1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Studi Manajemen Perkebunan merupakan Program Pendidikan Diploma IV yang diselenggarakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang mempersiapkan peserta didik menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar kemampuan profesional di Bidang Perkebunan, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang perkebunan.
Sedangkan profil
lulusan yang diharapkan yaitu Senior Field dan Wirausaha perkebunan. Kurikulum dan sistem pembelajaran yang diimplementasikan di desain guna tercapainya kompetensi dari profil lulusan yang diharapkan. Salah satu sistem pembelajaran adalah berupa kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa-2 (PKPM-2) di Perusahaan Perkebunan yang dilakukan pada Semester VIII. PKPM-2 merupakan kegiatan intrakurikuler terstuktur berupa kegiatan praktek kerja mahasiswa di instansi terkait dengan bidang perkebunan yang relevan. Kegiatan PKPM – 2 diarahkan kepada peningkatan keterampilan manajerial dari seluruh aspek kegiatan usaha perkebunan dan mendalami permasalahan
yang
dihadapi.
diharapkan dapat menjadi bekal
Keterampilan
manajerial
yang
diperoleh
mahasiswa memasuki dunia kerja sebagai
tenaga kerja dibidang perkebunan yang memiliki keterampilan, keahlian, dan tanggung jawab (Profesional). Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka dalam kegiatan PKPM-2 setiap mahasiswa akan ditempatkan pada perusahaan perkebunan selama 2,5 – 3 bulan. Selama pelaksanaan PKPM-2 mahasiswa akan dibimbing oleh Pembimbing Lapangan dan mahasiswa harus mematuhi segala ketentuan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi tempat pelaksanaan PKPM-2 serta melakukan tugas-tugas sesuai dengan yang tertuang dalam Buku Panduan Pelaksanaan PKPM-2.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
2 1.2. Tujuan Tujuan Umum PKPM-2 PKPM-2 bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan kondisi nyata pengelolaan perkebunan sebagai bekal untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Tujuan Khusus Tujuan Khusus
PKPM-2 Program Studi Manajemen Perkebunan (DIV)
sebagai berikut : 1. Mengetahui
aplikasi
manajemen
dan
meningkatkan
keterampilan
manajerial mahasiswa dalam setiap kegiatan usaha perkebunan. 2. Memiliki kemampuan dalam menganalisis dan mengkaji suatu masalah serta memberikan solusi pemecahan masalah di bidang manajemen perkebunan. 3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tempat pelaksanaan PKPM-2.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
3 II. URAIAN MATERI
2.1. Manajemen Replanting No 1
Uraian Materi
Kriteriayang diperhatikan
Tanam Ulang
1. Perencanaan
- Luku I dan II
2. Organisasi 3. Actuating 4. Controlling/pengawasan 5. Kendala yang dihadapi dan tidakan yang di ambil
2.2. Manajemen Pembibitan Kelapa Sawit Sistem Double Stage No 1
Uraian Materi
Kriteria yang diperhatikan
Pembibitan Pre Nursery
1. Perencanaan
- Persiapan awal pembibitan
2. Organisasi
- Pembuatan bedengan
3. Actuating
- Pembuatan naungan
4. Controlling/pengawasan
- Pengisian tanah dan
5. Kendala yang dihadapi dan
penyusunan polybag
tidakan yang di ambil
- Penanaman kecambah - Penyiraman dan pemupukan - Pengendalian hama dan penyakit - Seleksi bibit 2
Pembibitan Main Nursery - Persiapan lahan tahap Main Nursery - Pengisian media tanam - Pembuatan lubang tanam dan penanaman - Pemeliharaan pembibitan - Seleksi bibit
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
4 2.3.
Manajemen Penanaman Tanaman Kelapa Sawit
No 1
Uraian Materi Penanaman LCC
1.
Perencanaan
2.
Organisasi
Penanaman tanaman kelapa
3.
Actuating
sawit
4.
Controlling/pengawasan
5.
Kendala yang dihadapi dan
- Penanaman LCC 2
Kriteria yang diperhatikan
- Pengajiran / pemancangan -
tidakan yang di ambil
Pembuatan lubang tanam dan Penanaman
2.4. Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit A. Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit No 1
Uraian Materi Pemupukan pada TM
1.
Perencanaan
2.
Organisasi
pupuk anorganik
3.
Actuating
- Periode pemupukan
4.
Controlling/pengawasan
- Metode pemupukan
5.
Kendala yang dihadapi dan
- Penentuan jenis dan dosis
2
Kriteria yang diperhatikan
Pemupukan pada TBM
tidakan yang di ambil
- Penentuan jenis dan dosis pupuk anorganik dan organik - Periode pemupukan - Metode pemupukan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
5 B. Manajemen Pengendalian Hama pada Tanaman Kelapa Sawit No 1
Uraian Materi Pengendalian Hama pada TM - Secara kimia
Kriteriayang diperhatikan 1.
Perencanaan
2.
Organisasi
3.
Actuating
4.
Controlling/pengawasan
5.
Kendala yang dihadapi dan tidakan yang di ambil
C. Manajemen Pengendalian Gulma pada Tanaman Kelapa Sawit No 1
Uraian Materi Pengendalian gulma pada TM - Pengendalian gulma secara kimia di gawangan
2
Pengendalian Gulma pada TBM -
Pengendalian gulma secara
Kriteriayang diperhatikan 1. Perencanaan 2. Organisasi 3. Actuating 4. Controlling/pengawasan 5. Kendala yang dihadapi dan tidakan yang di ambil
manual
D. Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit No 1
Uraian Materi Pemeliharaan TM - Pemangkasan pelepah
Kriteriayang diperhatikan 1.
Perencanaan
2.
Organisasi
3.
Actuating
4.
Controlling/pengawasan
5.
Kendala yang dihadapi dan tidakan yang di ambil
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
6 2.5. Manajemen Panen dan Pasca panen No 1
2
Uraian Materi Panen
Kriteria yang diperhatikan 1. Perencanaan
- Penetapan saat panen
2. Organisasi
- Rotasi dan ancak panen
3. Actuating
Pasca panen - Pengangkutan TBS ke TPH - Pengangkutan TBS dari
4. Controlling/pengawasan 5. Kendala yang dihadapi dan tidakan yang di ambil
TPH ke PKS
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
7 III. METODOLOGI a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan PKPM-2 ini, mahasiswa melakukannya di perkebunan PTPN III Kebun sei daun, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan batu selatan, Sumatera utara. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 17 Maret sampai dengan 13 Juni 2015. b. Metode Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan PKPM-2 mengenai Manajemen dilaksanakan dengan beberapa metode yaitu dengan cara : a. Bekerja Pada kegiatan pelaksanaan PKPM ini Mahasiswa ikut mengerjakan semua kegiatan yang telah disepakati dengan pembimbing lapang Dalam hal ini mahasiswa dapat bergabung bersama karyawan atau tersendiri tergantung kondisi pekerjaan dilapangan b. Demonstrasi Metode ini dilakukan apabila sesuai dengan kondisi dan pertimbangan pembimbing lapang bahwa suatu pekerjaan
tidak dapat dilakukan oleh
mahasiswa karena berbagai faktor seperti faktor keselamatan, ketersediaan alat dan sebagainya. c. Diskusi Dilakukan khususnya untuk kegiatan persiapan lahan, penyediaan bahan tanam, penanaman, pengetahuan manajemen, ataupun kegiatan yang sifatnya tidak dilaksanakan di perusahaan PTPN III kebun sei daun. Kegiatan diskusi ini di lakukan dengan Mandor, Asisten Afdeling, Asisten kepala, dan Manager.
c. Pelaksanaan Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan PKPM-2 ini, dilakukan penyusunan dalam setiap kegiatan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang meliputi :
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
8 a. Planning (Perencanaan) b. Organizing (Organisasi) c. Actuating (Pelaksanaan) d. Controlling (Pengawasan)
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
9 IV. PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1. Manajemen Replanting Nomor LIK
: 01
4.1.1 Kegiatan
: Tanaman Ulang (TU)
A. Perencanaan
Luas
: 686,05 Ha
Lokasi
: Afd VIII
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Areal yang akan di lakukan TU
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Parang babat
Unit
2
40.000
80.000
2.
kapak
Unit
8
41.500
332.000
3.
Chain saw
Unit
2
2.700.000
5.400.000
4.
Theodolite
Unit
1
65.000.000
65.000.000
5.
Excavator
Unit
1
585.000.000
585.000.000
6.
Traktor Rantai
Unit
1
420.000.000
420.000.000
No 1.
Penggunaan Tenaga Kerja :
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Luku I
07.00 WIB
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
BU
4
945.745
3.782.980
BU
3
827.527
2.482.581
s/d Selesai 2
Luku II
07.00 WIB s/d Selesai
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
10 B. Organisasi
Manager Asisten Afd Mandor I Mandor pekerja
Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan penanaman ulang dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan penanaman ulang tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penanaman ulang, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya. Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor, bertugas menaburkan kompos yang telah diperintahkan oleh mandor dan dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
11 C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok yang akan dilakukan penanaman ulang. Adapun cara kerja untuk kegiatan penanaman ulang yaitu meluku I dengan cara membalik tanah menggunakan alat berat dengan kedalaman minimal 30 cm dengan arah diagonal terhadap barisan tanaman. Lalu melakukan pemancangan perumpukan dengan arah pancang rumpukan harus lurus sehingga tidak mengenai rencana barisan tanaman, jarak rumpukan dengn rencana barisan tanaman minimal 2 meter. Lalu menumbang pohon dengan alat excavator, arah penumbangan harus sejajar dengan arah barisan tanaman, setelah ditumbang seluruh batang pohon dirumpuk pada titik rumpukan yang telah tersedia. Setelah itu dilakukan luku II dengan cara membalik tanah menggunakan alat berat dengan kedalaman minimal 30 cm searah dengan rumpukan tanaman. Setelah itu dilakukan perajangan dengan arah searah dengan luku II. Standar prestasi kerjanya adalah 0,2 Ha/Hk. Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan, kaca mata dan helm. D. Kontrolling Setiap kegiatan harus di awasi oleh masing-masing yang berwenang. Kontrol dilakukan oleh asisten afdeling dan mandor dimana asisten afdeling dan mandor mengawasi bagaimana kegiatan penanaman ulang dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pekerja belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh pekerja supaya hasilnya sesuai dengan Instruksi Kerja (IK) yang sudah di tentukan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan Replanting atau penanaman ulang yang menjadi kendala adalah cuaca. Maka sebaiknya kegiatan penanaman ulang dilaksanakan pada musim kemarau agar tidak tergangggu oleh perubahan cuaca.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
12 F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Penanaman ulang (TU) adalah salah satu kegiatan menanam ulang kembali tanaman kelapa sawit yang berkualitas tinggi agar tanaman dapat mengahasilkan untung yang besar. Kegiatan ini diharapkan semua pekerja untuk selalu menggunakan APD (Alat pelindung diri). Kegitan penanaman ulang kami tidak melakukan dilapangan tetapi kami berdiskusi.
