6
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA PROVINSI DKI JAKARTA MEDIA INFORMASI SEPUTAR KEGIATAN PON XIX 2016 / JAWA BARAT
Tim Redaksi Buletin PON XIX DKI Jakarta Pelindung
Raja Sapta Ervian
(Ketua Umum Koni DKI)
Penasehat
Hidayat Humaid
(Wakil Ketua Umum 1)
Djamhuron P Wibowo (Wakil Ketua Umum 2)
Penanggung Jawab Taufik Yudi Mulyanto Sri Sundari Budi Pramono
Pengarah
Tjetje Suparman Firmansyah Dlis Arie Sutopo Ali Muchtar Ngabalin
Pimpinan Redaksi Hari Bukhari
Wakil Pimpinan Redaksi Daryadi Gungde Ariwangsa
Staf Redaksi
Markon Piliang Tri Hertanto Kurniawan Unggung Dhewa Husni Yamin Eka Sunarya B Sugianto Jacky Amar
www.konidki.or.id
DARI REDAKSI
Buang Jauh-jauh Sikap Brutal
P
rotes mereda, kerusuhan pun sepi. Suasana ayem ini menghiasi persaingan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat, Selasa (20/9). Tampaknya berbagai pihak, mulai dari tuan rumah, panitia, maupun para kontingen tamu sudah belajar banyak dari berbagai kejadian negatif bahkan buruk yang menodai pelaksanaan pesta olahraga terakbar empat tahunan di Tanah Air ini. PON sebagai ajang adu prestasi para olahragawan-olahragawati dari seluruh Indonesia perlu dijaga keutuhan dan kemurnian tujuannya. Diharapkan hal ini bisa terus dipertahankan sehingga sesengit, sekeras dan sepanas apa pun persaingan dalam memburu prestasi yang terbaik tetap harus mengutamakan nilainilai sportivitas. Sikap fair play dan menahan diri sudah seharusnya dikedepankan. Dengan demikian prestasi yang diraih benar-benar terwujud dari cara dan langkah yang kestria. Bukan dari tindakan menghalalkan segala cara. Ingat, pelaksanaan PON dari tahun ke tahun terus mendapat sorotan. Jangan sampai hal ini justru diperburuk oleh ambisi yang berlebihan. Diperparah oleh ambisi yang hanya sekadar mencari gengsi sesaat. Untuk itulah, panitia pertandingan diharapkan menerapkan aturan pertandingan dengan fair. Kemudian para atlet bertanding, berlomba dan bertarung dengan sportif dan hati yang dingin. Menang tidak mentang-mentang, kalah tidak mencak-mencak. Sikap para pendukung atau pun supoter juga perlu dijaga. Dukungan diberikan dengan tata cara yang baik. Tidak menghadirkan tekanan yang berlebihan karena ini akan memunculkan tekanan dan intimidasi bagi para atlet. Tidakan intimidasi harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh karena bisa menimbulkan kerusuhan dan kericuhan. Selain itu juga, caracara ancaman dan penekanan itu merupakan pola-pola masa lalu. Sangatlah bijak sikap yang ditunjukkan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo meminta maaf atas insiden keributan antara suporter dengan prajuritnya yang menjadi pendukung kontingen Jawa Barat di Venue Polo Air PON XIX/2016 Jabar. Menurut dia, kejadian itu sebenarnya biasa, namun menjadi viral di media sosial. Ia menyebutkan, pihaknya juga telah menegur anggotanya yang terlibat dalam aksi keributan di venue polo air itu. Dengan pernyataan itu maka semuanya bisa menahan diri. Jangan sampai menimbulkan masalah baru lagi. Buang jauh-jauh cara-cara menekan, mengancam dan brutal. Karena bila itu terjadi lagi maka ini namanya intimidasi Bung! ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
SEKAPUR SIRIH Rawe-rawe Rantas, Malang-malang Putung
HIDAYAT HUMAID ( Wakil Ketua Kontingen DKI )
S
alam Olahraga!!! Layar sudah terkembang, genderang perang telah ditabuh. Tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat dengan berbagai upaya telah merasuk ke berbagai lini untuk mengganjal kontingen DKI, guna mewujudkan ambisinya menjadi Jabar Kahiji. Akibatnya para atlet DKI tidak hanya bertarung dengan lawan di arena pertandingan, tapi juga bertarung dengan wasit, supporter lawan, panitia pelaksana, dan semua perangkat pertandingan yang ada. Dengan kondisi seperti ini, kita harus merapatkan barisan. Masing-masing dari kita harus berjuang dengan spartan. Hanya dengan berjuang keras kita dapat meraih hasil yang terbaik. Oleh sebab itu tidak ada kata untuk menyerah. Kita harus bisa bertahan, karena untuk meninggalkan lapangan itu soal mudah. Yang sulit itu ialah tetap bertahan dengan kepala tegak bertahan. Untuk menangis karena kalah memang mudah, kemudian itu lenyap dari gelanggang untuk selamanya. Untuk merangkak dalam keadaan kalah itu mudah, akan tetapi untuk berjuang terus sekalipun harapan tak kunjung datang di depan mata itulah yang sulit. Tetapi justru itulah pertandingan sejati. Sekalipun kita harus keluar dari arena dengan babak belur. Cobalah sekali lagi !!! untuk menyerah memang PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
