9
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA PROVINSI DKI JAKARTA MEDIA INFORMASI SEPUTAR KEGIATAN PON XIX 2016 / JAWA BARAT
Tim Redaksi Buletin PON XIX DKI Jakarta Pelindung
Raja Sapta Ervian
(Ketua Umum Koni DKI)
Penasehat
Hidayat Humaid
(Wakil Ketua Umum 1)
Djamhuron P Wibowo (Wakil Ketua Umum 2)
Penanggung Jawab Taufik Yudi Mulyanto Sri Sundari Budi Pramono
Pengarah
Tjetje Suparman Firmansyah Dlis Arie Sutopo Ali Muchtar Ngabalin
Pimpinan Redaksi Hari Bukhari
Wakil Pimpinan Redaksi Daryadi Gungde Ariwangsa
Staf Redaksi
Markon Piliang Tri Hertanto Kurniawan Unggung Dhewa Husni Yamin Eka Sunarya B Sugianto Jacky Amar
www.konidki.or.id
DARI REDAKSI
Jauh Dari Kenyataan Presiden Joko Widodo terus mengamati pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat. Bahkan Presiden sudah memberi izin kepada Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi untuk melakukan evaluasi terhadap segala permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PON sampai Jumat (23/9). Menurut Imam, perjalanan PON saat penuh riak seperti, keributan antar suporter sampai ada pemukulan dan bahkan ada protes dan boikot. atas izin Presiden maka Menpora pun mengadakan pertemuan dengan PB PON, Gubernur, Wagub. Kemudian, Pangdam, Kapolda dan seluruh CDM dan KONI Pusat untuk mengevaluasi perjalanan PON. Pertemuan sudah dilaksanakan di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat. Setelah pertemuan Menpora menggelar jumpa pers. Dalam pernyataannya kepada pers tidak ada yang mengejutkan dari Imam Nahrawi. Dia menyatakan, nilai pelaksanaan PON mencapai angka tujuh. Kemudian dia menilai, permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PON karena masalah komunikasi. Untuk itu dia meminta agar semua pihak memperhatikan masalah komunukasi. Kemudian Menpora menyatakan segala riak yang timbul bukan tanggung jawab dari PB PON. Namun itu merupakan tanggungjawab KONI dan (PB/PP) cabang olahraga. Dia menuturkan salah satu hasil rapat evaluasi terkait penyelenggaran PON XIX/2016 pembahasan tentang masalah yang muncul selama pelaksanaan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut. Disebutkan, semua karenamasalah koordinasi. Bila semua bertanggung jawab terhadap tugas pokoknya masing-masing tidak akan ada seperti ini. Jadi faktor komunikasi yang harus diperhatikan. Dia berjanji akan terus mengawasi pelaksanaan PON XIX demi tercapainya pelaksanaan ajang tersebut.Menpora menuturkan berdasarkan hasil evaluasi sejauh ini pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat sudah berjalan baik. Bagi yang mengamati langsung pergelaran selama PON dan merasakan secara dalam apa yang terjadi maka penilaian Menpora itu seperi jauh dari kenyataan. Bak panggang jauh dari api. Bagaiamana berbagai kekuarangan yang ada dalam setiap arena pertandingan dan kerusuhan yang muncul selama pertandingan dan di luar pertandingan hanya disebutkan sebagai kekurangan dalam soal komunikasi. Makin jauhnya penilaian itu dari kenyataan terbukti dari kejadian yang muncul setelah pertemuan berakhir. Pelaksanaan bukan bertambah baik. Namun justru bertambah buruk. Protes kembali muncul. Kericuhan kembali terjadi. Itu terjadi di hoki, tinju dan drumband. Ada apa ini? ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
SEKAPUR SIRIH
P
Tim Kesehatan Solid
ekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yang berlangsung di Jawa Barat dari 17 – 26 September, memang penuh dinamika. Setiap kontingen dari 34 Provinsi tentunya menyiapkan segala kebutuhan para atletnya dengan baik. Juga menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang perjuangan para atletnya selama PON berlangsung. Termasuk tentunya penanganan masalah kesehatan. Berbicara masalah kesehatan Kontingen DKI seharusnya yang lebih berhak bicara Dr dr Djunaedi, Sp.KO sebagai Ketua Bidang Kesehatan. Namun karena beliau sedang memonitor atlet yang cedera di Rumah Sakit Melinda II Bandung, saya mewakili untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bidang kesehatan ini. Untuk Kontingen DKI Jakarta masalah kesehatan ini sudah disiapkan jauh-jauh hari oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jakarta. Dari sinilah tim kesehatan bergerak untuk menangani segala kebutuhan. Didalamnya juga menangani atlet yang menderita cedera