Rabu, 26 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assisten Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
13 4.2. Manajemen Pembibitan Kelapa Sawit Sistem Double Stage Nomor LIK
: 02
4.2.1 Kegiatan
: Persiapan Pembibitan Awal ( Pre Nursery )
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
12
52.900
634.800
2.
Buldozer
Unit
1
310.000.000
310.000.000
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Lbr Btg Lbr
73.413 24 22
205 22.000 34.800
15.049.665 528.000 765.600
Jenis Sub
Waktu
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
Kegiatan
Pelaksanaan
Persiapan
07.00 wib -
HK
25
25.000
625.000
- Penggunaan Bahan No 1. 2. 3.
Nama bahan Baby Polybag Bambu Papan
Penggunaan Tenaga Kerja : No
1
pembibitan
12.00 wib
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Operator Genset
Centeng
Pekerja PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
14
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : kepada
asisten
Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya setiap saat.
Operator genset : bertanggung jawab menjamin ketersedian listrik saat kegiatan penyiraman bibit dilapangan.
Centeng : Centeng memiliki tanggung jawab untuk mengawasi areal dan melaporkan ke posko induk atas hal – hal yang mencurigakan, memberikan laporan kepada Asisten dan Mandor I perbagian. Dan memiliki wewenang memberikan sanksi
kepada pihak tertentu apabila
tertangkap mencuri bibit .
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Bersihkan areal semaian dari berbagai gulma yang ada, dan buatkan atap. Sediakan tanah subur (tanah lapisan atas) yang gembur dan bersih dari kayu, batu dan kotoran. Buat pelindung setinggi ± 2 m, sebaiknya tiang pelindung dibuat dari bambu. Sediakan polybag kecil dengan ukuran sebagai berikut :
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
15 Panjang = 22 cm (lay flat) Lebar = 14 cm (lay flat) Tebal = 0,1 – 0,12 mm. Isikan polybag tersebut dengan tanah subur sampai setinggi 1 cm dari bibir polybag. Polybag yang sudah berisi tanah disusun dalam bedenganbedengan yang berukuran lebar 1,00 m dan panjang 8,00 m atau menurut kebutuhan dilapangan. Pinggir bedengan diberi palang kayu/papan agar tidak mudah tumbang. Jarak antar bedengan 50 – 60 cm. Bedeng/barisan paling pinggir terletak ± 50 cm dari pinggir atap. 5 (lima) hari sebelum penanaman kecambah, polybag sudah berisi tanah dan disiram setiap hari. D. Kontrolling Kegiatan ini harus diberikan pengawasan yang besar terhadap pekerja, karena untuk membuat naungan prenusery tidak boleh sembarangan, maka kegiatan pembibitan dipantau oleh asisten kepala, asisten pembibitan, mandor I, dan centeng. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan pembibitan yaitu pada saat musim hujan karena akan mengganggu kegiatan di pembibitan. Adapun tindakan yang diambil memilih bahan yang Tahan dan kuat seperti bahan Bambu dan papan untuk mengefektifkan kegiatan tersebut. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan kegiatan pembibitan ini kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang. Kamis, 21 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
16 Indrawan. STP Assistant Afdeling Nomor LIK
: 03
4.2.2 Kegiatan
: Pembuatan Bedengan Di Pre Nursery
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
12
52.900
634.800
2.
Parang
Unit
12
41.300
495.600
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Pembuatan
07.00 wib -
bedengan
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
25
25
625.000
12.00 wib
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
17
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung kepada
asisten
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi dilapangan.
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Ukuran bedengan yang dianjurkan adalah lebar 1,00 m, panjang 8,00 m, tinggi 20 - 25 cm dengan arah Utara – Selatan dan diantara bedengan dipisahkan dengan jarak 50 – 60 cm untuk jalan dan pembuangan air yang berlebihan sewaktu penyiraman ataupun sewaktu hujan. Pinggir bedengan dibuat dinding dari papan atau bambu setinggi polybag (20 – 25 cm) agar polybag dapat disusun tegak dan tidak tumbang. Tiang bedengan dan tiang penyanggah agar menggunakan bahan dari bambu tali atau kayu.Dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah dan diberi lapisan pasir untuk memperlancar drainase. Dalam satu bedengan diperkirakan 1.200 butir kecambah.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
18
D. Kontrolling Pembuatan
Kegiatan pembibitan dipantau oleh asisten kepala, asisten
pembibitan, mandor I dan kerani bibitan supaya pekerja bisa bekerja sesuai yang diharapakan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan pembuatan bedengan yaitu pada saat musim hujan maka mengganggu pekerjaan, maka kegiatan tersebut akan diberhentikan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan kegiatan pembuatan bedengan ini kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang akan tetapi pembimbing mengatakan, bahwa pekerja melakukan sesuai dengan Instruksi Kerja (IK).
Kamis, 21 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
19
Indrawan. STP Assistant Afdeling Nomor LIK
: 04
4.2.3 Kegiatan
: Pembuatan Naungan
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
12
52.900
634.800
2.
Parang
Unit
12
41.300
495.600
3.
Gergaji
Unit
8
48.000
384.000
- Penggunaan Bahan No
Nama bahan
1.
Bambu
2.
Kawat Uk.1 mm
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Buah
24
22.000
528.000
Kg
0,5
37.400
18.700
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Pembuatan
07.00 wib -
naungan
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
25
25.000
625.000
12.00 wib
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
20
Pekerja Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung kepada
asisten
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi dilapangan.
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Naungan dapat dibuat dengan cara menutupi seluruh bedengan. Naungan dibuat searah dengan bedengan dan atapnya miring menghadap ke Timur untuk mendapat cahaya matahari dipagi hari. Tinggi tiang atap pelindung minimal
2,50 m dari tanah agar pekerja lebih bebas bergerak dan tidak terlalu
lembab. Untuk pelindungnya dapat menggunakan daun kelapa sawit, daun kelapa, daun nipah, rumbia atau tumbuhan lain sejenisnya dengan kebutuhan 4 – 5 pelepah tiap meter bedengan. Bahan naungan di semprot dengan insektisida sebelum digunakan agar bahan naungan bebas dari hama/penyakit. D. Kontrolling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
21 Kegiatan ini dipantau oleh asisten kepala, asisten pembibitan, mandor I dan kerani bibitan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan pembuatan naungan yaitu pada saat musim hujan karena akan mengganggu kegiatan di pembibitan. Adapun maka tindakan yang diambil yaitu memilih untuk berhenti bekerja sementara dan, untuk memilih bahan pembuatan naungan harus berkualitas agar naungan tidak mudah tumbang apabila saat hujan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan kegiatan pembuatan naungan kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang.
Kamis, 21 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan. STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
22 Nomor LIK
: 05
4.2.4 Kegiatan
: Pengisian Tanah Dan Penyusunan Polybag
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
12
52.900
634.800
2.
Ayakan atau
Unit
25
72.600
1.815.000
saringan Kawat - Penggunaan Bahan No 1.
Nama bahan Polybag kecil
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Buah
73.413
205
15.049.665
3
734
-
-
119
3.974
2.
Tanah Top Soil
M
3.
Pupuk Phosphat
Kg
-
472.906
Penggunaan Tenaga Kerja : No
1
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Pengisian tanah
07.00 wib -
dan penyusunan
12.00 wib
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
80
25.000
2.000.000
polybag B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
23 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung kepada
asisten
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi dilapangan.
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Tanah yang digunakan untuk mengisi polybag adalah tanah atas (top soil 0 – 10 cm ) yang diambil dari pembibitan itu sendiri atau dari areal lain. Tanah yang dianjurkan adalah yang mengandung cukup banyak bahan organik, berpasir (30 s/d 50 %) dan berliat, lalu diayak/disaring melalui saringan 1,5 x 2 cm untuk membuang sisa-sisa kayu, akar, batu dan lain-lain. Pengisian harus cukup penuh dan padat agar tidak terjadi rongga-rongga atau kantong-kantong air, bagian atas kantong disisakan 0,5 - 1 cm. Satu ton tanah cukup untuk mengisi satu bedengan atau 1.200 polybag (14 x 22 cm). Sebelum digunakan, tanah dipupuk dengan Phosphat sebanyak 500 gr/ 1 m³ tanah. Seminggu sebelum kecambah ditanam, polybag yang sudah diisi harus disiram setiap hari.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
24 D. Kontrolling Kegiatan ini harus dipantau atau dibimbing langsung oleh asisten kepala, asisten pembibitan, mandor I dan kerani bibitan pada saat dilapangan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan pengisian polybag yaitu pada saat musim hujan karena akan mengganggu proses pengisian tanah top soil. Adapun tindakan yang diambil yaitu tanah top soil disungkup dengan plastik terpal dan pada saat hujan, pekerjaan diberhentikan sementara. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan kegiatan pengisian tanah dan penyusunan polybag ini kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang akan tetapi pembibing kami mengatakan bahwa pekerja bekerja sesuai dengan Instruksi Kerja (IK).
Kamis, 21 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan. STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
25 Nomor LIK
: 06
4.2.5 Kegiatan
: Penanaman Kecambah
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama bahan
1.
Corong Gembor
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Unit
12
28.600
Biaya (Rp) 343.200
Penggunaan Bahan No
Nama bahan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
1.
Kecambah kelapa sawit
Buah
73.413
7.050
517.561.650
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Penanaman
07.00 wib -
kecambah
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
74
25.000
1.850.000
12.00 wib
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
26 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung kepada
asisten
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi dilapangan.
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Kecambah yang telah diterima langsung ditanam. Apabila penanaman tidak selesai satu hari, kecambah dapat disimpan paling lama 2 (dua) hari ditempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Lobang kecambah dibuat dengan jari tangan atau kayu bulat sedalam 2 – 3 cm ditengah polybag. Kecambah diecer ke masing masing polybag menurut kelompok varietas. Untuk
membedakan
antar
kelompok
varietas,
dipasang
papan
penanaman pada bedengan yang berisikan nama kelompok varietas, tanggal penanaman dan jumlah kecambah. Menanam kecambah harus dilakukan hatihati, Radicula/calon akar (ditandai dengan bentuknya yang tumpul, kasar, kecoklatan) ditempatkan disebelah bawah, sedang Plumula/calon batang (bentuknya seperti tombak, halus dan berwarna putih kekuningan) mengarah ke
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
27 atas. Setelah kecambah ditanam, ditutup tanah setebal 1 – 1,5 cm diatas kecambah.
D. Kontrolling Kegiatan ini diawasi dan dibimbing langsung oleh asisten kepala, asisten pembibitan, mandor I dan kerani bibitan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Untuk kegiatan penanaman kecambah pernyataan dari keranik bibitan tidak ada ditemui kendala dilapangan F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan kegiatan penanaman kecambah ini kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang tetapi pekerja bekerja sesuai dengan Instruksi Kerja (IK).