mudah, tetapi untuk bertahan itulah yang sulit dan harus kita perjuangkan. Jadilah atlet-atlet petarung yang tangguh, gigih, ulet, keras, sabar, cerdik, sportif, simpatik dan mengasyikan buat semua orang. Asyik sebagai teman, asyik sebagai musuh (lawan), asyik untuk ditonton, dan asyik sebagai seorang juara. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Selamat berjuang pahlawan olahraga Jakarta. Junjung tinggi sportivitas dan gelorakan semangat pantang menyerah. Sekaranglah saatnya untuk membuktikan diri menjadi yang terbaik. ***
www.konidki.or.id
RANGKUMAN
Sebelas Emas Amankan Posisi
Cabang Renang Putra DKI Jakarta saat beraksi di saat Pertandingan dilakukan BANDUNG (Buletin DKI): Tujuh cabang olahraga menyumbangkan 11 medali emas bagi Kontingen DKI Jakarta pada persaingan perebutan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, Selasa (20/9). Tambahan 11 emas ini mengamankan posisi Jakarta pada klasemen perolehan medali dari kejaran Jawa Timur. Cabang olahraga yang berjasa menyumbangkan emas bagi Kontingen Ibukota dalam perburuan medali dari berbagai arena di Jabar adalah renang, polo air, karate, layar, menembak, panjat tebing dan wushu. Sumbangan emas demi emas ini mengantar Jakarta secara total mendulang 39 emas. Ditambah 42 perak dan dihiasi 49 perunggu, Jakarta aman berada di posisi kedua klasemen medali. Sebelumnya, Jakarta nyaris terkejar oleh Jatim karena perolehan emas sempat sama masing-masing
www.konidki.or.id
37 emas. Namun setelah itu Jakarta naik dengan tambahan dua emas dan Jatim hanya menambah satu emas. Jatim pun harus puas di posisi tiga dengan 38 emas. Persaingan Jakarta dan Jatim akan semakin sengit untuk memperebutkan posisi kedua. Pasalnya, tuan rumah Jawa Barat belum mampu terkejar di posisi utama. Jabar memimpin klasemen dengan 79 emas, 40 perak dan 50 perunggu. Dalam persaingan Rabu (21/9), akan memperebutkan 16 emas. Jakarta berharap bisa menambah emas demi emas dari berbagai cabang andalan. Pada persaingan Selasa, wushu menjadi penyumbang emas terbanyak. Dari cabang ini DKI meraih 3 emas. Setelah itu karate dua emas, panjat tebing dua emas, renang, polo air, layar dan menembak masing-masing memperoleh satu emas.
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Medali emas pertama wushu diraih, Thalia Lovita Sosrodjojo dengan skor akhir 9.50 di nomor pedang dan tombak di GOR Padjajaran Bandung, Selasa (20/9). Menurut Thalia, kemenangan tersebut bisa dikatakan mujur karena dirinya tidak percaya bisa mengalahkan penampilan atlet Jawa Barat dan Jawa Timur yang memiliki prestasi serta jam terbang tinggi. “Ini rezeki buat saya dapat medali emas,” ucap Thalia usai lomba. Sukses ini diikuti Erwein Wijayanto yang merebut rmas dari gabungan Nanquan/Nan Gun dengan nilai 19,21. Medali perak direbut pewushu Sumut, Wilber Sanjaya (Jianshu/Qiangshu) dengan nilai 19,20 dan rekannya, Harris Horatius meraih perunggu dari gabungan Nanquan/Nan Gun nilai 19.06. Medali emas ketiga DKI Jakarta diraih David Hendrawan di nomor gabungan Daoshu/Gunshu dengan total nilai 19.30. Medali perak direbut Jodis (Sumut) total nilai 19.15. Dan, Charles Sutanto juga dari Sumut (Jianshu/Qiangshu) nilai 19.02 meraih perunggu. Dua medali emas kembali disumbangkan oleh atlet karate DKI. Sehari sebelumnya, Senin (19/9) karate mempersembahkan medali emas lewat karateka Tebing Hutapea. Pada pertandingan yang berlangsung di GOR Sabuga, Bandung, kemarin, karateka Devina Dea sukses meraih medali emas setelah mengalahkan karateka Sulawesi Selatan Ayu Safitri di final di kelas kumite -61 kg putri. Kesuksesan Devina kemudian diikuti karateka DKI lainnya, Maya Sheva yang tampil pada partai kedua di kelas kumite -50 kg putri. Maya berhasil menaklukan Merlin Entamoing dari Maluku dengan kemenangan hantai atas agresivitasnya dalam pertandingan. Baik Dea maupun Maya tidak menyangka bisa menang di PON yang merupakan PON pertama mereka. Apalagi, pertandingan di kelas tersebut cukup sengit. Dimana, lawan-lawan mereka tak sedikit yang menghuni tim pelatnas. Panjat tebing juga meraih dua emas dari nomor speed track perorangan putra-putri. Aspar Jelo berjaya di bagian putra dengan mengalahkan Abuzar Yulianto dari Jatim. Sedangkan Tita Puspita menyumbang emas dari nomor putri lewat kemenangan atas Fitriani dari Yogyakarta. Tiga medali emas pada pertandingan hari pertama cabang olahraga layar dibagi rata oleh tiga daerah. PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Dalam lomba di Indramayu, Jawa Barat, Selasa, tiga emas itu diraih DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. DKI merebut emas nomor Marathon kelas Fireball melalui pasangan Bobby Fery Andriyanto dan Herbito Igustiono. Tim putra polo air DKI Jakarta sukses mempertahankan gelar sebagai tim terkuat di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar. Medali emas diraih tim DKI setelah dalam laga final di Kolam Renang Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (20/9) mengalahkan tuan rumah Jabar dengan skor telak 14-9. Renang menambah emas lewat nomor estafet 4 x 100 m gaya ganti putra. I Gde Siman Sudartawa dan kawan-kawan mengungguli Jabar dan Jatim. Sedangkan emas menembak dipersembahkan oleh Edwin Setiawan yang menundukkan penembak Jateng dan Jabar. ***
www.konidki.or.id
Polo Air
Tim Putra DKI Pertahankan Dominasi BANDUNG, Buletin DKI-Tim putra polo air DKI gala bentuk tekanan. Tapi di dua kuarter pertama, Jakarta sukses mempertahankan gelar sebagai tim kami akui tekanannya besar sekali. Kami besyukur terkuat di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 dan senang bisa mempersembahkan medali emas Jabar. Medali emas diraih tim DKI setelah dalam bagi kontingen DKI Jakarta,” kata Rezza seusai laga final di Kolam Renang Si Jalak Harupat, Sore- pertandingan. ang, Kabupaten Bandung, Selasa (20/9) mengalah- Pertandingan antara DKI Jakarta dan Jabar di kan tuan rumah Jabar dengan skor telak 14-9. final polo air putra dijaga ketat oleh aparat keaman Pertandingan puncak cabang polo air ber- an yang terdiri dari Polisi Pamong Praja, Polri, dan langsung ketat di dua kuarter pertama. Tuan rumah TNI. Panitia pelaksana pun berusaha menjaga obJabar yang merupakan kuda hitam dalam cabang jektivitas pertandingan dengan mendatangkan wapolo air dan didukung penuh suporter tuan rumah, sit dari luar negeri. Hingga pertandingan berakhir, mampu mengimbangi permainan DKI Jakarta yang pertandingan berjalan dengan kondusif. dipenuhi atlet nasional. Meski demikian, DKI Jakar- “Kami bangga dengan hasil ini karena ini ta tetap mampu menjaga keunggulan. membuktikan atlet DKI Jakarta itu bukan atlet yang Rezza Auditya Putra dan kawan-kawan mu- mudah diintimidasi. Buktinya, atlet kami yang menlai bisa lepas dari tekanan tuan rumah di kuarter ke- jadi korban di peristiwa sehari sebelumnya, sekarang tiga. Anak asuh Edoardus Calvin Legawa itu akh- masih turun bertanding dan ikut membawa DKI jadi irnya mampu melebarkan jarak skor dari tuan rumah juara,” kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indomelalui sejumlah gol yang diciptakan punggawanya. nesia (KONI) DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian yang Keunggulan DKI Jakarta terus bertambah hingga ikut menonton pertandingan. (***) menyudahi pertandingan 14 -9. Rezza, sang kapten mengatakan, di dua kuarter pertama, ia dan rekan-rekannya merasakan sekali tekanan dari tuan rumah dan suporternya. Tapi kejadian sehari sebelumnya, saat atlet DKI Jakarta menjadi korban dari aksi rusuh semifinal antara Jabar dan Sumatera Selatan, memberikan motivasi tambahan bagi tim DKI Jakarta untuk meraih prestasi. “Kami juga sudah sering bersama dalam setiap kesempatan, sehingga sudah siap memgantisipasi se- Tim Polo Air Kontingen DKI Merayakan kemenangan usai mengalahkan tim Jabar
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Layar
Atlet DKI Rebut Emas Pertama Layar
Bobby dan Herbito foto bersama usai upacara penerimaan medali yang dilakukan BANDUNG, Buletin DKI-Atlet di-Indra Gunawan dan perunggu li emas diraih pasangan Ismail layar DKI Jakarta, Bobby Fery direbut Abdul Wahab Rauf-Yo- Abdul Rahmat-Murhadi dari Andriyanto dan Herbito Igustiono hanes Christian Raja Lomi dari Sulawesi Selatan. Perak untuk sukses menyumbang medali emas Jawa Timur. pasangan Regatta Tri Setyo-Alga pertama dari cabang layar untuk Untuk Marathon kelas Surya Senjaya (DKI Jakarta) dan kontingen Ibukota di ajang Pe- Hobie 16 pasangan Kalimantan perunggu diraih Zakariyah Rizkikan Olahraga Nasional XIX 2016 Timur La Rami La Ode Runga- Heady Yunus Bagaskara (DKI JaJabar yang mulai dimainkan di Jeriansyah berhak atas medali karta). Cirebon, Selasa (20/9). emas, perak diraih pasangan Ir- “Hasil dari tiap pertandin Bobby dan Herbito meraih wan Effendi-Sutrisno dari Jawa gan yang kita publikasikan itu setmedali emas setelah menjadi yang Timur dan perunggu untuk Kusdi- elah memperhatikan protes peserterbaik pada nomor Marathon ana Adi-Rachae Zaldi Iqbal (DKI ta dan pertimbangan sidang para kelas Fireball. Sementara perak Jakarta). juri,” jelas Jambak, Ketua Panitia menjadi milik tuan rumah Jawa Paxda nomor marathon Pelaksana cabang layar. (***) Barat melaui Dhani Eka Wahyu- kelas internasional 470, meda-