agar siap terjun di Jabar. Dengan penanganan yang intensif itu saya melihat kondisi para atlet DKI sangat baik untuk menghadapi persaingan di pekan olahraga empat tahunan ini. Kalau pun ada yang masih cedera namun kondisinya tinggal lima persen. Indikator ini termasuk baik. Dibandingkan dengan kontingen yang lain, saya melihat, kondisinya sama saja. Kondisi lawan-lawan kita tidak berbeda banyak. Sama-sama tidak ada yang menonjol. Dikaitkan dengan kesiapan Panitia Besar (PB) PON, sistem pelayan kesehatan juga cukup baik. Dalam menangani masalah kesehatan untuk setiap anggota kontingen, terutama para atlet, Bidang Kesehatan Kontingen DKI mempunyai tim yang berpengalaman. Baik untuk masalah penyakit umum, cedera olahraga, gizi olahraga, psikologi olahraga dan recovery. Ada 70 tenaga Iptek yang dikerahkan selama PON. Mereka sudah teruji dari PON ke PON. Dengan demikian kekuatan tim ini solid. Selain itu, kami juga sudah punya Standard Operating Procedure (SOP). Dengan SOP ini maka sudah ada sekumpulan instruksi kerja yang tertulis, mendetil, yang menjelaskan siapa mengerjakan apa dan untuk tu-
www.konidki.or.id
dr. Arie Sutopo, Sp.KO (Wakil Bidang Kesehatan) juan apa dalam menangani soal kesehatan. Dari SOP ini maka pelaksanaan kerja bidang kesehatan ada yang statis dan mobile. Statis tetap ada di Pos Komando Kontingen untuk melakukan monitoring. Sedangkan yang mobile bergerak ke setiap pertandingan cabang olahraga untuk menangani para atlet di tempat. Bagaimana pelaksanaan tugas ke lapangan itu selama dirapatkan pada malam hari sebelumnya. Sampai sejauh ini segala permasalahan menyangkut bidang kesehatan ini bisa diatasi dengan baik. Semua bisa dimonitor dan ditangani. Yang menonjol adalah soal pemulihan kesegaran atlet. Disini disiapkan nutrisi dan suplemen yang menunjang pemulihan itu. Kemudian ada soal cedera. Untuk ini ada masalah cedera karena pertandingan dan bukan pertandingan. Dalam cedera karena pertandingan ini bisa ditangani dengan segera, sedangkan cedera bukan karena pertandingan sangat ditentukan oleh parahnya cedera yang dialami atlet. Misalnya soal cedera karena dipukul stick hoki di pertandingan hoki. Atlet yang terkena cukup parah maka dikirim ke rumah sakit. Demikian juga dengan atlet polo air yang tertabrak motor. Dia juga ditangani ke rumah sakit karena perlu dilakukan operasi. Begitulah peranan Bidang Kesehatan dalam menunjang perjuangan para atlet DKI dalam PON XIX/2016. Kami selalu siap 24 jam. Kembali ke kamar masing-masing setiap malam kami tetap memonitor dan mengontrol situasi. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
RANGKUMAN
Atletik Semakin Jauh Berlari
Rini Budiarti atlet atletik meraih medali pada nomor pertandingan 800 meter putri BANDUNG (Buletin DKI): Atletik kembali menjadi medali emas sehingga total medali yang dikumpulkan bintang Kontingen DKI Jakarta pada perburuan meda- adalah 7 medali emas, 2 perak, dan satu perunggu. li Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Tambahan empat medali emas tersebut diraih Barat, Jumat (24/9). Bahkan cabang ibu olahraga itu dari nomor lari 800 meter putri (Rini Budiarti), lontar makin jauh berlari meninggalkan daerah-daerah lain- martil putri atas nama Rose Herlinda, lompat tinggi nya dalam merebut emas. galah atas nama Jelita Nara Idea, serta sapta lomba Atletik menyumbang empat emas untuk DKI. putri. Panjat tebing juga terus menghasilkan emas dengan Sumatera Barat menempati posisi ketiga denraihan 3 buah. Boling akhirnya mampu menyumbang gan tambahan satu medali emas dari nomor lari 200 emas dengan raihan dua buah. Sama dengan sumban- meter putra atas nama Yaspy Boby, sedangkan Jatim gan dari sepatu roda. Biliar, pencak silat dan loncat juga menambah satu medali emas dari lari 200 meter indah masing-masing menghiasi dengan satu emas. putri atas nama Tri Setya Utami. Jakarta semakin jauh meninggalkan provinsi Jawa Timur menempati posisi ketiga karena lain yang menjadi pesaingnya pada cabang atletik. kalah dalam perolehan medali perak dengan Sumatera Memaskui hari kedua, Jumat, pelaksanaan cabang Barat. Jawa Timur belum mendapatkan medali perak olahraga atletik di Stadion Pakansari Cibinong Kabu- sedangkan Sumatera Barat mendapatkan satu medali paten Bogor, DKI Jakarta menambah empat keping perak.