Jumat, 22 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan. STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
28 Nomor LIK
: 07
4.2.6 Kegiatan
: Penyiraman Dan Pemupukan Bibit Di Pre Nursery
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Corong Gembor
Unit
12
28.600
343.200
- Penggunaan Bahan No 1.
Nama bahan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
L
11. 012
-
Jenis Sub
Waktu
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
Kegiatan
Pelaksanaan
Penyiraman dan
07.00 wib -
HK
32
25.000
800.000
pemupukan bibit
10.00 wib
Air
Biaya (Rp) -
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1
kecambah
03.00 wib 05.30 wib
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Operator Genset
Centeng
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
29 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : kepada
asisten
Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya setiap saat.
Operator genset : bertanggung jawab menjamin ketersedian listrik saat kegiatan penyiraman bibit dilapangan.
Centeng : Centeng memiliki tanggung jawab untuk mengawasi areal, melaporkan kepada posko induk apabila terjadi kejadian dan hal – hal yang mencurigakan, melaporkan tugasnya kepada Mandor 1 dan asisten afdeling perbagian. Dan memiliki wewenang memberikan sanksi kepada pihak tertentu apabila tertangkap mencuri bibit .
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Penyiraman dilakukan 2 x sehari yaitu pagi dan sore dan dilakukan dengan hati-hati agar kecambah tidak terbongkar atau akar bibit muda muncul kepermukaan. Setiap bibit membutuhkan 0,25 – 0,50 liter / pohon.Disiram pelan dengan menggunakan gembor yang berlobang halus. Penyiraman dilaksanakan bedeng
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
30 per bedeng. Apabila penyiraman selesai, kecambah yang muncul dipermukaan tanah segera ditutup kembali dengan tanah. Untuk pemupukan di pembibitan kelapa sawit dari PPKS pada usia 4 – 12 bulan menggunakan pupuk urea dengan dosis 2 gr/ L air. Atau 10 gr pupuk + 5 L air untuk 100 bibit. Dengan volume siraman 50 cc / pokok disiramkan ketanah didalam polybag. D. Kontrolling Kegiatan ini harus dipantau lebih ekstra, karena kegiatan pemeliharaan biaya terbesar adalah Pemupukan maka dari itu Centeng harus mengawasi kegiatan pemupukan. Kemudian mandor I pembibitan mengevaluasi hasil pekerjaan penyiraman apakah semua bibit disiram dan dipupuk oleh pekerja. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan penyiraman yaitu pada saat alat genset rusak sehingga mengakibatkan penyiraman terhambat dan waktu semakin bertambah. Tindakan yang diambil sebelum sebaiknya dilakukan pemeliharaan rutin terhadap alat genset da selalu dipantau peralatan penyiraman sebelum digunakan atau dilakukan penyiraman. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Penyiraman dan pemupukan merupakan kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan, Dimana bibit sangat membutuhkan air dan Hara yang cukup dalam pertumbuhannya. Semua jenis kegiatan yang ada di pembibitan harus ada pengawasan yang melakukannya. Agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh para pekerja.
Jumat, 22 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan. STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
31 Nomor LIK
: 08
4.2.7 Kegiatan
: Pengendalian Hama Dan Penyakit
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama alat
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
1.
Knapsack Sprayer
Unit
4
302.500
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Ltr
0,5
26.000
Biaya (Rp) 1.210.000
Penggunaan Bahan No 1.
Nama bahan Insektisida
Biaya (Rp) 13.000
Penggunaan Tenaga Kerja : No
1
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Pengendalian
07.00 wib -
hama dan
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
80
25.000
2.000.000
12.00 wib
penyakit
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
32 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung kepada
asisten
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi dilapangan.
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Jika ada serangan hama dan penyakit, pengendaliannya harus dilakukan secara hati-hati dan tepat dosis karena bibit masih sangat muda dan sangat peka terhadap bahan kimia D. Kontrolling Kegiatan ini diawasi langsung oleh asisten pembibitan, mandor I dan kerani bibitan supaya pekerja lebih mahir lagi dalam melakukan pengendalian Hama dan Penyakit.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
33 E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Untuk kegiatan Pengendalian Hama dan Penyakit tidak ada ditemui kendala dilapangan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan kegiatan pengendaliah Hama dan Penyakit kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang.
Jumat, 22 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan. STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
34 Nomor LIK
: 09
4.2.8 Kegiatan
: Seleksi Bibit Di Pembibitan Pre Nursery
A. Perencanaan
Luas
: 1 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
: Tidak ada
Penggunaan Bahan
:
No 1.
Nama bahan Bibit kelapa sawit
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Pk
73.413
15.000
1.101.195.000
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Penghitungan
07.00 wib -
bibit yang
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
20
25.000
500.000
12.00 wib
tumbuh dan bibit yang terkena hama dan penyakit
B. Organisasi
Ass. Pembibitan
Mandor I
Kerani bibitan
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
35 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten pembibitan : Asisten pembibitan bertanggung jawab langsung kepada
asisten
kepala,
membuat
anggaran
pembiayaan
bibitan,
mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya, memberikan penilaian sistem penilai karya (SPK)
Mandor I : bertanggung jawab langsung kepada asisten pembibitan membuat rencana kerja dan mengatur, mengawasi kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Kerani bibitan : bertanggung jawab kepada asisten pembibitan, Mandor I mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi dilapangan.
Pekerja : bertanggung jawab melakukan pekerjaan sesuai dengan Instruksi Kerja perusahaan.
C. Actuating Seleksi di PN dilakukan 3 (tiga) tahap, pertama pada saat penanaman Germinated seeds ke polibag, kedua pada umur 4 s/d 8 minggu dan terakhir pada umur 3 bulan (pada saat transplanting ke Main Nursery). Seleksi bibit di PN umumnya ± 10 %. Seleksi dilaksanakan bedengan per bedengan untuk setiap kelompok kategori persilangan dengan memberi tanda patok kayu kecil yang ujungnya dicat warna putih dan ditancapkan di dalam polybag yang bibitnya mati / afkir. Bibit afkir dicatat per kelompok/ kategori persilangan, selanjutnya diletakkan di suatu tempat diluar bedengan untuk dimusnahkan. Seleksi bibit dilaksanakan oleh petugas khusus yang terlatih & berpengalaman, diawasi langsung oleh asisten bibitan / afdeling atau asisten kepala.
Bibit afkir yang
telah disingkirkan pada setiap tahapan seleksi harus segera dimusnahkan seluruhnya. Kriteria bibit abnormal untuk seleksi di Pre Nursery antara lain : daun berputar (twisted leaf), daun sempit seperti rumput (grass leaf), daun bergulung
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
36 (roller leaf), daun berkerut (crinkle leaf), daun tidak membuka ( colante) dan tanaman kerdil. Pemusnahan bibit harus disaksikan oleh :
Kepala Urusan Bagian Tanaman atau yang mewakili. Kepala Bidang Tanaman atau yang mewakili dari Distrik terkait. Manajer / Asisten Kepala & Asisten pembibitan kebun. Papam / petugas keamanan kebun. Setiap tahapan pemusnahan bibit afkir agar didokumentasikan dan dituangkan dalam Berita Acara sesuai ketentuan yang berlaku dan selanjutnya dikirim ke Distrik, Bagian Tanaman dan Bagian Terkait lainnya. D. Kontrolling Kegiatan seleksi bibit langsung diawasi oleh assistant pembibitan dan mandor I. Kemudian asistant dan mandor I melihat hasil pekerjaan seleksi bibit apakah sesuai kriteria yang atau tidak. Setelah pekerjaan seleksi bibit selesai maka semua jumlah bibit yang tidak tumbuh, dan jumlah bibit yang tumbuh dicatat. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan seleksi bibit kendala yang dihadapi adalah sulitnya memilah-milah bibit yang akan di seleksi, sehingga tindakan yang di ambil adalah dibutuhkan tenaga yang benar-benar ahli di bidangnya, untuk menyeleksi bibit harus benar-benar dibutuhkan ketelitian agar tidak salah dalam menyeleksi bibit F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan kegiatan pengendaliah Hama dan Penyakit kami selaku mahasiswa yang melakukan magang tidak bisa memberikan komentar, karena kami hanya melakukan diskusi dengan pembimbing lapang. Jumat, 22 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan. STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
37 Nomor LIK
: 10
4.2.9 Kegiatan
: Persiapan Lahan Tahap Main Nursery
A.
Perencanaan
Luas
: 24 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok BB CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
12
52.900
634.800
2.
Buldozer
Unit
1
310.000.000
310.000.000
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan Persiapan Lahan
Waktu pelaksanaan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
07.00 Wib12.00 Wib
HK
50
25.000
1.250.000
B. Organisasi
Asisten Pembibitan
Mandor I
Kerani pembibitan Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
38 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Pembibitan :
Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk
mengkoordinator kegiatan persiapan lahan dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan persiapan lahan di lapangan sebelum dilaksanakan, setelah selesai membuat rencana maka Mandor 1 mengkoordinir pekerja untuk melakukan persiapan lahan. Mandor 1 bertanggung jawab atas kegiatan di lapangan.
Kerani Bibitan : bertanggung jawab membuat perencanaan bagian admin untuk biaya pengeluaran pekerja persiapan lahan.
Pekerja : Pekerja, bekerja sesuai dengan Instruksi Kerja yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
C. Actuating Kegiatan persiapan lahan merupakan kegiatan awal pada saat pembibitan Main nursery. Pelaksanaan persiapan lahan yang pertama sekali adalah membersihkan gulma-gulma yang ada di lahan tersebut dengan menggunakan cangkul. Mandor 1 bertugas untuk mengawasi setiap kegitan pekerja. Pekerja juga di harapkan untuk selalu menggunakan APD pada saat pelaksanaan. D. Kontrolling Pekerjaan persiapan lahan merupakan tanggung jawab Mandor 1 untuk mengawasi kegiatan pesiapan lahan di lapangan sesuai dengan instruksi kerja yang ada diperusahaan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering dilapangan yaitu Cuaca yang tidak mendukung. Apabila pada saat hujan, maka yang terjadi dilapangan adalah becek. Maka pekerja susah untuk mebersihkan areal lahan yang sedang becek. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Kegiatan pesiapan lahan ini harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak terjadi kecelakaan pada saat bekerja, maka dari itu diusahakan dan diharapkan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
39 pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu polybag, sarung tangan.
Sabtu, 23 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
40 Nomor LIK
: 11
4.2.10 Kegiatan
: Pengisian Media Tanam
A.
Perencanaan
Luas
: 24 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
12
52.900
634.800
2.
Ayakan
Unit
25
72.600
1.815.000
- Penggunaan Bahan No
Nama bahan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
1.
Top soil
M3
2.937
-
-
2.