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
Karate
Karateka DKI Tambah Dua Emas BANDUNG, Buletin DKI - Dua medali emas berhasil disumbangkan oleh para karateka DKI Jakarta di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar yang digelar di Sabuga, Bandung, Selasa (20/9). Karateka Devina Dea sukses meraih medali emas setelah dirinya mengalahkan karateka Sulawesi Selatan, Ayu Safitri di partai final di kelas kumite -61 kg putri. Sukses tersebut diikuti oleh karateka DKI lainnya Maya Sheva pada pertandingan kedua. Dari kelas kumite -50 kg putri. Maya berhasil menaklukkan Merlin Entamoing karateka asal Maluku dengan kemenangan hantai, atas agresifitasnya dalam pertandingan. Dea maupun Maya tidak menyangka bisa menang di PON yang merupakan PON pertama mereka. Apalagi, pertandingan di kelas tersebut cukup sengit. Dimana, lawan-lawan mereka tak sedikit yang menghuni tim pelatnas. Namun, keduanya justru tak patah arang. Mereka tetap tampil memukau dengan menaklukkan semua lawannya. Apalagi pada partai final. Dea misalnya, dia sukses menaklukan karateka senior Sumatera Selatan yang merupakan mantan pelatnas. Dea sendiri belum pernah menghadapi Ayu Safitri sebelumnya. Tapi, sepanjang pertandingan, dia mempelajari permainan Ayu. “Jadi aku harus yakin, seriap
www.konidki.or.id
aku mukul harus jadi poin. Tidak boleh tanggung-tanggung,” tegasnya. Maya pun tak menyangka bisa menyumbangkan medali emas untuk DKI di PON pertamanya. “Aku seneng dan bersyukur banget,” tuturnya. Kemenangan kedua karateka tersebut disambut gembira oleh ketua FORKI DKI Dody Rahmadi Amar. “Keduanya luar biasa. Saya sangat kagum sama Maya dan Dea, selamat kepada mereka, kepada perguruannya, dan FORKI DKI. Mereka memang pantas juara,” tutur Dody. Dengan perolehan tersebut
karate DKI mengumpulkan tiga medali emas. Satu emas sebelumnya diraih oleh Tebing Hutapea di kelas kumite putra -67kg. Klasemen cabor karate sementara DKI menempati peringkat kedua dengan 3 emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Sementara Jawa Barat masih unggul dengan 4 emas , 3 perak, dan 2 perunggu. Dua medali emas selanjutnya menjadi target DKI di kelas kumite beregu putra dan putri. Jika itu tercapai karate DKI tentu akan merajai PON Jabar 2016. “Makanya harus kita awasin barengbareng. Karena keduanya potensi emasnya DKI,” tegas dia. (***)
Karateka DKI Maya Sheva saat tampil di final PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Squash
Catur dan Erris Hanya Raih Perak BANDUNG, Buletin DKI - Air mata menetes di pipi atlet squash DKI Jakarta, Catur Yuliana. Maklum saja, ia baru saja gagal memenuhi ambisinya meraih medali emas cabor squash perorangan putri di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar. Pada pertandingan yang berlangsung di GOR Siliwangi, Bandung, Selasa (20/9), Catur sapaan akrab atlet berparas manis ini harus puas meraih medali perak setelah dikalahkan kalah atlet tuan rumah Jabar, Yenny dengan skor 2-3. “Maaf saya gagal meraih emas, saya sangat kecewa ” ungkap Catur saat ditemui usai laga. Catur Yuliana merupakan andalan DKI untuk meraih emas cabor squash perorangan putri. Pada PON 2012 di Riau empat tahun lalu, Catur juga meraih
medali perak setelah di final dikalahkan lawan yang sama. Menurut Catur, pressure yang tinggi dari penonton yang membuatnya tegang.“ Pressure penonton terhadap saya sangat luar biasa, saya jadi nerveus,” kata peraih medali perak SEA Games Singapura ini. Lebih lanjut Catur mengaku telah melakukan persiapan yang cukup matang untuk berlaga di PON 2016 Jabar ini. Hanya saja, kata dia, tim squash DKI tidak melakukan tray out ke luar negeri seperti yang dilakukan daerah lain, termasuk Jabar. “ Saya hanya berlatih di Senayan saja, sementara Yenny ke luar negeri,” ungkapnya. Catur dan Yenny merupakan atlet andalan pelatnas squash Indonesia. Keduanya sudah enam kali bertemu dalam berbagai even
dan sudah enam kali bertemu dengan rekor pertemuan 4-2 untuk Catur.“Kalau dari data statistik, Catur harusnya mampu mengalahkan Yenny. Sayang, mentalnya drop karena pressure penonton tuan rumah,” kata Ujang Handiana, pelatih kepala squash DKI Jakarta. Ujang juga mengaku kecewa karena terget medali emas dari nomor perorangan gagal. Bahkan, dari nomor perorangan putra, Eris Setiawan juga hanya meraih medali perak setelah kalah dari tuan rumah, Ahmad Furqon 3-1. “Sekarang kami hanya tinggal berharap medali emas dari nomor beregu putra. Waktu kualifika- s i , nomor ini meraih medali emas,” katanya. S e kum Squash DKI Jakarta, Dr.Tedi Cahyono mengkritisi penonton tuan rumah yang terlalu dekat meyaksikan pertandingan. Karena hal ini dapat mengganggu konsentrasi pemain.“Idealnya penonton tidak boleh terlalu dekat dengan arena pertandingan, karena dapat menggangu konsentrasi pemain,” kata Tedi yang juga Wakil CDM kontingen DKI ini. (***)
