PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA “TVRI SPORT” DI LPP TVRI Dona Septyan Wardani Universitas Bina Nusantara Jl Pakis VII B Pondok Pekayon Indah Blok BB 15 no 7 Bekasi Selatan (085692972452)
[email protected] Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas Bambang Mulyono, Dipl.Broad.Jour
ABSTRAK Tujuan penelitian ialah memahami keseluruhan dari proses produksi program “TVRI Sport” di LPP TVRI dan mengetahui proses pencarian dan pengumpulan berita pada program “TVRI Sport” di TVRI. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dengan pendekatan kualitatif, adapun sumber yang diperoleh adalah mencari data internal perusahaan dan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) dengan tiga narasumber yaitu produser, produser pelaksana dan editor dalam program “TVRI SPORT” yang menjalankan tugas sebagai tim kerja inti serta menjabarkan pengalaman pribadi selama melakukan observasi. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini mengetahui proses produksi program “TVRI SPORT” yang dimulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi serta menganalisis menggunakan analisis SWOT. Peneliti dapat memperoleh pengalaman pribadi dan ilmu yang mendukung mata kuliah, penulis juga dapat memperoleh data yang membantu dan memperkuat hasil penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dan mengetahui tugas dan tanggung jawab dari produser program berita. Simpulan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah dalam tahap-tahap proses produksi program ‘TVRI SPORT” sangat berpengaruh terhadap pemilihan berita untuk di informasikan kepada khalayak umum dan bertanggung jawab penuh terhadap semua proses produksi dari pra produksi sampai dengan pasca produksi berlangsung. Kata Kunci : Proses Produksi, LPP TVRI, Program “TVRI Sport”.
PENDAHULUAN Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah informasi kepada masyarakat sangatlah cepat. Dengan keunggulan penyajiannya yang bersifat audiovisiual memudahkan masyarakat untuk menerima informasi yang disampaikan dengan cara melihat gambar dan mendengarkan suara secara
bersamaan. Hal ini menjadi salah satu alasan yang mendorong masyarakat untuk memilih media televisi sebagai media sumber informasi dibandingkan dengan media massa lainnya. Ditengah ragamnya program-program televisi yang disajikan oleh banyak stasiun televisi swasta di indonesia saat ini, TVRI yang sekarang disebut sebagai Lembaga Penyiaran Publik atau LPP TVRI menyuguhkan program-program bermanfaat kepada para pemirsa. Salah satunya adalah program “TVRI Sport”. Program ini disiarkan setiap hari pada pukul 05.30 - 06.00 WIB. TVRI Sport merupakan program yang menyajikan berita olahraga dari daerah, nasional. dan Internasional. TVRI Sport dikemas dalam bentuk berita dengan menampikan feature yang disampaikan atau dipandu langsung satu pembawa acara dengan gaya santai tetapi informatif. Konsep ini dibuat dengan maksud agar program TVRI Sport tampil beda dan lebih menarik, namun tetap mengedepankan aktualitas dan bahkan menjadi sumber inspirasi atau motivasi bagi penonton TVRI Sport. Dengan demikian, diharapkan tayangan TVRI Sport dapat memikat pemirsa setia LPP TVRI terutama bagi mereka yang ingin melihat lebih dekat potensi dan perkembangan kondisi olahraga di daerah, nasional, dan Internasional. Penelitian tentang studi produksi program “TVRI Sport” di LPP TVRI ini menarik untuk dilakukan mengingat ditengah minimnya program berita yang bernuansa olahraga di daerah, nasional, dan Internasional dan program tersebut juga ditujukan untuk masyarakat Indonesia. Dalam menyajikan program berita yang berkualitas tidak lepas dari proses produksi suatu berita. Program TVRI Sport disajikan dalam bentuk suatu tayangan yang layak dan berkualitas harus melalui beberapa tahapan dalam proses memproduksi tayangan tersebut. Proses yang dilalui dimulai dengan proses perencanaan peliputan berita hingga berita tersebut layak untuk ditayangkan. Proses produksi pada program TVRI Sport di LPP TVRI menjadi sangat menarik untuk diketahui karena sesuai dengan yang menjadi isi atau content bagi program tersebut yaitu persitiwa yang terjadi diberbagai daerah, nasional, dan Internasional. Tentunya proses produksinya pun banyak dilakukan di daerah-daerah di Indonesia juga. Proses produksi program TVRI Sport dilakukan atas kerjasama yang sudah dibentuk oleh Dewan Redaksi TVRI stasiun Pusat dengan Dewan Redaksi TVRI stasiun Daerah. Untuk itu, proses produksi program TVRI Sport menjadi berbeda dengan proses produksi program-program berita lainnya. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah mengenai proses produksi program acara TVRI Sport, dengan judul penelitian : PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA “TVRI SPORT” DI LPP TVRI
