BAB 2 Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV Surabaya. Proses
pra produksi adalah proses persiapan yang dilakukan dengan
perencanaan yang matang untuk mempersiapkan hal yang diperlukan dalam persiapan sebuah proses produksi yang antara lain seperti pengumpulan idea tau gagasan dari produser yang dilandaskan pada sasaran audience acara tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan naskah yang meliputi identifikasi program, rundown, daftar urutan pengambilan gambar serta urutan penyuntingan yang akan dijadikan acuan bagi editor dalam editing hasil produksi, kemudian dilanjutkan dengan rapat intern yang akan membahas mengenai kinerja yang akan dibutuhkan dlam proses produksi, dan diakhiri dengan hubungan keluar untuk menjalin kerjasama produksi Sedangkan tahapan produksi merupakan sebuah realisasi dari rencana kerja yang menjadi bagian dari rencana sebleumnya dalam pra produksi. Yang anatara lain berupa: news gathering, electronic field production serta satellite news gathering. Kegiatan tersebut diakhiri dengan kegiatan pasca produksi berupa proses yang biasnya terdapat pada program yang merupakan siaran tunda. Kegiatan
10
11
tersebut dapat berupa: penyuntingan, pemaduan, percampuran dan rekayasa kreatif. (Abidin,2009) 2.1.2 Managemen Televisi Lokal:Kegamangan yang Wajar Menurut jurnal yang ditulis oleh Kartika Bayu Primasanti, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya, dalam jurnalnya yang berjudul “Managemen Televisi Lokal:Kegamangan yang Wajar” mempertegas bahwa: televisi lokal diidealkan untuk memiliki kekuatan dalam rangka menonjolkan menonjolkan kekhasan local. Wacana ini menjadi penting untuk mengingatkan kembali bahwa fungsi televise local tidak lain adalahuntuk menyiarkan kekhasn lokan dan melawan dominasi kekuatan segelintir pihak. Hal ini jelas harus dipahami oleh pihak manajemen industry televisi lokal karena acapkali, oleh persaingan industri televise, televisi local justru berperan sebagai televisi swasta yang profit oriented semata.
2.2 Teori Umum 2.2.1 Komunikasi Komunikasi berkembang sejak abad 5SM. Pada saat tersebut terdapat sebuah definisi yang berkembang di Yunani yaitu suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antara manusia. Ilmu tersebut bernama “retorike” yang berasal dari kata “retor” yang berarti orang yang berpidato. Retorike merupakan ilmu tentang seni untuk berdebat, berpidato dan berargumentasi yang menggunakan bahasa yang lancar untuk mengajak atau mempengaruhi orang lain ataupun pendengar. Di masa tersebut komunikasi hanya berkembang sebatas percakapan dan interaksi yang terjadi antar manusia secara lisan, tindakan tersebut dapat
12
terlihat pada perilaku seperti pidato, diskusi yang dapat mengubah perilaku serta perasaan orang lain. Perkembangan terhadap komunikasi juga terlihat pada masa Julius Caesar (100-44SM) di Roma. Pada masa tersebut mulai muncullah sebuah papan pengumuman yang terbuat dari balok batu berukuran besar yang disebut Acta Diurna memuat informasi yang bukan lagi sekedar penyampaian lisan tetapi secara tulisan. Dan kemudian perkembangan selanjutnya pada tahun 1400-1468 ditemukannya sebuah kertas dan alat cetak oleh Johannes Guttenberg. Komunikasi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa asing, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicare yang memiliki arti membuat sama atau milik bersama. Adapun arti dari komunikasi secara umum yaitu tindakan menyampaikan suatu pesan tertentu kepada lawan bicara dengan menggunakan media tertentu sebagai alat dalam menyampaikan pesan tersebut. Kehidupan manusia yang selalu berinteraksi dengan orang lain tidak dapat menghindari adanya proses komunikasi yang selalu ada dalam segala aspek kehidupannya. Sehingga muncullah berbagai macam definisi serta pemahaman yang merupakan perkembangan dari tindakan komunikasi yang telah ada dalam masyarakat. Definisi yang timbul dalam perkembangan komunikasi tersebut dapat dijabarkan oleh para ahli komunikasi sebgai berikut: a.
