perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI PROGRAM TAMU GOKIL DI GLOBAL TV JAKARTA
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
Disusun oleh : ELIZABETH DYAH LISTYANINGRUM D 1408022
PROGRAM DIPLOMA III PENYIARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui dan anda tidak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu ( William feather).
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya (Joseph Addison).
Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan ( Benyamin Franklin )
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN TUHAN YESUS KRISTUS Karena dengan kasihNya aku bisa menjalani setiap waktu dan perubahan yang Dia berikan dengan lebih tenang. BAPAK dan IBUKU TERCINTA Yang senantiasa mendukung kuliah, memberikan doa dan nasihat, semangat, cinta dan kasih sayang serta kerja keras yang tak ternilai harganya demi mewujudkan cita-citaku menjadi seorang broadcaster. KAKAK -KAKAKKU TERCINTA Yang selalu mendukung dan menguatkan aku untuk tetap bersemangat kuliah dari segi moril maupun materiil yang tak ternilai harganya. Aku bangga dan menghormati kalian. . PARA SAHABAT Yang tiada habisnya memberi motivasi di setiap situasi yang selalu berubah dari waktu ke waktu. TEMAN – TEMANKU Broadcasting UNS 2008 Yang telah memberi warna di masa – masa kuliah yang penuh arti bagiku. Sangat mengesan teman.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “ PROSES PRODUKSI PROGRAM TAMU GOKIL DI GLOBAL TV JAKARTA” . Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat – syarat guna meraih gelar Ahli Madya dalam bidang Penyiaran dan melengkapi pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Penyiaran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah mendapat banyak masukan, saran serta kritikan dari berbagai pihak. Oleh karenanya pada kesempatan kali ini, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
2.
Drs. A. Eko Setyanto, M.Si. selaku Ketua Program Studi Diploma III Komunikasi Terapan.
3.
Drs. Aryanto Budhy S, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing TA yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan dan membimbing penulis selama proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
4.
Seluruh Dosen D III Komunikasi Terapan FISIP UNS, atas ilmu pengetahuan dan nasehat yang telah diberikan selama ini. Dan juga seluruh staff karyawan serta TU FISIP UNS untuk semua bantuan yang telah diberikan.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
5.
digilib.uns.ac.id
Mas Erlangga Yanawiza selaku pembimbing magang di GLOBAL TV yang memberikan arahan sehingga penulis merasa terbantu.
6.
Segenap Crew Tamu Gokil GLOBAL TV Kang Edi,Mas Elang, Mas Yuan, Mas Galih, Mas Leo, dan Mas Fian terimakasih atas kerjasamanya yang tulus.
7.
Teman – teman seperjuangan FISIP UNS Broadcasting 2008, tanpa kalian kuliah ini tidak akan berwarna Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi
siapa saja. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran demi karya yang lebih baik nantinya.
Penulis,
Elizabeth Dyah Listyaningrum
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman JUDUL
...............................................................................................
i
PERSETUJUAN .........................................................................................
ii
PENGESAHAN ..........................................................................................
iii
PERSEMBAHAN .......................................................................................
iv
MOTTO
...............................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI...............................................................................................
viii
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang .................................................................
1
B. Tujuan ...............................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
5
A. Televisi .............................................................................
5
B. Program Acara Televisi.....................................................
10
C. Proses Produksi Televisi ...................................................
15
DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI ...................................
23
A. Sejarah Singkat Global TV ..............................................
23
B. Lokasi Global TV..............................................................
25
C. Visi dan Misi Global TV ..................................................
28
D. Slogan Global TV .............................................................
28
E. Logo Global TV ...............................................................
29
F. Target Audience ................................................................
30
G. Jangkauan Siaran Global TV ...........................................
31
H. Departemen yang terdapat di Global TV ..........................
33
I.
Departemen Produksi .......................................................
39
PELAKSANAAN KKM..........................................................
45
A. Kegiatan KKM .................................................................
45
B. Focus of Interest................................................................
52
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V.
digilib.uns.ac.id
PENUTUP................................................................................
58
A. Kesimpulan .......................................................................
58
B. Saran .................................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Televisi adalah “saluran muda” dari radio karena lahirnya sesudah radio. Pada hakekatnya media televisi merupakan jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yakni berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. Televisi pun juga bisa dikatakan sebagai media yang paling akrab dengan umat manusia. “Kotak ajaib “ ini praktis ada dapat ditemukan disetiap rumah sebagai media audiovisual. Daya jangkaunya mampu menembus ruang-ruang paling pribadi setiap rumah. Dalam.perkembangannya televisi tumbuh menjadi salah satu bentuk media massa yang setiap prosesnya mengandung faktor-faktor audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media massa lainnya. Dapat dikatakan televisi memiliki sifat penyampaian informasi kepada pemirsa serba sekilas, dalam artian apa yang muncul pada pesawat televisi tidak dapat diulang. Untuk itulah setiap sajian acara yang ditampilkan harus dikemas dengan baik agar dapat menarik perhatian pemirsanya. Pertelevisian memiliki dua jenis tayangan yaitu berupa tayangan live dan recording. Tayang live merupakan tayangan yang disiarkan dan di sajikan commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
kepada penonton secara langsung pada waktu yang sama tanpa ada rekayasa atau sesuai dengan aslinya. Sedangkan tayangan recording merupakan tayangan yang sebelum disiarkan dan disajikan kepada penonton telah melalui proses terlebih dahulu. Proses yang dilakukan tentu sangat rumit dan melibatkan sejumlah kerabat kerja sesuai dengan keahliannya. Proses itu bermula dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi Pada akhir semester diploma III, mahasiswa diwajibkan melakukan kuliah kerja media di berbagai instansi yang berkutat dalam bidang penyiaran. Melalui Kuliah Kerja Media ini, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang sudah diterima selama bangku kuliah. Dan agar lebih mengetahui secara nyata dan jelas proses kinerja dalam dunia komunikasi, khususnya di bidang penyiaran. Untuk itulah, penulis memilih GLOBAL TV sebagai tempat untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media ini dengan pertimbangan GLOBAL TV sebagai salah satu stasiun televisi yang memiliki target audience remaja. Isi program acara GLOBAL TV pun sebagian besar berasal dari dunia musik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan segmentasi program acara Global TV yang bekerjasama dengan MTV, Nickelodeon, dan VHS. Acara yang berkonsep di luar studio sangat diminati oleh beberapa pengelola stasiun televisi dalam menarik perhatian pemirsanya. Dengan banyaknya persaingan tersebut, GLOBAL TV pun memiliki acara yang berlangsung di luar studio dan memiliki konsep yang menarik. Setelah penulis melakukan Kuliah Kerja Media selama 2 bulan di GLOBAL TV, penulis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
mengetahui beberapa tahap yang harus dilakukan dalam proses produksi sehingga tayangan itu pun dapat dinikmati oleh pemirsanya. Maka pada laporan Tugas Akhir ini penulis akan menjelaskan tentang “ PROSES PRODUKSI PROGRAM TAMU GOKIL DI GLOBAL TV JAKARTA ”. Tugas Akhir ini akan menyajikan kegiatan apa saja yang penulis lakukan saat Kuliah Kerja Media, tugas-tugas yang diberikan, hal-hal apa saja yang dijumpai dan dilakukan saat bertemu orang baru yang sangat kompeten di dunia penyiaran, khususnya stasiun televisi GLOBAL TV. Semoga semua bentuk informasi ini dapat dipahami dan berguna untuk bahan pembelajaran para pembaca dan penulis pada khususnya.
