menghasilkan dan sapi yang belum menghasilkan. Sapi yang belum menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan ditambah dengan akumulasi biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan tersebut akan diklasifikasi ke masa produksi pada saat mencapai usia melahirkan. Pada umumnya sapi mencapai masa produksi setelah berumur rata-rata 15 bulan. Sapi yang telah menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari sapi yang belum menghasilkan.
- 18 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
m.
selama
masa
manfaat
masing-masing
biaya dengan
Tanaman Tanaman belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan meliputi biaya pengadaan bibit, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman mulai berproduksi. Tanaman menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun yang dimulai sejak tanaman mulai berproduksi.
n.
Properti Investasi Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat properti investasi yaitu 4 – 20 tahun.
o.
Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
- 19 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o.
Aset Tetap (Lanjutan) Tahun/Years Bangunan dan pras arana Mes in dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan
: : : :
4 - 20 5 - 10 2-5 3-5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan dan disusutkan. p.
Sewa Perusahaan atau anak perusahaan sebagai Lessee Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan dan anak perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan secara penuh selama estimasi masa manfaat aset sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sebaliknya, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Perusahaan atau anak perusahaan sebagai Lessor Sewa dimana Perusahaan dan anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
- 20 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
Aset Real Estat Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan rumah tinggal yang sedang dikonstruksi dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kondisi normal usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya-biaya yang diperlukan dalam melakukan penjualan. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dan bangunan rumah tinggal yang siap dijual pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal. Biaya perolehan bangunan rumah tinggal yang sedang dikonstruksi meliputi biaya konstruksi dipindahkan ke tanah dan bangunan rumah tinggal pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
r.
Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Aset tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut: Tahun/Years Merek dagang Formula dan teknologi Non-compete fee
s.
20 20 5
Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.
t.
Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
u.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
- 21 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan) Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya. Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham. Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.
v.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan atas penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan sewa diakui berdasarkan berlalunya waktu dengan metode garis lurus dan pendapatan jasa pelayanan diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
w.
Biaya Pinjaman Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadinya biaya pinjaman tersebut, kecuali biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset tertentu dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut.
x.
Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
y.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 22 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) y.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.
z.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah 2.071.732.660 saham pada Maret 2010 dan Maret 2009. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan termasuk saham yang dikeluarkan pada tanggal 1 Desember 2009 akibat dari penggabungan usaha dengan MAP, seakan-akan penggabungan usaha tersebut telah terjadi sejak awal tahun yang disajikan (Catatan 1b).
aa.
Instrumen Keuangan Derivatif Instrumen keuangan derivatif diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak dan dinilai kembali sebesar nilai wajar setelah tanggal neraca. Perubahan nilai wajar instrumen keuangan derivatif diakui sebagai keuntungan atau kerugian jika tidak digunakan dan tidak memenuhi kriteria sebagai akuntansi lindung nilai. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau perjanjian non keuangan lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri ketika risiko dan karakteristik dari instrumen derivatif tersebut tidak terlalu berhubungan dengan kontraknya dan kontrak tersebut tidak pada nilai wajarnya dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi yang dilaporkan dalam laba atau rugi. Penggunaan derivatif keuangan diatur dalam peraturan Perusahaan, disetujui oleh Dewan Direksi sesuai dengan strategi risiko manajemen Perusahaan. Perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
bb. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan
- 23 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) cc.
Penggabungan Usaha Penyatuan Kepemilikan Penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan-perusahaan yang bergabung bersama-sama mengendalikan seluruh (atau secara efektif seluruh) aset bersih dan operasi serta bersama-sama berbagi risiko dan manfaat atas perusahaan gabungan tersebut, dan manajemen perusahaan-perusahaan yang bergabung menjadi bagian dari manajemen perusahaan gabungan, diperlakukan sebagai penyatuan kepemilikan (uniting of interest). Penyatuan kepemilikan dibukukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang bergabung untuk periode terjadinya penggabungan tersebut dan periode perbandingan yang diungkapkan harus dimasukkan dalam laporan keuangan penggabungan, seolaholah entitas tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan penyatuan kepemilikan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya.
3.
Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JCI) dan PT Multi Agro Persada Tbk (MAP) telah menggabungkan usaha mereka pada tanggal 1 Desember 2009. JCI menjadi perusahaan yang menerima penggabungan dan MAP bubar demi hukum. Laporan keuangan konsolidasi kedua perusahaan tersebut telah digabungkan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (Catatan 1b). Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Se be lum Penya jia n Ke mbali JCI
MAP
31 Mare t 2009
31 Ma re t 2009
Rp
Rp
Se te la h Pe nyajian Kemba li Penye suaia n
31 Mare t 2009 Rp
ASET Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan
388,183,664,762
64,767,087,547
10,959,150,272
-
617,817,044,011
94,665,536,324
(22,649,282,620)
452,950,752,309 10,959,150,272 689,833,297,715
48,313,960,862
11,339,517,948
-
59,653,478,810
1,798,565,899,723
177,810,346,707
-
1,976,376,246,430
Ayam pembibit turunan
197,358,435,354
-
197,358,435,354
Uang muka
101,694,683,515
2,915,445,977
-
104,610,129,492
Pajak dibayar dimuka
104,127,724,358
752,939,005
-
104,880,663,363
Biaya dibayar dimuka
28,896,636,479
1,464,190,068
-
30,360,826,547
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Tanaman - bersih Sapi pembibit turunan Aset tetap - bersih
-
9,316,400,345
-
84,695,108,044
2,318,017,972
-
9,316,400,345
-
87,013,126,016
2,743,561,657
-
-
2,743,561,657
57,780,992,025
-
-
57,780,992,025
-
1,714,861,436,102
70,315,486,351
-
-
70,315,486,351
6,574,479,251
-
-
6,574,479,251
17,900,906,680
-
-
17,900,906,680
Aset tidak berwujud - bersih
3,832,564,430
-
-
3,832,564,430
Instrumen keuangan derivatif
149,115,180,575
-
-
149,115,180,575
Properti investasi - bersih Aset tetap yang tidak digunakan - bersih Aset real estat
Aset lain-lain Jumlah Aset
1,619,510,725,681
27,758,367,231 5,345,460,971,606
95,350,710,421
883,746,000 452,267,537,969
- 24 -
(22,649,282,620)
28,642,113,231 5,775,079,226,955
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
3.
Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasi (Lanjutan) Se be lum Pe nyajian Ke mba li JCI
MAP
31 Ma ret 2009
31 Ma re t 2009
Rp
Rp
Sete la h Pe nyajian Kemba li Pe nyesuaian
31 Mare t 2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Hutang bank jangka pendek
744,014,400,872
86,000,000,000
Hutang usaha kepada pihak ketiga
452,974,083,740
55,659,693,978
-
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
77,063,519,840
3,624,094,048
-
Hutang pajak
34,992,001,124
8,267,881,951
-
43,259,883,075
Biaya masih harus dibayar
230,577,678,901
2,002,815,952
-
232,580,494,853
Uang muka yang diterima
82,219,975,956
703,554,725
-
82,923,530,681
33,255,194,975
1,250,000,000
-
34,505,194,975
(22,649,282,620)
830,014,400,872 485,984,495,098 80,687,613,888
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pembelian aset tetap Sewa pembiayaan Hutang yang direstrukturisasi Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasti pasca kerja Goodwil negatif - bersih
2,532,214,199
-
406,935,989 170,731,250,000 6,488,801,028 253,218,239,865
-
7,840,022
2,532,214,199
-
414,776,011
-
-
170,731,250,000
-
-
6,488,801,028
-
261,989,921,864
8,771,681,999
75,302,341,632
-
-
75,302,341,632
62,779,363,050
-
-
62,779,363,050
1,866,904,427
-
-
1,866,904,427
568,245,450
-
-
568,245,450
1,322,151,313,283
-
-
1,322,151,313,283
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Pembelian aset tetap Sewa pembiayaan Hutang yang direstrukturisasi Hutang obligasi Jumlah Kewajiban
495,114,821,111 4,046,257,285,442
166,287,562,675
186,128,483,604
7,015,593
1,489,414,660,000
56,100,000,000
(22,649,282,620)
495,114,821,111 4,189,895,565,497
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan
-
186,135,499,197
EKUITAS Modal saham Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
172,918,971,236
(235,975,289)
(56,100,000,000) 235,975,289
1,489,414,660,000 172,918,971,236
64,222,754,280
-
-
64,222,754,280
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
1,380,552,616
-
-
1,380,552,616
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
5,798,519,720
-
-
5,798,519,720
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
periode komparatif
-
-
285,972,959,701
285,972,959,701
Saldo laba (defisit) Jumlah Ekuitas
(620,660,255,292) 1,113,075,202,560
230,108,934,990 285,972,959,701
(230,108,934,990) -
(620,660,255,292) 1,399,048,162,261
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5,345,460,971,606
452,267,537,969
(22,649,282,620)
5,775,079,226,955
Se be lum Pe nyajian Ke mba li
Penjualan bersih
JCI
MAP
31 Ma ret 2009
31 Ma re t 2009
Rp
Rp
Sete la h Pe nyajian Kemba li Pe nyesuaian
31 Mare t 2009 Rp
3,067,750,444,310
310,249,848,975
(13,148,740,430)
3,364,851,552,855
Beban pokok penjualan
(2,495,862,980,757)
(273,295,920,030)
13,148,740,430
(2,756,010,160,357)
Beban usaha Beban lain-lain - bersih
(314,708,984,462) (136,664,665,294)
(6,571,322,552) (2,179,681,430)
-
(321,280,307,014) (138,844,346,724)
120,513,813,797 (45,872,746,901)
28,202,924,963 (8,540,786,274)
-
148,716,738,760 (54,413,533,175)
74,641,066,896 (15,728,459,744)
19,662,138,689 (2,015,593)
-
94,303,205,585 (15,730,475,337)
58,912,607,152
19,660,123,096
-
78,572,730,248
Laba sebelum pajak dan hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan Beban pajak Laba sebelum hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan Laba bersih
- 25 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
4.
Kas dan Setara Kas 31 Maret 2010 Rp Kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central As ia Tbk PT Bank Danam on Indones ia Tbk PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Bank Perm ata PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT ANZ Panin bank PT Bank Mega PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Kes awan Lain-lain*) Mata uang as ing (Catatan 35) Dolar Am erika Serikat PT Bank Danam on Indones ia Tbk PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk Bank of Am erica, Singapura PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Central As ia Tbk Lain-lain*) Dolar Singapura Bank of Am erica, Singapura Lain-lain*) Dolar Aus tralia Lain-lain*) Rupee, India The Axis Bank Ltd., India ICICI Bank Ltd HDFC United Bank of India The Jam m u & Kas hm ir Bank Ltd Lain-lain* LKR, Sri Lanka Lain-lain*) Jum lah - Kas di bank
- 26 -
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali - Catatan 3 ) Rp
11,835,506,648
10,666,035,272
46,993,065,267 35,272,867,402 31,477,527,231 24,258,696,510 17,494,391,455 10,255,534,872 8,266,828,072 7,302,052,733 4,327,963,417 1,629,623,286 762,371,498 146,432,810 1,193,772 815,223,712 215,895,762
23,034,890,041 52,203,151,190 22,038,220,272 46,611,344,001
40,877,139,117 14,350,853,978 4,737,376,832 4,374,865,026 1,908,138,297 1,425,727,333 621,068,664 455,768,185 182,200,459 109,370,612 121,540,037
2,269,647,527 428,702,464 7,014,389,995 30,728,749,304 181,711,874 4,294,591,032 247,514,242 10,510,084,159 823,896,779 948,689,545 418,494,533
3,882,993,240 775,820,844
2,454,930,029 759,174,790
1,087,759,150
118,002,203
5,506,664,294 397,272,651 74,988,948 36,241,717 35,608,876 261,316,388
9,378,545,795 784,324,029 334,861,944 1,284,675,972 2,314,285,989 299,457,543
6,103,368,232 5,609,303,831 5,338,692,344 8,541,161,301 1,034,162,692 125,956,588 465,528,161 2,049,975,050 615,035,548 271,154,343
1,455,289
2,610,233
270,443,837,736
249,639,283,575
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31 Maret 2010 Rp Depos ito berjangka Rupiah PT Bank Perm ata Tbk PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk PT Bank Perkreditan Rakyat PT Bank Central As ia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Ganes ha PT ANZ Panin Bank PT ICBC Mata uang as ing (Catatan 35) PT ANZ Panin Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk
42,422,208,741 42,010,000,000 13,250,000,000 9,150,000,000 3,783,000,000 1,572,590,845 -
Jum lah - Depos ito berjangka Jum lah
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3 ) Rp
12,966,754,202 20,570,000,000 50,850,000,000 13,300,000,000 3,106,237,500 10,070,575,322 29,654,415,181 16,200,000,000 5,621,576,257 13,390,000,000 9,450,000,000
2,685,722,353 -
7,465,875,000
114,873,521,939
192,645,433,462
397,152,866,323
452,950,752,309
*) Masing-masing dibawah Rp 1milyar
Tingkat bunga per tahun depos ito berjangka Rupiah Dolar Am erika Serikat
5.
