5
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA PROVINSI DKI JAKARTA MEDIA INFORMASI SEPUTAR KEGIATAN PON XIX 2016 / JAWA BARAT
Tim Redaksi Buletin PON XIX DKI Jakarta Pelindung
Raja Sapta Ervian
(Ketua Umum Koni DKI)
Penasehat
Hidayat Humaid
(Wakil Ketua Umum 1)
Djamhuron P Wibowo (Wakil Ketua Umum 2)
Penanggung Jawab Taufik Yudi Mulyanto Sri Sundari Budi Pramono
Pengarah
Tjetje Suparman Firmansyah Dlis Arie Sutopo Ali Muchtar Ngabalin
Pimpinan Redaksi Hari Bukhari
Wakil Pimpinan Redaksi Daryadi Gungde Ariwangsa
Staf Redaksi
Markon Piliang Tri Hertanto Kurniawan Unggung Dhewa Husni Yamin Eka Sunarya B Sugianto Jacky Amar
www.konidki.or.id
DARI REDAKSI
Mengapa Begini, Mengapa Begitu
P
ersaingan makin panas. Perbincangan pun makin ramai tentang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yang kini tengah berlangsung di Jawa Barat. Panasnya persaingan tentu menyangkut perebutan gelar juara umum. Persaingan tiga daerah antara juara bertahan DKI Jakarta, tuan rumah Jawa Barat dan Jawa Timur terus memanas. Jabar memang terus unggul. Bahkan sampai Senin (19/9) malam, Jabar sudah mengumpulkan 63 medali emas. Raihan ini mengantar Jabar berada di puncak klasemen perolehan medali. Jakarta menjadi saingan terdekat Jabar. Perolehan emas Jakarta baru mencapai 28. Sedangkan Jatim 26 emas. Melihat lejitan itu maka sudah mulai ada pembicaraan bahwa Jabar akan mampu mewujudkan target merebut gelar juara umum. Tetapi pertarungan belum berakhir. Masih panjang persaingan di berbagai cabang olahraga. Jika Jabar terus melejit dan tidak terkejar maka persaingan akan beralih untuk memperebutkan posisi kedua antara DKI dan Jatim. Di sini persaingan tetap panas dan sengit. Posisi kedua menjadi lebih berharga karena terjadi antar daerah di luar tuan rumah yang tidak mempunyai berbagai keuntungan. Ini persaingan yang sebenarnya setelah merelakan Jabar menempuh jalannya sendiri dengan caranya sendiri untuk menuju puncak. Meskipun demikian melihat derasnya ketidakpuasan yang diungkapkan oleh berbagai daerah maka muncul pertanyaan mengapa begini dan mengapa begitu. Mengapa pelaksanaan PON kali ini harus memunculkan berbagai protes dalam berbagai cabang olahraga. Mulai dari berkuda, paralayang, karate, judo dan lainnya. Seakan tidak cukup sampai disitu pertanyaan mengapa begini dan begitu itu bergulir. Pasalnya beberapa pertandingan juga diwarnai kericuhhan. Sepak bola di Bogor diwarnai perang suoprter. Yang paling hangat tentunya kerusuhan di polo air saat Jabar melawan Sumatera Selatan. Kerusuhan di polo air ini menjadi pembicaraan hangat. Bukan saja melibatkan pemain kedua tim namun juga suporter. Kemudian beredar video yang menayangkan bagaimana oknum TNI memihak tuan rumah dengan menendang dan memukul supoter daerah lain. Haruskah PON begini? Haruskah PON dibiarkan berjalan dengan menghalalkan berbagai cara? Oh tentu jangan dan tidak boleh. Semua harus mengutamakan nilai sportivitas. Prestasi tanpa sportivitas tidak akan langgeng. Hanya untuk memenuhi kepuasaan sesaat demi citra sesaat pula. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
SEKAPUR SIRIH Belajar Untuk Asian Games 2018
SYLVIANA MURNI ( Deputi Gubernur DKI Bidang Pariwisata dan Kebudayaan )
Jumat (16/9), Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta berkunjung ke ruang Posko Utama Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta. Selain melihat-lihat para karyawan yang bekerja mempersiapkan laporan harian dan pembuatan buletin kontingen, mantan Walikota Jakarta Pusat ini sempat pula makanmakan sambil ngobrol dengan para pengurus KONI DKI Jakarta. Sylviana yang datang bersama sang suami, Gde Sarjana yang juga mantan pengurus KONI Provinsi DKI, didampingi oleh Ketua Umum KONI Provinsi Raja Sapta Ervian, Sekretaris Umum Ahmad Budi Pramono, dan Bendahara Umum Sundari Amir. “Wah ramai sekali aktivitas di Posko malam hari. Apa saja yang dikerjakan di sini?” tanya Sylviana Murni yang juga Ketua Umum Pengprov Squash DKI Jakarta ini. Menjawab pertanyaan Sang Deputi, Ketua Umum KONI DKI yang akrab disapa Eyi menjelaskan bahwa di ruang ini menjadi pusat data dari seluruh kegiatan yang berlangsung setiap hari di lapangan. Dari ruang ini pula informasi untuk seluruh kontingen dikeluarkan secara sah dan pasti. Kemudian setiap pagi diedarkan buletin yang diterbitkan setiap hari yang didistribusikan kepada
www.konidki.or.id
offisial kontingen, manajer tim, pelatih, sampai pada atlet. “Bagus sekali. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk diterapkan pada Asian Games 18 Tahun 2018 mendatang,” katanya. Terkait dengan penyelenggaraan PON XIX/2016 yang berlangsung selama 14 hari di Tanah Legenda Jawa Barat ini, Sylviana mengharapkan lahirnya atlet-atlet potensial yang dapat bersaing dengan negara-negara Asia di Asian Games 2018. “DKI Jakarta sebagai barometer pembinaan prestasi atlet nasional harus menunjukkan jatidirinya sebagai yang terbaik. Sebagai juara bertahan PON XVIII/2012 Riau, DKI Jakarta harus menunjukkan eksistensinya di tingkat nasional,” ucap Sylviana lagi. Sylviana mengatakan selama ini DKI Jakarta menjadi penyumbang atlet terbanyak untuk kegiatan multi event seperti SEA Games dan Asian Games. Untuk itu, seluruh atlet DKI yang berlaga di PON harus berjuang semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik. “Sebagai Ketua Umum Squash DKI saya juga berharap atlet-atlet saya dapat memberikan kontribusi medali yang cukup signifikan bagi kontingen Ibukota,” lanjut Sylviana. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