Catur Yuliana bersama Eris Setiawan dan Syauma Siswa Utama PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
Wushu
Pedang Thalia Menembus Emas BANDUNG (Buletin DKI): Perburuan medali emas di cabang wushu Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat semakin sengit antara tiga provinsi. DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Jawa Timur saling mengintai untuk mengalahkan lawan. Hebatnya, dari lima medali emas yang diperebutkan di GOR Pajajaran Bandung, Selasa (20/9), 3 di antaranya direbut kontingen DKI Jakarta. Dua medali emas lainnya dibagi masing-masing ke Jawa Timur dan Sumatera Utara. Medali emas pertama dipersembahkan Erwin Wijayanto di nomor jiansu dan qianshu (pedang dan tombak) putra dengan skor tertinggi 19.21. Medali perak dan perunggu diborong dua atlet Sumatera Utara Wilbert dan Charles. Wilbert mengumpulkan poin 19.20 sementara Charles meraih nilai 19.02. Di nomor jiansu dan qianshu (pedang dan tombak) putri, Thalia merebut medali emas dengan poin 19.13. Medali perak direbut atlet Jawa Timur Natalie dengan poin 18.92, sementara medali perunggu direbut atlet Jawa Tengah Dessy dengan poin 18.68. Satu medali emas lainnya direbut tim wushu DKI dari nomor doashu dan gunshu putra lewat atlet David Hendrawan. David bertarung memperebutkan poin tertinggi dengan atlet Sumatera Utara Jodis dan atlet DKI lainnya Ahmad Hulaefi. David meraih nilai tertinggi 19.30
www.konidki.or.id
Thalia foto bersama pengurus KONI Usai Upacara penyerahan medali sekaligus meraih medali emas. Dengan hasil ini, secara keseluDisusul medali perak yang jatuh ruhan wushu sudah mendulang ke tangan atlet Sumut Jodis den- 4 medali emas dan 2 medali pegan nilai 19.15, sementara Ahmad runggu. Satu medali emas lainnya Hulaefi meraih perunggu dengan disumbangkan Ahmad Hulaefi senilai 19.09. hari sebelumnya di nomor tangan Selain tiga medali emas, DKI juga kosong. meraih 2 medali perunggu. Satu Ketua kontingen PON DKI Jamedali perunggu lainnya direbut karta Djamhuron P Wibowo menNadya Permata di nomor doashu gaku cukup puas dengan peroledan gunshu dengan poin 18.89. han cabang wushu dalam dua hari Medali emas nomor ini direbut penyelenggaraan ini. Rabu (21/9) atlet Jawa Timur Felda dengan ini akan diperebutkan dua medali poin 19.17 dan medali perak dire- emas lagi di nomor duilian dan but atlet Jawa Barat Monica den- sanda kelas 60 kg putri. gan poin 18.97. DKI berpeluang meraih medali Satu medali emas lainnya di no- emas di nomor sanda putri karmor nanguan dan nangun putra ena atlet yang akan tampil adalah direbut Haris dari Sumatera Utara juara dunia Moria Manalu. (mar) dengan poin 19.24, perak jatuh ke tangan atlet Sumatera Utara lainnya Eric dengan poin 19.06, dan perunggu direbut atlet Jawa Barat Woro dengan poin 18.64. PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Panjat Tebing
Aspar Jelo dan Tita Puspita Berjaya BANDUNG (Buletin DKI): Aspar Jelo dan Tita Puspita Berjaya menyumbangkan medali emas untuk Kontingen DKI Jakarta dari panjat tebing. Dalam laga yang berlangsung di arena panjat tebing k a w a s a n Cikole, Bandung Barat, Selasa (20/9), Aspar dan Tita menjadi yang terbaik di nomor speed track perorangan putra. Aspar Jelo merebut emas dengan menundukkan andalan Jatim, Abuzar Yulianto. Aspar unggul ketenangan atas Abuzar yang harus puas hanya mendapatkan perak. Lalu medali perunggu
diraih oleh atlet Sulawesi Selatan kontingen Jatim. Tiga pemanjat atas nama Hermawan. Jatim yakni Fathur Roji, Akbar Untuk speed t r a c k Huda Wardana dan Rindi Supriputri, Tita Puspita dari anto, menjadi yang terbaik di noDKI Jakarta d a n mor lead beregu putra. mengalahkan Mereka mengalahkan wakil Jawa Barat dan DKI Jakarta. Fitri- Adapun tim Jawa Barat yang bea n i rada di peringkat dua dan berhak dari Yo- medali perak, diperkuat oleh Amri, gyakarta. M Rizal dan Eka Bayu Prabowo. Jawa Timur Sedangkan tim DKI Jakarta yang hanya mam- mendapatkan perunggu atas nama pu meraih Arief Haerul, Andriko dan Izzum e d a l i din AR. perunggu atas Selanjutnya lead beregu putri, nama Nindi medali emas menjadi milik konFebriyanti. tingen Kalimantan Timur. Medali Satu medali perak dikuasai oleh tim Jawa Tenemas menjadi milik gah dengan diperkuat Harini, Sudarti dan Dona Nasugian. Sedangkan medali perunggu menjadi milik Jawa Barat atas nama Siti Robiah Adawiyah, Uji ayu dan Sukmandari. Jawa Timur juga mendapatkan tambahan medali perunggu yang disumbangkan oleh Ita Triana Purnamasari dari nomor speed world record putri. Medali emas dan perak nomor ini diraih oleh Tita Puspita dari DKI Jakarta serta Farina Handayani asal Kepulauan Bangka Belitung. ***
