PROFIL KESEHATAN
KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI
Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya telah selesai disusun buku “Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012” yang merupakan kelanjutan dari penerbitan sebelumnya. Profil Kesehatan Kota Bukittinggi merupakan salah satu media yang dapat berperan dalam pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk di dalamnya kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya yang terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bukittinggi. Diharapkan Profil Kesehatan ini dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan informasi (evidence based) serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Kepada instansi dan unit-unit kerja yang telah membantu dalam pengumpulan data. Kami aturkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Semoga Profil Kesehatan Kota Bukittinggi ini dapat bermanfaat. Demi penyempurnaan penerbitan selanjutnya kami mengharapkan saran perbaikan dari semua pemakai data. Bukittinggi, Juni 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
Drg.Hj. SYOFIA DASMAULI.MKM NIP. 19650428 198901 2001
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
i
Daftar isi KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II GAMBARAN UMUM
7
A. Keadaan Geografis
7
B. Keadaan Penduduk
8
C. Keadaan Ekonomi
13
D. Keadaan Pendidikan
14
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas
25
1. Angka Kematian Bayi
26
2. Angka Kematian Anak Balita
27
3. Angka Kematian Ibu Maternal
29
B. Morbiditas
31
C. Status Gizi Masyarakat 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
33
ii
2. Status Gizi Balita
34
3. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
36
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN I. Pelayanan Kesehatan Dasar
39
A. Program Kesehatan Keluarga
39
B. Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
68
C. Pelayanan Kefarmasian
73
D. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
75
E. Program Pengamatan Penyakit
91
II. Pelayanan Kesehatan Rujukan
92
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Tenaga Kesehatan
96
B. Sarana Kesehatan
98
C. Pembiayaan Kesehatan
112
BAB VI PENUTUP
117
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
iii
Daftar Gambar Gambar 2.1
PETA KOTA BUKITTINGGI
Gambar 2.2
PERSENTASE PENYEBARAN PENDUDUK PER KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Gambar 2.3
ANGKA TANGGUNGAN PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI SELAMA 4 TAHUN TERAKHIR (2009-2012)
Gambar 2.4
PIRAMIDA PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 (RIBUAN JIWA
Gambar 2.5
PERSENTASE PENDUDUK MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 2.6
PERSENTASE PENDUDUK BERUSIA 10 TAHUN KEATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI KOTA B UKITTINGGI T AHUN 2012
Gambar 2.7
PERSENTASE RUMAH SEHAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 2.8
PERSENTASE TPUM SEHAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 3.1
ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 3.2
ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (AKABA) PER 1000 KELAHIRAN HIDUP DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 3.3
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) PER 100.000 KELAHIRAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 3.4
KASUS BAYI DENGAN BBLR DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2012
Gambar 3.5
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/U DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2012
Gambar 4.1
G AMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN ANTENATAL (K1 DAN K4) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 4.2
G AMBARAN KUNJUNGAN IBU NIFAS (KF3) DI K OTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2012
Gambar 4.3
G AMBARAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
iv
Gambar 4.4
JUMLAH IBU HAMIL Y ANG MENDAPATKAN PELAYANAN FE 3 KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2012
Gambar 4.5
CAKUPAN PEMBERIAN VIT A PADA BALITA TAHUN 2008-2011 DI KOTA BUKITTINGGI
Gambar 4.6
CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TAHUN 2009-2012 DI KOTA BUKITTINGGI
Gambar 4.7
G AMBARAN PELAYANAN USIA LANJUT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 20082012
Gambar 4.8
G AMBARAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Gambar 4.9
KESEMBUHAN TB PARU DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Gambar 4.10 CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 4.11 KESAKITAN DIARE DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 4.12 ANGKA KESAKITAN DBD DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 4.13 ANGKA BEBAS JENTIK DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 4.14 PENCAPAIAN BOR RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 4.15 PENCAPAIAN TOI RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 4.16 PENCAPAIAN LOS RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012 Gambar 5.1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Gambar 5.2
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Gambar 5.3
TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU TAHUN 2008 S.D 2012 DI KOTA BUKITTINGGI
Gambar 5.4
SALAH SATU POSKESKEL DI KOTA BUKITTINGGI
Gambar 5.5
KEGIATAN SOSIALISASI POSKESTREN DI PESANTREN AL- MA’ARIF KEL. KOTO SELAYAN
Gambar 5.7
PERSENTASE ANGGARAN KESEHATAN BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
TERHADAP
APBD
KOTA
v
Daftar Lampiran Tabel 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
Tabel 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
Tabel 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
Tabel 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
Tabel 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
Tabel 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
AFP RATE (NON POLIO)
vi
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
MENURUT
JENIS
KELAMIN,
vii
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
Tabel 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 33
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 34
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT
JENIS
KELAMIN,
viii
Tabel 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 43
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
Tabel 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
ix
Tabel 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
Tabel 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Tabel 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
Tabel 60
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
Tabel 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
x
DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 69
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
Tabel 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
Tabel 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
Tabel 72
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MENURUT KECAMATAN
Tabel 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
Tabel 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
Tabel 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
Tabel 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
Tabel 78
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
Tabel 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
LINGKUNGANNYA
MASYARAKAT
(UKBM)
xi
PROFIL KESEHATAN
KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
xii
BAB 1
Pendahuluan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 5 ayat 2 menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan, dan atau merasakan derajat kesehatan setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada pencapaian MDGs ( Millennium Development Goals). Deklarasi Milenium adalah hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima) di antaranya merupakan
bidang kesehatan, terdiri dari memberantas
kemiskinan dan kelaparan (Tujuan 1); menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4); meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan 5); memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (Tujuan 6); melestarikan lingkungan hidup (Tujuan 7). Untuk lebih memfokuskan pelaksanaan pembangunan yang
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
1
berkeadilan, kesinambungan serta penajaman prioritas pembangunan sebagaimana termuat dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Tahun 2010 maka diinstruksikan kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan para Bupati/Walikota sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan meliputi: 1. Pro Rakyat. 2. Keadilan untuk semua (Justice for All). 3. Pencapaian
Tujuan
Pembangunan
Millenium
(Millennium
Development Goals). Rencana Strategis (Renstra) merupakan penjabaran dari sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU Nomor 25 Tahun 2004). Renstra Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi untuk kurun waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas nasional dan Kota Bukittinggi yaitu Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan dan Millenium Development Goals (MDGs). Masalah kesehatan begitu berat, kompleks dan tak terduga, sehingga perlu perhatian pada dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek, kemitraan, globalisasi dan demokratisasi, kerja sama lintas sektor dan mendorong partisipasi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
2
masyarakat. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi “Terwujudnya Masyarakat Kota Bukittinggi Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”, dimana untuk mencapai visi tersebut didukung oleh Misi Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi sebagai berikut : 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan. 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan. 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada Pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada Pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
3
kesehatan masyarakat. Salah satu hasil dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional adalah Profil Kesehatan Indonesia Profil kesehatan adalah salah satu sarana penyediaan data/informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan dan sarana pelaporan hasil pemantauan pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal. Data dan
informasi dalam Profil Kesehatan ini sebagai landasan
penentu kebijakan kota, bukti-bukti untuk pengambilan keputusan berlandaskan fakta (evidence based decision making), memberikan gambaran situasi dan kondisi kesehatan masyarakat kota, sehingga dapat diupayakan perbaikan setiap tahunnya sehingga adanya peningkatan dan perbaikan kesehatan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator-indikator kesehatan dan indikator lainnya yang terkait yang dapat digolongkan kedalam : (A) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi, (B) Indikator Upaya Kesehatan, yang terdiri atas Indikator Pelayanan Kesehatan, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup dan Keadaan Lingkungan, (C) Indikator Sumber Daya Kesehatan yang terdiri atas Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan, (D) Indikator lainnya seperti Gambaran Umum wilayah, Kependudukan dan Pendidikan. Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2012 ini berasal dari berbagai program, baik di lingkungan Dinas
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
4
Kesehatan Kota Bukittinggi maupun yang berasal dari Lintas Sektoral yang terkait antara lain; Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor BKKBN, Badan Perencanaan Daerah dan Penanaman Modal, Rumah Sakit Umum Propinsi Sumatera Barat, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Khusus, Sarana Kesehatan Swasta, Institusi/Pendidikan Tenaga Kesehatan. Profil Kesehatan Kota diharapkan dapat dijadikan salah satu media untuk memantau
dan
mengevaluasi
hasil
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan di pusat maupun daerah. Untuk itu penyusunan profil kesehatan yang berkualitas, terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten, dan sesuai kebutuhan, menjadi harapan kita bersama. Profil Kesehatan Kota Bukittinggi ini terdiri dari 6 (Enam) bab, yaitu : BAB I - PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan Sistematika dari penyajiannya. BAB II - GAMBARAN UMUM. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Bukittinggi, yang meliputi keadaan geografis, keadaan penduduk, ekonomi ,pendidikan dan lingkungan. BAB III - SITUASI DERAJAT KESEHATAN. Bab ini berisi uraian tentang tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. BAB IV - SITUASI UPAYA KESEHATAN. Bab ini menguraikan tentang indikator dan kegiatan pada program kesehatan keluarga, program promosi dan
pemberdayaan
masyarakat,
pelayanan
kefarmasian,
upaya
pemberantasan penyakit menular, pengamatan penyakit dan pembinaan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
5
kesehatan lingkungan. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan di Kota Bukittinggi. BAB V - SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI – KESIMPULAN. Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2012. Selain keberhasilan-keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. LAMPIRAN. Pada lampiran berisikan resume/angka pencapaian Kota Bukittinggi dan 79 tabel data yang merupakan Tabel Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
6
BAB II
Gambaran Umum
A. KEADAAN GEOGRAFIS Kota Bukittinggi terletak antara 100,200-100,250 Bujur Timur dan 00.160-00.200 Lintang Selatan. Memiliki luas daerah sekitar 25,24 km2, luas tersebut merupakan 0.06 persen dari luas propinsi Sumatera Barat. Kota Bukittinggi dikenal dengan “KOTA TRIARGA”, julukan ini muncul karena kondisi geografis kota yang dikelilingi oleh 3 gunung yaitu Gunung Singgalang, Gunung Merapi dan Gunung Sago. Kota ini terletak pada ketinggian 780-950 m diatas permukaan laut. Kota Bukittinggi terdiri dari 3 Kecamatan yang terbagi dalam 24 Kelurahan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan merupakan kecamatan terluas (12,16 km2), yang terdiri atas 9 kelurahan. Kecamatan Guguk Panjang 6,83 km2 terdiri dari 8 kelurahan. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh yang memiliki luas 6,25 km2, terdiri dari 8 kelurahan. Topografi Kota Bukittinggi berbukit dan berlembah, terbentang sebuah lembah (canyon) yang khas dan diberi nama Ngarai Sianok. Ngarai ini merupakan identitas geologis Kota Bukittinggi. Kota Bukittinggi memiliki iklim pegunungan yang sejuk dengan temperatur udara berkisar antara 16,10 - 24,90C, kelembaban udara antara 82,0 90,8% dan tekanan udara antara 220C - 250C, serta curah hujan rata-rata
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
7
antara 136,4 mm/tahun. Tanah merupakan lapisan Tuff dari lereng Gunung Merapi yang subur. Tata Guna Lahan sebagian besar digunakan untuk pemukiman, hotel dan pasar. GAMBAR 2.1. PETA KOTA BUKITTINGGI
B.
KEADAAN PENDUDUK GAMBAR 2.2.
PERSENTASE PENYEBARAN PENDUDUK PER KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
8
Sesuai dengan data dari BPS Kota Bukittinggi, jumlah penduduk Kota Bukittinggi pada tahun 2012 tercatat sebesar 114.415 jiwa/km2, dengan tingkat kepadatan 4.533 jiwa per km2. Kepadatan penduduk Kota Bukittinggi tidak merata, kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kecamatan Guguk Panjang dengan kepadatan penduduk 6.240 jiwa/km2. Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15–64 tahun). Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk non produktif yang ditanggung oleh penduduk umur produktif
TABEL 2.1. JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2012
No
Usia
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
%
1 2 3
0 -14 15 - 64 65+
17,050 36.157 2,080
16,418 39,494 3,216
33,468 75,651 5,296
29.25 66.12 4.63
JUMLAH
55.287
59.128
114.415
Angka Beban Tanggungan
52.91
49.71
51.24
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
9
Komposisi penduduk Kota Bukittinggi menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 29,25%, yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 66,12% dan yang berusia tua (>65 tahun) sebesar 4,63%. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Bukittinggi pada tahun 2012, sebesar 51,24. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 (51.27). Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan angka beban tanggungan perempuan, yaitu 52,91% untuk laki-laki dan 49,71% untuk perempuan. Untuk lebih jelasnya angka beban tanggungan penduduk Kota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini . GAMBAR 2.3. ANGKA TANGGUNGAN PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI SELAMA 4 TAHUN TERAKHIR (2009-2012)
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk. Badan piramida penduduk
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
10
bagian kiri menunjukkan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dan bagian kanan menunjukan jumlah penduduk perempuan menurut kelompok umur. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi. GAMBAR 2.4. PIRAMIDA PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 (RIBUAN JIWA)
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Gambar 2.3 menunjukkan bahwa struktur penduduk di Kota Bukittinggi menunjukkan banyaknya penduduk usia kerja terutama pada kelompok umur 15 – 24 tahun terutama yang perempuan. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius. Program pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan, harus didasarkan pada dinamika kependudukan. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
11
kesehatan
melalui
upaya
promotif,
preventif,
kuratif
maupun
rehabilitatif. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai sasaran program pembangunan kesehatan. TABEL 2.2. JUMLAH PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 Jenis Kelamin
No
Sasaran Program
Kelompok umur/ formula
Laki-Laki
Perempuan
1
Bayi
0 Tahun
1144
1224
2
Batita
0 – 2 tahun
3505
3749
3
Anak Balita
1 – 4 tahun
4517
4831
4
Balita
0 – 4 Tahun
5661
6055
5
Pra Sekolah
5 – 6 Tahun
2084
2229
6
Anak Usia Kelas 1 SD
7 Tahun
1034
1106
7
Anak Usia SD/setingkat
7 – 12 tahun
6297
6735
13032
8
Penduduk Usia Muda
< 15 tahun
17050
16418
33468
9
Penduduk Usia Produktif
15 – 64 Tahun
36061
39358
75419
10
Penduduk Pra Usia Lanjut
45 – 59 Tahun
7906
7735
15641
11
Penduduk Usia Lanjut
>= 60 Tahun
3287
4496
7783
12
Penduduk Usia Lanjut Resiko Tinggi
>= 70 Tahun
1303
2210
3513
13
Wanita Usia Subur
15 – 49 Tahun
33716
33716
14
Wanita Usia Subur Imunisasi
15 – 39 Tahun
26936
26936
15
Ibu Hamil
1.1 x CBR x jml pdkk
2580
2580
16
Ibu bersalin
1.05 x CBR x jml pdkk
2463
2463
17
Ibu nifas
1.05 x CBR x jml pdkk
2463
2463
18
Lahir hidup
1253
2320
NB : CBR thn 2012 = 20.5
1067
Jumlah 2346 7254 9348 11716 4313 2140
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
12
Penduduk sasaran program pembangunan kesehatan sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada kelompok umur tertentu, meliputi: bayi, batita, balita, anak balita, anak usia sekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif, usia lanjut dan lain-lain. C. KEADAAN EKONOMI Kondisi perekonomian Kota Bukittinggi pada tiga tahun terakhir relatif stabil dan menunjukan perkembangan yang cukup memuaskan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin (berdasarkan Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan) tercatat sebesar 31.090 jiwa atau 27.2% dari penduduk, dimana sebesar 12.964 jiwa pelayanan kesehatannya di fasilitasi oleh Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Jamkesda dan selebihnya melalui Jamkesmas. Peningkatan produktifitas ekonomi Kota Bukittinggi didominasi dari sektor perdagangan dan wisata. Peningkatan ekonomi telah mendorong berkembangnya taraf kehidupan masyarakat secara makro. Meningkatnya aktifitas ekonomi menyebabkan peningkatan usaha kecil dan menengah disektor kerajinan dan industri kecil serta mengalami
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
13
kemudahan dalam pengadaan bahan baku dan pemasaran hasilhasilnya.
D. KEADAAN PENDIDIKAN Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Dalam
upaya peningkatan
peran
pendidikan
dalam
pembangunan, maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Beberapa program pemerintah telah diupayakan sebagai sebuah alternatif dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan mutu pendidikan, sebagai contoh adalah dari program wajib belajar 9 tahun. Salah satu Indikator pendidikan lainnya adalah Angka Melek Huruf (AMH) yaitu persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Penggunaan AMH adalah untuk (1) mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf, terutama di daerah perdesaan yang masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD, (2) menunjukkan kemampuan penduduk disuatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media, (3) menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf berdasarkan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
14
kabupaten mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Bukittinggi Sejak tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase penduduk yang dapat membaca huruf latin sudah sebesar 100% baik pada laki-laki maupun pada perempuan, lebih tinggi dari capaian nasional yaitu 96,07% untuk angka melek huruf di perkotaan. Berdasarkan gambar dibawah ini dapat dilihat persentase penduduk yang dapat membaca huruf latin dari tahun 2008 – 2012. Dibandingkan dengan tahun 2008 maka persentase penduduk yang dapat membaca huruf latin mengalami peningkatan pada laki-laki yaitu dari 97,3% . GAMBAR 2.5 PERSENTASE PENDUDUK MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Pada tahun 2012, jumlah penduduk berusia 10 tahun keatas sebesar 91.225 jiwa. Jumlah penduduk berusia 10 tahun keatas yang
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
15
tidak/belum pernah bersekolah sebesar 14.16%. Sedangkan 18.78% bersekolah di SD/MI, sebesar 19.20% di SLTP/MTs, sebesar 35.66% di SMU/SMK dan 12.20% di Akademi dan Universitas. Menurut jenis kelamin persentase jumlah penduduk perempuan yang tidak/belum pernah bersekolah lebih kecil daripada jumlah penduduk laki-laki, begitu juga dengan jumlah penduduk yang menamatkan Akademi/universitas. Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan tertinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini. GAMBAR 2.6 PERSENTASE PENDUDUK BERUSIA 10 TAHUN KEATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Sumber : BPS Kota Bukittinggi
Kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh penduduk untuk menuju kehidupan yang lebih sejahtera. Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari angka melek huruf dan angka buta huruf. Angka buta huruf berkorelasi dengan angka kemiskinan. Sebab, penduduk yang tidak dapat membaca secara
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
16
tidak langsung mendekatkan mereka pada kebodohan, sedangkan kebodohan itu sendiri mendekatkan mereka pada kemiskinan. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas sumber daya manusia tercermin
dari
kualitas
pendidikan.
Dengan
demikian
program
pendidikan mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi.
E. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator seperti: akses terhadap air bersih dan air minum berkualitas dan akses terhadap sanitasi layak. 1. Rumah Sehat Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Perkembangan kondisi perumahan penduduk Kota Bukittinggi yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2012 sebesar 78.81% mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
17
tahun 2011 (78.40%). Gambaran persentase rumah sehat di kota Bukittinggi dari tahun 2008 -2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : GAMBAR 2.7. PERSENTASE RUMAH S EHAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang PMK
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase rumah sehat tertinggi terjadi pada tahun 2009, dan yang terendah tahun 2010. 2. Akses Terhadap Air Bersih Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals (MDGs) yaitu memastikan kelestarian lingkungan dan mengurangi hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015. Sejak tahun 2009 menunjukan bahwa persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih di Kota Bukittinggi sudah sebesar 100% dan sudah mencapai target MDG’s 2015 tentang air bersih yaitu 57,5%.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
18
Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga di Kota Bukittinggi sebagian besar (61,2%) sudah menggunakan leding meteran / PDAM, walaupun harus lebih ditingkatkan lagi menjadi 90% sesuai dengan target Inpres Nomor 14 tahun 2011 prioritas pembangunan nasional tentang persentase kualitas air minum yang didistribusikan oleh PDAM yang memenuhi syarat kesehatan. Hal tersebut di atas merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kemungkinan munculnya penyakit berbasis air (waterborne disease) karena air merupakan salah satu media lingkungan yang berperan dalam penyebaran penyakit melalui media pertumbuhan mikrobiologi serta adanya kemungkinan terlarutnya unsur kimia yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu pondasi inti dari masyarakat yang sehat. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Di Kota Bukittinggi persentase rumah tangga yang telah mempunyai akses terhadap pembuangan tinja layak atau telah memiliki jamban sehat sebesar 83,3% telah melampaui target MDGs sebesar 55,5% walaupun perlu lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah terjadinya berbagai macam penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat. Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
19
harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja dan air seni. Untuk mencegah atau mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Pembuangan tinja layak sesuai MDGs adalah penggunaan jamban sendiri/bersama, jenis kloset leher angsa/latrine dan pembuangan akhir tinjanya adalah tangki septik atau Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). 3. Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal, dan lain-lain. Sedangkan TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai. Pada tahun 2012, persentase TUPM sehat mencapai 82.85% mengalami peningkatan dari 73.76% pada tahun 2011, sekaligus sudah mencapai target MDG’s 2015 sanitasi dasar yaitu 78,3%. Gambaran persentase TPUM Sehat di Kota Bukittinggi dari tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
20
GAMBAR 2.8 PERSENTASE TPUM S EHAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang PMK DKK Bukittinggi
4. Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kesehatan anggota keluarga, Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes berupaya meningkatkan persentase rumah tangga ber-PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk mencapai rumah
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
21
tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu: (1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi ASI ekslusif, (3) menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok di dalam rumah. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PHBS adalah kemitraan/dukungan lintas program/lintas sektor yang rendah dan alokasi dana terbatas. Alternatif pemecahan adalah melalui kegiatan advokasi
kebijakan,
koordinasi
dan
keterpaduan
manajemen.
Berdasarkan hasil survey PHBS Kota Bukittinggi pada tahun 2012 persentase Rumah Tangga yang berperilaku Hidup bersih dan Sehat masih 19,5 % jauh dibawah angka pencapaian PHBS pada tahun 2009 sebesar 74.29 % , ini mungkin disebabkan karena pada tahun 2012 rumah tangga yang dipantau adalah 5040 Rumah Tangga , jadi lebih menggambarkan keadaan PHBS dibandingkan dengan 210 rumah tangga yang dipantau pada tahun 2009. Angka ini masih jauh dari target nasional yaitu 60%, untuk itu diperlukan peran serta semua sektor baik lintas program maupun lintas sektor untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan PHBS di rumah tangga.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
22
5. Kawasan Tanpa Rokok(KTR) Rokok adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, kanker mulut, impotensi, kelainan kehamilan dan janin. Zat adiktif jika dikonsumsi manusia akan menimbulkan adiksi atau ketagihan. Asap rokok sangat membahayakan kesehatan si perokok maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Pemerintah Kota Bukittinggi telah menetapkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap rokok yaitu Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 1 Tahun 2012. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115 Pemerintah Daerah wajib menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya. Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut telah diterbitkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. KTR merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa baik individu,
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
23
masyarakat, parlemen, maupun pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupun yang akan datang. Komitmen bersama dari lintas sektor dan berbagai elemen akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan KTR.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
24
BAB III
Situasi Derajat Kesehatan
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kota Bukittinggi digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, serta faktor lain yang kondisinya telah dijelaskan pada bab sebelumnya. A. MORTALITAS Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan dalam bab ini yaitu Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
25
1.
Angka Kematian Bayi Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB
merupakan
indikator
yang
biasanya
digunakan
untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB. Angka Kematian Bayi selama 5 tahun terakhir (tahun 2008 – 2012) di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini. GAMBAR 3.1. ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) PER 1000 KELAHIRAN HIDUP DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa selama 5 tahun terakhir, angka kematian bayi yang tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 8,01, namun dengan adanya beberapa program kesehatan yang didukung oleh semua lintas sektor, maka angka kematian bayi bisa
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
26
diturunkan pada tahun 2012 menjadi 4,3 atau 10 kematian bayi per 2.320 kelahiran hidup di Kota Bukittinggi. Angka Kematian Bayi berdasarkan target Milennium Developmnet Goals (MDG’s) 2015 yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, yang berarti AKB Kota Bukittinggi sudah jauh lebih baik mencapai target MDG’s. Beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa perinatal). Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahir yang rendah. Sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intra uterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa setelah lahir (asfiksia lahir). Hal ini dapat diartikan bahwa 65,8% kematian bayi pada masa perinatal dipengaruhi pada kondisi ibu saat melahirkan. 2.