5,5% - 8% 0,25% - 0,40%
6,5% - 13% 1,75%
Investasi Jangka Pendek 31 Maret 2010 Rp Depos ito berjangka Mata uang as ing Rupee, India The Axis Bank Ltd., India The ICCI Bank, Ltd., India United Bank of India, India Sub-jum lah Surat berharga Untuk diperdagangkan Ceylon Grains - Elevator Ltd., Sri Lanka Prigo - Agro Indus tries Ltd., Sri Lanka Three Acre Farm s Ltd., Sri Lanka Sub-jum lah Jum lah Tingkat bunga per tahun depos ito berjangka Rupee, India
2,069,755,206 371,209,688 51,223,715
514,565,430 578,137,320 54,415,124
2,492,188,609
1,147,117,874
6,898,515,397 4,806,663,852 734,730,487
5,292,292,649 3,800,263,568 719,476,181
12,439,909,736
9,812,032,398
14,932,098,345
10,959,150,272
6.00% - 6.25%
- 27 -
31 Maret 2009 Rp
3,3% - 9,5%
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6.
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga 31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
a. Berdasarkan Pelanggan Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
782,611,964,444 19,001,919,837
714,495,142,648 18,660,846,619
Jum lah Penyis ihan piutang ragu-ragu
801,613,884,281 (50,002,023,991)
733,155,989,267 (43,322,691,552)
Jum lah piutang us aha - bers ih
751,611,860,290
689,833,297,715
Belum jatuh tem po Sudah jatuh tem po 1 s /d 30 hari 31 s /d 60 hari 61 s /d 90 hari 91 s /d 120 hari > 120 hari Jum lah Penyis ihan piutang ragu-ragu
628,872,947,650
476,167,299,796
98,890,252,199 26,414,647,036 12,582,684,593 4,983,431,918 29,869,920,885 801,613,884,281 (50,002,023,991)
186,013,488,406 31,501,924,920 13,624,284,076 7,303,125,762 18,545,866,307 733,155,989,267 (43,322,691,552)
Bers ih
751,611,860,290
689,833,297,715
Rupiah Mata uang as ing (Catatan 35) Dolar Am erika Serikat Dolar Singapura Jum lah Penyis ihan piutang ragu-ragu
782,611,964,444
714,495,142,648
991,299,591 18,010,620,246 801,613,884,281 (50,002,023,991)
3,820,756,741 14,840,089,878 733,155,989,267 (43,322,691,552)
Bers ih
751,611,860,290
689,833,297,715
b. Berdasarkan umur (hari)
c. Berdasarkan mata uang
Mutas i penyis ihan piutang ragu-ragu Saldo awal Penam bahan (Catatan 27) Penghapus an Saldo akhir
- 28 -
49,390,493,057 641,043,350 (29,512,416.00)
43,187,203,845 929,531,751 (794,044,044)
50,002,023,991
43,322,691,552
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6.
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga (Lanjutan) Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek, hutang lain-lain kepada pihak ketiga dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12,14 dan 17).
7.
Persediaan
31 Maret 20092010 Rp
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3) Rp
Hewan ternak yang ters edia untuk dijual Bahan baku dalam perjalanan Barang jadi dalam perjalanan Bahan baku Barang jadi Pers ediaan dalam pros es Telur tetas Bahan pem bantu Suku cadang Bahan pem bungkus Bahan bakar dan pelum as Lain-lain
376,727,368,223 154,267,109,940 1,030,518,652 1,052,665,546,865 386,728,481,835 115,093,630,262 54,955,560,403 51,980,078,263 58,403,413,091 45,943,015,415 10,945,054,585 15,283,469,790
242,869,180,912 64,354,429,164 2,486,512,977 986,249,865,950 327,749,056,127 138,461,248,430 44,975,367,320 51,535,571,918 49,295,057,815 51,749,493,860 11,491,441,963 7,100,267,309
Jum lah Penyis ihan penurunan nilai dan keus angan pers ediaan
2,324,023,247,324 (1,879,026,687)
1,978,317,493,745 (1,941,247,315)
2,322,144,220,637
1,976,376,246,430
Bers ih Mutas i penyis ihan penurunan nilai dan keus angan pers ediaan Saldo awal Penghapus an Saldo akhir
2,102,172,496 (223,145,809)
3,237,507,967 (1,296,260,652)
1,879,026,687
1,941,247,315
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai persediaan. Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Ramayana Tbk., pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.874.621.496.109,- dan US$ 1.450.000 pada tanggal 31 Maret 2010 dan Rp 2.022.667 juta dan US$ 1.450.000 pada tanggal 31 Maret 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan hutang obligasi (Catatan 12, 17 dan 19).
- 29 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
8.
Hewan Pembibit Turunan Ayam Pembibit Turunan 31 Maret 2010 Rp Telah m enghasilkan (m asa produksi) Saldo awal Reklasifikasi dari ayam belum m enghasilkan Akum ulasi am ortisasi Saldo akhir Belum m enghas ilkan (m as a pertum buhan) Saldo awal Biaya pertum buhan selam a tahun berjalan Reklasifikasi ke ayam telah m enghasilkan Saldo akhir Jum lah
31 Maret 2009 Rp
184,993,666,763
101,898,932,252
73,325,862,672 (82,071,592,460)
70,622,444,415 (68,866,672,167)
176,247,936,975
103,654,704,500
95,951,443,849 79,637,775,218 (73,325,862,672)
77,027,029,685 87,299,145,584 (70,622,444,415)
102,263,356,395
93,703,730,854
278,511,293,370
197,358,435,354
Sapi Pembibit Turunan 31 Maret 2010 Rp Telah m enghas ilkan (m as a produks i) Saldo awal Pem belian s api Biaya s elam a m as a produks i tahun berjalan Reklas ifikas i dari s api belum m enghas ilkan Sapi dijual / m eninggal Reklas ifikas i biaya dari induk ke anak Akum ulas i am ortis as i Saldo akhir Belum m enghas ilkan (m as a pertum buhan) Saldo awal Pem belian s api Biaya pertum buhan s elam a tahun berjalan Reklas ifikas i ke s api telah m enghas ilkan Reklas ifikas i biaya dari induk ke anak Sapi dijual / m eninggal Saldo akhir Jum lah
31 Maret 2009 Rp
63,720,618,357 10,140,628,165 10,406,451,108 2,584,205,277 (1,301,233,224) (2,267,311,796) (2,232,030,716)
44,816,804,257 1,994,455,717 8,269,571,549 870,124,650 (6,030,789,861) (585,744,009) (2,624,701,664)
81,051,327,171
46,709,720,639
6,551,110,866 2,668,013,080 4,222,818,524 (2,584,205,277) 2,267,311,796 (2,305,704,950)
13,009,444,806 1,625,254,157 3,633,454,253 (870,124,650) 585,744,009 (6,912,501,189)
10,819,344,039
11,071,271,386
91,870,671,210
57,780,992,025
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, hewan pembibit turunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Ramayana Tbk, pihak-pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 920.365.572.000,- dan Rp 826.869.639.672,-. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko diatas terhadap aset yang dipertanggungkan.
- 30 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
9.
Pajak Dibayar Dimuka
Pph pas al 22 Pph pas al 23 Pph pas al 25 Pph pas al 28a Pph pas al luar negeri Pajak Pertam bahan Nilai Jum lah
10.