RANGKUMAN
Emas Panjat Tebing Dan Hoki Di Tengah Kegalauan
Tim Panjat Tebing Putra DKI Jakarta saat beraksi di Nomor Pertandingan Speed WR Putra BANDUNG (Buletin DKI): Kontingen DKI Jakarta menambah empat medali emas pada persaingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat, Senin (19/9). Panjat tebing berjaya menyumbang dua emas. Kemudian tim putri hoki ruangan (indoor) menambah satu emas. Raihan empat emas itu sangat berarti karena hadir di tengah kegalauan Jakarta dan kontingen daerah lainnya atas berbagai kejanggalan yang terjadi di berbagai arena pertandingan. Dengan hanya menambah empat emas, Jakarta tetap berada di posisi kedua klasemen perolehan medali. Unggul atas Jawa Timur yang juga tetap berada di urutan ketiga. Sedangkan Jawa Barat menempati posisi teratas. Tetapi keperkasaan Jabar menjadi tidak sempurna karena adanya berbagai protes dari beberapa
www.konidki.or.id
daerah. Kemudian kerusuhan yang terjadi di cabang polo air juga mencoreng kesiapan Jabar sebagai penyelenggara. Apalagi dalam kerusuhan itu ada yang melibat oknum angkatan bersenjata untuk mendukung Jabar. Pada cabang karate Ketua Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Dody Rahmadi Amar melakukan protes keras terkait penyediaan wasit juri yang bertugas dalam memimpin pertandingan dengan penggunaan sistem teknologi komputer. Bahkan, DKI mengancam akan walkout dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 jika panitia penyelenggara dan Panitia Besar (PB) PON mengabaikan surat protes yang dilayangkannya. Dalam surat resmi yang ditembuskan kepada Ketua Umum PB FORKI, Ketua Umum PB PON, Gubernur DKI Jakarta, Ketua Umum KONI Pusat
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
dan Ketua Umum FORKI DKI Jakarta disebut ada tiga poin tuntutan. Pertama, meminta mengganti sistem penyediaan pengundian wasit dan juri yang akan memimpin pertandingan dengan sistem manual. Kedua, memohon agar anggota dewan wasit dari Jawa Barat untuk tidak ditempatkan pada Tatami Manajer (TM). Serta meminta agar pada saat atlet DKI bertanding tidak menggunakan wasit/juri dari tuan rumah supaya tidak menimbulkan ketidakobyektifan dan merugikan tim lain, khususnya DKI Jakarta. Selain DKI Jakarta, Dody mengatakan, sejumlah Pengprov Forki lain juga mengajukan keberatan serupa. Sebut saja Maluku, Sulawesi Selatan, Papua, dan Banten. Jika kebijakan PB Forki itu tetap dijalankan, Dody mengaku khawatir saat pertandingan PON 2016 Jabar berlangsung dengan memperebutkan 16 medali emas, akan banyak protes yang terjadi karena hasil pertandingan yang tidak adil. “Kami kesal. Kami merasa dicurangi sejak awal, bahkan sejak Pra PON. Hal ini seperti sudah disetting semua oleh tuan rumah. Karena itu, jika sampai malam ini belum ada tanggapan dari panpel maupun PB PON, kami akan walkout dari gelaran PON,” tegas Dody. Kemudian tim judo DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan walk out pada pertandingan nomor beregu putra dan putri setelah merasa diperlakukan tidak fair atas keputusan wasit pada pertandingan kelas bebas putra yang berlangsung Minggu (18/9) malam di GOR Saparua, Bandung. Keputusan wasit saat pertandingan kelas bebas putra antara Gregory Ignacito Jeremy melawan judoka Jawa Barat Horas Manurung dinilai tidak fair. Pelatih Putu Armika mengatakan, Jeremy sudah unggul ketika wasit memberi nilai yuko. Namun, terjadi perubahan ketika pelatih Jawa Barat melemparkan protes. Akhirnya tim judo DKI sepakat untuk memboikut pertandingan di nomor beregu yang berlangsung Senin (19/9). Namun, Putu mengatakan DKI tetap fairplay dengan hadir di lapangan sembari menanti hasil rapat dari pihak menejer dengan panitia. ’’Dari rapat tetap tidak puas. Ya enggak usah main. Kami hormat kemudian keluar,’’ tuturnya. Dalam bagian lain, sembilan Pengprov Pordasi peserta PON XIX/2016 Jawa Barat menolak wild card yang diberikan kepada kuda pacu tuan rumah. Pasalnya, hal ini tidak lazim dan tidak pernah
www.konidki.or.id