Polybag besar
Lbr
73.413
1.760
129.206.880
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan Mengisi tanah ke polybag
Waktu pelaksanaan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
07.00 Wib12.00 Wib
HK
45
25.000
1.125.000
B. Organisasi
Asisten Pembibitan
Mandor I
Mandor pemel Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
41 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Pembibitan: Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk mengatur dan memberikan Instruksi kerja kepada Mandor 1 sebelum kegiatan terlaksana.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana pengisian tanah dan menyusun polybag sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : Mandor pemeliharaan bertugas untuk selalu mengikuti kegiatan pengisian tanah dan penyusunan polybag sampai selesai, agar pekerja selalu dibimbing.
Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Sebelum dimasukkan Tanah ke polybag terlebih dahulu Tanah diayak sehingga bebas dari sisa-sisa kayu, batu kecil dan tidak menggumpal setelah itu Pengisian tanah harus cukup padat sehingga polybag tidak patah pinggang, Pengisian tanah diusahakan tidak terlalu penuh (2 cm di bawah bibir atas polybag) untuk menjaga agar air maupun pupuk tidak melimpah keluar. Setelah kegitan pengisian tanah selesai, maka Mandor 1 dan mandor pemeliharaan bertugas kembali untuk menugaskan pekerja melakukan kegiatan menyusun polybag ke areal yang sudah disediaakan. Jarak polybag tersebut adalah 90cm x 90cm. D. Kontrolling Pekerjaan Pengisian tanah dan menyusun polybag diawasi oleh Asisten lapangan mandor I dan mandor pemeliharaan.Mandor pemeliharaan memberikan arahan kepada pekerja penyemprot tentang pekerjaan yang akan dikerjakan. Selain memberikan arahan mandor juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan saat itu juga.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
42 E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu cuaca yang kurang bagus, maka bila hujan turun maka pekerja susah untuk memasukkan tanah ke polybag maka tindakan yang di ambil adalah di sungkup dengan plastik terpal. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Kami selaku mahasiswa magang tidak dapat memeberikan komentar untuk pelaksanaan kegiatan ini karena hanya dilakukan dengan cara diskusi bersama pembimbing lapang.
Selasa, 23 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
43 Nomor LIK
: 12
4.2.11 Kegiatan
: Pembuatan Lubang Tanam Dan Penanaman
A.
Perencanaan
Luas
: 24 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Bor Besi
Unit
13
349.030
4.537.390
- Penggunaan Bahan No 1.
Nama bahan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Buah
73.413
15.000
1.101.195.000
Kelapa sawit
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan Pembuatan lubang dan penanaman
Waktu pelaksanaan 07.00 Wib12.00 Wib
Satuan
Jumlah
HK
65
Harga (Rp) 25.000
Biaya (Rp) 1.625.000
B. Organisasi
Asisten Pembibitan
Mandor I
Mandor pemel Centeng
Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
44 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Pembibitan: Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk mengkoordinator semua kegiatan pengisian tanah dan penanaman dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab atas kegiatan dilapangan.
Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab untuk selalu mengawasi kegiatan pengisian tanah dan penanaman di lapangan, setelah itu mandor pemeliharaan di harapkan untuk memeriksa kembali hasil pekerja.
Centeng : Mengawasi areal yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, Melaporkan kepada posko induk apabila terjadi kejadian dan hal-hal yang mencurigakan, Melaporkan tugasnya kepada Mandor 1 dan Asisten Afdeling.
Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Tanah di polybag besar dilubangi dengan menggunakan silinder besi tipis (bor tanah) berukuran lebih besar sedikit dari polybag kecil (diameter + 15 cm), ditekan ke dalam tanah di tengah polybag, diputar 3 kali dan diangkat sehingga tanah dalam alat tersebut ikut terbawa. Dinding polybag kecil diiris memanjang dengan pisau kemudian plastiknya dibuang dan bibit beserta tanahnya dimasukkan kedalam lobang Polybag besar dengan hati-hati dan dijaga agar permukaan tanah polybag kecil sama tingginya (rata) dengan permukaan polybag besar serta tanah dipadatkan agar menyatu. Penanaman bibit harus terorganisir dengan baik. Penanaman dilaksanakan per kelompok / kategori persilangan dan setiap kelompok / kategori persilangan harus diberi tanda yang jelas dengan membuat papan nama yang berisi tanggal penanaman, nomor bedengan, jenis kelompok / kategori dan jumlah bibit. D. Kontrolling Pekerjaan pembuatan lubang tanam dan penanaman diawasi oleh Asisten lapangan mandor I dan mandor pemeliharaan.Mandor pemeliharaan memberikan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
45 arahan kepada pekerja tentang pekerjaan yang akan dikerjakan.
Selain
memberikan arahan mandor juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan saat itu juga. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan adalah pada saat cuaca hujan maka tidak bisa pelaksanaan pembuatan lubang dan penanaman maka tindakan yang diambil diberhentikan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Kami selaku mahasiswa magang tidak dapat memeberikan komentar untuk pelaksanaan kegiatan ini karena hanya dilakukan dengan cara diskusi bersama pembimbing lapang.
Rabu, 23 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
46 Nomor LIK
: 13
4.2.12 Kegiatan
: Pemeliharaan Pembibitan
A.
Perencanaan
Luas
: 24 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Cangkul
Unit
24
52.900
1.269.600
2.
Selang
Glng
69
220.000
15.180.000
3.
Corong Gembor
Unit
69
28.600
1.973.400
4.
Ember
Unit
12
18.200
218.400
5.
Mangkok
Unit
20
3.500
70.000
- Penggunaan Bahan No 1. 2.
Nama bahan Pupuk Fungisida
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Kg Kg
3.670 343
13.000 79.000
47.710.000 27.097.000
- Penggunaan Tenaga Kerja No
Jenis sub kegiatan
Waktu pelaksanaa n 07.00 Wib12.00 Wib
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
HK
52
25.000
1.300.00
1.
Penyiangan
2.
Penyiraman
07.00 Wib10.00
HK
43
25.000
1.075.000
3.
Pemupukan
07.00 Wib12.00 Wib
HK
37
25.000
925.000
4.
Konsolidasi
07.00 Wib12.00 Wib
HK
51
25.000
1.275.000
5.
Pengendalian Hama
07.00 Wib12.00 Wib
HK
51
25.000
1.275.000
6.
Pengendalian penyakit
07.00 Wib12.00 Wib
HK
51
25.000
1.275.000
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
47 B. Organisasi
Asisten Pembibitan
Mandor I
Mandor pemeliharaan Centeng
Pekerja
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Pembibitan: Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk mengatur dan memberikan Instruksi kerja kepada Mandor 1 sebelum kegiatan terlaksana.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana Pemeliharaan bibitan kapan terlaksananya, sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : Mandor pemeliharaan bertugas untuk selalu mengikuti setiap kegiatan Pemeliharaan bibitan sampai selesai, agar pekerja selalu dibimbing.
Centeng : Mengawasi areal yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, Melaporkan kepada posko induk apabila terjadi kejadian dan hal-hal yang mencurigakan, Melaporkan tugasnya kepada Mandor 1 dan Asisten Afdeling.
Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
48 C. Actuating Ada
beberapa
kegiatan
dalam
pemeliharaan
pembibitan
seperti
Penyiangan. Penyiangan yang dilakukan ada 2 kegiatan : 1. Penyiangan dalam polybag dan penyiangan diluar Polybag. Penyiangan dalam polybag harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai merusak bibit dilaksanakan secara manual dengan rotasi 2 (dua) kali sebulan.lalu pada penyiangan diluar polybag dilakukan Pemberantasan gulma di antara polybag dengan cara menggaruk bersih rumput (P.0) rotasi 2 (dua) kali sebulan. Kemudian Kegiatan Penyiraman ini dilakukan di pagi hari 07.00-10.00 Wib dan 15.00-17.30 Wib sore Hari dengan jadwal 2 x sehari apabilah tidak hujan. Setelah iti kegiatan pemeliharaan selanjutnya adalah Penggemburan tanah. Pekerjaan penggemburan tanah di dalam polybag dilaksanakan setelah 3 bulan bibit di main nursery dengan tujuan agar tanah di dalam polybag tidak padat. Lalu Konsolidasi, Bibit yang mengalami patah pinggang, perubahan letak, akar yang terbongkar/terbuka ditegakkan dan ditambah tanahnya serta polybag yang pecah dibungkus dengan polybag yang baru. Setelah itu sering sekali terjadi bibit abnormal, ini di sebakan karena adanya serangan dari Hama dan penyakit maka dari itu perlu dilakukannya pengendalian. Pengendalian hama di pembibitan Kelapa Sawit sebagai berikut : Tingkat serangan ringan, cukup dilakukan dengan pengutipan (hand picking). Bila tingkat
serangan berat
pengendalian dilakukan dengan insektisida konsentrasi 0,1 – 0,2 % ( 1 – 2 cc/ltr air) dan dilaksanakan 1 (satu) kali seminggu. Untuk penyakit yang sering dijumpai di pembibitan kelapa sawit Penyakit daun Antracnosa: Gejala serangan terlihat pada daun mengering mulai dari ujung dan tepi daun. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida dengan konsentrasi 0,1 %, rotasi 2 (dua) minggu. Kemudian Penyakit daun Culvularia: Gejala serangan terdapat bintik-bintik kuning ditengah daun kemudian meluas dan warnanya berubah menjadi coklat. Pengendalian pada tingkat serangan ringan dilaksanakan dengan memotong daun yang terserang dan dibakar. Untuk tingkat serangan selanjutnya dapat dilaksanakan penyemprotan fungisida dengan konsentrasi 0,2 %, rotasi 2 (dua) minggu. Setelah itu kegiatan Pemeliharan Pemupukan. Pupuk diberikan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
49 dan ditaburkan melingkar di atas tanah yang berjarak 4 – 8 cm dari batang bibit sawit dan dilakukan sehari sesudah penyiangan. D. Kontrolling Pekerjaan Kegiatan Pemeliharaan ini mulai dari Penyiangan, Penyiraman, Penggemburan tanah, Konsolidasi, Pengendalian Hama dan Penyakit lalu Pemupukan harus diawasi setiap hari nya kepada Mandor dan Centeng. Agar kegiatan pembibitan terlaksana dengan baik dan bibit tidak ada yang hilang. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu cuaca yang kurang bagus, apabila hujan kegiatan tidak dapat terlaksana maka tindakan yang di ambil kegiatan harus diberhentikan. Akan tetapi apabila hujan kegiatan penyiraman tidak perlu dilakukan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Untuk kegiatan pemeliharaan pembibitan, sejauh kami berdiskusi dengan pembimbing lapang, semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Kerja dari perusahaan
Selasa, 25 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assistant Afdeling Nomor LIK
PKPM - 2
: 14
Program Studi Manajemen Perkebunan
50 4.2.13 Kegiatan
: Seleksi Bibit Main Nursery
A. Perencanaan
Luas
: 24 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok BB CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : Tidak menggunakan alat
- Penggunaan Bahan No 1.