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
52,147,544,113 1,202,798,852 41,827,517,069 5,411,526,101 870,786,804 4,063,186,109
71,758,743,988 1,953,860,895 22,910,687,398 5,343,976,665 2,235,215,435 678,178,982
105,523,359,048
104,880,663,363
Aset Tetap
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan
1 Januari 2010
Selisih kurs penjabaran
Rp
Rp
513,378,408,549 917,576,115,359 1,336,457,939,095 244,475,859,874 178,470,861,278
Perubahan selama periode Maret 2010
2,366,688 18,943,840 (288,533,557) 263,013,675 1,282,423
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
5,267,907,883 2,498,110,593 7,904,212,085 9,784,144,857 10,215,896,652
(13,205,000) (196,503,582) (667,780,588) (162,230,189) (730,500,030)
7,504,781,587 6,924,493,212 347,718,553 176,850,000
34,195,252,868 34,114,406,154 896,487,958 750,820,000
(53,576,305) (10,950,000) (131,296,500)
(5,189,031,163) (9,406,627,736) (181,334,452) (176,850,000)
40,726,052,486 50,978,558,986 742,730,000
116,684 1,303,263 -
64,642,262 1,803,680,169
(1,865,924) (22,489,894)
-
3,284,674,848,058
(25,862,802)
105,627,239,050
349,890,099,636 845,431,816,023 167,969,975,416 115,683,656,489
35,745,303 (55,739,961) (59,752,519) (4,276,760)
10,953,712,405 19,796,296,054 7,140,629,388 5,365,460,672
64,642,262 904,372,765
(1,865,924) (13,488,797)
84,531,620
Jumlah
1,479,944,562,591
(99,378,658)
43,340,630,139
Nilai Buku
1,804,730,285,467
Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan
31 Maret 2010
-
Rp
518,635,478,120 927,401,447,797 1,350,330,330,247 254,708,506,770 188,134,390,323 69,732,390,875 75,634,064,362 704,203,506 1,185,403,500
-
62,776,338 1,781,190,275
(1,966,042,194)
-
3,388,310,182,113
(44,570,585) (552,913,203) (159,967,722) (747,251,508)
-
360,834,986,759 864,619,458,913 174,890,884,563 120,297,588,893
-
62,776,338 975,415,588
-
1,521,681,111,054
(1,504,703,018)
1,866,629,071,059
- 31 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1 Januari 2009 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan Jumlah
502,667,167,468 802,263,158,085 1,155,493,811,634 209,222,899,110 152,801,229,293
Selisih kurs penjabaran Rp
30,363,064 370,374,354 4,111,795,154 (3,746,262,530) 17,476,912
Disajikan kembali - Catatan 3 Perubahan selama Maret 2009
31 Maret 2009 ( Disajikan kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
Rp
212,850,025 2,323,008,271 7,562,907,787 10,039,222,128 8,626,058,774
(1,026,472,402) (1,983,849,441) (1,861,517,901) (688,411,452) (1,732,603,121)
(1,587,518,144) 30,667,837,917 51,598,102,950 (2,745,293,153) 2,387,807,920
500,296,390,011 833,640,529,186 1,216,905,099,624 212,082,154,103 162,099,969,778
24,262,623,641 21,646,540,843 797,597,920
(287,202,000) -
(34,476,018,141) (66,028,739,657) (2,387,807,920)
86,243,636,615 82,789,327,301 -
96,619,968,914 127,153,104,300 1,590,210,000
124,264,201 18,421,815 -
73,412,472 2,707,487,095
96,982 1,168,925
3,050,592,448,371
927,698,877
75,470,809,389
(7,580,056,317)
(22,571,628,228)
3,096,839,272,092
19,397,163 432,105,055 (212,901,331) 7,593,293
9,825,551,369 14,160,049,684 5,075,745,338 4,147,477,779
(1,081,281,702) (1,762,794,482) (606,729,056) (1,671,323,728)
(1,737,707,704) (10,665,070,002) (1,482,062,761) -
323,435,494,171 801,303,766,836 150,744,704,755 105,510,853,563
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Mesin dan perlengkapan Kendaraan
316,409,535,045 799,139,476,581 147,970,652,565 103,027,106,219
-
-
73,412,472 822,590,831
96,982 320,998
86,595,382
Jumlah
1,367,442,773,713
246,612,160
33,295,419,552
Nilai Buku
1,683,149,674,658
-
-
-
(5,122,128,968)
(13,884,840,467)
73,509,454 2,708,656,020
73,509,454 909,507,211 1,381,977,835,990 1,714,861,436,102
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
31 Maret 2010 Rp Pem ilikan langs ung Harga pokok penjualan Beban us aha (Catatan 27) As et s ewaan Beban us aha (Catatan 27) Jum lah
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali catatan 3) Rp
33,323,515,392 9,932,583,127
24,704,136,429 8,504,687,741
84,531,620
86,595,382
43,340,630,139
33,295,419,552
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana serta mesin dan perlengkapan yang sedang dibangun oleh Perusahaan dan anak perusahaan, yang diperkirakan akan selesai tahun 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010, tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut rata-rata sekitar 5%- 95%. Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap di Maret 2010 dan Maret 2009. Adapun perincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Rp Harga jual Nilai buku Keuntungan atas penjualan
- 32 -
31 Maret 2009 Rp
567,854,682 (107,629,537)
1,141,130,748 (92,740,103)
460,225,145
1,048,390,645
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang, Lampung, Surabaya, Sidoarjo, Cirebon, Karo (Sumatera Utara), Tanah Laut (Kalimantan Selatan), Banyuwangi, Singaraja, Probolinggo, Situbondo, Semarang, Malang, Purwakarta, Subang, Pasuruan, Mojokerto, Tabanan (Bali), Maros (Ujung Pandang), Kampar (Riau), Palembang, Manado, Samarinda dan Kalimantan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai 35 (tiga puluh lima) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2009 dan 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. 3,69% dari tanah yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan pada Maret 2010 dan Maret 2009 masih atas nama pihak ketiga. Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang, hutang sewa pembiayaan dan hutang yang direstrukturisasi (Catatan 12, 17, 18 dan 20). Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Raksa Pratikara, Incombank - Asia Insurance Co. Ltd., American Home Assurance Co., AXA Insurance Singapore Pte., Ltd, dan United India Insurance Co. Ltd., pihak-pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2.515.662.038.283,- dan US$ 8.826.549.59 pada tanggal 31 Maret 2010 dan sebesar Rp 2.350.151.471.196,- dan US$ 8.506.521 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan yang diklasifikasikan sebagai aset yang tidak digunakan yaitu: 31 Maret 2010 Rp Biaya perolehan Bangunan dan pras arana Mes in dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Jum lah Dikurangi akum ulas i penyus utan dan penurunan nilai Nilai buku
31 Maret 2009 Rp
5,057,017,652 37,022,089,317 1,523,081,594 112,405,274
9,688,454,432 37,282,984,597 1,707,997,764 112,405,274
43,714,593,837
48,791,842,067
(38,937,598,310)
(42,217,362,816)
4,776,995,527
6,574,479,251
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.
- 33 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11.
Properti Investasi Per 31 Maret 2010 dan 2009, mutasi properti investasi yang disewakan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 1 Januari 2010 Rp Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Jumlah
Perubahan selama Maret 2010 Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Rp
Rp
-
2,296,651,275 83,721,401
-
56,363,830,548 59,247,140,270
117,991,343,494
-
2,380,372,676
-
115,610,970,818
83,721,401
-
37,883,379,488
37,325,851,579
Nilai Buku
80,665,491,915
641,249,310
77,727,591,330
1 Januari 2009 Rp
Jumlah
Reklasifikasi
58,660,481,823 59,330,861,671
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
31 Maret 2010
49,594,301,378 51,492,278,418 101,086,579,796
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
28,708,337,865
Nilai Buku
72,378,241,931
Perubahan selama Maret 2009 Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
2,296,651,275 536,489,619
31 Maret 2009
Reklasifikasi Rp
Rp
3,494,845,974 2,128,432,674
1,587,518,144 -
49,983,624,823 49,363,845,744
5,623,278,648
1,587,518,144
99,347,470,567
212,843,268
-
29,031,984,216 70,315,486,351
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui di laporan laba rugi pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 292.886.794 dan Rp 198.810.110,- yang dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan lain-lain – bersih pada laporan laba rugi konsolidasi. Beban penyusutan properti investasi selama 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 641.249.310,- dan Rp 536.489.619,disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” (Catatan 27). Properti investasi dijadikan jaminan atas hutang yang direstrukturisasi (Catatan 20). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat properti investasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Bangunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Raksa Pratikara, Incombank - Asia Insurance Co. Ltd., American Home Assurance Co., AXA Insurance Singapore Pte., Ltd, dan United India Insurance Co. Ltd., pihak-pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 52.842.754.000,- pada tanggal 31 Maret 2010 dan Rp 18.678.029.000,- pada tanggal 31Maret 2009. Majemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
- 34 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 12.
Hutang Bank Jangka Pendek
Mata uang asing Rupiah PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank MandiriTbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Victoria Internas ional Tbk PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Bank Pers yarikatan Indonesia Pt Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupee, India The ICICI Bank, Ltd., India The Axis Bank Ltd., India Dolar Am erika Serikat (Catatan 35) PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT ANZ Panin Bank Jum lah Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Am erika Serikat
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
370,561,728,170 197,482,424,763 100,000,000,000 51,578,188,200 39,397,434,859 18,500,000,000 11,700,000,000 -
358,872,732,054 86,000,000,000 100,000,000,000 39,589,020,595 49,477,197,457 18,500,000,000 60,829,761,962
39,424,780,762 16,294,752,026
31,144,700,227 21,783,994,824
10,938,000,000 -
49,842,361,203 13,974,632,550
855,877,308,780
830,014,400,872
9,25% - 14% 7%
11,5% - 15,5% 6,75% - 8%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada bulan Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 110 milyar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% - 14% per tahun dan jatuh tempo pada bulan Mei 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, persediaan, mesin, utilitas, dan peralatan milik Perusahaan, serta tanah, bangunan, mesin, peralatan, kandang dan tanaman milik PT Wabin Jayatama, anak perusahaan (Catatan 7 dan 10). Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan Mei 2010. Pada bulan Juni 2007, PT Santosa Agrindo (SA), anak perusahaan yang diakuisisi pada tahun 2008, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 108 milyar dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7, 8 dan 10). Pada tahun 2008, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 198 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 21 Juni 2010. Pada bulan Juni 2007, SA memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 30 milyar dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7, 8 dan 10). Pada tahun 2008, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 44 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 21 Juni 2010. Pada bulan Juni 2007, SA memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum USD 1.263 ribu dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 7%. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7, 8 dan 10). Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 21 Juni 2010. Pada bulan Juli 2003, PT Indojaya Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 15 milyar, dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10). Kredit maksimum meningkat beberapa kali, yang terakhir meningkat menjadi Rp 90 milyar pada tahun 2009. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 2 Agustus 2010. PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri)
- 35 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pada bulan Mei 2009, PT Austasia Stockfeed (ASF), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri, maksimum Rp 11 milyar, yang dijamin dengan mesin, tanah dan bangunan (Catatan 10) dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2010. Pada bulan Mei 2009, ASF memperoleh fasilitas pinjaman modal kerjad dari Bank Mandiri, maksimum Rp 99 milyar, yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan ( Catatan 6, 7 dan 10) dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun . Pada bulan September 2009, kredit maksimum meningkat menjadi sebesar Rp 122,5 milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 4 Mei 2010. Pada bulan Juli 2004, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10) dengan jangka waktu 12 bulan dan di kenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pada tahun 2009, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 111 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 15 Juli 2010. PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) Pada tanggal 9 Juli 2008, PT Multiphala Agrinusa (MAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman berupa Club Deal Facility dari Bank Bukopin dan PT Bank Syariah Bukopin (d/h PT Bank Persyarikatan Indonesia) dengan jumlah Rp 60 milyar untuk modal kerja pabrik pakan ternak di Sragen. Fasilitas pinjaman dari Bank Bukopin dengan jumlah Rp 40 milyar dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Juli 2010 dan dikenakan bunga sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 7 April 2008, MAG memperoleh pinjaman dari Bank Bukopin dengan jumlah Rp 60 milyar untuk modal kerja pabrik pakan ternak di Padang dan Bati-bati dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Juli 2010 dan dikenakan bunga sebesar 14% per tahun. PT Bank Syariah Bukopin (d/h PT Bank Persyarikatan Indonesia) Pinjaman ini merupakan bagian dari Club Deal Facility antara PT Multiphala Agrinusa (MAG), anak perusahaan, dengan Bank Syariah Bukopin dan Bank Bukopin sebesar Rp 60 milyar pada tanggal 9 Juli 2008. Pinjaman dari Bank Syariah Bukopin dengan jumlah Rp 20 milyar dan berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga sebesar 14% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Juli 2010. PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Pada tanggal 5 Juni 2008, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari Bank Mega berupa fasilitas Demand Loan dengan jumlah maksimum Rp 15 milyar dan Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah maksimum Rp 5 milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 5 Juni 2009 dan dikenakan bunga sebesar 14% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik SSC, tanah dan bangunan SHGB No. 3/Semambung milik Perusahaan, mesin-mesin dan peralatan milik Perusahaan di Way Lunik, Lampung, dan garansi perusahaan dari Perusahaan (Catatan 6, 7 dan 10). Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Juni 2010. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) Pada bulan Desember 2007, PT Austasia Stockfeed (ASF), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 3,9 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2009. Pada bulan Desember 2007, ASF memperoleh fasilitas pinjaman tetap II dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 9 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2009.
- 36 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) ( Lanjutan) Pada bulan Desember 2007, ASF memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus impor dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 28 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10) dengan jangka waktu 12 bulan. Pada bulan Mei 2008, kredit maksimum meningkat menjadi Rp 48 milyar. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2009. Pada bulan Desember 2007, ASF memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus impor dari Bank CIMB Niaga, maksimum Rp 2,3 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2009. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) Pada tanggal 11 Desember 2008, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan jumlah maksimum Rp 50 milyar yang jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2009. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,25% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha milik CA (Catatan 6). Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) Pada tanggal 26 November 2008, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 40 milyar dan dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,5% -11,5% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha milik CA (Catatan 6). Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 27 November 2010. Pada tanggal 11 September 2009, PT Ciomas Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 35 milyar dan dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,5% -11,5% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha milik CA (Catatan 6). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 November 2010. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 26 Nopember 2008, PT Karya Ciptanyata Wisesa (KCW), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari BCA berupa fasilitas Kredit Lokal dan Time Loan Revolving dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 5 milyar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan SHGB No. 1/Tugurejo, Semarang serta mesin-mesin dan peralatan milik KCW. Pada bulan Februari 2009, KCW telah dijual kepada pihak ketiga sehingga hutang ini tidak memiliki saldo pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 1d). The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman rekening koran dari ICICI dengan maksimum pinjaman Rs 206 juta (ekuivalen Rp 41,58 milyar). Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang masing-masing sebesar 13% tahun 2010 dan 10% - 14% tahun 2009 dan dijamin dengan persediaan , aktiva lancar dan aktiva tetap (Catatan 7). Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan April 2011. The Axis Bank Ltd., India (Axis) (d/h The UTI Bank, Ltd., India (UTI)) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman rekening koran dari Axis dengan maksimum pinjaman Rs 168,15 juta (ekuivalen Rp 33,94 milyar). Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang masing-masing sebesar 12% - 12,25% tahun 2010 dan 10% - 14% tahun 2009 dan dijamin dengan persediaan dan aset tetap (Catatan 7 dan 10). Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan April 2010. PT ANZ Panin Bank (ANZ) Berdasarkan Loan Agreement No. 098988/III/2008 tanggal 5 Maret 2008 dan adendum Loan Agreement No. 098988/AMN-1/08 tanggal 6 Mei 2008, Perusahaan, PT Multiphala Agrinusa (MAG), PT Indojaya Agrinusa (IAG), PT Suri Tani Pemuka (STP), PT Ciomas Adisatwa (CA) dan PT Japfa Santori Indonesia (JSI), anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari ANZ berupa fasilitas Trust Receipt untuk pembelian bahan baku dari luar negeri dengan masing-masing jumlah maksimum US$ 20.000.000 dengan jangka waktu 45 hari. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (COF) + 3%.