terjadi di dunia manapun. “Biasanya wild card itu diberikan kepada atlet hanya untuk bebas dari babak kualifikasi. Tapi ini mereka memutuskan setiap nomor dua kuda tuan rumah sudah meninggu di final. Aturan dari mana? Di Tecknical Hand Book juga tidak ada yang mengatur itu,” kata Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta Alex Asmasoebrata kepada wartawan di Bandung, Senin (19/9). Kesembilan provinsi yang menolak wild card tersebut adalah Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan tiga provinsi yang tidak menolak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Ketika ditanya apakah dengan penolakan 9 Pengprov ini cabang berkuda nomor pacu akan tetap dilombakan, menurut Alex dilihat saja nanti. Kasus ini sedang diproses oleh bidang hukum KONI Provinsi DKI Jakarta dengan dibantu oleh delapan provinsi lainnya. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Panjat Tebing
Sabet Dua Dari Empat Emas BANDUNG (Buletin DKI): Tim panjat tebing DKI sukses meraih tiga medali dari empat nomor yang dipertandingkan di PON 2016 yang berlangsung di Cikole Jaya Giri, Lembang, Senin (19/9). Emas pertama diraih dari Aspar Jailolo di nomor speed record putra, dia membukukan waktu tercepat 5.725 detik, lebih cepat dari atlet Kalimantan Timur yang mencatatkan waktu 6.240 detik dan atlet sekontingennya sendiri, Fajri yang berada diposisi ketiga dengan waktu 5.984 detik. Kemudian, emas kedua disumbangkan Tita Supita yang sukses meraih emas ketiga dari nomor speed record putri dengan waktu 8.534 detik. Di posisi kedua diraih oleh atlet Bangka Belitung dengan catatan waktu 10.798 detik. Serta Jawa Timur 8.560 detik Sementara lead tim putra, Andriko dkk dan boulder tim putri, Pudji Lestari dkk berhasil lolos ke babak final. ***
Panjat Tebing Putri Sukses menyumbangkan medali untuk kontingen PON DKI Jakarta
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Hoki Indoor
Tim Putri DKI Rebut Emas
Hoki indoor putri DKI Jakarta saat melawan tim Hoki Papua BANDUNG, Buletin DKI-Tim wat kapten mereka Olivia Kbarek unggul melalui gol yang dicetak hoki indoor putri DKI Jakarta me- melalui skema yang sama (pen- Ika Oktavianti, memanfaatkan kenambah pundi-pundi emasnya di alty corner). Meski demikian, salahan pemain bertahan Papua. ajang Pekan Olahraga Nasional Tim DKI tetap unggul 2-1 hingga Selepas itu, permainan XIX 2016 Jabar. Dalam laga final akhir babak pertama. pun berlanjut dengan tempo cepat yang digelar Gymnasium FPOK Di babak kedua, jual beli yang ditampilkan kedua tim. Pada UPI, Bandung, Senin (19/9), tim serangan dilancarkan oleh kedua menit ke 37 pemain DKI berhaputri DKI mengalahkan tim Pap- tim, akibat pelanggaran yang di- sil memastikan kemenangan Tim ua dengan 4-2. lakukan oleh pemain DKI di bun- DKI dengan skor 4-2. Dalam laga yang ber- daran terlarang, Olivia kembali Atas hasil ini, DKI Jakarta langsung ketat, tim putri DKI berhasil membobol gawang DKI berhak mendapatkan medali emas memimpin jalannya laga dan ber- yang dijaga Sarah Amania seh- dan Papua berhak mendapatkan hasil mengungguli Papua lewat ingga memberi angin segar den- medali perak. Sementara perungdua eksekusi penalti corner dari gan hasil imbang yang berhasil gu di hoki indoor nomor putri pemain DKI asal Papua Rwede dicapai tim Bumi Cenderawasih. diberikan pada Jawa Barat dan Sabatine. Kemudian, Papua ber- Akan tetapi dua menit ke- Jawa Tengah.(***) hasil memperkecil kedudukan le- mudian tim DKI berhasil kembali
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Hoki Indoor
Tim Putra DKI Hanya Rebut Perak BANDUNG, Buletin DKI-Tim hoki indoor putra DKI Jakarta harus puas hanya mampu merebut medali perak di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar. Dalam laga final yang dramatis di Gymnasium FPOK UPI, Bandung, Senin (19/9), tim putra DKI dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah Jabar dengan skor 1-3 Pertarungan kedua tim sudah terasa panas sejak awal laga, terlebih suporter tuan rumah tak henti mendukung tim daerahnya dengan nyanyian sepanjang laga berlangsung. Jual beli serangan terjadi pada abak pertama, berbagai pelanggaran dan hadiah pinalti pun diberikan wasit Nazrul Azim Bin Rahimi dari Malaysia, namun kedua tim belum berhasil mencetak angka pada babak ini. Pada babak kedua, penonton dikagetkan dengan gol pembuka DKI Jakarta lewat Zaki Lukman ketika pertandingan babak kedua belum genap satu menit yang dibangun dari kerjasama apik tim asuhan Hartman Nugraha itu. Gol ini membuat tensi permainan meningkat tajam yang diperlihatkan oleh kedua tim dengan tempo
www.konidki.or.id
cepat dan keras yang diperpanas oleh riuh penonton tuan rumah dalam mendukung timnya. Terus melancarkan serangan, Jawa Barat akhirnya menyamakan kedudukan lewat pemain bernomor punggung 2, Candra Juli, pada menit 28 melalui drama penalty corner yang dihadiahkan wasit kepada tuan rumah karena melihat pelanggaran dilakukan pemain DKI Jakarta. Gol ini melecut semangat tim asuhan Irwan Hermawan untuk terus menyerang. Hasilnya, Jawa Barat berbalik unggul 2-1, lagi-lagi melalui Candra Juli pada menit 34. Pendukung tuan rumah sontak menyambut pembalikkan mempesona timnya di Gymnasium itu. Dan selang satu menit