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Pada hari ketiga pelaksanaan cabang atletik, Sabtu (24/9), akan memperebutkan 10 medali emas yaitu dari nomor dasa lomba putra, lompat jangkit putra, lempar lembing putri, lari 110 meter gawang putra, 100 meter gawang putri, lari 400 meter putraputri, serta lari 10 ribu meter putri. Panjat tebing DKI luar biasa. Pada lomba Jumat (23/9), dari empat medali emas yang diperebutkan 3 di antaranya direbut tim DKI. Dengan tambahan 3 medali emas kemarin, tim panjat tebing DKI sudah mengoleksi 8 medali emas, 1 perak dan 3 merunggu. Pencapaian ini membuat panjat tebing sudah melampaui target 5 medali emas yang dicanangkan sebelumnya. Dari empat nomor final kemarin, speed classic putra dan putri, speed rellay putra dan putri, hanya speed classic putra yang lepas. Di nomor ini DKI hanya meraih medali perak. Sementara, masih ada 6 nomor pertandingan lagi yang tersisa. Pada pertandingan yang berlangsung di Cikole Jaya Giri, Tangkuban Perahu, Lembang, J u mat (23/9), DKI sukses menyabet tiga medali emas dari nomor speed relay putra oleh Aspar Jailolo dkk, speed relay putri Tita Supita dkk, dan classic putri oleh Tita Supita. Setelah paceklik dalam dua hari, boling akhirnya sukses mengawinkan medali emas di nomor trio putra dan putri. Pada hari ketiga lomba yang berlangsung di Siliwangi Boling Center Bandung, trio putra yang diwakili Ryan Leonard Lalisang, Diwan Rezaldy Syahril, dan Hengki sukses mengumpulkan nilai tertinggi dengan 3.667 poin dari enam game yang dimainkan. Sementara di nomor trio putri yang menurunkan Novie Phang, Cheya Chantika, dan Sharon Limansantoso berhasil meraih nilai total 3.600 poin (634, 596, 662, 550, 553, 605). Sepatu roda juga sama dengan bridge. Setelah paceklik medali di hari pertama, tim sepatu roda DKI Jakarta bangkit di hari kedua ajang di GOR Saparua, Bandung, Jumat. Tim DKI yang ditukangi pelatih
www.konidki.or.id
Faisal Norman sukses merebut 2 emas dan 1 perak. Medali emas pertama DKI disumbang Syah Arya Bogar di nomor 1 KM ITT Putra. Berikutnya giliran Latifa Hikmawati yang keluar sebagai pemenang di nomor 10 km poin race putri. Sedang medali perak disumbang Eri Marina dari nomor 1 km ITT putri. Syah Arya mengaku lega setelah berhasil meraih medali emas. Pasalnya ini merupakan PON pertama yang dikutinya.“Awalnya saya deg-degan. Tapi, akhirnya saya yakin saja dan Alhamdulilah saya bisa berada di depan dan mendapatkan medali emas,” kata Arya saat ditemui usai laga. Pelatih sepatu roda DKI Jakarta, Faisal Norman juga mengaku lega dengan hasil yang diraih oleh anak asuhnya di hari kedua pertandingan. Ia mengatakan bahwa perjalanan tim masih panjang, karena pihaknya ditargetkan lima hingga enam medali emas oleh KONI DKI. Loncat indah yang kembali membawa nama DKI berjaya di kolam renang FPOK UPI, lewat sukses Adityo Restu Putra/ Andryan yang turun di nomor papan 3 meter synchro putra. Dari enam usaha loncatan, Adityo/Andryan berhasil menjadi yang terbaik dengan total nilai 341.04 poin. S e mentara medali perak diraih para atlet Jabar dengan total 313.98 poin, disusul Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan 277.17 poin. “Senang karena ini medali emas kedua dari loncat indah. Semoga besok kita bisa kembali meraih medali lagi karena masih ada satu nomor pertandingan lagi,” kata Adityo, usai perlombaan. Sebelumnya, Adityo/Andryan sudah menyumbang satu medali emas dari nomor menara shincro 10 meter putra, Kamis (22/9) lalu. Pada Sabtu (24/9) ini, Adityo/Andryan bakal bersaing di nomor papan 10 meter perorangan putra. Manajer tim loncat indah, Reita Dhamayanti mengatakan bahwa loncat indah ditargetkan bisa meraih tiga medali emas. Target tersebut diharapkan bisa terpenuhi pada nomor papan 10 meter perorangan putra. “Baik Adit (sapaan Adtyo) maupun Andryan punya peluang yang sama untuk meraih medali emas. Kalau lawan terberat nanti dari Jatim,” bebernya. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
SEPATU RODA
Tim DKI Tambah Dua Emas di nomor 1 KM ITT Putra. Berikutnya giliran Latifa Hikmawati yang keluar sebagai pemenang di nomor 10 km poin race putri. Sedang medali perak disumbang Eri Marina dari nomor 1 km ITT putri. S y a h Arya mengaku lega setelah berhasil meraih medali emas. Pasalnya ini merupakan PON pertama yang dikutinya. “Awalnya saya deg-degan. Tapi, akhirnya saya yakin saja dan Alhamdulilah saya bisa berada di depan dan mendapatkan medali emas,” kata A r y a s a a t ditemui u s a i laga. Pelatih sepatu r o d a D K I Jakarta, Faisal Norman juga mengaku l e g a dengan hasil y a n g diraih oleh anak asuhnya di hari kedua pertandingan. Gold Medal sepatu roda atas nama Syah Arya di No ITT I a mengata1.000 meter putra k a n bahwa perjalanan tim masih BANDUNG, Buletin DKI Setelah panjang, karena pihaknya ditarpaceklik medali di hari pertama, tim sepatu roda DKI Jakarta getkan lima hingga enam medali emas oleh KONI bangkit di hari kedua a j a n g DKI. “Saat ini baru dua emas, dan kita harus beruPekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar di G O R saha untuk memenuhi target medali di nomor lainSapar- u a , Band- nya,” tegas Faisal. Berkilas balik pada penyelenggaraan PON ung, Jumat XVIII 2012 di Riau, tim sepatu roda DKI Jakarta (23/9). Tim DKI berhasil keluar sebagai juara umum dengan peroleyang ditukangi pelatih han lima medali emas. (***) Faisal Norman sukses merebut 2 emas dan 1 perak. Medali emas pertama DKI disumbang Syah Arya Bogar