- 37 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Januari 2010. Beban bunga atas pinjaman-pinjaman di atas sebesar Rp 26.760.629.961,- pada 31 Maret 2009 dan Rp 27.947.030.488,- pada 31 Maret 2009 (Catatan 28). 13.
Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga
a. Berdasarkan pemasok Pem as ok dalam negeri Pem as ok luar negeri Jum lah b. Berdasarkan umur Kurang dari atau s am a dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan Jum lah c. Berdasarkan mata uang Rupiah Mata uang as ing Dolar Am erika Serikat (Catatan 35) Dolar Singapura Euro Jum lah
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
343,516,582,708 81,270,892,348
351,048,740,159 134,935,754,939
424,787,475,056
485,984,495,098
289,654,369,189 67,823,832,898 60,296,482,891 7,012,790,078
225,182,384,271 173,236,035,058 59,525,971,539 28,040,104,230
424,787,475,056
485,984,495,098
343,516,582,708
351,048,740,159
47,617,358,285 33,611,508,585 42,025,478
82,716,048,296 52,131,245,326 88,461,317
424,787,475,056
485,984,495,098
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 14 sampai 120 hari. 14.
Hutang Lain-lain Kepada Pihak Ketiga
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
Pem as aran Barang teknik dan s uku cadang Pengirim an Proyek Pem belian as et tetap PT Sinar Mitra Sepadan Finance Lain-lain
30,862,742,041 8,869,427,116 6,446,861,744 844,185,442 260,938,790 5,714,441,812
27,203,647,105 11,367,073,922 4,697,256,540 3,019,449,942.00 30,000,000,000 4,400,186,379
Jum lah
52,998,596,945
80,687,613,888
Berdasarkan Surat Perjanjian Fasilitas Pinjaman No. 91/LGL/SMSF/X/2008 tanggal 9 Oktober 2008 dan No. 92/LGL/SMSF/X/2008 tanggal 16 Oktober 2008, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Sinar Mitra Sepadan Finance, pihak ketiga, sebesar Rp 20.000 juta yang dijamin dengan piutang usaha MBAI dari pihak ketiga sebesar Rp 26.592 juta (Catatan 6). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15,75% per tahun. Pada bulan Maret 2009, pinjaman ini telah dilunasi. Berdasarkan Surat Perjanjian Fasilitas Pinjaman No. 80/LGL/SMSF/IX/2008 tanggal 10 September 2008 dan No. 88/LGL/SMSF/IX/2008 tanggal 15 September 2008, PT Indojaya Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Sinar Mitra Sepadan Finance, pihak ketiga, sebesar Rp 15.000 juta yang dijamin dengan piutang usaha IAG dari pihak ketiga sebesar Rp 19.829 juta (Catatan 6). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15,75% per tahun. Pada bulan Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi.
- 38 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
15.
Hutang Pajak
Pajak Penghas ilan Pas al 21 Pas al 23 Pas al 26 Pas al 29 Pajak Pertam bahan Nilai - bers ih Pajak penghas ilan final Pajak penghas ilan badan anak perus ahaan di luar negeri
Rp
Rp
7,717,206,800 957,419,238 816,047,505 109,571,321,635 6,050,237,145 363,501,687
Jum lah
16.
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
7,450,186,144 541,963,464 1,530,818,266 28,549,234,904 2,938,651,809 245,473,595
1,159,132,612
2,003,554,893
126,634,866,622
43,259,883,075
Biaya Masih Harus Dibayar
Pem as aran Gaji dan tunjangan karyawan Bunga Um um Pem eliharaan Produks i Pengangkutan Telepon dan lis trik Jas a kons ultan Lain-lain Jum lah
- 39 -
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3
Rp
Rp
39,797,894,848 28,800,882,559 18,060,968,813 31,852,195,462 6,419,364,235 1,645,372,657 3,985,732,048 3,727,605,093 2,666,444,142 18,319,736,429
137,545,599,324 26,043,397,704 21,850,967,019 19,235,055,624 4,995,218,583 3,584,812,772 3,577,681,079 3,369,740,039 510,588,608 11,867,434,101
155,276,196,286
232,580,494,853
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.
Pinjaman Jangka Panjang 31 Maret 2010 Rp Rupiah PT Bank Rakyat Indones ia (Pers ero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT BNI Multi Finance PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Mata uang as ing Rupee, India The ICICI Bank, Ltd., India The Axis Bank Ltd., India
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3) Rp
24,829,000,000 19,295,594,983 7,441,929,420 9,781,666,668 1,106,148,607 -
10,000,000,000 23,926,537,771 8,505,062,196 1,250,000,000 1,480,717,203 10,907,500,000
14,782,491,342 8,315,367,745
26,080,837,670 15,133,903,185
Jum lah Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam waktu s atu tahun
85,552,198,765
97,284,558,025
23,937,109,977
34,505,194,975
Pinjam an Jangka Panjang - Bers ih
61,615,088,788
62,779,363,050
Tingkat bunga per tahun Rupiah Rupee
13,5% - 14% 11% - 12%
14% - 19% 11% - 12%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada bulan Februari 2009, PT Indojaya Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit investasi dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 23 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 10) milik IAG. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2011. Pada tahun 2007, pinjaman modal kerja IAG dari BRI dengan maksimum Rp 10 milyar dan jatuh tempo sampai dengan 19 Juli 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 10) milik IAG. Pinjaman ini telah telah dilunasi seluruhnya pada Desember 2009. Pada bulan Agustus 2005, IAG memperoleh pinjaman kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20 milyar yang digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ikan dan udang. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah maksimum pinjaman adalah sebesar Rp 6 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan mesin-mesin (Catatan 6, 7 dan 10), dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2011. PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Pada bulan Juni 2008, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit investasi dari Bank Mega dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30 milyar yang terdiri dari fasilitas Term Loan I dan Term Loan II. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik SSC, tanah dan bangunan SHGB No. 3/Semambung milik Perusahaan, mesin-mesin dan peralatan Perusahaan di Way Lunik, Lampung, tanah dan bangunan SHGB No. 445/Way Lunik milik Perusahaan, dan garansi perusahaan dari Perusahaan (Catatan 6, 7 dan 10). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pada tanggal 16 Juli 2004, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum Rp 20 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dan dikenakan bunga sebesar 14% per tahun. Pinjaman dijamin dengan mesin yang telah dibeli (Catatan 10) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009. Pada tanggal 23 September 2009, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum Rp 9 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pinjaman dijamin dengan mesin yang telah dibeli (Catatan 10) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014.
- 40 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT BNI Multi Finance (BNIMF) Pada bulan September 1997, PT Septatrada Hardaguna (STH), anak perusahaan, memperoleh pinjaman jangka panjang dari BNIMF, maksimum sebesar Rp 11,2 milyar. Pokok pinjaman diangsur dua kali setahun sampai dengan Februari 2012. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 7 dan 10) yang berlokasi di Gunung Putri - Bogor dan Malang, serta jaminan perusahaan dari PT Supra Sumber Cipta, anak perusahaan. Pada tanggal 10 April 2007, pinjaman ini diambil alih oleh PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan (pemegang saham mayoritas STH), dan dilakukan penjadwalan ulang atas pembayaran pokok pinjamannya. Pokok pinjaman sebesar Rp 10,6 milyar akan dicicil selama 96 bulan dengan pembayaran setiap 3 bulan. Bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar, yang dicatat pada akun ”Biaya masih harus dibayar” (Catatan 16) akan dihapuskan apabila SSC dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya. Namun demikian, jika SSC tidak dapat membayar sesuai dengan jadwal, maka bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar tetap wajib dibayar. Dengan mempertimbangkan kemungkinan jika SSC tidak dapat melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, maka keringanan atas penghapusan hutang diatas sebesar Rp 3,8 milyar tidak dapat diakui sebagai keuntungan restrukturisasi pada saat ini. PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) Pada tanggal 2 Juli 2007, PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 2 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dengan jaminan mesin yang telah dibeli (Catatan 10) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pada tahun 2007, PT Austasia Stockfeed (ASF), anak perusahaan yang diakuisisi pada tahun 2008, memperoleh pinjaman dari Bank CIMB Niaga dengan maksimum Rp 2,3 milyar yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009. Pada tahun 2007, PT Austasia Stockfeed (ASF), anak perusahaan yang diakuisisi pada tahun 2008, memperoleh pinjaman dari Bank CIMB Niaga dengan maksimum Rp 17 milyar yang yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 10). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009. The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari ICICI yang dijamin dengan aset tetap (Catatan 10), maksimum Rs 73.206.984,- (ekuivalen Rp 14.782.491.342,-), yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2012. The Axis Bank Ltd., India (Axis) (d/h The UTI Bank, Ltd., India (UTI)) Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari UTI yang dijamin dengan persediaan dan aset tetap (Catatan 7 dan 10), maksimum Rs 41.180.000,- (ekuivalen Rp 8.315.367.745,-), yang akan jatuh tempo pada bulan November 2012. Beban bunga dari pinjaman-pinjaman diatas sebesar Rp 2.280.151.158,- pada 31 Maret 2010 dan sebesar Rp 5.759.581.604,- pada 31 Maret 2009 (Catatan 28). Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas dan hutang bank jangka pendek (Catatan 12), Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan antara lain mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu yang berhubungan dengan terjadinya hutang, penjualan aset tetap, investasi, reorganisasi dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian.
- 41 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18.
Hutang Sewa Pembiayaan
31 Maret 2010 Rp
31 Maret 2009 ( dis ajikan kem bali) Rp
a. Berdasarkan jatuh tempo: Pem bayaran yang jatuh tem po pada tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Jum lah pem bayaran m inim um s ewa pem biayaan Bunga
192,003,068 152,790,224 85,870,224 92,772,369 523,435,885 (71,070,221)
410,327,058 387,822,696 130,961,092 100,551,792 108,637,832 1,138,300,470 (155,279,009)
Nilai tunai pem bayaran m inim um s ewa pem biayaan Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam waktu s atu tahun
452,365,664 180,532,097
983,021,461 414,776,011
Hutang s ewa pem biayaan jangka panjang - bers ih
271,833,567
568,245,450
United Overs eas Bank, Singapura PT Tiga Berlian Auto Finance PT Sinar Mitra Sepadan
274,222,007 40,803,691 137,339,966
709,489,064 265,692,375 7,840,022
Jum lah
452,365,664
983,021,461
b. Berdasarkan lessor:
Hutang sewa pembiayaan merupakan transaksi pembelian kendaraan oleh Perusahaan, Japfa Comfeed International Pte, Ltd. dan MBAI, anak perusahaan, yang berjangka waktu 3 sampai 7 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 2,2% sampai dengan 16% pada Maret 2010 dan Maret 2009 yang dijamin dengan aset sewaan tersebut (Catatan 10). Beban bunga sebesar Rp 6.596.698 dan Rp 22.111.127,- masing-masing untuk 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 (Catatan 28). 19.