setelah permainan dilanjutkan, gol kembali tercipta pada menit 35 dari eksekusi titik putih penalty strokes setelah pelanggaran berhadiah kartu kuning yang dilakukan kapten DKI Daarul Quthni. Gol ketiga Jabar ini dicetak Prima Santoro dan ini menjadi gol pamungkas dan penegas kemenangan tuan rumah dalam pertandingan penuh gengsi serta bertensi tinggi ini. Kemenangan ini membuat Jawa Barat merebut medali emas hoki indoor putra dan DKI Jakarta harus pausa dengan medali perak, sednagkan Papua dan Banten berbagi medali perunggu sebagai penempat posisi tiga dan empat. (***)
Hoki Indoor Putra DKI Jakarta vs Tim hoki Putra Jawa barat
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Hoki Lapangan
DKI Bidik Emas Dari Hoki Lapangan BANDUNG, Buletin DKI - Tim DKI Jaya mulai membidik medali emas dari cabang olahraga (cabor) hoki lapangan setelah berakhirnya nomor hoki ruangan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Gymnasium FPOK UPI, Bandung, Senin (19/9) kemarin. Hoki lapangan bakal berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung mulai, Kamis (22/9) mendatang. “Kami masih membidik medali emas dari hoki lapangan karena kami menargetkan meraih dua medali emas dari empat nomor yang diperlombakan, yakni hoki ruangan putra dan putri sera hoki lapangan putra dan putri. Mudah-mudahan para atlet bisa kembali mempersembahkan medali seperti yang mereka lakukan di hoki ruangan,” kata Manajer tim Hoki DKI, Octavianus Matakupan. Melihat performa yang diperlihatkan para atlet pada hoki ruangan, Octavianus yakin bisa para atlet bisa meraih emas. Sebelumnya, medali emas dipersembahkan tim putri hoki lapangan DKI usai mengalahkan Papua 4-2 pada partai final dengan. “Seperti yang sudah saya bilang sejak awal, jika kita bermain tenang dan normal, kita bisa meraih emas dan itu mereka tunjukkan pada pertandingan kali ini,” lanjutnya, usai pertandingan final hoki ruangan putri yang juga diamini sang pelatih, Yayan Hendriana. Yayan sempat menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk bermain tenang saat Papua sempat mengejar ketinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. ‘Saat kedudukan 2-2, saya melihat para pemain mulai gugup sehingga saya meminta ‘time out’. Saat itu saya dan manajer slmemberikan instruksi agar mereka bermain tenang yang kemudian dilakukan dengan baik. Akhirnya kami bisa mencetak gol ketiga dengan cepat sebelum kita mencetak gol keempat yang sangat indah,” ulas Yayan. Selaras dengan itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Dinas Olahraga dan Pemuda (Binpres Disorda) DKI Jaya, Teddy Cahyono juga sempat memberikan motivasi kepada para pemain dengan jangan terlalu mengandalkan kekuatan fisik. “Karena kalau mengandalkan tenaga, secara fisik
www.konidki.or.id
kita akan kalah dari Papua. Saya sempat mengatakan agar para atlet juga harus bisa bermain dengan cerdas dan itu mereka lakukan di pertandingan ini,” jelasnya. Sayang, sukses tim putri tidak bisa dikuti putra DKI yang harus puas dengan medali perak usai menyerah 1-3 dari tuan rumah Jabar. Kelelahan pemain menjadi salah satu faktor kegagalan putra DKI meraih emas. Maklum, sebelum bertemu Jabar di partai final pada pukul 16:00 WIB, tenaga putra DKI sudah lebih dulu terkuras lantaran harus memainkan pertandingan terakhir babak penyisihan pada pukul 10:00 WIB melawan Jateng dengan skor 7-1. Sementara tuan rumah, benar-benar tampil dengan performa yang bugar karena sudah menyelesaikan pertandingan terakhir di babak penyisihan, sehari sebelumnya. “Tapi itu bukan alasan karena kami sudah biasa harus main dua kali sehari dalam sebuah peetandingan. Tapi saya senang karena putra kita bermain cukup bagus hari ini. Setelah mengalahkan Jateng 7-1, kami masih bisa memberikan perlawanan yang sengit melawan Jabar di final,” lanjut Octavianus. Dalam pertandingan tersebut, putra DKI sebenarnya unggul 1-0 lebih dulu, sebelum Jabar bisa membalikkan keadaan menjadi 2-1 berkat dua gol yang mereka raih dari skema penalty corner. Hal semakin mudahkan tuan rumah yang akhirnya bisa mencetak gol ketiga untuk memastikan kemenangan dengan skor akhir 3-1. (***)
Hoki Outdoor Putra
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Berkuda
Sembilan Pengprov Pordasi Tolak Wild Card Jabar BANDUNG (Buletin DKI): Sembilan Pengprov Pordasi peserta Pekan Olahrana Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat menolak wild card yang diberikan kepada kuda pacu tuan rumah. Pasalnya, hal ini tidak lazim dan tidak pernah terjadi di dunia manapun. “Biasanya wild card itu diberikan kepada atlet hanya untuk bebas dari babak kualifikasi. Tapi ini mereka memutuskan setiap nomor dua kuda tuan rumah sudah meninggu di final. Aturan dari mana? Di Tecknical Hand Book juga tidak ada yang mengatur itu,” kata Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta Alex Asmasoebrata kepada wartawan di Bandung, Senin (19/9). Kesembilan provinsi yang menolak wild card tersebut adalah Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan tiga provinsi yang tidak menolak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Alex mengatakan, babak kualifikasi cabang berkuda pacu yang berlangsung di Pangandaran, Jawa Barat sudah berlangsung sejak 15 September lalu dan akan final pada 28 September 2016. Dan tuan rumah sudah mendapat wild card setiap nomor 2 kuda. Itu berarti dari lima nomor yang dilombakan sudah 10 kuda yang mendapat wild card. “Jadi, dengan tambahan 3 kuda yang lolos babak kualifikasi, maka berarti sudah 5 wakil tuan rumah pada setiap nomor. Ini kan seenaknya tuan rumah namanya,” lanjut Alex. Ketika ditanya apakah dengan penolakan 9 Pengprov ini cabang berkuda nomor pacu akan tetap