METODE PENELITIAN Berdasarkan fokus dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan lebih dalam mengenai proses produksi program “TVRI Sport” di LPP TVRI, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pemilihan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasari bahwa peneliti bermaksud mengkaji dan menggambarkan bagaimana proses produksi program “TVRI Sport” dimulai dari pra-produkSi, produksi hingga pasca-produksi. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan maka sangat diperlukan pengumpulan data yang benar, akurat, dan lengkap. Dalam penulisan skripsi ini jenis data yang diperoleh berdasarkan data: Data primer yaitu penelitian yang memperoleh data secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) dengan cara melakukan wawancara di LPP TVRI. Data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (melalui media perantara). Pada umumnya data sekunder berupa catatan atau laporan historis yang telah tersususn dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan data yang tidak dipublikasikan oleh LPP TVRI. Data sekunder yang digunakan adalah data internal yang merupakan dokumen operasional yang dikumpulkan, dicatat, dan disimpan oleh LPP TVRI. Teknik pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Beberapa informasi yang diperoleh adalah ruang, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistic perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia. 2. Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung terhadap pihak-pihak yang terkait atau terhadap objek penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. 3. Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literature di perpustakaan. Kelebihannya adalah memperoleh banyak sumber tanpa perlu biaya, tenaga, dan waktu. Akantetapi dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku yang relevan agar dapat menjadi sumber perolehan dalam penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Tahap Pra Produksi Program “TVRI Sport” Dalam program “TVRI Sport” di LPP TVRI, tahap ini merupakan tahap yang sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut: 1. Penemuan Ide Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, Produser beserta bagian redaksi melakukan rapat untuk merancang bahan untuk materi program “TVRI Sport” yang akan di siarkan. Menurut observasi yang dilakukan peneliti diketahui pencarian berita atau informasi diperoleh dengan meliput sendiri, lalu membuat rundown, jika berita tersebut dari daerah biasanya dikirimkan video atau artikel dengan sistem livecross. Jika berita itu Internasional diperoleh dari reuters dan juga youtube. Dalam merancang sebuah bahan materi bagi program “TVRI Sport” tim redaktur berikut Produser tidak menentukan jadwal yang pasti dalam melakukan rapat redaksi. Koordinasi bisa saja dilakukan dari Produser ke bagian radaktur, Produser ke koordinator daerah atau bisa saja dilakukan dari Produser ke bagian koordinator liputan saja. Jadi tidak harus dalam bentuk rapat. Dalam tahap ini Produser lah yang sangat berperan penting. Karena, Produser lah yang menentukan ide bagi materi “TVRI Sport” tersebut. Seperti yang di sampaikan oleh Produser “TVRI Sport” mengenai tugas Produser dalam proses pra produksi program “TVRI Sport”. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan crew-crew yang bertugas, lokasi dan peralatan. Dalam program “TVRI Sport” yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah antara lain: 1.
Pengumpulan materi-materi berita yang akan ditayangkan.
2.
Menyusun rundown program “TVRI Sport”.
3.
Pembuatan naskah.
4.
Pembetukan tim liputan.