Hutang Obligasi Perincian hutang obligasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Rp
31 Maret 2009 Rp
Nilai nom inal Biaya penerbitan obligas i
500,000,000,000 (3,375,699,765)
500,000,000,000 (4,885,178,889)
Jum lah
496,624,300,235
495,114,821,111
Pada bulan Juli 2007, Perusahaan menerbitkan obligasi Japfa I Tahun 2007 dalam mata uang Rupiah dengan jumlah sebesar Rp 500 milyar, dan dijamin dengan persediaan barang jadi dan bahan baku Perusahaan (Catatan 7). Jangka waktu obligasi ini adalah 5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2012. Tingkat suku bunga tetap sebesar 12,75% per tahun, dibayar triwulanan. Seluruh obligasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. Dana obligasi ini digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ternak dan unit pengeringan jagung (corn dryer), melunasi hutang bank dan untuk modal kerja. Perusahaan memiliki opsi untuk melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi (tanggal penerbitan). Pada Maret 2010 dan Maret 2009, amortisasi biaya penerbitan obligasi masing-masing sebesar 377.369.781.
Rp
Perusahaan tidak diwajibkan untuk membentuk dana pelunasan obligasi (bond sinking fund), tetapi Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu.
- 42 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Berdasarkan peringkat yang dibuat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tanggal 23 Juni 2009, peringkat obligasi Perusahaan adalah “idBBB+” (stable outlook). Pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, beban bunga dari hutang obligasi diatas masing-masing sebesar Rp 15.583.333.333,- dan Rp 17.354.166.666,- (Catatan 28). 20.
Hutang yang Direstrukturisasi Akun ini merupakan hutang Perusahaan, MBAI dan STP yang telah direstrukturisasi pada tahun 2002. Restrukturisasi dilakukan dengan cara pembelian kembali pinjaman, konversi hutang menjadi modal dan modifikasi persyaratan hutang. Hutang ini dikoordinasi oleh BNP Paribas, Singapura. Berikut adalah rincian hutang yang telah direstrukturisasi: 31 Maret 2010
BNP Paribas , Singapura Pokok Tranche A, US$ 29.437.500,Tranche B, US$ 84.210.437,67 Has il atas pinjam an res trukturis as i yang ditangguhkan Jum lah Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam satu tahun Hutang Yang Dires trukturis as i Jangka Panjang
Perus ahaan Rp
MBAI Rp
168,057,812,500 501,325,000,000
84,313,750,000 184,218,139,361
STP Rp
15,951,250,000 82,035,000,000
Jum lah Rp
268,322,812,500 767,578,139,361
-
-
3,448,788,638
3,448,788,638
669,382,812,500
268,531,889,361
101,435,038,638
1,039,349,740,499
94,568,125,000
46,714,375,000
9,115,000,000
150,397,500,000
574,814,687,500
221,817,514,361
92,320,038,638
888,952,240,499
31 Maret 2009
BNP Paribas , Singapura Pokok Tranche A, US$ 44.187.500,Tranche B, US$ 84.210.437,67 Has il atas pinjam an res trukturis as i yang ditangguhkan Jum lah Dikurangi bagian yang jatuh tem po dalam satu tahun Hutang Yang Dires trukturis as i Jangka Panjang
Perus ahaan
MBAI
STP
Jum lah
Rp
Rp
Rp
Rp
323,376,562,500 636,625,000,000
156,262,500,000 233,935,816,029
-
-
31,831,250,000 104,175,000,000
511,470,312,500 974,735,816,029
6,676,434,754
6,676,434,754
960,001,562,500
390,198,316,029
142,682,684,754
1,492,882,563,283
109,962,500,000
49,193,750,000
11,575,000,000
170,731,250,000
850,039,062,500
341,004,566,029
131,107,684,754
1,322,151,313,283
Hutang yang direstrukturisasi ini terbagi menjadi Tranche A dan B, yang dikenakan bunga dengan ketentuan sebagai berikut: • •
LIBOR + 1% per tahun selama 36 bulan pertama terhitung sejak 1 Juli 2002. Setelah 36 bulan pertama, Perusahaan, MBAI dan STP mempunyai opsi untuk memilih tingkat bunga: -Bunga mengambang, yaitu LIBOR dengan margin 1% per tahun untuk 6 bulan berikutnya, 1,5% per tahun untuk 36 bulan berikutnya dan 2% per tahun untuk 36 bulan berikutnya. -Suku bunga tetap 5,5% per tahun dengan kenaikan sebesar 0,5% setiap 12 bulan, maksimum 8,5% per tahun.
- 43 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pada 1 Juli 2005, Perusahaan, MBAI dan STP memutuskan menggunakan tingkat bunga mengambang. Tingkat bunga pinjaman pada per Maret 2010 dan Maret 2009 masing-masing berkisar antara 2,31% 3,50% dan 6,38% - 6,69%. Hasil atas pinjaman restrukturisasi yang ditangguhkan merupakan selisih antara nilai tercatat hutang setelah restrukturisasi (dengan cara modifikasi persyaratan hutang) dengan pembayaran kas masa depan. Perusahaan Hutang lain-lain, hutang bunga, wesel bayar, hutang bank dan pinjaman jangka panjang sebesar US$ 146.835.392 direstrukturisasi menjadi pinjaman baru sebesar US$ 115.000.000, yang terbagi atas: a.
b.
Tranche A, sebesar US$ 60.000.000, yang akan dilunasi dalam 37 kali angsuran setiap 3 bulan, sejak tanggal 31 Desember 2002 sampai dengan 31 Desember 2011 dengan jadual angsuran untuk sisa hutang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 US$
31 Maret 2009 US$
Jatuh tem po 2009 2010 2011
7,687,500 10,750,000
6,937,500 10,250,000 10,750,000
Jum lah
18,437,500
27,937,500
Tranche B, sebesar US$ 55.000.000, yang akan dilunasi dengan pembayaran penuh pada tanggal 31 Desember 2011.
Pinjaman tersebut dijamin dengan Hak Tanggungan atas tanah-tanah penting yang material berikut pabrik, peralatan dan properti investasi (Catatan 10 dan 11) milik Perusahaan. Jaminan atas kekayaan material Perusahaan termasuk atas saham-saham anak perusahaan. Per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, Perusahaan membayar angsuran pokok untuk Tranche A masingmasing sebesar US$ 2.562.500,- dan US$ 2.312.500, sedangkan pembayaran bunga masing masing sebesar Rp 4.440.128.432,- dan Rp 8.496.808.955,-. MBAI Pinjaman sindikasi bank dan wesel bayar US$ 48.000.000. Hutang tersebut terbagi atas: a.
sebesar
US$ 60.000.000
direstrukturisasi
menjadi
Tranche A sebesar US$ 24.000.000 dengan jangka waktu 9,5 tahun, dimana pembayaran kembali pokok hutang dilakukan dalam 37 kali angsuran setiap 3 bulan dimulai sejak 31 Desember 2002 dengan jadual angsuran untuk sisa hutang adalah sebagai berikut:
b. 31 Maret 2010 US$
c.
31 Maret 2009 US$
Jatuh tem po 2009 2010 2011
3,750,000 5,500,000
3,000,000 5,000,000 5,500,000
Jum lah
9,250,000
13,500,000
Pinjaman berjangka Tranche B sebesar US$ 24.000.000 akan dilunasi dengan pembayaran penuh pada tanggal 31 Desember 2011.
Pada tahun 2003, MBAI melakukan pembelian sebagian hutang (buyback) atas pinjaman Tranche B sebesar US$ 3.789.562,33, sehingga sisa pinjaman Tranche B menjadi sebesar US$ 20.210.437,67.
- 44 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan bangunan milik MBAI dan anak perusahaan (Catatan 10), gadai saham atas saham MBAI pada anak perusahaan, garansi perusahaan dari Perusahaan dan fiducia atas klaim asuransi dari MBAI dan anak perusahaan. Pada bulan Maret 2010 dan Maret 2009, MBAI telah membayar angsuran untuk Tranche A masingmasing sebesar US$ 1.250.000,- dan US$ 1.000.000,-. Pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp 1.793.201.571,- dan Rp 3.872.974.945,-. STP Hutang kepada PT Gani Asset Manajemen dan wesel bayar sebesar US$ 20.000.000 direstrukturisasi menjadi sebesar US$ 18.000.000 yang terbagi atas: a.
Pinjaman berjangka Tranche A sebesar US$ 9.000.000 dengan jangka waktu 9 tahun dimana, pembayaran kembali pokok hutang dilakukan dalam 36 angsuran setiap 3 bulan sebesar US$ 1.000.000 dimulai sejak 31 Maret 2003 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, saldo sisa hutang Tranche A masingmasing sebesar US$ 1.750.000 dan US$ 2.750.000.
b.
Pinjaman berjangka Tranche B sebesar US$ 9.000.000 akan dilunasi dengan pembayaran penuh pada tanggal 31 Desember 2011.
Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan bangunan (Catatan 10) milik STP dan anak perusahaan (KW, ALM dan BL), gadai saham atas saham STP pada anak perusahaan, garansi perusahaan dari Perusahaan dan fiducia atas klaim asuransi dari STP dan anak perusahaan. Jumlah pembayaran kas masa depan, mencakup jumlah bunga dan jumlah pokok hutang periode masa depan, tanpa memperhitungkan nilai tunainya, lebih besar daripada nilai tercatatnya, sehingga tidak ada keuntungan restrukturisasi yang diakui. Perbedaan antara nilai tercatat pokok hutang dan bunganya dengan jumlah pembayaran kas masa depan tersebut sebesar Rp 31,3 milyar dicatat dalam akun “Hasil Atas Pinjaman Restrukturisasi Yang Ditangguhkan”. Akun ini akan diamortisasi saat pengakuan beban bunga dilakukan, dengan tingkat bunga efektif konstan adalah 0,245% per tahun. Pada tahun 2009 dan 2008, amortisasi hasil atas pinjaman restrukturisasi yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp 4 milyar. Pada tahun 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, STP telah membayar angsuran pokok untuk Tranche A sebesar US$ 250.000,- dan bunga masing masing sebesar Rp 642.650.153,- dan Rp 1.341.750.169,dimana sebesar Rp 642.650.153,- di Maret 2010 dan sebesar Rp 1.187.896.875,- dicatat sebagai pengurang hasil restrukturisasi yang ditangguhkan.
21.
Goodwill Negatif – Bersih Akun ini merupakan selisih antara biaya akuisisi anak perusahaan dengan aset bersih yang diperoleh dengan rincian sebagai berikut:
Goodwill Goodwill negatif Akum ulas i am ortis as i Goodwill negatif - bers ih
31 Maret 2010 Rp
31 Maret 2009 Rp
6,051,254,443 84,565,833,029 (17,786,507,975)
6,051,254,443 84,565,833,029 (15,314,745,840)
72,830,579,497
75,302,341,632
Pada tahun 2008, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan akuisisi PT Santosa Agrindo (SA), PT Austasia Stockfeed (ASF) dan PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) (Catatan 1d). Pada tanggal akuisisi, terdapat perbedaan antara aset bersih yang diakusisi dan biaya perolehan akusisi sebesar Rp 84.566 juta yang dicatat sebagai goodwill negatif.
- 45 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
22.