dilombakan, menurut Alex dilihat saja nanti. Kasus ini sedang diproses oleh bidang hukum KONI Provinsi DKI Jakarta dengan dibantu oleh delapan provinsi lainnya. Sementara Sony Dahlan dari KONI Provinsi Riau menambahkan bahwa tidak ada di teknical Hand Book (THB) yang mengatur tentang wild card langsung masuk final. Perlakuan tuan rumah kepada kontingen lain dengan memberikan wild card untuk tuan rumah itu tidak bisa diterima akal sehat sebagai orang olahraga. “Bagaimana ceritanya kuda-kuda lain sudah harus berbacu di babak kualifikasi beberapa kali, sementara 10 kuda tuan rumah yang dapat wild card ongkang-ongkang kaki menunggu di final,” katanya kesal. Sony menegaskan pihanya datang ke PON dengan biaya yang cukup besar dengan tujuan mencapai prestasi. Tentu saja prestasi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai sportivitas. “Sayangnya kita sudah jauh-jauh datang dari daerah malah mendapat perlakuan seperti ini,” lanjutnya. Manajer tim berkuda Sulawesi Barat, Raden Mulyo juga berang dengan kejadian ini. Ia menuding tuan rumah sudah sangat merugikan kontingen lain dengan pemberian wild card kepada tuan rumah tersebut. “Dua wild card untuk tuan rumah pada setiap nomor jelas ini bentuk ketidakadilan dalam olahraga. Padahal kami mulai dari Pra PON sudah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk olahraga berkuda ini,” kata Raden. ***
Konferensi pers yang dilakukan PORDASI 9 provinsi untuk melakukan protes terkait wildcard tuan rumah
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
KARATE
Tim Karate DKI Ancam Walk Out BANDUNG, Buletin DKI - Ketua Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Dody Rahmadi Amar melakukan protes keras terkait penyediaan wasit juri yang bertugas dalam memimpin pertandingan dengan penggunaan sistem teknologi komputer. Bahkan, DKI mengancam akan walk out dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX-2016 jika panitia penyelenggara dan Panitia Besar (PB PON) mengabaikan surat protes yang dilayangkan kepada mereka. Kebijakan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB Forki) atas aturan sepihak pada gelaran PON yang meliputi penerapan drawing berbasis komputerisasi serta pemberian wild card pada Pengprov yang dianggap merugikan beberapa Pengprov lain. Dody mengatakan kebijakan yang diambil oleh PB Forki menganulir hasil Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PB Forki 2015 yang menyebutkan adanya pembatasan umur dan pengundian manual untuk dalam PON 2016 Jabar. Dengan adanya kebijakan tersebut, PB Forki telah mengabaikan suara mayoritas para anggotanya. Dengan adanya kebijakan baru itu, maka atlet yang berusia di atas 30 tahun, ini merusak proses regenerasi atlet. Sedangkan drawing elektronik mengesampingkan asas keadilan karena saat diujicoba pada KSAD Cup beberapa waktu lalu pun hasilnya berantakan, sehingga drawing manual di-
anggap menjadi pilihan terbaik. Dalam surat resmi yang ditembuskan kepada Ketua Umum PB FORKI, Ketua Umum PB PON, Gubernur DKI Jakarta, Ketua Umum KONI Pusat dan Ketua Umum FORKI DKI Jakarta disebut ada tiga poin tuntutan. Pertama, meminta mengganti sistem penyediaan pengundian wasit dan juri yang akan memimpin pertandingan dengan sistem manual. Kedua, memohon agar anggota dewan wasit dari Jawa Barat untuk tidak ditempatkan pada Tatami Manajer (TM). Serta ketiga, meminta agar pada saat atlet DKI bertanding tidak menggunakan wasit/juri dari tuan rumah supaya tidak menimbulkan ketidakobyektifan dan merugikan tim lain, khususnya DKI Jakarta. Selain DKI Jakarta, Dody mengatakan, sejumlah Pengprov Forki lain juga mengajukan keberatan serupa, seperti Maluku, Sulawesi Selatan, Papua, Banten. Jika kebijakan PB Forki itu tetap dijalankan, Dody mengaku khawatir saat pertandingan PON 2016 Jabar berlangsung dengan memperebutkan 16 medali emas, akan banyak protes yang terjadi karena hasil pertandingan yang tidak adil. Sayang, Dody enggan menyebut Pengprov lain yang juga memprotes hasil tersebut. Kecurangan di dalam gelaran karate PON ini membuat Ketua Umum PB Forki, Gatot Nurmantyo kesal. Bahkan, Gatot tidak mau mengalungi medali kepada pemenang dan memberikan jempol terbalik kepada wasit seraya meninggalkan lokasi pertandingan. Tak hanya itu, di kelas kumite beregu putra dan putri, DKI disebut belum mendaftarkan para atletnya yang akan tampil. Padahal, hal itu sudah dilakukan. Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya panpel pun memasukkan nama atlet DKI di kelas kumite. “Kami kesal. Kami merasa dicurangi sejak awal, bahkan sejak Pra PON. Hal ini seperti sudah disetting semua oleh tuan rumah. Karena itu, jika sampai malam ini belum ada tanggapan dari panpel maupun PB PON, kami akan walkout dari gelaran Manager Karate saat rapat bersama di posko kontingen DKI PON,” tegas Dody. (***)