Panjat tebing wanita DKI Jakarta Tita Puspita saat bertanding PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
Renang
Renang DKI Lampaui Target PON runggu. Dari hasil tersebut, pelatih Felix C. Sutanto mengaku puas. Perolehan 7 medali emas, menurutnya merupakan bukti dari kebangkitan tim renang DKI di PON. Karena di PON 2012 menjadi PON kelabu tim renang DKI, karena disana gagal meraih medali emas.’’Saya I Gede Siman Sudartawa Berfoto Usai upacara penerimaan medali bangga dengan perjuangan BANDUNG (Buletin DKI) : Satu dua medali perak masing-masing medali emas dan dua perak yang diraih oleh Putra M Randa di no- mereka,’’ ujar Felix. Selain berhasil mempermenjadi persembahan terakhir tim mor 200 meter gaya bebas putra, baiki prestasi PON, tim renang renang DKI di ajang PON XIX dan AA Istri Kania Ratih dkk di Jawa Barat 2016, membuat renang estafet 4x100 meter gaya ganti DKI juga sukses mencapai target mereka di PON. ’’Kami menarDKI melampuai target. Secara ke- putri. seluruhan renang meraih 7 medali Dari hasil tersebut, DKI getkan 6 medali emas, dan tercaemas, 11 perak dan 9 perunggu. menduduki peringkat ketiga pai 7,’’ tambah Felix. Selain meraih 7 medali Hasil ini jauh melampaia pencapa- klasemen dengan total pelorehan ian renang pada PON XVIII/2012 7 medali emas, 11 perak, dan 9 emas, para perenang DKI juga Riau, dimana renang tidak mem- perunggu. Sedangkan tuan rumah sukses memecahkan rekor PON, peroleh medali emas sama sekali, Jawa Barat memborong 17 medali rekor nasional, walaupun best kecuali hanya 11 medali perak emas, 10 perak, dan 10 perunggu time mereka. ’’Kebanyakan yang dan 9 medali perunggu. sekaligus menempatkan Jawa Ba- dapat medali, memecahkan best Satu medali emas terakh- rat pada posisi pertama klasemen time mereka juga,’’ terangnya. I Gede Siman Sudartawa ir cabang renang diraih oleh tim renang di PON 2016. Sementara estafet putra 4x100 meter gaya Jawa Timur menduduki pering- pun menjadi perenang DKI yang ganti putra lewat kuarted I Gede kat kedua dengan mengoleksi 9 paling banyak memecahkan rekor Siman Sudartawa dkk. Sedangkan medali emas, 11 perak, dan 13 pe- di PON 2016. (tim)
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Menembak
Medali Emas Dibagi Tiga Provinsi Hari Pertama BANDUNG (Buletin DKI) : Hari pertama perburuan medali emas di cabang menembak langsung ramai. Pada lomba yang berlangsung di lapangan tembak Gunung Bohong, Selasa (20/9), DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat masing-masing memperoleh satu medali emas. Medali emas pertama di nomor multi ring 200, 300, 400,
dan 500 meter direbut petembak DKI Edwin Setiawan. Perak direbut Jawa Tengah dan perunggu jatuh ke tangan petembak Jawa Barat. Di nomor 10 meter air rifle putri, perburuan medali terjadi antara dua petembak Sumatera Selatan dan satu petembak Papua. Medali emas akhirnya jatuh ke tangan petembak Dewi S Puspa
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
yang mengumpulkan nilai 212. Medali perak direbut atlet Papua Daryanti M yang mengoleksi nilai 171, dan perunggu jatuh ke tangan petembak Sumatera Selatan lainnya Saputri dengan nilai 213. DKI yang menurunkan petembak Inca Ferry Wihartanti di nomor ini tidak lolos ke final. Petembak tuan rumah Mubarokah berjaya di nomor 10 meter air rifle putri standar dengan merebut medali emas. Catatan poin yang dibuatnya adalah 257. Medali perak di nomor ini direbut petembak Kalimantan Timur Rafika dengan nilai 141 dan medali perunggu direbut petembak Kalimantan Selatan Salsabela dengan nilai 116. DKI yang menurunkan tiga petembak di nomor ini, Melissa Joan Mauro, Iqlima Khayra Mumtazya tidak berhasil merebut medali. Mumtazya hanya berhasil menempati peringkat 4. Bagi DKI Jakarta perolehan satu medali emas pada hari pertama ini merupakan hal yang cukup menggembirakan, mengingat pada PON XVIII Riau menembak sampai akhir pertandingan hanya berhasil meraih 1 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu. “Ini awal yang baik. Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik lagi dengan menambah pundi-pundi medali emas kontingen DKI Jakarta,” kata manajer cabang menambak Susanto Hasni ketika dihubungi Selasa (20/9) malam. (tim)
