perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
Disusun Oleh : ALPIN DANIS PRAFATTAH D1408047
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
Karya :
ALPIN DANIS PRAFATTAH D1408047 PENYIARAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Juni 2011
Menyetujui Dosen Pembimbing,
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ Mimpiku, senjataku. Senjata untuk menghadapi kehidupanku.”
“ Life is Precious”
“ Hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik.”
“ Jalani apa yang kau yakini, jika tidak tinggalkanlah!!”
“Jangan suka merendahkan orang lain, karena dirimu akan direndahkan Tuhan.”
“Bahagia adalah sebuah hak, kerja keras ialah sebuah kewajiban. Laksanakan kewajiban, raihlah hakmu.”
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Persembahan Tugas Ahkir ini penulis persembahkan kepada : 1. Allah Subhanahuwata’ala yang senantiasa menyertai penulis hingga sekarang. 2. Orang tua tercinta, Ibu dan Bapak yang telah membesarkan, merawat serta mendidik aku dengan cinta dan kasih sayang yang begitu berlimpah yang memberiku motivasi agar selalu menjadi yang terbaik. 3. Budhe – budheku tercinta yang sangat berjasa mendukungku dalam dunia akademis mulai dari aku SD hingga sekarang. 4. Keluarga rumah keduaku di Punggawan, Om Joko, Bunda, Om Yoyon, Tante Betty, Mas Agung, dek Icha dan semuanya terimakasih untuk semua dukungan dan perhatian selama ini. 5. “My Band, My Hope For Bright Future” Twinkle Twinkle, kalian adalah jalanku untuk membuktikan keberhasilanku di dunia musik dan akademis. 6. Para sahabat seperjuanganku, Gopang, Argo, Ardytama ,Fajri, Dila, Rizal serta “ML” Crew terimakasih untuk arti persahabatan yang begitu hebat yang telah kalian berikan. 7. Teman-teman seperjuangan D3 Broadcasting 2008 semoga kisah indah yang pernah kita toreh, menjadi lukisan yang tidak akan pernah pudar yang terbingkai rapi dalam hati kita. 8. Erika Yuliandra Cahya Kesuma, wanita cantik nan hebat yang selalu ada disampingku. Kamu adalah kekasih, penopang, penyemangat, inspirasi, dan tujuan hatiku. Aku, Kamu, Cinta Selamanya.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Segala atas berkat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan Kuliah Kerja Media (KKM) dengan judul “PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG PENDONGENG DI STASIUN GLOBAL TV” yang digunakan sebagai tugas akhir. Laporan ini dibuaat berdasarkan pelaksanaan magang yang telah dilakukan pada tanggal 1 Maret sampai 30 April 2011 di Global TV Jakarta. Penulis merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran proses pelaksanaan kegiatan ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih secara khusus kepada : 1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan. 3. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, selaku Pembimbing Akademik. 4. Drs. Aryanto Budhi S, M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir. 5. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku Penguji Tugas Akhir. 6. Seluruh Dosen Diploma III Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Amin Nugroho dan Anindya Wreksoatmodjo selaku Produser serta Asisten Produser program BONAR SANG PENDONGENG atas kepercayaannya. 8. Erwin Nasution dan Lintang Nur Jiwa selaku Production Assistant program Bonar Sang Pendongeng.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Diah Kusuma dan Sri Setianingsih selaku Creative Bonar Sang Pendongeng. 10. Seluruh Staff Production Department Global TV, Mas Elang, Ko’ Leo, Abah, Mas Galih, Mas Alfiansyah, Kak Try Oetamy, Ananda Zatta, Mas Binyo, Mas Olenk, Ifath Nabela yang telah memberi banyak semangat dan pengalaman kepada penulis dalam memperoleh informasi mengenai Global TV. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini. 11. Teman-teman Broadcast 2008 terima kasih atas kebersamaan kalian selama 3 tahun menempuh studi Broadcasting, begitu indah kisah kita. Penulis menyadari bahwa Tugas Ahkir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati. Semoga Tugas Ahkir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan siapa saja yang membutuhkan.
Surakarta,
Juni 2011
Penulis
Alpin Danis Prafattah
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman JUDUL .......................................................................................................
i
PERSETUJUAN .........................................................................................
ii
PENGESAHAN ..........................................................................................
iii
MOTTO..................... .................................................................................
iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI...............................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
x
BAB I.
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang .................................................................
1
B. Tujuan………………………….. .....................................
6
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
7
A. Komunikasi ................................................ ......................
7
B. Televisi .............................................................................
9
C. Program Televisi......................................... ......................
11
D. Program Acara Siaran Hiburan .........................................
18
E. Proses Produksi Program Acara Siaran Hiburan ...............
19
DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN....................................
26
A. Data Umum Global TV.....................................................
26
B. Sejarah Singkat Global TV ...............................................
27
C. Visi dan Misi Global TV...................................................
28
D. Alamat Global TV.............................................................
29
E. Logo Global TV..................................................................
32
F. Jangkauan Siaran...............................................................
33
BAB II.
BAB III.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV.
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ........................
34
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ...........................................
34
B. Focus Of Interest...............................................................
45
C. Deskripsi Acara .................................................................
52
PENUTUP................................................................................
55
A. Kesimpulan .......................................................................
55
B. Kritik dan Saran ...............................................................
56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
58
LAMPIRAN................................................................................................
59
BAB V.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
1. SURAT TUGAS 2. SURAT KETERANGAN DITERIMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3. PENILAIAN KULIAH KERJA MEDIA INSTANSI MITRA 4. SURAT
KETERANGAN
MENYELESAIKAN
LAPANGAN 5. LAPORAN PERIODIK 6. RUNDOWN 7. SCRIPT DAN ILUSTRASI
commit to user x
PRAKTEK
KERJA
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kemajuan teknologi serta media yang begitu pesat pada saat ini
mengharuskan industri hiburan untuk saling berpacu dalam membuat sajian hiburan yang disenangi masyarakat. Tidak terkecuali dengan media televisi, yang berlomba menciptakan program-program hiburan untuk dapat dinikmati para pemirsanya. Media televisi adalah salah satu cara mendapatkan hiburan yang dapat dijangkau oleh hampir semua masyarakat Indonesia. Dengan adanya televisi dinilai mampu memenuhi kebutuhan informasi ataupun hiburan yang sangat berdampak bagi khalayak luas. Televisi mampu membuat orang secara langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa waktu yang lama, dan mampu memberikan hiburan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Bukan hanya orang dewasa saja yang membutuhkan hiburan, anak-anak pun menginginkan tontonan yang dapat mereka saksikan setelah pulang sekolah. Sekarang ini tayangan televisi untuk anak-anak hanya dibanjiri oleh film kartun import, dengan mengandalkan tokoh yang lucu serta kecanggihan animasi saja. Dan yang lebih ironis, mereka juga menyaksikan sinetron yang sebenarnya ditujukan untuk dewasa. Dongeng cerita rakyat Indonesia hampir dinyatakan punah, karena tidak adanya proses pewarisan secara turun temurun. Seolah cerita legenda Indonesia mati suri, yang tidak dipedulikan lagi oleh penerus bangsa.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Program Bonar Sang Pendongeng adalah program hiburan bagi anak-anak Indonesia yang menyajikan dongeng asli tanah air yang dikemas secara menarik, edukatif, dan juga didalamnya terselip pesan moral nilai-nilai luhur. Dalam setiap tayangan Bonar Sang Pendongeng menyajikan cerita legenda rakyat yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Nusantara, seperti Malin Kundang, Lutung Kasarung, Bawang Merah Bawang Putih, Sangkuriang, Roro Jonggrang, dan lain sebagainya. Cerita yang diangkat juga bisa dari cerita populer anak-anak yang berasal dari luar negeri, seperti Cinderella, Aladdin, Pinokio, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, dan masih banyak lagi. Bonar Sang Pendongeng memiliki konsep yaitu, Bonar adalah seorang pria yang mempunyai sosok yang ceria, sangat menyukai anak-anak yang akan berkelana ke berbagai tempat sebagai pendongeng yang diperankan oleh Irgi Fahrezi. Mulai dari sekolah, sanggar, tempat bermain sampai menjamah daerah pedalaman di tanah air untuk mendongeng bagi anak-anak disana. Program Bonar Sang Pendongeng bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan dongeng tanah air ke anak-anak agar tidak mati dimakan jaman. Serta anak-anak juga akan mendapatkan nilai-nilai yang terkandung didalam dongeng tersebut. Dikarenakan banyak pihak mempunyai anggapan bahwa dongeng memiliki nilai konstruktif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mental anak. Karena cerita yang diangkat adalah cerita nusantara, maka Bonar akan mendongeng di tempat cerita itu berasal. Misalkan cerita Sangkuriang, akan diceritakan langsung dari Gunung Tangkuban Perahu. Dan jika ada dongeng yang berasal dari daerah luar Jawa, maka cerita akan dilakukan ditempat-tempat wisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