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Judo
Kecewa Kinerja Wasit, DKI Walk Out BANDUNG, Buletin DKI-Tim judo DKI Jakarta memutuskan walk out pada pertandingan di nomor beregu putra dan putri setelah merasa tidak fair atas keputusan wasit pada pertandingan kelas bebas putra yang berlangsung Minggu malam (18/9) di GOR Saparua, Bandung. Keputusan wasit saat pertandingan kelas bebas putra antara Gregory Ignacito Jeremy melawan judoka Jawa Barat Horas Manurung dinilai tidak fair. Pelatih Putu Armika mengatakan, Jeremy sudah unggul ketika wasit memberi nilai yuko. Namun, terjadi perubahan ketika pelatih Jawa Barat melemparkan protes. Protes itu pun didengar, setelah dirundingkan dengan melihat rekaman video, keputusan
wasit terhadap DKI pun dianulir. Nilai horas pun berubah menjadi wazari. Kemenangan pun akhirnya menjadi milik Judoka Jawa Barat, Horas Manurung. “Walaupun dapat 10 yuko tapi ada 1 wazari, tetap saja nilai wazari yang lebih tinggi,” ujar Putu. Akhirnya tim judo DKI Jakarta pun sepakat untuk memboikot pertandingan di nomor beregu yang berlangsung Senin pagi. Namun, Putu mengatakan DKI tetap fairplay dengan hadir sembari menanti hasil rapat dari pihak manager dengan panitia. “Dari rapat tetap tidak puas. Ya enggak usah main. Kami hormat kemudian keluar,” tuturnya. Pertandingan yang seharusnya tim beregu putra DKI
melawan Banten, dan tim putri melawan Jambi, pada akhirnya tidak berlangsung. Otomatis Banten dan Jambi pun berhak maju ke babak berikutnya. Putu berharap, dengan kejadian tersebut, menjadi pembelajaran bagi wasit untuk bisa lebih fairplay. “Kami berharap selanjutnya bisa ada perubahan lebih fairplay,” tegasnya. Technical delegated cabang olahraga judo Henry Yuzano membenarkan keputusan mengundurkan diri yang diambil oleh kontingen DKI Jakarta. “Karena merasa banyak dirugikan oleh wasit, kemudian mereka mengundurkan diri dari pertandingan beregu,” tegas Henry. (***)
Manager Judo saat rapat bersama tim manager kontingen DKI jakarta di posko utama
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Renang
Renang Tambah Tiga Perak, Dua Perunggu BANDUNG, Buletin DKI - Para atlet renang DKI Jaya hanya mampu menambah tiga medali perak dan dua perunggu dari enam nomor yang diperlombakan pada hari kelima Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar), Senin (19/9). Satu tambahan perak bahkan diraih I Gede Siman Sudartawa dari nomor 200 meter gaya punggung putra dengan memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri pada PON 2012 di Riau. Saat itu Siman berhasil mecahkan rekor nasional dengan catatan waktu 2:05.01 detik. Rekor itu pun terpecahkan atas namanya sendiri pada PON kali ini dengan catatan waktu 2:02.98 detik. Sayang, Siman hanya berhasil meraih medali perak setelah kalah cepat dengan atlet tuan rumah dengan catatan waktu 02:02.84 detik. Dengan raihan itu, Siman telah mempersembahkan total dua medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu untuk kontingen DKI. Kini ia masih menyisahkan satu nomor estafet gaya ganti beregu putra. “Estafet mudah-mudahan bisa, karena timnas di situ semua,” kata Siman, usai perlombaan yang berlangsung di kolam renang Gymnasium FPOK UPI, Bandung, Senin (19/9). Dia mengaku keikutsertaan bersama tim DKI pada PON tahun ini untuk menambah jam terbang sebelum turun di Asian Games PalembangJakarta 2018 mendatang. “Karena saya sprinter, jadi lebih banyak latih tanding lebih bagus. Saya
www.konidki.or.id
kan (tanding di) 50 dan 100 meter. Saya perlu juga bertanding di pertandingan besar seperti PON ini,” lanjutnya. Medali perunggu dari nomor 200 meter gaya punggung putra sendiri diraih Bali dengan catatan waktu 02:10.15 detik. Sedangkan medali perak DKI lainnya, dipersembahkan dari nomor 100 meter gaya bebas perorangan putra dengan waktu 00:25.35 detik. Medali emas diraih atlet tuan rumah dengan waktu 00:50.49 detik. Sementara medali perunggu diraih atlet Jawa Timur (Jatim) dengan waktu 00:52,45 detik. Tim renang DKI juga kembali mempersembahkan satu medali perak dan satu medali pe-
runggu dari nomor 50 meter gaya dada perorangan putra. Medali perak diraih atlet DKI dengan waktu 00:28.79 detik, selisih lima empat sekon dari atlet DKI lainnya yang meraih perunggu. DKI kalah cepat dari atlet Jatim yang meraih medali emas dengan catatan waktu 00:28.60 detik. Medali perunggu DKI lainnya dipersembahkan dari nomor 200 meter gaya punggung perorangan putri dengan waktu 02:24.33. Medali emas dan perak diraih atlet Jabar dan Jatim. Dengan raihan itu, tim renang DKI memenuhi target dengan merebut 6 medali emas. (***)