Nama bahan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Pk
73.413
15.000
1.101.195.000
Bibit
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan
Waktu pelaksanaan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Seleksi bibit
07.00 Wib12.00 Wib
HK
49
25.000
1.225.000
B. Organisasi
Asissten Kepala
Asisten Pembibitan
Mandor I
Mandor pemel Pekerja
Wewenang dan tanggung jawab
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
51
Asisten Kepala: Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan penyeleksian bibit dilapangan.
Asisten Pembibitan: Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk mengatur dan memberikan Instruksi kerja kepada Mandor 1 sebelum kegiatan terlaksana.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana penyeleksian bibit sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : Mandor pemeliharaan bertugas untuk selalu mengikuti kegiatan seleksi bibit sampai selesai, agar pekerja selalu dibimbing.
Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Seleksi bertujuan untuk memperoleh bibit – bibit yang prima. Seleksi harus
dilaksanakan
dengan
teliti
dan
diawasi
langsung
oleh
Assisten
Afdeling/Bibitan dan Asisten Kepala. Seleksi di Main Nursery dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu :
Seleksi I umur 4 bulan Seleksi II umur 6 bulan Seleksi III umur 8 bulan Seleksi IV saat akan di tanam ke lapangan. Seleksi bibit di Main Nursery umumnya ± 15%. Setiap tahapan seleksi agar dilaksanakan per bedengan per kelompok/ kategori persilangan dengan memberi tanda silang (X) warna putih pada polybag dan jumlah bibit yang afkir dicatat, kemudian disingkirkan di suatu tempat diluar bedengan. Seleksi bibit dilaksanakan oleh petugas khusus yang terlatih & berpengalaman, diawasi langsung oleh asisten bibitan / afdeling atau asisten kepala. Bibit afkir yang telah disingkirkan pada setiap tahapan seleksi harus segera dimusnahkan seluruhnya. Kriteria bibit abnormal untuk seleksi di Main Nursery (MN) antara lain : Pertumbuhan bibit terlambat / kerdil (runt), bibit tumbuh berputar,
PKPM - 2
pelepah
Program Studi Manajemen Perkebunan
52 daun tegak dan kaku (barren),
anak daun tidak merata/ pendek (top flat),
pelepah dan anak daun terkulai / lemah, bibit yang terserang penyakit tajuk (crown disease), bentuk anak daun tidak sempurna yaitu helaian daun tumbuh rapat (short internode) atau sangat jarang (wide internode), anak daun sempit dan bibit terserang hama / penyakit. D. Kontrolling Pekerjaan Penyeleksian bibit ini harus diawasi oleh Mandor 1 dan Mandor pemeliharaan, supaya pekerja bisa lebih mahir dalam penyeleksian bibit yang akan di buang. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu cuaca yang kurang bagus, maka apabila hujan pekerjaan di berhentikan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Untuk kegiatan seleksi pembibitan, sejauh kami berdiskusi dengan pembimbing lapang, semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Kerja dari perusahaan
Selasa, 25 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP
Assistant Afdeling PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
53 4.3. Manajemen Penanaman Tanaman Kelapa Sawit Nomor LIK
: 15
4.3.1.
: Penanaman LCC
Kegiatan
A. Perencanaan
Luas
: 686,05 Ha
Lokasi
: Afd. VIII
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Pisau
Unit
10
3.500
35.000
2.
Cangkul
Unit
24
52.900
1.269.600
3.
Kayu
Btg
10
15.300
153.000
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
Penggunaan Bahan No
Nama bahan
1.
Mucuna
Kg
2.744
-
-
2
Pupuk RP
Kg
2.744
405
1.111.320
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Melakukan
07.00 WIB
penanaman
s/d Selesai
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
27
25.000
675.000
mucuna
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
54 B. Organisasi Manager Asisten Afd Mandor I
Mandor
Pekerja
Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager,dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan penanaman bibit kelapa sawitdapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan penanaman bibit kelapa sawit tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penanaman kacangan, memiliki wewenangmenetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan danmengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
55 Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor,bertugas menanam bibit kelapa sawit yang telah diperintahkan oleh mandor dan dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.
C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor langsung kelapangan bersama dengan karyawan Bibit diecer sesuai dengan kebutuhan lapangan. Sebelum bibit dimasukkan kedalam lobang, terlebih dahulu disesuaikan dalamnya lobang dengan ketinggian tanah polybag menggunakan mal dari bambu. Setelah sesuai, bibit dimasukkan kedalam lobang setelah terlebih dahulu dasar polybag dibuka dengan memakai pisau yang tajam. Apabila kedudukan bibit telah benar, dilihat dari arah barisan maupun dari arah mata-lima, barulah pekerjaan menimbun dapat dimulai.Sebelum pekerjaan menimbun dimulai, terlebih dahulu sisi bagian bawah polybag dibelah sampai 1/3 nya. Kemudian polybag ditarik keatas sampai menutupi pangkal batang bibit Pekerjaan menimbun dilaksanakan dengan uruturutan kegiatan sebagai berikut: Masukkan tanah-galian-atas (top soil) sampai 1/3 kedalaman lobang. Padatkan sampai padat dengan memakai sebatang kayu. Masukkan sisa tanah-galian-atas (top soil) ditambah dengan tanahgalian-bawah (sub soil) sampai mencapai 2/3 kedalaman lobang. Padatkan lagi sampai padat dengan memakai sebatang kayu. Masukkan sisa tanah galian yang dan padatkan sampai padat betul. Pelaksanaan penimbunan ini dilaksanakan dengan benar, ditandai dengan tidak ada lagi tanah galian yang tersisa. Setelah penanaman dan penimbunan selesai dilaksanakan, polybag diambil dan diletakkan dipuncak pancang sebagai kontrol bahwa bibit pada titik-tanam itu telah selesai ditanam dan jumlah pohon pelaksanaan penanaman kelapa sawit agar dicatat.
D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten afdeling dan mandor dimana asisten afdeling dan mandor mengawasi bagaimana kegiatan penanaman kacangan dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pekerja belum sesuai dengan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
56 standar
perusahaan,
maka
asisten
maupun
mandor
berhak
langsung
mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh penabur tersebut.
E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan penanaman bibit kelapa sawit yang menjadi kendala adalah cuaca. Apabila terjadi hujan maka akan menyulitkan penanaman maka akan menyusahkan karena tanah ajan menjadi lengket dan lubang akan berair maka tindakan yang diambil apabila hujan, pekerjaan harus diberhentikan sementara waktu.
F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Kegiatan penanaman kacangan ini tidak dilakukan dilapangan maka kami hanya berdiskusi dan kami tidak dapat memberikan Komentar mengenai penanaman kacangan dilapang.
Selasa, 25 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
57 Nomor LIK
: 16
4.3.2
: Pengajiran (pemancangan)
Kegiatan
A. Perencanaan
Luas
: 686,05 Ha
Lokasi
: Afd. VIII
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Theodolit
Unit
1
65.000.000
65.000.000
2.
Pancang
Unit
4
150.000
600.000
3.
Water Pass
Unit
1
4.350.000
4.350.000
4.
Kawat
Gulung
1
25.000
25.000
5.
Cangkul
Unit
2
52.900
105.800
6.
Hole Digger
Unit
1
389.000.000
389.000.000
Penggunaan Tenaga Kerja : No
1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Melakukan
07.00 WIB
pemancangan
s/d Selesai
B. Organisasi
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
2
987.342
1.974.684
Manager
Asisten Afd Mandor I Mandor Pekerja PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
58 Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan pemancangan dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan pemancangan tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penanaman ulang, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya. Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor, bertugas menaburkan kompos yang telah diperintahkan oleh mandor dan dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.
C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok yang akan dilakukan pemancangan. Adapun cara kerja untuk kegiatan pemancangan yaitu menentukan arah barisan Utara – Selatan, lalu menentukan jarak tanam, lalu menentukan patok hektaran (100 X 100 m), hasil pemetaan sebagai titik pusat, tentukan pancang kepala dengan jarak tanam yang telah ditetapkan, setelah hektaran pertama selesai dipancang diteruskan ke hektaran berikutnya dengan cara meluruskan barisan pancang kepala dengan pancang isi. Setiap pancang isi dihubungkan dengan tali / kawat
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
59 sesuai dengan jarak tanam, pancang yang telah cocok posisinya tidak dibenarkan dicabut sebelum dilakukan penanaman. Standar prestasi kerjanya adalah 0,2 Ha/Hk. Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan, kaca mata dan helm.
D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten afdeling dan mandor
dimana asisten
afdeling dan mandor mengawasi bagaimana kegiatan pemancangan dilakukan. Supaya hasil pekerja sesuai dengan Instruksi Keja (IK).
E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan pemancangan yang menjadi kendala adalah cuaca. Maka sebaiknya kegiatan pemancangan dilaksanakan pada musim kemarau agar tidak tergangggu oleh perubahan cuaca.
F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Pengajiran atau pemancangan dilakukan untuk mendapatkan barisan tanam kelapa sawit yang lurus terlihat dari berbagai sudut mempermudah proses
sehingga akan
perawatan, transportasi, dan lainnya. Dalam kegiatan
pemancangan APD sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.
Rabu, 26 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assisten Afdeling PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
60 Nomor LIK
: 17
4.3.3
: Pembuatan Lubang Tanam Dan Penanaman
Kegiatan
A. Perencanaan
Luas
: 686,05 Ha
Lokasi
: Afd. VIII
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Mal Bambu
Unit
4
65.000
260.000
2.
Pancang
Unit
4
150.000
600.000
3.
Hole Digger
Unit
1
389.000.000
389.000.000
4.
Pisau Cutter
Unit
10
5.000
50.000
Penggunaan Tenaga Kerja : No
1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Membuat
07.00 WIB
lubang tanam
s/d Selesai
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
5
987.342
4.936.710
dan penanaman
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
61 B. Organisasi
Manager
Asisten Afd Mandor I Mandor Pekerja
Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, administrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan pemancangan dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan pemancangan tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penanaman ulang, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
62 Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor, bertugas menaburkan kompos yang telah diperintahkan oleh mandor dan dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.
C. Actuating Pembuatan lobang tanaman dilaksanakan + 2 minggu sebelum penanaman. ukuran obang. Areal Mekanis : 60 cm x 60 cm x 50 cm atau : 50 cm x 50 cm x 40 cm. Areal ex Manual/Khemis : 70 cm x 70 cm x 60 cm atau : 60 cm x 60 cm x 50 cm. Pembuatan lobang dapat juga dilaksanakan secara mekanis dengan memakai Hole Digger dengan ukuran lobang diameter 70 cm dan kedalaman 60 cm. Lubang tanaman digali tepat pada posisi pancang isi, agar lobang tanam tidak bergeser. Dalam pembuatan lobang secara manual agar tanah-galian-atas (top soil) ditempatkan disebelah Timur lobang dan tanah-galian bawah (sub soil) ditempatkan disebelah Barat dari lobang. Untuk penanaman bibit diecer sesuai dengan kebutuhan lapangan. sebelum bibit dimasukkan kedalam lobang, terlebih dahulu disesuaikan dalamnya lobang dengan ketinggian tanah polybag menggunakan mal dari bambu. Setelah sesuai, bibit dimasukkan kedalam lobang setelah terlebih dahulu dasar polybag dibuka dengan memakai pisau yang tajam. Apabila kedudukan bibit telah benar, dilihat dari arah barisan maupun dari arah mata-lima, barulah pekerjaan menimbun dapat dimulai. Sebelum pekerjaan menimbun dimulai, terlebih dahulu sisi bagian bawah polybag dibelah sampai 1/3 nya. kemudian polybag ditarik keatas sampai menutupi pangkal batang bibit. Pekerjaan menimbun dilaksanakan dengan urut-urutan kegiatan sebagai berikut: masukkan tanah-galian-atas (top soil) sampai 1/3 kedalaman lobang. padatkan sampai padat dengan memakai sebatang kayu. masukkan sisa tanahgalian-atas (top soil) ditambah dengan tanah-galian-bawah (sub soil) sampai mencapai 2/3 kedalaman lobang.