Pertama, yang dilakukan pada tahap perencanaan dalam program “TVRI Sport” adalah pengumpulan materi berita yang akan ditayangkan. Dan meminta rundown kepada keredaksian olahraga. Materimateri ini biasanya sudah dalam bentuk paket berita. Pengiriman materi berita tersebut dilakukan setiap hari. Proses pengirimannya melalui livecross dengan menggunakan VVNIP sebagai jalur internet, biasanya untuk mengupload atau mengunduh berita. Yang kedua adalah penyusunan rundown program “TVRI Sport”, penyusunan rundown dilakukan oleh redaksi olahraga “TVRI Sport” dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Produser. Rundown tersebut berguna sebagai
pedoman awal dalam melakukan kegiatan produksi. Rundown juga berguna sebagai garis besar penyusunan berita yang dilakukan oleh editor pada tahap pasca produksi. Selanjutnya adalah pembuatan naskah, pembuatan naskah juga disusun oleh redaksi olahraga “TVRI Sport”. Dalam pembuatan naskah biasanya para penulis berita televisi menerapkan suatu formula penulisan berita televisi selain unsur 5W+1H, yaitu easy listening formula. Formula untuk menuju easy listening tersebut bermacam-macam, namun salah satu yang mudah diingat dan diaplikasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren H. Munhoff dalam “Five Star Approach To News Writing” dengan akronim ABC-SS yaitu singkatan dari Accurasy (tepat), Brevity (singkat), Clarity (jelas), Simplicity (sederhana), Sincerity (jujur). (Muda,2008:48). Yang terakhir dalam tahap perencanaan adalah pembentukan tim liputan. Pembentukan tim liputan dilakukan oleh Koordinator Liputan. Tugas Koordinator liputan itu sendiri adalah menentukan pembagian tugas kepada reporter dan kameramen di lapangan. 3. Persiapan Dalam bagian persiapan program “TVRI Sport”, tahap yang meliputi pengerjaan persiapan yaitu briefing kepada seluruh tim yang bertugas di program “TVRI Sport”. Kemudian membagikan rundown kepada masing-masing divisi yang bertugas. Setelah rundown selesai dibuat, masing-masing tim produksi harus memiliki acuan dari kegiatan produksi agar di dalam prosesnya berjalan lancar. Dalam tahap ini masing-masing tim produksi harus saling berkoordinasi dengan produser untuk menentukan agenda kerjanya masing-masing. Analisis SWOT pada Tahap Pra Produksi Kekuatan
Rapat redaksi dalam menetukan materi pemberitaan di laksanakan
(Strenghts)
secara baik, lalu Tim Redaksi dapat menuangkan ide-ide kreatifnya berdasarkan temuan dilapangan.
Kelemahan
Waktu terbatas dalam rapat redaksi, sehingga ada beberapa tim yang
(Weakness)
belum sempat menyampaikan aspirasinya.
Peluang
TVRI Sport dalam mengumpulkan materi, dapat berkarya sebaik-
(Opportunities)
baiknya dan sekreatif mungkin.
Ancaman
Persiapan materi berita yang minim mengakibatkan kurang
(Threads)
lengkapnya informasi yang akan disajikan.
Tahap Produksi Program “TVRI Sport” Pada saat proses produksi berlangsung, produser lebih menyerahkan tugas kepada produser pelaksana. Produser memberikan sebebas-bebasnya kreatifitas atau ide-ide yang menarik. Oleh karena itu produser mengangkat seseorang menjadi produser pelaksana minimal dia punya cara atau punya daya imajinasi untuk mengemas sebuah acara menjadi acara yang menarik. Produser hanya akan memberikan evaluasi ketika program “TVRI Sport” sudah tayang. Kemudian produser akan memeriksa apakah ada kekurangan atau tidak pada saat produksi. Produser tidak langsung melakukan intervensi jika ada kesalahan, tetapi menyerahkan semua wewenang kepada produser pelaksana dan redaktur supaya mereka bisa berdiskusi lagi untuk hasil yang diharapkan. Analisis SWOT pada Tahap Produksi Kekuatan
Isi program acara “TVRI Sport” berisi berita olahraga dari daerah,
(Strenghts)
nasional, dan internasional. Sehingga tayangan ini banyak dinikmati oleh seluruh masyarakat pecinta olahraga di Indonesia
Kelemahan
Hasil penyiaran bergantung kepada keputusan dari produser “TVRI
(Weakness)
Sport”
Peluang
Program “TVRI Sport” dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia
(Opportunities)
karena tayangannya yang bisa diterima oleh semua umur, sehingga program ini menjadi favourite bagi pemirsa pecinta olahraga.
Ancaman
Pada saat pengiriman video dari daerah dengan sistem livecross
(Threads)
terkadang ada kendala gambar karena pengaruh cuaca yang buruk, sehingga gambar tidak sempurna atau sedikit terputus-putus.
