PROSPEK INDUSTRI HILIR PERTANIAN DI KABUPATEN BANGKA TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA
DISAMPAIKAN PADA TEMU INVESTASI MALAYSIA, 5 DESEMBER 2015
DAFTAR ISI: POSISI GEOGRAFIS POTENSI PRODUKSI POTENSI INVESTASI INDUSTRI HILIR KEBIJAKAN PEMERINTAH FAKTOR PENDUKUNG INVESTASI
POSISI GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA
Kabupaten Bangka terletak di 1o 3’ – 2o 21’ LS dan 105o 38’ – 106o18’ BT dan berbatasan langsung dengan lautan dan daratan kabupaten / kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu : Sebelah Utara : Laut Natuna Sebelah Timur : Laut Natuna Sebelah Selatan : Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah Sebelah Barat : Kabupaten Bangka Barat, Selat Bangka dan Teluk Kelabat
Pulau Bangka berada dekat dengan segitiga pertumbuhan ekonomi Sijori (Singapura – Johor – Riau) dan Pusat Pertumbuhan Batam, Rempang dan Galang (Barelang) dan kedepan pengembangan segitiga Batam – Sambas – Bangka yang dapat menjadikan peluang untuk pengembangan berbagai industri, terutama agroindustri, industri pertambangan dan industri maritim.
Luas Wilayah dan Jumlah Jiwa di Kabupaten Bangka
Kecamatan
Luas Daerah (km2)
Jumlah (jiwa)
Kepadatan (jiwa/km2)
Sungailiat
146,63
91.808
626
Bakam
425,04
17.933
42
Pemali
140,06
28.182
201
Merawang
215,26
28.319
132
Puding Besar
271,32
17.482
64
Mendo Barat
683,67
46.205
68
Belinyu
514,60
48.292
94
Riau Silip
624,11
26.264
42
3.020,69
304.485
101
Jumlah
Sumber : Bangka Dalam Angka - 2015
POTENSI PRODUKSI SAWIT, KARET DAN UBI CASSESA
POTENSI INDUSTRI HILIR
Kelapa Sawit
Karet
Ubi Kasesa
LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, 2014 UBI CASSESA KABUPATEN
BANGKA
POTENSI LUAS PANEN (Ha) 15.000
KARET LUAS PANEN (Ha)
KELAPA SAWIT
PRODUKSI (Ton)
LUAS PANEN (Ha)
PRODUKSI (Ton)
14.345
15.304
7.461
29.626
BELITUNG
10.000
786
966
1.054
3.666
BANGKA BARAT
12.000
11.430
16.896
11.439
34.674
BANGKA TENGAH
15.000
4.703
6.237
3.715
12.680
BANGKA SELATAN
15.000
10.194
13.727
8.649
19.077
BELITUNG TIMUR
5.000
624
672
811
1.757
PANGKALPINANG JUMLAH
72.000
-
-
42.082
53.802
Sumber : Bangka Belitung Dalam Angka - 2015
33.129
101.480
POTENSI INVESTASI INDUSTRI HILIR PERTANIAN
PENTINGNYA INDUSTRI HILIR PEMKAB BANGKA (KEBIJAKAN, FASILITASI, REGULASI) PRODUKSI HULU: SAWIT, KARET, UBI CASSESA
INVESTOR
KELOMPOK TANI
NILAI TAMBAH
INDUSTRI HILIR: SAWIT, KARET, UBI CASSESA
INDUSTRI HILIR SAWIT
REDUKSI HAMBATAN PERDAGANGAN DAN PERLUASAN AREAL RAMAH LINGKUNGAN
MENGAPA INDUSTRI SAWIT?
Nasional
1. pertumbuhan ekonomi, 2. penciptaan kesempatan/lapangan kerja, 3. pembangunan sosial dan pengurangan kemiskinan, 4. pengembangan wilayah, 5. pemenuhan kebutuhan pangan dan non-pangan 6. ekspor.