yang bertujuan menarik minat anak-anak untuk menontonnya. Isi dongeng adalah cerita rakyat nusantara dan akan divisualisasikan dengan pengadegan karakter sesuai isi cerita yang akan dilakukan oleh beberapa talent yang semuanya adalah anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun. Pengadegan/ visualisasi dari isi dongeng adalah berupa VT (Video Tape) dengan adegan sesuai yang ada pada cerita itu sendiri. Atau visualisasi hanya diisi gambar seperti yang ada pada buku cerita. Dalam proses produksi program Bonar Sang Pendongeng dibagi menjadi empat segmentasi. Segment pertama Bonar selaku pendongeng berada di sebuah lokasi, menjelaskan lokasi dan mencari kumpulan anak-anak yang sedang bermain dan mulai bercerita. Segment kedua cerita berlangsung dengan ditambah insert gambar animasi. Selain itu, ditengah cerita anak-anak yang mendengarkan boleh mengajukan pertanyaan seputar cerita. Segment ketiga ceerita terus berlangsung dan diselingi insert gambar animasi. Dan segment keempat Bonar menyudahi cerita dengan memberi kesimpulan atau pesan untuk anak-anak, lalu berpamitan dan melanjutkan perjalanan mencari anak-anak lainnya. Itulah gambaran singkat tentang proses produksi program anak Bonar Sang Pendongeng. Seiring kemajuan jaman yang begitu pesat, yang terjadi di dunia terasa sangatlah sempit. Persaingan yang terjadi di berbagai bidang kehidupan bertambah ketat, khususnya dalam dunia kerja. Instansi membutuhkan tenaga kerja yang kreatif, terampil, dan menguasai bidang kerjanya dengan baik. Maka dari itu, untuk membentuk mahasiswa menjadi praktisi-praktisi yang handal, tahan uji sekaligus siap pakai Program Diploma Tiga Jurusan Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Surakarta mengadakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diwujudkan dalam bentuk kerja praktek lapangan atau magang pada suatu perusahaan, lembaga atau instansi. Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke dalam dunia kerja pada perusahaan, lembaga atau instansi dalam batas waktu yang ditentukan. Kuliah Kerja Media juga sebagai penghubung kesenjangan antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan praktek kerja nyata, karena ilmu pengetahuan dari teori saja tidaklah cukup, maka dalam pencapaian bekal ilmu yang maksimal mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkannya. Dengan dasar pengetahuan tentang dunia penyiaran yang diperoleh dari bangku kuliah, maka penulis memilih untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media pada PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV Jakarta. Global TV adalah salah satu stasiun televisi nasional yang didirikan pada awal tahun 1999 dan memulai siaran pada tahun 2002. Global TV dengan cepat mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai stasiun televisi termuda di Indonesia dengan target pemirsa berjiwa muda. Tergabungnya Global TV dengan MNC Group membuat Global TV menjadi salah satu televisi yang memproduksi banyak acara menarik dan berkualitas. Meski terbilang televisi muda, namun dalam perkembangannya Global TV senantiasa bersikap “dewasa” serta tidak pernah berhenti untuk terus berusaha memperbaiki kualitas tayangan dari ide dan konsep acara. Agar selalu dapat menyapa pemirsanya dengan berbagai sajian seru, Global TV terus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
menambah jangkauan siarannya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV dapat dinikmati oleh 110 juta pemisa di 142 kota setiap harinya dengan sajiansajian program acara yang menarik dan tentunya berkualitas untuk dinikmati para pemirsa setianya. Inilah yang mendasari penulis memilih PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV Jakarta sebagai tempat melaksanakan Kuliah Kerja Media kurang lebih dua bulan dalam divisi In House Production dan focus interest dalam program anak Bonar Sang Pendongeng. Sebagai televisi yang mempunyai misi memenuhi kebutuhan informasi, edukasi, serta hiburan bagi keluarga Indonesia, maka Global TV memproduksi program anak Bonar Sang Pendongeng dengan jam tayang setiap Kamis dan Jumat jam 14.30 WIB sebagai pemenuhan kebutuhan tayangan yang edukatif dan menghibur. Dengan latar belakang ini, penulis tertarik mengangkat tema pada Tugas Akhir dengan mengambil judul “Proses Produksi Program Acara Bonar Sang Pendongeng di Stasiun Global TV”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
B.
Tujuan Kuliah Kerja Media Tujuan mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah: 1. Untuk melengkapi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan kuliah dan mendapat sebutan Ahli Madya (A,Md) jurusan Penyiaran di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan khususnya di
bidang produksi dan penyiaran yang telah diperoleh di perkuliahan ke dalam dunia kerja di PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV.
3. Untuk belajar lebih jauh tentang tugas Production Assistant (PA)
dalam program In House Production dari proses pra produksi, produksi, yang dibuat oleh Global TV.
4. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sesungguhnya, meningkatkan kreativitas serta profesionalitas agar siap dalam menghadapi dunia kerja di bidang Broadcasting. Dan juga untuk menumbuhkan rasa disiplin, tanggung jawab dan kerja sama dengan rekan kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Kehidupan sehari – hari yang dilakukan oleh manusia tidak pernah luput dari komunikasi untuk menyampaikan pesan. Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung satu sama lain, serta saling berkaitan dengan orang lain dilingkungannya. Jadi komunikasi dalam pengertian ini adalah yang terlibat dalam proses komunikasi adalah manusia itu sendiri. Komunikasi adalah suatu tindakan dimana seseorang memberikan atau menerima dari orang lain informasi tentang kebutuhan, keinginan, ataupun pengetahuan. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama. Apabila kita melakukan komunikasi dengan orang lain maka kita berusaha supaya hal yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Proses komunikasi terjadi antara komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan) melalui media. Setelah komunikan menerima pesan tersebut lalu mengartikannya, komunikan memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan kembali, tindakan, maupun ekspresi sehingga menyebabkan pertukaran peran antara komunikator menjadi komunikan dan begitu selanjutnya. “Communication is the process by which a system is establish, maintaned and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Adalah
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
kata-kata dari Lois Forsdale dalam bukunya yang berjudul “Perspectives On Comunication” yang berarti komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima, dilakukan sesuai dengan aturan. Komunikasi dapat juga diartikan suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan), hal tersebut biasanya bisa dilakukan atau diwujudkan dengan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan sebagainya, sehinggga pesan yang dibawa oleh komunikator dapat tersampaikan dengan jelas kepada komunikan, dan berlaku sebaliknya. (http://amazone.com/Carl-I-Hoveland/e/B001PL36W) Pada hakekatnya komunikasi digunakan untuk menciptakan hubungan antara manusia atau kelompok. Komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Pengertian dari komunikasi verbal sendiri adalah komunikasi yang dalam penyampaian pesannya mempergunakan kata-kata (vocabulary), sedangkan komunikasi Nonverbal adalah komunikasi yang dalam penyampaian pesannya tidak menggunakan kata-kata, yang dalam hal ini lebih ditekankan pada penggunaan sentuhan, kontak mata, maupun ekspresi wajah. Namun pada dasarnya kedua jenis komunikasi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu penyampaian pesan kepada orang lain agar orang tersebut mengerti serta memberi respon ataupun feedback terhadap pesan yang disampaikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
B. Televisi Televisi adalah media komunikasi yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan lain sebagainya. Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele ( bahasa Yunani) yang berarti jauh, dan visi ( videre bahasa latin ) berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar, dan suara yang diproduksi disuatu tempat ( studio televisi) dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima ( televiset). Istilah television sendiri dicetuskan pada tanggl 25 Agustus 1900 di kota Paris, yang saat itu di kota tersebut berlangsung pertemuan para ahli bidang elektronika. (Wahyudi, 1989 : 53) Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, terlebih media massa radio. Televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi memiliki ciri dan sifat yang berbeda. Karakter utama dari penyiaran televisi adalah audiovisual bergerak dan dapat didengar atau dilihat apabila ada siaran. Informasi audiovisual gerak
menjadi
lahan
subur bagi
industri
broadcasting house maupun production house. Production house hanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