B. Tujuan Tujuan Kuliah Kerja Media adalah : 1. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi Diploma III komunikasi Terapan dalam memperoleh gelar Ahli Madya di bidang penyiaran. . 2. Penulis dapat mengetahui secara langsung proses produksi di GLOBAL TV dalam hal ini acara Tamu Gokil yang berlangsung di luar studio. 3. Agar penulis mampu menjalin relasi yang baik dengan instansi di mana penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media, dalam hal ini GLOBAL TV, dengan tujuan agar tempat dimana peserta melaksanakan Kuliah Kerja Media memberikan gambaran bekerja nantinya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
4. Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai bidang penyiaran. 5. Diharpkan penulis dapat melatih kemampuan komunikasi dan mental dalam bekerjasama dengan orang lain serta melatih rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Televisi Istilah televisi terdiri dari perkataan “tele” yang berarti jauh dan “visi”(vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsip-prinsip radio. Sedang segi”penglihatannya”diwujudkan dengan prinsipprinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak (moving picture), maupun gambar diam (still picture).¹ Televisi merupakan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar bergerak (moving images). Para pemirsa tidak akan mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada prinsip-prinsip radio yang mentransmisikannya; dan tidak mungkin melihat gambar-gambar yang bergerak
atau
hidup,
jika
tidak
ada
unsur-unsur
film
yang
memvisualisasikannya; jadi paduan audio dan video.² Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang ampuh untuk menyampaikan pesan karena media ini dapat menghadirkan pengalaman yang
¹ Onong Uchjana Effendy.1992.Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju, Halaman 22. ² Ibid, halaman 21
commit5to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
seolah-olah dialami sendiri dengan jangkauan yang luas dalam waktu yang bersamaan. Penyampaian isi pesan seolah-olah berlangsung saat itu pula (live) antara komunikator dan komunikan. Televisi bisa menciptakan suasana akrab dengan suasana rumah dan kegiatan pemirsa sehari-hari. Dari segi pemirsa, sangatlah beragam. Mulai anak-anak sampai orang tua, pejabat tinggi sampai petani / nelayan yang ada di desa bisa menyaksikan acara yang sama melalui tabung ajaib ini. Melalui beberapa stasiun mereka juga bebas
memilih acara yang disukai dan
dibutuhkannya. Begitu pula sebagai media hiburan, televisi dianggap sebagai media yang ringan, murah, santai, dan segala sesuatu yang mungkin bisa menyenangkan. Keuntungan lain, televisi bisa memberikan penekanan terhadap pesanpesan, khususnya kepada para pemirsa. Dengan menggunakan beberapa teknik dan trik kamera, lampu dan editing akan dihasilkan efek dramatisasi dari sebuah tayangan. Misalnya melalui teknik close up, penggunaan grafis / animasi , sudut pengambilan gambar, teknik editing, serta trik-trik yang lain yang menimbulkan kesan tertentu pada sasaran sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Belum lagi kekuatan efek suara yang kini dapat dimanipulasi sedemikian sehingga menguatkan efek dramatisasi yang dibuat dari 5
penggambaran adegan. 3 5
3
Sony Set. 2008. Menjadi Perancang Program Televisi Profesional. Yogyakarta: ANDI, Halaman 30-31.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Kemajuan yang pesat dalam pertelevisian sehingga mencapai taraf yang begitu memuaskan bagi manusia seperti sekarang ini adalah berkat ditemukannya iconoscope (icon berarti gambar, scopein berarti melihat) oleh Dr. Vladimir K. Zworykin pada tahun 1920. Iconoscope merupakan sebuah alat semacam “pistol listrik” untuk melakukan perabaan (scanning) terhadap gambar dari suatu obyek yang diambil lensa kamera, segaris demi segaris sedemikian cepatnya, sehingga bagi orang yang melihatnya bagaikan gambar yang bersinambungan.
4
Proses penyelenggaraan siaran radio dan televisi merupakan proses yang panjang dan rumit, tetapi harus berjalan di atas landasan pola pikir dan tindak yang cepat/dinamis, praktis, tepat, dan berkualitas. Hal ini dikarenakan berkat dukungan teknologi komunikasi / informasi, siaran radio dan televisi dapat berlangsung 24 jam tiap hari. Mengingat siaran radio dan televisi memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat, maka peranan perencanaan (planning, programming) menjadi sangat penting. Setiap mata acara yang dipilih, diproduksi dan disiarkan harus melalui perencanaan yang sempurna, sehingga 5
dapat dikatakan “Radio is planning” dan “Television is Planning”.5 Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tahun
5
4
5
5
Onong Uchjana Effendy. Op.Cit. Halaman 34. J.B. Wahyudi.1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Halaman 1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
1962, bertepatan dengan dilangsungkannya Asian Games di gelanggang olahraga senayan Jakarta. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang. Hari pertama kali menyiarkan Pembukaan Pesta Olahraga Se-asia IV itulah, yakni tanggal 24 Agustus, diperingati setiap tahun sebagai hari Jadi 5
Televisi Republik Indonesia.
6
a) Karakteristik Televisi Sebagai media informasi yang mengalami kemajuan sangat pesat, televisi memiliki karakteristik, diantaranya: 1) Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dapat di dengar ( audio ) dan dilihat ( visual ). Karena sifat audiovisual ini, selain kata-kata televisi juga menampilkan informasi-informasi yang disertai gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa. 2) Berpikir dalam gambar Ada 2 tahap yang dilakukan dalam proses ini, Pertama:
5
6
Onong Uchjana Effendy. Op.Cit. Halaman 54.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
visualisasi, yaitu menterjemahkan kata yang mengandung gagasan yang
menjadi
(picturization),
gambar-gambar. yakni
kegiatan
Kedua:
penggambaran
merangkai
gambar-gambar
individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3) Pengoperasian / cara kerja yang kompleks Dibandingkan dengan media radio, pengoperasian televisi 5
lebih kompleks karena lebih banyak melibatkan orang. 7 b) Fungsi televisi Teori mengenai Lima fungsi Televisi dalam masyarakat: 1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia Fungsi televisi yang sebenarnya adalah mengamati kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. 2. Menghubungkan satu dengan yang lain Televisi menyerupai sebuah mozaik dapat menghubungkan hasil pengawasan satu dengan hasil pengawasan yang lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis.
5
7
Riswandi.2009. Dasar Dasar Penyiaran. Jakarta: Erlangga, Halaman 5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
3. Menyalurkan kebudayaan Televisi sendiri tidak hanya mencari, tetapi juga ikut memperkembangkan
kebudayaan.
Kebudayaan
yang
diperkembangkan oleh televisi merupakan tujuan tanpa pesan khusus didalamnya. 4. Hiburan Sekarang ini hiburan semakin diakui sebagai kebutuhan manusia.Tanpa hiburan manusia tidak dapat hidup wajar. Berkat hiburan manusia menjadi segar untuk kegiatan-kegiatan yang lain. 5. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat Televisi
harus
proaktif
memberi
motivasi
menganjurkan supaya orang mau dibantu secara preventif.
dan 8
B. Program Acara Televisi a. Program Informasi Adalah program yang segala jenis siaran yang ditujukannya untuk
5
8
Ruedi Hoffmann.1999. Dasar Dasar Apresiasi Program Televisi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, Halaman 54.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
memberikan
tambahan
pengetahuan
(informasi)
kepada
khalayak
audien.Daya tariknya adalah informasi dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Program informasi ini dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a) Berita keras (Hard News): adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu: 1) Straight news Berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu kerena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien. 2) Feature Adalah berita ringan namum menarik. Pengertian menarik disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai softnews karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat dan ia menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. 3) Infotainment Adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat, dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment. Infotainment termasuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.
b) Berita Lunak (Soft News) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita lunak ini dibagi dalam beberapa kategori, diantaranya: 1) Current affair Adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Current affair cukup terikat dengan waktu dalam hal penayangannya nemun tidak seketat hard news, batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
2) Magazine Adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. 3) Dokumenter Adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau cara penyajian
dokumenter
sangat
beragam
dalam
hal
teknik
pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik penceritaannya, mulai dari yang sederhana hingga yang tersulit. 4) Talk Show Adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang 5
9
pembawa acara (host).
5
9
Morissan.2008. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana, Halaman 208-212.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b. Program Hiburan Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu,cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam program hiburan adalah: a) Drama Pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama aadalah sinetron (sinema elektronik) dan film. b) Permainan Merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Quiz show, ketangkasan, dan reality show. c) Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Bisa dilakukan di studio maupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
d) Pertunjukan Adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio. Dapat dikatakan program pertunjukan adalah jenis program yang paling banyak diproduksi sendiri oleh stasiun televisi.