Kelapa Sawit 1. Pertumbuhan Penduduk
Global
2. Peningkatan konsumsi per kapita
3. Pergeseran konsumsi (food) 4. Substitusi bahan bakar (fuel) 5. Substitusi pakan (feed) 6. Substitusi serat (fibre)
POTENSI INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BANGKA
INDUSTRI MINYAK GORENG
INDUSTRI MINYAK SALAD
INDUSTRI MARGARIN
INDUSTRI SHORTENING
INDUSTRI SABUN
INDUSTRI FARMASI
INDUSTRI KOSMETIKA
INDUSTRI OLEOKIMIA INDUSTRI PAKAN TERNAK
INDUSTRI MINYAK SAWIT KASAR (CPO)
MESIN & PERALATAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
INDUSTRI BRIKET ARANG & KARBON AKTIF
INDUSTRI KERTAS BAHAN KIMIA, BLEACHING EARTH, KARBON AKTIF
TREND DAN PROSPEK: KELAPA SAWIT Benih • Target perluasan dan peremajaan melalui revitalisasi perkebunan: 400 ribu ha/tahun kebutuhan benih sekitar 150 – 200 ribu ha/tahun potensi pengembangan: 550 – 600 ribu ha/tahun (sekitar 110 – 120 juta benih/tahun) • Kapasitas produksi benih nasional: 136 juta/tahun kebutuhan benih kelapa sawit dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri. • Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) - LRPI: mensosialisasikan dan mengimplementasikan kegiatan waralaba benih kelapa sawit di berbagai propinsi di Indonesia, dengan tujuan: a) menjamin penyediaan benih unggul bermutu sampai di tingkat konsumen oleh penghasil varietas; b) meningkatkan peran dan manfaat ekonomi bagi penghasil varietas dalam penyediaan benih sampai di tingkat konsumen; c) menumbuh-kembangkan usaha kecil / menengah bidang perbenihan di daerah yang menyediakan benih dengan jaminan mutu.
TREND DAN PROSPEK: KELAPA SAWIT Pabrik Biodiesel • Komitmen Pemerintah menghapus subsidi BBM.
• Biodiesel berbahan baku cair dari tanaman, seperti minyak sawit (CPO) komoditi industri energi alternatif. • Teknologi proses pengembangan biodiesel dari CPO telah dikuasai oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) - LRPI. PPKS telah membangun Pilot Plant Biodiesel dengan kapasitas 1 ton/hari, sebagai sarana penelitian.
• Biaya investasi kapasitas 1 ton/hari (di luar lahan dan bangunan): US$ 1,1 juta atau Rp 10 miliar. • Biaya untuk membangun dan mengoperasikan satu unit pabrik biodiesel kapasitas 1 ton/hari berkisar antara Rp. 12,253 milyar hingga Rp. 12,648 milyar. • Malaysia: 5 pabrik Biodiesel kapasitas 60-100 ribu ton/tahun
TREND DAN PROSPEK: KARET Harga
7% 7%
29%
10%
19% 7%
19%
13% 19%
20%
29%
20% 15%
Tahun 2000
Eropa
a Utara
Jepang
China
12%
25% 25%
20%
10% 10%
10% 13%
29%
15%
12%
35% 15%
10%
Asia lainnya
Eropa Amerika Jepang Utara ChinaEropa Asia lainnya Jepang
35%
5% 5%
Prediksi tahun 2020
Lainnya di dunia
Lainnya dunia China diAsia lainnya
Lainnya di dunia
Permintaan Karet Alam Dunia pada tahun 2000 dan perkiraannya pada tahun 2020. (Smit, 2005).
TREND DAN PROSPEK: KARET (lanjutan)
Harga
2.5
Harga (US$/kg)
2
1.5
1
0.5
2019
2017
2015
2013
2011
2009
2007
2005
2003
2001
1999
1997
1995
1993
1991
1989
1987
1985
1983
1981
1979
1977
1975
0
Tahun Karet Sintetis
Karet Alam
Harga Karet Alam maupun Sintetis sejak tahun 1975 sampai dengan tahun 2005, serta prediksinya sampai dengan tahun 2020. (Supriadi, et. al., 2007).
INDUSTRI HILIR KARET DI KABUPATEN BANGKA Produk Industri Hilir
Lateks, sheet, bokar
Pipet, Slang stetoskop, dll
Perlengkapan kendaraan
Ban kendaraan, pedal sepeda dan motor, ban of the road, karet kaca mobil, dll
Alat olah raga
Bola sepak, volley, basket, pakaian selam, dll
Perlengkapan pakaian
Sepatu & sandal karet, dll
Crumb rubber
Pohon karet
Kayu
Alat kesehatan dan laboratorium
Arang, kayu gergajian, pulp
Perlengkapan teknik industri
Air house, oil seal, rubber bushing, dll
Furniture Perlengkapan anak dan bayi
Balon karet, dot susu, perlak, mainan anak, dll
Perlengkapan rumah tangga
Karpet, perlengkapan lain
Barang lain
Kondom, pelampung, dll
POTENSI INDUSTRI HILIR UBI CASSESA DI KABUPATEN BANGKA
PLASTIK BIODEGRADABLE
EDIBLE COATING
SORBITOL SIKLODEKSTRIN, ASAM SITRAT,
CASSAVA STARCH
UBI CASSESA
TAPIOKA
ALKOHOL
GAPLEK (MANIOC)
GULA CAIR
KEBIJAKAN PEMERINTAH SEKTOR INDUSTRI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
UU 17 TAHUN 2007
UU 3 TAHUN 2014 TTG PERINDUSTRIAN PP
RIPIN
RPJPN
20 Thn
Arah Pembangunan Industri: • Industri yang berdaya saing • Keterkaitan dengan pengembangan IKM • Struktur Industri yang sehat dan berkeadilan • Mendorong perkembangan ekonomi di luar Pulau Jawa
RIPIN paling sedikit meliputi: a. visi, misi, dan strategi pembangunan Industri; b. sasaran dan tahapan capaian pembangunan Industri; c. bangun Industri nasional; d. pembangunan sumber daya Industri; e. pembangunan sarana dan prasarana Industri; f. pemberdayaan Industri; dan g. perwilayahan Industri.
PERPRES
PERPRES
KIN
RPJMN
5 Thn
PERPRES
RKP
RIPIN paling sedikit memperhatikan: a. potensi sumber daya Industri; b. budaya Industri dan kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat; c. potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah; d. perkembangan Industri dan bisnis baik nasional maupun internasional; e. perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional; f. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
RENJA PEMBANGUNAN INDUSTRI
PERMEN
1 Thn
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI PROPINSI RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KAB/KOTA
KIN paling sedikit meliputi: a. sasaran pembangunan Industri; b. fokus pengembangan Industri; c. tahapan capaian pembangunan Industri; d. pengembangan sumber daya Industri; e. pengembangan sarana dan prasarana; f. pengembangan perwilayahan Industri; g. fasilitasi dan kemudahan.
PERDA
INDUSTRI PRIORITAS NASIONAL BERBASIS PETROKIMIA
Kelompok Jenis Industri (KBLI/ISIC) 2015-2020 Industri Karet Sintetik BR, SBR, IR, ABR Industri Plastik, Pengolahan Karet dan barang dari karet
Jenis Produk
1. Plastik : Barang-barang plastik, Produk plastik rumah tangga, 2. Pengolahan karet : Ban pnumatic, Ban luar dan ban dalam, Barang-barang karet engineering, dan barang dari karet untuk keperluan rumah tangga
2035 BR, SBR, IR, ABR (Peningkatan kapasitas) Engineering Plastics,Engineering Rubber, Produk plastik dan karet untuk kesehatan, elektrik, elektronik dan permesinan, Produk plastik dan karet ‘advance material’
INDUSTRI PRIORITAS NASIONAL BERBASIS AGRO Jenis Produk
Kelompok Jenis Industri (KBLI/ISIC) Industri Pangan, meliputi: a) Industri pengolahan ikan b) Industri pengolahan susu, c) Industri pengolahan minyak nabati, d) Industri pengolahan buah-buahan dan sayuran, e) Industri Minuman f) Industri tepung g) Industri gula berbasis tebu
2015-2020 1.
Manisan buah & sayuran, Buah & sayuran dalam kaleng, sari buah & sayuran 2. Minyak kasar (minyak makan) dari nabati (non sawit) dan hewani, VCO, kelapa parut kering, tepung/cairan santan. 3. Ikan awet (beku, asap, kering), ikan olahan (fillet, bakso, surimi), aneka olahan ikan dan hasil laut 4. Susu bubuk (formula, makanan bayi), susu cair (pasteurisasi, UHT dan kental, yogurt), keju, ice cream, confectionary, 5. Minuman ringan, AMDK 6. Pati ubi kayu, Pati lainnya, 7. Gula pasir, Gula dan pemanis lainnya
2035 1.