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Atletik
DKI Tambah Empat Emas di Hari Kedua CIBINONG, Buletin DKI - Para atlet DKI Jakarta terus menunjukkan dominasinya dalam pengumpulan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Pada lomba hari kedua Jumat (23/9) di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, atletik menambah empat medali emas. Medali emas pertama disumbangkan Rini Budiarti di nomor lari 800 meter putri, kemudian disusul dari nomor lempat galah putri oleh Jelita Nara Idea, kemudian dari nomor lontar martil putri oleh Rose Herlinda, da ditutup oleh Emilia Nova yang merebut medali emas di nomor sapta lomba. Dengan hasil ini, hingga hari kedua atletik sudah tujuh medali emas yang dikoleksi Rini Budiarti dan kawan-kawan. Ketua Umum Pengprov PASI DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanti mengaku cukup puas atas hasil yang diperoleh hari ini. Namun dari segi perolehan medali emas secara keseluruhan belum cukup, karena masih banyak nomor yang akan dipertandingkan pada hari-hari berikutnya. “Masih banyak peluang DKI Jakarta untuk merebut medali emas. Misalnya di nomor lari 1500 meter, 3000 meter putri, lari gawang 100 meter putri, dan lari 10.000 meter putri. Doakan saja semoga DKI terus berkibar di gelanggang atletik,” kata Taufik Yudi. Bagi Rini Budiarti, ini medali keduanya setelah pada lomba hari pertama merebut
www.konidki.or.id
Rini Budiarti berhasil meraih medali nomor 800 meter putri
medali emas di nomor 5000 meter putri. Pada lomba lari 800 meter putri, Rini yang pada PON XVIII/2012 Riau merebut tiga medali emas tampil nyaris tanpa lawan dan melenggang sendirian hingga memasuki garis finis dengan catatan waktu 2:12.62 detik. Pesaingnya Lisnawati Ilang dari Sulawesi Selatan meraih medali perak dengan catatan waktu 2:14.99 detik, sementara perunggu diraih atlet Jawa Tengah, Bektiningsih Prima dengan catatan waktu waktu 2:15.55 detik. “Saya memang tadi sengaja full speed ketika di garis star. Begitu melihat video di stadion lawan saya tertinggal jauh, maka saya agak memperlambat lari saya,” kata Rini Budiarti usai pengalungan medali. Menurutnya, dua medali emas yang telah diraihnya itu di-
harapkan dapat menjadi motivasi baginya untuk meraih medali di dua nomor lainnya yang akan ia ikuti yakni, 1500 meter dan 3000 meter. “Sebenarnya sih di PON kali ini gak ada beban target harus lebih dari tiga emas. Tapi, saya tetap akan berusaha untuk meraih 4 emas di PON kali ini,” ungkapnya. Sebelumnya, Rini Budiarti yang telah tampil di ajang PON sejak 2008 lalu itu di PON Riau 2012 meraih tiga emas.” Saya menyimpan tenaga untuk final di nomor 3000 meter besok. Target saya hanya medali tak ada pecah rekor. Tapi, bisa saja saya pecahkan rekor di nomor 1500 meter atas nama sendiri,” tandasnya. (***)
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Pen c a k S i l a t
Puspa Sumbang Emas Pertama Untuk DKI rumah Rizka HerPesilat Bali dan Jabar meraih nilai akhir yang sama yaitu 460 dari para juri.
mawan.
Oleh karena itu, untuk
memutuskan siapa yang berhak atas medali perak, dilakukan perbandingan terhadap Pesilat Puspa Arum saat beraksi nomor seni perseorangan putri nilai kebenaran gerak antara dua BANDUNG – Buletin DKI : Atlet para juri mengingat la- pesilat itu. pencak silat DKI Jakarta Puspa wan-lawan yang tangguh Pesilat Bali keluar sebagai Arum Sari menyumbang medali di babak final. runner-up dengan nilai kebenaran emas pertama dari cabang pencak “Nyangka gak nyangka, gerak 291, selisih satu poin lebih silat untuk kontingen DKI Jakarta. saya pasrah saja dan banyak dari pesilat Jabar. SebelTurun di nomor seni perseoran- berusaha menye- umnya DKI Jakarta meraih medgan putri pada partai final yang mangati diri saya,” ali perak untuk nomor seni beregu berlangsung di Graha Laga Satria k a t a Puspa. putra. ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa S e - Cabang pencak silat PON Barat, Jumat (23/9), puspa meraih m e n t a r a i t u , XIX 2016 memperebutkan 15 nilai tertinggi dan berhak meraih medali pera k medali emas dari nomor tanding medali emas. diraih oleh perorangan, dan enam emas dari Puspa mendapatkan apre- p e silat nomor seni. siasi tertinggi dari juri setelah Bali Para pesilat masih bermengumpulkan nilai total 465, N i peluang menambah pundi-pundi mengungguli lima pesilat lainnya Made medali mereka karena masih akan di babak final nomor tersebut. dipertandingkan partai final no“Saya bangga dan senang luar biaD w i m a mor seni ganda putra/putri dan sa dengan medali ini. Saya tujukan Peb r i a n i , nomor tanding perorangan putra/ medali emas ini untuk keluarga s e d a n g - putri. (Tim) dan tim DKI,” kata Puspa setelah k a n medali upacara pengalungan medali. perunggu Pesilat muda DKI itu diraih mengaku tidak menyangka akan oleh pemendapatkan nilai tertinggi dari s i lat tuan