Hak Minoritas
a. Hak m inoritas atas as et bers ih anak perus ahaan PT Indojaya Agrinus a PT Multibreeder Adiram a Indones ia Tbk Japfa Com feed India Ltd. PT Japfa Santori Indones ia PT Indones ia Pelleting PT Karya Ciptanyata Wis es a PT Bintang Laut Tim ur PT Artha Lautan Mulya PT Bintang Terang Gem ilang
Rp
Rp
127,507,658,682 122,049,034,854 31,547,751,622 6,217,593,704 111,721,773 -
Jum lah
287,433,760,635
b. Hak m inoritas atas laba (rugi) bers ih anak perus ahaan PT Indojaya Agrinus a PT Multibreeder Adiram a Indones ia Tbk PT Japfa Santori Indones ia PT Artha Lautan Mulya PT Bintang Terang Gem ilang Japfa Com feed India Ltd. Jum lah
23.
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
92,992,539,187 71,343,795,207 18,569,829,244 3,181,141,420 111,561,509 (9,998) (70,372,965) 7,015,593 186,135,499,197
10,391,778,200 4,520,814,285 4,752,624,435
6,505,741,200 6,795,154,909 (3,036,452,284) (77,000,000) 2,015,594 5,541,015,918
19,665,216,920
15,730,475,337
Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 sesuai dengan registrasi dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:
Jum lah Saham
31 Maret 2010 Pers entas e Kepem ilikan
Jum lah Modal Dis etor
Nam a Pem egang Saham %
Rp
Malvolia Pte Ltd Mas yarakat (m as ing-m as ing dibawah 5% )
1,208,301,522
58.32
749,080,066,800
863,431,138
41.68
856,798,193,200
Jum lah/Total
2,071,732,660
100.00
1,605,878,260,000
- 46 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Jum lah Saham
31 Maret 2009 Pers entas e Kepem ilikan
Jum lah Modal Dis etor
Nam a Pem egang Saham % Pacific Focus Enterpris es , Ltd., Britis h Virgin Is land Rangi Managem ent Ltd. (RM), Britis h Virgin Is land BNP Paribas Private Bank, Singapura/Singapore JP Morgan Chas e Bank, cabang Jakarta, atas nam a Kreditur Perus ahaan UOB Kay Hian Private, Ltd., Singapura Mas yarakat (m as ing-m as ing dibawah 5%/b elow 5% each ) Jum lah/Total
Rp
447,078,791 172,301,960 102,026,057
30.02 11.57 6.85
447,078,791,000 172,301,960,000 102,026,057,000
76,665,362 77,544,677
5.15 5.21
76,665,362,000 77,544,677,000
613,797,813
41.20
613,797,813,000
1,489,414,660
100.00
1,489,414,660,000
Kreditur melakukan lock-up saham Perusahaan hasil konversi sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman pada tahun 2002 sebesar 20% dari seluruh modal yang ditempatkan setelah restrukturisasi hutang dilakukan. Saham tersebut akan diserahkan kepada Rangi Management Ltd. (RM), perusahaan yang dimiliki oleh manajemen Perusahaan dan berkedudukan di British Virgin Islands. Adapun ketentuan penyerahannya adalah sebagai berikut: 1.
Sebesar 5% pada saat tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.
2.
Sebesar 15% disimpan oleh escrow agent, yaitu JP Morgan Chase Bank, cabang Jakarta (telah dialihkan kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk) atas nama para kreditur Perusahaan yang akan diserahkan dengan ketentuan: – Apabila Perusahaan, MBAI dan STP tidak wan prestasi, maka saham lock-up akan diserahkan sebesar 1% per tahun selama jangka waktu restrukturisasi sampai dengan maksimal 10%. Setiap penyerahan 1% kepada RM, disertai dengan penyerahan kembali sebesar 0,5% kepada kreditur sampai dengan maksimal 5%. –
Apabila Perusahaan, MBAI dan STP wan prestasi, maka hak RM untuk menerima saham lock-up yang tersisa akan dihapuskan dan sisa saham lock-up tersebut akan dikembalikan kepada kreditur.
Pada bulan Juli 2009, Pacific Focus Enterprises Ltd dan Rangi Management Ltd menjual saham Perusahaan kepada Malvolia Pte Ltd. Sehubungan dengan penggabungan usaha PT Multi Agro Persada Tbk (MAP) ke dalam Perusahaan pada tanggal 1 Desember 2009, setiap pemegang saham MAP akan mendapatkan 10,38 (dibulatkan) saham seri B yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp 200 (nilai penuh) per saham. Dengan demikian JCI menerbitkan saham Seri B sebanyak 582.318.000 lembar.
- 47 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24.
Agio Saham Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan: Rp Penjualan s aham Perus ahaan pada penawaran um um kepada m as yarakat tahun 1989 Jum lah yang diterim a untuk pengeluaran 4.000.000 s aham Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor
28,800,000,000 (4,000,000,000) 24,800,000,000
Bers ih Penawaran um um terbatas kepada pem egang s aham tahun 1990 Jum lah yang diterim a untuk pengeluaran 24.000.000 s aham Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor Bers ih
84,000,000,000 (24,000,000,000) 60,000,000,000
Saldo agio s aham per 31 Des em ber 1990 Pem bagian s aham bonus tahun 1991 s ebanyak 80.000.000 s aham Bers ih
84,800,000,000 (80,000,000,000) 4,800,000,000
Konvers i atas obligas i konvers i m enjadi s aham tahun 1991 Jum lah obligas i yang dikonvers i Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor Bers ih
66,565,371,800 (28,941,466,000) 37,623,905,800
Saldo agio s aham per 31 Des em ber 2001 Konvers i atas s aldo pinjam an yang dires trukturis as i pada tahun 2002
42,423,905,800 130,495,065,436
Saldo agio s aham per 31 Maret 2009
172,918,971,236
Penerbitan s aham s eri B per Des em ber 2009 Jum lah yang diterim a untuk penerbitan 582.318.000 lem bar Jum lah yang dicatat s ebagai m odal dis etor Bers ih Saldo agio s aham per 31 Maret 2010
369,771,930,000 (116,463,600,000) 253,308,330,000 426,227,301,236
- 48 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
25.
Penjualan Bersih Perincian penjualan berdasarkan segmen usaha: 31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
Pakan ternak Peternakan Ayam um ur s ehari Peternakan s api Produk kons um en Budidaya perairan Perdagangan Lain-lain
1,981,270,180,319 336,083,482,845 304,663,651,677 215,237,025,016 355,795,904,962 261,464,892,476 18,760,128,237 11,542,030,728
1,895,668,799,260 343,364,978,973 363,384,301,148 287,755,921,026 208,514,390,145 252,367,556,444 78,164,570,938 7,339,916,313
Jum lah Dikurangi potongan penjualan
3,484,817,296,260 (99,556,991,180)
3,436,560,434,247 (71,708,881,392)
Bers ih
3,385,260,305,080
3,364,851,552,855
Tidak terdapat penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. 26.
Beban Pokok Penjualan Perincian beban pokok penjualan berdasarkan segmen usaha:
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
Pakan ternak Peternakan Ayam um ur s ehari Peternakan s api Produk kons um en Budidaya perairan Perdagangan Lain-lain
1,627,438,513,923 300,997,805,813 225,896,432,174 171,390,937,880 219,129,308,559 192,014,757,264 12,542,882,976 5,745,793,846
1,553,081,483,245 295,393,398,009 225,922,815,950 267,037,743,670 143,498,499,070 191,128,714,961 75,374,441,123 4,573,064,329
Jum lah
2,755,156,432,435
2,756,010,160,357
- 49 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Perincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010 Rp
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3) Rp
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langs ung Biaya pabrikas i
2,566,361,800,077 40,102,574,815 227,857,743,642
2,373,403,467,171 29,532,450,961 204,608,619,098
Jum lah biaya produks i Pers ediaan barang dalam pros es Awal tahun Saldo dari anak perus ahaan yang Akhir tahun
2,834,322,118,534
2,607,544,537,230
108,087,568,213
108,117,206,361
(115,086,297,482)
(138,461,248,430)
Beban pokok produks i Pers ediaan barang jadi Awal tahun Pem belian Akhir tahun
2,827,323,389,265
Beban pokok penjualan
2,755,156,432,435
270,136,876,701 37,843,005,919 (380,146,839,450)
2,577,200,495,161 280,572,438,414 225,986,282,909 (327,749,056,127) 2,756,010,160,357
Tidak terdapat pembelian bahan baku dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada Maret 2010 dan 31 Maret 2009. 27.
Beban Usaha
Beban Penjualan Iklan dan prom os i Pengangkutan penjualan Gaji dan tunjangan karyawan Pem eliharaan kendaraan Perjalanan dan pengirim an Sewa Kom is i penjualan Bongkar m uat Penyus utan (Catatan 10 dan 11) Keperluan kantor Telepon, telegram dan faks im ili Biaya eks por barang Pem eliharaan Lain-lain Jum lah
- 50 -
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
67,467,571,996 22,048,197,307 22,240,646,279 6,021,213,439 4,046,441,803 3,879,233,556 14,186,111,908 2,756,610,934 2,363,403,275 1,541,011,940 1,188,091,878 965,579,862 501,244,370 12,795,006,566
45,701,808,009 21,109,006,534 16,226,819,267 5,105,328,364 2,645,895,194 2,612,721,677 2,563,730,375 1,855,233,666 1,457,604,114 1,348,756,151 1,030,706,124 992,328,326 460,552,351 4,527,997,600
162,000,365,113
107,638,487,752
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Beban Um um dan Adm inis tras i Gaji dan tunjangan karyawan Jas a profes ional Keam anan Perjalanan dinas Penyus utan (Catatan 10 dan 11) Lis trik dan air Sewa gedung Keperluan kantor Pem eliharaan dan reparas i Telepon, telegram dan faks im ili Penyis ihan pers ediaan Pem eliharaan kendaraan Jas a teknologi inform as i Repres entas i dan s um bangan Alat tulis dan cetakan Adm inis tras i Bank As urans i Beban piutang ragu-ragu (Catatan 6) Perijinan Hum as Kebers ihan Iuran dan langganan Lain-lain Jum lah
28.
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
135,445,294,282 7,054,531,574 10,242,343,277 7,899,507,439 8,294,960,782 4,949,419,317 4,270,240,278 4,414,302,110 5,598,695,788 4,023,462,432 2,538,283,480 3,144,274,068 2,910,230,523 973,968,818 1,737,894,981 715,925,595 754,851,672 641,043,350 1,375,823,676 835,238,517 2,826,000,738 692,319,590 3,082,473,236
128,689,628,871 15,795,060,237 8,533,978,680 7,310,186,842 7,670,168,628 6,501,300,017 4,861,974,859 4,879,904,726 4,053,351,241 4,071,474,156 3,006,518,962 2,961,132,081 2,445,092,400 1,693,256,779 1,600,540,914 1,443,468,142 1,010,284,281 929,531,751 748,392,782 664,929,013 559,752,629 337,050,010 3,874,841,261
214,421,085,523
213,641,819,262
Beban Bunga
Beban bunga dari: Hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 12 dan 17) Hutang obligas i (Catatan 19) Hutang res trukturis as i (Catatan 20) Hutang lain-lain kepada pihak ketiga (Catatan 14) Hutang pem belian as et tetap Hutang s ewa pem biayaan (Catatan 18) Jum lah
- 51 -
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
29,040,781,119 15,583,333,333 6,233,330,003
33,706,612,092 17,354,166,666 12,523,637,194
34,745,295 113,768,167 6,596,698
207,087,440 794,127,934 22,111,127
51,012,554,615
64,607,742,453
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
29.
Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan dan anak perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 9.193 karyawan di tahun. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo berdasarkan laporan penilaian aktuarial tanggal 15 Januari 2010. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: Tingkat bunga dis konto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kem atian Tingkat pengunduran diri
30.
31.