www.konidki.or.id
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
Bulu Tangkis
Putra-Putri DKI Catat Kemenangan Kedua
jonatan christie saat beraksi dipertandingan bulutangkis
BANDUNG, Buletin DKI - Tim bulutangkis putra dan putri DKI Jakarta sukses mencatat kemenangan kedua di babak penyisihan grup di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar di GOR Suryanagi, Cirebon, Selasa (20/9). Tim putri DKI yang tampil lebih dulu secara meyakinkan mengalahkan tim Jatim dengan skor 4-0 di penyisihan Grup D. Fitriani membuka angka pertama untuk DKI setelah mengalahkan tunggal pertama Jatim, Sri Fatmawati 21-17, 21-17. Di partai kedua Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Harris menambah keunggulan kedua DKI setelah mengalahkan Ni Ketut Mahadewi/Winda Puji Hastuti 22-24, 21-8, 21-11. Di laga ketiga Ruselli Hartawan meski kerja keras berhasil mengalahkan Devi Yunita Indah
www.konidki.or.id
Sari 22-20, 21-19. Berikutnya di partai keempat kembali partai ganda, pasangan Dian Fitriani/Shela Devi Aulia menambah keunggulan DKI menj a d i 4-0 usai mengalahkan Marshella Gischa I s l a m i / Meirisa Cind y
Sementara di sektor putra, tim DKI yang dimotori Jonatan Christie juga menang telak 4-0 atas tim Banten. Jonatan membuka angka pertama dengan mengalahkan Hardianto 21-14, 21-12. Menyusul di partai kedua pasangan Angga Pratama/Marcus Fernaldi Gideon menang atas pasangan Akbar Bintang Cahyono/Angger Sudrajat 21-19, 21-11. Di laga ketiga Fikri Ihsandi Sah- Hadmadi menambah kemenangan tim DKI menjadi 3-0 usai mengalahkan Christeven Howard 2116, 19-21, 22-20. Di laga keempat pasangan Hafiz Faizal/Wahyu putri 22Nayaka melengkapi kemenangan 20, 21-12. DKI 4-0 usai mengalahkan Ferico Dengan kemenangan Heryansyah Halim/Rizky Susanto ini tim putri DKI se- 21-18, 21-18. mentara masih di po- Dengan kemenangan ini sisi teratas klasemen Grup di partai terakhir Rabu besok D. Di laga terakhir Rabu besok (21/9) Jonatan dkk akan berhada(21/9) Fitriani dkk akan mengh- pan dengan tim Jawa Timur untuk adapi tim Banten. menentukan juara Grup B. (***) PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Tenis
Tim Putra-putri DKI ke 8 Besar BANDUNG-Buletin DKI - Tim tenis putra-putri DKI Jakarta memastikan diri ke babak 8 Besar ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar setelah mengalahkan lawannya masing-masing Selasa (20/9) di lapangan tenis Siliwangi, Bandung. Di beregu putri, Deria Nur Haliza dkk sukses mengalahkan tim Kalsel dengan skor 2-1. Deria membuka kemenangan pertama DKI setelah sukses mengalahkan Setia Indriharti dengan skor 6-2, 6-2. Namun sayang, tunggal kedua DKI Fitriana Sabrina gagal menyumbang angka setelah kalah dari Fadona Titalyana 6-4, 4-6, 6-7 (7). Kedudukan pun imbang 1-1. “Fitriana kurang fokus, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Sementara lawan bermain tenang dan lebih berpengalaman,”ujar Nesa Arta, kapten tim DKI. Pasangan ganda Deria/Oxi akhirnya menentukan kemenangan DKI atas Kalsel 2-1. Deria/Oxi
menang mudah 6-0, 6-0. Sementara tim putra DKI Jakarta loolos ke babak 8 besar setelah m e n galahkan tim Jateng dengan skor t e lak 3-0. Hendrawan Susanto menyumbang poin pertama D K I setelah mengalahkan Iswandaru 6-2, 6-2, kemudian Irfandi menang atas Rindosa 6-4, 6-3. Sementara partai terakhir Indra/irfan mengalahkan Irawan/Elsa 6-3, 7-5. “ Hasil ini membuat kami lolos ke pase knock out atau delapan besar. Tapi lawanya kami belum tahu karena menunggu drawing,” ujar Yudha, pelatih putra DKI. (***)
Pasangan ganda Deria/Oxi tim tenis Kontingen DKI Jakarta PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
Golf
Tim Putri DKI Sementara di Peringkat Kedua Bandung, Buletin DKI - Tim golf putri DKI Jakarta sementara masih berada di peringkat kedua di nomor beregu putri ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar yang mulai dipertandingkan Selasa tadi (20/9) di Bandung Giri Gahana Golf and Resort, Sumedang, Jawa Barat. Tim putri DKI diperkuat tiga pegolf andalannya Rivani Adelia Sitohang, Juriah dan Kristina Natalia Yoko berhasil mencatat total 153 pukulan. Di peringkat teratas sementara masih dihuni oleh tim Jawa Timur yang diperkuat Inez Beatrice Wanamarta, Nanda Winet Soraya, dan Tiana Ivanka Porwanto dengan mencatat 152 pukulan dari dua hasil terbaiknya. Tim putri tuan rumah Jawa Barat berada tak jauh, yakni di peringkat tiga dengan 154 pukulan.