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Boling
Trio DKI Kawinkan Medali Emas Putra Putri BANDUNG – Buletin DKI Setelah puasa dalam dua hari penyelenggaraan lomba boling sebelumnya, tim DKI Jakarta akhirnya sukses mengawinkan medali emas di nomor trio putra dan putri. Pada hari ketiga lomba yang berlangsung di Siliwangi Boling Center Bandung, Jumat (23/9), trio putra yang diwakili Ryan Leonard Lalisang, Diwan Rezaldy Syahril, dan Hengki sukses mengumpulkan nilai tertinggi dengan 3.667 poin dari enam Tim kontingen DKI berfoto bersama peraih emas cabang boling game yang dimainkan. poin itu terjadi pada pertengahan car, hanya mampu menorehkan Sementara di nomor trio putri yang menurunkan Novie pertandingan. Meski kita unggul, total 3.566 poin (582, 555, 632, Phang, Cheya Chantika, dan Sha- tim lain pun berpeluang meny- 567, 627, dan 603). Sedangkan untuk medali ron Limansantoso berhasil meraih usul,” ujar Ryan. Menurut Ryan, setelah perunggu berhasil diraih tim bolnilai total 3.600 dia berhasil menorehkan hasil ing tuan rumah, Rangga Dwichanpoin (634, 596, maksimal, dua rekan lainnya dra Yudhira, M. Wildan Soleh, 662, 550, 553, pun lebih percaya diri dalam dan Adhiguna Widianto. Ketigan605). menggelindingkan bola ya berhasil mengumpulkan total guna memukul jatuh set- nilai 3.506 poin (575, 657, 551, Pada iap pin yang berdiri tegak 624, 585, dan 514). game di lintasan akhir. “Tadi Manajer tim boling DKI pertaitu kita tidak menarJakarta, Rismalita Suud, mengama, getkan setiap lem- takan dua medali emas yang baru atlet paran untuk strike. saja diraih anak asuhnya semakin bolSebab, di akhir mendekatkan target tim boling ing game, kita mu- asal Ibu Kota ini. “Ya, mudah-mua n dalan lai memimpin dan dahan target empat medali emas DKI Jakarta Ryan, tampil meyakinkan dengan sudah enak mainnya. Jadi saya kita bisa tercapai,” ucapnya. Dengan tambahan dua menyumbangkan 214 poin. Hal bilang ke rekan yang lain cukup spare pun kita bisa dapat emas,” medali emas hari Jumat ini, boling itu memicu semangat dua rekan lainnya, Diwan dan Hengki, guna kata atlet boling peringkat perta- sudah mengoleksi 2 medali emas, tiga perak, dan 2 perunggu. Masih merobohkan pin boling secara ma Asia pada 2015 itu. Jawa Timur hanya berada ada empat medali emas lagi yang sempurna alias strike. Total, tiap game, masing-masing atlet boling pada posisi kedua dan berhak atas tersisa di cabang boling, yakni di DKI menorehkan poin 666, 575, medali perak. Ketiga atlet boling nomor all event putra putri dan Jawa Timur, Billy Muhammad master putra putri. (tim) 642, 599, 560, dan 625. “Sebetulnya kejar-kejaran Islam, Fachri Ibnu Askar, dan Os-
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
L o n c at I nd a h
Sumbang Emas Kedua Untuk DKI
Tim loncat indah DKI foto bersama usai upacara penghargaan pemenang dilakukan BANDUNG – Buletin DKI : Cabang “Senang karena ini medali emas kedua luang yang sama untuk meraih medali olahraga loncat indah DKI Jakarta dari loncat indah. Semoga besok kita emas. Kalau lawan terberat nanti dari kembali menyumbang medali emas bisa kembali meraih medali lagi karena Jatim,” bebernya. untuk kontingen DKI Jakarta. Kali ini masih ada satu nomor pertandingan Hingga kemarin, cabor loncat indah giliran pasangan Adityo Restu Putra/ lagi,” kata Adityo, usai perlombaan. sudah mengumpulkan total dua medali Andrian yang sukses di nomor synchro Sebelumnya, Adityo/Andryan sudah emas dan satu perunggu. Satu perungpapan tiga meter putra. menyumbang satu medali emas dari gu disumbang Maulidina/Sari dari noPada lomba yang berlangsung di kolam nomor menara shyncro 10 meter putra, mor papan 1 meter putri, Kamis (22/9) renang FPOK UPI, Bandung, pasangan Kamis (22/9) lalu. Pada Sabtu (24/9) kemarin. Sayang, Ramadhani Dwi P Adityo/Andrian tampil paling kompak, ini, Adityo/Andryan bakal bersaing yang awalnya berpatner dengan Linasehingga membuat pasangan ini mem- di nomor papan 10 meter perorangan dini Yasmin, harus berjuang sendiri di peroleh nilai tertinggi. putra. Manajer tim loncat indah, Reita nomor menara 10 meter putri. HasilDari enam usaha loncatan, Adityo/ Dhamayanti mengatakan bahwa lon- nya, Ramadhani harus puas berada di Andryan berhasil menjadi yang ter- cat indah ditargetkan bisa meraih tiga urutan kelima dengan total nilai 203.1 baik dengan total nilai 341.04 poin. Se- medali emas. poin. Sementara medali emas diraih mentara medali perak diraih para atlet Target tersebut diharapkan bisa ter- atlet Jatim disusul Jabar (perak), dan Jabar dengan total 313.98 poin, disusul penuhi pada nomor papan 10 meter Jateng (perunggu). (tim) Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan perorangan putra. “Baik Adit (sapaan 277.17 poin. Adtyo) maupun Andryan punya pe-
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Profil
Aditya Restu Putra