Angka Kematian Anak Balita Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
27
Angka kematian anak balita di Kota Bukittinggi tahun 2012 adalah 0.9 per 1000 kelahiran hidup atau 2 jiwa dari 2.320 kelahiran hidup, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 1.3. Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71 – 140, sedang dengan nilai 20 – 70 dan rendah dengan nilai < 20. Jadi berdasarkan indikator Milenium Developmnet Goals (MDG’S) 2015, AKABA di Kota Bukittinggi sudah baik sekali atau dengan nilai normative AKABA yag sudah rendah. Kecendrungan Angka Kematian Anak Balita sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini. GAMBAR 3.2. ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (AKABA) PER 1000 KELAHIRAN HIDUP DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
28
3.
Angka Kematian Ibu Maternal Angka kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penangganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa
nifas
(42
hari
setelah
melahirkan)
tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas
AKI
menjadikannya
terhadap indikator
perbaikan keberhasilan
pelayanan
kesehatan
pembangunan
sektor
kesehatan. Angka kematian ibu maternal di Kota Bukittinggi tahun 2012 adalah 43 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011
(0 per 100.000) jumlah ibu
melahirkan. Angka ini juga lebih rendah dari target Milenium Develompent Goals (MDG’S) 2015 yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. Pada Gambar 3.3 berikut terlihat kecendrungan Angka kematian ibu maternal sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kota Bukittinggi.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
29
GAMBAR 3.3. ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) PER 100.000 KELAHIRAN DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Beberapa
kegiatan
dalam
percepatan
penurunan
AKI
telah
diupayakan antara lain melalui peningkatan kualitas pelayanan dengan melakukan pelatihan klinis bagi pemberi pelayanan kebidanan dilapangan
yang
merupakan
implementasi
dari
pemenuhan
terwujudnya 3 pesan kunci Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu setiap persalinan ditolong oleh nakes terlatih, setiap komplikasi obsetrik dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, setiap Wanita Usia Subur (WUS) mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. 4.
Angka Harapan Hidup (AHH) Angka Harapan Hidup (AHH) waktu lahir dapat digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, AHH juga
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
30
menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Data BPS, menunjukkan bahwa AHH Kota Bukittinggi pada tahun 2006 sebesar 70.90 tahun meningkat menjadi 71.12 tahun pada tahun 2010 menempati posisi pertama di Provinsi Sumatera Barat dan urutan 10 tingkat nasional. 5.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung dari 3 dimensi dasar pembangunan manusia yaitu hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan angka harapan hidup waktu lahir, pengetahuan yang diukur dengan angka melek huruf pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan rata-rata lama sekolah (bobot satu per tiga), serta standar kehidupan yang layak diukur dengan pengeluaran riil per kapita. Data BPS, menunjukkan bahwa IPM Kota Bukittinggi pada tahun 2006 sebesar 76.58 meningkat menjadi 77.13 tahun pada tahun 2010, angka ini lebih tinggi dari IPM Provinsi Sumatera Barat yaitu 72.23 dan IPM nasional sebesar 70.59.
B. MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
31
suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (comunity based data) salah satunya dapat di peroleh dari hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan kota dan sarana pelayanan kesehatan lainnya (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Gambaran / pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas pada tahun 2012 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. TABEL 3.1. 10 PENYAKIT TERBANYAK DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 Jenis Penyakit ISPA Hipertensi Gastritis Rematik Chepalgia P. Pulpa & Jaringan Periapikal Common Cold Diare Penyakit Kulit Alergi Penyakit Kulit Infeksi
Jumlah 35.206 8.424 7.776 6.759 4.968 4.320 4.176 2.284 2.160 1.440
Sumber : Bidang PSDK
C.
STATUS GIZI MASYARAKAT Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikatorindikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Kota
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
32
Bukittinggi tidak terdapat kecamatan rawan gizi, 100% kecamatannya bebas rawan gizi. Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk <15%. (Definisi Operasional Standar Pelayanan Minimal SK menkes RI nomor 1457/menkes/SK/X/2003). 1.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR<2500 gram) Berat Badan Lahir Rendah didefinisikan sebagai bayi lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram. Bayi yang mempunyai berat badan lahir rendah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak, cenderung mempunyai pertumbuhan fisik yang terhambat. Selain itu mudah terkena infeksi. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah Kota Bukittinggi tahun 2012 adalah 0,8%, dimana ditemukan 18 bayi dengan berat badan lahir <2500 gram dari 2320 bayi yang lahir. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar 0,4%. Gambaran kasus bayi BBLR dari tahun 2009 – 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini. GAMBAR 3.4. KASUS BAYI DENGAN BBLR DI K OTA B UKITTINGGI T AHUN 2009-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
33
Berdasarkan laporan, kasus bayi dengan BBLR ini disebabkan faktor rendahnya pengetahuan orang tua bayi akan gizi dan perekonomian yang miskin .Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu : BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intra uterine growth retardation ( IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. 2.
Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat selain juga merupakan indikator yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDG’s . Status Gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : Berat Badan menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score -2 SD
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
34
sampai +2 SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai -3 SD); gizi sangat kurang (z-score < -3 SD). Berdasarkan BB/U jumlah balita dengan gizi sangat kurang pada tahun 2012 di Kota Bukittinggi sebesar 0.26%, dibandingkan dengan tahun 2011 jumlah Balita dengan gizi sangat kurang mengalami penurunan di tahun 2012 apalagi jika dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal tahun 2012, Jumlah Balita dengan gizi sangat kurang sudah dibawah target yaitu 15%. Berikut ini disajikan grafik status gizi pada Balita berdasarkan indikator antropometri BB/U menurut karakteristik jenis kelamin di Kota Bukittinggi. GAMBAR 3.5. STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/U DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa status gizi lebih, status gizi kurang dan status gizi sangat kurang pada balita
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
35
laki-laki lebih besar dibandingkan dengan balita perempuan, sedangkan status gizi baik pada balita perempuan lebih besar daripada balita laki-laki. Menurut MDG’s, Balita dengan prevalensi BB kurang / gizi kurang < 15%, sedangkan prevalensi Balita gizi buruk < 3,15%, jadi untuk kota Bukittinggi status gizi baik balita sudah mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 balita dengan berat badan naik adalah 86%, dimana mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 81.6% dan balita dengan berat badan di bawah garis merah pada tahun 2012 adalah 1%, dimana mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 0,7%. Keberhasilan peningkatan status gizi Balita ini tidak terlepas dari meningkatnya program gizi berupa penyuluhan kepada masyarakat. 3.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium Gangguan
Akibat
mengakibatkan
Kekurangan gangguan
Yodium
pertumbuhan
(GAKY)
dapat
fisik
dan
keterbelakangan mental namun untuk Kota Bukittinggi GAKY sudah tidak menjadi masalah lagi. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjer tiroid (gondok), kreatin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli dan mata
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
36
juling.
Sedangkan
keterbelakangan
mental
termasuk
berkurangnya tingkat kecerdasan anak. Pada tahun 2012 di Kota Bukittinggi telah dilaksanakan kegiatan berupa pemantauan garam beryodium. Hasil pemantauan ditemukan
97,6%
garam
yang
beredar
dan
digunakan
masyarakat Bukittinggi telah mengandung yodium . Pemantauan garam beryodium ini terintegrasi pada kegiatan PSG-KADARZI. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini tidak ditemukannya garam yang tidak mengandung yodium, hanya saja terdapat garam yang kurang mutunya karena penyimpanan yang kurang baik, misalnya terkena cahaya matahari, basah dan yang tidak disimpan pada wadah kaca. .
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
37
Situasi Upaya Kesehatan
BAB
IV
Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, peningkatan kesehatan keluarga,pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.(profil kesehatan indonesia) Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan
perorangan
mencakup
upaya-upaya
promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
38
rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.(profil kesehatan indonesia 2010) Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir khususnya untuk tahun 2012. I. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan di Kota Bukittinggi dilaksanakan melalui beberapa program yaitu sebagai berikut : A. PROGRAM KESEHATAN KELUARGA Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan ibu dan anak diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dan menurunkan Angka Kematian Bayi. Untuk menurunkan Angka kematian Ibu dan Bayi diperlukan upayaupaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. 1) Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
39
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir erat kaitannya dengan kesehatan bumil yang juga diakumulasi masalah perilaku, mutu pelayanan kesehatan, status gizi, tingkat pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Rawannya derajat kesehatan ibu memberi dampak yang bukan terbatas pada kesehatan ibu saja. Hal ini juga berpengaruh secara langsung terhadap janin atau bayi pada minggu pertama kehidupannya. Capaian pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL 4.1. CAPAIAN S TANDAR PELAYANAN M INIMAL(SK MENKES 2003) UPAYA K ESEHATAN IBU DAN ANAK Program
1.
2. 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi ü Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) ü Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan ü Cakupan kunjungan neonatus ü Cakupan kujungan bayi Pelayanan Keluarga Berencana : ü Cakupan peserta KB aktif Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif : ü Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus ü Ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani ü Neonatal rsiko tinggi/ komplikasi yang ditangani Bayi Yang Mendapat ASI Ekslusif : ü Bayi yang mendapat ASI ekslusif
Target 2011 (%)
Capaian Tahun 2010 (%)
Capaian Tahun 2011 (%)
Capaian Tahun 2012 (%)
95 90
90,57 100
95.15 92.04
98.21 94.57
90 90
91,07 87,88
94.8 92.01
97.20 89.92
70
68.5
68.38
70.94
80
0
0
0
80
100
100
100
100
100
6.16
53.45
80
78,26
23.34
74.56
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
40
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7 T, yaitu : 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; 5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; 6. Pelaksanaan
temu
wicara
(pemberian
komunikasi
interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana); serta
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
41
7. Pelayanan
tes
laboratorium
sederhana,
minimal
tes
hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya). Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
Gambar 4.1 dibawah ini memperlihatkan trend Cakupan K1 dan Cakupan K4 dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Terlihat bahwa Cakupan K1 dan K4 mengalami kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan semakin membaiknya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
42
Cakupan pencapaian pelayanan antenatal (K1 dan K4) di Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. GAMBAR 4.1. GAMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN ANTENATAL (K1 DAN K4) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil selama lima tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan kunjungan ibu Hamil K4 tahun 2012 adalah 98.21%, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 95.12%. Jika dibandingkan dengan target SPM Kota Bukittinggi atau sebesar 95%, maka pada tahun 2012 cakupan K4 sudah mencapai target, Sedangkan Puskesmas dengan cakupan K4 tertinggi pada tahun 2012 adalah Puskesmas Gulai Bancah dan Puskesmas Plus Mandiangin sebesar 100 %, sedangkan yang terendah Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad hanya sebesar 97.1%.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
43
Namun jika dilihat grafik diatas dapat dilihat bahwa pelayanan antenatal menunjukan grafik yang cenderung menurun pada tahun 2010 namun mengalami peningkatan lagi sejak tahun 2011 yang
berarti
telah
mencapai
target
MDG’s
2015
yaitu
meningkatkan capaian K4 dari 86%, ini mungkin disebabkan karena berhasilnya program-program Kesehatan Ibu. b. Pertolongan Persalinan oleh Nakes dengan Kompetensi Kebidanan Periode
persalinan
merupakan
salah
satu
periode
yang
berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini disebabkan antara lain pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi
kebidanan
yang
bertujuan
untuk
mengamankan proses persalinan oleh tenaga kesehatan. Upaya
kesehatan
ibu
bersalin
diwujudkan
dalam
upaya
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
dan
dilakukan
di
fasilitas
pelayanan
kesehatan.
Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
44
upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan Pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Bukittinggi sejak Tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 sudah mencapai 100 %, namun tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 92.04%
disebabkan
karena
adanya
perbedaan
definisi
operasional, dimana untuk tahun 2008 – 2010 pembaginya adalah jumlah ibu hamil yang bersalin sedangkan tahun 2011 pembaginya adalah jumlah sasaran ibu hamil. Namun pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 94.57%, yang berarti juga telah mencapai target MDG’s. Dalam target MDG’s, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian Ibu serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015. Keberhasilan ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya upaya penyuluhan program kesehatan Ibu dan Anak ke masyarakat. Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong persalinan dan tempat/fasilitas persalinan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
45
Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematian ibu. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan dan didorong untuk dilakukan di fasilitas kesehatan. Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan menggariskan bahwa pembangunan Puskesmas harus satu paket dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula dengan pembangunan Poskesdes yang harus bisa sekaligus menjadi rumah tinggal bidan di desa. Dengan disediakan rumah tinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan akan siaga di tempat tugasnya. Salah satu hal yang menjadi alasan seorang ibu melahirkan di rumah dan dibantu oleh dukun adalah kekurangan biaya. Beberapa penelitian ilmiah telah membuktikan hal tersebut, di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Women Research Institute pada tahun 2007-2008 di tujuh kabupaten/kota di Indonesia. Penelitian tersebut membuktikan di kalangan masyarakat masih terdapat kekhawatiran akan mahalnya biaya persalinan ditolong dokter atau bidan di fasilitas kesehatan yang berakibat
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
46
masyarakat menjatuhkan pilihan kepada dukun, meskipun masyarakat tahu risikonya. Menyadari hal tersebut, Kementerian Kesehatan sejak tahun 2011 meluncurkan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang merupakan jaminan paket pembiayaan sejak pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, hingga pelayanan
nifas termasuk
pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Penyediaan Jampersal diyakini turut meningkatkan cakupan Pn di seluruh wilayah Indonesia. Keberhasilan pencapaian target indikator Pn merupakan buah dari kerja keras dan pelaksanaan berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat termasuk sektor swasta c. Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi : a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu); b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
47
c. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain; d. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif; e. Pemberian
komunikasi,
informasi,
dan
edukasi
(KIE)
kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana; f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (Cakupan Kf-3). Indikator ini mengukur kemampuan negara dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar. Di Kota Bukittinggi capaian indikator Kf-3 dari tahun 2009 sampai tahun 2012 memperlihatkan kecenderungan yang semakin meningkat. Cakupan Kf-3 pada tahun 2009 sebesar 58.2% terus meningkat hingga mencapai 87% pada tahun 2012. Cakupan pencapaian pelayanan ibu nifas (KF3) di Kota Bukittinggi sejak tahun 2009 – 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. GAMBAR 4.2. GAMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN IBU NIFAS (KF3) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
48
Peningkatan cakupan Kf-3 dari tahun ke tahun tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat termasuk sektor swasta Selain itu, dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010, Puskesmas, Poskesdes, dan Posyandu lebih terbantu dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan ibu nifas, di antaranya kegiatan sweeping atau kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Dukungan Pemerintah makin meningkat sejak diluncurkannya Jampersal pada tahun 2011, dimana pelayanan nifas termasuk paket manfaat yang dijamin oleh Jampersal. d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, satu kali pada umur 6-48 jam, satu kali pada umur 3-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
49
Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada Pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling, perawatan bayi baru lahir dan ASI Eksklusif, injeksi Vit.KI, Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatus (KN) pada tahun 2012 sudah mencapai target SPM Kota Bukittinggi yaitu sebesar 97.20% dan sekaligus mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar 94.85%. Kecendrungan cakupan kunjungan neonatus (KN) di Kota Bukittinggi
selama
5
tahun
terakhir
bersifat
fluktuatif
sebagaimana grafik dibawah ini : GAMBAR 4.3. GAMBARAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
50
d. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatal Resiko Tinggi Hasil Pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukan bahwa persentase ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk dan ditangani sebesar 100% selama tiga tahun terakhir (2010 – 2012). Neonatal resiko tinggi pada tahun 2012 terjadi 186 Kasus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 21 kasus , namun walaupun mengalami peningkatan
semua
kasus
langsung
mendapat
pelayanan
kesehatan. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di kelurahan dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan tingkat II. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti / komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %, Tekanan darah tinggi, oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32 minggu, persalinan prematur dan infeksi berat/sepsis. Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
51
seperti
asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Yang dimaksud dengan penanganan Neonatus komplikasi adalah neonatus sakit dan atau neonatus dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM, manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, manajemen Bayi Berat Lahir Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya. Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K)
yang
menitikberatkan
fokus
totalitas
monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar
di
tingkat
Puskesmas
(PONED)
dan
pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
52
Sakit (PONEK). Dalam implementasinya, P4K merupakan salah satu unsur dari Desa Siaga. Sampai dengan tahun 2012, tercatat 24 kelurahan (100%) kelurahan di Kota Bukitttinggi telah melaksanakan P4K. Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP), yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan. Kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir akan dapat menghasilkan suatu rekomendasi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di masa mendatang. 2) Peningkatan Gizi Masyarakat Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi dan kekurangan Vitamin A. Berikut ini hasil capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan program peningkatan gizi masyarakat sejak tahun 2010 sampai tahun 2012 di Kota Bukittinggi.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
53
TABEL 4.2. CAPAIAN SPM (STANDAR PELAYANAN MINIMUM) BIDANG KESEHATAN PROGRAM PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT Indikator
Pemantauan Pertumbuhan Balita : Cakupan bayi berat lahir rendah/BBLR yang ditangani ü Balita yang naik berat bedannya ü Balita bawah garis merah 2. Pelayanan Gizi : ü Cakupan anak balita mendapat kapsul Vit. A 2x/tahun ü Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe ü Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi bawah garis merah dari keluarga miskin ü Balita gizi buruk mendapat perawatan 3. Penyuluhan Perilaku Sehat : ü Desa dengan garam beryodium 4. Pelayanan Gizi : ü Cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium
Target 2011 (%)
Capaian Tahun 2010 (%)
Capaian Tahun 2011 (%)
Capaian Tahun 2012 (%)
100
100
100
100
80 <5
76.67 0.9
81.6 0.7
86 1
90
91.74
75.2
81.54
90
93.5
94.73
97.09
100
100
100
100
100
100
100
100
90
100
100
100
1.
ü
80
Tidak ada kapsul Iodium karena Bkt wilayah endemis ringan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/MenKes/SK/X/2003
a. Pemberian Tablet Besi (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
54
Pelayanan pemberian tablet Fe dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet fe 3 pada tahun 2012 adalah sebesar 97.09% mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (94.75 %). Target capaian Standar pelayanan Minimal (SPM) ibu hamil yang mendapatkan Tablet Besi tahun 2012 adalah 80%. Cakupan persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet fe1 selama 3 tahun terakhir cenderung terus meningkat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini . GAMBAR 4.4 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN FE 3 KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2012
Sumber :Bidang Upaya Kesehatan
Peningkatan persentase ibu hamil yang mengkonsumsi Tablet Fe ini disebabkan karena selain meningkatnya upaya
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
55
penyuluhan kepada masyarakat juga tingginya partisipasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan. b.
Pemberian Kapsul Vitamin A Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas 1 kali. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada Balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada Balita. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masyarakat
masalah apabila
kekurangan cakupannya
vitamin tinggi.
A
(KVA)
Bukti-bukti
pada lain
menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya pemberian Vitamin A saat ini lebih dikaitkan
dengan
kelangsungan
hidup,
kesehatan
dan
pertumbuhan anak.(Profil kesehatan Indonesia 2010)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
56
TABEL 4.3. ANAK BALITA YANG MENDAPATKAN VITAMIN A 2X DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 Puskesmas
Guguk Panjang Perkotaan Tigo Baleh Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin Jumlah
Anak Balita mendapat Vitamin A (%) Jumlah Laki-Laki Perempuan L+P 70.31 67.6 37.7 77.09 79.3 38.6 78.50 86.4 37.9 93.14 93.8 46.8 96.44 96.6 48.0 71.13 75.5 36.4 91.19 94.5 45.4 81.54 80.3 75.24
Sumber :Bidang Upaya Kesehatan
Tabel diatas memperlihatkan bahwa distribusi Vitamin A untuk Balita di Kota Bukittinggi pada Bulan Februari maupun Agustus sudah mencapai target (78%), walaupun ada beberapa Puskesmas distribusi vitamin A untuk Balitanya sudah mencapai target. Puskesmas yang paling tinggi cakupannya adalah Puskesmas Nilam Sari sedangkan yang terendah Puskesmas Guguk Panjang. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, Balita laki-laki lebih tinggi cakupannya jika dibandingkan dengan Balita Perempuan . Pencapaian yang sudah mencapai target SPM ini tidak terlepas dari sudah meningkatnya promosi yang dilakukan tentang pentingnya Vitamin A pada Balita. Persentase cakupan pemberian Vitamin A 2 kali pada Balita sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
57
GAMBAR 4.5. CAKUPAN PEMBERIAN VIT A PADA BALITA TAHUN 2008-2012 DI KOTA BUKITTINGGI
SUMBER : B IDANG UPAYA KESEHATAN (BUK)
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan Balita tiga tahun terakhir (2008 – 2010) sudah menunjukkan angka diatas 80%, tapi pada tahun 2011 menunjukkan kecendrungan menurun (77.67%) dan tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 81.54%. Dengan
demikian
masih
diperlukan
upaya-upaya
untuk
meningkatkan cakupan tersebut, antara lain melalui peningkatan integrasi pelayanan kesehatan ibu nifas, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendah dan kampanye pemberian kapsul vitamin A. c.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif Cara Pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
58
Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.(Profil kesehatan Indonesia 2010). Gambar 4.5 berikut ini menyajikan persentase kecendrungan cakupan anak usia 0 – 6 bulan yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif sejak tahun 2009 sampai tahun 2012 di Kota Bukittinggi. GAMBAR 4.6. CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TAHUN 2009-2012 DI KOTA BUKITTINGGI
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Dari grafik diatas dapat dilihat ada pola kecendrungan pemberian ASI ekslusif mengalami penurunan, terutama ditahun 2011 yaitu sebesar 23.34%, ini disebabkan karena faktor pembagi dari ASI ekslusifnya adalah semua bayi bukan bayi umur 0 – 6 bulan saja sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan Profil kesehatan Tahun 2011. Namun pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 74.56%.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
59
Cakupan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya : a. Pemasaran susu formula masih gencar dilakukan untuk bayi 06 bulan yg tidak ada masalah medis b. Masih banyak tenaga kesehatan ditingkat layanan yang belum peduli atau belum berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif, yaitu masih mendorong untuk memberi susu formula pada bayi 0-6 bulan. c.Pemasaran susu formula masih banyak yang ditujukan pada bayi yang tidak punya masalah kesehatan. d. Masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI e. Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI, dan belum semua rumah sakit melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM), Beberapa Upaya yang dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut yaitu dengan melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM), yaitu: v
Membuat
kebijakan
tertulis
tentang
menyusui
dan
dikomunikasikan kepada semua staf pelayanan kesehatan; v
Melatih
semua
staf
pelayanan
dalam
keterampilan
menerapkan kebijakan menyusui tersebut;
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
60
v
Menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui;
v
Membantu ibu menyusi dini dalam 30 menit pertama persalinan;
v
Membantu
ibu
cara
menyusui
dan
mempertahankan
menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya; v
Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis;
v
Menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam);
v
Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi;
v
Tidak memberi dot kepada bayi;
v
Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan;
3) Peningkatan
Upaya
Kesehatan
Sekolah
dan
Kelompok
Masyarakat/Institusi Lainnya Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah dan kelompok masyarakat Lanjut usia (Lansia) khususnya semakin kompleks. Berikut ini disajikan capaian SPM (standar pelayanan Minimal Bidang kesehatan upaya kesehatan sekolah dan kelompok masyarakat / institusi lainnya tahun sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kota Bukittinggi.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
61
TABEL 4.4 CAPAIAN SPM (STANDAR PELAYANAN MINIMAL) BIDANG KESEHATAN UPAYA KESEHATAN SEKOLAH DAN KELOMPOK MASYARAKAT/ INSTITUSI LAINNYA Program
1.