D. Kontrolling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
63 Kontrol dilakukan oleh asisten afdeling dan mandor
dimana asisten
afdeling dan mandor mengawasi bagaimana kegiatan pemancangan dilakukan.
E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan pembuatan lubang tanam dan penanaman yang menjadi kendala adalah cuaca. Maka sebaiknya kegiatan pembuatan Lubang tanam sebaiknya dilaksanakan pada musim kemarau agar tidak tergangggu dan penanaman dilaksanakan secara bersamaan.
F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Untuk kegiatan ini kami selaku Mahasiswa magang tidak dapat memberikan komentar karena kegiatan ini hanya dilakukan dengan cara diskusi bersama pembimbing lapang.
Rabu, 26 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assisten Afdeling PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
64 4.4. Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit 4.4.1. Manajemen pemupukan tanaman kelapa sawit Nomor LIK
: 18
4.4.1.1 Kegiatan
: Pemupukan Dolomite Pada TM
A. Perencanaan
Luas
: 48,9 Ha
Lokasi
: Afd III Blok DD 23 dan CC 23
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Ember
Unit
9
15.000
135.000
2.
Kain gendong
Unit
9
10.000
90.000
3.
Mangkok takaran
Unit
9
4000
36.000
Biaya (Rp)
- Penggunaan Bahan No 1
Nama bahan Dolomite
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Kg
8.742
874,24
- Penggunaan Tenaga Kerja No Jenis sub Waktu kegiatan pelaksanaan 1 Muat pupuk 07.00 WIB 2 Pelangsiran 08.00 WIB dan pemupukan
Satuan
Jumlah
HK HK
9 9
Harga (Rp) 42.000 42.000
7.642.607
Biaya (Rp) 378.000 378.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemupuk Pemupuk dan Pelangsir PKPM - 2
Pengawas Pupuk
Papam
Program Studi Manajemen Perkebunan
65
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd :
Asisten Afdeling bertanggung jawab membuat anggaran
pembiayaan pemupukan, mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya apabila kegiatan pemupukan tersebut tidak sesuai dengan instruksi kerja Perusahaan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kerja dan mengatur kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengatur transportasi dan material yang digunakan. mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemupuk : bertanggung jawab mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya setiap saat.
Pengawas pupuk : bertanggung jawab mengawasi pengeceran pupuk dilapangan dan aplikasinya dan memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada pengecer pupuk apabila pengeceran pupuk tidak tepat.
Papam :
papam memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kegiatan
pemupukan dilapangan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pencurian pupuk oleh pihak tertentu saat dilapangan. Dan memiliki wewenang memberikan sanksi kepada pihak tertentu apabila tertangkap mencuri pupuk .
Pemupuk dan pelangsir : bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pemupukan sesuai dengan instruksi dari pihak perusahaan. Dan pelangsir bertanggung jawab untuk melangsir pupuk kepada tenaga pemupuk.
C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemupukan meminta pupuk ke gudang yang dilengkapi dengan surat pengantar barang ( SPK dan SPB ) yang telah
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
66 ditandatangani oleh assistant. pemuat mulai memuat pupuk kedalam truk dan langsung mengecer pupuk pada titik-titik pengeceran yang telah ditentukan dilapangan dengan didampingi oleh mandor pemupukan.
pelangsir bertugas
melangsir dan menuangkan pupuk kedalam ember dan gendongan penabur. 1 regu terdiri dari 3 orang 2 penabur dan 1 pengecer. dimana masing-masing penabur membawa 2 baris tanaman. Jarak penaburan pupuk dari batang pokok adalah 1,5 m - 2 meter dengan dosis 1,25 kg/pokok. Selesai kegiatan pemupukan maka karung pupuk dikumpulkan dan dihitung kembali jumlahnya. D. Kontrolling Kegiatan pemupukan dipantau oleh asisten Afdeling, mandor I dan mandor pemupuk bersama dengan pengawas pupuk dimana mandor I dan mandor pupuk mengawasi bagaimana kegiatan pemupukan dilakukan. Dan melihat hasil pemupukan apakah pupuk tersebut tepat sasaran. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala
yang
sering
terjadi
dalam
kegiatan
pemupukan
yaitu
keterlambatan datangnya material/pupuk di lapangan yang menyebabkan terjadinya penundaan pekerjaan, adapun tindakan yang diambil yaitu salah satu mandor harus ikut mengawasi ke gudang pupuk, jika operator dump truk belum juga datang pada waktu yang telah ditentukan maka mandor segera menghubungi operator tersebut. Selain itu kendala karena perubahan cuaca tiba – tiba yang mengakibatkan kegiatan pemupukan dihentikan dan pupuk harus segera dikembalikan kegudang kembali dengan membuat surat pengantar barang. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Pemupukan merupakan kegiatan hal yang paling penting diperusahan dapat dilihat dari segi Biaya operasional sangat besar selain itu juga Pemupukan merupakan hal yang utama dalam keberhasilan dalam budidaya kelpa sawit. Maka dari itu kegitan pemupukan harus dilakukan hati-hati dalam memberikan dosis pada tanaman. Dari pelaksanaaan kegiatan pemupukan pada tanaman
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
67 menghasilkan, teknik ataupun sistem pemupukan yang dilakukan oleh pekerja sama dengan teori dan praktek yang dilakukan di perkuliahan yaitu penaburan pupuk dengan sistem sebar melingkar. Di PTPN III kebun sei daun, pengawasan pada saat pelaksanaan pemupukan adalah menjadi hal yang sangat penting. Mandor dan asistant afdeling wajib hadir dan berada ditempat dan melakukan kontrol terhadap aplikasi proses pemupukan. Dan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah APD. APD harus digunakan oleh pemupukan mengingat APD merupakan salah satu komponen penting yang harus diterapkan oleh pihak perusahaan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.
Selasa, 20 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
68 Nomor LIK
: 19
4.4.1.2. Kegiatan
: Pemupukan NPK Palmo Pada TM
A. Perencanaan
Luas
: 24,45 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok BB 24
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Ember
Unit
9
15.000
135.000
2.
Kain gendong
Unit
9
10.000
90.000
3.
Mangkok takaran
Unit
9
4000
36.000
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Kg
11.375
5.737,9
65.268.613
- Penggunaan Bahan No 1
Nama bahan NPK Palmo
- Penggunaan tenaga kerja No Jenis sub Waktu kegiatan pelaksanaan 1 Muat pupuk 07.00 WIB 2 Pelangsiran 08.15 WIB dan pemupukan
Satuan
Jumlah
HK HK
9 9
Harga (Rp) 40.000 40.000
Biaya (Rp) 360.000 360.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemupuk
Pengawas Pupuk
Papam
Pemupuk dan Pelangsir
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
69 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd :
Asisten Afdeling bertanggung jawab membuat anggaran
pembiayaan pemupukan, mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya apabila kegiatan pemupukan tersebut tidak sesuai dengan instruksi kerja Perusahaan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kerja dan mengatur kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengatur transportasi dan material yang digunakan. mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemupuk : bertanggung jawab mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya setiap saat.
Pengawas pupuk : bertanggung jawab mengawasi pengeceran pupuk dilapangan dan aplikasinya dan memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada pengecer pupuk apabila pengeceran pupuk tidak tepat.
Papam :
papam memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kegiatan
pemupukan dilapangan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pencurian pupuk oleh pihak tertentu saat dilapangan. Dan memiliki wewenang memberikan sanksi kepada pihak tertentu apabila tertangkap mencuri pupuk .
Pemupuk dan pelangsir : bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pemupukan sesuai dengan instruksi dari pihak perusahaan. Dan pelangsir bertanggung jawab untuk melangsir pupuk kepada tenaga pemupuk.
C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemupukan meminta pupuk ke gudang yang dilengkapi dengan surat pengantar barang ( SPK dan SPB ) yang telah ditandatangani oleh field assistant. pemuat mulai memuat pupuk kedalam truk
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
70 dan langsung mengecer pupuk pada titik-titik pengeceran yang telah ditentukan dilapangan dengan didampingi oleh mandor pemupukan.
pelangsir bertugas
melangsir dan menuangkan pupuk kedalam ember dan gendongan penabur. 1 regu terdiri dari 3 orang 2 penabur dan 1 pengecer. dimana masing-masing penabur membawa 2 baris tanaman. Sebelum kegiatan pemupukan dilakukan terlebih dahulu membuat pocket untuk meletakkan pupuk mengingat jenis pupuk ini tidak sama dengan pupuk yang lainnya. Pupuk NPK palmo berukuran lebih besar berbentuk tablet. Untuk itu jenis pupuk ini harus dibenam. Dan pengaplikasian pupuk ini dilakukan sebanyak 2 kali setahun. Jarak antar pocket yang satu dengan yang lainnya yaitu 1,5 m dan satu batang pokok terdiri dari 4 lubang tanam dengan dosis 3,25 kg/pokok. Selesai kegiatan pemupukan maka karung pupuk dikumpulkan dan dihitung kembali jumlahnya dikantor afdeling. D. Kontrolling Kegiatan pemupukan dipantau oleh asisten Afdeling, mandor I dan mandor pemupuk bersama dengan pengawas pupuk dimana mandor I dan mandor pupuk mengawasi bagaimana kegiatan pemupukan dilakukan. Dan melihat hasil pemupukan apakah pupuk tersebut tepat sasaran. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala
yang
sering
terjadi
dalam
kegiatan
pemupukan
yaitu
keterlambatan datangnya material/pupuk di lapangan yang menyebabkan terjadinya penundaan pekerjaan, adapun tindakan yang diambil yaitu salah satu mandor harus ikut mengawasi ke gudang pupuk, jika operator dump truk belum juga datang pada waktu yang telah ditentukan maka mandor segera menghubungi operator tersebut. Selain itu kendala karena perubahan cuaca tiba – tiba yang mengakibatkan kegiatan pemupukan dihentikan dan pupuk harus segera dikembalikan kegudang kembali dengan membuat surat pengantar barang.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
71 F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dari pelaksanaaan kegiatan pemupukan pada tanaman menghasilkan, teknik ataupun sistem pemupukan yang dilakukan oleh pekerja sama dengan teori dan praktek yang dilakukan di perkuliahan yaitu penaburan pemberian pupuk dengan sistem pocket untuk jenis pupuk yang memiliki ukuran agak besar ( tablet ) dengan sistem pocket. Di PTPN III kebun sei daun, pengawasan pada saat pelaksanaan pemupukan adalah menjadi hal yang sangat penting. Mandor dan asistant afdeling wajib hadir dan berada ditempat dan melakukan kontrol terhadap aplikasi proses pemupukan. Selain itu APD untuk masing – masing pekerja harus benar- benar diperhatikan mengingat APD merupakan salah satu komponen penting yang harus diterapkan oleh pihak perusahaan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.
Kamis, 09 April 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
72 Nomor LIK
: 20
4.4.1.3 Kegiatan
: Pemupukan TSP Pada TBM
A. Perencanaan
Luas
: 14 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Ember
Unit
3
15.000
45.000
2.
Kain gendong
Unit
3
10.000
30.000
3.
Mangkok takaran
Unit
3
4000
12.000
- Penggunaan Bahan No 1
Nama bahan TSP
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Kg
500,5
5.705,24
- Penggunaan Tenaga Kerja No Jenis sub Waktu kegiatan pelaksanaan 1 Muat pupuk 07.00 WIB 2 Pelangsiran 07.30 WIB dan pemupukan
Satuan
Jumlah
HK HK
3 3
Biaya (Rp)
Harga (Rp) 42.000 42.000
2.855.473
Biaya (Rp) 126.000 126.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemupuk
Pengawas Pupuk
Papam
Pemupuk dan Pelangsir
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
73 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd :
Asisten Afdeling bertanggung jawab membuat anggaran
pembiayaan pemupukan, mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasil kerja harian. memonitor kelancaran kerja dan memecahkan masalah yang ada. dan memiliki wewenang untuk memberikan teguran kepada bawahannya apabila kegiatan pemupukan tersebut tidak sesuai dengan instruksi kerja Perusahaan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kerja dan mengatur kegiatan kerja setiap hari, membina tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.memiliki wewenang mengatur transportasi dan material yang digunakan. mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemupuk : bertanggung jawab mengatur pembagian ancak pekerja di lapangan,memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya setiap saat.
Pengawas pupuk : bertanggung jawab mengawasi pengeceran pupuk dilapangan dan aplikasinya dan memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada pengecer pupuk apabila pengeceran pupuk tidak tepat.
Papam :
papam memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kegiatan
pemupukan dilapangan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pencurian pupuk oleh pihak tertentu saat dilapangan. Dan memiliki wewenang memberikan sanksi kepada pihak tertentu apabila tertangkap mencuri pupuk .
Pemupuk dan pelangsir : bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pemupukan sesuai dengan instruksi dari pihak perusahaan. Dan pelangsir bertanggung jawab untuk melangsir pupuk kepada tenaga pemupuk.
C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemupukan meminta pupuk ke gudang yang dilengkapi dengan surat pengantar barang ( SPK dan SPB ) yang telah ditandatangani oleh field assistant. pemuat mulai memuat pupuk kedalam truk
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
74 dan langsung mengecer pupuk pada titik-titik pengeceran yang telah ditentukan dilapangan dengan didampingi oleh mandor pemupukan.
pelangsir bertugas
melangsir dan menuangkan pupuk kedalam ember dan gendongan penabur. 1 regu terdiri dari 3 orang
penabur dan 1 pengecer. dimana masing-masing
penabur membawa 2 baris tanaman. Jarak penaburan pupuk dari batang pokok adalah 0,5 meter dengan dosis 250 gr/pokok. Selesai kegiatan pemupukan maka karung pupuk dikumpulkan dan dihitung kembali jumlahnya dikantor afdeling. D. Kontrolling Kegiatan pemupukan dipantau oleh asisten Afdeling, mandor I dan mandor pemupuk bersama dengan pengawas pupuk dimana mandor I dan mandor pupuk mengawasi bagaimana kegiatan pemupukan dilakukan. Dan melihat hasil pemupukan apakah pupuk tersebut tepat sasaran. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Adapun kendala yang sering terjadi dalam kegiatan pemupukan yaitu keterlambatan datangnya material/pupuk di lapangan yang menyebabkan terjadinya penundaan pekerjaan, adapun tindakan yang diambil yaitu salah satu mandor harus ikut mengawasi ke gudang pupuk, jika operator dump truk belum juga datang pada waktu yang telah ditentukan maka mandor segera menghubungi operator tersebut. Selain itu kendala karena perubahan cuaca tiba – tiba yang mengakibatkan kegiatan pemupukan dihentikan dan pupuk harus segera dikembalikan kegudang kembali dengan membuat surat pengantar barang. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam melakukan pemupukan harus mengikuti norma 6 T yaitu tepat jenis, tepat waktu, tepat cara, tepat letak, tepat bentuk dan tepat perimbangan dosis. Selain itu APD untuk masing – masing pekerja harus benar- benar diperhatikan mengingat APD merupakan salah satu komponen penting yang
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
75 harus diterapkan oleh pihak perusahaan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.
Selasa, 31 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
76 Nomor LIK
: 21
4.4.1.4. Kegiatan
: Aplikasi Tankos Pada TBM
A. Perencanaan
Luas
: 14 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Gancu
Unit
3
28.800
86.400
2.
Angkong
Unit
3
300.000
900.000
Penggunaan Bahan No
Nama Bahan
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Tankos
Ton
6
20.000
120.000
- Penggunaan tenaga kerja No Jenis sub Waktu kegiatan pelaksanaan 1
Aplikasi Tankos di TBM
07.00 wib
Satuan
Jumlah
HK
3
Harga (Rp) 64.000
Biaya (Rp) 192.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemeliharaan Karyawan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
77
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd : Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan pengaplikasian Tankos dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan untuk areal yang
akan
diaplikasikan
tankos,
memiliki
wewenang
mengawasi
pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk pengaplikasian tankos memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya.
Karyawan : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok CC 26. Adapun cara kerja untuk kegiatan aplikasi tankos yaitu tankos diangkut menggunakan angkong atau beko dan pada saat untuk mengangkut, karyawan menggnakan alat gancu untuk mempermudah kegiatan
penyusunan
di
pokok
dan
didalam
angkong.
Adapun
jarak
pengaplikasian dari pokok tanaman 0,5 m dengan ketebalan 1 lapis yang terdiri dari 3 baris ± 69 tankos kemudian disusun dengan rapi dan melingkar. Standar kerjanya 1.200 kg /Hk. D. Kontrolling Kegiatan
aplikasi
tankos
dipantau
oleh
mandor
I
dan
mandor
pemeliharaan mandor I dan mandor pemeliharaan mengawasi bagaimana kegiatan aplikasi tankos dilakukan. Dan melihat hasilnya apakah kegiatan tersebut tepat sasaran. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
78 Masalah yang dihadapi dalam melakukan kegiatan ini adalah saat pelangsiran tandan kosong ketanaman pokok sulit untuk membawa dengan menggunakan gerobak, karena ada beberapa areal yang gulma dan kacangan (LCC) tebal jadi angkong atau beko tidak bisa berjalan. Tindakan yang diambil yaitu dengan cara membersihkan areal pokok terlebih dahulu sebelum pengaplikasian tankos. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Tujuan aplikasi limbah pabrik adalah : Dari sisi pabrik adalah untuk mengurangi biaya pengolahan limbah. Dari sisi kebun adalah untuk :
Menggantikan sebagian atau seluruh hara yang biasanya diberikan melalui pupuk anorganik dengan tujuan untuk menghemat biaya pemupukan.
Mendaur ulang limbah pabrik ke kebun dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Memperbaiki kondisi fisik (kelembaban, suhu, struktur) dan biologis (kadar bahan organik dan aktivitas mikroorganisme) tanah, dengan tujuan
untuk
mendorong
perkembangan
akar
dan
meningkatkan
ketersediaan hara guna meningkatkan efektivitas penyerapan hara oleh tanaman, terutama pada tanah kurang subur. Akan tetapi kegiatan pengapliaksian tandan kosong yang dilihat dilapangan bahwa dimana pekerja tandan kosong ini tidak memakai APD untuk meindungi diri. Pekerja perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan pada APD.
Rabu, 15 April 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
79 Nomor LIK
: 22
4.4.1.5. Kegiatan
: Penaburan Kompos
A. Perencanaan
Luas
: 21 Ha
Lokasi
: Afd. VIII Blok JJ 25
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Kompos
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Angkong
Unit
5
300.000
1.500.000
2.
Sekop
Unit
5
57.800
289.000
3.
Cangkul
Unit
5
60.000
300.000
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Pemberian
07.00 WIB
kompos pada
s/d Selesai
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
5
16.330
81.650
piringan TM kelapa sawit B. Organisasi
Manager Asisten Afd Mandor I
Mandor Pemeliharaan
Penabur PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
80 Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan penaburan kompos dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan penaburan kompos tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor Pemeliharaan : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penaburan kompos, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya. Penabur : Bertanggung jawab langsung kepada mandor pemeliharaan, bertugas menaburkan kompos yang telah diperintahkan oleh mandor dan dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada. C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok JJ 25. Adapun cara kerja untuk kegiatan penabur kompos yaitu kompos diangkut menggunakan gerobak sorong. Lalu kompos ditaburkan pada piringan tanaman kelapa sawit. Adapun jarak penaburan dari pokok tanaman yaitu 0,5 m sebanyak 25 kg per tanaman. Standar prestasi kerjanya adalah 0,2 Ha/Hk. Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan, kaca mata dan helm.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
81
D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling dan mandor pemeliharaan dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan penaburan kompos dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan penabur belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh penabur tersebut. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan penaburan kompos yang menjadi kendala adalah cuaca. Apabila hari hujan maka kegiatan penaburan kompos tersebut ditunda dan dilakukan pada keesokan harinya. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Penaburan kompos dilakukan untuk memanfaatkan hasil produksi dari pabrik kompos. Adapun tujuan penaburan kompos ini adalah untuk menambah unsur hara didalam tanah selain dari hara yang diberikan melalui pemupukan anorganik. Selain itu penggunaan kompos juga berfungsi untuk meningkatkan aktivitas hayati didalam tanah sehingga tanah tidak akan menjadi miskin organik dan bisa dapat juga menghemat cost didalam kegiatan pemupukan anorganik.
Rabu, 6 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assisten Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
82 4.4.2. Manajemen Pengendalian Gulma Tanaman Kelapa Sawit Nomor LIK
: 23
4.4.2.1. Kegiatan
: Penyemprotan Anak Kayu Secara Khemis Pada TM
A. Perencanaan
Luas
: 24,45 Ha
Lokasi
: Afd III Blok BB 23
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Knapsack sprayer
Unit
6
30.000
1.800.000
2.