: : : :
10,5% per tahun untuk 2009 9,5% per tahun untuk 2009 s es uai dengan Com m is s ioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 10% pada us ia 25 tahun dan m enurun s ecara linear s am pai dengan us ia 45 tahun
Pajak Penghasilan 31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
Beban pajak Perus ahaan dan anak perus ahaan terdiri dari : Pajak kini Pajak tangguhan
(55,410,907,055) 6,734,128,227
(40,184,251,696) (14,229,281,479)
Jum lah
(48,676,778,828)
(54,413,533,175)
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menggunakan kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap untuk mengendalikan pergerakan nilai mata uang asing. Instrumen derivatif ini merupakan kontrak Swap Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah non-deliverable swaps, yang memiliki nilai pasar wajar sebesar US$ 1.186.511.82 (ekuivalen Rp 10.815.055.239) pada tanggal 31 Maret 2010 yang disajikan dalam kewajiban tidak lancar dan US$ 12.882.521 (ekuivalen Rp 149.115.180.575,-) pada tanggal 31 Maret 2009, yang disajikan dalam aset tidak lancar. Keuntungan dan kerugian dari transaksi derivatif ini diakui sebagai keuntungan (kerugian) transaksi derivatif - bersih pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kontrak instrumen ini memiliki nilai notional masing-masing sebesar Rp 423.049.990.834,- (ekuivalen US$ 46.023.830) dan Rp 487.965.730.827,- (ekuivalen US$ 53.086.376). Untuk tujuan akuntansi, kontrak ini tidak dibuat dan didokumentasikan sebagai instrument hedging, oleh karena itu akuntansi untuk hedge tidak dilakukan. Keuntungan atau kerugian dari kontrak ini diakui dalam saldo laba.
32.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa PT Ometraco Arya Samantha merupakan perusahaan yang pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan.
- 52 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perjanjian sewa menyewa bangunan seluas 3.031 meter persegi dari PT Ometraco Arya Samanta. Beban sewa dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 27). 33.
Informasi Segmen Segmen Usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam delapan divisi operasi – pakan ternak, ayam umur sehari, peternakan, produk konsumen, perikanan, sapi, perdagangan dan lain-lain. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak perusahaan. Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari: Pakan ternak/Animal feeds
-
Produksi pakan ternak/Animal feed production
Ayam umur sehari/Day old chick
-
Pembibitan ayam umur sehari/Day old chick breeding
Peternakan/Commercial farm
-
Peternakan ayam, sapi, kerbau dan kambing dan pemotongan hewan/Chicken, cow, buffalo, sheep’s farming and slaughter house
Produk konsumen/Consumer products
-
Produksi daging olahan dan minuman/Meat nugget and beverages production
Perikanan/Aquaculture
-
Produksi pakan ikan, penetasan udang dan tambak udang/Fish and shrimp feed production, shrimp hatchery and shrimp farming
Perdagangan/Trading
-
Perdagangan umum/General trading
Lain-lain/Others
-
Properti, perkebunan dan produksi vaksin/Real estate, plantations and vaccine production
- 53 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
33.
Informasi Segmen Usaha (Lanjutan) Segmen Usaha (Lanjutan) Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 31 Maret 2010
Pak an
Ayam Um ur Sehari
Com m e rcial Farm
Consum e r Product
Aquacult ure
Cattle
Trading
Lain - lain
Total
Elim inasi
To tal afte r Elim inas i
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
1,582,556,634,358 413,718,863,760
304,467,417,852 56,023,190,550
336,021,636,102 -
338,599,459,644 -
224,082,076,474 2,841,547,881
201,626,744,433 15,806,053,489
18,760,128,237 14,011,830,265
379,146,207,980 48,956,274,347
3,385,260,305,080 551,357,760,292
Jumlah pendapatan
1,996,275,498,118
360,490,608,402
336,021,636,102
338,599,459,644
226,923,624,355
217,432,797,922
32,771,958,502
428,102,482,327
3,936,618,065,372
HASI L Hasil segmen
198,545,962,536
15,967,975,776
17,442,530,539
21,778,351,766
12,130,954,664
16,220,513,069
(4,063,738,919)
(31,058,348,704)
246,964,200,727
6,718,221,282
253,682,422,009
Laba Operasi
198,545,962,536
15,967,975,776
17,442,530,539
21,778,351,766
12,130,954,664
16,220,513,069
(4,063,738,919)
(31,058,348,704)
246,964,200,727
6,718,221,282
253,682,422,009
484,152,950 (834,112,601) (142,581,816) (1,537,000) 1,112,309,888 (3,621,247,637)
(3,228,910,646) (600,256,396) (254,060,794) (65,449,983) 406,052,207 (5,695,643,581)
1,382,939,795 (35,851,408) 11,398,199,193 (2,623,475,952)
(1,256,425,728) (19,970,456) (180,000,000) 3,615,904 (10,663,584,114)
(20,753,312,885) (284,642,863) (298,907,309) (51,480,599) (121,314,263,405) 14,316,890,168 28,737,651,917 5,648,925,691
(31,564,080,316) (4,456,542,571) (843,447,267) (460,225,145) (778,083,832) (1,537,000) (121,314,263,405) 14,316,890,168 51,012,554,615 (14,637,392,440)
Keuntungan kurs mata uang asing- bersih Penghasilan bunga Penghasilan sewa Keuntungan penjualan aktiva tetap Keuntungan penjualan bahan baku dan pembantu Penurunan investasi sementara Bagian laba bersih anak perusahaan Kerugian ( keuntungan ) derivatif Beban bunga Lain – lain
3,385,260,305,080 3,385,260,305,080
634,439,256 (2,175,267,271) (101,306,849) (726,603,233) 6,739,712,432 3,481,290,827
(8,789,384,889) (403,774,143) 1,877,689,245 (856,922,909)
Laba sebelum pajak Beban pajak
190,693,697,374 (15,588,099,600)
24,140,368,472 (6,652,489,201)
17,413,552,738 -
24,781,367,982 (10,267,173,616)
21,569,223,857 (106,799,931)
6,098,701,441 (2,049,973,026)
8,052,625,475 -
62,940,790,581 (14,012,243,454)
355,690,327,920 (48,676,778,828)
(120,990,576,774)
234,699,751,146 (48,676,778,828)
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
175,105,597,774 10,391,778,200
17,487,879,271 -
17,413,552,738 -
14,514,194,366 -
21,462,423,926 -
4,048,728,415 -
8,052,625,475 -
48,928,547,127 4,752,624,435
307,013,549,092 15,144,402,635
(120,990,576,774) 4,520,814,285
186,022,972,318 19,665,216,920
La ba be rsih
164,713,819,574
17,487,879,271
17,413,552,738
14,514,194,366
21,462,423,926
4,048,728,415
8,052,625,475
44,175,922,692
291,869,146,457
(125,511,391,059)
166,357,755,398
1,495,828,758,873 36,710,404,044
1,038,782,481,975 1,566,425,769
365,483,118,156 1,528,266,409
464,473,924,876 32,284,549,403
517,701,090,757 19,541,263,475
720,178,339,723 9,560,372,667
33,651,110,801 8,108,662
3,677,967,728,534 90,461,756,541
8,314,066,553,695 191,661,146,970
(2,250,840,229,307)
6,063,226,324,388 191,661,146,970
1,532,539,162,917
1,040,348,907,744
367,011,384,565
496,758,474,279
537,242,354,232
729,738,712,390
33,659,219,463
3,768,429,485,075
8,505,727,700,665
1,637,824,074,358 946,352,261
574,732,914,331 574,301,245
468,005,670,048 -
290,874,250,905 -
464,471,740,597 84,329,070
430,414,491,033 -
96,629,673,426 -
519,423,325,892 1,766,200,074
4,482,376,140,590 3,371,182,650
1,638,770,426,619
575,307,215,576
468,005,670,048
290,874,250,905
464,556,069,667
430,414,491,033
96,629,673,426
521,189,525,966
4,485,747,323,240
3,699,905,406,617
44,346,200,939 15,408,108,827 -
30,373,817,522 13,386,039,664 14,023,030,000
11,045,118,788 3,086,784,323 -
2,679,957,727 3,171,375,540 24,000,000
9,191,579,231 3,067,988,423 5,277,759,000
3,514,879,436 1,022,258,012 3,226,375,000
2,433,541,173 2,401,259,886 -
2,042,144,234 1,796,815,464 28,522,387,000
105,627,239,050 43,340,630,139 51,073,551,000
105,627,239,050 43,340,630,139 51,073,551,000
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Aktiva segmen
KEW AJIBAN Kewajiban segmen
Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
31 Maret 2009
Pa k an
Ayam Um u r Se h ari
(37,578,169) (102,667,433) (266,804,657) 5,438,996 737,323,829 (306,734,765)
(551,357,760,292)
Co m m e r cial Farm
Co n s u m e r Pr o d u ct
Aq u acu ltu re
Cattle
Tr ading
L ain - lain
To tal
121,314,263,405
6,394,534,651
(31,564,080,316) (4,456,542,571) (843,447,267) (460,225,145) (778,083,832) (1,537,000) 14,316,890,168 51,012,554,615 (8,242,857,789)
6,254,887,471,358
(785,841,916,623)
Elim inas i
3,696,534,223,967 3,371,182,650
To tal afte r Elim in as i
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
1,872,663,694,576 396,586,656,711
354,502,017,270 54,670,770,113
343,323,354,330 -
205,929,404,955 -
215,480,398,104 4,322,491,373
287,755,921,026 19,756,145,048
78,164,570,938 138,010,024,382
7,032,191,656 7,500,000
3,364,851,552,855 613,353,587,627
Jumlah pendapatan
2,269,250,351,287
409,172,787,383
343,323,354,330
205,929,404,955
219,802,889,477
307,512,066,074
216,174,595,320
7,039,691,656
3,978,205,140,634
HASIL Hasil segmen
237,420,717,972
73,468,614,476
28,242,403,649
8,559,893,770
7,731,258,057
5,572,382,775
(11,587,067,656)
(69,560,347,008)
279,847,856,035
7,713,229,449
287,561,085,484
Laba Operasi
237,420,717,972
73,468,614,476
28,242,403,649
8,559,893,770
7,731,258,057
5,572,382,775
(11,587,067,656)
(69,560,347,008)
279,847,856,035
7,713,229,449
287,561,085,484
641,232,056 (517,534,039) 3,000,000 (175,361,700) 1,683,383,085 (9,277,156,982)
7,679,370,488 (811,376,733) (159,984,110) (5,864,999) 1,689,126,486 493,597,067
1,592,603,586 (126,314,485) 10,800,434,880 (106,674,591)
9,237,051,642 (23,566,515) (180,000,000) 10,338,002 (7,734,324,746)
53,148,649,813 (236,955,934) (72,499) (46,897,282,752) (14,929,726,145) 32,616,751,981 1,143,512,370
103,281,088,586 (5,552,080,937) (719,379,672) (1,048,382,592) (173,013,463) (46,897,282,752) (14,929,726,145) 64,607,742,471 (13,354,081,052)
Keuntungan kurs mata uang asing- bersih Penghasilan bunga Penghasilan sewa Keuntungan penjualan aktiva tetap Keuntungan penjualan bahan baku dan pembantu Bagian laba bersih anak perusahaan Kerugian ( keuntungan ) derivatif Beban bunga Lain – lain
3,364,851,552,855 3,364,851,552,855
8,243,540,653 (3,482,968,232) (455,240,106) 2,348,237 11,870,276,439 3,455,643,619
22,719,498,423 (286,085,247) (203,727,270) (561,151,659) 4,675,690,004 (1,242,489,302)
Laba sebelum pajak Beban pajak
217,787,117,362 (30,596,318,934)
48,366,879,527 (17,070,895,558)
27,319,709,990 -
16,202,331,350 (294,801,653)
(1,153,610,142) (1,505,508,924)
(6,587,666,615) 330,769,019
(12,896,566,039) (3,489,590)
(94,405,223,833) (5,273,287,534)
194,632,971,600 (54,413,533,174)
(45,916,232,840)
148,716,738,760 (54,413,533,174)
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
187,190,798,428 6,506,756,860
31,295,983,969 -
27,319,709,990 -
15,907,529,697 -
(2,659,119,066) (3,326,978)
(6,256,897,596) -
(12,900,055,629) -
(99,678,511,367) 2,431,890,614
140,219,438,426 8,935,320,496
(45,916,232,840) 6,795,154,841
94,303,205,585 15,730,475,337
Laba be rsih
180,684,041,568
31,295,983,969
27,319,709,990
15,907,529,697
(2,655,792,088)
(6,256,897,596)
(12,900,055,629)
(102,110,401,981)
131,284,117,930
(52,711,387,681)
78,572,730,248
(1,346,582,728,247)
5,583,185,437,576 191,893,789,379
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Aktiva segmen
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
19,141,925 (67,279,752) (175,668,292) (29,053,329) 1,261,741,594 (86,188,487)
(613,353,587,627)
2,786,158,827,323 31,868,102,773
878,585,560,350 9,716,608,820
377,734,964,120 668,874,348
323,366,086,225 28,187,324,735
484,264,501,512 18,717,324,453
558,434,127,275 24,523,387,827
145,250,176,952 289,773,079
1,375,973,922,066 77,922,393,344
6,929,768,165,823 191,893,789,379
2,818,026,930,096
888,302,169,170
378,403,838,468
351,553,410,960
502,981,825,965
582,957,515,102
145,539,950,031
1,453,896,315,410
7,121,661,955,202
2,101,030,205,571 4,587,680,591
607,480,541,312 419,237,839
229,419,225,265 -
193,881,548,017 118,241,195
480,195,997,703 -
362,580,285,378 -
111,971,874,230 -
819,014,664,543 1,363,641,403
4,905,574,342,019 6,488,801,028
2,105,617,886,162
607,899,779,151
229,419,225,265
193,999,789,212
480,195,997,703
362,580,285,378
111,971,874,230
820,378,305,946
4,912,063,143,047
27,702,210,257 11,525,906,401 2,341,795,703
19,024,996,566 11,504,781,925 3,452,230,000
7,429,926,385 1,260,171,000 502,150,619
8,004,781,246 2,227,709,161 782,346,000
3,155,946,821 2,550,377,722 1,188,502,000
4,219,791,477 1,765,798,662 1,391,762,000
4,011,401,862 873,263,408 31,460,000
1,921,754,775 1,587,411,273 6,883,610,000
75,470,809,389 33,295,419,552 16,573,856,322
- 54 -
46,897,282,752 4,673,526,656 2,058,652,881
103,281,088,586 (5,552,080,937) (719,379,672) (1,048,382,592) (173,013,463) (10,256,199,489) 64,607,742,471 (11,295,428,171)
5,775,079,226,955
(722,167,577,550)
4,183,406,764,469 6,488,801,028 4,189,895,565,497
-
75,470,809,389 33,295,419,552 16,573,856,322
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
33.