Target 2011 (%)
Capaian Tahun 2010 (%)
Capaian Tahun 2011 (%)
Capaian Tahun 2012 (%)
90
81,52
100
100
90
100
100
100
80
100
100
100
80
90.40
98.11
77.39
Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah :
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah ü Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih guru UKS/Dokter kecil ü Cakupan pelayanan kesehatan remaja (siswa SLTP/SLTA) 2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut ü Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut ü
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003
a. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks, mulai dari yang terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun sampai dengan masalah kesehatan lainnya yang sering dialami anak usia sekolah tingkat dasar seperti karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Dengan adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD/MI kelas I diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah. Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
62
Sekolah Dasar atau yang setingkat untuk memilah siswa yang mempunyai
masalah
kesehatan
agar
segera
mendapatkan
penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status
gizi
melalui
pengukuran
antropometri,
pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini masalah mental emosional. Cakupan SD atau sederajat yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk siswa kelas 1 sejak tahun 2011 sampai Tahun 2012 di Kota Bukittinggi sudah mencapai 100%. Sekaligus sudah mencapai target Renstra Kemenkes sebesar 90%. Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak Sekolah Dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan Dokter Kecil. b. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas telah dikembangkan Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2003,
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
63
dengan tujuan khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada remaja. Puskesmas PKPR memberikan layanan di dalam dan di luar gedung pada kelompok remaja berbasis sekolah ataupun masyarakat sehingga dapat menjangkau semua kelompok remaja (10-19 tahun). Suatu puskesmas dikatakan mampu laksana PKPR apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah (sekolah umum, sekolah
berbasis
agama)
dengan
melaksanakan
kegiatan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di sekolah binaan minimal 2 kali dalam setahun; 2) Melatih Kader Kesehatan Remaja di sekolah minimal sebanyak 10% dari jumlah murid di sekolah binaan; dan 3) Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yang memerlukan konseling yang kontak dengan petugas PKPR. DI Kota Bukittinggi semua Puskesmas (7 puskesmas) sudah melaksanakan Layanan PKPR. Layanan kesehatan diberikan secara komprehensif, dengan penekanan pada langkah promotif/preventif berupa pembekalan kesehatan dan peningkatan keterampilan psikososial dengan pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS). Sesuai dengan permasalahan remaja yang tidak hanya terkait fisik
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
64
tetapi juga psikososial maka konseling merupakan layanan yang menjadi ciri khas PKPR. Konseling diberikan oleh tenaga kesehatan yang terampil, ‘ramah’ remaja dan berwawasan. Tenaga kesehatan puskesmas juga melaksanakan kegiatan KIE ke sekolah dan kelompok-kelompok remaja lainnya melalui penyuluhan, atau Focus Group Discussion (FGD). Selain itu, agar pelayanan kepada remaja lebih efektif maka remaja juga dilibatkan, khususnya menjadi konselor sebaya yang berperan sebagai agen pengubah di kelompok sebayanya. Konselor sebaya sebagai kader memiliki peran yang besar mengingat remaja lebih memilih teman sebayanya sebagai tempat curahan hati dibandingkan orang tua bahkan tenaga kesehatan. Hal ini seperti ditunjukkan data SKRRI (Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia) tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dimana remaja cenderung memperoleh informasi kesehatan reproduksi melalui teman sebayanya. Terdapat 44,3% remaja perempuan dan 46,9% remaja laki-laki menjadikan temannya sebagai sumber informasi mengenai perubahan fisik saat pubertas. Selain itu, sebesar 69,3% remaja perempuan dan 56,7% remaja laki-laki lebih suka mencurahkan hati (curhat) tentang kesehatan reproduksi dengan temannya dibandingkan dengan orang tua atau guru.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
65
c. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada kelompok Pra Usia Lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya. Pelayanan
pengembangan
program
kesehatan
usia lanjut
di
puskesmas melalui Posyandu Lansia dengan kegiatan rutin setiap bulan diantaranya senam lansia, pengajian dan pemeriksaan kesehatan. Jumlah Usila di Kota Bukittinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun 2012 sebesar 77.39 % mengalami penurunan dibanding tahun 2011 (98.11%). Gambaran persentase pelayanan kesehatan usia lanjut dari tahun 2008 – 2012 di Kota Bukittinggi adalah sebagai berikut. GAMBAR 4.7 GAMBARAN PELAYANAN USIA L ANJUT DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
66
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase pelayanan kesehatan pada kelompok Usila dan Lansia tertinggi pada tahun 2011 yang juga telah melampaui target SPM tahun 2012 sebesar 70%. d. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Cakupan peserta KB aktif Tahun 2012 diKota Bukittinggi meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 68.8% menjadi 70,94% sekaligus juga sudah mencapai target MDGs yaitu meningkat dari 61,4%. Cakupan peserta KB aktif juga dapat digambarkan menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan sesuai dengan grafik dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
67
GAMBAR 4.8 GAMBARAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2012
SUMBER : KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB KOTA B UKITTINGGI
Metode kontrasespsi yang paling banyak digunakan pada tahun 2012 adalah alat kontrasepsi jangka pendek berupa suntikan sebesar 42.5% dan IUD sebesar 18.5%. Sedangkan metode kontrasepsi yang paling sedikit digunakan adalah metode jangka panjang yaitu MOP (Metode Operasi Pria) sebesar 0,3%.
F. PROGRAM PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari : 1. Pengembangan dan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat ü
Peran
Serta Masyarakat
(PSM) dan
Upaya
Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM) ü
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
68
2. Promosi Kesehatan ü
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui media elektronik dan media cetak.
ü
Penyuluhan melalui kelompok potensial
3. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), berupa pelaksanaan survey PHBS. Berikut ini disajikan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan
program
promosi
den
pemberdayaan
masyarakat sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kota Bukittinggi. TABEL 4.5 CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN PROGRAM PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Program
Penyuluhan Perilaku Sehat : ü Rumah tangga sehat ü Posyandu Aktif 2. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan : ü Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Keluarga Miskin dan Masyarakat Rentan ü Cakupan Jaminan Pemeliharan Kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan 4. Pelayanan Kesehatan Kerja ü Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
Target (%)
Capaian Tahun 2010 (%)
Capaian Tahun 2011 (%)
Capaian Tahun 2012 (%)
65 40
74.29 60,63
74.29 85.94
19.25 80.77
80
100
100
100
100
100
100
100
80
0
0
0
1.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
69
1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Pembangunan Kesehatan dilaksanakan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), berkoordinasi dengan lintas sektoral serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan kesehatan dalam rangka menggalang kemandirian masyarakat dibidang kesehatan. Di Kota Bukittinggi berkembang bentuk UKBM seperti posyandu, Dana Sehat, Pos UKK, Toga, Polindes dan Saka Bhakti Husada. Saka Bhakti Husada (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya pramuka dalam bidang kesehatan. Untuk tahun 2012 kegiatan dilaksanakan sebanyak 10 hari untuk pelatihan yang dilaksanakan dilapangan terbuka dengan jumlah anggota 25 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
70
b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Tujuan
penyelenggaraan
Jaminan
Kesehatan
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan
Masyarakat
akses dan
mutu
pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di Puskesmas dan jaringannya, pelayanan kesehatan di rumah sakit serta memberikan perlindungan finansial dari pengeluaran kesehatan akibat sakit. Pelaksanaan program Jamkesmas 2012 merupakan kelanjutan pelaksanaan tahun 2011 dengan penyempurnaan dan peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan, pendanaan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
71
Kepesertaan Jamkesmas 2012 Kota Bukittinggi tetap berjumlah 18.126 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu yang terdiri atas 12.964 jiwa kepesertaan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota (Jamkesda)dan selebihnya adalah peserta di luar SK Bupati/Walikota, meliputi: gelandangan, pengemis, dan anak terlantar yang apabila membutuhkan pelayanan kesehatan tetap dilayani dengan adanya bantuan dari Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kota Bukittinggi. sehingga tidak ada masyarakat miskin yang tidak terlayani dalam pelayanan kesehatan. Cakupan peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar tahun 2012 sebagai berikut; jumlah peserta askes sebanyak 22.336 jiwa (19.5%) dan jamkesmas termasuk Jamkesda sebanyak 30.090 jiwa (27%). Jaminan Kesehatan Masyarakat menjamin akses masyarakat terhadap kesehatan, mengefisienkan pengeluaran masyarakat untuk kesehatan dan mengefektifkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Melalui Jamkesmas diharapkan dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya.
2. Promosi Kesehatan Promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
72
yang bersumber daya masyarakat. Penyebarluasan informasi kesehatan melalui siaran radio, pembuatan dan penyiaran TV spot, dialog interaktif, penyebaran informasi mobil unit penyuluhan dan penyuluhan kelompok masing-masing Puskesmas, serta pemutaran film kesehatan. G. PELAYANAN KEFARMASIAN a.
Standar Terapi di Puskesmas dan Pustu Pemakaian obat yang tidak rasional sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Penggunaan obat (peresepan) dikatakan tidak rasional apabila kemungkinan memberi manfaat yang kecil atau tidak sama sekali, atau kemungkinan efek samping atau biaya. Pelatihan pembahasan standar terapi di puskesmas dan pustu dilaksanakan tahun 2012 untuk membuat pertimbangan mengenai manfaat, resiko dan biaya dapat berbeda bagi setiap dokter dan dapat memperkecil komponen dasar dalam proses keputusan terapi atau elemen pokok pemakaian obat secara rasional.
b.
Pengembangan
Pengobatan
Tradisional
(Batra)
dan
Pengobatan Tradisional (Batantra) Pengobatan
tradisional
yang
mencakup
cara,
obat
dan
pengobatannya terus dibina dan diawasi untuk dapat diarahkan menjadi pengobatan yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Petugas puskesmas diberikan pembinaan pengembangan Batra dan Batantra sejak tahun 2010 sampai 2012. Pada Pembinaan ini disampaikan infomasi tentang tanaman obat,
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
73
manfaatnya serta membedakan antara penyakit yang harus dibantu segera ke puskesmas dengan yang diobati sendiri dengan obat tradisional. c.
Penanggulangan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat aditif lainnya) dan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Kegiatan pembinaan pengawasan kefarmasian, obat tradisional dan bahan
berbahaya dilakukan
mengingat
meningkatnya kasus
penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan keterampilan interpersonal dalam penanggulangan NAPZA. Di Kota Bukittinggi sejak tahun 2011 sudah dilaksanakan wajib lapor Pencandu Narkoba ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dalam hal ini adalah Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad dan Puskesmas Guguk Panjang. Puskesmas yang telah ditunjuk sebagai institusi Penerima
Wajib
Lapor
wajib
mempersiapkan
diri
untuk
menjalankan proses penerimaan wajib lapor. Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika, pengaturan wajib lapor pecandu narkotika bertujuan untuk : Ø
Memenuhi
Hak
pecandu
narkotika
dalam
mendapatkan
pengobatan dan atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial:
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
74
Ø
Mengikutsertakan orangtua, wali, keluarga dan masyarakat dalam
meningkatkan
narkotika
yang
tanggungjawab ada
dibawah
terhadap
pecandu
pengawasan
dan
bimbingannya;serta Ø
Memberikan
bahan
informasi
bagi
pemerintah
dalam
menetapkan kebijakan di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. d.
Pemantauan Distribusi Kefarmasian dan Bahan Berbahaya di Sarana Kesehatan Swasta, Puskesmas dan Pustu.
e.
Pembinaan Pengelolaan Obat Bagi Pengelola Obat di Apotek Swasta.
H. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Terdapat beberapa penyakit menular yang sering terjadi Di Kota Bukittinggi diantaranya penyakit TB-Paru dan Demam Berdarah. Perubahan pola hidup dan mobulitas masyarakat yang tinggi akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di Kota Bukittinggi. Perubahan cuaca dan global warning juga ikut mempengaruhi kesehatan masyarakat. Hal ini menyebabkan penyakit menular tetap ada. Tabel 4.6 dibawah ini memberikan gambaran capaian SPM bidang kesehatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sejak tahun 2010– 2012 di Kota Bukittinggi.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
75
TABEL 4.6. CAPAIAN S TANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Indikator 1. 2.
3. 4.
5.
6. 7. 8. 9.
Pelayanan Imunisasi ü Desa/kelurahan Universal Child Immnization (UCI) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio ü AFP rate per 100.000 penduduk <15 th Pencegahan dan Pemberantasan TB Paru ü Kesembuhan penderita TBC BTA (+) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA ü Cakupan Balita dengan Pneumonia Yang ditangani Pencegahan dan Pemberantasan HIV/AIDS ü Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS infeksi menular seksual yang diobati ü Darah donor diskrining terhadap HIV/AIDS Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD ü Penderita DBD yang ditangani Pencegahan dan Pemberantasan Diare ü Balita dengan diare yang ditangani Pelayanan Pengendalian Vektor ü Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria ü Penderita Malaria yang diobati
10. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta ü Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate)
Target 2012(%)
Capaian Tahun 2010 (%)
Capaian Tahun 2011 (%)
Capaian Tahun 2012 (%)
100
100
100
95.8
0
0
0
20387
>85
94.37
96,74
96.65
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
>92,52
85.29
85.29
87.88
100
100
100
Tidak ada penderita
>90
100
100
100
Sumber : Bidang PMK DKK Bukittinggi
1) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular a. Penyakit TB Paru Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis , TB menjadi salah satu
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
76
penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG’s. Millenium Development Goals menetapkan pengendalian penyakit TB paru sebagai bagian dari tujuan di bidang kesehatan yang terdiri dari : 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO); dan 4)sedikitnya 85% tercapai Succes Rate (SR). Jumlah kasus baru penyakit TB Paru yang terdeteksi tahun 2012 di Kota Bukittinggi, BTA (+) adalah 164 kasus. Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) adalah setelah penderita menerima pengobatan anti TB Paru dinyatakan sembuh, dimana hasil pemeriksaan dahak menunjukkan 2 kali negatif. Di Kota Bukittinggi pada tahun 2012 terdapat 159 orang penderita yang sembuh. Angka kesembuhan kasus BTA (+) pada tahun 2012 mencapai 96.65% mengalami peningkatan dari 89.8% pada tahun 2011 dan sudah melebihi target MDG’s untuk angka kesembuhan penderita TB paru yaitu 85%.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
77
Persentase fluktuasi kecendrungan angka kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini. GAMBAR 4.9 KESEMBUHAN TB PARU DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang PMK
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) paling tinggi terjadi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 89.8% namun meningkat lagi pada tahun 2012. Upaya Pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chematherapy) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan Obat (PMO) Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindak lanjuti oleh paket pengobatan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
78
Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan insentif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau Drop Out (DO). Terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa di akhir pengobatan. b. Penyakit Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Perkembangan
penyakit Kusta yang diindikasikan
dengan
prevalensi dan penemuan penderita baru Di Kota Bukittinggi jumlah penderita Kusta sudah tidak ada lagi. Sejak tahun 2009 sampai Tahun 2011 sudah tidak ada temuan penderita baru, namun pada tahun
2012
ditemukan jumlah
penderita kasus baru 2 orang, sehingga RFT Rate tahun 2012 adalah 1.75.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
79
c. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak Balita. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit ISPA lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia balita yang
ditemukan. Upaya ini
dikembangkan
melalui
suatu
manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi Balita sudah berada dalam pneumonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Pola 10 penyakit terbanyak di Kota Bukittinggi berdasarkan laporan unit pelayanan kesehatan untuk tahun 2012 terdapat 35.206 kasus ISPA mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 35.206 kasus ISPA.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
80
Untuk Kota Bukittinggi, angka cakupan penemuan penderita pneumonia pada Balita hingga saat ini masih belum mencapai target sama halnya juga dengan nasional, seperti tampak pada gambar dibawah ini. GAMBAR 4.10 CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
SUMBER : BIDANG PMK
Cakupan penemuan pneumonia pada Balita tahun 2012 sebesar 10.67% mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang hanya sebesar 2.24%, namun walaupun mengalami peningkatan, angka tersebut masih jauh dari target yaitu sebesar 60%. Hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan penemuan Pneumonia Balita di Puskesmas yaitu : ü
Sebagian besar pengelola Program program ISPA di Puskesmas belum terlatih karena keterbatasan dana dan mutasi petugas yang tinggi.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
81
ü
Manajemen data (Under reported) karena kerancuan antara diagnosa kerja dan klasifikasi ISPA (Pneumonia, Pneumonia berat, ISPA biasa), sehingga banyak kasus pneumonia dimasukkan ke dalam ISPA biasa.
ü
Pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas. Data kasus pneumonia belum mencakup RS, klinik dan praktek.
d. Penyakit Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Laporan Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa penyakit Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita (25,2%), sedangkan pada golongan semua umur merupakan penyebab kematian yang ke empat (13,2%).
Jumlah kasus diare tahun tahun 2011 adalah sebesar 2.436 kasus dengan angka kesakitan 2 sama dengan tahun 2010, namun penanganan penderita diare sudah dilaksanakan 100%.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
82
Gambaran angka kesakitan diare sejak tahun 2008 sampai tahun 2012 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini. GAMBAR 4.11 KESAKITAN DIARE DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
SUMBER : BIDANG PMK D KK BUKITTINGGI
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kesakitan diare tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 17. e. Penyakit HIV/AIDS HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV dan AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita
yang
ditemukan
juga
diarahkan
pada
upaya
pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan
dengan
kegiatan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
konseling. Upaya
penemuan
83
penderita dilakukan melalui skrining HIV dan AIDS terhadap darah donor dan pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) Secara
nasional
perkembangan
penyakit
HIV/AIDS
terus
menunjukan peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan
terus
dilakukan.
Semakin
tingginya
mobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar resiko penyebaran HIV/AIDS. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentratedlevel epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu, misalnya
pada
kelompok
penjaja
seks
dan
pada
para
penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif menularkan, di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi ini akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan masyarakat umum. Pada Tahun 2012 Di Kota Bukittinggi ditemukan kasus baru penderita HIV atau AIDS sebanyak 37 orang, dimana penderita tersebut kebanyakan berasal dari luar wilayah Bukittinggi namun
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
84
melakukan pengobatan di RSAM Bukittinggi. Dimana untuk tahun 2012 antara penderita HIV dengan AIDS tidak bisa dipisahkan lagi karena dalam hal penegakan diagnosa tidak ada pemisahan antara penderita HIV atau AIDS. MDG’s menargetkan pengendalian penyebaran HIV/AIDS sampai dengan tahun 2015, begitu juga di Kota Bukittinggi walaupun penderitanya tidak terlalu banyak, tapi diharapkan penderita HIV/AIDS di Kota Bukittinggi bisa berkurang. 2) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Bersumber Dari Binatang a. Penyakit Malaria Penderita malaria adalah penderita dengan kasus gejala klinis demam tinggi disertai menggigil, dengan atau tanpa pemeriksaan sediaan darah di laboratorium. Sejak tahun 2010 sampai 2012 Di Kota Bukittinggi sudah tidak ditemukan lagi penderita malaria. Jumlah ini selain telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu ditemukan 2 kasus malaria sekaligus juga telah mencapai target MDG’s yaitu 2 per 1000 penduduk. b. Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Gejala klinis penderita DBD adalah demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, tanda-tanda pendarahan dari atau pembesaran
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
85
hati, serta pemeriksaan labor positif DBD. Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Di Kota Bukitinggi pada tahun 2012 ditemukan 107 kasus. Keadaan ini mengalami penurunan yang berarti jika dibandingkan dengan tahun 2011 dimana terdapat 68 penderita DBD, dan sebagian besar merupakan penderita kiriman dari kota lain. Kota Bukittinggi yang diprediksikan bukan daerah endemis DBD karena secara geografis ketinggiannya lebih dari 900 m diatas permukaan laut, tetapi faktor mobilitas penduduk yang tinggi juga mempengaruhi kasus ini. Gambaran angka kesakitan penderita DBD dari tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini. GAMBAR 4.12 ANGKA KESAKITAN DBD DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bidang PMK Kota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
86
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kesakitan DBD yang tertinggi terjadi pada tahun 2009, yaitu 159 dan mengalami penurunan menjadi 59.88. Namun semua penderita atau 100% penderita telah ditangani. Upaya Pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi
masyarakat
untuk
dapat
berperan
serta
dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida serta Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk memantau Angka bebas Jentik (ABJ) Angka
Bebas
Jentik
(ABJ)
sebagai
tolok
ukur
upaya
pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Berikut ini pencapaian persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2012 di Kota Bukittinggi. GAMBAR 4.13 ANGKA BEBAS JENTIK DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
SUMBER :
B IDANG PMK DKK B UKITTINGGI
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
87
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa adanya kecendrungan penurunan angka bebas jentik di Kota Bukittinggi tahun 2008 – 2010, tapi mengalami peningkatan lagi sejak tahun 2011 sampai tahun 2012 menjadi 88.99%. Ini menunjukkan tingkat pastisipasi masyarakat dalam menanggulangi DBD juga semakin meningkat sejak tahun 2011 sampai tahun 2012. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pemberantasan DBD. c.
AFP (Acut Flaccid Paralysis) AFP (Acut Flaccid Paralysis) adalah penderita dengan gejala lumpuh layu mendadak (akut), ditemukan pada anak usia <15 tahun dan diduga kuat poliomyelitis. Sejak Tahun 2009 sampai 2012 di Kota Bukittinggi sudah tidak ditemukan lagi penderita AFP (Acut Flaccid Paralysis).
d. Filariasis Filariasis adalah penyakit menular yang dapat menimbulkan cacat seumur hidup, yang disebabkan oleh cacing filarial yang hidup dan berkembang biak dalam kelenjer limfe. Pada waktu malam, anakanak cacing tersebut masuk kedalam pembuluh darah tepi. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang mengandung mikrofilaria. Di Kota Bukittinggi sejak tahun 2010 sampai tahun 2011 tidak terdapat kasus filariasis dan mengalami penurunan dari tahun 2009 yang terdapat 2 kasus filariasis dan sudah
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
88
ditangani 100%, namun pada tahun 2012 ditemukan adanya 7 kasus filariasis di 4 kelurahan (Kelurahan Manggis ganting, kubu gulai bancah, ATTS dan Puhun Pintu Kabun) setelah diadakan survey filariasis. Bila sebuah kota sudah endemis filariaris, maka sasaran pengobatan massal adalah semua penduduk di kota tersebut. Semua penduduk harus minum obat, tetapi pengobatan untuk sementara ditunda bagi anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronis filariasis yang dalam serangan akut dan Balita dengan marasmus/kwashiorkor. 3) Pelayanan Imunisasi Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (Herd Immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Kota Bukittinggi pada tahun 2012 mencapai
95.8%
kelurahan
yang
mencapai
Universal
Child
Immunization mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang hanya sebesar 91.67% Kelurahan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
89
Program imunisasi di Kota Bukittinggi merupakan bentuk pencegahan penyakit dan perlindungan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin pada sasaran imunisasi. Program imunisasi ini dilakukan oleh petugas puskesmas, tidak hanya menunggu di puskesmas akan tetapi mencari dan melaksanakan imunisasi di luar puskesmas seperti posyandu dan pos-pos pelayanan kelurahan lainnya, serta dengan pengembangan program pada bidan-bidan praktek swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh terhadap masyarakat. Sasaran dari pemberian vaksin imunisasi ini adalah pada bayi, balita, anak sekolah, ibu hamil dan WUS. Untuk klasifikasi pemberian vaksin pada bayi, BCG diberikan 1 kali pada bayi baru lahir untuk mencegah TBC, DPT diberikan pada bayi sebanyak 3 kali dengan interval satu bulan yang berfungsi mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Polio diberikan 4 kali dengan interval 1 bulan ditambah boster dengan antigen untuk perlindungan penyakit polio. Kemudian pemberian vaksin campak 1 kali pada usia 9 bulan berguna untuk mencegah penyakit campak. Vaksin hepatitis B diberikan 3 kali untuk mencegah penyakit hepatitis atau memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis. Suatu kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi di kelurahan tersebut mencapai imunisasi lengkap. Hasil program
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
90
imunisasi bayi tahun 2012 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 4.7 CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 Jenis Imunisasi
Jumlah Bayi Di Imunisasi
%
2384 2350 2333 2392 2319
100.6 99.2 98.4 100.9 97.8
BCG DPT 1 + HB 1 DPT 3 + HB 3 Polio 3 Campak Sumber :Bidang PMK
Sesuai dengan tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase campak di Kota Bukittinggi tahun 2012 sebesar 97.8% mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang hanya sebesar 88,8%, ini sudah sesuai dengan target MDG’s 2015 yaitu proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak meningkat dari 67%. I. PROGRAM PENGAMATAN PENYAKIT 1) Program Pengamatan Penyakit Penyakit yang diamati adalah penyakit potensial KLB (Kejadian Luar Biasa)/SKD KLB, Investigasi kasus, yaitu ; AFP, DBD, Rabies, HIV/AIDS, Diare, Difteri, Tetanus dsb. Kegiatan pengamatan penyakit meliputi : a. Pengumpulan data/pelacakan kasus melalui Rumah Sakit dan Puskesmas b. Pengolahan dan analisis data c. Pembinaan dan peningkatan SDM petugas
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
91
d. Penyuluhan dan penyebarluasan informasi penanggulangan KLB dengan kegiatan penyuluhan KLB resiko tinggi, Siaran Pedesaan RRI dan jumpa pers e. Mempersiapkan kebutuhan logistik KLB 2) Program Kesehatan Haji a.
Pelacakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) tahun 2012
b.
Seleksi TKHI tingkat kota
c.
Pemeriksaan kesehatan haji
d.
Pemantauan pengawasan kesehatan haji ke Propinsi
Hasil program pengamatan penyakit tahun 2011 di kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 4.8. CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN PROGRAM PENGAMATAN PENYAKIT PROGRAM
Target (%)
Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemologi dan Penanggulangan KLB : Kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani 24 jam
Capaian 2010 (%)
Capaian 2011 (%)
Capaian 2012 (%)
100
100
100
100
Sumber :Bidang PMK
II. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan pada pelayanan kesehatan rujukan ini diantaranya adalah pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
92
A. Indikator Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator
standar terkait dengan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of stay/LOS), Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal >= 48 jam perawatan (Net death Rate/NDR). Berdasarkan data yang didapat dari semua rumah sakit yang ada di Kota Bukittinggi baik yang dikelola pemerintah maupun swasta tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) tahun 2012 mencapai 63.47% sekaligus sudah mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60 – 85%. Gambaran tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit sejak tahun 2009 – 2012 dapat dilihat pada gambar 4.16 dibawah ini. GAMBAR 4.14 PENCAPAIAN BOR RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Rumah Sakit Sekota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
93
Indikator Pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn Over Interval (TOI). TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1 – 3 hari, selama tahun 2009 – 2012 berkisar antara 3.3 – 5.1 hari. Tahun 2012 TOI RS di Kota Bukittinggi mendekati angka ideal yaitu 3.2, sedangkan tahun 2010 mencapai angka tertinggi yaitu 5.1 hari. LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping
memberikan
gambaran
tingkat
efisiensi
juga
dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6 – 9 hari. LOS Rumah sakit di Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2012 berkisar antara 3,5 – 5.6 hari dan belum mencapai angka ideal. Pencapaian TOI dan LOS Rumah sakit se Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2011 bisa dilihat pada gambar dibawah ini : GAMBAR 4.15 PENCAPAIAN TOI RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Rumah Sakit Sekota Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
94
GAMBAR 4.16 PENCAPAIAN LOS RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA B UKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Rumah Sakit Sekota Bukittinggi
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain yaitu GDR dan NDR. GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari Rumah sakit. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Sejak tahun 2009 – 2012 GDR rumah sakit se kota Bukittinggi sudah mencapai angka ideal yaitu dengan nilai rentang 6.2 – 10,8 kematian per 1.000 kematian. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat >= 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapat perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Nilai ideal NDR adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. NDR sejak tahun 2009 – 2011 berada pada kisaran 2.4 -12.8 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR Rumah Sakit (RS) di Kota Bukittinggi telah mencapai angka ideal yaitu < 25 per 1.000 pasien keluar.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
95
BAB
V
Situasi Sumber Daya Kesehatan
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan, yang dapat dilihat pada bab ini, adalah sebagai berikut : A. TENAGA KESEHATAN Jumlah tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi sampai akhir tahun 2011 adalah 334 orang dengan status kepegawaian PNS, CPNS, PTT, Honor dan kontrak. Untuk data yang lebih lengkap dapat dilihat dari tabel dibawah ini : TABEL 5.1. SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI MENURUT GOLONGAN TAHUN 2012 Golongan (Pegawai Negeri/Honor) IV III II I Honor Kontrak PTT Jumlah
Keadaan 1 Januari 2012 (Orang)
Keadaan 31 Desember 2012 (Orang)
9 173 99 0 3 19 31 334
10 175 92 0 3 19 30 329
Sumber : Bagian Kepegawaian
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
96
TABEL 5.2. SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI MENURUT L ATAR BELAKANG PENDIDIKAN TAHUN 2012 Pendidikan S3 S2 S1 D IV D III D II DI SLTA SLTP SD Jumlah
Keadaan 1 Januari 2012 (Orang) -
Keadaan 31 Desember 2012 (Orang) -
9 138 1 99 -
9 138 1 99 -
32 51 3 3 334
27 51 3 3 329
Sumber : Bagian Kepegawaian
i. Tenaga kesehatan di Puskesmas Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang dimilki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Gambaran jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Bukittinggi Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini: GAMBAR 5.1 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Sumber : Bagian kepegawaian DKK Bkt
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
97
ii. Tenaga kesehatan di Rumah sakit Data Tenaga kesehatan di rumah sakit yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2012 yaitu dari 6 Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta. Gambaran jumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit se kota Bukittinggi Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah ini GAMBAR 5.2 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
Sumber : RS Se-Kota Bukittinggi
B. SARANA KESEHATAN Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan diantaranya Puskesmas, institusi pendidikan tenaga kesehatan, Rumah Sakit dan Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat. Sarana kesehatan yang dimiliki Pemda Kota Bukittinggi adalah puskesmas, puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Sebaran
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
98
sarana kesehatan di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TABEL 5.3. JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Umum
Pem. Pusat 0
Pemilikan/Pengelolaan Pem. Pem. Kota TNI Swasta Propinsi 1 0 1 2
Jumlah 4
Rumah Sakit Jiwa
0
0
0
0
0
0
RS. Bersalin
0
0
0
0
0
0
RS. Khusus
1
0
0
0
1
2
Puskesmas
0
0
7
0
0
7
Pusk. Pembantu
0
0
14
0
0
14
Pusk. Keliling
0
0
7
0
0
7
Posyandu
0
0
0
0
128
129
Poskeskel
0
0
0
0
24
24
Rumah Bersalin
0
0
0
0
4
4
Balai Pengobatan/Klinik Apotek
0
0
0
0
1
1
2
1
0
1
41
45
Toko Obat
0
0
0
0
16
16
GFK
0
0
1
0
0
1
Industri Obat Tradisonal Praktek Dokter Bersama Praktek Dokter Perorangan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
115
115
3
2
27
2
324
358
Jumlah
Sumber : Bidang PSDK DKK Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
99
1. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan, inovasi serta kebijakan pemerintahan daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer: dan 4 ) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.(profil Kesehatan Indonesia 2010) Jumlah Puskesmas di kota Bukittinggi tercatat ada 7 buah sejak tahun 2010, yaitu dengan penambahan puskesmas Plus Mandiangin, disamping Puskesmas Guguk Panjang, Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad, Puskesmas Tigo Baleh, Puskesmas Mandiangin, Puskesmas Nilam sari dan Puskesmas Gulai Bancah. 2. Rumah Sakit Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan bersifat kuratif dan rehabilitative. Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
100
Di Kota Bukittinggi terdapat enam (6) buah Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta yaitu sebagai berikut : ü
Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM),milik Pemerintah
ü
Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN), milik Pemerintah
ü
Rumah Sakit Tentara, Milik TNI
ü
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi, Milik Swasta
ü
Rumah Sakit Madina, Milik Swasta
ü
Rumah Sakit Khusus THT Sitawa Sidingin, milik swasta
3. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan
masyarakat.
Pendidikan
tenaga
kesehatan
diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai insitusi pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikan tenaga kesehatan (Diknakes) yang ada hanya sebagian yang menjadi tanggung
jawab
Departemen
Kesehatan
dalam
koordinasi
dan
pembinaannya, yang dikelompokkan ke dalam institusi Politeknik Kesehatan (Poltekes) dan institusi Diknakes Non Poltekes. Pada tahun 2010 jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan di Kota Bukittinggi terdapat 9 sarana, 2 institusi pemerintah (poltekes) dan 7 dikelola swasta, yaitu : a. Poltekes Prodi Kebidanan b. Poltekes Prodi Kesehatan Gigi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
101
c. Stikes Perintis d. Stikes Yarsi e. Stikes Muhammadiyah f. Stikes Prima Nusantara g. Akfar Dwi Farma h. SMF YIB i.
Akfar YIB
j.
Akbid Pelita Andalas
3. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat Dalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiap anggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, serta berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergi membangun kondisi lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermin dalam
pengembangan
sarana
Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan. Beberapa UKBM di antaranya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Desa Siaga Aktif merupakan desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
102
dan Sehat (PHBS). Tahun 2012 terdapat 14 Kelurahan Siaga Aktif di Kota Bukittinggi a. POSYANDU Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari
dan
bersama
masyarakat,
untuk
memberdayakan
dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak. Dalam
menjalankan
fungsinya,
Posyandu
diharapkan
dapat
melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Pada tahun 2012 terdapat 130 Posyandu di Kota Bukittinggi, dengan demikian maka rasio Posyandu terhadap kelurahan sebesar 5.4 Posyandu per kelurahan. Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa ini. Posyandu minimal meliputi 5 program prioritas (Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare). Pada tahun 2012 rasio posyandu terhadap 100 Balita di Kota Bukittinggi sudah melebihi 1, artinya untuk setiap 100 Balita telah mempunyai sebuah posyandu dan justru telah melebihi dari satu posyandu untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
103
imunisasi dan penanggulangan diare. Dalam pelaksanan kegiatan Posyandu yang dilaksanakan sebulan sekali, digunakan sistem 5 meja, 4 meja dikelola Kader dan 1 meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Petugas. Dari segi jumlah, Posyandu relatif memadai, namun dari segi kualitas masih harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan kualitas Posyandu ini telah dikembangkan telaah Kemandirian Posyandu, yang intinya mengelompokkan Posyandu ke dalam 4 ( empat ) tingkat perkembangan, yaitu : 1. Posyandu Pratama. 2. Posyandu Madya. 3. Posyandu Purnama. 4. Posyandu Mandiri Tingkat perkembangan Posyandu, ditentukan oleh indikator yang telah ditetapkan oleh Depkes RI, seperti yang tercantum di bawah ini : TABEL 5.4. INDIKATOR TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU No
Indikator
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
1.
Frek. Timbang
<8
=÷8
2.
Rata-rata Kader tugas
<5
=ž5
3.
Rerata cakupan D/S
< 50 %
=‰ 50 %
4.
Cakupan kumulatif KB
< 50 %
=Ö50 %
5.
Cakupan kumulatif KIA
< 50 %
="50 %
6.
Cakupan kumulatif
< 50 %
=o50 %
(-)
(+)
Imunisasi 7.
Program tambahan Sumber : Bidang PSDK
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
104
Menurut klasifikasi stratanya, saat ini terdapat 2 posyandu pratama (1,54%), 23 posyandu madya (17.69%), 69 posyandu purnama (53.08%) dan 36 posyandu mandiri (27.69%). Posyandu aktif (Purnama dan Mandiri) Tahun 2012 adalah 80.77% mengalami penurunan dari tahun 2011 (85.94%). Tingkat Perkembangan Posyandu dari tahun 2008 sampai tahun 2012 adalah sebagai berikut: GAMBAR 5.3. TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU TAHUN 2008 S.D 2012 DI KOTA BUKITTINGGI
Sumber : Bidang PSDK
Untuk Posyandu Lansia Tahun 2012 ini terdapat 22 buah Posyandu lansia yang tersebar diseluruh wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kota Bukittinggi. b. POSKESKEL Poskeskel
merupakan
upaya
kesehatan
bersumberdaya
masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
105
penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar. Poskeskel minimal melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa berupa pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya (pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu menyusui, pelayanan kesehatan anak, penemuan dan penanganan penderita penyakit) dan menumbuhkembangkan UKBM lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada tahun 2012 terdapat 24 unit Poskeskel dan rasio Poskeskel terhadap kelurahan di Kota Bukittinggi pada tahun 2012 sebesar 1. GAMBAR 5.4. SALAH SATU POSKESKEL DI KOTA BUKITTINGGI
Pelayanan Poskeskel meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan ( terutama Bidan ) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
106
Kegiatan Poskeskel ini utamanya adalah : Ø
Pengamatan dan kewaspadaan dini ( surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, dan surveilans lingkungan dan masalah kesehatan lainnya ),
c.
Ø
Penanganan kegawatdaruratan kesehatan,
Ø
Kesiapsiagaan terhadap bencana
Ø
Pelayanan kesehatan dasar.
POSKESTREN Poskestren ( Pos Kesehatan Pesantren ) merupakan salah satu wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren dengan prinsip dari, oleh, untuk warga pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan Puskesmas setempat. GAMBAR 5.5. KEGIATAN SOSIALISASI POSKESTREN DI P ESANTREN A L- MA’ARIF KEL. KOTO S ELAYAN
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
107
Kegiatan utama POSKESTREN : Ø
Pemberdayaan masyarakat Pesantren.
Ø
Penyuluhan kesehatan.
Ø
Kesehatan lingkungan.
Ø
Perilaku hidup sehat.
Ø
Pelayanan kesehatan sederhana.
Ø
Pelayanan
kesehatan
kunjungan
oleh
Puskesmas
(
bila
memungkinkan). Ø
Pengembangkan penyediaan pelayanan kesehatan.
Di Kota Bukittinggi terdapat 3 buah pondok pesantren yaitu pondok pesantren al ma’arif di Kelurahan Koto Selayan, pondok pesantren Baitul Ridwan di Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah dan pondok pesantren Madinatul Munawarrah di Kelurahan Kayu Kubu dengan jumlah santri total 277 orang. Pondok pesantren tersebut belum ada yang memiliki gedung khusus untuk Poskestren ( Pos Kesehatan Pondok Pesantren ). Pada tahun 2012 ini ke 3 Pondok Pesantren tersebut sudah dibina oleh Puskemas berdasarkan wilayah kerjanya masing – masing d.
POS UKK ( Upaya Kesehatan Kerja ) Upaya kesehatan kerja menjadi penting pada era industrialisasi sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak yang biasanya tetap diiringi oleh maraknya tenaga kerja informal . Salah satu wujud kegiatan UKK
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
108
adalah dibentuknya Pos UKK informal dan pelaksanaan K3 disektor formal. Kegiatan spesifik yang menjadi ”ciri pokok ” Pos UKK adalah sebagai berikut : v
Adanya komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi tentang ergonomik, pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja , gizi kerja, kebugaran, penanggulangan stress, hypertensi, bahaya merokok, pencegahan penyakit menular, keracunan makanan dan pokok bahasan lain yang terkait dengan keselamatan kerja.
v
Kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan peran masingmasing sesuai dengan
profesi dan
fungsi sektor yang
bersangkutan v
Pelayanan kesehatan kerja antara lain meliputi P3K, P3P, pemantauan, penggunaan alat pelindung dan upaya penyehatan lingkungan kerja.
Untuk tahun 2011 ini jumlah Pos UKK yang ada di Kota Bukittinggi sebanyak 3 buah dengan strata pratama. Pos UKK ini terletak 1 bh di Puskesmas Mandiangin dan 2 buah di Puskesmas Nilam Sari. Untuk Pos UKK yang berada di Wilayah Puskesmas Nilam Sari sudah dilakukan pembinaan dan pemeriksaan rutin serta penyuluhan kesehatan sebanyak 6 kali dalam setahun. e.
BATANTRA ( Pengobatan tradisional ) Pengertian Pengobatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan lain diluar ilmu kedokteran dan atau
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
109
ilmu keperawatan mencakup cara obat dan pengobatannya yang mengacu kepada pengetahuan, pengalaman dan keterampilan turun temurun baik yang asli maupun yang berasal dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat sesuai juga dengan Kepmenkes nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pengobatan Tradisional. Pengobat tradisional ( battra ) : Adalah seseorang yang diakui oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan pengobatan secara tradisional. TABEL 5.6. JUMLAH PENGOBATAN TRADISIONAL TAHUN 2012 NO Jenis Battra Jumlah 1
Akupuntur
1
2
Tabib
4
3
Dukun bayi belum terlatif
1
4
Tukang Panggur gigi
1
5
Tukang jamu gendong
7
6
Battra urut pijat
38
7
Battra ramuan
6
8
Battra dengan pendekatan agama
2
9
Battra paranormal
5
10
Battra pijat refleksi
1
Total
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
66 buah
110
f.
TOGA ( Tanaman Obat Keluarga ) Taman Obat Keluarga yang disingkat dengan ”TOGA” adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Fungsi utama dari ”TOGA” adalah menghasilkan tanaman yang dipergunakan antara lain untuk : v
Menjaga dan meningkatkan kesehatan
v
Mengobati gejala ( keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan
v
Memperbaiki gizi masyarakat
v
Upaya pelestarian alam dan memperindah pemandangan
v
Menambah penghasilan keluarga.
Jumlah Toga yang ada di Kota Bukittinggi tahun 2012 sebanyak 731 buah yang mana terdapat : 4 strata pratama 1, 698 strata pratama 3, 2 strata madya, 12 berstrata purnama dan 15 berstrata mandiri. Adapun Faktor penghambat dalam pemanfaatan sarana kesehatan bersumber daya masyarakat adalah : 1.
Kurangnya minat ibu – ibu yang mempunyai balita untuk membawa balitanya keposyandu sehingga target dari masingmasing posyandu tersebut tidak tercapai pada akhirnya akan menurunkan strata posyandu
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
111
2.
Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor terkait seperti PKK yang beranggapan bahwa posyandu tersebut hanya milik orang kesehatan saja.
Faktor
pendukung
dalam
pemanfaatan
sarana
kesehatan
bersumberdaya masyarakat adalah : 1.
Ibu – ibu masih semangat melakukan penimbangan door to door ke rumah ibu- ibu yang mempunyai balita jika target penimbangan tidak tercapai tiap bulannya
2.
Adanya rapat pertemuan kader yang diadakan tiap tahunnya sehingga pengetahuan kader tentang kesehatan bertambah.
3.
Untuk Poskestren : pembinanya begitu antusias dengan kegiatan atau binaan yang telah dilakukan kemasing- masing pondok pesantren.
4.
Adanya bantuan dana PMT dari lintas sektor terkait ke masing – masing posyandu.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari masyarakat. Berikut ini diuraikan tentang pembiayaan kesehatan oleh pemerintah yaitu mengenai alokasi anggaran Departemen Kesehatan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
112
(APBD) baik rutin
maupun pembangunan, alokasi
anggaran
bersumber APBN per kapita dan alokasi APBD Kabupaten/Kota untuk kesehatan dan juga uraian mengenai pembiayaan jaminan kesehatan masyarakat dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Kementrian Kesehatan. 1. Anggaran Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi bersumber APBD Distribusi anggaran Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi terdiri dari Belanja Langsung dan belanja tidak langsung, Belanja tidak langsung sebesar Rp 13.631.828.000,- dan belanja langsung termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 9.601.330.200.menunjukkan bahwa alokasi terbesar untuk Program Pengadaan, peningkatan
dan
perbaikan
sarana
dan
prasarana
Puskesmas/pustu dan jaringannya khususnya pengembangan Puskesmas menjadi Puskesmas PONED (DAK 2012) sejumlah Rp 2.010.662.000.- (8,65%), sedangkan alokasi terendah untuk Program Peningkatan Pengembangan system Pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar Rp 5.255.800.- (0,02%). 2. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Menurut data Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) seksi Sistem Promosi Kesehatan (Promkes) , sampai dengan bulan Desember 2012 jumlah penduduk yang mempunyai Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jamkes sakato sebanyak
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
113
31.090 orang (27.17% dari jumlah penduduk).