I Gede Siman Sudartawa berfoto usai meraih medali perak
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Cricket
Tim Cricket Putra DKI Tekuk Kaltim BANDUNG, Bulatin DKI-Tim kriket putra DKI Jakarta sukses mengalahkan tim Kaltim dengan skor tipis 99-97 di laga kedua ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar yang digelar di Lapangan Siliwangi, Bandung, Senin (19/9). Dengan kemenangan ini tim kriket putra DKI Jakarta sudah mengoleksi 9 poin hasil dari sekali menang dan sekali seri melawan Bali di laga perdana. “Pertandingan melawan Bali dianggap seri karena pertandingan terpaksa dihentikan karena hujan deras. Padahal kami sudah unggul di babak pertama,” ujar Widiarso, asisten pelatih Cricket DKI Jakarta saat ditemui usai laga. Laga berikutnya tim putra DKI Jakarta akan menghadapi laga hidup mati untuk menentukan ke
babak semifinal melawan Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa besok (20/9). “Kami akan bermain habis-habisan melawan NTT, karena kalau kalah nasib kami akan ditentukan tim lain,” kata Widiarso. Tim kriket DKI Jakarta menargetkan meraih medali emas putra-putri PON XIX 2016 Jabar. Cabor Cricket sendiri baru pertama kali di pertandingkan di pesta olahraga paling bergengsi di Tanah Air ini. “Kami sudah melakukan persiapan cukup matang menghadapi PON ini. Karena itu kami menargetkan meraih medali emas. Meski demikian kami tetap waspada kepada tuan rumah Jabar,” imbuh Widiarso. (***)
Atlet Cricket putra DKI Jakarta saat melawan tim Cricket Jawa Timur
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
BOLING
Ryan Lalisang Gagal Sumbang Medali BANDUNG, Buletin DKI-Sedih dan kecewa. Itulah perasaan yang dialami peboling andalan DKI Jakarta Ryan Lalisang usai gagal meraih medali nomor single putra cabor boling yang berlangsung di GOR Siliwangi, Bandung, Jabar, Senin (19/9). Medali emas akhirnya diraih Jawa Timur, perak atlet Jawa Barat dan perungu atlet Jawa Timur. “Saya kecewa sekali karena nomor ini spealisasi saya. Empat tahun lalu di PON 2012 di Riau, saya meraih medali emas di nomor ini. Lepas deh bonus Rp 1 Miliar,” ujar Ryan saat ditemui usai laga. Pada nomor single putra, DKI menurunkan Ryan, Hengki dan Diwan Rezaldy Shahrir. Hengky dan Diwan juga gagal menyumbang medali untuk kontingen DKI. Menurut Ryan, banyak faktor non tekhnis yang membuatnya gagal meraih medali. Salah satunya adalah lintasan mengalami kerusakan saat dirinya melempar bola. ” Beberapa kali pertandingan terpaksa dihentikan karena lintasan rusak. Selain itu, bolanya juga agak lambat,” kata Ryan yang juga atlet andalan pelatnas ini. Lebih lanjut Ryan sendiri tidak menuding apakah masalah ini disengaja atau tidak. Pasalnya, kata dia, atlet daerah lain tidak mengalami gangguan seperti yang dirinya alami. “Kalau kami protes, nanti dibilang kok kuma DKI terus yang protes,” lanjutnya.
www.konidki.or.id
Meski gagal di nomor lar juara di tingkat internaisional, single, Ryan tidak putus asa. Dia baik Indonesia open 2012, mauakan berusaha meraih medali pun internasional open di negaraemas pada nomor Doubel yang nengara lain di Asia. Hal serupa akan digelar besok, Selasa (20/9), juga untuk Putty Armein. Putty di tempat yang sama. Ryan akan bahkan jadi dedengkotnya boling berpasangan dengan Hengki. putri Indonesia dan sudah masuk “Saya tidak mau gagal di dalam kategori pemain dunia. nomor Dobule, saya akan beru- “Sharon, Putty dan Novie saha semaksimal mungkin untuk akan bermain di nomor single Semeraih medali emas,” tandasnya lasa besok (19/9). Kami optimis optimis. ketiganya dapat menyumbang Manager tim boling DKI medali untuk kontingen DKI,” Rismalita mengaku tidak mey- papar Rismalita. (***) angka Ryan gagal meraih medali di nomor single putra. Meskipun demikian, dia mengaku tidak kecewa karena Ryan sudah bermain semaksimal mungkin. “Ada beberapa faktor non tekhnis yang membuat Ryan gagal meraih medali. Meski demikian kami tidak putus ada, kami tetap optmis untuk merebut medali emas lainnya,” kata Rismalita seraya mengatakan DKI menargetkan enam medali emas cabor boling PON 2016 Jabar ini. Selain tim putra, tim putri DKI berharap medali dari Sharon Limansantoso, Putty Armein, dan Novie Phang. Sharon LimansantoRyan Lalisang Saat Beraksi di Siliwangi Bowling Centre. so meraih berbagai gePON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Polo Air