Dalam nomor beregu putri, dua hasil terbaik dari tiga pegolf dalam tim yang bertanding di nomor perorangan putri diambil untuk penilaian nomor beregu. Para pegolf putri masih mempunyai dua hari pertandingan lagi untuk memperebutkan emas nomor perorangan dan beregu putri cabang golf PON XIX Jabar. Kepala bidang pertandingan cabang Golf PON XIX Mariyun Mariyun mengatakan bahwa tiga provinsi yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur masih menjadi tim-tim terkuat yang berlaga di cabang golf kali ini. Nomor perorangan putriJatim juga unggul sementara di nomor perorangan putri. Adalah Inez Beatrice Wa -
namarta yang berhasil mengantongi tiga bogey dan satu birdie atau total dua di atas par. Sementara itu, pegolf tuan rumah Nadya R o siana menempel ketat di peringk a t dua k la s em e n sementara dengan tiga di atas par. Di peringkat tiga dan empat, dua pegolf putri DKI Jakarta yaitu Kristina Natalia Yoko dan Juriah menyelesaikan pertandingan dengan hasil empat di atas par dan lima di atas par. Sebanyak 78 pegolf amatir nasional, terdiri atas 21 pegolf putri dan 57 pegolf putra, bertanding di lapangan golf Bandung Giri Gahana Golf di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, untuk memperebutkan medali cabang golf dalam PON XIX/2016. Cabang golf PON XIX mempertandingkan 7 nomor yaitu perorangan putra/putri, beregu putra/putri, foursome putra/putri dan mix foursome. (***)
Pegolf saat melakukan pukulan bola
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Profil Sismya Winarsih
Dari Tak Gemar Olahraga Hingga Menjadi Juara BANDUNG, Buletin DKI - Sama seperti remaja putri pada umumnya, olahraga menjadi sesuatu hal yang ekstrim bagi Sismya Winarsih, satu dari sejumlah atlet andalan kontingen DKI Jaya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar). Sejak masih kanak-kanak, wanita yang kerab disapa Mya itu bahkan tidak pernah berpikir bisa menjadi atlet andalan cabang olahraga (cabor) hoki bagi tim DKI Jaya dan Timnas Indonesia, seperti saat ini. “Butuh kerja keras buat saya untuk bisa menjadi seperti saat ini. Karena dari kecil saya gak gemar olahraga, apalagi hoki, Malah saya pernah hampir Menyerah saat pertama kali mencoba olahraga ini. Karena selain kurang populer, susah banget main hoki. Tapi ternyata setelah itu seru banget,” katanya saat dibawa kembali mengenang awal-awal menjajal olahraga hoki. Meski tidak begitu populer di kalangan remaja, tapi Mya justru tertarik menjajal hoki lantaran minimnya minat orang untuk menggeluti olahraga khas negeri India tersebut. “Mulai jajal hoki waktu SMA kelas 2. Saat itu saya tertarik sama hoki dan kebetulan ada ektrakulilernya di sekolah. Awalnya, saya pengen coba hal yang baru aja. Karena kalau yang lain, seperti basket kan dah banyak yang jago. Jadi saya pengen coba belajar hoki dari awal dan akhirnya keterusan sampai sekarang,” lanjut alumni SMA 39 Jakarta tersebut.
Mya yang yang sejak kecil SEA Games Myanmar 2013, SEA tidak memiliki cita-cita khusus, Games Singapura 2015. Terakhir, kemudian mulai menunjukkan Mya sukses membawa tim hoki minatnya menjadi atlet setelah ruangan DKI Jaya menjadi juara, melihat sejumlah pertandingan. sekaligus meraih medali emas “Waktu kecil mah gak punya cita- pada PON XIX/2016 usai mencita husus, meskipun lebih con- galahkan tim Papua pada partai fidong ke sini. Tapi setelah sering nal dengan skor 4-2, Senin (19/9) lihat pertandingan-pertandingan lalu. olahraga, akhirnya suka mikir, “Puas dan terharu aja karpasti terharu banget yah kalau ena persiapan kami untuk bisa bisa ngumandangin lagu Indone- menjadi juara terbilang cukup sia Raya di luar negeri. Sejak itu lama. Dalam tiga tahun terakhir baru deh niat untuk menjadi atlet kami telah melakukan oersiapan mulai timbul,” ungkap atlet yang dan selama persiapan ini, tentu sujuga gemar menyanyi ini. dah banyak hal yang terjadi. Ada Atlet kelahiran Jakata, 11 suka ada duka dan aemua itu terMei 1991 silam ini akhirnya mu- bayar sudah dengan medali emas lai serius menggeluti hoki dengan ini,” ungkap anak dari pasangan melakoni debutnya sebagai atlet Iwan Kusnawan dan Betty Sari pada Kejuaraan Nasional (Kejur- Wulan tersebut. (***) nas) Hoki Junior tahun 2006 silam. Saat itu, Mya mewakili tim DKI Jaya dan berhasil menyabet medali emas. Di ajang yang sama, Mya bahkan terpilih menjadi pemain muda berbakat. Sejak saat itu, prestasi demi prestasi terus diukir Mya bersama tim DKI. Diantaranya, medali pada Kejurnas Senior 2016. Perunggu pada Kejurnas Junior 2007 dan perak pada pra-Pon 2007 dan PON 2008. Kemudian perak pada Kejurnas PraPON 2015, JIHC 2016. Bersama Timnas, ia juga pernah mempersembahkan medali emas dan topskorer pada ajang Indonesia Open 2011. Membawa tim MerahPutih menjadi runner-up pada Festival Hoki Vietnam 2012, Sismya Winarsih Atlet Hoki Indoor
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id