Tahap Pasca Produksi Program “TVRI Sport” Pada tahap pasca produksi, proses yang dilakukan dalam tahap pasca produksi ini merupakan proses editing gambar visual serta audio di studio “TVRI Sport” Jakarta. Sebelum melakukan proses editing produser pada saat pasca produksi biasanya, review ulang seluruh hasil siaran. Jika pada saat pengambilan gambar atau perekaman suara ada kesalahan, produser langsung menghubungi editor untuk diperbaiki. Dalam melakukan pengeditan berita pada program “TVRI Sport”, yang pertama dilakukan sebelum masuk ketahap penyuntingan adalah memastikan terlebih dahulu apakah rundown program “TVRI Sport” telah disiapkan oleh tim redaksi.
Analisis SWOT pada Tahap Pasca Produksi Kekuatan
Kerja siarannya pagi hari dan mulai bekerja di malam hari jadi
(Strenghts)
relative banyak waktu yang tersedia, sehingga bisa banyak melengkapi satu dan segala macam lain halnya.
Kelemahan
Dari sisi tampilan dan kemasan karena dari satu editor ke editor yang
(Weakness)
lain change of
estetikanya tidak akan sama dan
menyamakan
change itu yang agak sulit. Peluang
Dengan adanya kemajuan teknologi proses pengeditan di “TVRI
(Opportunities)
Sport” yang seba digital akan memudahkan editor dalam menyelesaikan editing, sehingga dapat selesai dengan tepat waktu.
Ancaman
Pengiriman video dari luar negeri (reuters) kadang-kadang sering
(Threads)
terhambat karena cuaca yang tidak menentu, sehingga pengiriman gambar streaming menjadi lambat.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat diambil beberapa simpulan dan saran mengenai Proses Produksi Program Acara “TVRI Sport” di LPP TVRI. Peneliti melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dari mulai tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. 1. Pada tahap pra produksi, melakukan rapat direksi yang di lakukan untuk menentukan berita apa yang akan di sajikan dalam program TVRI Sport. Setelah informasi gambar di peroleh, produser mendampingi editor untuk melakukan proses editing menyesuaikan gambar dengan narasi berita. Produser juga membuat naskah berita yang akan di bacakan oleh penyiar yang akan membawakan program TVRI Sport. 2. Pada tahap produksi, produser bertanggung jawab besar untuk mengontrol dan mengkoordinasi crew untuk kelancaran proses produksi.
Produser juga harus mendampingi proses editing dimana gambar dan naskah harus sesuai. Kemudian produser program TVRI Sport bekerjasama dengan program direktor untuk mengawasi dan mengontrol jalannya proses produksi. 3. Pada tahap pasca produksi, produser berperan untuk mengevaluasi berita yang telah di sampaikan pada program TVRI Sport dalam rapat redaksi dan menentukan konten berita atau informasi apa yang akan di tayangkan dalam program TVRI Sport selanjutnya.
Saran 1. TVRI dapat terus mempertahankan eksistensinya sebagai televisi publik yang selalu menyajikan tayangan-tayangan bersifat edukasi dan mendidik. 2. Produser perlu memiliki integritas dalam menangani dan mengembangkan tema ide maupun naskah. 3. LPP TVRI sebaiknya menambahkan atau memperbarui peralatan-peralatan yang digunakan sebagai pendukung proses produksi program TVRI Sport baik yang terdapat di TVRI stasiun Pusat maupun TVRI stasiun Daerah. 4. Pihak TVRI agar dapat menciptakan terobosan-terobosan baru yang dapat meningkatkan daya tarik pemirsa agar mampu bersaing dengan stasiun televisi lain.
REFERENSI Ardianto, Elvinaro. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rektama Media. Darwanto, S.S. (2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, O.U. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, L.J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mondry. (2008). Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Edisis Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia. Morrisan, M.A. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morrisan, M.A. (2010). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Muda, D. I. (2008). Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Cetakan Keempat. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurudin. (2009). Pengantar Komuinkasi Massa. Edisi 1 – 3. Jakarta: PT. Rajagrafindo persada. Subroto. (2002). Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Presindo. Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: C.V Alfabeta. Usman Ks. (2009). Television News: Reporting and Writing. Bogor: Ghalia Indonesia. Wibowo, Fred. (2009). Teknik Produksi Program Televisi. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Pinus Book Punisher. Jurnal: Abidin, Zaenal. (2009). Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1: Proses Produksi Dan Vox-pop Acara Freeday Di Televisi Lokal Sbo Tv Surabaya. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
RIWAYAT PENULIS Dona Septyan Wardani. Kota kelahiran: Jakarta. Lahir tanggal: 13 September 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara. Bidang Marketing Communication jurusan Broadcasting pada tahun 2013.