Manisan buah & sayuran, Buah & sayuran dalam kaleng, sari buah & sayuran, healthy foods 2. Minyak makan, VCO, oleokimia (fatty acids, fatty alcohols), minyak ikan (cairan, konsentrat, tepung), dan pangan fungsional 3. Ikan awet (beku, asap, kering), ikan olahan (fillet, bakso, surimi), aneka olahan ikan, dan pangan fungsional 4. Susu bubuk (formula, makanan bayi), susu cair (pasteurisasi, UHT dan kental, yogurt), keju, ice cream, confectionary, pangan fungsional, 5. Minuman ringan, AMDK, minuman kesehatan 6. Pati ubi kayu, Pati lainnya, modified starch (dextrin, cyclodextrin), bioplastik, biofuel 7. Gula pasir, Gula dan pemanis lainnya, bioetanol
Kelompok Jenis Industri (KBLI/ISIC) Industri Oleofood, Oleokimia dan Kemurgi, meliputi: 1) Industri Oleofood 2) Industri Kemurgi
Jenis Produk 2015-2020 1. Industri Oleofood (Minyak Goreng Kelapa Sawit, Pengemasan Sederhana Minyak Goreng, Margarine dan Shortening, specialty Fat dan Confectionary, Farmasi dan Vitamin a.l. Betacarotene/Vit A, Tocopherol/ Vit E, Tocotrienol, MCT/ Medium Chain Triglyceride 2. Industri Kemurgi (Biodiesel dari minyak sawit/ FAME (Fatty Acid Methyl Ester), Bioethanol Anhidrat FGE (Fuel Grade Ethanol), Bioavtur (Bio jet fuel) dan POME (Palm Oil Mill Effluent) processing
2035 oleokimia (fatty acids, fatty alcohols, glycerine), biofuel (biodiesel, bioavtur), biomaterial (surfaktan, rolling oil), cocodiesel
FAKTOR PENDUKUNG INVESTASI DI KABUPATEN BANGKA
FAKTOR PENDUKUNG INVESTASI DI KABUPATEN BANGKA FAKTOR PENDUKUNG KEBIJAKAN PEMERINTAH INDUSTRI PERIZINAN INFRASTRUKTUR ENERGI
PELABUHAN LAUT
PELABUHAN UDARA
TELEKOMUNIKASI
JALAN DAN JEMBATAN AKSES LAHAN TATA RUANG
KONDISI
KETERANGAN
PUSAT DAN DAERAH PRO INDUSTRIALISASI BPMPTSP: SATU PINTU DAN SINGKAT
RPJMN DAN RPJMD: UU-PERDA TERBAIK DI SUMATERA
SURPLUS WAKTU BEBAN PUNCAK 38 MW SURPLUS WAKTU LUAR BEBAN PUNCAK 76,5 MW TANJUNG GUDANG DAN PANGKAL BALAM DEPATI AMIR
SELURUH PROVIDER NASIONAL BEROPERASI RASIO JALAN DAN KENDARAAN YANG MENCUKUPI KAWASAN INDUSTRI JELITIK DAN TELUK KELABAT RTRW DAN RDTR PRO INVESTASI
PLN PRO INVESTASI LAYAK UNTUK EKSPOR-IMPOR RUTE NASIONAL, MENUJU INTERNASIONAL TERJAMIN
TERBAIK DI BABEL PERDA PERDA
FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR PENDUKUNG
KONDISI
(LANJUTAN) KETERANGAN
PEREKONOMIAN REGIONAL INFLASI PERBANKAN
PENDAPATAN PER KAPITA
4-7 % BANK NASIONAL: MANDIRI, BNI, BRI, BCA, BSB, PANIN, MUTIARA DLL RP. 41.960.451
PALING RENDAH DI BABEL MELAYANI KREDIT INVESTASI, EKSPOR DAN IMPOR PERINGKAT 4 DI INDONESIA
PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI INDUSTRI
POLMAN: INDUSTI MANUFAKTUR
TERBAIK KE 2 DI INDONESIA
PERGURUAN TINGGI UMUM
UBB, STAIN, STISIPOL, PERTIBA, IBEK, AKREDITASI B: STMIK, AKBID, STIKES , UMB KOMPETITIF
TENAGA KERJA
POTENSIAL DAN TERDIDIK
ALUMNUS PT DAN TERLATIH DI BLK
LOW ENFORCEMENT
KRIMINALITAS RENDAH, KEPASTIAN HUKUM BAIK
TERBAIK DI BABEL
terimakasih Pemkab. Bangka Jl. Jend. Ahmad Yani (Jalur Dua), Sungailiat 33215 Telp. (0717) 92536; Fax. (0717) 92534 website: bangka.go.id E-mail :
[email protected]