Jakarta Hadapi Jabar Di Final BANDUNG (Buletin DKI): Tim polo air putra DKI Jakarta selangkah lagi siap mempertahankan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat. Pasukan Ibukota melaju ke final, Senin (19/9), setelah menundukkan DI Yogyakarta. Di final Jakarta akan ditantang tuan rumah Jabar yang mengalahkan Sumatera Selatan dalam pertandingan yang diwarnai kerusuhan. Dalam pertandingan di Kolam Renang Gelora Sabilulungan Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, DKI Jakarta yang menyisihkan DI Yogyakarta 17-8. Sedangkan pertandingan Jabar dan Sumsel diwarnai bentrokan antar pemain, suporter dan aparat keamanan. Jabar menang 15 – 6. Para pemain regu Jabar dan Sumsel terlibat saling baku hantam di kolam renang. Kericuhan kedua regu yang berambisi merebut tiket final tersebut terjadi usai berakhirnya waktu babak kedua. Pemain kedua tim terlihat saling pukul di dalam kolam renang akibat terpancing emosi pemain dari kedua regu. Akibat kericuhan tersebut salah satu pemain Sumatera Selatan mengalami luka di bagian kepala, sedangkan pemain Jawa Barat cidera tangan. Aksi baku hantan kedua regu tersebut berlangsung selama beberapa menit yang akhirnya dipisahkan pihak keamanan. Buntut kericuhan itu juga terjadi baku hantam antara suporter Jawa Barat dengan beberapa pemain DKI Jakarta yang sedang menyaksikan laga tersebut. Bahkan sejumlah pemain dari kedua tim mengalami luka cukup serius akibat pukulan dan tarikan pemain lain. Buntut dari insiden tersebut, pemain Jabar Aldy Ramdhani dan pemain Sumsel Rendi Septiano disanksi tidak boleh bermain di sisa waktu pertandingan. Sementara satu pemain Sumsel yang mengalami luka di bagian mata dan kapten Jabar Otep Baskara juga harus menjalani pemeriksaan tim medis. Keributan merembet ke area tribun penonton antara atlet DKI dengan salah satu oknum aparat. Kejadian ini disinyalir muncul karena adanya provokasi dari salah satu oknum atlet maupun aparat yang menyulut emosi. Hal yang tidak diinginkan
www.konidki.or.id
pun terjadi, kedua oknum saling adu jotos, bahkan aparat yang ada di lokasi pun terlambat untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Insiden juga terjadi antara aparat keamanan dan sejumlah pemain DKI Jakarta yang menempatkan diri sebagai pendukung Sumsel di pertandingan itu. Aparat pun terpaksa bertindak tegas ketika sejumlah pemain DKI dituding melakukan tindakan provokatif. Padahal pertandingan itu berlangsung di hadapan istri Gubernur Jabar Netty Prasetiyani Heryawan, Kasdam III/Siliwangi Brigadir Jenderal TNI Wuryanto, Bupati Bandung Dadang M Naser dan Sekretaris Umum KONI Jabar MQ Iswara. Pasca insiden, pertandingan dilanjutkan kembali tanpa ada kendala apapun. Jabar yang sudah menemukan bentuk permainannya, terus melebarkan keunggulan dan mengakhiri pertandingan 15-6. Selain kerusuhan itu, ajang polo air juga diramaikan dengan aplikasi pesan instan kabar meninggalnya atlet polo air. Kabar tersebut ramai di grup wartawan setelah ada foto seorang atlet laki-laki polo air ditandu oleh petugas kesehatan di venue polo air kawasan stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (19/9). Kepastian datang dari humas Basarnas Jabar Joshua yang memastikan tidak ada atlet yang meninggal. “Sudah dikonfirmasi tidak ada yang meninggal,” tuturnya. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Bulu Tangkis
Tim Putra-Putri DKI Tekuk Sulsel 5-0
Tim Putri PON DKI Jakarta Saat Menjalani Pertandingan CIREBON, Buletin DKI-Tim bulutangkis putra DKI Jakarta yang dimotori tunggal putra terbaiknya Jonatan Christie sukses menekuk tim Sulsel dengan skor telak 5-0 di laga pertama penyisihan Grup B di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar di GOR Suryanagi, Cirebon, Senin (19/9). Di laga pertama Jonatan menang mudah atas Khuznulkharim 21-15, 21-10. Di partai kedua duet Angga Pratama/Marcus Fernaldi Gideon mengalahkan Alvin Musaddiq/Zulfikar Setiawan 2113, 21-16. Kemenangan tim DKI 3-0 ditentukan di partai ketiga melalui Fikri Ihsandi Hadmadi
www.konidki.or.id
yang mengalahkan Umbu Saputra 21-9, 21-11. Kendati sudah unggul, pertarungan di partai keempat tetap dimainkan. Pasangan Hafiz Faizal/Wahyu Nayaka menang atas Aldie Reinaldie Nur/Luthfi 21-18, 21-17. Kemenangan tim DKI dilengkapi menjadi 5-0 melalui tunggal Evert Sukamta yang mengalahkan Randi Prakasa 21-11, 21-16. Selain bersama tim Sulsel, tim bulutangkis putra DKI berada di Grup B bersama dua tim lainnya tim Jatim dan Banten. Di partai kedua Jonatan dkk akan di-
tantang tim Banten, Selasa besok (20/9). Di laga pertama Banten menyerah dari tim Jatim 0-4. Sementara tim putri DKI Jakarta yang tergabung di Grup D juga sukses mengalahkan tim putri Sulsel dengan skor telak pula 5-0. Angka pertama diraih Fitriani yang mengalahkan Liska Ayu Ningsi 21-2, 21-8. Berikutnya di partai kedua Ruselli Hartawan menang mudah atas Hasri Ainun 21-3, 21-4. Di partai ketiga Gabriel Meilani Moningka menambah kemenangan DKI dengan mengalahkan Suci Ramadhani Lahe 21-7, 21-8. Sedangkan di partai keempat yang menampilkan nomor ganda, pasangan Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Harris mengalahkan pasangan Khaeriah Rosmini/Virni Putri 22-20, 2112. Kemenangan DKI akhirnya dilengkapi pasangan Dian Fitriani/Shela Devi Aulia yang menundukkan pasangan Desy Dwi Putri/Suci Ramadhani 21-16, 21-10. Di Grup D tim putri DKI juga tergabung bersama dua tim lainnya yakni tim Jatim dan Banten. Di laga kedua Selasa besok Fitriani dkk akan menghadapi lawan tangguh tim Jatim yang hari ini mengalahkan tim Banten 4-1. (***)
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS