PROFIL KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-Nya sehingga Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 selesai disusun. Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 berisi data tahun 2015 merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kota Kediri yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul. Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan di Kota Kediri dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan. Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih dansemoga bermanfaat. Kediri,
Mei 2016
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA KEDIRI
dr. H. SENTOT IMAM SUPRAPTO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19561028 198803 1 002
ii
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I : PENDAHULUAN BAB II : GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK A. Keadaan Geografis B. Pembagian Wilayah dan Administrasi Pemerintah
Halaman i ii iii iv 1 4 4 8
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas /Angka Kematian B. Morbiditas/Angka Kesakitan C. Status Gizi D. Keadaan Lingkungan E. Keadaan Perilaku Masyarakat
10 10 13 24 26 30
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Ketersediaan Obat C. Perbaikan Gizi Masyarakat
35 35 44 44
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan
47 47 50 52
BAB VI : PENUTUP LAMPIRAN
54
iii
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
DAFTAR TABEL Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Jenis Kelamin Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 3
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 4
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Puskesmas Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 5
Jumlah Kematian Neonatal Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 6
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 7
Kasus Baru Tb Bta+, Seluruh Kasus Tb, Kasus Tb Pada Anak, Dan Case Notification Rate (Cnr) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 8
Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta (+) Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 9
Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap Tb Paru Bta+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 10
Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 11
Jumlah Kasus Hiv, Aids, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 12
Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kota Kediri Tahun 2015
vi
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Tabel 13
Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 14
Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 15
Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 16
Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe / Jenis, Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 17
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/Rft) Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 18
Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 19
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 20
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 21
Jumlah Kasus Dbd Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 22
Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 23
Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 24
Pengukuran Tekanan Darah Penduduk > 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 25
Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Kelamin,
vii
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Tabel 26
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 27
Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb (Kejadian Luar Biasa) Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 28
Kejadian Luar Biasa (Klb) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 29
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 30
Cakupan Persentase Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 31
Cakupan Persentase Imunisasi Tt Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 32
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 33
Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 34
Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri 2015
Tabel 35
Proporsi Peserta Kb Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 36
Jumlah Peserta Kb Baru Dan Kb Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 37
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 38
Cakupan Kunjungan Neonatal Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 39
Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Menurut
Kontrasepsi,
Jenis
Kelamin
viii
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Tabel 40
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 41
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (Uci) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 42
Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari Dan Bcg Pada Bayi Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 43
Cakupan Imunisasi, Dpt-Hb Hib ,Polio,Campak Dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 44
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 45
Jumalah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 46
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 47
Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 48
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 49
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa Sd & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 50
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 51
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Sd Dan Setingkat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 52
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
ix
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Tabel 53
Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 54
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 55
Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 56
Indikator Pelayanan Kerja Di Rumah Sakit Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 57
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-Phbs) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 58
'Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 59
Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 60
Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 61
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 62
Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 63
Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 64
Tempat Pengelolaan Makanan (Tpm) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 65
Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 66
Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Puskesmas Nasional Kota Kediri Tahun 2015
x
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Tabel 67
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Tahun 2015
Tabel 68
Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 69
Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 70
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 71
Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 72
Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 73
Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 74
Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 75
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan
Tabel 76
Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 77
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 78
Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 79
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 80
Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 81
Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kediri Tahun 2015
Dan
Kota Kediri
Kesehatan
xi
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Peta Wilayah Kota Kediri
Gambar 2
Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 3
Jumlah Penduduk Kota Kediri Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015
Gambar 4
Jumlah Bayi Lahir Mati dan Kematian Bayi di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 5
Jumlah Kematian Ibu Maternal Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 6
BTA+, BTA Diobati dan TB Paru Sembuh Ditangani Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 7
Jumlah Kasus Campak Di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 8
Jumlah Kasus DBD di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 9
Jumlah Kasus Diare dan yang Ditangani Kota Kediri Tahun 2013-2015
Gambar 10
JUmlah Bayi BBLR di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 11
Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) yang Mendapatkan Perawatan di Kota Kediri Tahun 2013-2015
Gambar 12
Jumlah Rumah Sehat per Kecamatan di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 13
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 14
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 15
Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 16
Jumlah Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 17
Perbandingan Strata Posyandu Kota Kediri Tahun 2015
iv
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 18
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 19
Proporsi Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 20
Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 21
Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 22
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 23
Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2013-2015
Gambar 24
Persentase Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 25
PersentaseTotal Anggaran Kesehatan Terhadap APBD di Kota Kediri Tahun 2015
v
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
yang
setinggi-tingginya.
Selain
itu
pada
pasal
168
menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sehingga untuk melaksanakan ketentuan pasal 168 ayat 3, UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Informasi Kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI No 46 tahun 2014. Salah satu keluaran dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan adalah Profil Kesehatan, yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data/informasi yang terkait lainnya yang terbit setiap tahun. Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 disusun berdasarkan data/informasi
yang
Pengobatan/Klinik, program
di
didapatkan
Rumah
lingkungan
Sakit Dinas
dari
Puskesmas,
Pemerintah/Swasta, Kesehatan
Kota
Balai
pengelola
Kediri
dan
Lembaga/Badan yang terkait.
1
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Pada penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2015 ini mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan kabupaten/Kota tahun 2015 (berdasarkan data terpilah jenis kelamin) yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
1.2. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KOTA KEDIRI Profil Kesehatan Kota Kediri merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan pencapaian target indicator Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik.
1.3. SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang Latar Belakang disusunnya Profil Kesehatan, maksud dan tujuan serta Sistematika dari penyajiannya. BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini disajikan Gambaran Umum Kota Kediri. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
faktor-faktor
lainnya
misalnya
kependudukan,
ekonomi,
pendidikan, sosial budaya, perilaku dan lingkungan. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Dalam bab ini diuraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka harapan hidup dan angka kesakitan.
2
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya serta upaya kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI PENUTUP Bab ini menyajikan tentang ha-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan berdasarkan hasil analisis sederhana dari masing-masing hasil pelaksanaan program kesehatan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN Pada lampiran berisi resume/angka pencapaian program kesehatan dan 81 tabel data yang merupakan gabungan tabel dan indikator pencapaian kinerja standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
3
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB II GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFIS 1.
Batas Wilayah Wilayah Kota Kediri terletak diantara 111o 05–112o 03 Bujur Timur dan 7o 45-7o 55 Lintang Selatan dengan luas daratan 63,40 Km2, sebelah Utara dibatasi oleh Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, sebelah Timur oleh Kecamatan Wates dan Gurah Kabupaten Kediri, sebelah Selatan oleh Kecamatan Kandat dan Ngadiluwih kabupaten Kediri dan sebelah Barat dibatasi oleh Kecamatan Grogol dan Semen, Kabupaten Kediri. Wilayah Kota Kediri terbagi menjadi 2 (dua) bagian oleh aliran Sungai Brantas yang membujur dari arah Selatan ke Utara sepanjang 7 Km. Wilayah sebelah Barat termasuk Kecamatan Mojoroto, dan sebelah Timur meliputi Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Gambar 1. Peta Wilayah Kota Kediri
4
Profil Kesehatan Kota Kediri
2.
2015
Topografi Keadaan topografi Kota Kediri berada pada ketinggian 67 meter diatas permukaan laut dengan tingkat kemiringan rata-rata antara 0 sampai dengan 40% dimana untuk seluruh Wilayah Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota lerengnya antara 0-2%, sedang untuk Kecamatan Mojoroto kemiringan tanahnya mulai dari datar sampai lebih dari 40%. Lereng yang lebih dari 40% tersebut terdapat di Kelurahan Pojok dan Kelurahan Sukorame yang merupakan lokasi Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang dimana areal ini merupakan tanah kawasan kehutanan yang telah direboisasi untuk tujuan penutup tanah dan fungsi hidrologis.
3.
Pemerintahan Sesuai dengan Perda (Peraturan Daerah) No. 11 Tahun 2002 Tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, maka di Kota Kediri tidak lagi dijumpai status desa, akan tetapi telah berubah menjadi kelurahan sebanyak 46 Kelurahan yang terbagi atas 3 Kecamatan adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14.900 Km2 terdiri dari 17 Kelurahan 2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23.903 Km2 tediri dari 15 Kelurahan 3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24.601 Km2 tediri dari 14 Kelurahan
5
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 2. Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
4.
Kependudukan Jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2015 ini tercatat sebanyak 280.004 jiwa, yang terbagi atas laki-laki sebanyak 139.493 jiwa dan perempuan sebanyak 140.511 jiwa. Jumlah rumah tangga sebanyak 44.194, dengan rata-rata 6,34 jiwa per rumah tangga dan tingkat kepadatan penduduk 4.416/km2, dengan angka beban tanggungan 41 per 100 penduduk produktif dan rasio jenis kelamin adalah 99,3.
5. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur. Distribusi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat grafik di bawah ini.
6
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 3. Jumlah Penduduk Kota Kediri Menurut Kelompok Umur & Jenis Kelamin Tahun 2015
Dari gambar di atas menunjukkan kelompok umur 15 - 19 tahun merupakan proporsi yang paling banyak yaitu 9,27%, disusul kelompok umur
20 - 24 tahun sebesar
9,24% dan disusul
kelompok umur 0 - 4 tahun sebesar 8,04%, dan kelompok umur terkecil yaitu umur 70 - 74 tahun sebesar 1,67% seperti tabel 2. 6. Ekonomi Kondisi perekonomian penduduk Kota Kediri sebagian besar adalah industri pengolahan, perdagangan, rumah makan dan hotel, jasa kemasyarakatan serta pertanian/perkebunan. Seiring dengan perkembangan Kota Kediri, maka kegiatan perdagangan di Kota Kediri juga meningkat, dimana Kota Kediri sebagai pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa mampu memberikan kenyamanan serta ketersediaan segala barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga mereka tidak perlu pergi dan berbelanja keluar kota. Berdirinya pusat-pusat perdagangan (mall) dan munculnya tokotoko serba ada.
7
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
7. Sosial-Budaya Kehidupan yang agamis dapat kita rasakan bila berada di lingkungan masyarakat kota Kediri, dengan mayoritas penduduk Kota Kediri beragama Islam hal ini terindentifikasi dari terdapatnya pusat-pusat kajian pendidikan agama. Keberadaan pondok-pondok pesantren yang tumbuh berkembang besar seperti Pondok Lirboyo, Pondok Kedunglo/Wahidiyah, Pondok LDII, merupakan pusat syiar Islam yang menjadi tempat belajar para santri dan tempat berkunjung umat Islam dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Di kecamatan Mojoroto terdapat satu pondok yang terkenal seantero Indonesia yaitu Pondok Pesantren Lirboyo yang terletak di kecamatan Mojoroto. 8. Pendidikan Krisis ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia berdampak pada
beberapa
aspek
pembangunan
termasuk
pada
aspek
pendidikan. Timbulnya kemiskinan sejak 1997 telah menjadi isu utama dalam kebijakan pemerintah dan menjadi ancaman utama dalam pemenuhan tujuan Millenium Development Goals (MDGs), khususnya
yang
berhubungan
dengan
aspek
pendidikan.
Berdasarkan tujuan MDGs, disebutkan bahwa Tujuan ke-3 adalah pada
tahun
2015
baik
laki-laki
maupun
perempuan
harus
menamatkan pendidikan dasar. Selanjutnya Tujuan ke-4 adalah untuk menghilangkan kesenjangan gender pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah pada tahun 2005 dan pada semua tingkat pendidikan paling lambat tahun 2015.
B. PEMBAGIAN WILAYAH DAN ADMINISTRASI PEMERINTAH Secara administratif Kota Kediri termasuk dalam Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah II Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, yang membawahi 3 Wilayah Kecamatan, 46 Kelurahan, 9 Puskesmas
8
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
dengan 2 Puskesmas Perawatan, Klinik Seroja, Labkesda dan 26 Puskesmas Pembantu (Pustu). NO
PUSKESMAS INDUK
1
Puskesmas Kota Wilayah Selatan
PUSKESMAS PEMBANTU 1. Puskesmas Pembantu Kaliombo 2. Puskesmas Pembantu Manisrenggo 3. Puskesmas Pembantu Rejomulyo
2 3
Puskesmas Kota Wilayah Utara Puskesmas Balowerti
1. Puskesmas Pembantu banjaran 1. Puskesmas Pembantu Dandangan 2. Puskesmas Pembantu Ngadirejo 3. Puskesmas Pembantu Semampir
4
Puskesmas Pesantren I
1. Puskesmas Pembantu Blabak 2. Puskesmas Pembantu Betet 3. Puskesmas Pembantu Banaran
5
Puskesmas Pesantren II
1. Puskesmas Pembantu Dadapan 2. Puskesmas Pembantu Burengan 3. Puskesmas Pembantu Grogol 4. Puskesmas Pembantu Kleco
6
Puskesmas Mrican
1. Puskesmas Pembantu Gayam 2. Puskesmas Pembantu Ngampel
7
Puskesmas Sukorame
1.Puskesmas Pembantu Bujel 2.Puskesmas Pembantu Pojok 3.Puskesmas Pembantu Lebak Tumpang
8
Puskesmas Campurejo
1. Puskesmas Pembantu Bandar Kidul 2. Puskesmas Pembantu Lirboyo 3. Puskesmas Pembantu Tamanan 4. Puskesmas Pembantu Banjarmlati
9
Puskesmas Perawatan Ngletih
1. Puskesmas Pembantu Ketami 2. Puskesmas Pembantu Bawang 3. Puskesmas Pembantu Tempurejo
9
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
B A B III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
adalah
untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2009. Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan antaralain angka kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) serta status gizi. Indikatortersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan (fasility based) dan dari masyarakat (community based). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kota Kediri digambarkan melalui angka mortalitas; terdiri dari angka kematian bayi, angka kematian balita, dan angka kematian ibu, Angka morbiditas; dan angka kesakitan beberapa penyakit serta status gizi pada balita. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian dan kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam
penilaian
keberhasilan
pelayanan
kesehatan
dan
program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.
A. ANGKA KEMATIAN 1. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survey, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah,
10
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Sepanjang tahun 2015 angka lahir mati sebesar 3,0 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran sebanyak 4.290 (bayi lahir mati sebanyak 13 bayi). Sedangkan AKB kota Kediri sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup. (Tabel 4 dan 5) Gambar 4. Jumlah Bayi Lahir Mati dan Kematian Bayi di Kota Kediri (2012-2015)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. AKB sangat penting, karena tingginya AKB menunjukan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan dan masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi.
Penyebab kematian neonatus (0-28 hari) di kota kediri sebagian besar disebabkan karena kelahiran BBLR sebesar 56,25%, asfiksia
11
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
sebesar 37,5%, infeksi sebesar 6,25%. Sedangkan kematian bayi (29 hr – 11 bulan) tahun 2015 di kota Kediri disebabkan karena sepsis post colostomy dan convulsi. 2. Angka Kematian Balita per seribu Kelahiran Hidup Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari puskesmas yang berhasil dikumpulkan dan menggunakan perumusan yang ada di peroleh angka kematian balita sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun jumlah balita mati sebanyak 5 jiwa, dengan rincian kematian neonatal 19, kematian bayi 3 dan kematian anak balita 2 dari 4.227 kelahiran hidup, secara rinci dapat dilihat pada (tabel 4 dan 5). Kematian balita tersebut disebabkan karena infeksi. 3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Kematian Ibu juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan ataupenanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi
status
kesehatan
secara
umum,
pendidikan
dan
pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan dan dipakai untuk
12
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
mengukur keberhasilan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang dinyatakan dalam Human Development Index, khususnya kesehatan ibu memegang peranan penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Berbagai pendekatan telah banyak dilakukan untuk memperbaiki upaya peningkatan program kesehatan ibu seperti Safe Motherhood, Making Pregnancy Safer dan Gerakan Sayang Ibu di tiap wilayah dengan pelayanan bidan dan perawat yang terus ditingkatkan. Tahun 2015 tidak ada kematian ibu hamil dan ibu nifas, sedangkan kematian ibu bersalin 3 orang dari 4.277 kelahiran hidup. Data AKI Kota Kediri dapat dilihat dalam tabel 6. Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Maternal Kota Kediri (2012 – 2015)
Pada kasus kematian ibu bersalin tidak terjadi peningkatan Sedangkan untuk kematian ibu nifas tidak ada kasus. B.
MORBIDITAS/ANGKA KESAKITAN Selain
menghadapi
transisi
demografi,
Indonesia
juga
dihadapkan pada transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda (double burden). Di satu sisi masih dihadapi masih tingginya penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new emerging) serta gizi
13
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
kurang, namun di sisi lain dihadapi pula meningkatnya penyakit non infeksi dan degeneratif.Bagi kelompok usia produktif, kesakitan sangat mempengaruhi produktivitas dan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya menyebabkan kemiskinan. Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupunprevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalamsuatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaianterhadap derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data masyarakat (community based data) melalui pengamatan (surveilans), studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri dari sarana pelayanan kesehatan (Facility based data) baik dari Rumah Sakit maupun Puskesmas yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
1.
TUBERKULOSIS (TB) Pengendalian penyakit TB Paru di Kota Kediri memakai strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh pengawas minum obat (PMO). Dengan program ini berusaha mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan penderita TB BTA positif kasus baru dengan tingkat kesembuhan sebesar 85%. Keberhasilan pengendalian pengobatan penderita TB Paru tergantung pada kerjasama antara penderita, Pengawas Menelan Obat (PMO) dan petugas kesehatan yang mempunyai komitmen tinggi dalam pelaksanaan kegiatan program. Pada tahun 2015 data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan table 7, 8 dan 9 menunjukkan kasus baru TB paru BTA (+) pada tahun 2015 sebanyak 167 orang. Jumlah keseluruhan kasus TB paru 273 kasus, BTA (+) yang diobati sejumlah 140 orang (83,83%),
14
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
sedangkan angka kesembuhan untuk kasus TB BTA+ yang ditemukan pada tahun 2015 adalah 109 orang (77,86%). Gambar 6. BTA +, BTA diobati dan TB Paru Sembuh Ditangani Kota Kediri Tahun 2012 - 2015
2.
PNEUMONIA Pnemonia atau radang paru-paru adalah penyakit yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak. Dengan angka kesakitan nasional 10% dari jumlah balita, penderita pneumonia balita di Kota Kediri diperkirakan ada 977 kasus. Target pneumonia balita tahun 2015 adalah 4,45% dan dilaporkan telah ditemukan dan ditangani sejumlah 810 kasus pneumonia atau 82,91% dari kasus yang diperkirakan.
3.
HIV/AIDS DAN PENYAKIT INFEKSIMENULAR SEKSUAL (IMS) HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh.
Infeksi
tersebut
menyebabkan
penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Perkembangan peningkatan,
penyakit
meskipun
HIV/AIDS
berbagai
upaya
terus
menunjukkan
pencegahan
dan
15
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi
di
Indonesia.Hubungan
seksual
lawan
jenis
(heteroseksual)dan Injecting Drug User (IDU) secara stimulan telah memperbesar tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS. Status epidemi HIV dan AIDS di Indonesia sudah dinyatakan pada tingkat concentrated epidemic level oleh karena angka prevalensi kasus HIV dan AIDS di kalangan sub populasi tertentu di atas 5%. Hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) tahun 2009 menunjukan angka estimasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di kalangan wanita penjaja seks (WPS) langsung 6%, WPS tidak langsung 2%, waria 6%, pelanggan WPS 22%,pasangan pelanggan 7%, lelaki seks lelaki (LSL) 10%, warga binaan 5%,pengguna napza suntik 37%, dan pasangan seks penasun 5%.Tingkat epidemi ini menunjukkan
tingkat
perilaku
beresiko
yang
cukup
aktif
menularkan didalam suatu sub populasi tertentu. Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita InfeksiMenular Seksual (IMS). Upaya yang dilakukan untuk mencegah bahaya meluasnya HIV adalah dengan melakukan sosialisasi bekerjasama dengan KPAD dan LSM peduli AIDS kepada masyarakat serta melalui pelatihan SDM klinik VCT dan didirikannya sarana kesehatan khusus untuk konseling dan berobat bagi para penderita, seperti adanya Klinik Seroja diwilayah Semampir Kota Kediri dan ditindak lanjuti
dengan
penambahan
fasilitas
pelayanan
di
semua
Puskesmas. Pada tahun 2015 jumlah kasus baru HIV pada tabel 11 yang terjadi di Kota Kediri sebanyak 104 kasus, sedangkan kasus AIDS
16
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
sebanyak 30 kasus dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 11 orang. Upaya untuk pencegahan penularan terhadap kasus HIV juga dilakukan melalui screening donor darah yang salah satunya dilakukan oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Dari jumlah 17.722 pendonor
(13.778
pendonor
laki-laki
dan
3944
pendonor
perempuan) semua sampel darah diperiksa dan diketahui Tidak Ada yang positif HIV (tabel 12). 4.
PENYAKIT KUSTA Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brasil. Keadaan ini menunjukkan, penularan penyakit kusta masih ada di masyarakat dan keterlambatan penemuan kasus masih terjadi.Indonesia masih banyak menyimpan kantong-kantong kusta yang kebanyakan berada di kawasan Timur Indonesia salah satunya adalah Jawa Timur.Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status eliminasi, yakni pencapaian jumlah penderita terdaftar
kurang
dari
1
kasus
per
10.000
penduduk,
namununtukKota Kediri masih belum dapat mencapai eliminasi. Di wilayah Puskesmas Kota Kediri jumlah penderita baru tahun 2014 yang dilaporkan sebanyak 3 orang, dengan rincian jumlah PB 1 Orang dan MB 2 Orang Dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RFT) tahunan untuk jumlah PB 0 orang dan MB 1 orang (tabel 14-17) 5.
AFP (Acute Flaccid Paralysis) AFP
merupakan
kondisi
abnormal
ketika
seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan AFP non polio adalah kasus lumpuh layu akut yang diduga kasus polio sampai
17
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio. Erapo dilaksanakan melalui imunisasi rutin, imunisasi tambahan (PIN, BIAS), Surveilans AFP dan laboratorium containment merupakan wujud dari kesepakatan global dalam membasmi penyakit polio di Indonesia. Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai program eradikasi polio (erapo). Upaya memantau keberhasilan erapo adalahdengan melaksanakan surveilans secara aktif untuk menemukan kasus AFP sebagai upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar yang mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Di Kota Kediri tahun 2015 ditemukan 1 ( Satu ) kasus AFP non polio yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sukorame (tabel 18) 6.
PENYAKIT MALARIA Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDG’s). Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, perkembangan penyakit dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API), namun dari hasil yang masuk penderita malaria yang ada di Kota Kediri tahun 2015 nihil atau tidak ada kasus malaria (tabel 22).
7.
PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) PD3I
merupakan
penyakit
yang
diharapkan
dapat
diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit tetanus neonatorum dan non neonatorum, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan Polio
18
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
7.a. Tetanus Neonatorum dan Non Neonatorum Kasus tetanus Neonatorum di Indonesia masih tinggi, data tahun 2007 sebesar 12,5 per 1000 kelahiran hidup; sedangkan target Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) yang ingin
dicapai
adalah
1
per
1000
kelahiran
hidup.
(Survey Penduduk Antar-Sensus (Supas, 2008). Beberapa upaya telah dilakukan antara lain dengan imunisasi TT diberikan sejak bayi, DPT 3x murid SD, meningkatkan cakupan imunisasi TT pada Calon Penganten, Bumil dan WUS, surveilans Tetanus Neonatorum dan persalinan bersih. Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan. Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30%. Jumlah kasus tetanus non neonatorum dan tetanus neonatorum di Kota Kediri tahun 2015 hasil dari kompilasi data/informasi 3 kecamatan adalah nihil. Tabel 19. 7.b.
Campak Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih mengancam dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini terbukti bahwa sampai 2014, kejadian luar biasa (KLB) campak dan difteria
masih
terjadi
di
Indonesia.
Meskipun
kecenderungannya menurun, namun angka KLB keduanya masih tinggi, KLB Campak terjadi 10.651 kasus dibanding 2013 sebanyak 18.488 kasus dan KLB difteri terjadi 394 kasus dibanding 2013 sebanyak 775 kasus. Penyebab KLB difteria
19
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
dan KLB campak ini karena masih banyak anak yang belum terpapar imunisasi. Untuk jumlah kasus campak di Kota Kediri tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hasil dari kompilasi
data/informasi
di
3
kecamatan
dengan
9
puskesmas sebanyak 43 kasus (24 kasus pada penderita lakilaki dan 19 kasus pada penderita perempuan) (Tabel 20). Gambar 7. Jumlah Kasus Campak di Kota Kediri ( 2012 – 2015 )
7.c.
Difteri Difteri
termasuk
penyakit
menular
yang
jumlah
kasusnya relatif rendah, rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi, namun KLB difteri masih terjadi dan CFR nya tinggi.Pada tahun 2015 ini tidak ditemukan kasus Difteri. (Tabel 19) 7.d. Pertusis Jumlah kasus pertusis di Kota Kediri pada tahun 2015, dari hasil kompilasi data/informasi di 9 Puskesmas dan Rumah Sakit yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan tidak ada kasus atau nihil. (Tabel 19)
20
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
7.e. Hepatitis B Tidak ditemukan kasus hepatitis tahun 2015 di Kota Kediri atau nihil, dari hasil kompilasi data/informasi di 9 Puskesmas di 3 Kecamatan. (Tabel 20) 7.f. Polio Tidak ditemukan kasus AFP tahun 2015 di Kota Kediri (tabel 20), sedangkan untuk AFP non Polio pada tahun 2015 ditemukan 1 kasus. (tabel 18).
8.
Penyakit Potensi KLB/Wabah 8.a. Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melaui gigitan nyamuk dari genus Aedes. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas keseluruh wilayah provinsi.Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2-5 tahunan. Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Jumlah kasus DBD di Kota Kediri Tahun 2015 sebesar 276 kasus terjadi Peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 172 kasus di tahun 2014 (Lihat Tabel 21). Untuk angka Case
21
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Fatality Rate (CFR) mengalami peningkatan 0,4 % dengan adanya 1 kasus kematian. Gambar 8. Jumlah Kasus DBD di Kota Kediri (2012-2015)
8.b. Diare Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta balita meninggal dunia akibat diare. Meskipun mortalitas dari diare dapat diturunkan dengan
program
rehidrasi/terapi
cairan
namun
angka
kesakitannya masih tetap tinggi. Berdasarkan survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, proporsi terbesar penderita diare pada balita adalah kelompok umur 6 – 11 bulan yaitu sebesar 21,65% lalu kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43%, kelompok umur 24-29 bulan sebesar 12,37%. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan terutama diare yang umumnya diderita oleh bayi dan balita dapat menjadi
22
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
penyumbang kematian terbesar. Faktor hygiene dan sanitasi lingkungan, kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberian ASI menjadi faktor yang penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada bayi. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, insiden penyakit diare pada balita adalah 10,2%, CFR Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Indonesia pada tahun 2011 adalah 0,29% meningkat menjadi 2,06% di tahun 2012 lalu mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 1,08%. Jumlah penderita diare di Kota Kediri sejumlah 5.992 kasus, dengan sarana kesehatan yang ada jumlah kasus yang ditangani dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan sejumlah 4.178 (69,3%). (tabel 13) Gambar 9. Jumlah Kasus Diare dan yang ditangani di Kota Kediri tahun 2013-2015
8.c. Filariasis Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”. Prevalasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia sejak 45 tahun yang lalu (1970) berhasil diturunkan. Pada tahun 1980
23
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
prevalensi mikrofilaria (larva cacing filaria) yaitu 19,5% dan tahun 2014 telah turun menjadi 4,7%. Di Kota Kediri tahun 2015 ditemukan 3 kasus. (tabel 23)
C.
STATUS GIZI Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK). 1.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan umur kehamilan.BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR). Dinegara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Sementara itu jumlah BBLR tahun 2015 yang di Kota Kediri sebanyak 110 bayi (2,6%) dari 4.277 bayi lahir ditimbang, dan semua bayi dengan BBLR tersebut telah ditangani (100%). Tabel 37. Gambar 10. Jumlah Bayi BBLR di Kota Kediri Tahun2012-2015
24
Profil Kesehatan Kota Kediri
2.
2015
Balita Gizi Buruk Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian
status
gizi
balita
adalah
pengukuran
secara
anthropometri yang menggunakan 3 (tiga) indeks, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan/panjang badan (BB/TB) dan tinggi badan /panjang badan menurut
umur
(TB/BB/U).
Sedangkan
Balita
dikatakan
mengalami gizi buruk adalah balita dengan status gizi berdasarkan indeks BB menurut TB (BB/TB) atau BB menurut PB (BB/PB) dengan nilai Z-Score <-3 SD (sangat kurus) dan atau terdapat tanda klinis gizi buruk lainnya. Gizi buruk, baik dari segi kuantitas dan kualitas menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta perilaku. Dari hasil pelaksanaan pemantauan status gizi di Kota Kediri berdasarkan BB/TB ada sebesar 7 balita dengan 100% ditangani (tabel 48). Sedangkan berdasarkan BB/U ada sebesar 137 balita yang menderita berat badan sangat kurang (tabel 47). Penyebab terjadinya kasus gizi buruk balita ini adalah intake zat gizi yang kurang yang disebabkan karena pola asuh yang kurang dari keluarga dan adanya penyakit infeksi. Selain itu penyebab gizi buruk bagi balita juga dapat disebabkan oleh komplikasi penyakit jantung dan paru oleh sebab itu
perlu
penanganan lebih lanjut.
25
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 11. Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) yang mendapatkan perawatan Kota Kediri Tahun 2013–2015
D.
KEADAAN LINGKUNGAN Keadaan lingkungan yang sehat tercipta dengan terwujudnya kesadaran individu dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), untuk mencapai tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dengan indikator rumah tangga sehat, institusi kesehatan yang berperilaku sehat, institusi pendidikan yang sehat, tempat kerja yang sehat, tempat- tempat umum yang sehat,posyandu purnama dan mandiri serta meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai peserta jaminan pemeliharaan kesehatan. 1. Rumah Sehat Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana
air
bersih,
tempat
pembuangan
sampah,
sarana
pembuangan air limbah,ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
26
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 12. Jumlah Rumah Sehat Per Kecamatan Di Kota Kediri 2015
Dari diagram di atas diketahui bahwa Rumah sehat di Kota Kediri tahun 2015 sebesar 48.321 (77,27%) dari
jumlah 6.997
(42,52%) rumah yang dibina dan yang memenuhi syarat 1.201 (17,16%) 2.
Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan Tempat-Tempat
Umum
(TTU)
dan
Tempat
Umum
Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi
banyak
orang,
dan berpotensi
menjadi tempat
penyebaran penyakit. Oleh karena itu tujuan penyehatan TTU adalah
mewujudkan
kondisi
tempat-tempat
umum
yang
memenuhi syarat kesehatanagar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya. TTU meliputi hotel, pasar, terminal, stasiun, kolam renang, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah dan pondok pesantren. Sedangkan TPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman
yang memenuhi syarat
kesehatan,yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
27
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 13. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Kediri 2015
Dari grafik di atas diketahui bahwa di Kota Kediri tahun 2015 jumlah TUPM (hotel, restoran-makan, pasar, dll) yang ada 943 dengan jumlah yang diperiksa 943, sedangkan jumlah yang yang tidak memenuhi syarat 550 (58,32%) (tabel 64). 3. Akses terhadap Air Minum 3.1.1. Akses terhadap sumber air bersih yang digunakan Akses air bersih yang digunakan masyarakat kota Kediri pada tahun 2015 berasal dari sumur gali terlindung 8.238 keluarga, sumur gali dengan pompa 62.287 kelurga, Perpipaan 13.465 keluarga. (tabel 59) Gambar 14. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) di Kota Kediri Tahun 2015 31000 30000 29000 28000 27000 26000 25000 24000 23000
30,482
28897 25551
Mojoroto
Kota
Pesantren
28
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
3.1.2. Akses terhadap sumber air minum yang digunakan Sumber air minum yang digunakan dapat dibedakan menjadi air kemasan, air isi ulang, leding meteran, leding eceran, pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, air hujan, sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, dan lain-lain. Gambar 15. Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Kediri Tahun 2015 30 26
25 20
22 16
18
15
13
10 5 0
Mojoroto
Kota
Air minum yang diperiksa Air minum yang memenuhi syarat
Pesantren
Di kota Kediri penyelenggara air minum sebanyak 63 jumlah sampel yang diperiksa 60 dan jumlah yang memenuhi syarat di periksa 51 (85%) tabel 60 4.
Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) sebanyak 81.174 (29.0%) dan menurut jenis jamban, jumlah penduduk pengguna jamban komunal 705, dan yang memenuhi syarat 705 (100%), jumlah peduduk pengguna jamban leher angsa 71.225 dan yang memenuhi syarat 61.714 (91,58%) (Tabel 61).
29
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 16. Jumlah Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) di Kota Kediri Tahun 2015
5.
Desa STBM Desa yang melaksanakan Total Berbasis Masyarakat (STBM ) berjumlah 46 Kelurahan. Untuk desa yang stop BABS (SBS) berjumlah 22 kelurahan (47,82%) terdiri dari Mojoroto 40,91%, kota 36,36% dan Pesantren 22,73%. (Tabel 62)
E.
KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam beberapa indikator yaitu: 1. Rumah Tangga Sehat Dari tabel 57 menunjukkan Kota Kediri, dari jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 82.668 jumlah rumah tangga yang dibina/dipantau sebesar 10.521 dan yang ber PHBS 5.535 (52,6%) dari jumlah rumah tangga yang ada).Cakupan rumah tangga sehat telah meningkat dengan adanya kesinambungan intervensi dari berbagai komponen baik lintas sektor,
swasta, LSM dan tokoh
masyarakat dalam memberikan motivasi danketeladanan tentang budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga berkembang dan membudaya di masyarakat.
30
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
2. ASI Ekslusif ASI Ekslusif adalah pemberian ASI pada bayi usia 0–6 bulan dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi baik dari sisi/aspek gizi (kolostrum yang mengandung imunoglobulin A/IgA, wheicasein,
decosahexanoic/
DHA
dan
arachidonic/AA
dengan
komposisi sesuai), aspek imunologik (selain IgA, terdapat laktoferin, lysosim
dan
3
lymphocyte/BALT, mammary
jenis
leucosit
Gutassociated
associated
yaitu
brochus-associated
lymphocyte
lymphocytetissue/
tissue/
MALT
serta
GALT, faktor
bifidus), aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara anak dan ibu), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI bermanfaat pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomik serta aspek penundaan kehamilan (metode amenorea laktasi/MAL). Selain Aspek-aspek tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (suddeninfant death syndrome/SIDS). Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 2.462 ( 64,5%) dari jumlah bayi yang diperiksa yaitu 3.818 bayi (Tabel 39). 3. Posyandu Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan pada masyarakat, advokasi kesehatan dan pengawasan sosial dalam pembangunan kesehatan belum banyak berkembang. Sementara itu kemampuan masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan memilih dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga masih terbatas. Potensimasyarakat baik berupa organisasi, upaya, tenaga, dana, sarana, teknologi, maupun dalam mekanisme pengambilan keputusan belum secara optimal dimanfaatkan untuk
31
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
percepatan pencapaian program kesehatan. Perkembangan peran serta masyarakat dibidang kesehatan, antara lain dimulai dengan tumbuhnya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat dan Desa)dan sekarang berkembang menjadi Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
berbagai
upaya
dilakukan
dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandu Bersumber
merupakan daya
salah
satu
bentuk
Masyarakat(UKBM),
Upaya
untuk
Kesehatan
mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Jumlah posyandu di Kota Kediri tahun 2015 dilaporkan sebanyak 340 posyandu (tabel 69), dengan rasio p o s y a n d u p e r 1 0 0 b a l i t a a d a l a h s e b e s a r 2 , dengan posyandu aktif sebesar 306 (90%). Gambar 17. Perbandingan Strata Posyandu KotaKediri Tahun 2015
Strata posyandu tahun 2015 yaitu Posyandu Pratama 0 (0%), Posyandu Madya 34 (10%), Posyandu Purnama 238 ( 70%) dan Posyandu Mandiri 68 (20%). Dan dari 340 posyandu yang ada, semua posyandu aktif 306 (90%). (tabel 69)
32
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat Sumber biaya kesehatan berasal dari Pemerintah Provinsi
dan
Kabupaten/Kota,
sedangkan
biaya
Pusat,
kesehatan
bersumber swasta terdiri dari masyarakat dan pihak swasta. Dari tinjauan yang ada pembiayaan kesehatan lebih banyak berasal dari masyarakat, yang tampaknya belum dikelola dengan baik, masih bersifat out of pocket, sehingga belum efektif dan efisien. Sistem pembiayaan kesehatan yang sedang berjalan di Indonesia masih sangat tergantung pada mekanisme pembayaran fee for service, sedangkan mekanisme asuransi masih sedang dalam proses dikembangkan,mengingat
jumlah
penduduk
yang
memiliki
asuransi masih sangat rendah, kedepan sistem pembiayaan kesehatan diarahkan kepada sistem jaminan kesehatan sosial atau sistem asuransi sosial yang diharapkan dapat lebih efektif dan efisien. Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini
berkembang
berbagai
cara
pembiayaan
kesehatan
praupaya,yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jamsostek, JPKM dan asuransi kesehatan lainnya. Jumlah seluruh peserta pembiayaan kesehatan sebesar 48.894 dengan rincian jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran sebesar 6 2 . 8 4 9 dan jamkesda 27.928 ( Tabel 53 ) 5. Penyuluhan Kesehatan Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2015 melalui penyuluhan kelompok dan penyuluhan massa, yang merupakan kegiatan penyuluhan pencegahan
dan
penanggulangan
penyalahgunaan
narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (P3NAPZA) berbasis masyarakat,
33
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
pencegahan dan penanggulangan penyakit baik menular dan tidak menular, tentang kesehatan Ibu dan anak, Gizi dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan di Kota Kediri sejumlah 2 . 9 3 8 terdiri dari penyuluhan kelompok 2.916 kegiatan dan penyuluhan massa 22 Kegiatan.
34
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2015. A.
Pelayanan Kesehatan Dasar Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan
bayi
dan
perkembangan
anak.
Masyarakat,
khususnya para ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah sangat berpengaruh pada kesehatan ibu. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. 1.a. Pelayanan Antenatal Pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi Antenatal Care sampai pada post partum. Untuk antenatal care yang menjadi indikator adalah kunjungan pertama ibu hamil trimester I dan IV ke tempat pelayanan untuk memeriksakan kehamilannya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
35
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan
antenatal.
Gambaran
persentase
cakupan pelayanan K1 di Kota Kediri pada tahun 2015 lampiran tabel 29 sebesar 4.634 (96,8%) dari seluruh ibu hamil sebanyak 4.789 orang dengan target cakupan kunjungan K1 tahun 2015 sebesar 97%. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi 1 (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada trimester dua dan 2 (dua) kali pada trimester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Dan gambaran persentase cakupan pelayanan K4 di Kota Kediri pada tahun 2015 lampiran tabel 29 sebesar 4.329 (90,4%) dari seluruh ibu hamil sebanyak 4.789 orang. Sedangkan target cakupan kunjungan ibu hamil K4 untuk target tahun 2015 sebesar 87%. 1.b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang
mempunyai
kompetensi
kebidanan
36
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
(profesional). Menurut WHO diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetrik dan jika tidak ditangani secara memadai dapat membahayakan kematian ibu dan janin yang dikandung. Oleh sebab itu, pendekatan yang dianjurkan adalah menganggap semua kehamilan tersebut berisiko dan setiap ibu hamil mempunyai akses pada pertolongan persalinan yang aman. Perbedaan dalam cakupan persalinan yang dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih sangat bervariasi. Variasi ini disebabkan oleh akses ke pelayanan,
kemakmuran
masyarakat
serta
permintaan
masyarakat atas pelayanan, yang pada akhirnya dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang bersangkutan akan mutu yang dirasakan serta nilai pelayanan yang diperoleh. Hasil pengumpulan data pada tabel 29 menunjukkan jumlah persalinan seluruhnya 4572 dengan persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 4261 persalinan (93,2%) dan kurang dari target sebesar 94%. Ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 4.218 orang (92,3%). Sedangkan ibu nifas yang mendapat Vitamin A sebanyak 4218 orang (92,3%). Gambar 18. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
37
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
1.c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk Mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting dan serius. Lebih dari 90% kematian ibu tersebut disebabkan oleh komplikasi obstetrik yang sering tidak dapat diramalkan pada masa kehamilan dan awal masa persalinan. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (4060%), infeksi (20-30%) dan eklamsi (20-30%). Menurut Depkes RI 2001 penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain akibat anemia, kurang energi kronis dan keadaan “4 Terlalu” (terlalu muda/tua, terlalu sering, terlalu banyak), selain itu non teknis
yang
masuk
kategori
penyebab
mendasar
yaitu
rendahnya stasus wanita, ketidak berdayaan dalam mengambil keputusan dan pendidikan yang rendah. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Jumlah ibu hamil di Kota Kediri tahun 2015 sebesar 4789 orang, jumlah Bumil Risti/Komplikasi sebesar 958 dengan Bumil risti/komplikasi ditangani 936 (97,74%). (Lihat tabel 33 ) 1.d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan
pada
neonatus,
petugas
kesehatan
disamping melakukan pemeriksaaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
38
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi sebesar 4277 dengan cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) sebesar 4301 (100,6%) sedangkan cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN lengkap) sebesar 4261 (99,6%). (Tabel 38). 1.e. Kunjungan Bayi Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan
atau
penyakit,
pemeliharaan
kesehatan
dan
pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Hasil pengumpulan data di Kota Kediri menunjukkan cakupan kunjungan bayi pada tahun 2015 sudah mencapai target (90%) yaitu sebanyak 4221 bayi atau 90,3% dari jumlah bayi keseluruhan 4676 bayi. (Tabel 40) 2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan Dokter kecil. Dari hasil pengumpulan data pada tabel 48 dan 49 menunjukkan bahwa jumlah murid SD dan setingkat sebesar 5.687 Sedangkat jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat sebesar 5.687 dengan 2.901 murid laki-laki dan 2.779 murid perempuan. Sedangkan jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat yang diperiksa sebesar 5680 (99,88%). (tabel 49 dan 50)
39
Profil Kesehatan Kota Kediri
3.
2015
Pelayanan Keluarga Berencana Usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan memprioritaskan untuk menggunakan alat/metode kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana
dapat
dilihat
dari
cakupan
PUS
yang
sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Kediri menurut hasil pengumpulan data sepanjang tahun 2015 sebesar 48,591 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 32,353 (66,6%) dan peserta KB baru sebesar 4,574 (9,4%). Tabel 36. Gambar 19. Proporsi Peserta KB Aktif & KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kota Kediri Tahun 2015
Penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur baik pada
peserta
KB
aktif
maupun
KB
baru
sebagian
besar
menggunakan KB suntik sebesar 51,5%.
40
Profil Kesehatan Kota Kediri
4.
2015
Pelayanan Imunisasi Pencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupam UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Cakupan imunisasi di Indonesia atau Universal Child Immunisation (UCI) berdasarkan Riskesdas 2013 di tingkat desa secara nasional mencapai 80,23% yang mencakup imunisasi hepatitis saat lahir sebesar 79,1%, imunisasi BCG sebesar 87,6%, imunisasi polio-4 sebesar 77%, imunisasi DPT-HB-3 sebesar 87,6%
dan
imunisasi
campak
sebesar
82,1%.
Cakupan imunisasi yang tidak tinggi ini turut menyumbang pada tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. AKB Indonesia
termasuk
perbandingan
bahwa
tertinggi AKB
di
ASEAN
Indonesia
4,6
dengan
kali
lebih
tinggi dibanding Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dibanding Filipina
dan
1,8
kali
lebih
tinggi
dibanding
Thailand.
Merujuk pada Riskesdas 2013, penyebab anak tidak diimunisasi mencakup anak demam (28,8%), keluarga tidak mengizinkan (26,3%), anak sering sakit (6,8%), sibuk atau repot (16,3%), tidak tahu tempat imunisasi (6,7%) dan tempat imunisasi jauh (21,9%). Untuk mencegah terjadinya KLB, beberapa upaya harus dilakukan mencakup penyediaan air bersih, imunisasi dan didukung juga oleh faktor nutrisi seimbang, pemberian air susu ibu eksklusif, menghindari polusi dalam rumah dan program keluarga berencana.
Sementara
dalam
program
Imunisasi
Nasional
disebutkan ada 7 macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), mencakup polio, hepatitis B, pertusis, difteri, Hib, campak dan tetanus.
41
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
4.a. Cakupan UCI Data tahun 2015 menunjukkan cakupan kelurahan UCI tahun 2015 sebesar 78,26% (Tabel 41). Cakupan ini mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai 97.8%. Dari seluruh jumlah Puskesmas yang ada di Kota Kediri, rata-rata belum mencapai cakupan kelurahan UCI (Dinas Kesehatan Kota Kediri, 2015). Adapun beberapa Puskesmas yang ada di Kota Kediri yang telah mencapai target 100 persen diantaranya terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Mrican, Puskesmas Campurejo dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Penyebab rendahnya pencapaian UCI adalah adanya perubahan target jumlah bayi tahun 2015 dari provinsi, dimana lebih tinggi dari jumlah sasaran yang sebenarnya. Pelayanan imunisasi bayi mencakup BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak, yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi BCG sebesar (101,33%), DPT3 + HB3 (92,30%), Polio (91,23%), Campak (95,21%) dan imunisasi dasar lengkap 90,12%. Dari data tersebut diketahui bahwa masih terdapat drop out (DO) sebesar 1,75%. (Tabel 42, 43) Gambar 20. Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Kediri Tahun 2015
42
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
4.b. Ibu Hamil yang mendapat imunisasi TT Imunisasi TT-5 untuk Wanita Usia Subur sampai dengan saat ini masih sulit untuk di capai. Jumlah Ibu hamil di Kota Kediri tahun 2015 sebanyak 4.789 orang. (Tabel 30) Gambar 21. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di kota Kediri Tahun 2015
5.
Pelayanan Kesehatan Usila Jumlah usila pada tahun 2015 di Kota Kediri sebesar 27.128 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 55,92%. Dapat dilihat pada tabel 52. Gambar 22. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila di kota Kediri Tahun 2015
43
Profil Kesehatan Kota Kediri
6.
2015
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2015 di Kota Kediri meliputi tumpatan Pelayanan kesehatan gigi tetap 3743 dan pencabutan gigi tetap 2,728. Sedangkan pelayanan gigi dan mulut pada anak SD atau setingkat dari 30,183 anak, jumlah murid SD yang diperiksa 19,206 anak (63,63%) dan jumlah yang mendapatkan perawatan 5,155 anak (82,69%) dari 6,234 anak yang perlu perawatan. (Tabel 50 dan 51)
B.
Ketersediaan Obat Kebutuhan akan jenis obat dan jenis obat generik yang tersedia cukup bervariasi pada setiap Puskesmas. Perbedaan kebutuhan baik untuk jenis dan jumlah obat tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat
dan
lingkungan
disekitar
pelayanan
kesehatan.
Ketersediaan obat di Kota Kediri sebagian besar sudah memenuhi kebutuhan di sarana kesehatan. Hasil pengumpulan data nama jenis obat sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di Dinas Kesehatan Kota Kediri ditunjukkan pada ( tabel 66 ) yaitu Albendazol tab, Amoxillin 500 mg tab,Amoxillin Syrup, Deksametason tab, Diazepam injeksi 5mg/ml, Epineprin (Adrenalin ) injeksi 0,1%, Fitomenadion ( vitamin K) injeksi,Furosemid tab 40 mg,Garam Oralit,Glibenklamid,Kaptopril tab,Magnesium Sulfat injeksi 20%,Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg- 1ml,Obat Anti Tuberculosis dewasa,Oksitosin injeksi,Parasetamol 500 mg tab,Tablet tambah darah,Vaksin BCG,Vaksin TT,Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HBHib,jadi jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di puskesmas 1.102 (87,46%). C.
Perbaikan Gizi Masyarakat Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa
permasalahan
gizi
sering
dijumpai
pada
kelompok
44
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1.
Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Hasil dari kompilasi data dari 3 kecamatan di Kota Kediri, jumlah balita yang dilaporkan sebanyak 26.103 balita yang ditimbang sebanyak 17.791 balita (68,2%). Dari hasil penimbangan jumlah balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 137 balita (0,8 %). Hal ini dapat terlihat pada tabel 47.
2.
Pemberian Kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A(KVA) pada balita. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita dilakukan 2 kali dalam setahun. Pada tahun 2015 hasil dari kompilasi 3 kecamatan dengan 9 Puskesmas di Kota Kediri jumlah bayi sebanyak 4642, yang mendapat Vit A sebesar 4.112 (88,58%), jumlah anak balita sebanyak 17.129 yang mendapat Vit.A sebesar 17.057 (99,58%) dan sedangkan jumlah balita sebanyak 21.771 yang mendapat Vit A sebesar 21.169 ( 97,23%) seperti pada tabel 44.
3. Pemberian Tablet Besi Anemia Gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Pada tahun 2015 jumlah ibu hamil yang ada sebesar 5.324 dan yang mendapatkan pemberian tablet Fe1 4.223 (79,32%) bumil dan Fe3 4.064 (76,33%) bumil. Dapat dilihat pada tabel 32.
45
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 23. Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil di Kota Kediri Tahun 2013 – 2015
46
Profil Kesehatan Kota Kediri
BAB
2015
V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A.
SARANA KESEHATAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana kesehatan diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM). Data dapat dilihat pada Tabel 73.
1.
Puskesmas Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat, di Kota Kediri mempunyai 9 Puskesmas dan 26 Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling 16 buah, 3 Puskesmas yang telah bersertifikasi ISO 9001: 2008 di Puskesmas Sukorame, Puskesmas Pesantren II dan Puskesmas Kota Wilayah Utara dan 1 Puskesmas yang telah terakreditasi di Puskesmas Pesantren I. Secara konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa per 1 Puskesmas.
2.
Rumah Sakit/ BP/ Klinik Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan harus mampu menjawab dan merespon tantangan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan paradigma Best Quality-Safety, Best Price and Best Delivery (QPD) yaitu tidak hanya
meningkatan
mutu
pelayanan
tetapi
juga
menjaga
47
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus dengan biaya seefisien mungkin. Ada beberapa
upaya yang telah dilaksanakan guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diantaranya : a. Pelayanan Maskin Kuota/Non Kuota di Puskesmas dan Jaringannya. b. Standarisasi pelayanan RS melalui Akreditasi versi 2012. c. Gratis Pelayanan Spesialis di RS pemberi pelayanan Jamkesda di Kota Kediri maupun RS milik Provinsi Jawa Timur bagi seluruh masyarakat miskin Kota Kediri. d. Peningkatan status pengelolaan dari RS Swadana menjadi BLUD Jumlah seluruh Rumah Sakit di Kota Kediri pada tahun 2015 sebanyak 12 buah yang terdiri 7 Rumah Sakit Umum dan 5 Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum yang ada di Kota Kediri meliputi 1 RSUD, 1 RS TNI AD dan RS POLRI, sisanya adalah RS Umum Swasta. Sedangkan RS Khususnya adalah 1 RS Khusus Kusta milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 1 RSIA dan 1 RS Khusus Bedah. Saat ini jumlah klinik di Kota Kediri ada 34 buah yang terdiri 4 klinik utama dan 30 klinik pratama.
3.
Klinik Seroja Pelayanan VCT dan IMS melalui Klinik Seroja. Klinik ini memberikan pelayanan kepada masyarakat yang beresiko tinggi khususnya dalam penanganan, penatalaksanaan dan konseling yang berkaitan dengan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV-AIDS.
4.
Labkesda Pembentukan Labkesda berdasarkan Peraturan Walikota Kediri No 52 Tahun 2012 Tanggal 18 Desember 2012, dimana jenis pelayanan kesehatannya berupa
48
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
a. Pemeriksaan Laboratorium Klinik, terdiri dari Pemeriksaan Kimia Klinik; Pemeriksaan Hematologi Klinik; Pemeriksaan Imuno-serologi; Pemeriksaan Mikrobiologi klinik; Pemeriksaan Parasitologi dan Cairan tubuh (liquor) serta Pemeriksaan Narkoba (toksikologi) b. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat/ Kesehatan Lingkungan, meliputi : Pemeriksaan fisika, kimia kesehatan, mikrobiologi, toksikologi dari sampling air bersih, air minum, air limbah,
makanan
dan/atau
sampling
dari
sumber
lain;
Pemeriksaan hapusan alat, bahan/benda, atau cairan (sekresi) tubuh manusia; Pelayanan sertifikasi Laik Sehat Tempat Umum, Hotel dan Restoran. Pelayanan pengambilan sampling di lapangan, serta Pelayanan konsultasi sanitasi. 5.
Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Salah
satu
indikator
penting
untuk
menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Data yang berhasil dikumpulkan tahun 2015 adalah jumlah apotik di Kota Kediri sebanyak
85 buah dan pedagang besar
farmasi 15 buah, Gudang farmasi Kota Kediri sebanyak 1 unit, Penyalur Alat Kesehatan sebanyak 2 buah dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan 3 buah, dan Toko Obat sebanyak 11 unit (Tabel 67). 6.
Sarana Kesehatan bersumber daya masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
berbagai
upaya
dilakukan
memanfaatkan potensi sumber daya yang ada Upaya
Kesehatan
Bersumber
Daya
dengan
di masyarakat.
Masyarakat
(UKBM)
diantaranya adalah posyandu (340), poskesdes (42), desa siaga (46).
49
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Jumlah Posyandu di Kota Kediri menurut hasil kompilasi dari Profil Kesehatan tahun 2015, bahwa seluruh posyandu yang ada sebesar 340 buah, dengan rincian posyandu pratama 0 buah (0%), posyandu madya 34 buah (10%), posyandu purnama 238 buah (70%) dan posyandu mandiri 68 buah (20%). Seperti yang tercantum pada tabel 69. B.
TENAGA KESEHATAN Tenaga
kesehatan
merupakan
bagian
terpenting
dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama mengingat tenaga kesehatan saat ini berkaitan dengan globalisasi dunia dan persaingan terhadap kualitas ketenagaan harus menjadi pemicu. Bila peningkatan kualitas dapat dijalankan secara bertahap maka peningkatan pelayanan kesehatan akan dapat tercapai. Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui. Data yang dapat dikumpulkan meliputi data jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Kediri, UPT Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit Umum, Puskesmas, RS, RB, BP Swasta, TNI POLRI pada tahun 2015 Jumlah sumber daya manusia kesehatan di Kota Kediri sebesar 2.826 orang, yang tersebar di 9 Puskesmas 452 orang, Dinas Kesehatan
50
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Kota 64 orang, RSUD/RS. Swasta/RSB 1.978 orang (data yang masuk 100% dari Rumah Sakit yang ada di Kota Kediri), BP/Klinik 332 orang (data yang masuk 94,12% dari Balai Pengobatan/ Klinik yang ada dikota Kediri).(Tabel 72-78) 1.
Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Rasio Penduduk Untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga. Rasio masing-masing tenaga kesehatan di Kota Kediri sementara pada tahun 2015 yaitu (1) rasio dokter spesialis sebesar 55,71 per 100.000 penduduk, artinya melibihi rasio dari dokter spesialis yang berdasarkan standar yaitu hanya 6 dokter spesialis dalam 100.000 penduduk. (2)rasio dokter umum 59,28 per 100.000 penduduk, artinya mencukupi dari kebutuhan berdasarkan standar yaitu 40 dokter umum dalam 100.000 penduduk. (3)rasio dokter gigi sebesar 24,64 per 100.000 penduduk, artinya telah mencukupi dari kebutuhan berdasarkan standar kebutuhan yaitu 11 per 100.000 penduduk. (4) rasio perawat sebesar 450,35 per 100.000 penduduk yang berarti kebutuhan perawat di Kota Kediri telah melebihi dari kebutuhan
jika berdasarkan standar yaitu 117 per 100.000
penduduk. (5)rasio bidan sebesar 296,77 per 100.000 penduduk yang berarti bahwa telah mencukupi dari kebutuhan tenaga bidan di Kota Kediri jika berdasarkan standar yaitu 100 bidan per 100.000 penduduk. (6)rasio tenaga kefarmasian sebesar 65,00 per 100.000 penduduk, ini berarti kebutuhan tenaga kefarmasian telah melebihi jika berdasarkan standar yaitu 10 per 100.000 penduduk. (7)rasio tenaga gizi sebesar 19,29 per 100.000 penduduk, artinya di Kota Kediri belum memenuhi jika berdasarkan standar yaitu 22 per 100.000 penduduk. (8)rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar 6.07 per 100.000 penduduk, artinya Kota Kediri belum memenuhi jika berdasarkan standar yaitu 40 per 100.000 penduduk. (9)rasio
51
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
tenaga sanitasi sebesar 8.57 per 100.000 peduduk, artinya Kota Kediri masih membutuhkan tenaga sanitasi jika berdasarkan standar yaitu 40 per 100.000 penduduk.
2.
Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja Tenaga kesehatan yang terdistribusi pada berbagai institusi kesehatan di Kota Kediri pada tahun 2015, terserap paling banyak pada RS sebesar 69,99%, kemudian Puskesmas dan jaringannya sebesar 15,99%, lalu sarana kesehatan lain (termasuk BP/Klinik) sebesar 11,75%, dan yang terkecil yaitu pada Dinas Kesehatan Kota Kediri sebesar 2,26%. Gambar 24. Persentase tenaga kesehatan menurut unit kerja di Kota Kediri Tahun 2015
Adapun jenis tenaga yang bekerja pada dinas kesehatan Kota Kediri dan sarana pelayanan kesehatan baik Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Balai Pengobatan swasta dapat dilihat pada tabel 72-78.
C.
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari Pemerintah dan Masyarakat. Anggaran Pemerintah bersumber dari APBN dan APBD.
52
Profil Kesehatan Kota Kediri
Total
anggaran
APBD
kota
pada
2015
tahun
2015
sebesar
Rp. 1.618.913.077.843,- dengan total anggaran kesehatan dari APBD dan APBN sebesar Rp. 674.250.153.493,- (Tabel 80). Anggaran APBD untuk untuk Dinas Kesehatan Rp. 117.017.985.165,-
Gambar 25. Persentase Total Anggaran Kesehatan terhadap APBD di Kota Kediri Tahun 2015
53
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB VI PENUTUP Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pemimpin
dan
penyediaan sebagai
organisasi
dalam
menjalankan
data dan informasi yang berkualitas
masukan
dalam
manajemen, sangat
maka
diperlukan
proses pengambilan keputusan, informasi
tentang kesehatan kepada lintas sektor dan masyarakat luas. Di bidang kesehatan,
data
dan
informasi
diperoleh melalui Sistem
Informasi
Kesehatan (SIK), namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara menyeluruh. Profil Kesehatan Kota Kediri t a h u n
2015
saat ini m a s i h
terdapat kekurangan atau belum dapat dikatakan sempurna , namun diharapakan profil kesehatan ini dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang keadaan kesehatan masyarakat Kota Kediri yang telah dicapai. Walaupun Profil Kesehatan Kota Kediri ini belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian SPM. Untuk meningkatkan kualitas profil Kesehatan Kota Kediri untuk masa yang akan datang perlu dicari terobosan-terobosan dan makanisme-mekanisme
pengumpulan
data dan informasi secara cepat,
tepat dan akurat guna mengisi kekosongan data, agar dapat tersedia data dan informasi yang akurat. Diharapkan Profil Kesehatan Kota Kediri dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai selama tahun 2015, sehingga sangat diharapkan untuk menunjang makna “sejahtera” dalam Visi Kota Kediri “Menata
Kota Kediri lebih sejahtera, berkeadilan, berdaya saing, berakhlak
dan tanpa korupsi”, yang bermakna Adalah terwujudnya peningkatan lebih lanjut dari kondisi makmur, yang tidak hanya berdimensi material atau jasmaniah,
54
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
tetapi juga spiritual atau rohaniah, yang memungkinkan rakyat menjadi manusia yang utuh dalam menggapai cita-cita ideal, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif, dan konstruktif, dalam tata kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan tenteram, rukun dan damai, di samping terpenuhinya kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, juga bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, serta bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang makin berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (basic needs) menjadi prasyarat untuk mencapai kondisi sejahtera dengan standar hidup yang layak. Sehingga dapat terwujud masyarakat Kota Kediri yang lebih sejahtera, hidup dalam situasi dan kondisi aman, tenteram, damai, sentosa dan makmur. Hal ini juga sesuai dengan misi Kota Kediri yaitu “Mewujudkan
masyarakat yang agamis, bermoral, sejahtera, berbudaya dan
sebagai Pusat Pendidikan”. Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 merupakan salah satu sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kota Kediri dan juga merupakan salah satu sarana evaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat di kota Kediri yang telah dicapai. Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada
saat ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Kediri berdasarkan responsive gender, walaupun demikian diharapkan penyusunan profil ini dapat memberikan gambaran terhadap evaluasi program maupun perencanaan kesehatan kedepan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator program kesehatan di Kota Kediri.
55
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
B A B III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
adalah
untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2009. Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan antaralain angka kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) serta status gizi. Indikatortersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan (fasility based) dan dari masyarakat (community based). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kota Kediri digambarkan melalui angka mortalitas; terdiri dari angka kematian bayi, angka kematian balita, dan angka kematian ibu, Angka morbiditas; dan angka kesakitan beberapa penyakit serta status gizi pada balita. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian dan kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam
penilaian
keberhasilan
pelayanan
kesehatan
dan
program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.
A. ANGKA KEMATIAN 1. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
10
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
survey, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data
kematian
pada
fasilitas
pelayanan
kesehatan
hanya
memperlihatkan kasus rujukan. Sepanjang tahun 2015 angka lahir mati sebesar 3,0 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran sebanyak 4.290 (bayi lahir mati sebanyak 13 bayi). Sedangkan AKB kota Kediri sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup. (Tabel 4 dan 5) Gambar 4. Jumlah Bayi Lahir Mati dan Kematian Bayi di Kota Kediri (2012-2015)
34
33
35 30
28 23
25
24
22
25 20
13
15 10 5 0 Bayi Lahir Mati 2012
Bayi Mati 2013
2014
2015
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. AKB sangat penting, karena tingginya AKB menunjukan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan dan masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi.
11
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Penyebab kematian neonatus (0-28 hari) di kota kediri sebagian besar disebabkan karena kelahiran BBLR sebesar 56,25%, asfiksia sebesar 37,5%, infeksi sebesar 6,25%. Sedangkan kematian bayi (29 hr – 11 bulan) tahun 2015 di kota Kediri disebabkan karena sepsis post colostomy dan convulsi. 2. Angka Kematian Balita per seribu Kelahiran Hidup Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari puskesmas yang berhasil dikumpulkan dan menggunakan perumusan yang ada di peroleh angka kematian balita sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun jumlah balita mati sebanyak 5 jiwa, dengan rincian kematian neonatal 19, kematian bayi 3 dan kematian anak balita 2 dari 4.227 kelahiran hidup, secara rinci dapat dilihat pada (tabel 4 dan 5). Kematian balita tersebut disebabkan karena infeksi. 3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Kematian Ibu juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan ataupenanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
12
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan
pembangunan
sektor
menjadikannya kesehatan dan
indikator
dipakai
keberhasilan
untuk
mengukur
keberhasilan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang dinyatakan dalam
Human
Development
Index,
khususnya
kesehatan
ibu
memegang peranan penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas. Berbagai pendekatan telah banyak
dilakukan untuk memperbaiki upaya peningkatan program kesehatan ibu seperti Safe Motherhood, Making Pregnancy Safer dan Gerakan Sayang Ibu di tiap wilayah dengan pelayanan bidan dan perawat yang terus ditingkatkan. Tahun 2015 tidak ada kematian ibu hamil dan ibu nifas, sedangkan kematian ibu bersalin 3 orang dari 4.277 kelahiran hidup. Data AKI Kota Kediri dapat dilihat dalam tabel 6.
Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Maternal Kota Kediri (2012 – 2015) 6 6 5 4
3
3 2 1
3 2
2 1 0 0 0
0
0
0
0 Bumil
Bulin 2012
2013
Bufas 2014
2015
Pada kasus kematian ibu bersalin tidak terjadi peningkatan Sedangkan untuk kematian ibu nifas tidak ada kasus.
13
Profil Kesehatan Kota Kediri
B.
2015
MORBIDITAS/ANGKA KESAKITAN Selain
menghadapi
transisi
demografi,
Indonesia
juga
dihadapkan pada transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda (double burden). Di satu sisi masih dihadapi masih tingginya penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new emerging) serta gizi kurang, namun di sisi lain dihadapi pula meningkatnya penyakit non infeksi dan degeneratif.Bagi kelompok usia produktif, kesakitan sangat mempengaruhi produktivitas dan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya menyebabkan kemiskinan. Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupunprevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalamsuatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaianterhadap derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data masyarakat (community based data) melalui pengamatan (surveilans), studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri dari sarana pelayanan kesehatan (Facility based data) baik dari Rumah Sakit maupun Puskesmas yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
1.
TUBERKULOSIS (TB) Pengendalian penyakit TB Paru di Kota Kediri memakai strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh pengawas minum obat (PMO). Dengan program ini berusaha mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan penderita TB BTA positif kasus baru dengan tingkat kesembuhan sebesar 85%. Keberhasilan pengendalian pengobatan penderita TB Paru tergantung pada kerjasama antara penderita, Pengawas
14
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Menelan Obat (PMO) dan petugas kesehatan yang mempunyai komitmen tinggi dalam pelaksanaan kegiatan program. Pada tahun 2015 data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan table 7, 8 dan 9 menunjukkan kasus baru TB paru BTA (+) pada tahun 2015 sebanyak 167 orang. Jumlah keseluruhan kasus TB paru 273 kasus, BTA (+) yang diobati sejumlah 140 orang (83,83%), sedangkan angka kesembuhan untuk kasus TB BTA+ yang ditemukan pada tahun 2015 adalah 109 orang (77,86%). Gambar 6. BTA +, BTA diobati dan TB Paru Sembuh Ditangani Kota Kediri Tahun 2012 - 2015
300
285
283 248
250
262
257 224
223 206
200
175
167 140
150
109
100 50 0 BTA (+)
BTA (+) diobati 2012
2.
2013
2014
Sembuh 2015
PNEUMONIA Pnemonia atau radang paru-paru adalah penyakit yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak. Dengan angka kesakitan nasional 10% dari jumlah balita, penderita pneumonia balita di Kota Kediri diperkirakan ada 977 kasus. Target pneumonia balita tahun 2015 adalah 4,45% dan dilaporkan telah ditemukan dan ditangani sejumlah 810 kasus pneumonia atau 82,91% dari kasus yang diperkirakan.
15
Profil Kesehatan Kota Kediri
3.
2015
HIV/AIDS DAN PENYAKIT INFEKSIMENULAR SEKSUAL (IMS) HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh.
Infeksi
tersebut
menyebabkan
penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Perkembangan peningkatan,
penyakit
meskipun
HIV/AIDS
berbagai
terus
upaya
menunjukkan
pencegahan
dan
penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi
di
Indonesia.Hubungan
seksual
lawan
jenis
(heteroseksual)dan Injecting Drug User (IDU) secara stimulan telah memperbesar tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS. Status epidemi HIV dan AIDS di Indonesia sudah dinyatakan pada tingkat concentrated epidemic level oleh karena angka prevalensi kasus HIV dan AIDS di kalangan sub populasi tertentu di atas 5%. Hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) tahun 2009 menunjukan angka estimasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di kalangan wanita penjaja seks (WPS) langsung 6%, WPS tidak langsung 2%, waria 6%, pelanggan WPS 22%,pasangan pelanggan 7%, lelaki seks lelaki (LSL) 10%, warga binaan 5%,pengguna napza suntik 37%, dan pasangan seks penasun 5%.Tingkat epidemi ini menunjukkan
tingkat
perilaku
beresiko
yang
cukup
aktif
menularkan didalam suatu sub populasi tertentu. Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita InfeksiMenular Seksual (IMS). Upaya yang dilakukan untuk mencegah bahaya meluasnya
16
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
HIV adalah dengan melakukan sosialisasi bekerjasama dengan KPAD dan LSM peduli AIDS kepada masyarakat serta melalui pelatihan SDM klinik VCT dan didirikannya sarana kesehatan khusus untuk konseling dan berobat bagi para penderita, seperti adanya Klinik Seroja diwilayah Semampir Kota Kediri dan ditindak lanjuti dengan penambahan fasilitas pelayanan di semua Puskesmas. Pada tahun 2015 jumlah kasus baru HIV pada tabel 11 yang terjadi di Kota Kediri sebanyak 104 kasus, sedangkan kasus AIDS sebanyak 30 kasus dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 11 orang. Upaya untuk pencegahan penularan terhadap kasus HIV juga dilakukan melalui screening donor darah yang salah satunya dilakukan oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Dari jumlah 17.722 pendonor
(13.778
pendonor
laki-laki
dan
3944
pendonor
perempuan) semua sampel darah diperiksa dan diketahui Tidak Ada yang positif HIV (tabel 12). 4.
PENYAKIT KUSTA Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brasil. Keadaan ini menunjukkan, penularan penyakit kusta masih ada di masyarakat dan keterlambatan penemuan kasus masih terjadi.Indonesia masih banyak menyimpan kantong-kantong kusta yang kebanyakan berada di kawasan Timur Indonesia salah satunya adalah Jawa Timur.Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status eliminasi, yakni pencapaian jumlah penderita terdaftar
kurang
dari
1
kasus
per
10.000
penduduk,
namununtukKota Kediri masih belum dapat mencapai eliminasi. Di wilayah Puskesmas Kota Kediri jumlah penderita baru tahun 2014 yang dilaporkan sebanyak 3 orang, dengan rincian jumlah PB 1
17
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Orang dan MB 2 Orang Dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RFT) tahunan untuk jumlah PB 0 orang dan MB 1 orang (tabel 14-17) 5.
AFP (Acute Flaccid Paralysis) AFP
merupakan
kondisi
abnormal
ketika
seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan AFP non polio adalah kasus lumpuh layu akut yang diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio. Erapo dilaksanakan melalui imunisasi rutin, imunisasi tambahan (PIN, BIAS), Surveilans AFP dan laboratorium containment merupakan wujud dari kesepakatan global dalam membasmi penyakit polio di Indonesia. Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai program eradikasi polio (erapo). Upaya memantau keberhasilan erapo adalahdengan melaksanakan surveilans secara aktif untuk menemukan kasus AFP sebagai upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar yang mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Di Kota Kediri tahun 2015 ditemukan 1 ( Satu ) kasus AFP non polio yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sukorame (tabel 18) 6.
PENYAKIT MALARIA Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam
Millenium
Development Goals (MDG’s). Penyakit malaria masih menjadi masalah
kesehatan
masyarakat
di
Indonesia,
perkembangan
penyakit dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API), namun
18
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
dari hasil yang masuk penderita malaria yang ada di Kota Kediri tahun 2015 nihil atau tidak ada kasus malaria (tabel 22). 7.
PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) PD3I
merupakan
penyakit
yang
diharapkan
dapat
diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit tetanus neonatorum dan non neonatorum, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan Polio 7.a. Tetanus Neonatorum dan Non Neonatorum Kasus tetanus Neonatorum di Indonesia masih tinggi, data tahun 2007 sebesar 12,5 per 1000 kelahiran hidup; sedangkan target Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) yang ingin
dicapai
adalah
1
per
1000
kelahiran
hidup.
(Survey Penduduk Antar-Sensus (Supas, 2008). Beberapa upaya telah dilakukan antara lain dengan imunisasi TT diberikan sejak bayi, DPT 3x murid Sekolah Dasar, meningkatkan cakupan imunisasi TT pada Calon Penganten (Caten), Ibu Hamil (Bumil) dan Wanita Usia Subur (WUS), surveilans Tetanus Neonatorum dan persalinan bersih. Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan. Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30%. Jumlah kasus tetanus non neonatorum dan kasus tetanus neonatorum di Kota Kediri tahun 2015 hasil dari kompilasi
19
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
data/informasi 3 kecamatan adalah nihil atau tidak ada kasus. Tabel 19. 7.b.
Campak Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih mengancam dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini terbukti bahwa sampai 2014, kejadian luar biasa (KLB) campak dan difteria
masih
terjadi
di
Indonesia.
Meskipun
kecenderungannya menurun, namun angka KLB keduanya masih tinggi, KLB Campak terjadi 10.651 kasus dibanding 2013 sebanyak 18.488 kasus dan KLB difteri terjadi 394 kasus dibanding 2013 sebanyak 775 kasus. Penyebab KLB difteria dan KLB campak ini karena masih banyak anak yang belum terpapar imunisasi. Untuk jumlah kasus campak di Kota Kediri tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hasil dari kompilasi
data/informasi
di
3
kecamatan
dengan
9
puskesmas sebanyak 43 kasus (24 kasus pada penderita lakilaki dan 19 kasus pada penderita perempuan) (Tabel 20). Gambar 8. Jumlah Kasus Campak di Kota Kediri ( 2012 – 2015 ) 30 25
26
24 20
20 15 10 5
0
0 2012
2013
2014
2015
20
Profil Kesehatan Kota Kediri
7.c.
2015
Difteri Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah, rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi, namun KLB difteri masih terjadi dan CFR nya tinggi.Pada tahun 2015 ini tidak ditemukan kasus Difteri. (Tabel 19)
7.d. Pertusis Jumlah kasus pertusis di Kota Kediri pada tahun 2015, dari hasil kompilasi data/informasi di 9 Puskesmas dan Rumah Sakit yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan tidak ada kasus atau nihil. (Tabel 19) 7.e. Hepatitis B Tidak ditemukan kasus hepatitis tahun 2015 di Kota Kediri atau nihil, dari hasil kompilasi data/informasi di 9 Puskesmas di 3 Kecamatan. (Tabel 20) 7.f.
Polio Tidak ditemukan kasus AFP tahun 2015 di Kota Kediri (tabel 20), sedangkan untuk AFP non Polio pada tahun 2015 ditemukan 1 kasus. (tabel 18).
8.
Penyakit Potensi KLB/Wabah 8.a. Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melaui gigitan nyamuk dari genus Aedes. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas keseluruh wilayah provinsi.Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap
21
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2-5 tahunan. Upaya
pemberantasan
DBD
dititik
beratkan
pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Jumlah kasus DBD di Kota Kediri Tahun 2015 sebesar 276 kasus terjadi Peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 172 kasus di tahun 2014 (Lihat Tabel 21). Untuk angka Case Fatality Rate (CFR) mengalami peningkatan 0,4 % dengan adanya 1 kasus kematian. Gambar 9. Jumlah Kasus DBD di Kota Kediri (2012-2015) 300 276
274
250 200
142
150 100
105
50 0 2012
2013
2014
2015
8.b. Diare Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO),
22
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta balita meninggal dunia akibat diare. Meskipun mortalitas dari diare dapat diturunkan dengan
program
rehidrasi/terapi
cairan
namun
angka
kesakitannya masih tetap tinggi. Berdasarkan survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, proporsi terbesar penderita diare pada balita adalah kelompok umur 6 – 11 bulan yaitu sebesar 21,65% lalu kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43%, kelompok umur 24-29 bulan sebesar 12,37%. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan terutama diare yang umumnya diderita oleh bayi dan balita dapat menjadi penyumbang kematian terbesar. Faktor hygiene dan sanitasi lingkungan, kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberian ASI menjadi faktor yang penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada bayi. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, insiden penyakit diare pada balita adalah 10,2%, CFR Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Indonesia pada tahun 2011 adalah 0,29% meningkat menjadi 2,06% di tahun 2012 lalu mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 1,08%. Jumlah penderita diare di Kota Kediri sejumlah 5.992 kasus, dengan sarana kesehatan yang ada jumlah kasus yang ditangani dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan sejumlah 4.178 (69,3%). (tabel 13)
23
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Gambar 10. Jumlah Kasus Diare dan yang ditangani di Kota Kediri tahun 2013-2015 14000 12000
11800
10000 8000 6000
5906
5955
5992 4178
5628
4000
Target penemuan Kasus yang ditangani
2000 0 2013
8.c.
2014
2015
Filariasis Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”. Prevalasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia sejak 45 tahun yang lalu (1970) berhasil diturunkan. Pada tahun 1980 prevalensi mikrofilaria (larva cacing filaria) yaitu 19,5% dan tahun 2014 telah turun menjadi 4,7%. Di Kota Kediri tahun 2015 ditemukan 3 kasus. (tabel 23)
C.
STATUS GIZI Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK). 1.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan umur kehamilan.BBLR merupakan salah satu faktor utama yang
24
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR). Dinegara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Sementara itu jumlah BBLR tahun 2015 yang di Kota Kediri sebanyak 110 bayi (2,6%) dari 4.277 bayi lahir ditimbang, dan semua bayi dengan BBLR tersebut telah ditangani (100%). Tabel 37. Gambar 11. Jumlah Bayi BBLR di Kota Kediri Tahun2012-2015
140 117
120 100
98
92
2012
2013
110
80 60 40 20 0
2.
2014
2015
Balita Gizi Buruk Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara anthropometri yang menggunakan 3 (tiga) indeks, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan/panjang badan (BB/TB) dan tinggi badan /panjang badan menurut umur (TB/BB/U). Sedangkan Balita dikatakan mengalami gizi buruk adalah balita dengan status gizi berdasarkan indeks BB menurut TB
25
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
(BB/TB) atau BB menurut PB (BB/PB) dengan nilai Z-Score <-3 SD (sangat kurus) dan atau terdapat tanda klinis gizi buruk lainnya. Gizi buruk, baik dari segi kuantitas dan kualitas menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta perilaku. Dari hasil pelaksanaan pemantauan status gizi di Kota Kediri berdasarkan BB/TB ada sebesar 7 balita dengan 100% ditangani (tabel 48). Sedangkan berdasarkan BB/U ada sebesar 137 balita yang menderita berat badan sangat kurang (tabel 47). Penyebab terjadinya kasus gizi buruk balita ini adalah intake zat gizi yang kurang yang disebabkan karena pola asuh yang kurang dari keluarga dan adanya penyakit infeksi. Selain itu penyebab gizi buruk bagi balita juga dapat disebabkan oleh komplikasi penyakit jantung dan paru oleh sebab itu
perlu
penanganan lebih lanjut.
Gambar 12. Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) yang mendapatkan perawatan Kota Kediri Tahun 2013–2015 14 13
12 10 8
8
7
6
Balita Gizi Buruk
4 2 0 2013
2014
2015
D. KEADAAN LINGKUNGAN Keadaan lingkungan yang sehat tercipta dengan terwujudnya kesadaran individu dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
26
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
dan sehat (PHBS), untuk mencapai tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dengan indikator rumah tangga sehat, institusi kesehatan yang berperilaku sehat, institusi pendidikan yang sehat, tempat kerja yang sehat, tempat- tempat umum yang sehat,posyandu purnama dan mandiri serta meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai peserta jaminan pemeliharaan kesehatan. 1. Rumah Sehat Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Gambar 13. Jumlah Rumah Sehat Per Kecamatan Di Kota Kediri 2015 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
4519 4297
4141
3065
Rumah dibina 2099 Rumah dibina memenuhi syarat
1469
Mojoroto
Kota
Pesantren
Dari diagram di atas diketahui bahwa Rumah sehat di Kota Kediri tahun 2015 sebesar 48.321 (77,27%) dari
jumlah 6.997
(42,52%) rumah yang dibina dan yang memenuhi syarat 1.201 (17,16%) 2.
Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan Tempat-Tempat
Umum
(TTU)
dan
Tempat
Umum
Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan suatu sarana yang
27
Profil Kesehatan Kota Kediri
dikunjungi
banyak
orang,
dan
2015
berpotensi
menjadi
tempat
penyebaran penyakit. Oleh karena itu tujuan penyehatan TTU adalah mewujudkan kondisi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatanagar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya. TTU meliputi hotel, pasar, terminal, stasiun, kolam renang, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah dan pondok pesantren. Sedangkan
TPM
sehat
adalah
tempat
pengelolaan makanan dan minuman
umum
dan
tempat
yang memenuhi syarat
kesehatan,yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai. Gambar 14. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Kediri 2015
450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
383 TPM diperiksa
374 328 232
mojoroto
kota
206 145
TPM memenuhi syarat
pesantren
Dari grafik di atas diketahui bahwa di Kota Kediri tahun 2015 jumlah TUPM (hotel, restoran-makan, pasar, dll) yang ada 943 dengan jumlah yang diperiksa 943, sedangkan jumlah yang yang tidak memenuhi syarat 550 (58,32%) (tabel 64).
28
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
3. Akses terhadap Air Minum 3.1.
Akses terhadap sumber air bersih yang digunakan Akses air bersih yang digunakan masyarakat kota Kediri pada tahun 2015 berasal dari sumur gali terlindung 8.238 keluarga, sumur gali dengan pompa 62.287 kelurga, Perpipaan 13.465 keluarga. (tabel 59) Gambar 15. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) di Kota Kediri Tahun 2015 32000 30,482
30000 28000
28897
26000
25551
24000 22000 Mojoroto
3.2.
Kota
Pesantren
Akses terhadap sumber air minum yang digunakan Sumber air minum yang digunakan dapat dibedakan menjadi air kemasan, air isi ulang, leding meteran, leding eceran, pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, air hujan, sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, dll. Gambar 16. Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Kediri Tahun 2015 30 26
25 20
22 16
15
18 13
10 5
Air minum yang diperiksa Air minum yang memenuhi syarat
0 Mojoroto
Kota
Pesantren
29
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Di kota Kediri penyelenggara air minum sebanyak 63 jumlah sampel yang diperiksa 60 dan jumlah yang memenuhi syarat di periksa 51 (85%) tabel 60 4.
Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) sebanyak 81.174 (29.0%) dan menurut jenis jamban, jumlah penduduk pengguna jamban komunal 705, dan yang memenuhi syarat 705 (100%), jumlah peduduk pengguna jamban leher angsa 71.225 dan yang memenuhi syarat 61.714 (91,58 %) (Tabel 61). Gambar 17. Jumlah Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) di Kota Kediri Tahun 2015
35000 30000
30395 27848
27848
30130 26234 24810 24395
25000 20000
Pengguna Jamban
13717
13717
Pengguna Jamban yang memenuhi syarat
15000 10000 5000 0 Mojoroto
5.
Kota
Pesantren
Desa STBM Desa yang melaksanakan Total Berbasis Masyarakat (STBM ) berjumlah 46 Kelurahan. Untuk desa yang stop BABS (SBS) berjumlah 22 kelurahan (47,82%) terdiri dari Mojoroto 40,91%, kota 36,36% dan Pesantren 22,73%. (Tabel 62)
30
Profil Kesehatan Kota Kediri
E.
2015
KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Untuk
menggambarkan
keadaan
perilaku
masyarakat
yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam beberapa indikator yaitu: 1. Rumah Tangga Sehat Dari tabel 57 menunjukkan Kota Kediri, dari jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 82.668 jumlah rumah tangga yang dibina/dipantau sebesar 10.521 dan yang ber PHBS 5.535 (52,6%) dari jumlah rumah tangga yang ada).Cakupan rumah tangga sehat telah meningkat dengan adanya kesinambungan intervensi dari berbagai komponen baik lintas sektor,
swasta, LSM dan tokoh
masyarakat dalam memberikan motivasi danketeladanan tentang budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga berkembang dan membudaya di masyarakat.
2. ASI Ekslusif ASI Ekslusif adalah pemberian ASI pada bayi usia 0–6 bulan dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi baik dari sisi/aspek gizi (kolostrum yang mengandung imunoglobulin A/IgA, wheicasein,
decosahexanoic/
DHA
dan
arachidonic/AA
dengan
komposisi sesuai), aspek imunologik (selain IgA, terdapat laktoferin, lysosim
dan
3
lymphocyte/BALT,
jenis
leucosit
Gutassociated
yaitu
brochus-associated
lymphocyte
tissue/
GALT,
mammary associated lymphocytetissue/ MALT serta faktor bifidus), aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara anak dan ibu), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI bermanfaat pada koordinasi
syaraf bayi), aspek ekonomik serta
aspek penundaan kehamilan (metode amenorea laktasi/MAL).
31
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Selain Aspek-aspek tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (suddeninfant death syndrome/SIDS). Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 2.462 ( 64,5%) dari jumlah bayi yang diperiksa yaitu 3.818 bayi (Tabel 39). 3. Posyandu Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan pada masyarakat, advokasi kesehatan dan pengawasan sosial dalam pembangunan kesehatan belum banyak berkembang. Sementara itu kemampuan masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan memilih dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga masih terbatas. Potensimasyarakat baik berupa organisasi, upaya, tenaga, dana , sarana, teknologi, maupun dalam mekanisme pengambilan keputusan belum secara optimal dimanfaatkan untuk percepatan pencapaian program kesehatan. Perkembangan peran serta masyarakat dibidang kesehatan, antara lain dimulai dengan tumbuhnya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat dan Desa)dan sekarang berkembang menjadi Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
berbagai
upaya
dilakukan
dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandu Bersumber
merupakan daya
salah
satu
bentuk
Masyarakat(UKBM),
Upaya
untuk
Kesehatan
mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Jumlah posyandu di Kota Kediri tahun 2015 dilaporkan sebanyak 340 posyandu (tabel 69), dengan rasio p o s y a n d u p e r
32
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
1 0 0 b a l i t a a d a l a h s e b e s a r 2 , dengan posyandu aktif sebesar 306 (90%). Gambar 19. Perbandingan Strata Posyandu KotaKediri Tahun 2015
88
100
72
44 78
80 60
Mojoroto
0
40
0
20
0
44
6
12 12
Kota Pesantren
4
0 Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
Strata posyandu tahun 2015 yaitu Posyandu Pratama 0 (0%), Posyandu Madya 34 (10%), Posyandu Purnama 238 ( 70%) dan Posyandu Mandiri 68 (20%). Dan dari 340 posyandu yang ada, semua posyandu aktif 306 (90%). (tabel 69) 4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat Sumber biaya kesehatan berasal dari Pemerintah Provinsi
dan
Kabupaten/Kota,sedangkan
biaya
Pusat,
kesehatan
bersumber swasta terdiri dari masyarakat dan pihak swasta. Dari tinjauan yang ada pembiayaan kesehatan lebih banyak berasal dari masyarakat, yang tampaknya belum dikelola dengan baik, masih bersifat out of pocket, sehingga belum efektif dan efisien. Sistem pembiayaan kesehatan yang sedang berjalan di Indonesia masih sangat tergantung pada mekanisme pembayaran fee for service, sedangkan mekanisme asuransi masih sedang dalam proses dikembangkan,mengingat jumlah
33
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
penduduk yang memiliki asuransi masih sangat rendah, kedepan sistem pembiayaan kesehatan diarahkan kepada sistem jaminan kesehatan sosial atau sistem asuransi sosial yang diharapkan dapat lebih efektif dan efisien Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan praupaya,yaitu dana
sehat,
asuransi
kesehatan,
asuransi
tenaga
kerja
(Astek)/Jamsostek, JPKM dan asuransi kesehatan lainnya. Jumlah seluruh peserta pembiayaan kesehatan sebesar 48.894 dengan rincian jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran sebesar 6 2 . 8 4 9 dan jamkesda 27.928 ( Tabel 53 ) 5. Penyuluhan Kesehatan Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2015 melalui penyuluhan kelompok dan penyuluhan massa, yang merupakan kegiatan penyuluhan pencegahan
dan
penanggulangan
penyalahgunaan
narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (P3NAPZA) berbasis masyarakat, pencegahan dan penanggulangan penyakit baik menular dan tidak menular, tentang kesehatan Ibu dan anak, Gizi dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan di Kota Kediri sejumlah 2 . 9 3 8 terdiri dari penyuluhan kelompok 2.916 kegiatan dan penyuluhan massa 22 Kegiatan.
34
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2015. A.
Pelayanan Kesehatan Dasar Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan
bayi
dan
perkembangan
anak.
Masyarakat,
khususnya para ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah sangat berpengaruh pada kesehatan ibu. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
1.a. Pelayanan Antenatal Pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi Antenatal Care sampai pada post partum. Untuk antenatal care yang menjadi indikator adalah kunjungan pertama ibu hamil trimester I dan IV ke tempat pelayanan untuk memeriksakan kehamilannya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
35
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan
antenatal.
Gambaran
persentase
cakupan pelayanan K1 di Kota Kediri pada tahun 2015 lampiran tabel 29 sebesar 4.634 (96,8%) dari seluruh ibu hamil sebanyak 4.789 orang dengan target cakupan kunjungan K1 tahun 2015 sebesar 97%. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi 1 (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada trimester dua dan 2 (dua) kali pada trimester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Dan gambaran persentase cakupan pelayanan K4 di Kota Kediri pada tahun 2015 lampiran tabel 29 sebesar 4.329 (90,4%) dari seluruh ibu hamil sebanyak 4.789 orang. Sedangkan target cakupan kunjungan ibu hamil K4 untuk target tahun 2015 sebesar 87%. 1.b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang
mempunyai
kompetensi
kebidanan
36
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
(profesional). Menurut WHO diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetrik dan jika tidak ditangani secara memadai dapat membahayakan kematian ibu dan janin yang dikandung. Oleh sebab itu, pendekatan yang dianjurkan adalah menganggap semua kehamilan tersebut berisiko dan setiap ibu hamil mempunyai akses pada pertolongan persalinan yang aman. Perbedaan dalam cakupan persalinan yang dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih sangat bervariasi. Variasi ini disebabkan oleh akses ke pelayanan,
kemakmuran
masyarakat
serta
permintaan
masyarakat atas pelayanan, yang pada akhirnya dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang bersangkutan akan mutu yang dirasakan serta nilai pelayanan yang diperoleh. Hasil pengumpulan data pada tabel 29 menunjukkan jumlah persalinan seluruhnya 4572 dengan persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 4261 persalinan (93,2%) dan kurang dari target sebesar 94%. Ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 4.218 orang (92,3%). Sedangkan ibu nifas yang mendapat Vit A sebanyak 4218 orang (92,3%). Gambar 22. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
4,900
4,789
4,789
4,800 4,700
4,634
4,600 4,500
Ibu Hamil
4,400 4,329
4,300
K1 - K4
4,200 4,100 4,000 K1
K2
37
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
1.c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk Mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting dan serius. Lebih dari 90% kematian ibu tersebut disebabkan oleh komplikasi obstetrik yang sering tidak dapat diramalkan pada masa kehamilan dan awal masa persalinan. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (4060%), infeksi (20-30%) dan eklamsi (20-30%). Menurut Depkes RI 2001 penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain akibat anemia, kurang energi kronis dan keadaan “4 Terlalu” (terlalu muda/tua, terlalu sering, terlalu banyak), selain itu non teknis
yang
masuk
kategori
penyebab
mendasar
yaitu
rendahnya stasus wanita, ketidak berdayaan dalam mengambil keputusan dan pendidikan yang rendah. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Jumlah ibu hamil di Kota Kediri tahun 2015 sebesar 4789 orang, jumlah Bumil Risti/Komplikasi sebesar 958 dengan Bumil risti/komplikasi ditangani 936 (97,74%). (Lihat tabel 33 )
1.d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan
pada
neonatus,
petugas
kesehatan
disamping melakukan pemeriksaaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
38
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi sebesar 4277 dengan cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) sebesar 4301 (100,6%) sedangkan cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN lengkap) sebesar 4261 (99,6%). (Tabel 38). 1.e. Kunjungan Bayi Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan
atau
penyakit,
pemeliharaan
kesehatan
dan
pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Hasil pengumpulan data di Kota Kediri menunjukkan cakupan kunjungan bayi pada tahun 2015 sudah mencapai target (90%) yaitu sebanyak 4221 bayi atau 90,3% dari jumlah bayi keseluruhan 4676 bayi. (Tabel 40) 2.
Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan Dokter kecil. Dari hasil pengumpulan data pada tabel 48 dan 49 menunjukkan bahwa jumlah murid SD dan setingkat sebesar 5.687 Sedangkat jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat sebesar 5.687 dengan 2.901 murid laki-laki dan 2.779 murid perempuan. Sedangkan jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat yang diperiksa sebesar 5680 (99,88%). (tabel 49 dan 50)
39
Profil Kesehatan Kota Kediri
3.
2015
Pelayanan Keluarga Berencana Usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan memprioritaskan untuk menggunakan alat/metode kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana
dapat
dilihat
dari
cakupan
PUS
yang
sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Kediri menurut hasil pengumpulan data sepanjang tahun 2015 sebesar 48,591 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 32,353 (66,6%) dan peserta KB baru sebesar 4,574 (9,4%). Tabel 36.
Gambar 23 . Proporsi Peserta KB Aktif & KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kota Kediri Tahun 2015
5,047
2,770
73 2,150
MKJP IUD 2,617
MKJP MOP
1,840
MKJP MOW MKJP Implan NON MKJP Kondom
17,856
NON MKJP Suntik NON MKJP Pil
Penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur baik pada
peserta
KB
aktif
maupun
KB
baru
sebagian
besar
menggunakan KB suntik sebesar 51,5%.
40
Profil Kesehatan Kota Kediri
4.
2015
Pelayanan Imunisasi Pencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupam UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Cakupan imunisasi di Indonesia atau Universal Child Immunisation (UCI) berdasarkan Riskesdas 2013 di tingkat desa secara nasional mencapai 80,23% yang mencakup imunisasi hepatitis saat lahir sebesar 79,1%, imunisasi BCG sebesar 87,6%, imunisasi polio-4 sebesar 77%, imunisasi DPT-HB-3 sebesar 87,6% dan imunisasi campak sebesar 82,1%. Cakupan imunisasi yang tidak tinggi ini turut menyumbang pada tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. AKB Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN dengan perbandingan bahwa AKB Indonesia 4,6 kali lebih tinggi dibanding Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dibanding Filipina dan 1,8 kali lebih tinggi dibanding Thailand. Merujuk pada Riskesdas 2013, penyebab anak tidak diimunisasi mencakup anak demam (28,8%), keluarga tidak mengizinkan (26,3%), anak sering sakit (6,8%), sibuk atau repot (16,3%), tidak tahu tempat imunisasi (6,7%) dan tempat imunisasi jauh (21,9%). Untuk mencegah terjadinya KLB, beberapa upaya harus dilakukan mencakup penyediaan air bersih, imunisasi dan didukung juga oleh faktor nutrisi seimbang, pemberian air susu ibu eksklusif, menghindari polusi dalam rumah dan program keluarga berencana.
Sementara
dalam
program
Imunisasi
Nasional
disebutkan ada 7 macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), mencakup polio, hepatitis B, pertusis, difteri, Hib, campak dan tetanus.
41
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
4.a. Cakupan UCI Data tahun 2015 menunjukkan cakupan kelurahan UCI tahun 2015 sebesar 78,26% (Tabel 41). Cakupan ini mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai 97.8%. Dari seluruh jumlah Puskesmas yang ada di Kota Kediri, rata-rata belum mencapai cakupan kelurahan UCI (Dinas Kesehatan Kota Kediri, 2015). Adapun beberapa Puskesmas yang ada di Kota Kediri yang telah mencapai target 100 persen diantaranya terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Mrican, Puskesmas Campurejo dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Penyebab rendahnya pencapaian UCI adalah adanya perubahan target jumlah bayi tahun 2015 dari provinsi, dimana lebih tinggi dari jumlah sasaran yang sebenarnya. Pelayanan imunisasi bayi mencakup BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak, yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi BCG sebesar (101,33%), DPT3 + HB3 (92,30%), Polio (91,23%), Campak (95,21%) dan imunisasi dasar lengkap 90,12%. Dari data tersebut diketahui bahwa masih terdapat drop out (DO) sebesar 1,75%. (Tabel 42, 43) Gambar 24. Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Kediri Tahun 2015
4,600 4,400
4,452 4,334
4,316
4,266
4,200 4,000
42
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
4.b. Ibu Hamil yang mendapat imunisasi TT Imunisasi TT-5 untuk Wanita Usia Subur sampai dengan saat ini masih sulit untuk di capai. Jumlah Ibu hamil di Kota Kediri tahun 2015 sebanyak 4789 orang. (Tabel 30) Gambar 25. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di kota Kediri Tahun 2015
1516
1600 1400
1173
1200 1000 800 600 234
400 200
6
6
TT-1
TT-2
103
0
5.
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia Jumlah usila pada tahun 2015 di Kota Kediri sebesar 27,128 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 55,92%. Dapat dilihat pada tabel 52. Gambar 26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia di kota Kediri Tahun 2015
27,128 40,000
15,171
20,000 0 Usila
Mendapat yankes
43
Profil Kesehatan Kota Kediri
6.
2015
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2015 di Kota Kediri meliputi tumpatan Pelayanan kesehatan gigi tetap 3743 dan pencabutan gigi tetap 2,728. Sedangkan pelayanan gigi dan mulut pada anak SD atau setingkat dari 30,183 anak, jumlah murid SD yang diperiksa 19,206 anak (63,63%) dan jumlah yang mendapatkan perawatan 5,155 anak (82,69%) dari 6,234 anak yang perlu perawatan. (Tabel 50 dan 51)
B.
Ketersediaan Obat Kebutuhan akan jenis obat dan jenis obat generik yang tersedia cukup bervariasi pada setiap Puskesmas. Perbedaan kebutuhan baik untuk jenis dan jumlah obat tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat
dan
lingkungan
disekitar
pelayanan
kesehatan.
Ketersediaan obat di Kota Kediri sebagian besar sudah memenuhi kebutuhan di sarana kesehatan. Hasil pengumpulan data nama jenis obat sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di Dinas Kesehatan Kota Kediri ditunjukkan pada ( tabel 66 ) yaitu Albendazol tab, Amoxillin 500 mg tab,Amoxillin Syrup, Deksametason tab, Diazepam injeksi 5mg/ml, Epineprin (Adrenalin ) injeksi 0,1%, Fitomenadion ( vitamin K) injeksi,Furosemid tab 40 mg,Garam Oralit,Glibenklamid,Kaptopril tab,Magnesium Sulfat injeksi 20%,Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg- 1ml,Obat Anti Tuberculosis dewasa,Oksitosin injeksi,Parasetamol 500 mg tab,Tablet tambah darah,Vaksin BCG,Vaksin TT,Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HBHib,jadi jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di puskesmas 1.102 (87,46%).
C.
Perbaikan Gizi Masyarakat Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.
44
Profil Kesehatan Kota Kediri
Beberapa
permasalahan
gizi
sering
2015
dijumpai
pada
kelompok
masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi.
1.
Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Hasil dari kompilasi data dari 3 kecamatan di Kota Kediri, jumlah balita yang dilaporkan sebanyak 26.103 balita yang ditimbang sebanyak 17.791 balita (68,2%). Dari hasil penimbangan jumlah balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 137 balita (0,8 %). Hal ini dapat terlihat pada tabel 47.
2.
Pemberian Kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A(KVA) pada balita. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita dilakukan 2 kali dalam setahun. Pada tahun 2015 hasil dari kompilasi 3 kecamatan dengan 9 Puskesmas di Kota Kediri jumlah bayi sebanyak 4642, yang mendapat Vit A sebesar 4.112 (88,58%), jumlah anak balita sebanyak 17.129 yang mendapat Vit.A sebesar 17.057 (99,58%) dan sedangkan jumlah balita sebanyak 21.771 yang mendapat Vit A sebesar 21.169 ( 97,23%) seperti pada tabel 44.
3. Pemberian Tablet Besi Anemia Gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.
45
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Pada tahun 2015 jumlah ibu hamil yang ada sebesar 5.324 dan yang mendapatkan pemberian tablet Fe1 4.223 (79,32%) bumil dan Fe3 4.064 (76,33%) bumil. Dapat dilihat pada tabel 32.
Gambar 28. Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil di Kota Kediri (2013-2015)
100.00%
84.70%
77.57%
91.67% 87.31%
79.32%
76.33%
80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 2013
2014 Fe1
2015
Fe3
46
Profil Kesehatan Kota Kediri
BAB
2015
V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A.
SARANA KESEHATAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana kesehatan diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM). Data dapat dilihat pada Tabel 73.
1.
Puskesmas Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat, di Kota Kediri mempunyai 9 Puskesmas dan 26 Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling 16 buah, 3 Puskesmas yang telah bersertifikasi ISO 9001: 2008 di Puskesmas Sukorame, Puskesmas Pesantren II dan Puskesmas Kota Wilayah Utara dan 1 Puskesmas yang
telah
terakreditasi
di
Puskesmas
Pesantren
I.
Secara
konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa per 1 Puskesmas. 2.
Rumah Sakit/ BP/ Klinik Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan harus mampu
menjawab
dan
merespon
tantangan
dan
tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan paradigma Best Quality-Safety, Best Price and Best Delivery (QPD) yaitu tidak hanya
meningkatan
mutu
pelayanan
tetapi
juga
menjaga
47
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus dengan biaya seefisien mungkin. Ada beberapa
upaya yang telah dilaksanakan guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diantaranya : a. Pelayanan Maskin Kuota/Non Kuota di Puskesmas dan Jaringannya. b. Standarisasi pelayanan RS melalui Akreditasi versi 2012. c. Gratis Pelayanan Spesialis di RS pemberi pelayanan Jamkesda di Kota Kediri maupun RS milik Provinsi Jawa Timur bagi seluruh masyarakat miskin Kota Kediri. d. Peningkatan status pengelolaan dari RS Swadana menjadi BLUD Jumlah seluruh Rumah Sakit di Kota Kediri pada tahun 2015 sebanyak 12 buah yang terdiri 7 Rumah Sakit Umum dan 5 Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum yang ada di Kota Kediri meliputi 1 RSUD, 1 RS TNI AD dan RS POLRI, sisanya adalah RS Umum Swasta. Sedangkan RS Khususnya adalah 1 RS Khusus Kusta milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 1 RSIA dan 1 RS Khusus Bedah. Saat ini jumlah klinik di Kota Kediri ada 34 buah yang terdiri 4 klinik utama dan 30 klinik pratama.
3.
Klinik Seroja Pelayanan VCT dan IMS melalui Klinik Seroja. Klinik ini memberikan pelayanan kepada masyarakat yang beresiko tinggi khususnya dalam penanganan, penatalaksanaan dan konseling yang berkaitan dengan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIVAIDS.
4.
Labkesda Pembentukan Labkesda berdasarkan Peraturan Walikota Kediri No 52 Tahun 2012 Tanggal 18 Desember 2012, dimana jenis pelayanan kesehatannya berupa
48
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
a. Pemeriksaan Laboratorium Klinik, terdiri dari Pemeriksaan Kimia Klinik; Pemeriksaan Hematologi Klinik; Pemeriksaan Imunoserologi;
Pemeriksaan
Mikrobiologi
klinik;
Pemeriksaan
Parasitologi dan Cairan tubuh (liquor) serta Pemeriksaan Narkoba (toksikologi) b. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat/ Kesehatan Lingkungan, meliputi : Pemeriksaan fisika, kimia kesehatan, mikrobiologi, toksikologi dari sampling air bersih, air minum, air limbah,
makanan
dan/atau
sampling
dari
sumber
lain;
Pemeriksaan hapusan alat, bahan/benda, atau cairan (sekresi) tubuh manusia; Pelayanan sertifikasi Laik Sehat Tempat Umum, Hotel dan Restoran. Pelayanan pengambilan sampling di lapangan, serta Pelayanan konsultasi sanitasi. 5.
Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Salah
satu
indikator
penting
untuk
menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Data yang berhasil dikumpulkan tahun 2015 adalah jumlah apotik di Kota Kediri sebanyak 85 buah dan pedagang besar farmasi 15 buah, Gudang farmasi Kota Kediri sebanyak 1 unit, Penyalur Alat Kesehatan sebanyak 2 buah dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan 3 buah, dan Toko Obat sebanyak 11 unit (Tabel 67). 6.
Sarana Kesehatan bersumber daya masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
berbagai
upaya
dilakukan
memanfaatkan potensi sumber daya yang ada
dengan
di masyarakat.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu (340), poskesdes (42), desa siaga (46).
49
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Jumlah Posyandu di Kota Kediri menurut hasil kompilasi dari Profil Kesehatan tahun 2015, bahwa seluruh posyandu yang ada sebesar 340 buah, dengan rincian posyandu pratama 0 buah (0%), posyandu madya 34 buah (10%), posyandu purnama 238 buah (70%) dan posyandu mandiri 68 buah (20%). Seperti yang tercantum pada tabel 69. B.
TENAGA KESEHATAN Tenaga
kesehatan
merupakan
bagian
terpenting
dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama mengingat tenaga kesehatan saat ini berkaitan dengan globalisasi dunia dan persaingan terhadap kualitas ketenagaan harus menjadi pemicu. Bila peningkatan kualitas dapat dijalankan secara bertahap maka peningkatan pelayanan kesehatan akan dapat tercapai. Sebagaimana kesehatan
tidak
diketahui hanya
bahwa
dilakukan
penyelenggaraan pemerintah,
tapi
upaya juga
diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui. Data yang dapat dikumpulkan meliputi data jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Kediri, UPT Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit Umum, Puskesmas, RS, RB, BP Swasta, TNI POLRI pada tahun 2015
50
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
Jumlah sumber daya manusia kesehatan di Kota Kediri sebesar 2.826 orang, yang tersebar di 9 Puskesmas 452 orang, Dinas Kesehatan Kota 64 orang, RSUD/RS. Swasta/RSB 1.978 orang (data yang masuk 100% dari Rumah Sakit yang ada di Kota Kediri), BP/Klinik 332 orang (data yang masuk 94,12% dari Balai Pengobatan/ Klinik yang ada dikota Kediri).(Tabel 72-78) 1. Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Rasio Penduduk Untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga. Rasio masing-masing tenaga kesehatan di Kota Kediri sementara pada tahun 2015 yaitu (1) rasio dokter spesialis sebesar 55,71 per 100.000 penduduk, artinya melibihi rasio dari dokter spesialis yang berdasarkan standar yaitu hanya 6 dokter spesialis dalam 100.000 penduduk. (2)rasio dokter umum 59,28 per 100.000 penduduk, artinya mencukupi dari kebutuhan berdasarkan standar yaitu 40 dokter umum dalam 100.000 penduduk. (3)rasio dokter gigi sebesar 24,64 per 100.000 penduduk, artinya telah mencukupi dari kebutuhan berdasarkan standar kebutuhan yaitu 11 per 100.000 penduduk. (4) rasio perawat sebesar 450,35 per 100.000 penduduk yang berarti kebutuhan perawat di Kota Kediri telah melebihi dari kebutuhan
jika berdasarkan standar yaitu 117 per 100.000
penduduk. (5)rasio bidan sebesar 296,77 per 100.000 penduduk yang berarti bahwa telah mencukupi dari kebutuhan tenaga bidan di Kota Kediri jika berdasarkan standar yaitu 100 bidan per 100.000 penduduk. (6)rasio tenaga kefarmasian sebesar 65,00 per 100.000 penduduk, ini berarti kebutuhan tenaga kefarmasian telah melebihi jika berdasarkan standar yaitu 10 per 100.000 penduduk. (7)rasio tenaga gizi sebesar 19,29 per 100.000 penduduk, artinya di Kota Kediri belum memenuhi jika berdasarkan standar yaitu 22 per 100.000 penduduk. (8)rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar
51
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
6.07 per 100.000 penduduk, artinya Kota Kediri belum memenuhi jika berdasarkan standar yaitu 40 per 100.000 penduduk. (9)rasio tenaga sanitasi sebesar 8.57 per 100.000 peduduk, artinya Kota Kediri masih membutuhkan tenaga sanitasi jika berdasarkan standar yaitu 40 per 100.000 penduduk. 2. Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja Tenaga kesehatan yang terdistribusi pada berbagai institusi kesehatan di Kota Kediri pada tahun 2015, terserap paling banyak pada RS sebesar 69,99%, kemudian Puskesmas dan jaringannya sebesar 15,99%, lalu sarana kesehatan lain (termasuk BP/Klinik) sebesar 11,75%, dan yang terkecil yaitu pada Dinas Kesehatan Kota Kediri sebesar 2,26%. Gambar 29. Persentase tenaga kesehatan menurut unit kerja di Kota Kediri Tahun 2015
2.26 11.75
15.99 Dinkes Puskesmas RS
69.99
BP/ Klinik
Adapun jenis tenaga yang bekerja pada dinas kesehatan Kota Kediri dan sarana pelayanan kesehatan baik Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Balai Pengobatan swasta dapat dilihat pada tabel 72-78.
52
Profil Kesehatan Kota Kediri
C.
2015
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari Pemerintah dan Masyarakat. Anggaran Pemerintah bersumber dari APBN dan APBD. Total
anggaran
APBD
kota
pada
tahun
2015
sebesar
Rp. 1.618.913.077.843,- dengan total anggaran kesehatan dari APBD dan APBN sebesar Rp. 674.250.153.493,- (Tabel 80). Anggaran APBD untuk untuk Dinas Kesehatan Rp. 117.017.985.165,-
Gambar 30. Persentase Total Anggaran Kesehatan terhadap APBD di Kota Kediri Tahun 2015
2,000,000,000,000
1,618,913,077,843 674,250,153,493
1,000,000,000,000 Anggaran Kesehatan
APBD Kota
53
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
BAB VI PENUTUP Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pemimpin dan organisasi dalam menjalankan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, informasi tentang kesehatan kepada lintas sektor dan masyarakat luas. Di bidang kesehatan, data dan informasi diperoleh melalui Sistem Informasi Kesehatan (SIK), namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara menyeluruh. Profil Kesehatan Kota Kediri t a h u n
2015
saat ini m a s i h
terdapat kekurangan atau belum dapat dikatakan sempurna , namun diharapakan profil kesehatan ini dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang keadaan kesehatan masyarakat Kota Kediri yang telah dicapai. Walaupun Profil Kesehatan Kota Kediri ini belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian SPM. Untuk meningkatkan kualitas profil Kesehatan Kota Kediri untuk masa
yang
akan
makanisme-mekanisme
datang
perlu dicari terobosan-terobosan dan
pengumpulan
data dan informasi secara cepat,
tepat dan akurat guna mengisi kekosongan data, agar dapat tersedia data dan informasi yang akurat. Diharapkan Profil Kesehatan Kota Kediri dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai selama tahun 2015, sehingga sangat diharapkan untuk menunjang makna “sejahtera” dalam Visi Kota Kediri “Menata Kota Kediri lebih sejahtera, berkeadilan, berdaya saing, berakhlak dan tanpa korupsi”, yang bermakna Adalah terwujudnya peningkatan lebih lanjut dari kondisi makmur, yang tidak hanya berdimensi material atau jasmaniah, tetapi juga spiritual atau rohaniah, yang memungkinkan rakyat
54
Profil Kesehatan Kota Kediri
2015
menjadi manusia yang utuh dalam menggapai cita-cita ideal, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif, dan konstruktif, dalam tata kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan tenteram, rukun dan damai, di samping terpenuhinya kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, juga bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, serta bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang makin berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (basic needs) menjadi prasyarat untuk mencapai kondisi sejahtera dengan standar hidup yang layak . Sehingga dapat terwujud masyarakat Kota Kediri yang lebih sejahtera, hidup dalam situasi dan kondisi aman, tenteram, damai, sentosa dan makmur. Hal ini juga sesuai dengan misi Kota Kediri yaitu “Mewujudkan masyarakat yang agamis, bermoral, sejahtera, berbudaya dan sebagai Pusat Pendidikan”. Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 merupakan salah satu sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kota Kediri dan juga merupakan salah satu sarana evaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat di kota Kediri yang telah dicapai. Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada
saat ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Kediri berdasarkan responsive gender, walaupun demikian diharapkan penyusunan profil ini dapat memberikan gambaran terhadap evaluasi program maupun perencanaan kesehatan kedepan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator program kesehatan di Kota Kediri.
55
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 NO
INDIKATOR
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 2 Jumlah Desa/Kelurahan 3 Jumlah Penduduk 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5 Kepadatan Penduduk /Km2 6 Rasio Beban Tanggungan 7 Rasio Jenis Kelamin 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) B. B.1 10 11 12 13 14 15 16
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati
ANGKA/NILAI L
P
139,493
L+P
140,511
Satuan Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa 2 4416.5 Jiwa/Km 40.9 per 100 penduduk produktif 99.3 95.87 %
63 46 280,004 6.3
96.35
95.39
21,298.00 30,937.00 14,579.00 14,788.00 0.00 0.00 0.00
23,953.00 27,514.00 6,475.00 14,471.00 0.00 0.00 0.00
45,251.00 58,451.00 21,054.00 29,259.00 0.00 0.00 0.00
2,143 3 10 5 0 1
2,134 3 9 4 3 1 4
4,277 3 19 4 3 1 5
No. Lampiran Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
NO
INDIKATOR
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kematian karena AIDS 24 Jumlah Kasus Syphilis 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
ANGKA/NILAI L
P 0
L+P 2
Satuan 1 per 1.000 Kelahiran Hidup
3 70
101 60.48 72.41 161 115.42
66 39.52 46.97 112 79.71
#DIV/0! 0.00 0.00 0.00 0.00 83.05 75 21 9 9 0.00 0.00
#DIV/0! 0.00 0.00 0.00 0.00 82.76 29 9 2 1 0.00 0.00
3 2.15
0 0.00
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
167 Kasus % 59.64 per 100.000 penduduk 273 Kasus 97.50 per 100.000 penduduk 0.00 % 10.86 % 77.86 % 9.29 % 87.14 % 1.79 per 100.000 penduduk 82.91 % 104 Kasus 30 Kasus 11 Jiwa 10 Kasus 0.00 % 0.00 % 3 1.07 0.00 0.00
Kasus per 100.000 penduduk % %
No. Lampiran Tabel 5 Tabel 6 Tabel 6
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15
NO
28
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
INDIKATOR Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam
C. UPAYA KESEHATAN
ANGKA/NILAI L
P
L+P
0.14 #DIV/0! 100.00
0.00 #DIV/0! #DIV/0!
0
0
0 0
0 0
0
0
24
19
0 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 14.67 19.33
1 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 18.26 42.64 1.00 0.31
Satuan
0.00 0.07 #DIV/0! 100.00 1.58 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 43 0 1 0 98.57 0.36 #DIV/0! #DIV/0! 1 16.95 34.39
per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
per 100.000 penduduk <15 tahun Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % 100.00 %
No. Lampiran Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
NO C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
INDIKATOR Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
ANGKA/NILAI L
P
98.93
97 90.39 93.20 92.26 92.26 31.66 76.33 97.72 94.66
100 2.29 100.37 99.77 65.04 88.54
100 2.86 100.75 99.48 63.92 91.99
86.00 98.20 80.65 86.19 67.17 0.80 100.00 100.10
91.28 101.01 66.89 86.47 69.18 0.75 100.00 99.64
L+P
Satuan
96.80 9.41 66.58 100 2.57 100.56 99.63 64.48 90.27 78.26 95.21 90.12 88.58 99.58 73.79 86.33 68.16 0.77 100.00 99.88 1.37
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
No. Lampiran Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50
NO 69 70 71 72 73
INDIKATOR SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
ANGKA/NILAI L
P
L+P
Satuan
60.31 78.14
66.96 87.16
93.51 93.51 63.63 82.69
sekolah sekolah % %
78.14 46.24
87.16 63.92
82.69 % 55.92 %
273.05 23.44 5.30 2.42
400.94 23.99 5.00 2.33
No. Lampiran Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
34.51 337.23 23.72 5.15 2.37 52.87 47.12 3.65 -
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
52.61 %
Tabel 57
82.55 % 30.33 %
Tabel 58 Tabel 59
C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
NO 90 91 92 93
D. D.1 94 95 96 97
98 99 100 101 102 103
104 105
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis
113.00
43.00
L+P
Satuan
No. Lampiran
85.00 28.99 100.00 86.83 70.99 4.61
% % % % % % %
Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
7.00 5.00 2.00 9.00 17.00 26.00 85.00 100.00 340.00 90.00 1.51
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
42.00 18.00 46.00 100.00
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
156.00 Orang
Tabel 72
NO
INDIKATOR
107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 120 121 122
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
ANGKA/NILAI L
P
69.00
97.00
16.00
64.00
417.00
417.00 296.77 844.00
6.00 29.00 2.00 8.00 2.00
26.00 171.00 15.00 16.00 52.00
L+P
Satuan 166.00 115.00 80.00 28.57
1,261.00 450.35 32.00 200.00 17.00 24.00 54.00
Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
674,250,153,493.00 Rp 19.76 % 2,408,001.86 Rp
No. Lampiran Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
2
3
1
1 Mojoroto 2 Kota 3 Pesantren JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH DESA + KELURAHAN KELURAHAN
DESA 4
24.6 14.9 23.9 63.4
Sumber: - Kantor Statistik Kota Kediri
5
6
0 0 0
14 17 15
14 17 15
0
46
46
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
114,403 83,920 81,681 280,004
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
2,855 20,963 20,376
40.07 4.00 4.01
4650.53 5632.21 3417.62
44,194
6.34
4,416
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
11,449 11,012 10,585 12,753 13,605 12,182 11,337 10,299 10,447 9,177 8,653 6,545 4,518 2,881 2,003 2,047
11,064 10,650 9,998 13,206 12,268 10,805 10,809 10,100 10,609 10,418 9,386 6,918 4,708 3,435 2,680 3,457
22,513 21,662 20,583 25,959 25,873 22,987 22,146 20,399 21,056 19,595 18,039 13,463 9,226 6,316 4,683 5,504
139,493
140,511
280,004
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kota Kediri
103.48 103.40 105.87 96.57 110.90 112.74 104.88 101.97 98.47 88.09 92.19 94.61 95.96 83.87 74.74 59.21 99.28 41
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 JUMLAH NO
VARIABEL LAKI-LAKI
1
2
PEREMPUAN
PERSENTASE LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
6
7
8
3
4
5
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
116,260
117,936
234,196
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
112,016
112,502
224,518
96.35
95.39
95.87
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: 13,661 20,997
19,943 25,580
33,604
11.75
16.91
14.35
b. SD/MI
46,577
18.06
21.69
19.89
c. SMP/ MTs
21,298
23,953
45,251
18.32
20.31
19.32
d. SMA/ MA
30,937
27,514
58,451
26.61
23.33
24.96
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
14,579
6,475
21,054
12.54
5.49
8.99
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
14,788
14,471
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
29,259
12.72
12.27
12.49
g. AKADEMI/DIPLOMA III
0
0.00
0.00
0.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
0 0
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber: Kantor Statistik Kota Kediri
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
NAMA PUSKESMAS
2
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
HIDUP + MATI
1
Mojoroto
Mrican
146
1
147
161
1
162
307
2
309
2
Mojoroto
Campurejo
276
1
277
333
0
333
609
1
610
3
Mojoroto
Sukorame
372
1
373
403
0
403
775
1
776
4
Kota
Kota Wil Utara
205
0
205
203
0
203
408
0
408
5
Kota
Kota Wil Selatan
223
2
225
181
1
182
404
3
407
6
Kota
Balowerti
268
0
268
236
2
238
504
2
506
7
Pesantren
Pesantren 1
176
0
176
215
1
216
391
1
392
8
Pesantren
Pesantren 2
336
1
337
294
1
295
630
2
632
9
Pesantren
Ngletih
141
1
142
108
0
108
249
1
250
7
2,150
2,134
6
2,140
4,277
13
4,290
JUMLAH (KAB/KOTA)
2,143
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
3.3
2.8
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
3.0
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2 1 1 0 2 0 0 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1
2 1 1 0 1 0 2 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 2
4 2 2 0 3 0 2 2 4
0 1 0 0 0 0 0 0 2
1 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA)
10
0
1
1
9
3
1
4
19
3
2
5
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
5
0
0
0
4
1
0
2
4
1
0
1
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
BALITA
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4
5
6
7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun 13
14
15
16
< 20 tahun 17
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun 18
19
20
1
Mojoroto
Mrican
307
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Mojoroto
Campurejo
609
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Mojoroto
Sukorame
775
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
2
2
4
Kota
Kota Wil Utara
408
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
5
Kota
Kota Wil Selatan
404
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Kota
Balowerti
504
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Pesantren
Pesantren 1
391
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Pesantren
Pesantren 2
630
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Pesantren
Ngletih
249
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4,277
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
0
1
2
3
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
70
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16
JUMLAH
%
17
18
1
Mojoroto
Mrican
9,636
9,831
19,467
6
50.00
6
50.00
12
10
52.63
9
47.37
19
0
0.00
2
Mojoroto
Campurejo
21,922
18,017
39,939
23
59
16
41.03
39
27
53
24
47.06
51
0
0.00
3
Mojoroto
Sukorame
25,950
27,246
53,196
9
60
6
40.00
15
28
64
16
36.36
44
0
0.00
4
Kota
Kota Wil Utara
12,079
12,982
25,061
17
55
14
45.16
31
20
53
18
47.37
38
0
0.00
5
Kota
Kota Wil Selatan
14,069
14,372
28,441
4
80
1
20.00
5
9
56
7
43.75
16
0
0.00
6
Balowerti
Balowerti
16,696
32,080
15
63
9
37.50
24
26
63
15
36.59
41
0
0.00
7
Pesantren
Pesantren 1
13,208
13,180
26,388
6
46
7
53.85
13
8
50
8
50.00
16
0
0.00
8
Pesantren
Pesantren 2
19,359
20,340
39,699
12
86
2
14.29
14
19
73
7
26.92
26
0
0.00
9
Pesantren
Ngletih
7,886
7,847
15,733
9
64
5
35.71
14
14
64
8
36.36
22
0
0.00
139,493
140,511
280,004
101
60
66
40
167
161
59
112
41
273
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
15,384
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
72.41
46.97
59.64 115.42
79.71
97.50
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 280004
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Mojoroto
Mrican
2
Mojoroto
3 4
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
70
6
6
12
#DIV/0!
#DIV/0!
17.14
Campurejo
240
23
16
39
#DIV/0!
#DIV/0!
16.25
Mojoroto
Sukorame
240
9
6
15
#DIV/0!
#DIV/0!
6.25
Kota
Kota Wil Utara
294
17
14
31
#DIV/0!
#DIV/0!
10.54
5
Kota
Kota Wil Selatan
42
4
1
5
#DIV/0!
#DIV/0!
11.90
6
Balowerti
Balowerti
166
15
9
24
#DIV/0!
#DIV/0!
14.46
7
Pesantren
Pesantren 1
103
6
7
13
#DIV/0!
#DIV/0!
12.62
8
Pesantren
Pesantren 2
118
12
2
14
#DIV/0!
#DIV/0!
11.86
9
Pesantren
Ngletih
265
9
5
14
#DIV/0!
#DIV/0!
5.28
1,538
101
66
167
#DIV/0!
#DIV/0!
10.86
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
L L
P
4
5
2 17 9 13 3 10 9 12 7
L + P JUMLAH 6
1 11 5 11 4 6 2 12 6
7
3 28 14 24 7 16 11 24 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 82 58 140 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
P
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
L+P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
0.00
2 66.67 26 92.86 10 71.43 22 91.67 7 100.00 8 50.00 8 72.73 16 66.67 10 76.92 109
77.86
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
0.00
0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0 1 0 1 0 4 1 6 0
0.00 3.57 0.00 4.17 0.00 25.00 9.09 25.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 66.67 0.00 96.43 0.00 71.43 0.00 95.83 0.00 100.00 0.00 75.00 0.00 81.82 0.00 91.67 0.00 76.92
0.00
13
9.29
0.00
0.00
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
87.14
0 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0
5 2
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Mojoroto
Mrican
2
Mojoroto
3 4
JUMLAH BALITA L
P
4
5
L+P 6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
15
767
902
1,669
34
40
74
27
79.11
14
34.8788
41
55.20
Campurejo
1,742
1,387
3,129
78
62
139
46
59.34
52 84.24941
98
70.38
Mojoroto
Sukorame
2,058
2,084
4,142
92
93
184
49
53.50
33
35.6
82
44.49
Kota
Kota Wil Utara
959
992
1,951
43
44
87
70
164.03
42
95.1
112
129.00
5
Kota
Kota Wil Selatan
1,116
1,101
2,217
50
49
99
69
138.94
55
112.3
124
125.69
6
Kota
Balowerti
1,222
1,278
2,500
54
57
111
38
69.88
101
177.6
139
124.94
7
Pesantren
Pesantren 1
1,047
1,006
2,053
47
45
91
28
60.10
23
51.4
51
55.82
8
Pesantren
Pesantren 2
1,532
1,552
3,084
68
69
137
62
90.94
70
101.4
132
96.18
9
Pesantren
Ngletih
624
586
1,210
28
26
54
20
72.03
11
42.2
31
57.57
11,067
10,888
21,955
492
485
977
409
83.05
401
82.763
810
82.91
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P 13
P
14
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L+P
2
≤ 4 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0
0
0
2
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0
0
0
0.00
3
15 - 19 TAHUN
5
1
6
5.77
0
0
0
0.00
1
0
1
1
0
1
10.00
4
20 - 24 TAHUN
16
2
18
17.31
2
1
3
10.00
0
0
0
1
0
1
10.00
5
25 - 49 TAHUN
44
23
67
64.42
19
8
27
90.00
8
2
10
7
1
8
80.00
6
≥ 50 TAHUN
10
3
13
12.50
0
0
0
0.00
0
0
0
0
0
0
0.00
75
29
104
21
9
30
9
2
11
9
1
10
72.12
27.88
70.00
30.00
81.82
18.18
90.00
10.00
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
L
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
15
16
17
0.00
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
JUMLAH Sumber:BP PMI KOTA KEDIRI
JUMLAH PENDONOR L
P
3
4
L+P
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
POSITIF HIV L JUMLAH 12
% 13
P JUMLAH 14
% 15
L+P JUMLAH %
5
6
1,162 1,291 1,099 1,283 1,258 898 775 1,440 1,198 995 1,245 1,134
397 412 273 263 508 429 120 275 256 272 336 403
1,559 1,703 1,372 1,546 1,766 1,327 895 1,715 1,454 1,267 1,581 1,537
1,162 1,291 1,099 1,283 1,258 898 775 1,440 1,198 995 1,245 1,134
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
397 412 273 263 508 429 120 275 256 272 336 403
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
1,559 1,703 1,372 1,546 1,766 1,327 895 1,715 1,454 1,267 1,581 1,537
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
13,778
3,944
17,722
13,778
100.00
3,944
100.00
17,722
100.00
0
0.00
0
-
0
0.00
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 DIARE NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH PENDUDUK L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH TARGET PENEMUAN L P L+P 7
8
9
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
9,831 18,017 27,246 12,982 14,372 16,696 13,180 20,340 7,847
19,467 39,939 53,196 25,061 28,441 32,080 26,388 39,699 15,733
206 469 555 258 301 329 283 414 169
210 386 583 278 308 357 282 435 168
417 855 1,138 536 609 687 565 850 337
157 313 199 245 209 52 218 263 256
139,493
140,511
280,004
2,985
3,007
5,992
1,912
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
214
L+P
JUMLAH
9,636 21,922 25,950 12,079 14,069 15,384 13,208 19,359 7,886
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
DIARE DITANGANI P
L
76 67 36 95 69 16 77 63 152 64.1
198 356 293 218 214 77 268 369 273 2,266
94 92 50 78 70 22 95 85 163 75.4
355 669 492 463 423 129 486 632 529 4,178
85 78 43 86 69 19 86 74 157 69.7
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
1
Mojoroto
Mrican
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Mojoroto
Campurejo
1
0
1
0
0
0
1
0
1
3
Mojoroto
Sukorame
0
0
0
1
0
1
1
0
1
4
Kota
Kota Wil Utara
0
0
0
1
0
1
1
0
1
5
Kota
Kota Wil Selatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Balowerti
Balowerti
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Pesantren
Pesantren 1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Pesantren
Pesantren 2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Pesantren
Ngletih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
0
2
3
0
3
100.00
0.00
100.00
0.00
100.00
0.00
2.150645552
0
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
1.071413266
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA)
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA 4
5
0 1 1 1 0 0 0 0 0 3
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
7
#DIV/0! 0.00 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
#DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA)
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0
1
0
1
1
0
1
2
0
2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
0.143376
0 0.071428
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
KUSTA (MB) RFT PB P
a
PUSKESMAS
PENDERITA PB
L
RFT MB P
a
PENDERITA MB
L+P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0 #DIV/0!
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
0
1
1
100
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 1 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
100
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
4
5
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
4,400 9,064 12,019 5,662 6,430 7,245 5,953 8,957 3,548
0 0 1 0 0 0 0 0 0
63,278
1 1.58
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 64,758
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
DIFTERI
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
PERTUSIS MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
L
P
L+P
8
9
10
L
P
L+P
11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
1
Mojoroto
Mrican
0
0
0
0
2
Mojoroto
Campurejo
0
0
0
0
3
Mojoroto
Sukorame
0
0
0
0
4
Kota
Kota Wil Utara
0
0
0
0
5
Kota
Kota Wil Selatan
0
0
0
0
6
Balowerti
Balowerti
0
0
0
0
7
Pesantren
Pesantren 1
0
0
0
0
8
Pesantren
Pesantren 2
0
0
0
0
9
Pesantren
Ngletih
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
2
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
Mojoroto
Mrican
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
Mojoroto
Campurejo
11
6
17
0
0
0
0
0
0
0
3
Mojoroto
Sukorame
5
1
6
0
0
1
1
0
0
0
4
Kota
Kota Wil Utara
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
5
Kota
Kota Wil Selatan
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
6
Balowerti
Balowerti
0
5
5
0
0
0
0
0
0
0
7
Pesantren
Pesantren 1
5
5
10
0
0
0
0
0
0
0
8
Pesantren
Pesantren 2
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
9
Pesantren
Ngletih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24
19
43
0
0
1
1
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
0.0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH KASUS
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0 0 0 1 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0.0 0.0 0.0 0.0 4.3 0.0 0.0 0.0 0.0
1
#DIV/0!
#DIV/0!
0.4
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
MENINGGAL
17 43 52 17 23 30 44 38 12 0 0.0
0 0.0
276 98.6
0
0
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
SUSPEK
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
L+P
1
Mojoroto
Mrican
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2
Mojoroto
Campurejo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
3
Mojoroto
Sukorame
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4
Kota
Kota Wil Utara
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5
Kota
Kota Wil Selatan
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6
Balowerti
Balowerti
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
Pesantren
Pesantren 1
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8
Pesantren
Pesantren 2
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9
Pesantren
Ngletih
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
1
Mojoroto
Mrican
0
0
0
0
0
0
2
Mojoroto
Campurejo
0
0
0
0
0
0
3
Mojoroto
Sukorame
0
0
0
0
0
0
4
Kota
Kota Wil Utara
0
0
0
0
0
0
5
Kota
Kota Wil Selatan
0
0
0
0
0
0
6
Balowerti
Balowerti
0
0
0
0
0
0
7
Pesantren
Pesantren 1
0
0
0
1
1
2
8
Pesantren
Pesantren 2
0
0
0
0
1
1
9
Pesantren
Ngletih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
1
1
1
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
1
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
2
3
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Mojoroto
Mrican
7,242
7,496
14,738
2,595
35.83
3,894
51.95
6,489
44.03
426 16.416185
910 23.369286
1336 20.588689
2
Mojoroto
Campurejo
19,512
20,768
40,280
16,662
85.39
19,148
92.20
35,810
88.90
2024 12.147401
3055 15.954669
5079 14.183189
3
Mojoroto
Sukorame
16,477
13,724
30,201
8,457
51.33
12,307
89.68
20,764
68.75
1047 12.380277
2850 23.157553
3897
4
Kota
Kota Wil Utara
10,579
10,951
21,530
3,630
34.31
6,810
62.19
10,440
48.49
1212
3258
47.84141
4470 42.816092
5
Kota
Kota Wil Selatan
6
Balowerti
Balowerti
7
Pesantren
8 9
33.38843
18.76806
9,078
9,898
18,976
7,348
80.94
16,222
163.89
23,570
124.21
1155 15.718563
2046 12.612502
3201 13.580823
11,563
12,731
24,294
190
1.64
723
5.68
913
3.76
82 43.157895
399 55.186722
481 52.683461
Pesantren 1
9,937
10,053
19,990
49
0.49
1,201
11.95
1,250
6.25
20 40.816327
139 11.573689
Pesantren
Pesantren 2
14,563
15,507
30,070
6,234
42.81
17,411
112.28
23,645
78.63
1445 23.179339
3547 20.372179
4992 21.112286
Pesantren
Ngletih
5,929
5,992
11,921
5,973
100.74
11,862
197.96
17,835
149.61
89 1.4900385
153 1.2898331
242 1.3568825
104,880
107,120
212,000
51,138
48.76
89,578
83.62
140,716
66.38
7,500 14.666197
16,357 18.260064
23,857 16.954007
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
159
12.72
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Mojoroto
Mrican
2,595
3,894
6,489
91
3.51
1,055
27.09
1,146
17.66
35
38.46
635
60.19
670
58.46
2
Mojoroto
Campurejo
19,939
21,238
41,177
299
1.50
803
3.78
1,102
2.68
52
17.39
634
78.95
686
62.25
3
Mojoroto
Sukorame
8,457
12,307
20,764
294
3.48
654
5.31
948
4.57
100
34.01
208
31.80
308
32.49
4
Kota
Kota Wil Utara
4,230
7,770
12,000
0
0.00
131
1.69
131
1.09
0
20
15.27
20
15.27
5
Kota
Kota Wil Selatan
7,348
16,222
23,570
4,229
57.55
4,800
29.59
9,029
38.31
699
16.53
1571
32.73
2270
25.14
6
Balowerti
Balowerti
16,147
24,223
40,370
158
0.98
754
3.11
912
2.26
63
39.87
503
66.71
566
62.06
7
Pesantren
Pesantren 1
10,887
16,183
27,070
49
0.45
1,201
7.42
1,250
4.62
12
24.49
421
35.05
433
8
Pesantren
Pesantren 2
6,234
17,411
23,645
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
9
Pesantren
Ngletih
10,343
16,396
26,739
73
0.71
87
0.53
160
0.60
43
58.90
52
59.77
95
59.38
86,180
135,644
221,824
5,193
6.03
9,485
6.99
14,678
6.62
1,004
19.33
4,044
42.64
5,048
34.39
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
34.64 #DIV/0!
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
1
2
3
4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
Mojoroto
Mrican
41,936
82
0.20
0.00
0.00
0
0.00
2
Mojoroto
Campurejo
40,513
152
0
3
1.97
0
0.00
3
Mojoroto
Sukorame
37,331
441
1
3
0.68
2
0.45
4
Kota
Kota Wil Utara
31,430
104
0
1
0.96
0
0.00
5
Kota
Kota Wil Selatan
24,447
98
0
0
0.00
0
0.00
6
Balowerti
Balowerti
17,741
224
1
7
3.13
0
0.00
7
Pesantren
Pesantren 1
14,280
269
2
0
0.00
0
0.00
8
Pesantren
Pesantren 2
9,572
139
1
2
1.44
3
2.16
9
Pesantren
Ngletih
146,648
91
0
0
0.00
0
0.00
363,898
1,600
0
16
1.00
5
0.31
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH JUMLAH DIKETAHU DITANGGUKEC DESA/KEL AKHIR 3
4
I 5
LANGI 6
7
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L
P
L+P
0-7 HARI
8
9
10
11
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
12
13
14
15
16
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
17
18
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
19
20
21
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
L+P
1 Keracunan makanan
1
1 14-7-2015 14-7-2015 14-7-2015
30
39
69
0
0
0
1
6
6
5
19
12
4
10
6
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
2 Keracunan makanan
1
1 16-9-2015 16-9-2015 16-9-2015
27
42
69
0
0
0
0
14
54
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
3 Campak
1
1 7-9-2015
9
3
12
0
0
1
1
2
5
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
7-9-2015
7-9-2015
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Mojoroto 2 Mojoroto 3 Mojoroto 4 Kota 5 Kota 6 Balowerti 7 Pesantren 8 Pesantren 9 Pesantren 0 JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0
3
3
0
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
100.00 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
K1
JUMLAH 4
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
10
11
12
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
15
333 683 910 429 487 548 451 679 269
302 684 865 425 473 533 424 674 254
90.7 100.1 95.1 99.1 97.1 97.3 94.0 99.3 94.4
307 618 797 413 424 501 391 633 245
92.2 90.5 87.6 96.3 87.1 91.4 86.7 93.2 91.1
318 652 869 409 464 524 431 648 257
307 616 769 401 420 495 385 625 243
96.5 94.5 88.5 98.0 90.5 94.5 89.3 96.5 94.6
310 613 748 392 415 493 373 624 250
97.5 94.0 86.1 95.8 89.4 94.1 86.5 96.3 97.3
310 613 748 392 415 493 373 624 250
97.5 94.0 86.1 95.8 89.4 94.1 86.5 96.3 97.3
4,789
4,634
96.8
4,329
90.4
4,572
4,261
93.2
4,218
92.3
4,218
92.3
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO 1
KECAMATAN 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH IBU HAMIL 4
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
333 683 910 429 487 548 451 679 269
0 0 0 0 0 2 4 0 0
0.4 0.9 -
0 1 0 0 0 0 1 4 0
0.1 0.2 0.6 -
1 36 0 1 7 5 9 44 0
0.3 5.3 0.2 1.4 0.9 2.0 6.5 -
0 64 15 8 48 7 29 63 0
9.4 1.6 1.9 9.9 1.3 6.4 9.3 -
0 269 183 192 42 7 124 351 5
39.4 20.1 44.8 8.6 1.3 27.5 51.7 1.9
1 370 198 201 97 19 163 462 5
0.3 54.2 21.8 46.9 19.9 3.5 36.1 68.0 1.9
4,789
6
0.1
6
0.1
103
2.2
234
4.9
1,173
24.5
1,516
31.7
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO 1
KECAMATAN 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
8,048 16,547 21,959 10,342 11,729 13,236 10,898 16,400 6,499
23 3 0 0 0 18 7 1 0
0.3 0.0 0.1 0.1 0.0 -
6 26 1 1 0 34 15 1 1
0.1 0.2 0.0 0.0 0.3 0.1 0.0 0.0
7 63 0 4 1 49 20 13 1
0.1 0.4 0.0 0.0 0.4 0.2 0.1 0.0
5 89 33 6 37 93 27 22 3
0.1 0.5 0.2 0.1 0.3 0.7 0.2 0.1 0.0
8 125 50 18 18 164 40 577 3
0.1 0.8 0.2 0.2 0.2 1.2 0.4 3.5 0.0
115,658
52
0.0
85
0.1
158
0.1
315
0.3
1,003
0.9
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
370 759 1011 477 540 610 504 754 299
302 537 765 420 382 514 422 658 223
81.62 70.75 75.67 88.05 70.74 84.26 83.73 87.27 74.58
282 685 750 403 312 463 385 589 195
76.22 90.25 74.18 84.49 57.78 75.90 76.39 78.12 65.22
5324
4,223
79.32
4,064
76.33
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
1
KECAMATAN
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
PERKIRAAN BUMIL JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN 4
5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
333 683 910 429 487 548 451 679 269
67 137 182 86 97 110 90 136 54
71 167 157 84 108 96 63 104 86
106.61 122.25 86.26 97.90 110.88 87.59 69.84 76.58 159.85
146 276 372 205 223 268 176 336 141
161 333 403 203 181 236 215 294 108
307 609 775 408 404 504 391 630 249
22 41 56 31 33 40 26 50 21
24 50 60 30 27 35 32 44 16
46 91 116 61 61 76 59 95 37
24 48 55 29 25 39 20 50 28
109.6 115.9 98.6 94.3 74.7 97.0 75.8 99.2 132.4
21 54 52 26 29 32 27 42 20
87.0 108.1 86.0 85.4 106.8 90.4 83.7 95.2 123.5
45 102 107 55 54 71 47 92 48
97.7 111.7 92.0 89.9 89.1 93.9 80.1 97.4 128.5
4,789
958
936
97.72
2,143
2,134
4,277
321
320
642
318
98.9
303
94.7
621
96.8
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
4
5
6
7
8
9
10
162 329 165 325 318 248 71 439 93
7.5 7.2 2.7 8.9 11.0 7.7 2.3 9.1 4.9
110 532 560 429 327 257 89 313 153 2,770
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
5.1 11.6 9.3 11.8 11.3 8.0 2.9 6.5 8.1 8.6
12 7 11 8 8 6 1 16 4 73
0.6 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.0 0.3 0.2 0.2
2,150
6.6
80 380 505 483 245 244 235 234 211 2,617
%
KON DOM
%
12
13
14
15
364 1,248 1,241 1,245 898 755 396 1,002 461
16.8 27.2 20.6 34.3 31.0 23.5 12.8 20.7 24.4
%
JUMLAH
11
3.7 8.3 8.4 13.3 8.5 7.6 7.6 4.8 11.1 8.1
7,610
23.5
42 102 408 282 177 269 243 274 43 1,840
1.9 2.2 6.8 7.8 6.1 8.4 7.9 5.7 2.3 5.7
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
16
17
18
19
20
21
22
23
1,468 2,551 3,720 1,404 1,507 1,759 1,581 2,802 1,064
67.6 55.5 61.8 38.6 52.0 54.7 51.2 57.9 56.2
17,856
55.2
299 695 654 702 314 431 866 761 325 5,047
13.8 15.1 10.9 19.3 10.8 13.4 28.1 15.7 17.2 15.6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
25
26
27
83.2 72.8 79.4 65.7 69.0 76.5 87.2 79.3 75.6
2,173 4,596 6,023 3,633 2,896 3,214 3,086 4,839 1,893
JUMLAH
%
24
1,809 3,348 4,782 2,388 1,998 2,459 2,690 3,837 1,432 24,743
76.5
32,353
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 PESERTA KB BARU NO
1
KECAMATAN
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
4
5
6
7
8
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
%
JUMLAH
%
23
24
25
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
27
6 101 59 62 13 43 18 36 2
6.1 11.0 7.8 8.8 6.3 11.2 2.8 6.6 0.6
5 2 6 1 3 4 0 13 0
5.1 0.2 0.8 0.1 1.5 1.0 0.0 2.4 0.0
13 39 41 48 7 47 0 23 6
13.1 4.2 5.4 6.8 3.4 12.3 0.0 4.2 1.9
19 129 76 98 13 26 33 56 32
19.2 14.0 10.0 13.9 6.3 6.8 5.1 10.2 10.2
43 271 182 209 36 120 51 128 40
43.4 29.5 23.9 29.6 17.6 31.3 7.9 23.4 12.8
2 70 41 48 3 57 84 21 16
2.0 7.6 5.4 6.8 1.5 14.9 13.1 3.8 5.1
53 406 476 303 153 148 265 334 219
53.5 44.1 62.6 43.0 74.6 38.6 41.3 61.1 70.0
1 173 61 145 13 58 242 64 38
1.0 18.8 8.0 20.6 6.3 15.1 37.7 11.7 12.1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
56 649 578 496 169 263 591 419 273
56.6 70.5 76.1 70.4 82.4 68.7 92.1 76.6 87.2
99 920 760 705 205 383 642 547 313
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
340
7.4
34
0.7
224
4.9
482
10.5
1,080
23.6
342
7.5
2,357
51.5
795
17.4
0
0.0
0
0.0
3,494
76.4
4,574
100.0
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
3,378 6,931 9,231 5,567 4,349 4,936 4,579 6,890 2,730
99 920 760 705 205 383 642 547 313
2.9 13.3 8.2 12.7 4.7 7.8 14.0 7.9 11.5
2,173 4,596 6,023 3,633 2,896 3,214 3,086 4,839 1,893
64.3 66.3 65.2 65.3 66.6 65.1 67.4 70.2 69.3
48,591
4,574
9.4
32,353
66.6
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Mojoroto
Mrican
146
161
307
146
2
Mojoroto
Campurejo
276
333
609
276
3
Mojoroto
Sukorame
372
403
775
372
4
Kota
Kota Wil Utara
205
203
408
5
Kota
Kota Wil Selatan
223
181
404
6
Balowerti
Balowerti
268
236
504
7
Pesantren
Pesantren 1
176
215
8
Pesantren
Pesantren 2
336
294
9
Pesantren
Ngletih
141 2,143
JUMLAH (KAB/KOTA)
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
100
161
100.0
307
100.0
2 1.36986
5
3.1
7
2.3
100.0
333
100.0
609
100.0
403
100.0
775
100.0
3
1.1
5
100.0
10
2.7
8
1.5
8
1.3
2.0
18
2.3
205
100.0
203
100.0
223
100.0
181
100.0
408
100.0
8
3.9
404
100.0
6
2.7
4
2.0
12
2.9
8
4.4
14
268
100.0
236
100.0
504
100.0
4
3.5
1.5
8
3.4
12
2.4
391
176
100.0
630
336
100.0
215
100.0
391
100.0
294
100.0
630
100.0
5
2.8
7
3.3
12
3.1
6
1.8
8
2.7
14
2.2
108
249
141
100.0
108
100.0
249
100.0
5
3.5
8
7.4
13
5.2
2,134
4,277
2,143
100.0
2,134
100.0
4,277
100.0
49
2.3
61
2.9
110
2.6
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH LAHIR HIDUP
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Mojoroto
Mrican
146
161
307
140
95.9
168
104.3
308
100.3
138
94.5
160
99.4
298
97.1
2
Mojoroto
Campurejo
276
333
609
284
102.9
358
107.5
642
105.4
293
106.2
349
104.8
642
105.4
3
Mojoroto
Sukorame
372
403
775
380
102.2
391
97.0
771
99.5
379
101.9
384
95.3
763
98.5
4
Kota
Kota Wil Utara
205
203
408
204
99.5
198
97.5
402
98.5
202
98.5
197
97.0
399
97.8
5
Kota
Kota Wil Selatan
223
181
404
222
99.6
200
110.5
422
104.5
221
99.1
197
108.8
418
103.5
6
Balowerti
Balowerti
268
236
504
267
99.6
233
98.7
500
99.2
261
97.4
231
97.9
492
97.6
7
Pesantren
Pesantren 1
176
215
391
177
100.6
215
100.0
392
100.3
175
99.4
203
94.4
378
96.7
8
Pesantren
Pesantren 2
336
294
630
337
100.3
282
95.9
619
98.3
332
98.8
289
98.3
621
98.6
9
Pesantren
Ngletih
141
108
249
140
99.3
105
97.2
245
98.4
137
97.2
113
104.6
250
100.4
2,143
2,134
4,277
2,151
100.4
2,150
100.7
4,301
100.6
2,138
99.8
2,123
99.5
4,261
99.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
136 187 396 227 38 148 289 325 176
152 175 435 218 35 138 312 295 136
288 362 831 445 73 286 601 620 312
89 110 243 136 22 116 202 168 164
65.4 58.8 61.4 59.9 57.9 78.4 69.9 51.7 93.2
87 104 237 128 23 112 212 188 121
57.2 59.4 54.5 58.7 65.7 81.2 67.9 63.7 89.0
176 214 480 264 45 228 414 356 285
61.1 59.1 57.8 59.3 61.6 79.7 68.9 57.4 91.3
1,922
1,896
3,818
1,250
65.0
1,212
63.9
2,462
64.5
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Mojoroto
Mrican
163
163
326
151
92.6
123
75.5
274
84.0
2
Mojoroto
Campurejo
299
334
633
151
50.5
322
96.4
473
74.7
3
Mojoroto
Sukorame
452
446
898
373
82.5
390
87.4
763
85.0
4
Kota
Kota Wil Utara
215
210
425
207
96.3
186
88.6
393
92.5
5
Kota
Kota Wil Selatan
238
238
476
232
97.5
226
95.0
458
96.2
6
Balowerti
Balowerti
278
269
547
275
98.9
250
92.9
525
96.0
7
Pesantren
Pesantren 1
218
222
440
206
94.5
231
104.1
437
99.3
8
Pesantren
Pesantren 2
336
333
669
334
99.4
310
93.1
644
96.3
9
Pesantren
Ngletih
130
132
262
133
102.3
121
91.7
254
96.9
2,329
2,347
4,676
2,062
88.5
2,159
4,221
90.3
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
92
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
3
4
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
DESA/KELURAHAN UCI
% DESA/KELURAHAN UCI
5
6
4 5 5 8 4 5 5 6 4
4 5 2 8 2 4 3 5 3
100.00 100.00 40.00 100.00 50.00 80.00 60.00 83.33 75.00
46
36
78.26
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
`
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
146 276 372 205 223 268 176 336 141
161 333 403 203 181 236 215 294 108
307 609 775 408 404 504 391 630 249
2143
2134
4277
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
0.00
0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
306 624 806 408 346 467 380 611 224
99.67 102.46 104.00 100.00 85.64 92.66 97.19 96.98 89.96
0.00
4172
97.55
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
0.00
0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
318 659 802 416 350 526 404 636 223
103.58 108.21 103.48 101.96 86.63 104.37 103.32 100.95 89.56
0.00
4334
101.33
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Mojoroto
Mrican
163
163
326
-
-
259
79.45
0
0
257
78.83
0
0
272
83.44
0
0
310
95.09
2
Mojoroto
Campurejo
299
334
633
-
-
648
102.37
0
0
639
100.95
0
0
696
109.95
0
0
720
113.74
3
Mojoroto
Sukorame
452
446
898
-
-
783
87.19
0
0
783
87.19
0
0
811
90.31
0
0
812
90.42
4
Kota
Kota Wil Utara
215
210
425
-
-
424
99.76
0
0
424
99.76
0
0
402
94.59
0
0
314
73.88
5
Kota
Kota Wil Selatan
238
238
476
-
-
395
82.98
0
0
381
80.04
0
0
456
95.80
0
0
424
89.08
6
Balowerti
Balowerti
278
269
547
-
-
540
98.72
0
0
529
96.71
0
0
519
94.88
0
0
510
93.24
7
Pesantren
Pesantren 1
218
222
440
-
-
415
94.32
0
0
415
94.32
0
0
440
100.00
0
0
410
93.18
8
Pesantren
Pesantren 2
336
333
669
-
-
617
92.23
0
0
617
92.23
0
0
625
93.42
0
0
490
73.24
9
Pesantren
Ngletih
130
132
262
-
-
235
89.69
0
0
221
84.35
0
0
231
88.17
0
0
224
85.50
2,329
2,347
4,676
-
4,316
92.30
0
4,266
91.23
0
4,452
95.21
0
4,214
90.12
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH BAYI
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S
L
P
L+P
4
5
6
7
182 342 439 198 269 220 238 351 133
178 283 462 168 245 259 224 318 133
360 625 901 366 514 479 462 669 266
156 255 434 194 205 195 183 299 119
2,372
2,270
4,642
2,040
8
85.71 74.56 98.86 97.98 76.21 88.64 76.89 85.19 89.47
9
159 247 460 195 183 210 194 319 105
86.00 2,072
10
89.33 87.28 99.57 116.07 74.69 81.08 86.61 100.31 78.95
JUMLAH
L+P S
%
L
P
11
12
13
14
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S 15
16
17
18
19
121.69 83.94 117.04 93.79 95.80 98.23 92.73 91.22 84.38
719 1,022 1,916 720 799 1,035 707 1,094 467
122.49 94.93 117.80 92.84 93.12 103.66 89.85 90.00 99.47
315 502 894 389 388 405 377 618 224
87.50 80.32 99.22 106.28 75.49 84.55 81.60 92.38 84.21
604 1,373 1,626 757 881 963 828 1,213 493
587 1,076 1,626 775 858 998 787 1,215 469
1,191 2,449 3,252 1,532 1,739 1,961 1,615 2,428 962
735 1,153 1,903 710 844 946 768 1,107 416
91.28 4,112
88.58
8,738
8,391
17,129
8,581
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
98.20 8,476
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25
26
27
1,454 2,174 3,819 1,430 1,643 1,981 1,475 2,200 883
122.08 88.77 117.42 93.31 94.48 100.99 91.33 90.61 91.74
786 1,715 2,065 955 1,150 1,183 1,066 1,564 626
765 1,359 2,088 943 1,103 1,257 1,011 1,533 602
1,551 3,074 4,153 1,898 2,253 2,440 2,077 3,097 1,228
891 1,408 2,337 904 1,049 1,141 951 1,406 535
113.36 82.07 113.17 94.66 91.22 96.45 89.21 89.87 85.46
878 1,269 2,376 915 982 1,245 901 1,413 572
101.01 17,057
99.58
11,110
10,661
21,771
10,621
95.60
10,548
28
114.77 93.34 113.77 96.98 89.03 99.01 89.08 92.14 94.93
L+P S 29
% 30
1,769 2,676 4,713 1,819 2,031 2,386 1,852 2,818 1,107
114.06 87.05 113.47 95.81 90.15 97.77 89.15 90.99 90.11
98.94 21,169
97.23
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KECAMATAN
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BGM P
L
JUMLA H 13
% 14
JUMLA H 15
L+P % 16
JUMLA H 17
% 18
538 674 995 598 782 479 715 679 251
529 615 1,091 582 717 551 685 649 257
1,067 1,289 2,086 1,180 1,499 1,030 1,400 1,328 508
398 485 1,723 329 300 406 276 487 202
397 531 926 344 286 401 267 473 172
795 1,016 2,649 673 586 807 543 960 374
74.0 71.9 173.2 55.1 38.3 84.8 38.6 71.7 80.3
75.1 86 85 59 40 73 39 73 67
74.5 78.8 127.0 57.1 39.1 78.4 38.8 72.3 73.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
5,711
5,676
11,387
4,606
3,796
8,402
80.6
67
73.8
0
0.0
0
0.0
0
0.0
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KECAMATAN
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
604 1,373 1,626 757 881 963 828 1,213 493
587 1,076 1,626 775 858 998 787 1,215 469
1,191 2,449 3,252 1,532 1,739 1,961 1,615 2,428 962
573 1,050 1,379 734 857 850 689 994 405
94.9 76.5 84.8 97.0 97.3 88.3 83.2 81.9 82.2
506 1,036 1,320 691 807 819 688 973 416
86.2 96.3 81.2 89.2 94.1 82.1 87.4 80.1 88.7
1,079 2,086 2,699 1,425 1,664 1,669 1,377 1,967 821
90.6 85.2 83.0 93.0 95.7 85.1 85.3 81.0 85.3
8,738
8,391
17,129
7,531
86.2
7,256
86.5
14,787
86.3
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 BALITA NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KECAMATAN
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
918 2,087 2,466 1,149 1,337 1,464 1,254 1,836 750
897 1,657 2,493 1,187 1,317 1,528 1,203 1,857 703
1,815 3,744 4,959 2,336 2,654 2,992 2,457 3,693 1,453
792 1,093 2,038 808 852 862 658 1,333 472
786 1,099 2,122 812 822 876 620 1,285 462
1,577 2,192 4,160 1,620 1,675 1,738 1,278 2,619 934
13,261
12,842
26,103
8,907
8,884
17,791
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
86.2 52.4 82.6 70.3 63.8 58.9 52.5 72.6 63.0 67.2
87.6 66.3 85.1 68.4 62.4 57.3 51.5 69.2 65.7
86.9 58.5 83.9 69.3 63.1 58.1 52.0 70.9 64.3
4 28 7 5 6 6 5 5 6
0.5 2.5 0.4 0.7 0.6 0.7 0.7 0.4 1.3
4 27 6 5 4 8 1 5 5
0.5 2.5 0.3 0.6 0.5 0.9 0.2 0.4 1.2
8 55 13 10 9 14 6 10 11
0.5 2.5 0.3 0.6 0.6 0.8 0.5 0.4 1.2
69
68.2
71
0.8
66
0.7
137
0.8
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 1 2
-
-
1 1 5
3 -
4
3
1 1 2 -
7
4
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 #DIV/0! 100
3 3
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100
1 1 5 7
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 #DIV/0! 100
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS L
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
P
4
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
5
L
P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
223 408 407 358 465 193 299 354 191
179 389 374 306 491 215 294 343 198
402 797 781 664 956 408 593 697 389
223 408 407 358 465 193 295 354 198
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 98.7 100.0 103.7
179 389 374 306 491 215 291 343 191
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 99.0 100.0 96.5
402 797 781 664 956 408 586 697 389
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 98.8 100.0 100.0
402 797 781 664 956 408 593 697 389
402 797 781 664 956 408 586 697 389
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 98.82 100.00 100.00
2,898
2,789
5,687
2,901
100.1
2,779
99.6
5,680
99.9
5,687
5,680
99.88
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
100.1
99.6
99.9
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Mojoroto 2 Mojoroto 3 Mojoroto 4 Kota 5 Kota 6 Balowerti 7 Pesantren 8 Pesantren 9 Pesantren JUMLAH (KAB/ KOTA)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
4
5
299 623 514 77 827 163 148 837 255 3,743
6
257 284 499 117 511 257 193 355 255 2,728
1.2 2.2 1.0 0.7 1.6 0.6 0.8 2.4 1.0 1.4
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/ KOTA)
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
4
5
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
13 18 27 16 13 21 16 19 11
13 8 27 16 13 21 16 19 11
100.00 44.44 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
13 18 17 16 13 21 16 19 11
100.00 100.00 62.96 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
1,375 2,276 425 2,123 1,151 2,738 1,764 2,110 1,139
1,312 2,174 392 1,937 1,225 2,764 1,724 2,450 1,104
2,687 4,450 817 4,060 2,376 5,502 3,488 4,560 2,243
461 942 321 2,123 739 1,785 401 2,110 225
33.53 41.39 75.53 100.00 64.21 65.19 22.73 100.00 19.75
425 1,094 349 1,937 1,010 2,066 492 2,450 276
32.39 50.32 89.03 100.00 82.45 74.75 28.54 100.00 25.00
886 2,036 670 4,060 1,749 3,851 893 4,560 501
32.97 45.75 82.01 100.00 73.61 69.99 25.60 100.00 22.34
145 475 321 487 175 297 213 750 225
260 389 349 351 144 308 269 800 276
405 864 670 838 319 605 482 1,550 501
145 475 321 127 164 98 108 750 225
100.00 100.00 100.00 26.08 93.71 33.00 50.70 100.00 100.00
260 389 349 179 134 161 194 800 276
100.00 100.00 100.00 51.00 93.06 52.27 72.12 100.00 100.00
405 864 670 306 298 259 302 1,550 501
100.00 100.00 100.00 36.52 93.42 42.81 62.66 100.00 100.00
154
144
93.51
144
93.51
15,101
15,082
30,183
9,107
60.31
10,099
66.96
19,206
63.63
3,088
3,146
6,234
2,413
78.14
2,742
87.16
5,155
82.69
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
847 2,279 1,927 1,360 1,063 1,233 1,158 1,700 696
1,042 2,889 1,844 1,779 1,391 1,526 1,392 2,158 844
1,889 5,168 3,771 3,139 2,454 2,759 2,550 3,858 1,540
493 1,228 926 379 543 380 786 745 190
58.21 53.88 48.05 27.87 51.08 30.82 67.88 43.82 27.30
928 1,425 1,650 692 981 737 1,146 1,344 598
89.06 49.33 89.48 38.90 70.52 48.30 82.33 62.28 70.85
1,421 2,653 2,576 1,071 1,524 1,117 1,932 2,089 788
75.22 51.34 68.31 34.12 62.10 40.49 75.76 54.15 51.17
12,263
14,865
27,128
5,670
46.24
9,501
63.92
15,171
55.92
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
1
2
Jaminan Kesehatan Nasional
L
JUMLAH P
L+P
L
% P
L+P
3
4
5
6
7
8
0
0
48,894
0.00
0.00
17.46
62,894
0.00
0.00
22.46
5,795
0.00
0.00
2.07
1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
0
0.00
0.00
0.00
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
0
0.00
0.00
0.00
1.5 Bukan pekerja (BP)
0
0.00
0.00
0.00
27,928
0.00
0.00
9.97
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 1.2 PBI APBD
2
Jamkesda
3
Asuransi Swasta
0
0.00
0.00
0.00
4
Asuransi Perusahaan
0
0.00
0.00
0.00
96,617
0.00
0.00
34.51
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
0
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 JUMLAH KUNJUNGAN NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RAWAT JALAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN 2
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
6,075 15,341 14,958 12,166 9,714 17,991 13,221 14,708 10,421
15,380 19,761 29,485 19,486 15,571 26,987 28,446 32,429 17,843
SUB JUMLAH I 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta
114,595 83,228 36,690 4,852 19,334 39,785 80 4,831 376 35 0 1,511 7,094
205,388 90,856 48,880 6,079 24,194 39,314 2,446 3,793 3,915 554 676 2,062 6,562
SUB JUMLAH II 1 Klinik Pratama PG Pesantren 2 Klinik Pratama Nusa Medika (Meritjan) 3 BP Panti Rahayu 4 BP LP 5 BP/ BPG Melia 6 Klinik Kecantikan DMR 7 BP Amanah 8 Klinik Avicena 9 Klinik Utama Mata Kediri 10 Klinik Kecantikan Natasha Skin Care 11 BP/RB Rien's 12 Klinik LBC Skin Care 13 BP/RB Sakinah 14 BP/ RB Melati 15 BP/ BKIA Dhaha Medika 16 Klinik Pratama Sam Husada In Health GG 17 Klinik Pratama KAI 18 Klinik Ut. Samudera Husada Kusuma 19 BP Karitas 20 BP/ RB Permata Bunda 21 BP Surya Medika 22 Klinik Pratama Imam Bonjol 23 Klinik Utama Ort. Harapan Hutama 24 BP. UNP Husada 25 BP PMI 26 BP IIK 27 BP Wahyu Medika Utama 28 BP Salsabila Medika 29 Klinik Pratama Bandar Lor 30 Klinik Pratama Syifa Medika 31 Klinik Pratama DKT 32 Klinik Pratama IPWL BNN 33 Klinik Pratama Ultra Medika 34 Klinik Kecantikan Naavagreen SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
197,816 3,750 5,107 869 2,976 1,426 70
229,331 3,500 2,708 2,627 684 1,810 175
183 596 400 419 175
229 633 2,000 422 257
980 2,630 3,126 1,360 3,342 0 1,400 2,137 6,181 808 109 104 385 228 4,800 4,530 28 6,886 354 13,069 48 68,476 380,887
2,980 2,978 52,189 1,022 2,229 0 1,500 2,956 7,946 805 438 22 578 292 9,600 7,013 31 6,425 165 13,513 912 128,639 563,358
21,455 35,102 44,443 31,652 25,285 44,978 41,667 47,137 28,264 0 319,983 174,084 85,570 10,931 43,528 79,099 2,526 8,624 4,291 589 676 3,573 13,656 0 427,147 7,250 7,815 3,496 3,660 3,236 245 0 412 1,229 2,400 841 432 0 3,960 5,608 55,315 2,382 5,571 0 2,900 5,093 14,127 1,613 547 126 963 520 14,400 11,543 59 13,311 519 26,582 960 197,115 944,245
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
139,493
140,511
280,004
273.1
400.9
337.2
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
0 0 0 0 0 166 0 0 215
0 0 0 0 0 159 0 0 370
381 7,759 9,378 3,521 4,453 4,687 299 651 345 52 0 191 480
529 7,281 7,032 3,932 5,195 4,613 1,106 466 1,341 424 994 222 127
31,816 0
32,733 0
0
0
57
187
35
46
58 0
1 0
0 0 0 13 174 0 0 0 0 142 0 0 0 0 0 0 0 0 26 0
0 0 0 11 115 0 0 0 0 72 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0
505 32,702
445 33,707
0 0 0 0 0 325 0 0 585 0 910 15,040 16,410 7,453 9,648 9,300 1,405 1,117 1,686 476 994 413 607 0 64,549 0 0 0 0 244 0 0 81 0 0 59 0 0 0 0 0 24 289 0 0 0 0 214 0 0 0 0 0 0 0 0 39 0 0 950 66,409
139,493
140,511
280,004
23.4
24.0
23.7
L+P 11
13 239 212 97 53 52 160 137 104
6 156 96 142 68 42 139 131 28
1,067 1,274 3,634 0 0 4,536 0 0 0 0 0 0 0 0 9,444 0
808 1,127 3,590 0 0 4,257 0 0 0 0 0 0 0 0 8,974 0
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0 7 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 46 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 10,520
48 9,830
19 395 308 239 121 94 299 268 132 0 1,875 2,401 7,224 0 0 8,793 0 0 0 0 0 0 0 0 18,418 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 53 0 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 57 20,350
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RSUD Gambiran RS Bhayangkara RS Tk. IV RSM Ahmad Dahlan RS Baptis RS Ratih RS Lirboyo RSIA Melinda RS Citra Keluarga RSB Nirmala RSK Bedah Rahma Medika RSK Kusta
KABUPATEN/KOTA Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
288 236 120 171 215 100 51 41 50 25 25 61
7,748 9,376 3,521 4,879 4,687 404 651 345 52 191 480
7,329 7,033 3,932 5,874 4,613 500 466 1,341 424 971 222 127
15,077 16,409 7,453 10,753 9,300 904 1,117 1,686 476 971 413 607
670 427 39 301 255 5 14 1 2
592 367 48 447 172 5 8 1 -
1,262 794 87 748 427 10 22 2 2
254 252 21 163 87 1 1 2
257 240 31 178 55 3 1 -
511 492 52 341 142 4 2 2
86.5 45.5 11.1 61.7 54.4 7.7 40.6 #DIV/0! 5.2 4.2
80.8 52.2 12.2 76.1 37.3 10.7 6.0 4.5 -
83.7 48.4 11.7 69.6 45.9 9.0 13.0 4.8 3.3
32.8 26.9 6.0 33.4 18.6 1.5 #DIV/0! 5.2 4.2
35.1 34.1 7.9 30.3 11.9 6.4 4.5 -
33.9 30.0 7.0 31.7 15.3 3.6 4.8 3.3
1,383
32,334
32,832
65,166
1,714
1,640
3,354
781
765
1,546
5.3
5.0
5.1
2.4
2.3
2.4
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH PASIEN KELUAR TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI)
2
RSUD Gambiran RS Bhayangkara RS Tk. IV RSM Ahmad Dahlan RS Baptis RS Ratih RS Lirboyo RSIA Melinda RS Citra Keluarga RSB Nirmala RSK Bedah Rahma Medika RSK Kusta
KABUPATEN/KOTA
3
4
288 236 120 171 215 100 51 41 50 25 25 61 1383
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH HARI JUMLAH LAMA PERAWATAN DIRAWAT 5
15,077 16,409 7,453 10,753 9,300 904 1,117 1,686 476 971 413 607 65166
70,304 72,304 22,105 40,167 38,302 3,181 3,351 4,706 2,380 3,936 1,177 4,947 266,860
6
67,028 78,554 21,998 48,775 29,456 2,019 3,375 5,021 2,380 3,936 881 4,946
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
7
8
9
10
66.9 83.9 50.5 64.4 48.8 8.7 18.0 31.4 13.0 43.1 12.9 22.2
52.35 69.53 62.11 62.88 43.26 9.04 21.90 41.12 9.52 38.84 16.52 9.95
2.31 0.84 2.91 2.07 4.32 36.86 13.67 6.08 33.34 5.34 19.24 28.53
4.45 4.79 2.95 4.54 3.17 2.23 3.02 2.98 5.00 4.05 2.13 8.15
52.9
47.12
3.65
0.00
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
4,966 9,836 14,052 10,590 9,854 10,228 6,935 11,127 5,080
800 1,000 2,294 1,620 800 1,000 1,007 1,200 800
16.1 10.2 16.3 15.3 8.1 9.8 14.5 10.8 15.7
500 591 1,420 919 424 380 208 587 506
62.5 59.1 61.9 56.7 53.0 38.0 20.7 48.9 63.3
82,668
10,521
12.7
5,535
52.6
Sumber : Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
2014 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
4,490 7,111 11,526 5,062 5,983 7,788 6,542 9,293 4,739 62,534
6
7
2015 RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
3,710 5,240 8,541 4,639 1,054 5,887 5,295 7,611 4,032
82.63 73.69 74.10 91.64 17.62 75.59 80.94 81.90 85.08
710.00 1871.00 2985.00 423.00 4929.00 1901.00 1247.00 1682.00 707.00
780 1,029 2,710 392 2,074 1,831 947 484 668
109.86 55.00 90.79 92.67 42.08 96.32 75.94 28.78 94.48
546 1020 2575 312 1472 1281 663 339 467
70.00 99.13 95.02 79.59 70.97 69.96 70.01 70.04 69.91
3,710 6,082 8,818 4,670 3,909 5,957 5,595 8,809 4,071
82.63 85.53 76.51 92.26 65.34 76.49 85.52 94.79 85.90
46,009
73.57
16,455
10,915
66.33
8675
79.48
51,621
82.55
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
15
18
19
22
26
27
28
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
25
JUMLAH SARANA
24
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
JUMLAH SARANA
21
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
17
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
MEMENUHI SYARAT %
14
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 13
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH
12
JUMLAH SARANA
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA 10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
8
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
33
34
4
5
29
30
31
32
19,467 39,939 53,196 25,061 28,441 32,080 26,388 39,699 15,733
1,268 53 1,420 33 3,370 36 17 0 1,192
1,288 265 1,445 165 3,390 56 425 0 1,212
1,260 53 1,420 33 3,370 36 17 0 1,192
1,280 265 1,445 165 3,390 56 425 0 1,212
1,532 6,356 10,024 10,089 5,343 7,076 6,556 11,206 3,880
1,557 6,381 10,049 10,120 5,363 7,096 6,581 11,236 3,900
1,530 6,356 10,024 10,089 5,349 7,076 6,556 11,236 3,880
1,552 6,381 10,049 10,129 5,363 7,096 6,581 11,236 3,900
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 94 0 0 0 0 0 0
0 0 940 0 0 0 0 0 0
0 0 94 0 0 0 0 0 0
0 0 940 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,086 1,712 2,947 66 1,061 3,026 917 1,262 0
2,126 1,812 3,047 106 1,101 3,076 927 1,270 0
2,086 1,712 2,947 66 1,061 3,026 917 1,262 0
2,126 1,812 3,047 106 1,101 3,076 927 1,270 0
4,958 8,458 15,481 10,400 9,854 10,228 7,933 12,506 5,112
25 21 29 41 35 32 30 32 32
280,004
7,389
8,246
7,381
8,238
62,062
62,283
62,096
62,287
0
0
0
0
0
0
0
0
94
940
94
940
0
0
0
0
13,077
13,465
13,077
13,465
84,930
30
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
7
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
6
MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PENDUDUK
JUMLAH SARANA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
5 13 10 0 10 6 9 9 1
5 11 10 0 10 6 9 9 0
4 9 9 0 10 6 4 9 0
63
60
51
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
80.00 81.82 90.00 #DIV/0! 100.00 100.00 44.44 100.00 #DIV/0! 85.00
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 JENIS SARANA JAMBAN
% PENDUDUK PENGGUNA
15
24
25
-
16
-
-
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-
-
-
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18
705
16
705
100
61,733
71,255
61,714
65,255
91.58
-
-
-
-
#DIV/0!
-
-
-
-
#DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA 23
100 100 100 100 38.27 100 100 100 100
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
4,825 8,214 14,579 10,215 3,719 10,196 7,518 1,256 4,733
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
21
4,448 7,079 11,469 5,009 5,848 7,736 6,535 9,240 4,350
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
% PENDUDUK PENGGUNA
20
4,825 8,214 14,579 10,215 9,719 10,196 7,518 1,256 4,733
10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
4,448 7,079 11,469 5,009 5,848 7,736 6,535 9,249 4,360
9
JUMLAH SARANA
18
100 100 100 100 100 100 100 100 100
8
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
75 70 85 90 110 65 70 65 75
7
JUMLAH SARANA
12
2 1 2 2 2 2 2 1 2
% PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
280,004
11
75 70 85 90 110 65 70 65 75
6
13
MEMENUHI SYARAT
2 2 2 2 2 2 2 2 2
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
19,467 39,939 53,196 25,061 28,441 32,080 26,388 39,699 15,733
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JUMLAH SARANA
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
MEMENUHI SYARAT
CEMPLUNG
% PENDUDUK PENGGUNA
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
PLENGSENGAN
JUMLAH
JUMLAH SARANA
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
4916 6738 14580 10196 10215 9719 7513 12564 4733 81,174
%
26
25.3 16.9 27.4 40.7 35.9 30.3 28.5 31.6 30.1 29.0
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
4 5 5 8 4 5 5 6 4
4 5 5 8 4 5 5 6 4
100 100 100 100 100 100 100 100 100
3 3 3 6 0 2 2 3 0
75.00 60.00 60.00 75.00 0.00 40.00 40.00 50.00 0.00
4 5 5 8 4 5 5 6 4
100 100 100 100 100 100 100 100 100
46
46
100
22
47.83
46
100
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TEMPAT-TEMPAT UMUM
38
49
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
1 2 7 1 7 1 -
16 33 56 41 25 48 22 26 14
10 18 25 7 12 23 14 19 11
100.0 90.0 92.6 41.2 100.0 100.0 87.5 95.0 100.0
3 5 5 1 5 4 2 4 1
100.0 100.0 83.3 16.7 83.3 80.0 100.0 100.0 100.0
9
10
0
19
281
139
89.1
30
78.9
1 5 18 3 4 7 1 1 1 41
19
20
1 1 1 1 1 1 1 1 1
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
83.7
9
100.0
1 1 2 1 4 1 10
JUMLAH
18
100.0 100.0 100.0 30.0 100.0 87.5 100.0 100.0 100.0
BINTANG
%
17
JUMLAH
16
-
%
15
1 1 2 1 4 1 -
JUMLAH
14
1 1 1 1 1 1 1 1 1
%
13
JUMLAH
12
%
11
JUMLAH
10
%
9
JUMLAH
8
NON BINTANG
BINTANG
7
1 5 18 10 4 8 1 1 1
PUSKESMAS
21
22
100.0 100.0 100.0 #DIV/0! 100.0 100.0 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 100.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
NON BINTANG
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
156
6
SLTA
%
3 5 6 6 6 5 2 4 1
RUMAH SAKIT UMUM
5
10 20 27 17 12 23 16 20 11
PUSKESMAS
4
SLTP
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
SD
SARANA KESEHATAN
%
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
SLTA
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HOTEL
PUSKESMAS
SLTP
1
KECAMATAN
SD
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN
23
24
25
26
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-
#DIV/0! 100.0 71.4 100.0 85.7 100.0 #DIV/0! #DIV/0!
16 30 53 17 24 45 20 25 14
100.0 90.9 94.6 41.5 96.0 93.8 90.9 96.2 100
78.9
244
86.83274
0 #DIV/0!
2 5 1 6 1 15
%
YANG ADA
27
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO 1
KECAMATAN 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
3
4
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
RUMAH JASA BOGA MAKAN/ RESTORAN 5
6
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
7
8
9
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI %
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
10
11
12
13
14
15
16
31 129 223 105 114 109 99 58 49
0 17 13 0 10 2 7 0 2
1 0 21 1 2 21 1 3 17
5 11 9 2 10 6 9 9 0
24 69 104 80 32 66 24 46 27
30 97 147 83 54 95 41 58 46
96.77 75.19 65.92 79.05 47.37 87.16 41.41 100.00 93.88
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 32 76 22 60 14 58 0 3
1 32 76 22 60 14 58 0 3
3.23 24.81 34.08 20.95 52.63 12.84 58.59 0.00 6.12
917
51
67
61
472
651
70.99
0
0
0
266
266
29.01
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 65
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
6
7
8
9
12
13
14
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TOTAL
MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
11
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
10
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
TOTAL
MAKANAN JAJANAN
4
DEPOT AIR MINUM (DAM)
3
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PERSENTASE TPM DIBINA
1
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KOTA KEDIRI TAHUN 2015
15
16
17
1 32 76 22 60 14 58 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00
30 97 147 83 54 95 41 58 46
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 4 3 3 3 4 3 3
3 4 4 3 3 3 4 3 3
10.00 4.12 2.72 3.61 5.56 3.16 9.76 5.17 6.52
266
0
0
0
0
0
651
0
0
0
30
30
4.61
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
0.00
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
tube
#DIV/0!
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
supp
#DIV/0!
13
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
pot
#DIV/0!
14 15
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet tablet
#DIV/0! #DIV/0!
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
NAMA OBAT
1
2
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
botol
#DIV/0!
tablet
#DIV/0!
tablet
#DIV/0!
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
vial vial vial
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
NAMA OBAT
1
139 140 141 142 143 144
2
CAMPAK 10 Dosis POLIO 10 Dosis DPT-HB HEPATITIS B 0,5 ml ADS POLIO 20 Dosis CAMPAK 20 Dosis
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
vial vial vial vial vial vial
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 66 KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS NASIONAL TAHUN 2015 NAMA PUSKESMAS
No.
:
Nama Obat
Ketersediaan Provinsi Jawa Timur Kota Kediri
Satuan Pkm Mrican
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Albendazol tab Amoxicillin 500 mg tab Amoxicillin syrup Deksametason tab Diazepam injeksi 5 mg/mL Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Fitomenadion (Vitamin K) injeksi
Tablet Tablet Botol Tablet Ampul Ampul Ampul Tablet Kantong Tablet Tablet Vial Ampul Paket Ampul Tablet Tablet Vial Vial Vial
Furosemid tablet 40 mg Garam oralit Glibenklamid Kaptopril tab Magnesium Sulfat injeksi 20 % Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml Obat Anti Tuberculosis dewasa Oksitosin injeksi Parasetamol 500 mg tab Tablet Tambah Darah Vaksin BCG Vaksin TT Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Jumlah item obat indikator yang tersedia di Puskesmas Jumlah Puskesmas yang melapor
Pkm Kota Utara
7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 6 2 7 7 7 4 7 7 4
7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 4 3 7 4 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 6 7 7
7 7 7 7 0 7 0 7 7 7 7 0 0 7 0 7 3 7 7 7
119
125
127
136
101
1102
= =
Pkm Balowerti
7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 0 6 7 0 7 4 7 7 7
9
Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas Persentase Ketersediaan Obat/Vaksin di Puskesmas
Pkm Pkm Sukorame Campurejo
(……../(9*20))*100% 87.46%
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Pkm Pkm Kota Pkm Pesantren Selatan Pesantren I II 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 0 0 7 6 7 7 3 0 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 4 5 0 7 4 6 7 7 7 7 3 7 7 7 7 3 4 4 7 7 7 7 7 7 6 7 7 130
116
113
Pkm Ngletih 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 3 7 7 7 135
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN
0 0
0 1
1 0
2 0
0 0
4 4
7 5
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
2 10 9 17 26
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
2 10 9 17 26
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0 0 0 0
0 31 0 0 0 0 0
34 -
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 0 0 15 85 11 3
1 2
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
15 85 11 3
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
7
7
100.00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
5
5
100.00
12
12
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Balowerti Pesantren Pesantren Pesantren
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
PRATAMA JUMLAH % 4
5
STRATA POSYANDU MADYA PURNAMA JUMLAH % JUMLAH % 6
7
8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
JUMLAH
%
13
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 2 0 6 0 0 2 22 0
7.41 4.65 0.00 19.35 0.00 0.00 6.25 41.51 0.00
0 41 37 23 30 35 25 29 18
0.00 95.35 66.07 74.19 88.24 85.37 78.13 54.72 78.26
25 0 19 2 4 6 5 2 5
92.59 0.00 33.93 6.45 11.76 14.63 15.63 3.77 21.74
27 43 56 31 34 41 32 53 23
25 41 56 25 34 41 30 31 23
92.59 95.35 100.00 80.65 100.00 100.00 93.75 58.49 100.00
0
0.00
34
10.00
238
70.00
68
20.00
340 2
306
90.00
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2 3 #### #### #### #### #### ####
2
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
3
4
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU 5
6
7
4 5 5 8 4 5 5 6 4
4 5 5 6 2 5 5 6 4
0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2
46
42
0
18
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mojoroto Mojoroto Mojoroto Kota Kota Kota Pesantren Pesantren Pesantren
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
3
4
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
4 5 5 8 4 5 5 6 4 46
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
5
6
7
8
9
3 2 2 4 11
1.00 3.00 5.00 0.00 0.00 4.00 5.00 6.00 4.00 28
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
6 1 7
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
% 10
4 5 5 8 4 5 5 6 4
100 100 100 100 100 100 100 100 100
46
100
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
DR SPESIALIS a
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri Keterangan :
a
termasuk S3
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
-
-
-
-
-
26 22 10 17 15 8 3 1 2 2 1 1 108 5
1 1
41
1 1
2 2
3
7
7 10 7 2 1 8 2 3 2 1
16 10 5 4 2 5 2 7
5 41 21
38
113
43
156 55.71
23 20 12 6 3 13 4 10 2 2 2 1 9 84
1 2 1 4 43
-
2 3 2 2 4 2 1 2 5
-
-
38 31 11 22 21 9 6 3 3 3 1 1 149
2
1 2 2 2 3 2
-
12 9 1 5 6 1 3 2 1 1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TOTAL
DOKTER UMUM
97
3
2 2
2 3 2 2 4 2 1 2 5
166 59.28
1 2 2 2 3 2
7 36 29 12 18 23 10 6 3 3 2 1 6 149
16 22 14 5 7 11 3 10 2 2 3 1 4 84
23 58 43 17 25 34 13 16 5 5 5 2 10 233
1 1
-
-
59 -
69
1 1
26
40
-
-
182
140
66
2 2 1 -
L
P
15
16
17
18
19
-
-
1 2 2 1 2 2 2 1 1
1 2 2 1 2 2 2 1 3
-
-
14 2 2 2 3 3
16 3 2 2 3 3
-
-
-
1
-
1 -
1
2 15
8
29
322 115.00
DOKTER GIGI SPESIALIS L P L+P
2 16 37
-
-
1 -
2
3
3
3
69 24.64
5
6
2 1 -
2 1 -
58
1 1 -
11
2
1 1
1 1
TOTAL
1 1 -
5 6 -
-
11 3.93
1 2 2 1 2 2 2 1 3
14 3 3 2 4 3
16 4 3 2 5 4 -
1 -
2 21
32 -
43 -
16
1 -
2 18
11 -
20
1 2 2 1 2 2 2 1 1
-
3
-
L+P
64
80 28.57
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 a
NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
PERAWAT GIGI
L
PERAWAT P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
16 16 13 13 13 21 12 16 20
5 5 6 6 3 6 6 4 8
8 9 1 10 10 7 7 13 13
13 14 7 16 13 13 13 17 21
0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 2 0 0 0 1 1 1
1 1 2 1 1 0 1 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta
140 85 28 23 35 14 21 11 16 10 6 0 0
49 112 81 35 38 37 5 7 2 1 1 2 17
78 186 174 40 97 167 14 5 4 3 2 6 21
127 298 255 75 135 204 19 12 6 4 3 8 38
2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 3 0 1 1 4 0 0 0 0 0 0 2
9 4 0 2 1 4 0 0 0 0 0 0 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
249
338
719
1057
2
11
13
28
30
47
77
2
8
10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
417 296.77
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri a Keterangan : termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
417
844
1261 450.35
6
26
32 11.43
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Mrican
TENAGA TEKNIS a KEFARMASIAN
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
-
2 Campurejo
1
2
2
-
1
1
3
4
-
1
1
1
1
L+P
-
11
3
3
4
5
-
5
5
-
3
3
1
3 Sukorame
-
4
4
-
4 Kota Wil Utara
-
3
3
-
5 Kota Wil Selatan
-
2
2
-
1
1
-
3
3
6 Balowerti
-
3
3
-
1
1
-
4
4
7 Pesantren 1
-
2
2
-
1
1
-
3
3
8 Pesantren 2
-
2
2
-
1
1
-
3
3
9 Ngletih
-
3
3
-
2
2
-
5
5
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
1
24
25
9
9
1
33
34
1 RSUD Gambiran
8
27
35
2
7
9
10
34
44
2 RS Bhayangkara
6
48
54
3
4
7
9
52
61
3 RS Tk. IV
2
2
4
1
1
2
3
5
4 RSM Ahmad Dahlan
3
19
22
3
4
4
22
26
1
3
3
1
13
14
1
1
5
6
3
3
5 RS Baptis
10
11
6 RS Ratih
-
5
5
7 RS Lirboyo
-
2
2
8 RSIA Melinda
-
1
1
9 RS Citra Keluarga
-
10 RSB Nirmala
-
11 RSK Bedah Rahma Medika
-
12 RSK Kusta
-
-
1 2
1 1
1 1
-
1
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
1
1
117
137
3
21
29
1
19
20
2
12
14 -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
22
160
182 65.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
5
42
-
2 -
2 -
-
2 -
3
-
20
1 -
-
-
-
1 -
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH (KAB/KOTA)
-
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
-
2
-
-
1
-
-
28 -
3
-
-
138
166
-
-
52 18.57
29
171
200 71.43
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Mrican 2 Campurejo 3 Sukorame 4 Kota Wil Utara 5 Kota Wil Selatan 6 Balowerti 7 Pesantren 1 8 Pesantren 2 9 Ngletih SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta
L
KESEHATAN MASYARAKATa P L+P
3
4
-
L
5
6
2 3 2 -
-
1 8 3 -
1 -
1 -
2 1
5
6
1
2
3
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
15
-
17
8
-
1 1 2 1
-
4 2 1
-
6 5 1 1
1
1 1 1
4 -
10 -
10 7 1 1 1 1 1 1 1 14 -
8
16
6.07
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri Keterangan : a
1 3 2 1 1 1
1 1
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2
1 1 1
2 -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH (KAB/KOTA)
1 -
3 2
1 8 2
1 -
7
2 -
-
KESEHATAN LINGKUNGANb P L+P
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
24 8.57
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1 Mrican
-
2
2
-
-
-
-
2
2
2 Campurejo
-
1
1
-
-
-
-
1
1
3 Sukorame
-
2
2
-
-
-
-
2
2
4 Kota Wil Utara
-
2
2
-
-
-
-
2
2
5 Kota Wil Selatan
-
2
2
-
-
-
-
2
2
6 Balowerti
-
2
2
-
-
-
-
2
2
7 Pesantren 1
-
2
2
-
-
-
-
2
2
8 Pesantren 2
-
1
1
-
-
-
-
1
1
9 Ngletih
-
2
2
-
-
-
-
2
2
16
16
-
-
-
-
16
16
13
14
-
-
-
13
14
-
5
5
-
1
1
5
6
-
4
4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Gambiran
1
2 RS Bhayangkara
-
3 RS Tk. IV
-
1
1
4 RSM Ahmad Dahlan
-
3
3
5 RS Baptis
-
1
1
-
6 RS Ratih
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7 RS Lirboyo
-
1
1
-
-
-
-
1
1
8 RSIA Melinda
-
1
1
-
-
-
-
1
1
9 RS Citra Keluarga
-
1
1
-
-
-
-
1
1
10 RSB Nirmala
-
1
1
-
-
-
-
1
11 RSK Bedah Rahma Medika
-
-
-
-
-
12 RSK Kusta
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
3
1 -
-
3
26 -
-
1
27 -
5
1
1 -
5 -
2
3
3
3
10 -
11 -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
1
42
43
1
10
1
-
1 -
3 2
-
3
36 -
38 -
11
2
52
54 19.29
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
16 1
-
3 1
1 -
3 1 1 2 2
-
1
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
10 -
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
-
1
1
-
-
3
3
-
-
36
36
-
1 1 -
10
1 -
1 -
-
39
1
1 -
1 -
1 -
2 -
-
2
-
1
-
2 -
2
2
2 -
1
1
2
8
14
22
1
38 -
4
7 2 2 2 5
1 -
-
1
1
2
39
1 -
4 1 1 2 4
-
1
-
3 1 1
1 -
-
17
1
-
-
7
1 -
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
1 -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH (KAB/KOTA)
6 2 1 2 3
TOTAL
9
39 -
52
61 21.785
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mrican Campurejo Sukorame Kota Wil Utara Kota Wil Selatan Balowerti Pesantren 1 Pesantren 2 Ngletih
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
1
-
23
-
-
-
8
-
2
5
-
-
-
2
-
2
3 4 1 1 3 1
5 3 1 1 -
-
13
10
3
2
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
8 7 1 2 4
12
1 1
1 1 6 -
-
-
-
5 1 1
2 2
2 -
4
16
-
-
1
3 5
2
1 4 4 1 1 -
-
4
L+P
L
P
L+P
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 2 2 1 3 2 2 -
-
14 27 24 6 13 7 3 2 1 -
1 -
1 -
2 -
1
3
4
1
2
17
71
88
3
2
2
8
10
-
1 -
22
90
112
2
4
2
-
3
1 -
-
-
-
-
4
1
-
-
-
10
P
11 22 24 5 9 3 2 2
-
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN L P L+P L P L+P
L
-
-
ORTETIK PROSTETIK
L+P
2 1 1 3 1 2
1
-
REFRAKSIONIS OPTISIEN
1
-
6
P 1
-
-
28
TEKNISI GIGI
-
-
16
4
ANALISIS KESEHATAN
1
1 -
1 2 1
2 -
-
2
-
L+P
L
29
30
31
32
33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
29
34
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
3 -
4
P
2
2 3 2 1 1 1 1
-
2
5
34
39
-
JUMLAH
L
-
-
5
2 9 10 1 2 4 2 1 1 1 1
-
1 -
1 -
2 8 8
-
2
1 -
-
3
1
TEKNISI KARDIOVASKULER
-
-
-
-
-
3 15 6 4 5 8 1 1
-
-
16 54 42 9 17 15 5 3 2 1 2 -
6
5
11
46
115
161
5 -
2 3 1 3 2 3
13 39 36 5 12 7 4 3 1 1 2
-
2 -
2 2 1 3 1 3
1 -
-
35
-
-
-
L+P 1
1
-
P 34
1
17 -
54
22 -
-
-
145
199 71.07
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Mrican 2 Campurejo 3 Sukorame 4 Kota Wil Utara 5 Kota Wil Selatan 6 Balowerti 7 Pesantren 1 8 Pesantren 2 9 Ngletih SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta
TENAGA KESEHATAN LAIN PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
-
-
-
1 17 18 -
2 23 25 -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
1 6 7
2
1 2
2
-
-
1
-
-
2 2
2
1 2
L+P 11
-
1 -
2 12 4 13 -
2 1 17 4 1 25 1 37 -
2 2 2 23 4 3 37 5 50 -
-
-
1 6
2 5 4
4 1 7 1
13 -
37 -
4 3 12 5 50 -
-
17
38
55
17
38
55
6
3
9
6
5
11
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
7
20
27
28
48
76
35
68
103
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Mrican 2 Campurejo 3 Sukorame 4 Kota Wil Utara 5 Kota Wil Selatan 6 Balowerti 7 Pesantren 1 8 Pesantren 2 9 Ngletih SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Gambiran 2 RS Bhayangkara 3 RS Tk. IV 4 RSM Ahmad Dahlan 5 RS Baptis 6 RS Ratih 7 RS Lirboyo 8 RSIA Melinda 9 RS Citra Keluarga 10 RSB Nirmala 11 RSK Bedah Rahma Medika 12 RSK Kusta
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN L P L+P
L
P
L+P
27
28
29
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
199 9 6 1
-
-
-
-
-
1
-
-
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 21 19 19
1 1 1 1 1
-
-
1 1 1 4 12 8 8
-
5 9 11 11 -
3 12 6 -
2 30
-
5 42 6 -
3 1 4
1 2 -
4 1
-
3 4
-
8 4 42 5
23 3 38 3
-
7 80 8 -
4 4 3 4 3
2 2 -
3 8 1
15 -
-
3 2 6
-
4 6 5 4 3 -
3 3 2 -
2 1
3 1
-
4 2 -
1
3
4
2
10
12
1
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
50
66
116
57
72
129
9
1
10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
12
8
20
17
39
56
3
2
5
-
2
2
-
8
11
-
2
2
-
2 2 -
4 3 -
1 1 -
3 -
1 1 -
3
3
TOTAL
14
6
20
1
104 -
-
16
6
22
111
104
215
246
257
503
-
1
1
2
11
14
25
44
69
113
1 1 2 -
1 1 -
95 2
-
9 6 -
1
-
19
20 11 16 49 4 104 7 35 3 4 3 21
1 4 3 8 1 4 9 2 1 33 25 32 99 12 199 10 51 22 4 9 40
1 3 1 1 4 1 1 13 14 16 50 8 95 3 16 19 6 -
4 2 5 3 5 1 -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
240
303
346
649
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
66
79
145
82
126
208
12
3
15
3
10
13
-
3
3
-
-
-
18
7
25
122
118
-
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA KEDIRI TAHUN 2015
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
319,879,855,493
a. Belanja Langsung
47.44
251,291,894,493
b. Belanja Tidak Langsung
68,587,961,000
2 APBD PROVINSI
354,354,223,000
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 3 APBN :
354,354,223,000 16,075,000
- Dana Dekonsentrasi
52.56
0.00
16,075,000
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota
-
- Lain-lain (sebutkan)
-
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
-
0.00
-
0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
674,250,153,493
TOTAL APBD KAB/KOTA
1,618,913,077,843
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
19.76 2,408,001.86
INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : NO
NAMA INDIKATOR
1 2 3
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a. Penemuan penderita AFP b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif d. Penemuan dan penanganan DBD e. Penanganan penderita diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
14 15 16 17
18 Cakupan desa siaga aktif
KEDIRI HASIL/ REALISASI (A) 4,329 936 4,261 4,218 621 4,221 36 14,787 7 5,680 32,353 1 810 167 276 4,178
12 3 46
NAN MINIMAL (SPM)
TARGET/ SASARAN SETAHUN (B) 4,789 958 4,572 4,572 318 4,676 46 17,129 7 5,687 48,591 63,278 977 1,538 276 5,992
(A)/(B) ( %) 90.39 97.72 93.20 92.26 195.28 90.27 78.26 86.33 #DIV/0! 100.00 99.88 66.58 1.58 82.91 10.86 100.00 69.73 #DIV/0!
12
#DIV/0! 100.00
3
100.00
46
100.00
KETERANGAN