Raymond Ross: Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan
pengiriman
simbol-simbol
sedemikian
rupa
agar
membantu
pendengar
13
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator b.
Gerald R. Miller: Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan
kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka c.
New Comb: Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari
rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima Laswell: Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. 2.2.2 Komunikasi Massa Menurut Nurudin (2009:3) Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa sebaga saluran informasinya. Komunikasi massa merupakan sebuah komunikasi yang memanfaatkan teknologi komunikasi modern yang didapatkan. Sedangkan menurut Gerbner (1967), komunikasi massa merupakan penyampaian komunikasi
yang dilandaskan pada teknologi yang komunikasi
yang telar berkembang secara kelembagaan dan media tersebut dimiliki oleh banyak orang. 2.2.3 Media Massa Media massa dapat diartikan sebagai “alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa disbanding dengan jenis komunikasi lain
14
adalah ia bias mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang terbatas” (Nurudin, 2009:9) Media massa adalah sarana komunikasi yang dapat dipergunakan dalam berbagai cakupan audience yang ada pada masyarakat. Media massa dapat dikelompokkan terhadap sejumlah media modern seperti surat kabar, majalah, film, radio dan televisi serta intenet. Pengertian media massa dapat menjadi semakin luas dengan adanya media baru yang lebih memiliki kelebihan dalam informasi yang individual, beragam serta dapat mendukung terjadinya informasi yang interaktif. Tetapi persaingan dengan media konvensional tidak akan selesai karena media konvensional akan semakin meningkatkan kemampuannya. (Morissan, 2010:1) 2.2.4 Televisi Televisi merupakan salah satu media massa yang dapat menyapaikan informasi terbaru dan mencakup jangkauan yang luas kepada msayarakat. Menurut Baksin (2006:16) televisi dapat didefinisikan sebagai “teknologi merupakan hasil dari produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikIr dan tindak individu.” Sehingga dapat disimpulkan dengan adanya segala kelebihan yang dimiliki oleh televisi berupa audiovisual gerak maka televisi memiliki efektifitas dan pencapaian pesan yang paling optimal.
15
2.2.4 Program Televisi Berbagai macam siaran televisi yang begitu banyak dan beragam dapat dikelompokan menjadi dua yaitu berdasarkan isi dan berdasarkan format. Siaran televisi berdasarkan format dapat pula diklasifikasikan dalam beberapa bentuk anrata lain; talkshow, kuis, film, documenter dan reality show. Sedangkan pengelompokan dalam bentuk isi dapat dibedakan berupa program hiburan, olahraga, drama dan agama. Pengelompokan program televisi berbentuk berita dapat dibedakan menjadi berita soft news dan hardnews. Program berita hardnews lebih mengutamakan aktualitas dari sebuah berita dan pentingnya dari sebuah berita disampaikan, sedangkan program berita softnews lebih mengkata berita yang ringan disertai dengan gossip ataupun unsure ketertarikan human interest.
2.3 Teori khusus 2.3.1 Teori Produksi Produksi program televisi Program televisi tidak dapat terlepas dari adanya kerjasama oleh tim produksi yang merangkai dan menggambarkan ide cerita atau skneario ke dalam bentuk audio dan video. Adapun dalam sebuah proses produksi dibutuhkan beberapa materi untuk mencapa kesinambungan dalam hasil yang optimal. Materi tersebut antara lain berupa: materi produksi, biaya produksi, sarana produksi serta organisasi pelaksanaan produksi (Fred Wibowo: 2007).
16
1. Materi produksi Materi produksi menurut Fred Wibowo (2007:24) dapat dijelaskan menjadi berbgaia macam factor seperti kejadian, benda, binatang, pengalaman ataupun hasil karya lain yang dapat diolah menjadi sebuah produksi yang berkualitas. Proses produksi sebuah acara dapat ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan pemikiran kritis yang dimiliki oleh producer acara tersebut. Keberadaan visi dari seorang producer turut serta dalam mempengaruhi hasil dari program yang ia produksi karena turut membantu dalam pemilihan materi produksi yang selektif dan kritis. 2. Sarana Produksi Menurut Fred Wibowo (2007:25), Sarana produksi adalah sarana yang dipergunakan dalam proses produksi untuk mewujudkan hasil nyata dari ide yang dimiliki. Tiga hal pokok yang dimiliki dalam proses produksi antara lain dapat berupa unit peralatan perekam suara, unit peralatan perekam gambar serta peralatan pencahayaan. 3. Biaya Produksi Biaya produksi sangat diperlukan dalam setiap produksi program acara apapun. Biaya produksi dapat mempengaruhi kelangsungan dari program acara yang di produksi, baik berupa jumlah episode ataupun kualitas yang dimiliki dari acara tersebut. Seorang producer hendaknya memiliki pemikiran dan pertimbangan yang matang dalam mendapatkan serta menggunakan biaya produksi yang acara tersebut miliki. Sebuah biaya yang dimiliki oleh program acara tertentu dapat didasarkan pada financial oriented atau quality oriented.
17
A.
Financial oriented Financial oriented merupakan proses pembuatan produksi yang
didasarkan pada sebuah anggaran dana produksi yang telah dimiliki. Sehingga bila suatu acara memiliki anggaran yang minim maka penggunaan sarana ataupun artis dapat lebih ditekan dengan peraltan yang sederhana ataupun kontrak dengan artis yang berbiaya sesuai budget. B.
Quality oriented Quality oriented meruapakan proses pembuatan produksi yang lebih
mngutamakan kualitas terhadap acara yang di produksi. Seorang producer dituntut untuk mengoptimalkan hasil produksi agar mendapatkan perhatian serta penilaian yang baik bagi penonton. Dalam quality oriented biasanya seorang producer akan menggunakan sumber daya serta sarana yang paling optimal untuk proses produksinya. 4. Organisasi Pelaksanaan Produksi Organisasi pelaksanaan produksi terkait dengan tim serta karyawan yang turut serta dalam operasional alat dan proses produksi dari suatu program acara. Hendaknya sebuah tim produksi dapat menjalin kerjasama dan kinerja yang dapat dinkendalikan sesuai dengan tujuan yang dimiliki oleh producer.
18
Tahapan produksi program televisi menurut Herbert Zettl (Fred Wibowo:2007) 1.
Pra produksi (perencanaan dan persiapan) Tahapan ini sangat penting karena menyangkut berbagai macam
persiapan yang dilakukan dalam memproduksi sebuah acara. Tahapan pra produksi dibagi menjadi tiga tahapan , yang antara lain: • Penemuan ide: Menemukan sebuaha gagasan atau ide yang kemudian melakukan sebuah riset atas ide atau gagasan tersebut yang kemudian mengembangkannya menjadi sebuah naskah • Perencanaan: proses penentuan waktu produksi, pemilihan lokasi serta artis dan crew yang akan digunakan dan menetapkan naskah yang akan digunakan • Persiapan: pembuatan setting tempat, memeriksa dan melengkapi peralatan yang digunakan. 2.
Produksi
Proses produksi terbagi menjadi beberapa tahapan penting antara lain: • Organizing: proses penentuan prnyusun dari struktur organisasi yang dilandaskan pada ketersediaan sumber daya dan lingkugan tempat organisasi tersebut, yang disesuaikan juga dengan tujuan dari adanya komunikasi tersebut. (Morissan, 2008:142) • Actuating: tindakan pengorganisasian terhadapa anggota dari struktur organisasi yang bertujuan untuk memberikan motivasi serta arahan agar tercapainya kinerja yang optimal. (Morissan, 2008:142). Dengan adanya proses
19
ini diharapkan kinerja dari sebuah tim dapat terjalin dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai oleh organisasi. • Controlling: proses pengawasan terhadap kinerja yang telah dihasilkan oleh organisasi tersebut, kinerja dinilai berdasarkan pencapaian terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau perusahaan (Morrisan, 2008:159). Tindak lanjut yang dapat dilakukan berupa evaluasi dan koreksi terhadap kinerja sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ke depannya. Hasil dapat disesuaikan dengan naskah yang telah dibuat sebelumnya (Fred Wibowo, 2007:40) 3.
Pasca Produksi
Proses evaluasi terhadap hasil dari proses produksi yang telah berjalan, evaluasi dapat dilakukan melalui editing online, offline serta mixing
20
2.4 Kerangka berpikir
Gambar 2.4