memproduksi, sedangkan broadcasting house selain memproduksi, juga menyiarkan informasi audiovisual gerak yang diproduksinya. Broadcasting house atau stasiun televisi merupakan lembaga yang mencari, mengumpulkan, menyeleksi, memproduksi, dan menyiarkan informasi audiovisual gerak / statis. Jadi output dari broadcasting house adalah siaran. (Wahyudi, 1992 : 56-57) Televisi juga mempunyai tujuan dan fungsi. Tujuan sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 4 bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan membangun masyarakat yang adil dan makmur. Fungsi televisi sesuai dengan Undang-undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997 BAB II pasal 5 yang berbunyi, “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan , pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan”. Dari hal tersebut fungsi televisi secara umum menurut Undang-undang sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Media informasi dan penerangan 2. Media pendidikan dan hiburan 3. Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya 4. Media pertahanan dan keamanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
C. Program Televisi Kata “program” berasal dari kata dalam bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Dalam undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya . Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran. Program adalah segala hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau peleyanan (sevices) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini khalayak (audience) atau pemasang iklan. (Morrisan, 2008 : 199-200) Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera ditayangkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan. Program siaran televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu program berita dan program non berita.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
1. Non Berita Siaran non berita tidak bersifat politis dan bertitik tolak bukan dari berita. Pengolahan non berita mengutamakan artistiknya. Siaran non berita tidak terikat waktu, maka programnya dapat direncanakan sedini mungkin sehingga persiapannya benar- benar matang. Produk yang dihasilkan harus indah, menarik, dan sedap dilihat (artistik). Sasaran siaran non berita adalah kepuasan penonton. Skema Jenis Program
(Morissan, 2008 : 215)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
2. Berita Siaran berita bersifat politis dan pengolahannya mengutamakan unsur jurnalistik. Siaran non berita juga bertitik tolak dari berita dan terikat oleh waktu. Siaran berita tidak mengutamakan kepuasan penonton namun memenuhi keinginan penonton. Menurut Morissan program acara televisi dibagi menjadi program acara berita dan program acara hiburan seperti bagan di bawah ini : a.
Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak atau audience. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual. Program informasi terdiri dari dua macam yaitu : 1) Berita keras (hard news) Segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: a) Straight News Straight news berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, when, where, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yamg diberitakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b) Feature Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. c) Infotainment Kata “infotainment” berasal dari dua kata yaitu information dan entertainment yang berarti informasi dan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang – orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain sinetron, pemain film, penyayi, dan sebagainya. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. 2) Berita Lunak (soft news) Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (in depth) namun tidak bersifat harus ditayangkan. Program yang masuk kategori berita lunak adalah: a) Current Affair Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. b) Magazine Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
lebih panjang. Program ini ditayangkan terpisah dari program berita dan menekankan pada aspek menarik suatu informasi daripada aspek pentingnya. c) Dokumenter Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. d) Talk Show Program yang sering disebut perbincangan ini adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seseorang pembawa acara (host). b.
Program Hiburan Hiburan adalah siaran yang memberikan kepuasan batin (satisfaction)
sesaat kepada pendengar atau pemirsa yang dapat berdampak pada timbulnya suasan rileks, merasa terbebas dari berbagai persoalan dan mendapatkan suasana baru. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan. 1) Drama Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat. Program drama adalah pertunjukkan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang terlibat dalam suatu konflik atau emosi dari cerita
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
tersebut. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinetron dan film. 2) Permainan Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara perseorangan maupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis: a) Quiz Show Merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. Permainan ini menekankan pada kemampuan berpikir atau intelektualitas. b) Ketangkasan Peserta dalam permainan ini harus mmpunyai kemampuan fisik dan ketangkasan untuk melewati tantangan dan rintangan dalam melakukan suatu permainan yang membutuhkan strategi dan perhitungan yang matang. Permainan ini juga menguju pengetahuan umum peserta. c) Reality Show Program yang menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasrkan realitas yang sebenarnya. Ada beberapa bentuk reality show, yaitu : (1) Hidden Camera Sering disebut kamera tersembunyi. Merupakan acara yang paling realistis mengenai situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak – gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah direkayasa. (2) Competition Show Program yang melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game), atau pertanyaan. (3) Relationship Show Kontestan harus memilih satu dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus memperebutkan perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. (4) Fly on the Wall Program acara yang memperlihatkan kehidupan sehari – hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. (5) Mistik Program yang terkait dengan hal- hal yang berbau supranatural menyajikan hal- hal gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik, konyak dengan roh, dan lain– lain. Program mistik merupakan program yang diragukan realitasnya. 3) Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau konser. Program musik brupa konser dapat dilakukan di outdoor maupun di indoor (dalam studio).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
4) Pertunjukan Program yang menampilkan kemampuan atau performance seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah para musisi maka disebut pertunjukan musik, atau jika yang tampil adalah para olahragawan maka pertunjukan itu disebut pertunjukan olahraga, begitu pula dengan pertunjukan memasak, lawak, dan sebagainya. Sehingga sesuai dengan penjabaran Morissan mengenai jenis program acara televisi di atas, dapat disimpulkan bahwa acara Bonar Sang Pendongeng merupakan program acara hiburan. D. Program Acara Siaran Hiburan Mengacu pada undang-undang penyiaran yang menyebutkan salah satu fungsi televisi adalah sebagai media pendidikan dan hiburan, maka program acara siaran hiburan menjadi salah satu acara siaran yang wajib dimiliki oleh tiap stasiun televisi. Lewat program siaran televisi berjenis hiburan, pemaknaan realitas hiburan mendapatkan tempatnya akhir-akhir ini. Menurut Charles Kenny, seorang ekonom pembangunan, dalam tulisannya berjudul “Revolution In A Box,” di majalah Foreign Policy edisi November 2009, per 2007 sudah ada lebih dari satu televisi untuk setiap empat orang di planet ini dan satu buah televisi di setiap masing-masing 1,1 miliar rumah
tangga.
(http://bhirmbani.blogspot.com/2010/07/empat-program-acara-
hiburan-di-televisi.html)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Acara Bonar Sang Pendongeng termasuk program hiburan dengan spesifikasi cerita atau dongeng dengan sasaran audience anak-anak. Acara ini dibuat berdasarkan untuk menghilangkan kecenderungan negatif terhadap penilaian acara hiburan yang ditayangkan stasiun televisi dewasa ini. Baik dilihat secara konsep, background acara, maupun goal and objective-nya acara Bonar Sang Pendongeng mampu mewakili salah satu fungsi televisi yang sebenarnya, yakni sebagai media pendidikan dan hiburan bagi masyarakat. Dengan penayangan berjenis taping program acara Bonar Sang Pendongeng disiarkan dua kali sepekan dalam waktu siar yang disesuaikan pada jam anak-anak menonton televisi. Global TV adalah satu – satunya stasiun televisi yang mempunyai acara hiburan cerita yang mengangkat cerita rakyat dan legenda asli Indonesia, dengan banyak nilai – nilai luhur yang dapat diserap oleh para penerus bangsa dan secara tidak langsung menanamkan jiwa bangga terhadap tanah air dan bangsa Indonesia. E. Proses Produksi Program Acara Siaran Hiburan Bagian Produksi Televisi, merupakan dapur pembuatan sebuah program acara TV. Biasanya dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu produksi drama, non drama, dan news, kategori ini karena mempunyai hasil produk dan karakteristik yang berbeda. Hasil Produksi sebuah stasiun Televisi (in house production), kadang mampu mengangkat image sebuah stasiun Televisi bila mampu mendapatkan rating atau audience share yang besar, bahkan bisa dijadikan jangkar untuk program-program lainnya. Sebab setelah program
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
unggulan selesai tayang program acara yang kurang menarik pun biasanya ikut ditonton sebagai dampak keengganan pemirsa untuk berpindah saluran (channel).
Menurut Morissan, suatu program acara hiburan dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana, tenaga, dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : 1. Pra Produksi Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan diatas kertas yang nantinya akan di produksi dilapangan. Apa yang dibuat di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audio visualnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 2. Produksi Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di luar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Dan perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali. 3. Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambit sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lain penyuntingan (editing), member ilustrasi, music, efek, voice over, dan lain-lain. (Morissan, 2008 : 227). Menurut Fred Wibowo merencanakan produksi program TV, akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi : a. Materi Produksi Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu untuk menjadikan program ini menjadi utuh. Untuk itu masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang menyangkut produksi itu lengkap, semakin lengkap data yang diperoleh semakin kejadian itu lebih mudah diolah menjadi program yang baik. b. Sarana Produksi Sarana produksi yang menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standart yang mampu menghasilkan kualitas gambar dan suara secara bagus. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagi alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit perekam peralatan suara, dan unit peralatan perekam pencahayaan. Kualitas standart dari ketiga unit peralatan ini menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
pertimbangan utama seorang produser ketika dia mulai dalam perencanaan produksinya. c. Biaya Produksi Bukan hal yang mudah untuk merencanakan biaya suatu produksi, dimana seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan oleh siapa dan dari mana biaya itu akan dibayarkan. Oleh karena itu perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu Financial Oriented dan Quality Oriented. 1. Financial Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu kebutuhan produksi harus dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas satu yang pembayarannya mahal, menggunakan lokasi shooting yang tidak terlalu jauh, konsumsi yang tidak terlalu mewah segala sesuatu didasari atas kemungkinan keuangan. 2. Quality Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak masalah keuangan. Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasanya produksi prestige. Produksi yang diharapkan mendapat keuntungan besar, baik dari segi nama maupun financial atau produksi yang diharapkan menjadi produksi yang sangat bernilai dan berguna bagi masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
d. Penyusunan Pelaksanaan Produksi Suatu produksi program TV melibatkan banyak orang, misalnya para artis, crew dan fungsionaris lembaga penyelenggaraan, polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perijinan. Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan dengan lancar, harus memikirkan juga penyusunan pelaksanaan produksi yang baik. e. Pelaksanaan Produksi Suatu produksi program TV yang melibatkan banyak peralatan dan orang, dengan sendirinya membutuhkan biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahap produksi terdiri dari tiga bagian, dalam istilah pertelevisian yang lazim disebut Standart Operation Procedur (SOP). Terdiri dari : 1) Pra Produksi (ide, gagasan dan persiapan) Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci
dan
baik,
sebagian
pekerjaan
dari
produksi
yang
direncanakan sudah siap. Tahap pra produksi meliputi : a) Penemuan ide : tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. b) Perencanaan : tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. c) Persiapan : tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat, latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan. 2) Produksi Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. 3) Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan) Pasca produksi memiliki dua langkah utama, yaitu editing on line dan mixing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
1) Editing On Line : berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambung-sambungn setiap shot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian sound asli dimasukkan dalam level yang sempurna, setelah editing on line ini siap proses berlanjut dengan mixing. 2) Mixing : narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga sudah direkam, dimasukkan kedalam pita editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan music harus dibuat sedemikian rupa sehngga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. (Fred Wibowo, 2007 :23-44).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A.
Data Umum Global TV Nama Perusahaan
: PT. Global Informasi Bermutu
Nama Usaha
: Global TV
Alamat
: Gedung Ariobimo Sentral lantai 12 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kuningan – Jakarta Selatan 12950
B.
Telephone
: (021) 5292 1515
Fax
: (021) 5292 1771
Website
: www.globaltv.co.id
Jenis Industri / Jasa
: Pertelevisian
Target Audience
: ALL 5 – 39 th ABC
Direktur Utama
: Daniel Hartono
Sejarah Singkat Global TV PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) merupakan salah satu anak perusahaan PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang bergerak dibidang penyiaran dan didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 serta mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/1999
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
yang di keluarkan oleh Menteri Penerangan RI, pada tanggal 25 Oktober 1999. Awal Global TV melakukan siarannya yaitu pada tahun 2002 dengan menyajikan program MTV (Music Television) selama 24 jam yang segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari mulai berdiri, Global TV sudah memiliki 6 stasiun relay yang terletak di Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan Global TV juga telah mendapat alokasi frekuensi pada 7 kota di Indonesia yaitu untuk wilayah Denpasar, Samarinda, Palembang, Pontianak, Makassar, Manado, dan Banjarmasin. Tahun ke-4 tepatnya pada tahun 2003, Global TV mendapatkan tambahan alokasi frekuensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Jambi, dan Jayapura. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 Global TV memperluas target market dari anak muda ke target pasar remaja dan keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15 – 34 tahun. Selain itu, Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam untuk program MTV dan 12 jam pada program Global TV. Di tahun 2006 Global TV kembali melakukan gebrakan dengan mengubah jam siaran menjadi 8 jam konten Nickelodeon, 8 jam konten MTV, dan 8 jam konten GTV serta memperluas target market mereka ke anakanak,remaja, dan keluarga muda kelas ABC yang berumur 5- 34 tahun. Tak puas dengan 18 stasiun relay, Global TV kembali menambah 3 stasiun relay commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
yaitu di kota Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV memperluas pasar siarannya dengan menambah acara bagi anak-anak dengan 8 jam siaran untuk konten Nickelodeon, 8 jam untuk konten MTV dan 8 jam lagi untuk konten Global TV. Target market Global TV melebar menjadi anak-anak, remaja, dan keluarga muda, kelas ABC, dari usia 5-34 tahun. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2006, Up-grade TX untuk wilayah Denpasar telah diselesaikan. Namun Global TV melakukan perencanaan untuk menambah 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Melalui 21 stasiun relay akan mencakup 127 juta penonton. Global TV pada tahun 2007 mampu merealisasikan 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Di tahun yang sama Global TV melakukan Up-grade TX untuk wilayah Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Manado serta memperlebar target market ke ALL AB 5 – 39 ABC. Kini dari 29 stasiun relay telah mencakup lebih dari 153,2 juta penonton di Indonesia. C.
Visi dan Misi Global TV 1.
Visi Global TV : Sebagai televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi, dan
berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media paling efektif bagi agencies dan pemasang iklan. 2.
Misi Global TV : Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan
proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa. D.
Alamat Global TV Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung pribadi,maka
seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada tiga
tempat dan lokasi yang berbeda yaitu: 1. Gedung Ariobimo Sentral (Head Office) Alamat
:Jl.H.R Rasuna Said Blok X-2,Kav. 5 Jakarta 12950
Phone
: (021) 5292 1115
Fax
: (021) 5292 1771
Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini, diantaranya lantai 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
a. Lantai 6
: Pada lantai ini sering disebut dengan MarComm
(Marketing Communication) b. Lantai 8
: Lantai ini digunakan untuk departemen produksi,
departemen pascaproduksi, dan departemen IT broadcast. Departemen produksi terbagi dalam dua manager produksi yang berbeda, yang berisikan Manager Departemen Produksi, Global Creative Solution, Produser Eksekutif, Produser, Assistant Produser, Creative, Assistant Produksi (PA), Talent Artis, dan tata artistik. Ruang departemen pascaproduksi berisikan ruang Editing, Audio Post, Master Control Room, dan Graphics. c. Lantai 12
: Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human Resource
Departement), General Service, dan Research and Development. d. Lantai P1
: P1 (Penthouse 1) adalah lantai yang digunakan untuk
divisi Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary, Budgetting, Programing, dan ruang untuk para Direktur. 2. Komplek RCTI Jl.Raya Perjuangan, Kebun Jeruk,Jakarta Phone
: (021) 5360601
Fax
: (021) 5360602 Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk
semua program acara yang diproduksi oleh Global TV. Tempat ini berisikan ruangan studio (khusus MTV dan sepak bola), karyawan khusus on air commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
presentation dan technical berada serta ruangan peralatan pendukung shooting / produksi. 3. Studio AD Jl. TB. Simatupang no.3 Ragunan, Jakarta Selatan Studio yang berada di daerah Ragunan ini, terbagi menjadi beberapa bagian. Bangunan ini memiliki dua studio, yakni studio A yang terletak di bagian depan yang digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala lebih kecil seperti Formula 1, Akhirnya Aku Tahu, dan Petronas Asian Road Race 2011, sedangkan studio B digunakan untuk acara Global TV yang lebih besar seperti Main Kata dan Kabaret Show. Disamping itu studio ini juga dilengkapi ruangan untuk property dan juga ruangan khusus wardrobe serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, make up artis dan ruang ganti artis. Selain itu pada studio ini juga terdapat ruangan untuk manajemen khusus crew studio mulai dari Cameraman, Lightingman, Audioman sampai juru rekam serta ruangan penyimpanan peralatan shooting / produksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
E.
Logo Global TV
Gambar 3.1 Logo Pertama Gambar 3.2 Logo Kedua
Gambar 3. 3 Logo Global TV Sekarang
Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan, dan pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari logologo sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan, simple, inovatif, serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, serta diharapkan akan tercapai perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus. Logo Global TV yang baru ini tayang perdana pada tanggal 01 Juli 2008. Bentuk bola tiga dimensi ini selain melambangkan “bola dunia” juga melambangkan “fleksibilitas” Global TV sebagai stasiun televisi nasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
yang mampu memberikan beragam sajian spesial, terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia. F.
Jangkauan Siaran Jakarta
51 UHF
Palembang
36 UHF
Jambi 36UHF
Bandung
46 UHF
Bali
47 UHF
Jayapura TBA
Medan
31 UHF
Manado
28 UHF
Semarang
37 UHF
Pontianak
33 UHF
Surabaya
50 UHF
Banjarmasin 28 UHF
Yogyakarta
36 UHF
Samarinda
41 UHF
Makasar
43 UHF
Padang
37 UHF
Pekanbaru
36 UHF
Bdr Lampung 38 UHF
Sumber : Human Resource Dept. Head Global TV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang sering disebut dengan istilah magang selama kurang lebih dua bulan yang terhitung sejak tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 30 April 2011. Kegiatan magang tersebut penulis lakukan di sebuah stasiun televisi swasta berskala nasional yang bertempat di Jakarta yakni PT.Global Informasi Bermutu (Global TV) pada departemen produksi. Tugas yang diberikan kepada penulis adalah sebagai pembantu Production Assistant (PA / asisten produksi) dalam program acara anak Bonar Sang Pendongeng. Pada pelaksanaan magang hari pertama, penulis dipertemukan dengan seorang pembimbing magang sekaligus PA dari program acara Bonar Sang Pendongeng. Penulis mendapatkan penjelasan dan pembekalan bagaimana tata cara magang di program acara Bonar Sang Pendongeng., tugas-tugas yang harus dikerjakan PA, pengenalan situasi kantor dan karyawan Global TV, serta pengenalan ruangan yang terdapat di departemen produksi dan departemen pascaproduksi. Setiap hari Senin sampai Jumat penulis datang ke kantor Global TV pada pukul 11 siang, namun
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
apabila terdapat produksi penulis tiba di kantor Global TV 1-2 jam sebelum produksi dimulai. Adapun tugas-tugas yang penulis lakukan selama dua bulan melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah sebagai berikut: 1.
Minggu Pertama 1 Maret – 4 Maret 2011 Hari pertama melaksanakan magang, penulis berkenalan langsung dengan para staf karyawan produksi Global TV. Lalu diperkenalkan beberapa ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat bekerja para karyawan Global TV oleh PA dari program acara Bonar Sang Pendongeng. Ruangan tersebut antara lain ruangan production dept yang menjadi ruangan manager produksi, general manager, produser eksekutif, produser, talent marketing serta PA dan Creative Global TV dan MTV berada, lalu penulis diperkenalkan dengan ruangan – ruangan yang ada di post pro dept yang terdiri dari ruangan post pro dept manager, 16 ruangan editing atau yang biasa disebut dengan avid, master control room (MCR), ruangan grafis, audio post, serta ruangan untuk para Program Director dan juga Floor Director. Setelah mengenal seluruh ruangan kerja, penulis diperlihatkan dan mengamati proses pascaproduksi acara Kabaret Show dengan software Avid hingga proses print materi dalam bentuk DVD dan DVCAM selesai. Penulis juga diperlihatkan proses penyulihan atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
pengeditan suara dengan software Nuendo, pembuatan bumper acara MTV A.M, serta take voice acara Highlight Barclay Premiere League diruang audio. Kesulitan yang didapat oleh penulis di minggu pertama ini adalah beradaptasi dengan suasana dan kondisi kerja yang dinilai baru oleh penulis di Global TV, mulai dari bersikap hingga bertutur kata serta masih sangat awam dengan alat – alat dan istilah – istilah yang digunakan di Global TV. Namun dengan bertanya kepada pembimbing dan membiasakan diri dengan situasi yang akan dihadapi dua bulan kedepan, penulis dapat mengatasi masalah tersebut. Kemajuan yang didapat penulis antara lain mengetahui standart alat yang dipakai dan proses editing oleh stasiun televisi swasta bertaraf nasional. Dan juga mengetahui cara penyulih suara bekerja mulai dari take voice hingga pengeditan. 2.
Minggu Kedua 7 Maret – 11 Maret 2011 Tugas di minggu kedua penulis langsung turut membantu proses produksi shooting Host program Bonar Sang Pendongeng di Central Park episode Rapunzel dan langsung dilanjutkan di Waterboom Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara. Keesokan harinya penulis mengikuti shooting Video Tape (pengadegan) episode Pendekar Bercadar di Taman Buah Mekarsari Cibubur. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Pada hari berikutnya penulis diberikan jadwal rutin oleh pembimbing dan diwajibkan selalu mengikuti dan membantu proses produksi acara Bonar Sang Pendongeng baik shooting Host maupun Video Tape. Dan pada hari itu adalah shooting Video Tape (VT) Bonar Sang Pendongeng episode Rapunzel dilokasi yang selalu sama jika dilakukan shooting (VT) yakni di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Pada hari Jumat atau hari yang mendekati weekend, akan dilaksanakan meeting prepare untuk hari Senin mendatang. Disini penulis juga diperbolehkan mengikuti agar mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk Minggu depan. Kendala yang dihadapi penulis pada minggu ini adalah penulis belum benar – benar mengetahui tugas atau pekerjaan apa saja yang biasanya dikerjakan oleh PA, dan terasa masih kaku dalam proses produksi. Dari pengalaman – pengalaman tersebut, kemajuan yang telah dicapai penulis adalah penulis mengetahui prosedur produksi acara In House Global TV, khususnya acara Bonar Sang Pendongeng. Dan mengetahui apa saja tugas yang harus dilakukan oleh asisten produksi pada saat produksi berlangsung. 3.
Minggu Ketiga 14 Maret – 18 Maret 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Pada minggu ketiga, penulis diberi tugas untuk mengikuti proses pascaproduksi acara Bonar Sang Pendongeng. Penulis bertanya kepada editor tentang istilah – istilah yang digunakan dalam proses pascaproduksi. Penulis juga mengamati kerjasama dan koordinasi antara editor dengan asisten produksi (PA) pada saat proses editing berlangsung. Keesokan harinya, penulis menemani dan membantu PA dalam mempersiapkan praproduksi dengan menelepon para kru (crew call) yang akan bertugas terdiri dari satu cameraman, dua lightingman (penata cahaya), dua audioman (penata suara), tim property, satu make up artist, dan satu penata busana. Penulis juga memperhatikan PA pada saat request property untuk produksi keesokan harinya. Hari berikutnya, penulis menemani PA loading check di Studio AD dan memastikan alat – alat yang akan dipakai produksi hari ini sudah siap, mulai dari kamera, lampu, audio, dan semua properti. Setelah selesai, penulis berangkat bersama PA dan para kru untuk shooting Host Bonar Sang Pendongeng episode Ajisaka dan Momotaro di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Keesokan harinya, penulis mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Ajisaka dilokasi yang sama. Program acara Bonar Sang Pendongeng termasuk program In House
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Production yang dimiliki Global TV dengan proses produksi striping atau kejar tayang. Kesulitan yang dihadapi penulis pada minggu ketiga ini antara lain penulis baru pertama kali melakukan crew call dengan kendala nomer telepon beberapa kru tidak bisa dihubungi. Serta penulis tidak mengetahui prosedural request property dan loading check. Penulis berinisiatif untuk mengatasi kesulitan dengan cara selalu meminta bimbingan PA tentang tiga hal baru diatas, dan memperhatikan dengan baik kinerja PA pada saat melakukan crew call, request property, dan juga loading check. Kemajuan yang penulis pada minggu ini adalah penulis mengetahui proses preview pascaproduksi yang selanjutnya akan dikoreksi oleh produser, mampu mengatasi masalah pada saat crew call, dan mengetahui proses praproduksi mulai dari request property, loading check, hingga siap untuk dipergunakan. 4.
Minggu Keempat 21 Maret – 25 Maret 2011 Tugas – tugas yang dilakukan penulis pada minggu keempat adalah mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Momotaro di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Keesokan harinya, penulis diberi tanggung jawab untuk menemani PA survey lokasi shooting di Museum Keprajuritan Taman commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan digunakan untuk shooting adegan Bonar episode Peterpan. Hari berikutnya penulis mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Peterpan di Taman Buah Mekarsari Cibubur dan dilanjutkan di Kapal Museum Keprajuritan TMII. Tugas lainnya yang dilakukan penulis adalah mencatat time code (TC) ekspresif Bonar Host. Disini penulis memutar ulang kaset DVD Bonar Sang Pendongeng di MCR (Master Control Room) dan mencatat time code pada saat sang Host berekspresi tertawa, seolah menirukan suara tokoh yang ada, dan semacamnya dalam cerita Bonar Sang Pendongeng dari episode 31 hingga 37 yang bertujuan untuk promotion acara Bonar Sang Pendongeng. Kesulitan yang didapat penulis adalah belum mengetahui cara menggunakan alat pemutar kaset atau Video Tape Recorder (VTR) yang berada dalam ruang MCR. Cara yang dilakukan penulis untuk mengatasi kesulitan adalah bertanya kepada pegawai MCR dan mengamati setiap hal yang dilakukan dalam memakai Video Tape Recorder tersebut. Kemajuan yang dicapai penulis pada minggu ini adalah penulis dapat menggunakan alat pemutar kaset dan siap jika ada perintah untuk time code lagi. Penulis juga lebih paham istilah tempat yang berada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
dalam ruangan post pro, seperti Avid adalah sebutan untuk ruang editing karena memakai software Avid. Dan juga MCR (Master Control Room) adalah ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol disrtibusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded. 5.
Minggu Kelima 28 Maret – 1 April 2011 Pada minggu kelima, tugas yang rutin dilakukan penulis adalah mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Putri Kandita di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Hari berikutnya penulis menemani PA untuk menyiapkan seluruh alat produksi yang berada di Studio AD, lalu mengikuti proses produksi shooting Host Bonar Sang Pendongeng episode Rara dan Boneka dan Putri Kandita di Godong Ijo Sawangan Depok. Penulis juga mengikuti proses pascaproduksi pada hari berikutnya. Dengan mengamati dan bertanya kepada editor, penulis mendapatkan bimbingan tentang shortcut dan langkah – langkah atau proses editing dengan software Avid dari penarikan materi hingga media stream ke On Air Presentation. Penulis juga mendapat bimbingan mengenai tugas – tugas PA pada proses pascaproduksi. Adapun kemajuan yang dicapai penulis pada minggu kelima adalah penulis mengetahui proses menyiapkan dan mengembalikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
alat-alat produksi di Studio AD. Penulis juga mengatehui proses shortcut dan langkah – langkah editing hingga proses pengiriman media stream ke On Air Presentation. 6.
Minggu Keenam 4 April – 8 April 2011 Tugas yang dilakukan penulis pada minggu ini adalah mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Pangeran Pandeglang dan Putri Cadasari di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga ikut menjemput serta mengantar pulang para talent. Tugas hari berikutnya yang dilakukan penulis adalah mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Ali dan Gua Emas di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga mengikuti meeting internal Bonar Sang Pendongeng pada hari Jumat sebelum libur weekend. Kesulitan yang dialami pada minggu ini penulis belum mengetahui jelas rumah para talent dan harus ditemani PA saat menjemput. Dan pada episode Ali dan Gua Emas bintang tamu datang terlambat cukup lama dikarenakan macet, sehingga membuat jadwal mundur. Penulis berinisiatif mengatasi kesulitan tersebut dengan menghafal rute jalan menuju rumah talent Bonar Sang Pendongeng.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Kemajuan yang dicapai penulis pada miggu ini adalah mengetahui apa yang harus dilakukan jika ditugaskan menjemput talent untuk menjadi petunjuk driver dihari berikutnya. 7.
Minggu Ketujuh 11 April – 15 April 2011 Pada minggu ketujuh, penulis mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Rara dan Boneka (lanjutan yang dikarenakan talent utama sakit pada minggu lalu) dan Kawah Si Kidang di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga melakukan tugas antar jemput talent Bonar Sang Pendongeng tanpa didampingi PA. Tugas lain yang dilakukan penulis adalah mengikuti proses editing diluar post pro Global TV dikarenakan jadwal yang bertabrakan dengan program acara lain, sedangkan terus dikejar waktu untuk penayangan episode mendatang. Selama minggu ketujuh ini, penulis mendapatkan kemajuan antara lain penulis mengetahui apa yang harus dilakukan apabila ada kendala diluar dugaan seperti talent sakit dan produksi terpaksa dicancel. Penulis juga mengetahui tempat editing sementara diluar post pro, dan mengetahui secara detail cara kerja PA dalam memberikan materi kepada editor. Gambar yang berkualitas dan ketelitian seorang PA dalam memberikan materi mempermudah editor untuk bekerja lebih cepat dengan hasil yang memuaskan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
8.
Minggu kedelapan 18 April – 21 April 2011 Tugas – tugas yang diberikan kepada penulis diminggu kedelapan atau minggu terakhir ini adalah menjemput dan mengantar pulang talent sebelum mengikuti proses produksi shooting adegan Bonar Sang Pendongeng episode Putri Galaxy di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Hari berikutnya, penulis mengikuti proses produksi shooting Host Bonar Sang Pendongeng episode Sang Juara (episode terakhir) di peternakan sapi Cibugary. Keesokan harinya penulis mengikuti emergency meeting internal Bonar Sang Pendongeng. Pada minggu kedelapan ini penulis menemui kendala dengan kondisi kesehatan yang harus ijin tidak masuk dikarenakan sakit selama satu hari yang mengakibatkan kurang maksimalnya penulis dalam mengikuti proses produksi. Kemajuan yang didapat penulis pada minggu terakhir ini antara lain penulis mengetahui mengetahui kemauan Executive Producer dalam menyikapi rating and share acara Bonar Sang Pendongeng pada saat emergency meeting. Penulis sudah benar-benar mengetahui dan mendalami tugas sebagai seorang Production Assistance (PA), apa yang harus dilakukan serta tanggung jawab atas apa yang telah dipercayakan untuk dilaksanakan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
B.
Focus of Interest Pada kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2011 ini penulis diberi kesempatan untuk menimba ilmu dan mengaplikasikan keahlian yang telah diterima dalam bangku perkuliahan di instansi mitra yaitu Global TV (PT. Global Informasi Bermutu). Sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis yaitu Diploma (D3) Penyiaran, penulis ditempatkan di departemen produksi. Pada pelaksanaan magang di Global TV, penulis selalu dilibatkan dalam rangkaian acara “Bonar Sang Pendongeng” baik dari proses praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Melalui rangkaian acara Bonar Sang Pendongeng, penulis telah melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2011 atau magang ini dengan sebaik-baiknya. Dan disana penulis telah mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan apa yang seharusnya didapatkan dengan dasar keahlian dan ilmu yang telah dimiliki. Adapun beberapa tugas yang dikerjakan oleh seorang Prodiction Assistant dalam rangkaian acara Bonar Sang Pendongeng di Global TV, diantaranya: 1.
Tahap Praproduksi Sebelum proses produksi sebuah program dilakukan, tahapan paling awal yang dilakukan adalah praproduksi. Tahap praproduksi ini mencakup meeting production (rapat produksi), yang didalam meeting production ini diikuti oleh pihak-pihak yang menjadi elemen penggerak program tersebut antara lain, Eksekutif Produser, Produser, Asisten commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Produser, Asisten Produksi (Production Assistant / PA), serta Tim Kreatif. Rapat produksi membahas segala hal yang mengacu pada proses produksi yang akan dilakukan seperti menentukan konsep acara, penentuan lokasi, talent atau artis yang akan terlibat, properti yang digunakan, penjadwalan, perijinan, dana produksi, dan lain sebagainya. a.
Booking Request Asisten produksi menyerahkan request secara tertulis tentang
beberapa hal yang mendukung berjalannya produksi dan praproduksi suatu acara yang ditujukan kepada manajer dari setiap content yang dibutuhkan. Request tersebut meliputi SOB atau standart operational broadcast (kamera, lampu, audio), man power (kru, penata rias, penata busana), studio jika proses produksi berada didalam studio, kaset, mobil operasional, shift editing (jika diperlukan), pembawa acara (host) dan bintang tamu. Booking request dikirimkan maksimal 3 hari sebelum produksi dimulai atau sebelum berangkat produksi luar kota, tetapi mengacu pada pengalaman dan semakin padatnya acara in – house production, maka booking request dikirimkan maksimal 1 minggu sebelum produksi atau keberangkatan keluar kota. Asisten produksi juga berkewajiban mengirimkan iom atau request via email kepada produser. Dalam hal booking request host dan bintang tamu, PA bertugas mengirimkannya kepada bagian TAR (Talent Artis) dan memastikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
apakah talent yang diinginkan produser bisa bekerja sama atau tidak dalam kaitannya dengan proses shooting. Dalam hal ini, PA berperan sebagai perantara produser dengan TAR. Seorang PA juga mempunyai tugas menyiapkan kaset – kaset untuk kebutuhan rekam pada saat produksi maupun pascaproduksi seperti DVCAM, DVD, MiniDV, serta BETACAM. PA meminta kaset pada bagian Sekertariat Produksi, kemudian mengambilnya ke bagian lybrary sesuai dengan kebutuhan shooting. Pada saat pengambilan kaset, PA wajib mencatat jumlah kaset yang digunakan untuk kebutuhan produksi. Sementara untuk pascaproduksi dalam lingkup editing, PA mengajukan permintaan shift editing sesuai yang dibutuhkan. Apabila manajer post – pro dept menyatakan tidak dapat memenuhi permintaan shift ediing, maka PA bertugas mencarikan tempat editing diluar Global TV berdasarkan persetujuan eksekutif produser dan produser. PA juga harus dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses editing. b.
Menyiapkan Grafis / Packaging Pada tahap praproduksi, PA juga bertugas menyiapkan Packaging yang berisikan materi pendukung produksi rangkaian acara Bonar Sang Pendongeng, yang berisi: 1) OBB (Opening Billboard Bumper / Opening Break Bumper) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
OBB adalah sebuah video grafis yang menjadi identitas acara yang muncul pertama kali saat acara dimulai untuk mengenalkan nama program acara, dan hanya diputar satu kali pada saat opening sebagai tanda dimulainya program acara. Selain itu OBB juga digunakan untuk jeda saat akan atau sesudah commercial break. 2) Template Template
adalah
gambaran
grafis
yang
dibuat
untuk
memunculkan nama host, bintang tamu, lokasi, sponsor, dan lainlain. Template biasanya muncul pada saat pembawa acara atau bintang tamu sedang berbicara. 3) Video Tape / VT Video tape atau yang lebih dikenal dengan sebutan VT adalah video yang berisi gambar – gambar atau materi yang dibutuhkan pada saat shooting berlangsung, biasanya VT menjadi insert ketika presenter sedang ataupun selesai berbincang – bincang dengan talent atau bintang tamu. 4) Bumper Bumper terdiri dari dua macam yaitu bumper in dan bumper out. Bumper in adalah video grafis yang digunakan sebagai opening segmen setelah commercial break selesai. Sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
bumper out adalah video grafis yang berfungsi sebagai jeda selesainya sebuah segmen menuju ke commercial break (iklan). 5) Looping Audio Looping audio adalah rekaman suara yang menjadi backsound dari OBB, bumper in, bumper out, dan lain- lain yang diputar pada saat shooting berlangsung. Looping audio ini disimpan dalam DVD yang dibuat pada saat praproduksi. c.
Menyiapkan Materi Tayang Materi tayang untuk pembawa acara dan rundown yang
sebelumnya telah dibuat oleh tim kreatif dan kemudian akan dikirim melalui email kepada PA. Selanjutnya PA memberikan materi tayang kepada host dan memperbanyak jumlah rundown untuk di berikan kepada seluruh crew yang akan bertugas sebelum berjalannya proses produksi shooting Bonar Sang Pendongeng. Rundown adalah sebuah script yang dibuat oleh tim kreatif yang berisi susunan mulai dari identitas acara, bumper in dan bumper out, VT, durasi per segmen, dan lain- lain yang menjadi pedoman yang digunakan oleh produser, cameraman, PA, Creative, dan kru lainnya dalam melaksanakan proses produksi agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan oleh produser. d.
Koordinasi Kru / Crew Call
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Pada tahapan ini adalah proses koordinasi kru dengan cara menghubungi via telepon atau sms kepada seluruh kru yang akan bertugas
saat
produksi.
Tujuan
crew
call
disini
untuk
mengingatkan dan memastikan kru agar datang dan standby lebih awal di tempat yang telah ditentukan oleh PA sebelum menuju lokasi shooting. Biasanya crew call dilakukan sehari sebelum dilakukannya proses produksi. 2.
Tahap Produksi Setelah persiapan dan perencanaan praproduksi selesai, maka pelaksanaan produksi dapat dimulai. Produser sebagai pimpinan teratas akan bekerja sama dengan para artis dan seluruh kru merealisasikan apa yang direncanakan dalam konsep yang dibuat sebelumnya, menjadi sebuah sajian audio visual yang menarik. Dalam setiap proses produksi produser selalu didampingi oleh asisten produser, asisten produksi, dan tim kreatif untuk menunjang kelancaran proses produksi yang sesuai dengan konsep acara. Berikut adalah tugas – tugas yang harus dilakukan seorang PA dalam proses produksi : a.
Time Code (TC) Proses time code sangatlah penting dalam produksi. Time code
digunakan untuk mengidentifikasi dan spesifikasi setiap tahap dari hasil shooting dan proses editing. TC mempunyai fungsi untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
mengetahui keterangan waktu hasil pengambilan gambar, dan juga untuk mempermudah proses editing. Time code di gambarkan dengan nomor rol : menit : detik : bingka. (00:00:00:00), itulah yang akan di tampilkan dalam penghitungan TC. Dengan kata lain time code merupakan catatan yang digunakan dalam proses pencarian gambar yang dibutuhkan untuk materi tayang. b.
Koordinator Lapangan Production Assintant juga memiliki tanggung jawab sebagai koordinator lapangan. PA bertanggung jawab atas apa yang terjadi di lapangan pada saat proses produksi berlangsung serta membantu dalam kelancaran jalannya produksi. PA juga menyediakan sarana dan prasarana penunjang shooting seperti akses jalan menuju lokasi shooting, properti pendukung, figuran jika diperlukan, perijinan dan sebagainya, yang membuat proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
3.
Tahap Pascaproduksi a.
Editing PA mendampingi editor dan memberikan supervisi editing yang sesuai dengan alur cerita serta membantu mempersiapkan materi pendukung.
b.
Inventary DVD & Back Up
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Setelah melalui tahap preview, maka tugas PA yang terakhir adalah print hasil editing kedalam kaset DVCAM dan digandakan dengan DVD untuk back up data. C.