Peserta
Jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya hingga pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit. Pada tahun 2012 semua Puskesmas di Kota Bukittinggi sudah melayani peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Untuk pelayanan kesehatan rujukan tersedia 3 rumah sakit yaitu Rumas Sakit Achmad Muchtar (RSAM), Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) dan Rumah Sakit Tentara Kota Bukittinggi. Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin dan hampir miskin terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI dan beberapa pemerintah daerah menanggung biaya pelayanan kesehatan di Puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta Jamkesmas. Data cakupan kepesertaan jaminan kesehatan menurut Puskesmas sampai tahun 2012 terdapat pada lampiran Tabel 55 . 3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Bantuan Operasional Kesehatan merupakan bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI dalam membantu pemerintahan kabupaten dan pemerintahan kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan menuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
114
jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Dana BOK dimulai pada bulan Maret tahun 2010, Pada tahun 2011 terdapat perubahan mekanisme penyaluran dana BOK yang semula melalui mekanisme Bantuan Sosial menjadi mekanisme Tugas Pembantuan. Pada Tahun 2012 untuk Kota Bukittinggi dana BOK disalurkan untuk 7 Puskesmas dengan total anggaran sebesar Rp 653.500.000,-. Dari jumlah tersebut, dana BOK yang realisasikan sebesar Rp 626.604.061,- (95.9%). Selain itu juga ada sumber biaya dari APBD Provinsi untuk kegiatan MDGS dan Pemantauan Surveilans Gizi serta adanya dana sharing dari APBD Provinsi untuk Jamkes Sakato Sumbar sejumlah Rp 242.352.000.- disamping dana tersebut terdapat juga sumber biaya dari pinjaman/hibah luar negeri untuk kegiatan TB dan AIDS. Informasi selengkapnya tentang Anggaran yang tersedia dalam APBD Pemerintah Kota Bukittinggi dan sumber daya lainnya
yang
sah
(APBD
Propinsi
Sumatera
Barat
APBN/Dekonsentrasi Tugas Pembantuan, Bantuan Luar Negeri dan lain-lain) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi adalah sebesar Rp 25.336.224.651,dengan realisasi sebesar Rp 22.084.966.114 (87.16%) dengan rincian sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
115
TABEL 5.7 PEMBIAYAAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 NO 1
SUMBER BIAYA 2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1
APBD KAB/KOTA
2
APBD PROVINSI
3
APBN
4
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % 3 4
23.233.158.200
91.71
28.193.400
0.11
1.797.310.000
7.09
277.562.051 25.336.224.651
1.10 100,00
522.203.826.129
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Bagian Keuangan DKK Bukittinggi
4.45 221.341
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase Anggaran kesehatan terhadap APBD kab/kota sebesar 4.57% mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (4.26%), namun masih jauh dibawah target nasional yaitu 15%. Gambaran fluktuasi persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Bukittinggi sejak tahun 2008-2012 dapat dilihat pada gambar 5.7 dibawah ini: GAMBAR 5.6. PERSENTASE ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP APBD KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2012
Sumber : Bagian Keuangan DKK Bukittinggi
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
116
BAB
VI
Penutup
Berdasarkan uraian pembahasan diatas ada beberapa target indikator program yang berhasil dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yaitu diantaranya sebagai berikut : 1. Penurunan Angka Kematian Bayi menjadi 4,3 sekaligus mencapai target MDG’s 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. 2. Angka Kematian Ibu sebesar 43 per 100.000 kelahiran yang telah mencapai target MDG’S 2015 sebesar 190 per 100.000 kelahiran. 3. Peningkatan cakupan kunjungan K4 ibu hamil sebesar 98.2 dari 95.1% sekaligus mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan sebesar 95%. 4. Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes mencapai 94.6% seiring dengan target MDG’s 2015 yaitu 90%. 5. Pencapaian angka kesembuhan penderita TB paru menjadi 97% sekaligus mencapai target MDG’s yaitu 85%. 6. Peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) menjadi 88.9% dari 87.08% yang menunjukkan semakin meningkatnya pastisipasi masyarakat dalam menanggulangi DBD. Capaian Indikator MDGs lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
117
No
Indikator
Target
Hasil
status
2015 A
Goal 1 : memberantas Kemiskinan dan Kelaparan
1
Prevalensi Balita dengan berat badan rendah / gizi kurang
18.50%
0.26%
Tercapai
2
Prevalensi Balita Gizi Buruk
3.15%
0%
Tercapai
B
Goal 4 : Menurunkan angka kematian Anak
1
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup
23
4.3
Tercapai
2
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 kelahiran hidup
32
5.2
Tercapai
3
Angka Kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)
19
4.3
Tercapai
4
proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak
> 67%
97.85%
Tercapai
5
Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak
> 67%
98.75%
Tercapai
C
Goal 5 : meningkatkan Kesehatan Ibu
1
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
102
43
Tercapai
2
Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan
90%
94.57%
Tercapai
3
Cakupan pelayanan antenatal K1
> 92.7%
100%
Tercapai
4
Cakupan pelayanan antenatal K4
> 86%
98.20%
Tercapai
D
Goal 6 : mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya (TB)
1
Prevalensi HIV/AIDS
< 0.2%
0.03%
Tercapai
2
Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral
> 38.4%
100%
Tercapai
3
Prevalensi malaria per 1.000 penduduk
Dihentikan
0%
Tercapai
4
Tingkat prevalensi TB per 100.000 penduduk
< 244
83
Tercapai
5
Tingkat kematian karena tuberkulosis
< 39
4.4
Tercapai
6
proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS (cure rate)
85%
97%
Tercapai
E
Goal 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
1
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
kota : 57.5
100%
Tercapai
2
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar
Kota : 78.3
83.25%
Tercapai
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
118
Namun disamping keberhasilan-keberhasilan yang dicapai, ada juga beberapa program yang belum mencapai targetnya dan perlu menjadi perhatian semua pihak diantaranya yaitu sebagai berikut : 1. Pencapaian ASI Ekslusif 2. Pencapaian desa/Kelurahan UCI 3. Cakupan pemberian vitamin A pada Balita 4. Cakupan penemuan penderita pneumonia yang masih dibawah target nasional. Untuk lebih lengkapnya resume Kinerja Bidang Kesehatan 2012 Kota Bukittinggi, adalah sebagai berikut: NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14
INDIKATOR
ANGKA/NILAI L
P
L+P
Satuan
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah
25
Km2
Jumlah Desa/Kelurahan
24
Desa/Kel
Jumlah Penduduk
55,287
59,128
Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2
114,415
Jiwa
4.1
Jiwa
4533.3
Rasio Beban Tanggungan
51.7
Rasio Jenis Kelamin
93.5
Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
Jiwa/Km2
100.0
100.0
100.0
%
66.9
67.2
67.1
%
1,067
1,253
2,320
4.7
3.2
3.9
7
3
10
6.6
2.4
4.3
Bayi per 1.000 KH
9
3
12
Balita
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
119
Bayi
15 16 17
Angka Kematian Balita (dilaporkan)
8.4
Jumlah Kematian Ibu
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
5.2
1
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) B.2
2.4
Ibu per 100.000 KH
43.1
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th
per 1.000 KH
20.87
per 100.000 pend <15thn
Angka Insidens TB Paru
114
54
83.03
Angka Prevalensi TB Paru
116
54
83.91
per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk
7
2
4.37
per 100.000 penduduk
Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
71.22
33.82
51.89
%
Success Rate TB Paru
92.86
97.78
96.95
%
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani
10.78
10.57
10.67
%
Jumlah Kasus Baru HIV
0
0
37
Kasus
Jumlah Kasus Baru AIDS
0
0
0
Kasus
29
211
240
Kasus
0
0
11
0.14
3.06
0.28
%
50.74
52.63
51.72
%
Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)
1
0
1
Kasus
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)
1
0
1
Kasus
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
4
0
2
per 100.000 penduduk
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
0.00
0.00
0.00
%
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
0.00
0.00
0.00
%
Angka Prevalensi Kusta
0.18
0.00
0.09
per 10.000 Penduduk
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
0.00
0.00
0.00
%
0.00
0.00
0.00
%
0
0
0
Kasus
0
%
Angka kematian akibat TB Paru
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani
Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri
Jiwa
Jumlah Kasus Pertusis
0
0
0
Kasus
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum)
0
0
0
Kasus
0
%
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum
0
0
Kasus
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
0
120
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
B.3 55 56 57 58 59
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak
0 13
18
Case Fatality Rate Campak
31
% Kasus
0
%
Jumlah Kasus Polio
0
0
0
Kasus
Jumlah Kasus Hepatitis B
0
0
0
97.67
89.64
93.52
Kasus per 100.000 penduduk
Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence)
0.00
3.85
2.86
0.00
0.00
0.00
% per 1.000 penduduk
Case Fatality Rate Malaria
0.00
0.00
0.00
%
Angka Kesakitan Filariasis
7
5
6
Bayi baru lahir ditimbang
100
100
100
%
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
0.94
0.64
0.78
%
87.22
89.56
88.35
%
Balita Gizi Kurang
6.94
7.20
7.07
%
Balita Gizi Buruk/sangat kurang
0.20
0.33
0.26
%
Incidence Rate DBD
per 100.000 penduduk
Status Gizi
Balita Gizi Baik
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1)
101
%
Kunjungan Ibu Hamil (K4)
98.21
%
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
94.57
%
Pelayanan Ibu Nifas
86.97
%
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
78.60
%
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
97.09
%
Bumil Risti/Komplikasi ditangani
98.64
%
Neonatal Risti/Komplikasi ditangani
55.61
51.61
53.45
%
Bayi Mendapat Vitamin A
88.34
85.87
87.06
%
Anak Balita Mendapat Vitamin A
83.79
79.45
81.54
%
Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
88.88
%
121
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
C.2 97 98
Peserta KB Baru
27.71
%
Peserta KB Aktif
70.94
%
Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
100.09
100.00
100.04
%
Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
95.97
98.24
97.20
%
Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)
88.22
91.50
89.92
%
Desa/Kelurahan UCI
95.83
%
Cakupan Imunisasi Campak Bayi
97.85
%
1.32
%
Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin
74.87
74.26
74.56
%
55.80
57.85
56.84
%
Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)
85.89
87.04
86.49
%
Balita ditimbang
78.36
77.69
63.50
%
84
85
86
%
1
1
1
%
100.00
100.00
100.01
99.94
100.00 99.97
% %
57.79
52.15
54.87
%
73.52
81.00
77.39
%
Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1
46.15
%
Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
100.00
%
Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
0.25
0.27
SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)
0.26 91.80
sekolah
100.00
sekolah
62.59
63.35
62.98
%
Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
100.00
100.00
100.00
%
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
100.00
100.00
100.00
%
52.45
43.28
47.71
%
100.00
100.00
100.00
%
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
122
99
100
101
102
103 104 105 106 107 108 109 C.3 110 C.4 111 112 113 114 115 116 117 118 D. D.1 119 120
59.22
%
6.85
%
-
-
%
-
-
%
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
54.38
64.45
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
6.22
7.54
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
-
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
-
380.05
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
366.66
395.96
Cakupan Kunjungan Rawat Inap
134.63
131.29
Gross Death Rate (GDR) di RS
1.18
1.21
1.20
Nett Death Rate (NDR) di RS
0.59
0.57
0.58
Bed Occupation Rate (BOR) di RS
132.81
63.47
% % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar %
Length of Stay (LOS) di RS
1.11
Hari
Turn of Interval (TOI) di RS
0.64
Hari
Perilaku Hidup Masyarakat Rumah Tangga ber-PHBS Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung
19.52
%
78.81
%
87.88 96.68
Keluarga memiliki Jamban Sehat
83.25
Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat
68.73
TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
70.59
72.17 10.81
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum
4.00
Jumlah Rumah Sakit Khusus
2.00
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
123
% % % % % % %
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 D.3 147 148 149
Jumlah Puskesmas Perawatan
-
Jumlah Puskesmas non-Perawatan
7.00 45.00
Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan
100.00 80.00
Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar
130.00
Jumlah Posyandu
80.77
Posyandu Aktif
1.11
Rasio posyandu per 100 balita
24.00
Jumlah Desa Siaga
100.00
Desa Siaga Aktif
24.00
Jumlah Poskesdes Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis
98.00
22.00
Rasio Dokter Spesialis
177.26
37.21
Jumlah Dokter Umum
23.00
76.00
Rasio Dokter Umum
41.60
126.84
Jumlah Dokter Gigi
9.00
25.00
39.00
179.00
Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat
182.67 90.00
629.00
9.00
32.00
34.00
137.00
4.00
32.00
Jumlah Tenaga Kesmas
31.00
60.00
Jumlah Tenaga Sanitasi
7.00
17.00
Jumlah Tenaga Teknisi Medis
50.00
77.00
Jumlah Fisioterapis
16.00
19.00
Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
120.00 104.88 99.00 85.65 34.00 218.00
719.00 41.00 171.00 36.00 91.00 24.00 127.00 35.00
25.336.224.651 4.57 226,760.10
124
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Rp % Rp
Data dan informasi adalah masukan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Namun sangat disadari pengelolaan dari tingkat puskesmas hingga tingkat kota belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi secara menyeluruh, cepat dan akurat. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan yang diterbitkan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh keadaan dan capaian program kesehatan masyarakat. Profil kesehatan ini di harapkan pula menjadi publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian SPM Bidang Kesehatan dan Indikator MDG’s 2015. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas data untuk tahun selanjutnya dibutuhkan terobosan dan dukungan serta komitmen stake holder kesehatan dalam pengumpulan data dan informasi, secara tepat untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
125
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2012
126
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI P L+P
L
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 2 Jumlah Desa/Kelurahan 3 Jumlah Penduduk
2 25 Km
24 Desa/Kel 55,287
59,128
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5 Kepadatan Penduduk /Km2
114,415 Jiwa 4.1 Jiwa 2 4533.3 Jiwa/Km
6 Rasio Beban Tanggungan 7 Rasio Jenis Kelamin 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
Satuan
No. Lampiran Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1 Tabel 1
51.2
Tabel 2
93.5
Tabel 2
99.9
99.9
100.0 %
Tabel 4
66.9
67.2
67.1 %
Tabel 5
1,067
1,253
2,320 Bayi
Tabel 6
4.7
3.2
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 12 Jumlah Bayi Mati 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 14 Jumlah Balita Mati 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 16 Jumlah Kematian Ibu 17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) B.2 Angka Kesakitan
7
3
6.6
2.4
9
3
8.4
2.4 1 43.1
3.9
Tabel 6
10 Bayi
Tabel 7
4.3 per 1.000 KH
Tabel 7
12 Balita
Tabel 7
5.2 per 1.000 KH
Tabel 7
Ibu per 100.000 KH
Tabel 8 Tabel 8
NO 18 19 20
INDIKATOR
20.92
Angka Insidens TB Paru
114
54
83.03
Angka Prevalensi TB Paru
116
54
83.91
7
2
4.37
71.22
33.82
51.89
Angka kematian akibat TB Paru 22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 23 Success Rate TB Paru 24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 25 Jumlah Kasus Baru HIV 26 Jumlah Kasus Baru AIDS 27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 28 Jumlah Kematian karena AIDS 29 Donor darah diskrining positif HIV 30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 36
L
AFP Rate (non polio) < 15 th
21
33
ANGKA/NILAI P L+P
Angka Prevalensi Kusta
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
Satuan per 100.000 pend <15thn per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk %
No. Lampiran Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11
92.86
97.78
96.95 %
Tabel 12
10.78
10.57
10.67 %
Tabel 13
0
0
37 Kasus
Tabel 14
0
0
0 Kasus
Tabel 14
29
211
240 Kasus
Tabel 14
11 Jiwa
Tabel 14
0
0
0.14
3.06
0.28 %
Tabel 15
50.74
52.63
51.72 %
Tabel 16
1
0
1 Kasus
Tabel 17
1
0
Tabel 17
4
0
1 Kasus per 100.000 2 penduduk
0.00
0.00
0.00
0.00
0.18
0.00 %
Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18
0.00
0.00 % per 10.000 0.09 Penduduk
0.00
0.00
0.00 %
Tabel 20
0.00 %
Tabel 20
0.00
0.00
39 Jumlah Kasus Difteri 40 Case Fatality Rate Difteri
0
0
41 Jumlah Kasus Pertusis
0
0
Tabel 19
0 Kasus
Tabel 21
0%
Tabel 21
0 Kasus
Tabel 21
NO
INDIKATOR
ANGKA/NILAI P L+P
L
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum)
0
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
0
0 0
46 Jumlah Kasus Campak 47 Case Fatality Rate Campak
13
48 Jumlah Kasus Polio 49 Jumlah Kasus Hepatitis B
0
0
0
0
97.67
89.64
51 Case Fatality Rate DBD 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence )
0.00
3.85
0.00
0.00
53 Case Fatality Rate Malaria
0.00
0.00
7
5
100
100
50
54
Incidence Rate DBD
Angka Kesakitan Filariasis
B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang 56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 57 Balita Gizi Baik 58 Balita Gizi Kurang 59 Balita Gizi Buruk/sangat kurang
18
Satuan
No. Lampiran
0 Kasus
Tabel 21
0%
Tabel 21
0 Kasus
Tabel 21
0%
Tabel 21
31 Kasus
Tabel 22
0%
Tabel 22
0 Kasus
Tabel 22
0 Kasus per 100.000 93.52 penduduk
Tabel 22
2.86 % per 1.000 0.00 penduduk
Tabel 23
0.00 % per 100.000 6 penduduk
Tabel 24
100 %
Tabel 26
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 25
0.94
0.64
0.78 %
Tabel 26
92.06
91.50
91.78 %
Tabel 27
5.45
5.36
5.40 %
Tabel 27
0.20
0.32
0.26 %
Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 61 Kunjungan Ibu Hamil (K4)
100
%
Tabel 28
98.21
%
Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
94.57
%
Tabel 28
NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI P L+P
Satuan
No. Lampiran
63 Pelayanan Ibu Nifas 64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
86.97
%
Tabel 28
78.60
%
Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani
97.09
%
Tabel 30
98.64
%
Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 68 Bayi Mendapat Vitamin A 69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
55.61
51.61
53.45 %
Tabel 31
103.29
96.01
99.53 %
Tabel 32
75.96
72.03
73.93 %
Tabel 32
88.88
%
Tabel 32
27.71 %
Tabel 35
71 Peserta KB Baru 72 Peserta KB Aktif 73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 76 Desa/Kelurahan UCI
70.94 %
Tabel 35
100.09
100.00
100.04 %
Tabel 36
95.97
98.24
97.20 %
Tabel 36
94.75
89.39
91.85 %
Tabel 37
95.83 %
Tabel 38
164.70 %
Tabel 39
1.32 %
Tabel 39
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)
125.99
125.03
125.50 %
Tabel 41
55.80
57.85
56.84 %
Tabel 42
77.87
78.92
78.41 %
Tabel 43
79.16
71.46
75.18 %
Tabel 44
83 84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00
92
73 %
Tabel 44
1
1 %
Tabel 44
100.01
100.00 99.94
100.00 % 99.97 %
Tabel 45 Tabel 46
57.79
52.15
54.87 %
Tabel 47
82 Balita ditimbang 83 Balita berat badan naik
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
NO
INDIKATOR
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
L 73.52
0.25
ANGKA/NILAI P L+P 81.00
0.27
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
105
Gross Death Rate (GDR) di RS
No. Lampiran
77.39 %
Tabel 48
46.15 %
Tabel 49
100.00 %
Tabel 51
0.26
Tabel 52
91.80 sekolah
Tabel 49
100.00 sekolah
Tabel 49
62.59
63.35
62.98 %
Tabel 53
100.00
100.00
100.00 %
Tabel 53
100.00
100.00
100.00 %
Tabel 53
43.30
47.71 %
Tabel 55
100.00 64.45
100.00 % 59.22 %
Tabel 56
7.54
6.85 %
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 52.42 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 100.00 Pasien Maskin (dan hampir miskin) 99 54.38 Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) 6.22 Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap
Satuan
Tabel 56 Tabel 56 -
-
% Tabel 57
-
-
% Tabel 57
366.66
395.96
134.63
131.29
7.82
4.66
380.05 % 132.81 % per 100.000 5.79 pasien keluar
Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59
NO
INDIKATOR
106
Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS
L
ANGKA/NILAI P L+P
3.89
2.17
Satuan per 100.000 2.79 pasien keluar
63.47 %
No. Lampiran Tabel 59 Tabel 60
5.36 Hari
Tabel 60
3.09 Hari
Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
19.52 %
Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat 112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes
78.81 % 87.88 %
Tabel 62
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 114 Keluarga memiliki Jamban Sehat
96.68 % 83.25 %
Tabel 65
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat
70.59 % 68.73 % 72.17 %
Tabel 66
10.81 %
Tabel 68
117 TUPM Sehat 118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya
Tabel 63 Tabel 66
Tabel 66 Tabel 67
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 119 Jumlah Rumah Sakit Umum 120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 121 Jumlah Puskesmas Perawatan 122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 123 Jumlah Apotek 124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar
4.00
Tabel 70
2.00
Tabel 70
-
Tabel 70
7.00 45.00
Tabel 70
100.00 % 80.00 %
Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
NO
INDIKATOR
L
126 Jumlah Posyandu 127 Posyandu Aktif
ANGKA/NILAI P L+P Satuan 130.00 Posyandu 80.77 %
128 Rasio posyandu per 100 balita 129 Jumlah Desa Siaga
1.11 per 100 balita 24.00 Desa 100.00 %
130 Desa Siaga Aktif 131 Jumlah Poskesdes D.2 Tenaga Kesehatan 132 Jumlah Dokter Spesialis
98.00
22.00
177.26
37.21
134 Jumlah Dokter Umum 135 Rasio Dokter Umum 136 Jumlah Dokter Gigi
23.00
76.00
41.60
126.84
9.00
25.00
137 Jumlah Bidan 138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk
39.00
179.00
139 Jumlah Perawat 140 Jumlah Perawat Gigi
90.00
629.00
9.00
32.00
141 Jumlah Tenaga Kefarmasian 142 Jumlah Tenaga Gizi
34.00
137.00
4.00
32.00
143 Jumlah Tenaga Kesmas 144 Jumlah Tenaga Sanitasi
31.00
60.00
7.00
17.00
145 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 146 Jumlah Fisioterapis
50.00
77.00
16.00
19.00
133
Rasio Dokter Spesialis
D.3 Pembiayaan Kesehatan 147 Total Anggaran Kesehatan 148 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota
No. Lampiran Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73
24.00 Poskesdes
Tabel 73
120.00 Orang 104.88 per 100.000 penduduk
Tabel 74
99.00 Orang 85.65 per 100.000 penduduk
Tabel 74
34.00 Orang 218.00 Orang
182.67
Tabel 74
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75
719.00 Orang 41.00 Orang
Tabel 75
171.00 Orang 36.00 Orang
Tabel 76
91.00 Orang 24.00 Orang
Tabel 77
127.00 Orang 35.00 Orang
Tabel 78
######### Rp 4.45 %
Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79
NO
INDIKATOR
149 Anggaran Kesehatan Perkapita
L
ANGKA/NILAI P L+P Satuan 221,441.46 Rp
No. Lampiran Tabel 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA 4
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
5
6
7
JUMLAH RUMAH TANGGA * 8
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
1 Guguk Panjang
6.831
0
7
7
42,627
10,507
4.06
6240.23
2
Aur Birugo Tigo Baleh
6.252
0
8
8
25,446
6,263
4.06
4070.06
3
Mandiangin Koto Selayan
12.156
0
9
9
46,342
10,919
4.24
3812.27
25.2
0
24
24
114,415
27,689
4.13
4,533
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO 1
KECAMATAN 2
JUMLAH
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN
15
16
17
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK 3
0-4
5-14
4
5
LAKI-LAKI 15-44 45-64 6
7
>=65
JUMLAH
0-4
5-14
8
9
10
11
42,627
2,150
4,024
10,405
3,257
787
20,623
2
Aur Birugo Tigo Baleh
25,446
1,330
2,331
5,891
1,949
462
11,963
3
Mandiangin Koto Selayan
46,342
2,485
4,730
10,849
3,806
831
22,701
2,402
4,489
11,699
3,719
JUMLAH (KAB/KOTA)
114,415
5,965
11,085
27,145
9,012
2,080
55,287
5,703
10,715
30,612
8,882
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
114,415
2,279
11,656
13
Guguk Panjang
1,307
3,947
12
1
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi
1,994
PEREMPUAN 15-44 45-64
7,257
3,195
1,968
>=65 14
1,212
22,004
49.50
93.72
13,483
49.11
88.73
1,332
23,641
54.10
96.02
3,216
59,128
51.24
93.50
672
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN 5
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
5,965 5,811 5,274 5,342 4,858 4,894 4,486 4,118 3,447 3,203 2,706 1,985 1,118 826 611 643
5,703 5,561 5,154 6,768 6,822 5,017 4,409 3,998 3,598 3,178 2,603 1,924 1,177 1,058 899 1,259
JUMLAH Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi
55,287
11,668 11,372 10,428 12,110 11,680 9,911 8,895 8,116 7,045 6,381 5,309 3,909 2,295 1,884 1,510 1,902 59,128
114,415
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH
LAKI-LAKI MELEK HURUF
%
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF
LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Guguk Panjang
16,461
16,446
100
17,966
17,945
100
34,427
34,391
100
2
Aur Birugo Tigo Baleh
9,403
9,401
100
11,079
11,070
100
20,482
20,471
100
3
Mandiangin Koto Selayan
17,612
17,608
100
18,771
18,755
100
36,383
36,363
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
43,476
43,455
100
47,816
47,770
100
91,292
91,225
100
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 LAKI-LAKI NO
1
KECAMATAN
2
1
Guguk Panjang
2
Aur Birugo Tigo Baleh
3
TIDAK/ TIDAK/ BELUM BELUM PERNAH TAMAT SEKOLAH SD/MI 3
4
7.37
PEREMPUAN
SMA/ AK/ UNIVER SMK/ DIPLO SITAS MA MA
SD/MI
SMP/ MTs
5
6
7
8
9
9.16
10.67
17.48
1.55
3.76
10.67
17.48
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
10
11
12
50
6.79
50
6.79
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVER SITAS
13
14
15
16
17
9.62
8.53
18.18
3.27
3.62
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
18
19
20
21
22
23
24
25
4.82
7.38
SMA/ AK/ UNIVER SMK/ DIPLO SITAS MA MA
50
14.16
18.78
19.20
35.66
50
14.16
18.78
19.20
35.66
JUMLAH 26
100
Mandiangin Koto Selayan
JUMLAH (KAB/KOTA)
7.37
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota
9.16
1.55
3.76
9.62
8.53
18.18
3.27
3.62
4.82
7.38
100
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NO 1
1
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
LAKI-LAKI
3
HIDUP
MATI
4
5
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
6
7
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
9
10
11
HIDUP + MATI 12
Guguk Panjang
210
3
213
301
2
303
511
5
516
Perkotaan Rasimah Ahmad
164
1
165
188
0
188
352
1
353
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
246
0
246
265
1
266
511
1
512
3
Mandiangin
Mandiangin
156
1
157
162
1
163
318
2
320
Nilam Sari
135
0
135
132
0
132
267
0
267
46
0
46
70
0
70
116
0
116
110
0
110
135
0
135
245
0
245
5
1,072
1,253
4
1,257
2,320
9
2,329
Gulai Bancah Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
1,067
4.7
3.2
Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK) Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
3.9
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS BAYI
1
1
2
Guguk Panjang
3
4
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BALITA
BAYI
5
6
7
8
9
10
ANAK BALITA
BALITA
11
12
Guguk Panjang
4
0
4
2
0
2
6
0
6
Perkotaan Rasimah Ahmad
1
0
1
0
0
0
1
0
1
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Mandiangin
Mandiangin
1
1
2
1
0
1
2
1
3
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
1
1
2
0
1
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
0
0
7
2
9
3
0
3
10
2
12
6,6
1,9
8,4
2,4
0,0
2,4
4,3
0,9
5,2
Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK) Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
1
2
3
4
1
Guguk Panjang
JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU HAMIL < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn 5
6
7
KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn 8
9
10
11
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn 12
13
14
15
JUMLAH KEMATIAN IBU JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH 16
17
18
19
20
Guguk Panjang
511
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
352
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh
511
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Mandiangin
Mandiangin
318
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
267
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
Gulai Bancah
116
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
245
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2.320
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK) Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
1 43,1
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
3
4
5
2
1
Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3
Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO)
12.115
0 2
7.247
0
14.106
0 1 1 3
33.468
7 20,92
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
33.468
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK L
1
1
2
Guguk Panjang
3
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
4
P 5
KASUS BARU
L+P
L
6
7
P 8
L+P
L
9
10
P
L+P
11
PREVALENSI
KASUS BARU + KASUS LAMA L P L+P
KASUS LAMA 12
13
14
(PER 100.000 PENDUDUK)
15
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
16
17
18
19
P
L+P
20
21
12.403
13.283
25.686
13
7
20
0
0
0
13
7
20
104,8
52,7
77,9
0
0
0
8.220
8.721
16.941
14
8
22
0
0
0
14
8
22
170,3
91,7
129,9
1
0
1
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
11.963
13.483
25.446
9
5
14
0
0
0
9
5
14
75,2
37,1
55,0
1
1
2
3
Mandiangin
Mandiangin
7.761
7.937
15.698
11
6
17
0
0
0
11
6
17
142
76
108
0
0
0
Nilam Sari
6.549
6.514
13.063
7
4
11
0
0
0
7
4
11
107
61
84
1
0
1
Gulai Bancah
2.407
2.816
5.223
6
2
8
1
0
1
7
2
9
291
71
172
1
0
1
Plus Mandiangin
5.984
6.374
12.358
3
0
3
0
0
0
3
0
3
50
0
24
0
0
0
55.287
59.128
114.415
1
0
1
64
32
96
116
54
84
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
63
32
95
114,0
54,1
83,0
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
4
1
5
7,2
1,7
4,4
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P
13
14
15
Guguk Panjang
20
21
41
179
89
268
13
7
12
20
65,51
32,94
48,66
Perkotaan Rasimah Ahmad
13
14
27
162
81
243
14
8
22
106,45
57,33
81,16
2
Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh
19
22
41
160
80
240
9
5
14
47,02
23,18
34,39
3
Mandiangin
Mandiangin
12
13
25
107
53
160
11
6
17
88,58
47,25
67,68
Nilam Sari
10
10
21
73
37
110
7
4
11
66,80
38,38
52,63
4
5
8
0
0
0
6
2
8
155,80
44,39
95,73
10
10
20
63
32
95
3
0
3
31,33
0,00
15,17
88
95
183
744
372
1.116
63
32
95
71,22
33,82
51,89
Gulai Bancah Plus Mandiangin
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
BTA (+) DIOBATI L P L+P
L
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH 1
1
2
Guguk Panjang
3
4
5
6
KESEMBUHAN P
7
% 8
JUMLAH
%
9
10
L+P
PENGOBATAN LENGKAP P
L
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
12
13
14
15
16
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
JUMLAH
%
17
18
L
P
19
20
L+P 21
Guguk Panjang
11
10
21
11
100
10
100
21
100,0
0
0,00
0
0
0
0,00
100,00
100
100,0
Perkotaan Rasimah Ahmad
11
6
17
10
90,9
6
100,00
16
94,1
0
0,00
0
0,00
0
0,00
90,91
100,0
94,1
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
6
10
16
5
83
9
90
14
88
0
0
0
0
0
0,00
83,33
90
88
3
Mandiangin
Mandiangin
12
9
21
12
100
9
100
21
100,0
0
0,00
0
0
0
0,00
100,00
100
100,0
Nilam Sari
9
6
15
8
89
6
100
14
93
0
0
0
0
0
0,00
88,89
100
93
Gulai Bancah
7
4
11
6
85,7
4
100
10
90,9
0
0,00
0
0
0
0,00
85,71
100
90,9
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
56
45
164
52
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 92,86
44
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
97,78
159
0 97,0
0 0
0 0,00
0 0
0 0,00
0 0
0 0,00
0 92,86
0 97,78
0 96,95
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
Guguk Panjang
JUMLAH BALITA L
P
4
5
L+P 6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
15
1.270
1.360
2.630
127
136
263
2
1,6
3
2,2
5
1,9
Perkotaan Rasimah Ahmad 842
893
1.735
84
89
174
20
23,8
29
32,5
49
28,2
1.381
2.606
123
138
261
30
24,5
26
18,8
56
21,5
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
1.225
3
Mandiangin
Mandiangin
794
813
1.607
79
81
161
5
6,3
3
3,7
8
5,0
Nilam Sari
671
667
1.338
67
67
134
2
3,0
3
4,5
5
3,7
Gulai Bancah
246
288
534
25
29
53
1
4,1
0
0,0
1
1,9
1.266
61,3
65,3
1
0,0
0
0,0
1
0,0
11.716
566
606
61
10,8
64
10,6
125
10,7
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA)
613 5.661
653 6.055
126,6 1.172
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
HIV
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P
AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L
P
13
14
L+P 15
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
22
152
174
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
5
36
41
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0
0
0
0
0
2
23
25
0
0
0
3
Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
37
0
0
0
29
211
240
0
0
11
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1 UTDC PMI Kota Bukittinggi
JUMLAH
JUMLAH PENDONOR
L
L
P
L+P
JUMLAH
3
4
5
6
SAMPEL DARAH DIPERIKSA P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
L JUMLAH
%
12
13
POSITIF HIV P JUMLAH % 14
15
8.816
458
9.274
8.816
100,00
458
100,00
9.274
100,00
12
0,14
14
8.816
458
9.274
8.816
100,00
458
100,00
9.274
100,00
12
0,14
14
Sumber: Unit Donor Darah (UDD) PMI Cabang Kota Bukittinggi
L+P JUMLAH % 16
3,06
3
17
26
0,28
26
0,28
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 DIARE JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
12.403
13.283
25.686
510
546
1.056
100
20
104
19
204
19
8.220
8.721
16.941
338
358
696
252
75
252
70
504
72
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
11.963
13.483
25.446
492
554
1.046
326
66
390
70
716
68
3
Mandiangin
Mandiangin
7.761
7.937
15.698
319
326
645
154
48
206
63
360
56
Nilam Sari
6.549
6.514
13.063
269
268
537
134
50
137
51
271
50
Gulai Bancah
2.407
2.816
5.223
99
116
215
81
82
101
87
182
85
Plus Mandiangin
5.984
6.374
12.358
246
262
508
106
43
89
34
195
38
55.287
59.128
114.415
2.272
2.430
4.702
1.153
50,7
1.279
52,6
2.432
51,7
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 KASUS BARU NO 1
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L 4
5
6
7
8
9
JUMLAH P L+P
10
11
12
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L 13
14
15
16
17
18
JUMLAH P L+P
19
20
21
PB + MB L
P
22
23
L+P 24
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
2
0
2
3
Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
2
0
2
3,62
0,00
1,75
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
L JUMLAH
12
13
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 14
0
15
0
16
0
17
18
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
2
0
2
0
0
0
0
0
0
3
Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
0
0
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
2
Guguk Panjang
L
PB P
L+P
4
5
6
PUSKESMAS 3
KASUS TERCATAT MB L P L+P
L
JUMLAH P
L+P
7
10
11
12
8
9
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0
0
1
0
1
1
0
1
3
Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
1
0
1
0,2
0,0
0,1
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
KUSTA (PB) PENDERITA PB 2011 L JUMLAH L P L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
4
8
9
10
11
5
6
7
RFT PB P
%
KUSTA (MB) PENDERITA MB 2010 L JUMLAH L P L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
17
18
19
20
21
L+P
14
15
16
RFT MB P
L+P
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3
Mandiangin
Mandiangin
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
3
DIFTERI JUMLAH KASUS L P L+P 4
5
6
PERTUSIS
MENINGGAL
L
7
8
P
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) L+P
9
10
JUMLAH KASUS L P L+P 11
12
13
MENINGGAL 14
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS L P L+P 15
16
17
MENINGGAL 18
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
0
0
0
TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1
2
Guguk Panjang
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
L+P 13
Guguk Panjang
0
3
3
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
6
6
12
0
0
0
0
0
0
0
3
Mandiangin
Mandiangin
6
6
12
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
Gulai Bancah
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
18
31
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
0,0
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
Guguk Panjang
17
9
26
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Perkotaan Rasimah Ahmad
14
6
20
0
0
0
0,0
0,0
0,0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
9
26
35
0
1
1
0,0
3,8
2,9
3
Mandiangin
Mandiangin
7
4
11
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Nilam Sari
1
3
4
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Gulai Bancah
4
5
9
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Plus Mandiangin
2
0
2
0
0
0
0,0
0,0
0,0
54 97,7
53 89,6
107 93,5
0
1
1
0,0
3,8
2,9
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
SEDIAAN DARAH NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
3
DIPERIKSA
POSITIF
% POSITIF
4
5
6
MALARIA PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH POSITIF L P L+P L P L+P 7
8
9
10
11
12
MENINGGAL
CFR
L
P
L+P
L
P
13
14
15
16
17
L+P 18
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
3
Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Nilam Sari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
0
0
0,0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
0,0
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO 1
1
KECAMATAN 2
Guguk Panjang
PUSKESMAS 3
Guguk Panjang
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
P
BBLR L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
210
301
511
211
100
301
100
512
100
1
0,47
0
0,0
1
0,2
Perkotaan Rasimah Ahmad164
188
352
164
100
188
100
352
100
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh
246
265
511
246
100
265
100
511
100
5
2,0
3
1,1
8
1,6
3
Mandiangin
Mandiangin
156
162
318
156
100
162
100
318
100
4
2,6
5
3,1
9
2,8
Nilam Sari
135
132
267
135
100
132
100
267
100
0
0,0
0
0,0
0
0,0
46
70
116
46
100
70
100
116
100
0
0,0
0
0,0
0
0,0
110
135
245
110
100
135
100
245
100
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1.067
1.253
2.320
1.068
100
1.253
100
2.321
100
10
0,9
8
0,6
18
0,8
Gulai Bancah Plus Mandiangin
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
GIZI LEBIH L
1
1
P
L+P
L
GIZI KURANG
P
L+P
L
GIZI BURUK/SANGAT KURANG
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
940
815
1.755
12
1,28
10
1,23
22
1,25
843
89,68
729
89,45
1.572
89,57
85
9,04
76
9,33
161
9,17
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Perkotaan Rasimah Ahmad614
566
1.180
4
0,65
4
0,71
8
0,68
591
96,25
547
96,64
1.138
96,44
18
2,93
14
2,47
32
2,71
1
0,16
1
0,18
2
0,17
2
Guguk Panjang
GIZI BAIK
3
Guguk Panjang
2
Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh
880
821
1.701
51
5,80
35
4,26
86
5,06
771
87,61
739
90,01
1.510
88,77
55
6,25
38
4,63
93
5,47
3
0,34
9
1,10
12
0,71
3
Mandiangin
Mandiangin
794
813
1.607
16
2,02
48
5,90
64
3,98
763
96,10
737
90,65
1.500
93,34
15
1,89
28
3,44
43
2,68
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Nilam Sari
547
552
1.099
20
3,66
25
4,53
45
4,09
504
92,14
504
91,30
1.008
91,72
19
3,47
19
3,44
38
3,46
4
0,73
4
0,72
8
0,73
Gulai Bancah
246
288
534
0
0,00
0
0,00
0
0,00
243
98,78
286
99,31
529
99,06
3
1,22
2
0,69
5
0,94
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Plus Mandiangin
460
472
932
0
0,00
0
0,00
0
0,00
410
0,00
417
0,00
827
0,00
49
0,00
55
0,00
104
0,00
1
0,00
0
0,00
1
0,00
4.481
4.327
8.808
103
2,30
122
2,82
225
2,55
4.125
92,06
3.959
91,50
8.084
91,78
244
5,45
232
5,36
476
5,40
9
0,20
14
0,32
23
0,26
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
JUMLAH
K1
%
K4
%
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
IBU BERSALIN DITOLONG NAKES 10
% 11
JUMLAH 12
IBU NIFAS MENDAPAT YANKES 13
% 14
Guguk Panjang
579
576
99,4
565
97,5
553
516
93,3
553
446
80,7
Perkotaan Rasimah Ahmad
382
382
100,0
371
97,1
365
353
96,8
365
341
93,5
574
100,0
561
97,8
548
512
93,5
548
465
84,9 83,5
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
574
3
Mandiangin
Mandiangin
354
355
100,3
347
98,0
338
320
94,7
338
282
Nilam Sari
295
295
100,1
288
97,8
281
267
95,0
281
277
98,5
Gulai Bancah
118
118
100,2
119
101,0
112
116
103,2
112
118
105,0
Plus Mandiangin
279
279
100,1
283
101,6
266
245
92,1
266
213
80,1
2.579
100,0
2.534
98,2
2.329
94,6
2.142
87,0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
2.580
2.463
2.463
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Guguk Panjang
3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Guguk Panjang
579
202
34,9
108
18,6
80
13,8
84
14,5
60
10,4
332
57,3
Perkotaan Rasimah Ahmad
382
112
29,3
126
33,0
92
24,1
60
15,7
32
8,4
310
81,1
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
574
544
94,8
323
56,3
147
25,6
63
11,0
12
2,1
545
95,0
3 Mandiangin
Mandiangin
354
157
44,4
130
36,7
45
12,7
39
11,0
20
5,6
234
66,1
Nilam Sari
295
35
11,9
24
8,1
19
6,5
16
5,4
9
3,1
68
23,1
Gulai Bancah
118
88
74,7
64
54,3
8
6,8
5
4,2
4
3,4
81
68,8
158
56,7
151
54,2
98
35,2
92
33,0
117
42,0
458
164,4
1.296
50,2
35,9
489
19,0
359
13,9
254
9,8
2.028
78,6
Plus Mandiangin
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
279
2.580
926
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang
579
576
99,44
565
97,55
Perkotaan Rasimah Ahmad
382
385
100,78
375
98,16
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
574
574
100,03
561
97,77
3 Mandiangin
Mandiangin
354
355
100,29
347
98,03
Nilam Sari
295
287
97,43
268
90,98
Gulai Bancah
118
124
105,28
119
101,04
Plus Mandiangin
279
291
104,42
270
96,89
2580
2.592
100,46
2.505
97,09
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 BUMIL
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN
1
2
1 Guguk Panjang
3
4
5
BUMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN DITANGANI
JUMLAH LAHIR HIDUP
NEONATUS KOMPLIKASI DITANGANI
PERKIRAAN NEONATUS KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Guguk Panjang
579
116
108
93
210
301
511
32
45
77
10 31,746
7 15,504
17
22,2
Perkotaan Rasimah Ahmad
382
76
76
99
164
188
352
25
28
53
22 89,431
26 92,199
48
90,9
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
574
115
115
100
246
265
511
37
40
77
8 20,126
13
17,0
3 Mandiangin
Mandiangin
354
71
71
100,3
156
162
318
23
24
48
8 34,188
5 20,576
13
27,3
Nilam Sari
295
59
59
100,1
135
132
267
20
20
40
20 98,765
20 101,01
40
99,9
Gulai Bancah
118
24
24
102
46
70
116
7
11
17
7 101,45
11 104,76
18
103,4
Plus Mandiangin
279
56
56
100
110
135
245
17
20
37
17 103,03
20 98,765
37
100,7
2.580
516
509
99
1.067
1.253
2.320
160
188
348
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
5
89
13,55
55,6
97
51,6
186
53,4
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
BAYI BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P L+P % % % S S
JUMLAH L
P
L+P
S
4
5
6
7
Guguk Panjang
153
163
316
153
Perkotaan Rasimah Ahmad
101
107
208
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
147
166
313
3 Mandiangin
Mandiangin
95
98
Nilam Sari
81
80
Gulai Bancah
30
35
1 Guguk Panjang
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
74 681
78 727
8
11
12
JUMLAH L
P
13
14
L+P 15
ANAK BALITA (1-4 TAHUN) MENDAPAT VIT A 2X L P L+P % % % S S S 16
17
18
19
20
21
IBU NIFAS MENDAPAT JUMLAH VIT A % S
9
10
100,0
163
100,0
316
100,0
1.117
1.197
2.314
685
61,3
790
34,1
1.475
63,742
22
553
23
410
24
74,2
101
100,0
107
100,0
208
100,0
741
786
1.527
533
71,9
534
35,0
1.067
69,876
365
355
97,4
147
100,0
166
102,0
313
100,0
1.078
1.215
2.293
844
78,3
788
34,4
1.632
71,173
548
521
95,1
193
95
100,0
98
100,0
193
100,0
699
715
1.414
594
85,0
600
42,4
1.194
84,441
338
294
87,0
161
103
127,7
51
63,8
154
95,9
590
587
1.177
517
87,6
512
43,5
1.029
87,426
281
266
94,6
65
30
100,0
35
100,0
65
100,0
216
253
469
148
68,5
155
33,0
303
64,606
112
115
102,3
152
74
100,0
78
100,0
152
100,0
539
575
1.114
462
85,7
459
41,2
921
82,675
266
228
85,7
1.408
703
103,3
698
96,0
1.401
99,5
4.980
5.328
10.308
3.783
76,0
3.838
72,035
7.621
73,933
2.463
2.189
88,9
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
MKJP
PUSKESMAS IUD
1
2
1 Guguk Panjang
3
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3 Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah
%
MOP
%
MOW
NON MKJP IM PLAN
%
JUMLA H
%
%
SUNTI K
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
JUMLA H
%
%
MKJP % MKJP + NON + NON MKJP MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1.208
27,5
13
0,3
156
3,6
369
8,4
1.746
39,8
1.856
42,3
484
11,0
305
6,9
0
0,0
0
0,0
2.645
60,2
4.391
100,0
510
20,3
5
0,2
153
6,1
146
5,8
814
32,5
1.308
52,2
238
9,5
148
5,9
0
0,0
0
0,0
1.694
67,5
2.508
100,0
1.058
23,4
11
0,2
132
2,9
212
4,7
1.413
31,3
2.296
50,9
528
11,7
276
6,1
0
0,0
0
0,0
3.100
68,7
4.513
100,0
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA)
2.776
Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Bukittinggi Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
24,3
29
0,3
441
3,9
727
6,4 3.973
34,8 5.460
47,8 1.250
11,0
729
6,4
0
0,0
0
0,0 7.439
65,2
11.412
100,0
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
MKJP
PUSKESMAS IUD
1
2
1 Guguk Panjang
3
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 3 Mandiangin
%
MOP
%
MOW
NON MKJP %
IMPLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
383
17,1
8
0,4
100
4,5
165
7,4
656
29,3
827
36,9
376
16,8
381
17,0
0
0,0
0
0,0
1.584
70,7
2.240
100,0
165
17,9
1
0,1
12
1,3
52
5,6
230
24,9
493
53,4
101
10,9
100
10,8
0
0,0
0
0,0
694
75,1
924
100,0
278
21,5
4
0,3
7
0,5
77
6,0
366
28,3
576
44,5
200
15,5
151
11,7
0
0,0
0
0,0
927
71,7
1.293
100,0
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
JUMLAH (KAB/KOTA)
826
Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Bukittinggi Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
18,5
13
0,3
119
2,7
294
6,6
1.252
28,1
1.896
42,5
677
15,2
632
14,2
0
0,0
0
0,0
3.205
71,9
4.457
100,0
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1
Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
5.830
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3.587
3
Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
6.670
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Bukittinggi
16.087
PESERTA KB BARU
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
2.240
38,4
4.391
75,3
924
25,8
2.508
69,9
1.293
19,4
4.513
67,7
4.457
27,7
11.412
70,9
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Guguk Panjang
210
301
511
211
100,5
301
100,0
512
100,2
194
92,4
314
104,3
508
99,4
Perkotaan Rasimah Ahmad
164
188
352
164
100,0
188
100,0
352
100,0
157
95,7
171
91,0
328
93,2
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
246
265
511
246
100,0
265
100,0
511
100,0
233
94,7
248
93,6
481
94,1
3
Mandiangin
Mandiangin
156
162
318
156
100,0
162
100,0
318
100,0
156
100,0
165
101,9
321
100,9
Nilam Sari
135
132
267
135
100,0
132
100,0
267
100,0
128
94,8
132
100,0
260
97,4
46
70
116
46
100,0
70
100,0
116
100,0
46
100,0
70
100,0
116
100,0
110
135
245
110
100,0
135
100,0
245
100,0
110
100,0
131
97,0
241
98,4
1.067
1.253
2.320
1.068
100,1
1.253
100,0
2.321
100,0
1.024
96,0
1.231
98,2
2.255
97,2
Gulai Bancah Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
2
Guguk Panjang
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI*
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Guguk Panjang
210
301
511
236
112,4
275
91,4
511
100,0
Perkotaan Rasimah Ahmad
164
188
352
121
73,8
147
78,2
268
76,1
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
246
265
511
218
88,6
238
89,8
456
89,2
3
Mandiangin
Mandiangin
156
162
318
158
101,3
160
98,8
318
100,0
Nilam Sari
135
132
267
128
94,8
122
92,4
250
93,6
46
70
116
35
76,1
52
74,3
87
75,0
110
135
245
115
104,5
126
93,3
241
98,4
1.067
1.253
2.320
1.011
94,8
1.120
89
2.131
91,9
Gulai Bancah Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
NB : Jumlah Bayi yang dimaksud diatas adalah jumlah bayi lahir hidup sesuai dengan Definisi Operasional (sinkron dengan tabel 31), beda dengan tabel 32, dimana tabel 32 jumlah bayi dengan usis 6 - 11 bulan
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
3 4
2 4
66,7 100
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
8
8
100
3 Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
3 4 1 1
3 4 1 1
100 100 100 100
24
23
95,8
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI
DPT1+HB1 P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
L
L+P
DO RATE (%)
CAMPAK P
L
L+P
L
P
25
26
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16,0
17
18
19
20
21
22
23
24
Guguk Panjang
153
163
316
250
163,4
278
170,6
528
167,1
256
167,3
277
169,9
533
168,7
262
171,2
262
160,7
524
165,8
-4,8
5,8
0,8
Perkotaan Rasimah Ahmad
101
107
208
173
171,3
181
169,2
354
170,2
167
165,3
198
185,0
365
175,5
172
170,3
187
174,8
359
172,6
0,6
-3,3
-1,4
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
147
166
313
248
168,7
260
156,6
508
162,3
243
165,3
244
147,0
487
155,6
244
166,0
244
147,0
488
155,9
1,6
6,2
3,9
3 Mandiangin
Mandiangin
95
98
193
153
161,1
164
167,3
317
164,2
153
161,1
146
149,0
299
154,9
152
160,0
159
162,2
311
161,1
0,7
3,0
1,9
Nilam Sari
81
80
161
140
172,8
140
175,0
280
173,9
146
180,2
146
182,5
292
181,4
139
171,6
139
173,8
278
172,7
0,7
0,7
0,7
Gulai Bancah
30
35
65
50
166,7
56
160,0
106
163,1
50
166,7
57
162,9
107
164,6
50
166,7
53
151,4
103
158,5
0,0
5,4
2,8
Plus Mandiangin
74
78
152
124
167,6
133
170,5
257
169,1
124
167,6
126
161,5
250
164,5
124
167,6
132
169,2
256
168,4
0,0
0,8
0,4
681
727
1.408
1.138
167,1
1.212
166,7
2.350
166,9
1.139
167,3
1.194
164,2
2.333
165,7
1.143
167,8
1.176
161,8
2.319
164,7
-0,4
3,0
1,3
1 Guguk Panjang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
27
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
2
1
3
Guguk Panjang
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
BCG P
L
L+P
POLIO3 P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Guguk Panjang
153
163
316
260
169,9
278
170,6
538
170,3
250
163,4
267
163,8
517
163,6
Perkotaan Rasimah Ahmad
101
107
208
160
158,4
195
182,2
355
170,7
163
161,4
189
176,6
352
169,2
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
147
166
313
248
168,7
272
163,9
520
166,1
294
200,0
294
177,1
588
187,9
3
Mandiangin
Mandiangin
95
98
193
155
163,2
162
165,3
317
164,2
152
160,0
150
153,1
302
156,5
Nilam Sari
81
80
161
146
180,2
144
180,0
290
180,1
141
174,1
141
176,3
282
175,2
Gulai Bancah
30
35
65
49
163,3
58
165,7
107
164,6
50
166,7
51
145,7
101
155,4
74
78
152
124
167,6
133
170,5
257
169,1
120
162,2
130
166,7
250
164,5
681
727
1.408
1.142
167,7
1.242
170,8
2.384
169,3
1.170
171,8
1.222
168,1
2.392
169,9
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Guguk Panjang
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7
8
9
10
11
12
Guguk Panjang
153
163
316
220
143,8
223
136,8
443
140,2
Perkotaan Rasimah Ahmad
101
107
208
125
123,8
134
125,2
259
124,5
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
147
166
313
184
125,2
221
133,1
405
129,4
3 Mandiangin
Mandiangin
95
98
193
109
114,7
112
114,3
221
114,5
Nilam Sari
81
80
161
86
106,2
79
98,8
165
102,5
Gulai Bancah
30
35
65
36
120,0
39
111,4
75
115,4
Plus Mandiangin
74
78
152
98
132,4
101
129,5
199
130,9
681
727
1.408
858
126,0
909
125,0
1.767
125,5
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
DARI KELUARGA MISKIN L P L+P 4
5
6
ANAK 6-23 BULAN MENDAPAT MP-ASI L P L+P
L
% P
7
10
11
8
9
L+P 12
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
93 40
109 45
202 85
10 25
13 33
23 58
11 63
12 73
11 68
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
76
61
137
58
59
117
76
97
85
3 Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
65 44 14 39
95 32 7 33
160 76 21 72
40 50 14 10
46 57 7 6
86 107 21 16
62 114 100 0
48 178 100 0
54 141 100 0
371
382
753
207
428
56
58
57
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
221
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
3
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.117
1.197
2.314
993
88,9
1.065
89,0
2.058
88,9
741
786
1.527
470
63,4
574
73,0
1.044
68,4
1.078
1.215
2.293
630
58,4
750
61,7
1.380
60,2
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3
Mandiangin
Mandiangin
699
715
1.414
633
90,6
649
90,8
1.282
90,7
Nilam Sari
590
587
1.177
536
90,8
532
90,6
1.068
90,7
Gulai Bancah
216
253
469
127
58,8
128
50,6
255
54,4
Plus Mandiangin
539
575
1.114
489
90,7
507
88,2
996
89,4
4.980
5.328
10.308
3.878
77,9
4.205
78,9
8.083
78,4
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 BALITA NO
1
1
2
KECAMATAN
2
Guguk Panjang
PUSKESMAS
BALITA YANG ADA
DITIMBANG P
L
L+P
BB NAIK P
L
L+P
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1.270
1.360
2.630
940
74,0
815
59,9
1.755
66,7
623
66,3
803
98,5
1.426
81,3
6
0,6
9
1,1
15
0,9
Perkotaan Rasimah Ahmad 842
893
1.735
614
72,9
566
63,4
1.180
68,0
402
65,5
392
69,3
794
67,3
5
0,8
7
1,2
12
1,0
1.381
2.606
880
71,8
821
59,4
1.701
65,3
636
72,3
687
83,7
1.323
77,8
17
1,9
24
2,9
41
2,4
3
Guguk Panjang
Aur Birugo Tigo BalehTigo Baleh Mandiangin
BGM P
L
L
1.225
628 3
L+P
679
2
3
Mandiangin
794
813
1.607
794
100,0
813
100,0
1.607
100,0
561
70,7
545
67,0
1.106
68,8
2
0,3
1
0,1
3
0,2
Nilam Sari
671
667
1.338
547
81,5
552
82,8
1.099
82,1
433
79,2
418
75,7
851
77,4
1
0,2
3
0,5
4
0,4
Gulai Bancah
246
288
534
246
100,0
288
100,0
534
100,0
131
53,3
118
41,0
249
46,6
1
0,4
1
0,3
2
0,4
Plus Mandiangin
613
653
1.266
460
75,0
472
72,3
932
73,6
316
68,7
333
70,6
649
69,6
1
0,0
1
0,0
0
0,0
5.661
6.055
11.716
4.481
79,2
4.327
71,5
8.808
75,2
3.730
83,2
3.975
91,9
6.398
72,6
35
0,8
49
1,1
77
0,9
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK* MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Guguk Panjang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
1
1
2
1
100
1
100
2
100
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3
9
12
3
100
9
100
12
100
3 Mandiangin
Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilam Sari
4
4
8
4
100
4
100
8
100
Gulai Bancah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plus Mandiangin
1
0
1
1
0
0
0
1
0
9
14
23
9
100,0
14
100,0
23
100,0
1 Guguk Panjang
JUMLAH (KAB/KOTA)
L
P
L+P
Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK) NB : Data tersebut diatas merupakan Data Balita Gizi sangat kurang sesuai dengan tabel 27, dan Balita Gizi Buruk tidak ada di Kota Bukittinggi
TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Guguk Panjang
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
JUMLAH L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
% 12
Guguk Panjang
232
248
480
232
100,0
248
99,8
480
100
Perkotaan Rasimah Ahmad
154
163
317
154
100,2
163
99,9
317
100
99,9
476
100
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
224
252
476
224
100,1
252
3
Mandiangin
Mandiangin
145
148
294
145
99,9
148
99,7
293
100
Nilam Sari
122
122
244
122
99,6
122
100,2
244
100
45
53
98
45
100
53
101
98
100
112
119
231
112
100
119
100
231
100
1.034
1.106
2.140
1.034
100
1.105
100
2.139
100
Gulai Bancah Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
100
100
100
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 MURID SD DAN SETINGKAT NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
Guguk Panjang
3
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.413
1.513
2.926
747
52,9
824
54,5
1.571
54
936
993
1.930
618
66,0
390
39,3
1.008
52
1.363
1.536
2.898
304
22,3
239
15,6
543
19
2
Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3
Mandiangin
Mandiangin
884
904
1.788
268
30,3
270
29,9
538
30
Nilam Sari
746
742
1.488
746
100,0
742
100,0
1.488
100
Gulai Bancah
274
321
595
274
99,9
321
100,1
595
100
Plus Mandiangin
682
726
1.408
682
100,1
726
100,0
1.408
100
6.297
6.735
13.032
3.639
57,8
3.512
52,1
7.151
55
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.037
1.110
2.147
966
93,16
1.110
99,96
2.076
96,68
687
729
1.416
687
100
729
100
1.416
100
1.000
1.127
2.127
488
49
642
57
1.130
53
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3 Mandiangin
Mandiangin
649
664
1.312
112
17,26
210
31,65
322
24,54
Nilam Sari
547
545
1.092
547
100
545
100
1.092
100
Gulai Bancah
201
235
437
201
100
235
100
436
100
Plus Mandiangin
500
533
1.033
397
79
533
100
930
90
4.622
4.943
9.565
3.398
73,52
4.004
81,00
7.402
77,39
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
4
4
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
2
1
4 PUSKESMAS PERAWATAN
0
0
5 SARANA YANKES.LAINNYA
7
1
14,29
13
6
46,15
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Rumah Sakit, Puskesmas sekota Bukittinggi
100,00
0
50,00
0
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
1 AFP
YANG TERSERANG
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH JUMLAH KEC DESA
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
4
11.290
12.072
23.362
4
3
7
0,04
0,02
0,03
0
0
0
0
0
0
Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
1 Guguk Panjang
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
3
4
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB DITANGANI <24 JUMLAH % JAM 5
6
7
Guguk Panjang
3
0
0
Perkotaan Rasimah Ahmad
4
1
1
100
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
8
0
0
-
3 Mandiangin
Mandiangin
3
0
0
Nilam Sari
4
1
1
Gulai Bancah
1
1
1
Plus Mandiangin
1
1
1
100
24
4
4
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
0
0 100 0
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS 3
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
70 15
93 36
163 51
88 373
105 526
193 899
0,8 0,0
0,9 0,1
0,8 0,1
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
25
49
74
62
128
190
0,4
0,4
0,4
3 Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
12 16 37 2
17 40 30 1
29 56 67 3
132 27 30 1
112 43 49 6
244 70 79 7
0,1 0,6 1,2 2,0
0,2 0,9 0,6 0,2
0,1 0,8 0,8 0,4
177
266
443
713
969
1.682
0,2
0,3
0,3
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Puskesmas se-Kota Bukittinggi
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Guguk Panjang
3
JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI MASSAL 4
5
% 6
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
7
8
JUMLAH MURID SD/MI
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Guguk Panjang
12
12
100
12
100,0
1.413
1.513
2.926
444
31
421
28
865
30
45
54
99
45
100
54
100
99
100
Perkotaan Rasimah Ahmad
12
12
100
12
100,0
936
993
1.930
197
21
231
23
428
22
103
129
232
103
100
129
100
232
100
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
13
13
100
13
100,0
1.363
1.536
2.898
1.363
100 1.536
100
2.899
100
242
289
531
242
100
289
100
531
100
3 Mandiangin
Mandiangin
7
7
100
7
100,0
884
904
1.788
884
100
904
100
1.788
100
13
12
25
13
100
12
100
25
100
Nilam Sari
9
4
44,4
9
100,0
742
737
1.479
742
100
737
100
1.479
100
149
130
279
149
100
130
100
279
100
Gulai Bancah
3
3
100
3
100,0
273
318
591
273
100
318
100
591
100
199
80
279
199
100
80
100
279
100
100
5
100,0
682
726
1.408
35
5
115
16
150
11
1
1
2
1
100
1
100
2
100
91,8
61
100,0
6.292
6.727
13.019
3.938
62,6
4.262
63,4
8.200
63
752
695
1.447
752
100,0
695
100,0
1.447
100
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber:Bidang Upaya Kesehatan (BUK)
5 61
5 56
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
4
5
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
60 60
2 4
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
76
1
0 Mandiangin
Mandiangin Nilam Sari Gulai Bancah Plus Mandiangin
16 180 25 132
2 5 10 6
549 48 31 628
30 0 18 48
SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Guguk Panjang
3
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
JUMLAH PENDUDUK
ASKES
JAMSOSTEK
LAINNYA
ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
12.403
13.283
25.686
3.039
1.634
4.673
88
106
194
3.089
3.091
6.180
0
0
0
6.216
4.831
11.047
50,1
36,4
43,0
8.220
8.721
16.941
3.917
2.976
6.893
88
105
193
2.535
2.585
5.120
0
0
0
6.540
5.666
12.206
79,6
65,0
72,1
100
93
193
3.083
3.089
6.172
0
0
0
4.293
5.496
9.789
35,9
40,8
38,5
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
11.963
13.483
25.446
1.110
2.314
3.424
3 Mandiangin
Mandiangin
7.761
7.937
15.698
1.967
1.283
3.250
95
98
193
2.375
2.437
4.812
0
0
0
4.437
3.818
8.255
57,2
48,1
52,6
Nilam Sari
6.549
6.514
13.063
1.125
369
1.494
101
92
193
1.897
2.053
3.950
0
0
0
3.123
2.514
5.637
47,7
38,6
43,2
Gulai Bancah
2.407
2.816
5.223
1.781
369
2.150
92
101
193
635
629
1.264
0
0
0
2.508
1.099
3.607
104,2
39,0
69,1
Plus Mandiangin
5.984
6.374
12.358
83
369
452
0
0
0
1.782
1.810
3.592
0
0
0
1.865
2.179
4.044
31,2
34,2
32,7
52,4
43,3
47,7
JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)
55.287
59.128
114.415
13.022
23,6
9.314
15,8
22.336
19,5
564 1,0
595 1.159 15.396 15.694 31.090 1,0 1,0 27,8 26,5 27,2
0
0,0
0
0
0,0
28.982
0,0
52,4
25.603
43,3
54.585
47,7
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA L P 3) L+P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Guguk Panjang
3.089
3.091
6.180
3.089
100
3.091
100
6.180
100
995
32,2
996
32,2
1.991
32,2
173
5,6
173
5,6
346
5,6
Perkotaan Rasimah Ahmad
2.535
2.585
5.120
2.535
100
2.585
100
5.120
100
1.096
43,2
1.096
42,4
2.192
42,8
210
8,3
210
8,1
420
8,2
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3.083
3.089
6.172
3.083
100
3.089
100
6.172
100
2.414
78,3
2.420
78,3
4.834
78,3
233
7,6
233
7,5
466
7,6
3 Mandiangin
Mandiangin
3.123
1.689
4.812
3.123
100
1.689
100
4.812
100
1.212
38,8
2.417
143,1
3.629
75,4
173
5,5
293
17,3
466
9,7
Nilam Sari
1.897
2.053
3.950
1.897
100
2.053
100
3.950
100
1.737
91,6
1.378
67,1
3.115
78,9
138
7,3
139
6,8
277
7,0
635
629
1.264
635
100
629
100
1.264
100
703
110,7
703
111,8
1.406
111,2
77
12,1
78
12,4
155
12,3
1.782
1.810
3.592
1.782
100
1.810
100
3.592
100
622
0,0
622
34,4
1.244
34,6
-
0,0
1
0,1
1
0,0
16.144
14.946
31.090
16.144
100 14.946
100
31.090
100
8.779
54,4
9.632
64,4
18.411
59,2
1.004
6,2
1.127
7,5
2.131
6,9
1
2
1 Guguk Panjang
3
Gulai Bancah Plus Mandiangin
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)
TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Guguk Panjang
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA L
P
L+P
4
5
6
L JUMLAH 7
% 8
P JUMLAH 9
% 10
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P JUMLAH % 11
12
L JUMLAH 13
% 14
P JUMLAH 15
L+P JUMLAH %
% 16
17
18
Guguk Panjang
3.089
3.091
6.180
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
Perkotaan Rasimah Ahmad
2.535
2.585
5.120
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
3.083
3.089
6.172
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
3 Mandiangin
Mandiangin
3.123
1.689
4.812
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
Nilam Sari
1.897
2.053
3.950
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
635
629
1.264
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1.782
1.810
3.592
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
16.144
14.946
31.090
Gulai Bancah Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0
0
0,0
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1
Puskesmas Guguk panjang
2
Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad
3
Puskesmas Tigo Baleh
4
Puskesmas Mandiangin
5
RAWAT JALAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
7.589
13.739
21.328
0
0
0
36
24
60
9.047
17.819
26.866
0
0
0
78
78
156
12.131
17.584
29.715
0
0
0
68
67
135
11.356
11.356
22.712
0
0
0
50
56
106
Puskesmas Nilam Sari
8.603
10.858
19.461
0
0
0
67
31
98
6
Puskesmas Gulai Bancah
4.058
6.267
10.325
0
0
0
5
2
7
7
Puskesmas Plus Mandiangin
1.853
1.276
3.129
0
0
0
1
1
2
SUB JUMLAH I
54.637
78.899
133.536
0
0
0
305
259
564
1
RS Achmad Mochtar
82.388
69.387
151.775
66.930
66.930
133.860
2.459
2.094
4.553
2
RS Stroke Nasional
29.133
29.133
58.266
3.085
3.085
6.170
205
110
315
3
RS Islam Ibnu Sina
26.016
35.944
61.960
3.091
5.769
8.860
71
86
157
4
RS Tk IV TNI-AD
2.174
3.979
6.153
276
450
726
65
175
240
5
RS Madina
6.593
8.242
14.835
994
373
1.367
0
0
0
6
RS THT Sitawa Sidingin
1.073
1.237
2.310
35
29
64
0
0
0
7
RB Bunda
0
1.800
1.800
0
720
720
0
0
0
8
RB Riri
0
2.880
2.880
0
130
130
0
0
0
9
RB Pertama
320
1.000
1.320
0
61
61
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
380
1.622
2.002
20
81
101
0
0
0
SUB JUMLAH II
148.077
155.224
301.299
74.431
77.630
151.960
2.800
2.465
5.265
JUMLAH (KAB/KOTA)
202.714
234.123
434.835
74.431
77.630
151.960
3.105
2.724
5.829
55.287
59.128
114.415
55.287
59.128
114.415
366,7
396,0
380,1
134,6
131,3
132,8
10 RB Fransiskus 11 RB Puti Bungsu
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan se-Kota Bukittinggi
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
RS Achmad Mochtar
320
4.620
8.581
13.201
498
426
924
251
237
488
107,8
49,6
70,0
54,3
27,6
37,0
2
RS Stroke Nasional
116
2.159
4.011
6.170
226
226
452
87
87
174
104,7
56,3
73,3
40,3
21,7
28,2
3
RS Islam Ibnu Sina
135
3.091
5.769
8.860
152
290
442
67
83
150
49,2
50,3
49,9
21,7
14,4
16,9
4
RS Tk IV TNI-AD
48
276
450
726
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
2,22
2,75
5
RS Madina
33
994
373
1.367
0
0
0
30
31
61
0
0
0 30,18109
83,1
44,6
6
RS THT Sitawa Sidingin
25
35
29
64
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
RB Bunda
20
0
720
720
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
RB Riri
10
0
130
130
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
RB Pertama
11
0
61
61
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 RB Fransiskus
2
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 RB Puti Bungsu
7
20
81
101
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KABUPATEN/KOTA
727
11.195
20.207
31.402
876
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan se-Kota Bukittinggi Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
942
1.818
436
439
875
7,8
4,7
5,8
3,9
2,2
2,8
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
a
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
JUMLAH PASIEN JUMLAH JUMLAH HARI PASIEN KELUAR TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN 3
(HIDUP + MATI)
MATI
4
5
BOR
LOS
TOI
8
9
10
DIRAWAT 6
7
1
RS Achmad Mochtar
320
13.206
924
488
74.577
63,9
5,6
3,2
2
RS Stroke Nasional
116
6.170
452
174
36.688
86,7
5,9
0,9
3
RS Islam Ibnu Sina
135
8.860
442
150
38.046
77,2
4,3
1,3
4
RS Tk IV TNI-AD
48
726
0
2
5.296
30,2
7,3
16,8
5
RS Madina
33
1.367
0
61
9.944
82,6
7,3
1,5
6
RS THT Sitawa Sidingin
25
64
0
0
128
1,4
2,0
140,6
7
RB Bunda
20
720
0
0
2.880
39,5
4,0
6,1
8
RB Riri
10
130
0
0
520
14,2
4,0
24,1
9
RB Pertama
11
61
0
0
132
3,3
2,2
63,7
10 RB Fransiskus
2
2
0
0
4
0,5
2,0
363,0
11 RB Puti Bungsu
7
101
0
0
202
7,9
2,0
23,3
1818
875
168.417
63,5
5,4
3,1
KABUPATEN/KOTA
727
31407
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan se-Kota Bukittinggi Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Guguk Panjang
3
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
Guguk Panjang
6.098
Perkotaan Rasimah Ahmad
3.314
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
4.339
3 Mandiangin
Mandiangin
4.739
Nilam Sari
2.601
Gulai Bancah
2.460
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang PSDK (Data berdasarkan survey tahun 2009)
1.470
24,1
365
24,8
1.680
38,7
334
19,9
1.890
39,9
285
15,1
5.040
21,4
984
19,5
23.551
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 RUMAH NO
KECAMATAN
1
2
1 Guguk Panjang
PUSKESMAS 3
JUMLAH YANG JUMLAH YANG ADA DIPERIKSA 4
5
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
6
7
8
Guguk Panjang
5.867
726
12,4
519
71,5
Perkotaan Rasimah Ahmad
2.919
784
26,9
655
83,5
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
4.339
1.969
45,4
1.643
83,4
3 Mandiangin
Mandiangin
2.780
870
31,3
525
60,3
Nilam Sari
2.354
2.354
100,0
1.948
82,8
Gulai Bancah
2.173
77
3,5
65
84,4
Plus Mandiangin
2.442
64
2,6
39
60,9
22.874
6.844
29,9
5.394
78,8
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PMK
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
1
2
3
4
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang
5.867
5.867
100,00
5.387
91,82
Perkotaan Rasimah Ahmad
2.919
2.900
99,35
2.381
82,10
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
4.339
4.339
100,00
4.119
94,93
3 Mandiangin
Mandiangin
2.780
2.617
94,14
2.317
88,54
Nilam Sari
2.354
1.532
65,08
1.314
85,77
Gulai Bancah
2.173
1.316
60,56
995
75,61
Plus Mandiangin
2.442
1.723
70,56
1.322
76,73
22.874
20.294
88,72
17.835
87,88
JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber: Bidang PMK
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Guguk Panjang
3
JUMLAH KELUARGA JUMLAH % KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA KEMASAN YANG ADA SUMBER DIPERIKSA JUMLA % AIR H BERSIHNYA 4 5 6 7 8
JENIS SARANA AIR BERSIH LEDENG
SPT
JUMLAH
%
9
10
JUMLA H 11
SGL % 12
JUMLA H 13
MATA AIR % 14
JUMLA H 15
16
17
Guguk Panjang
5.867
716
12,2
0
0
178
24,86
159 22,207
371 51,816
Perkotaan Rasimah Ahmad
3.314
784
23,7
0
0
733 93,495
4 0,5102
22 2,8061
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
4.339
1.962
45,2
0
0
1411 71,916
12 0,6116
539 27,472
0
3 Mandiangin
Mandiangin
12.634
10.613
84,0
12 0,1131
958 9,0267
751 7,0762
813 7,6604
8 0,0754
Nilam Sari
2.601
2.601
100,0
0
0
488 18,762
3 0,1153
5 0,1922
Gulai Bancah
4.260
4.260
100,0
0
0
4260
100
2372 55,681
366 8,5915
0
100,0
0
0
2520
74,49
238 7,0352
47 1,3893
0
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PMK
3383 36.398
3383 24.319
66,8
12
0,0 10.548
43,4
3.539
14,6
1371
3.529
52,71
14,5
6
PAH JUMLA H
%
LAINNYA JUMLA H
% 18
19
JUMLAH JUMLA H
% 20
21
% 22
0,838
1 0,1397
0
0
715
99,9
2 0,2551
23 2,9337
0
0
784
100,0
0
0
1962
100,0
12 0,1131
10 0,0942
2564
24,2
49 1,8839
680 26,144
2596
99,8
0
3380 79,343
1222 28,685
11600
272,3
0
578 17,085
3383
0,0
7,9 23.604
97,1
21
0
0,1
0
4.043
0
16,6
0 1.912
0
TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1 Guguk Panjang
3
JUMLAH KELUARG LEDING A AIR KEMASAN AIR ISI ULANG METERAN DIPERIKS A JUMLA % JUMLAH % JUMLAH % SUMBER H 5
6
7
8
9
POMPA
JUMLAH
%
12
13
JUMLAH 14
%
JUMLAH
15
16
MATA AIR TERLINDUNG
%
JUMLAH
17
18
SUMUR TAK TERLINDUNG
AIR HUJAN
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
19
20
21
22
23
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
24
25
26
27
28
29
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG JUMLAH % 30
31
716
0
0,0
0
0,0
179
25
0
0
159
22,21
321
44,83
6
0,838
1
0,14
0
0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
665
92,9
Perkotaan Rasimah Ahmad
784
0
0,0
772
98,5
0
0
8
1,02
0
0
4
0,51
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
784
100,0
0
0,0
117
5,963
0
0
4
0,204
230
11,72
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1.962
100,0
0
0,0
7308
68,86
0
0
2605
24,55
0
92
0,867
142
0
0,0
0
0,0
0,0 10.017
94,4
0,0
488
18,8
0
0,0
3
0,1
1.371
52,7
0,2
0
0,0
680
12,0
4.260
100,0
1,6
237
5,6
336
7,9
0,0
0
0,0
-
0,0
0
0,0
0,0
0
0,0
Tigo Baleh
1.962
1611
82,1
3 Mandiangin
Mandiangin
10.613
12
0,1
Nilam Sari
2.601
0
0,0
-
Gulai Bancah
4.260
0
0,0
510
Plus Mandiangin
3.383
0
0,0
Sumber: Bidang PMK
11
SUMUR TERLINDUNG
Guguk Panjang
2 Aur Birugo Tigo Baleh
JUMLAH (KAB/KOTA)
10
SUMBER AIR MINUM KELUARGA LEDING ECERAN
24.319
1.623
6,7
0 1.282
0,0
2520
5,3 14.872
74,49 61,2
70 0 78
0 0,3
238 3.246
7,035 13,3
0
47 2.309
4 -
1,338
0
0
0,2
49
1,9
0
0,0
0,0
3.380
79,3
0
0,0
17,09
0
0
1,389
0
0
9,5
102
0,4
578 4.150
17,1
-
0,0
5 0 5
0
0 680
26,1
1.866
71,7
0,0
5.413
127,1
0,0
2.805
82,9
2,8 23.512
96,7
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 JAMBAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
1
2
3
4
1 Guguk Panjang
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Guguk Panjang
5.867
705
12,0
705
100,0
536
76,0
212
3,6
212
100,0
171
80,7
721
12,3
721
100,0
599
83,1
Perkotaan Rasimah Ahmad
3.314
785
23,7
785
100,0
636
81,0
913
27,5
913
100,0
801
87,7
886
26,7
886
100,0
788
88,9
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
4.339
1.962
45,2
1.962
100,0
1.787
91,1
1.962
45,2
1.962
100,0
1.962
100,0
1.962
45,2
1.962
100,0
1.733
88,3
3 Mandiangin
Mandiangin
12.634
10.613
84,0
6.444
60,7
5.170
80,2
2.534
20,1
2.780
109,7
993
35,7
1.486
11,8
2.637
177,5
1.032
39,1
Nilam Sari
2.601
2.333
89,7
2.333
100,0
2.071
88,8
2.387
91,8
2.387
100,0
1.892
79,3
2.539
97,6
2.539
100,0
1.852
72,9
Gulai Bancah
4.260
52
1,2
73
140,4
50
68,5
52
1,2
26
50,0
26
100,0
52
1,2
50
96,2
50
100,0
Plus Mandiangin
3.383
64
1,9
64
100,0
45
70,3
64
1,9
64
100,0
45
70,3
64
1,9
64
100,0
35
54,7
36.398
16.514
74,9 10.295
83,3
8.124
22,3
8.344
102,7
5.890
70,6
7.710
21,2
8.859
114,9
6.089
68,7
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PMK
45,4 12.366
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
6
66,67
1
1
Perkotaan Rasimah Ahmad
36
36
30
83,33
33
33
29
87,88
2
1
24
20
20
100
1
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
2
2
2
100
3 Mandiangin
Mandiangin
3
3
3
100,0
8
4
2
50,00
Nilam Sari
2
2
2
100
21
21
15
71,43
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PMK
20
21
22
23
% SEHAT
18
24
74
50
67,57
235
97
69
71,13
215
87
73
83,91
247
157
133
84,713
60
56
93,33
119
82
78
95,122
92
0
0
0
0
167
88
36
40,91
178
95
41
43,158
0
0
0
0
260
130
91
70,00
283
153
108
70,588
0
0
0
0
56
16
65
25
4
16
1
0
0
83
65
41
63,08
88
88
70
79,545
1.081
520
347
66,73
1.215
697
503
72,17
0
0
9
9
4
44,44
Plus Mandiangin
0
0
0
0
4
4
3
75
1
111
100
79
79,00
5
89,29
17
208
0
0
50
100
16
0
0
56
1
0
1
Gulai Bancah
57
15
0
JUMLAH SEHAT
14
9
JUMLAH DIPERIKSA
13
12
JUMLAH YG ADA
12
100
JUMLAH TUPM % SEHAT
11
13
JUMLAH SEHAT
10
13
JUMLAH DIPERIKSA
9
14
JUMLAH YG ADA
8
Guguk Panjang
% SEHAT
7
JUMLAH SEHAT
6
JUMLAH DIPERIKSA
5
TUPM LAINNYA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT
4
PASAR % SEHAT
JUMLAH DIPERIKSA
3
JUMLAH YG ADA
2
1 Guguk Panjang
% SEHAT
1
PUSKESMAS
JUMLAH SEHAT
KECAMATAN
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
4
1
25,00
0
0
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH DIBINA
1 Guguk Panjang
Guguk Panjang Perkotaan Rasimah Ahmad
4
5
% 6
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM JUMLAH DIBINA 4
5
SARANA PENDIDIKAN
%
JUMLAH DIBINA
6
7
8
5
5
100
0
0
0
32
5
5
100
12
12
100
21
37 82,222
17
17
100
38
% 9
32
SARANA IBADAH JUMLAH DIBINA 10
11
PERKANTORAN
%
JUMLAH DIBINA
12
13
14
100
27
8
29,63
13
9 42,857
10
5
50
8
11 33,333
39
SARANA LAIN
%
JUMLAH DIBINA
15
16
10 76,923
17
JUMLAH %
JUMLAH DIBINA
18
19
20
% 21
0
0
0
77
55 71,429
25
0
0
0
56
33 58,929
11 28,205
0
0
0
172
114 66,279
2
Aur Birugo Tigo 2 Baleh
Tigo Baleh
3 Mandiangin
Mandiangin
19
5
26,316
12
12
100
Nilam Sari
7
7
100,0
0
0
0
15
15
100,0
21
21
100,0
4
4
100,0
16
16
100,0
63
63
100,0
Gulai Bancah
7
7
100,0
0
0
0
12
12
100,0
10
3
30,0
7
2
28,6
6
1
16,7
42
25
59,5
55,6
3263
39
1,2
17
16
94,1
8
8
100,0
2
1
50,0
9
9
100,0
3.308
78
2,4
2,4
149
136
91,3
124
64
51,6
78
32
41,0
31
26
83,9
3.783
409
10,8
Plus Mandiangin JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PMK
45
9 97
5 71
73,2
3.304
80
14
38 14
100 100
33 15
8 53,333
5
2
40
0
0 #DIV/0!
65
41 63,077
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA OBAT 2
Amoksisillin sirup kering 125 mg/ml Amoksisillin kaplet 500 mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametason injeksi 5 mg/ml-2ml Dekstrometorfan HBr sirup 10 mg/ml Dekstrometorfan HBr tablet 15 mg Difenhidramin HCl injeksi 10 mg/ml Gliserin Guayakolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5% steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramfenikol kapsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol suspensi Klorfeniramini Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida Infus 0,9% steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat Infus steril Vitamin B Kompleks tablet Retinol 200.000 IU Tablet Tambah Darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat I OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat tablet 125 mg Salep 2-4 Infus set dewasa Infus set anak
Sumber: Instalasi Farmasi Kota Bukittinggi
SATUAN 3
Btl @ 60ml Box @ 100kap Btl @ 1000tab Btl @ 1000tab Box @ 100amp Btl @ 60ml Btl @ 1000tab Box @ 100amp Btl @ 1000tab Btl @ 500ml Btl @ 100tab Btl @ 250cap Box @ 100tab Box @ 100tab Btl @ 60ml Btl @ 1000tab Tablet Btl @ 500ml Btl @ 1000tab Btl @ 500ml Btl @ 1000tab Btl @ 50cap Sacc @ 30tab Botol Box @ 100bks Paket Paket Paket Paket Paket Box @ 100tab Pot Kantong Kantong
STOCK OBAT 4
PEMAKAIAN RATA-RATA/ BULAN 5
TINGKAT PERSENTASE KECUKUPAN TINGKAT (BULAN) KECUKUPAN 6
7
10020 3970 205,1 3 3,91 7250 130
302 145 12 0,5 0,02 367 6
33 27 17 6 196 20 22
184 152 95 33 1086 110 120
270 50 563 10 834 50 5450 643
11 1 28 1 25 3 167 30
25 50 20 10 33 17 33 21
136 278 112 56 185 93 181 119
60 750 147 490 418 8800
8 45 1 21 11 274
8 17 147 23 38 32
42 93 817 130 211 178
338 37 5
14 8 1
24 5 5
134 26 28
2 24 49 1416 502 19
1 1 63 1
24 49 22 502
133 272 125 2789
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
KEMENKES
PEM.PROV PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
0
1
0
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
1
4 0 0 2 0 7 7 14 5 1 0 115 0 24 130 45 16 1 0 0
0
0
0
115
0
0
2
1
0
1
0
41
0
0
0
0
0
16
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi
TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
1
2
3
LABORATORIUM KESEHATAN
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1 RUMAH SAKIT UMUM
5
5
100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
1
1
100,00
4 PUSKESMAS
7
7
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
13
13
100,00
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi
4
80,00
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Guguk Panjang
PRATAMA JUMLAH % 4
5
MADYA JUMLAH % 6
7
POSYANDU PURNAMA JUMLAH % 8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
JUMLAH JUMLAH % 12
13
POSYANDU AKTIF JUMLAH
%
14
15
Guguk Panjang
1
3,03
0
0,00
27
81,82
5
15,15
33
100,00
32
96,97
Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0,00
9
40,91
9
40,91
4
18,18
22
100,00
13
59,09
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
0
0,00
1
3,45
8
27,59
20
68,97
29
100,00
28
96,55
3 Mandiangin
Mandiangin
0
0,00
0
0,00
14
100,00
0
0,00
14
100,00
14
100,00
Nilam Sari
0
0,00
0
0,00
9
69,23
4
30,77
13
100,00
13
100,00
Gulai Bancah
1
16,67
0
0,00
2
33,33
3
50,00
6
100,00
5
83,33
Plus Mandiangin
0
0,00
13
0,00
0
0,00
0
0,00
13
0,00
0
0,00
2
1,54
23
17,69
69
53,08
36
27,69
130
100,00 1,11
105
80,77
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
1 Guguk Panjang
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
3
4
JUMLAH DESA SIAGA AKTIF JUMLAH %
DESA SIAGA JUMLAH % 5
6
7
POSKESDES
POSYANDU
8
9
Guguk Panjang
3
3
100
3
100
3
33
Perkotaan Rasimah Ahmad
4
4
100
4
100
4
22
2 Aur Birugo Tigo Baleh
Tigo Baleh
8
8
100
8
100
8
29
3 Mandiangin
Mandiangin
3
3
100
3
100
3
14
Nilam Sari
4
4
100
4
100
4
13
Gulai Bancah
1
1
100
1
100
1
6
Plus Mandiangin
1
1
100
1
100
1
13
24
24
100
24
100
24
130
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 NO
DR SPESIALIS
UNIT KERJA
1
L
2
P
3
a
4
JUMLAH
DOKTER UMUM
L+P
L
5
P
6
L+P
7
L
8
P
12
DOKTER GIGI L+P
13
L
14
P
9
b
L+P
10
11
1
Puskesmas Guguk panjang
0
0
0
0
4
4
0
4
4
0
2
2
2
Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
0
5
5
0
5
5
0
2
2
3
Puskesmas Tigo Baleh
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
2
2
4
Puskesmas Mandiangin
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
1
1
5
Puskesmas Nilam Sari
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
1
1
6
Puskesmas Gulai Bancah
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
2
2
7
Puskesmas Plus Mandiangin
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
19
20
1
19
20
1
10
11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RS Achmad Mochtar
25
7
32
6
16
22
31
23
54
1
4
5
2
RS Stroke Nasional
6
4
10
11
22
33
17
26
43
1
2
3
3
RS Islam Ibnu Sina
31
5
36
1
7
8
32
12
44
2
0
2
4
RS Tk IV TNI-AD
11
2
13
1
4
5
12
6
18
2
0
2
5
RS Madina
20
2
22
2
4
6
22
6
28
0
1
1
6
RS THT Sitawa Sidingin
3
2
5
1
0
1
4
2
6
0
0
0
7
RB Bunda
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
8
RB Riri
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
RB Pertama
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
10 RB Fransiskus
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
11 RB Puti Bungsu
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
98
22
120
22
54
76
120
76
196
6
7
13
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1
POLTEKES PRODI KEBIDANAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
6
8
3
STIKES PRIMA NUSANTARA
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
4
AKBID PELITA ANDALAS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
STIKES YARSI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
STIKES FORT DE KOCK
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
7
STIKES PERINTIS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
STIKES MUHAMMADIYAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
AKFAR DWI FARMA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 SMF YIB
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
2
2
2
6
8
177,3 0 0 98
37,2 0 0 22
104,9 0 0 120
41,6 0 0 23
126,8 0 1 76
85,7 0 1 99
222,5 0 0 121
164,1 0 1 98
190,5 0 1 219
16,3 0 0 9
38,9 0 2 25
28,0 0 2 34
SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 BIDAN NO
UNIT KERJA
1
2
BIDAN DIII BIDANJUMLAH 3
4
5
SARJANA KEPERAWATANa
L
P
L+P
6
7
8
PERAWAT D-III PERAWAT D-I PERAWAT b L P L+P L P L+P
L
9
15
10
11
12
13
14
PERAWAT GIGI
JUMLAH P L+P 16
L
17
P
18
L+P
19
20
1 Puskesmas Guguk panjang
0
9
9
0
0
0
0
3
3
0
4
4
0
7
7
0
2
2
2 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad
4
12
16
0
4
4
0
6
6
0
0
0
0
10
10
0
3
3
3 Puskesmas Tigo Baleh
3
15
18
0
0
0
0
5
5
0
5
5
0
10
10
0
3
3
4 Puskesmas Mandiangin
2
5
7
0
0
0
0
4
4
0
1
1
0
5
5
1
1
2
5 Puskesmas Nilam Sari
3
7
10
0
0
0
0
4
4
0
3
3
0
7
7
0
1
1
6 Puskesmas Gulai Bancah
3
1
4
0
1
1
0
3
3
0
0
0
0
4
4
0
1
1
7 Puskesmas Plus Mandiangin
5
5
10
0
3
3
0
4
4
0
1
1
0
8
8
0
1
1
20
54
74
0
8
8
0
29
29
0
14
14
0
51
51
1
12
13
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RS Achmad Mochtar
4
24
28
6
48
54
18
117
135
2
25
27
26
190
216
1
5
6
2
RS Stroke Nasional
0
7
7
5
23
28
22
118
140
0
0
0
27
141
168
1
1
2
3
RS Islam Ibnu Sina
6
7
13
2
0
2
13
125
138
1
11
12
16
136
152
0
0
0
4
RS Tk IV TNI-AD
2
8
10
1
2
3
0
25
25
0
0
0
1
27
28
0
2
2
5
RS Madina
0
1
1
0
2
2
2
17
19
0
5
5
2
24
26
0
0
0
6
RS THT Sitawa Sidingin
0
0
0
0
1
1
2
3
5
0
0
0
2
4
6
0
0
0
7
RB Bunda
0
7
7
0
0
0
0
3
3
0
0
0
0
3
3
0
0
0
8
RB Riri
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
RB Pertama
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 RB Fransiskus
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 RB Puti Bungsu
0
6
6
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
14
57
71
14
76
90
57
408
465
3
41
44
74
525
599
2
8
10
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1
POLTEKES PRODI KEBIDANAN
0
12
12
1
1
2
2
0
2
1
0
1
4
1
5
0
0
0
2
POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
11
16
3
STIKES PRIMA NUSANTARA
0
19
19
1
8
9
0
1
8
9
4
AKBID PELITA ANDALAS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
STIKES YARSI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
STIKES FORT DE KOCK
0
12
12
1
17
18
0
0
0
0
0
0
1
17
18
0
0
0
7
STIKES PERINTIS
0
13
13
9
14
23
0
0
0
0
0
0
9
14
23
0
0
0
8
STIKES MUHAMMADIYAH
1
7
8
0
8
8
1
0
1
0
0
0
1
8
9
0
0
0
9
AKFAR DWI FARMA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 SMF YIB
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
63
64
12
48
60
3
0
3
1
0
1
16
48
64
5
11
16
0 4 39
0 5 179
182,67 0 9 218
0 0 26
0 3 135
0 3 161
0 0 60
0 2 439
0 2 499
0 0 4
0 0 55
0 0 59
SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA
0
162,79 1055,3 624,04 0 0 0 0 5 5 90 629 719
0
14,47 52,429 34,086 0 0 0 1 1 2 9 32 41
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
APOTEKER DAN SARJANA FARMASI a L P L+P 3
4
TENAGA GIZI
D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER L
5
P
6
JUMLAH
L+P
7
L
8
P
9
D-IV/SARJANA GIZI L+P
10
L
11
P
12
a
L+P
13
JUMLAH
DI DAN D-III GIZI L
14
P
15
L+P
16
L
17
P
18
L+P
19
20
1 Puskesmas Guguk panjang
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad
0
0
0
2
1
3
2
1
3
0
0
0
0
1
1
0
1
1
3 Puskesmas Tigo Baleh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4 Puskesmas Mandiangin
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
5 Puskesmas Nilam Sari
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
6 Puskesmas Gulai Bancah
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
7 Puskesmas Plus Mandiangin
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
4
7
11
4
7
11
0
0
0
0
5
5
0
5
5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RS Achmad Mochtar
3
6
9
1
40
41
4
46
50
2
7
9
1
9
10
3
16
19
2
RS Stroke Nasional
2
4
6
6
24
30
8
28
36
0
4
4
1
5
6
1
9
10
3
RS Islam Ibnu Sina
1
2
3
0
19
19
1
21
22
0
0
0
0
1
1
0
1
1
4
RS Tk IV TNI-AD
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
RS Madina
0
1
1
1
5
6
1
6
7
0
1
1
0
0
0
0
1
1
6
RS THT Sitawa Sidingin
0
1
1
2
3
5
2
4
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
RB Bunda
1
0
1
0
1
1
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
RB Riri
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
RB Pertama
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 RB Fransiskus
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 RB Puti Bungsu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
14
21
10
94
104
17
108
125
2
12
14
2
15
17
4
27
31
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1
POLTEKES PRODI KEBIDANAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
STIKES PRIMA NUSANTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
AKBID PELITA ANDALAS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
STIKES YARSI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
STIKES FORT DE KOCK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
STIKES PERINTIS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
STIKES MUHAMMADIYAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
AKFAR DWI FARMA
4
5
9
1
0
1
5
5
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB)
3
6
9
0
0
0
3
6
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 SMF YIB
1
4
5
1
1
2
2
5
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
15
23
2
1
3
10
16
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 4 122
56,1 0 3 34
221,6 0 6 137
141,6 0 9 171
0 2 24
7,2 0 0 4
54,1 0 0 32
31,5 0 0 36
SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0 1 16
0 4 33
0 5 49
0 2 18
0 2 104
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi Keterangan : a termasuk S2 dan S3
0 0 2
0 0 12
0 0 14
0 0 2
0 2 22
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
1
SARJANA KESMAS a L P L+P
2
3
4
L
5
D-III KESMAS b P L+P
6
7
L
8
9
JUMLAH P
L+P
10
11
L 12
TENAGA SANITASI P
L+P
13
14
1
Puskesmas Guguk panjang
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
2
Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad
0
2
2
0
0
0
0
2
2
0
2
2
3
Puskesmas Tigo Baleh
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
2
4
Puskesmas Mandiangin
1
1
2
0
0
0
1
1
2
0
2
2
5
Puskesmas Nilam Sari
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
2
2
6
Puskesmas Gulai Bancah
0
2
2
0
0
0
0
2
2
0
1
1
7
Puskesmas Plus Mandiangin
0
2
2
0
0
0
0
2
2
0
1
1
2
9
11
0
0
0
2
9
11
1
10
11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RS Achmad Mochtar
4
5
9
0
0
0
4
5
9
1
3
4
2
RS Stroke Nasional
8
6
14
0
0
0
8
6
14
2
2
4
3
RS Islam Ibnu Sina
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
4
RS Tk IV TNI-AD
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
5
RS Madina
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
6
RS THT Sitawa Sidingin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
RB Bunda
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
RB Riri
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
RB Pertama
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 RB Fransiskus
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 RB Puti Bungsu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
12
25
0
0
0
13
12
25
4
5
9
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1
POLTEKES PRODI KEBIDANAN
1
5
6
0
0
0
1
5
6
1
0
1
2
POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
3
STIKES PRIMA NUSANTARA
4
3
7
0
4
3
7
4
AKBID PELITA ANDALAS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
STIKES YARSI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
STIKES FORT DE KOCK
5
7
12
0
0
0
5
7
12
0
0
0
7
STIKES PERINTIS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
STIKES MUHAMMADIYAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
AKFAR DWI FARMA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 SMF YIB
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
15
26
0
0
0
11
15
26
2
0
2
0 0 0
47,0 0 5 31
60,9 0 24 60
54,2 0 29 91
12,7 0 0 7
25,4 0 2 17
19,2 0 2 24
SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0 5 31
0 24 60
0 29 91
0 0 0
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
0 0 0
0
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 NO
UNIT KERJA L
1
2
TENAGA TEKNISI MEDIS TEM & P.RONTG P.ANESTESI L P L+P L P L+P
ANALIS LAB. P L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
FISIOTERAPIS
JUMLAH P L+P
L 12
13
14
L
P
15
16
L+P 17
1 Puskesmas Guguk panjang
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
2
0
0
0
3 Puskesmas Tigo Baleh
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
2
2
0
0
0
4 Puskesmas Mandiangin
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
2
0
0
0
5 Puskesmas Nilam Sari
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
2
2
0
0
0
6 Puskesmas Gulai Bancah
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
2
2
0
0
0
7 Puskesmas Plus Mandiangin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
6
2
3
5
0
0
0
2
9
11
0
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RS Achmad Mochtar
4
17
21
7
14
21
4
2
6
15
33
48
2
6
8
2
RS Stroke Nasional
3
12
15
8
6
14
3
0
3
14
18
32
13
12
25
3
RS Islam Ibnu Sina
1
6
7
1
2
3
0
0
0
2
8
10
1
1
2
4
RS Tk IV TNI-AD
1
2
3
1
0
1
6
0
6
8
2
10
0
0
0
5
RS Madina
0
4
4
2
0
2
0
0
0
2
4
6
0
0
0
6
RS THT Sitawa Sidingin
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
7
RB Bunda
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
RB Riri
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
RB Pertama
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 RB Fransiskus
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 RB Puti Bungsu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
41
50
19
22
41
14
2
16
42
65
107
16
19
35
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1
POLTEKES PRODI KEBIDANAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
STIKES PRIMA NUSANTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
AKBID PELITA ANDALAS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
STIKES YARSI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
STIKES FORT DE KOCK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
STIKES PERINTIS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
STIKES MUHAMMADIYAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
AKFAR DWI FARMA
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 SMF YIB
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
0
0
0
0
0
0
6
0
6
0
0
0
90,4
125,2
108,4
28,9
32,1
30,6
SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0 11
0 3 51
0 3 62
0 0 21
0 0 25
Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan se-Kota Bukittinggi
0 0 46
0
0
0
0
14
2
0 0 16
0 0 50
0 3 77
0 3 127
0 0 16
0 0 19
0 0 35
TABEL 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
23.233.158.200
1 APBD KAB/KOTA a. Belanja Langsung
91,70
9.601.330.200
b. Belanja Tidak Langsung
13.631.828.000
28.193.400
2 APBD PROVINSI - Pemantauan Status Gizi (PSG) - MDGS (1)
6.270.800
- MDGS (4)
5.090.500
- MDGS (5)
0,11
13.031.600
3.800.500
3 APBN :
1.797.310.000
7,09
- Dana Dekonsentrasi
86.820.000
0,34
a. Surveilans Gizi
25.245.000
b. Peningkatan Kesehatan Ibu
12.395.000
c. Peningkatan Kesehatan Anak d. Pengelolaan dan operasional Program jamkesmas
e. Pembuatan Profil Kesehatan Kab/Kota* - Tugas Perbantuan a. BOK b. Dana bansos Jamkesmas dan Jampersal
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) GF TB GF AIDS
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
330.000 46.500.000 2.350.000 1.710.490.000
6,75
653.500.000
2,58
1.056.990.000
4,17
277.563.051
1,10
38.902.000
0,15
238.661.051
0,94
-
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
25.336.224.651
TOTAL APBD KAB/KOTA
522.203.826.129
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Bagian Keuangan DKK
0,00
100,0
4,45
221.441,46