Dari Senam Hingga Emas Loncat Indah BANDUNG, Media DKI - Siapa yang sangka jika Aditya Restu Putra yang sudah menyumbang dua medali emas bersama Andryan untuk kontingen DKI Jaya dari cabang loncat indah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar) hingga Jumat (23/9) kemarin, awalnya adalah seorang pesenam. Tidak banyak yang kami bicarakan saat pria berbadan tegap itu memandang kolam renang dengan penuh harapan dan doa. Namun perbincangan kami mulai mencair ketika kami mulai membicarakan Adit, sapaan Adityo. Tidak disangka jika pria yang duduk di sebelah saya itu adalah Sutiyo, ayah Adit yang datang langsung ke kolam renang untuk memberikan motivasi kepada anak sulungnya itu. ‘Ya, dia Adit anak saya. Kalau melihat perjuangannya selama ini, saya tidak menyangka dia bisa menjadi atlet loncat indah seperti saat ini,” kata Sutiyo. “Dulu dia adalah atlet senam dan saya yang awalnya mengajarkan dia berlatih senam. Kebetulan saya adalah seorang guru olahraga. Kemudian dia mulai bergabung di sebuah klub senam ‘Gravila’ sampai akhirnya dia mendapat kesempatan untuk mewakili DKI pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dari Dinas Olahraga Daerah (Disorda),” beber pria yang juga guru olahraga di SD Kota Baru 9, Bekasi tersebut. Namun usaha Adit untuk bisa mewakili DKI pada ajang olimpiade para pelajar se-Indonsia itu, harus pupus lantaran dihambat pihak klub yang tidak memberikan izin. “Jadi pada saat itu sebenarnya pihak klub meminta kompensasi karena mereka merasa telah menggunakan atletnya. Namun karena kita tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, Adit pun harus mengurungkan niatnya. Tentu sejak saat itu Adit sangat kecewa sampai akhirnya Adit mulai tertarik untuk menjajal loncat indah,” kenang ayah dua anak tersebut. Hal tersebut diamini Adit. Menurut Adit, ketertarikannya terhadap loncat indah ia dapat dari Linadini Yasmin, sesama atlet loncat indah DKI. “Iya saya tahu informasi tentang loncat indah dari Linadini yang sudah bergabung dengan DKI setahun sebelum saya. Kebetulan dia juga dulu sama-sama saya
www.konidki.or.id
belajar senam. Dari situlah saya akhirnya mulai tertarik untuk serius berlatih loncat indah dan pelatih pertama saya adalah Mas Pranata,” ungkap Adit yang juga mengaku jika Aditya Restu Putra peraih medali emas pon xix Pranata menjadi salah satu orang yang paling berjasa dalam kariernya di loncat indah. Tidak heran jika Adit hanya berani mengungkapkan keluh kesahnya kepada Pranata yang bahkan sudah ia anggap sebagai abang sendiri. “Ya itu sebabnya saya sangat terharu saat Mas Pranata memberikan ucapan selamat atas medali emas untuk DKI. Apalagi ini pertama kalinya saya bisa menyumbang medali emas di PON. Sebelumnya saya sudah ikut di PON Riau 2012, tapi tidak mendapat emas,” jelas Adit yang juga berterima kasih atas dukungan ayah dan ibunya. Maklum, anak sulung dari pasangan Sutiyo dan Waginem ini merasa mendapat dorongan lebih jika melihat kedua orang tuanya datang langsung ke kolam renang dan melihatnya tampil. “Ya ini semua berkat dukungan keluarga sehingga saya bisa menyumbang dua medali emas bersama Andryan. Saya berharap bisa menyumbang satu medali emas lagi karena masih ada satu nomor pertandingan lagi yang akan saya ikuti,” tuntas Aditya yang masih akan memburu emas pada nomor papan 10 meter perorangan putra, Sabtu (24/9) ini. (***)
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Polo Air
Tim Putri DKI Terlalu Tangguh Bagi Jabar BANDUNG, Buletin DKI - Tim polo air putri DKI Jakarta tanpa ampun membantai tim putri tuan rumah Jabar dengan skor telak 14-2 di babak penyisihan Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar dalam pertandingan yang berlangsung di kolam renang Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/9). Gawang tim putri DKI yang dijaga kiper Aldila Putri Santoso hanya mampu ditembus sebanyak dua gol oleh pemain Jabar. Itu pun pada dua quarter terakhir. Masing-masing oleh Melviani Rayina Eka pada quarter ketiga, dan Risma Noveria di quarter keempat. Sementara tim putri DKI dengan mudahnya membobol penjagaan kiper Jabar, Dinda Nur Asmarandana hingga 14 gol. Gol-gol tersebut dicetak oleh Ariel Siwabessi dan Amanda R. Santoso pada quarter pertama. Dua gol berikutnya pada quarter kedua oleh Sarah Manzilina serta Annisah Nadilia Utoro. Pada quarter ketiga, tim DKI semakin memberi gempuran
sebanyak 5 gol sekaligus. Dua gol dilesakkan oleh Febrika Indirawati, tiga gol lainnya oleh Sarah Manzilina, Ariel Siwabessi, dan Amanda R. Santoso. Kemudian, lima gol pun kembali diciptakan pada quarter pamungkas. Masing-masing oleh Alya Nadira Trifiansyah, Andi N C Khatimah, Glindra Patricia Legawa,Melyn Cecilia Legawa, dan Amanda Raudina Santos. Bagi pelatih Zulfikar Lubis, pertemuan dengan Jawa Barat memang selalu diungguli tim Ibukota. Namun ia tetap menilai para pemain asuhannya masih cukup banyak yang perlu dievaluasi.“Masih kurang banyak cross. Namun, mereka sudah cukup baik. Mereka sudah bekerja keras,” ujar Zulfikar. Dengan hasil tersebut, DKI pun mulus melaju pada partai selanjutnya, menghadapi Yogyakarta. “Namun kami harus tetap waspada juga,” terangnya. IYa, bagi tim DKI, dalam pertandingan semua lawan memang harus diwaspadai. Meski DKI sendiri dikenal sebagai tim yang tangguh. (***)
Tim polo air putri DKI berfoto setelah setelah mengalahkan Jawa Barat 14-2
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Tenis Meja
Putra-putri DKI Jaya Rebut Juara Grup SUMEDANG (Buletin DKI): Putraputri Daerah Khusu Ibukota (DKI) Jakarta melenggang mulus menjadi juara grup dalam penyisihan tenis meja Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di GOR Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (23/9). Bahkan putri Jakarta tampil gemilang dengan mencukur tuan rumah Jabar 3-0 untuk memastikan diri menjadi juara Grup Y. putra Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melangkah mulus merebut juara grup D. Tim Ibukota menggilas Kaltara 3-0. Rocky Christeel Eman menang 11-8, 11-4, 11-8 atas Tri Naryanto. Dian David Mickael Jacobs mengungguli Bowo Setyo Utomo 11-6, 11-6, 11-5. Bagus Aji Saputra menundukkan Febra Angka 11-4, 11-7, 11-4. Kemenangan ini mengantar Jakarta bertemu Kalsel di delapan besar. Putri Jakarta lebih mengesankan lagi. Bermain dalam tekanan supoter Jabar, DKI mampu menang telak 3-0 dalam penentuan juara grup Y. Rina Sintya mengatasi Nuni Sugiani 11-5, 11-4, 11-4. Stella Priska Palit melakukan kebangkitan luar biasa setelah kehilangan dua set untuk membungkam Kharisma Nur Hawwa 9-11, 5-11, 11-8, 11-9, 12-10. Mira Fitria menundukkan Amanda Nurkhoir R 11-9, 11-6, 11-7. Jakarta selanjutnya bertemu Papua di semifinal. “Kita optimis bisa melaju ke semifinal untuk putra. Memang Kalsel kuat namun kekuatan Jakarta lebih merata. Sedangkan untuk putri peluang DKI 60-40 lawan Papua yang diperkuat pemain senior Ling Ling (Agustin),” ujar Manajer tim DKI, Arifin Taher. Bahkan bukan hanya semifinal tatapan DKI. Arifin menyatakan, DKI berharap bisa melaju ke final. “Untuk putri kita bertekad merebut emas,” katanya Sementara itu putra Kalimantan Selatan dan putri Kalimantan Timur sempat merepotkan juara bertahan Jawa Timur dalam pertandingan terakhir penyisihan grup tenis meja Namun berkat
www.konidki.or.id
Foto bersama tim tenis meja putri DKI Jakarta di Gor tenis meja Jatinangor
keunggulan pengalaman dan kekuatan yang lebih merata, Jatim akhirnya mampu memenangkan pertandingan untuk memastikan diri menjadi juara grup. Putra Jatim mendapat pukulan ketika pemain andalannya yang mantan peraih medali emas SEA Games, M Husein harus menyerah di tangan pemain muda Gilang Ramadhan 11-4, 11-13, 11-4, 11-13, 6-11. Kemenangan Gilang ini menyamakan kedudukkan 1-1 setelah sebelumnya pemain Jatim, Ficky Supit menundukkan Donald Jechson Paleba 11-3, 9-11, 9-11, 11-5, 11-8. Namun setelah itu Jatim tidak tertahankan lagi untuk merebut kemenangan 3-1. Yulius Dwi Cahya Kusuma mengatasi Riyan Fadilah 7-11, 11-7, 11-6, 13-15, 11-8. Ficky menentukan kemenangan setelah mengalahkan Gilang 11-8, 9-11, 11-3, 11-7. Jatim memastikan juara Grup A. Pada bagian putri, Jatim juga kehilangan satu poin sebelum mengatasi Kaltim 3-1. Christine Ferliana membuka angka Jatim dengan menundukkan Winda Dwi Rahayu 11-8, 11-4, 11-6. Namun di partai kedua, Noor Azizah Dwi Agustin takluk 9-11, 6-11,
5-11 di tangan Riri Audyra. Silir Rovani membuat Jatim memimpin 2-1 lewat kemenangan 11-7, 11-6, 11-4. Christine memastikan kemenangan Jatim dengan melewati Riri 11-6, 11-8, 11-5 sekaligus menjuarai Grup X. Kemenangan itu mengantar putra dan putri Jatim memastikan diri menjadi juara grup. Putra Jatim menapak ke perempatfinal untuk bertemu runner up Grup D, Kalimantan Utara. Putri Jatim langsung melaju ke semifinal untuk bertemu runner-up Grup Y, Jawa Barat. “Tadi para pemain Jatim bermain tidak lepas sehingga takut memukul. Mereka bermain seperti dalam tekanan. Seharusnya ini tidak terjadi karena pemain Jatim sudah berpengalaman,” ujar mantan pemain nasional, Empie Wuisan. Bila masalah itu tidak teratasi maka Jatim bisa terancam karena peta kekuatan untuk putra dan putri merata. Semua tim yang lolos dari penyisihan grup kekuatannya berimbang. “Jadia siapa yang lebih in dan fokus maka itu yang menang,” ucap suami dari Manajer Tim Jatim, Diana Wuisan itu. ***
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Panjat Tebing
Koleksi 8 Emas, Panjat Tebing Lampaui Target BANDUNG – Cabang olahraga panjat tebing DKI luar biasa. Dari 18 nomor yang dipertandingkan delapan di antaranya direbut tim DKI Jakarta. Sebelumnya, Kamis (22/9), tim panjat tebing DKI sudah mengoleksi lima medali emas. Kemudian pada lomba Jumat (23/9), dari empat medali emas yang diperebutkan 3 di antaranya direbut tim DKI. Dengan tambahan 3 medali emas kemarin, tim panjat tebing DKI sudah mengoleksi 8 medali emas, 1 perak dan 3 merunggu. Pencapaian ini membuat panjat tebing sudah melampaui target 5 medali emas yang dicanangkan sebelumnya. Dari empat nomor final kemarin, speed classic putra dan putri, speed rellay putra dan putri, hanya speed classic putra yang lepas. Di nomor ini DKI hanya meraih medali perak. Sementara, masih ada 6 nomor pertandingan lagi yang tersisa.
Pada pertandingan yang berlangsung di Cikole Jaya Giri, Tangkuban Perahu, Lembang, Jumat (23/9), DKI sukses menyabet tiga medali emas dari nomor speed relay putra oleh Aspar Jailolo dkk, speed relay putri Tita Supita dkk, dan classic putri oleh Tita Supita. Mengenai venue yang berada di dataran tinggi, tim DKI tidak mengalami masalah atas suhu tersebut. Apalagi, sedang musim penghujan yang pastinya jadi lebih dingin dari biasanya. ’’Kami memang sudah biasa dengan medan itu. Memang lebih dingin. Namun para atlet bisa tampil maksimal,’’ ujar pelatih Hendra Basir. Dari 6 emas terakhir, Hendra berharap bisa meraih 4 medali emas. Karena DKI punya peluang dari empat nomor lainnya. Dengan perolehan 8 medali emas, DKI saat ini berada pada puncak klasemen. (tim)
Foto bersama pengalungan medali panjat tebing nomor pertandingan speed relay putri
www.konidki.or.id
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Bulu Tangkis
Tim Putri Hanya Mampu Raih Perak
Atlet bulu tangkis DKI Jakarta Fitriani Saat berlaga di pertandingan PON XIX jawa barat BANDUNG, Buletin DKI - Tim bulutangkis putri DKI Jakarta harus puas hanya mampu meraih meda l i perak di ajang Pekan Olahra-
gagal mengatasi tim tuan rumah Jabar setelah kalah tipis 2-3. Di laga pembuka tim Indonesia sempat unggul lebih dulu lewat Fitriani yang menang mudah melawan Hanna Ramadini 21-7, 21-11. Namun tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan g a setelah di partai kedua pasangan Anggia Shitta Awanda/ Della Destiara Haris kalah Nadari pasangan Jabar, Suci sional XIX Rizki Andini/Tiara Rosalia Nurai2016 Jabar dah 21-15, 23-25, 17-21. yang digelar di GOR Jabar bahkan balik unggul Sunyaragi, Cirebon. 2-1 setelah pemain andalannya D a lam laga final Gregoria Mariska mengalahkan Jumat malam (23/9), Fitriani dkk andalan DKI, Ruselli Hartawan
www.konidki.or.id
21-18, 21-16. Pertarungan semakin menegangkan setelah di partai keempat pasangan DKI, Dian Fitriani/ Shela Devi Aulia berhasil mengalahkan pasangan Bunga Fitriani/Nisak Puji Lestari 21-17, 2111. Kedudukan pun imbang 2-2. Sayang di partai kelima, pemain muda DKI Aurum Oktavia Winata harus mengakui keunggulan pemain senior Jabar, Febby Angguni dua game langsung 1221, 17-21. Alhasil, kemenangan itu pun mengantar tim putri Jabar merebut medali emas. Sebaliknya tim putri DKI harus puas dengan meraih medali perak. (***)
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS
Tenis
Tim Putri DKI Hanya Raih Perak
Tim tenis lapangan putri DKI berhasil meraih perak di nomor beregu putri
BANDUNG, Buletin DKI - Tim tenis putri DKI Jakarta gagal mempersembahkan medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jabar yang berlangsung di Lapangan Tenis Siliwangi, Bandung. Di laga final Jumat (23/9), tim DKI kalah 0-2 dari tim Jawa Timur. Kekalahan pertama ditelan tunggal pertama DKI Deria Nur Haliza saat melawan mantan p e main DKI yang kini membela Jawa Timur, Aldila Sutjiadi. Deria ditundukkan Aldila dengan skor 6-2,6-4. Harapan pada tunggal kedua DKI untuk meraih hasil imbang pun
www.konidki.or.id
gagal dieksekusi dengan baik oleh Fitriani Sabatini. Petenis DKI tersebut kalah 6-4,7-5 dari Vita Taher. Meski gagal meraih medali emas, pelatih tenis DKI Nesa Arta cukup bangga dengan penampilan para petenis asuhannya. “Mereka sudah bermain cukup baik, memang belum saatnya. Kami masih ada peluang di nomor tunggal,” ujarnya. Sedangkan Fitriani menilai seharusnya dirinya bisa mengalahkan tunggal kedua Jatim, Vita Taher. Sebab di event lainnya, ia lebih banyak menang melawan Vita. Namun, kondisinya memang belum kembali normal setelah sakit DBD sebelum PON. “Tapi saya akan berusaha sebaik mungkin di nomor tunggal,” ungkap Fitriani. (***)
PON XIX | 2016 | EDISI KHUSUS