5
10
C. Proses Produksi Televisi Sebuah acara yang akan disajikan berpangkal tolak dari suatu gagasan. Untuk memvisualisasikan dan mengaudialisasikan sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh dan harmonis dalam bentuk acara yang memuaskan para pemirsa, maka gagasan tersebut harus dikaji secara seksama. Langkahlangkah untuk mengembangkan gagasan orisinal tadi ke rangkaian audiovisual tersebut dinamakan tata cara produksi .11 5
Tata cara atau proses produksi dalam setiap mata acara yang kita lihat di televisi pastilah sangat rumit dan membutuhkan kekompakan dari setiap kerabat kerja. Setiap kerabat kerja pasti memiliki tanggung jawab sendirisendiri guna menghasilkan sajian yang bernilai dan memiliki makna. Proses produksi itu pun terdiri atas tiga bagian utama, diantaranya:
5
5
10 11
Morissan.Ibid, Halaman 213-220. Onong Uchjana Effendy. Op.Cit. Halaman 66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
1) Praproduksi (perencanaan) Adalah semua kegiatan sampai dengan pelaksanaan liputan (shooting). Yang termasuk kegiatan praproduksi antara lain penuangan ide atau gagasan ke dalam outline, pembuatan format / skenario / treatment, script, storyboard, program meeting, hunting (peninjauan lokasi liputan), production meeting, technical meeting, dan lain-lain. 2) Produksi (peliputan) Adalah seluruh kegiatan liputan baik di studio maupun di luar studio. Proses liputan juga disebut taping. 3) Pascaproduksi (penyuntingan) Adalah semua kegiatan setelah peliputan sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Yang termasuk kegiatan pascaproduksi adalah editing, manipulating (pengisian suara), subtitle, title, ilustrasi, efek, dan lain-lain.
5
12
Komunikator pada stasiun televisi bersifat kolektif, terdiri dari sejumlah kerabat kerja yang antara satu dengan yang lainnya berbeda dalam fungsi dan tugas namun tujuannya satu, yakni memproduksi acara yang
5
5
12
J.B. Wahyudi.1992. Teknologi informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Halaman 75.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
memuaskan para pemirsa. Dalam hubungan ini, produser sebagai pemimpin, koordinator dan penanggung jawab produksi acara siaran memegang peranan 13
yang amat penting . 5
Dalam melaksanakan tatacara atau proses produksi tersebut, produser harus memperhatikan berbagai faktor, diantaranya:faktor pemirsa, faktor waktu, faktor metode penyajian, faktor rapat siaran, faktor biaya, faktor naskah, faktor bakat, faktor kode etik, faktor pensponsoran, dan faktor fasilitas teknis.14 5
5
Sebelum melakukan liputan ( shooting ) di lapangan, kerabat kerja liputan sebaiknya sudah mengetahui apa yang akan diliput, kemana akan meliput, dan bagaimana cara untuk mendapatkan obyek liputan itu. Semua akan menjadi lancar bila ada perencanaan yang baik dan petunjuk pelaksanaan yang lengkap untuk 15
melaksanakan. liputan ini. 5
Untuk itulah dalam penyajian acara di luar studio, yang biasanya dinamakan outside broadcast, ada kegiatan yang harus mendapat perhatian dan harus dilakukan, yaitu survey lokasi luar studio. Survey ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
5
5
5
13 14
15
Onong Uchjana Effendy. 1984. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Alumni, Halaman 67. Ibid, Halaman 73-82 J.B. Wahyudi. Op.Cit. Halaman 93
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
1. Tempat dan Waktu Mengenai tempat harus pasti alamatnya beserta nomor teleponnya, dan juga siapa yang harus dihubungi, sehingga mudah mengatasinya, bila menghadapi suatu masalah. Demikian pula harus pasti mengenai hari, tanggal, dan jam. 2. Penempatan Kamera Peristiwa apa yang akan diudarakan, kegiatan apa yang akan berlangsung, siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu, akan berkaitan dengan penempatan kamera. Penempatan kamera itu dalam penyajian acara dari luart studio amat penting karena bersangkutan dengan jumlah dan jenis kamera yang akan dipergunakan; penempatan kamera yang tidak boleh berhadapan pada suatu arena;peletakan kamera yang harus mengikuti arah sinar matahari;kebebasan dari hal-hal yang menghalangi lensa kamera, seperti pohon, tiang listrik atau telepon, spanduk, orang-orang yang lalu lalang atau yang tiba-tiba serempak berdiri dan lain sebagainya. 3. Audio Faktor audio berhubungan erat dengan jenis mikrofun yang akan dipergunakan, misalnya mikrofun tangan, mikrofun dada, mikrofun meja, mikrofun bergantar, dan sebagainya. Juga berkaitan dengan jumlah mikrofun yang diperlukan, penempatan yang tepat, panjangnya kabel yang dibutuhkan, dan lainlain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
4. Penyinaran Penyinaran atau lighting diperlukan pada pengudaraan acara di luar studio, apabila peristiwa berlangsung di dalam gedung atau rumah. Survey mengenai penyinaran ini diperlukan, kalau-kalau dibutuhkan cahaya tambahan, penempatan lampu-lampu yang tepat, adanya jendela yang memungkinkan masuknya cahaya yang menentang sinar dari lampu-lampu yang dipersiapkan, panjangnya kabel , dan lain sebagainya. 5. Perizinan Dalam rangka survey produksi itu yang tidak kurang pentingnya ialah perizinan agar tidak menjumpai hambatan-hambatan. Perizinan ini antara lain dari kantor polisi mengenai penyiaran, parkir mobil, tanda masuk bagi kerabat kerja, dan lain-lain.16 5
Kerabat kerja yang terlibat untuk satu tujuan yakni memproduksi mata acara yang memuaskan pemirsa terdiri dari: produser pengarah acara, asisten pengarah acara, pengarah teknik, pemadu gambar(switcher), pengarah studio(floor
5
16
Onong Uchjana Effendy.1984. Op.Cit. Halaman 115-117
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
director), pengawas cahaya, pengawas suara, juru video, juru audio, juru suara (soundman), juru cahaya, juru gantar (boom operator), make up, wardrobe, 5
17
property, designer.
Dalam suatu produksi ada semacam ”struktur organisasi” yang masingmasing anggotanya ditunjuk sesuai dengan profesinya dibawah pimpinan seorang director (pengarah acara). Pengarah acara tunduk kepada produser yang memimpin seluruh unsur produksi di lapangan. Produser tunduk pada Executive Produser (penyandang dana) dalam suatu produksi. Namun ketika program berlangsung pimpinan tertinggi ada pada pengarah acara dan dialah yang menjadi otak untuk menerjemahkan apa yang dikehendaki oleh skenario. Dengan demikian seorang pengarah acara harus menguasai sudut pengambilan yang mampu 5
18
menghasilkan gambar-gambar yang memiliki nilai artistik.
Tugas-tugas yang dihadapi oleh pengarah acara memang amat rumit karena ia harus mengetahui potensi dan batas kemampuan unsur-unsur siaran televisi sebelum ia gunakan. Juga ia harus mengetahui potensi dan batas kemampuan kerabat kerja yang ikut serta dalam penggarapan produksi ini. Ia harus mampu membuat kerabat kerja melakukan tugasnya bukan saja dengan dia,
5
5
17 Ibid, 18
halaman 101-102
J. B. Wahyudi. Op.Cit. Halaman 81
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
melainkan juga untuk dia. Sudah tentu pengarah acara tidak lebih pakar dari teknisi-teknisi yang membantunya tetapi ia adalah orang yang menstimulasikan mereka
untuk
bekerja
sebaik-baiknya.
Dan
dia
pulalah
yang
bisa
mengkoordinasikan mereka ke arah kesatuan menyeluruh yang terpadu, yakni 19
produksi acara siaran televisi. 5
Dalam produksi pengarah acara selalu didampingi asisten pengarah acara yang antara lain bertugas mencatat waktu setiap shot, adegan, dan sekuen.jangan sampai melebihi waktu yang sudah ditetapkan dan ditulis dengan jelas dan 20
terperinci dalam naskah kamera. 5
Dalam mengoperasikan semua peralatan ketika acara tengah digarap, maka semua kerabat kerja wajib tunduk kepada pengarah acara sebagai komandan, demikian pula para pemeran atau pelaku. Siaran atau rekaman akan dimulai apabila semua peralatan yang menghasilkan gambar, suara, dan cahaya berfungsi optimal. Biasanya agar pelaksanaan siaran dapat berjalan lancar maka sebelumnya diadakan tahap gladi dengan tujuan saat perekaman acara dilaksanakan tidak mengalami kegagalan.21 5
5
5
5
19 20 21
Onong Uchjana Effendy.1984. Op.Cit. Halaman 84 Ibid, Halaman 109 Ibid, Halaman 103
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Berbagai data yang disampaikan di atas adalah gambaran tahap pelaksanaan produksi mulai dari pra produksi hingga berlangsungnya produksi itu sendiri. Dan setelah proses produksi berjalan lancar, tahap selanjutnya yaitu tahap pasca produksi. Pasca produksi terdiri dari tiga langkah yaitu: Editing offline, editing online, dan mixing. Keterangan dari tiga langkah tahap pasca produksi yaitu: a. Editing offline Yakni setelah script boy / girl membuat logging sesuai timecode, kemudian melalui catatan tersebut sutradara akan membuat editing kasarnya. Setelah itu baru dibuatkan editing script yang terdiri dari naskah editing beserta narasinya. b. Editing online Disinilah editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan timecode dalam naskah editing. c. Mixing Proses terakhir yaitu pencampuran gambar dan suara agar menjadi sinkron.