Informasi Segmen Usaha (Lanjutan) Segmen Geografis Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang: Penjualan berdas arkan pas ar geografis
Pas ar geografis
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
Indones ia Barat Indones ia Tengah As ia Selatan As ia Tenggara As ia Tim ur Am erika Indones ia Tim ur Tim ur Tengah As ia Pas ifik
3,013,670,293,369 324,097,216,823 131,324,078,410 683,398,761 7,698,673,875 4,184,612,551 2,278,196,276 260,074,542 620,751,653
2,931,622,598,004 287,420,211,866 172,372,130,764 856,398,443 20,168,474,617 22,580,962,825 793,829,953 745,827,775 -
Jum lah penjualan Potongan penjualan
3,484,817,296,260 (99,556,991,180)
3,436,560,434,247 (71,708,881,392)
Penjualan bers ih
3,385,260,305,080
3,364,851,552,855
Aset dan tambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis Nilai tercatat aset segmen dan tambahan aset tetap dan aset tak berwujud berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut. Nilai tercatat as et s egm en
As ia Tenggara
Penam bahan as et tetap
31 Maret 2010
31 Maret 2010 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
31 Maret 2010
31 Maret 2009 (Dis ajikan kem bali Catatan 3)
Rp
Rp
Rp
Rp
270,306,250,141
327,175,042,830
1,838,154,647
4,095,976,767
Indones ia Barat Jawa Tim ur Jawa Barat Sum atera Selatan Jawa Tengah Jabotabek Sum atera Utara
1,652,177,818,978 1,093,993,043,474 1,002,163,570,974 442,215,199,679 725,652,748,112 372,705,594,290
1,763,289,239,564 916,687,057,135 833,620,517,460 312,280,321,584 601,610,751,012 379,296,882,615
41,985,145,414 10,085,167,217 21,869,909,088 5,620,553,357 6,517,498,153 8,902,153,551
21,161,260,334 12,444,028,632 10,060,048,169 2,514,972,661 12,662,980,250 5,793,695,257
Indones ia Tengah Kalim antan Sulawes i Selatan Bali
212,037,044,511 239,369,451,768 52,605,602,461
214,828,301,922 194,064,505,455 40,332,817,999
4,505,701,264 3,036,701,919 1,266,254,440
254,549,166 6,160,699,710 322,598,443
6,063,226,324,388
5,583,185,437,576
105,627,239,050
75,470,809,389
Jum lah
- 55 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 34.
Ikatan a.
Pada tanggal 24 Juli 2007, Perusahaan menandatangani transaksi cross currency swap dengan PT ANZ Panin Bank (“ANZ”) yang jatuh tempo pada bulan Desember 2011. Sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan atas fasilitas cross currency swap, Perusahaan diwajibkan menjaminkan saldo kas sebesar 1% dari jumlah fasilitas tersebut. Pada tanggal 17 Januari 2007, Perusahaan menandatangani transaksi pertukaran mata uang Dolar Amerika Serikat dengan ANZ sebesar US$ 22,6 juta dengan batas maksimal sebesar US$ 160 juta. Sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan atas fasilitas ini, Perusahaan menjaminkan kas yang setara (100%) dengan risiko dari semua transaksi dalam mata uang asing dalam fasilitas ini. Pada tanggal 5 Maret 2008, Perusahaan, PT Multiphala Agrinusa (MAG), PT Suri Tani Pemuka (STP), PT Ciomas Adisatwa (CA), PT Indojaya Agrinusa (IAG), PT Japfa Santori Indonesia (JSI), anak perusahaan, memperoleh fasilitas letter of credit dari PT ANZ Panin Bank, Jakarta, dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20.000.000. Sebagai jaminan atas kewajiban Perusahaan atas fasilitas letter of credit ini, Perusahaan diwajibkan menjaminkan saldo kas sebesar 20% dari saldo fasilitas tersebut. Berdasarkan Amendment to Loan Agreement No. 098988/AMN-1/V/08 tanggal 6 Mei 2008, fasilitas ini dirubah menjadi fasilitas Trust Receipt dengan jumlah maksimum sama dengan fasilitas sebelumnya. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Januari 2010.
b.
Pada bulan November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas sight dan/atau usance letter of credit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Jakarta, dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk kegiatan impor. Pada Maret 2010 dan Maret 2009, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini.
c.
Pada bulan Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit dari PT Bank NISP Tbk, Jakarta, dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas ini dipergunakan untuk kegiatan impor. Pada Maret 2010 dan Maret 2009, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini.
d.
Pada tanggal 29 Pebruari 2000, MBAI, anak perusahaan, menandatangani perjanjian dengan Lohmann Tierzucht GmbH mengenai pembelian ayam induk petelur (layer grand parent) untuk pembibitan anak ayam, yang berlaku sampai dengan tahun 2010.
e.
Pada tanggal 16 Mei 2002, MBAI menandatangani perjanjian dengan Aviagen Limited mengenai pembelian ayam induk pedaging (broiler grand parent) untuk pembibitan anak ayam. Perpanjangan perjanjian dilakukan setiap satu tahun sekali.
f.
Pada bulan Agustus 2008, PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan, menandatangani perjanjian kerjasama pengelolaan dan sewa menyewa tambak udang dan pabrik coldstorage dengan pihak-pihak ketiga yang berlokasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas 1.225 Ha dengan jangka waktu sewa dari bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan Desember 2013 dan Juli 2020. Nilai sewa adalah sebesar US$ 270.000 selama 5 tahun untuk pabrik cold storage dan Rp 50.000.000 per tahun untuk tambak.
g.
Pada tanggal 7 Januari 2008, PT Supra Sumber Cipta (SSC), anak perusahaan, menandatangani perjanjian kerjasama bagi hasil dengan PT Greenfields Indonesia (GI), pihak ketiga, dimana SSC bersedia menyediakan jasa pengiriman produk-produk GI dan memperoleh penghasilan dengan tarif tetap tertentu dari setiap liter produk-produk yang dikirim. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun dan diperpanjang sampai dengan 30 April 2010.
- 56 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
35.
Aset Dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan kecuali JCIP dan JCIL, yang pembukuannya diselenggarakan dalam mata uang Dolar Singapura dan Rupee India, mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
31 Maret 2010 Mata Uang Ekuivalen Asing Rp
31 Maret 2009 (Disajikan kembali) Mata Uang Ekuivalen Asing Rp
Aset/Assets Kas dan setara kas
Piutang usaha Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
USD SGD AUD USD
7,853,370.64 83,942.96 167,945.06 108,754.75
71,583,473,366 546,075,839 1,092,536,368 991,299,591
4,380,579.09 675.16 15,292.02 330,086.98
50,705,201,025 5,143,094 121,559,444 9,316,400,345
USD
655,404.90
5,469,000,000
804,872.60
3,820,756,741
Jumlah aset/Total Assets
79,682,385,164
63,969,060,649
Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha
Hutang yang direstrukturisasi
USD USD SGD EURO USD
1,200,000.00 6,135,008.51 1,565.24 3,440.20 113,647,937.67
Jumlah kewajiban/Total Liabilities Jumlah Kewajiban - Bersih/ Net Liabilities
10,938,000,000 61,099,244,276 10,182,395 42,025,478 1,035,900,951,861
5,513,347.19 7,146,094.89 695.50 5,771.54 128,397,937.67
63,816,993,753 82,716,048,296 5,298,009 88,461,317 1,486,206,128,529
1,107,990,404,010
1,632,832,929,904
(1,028,308,018,846)
(1,568,863,869,255)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010 Rp 1 1 1 1
36.
Dolar Am erika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Aus tralia
2009 Rp
9,115 12,216 6,505 8,344
11,575 15,327 7,617 7,949
Perkara Hukum Perusahaan mendapatkan gugatan perlawanan dari Nyo Ailing terhadap pelaksanaan lelang eksekusi tanah dan bangunan atas nama Subismo yang dimintakan lelang oleh Perusahaan kepada Pengadilan Negeri (PN) Banjar Baru di Banjarmasin sebagai pelaksanaan/eksekusi Putusan Perdamaian PN Banjar Baru No 07/PDT.G/2004/PN.BJB tanggal 24 Juni 2004 antara Perusahaan melawan Subismo. Perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim PN Banjar Baru No. 13/Pdt.Plw/2005/PN.BJB tanggal 29 Juni 2006 yang antara lain dalam putusannya menyatakan mengabulkan permohonan Perusahaan untuk melanjutkan lelang eksekusi atas tanah dan bangunan tersebut.
- 57 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2010 ( Tidak Diaudit ) dan 31 Maret 2009 ( Disajikan Kembali – Tidak Diaudit) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36.
Perkara Hukum (Lanjutan) Disamping itu, Perusahaan juga melakukan gugatan (penggugat) terhadap H. Ojo Djono (Tergugat) mengenai hutang piutang sebesar Rp 518.240.986 di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim PN Bandung dalam putusannya No. 211/Pdt.G/2005/PN.Bdg tanggal 27 Maret 2006 yang antara lain dalam putusannya menyatakan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat dan menyatakan Tergugat memiliki hutang kepada Perusahaan. Berdasarkan surat dari Konsultan Hukum Perusahaan, kedua perkara tersebut di atas belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena masih dalam pemeriksaan tingkat banding. ********
- 58 -