Deskripsi Acara Bonar Sang Pendongeng adalah salah satu program acara hiburan yang ada di Global TV dengan target audience anak-anak yang berusia 3 – 10 tahun pada khususnya, keluarga Indonesia, dan juga seluruh pemirsa setia Global TV. Bonar Sang Pendongeng berdurasi 30 menit dengan jam tayang pada hari Kamis dan Jumat pukul 14.30 WIB, yang bertujuan sebagai tontonan edukatif bagi anak-anak seusai pulang sekolah. Dulunya program ini memiliki dua alternatif judul acara, yaitu Cerita Si Bonar dan Dongeng Anak. Baground daripada acara Bonar Sang Pendongeng sendiri adalah melihat tayangan televisi untuk anak-anak hanya dibanjiri oleh film kartun import dengan mengandalkan tokoh yang lucu serta kecanggihan animasi saja. Dan yang lebih ironis, mereka juga menyaksikan sinetron yang sebenarnya ditujukan untuk dewasa. Dongeng cerita rakyat Indonesia hampir dinyatakan punah, karena tidak adanya proses pewarisan secara turun temurun. Bonar Sang Pendongeng memiliki Goal and Objectve yang bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan dongeng tanah air ke anak-anak agar tidak mati dimakan jaman. Anak-anak akan mendapatkan nilai-nilai yang terkandung dalam dongeng tersebut. Banyak pihak juga mempunyai anggapan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
bahwa dongeng memiliki konstruktif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mental anak. Konsep dari acara Bonar Sang Pendongeng adalah Bonar seorang pria yang diperankan oleh Irgi Fahrezi selaku pembawa acara yang akan berkelana ke berbagai tempat sebagai pendongeng mulai dari sekolah, sanggar, tempat bermain sampai menjamah daerah pedalaman di tanah air untuk mendongeng bagi anak-anak disana. Cerita yang diangkat adalah cerita legenda, dongeng nusantara Indonesia, seperti Malin Kundang, Lutung Kasarung, Bawang Merah Bawang Putih, Sangkuriang, Roro Jonggrang dan lain-lain. Cerita yang diangkat juga bisa dari cerita populer anak-anak yang berasal dari luar negeri seperti Aladdin, Cinderella, Pinokio dan sebagainya. Karena cerita yang diangkat adalah cerita nusantara, maka Bonar akan mendongeng di tempat cerita itu berasal. Misalkan cerita Sangkuriang, akan diceritakan langsung dari Gunung Tangkuban Perahu. Dan jika ada dongeng yang berasal dari daerah luar Jawa, maka cerita akan dilakukan ditempattempat wisata. Isi dongeng adalah cerita rakyat nusantara dan akan divisualisasikan dengan pengadegan karakter sesuai isi cerita yang akan dilakukan oleh beberapa talent yang semuanya adalah anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun. Pengadegan / visualisasi dari isi dongeng adalah berupa VT (Video Tape) dengan adegan sesuai yang ada pada cerita itu sendiri atau visualisasi hanya diisi gambar seperti yang ada pada buku cerita. Karakter dari Bonar adalah ceria dan sangat menyukai anak-anak. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Acara Bonar Sang Pendongeng mempunyai beberapa segmentasi : 1. Segment I Pendongeng berada di sebuah lokasi, menjelaskan lokasi dan mencari kumpulan anak-anak yang sedang bermain. Dan mulai bercerita. 2. Segment II Cerita berlangsung + insert gambar animasi. Selain itu, ditengah cerita anakanak yang mendengarkan boleh mengajukan pertanyaan seputar cerita. 3. Segment III Cerita terus berlangsung + insert gambar animasi. 4. Segment IV Pendongeng menyudahi cerita, dengan memberi kesimpulan atau pesan untuk anak-anak. Pendongeng berpamitan dan melanjutkan perjalanan mencari anak-anak lain. Setelah penulis menjalani magang di Global TV selama dua bulan yang tergabung dalam divisi produksi dengan konsentrasi membantu Production Assistant, kini penulis telah banyak mendapatkan pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga di dalam dunia broadcast .Selain itu, penulis juga sangat bersyukur karena telah mendapatkan kesempatan untuk menjalin hubungan kerja yang baik dengan karyawan, staff, dan sesama anak magang yang berada di Global TV.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja. Melalui magang ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat selama berada didalam perkuliahan. Berdasarkan uraian deskripsi yang telah dilakukan penulis didepan, untuk mengetahui kegiatan proses produksi acara Bonar Sang Pendongeng di Global TV, maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Terdapat dua jenis pengambilan gambar pada acara Bonar Sang Pendongeng, shooting Host dan shooting Video Tape atau adegan. Dengan semua talent anak kecil yang telah melalui proses casting. 2. Dalam memproduksi suatu program acara harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh mulai dari persiapan pra produksi yang matang (terdiri dari ide, persiapan properti, dll) agar pada saat proses produksi dapat berjalan dengan baik. Pra produksi yang matang berpengaruh untuk barjalannya produksi maupun pasca produksi. 3. Teori serta praktek yang telah diberikan sewaktu di bangku perkuliahan sangat berguna. Contohnya pada saat penulis mengikuti produksi acara
Bonar Sang Pendongeng, ilmu tentang bagaimana cara memproduksi
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
suatu program acara televisi sangatlah berguna. Hanya saja terdapat perbedaan istilah yang digunakan sewaktu di perkuliahan dengan tempat penulis melaksanakan magang, namun tetap memiliki arti yang sama.
B. Kritik dan Saran Dari apa yang penulis amati dan juga pelajari selama kuliah kerja media, penulis berkenan untuk menyampaikan saran-saran yag diharapkan dapat membeerikan manfaat. 1.
Kepada Pihak Instansi PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) a) Acara anak seperti Bonar Sang Pendongeng memang mempunyai tujuan yang baik, namun harus memperhatikan minat audience juga. Perlu adanya ide kreatif yang segar dan belum pernah ada sebelumnya yang mampu menyedot perhatian audience. b) Sebagai salah satu stasiun televisi swasta dengan taraf nasional, hendaknya Global TV lebih dapat mempertahankan konsistensi program-program acara yang dibuat. Karena penulis yakin, apabila lebih dapat mempertimbangkan keberadaan program murni hasil pikiran dari divisi produksi Global TV, acara tersebut akan semakin disukai dan mendapat tempat di hati para pemirsa setia Global TV.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
c) Sebagai media elektronik yang diperhitungkan di Indonesia, Global TV hendaknya dapat lebih menghargai kinerja karyawan serta mahasiswa yang melaksanakan kerja magang, agar saat mahasiswa telah selesai magang dapat membawa citra yang baik dari instansi tersebut. 2.
Kepada Pihak Universitas : DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS a) Lebih banyak kerjasama pelatihan teknis pengoperasian alat, seperti pelatihan kameramen foto maupun video, produser, sutradara, setting lokasi, pencahayaan, editor, dll. Dengan praktisi berpengalaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan output mahasiswa. b) Kepada Lab. DII Komunikasi Terapan, penulis berharap agar alatalat yang rusak diperbaiki dan tidak mempersulit mahasiswa dalam peminjaman alat, karena selama ini hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa sulit berkembang dalam berkarya. Dan universitas seharusnya sudah memiliki alat-alat pendukung perkuliahan yang lebih modern karena penulis yakin Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah salah satu universitas terbaik yang ada di Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
DAFTAR PUSTAKA
Forsdale, Louis. 1981. Perspectives On Comunication. Massachusetts: Addison Wesley. Komisi Penyiaran Indonesia. 2009. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor :32 Tentang Penyiaran. Semarang: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Tengah. Morissan, MA. 2008. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana. Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyudi, JB. 1989. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni. ----------------- 1992. Teknologi Informasi & Produksi Citra Bergerak. Jakarta: PT. Gramedia. Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus http://amazone.com/Carl-I-Hoveland/e/B001PL36W/28Mei2011/16.54WIB http://bhirmbani.blogspot.com/2010/07/empat-program-acara-hiburan-di televisi.html/28Mei2011/16.32WIB http://www.globaltv.co.id/company/pages.php/22Mei2011/19.30WIB
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
LAMPIRAN
commit to user