5
22
5
21 22
Fred Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, Halaman 42-43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI INSTANSI
A. Sejarah Singkat Global TV PT. Global Informasi Bermutu didirikan tanggal 22 Maret 1999 di Jakarta dengan Akta Pendirian No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Setelah selama beberapa waktu melakukan siaran percobaan, akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV resmi siaran sebagai stasiun TV swasta dengan pangsa pasar anak muda. Pada awalnya, Global TV merupakan broadcaster dari program musik MTV (Music Television) selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Mulai 15 Januari 2005 Global TV menambah jangkauan siarannya di 18 kota besar yaitu Makasar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekanabaru, Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura. Tahun 2006, Global TV tampil dengan konsep baru sebagai stasiun TV yang berorientasi kepada keluarga muda untuk segala kalangan. Pembagian jam tayang Global TV menjadi 8 jam program Global TV, 8 jam program MTV dan 8 jam program Nickelodion. Global TV juga menayangkan program-program berita aktual dan terkini. Program F1, A1 Racing, dan SuperBike diantarkan secara langsung ke layar kaca untuk para
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
pecinta olahraga. Berbagai program mingguan menarik mulai dari film box office, sajian musik, fashion, game shows, juga gosip selebriti akan bergantian hadir menghibur. Global TV dimiliki oleh Global Mediacom ( Tbk ) secara tidak langsung melalui PT. Media Nusantara Citra (MNC) sebanyak 99,9 % sahamnya dan dimiliki pula oleh PT. Infokom Elektrindo sebanyak 0.1 %. Acara Grand Launching hadirnya Global TV di kancah pertelevisian Indonesia disiarkan Live dari Balai Sarbini Jakarta pada tanggal 26 Januari 2005 pukul 20.30-23.00. Acara tersebut diberi nama ” Sejuta Satu Malam” dan ditayangkan secara serempak di tiga stasiun televisi RCTI, TPI dan Global TV. Di tahun 2007, Global TV akan memperluas jangkauan siarannya hingga 29 kota. Sampai saat ini penambahan trasnsminisi telah dilakukan di kota Madiun, Kediri dan Malang. Khusus untuk Denpasar, telah dilakukan penambahan kekuatan trasnsmisi. Global TV merupakan sebuah stasiun televisi dibawah naungan Media Nusantara Citra (MNC) yang saham terbesanya dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo. Hingga saat ini Global TV memiliki harapan besar yaitu dapat menjadi a one stop television yaitu TV swasta yang hadir dengan berjuta hiburan dan informasi atau milions of entertainment. Adapun program-program Global TV dapat dikategorikan menjadi beberapa genre, yakni : sinetron, musik klip, reality show, variety
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
show, TV Magazine, teen animation, infotainment, newstainment, news, feature, sport, quiz/games, komedi, film, dan lain-lain. Dalam
menyediakan
program
acara,
Global
TV
selain
memproduksi sendiri programnya, juga membeli program dari production house. Untuk program yang diproduksi sendiri oleh Global TV, dibagi menajdi dua divisi yaitu in house production dan news. Kegiatan operasional Global TV mengacu kepada standart yang tinggi dalam hubungannya dengan pemerintah, pemirsa, pemasang iklan dan agency, suplier, pemegang saham, karyawan dan pihak lain yang terkait dengan industri siaran televisi. Objektivitas Global TV yaitu menjadikan Global TV sebagai sumber inspirasi, trendsetter dan prefensi utama bagi generasi muda Indonesia dalam menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif serta cost effective media bagi pemasang iklan yang berdampak pada peningkatan shareholder value.
B. Lokasi Global TV Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluiruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan dalam tempat dan lokasi yang berbeda, yaitu : 1. Gedung Arobimo Sentral (Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2, Kav. Jakarta 12950 ) Phone : 021- 5292 1115
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Fax
: 021- 5292 1771 Pada Gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai
lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini diantaranya lantai 6, 8, 12, dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Lantai 6 Pada lantai ini sering disebut CorSec. Biasanya untuk bagian yang menangani masalah tiket untuk acara atau event yang diselenhggarakan Global TV sekaligus sebagai koperasi untuk menjual merchandise Global TV.
b. Lantai 8 Lantai ini digunakan untuk Departemen Produksi, dimana terdapat dalam dua manajer produksi yang berbeda, yang berisikan produser, asisten produser, tim kreatif, talent artis, wardrobe, manajer produksi, dan eksekutuf produksi. Ruang IT Broadcast serta ruang untuk Department Post Produksi, editing, audio post, dan graphies.
c. Lantai 12 Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human Resource Department), General Service, dan Research and Development.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
d. Lantai P1 Lantai ini digunakan untuk divisi Promo, Sales, Acconting, Corporate Secretary, Budgeting, Programming, dan ruang para direktur. 2. Komplek RCTI (Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta) Phone : 021 – 5360601 Fax
: 021 – 5360602 Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk
semua program acara yang dibuat Global TV, serta tempat para karyawan khusus on air dan karyawan technical berada.
3. Studio PSI (Jl.Raya Perdatam No. 17 – 19 Pengadegan, Pancoran, Jakarta) Studio yang berada dekat dengan lingkungan penduduk ini terbagi menjadi dua bagian. Studio pertama disebut studio A, biasanya digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala besar. Sedangkan pada studio B, ukurannya lebih kecil dari studio A, namun studio B sering digunakan program acara Global TV.
4. Studio AD (Jl. TB. Simatupang No. 3) Studio ini memiliki fungsi yaitu sebagai tempat shooting studio, tempat penyimpanan peralatan dan wardrobe, serta dipakai juga untuk standby crew.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
C. Visi dan Misi Global TV 1) Visi Global TV Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi dan hiburan bagi anak-anak, anak muda dan keluarga muda serta pemirsa berjiwa muda (young at heart) yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terekfektif bagi agencies dan pemasang iklan. 2) Misi Global TV Sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan target segmen utama pemirsa.
D. Slogan Global TV Sebelumnya Global TV mempunyai slogan ”Global Tv SERU”, dengan slogan ini Global TV ingin menyatakan bahwa Global TV siap menghadirkan berjuta hiburan dan informasi (millions of entertainment) yang seru dan menarik bagi audiensnya. Pada akhir tahun 2008, Global TV memunculkan slogan baru yaitu Global TV - untuk keluarga Indonesia. Slogan ini di resmikan bertepatan dengan ulang tahun Global TV yang ke enam pada tanggal 29 Oktober 2008 di Olympic Pool senayan Jakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
E. Logo Global TV LOGO GLOBAL TV
Logo Lama Global TV
Logo Baru Global TV
Logo Terbaru Global TV Sumber : www.globaltv.co.id Logo baru dari Global TV menggambarkan wajah baru penyiaran televisi yang modern, dinamis, memiliki semangat dan jiwa muda pemirsa Global TV. Logo salah satu TV swasta yang berada di bawah MNC ini mengalami perubahan. Logo lama Global TV yang berwarna-warni dan terkesan “rame” sekarang lebih minimalis dengan warna dasar biru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Logo baru Global TV terdiri dari dua bagian, yaitu : 1. Kata “Global TV” yang merupakan simbolisasi dari modernitas, fleksibilitas, keramahan dan sikap bersahabat. 2. Huruf “G” mencerminkan semangat Global TV yang baru. Huruf G ini juga dibuat agar mudah diingat oleh pemirsa, dengan tiga segmen, yaitu : anak-anak, remaja, dan keluarga muda, dan menjadi inspirasi masa depan Global TV.
F. Target Audience Target Audience Global TV berjumlah lebih dari 110 juta Pemirsa, yang terdiri dari penggolongan audiens dibawah ini: (1) 15-34 tahun, ABC, M/F (2) 5-14 tahun (tambahan), ABCDE, M/F (3) Pemirsa berjiwa muda / Young at Heart Keterangan: A : Kaya sekali, merupakan golongan dari para pengusaha besar, tuan tanah dan bangsawan. B : Cukup kaya, merupakan golongan yang banyak terdapat dalam masyarakat yang terdiri dari para pedagang. C: Masyarakat menengah, tergolong yang biasa saja, namun sedikit menengah keatas dan banyak didalam masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
D : Golongan miskin, memempatkan golongan terbanyak dalam mastarakat, mereka kebanyakan rakyat biasa.
G. Jangkauan Siaran Global TV Hingga awal januari 2008, Global TV memiliki 18 transmisi di berbagai daerah, antara lain dijelaskan dalam tabel berikut :
STASIUN RELAY TRANSMISI GLOBAL TV No
Stasiun Relay
Kanal
Jangkauan DKI Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Depok.
1
Jakarta
51 UHF
Bogor,
Karawang,
Serang,
Pandeglang,
Cilegon dan Cikampek. Bandung, 2
Bandung
Cimahi,
Serang,
Padalarang,
46 UHF Banjaran dan Cianjur. Medan, Langkat, Binjai, Tebing Tinggi,
3
Medan
31 UHF Pangkalan Brandan dan Besitang. Semarang, Ungaran, Purwodadi, Demak,
4
Semarang
37 UHF
Kudus,
Jepara,
Pati,
Rembang,
dan
Temanggung. Surabaya, 5
Surabaya
50 UHF
Bangkalan,
Gresik,
Sidoarjo,
Sampang,
Pasuruan,
Probolinggo,
dan
Jombang. 6
Yogyakarta
36 UHF
Yogyakarta,
commit to user
Solo,
Sleman,
Sukoharjo,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Karanganyar, Klaten, dan Bantul. Kodya Makasar, Bonto – Bonto, Malino, 7
Makassar
43 UHF Takalar, dan Gowa. Pekanbaru, Bangkinang, Balapungul, dan
8
Pekanbaru
36 UHF Sungai Ampit.
9
Jambi
36 UHF
Kodya Jambi Kodya Palembang, Kayu Agung, Tanjung
10
Palembang
36 UHF
Lubuk, Prabumulih, Lubuk Linggau, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Batu Raja. Bali, Denpasar, Tabanan, Bangli, Gianyar,
11
Bali
47 UHF
Nusa
Penida,
Klungkung,
Negara,
Banyuangi, dan Lombok Barat. 12
Manado
28 UHF
13
Pontianak
33 UHF
Kodya Manado. Pontianak, Mempawah sungai Raya, Teluk Padai, dan Pahauman. Banjarmasin,
14
Banjarmasin
Maartapura,
Banjarbatu,
28 UHF Marahaban, dan Pleihari. Samarinda,
15
Samarinda
Tenggarong,
Anggana
dan
41 UHF Murabadak. Padang Pariaman, Tabing, Teluk Banyur, dan
16
Padang
37 UHF Indarung. Kodya Bandar Lampung, Kecamatan Natar,
Bandar 38 UHF
17 Lampung
Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Kibang, Kecamatan Sekampung, Kecamatan Batanghari,
Kecamatan
Metro,
dan
Kecamatan Rejo. Kodya Jayapura. 18
Jayapura
36 UHF
Sumber : Departement HRD Global TV
H. Departement-Departemen yang Terdapat di Global TV Struktur organisasi sebuah perusahaan TV memiliki departemendepartemen yang membantu jalannya produksi stasiun televisi tersebut. Begitu pun Global TV ada departemen-departemen yang akan mempengaruhi Global TV dalam membangun dan mengembangkan stasiun GTV menjadi Stasiun Televisi Indonesia yang mempunyai kualitas baik di mata pemirsa di seluruh Indonesia. Stasiun televisi Global TV mempunyai beberapa departemen dan beberapa bagian divisi yang masing-masing telah mempunyai tugas dan peran masing-masing untuk menjalankan tugasnya. Setiap tim harus bisa bekerjasama dengan baik, karena setiap departemen diharapkan dapat memberikan sesuuatu yang terbaik untuk kesuksesan Global TV Indonesia. Adapun departemen-departemen yang terdapat di Global TV, sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
1. Research & Development, untuk merancang Business development serta merancang brand (segmentasi) dan image a. Market Survey, audience profile : 1) Social Economic Status (Economic Class) 2) Sex (ini cukup penting dilihat dari kacamata pemasang iklan) 3) Age (ini juga penting dari kacamata pemasang iklan) 4) Education (paling belakang karena kadang meski berpendidikan tinggi tetapi Social-Economy Status (SES) tinggi dan kurang dipandang penting oleh pemasang iklan). b. Market Survey, kecendrungan perilaku audience (audience tendency) terhadap program-rogram TV c. Major Audience Mapping, tiap-tiap jam bisa memiliki audience profile tertentu yang menonjol. Menentukan Station Identity. d. Memberi rekomendasi dalam merancang programming untuk tiap-tiap jam yang berbeda berdasarkan hari, seperti, hari kerja, Sabtu dan Minggu. e. Memberi rekomendasi untuk pembentukkan
perilaku
penonton
(audience tendency). f. Mendukung departemen lain, misalnya promotion Departement, bagaimana merancang promotion strategy untuk membentuk brend image atau awareness di benak audience.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
2. Programming, merancang programming strategy a. Menciptakan program yang bisa memiliki multiplier effect, seperti reality program. b. Bekerja sama dengan Production Departement untuk merancang program. c. Menentukan dan merencanakan program yang harus dibeli dari pihak luar. d. Membangun kerjasama atau networking dengan pihak luar dalam hal programming. e. Merancang budget untuk membeli dan memproduksi program f. Bersama dengan R&D mengevaluasi programming setiap bulan sekali atau setiap periode waktu yang ditentukan. g. Mengantisipasi setiap peruban situasi rating dari setiap stasiun TV yang ada. h. Bekerjasama
dengan
Promotion
Departement
dan
Marketing
Departement untuk program yang akan datang. 3. Promotion, untuk memperoleh rating juga untuk membangun brand image dan awareness a. Merancang off-air event b. Memikat target audience yang sudah ditentukan c. Membangun brand image dan awareness
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
d. Mempertahankan brand awareness dengan melakukan kegiatan sosial, misalnya sebagai fasilator untuk bantuan kemanusian pada saat terjadi bencana. e. Merancang promotion tools, seperti souvenir, sticker, T-shirt, topi, pen, paying dan lain-lain. f. Bekerjasama dengan programming Departement merancang on-air promotion. g. Program Promotion, mengingatkan atau menginformasikan tentang program yang sudah ada atau yang akan ditayangkan. Perancangan promosi atau target audience tertentu, misalnya berdasarkan usia atau audience dari masyarakat tertentu. h. Merancang promosi melalui semua media yang ada yaitu cetak dan elektronik. i. Bekerja sama dengan Marketing Departement membangun hubungan (relationship) dengan memasang iklan melalui agency atau langsung ke pengiklan (advertiser). j. Melakukan pekerjaan Public Relations (jadi PR di bawah Promotion Departement). k. Merancang strategi Public Relations. i. Mengumpulkan dan mengola informasi atau profil perusahaan serta menerapkannya seperti :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
1) Vision 2) Mision ”Short and long term bisiness development and plans” 3) Membuat company profiles dalam berbagai format 4) Melakukan Publikasi m. Reguler : Membuat dan mengelola company website n. Mengelola newsletter, in-housemagazine o. Irreguler : menulis artikel atau press release p. Mendorong pihak lain atau penulis lain untuk menulis artikel atau membuat exposure tertentu yang bisa ikut mendorong business development q. Company analysis atau SWOT analysis r. Menjadi juru bicara untuk media dan pihak lain (media relations and spokes person) 4. Marketing, membuat strategi untuk mendapatkan revenue secara maksimal meskipun prolehan rating-nya rendah. a.
Merancang Comprensive Brochure yang berisi mengenai company profile dan programming strategy hingga beberapa tahun kedepan juga ada gambaran mengenai audience profile dan perolehan rating projection-nya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
b.
Merancang paket iklan berdasarkan 1) Social Economic Status 2) Age 3) Sex 4) Education Gabungan dari beberapa atau semua audience profile category di atas.
c.
Merancang paket iklan berdasarkan waktu tayang
d.
Merancang paket iklan berdasarkan programming type
e.
Merancang marketing starategi untuk mendapatkan pemasang iklan pada program-program yang memiliki rating rendah.
f.
Menentukan pemasang iklan potensial dan mempersuasi untuk beriklan
g.
Membangun relationship dengan pemasang iklan : agency dan advertiser Semua pekerjaan diatas tidak ada artinya jika tanpa managemen atau administrative support, seperti Traffic Section untuk mengelola penayangan iklan. Semua pekerjaan tersebut harus ada sistem untuk mengevaluasi dan mempertahankannya. Sebuah stasiun TV dengan programming yang baik saja belum cukup tanpa didukung oleh technical support yang baik pula. Tidak mungkin sebuah program yang baik akan ditonton jika terus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
menurus ada gangguan dalam siarannya, baik itu gambar atau suaranya. Begitu juga ketepatan waktu dalam setiap tayangan, pergantian dari satu program ke program lain. Jeda lebih dari dua titik
dan akan terasa amat lama dimata penonton yang bisa
berakibat pindahannya penonton yang bisa berakibat pindahnya penonton ke channel lainnya.
I. Departemen Produksi Pengertian Produksi : Sebuah wadah yang bertanggung jawab mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai materi siap ditayangkan termasuk kemungkinan yang terjadi terhadap program acara tersebut. a) Fungsi Departemen Produksi dalam Penayangan Secara fungsional dapat dejelaskan sebagai berikut : 1. Executive Producer (EP) Lini teratas dibagian fungsional yang bertanggung jawab penuh terhadap program-program di bawahnya. Seorang EP harus mampu memimpin dan mengelola program maupun tim yang ada di bawahnya, bahkan harus terjun langsung pada saat kondisi darurat di mana Produser pelaksana program berhalangan saat shooting berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
2. Producer Produser merupakan bagian fungsional yang langsung di bawah EP dan berkewajiban dalam program mulai dari Pra production, Production, Post Production sampai materi siap ditayangkan. 3. Production Asistant Apabila
produser
sibuk
dan
tidak
memungkinkan
mempersiapkan sendiri administrasi program maka Production Assistant akan membantu proses tersebut. 4. Scriptwriter Terkait dari awal proses mulai dari pembuatan proposal program jika distujui, dijadikan naskah (script) dilanjutkan dengan pembuatan rundown sebagai acuan shooting. Rundown terdiri dari segmen-segmen, durasi. Commercial break, scriptwritter juga menyiapkan cue card yang merupakan panduan potongan atau outline segmen. 5. Administration / Budget Officer / Unit Manager Bersama dengan produser mangestimasi budget untuk keperluan semua lini. Apabila disetujui unit manager bersama producer manage uang atau outline segmen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
a. Surat Perjalanan (SPJ) Berhubungan dengan hunting location, meeting dan segala yang berhubungan dengan pra produksi. b. Kasbon Berkaitan dengan pembayaran uang muka, snack, properties, solar untuk ganset dan lain-lain yang dikeluarkan oleh tim. c. Request For Payment Pembayaran honor talent yang dibuat sesuai dengan request 6. Sutradara (Pengarah Acara) Bertugas menginterprestasikan naskah seorang produser, menjadi suatu bentuk dan susunan gambar maupun susunan suara dan menghasilkan story board juga menjadi eksekutor di lapangan. 7. Floor Director Bertindak sebagai tangan kanan sutradara (pengarah acara) yang menyampaikan apa yang diinginkan sutradara kepada kerabatkerabat kerja yang bertugas dan artis pendukung dalam bentuk tandatanda saat akan dimulai dan berakhirnya produksi suatu acara. 8. Lighting Director Bertanggung jawab terhadap keberhasilan penataan cahaya distudio baik secara artistic maupun yang mampu menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
9. Audioman (penata suara) Seorang penata suara akan mengatur pertimbangan suara yang datang dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikropon dan sebagainya. 10. Switcher Switcher akan bertanggung jawab terhadap pergantian gambar baik atas permintaan sutradara atau sesuai dengan shooting script yang telah disusun sebelumnya, 11. Cameramen Seorang kameramen merupakan tangan kanan seorang pengarah acara karena itu harus mempunyai hubungan batin yang kuat diantara
mereka
agar
memudahkan,
mencernakan
dan
menginterprestasikan rasa seni yang dimiliki seorang pengarah acara.
b) Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada pada Global TV yaitu : 1.
Studio Live dan Taping
2.
Studio News
3.
MCR (Master Room Control)
4.
Studio Editing
5.
Alat-alat shooting seperti kamera dan lain-lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
c) Struktur Organisasi Global TV Struktur Organisasi di Global TV terdiri dari beberapa kepala departemen (department head) yang memiliki wewenang serta tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pada posisi paling atas ditempati oleh seorang Presiden Direktur (President Director), lalu di bawahnya ada Badan Penelitian dan Pengembangan (Corporate Research and Development), kemudian Sekretaris Ekskutif (Executive Secretary), dan seterusnya sampai ke bawah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah bagan dari struktur organisasi yang ada di Global TV.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
STRUKTUR ORGANISASI GLOBAL TV
Sumber : Departement HRD Global TV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PELAKSANAAN KKM
A. Kegiatan KKM Kegiatan Kuliah Kerja Media yang penulis lakukan selama 2 bulan di Global TV Jakarta sangatlah memberi kontribusi yang besar untuk penulis karena penulis terlibat langsung dan secara nyata mengikuti setiap alur kegiatan produksi Tamu Gokil di Global TV Jakarta. Mendapat kesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Media di Tamu Gokil adalah pengalaman baru dan tantangan bagi penulis karena program ini berlangsung di luar studio yang tentu saja kegiatan produksi yang dilakukan di luar studio memerlukan persiapan yang matang, koordinasi tim yang profesional saat bekerja dan kesiapan dengan berbagai kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Selama magang, hari kerja penulis mengikuti hari kerja karyawan Global, yaitu hari Senin sampai Jumat. Untuk jam kerja penulis tidak tentu. Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti Kuliah Kerja Media di Global TV Jakarta.
commit45to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
1.
Kegiatan Minggu Pertama ( 1 Februari 2011 s/d 4 Februari 2011 ) Di minggu pertama ini, penulis mendapat pengarahan dari pembimbing tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kinerja proses produksi. Penulis diberitahu siapa saja kerabat kerja yang bergabung dalam Program Tamu Gokil dan kerabat kerja dari program acara lain. Untuk Kuliah Kerja Media ini, penulis diberi kesempatan untuk bergabung di Production Assistant program Tamu Gokil yang tayang setiap hari Sabtu pukul 10.00 – 10.30 WIB. Di minggu ini penulis mempelajari proses editing dan mixing. Karena di minggu ini tidak ada proses editing untuk Tamu Gokil tidak lantas penulis hanya diam tetapi penulis ikut serta mempelajari dan mengamati proses editing program lain , yaitu Kabaret Show. Penulis mengamati cara memilih dan memotong gambar hingga akhirnya gambar itu di preview oleh produser dan dinikmati pemirsanya. Di minggu ini pula , walaupun belum ada proses produksi acara Tamu Gokil, penulis pun diberi kesempatan untuk membantu program lain untuk simulasi kuis baru yaitu Main Kata. Kegiatan yang berlangsung di dalam studio ini mengarahkan banyak kerabat kerja. Dari sini penulis sedikit bisa mengambil ilmu tentang proses produksi di dalam studio.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
2. Kegiatan Minggu Kedua ( 7 Februari 2011 s/d 11 Februari 2011 ) Di minggu kedua ini masih berkutat dengan editing. Mengamati dan mempelajari setiap gerakan tangan yang editor mainkan di atas keyboard. Selain mengamati dan mempelajari proses editing, penulis mendapat tugas untuk mencari rumah – rumah yang unik dan tempat – tempat menarik lewat media internet atau biasa kita sebut browsing untuk program Tamu Gokil. Setelah melakukan browsing, penulis pun menelpon klien untuk pengaturan jadwal guna melakukan survey lokasi. Pengaturan jadwal tersebut diantaranya mengenai hari, jam, dan waktu untuk bisa survey rumah atu tempat menarik yang masuk dalam kriteria Tamu Gokil. Di minggu kedua ini, penulis diberi kesempatan untuk terlibat dalam produksi Kabaret Show yang berlangsung di dalam studio. Penulis membantu
tim
kreatif
untuk
persiapan
produksi,
diantaranya
memperbanyak script, menyiapkan DV CAM. Dan Saat eksekusi berlangsung, penulis mencatat timecode dan mengamati penggunaan VTR di ruang control di studio.
3.
Kegiatan Minggu Ketiga ( 14 Februari 2011 – 18 Februari 2011 ) Seperti minggu sebelumnya, penulis masih disibukkan dengan kegiatan browsing rumah – rumah unik dan tempat-tempat menarik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
Telepon dengan klien juga masih dilakukan di minggu ini. Browsing lokasi ini difokuskan di sekitar kota Jakarta. Setelah berkomunikasi dengan klien, penulis diberi kesempatan untuk melakukan survey lokasi. Saat survey, penulis mendapat tugas untuk memfoto detail dari rumah itu dan memfoto setiap sudut yang ada di rumah itu. Dengan kegiatan survey ini, penulis mendapat ilmu mengenai car berkomunikasi dengan klien, hal – hal apa saja yang harus ditanyakan tentang hal – hal yang nantinya menunjang proses produksi, mengetahui konsep rumah tersebut dan hal menarik apa yang ada di rumah itu. Kegiatan survey yang dilakukan ini bertujuan untuk bahan pertimbangan layak atau tidaknya rumah itu tayang untuk masuk di acara Tamu Gokil.
4. Kegiatan Minggu Keempat (21 Februari 2011 s/d 25 Februari 2011) Kegiatan yang dilakukan di minggu ke empat sama dengan minggu ketiga. Minggu ini disibukkan dengan kegiatan menghibungi klien dan survey lokasi. Dari kegiatan ini, penulis mencari informasi dari lokasi yang dikunjungi. Penulis mendapat tugas untuk mengabadikan setiap sudut dari lokasi yang disurvey tersebut agar nantinya data – data tersebut dapat diolah dan menjadi bahan pertimbangan layak atau tidaknya untuk tayang di program Tamu Gokil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
5. Kegiatan Minggu Kelima ( 28 Februari 2011 s/d 4 Maret 2011 ) Di minggu ke enam ini kegiatan yang dilakukan adalah produksi Tamu Gokil di luar studio. Ini adalah kali pertama penulis mengikuti kegiatan produksi Tamu Gokil dan menjadi pengalaman baru tentunya. Saat produksi berlangsung, penulis bertugas mencatat timecode dan menulis insert – insert yang diambil oleh kameramen. Selain menjalankan tugas tersebut, penulis membantu tim wardrobe untuk menyiapkan perlengkapan talent. Dari berbagai hal yang dilakukan, penulis dapat mengambil ilmu tentang proses produksi, persiapan di lokasi, dan membereskan segala sesuatu setelah produksi ini selesai.
6. Kegiatan Minggu Keenam ( 7 Maret 2011 s/d 11 Maret 2011 ) Setelah minggu kemarin melakukan kegiatan produksi, di minggu ini penulis menlanjutkan kegiatan di tahap pasca produksi yaitu tahap editing. Di minggu ini penulis mendapat tugas untuk mempelajari proses editing. Sebelum dilakukan editing, penulis menarik kaset di MCR. File – file tersebut disalurkan ke komputer editing Tamu Gokil lewat MCR, dan akhirnya file – file tersebut siap di edit oleh editor. Saat editing berlangsung, penulis membantu editor untuk mencarikan backsound dan video – video yang mendukung tayangan Tamu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Gokil. File-file yang diminta oleh editor, penulis transfer lewat software yang disebut filezilla. Di komputer tersebut , penulis mentransfer file dan akhirnya file itu bisa masuk di komputer editing Tamu Gokil dan siap dieksekusi.
7. Kegiatan Minggu Ketujuh ( 14 Maret 2011 s/d 18 Maret 2011 ) Di minggu ketujuh ini, tim tamu gokil disibukkan dengan kegiatan produksi di luar kota yaitu di Bandung. Penulis tidak diikutsertakan saat produksi tersebut jadi penulis diberi tugas untuk melakukan persiapan produksi mulai dari cek breakdown, rundown, dan memperbanyak script. Selain membantu untuk persiapan produksi Tamu Gokil, penulis mendapat kesempatan untuk membantu program lain, yaitu Bonar Sang Pendongeng. Program ini berlangsung di luar studio dan ada 2 sesi, yaitu di sesi pertama produksi untuk host dan sesi kedua produksi untuk adegan. H-1 produksi, penulis bertugas crewcall memberi info tentang lokasi produksi dan pemberangkatan tim produksi. Saat produksi, penulis mendapat tugas untuk mencatat time code yang mana dalam produksi ini menggunakan 3 kamera.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
8. Kegiatan Minggu Kedelapan ( 21 Maret 2011 s/d 25 Maret 2011 ) Minggu kedelapan ini disibukkan dengan kegiatan editing Tamu Gokil yang produksinya berlangsung di Bandung. Seperti biasa mendapat tugas mencarikan backsound dan gambar untuk mendukung tampilan program Tamu Gokil. File-file yang diminta, penulis transfer melalui komputer yang ada software filezilla hingga akhirnya bisa diterima di komputer editing Tamu Gokil. Selain mendapat tugas pada tahap editing, penulis mendapat tugas untuk survey lokasi. Dalam survey ini penulis mencari informasi dan mengabadikan lokasi tersebut agar bisa dikaji ulang layak tidaknya untuk tampil di program Tamu Gokil.
9. Kegiatan Minggu Kesembilan ( 28 Maret 2011 s/d 01 April 2011 ) Ini adalah minggu terakhir penulis melakukan Kuliah Kerja Media di GlobalTV. Proses produksi dan pasca produksi dilakukan minggu ini. Sebelum produksi berlangsung, penulis mendapat tugas untuk crewcall kepada semua tim mengenai tempat produksi dan pemberangkatan ke lokasi. Saat produksi, penulis bertugas untuk mencatat timecode dan membantu persiapan sebelum produksi berlangsung di lokasi dan beberes setelah produksi ini selesai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Saat editing berlangsung, penulis mendapat tugas membantu editor mencarikan backsound yang tepat dan video-video yang menunjang tampilan program Tamu Gokil yang akan dinikmati oleh pemirsanya.
B. Focus of Interest 1.
Deskripsi Tamu Gokil Tamu Gokil adalah program variety show yang ditayangkan di Global TV setiap hari Sabtu pukul 10.00-10.30 WIB. Acara yang bernuansa travelling ini adalah program acara yang informatif, edukatif, dan menghibur. Dipandu oleh dua orang host yaitu Irfan Hakim dan Maya Wulan, yang setiap episodenya selalu memberikan banyolan segar dan kekonyolan khas mereka berdua yang tentunya selalu mengocok perut pemirsa setia Tamu Gokil dimanapun berada. Disetiap episodenya dan yang menjadi ciri khas dari Tamu Gokil adalah Irfan Hakim dan Maya Wulan selalu menggunakan vespa span berwarna biru muda untuk berkeliling melihat-lihat rumah yang unik, mewah, dan menarik. Namun seiring berjalannya waktu, tidak hanya rumah unik saja yang dikunjungi tetapi meluas ke tempat-tempat wisata atau wahana bermain yang sangat cocok untuk dikunjungi mengisi waktu luang. Tamu Gokil ini akan mengulik keindahan rumah, mulai dari interior hingga eksterior yang melengkapi. Bisa dikatakan acara ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
mencari sesuatu yang spesial sehingga bisa membuat rasa kagum dan ketertarikan melihat acara ini dan tidak berpindah ke channel lain. Di setiap segmen akan ada informasi yang didapat oleh pemirsa. Sebagai contoh saat produksi di rumah Ki Kusumo di kawasan Perumahan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Zona yang dibahas bermula dari halaman rumah, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kolam renang, dan ruangan menarik yaitu mini bioskop. Selain ruangan tersebut, yang membuat unik dari rumah ini yaitu rumah ini berkonsep gold karena interiornya berlapis emas dan memancarkan keanggunan bagi setiap mata yang melihatnya. Tayangan berdurasi selama 30 menit ini selalu menghadirkan nuansa baru di setiap episodenya. Akan ada informasi yang menarik mengenai rumah dan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi karena tentunya setiap tempat memiliki konsep yang berbeda. Selain menghibur, tayangan ini pun akan memberikan inspirasi dan referensi bagi pemirsa yang tertarik untuk mencoba atau pun mengikuti berbagai konsep rumah yang unik, mewah dan menarik setelah melihat tayangan ini.
2.
Proses Produksi Tamu Gokil Proses produksi program Tamu Gokil berlangsung seperti kebanyakan program acara lain, yaitu berawal dari pra produksi, berlangsungnya produksi, dan pasca produksi. Sebagaimana kita ketahui ketiga tahap tersebut adalah bagian dari pelaksanaan produksi yang sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
dengan panduan-panduan proses produksi yang terdapat pada buku-buku referensi mengenai proses produksi televisi. Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan
penulis
selama
melakukan Kuliah Kerja Media di Global TV, proses ini bermula dari tim kretif
mencari rumah-rumah unik dan tempat-tempat menarik melalui
media internet. Dari sumber tersebut nomor telepon bersangkutan dihubungi dan tim kreatif pun akan mencoba untuk bertemu guna survey lokasi di rumah-rumah atau tempat menarik yang dicari lewat internet tadi yang sekiranya masuk dalam kriteria Tamu Gokil. Setelah menelpon klien bersangkutan dan sepakat untuk bertemu, tim pun melakukan survey lokasi. Tim itu terdiri dari creativ dan dibantu oleh PA. Sesampainya di lokasi tim pun melakukan survey. Hal yang dilakukan yaitu, mencari data – data dari klien, mengabadikan setiap sudut di lokasi tersebut, bertanya tentang perizinan, tanda masuk lokasi, parkir kendaraan, dan waktu kapan proses produksi bisa dilaksanakan. Setelah melakukan survey lokasi, foto – foto dan data yang didapat dari survey tersebut diserahkan ke produser dan untuk menimbang – nimbang layak atau tidaknya tempat itu tayang di Tamu gokil, maka diadakan meeting. Meeting tersebut terdiri
dari : produser, asisten
produser, tim creativ, dan PA (Production Assistant). Dari meeting tersebut akan diketahui jadi atau tidaknya lokasi tersebut diproduksi dan tayang di Tamu Gokil. Bila ya, creativ akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
langsung membuat breakdown dan rundown. Saat survey, creativ mengetahui tentang lokasi tersebut yang menjadi keistimewaan dari tempat itu, maka gimick host seputar tempat – tempat yang unik di lokasi tersebut. Semisal saat shooting di Telaga Arwana Cibubur. Hal yang menarik di situ adalah tempat penangkaran ikan arwana maka di tempat penangkaran tersebut host akan chit chat dan gimick disitu. Setelah breakdown dan rundown jadi, dari situ akan diketahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan. Tugas –tugas seperti inilah yang dikerjakan oleh PA. PA akan mengkoordinasikan segala sesuatu yang berhubungan tentang kegiatan produksi ini. PA akan berkomunikasi dengan bagian property, wardrobe, make up, audio, lighting, dan sebagainya. Hal ini sangat vital karena untuk kelancaran produksi nantinya. Setelah pra produksi matang, maka tiba saatnya untuk melakukan eksekusi produksi. H-1 produksi akan dilakukan crewcall kepada semua kerabat kerja yang terlibat. Agar tidak terjadi keterlambatan waktu, kerabat kerja produksi ini berkumpul atau standby di studio AD dan dari sana berangkat ke lokasi bersama menggunakan kendaraan Global TV. Pengecualian untuk produser, asisten produser, creativ, dan PA berangkat dari kantor Global TV di Ariobimo Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk pengecekan berbagai sarana dan prasarana produksi dilakukan oleh PA. Biasanya PA pun akan berbagi tugas, jadi ada tim dari PA yang mengecek ke studio AD agar tidak terjadi kekurangan saat produksi berlangsung nantinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Setelah semua tiba di lokasi, tim mempersiapkan segala peralatan. Produksi ini berlangsung di luar studio, jadi harus sudah siap dengan berbagai kondisi yang ada. Semisal di lokasi itu terlalu gelap maka bagian lighting akan bergerak dengan cepat untuk membantu dalam hal pencahayaan. Saat produksi berlangsung, dalam program Tamu Gokil, tim creativ yang mendirect host dan untuk pengambilan gambar oleh kameramen yang mendirect adalah produser. Perlu kesigapan dan kecepatan tim karena Tamu Gokil adalah sebuah program yang menampilkan berbagai sisi menarik dari setiap lokasi yang dikunjungi, jadi saat produksi berlangsung, lokasi pengambilan gambar dan gerak host yang “menguliti” tempat tersebut akan berpindah-pindah sesuai dengan breakdown yang sudah dibuat oleh tim creativ. Setelah selesai produksi, hasil TC ( Timecode ) dari ketiga kamera diserahkan ke PA dan kemudian diserahkan ke editor. TC ini berguna untuk membantu editor dalam memilih gambar mana yang akan ditayangkan untuk pemirsa. Sebelumnya MINI DV atau card dari kamera di tarik (di capture) di ruang MCR dan akhirnya ditransfer ke komputer editing Tamu Gokil. Proses pengeditan pun dilakukan oleh editor. Setelah selesai dilakukan preview oleh produser. Dari preview ini akan diketahui bagian mana yang harus ditambah ataupun dikurangi gambarnya. Mixing suara pun juga harus dilakukan agar semuanya balance. Setelah dirasa sudah maksimal dan tampilannya pun sesuai dengan konsep Tamu Gokil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
maka hasil pengeditan ini dikirim lewat kabel bawah tanah ke menara Kebun Jeruk untuk nantinya diputar sesuai jam tayangnya yaitu hari Sabtu pukul 10.00 – 10.30 WIB.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Kesimpulan proses produksi yang dijalankan oleh kerabat kerja Tamu Gokil Global TV tidak jauh berbeda dengan berbagai prosedur pelaksanaan proses produksi yang terdapat di berbagai panduan buku mengenai proses produksi acara televisi. Adapun kesimpulannya sebagai berikut: 1.
Program Tamu Gokil mengikuti alur proses produksi yang bermula dari pra produksi, produksi sendiri, hingga pasca produksi.
2.
Proses itu bermula dari pencarian rumah dan tempat unik lewat media internet, survey lokasi, brainstorming, proses produksi sendiri hingga tahap pengeditan yang akhirnya acara tersebut dapat dinikmati oleh pemirsanya.
3.
Dalam hal pembagian jobdesk kerabat kerja Tamu Gokil tidak sedetail seperti panduan-panduan buku karena di kerabat kerja Tamu Gokil sering merangkap job. Jadi satu orang bisa mendapat
dua tugas.
Sebagai contoh produser di Tamu Gokil bertugas juga untuk mendirect saat produksi berlangsung di lokasi shooting. Walaupun tugas merangkap tapi hal tersebut tidak menjadikan masalah karena proses produksi dapat berjalan lancar.
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
B. SARAN Dilaksanakannya Kuliah Kerja Media adalah penghubung kampus dengan dunia kerja. Mahasiswa terjun langsung dan merasakan secara nyata kinerja produksi acara di stasiun televisi. Tentu banyak kontribusi besar mengenai proses produksi dan kinerja televisi yang didapat oleh mahasiswa. Namun demikian masih ada hal yang perlu di perbaiki dan penulis memberi saran agar dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang dan juga untuk perbaikan Kuliah Kerja Media selanjutnya: 1. Saran Bagi Instansi a) Terus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja praktik di Global TV karena Global TV memiliki acara yang bervariasi yang tentunya dapat menambah ilmu para mahasiswa tentang pertelevisian. b) Dalam suatu produksi acara dibutuhkan ketepatan dan efisiensi waktu supaya produksi dapat berjalan dengan lancar. c) Kerjasama antartim sangat diperlukan dan pihak Global TV pun semoga saja dapat selalu memberikan kepercayaan kepada peserta magang untuk terlibat langsung dalam proses produksi. 2. Saran untuk Universitas a) Menyediakan fasilitas siaran untuk mahasiswa khususnya dalam pengadaan peralatan utama penunjang produksi siaran TV yang memenuhi standar kerja dunia penyiaran agar mahasiswa dapat belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
tentang alat tersebut dan nanti pada saat magang bisa menggunakan alat secara maksimal. b) Memperbanyak praktik produksi acara dengan tujuan supaya dapat melatih mahasiswa menentukan prosedur yang benar mengenai proses produksi.
commit to user