Jerigen 20 L
Unit
3
60.000
180.000
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Liter Kg
10 1 kg
53.184 441.910
531.840 441.910
- Penggunaan Bahan No
Nama bahan
1. 2.
Sida Up 490 SL Ally
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan Menyemprot anak kayu
Waktu pelaksanaan 07.00 Wib
Satuan
Jumlah
HK
6
Harga (Rp) 30.000
Biaya (Rp) 180.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemel Pekerja PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
83 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd : Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan pengendalian gulma dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan pengendalian gulma sebelum pengendalian dilakukan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab membuat peta rencana dan realisasi areal penyemprotan, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya.
Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Mandor Pemeliharaan bertugas mencampurkan material kedalam jerigen yang akan dicampurkan dengan air dan herbisida. Campurkan herbisida Sida Up ( glifosat ) dengan dosis 80 cc/12 liter air dan ally dengan dosis 20 cc/12 liter air ke dalam dirigen. Kemudian Aduk sampai merata, kemudian tuangkan kedalam knapsak sprayer. dalam 1 regu terdiri dari 1 pengecer herbisida dengan 2 orang tenaga penyemprot. Setiap penyemprot melakukan penyemprotan pada gulma jenis anak kayu.). Pekerja spraying termasuk pekerja harian lepas dengan upah Rp. 30.000 /hari. D. Kontrolling Pekerjaan penyemprotan Anak kayu secara khemis diawasi oleh Asisten lapangan mandor I dan mandor pemeliharaan.Mandor pemeliharaan memberikan arahan kepada pekerja penyemprot tentang pekerjaan yang akan dikerjakan. Selain memberikan arahan mandor juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan saat itu juga.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
84 E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu kerusakan pada alat semprot seperti, tangki bocor, nozzle yang tersumbat. agar tidak terjadi lagi kerusakan seperti itu pada knapsack, maka sebelum digunakan sebaiknya diperiksa terlebih dahulu. Adapun faktor lain yang menjadi kendala yaitu cuaca yang kurang bagus, maka bila hujan turun kegiatan spraying ditunda dan digantikan dengan kegiatan yang lain atau dilanjutkan pada besok harinya dengan lokasi yang sama. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Kegiatan
semprot
anak
kayu
merupakan
kegiatan
yang
sangat
berdampak negatif terhadap pekerja apabila pekerja tidak menggunakan APD seperti pada pemakaian alat Knapsack terdapat beberapa keadaan alat yang kondisinya kurang baik yaitu terjadi kebocoran pada Tanki Knapsack sehingga ada material yang terbuang sia–sia dan bisa berbahaya pada penyemprot maka dari itu Sebaiknya sebelum melakukan kegiatan penyemprotan hendaknya pekerja memeriksa alat terlebih dahulu. Pengendalian gulma dengan bahan kimia sangat berbahaya pada kesehatan, maka harus ditekankan kembali kepada pekerja harus memakai alat pelindung diri dengan baik dan benar.
Selasa, 14 April 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
85 Nomor LIK
: 24
4.4.2.2. Kegiatan
: Penyemprotan Gawangan Dan Pasar Pikul Pada TM
A. Perencanaan
Luas
: 24,45 Ha
Lokasi
: Afd III Blok AA 27
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Knapsack sprayer
Unit
6
30.000
1.800.000
2.
Jerigen 20 L
Unit
3
60.000
180.000
- Penggunaan Bahan No
Nama bahan
1. 2.
Sida Up 490 SL Ally
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
Liter kg
10 1
53.184 441.910
531.840 441.910
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan Menyemprot pasar pikul
Waktu pelaksanaan 07.00 Wib
Satuan
Jumlah
HK
6
Harga (Rp) 30.000
Biaya (Rp) 180.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemel Pekerja
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
86
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd : Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan pengendalian gulma dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan pengendalian gulma sebelum pengendalian dilakukan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab membuat peta rencana dan realisasi areal penyemprotan, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya.
Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Mandor Pemeliharaan bertugas mencampurkan material kedalam jerigen yang akan dicampurkan dengan air dan herbisida. Campurkan herbisida Sida Up ( glifosat ) dengan dosis 80 cc/12 liter air dan Ally dengan dosis 20 cc/12 liter air ke dalam dirigen. Kemudian Aduk sampai merata, kemudian tuangkan kedalam knapsak sprayer.Setiap penyemprot melakukan penyemprotan pada gulma jenis anak kayu. Khusus untuk TM 1 pekerjaan semprot pasar pikul dilaksanakan dengan 6 rotasi setahun (1 x 2 bulan). Pekerja spraying termasuk pekerja harian lepas dengan upah Rp. 30.000 /hari. D. Kontrolling Pekerjaan penyemprotan Anak kayu secara khemis diawasi oleh Asisten lapangan mandor I dan mandor pemeliharaan.Mandor pemeliharaan memberikan arahan kepada pekerja penyemprot tentang pekerjaan yang akan dikerjakan. Selain memberikan arahan mandor juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan saat itu juga.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
87 E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu kerusakan pada alat semprot seperti, tangki bocor, nozzle yang tersumbat. agar tidak terjadi lagi kerusakan seperti itu pada knapsack, maka sebelum digunakan sebaiknya diperiksa terlebih dahulu. Adapun faktor lain yang menjadi kendala yaitu cuaca yang kurang bagus, maka bila hujan turun kegiatan spraying ditunda dan digantikan dengan kegiatan yang lain atau dilanjutkan pada besok harinya dengan lokasi yang sama. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Semprot anak kayu merupakan salah satu kegiatan rutinitas di dalam kebun. Kegiatan khemis dilakukan dengan rotasi 3 x 1 tahun dan 1 kali manual. Pengendalian gulma jenis anak kayu merupakan komponen terpenting karena dapat menyebabkan persaingan akan hara dan air dengan tanaman pokok, menurunkan mutu produksi dan secara umum gulma akan meningkatkan biaya usaha perkebunan karena adanya penambahan kegiatan di pertanaman. Pemakaian alat Knapsack terdapat beberapa keadaan alat yang kondisinya kurang baik yaitu terjadi kebocoran pada Tanki Knapsack sehingga ada material yang terbuang sia–sia. Sebaiknya sebelum melakukan kegiatan penyemprotan hendaknya pekerja memeriksa alat terlebih dahulu. Pengendalian gulma dengan bahan kimia sangat berbahaya pada kesehatan, maka harus ditekankan kembali kepada pekerja harus memakai alat pelindung diri dengan baik dan benar.
Rabu, 15 April 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
88 Nomor LIK
: 25
4.4.2.3 Kegiatan
: Dongkel Anak Kayu pada TBM
A. Perencanaan
Luas
: 14 Ha
Lokasi
: Afd III Blok CC 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat : No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Babat
Unit
3
65.000
195.000
2.
Sepatu boot
Unit
3
80.000
240.000
- Penggunaan Tenaga Kerja No 1
Jenis sub kegiatan Mendongkel anak kayu
Waktu pelaksanaan 07.00 Wib
Satuan
Jumlah
HK
3
Harga (Rp) 64.000
Biaya (Rp) 192.000
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemel karyawan
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
89 Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd : Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan pengendalian gulma Anak kayu dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan pengendalian gulma sebelum pengendalian dilakukan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab membuat peta rencana dan realisasi areal pengendalian, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya.
Karyawan : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Mandor Pemeliharaan memberikan pengarahan kepada karyawan tentang kegiatan tersebut. Adapun caranya Dongkel anak kayu dilaksanakan dengan cara mencabut/mendongkel anak kayu yang tumbuh dengan rotasi untuk TBM I & II 1 x 1 bulan, TBM III : 1 x 2 bulan. Dan untuk anak kayu yang masih sangat kecil bisa dilakukan dengan cara di babat. D. Kontrolling Pekerjaan penyemprotan Anak kayu secara khemis diawasi oleh Asisten lapangan mandor I dan mandor pemeliharaan.Mandor pemeliharaan memberikan arahan kepada karyawan tentang pekerjaan yang akan dikerjakan. Selain memberikan arahan mandor juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan saat itu juga. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu kerusakan pada alat babat seperti tangkai babat terlepas dan tumpul. agar tidak terjadi lagi kerusakan seperti itu, maka sebelum digunakan sebaiknya diperiksa terlebih dahulu.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
90 F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Dongkel anak kayu
merupakan salah satu kegiatan rutinitas di dalam
kebun.TBM I dan II dengan rotasi 1 x 1 bulan dan TBM III 1 x 2 bulan. Pengendalian gulma jenis anak kayu merupakan komponen terpenting karena dapat menyebabkan persaingan akan hara dan air dengan tanaman pokok, menurunkan mutu produksi dan secara umum gulma akan meningkatkan biaya usaha perkebunan karena adanya penambahan kegiatan di pertanaman. Berdasarkan pengamatan dilapangan sebaiknya untuk mengefisienkan kegiatan ini pada saat mendongkel sekaligus diberi herbisida sistemik sehingga gulma akan mati perlahan dan rotasi pengendalian dapat dikurangi sehingga cost yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien baik dari segi penggunaan bahan, biaya dan tenaga kerja.
Kamis, 26 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
91 4.4.3. Manajemen Pengendalian Hama Pada Tanaman Kelapa Sawit Nomor LIK
: 26
4.4.3.1. Kegiatan
: Pengendalian Hama Tikus Pada TM
A Perencanaan
Luas
: 24,45 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok CC 27
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Sarung tangan
Unit
4
5.000
20.000
2.
Sepatu boot
Unit
4
80.000
320.000
3.
Masker
Unit
4
5.000
20.000
- Penggunaan Bahan No 1
Nama bahan Ratgon
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Kg
1
47.348
Biaya (Rp) 47.348
- Penggunaan Tenaga Kerja No
Jenis sub kegiatan
Waktu pelaksanaan
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
1
Meletakkan Racun diatas tandan
07.00 Wib
HK
1
61.538
61.538
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor pemel Karyawan PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
92
Wewenang dan tanggung jawab
Asisten Afd : Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan pengendalian hama tikus dilapangan.
Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan telling sebelum pengendalian hama dilakukan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.
Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab membuat peta rencana dan realisasi areal yang terserang, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya.
Karyawan : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.
C. Actuating Dalam kegiatan pengendalian hama tikus Seluruh pohon yang telah diserang tikus diberi tanda berupa pancang dan bendera dari plastik warna orange.Untuk mendapatkan gambaran tentang intensitas dan penyebaran serangan tikus, areal yang telah diserang dipetakan. pemberantasan tikus dilaksanakan dengan pemberian racun tikus sebanyak 2 (dua) butir atau 2 gr/pokok pada setiap pohon yang telah diserang, diletakkan di atas tandan/ ketiak pohon (pekerja diharuskan memakai sarung tangan supaya tidak tercium bau manusia). Pemeriksaan ulang dilaksanakan setiap 3 (tiga) hari, dan racun yang telah dimakan langsung diberi penggantinya dan dicatat.Semua pekerja diwajibkan melaporkan apabila menemukan adanya pohon yang diserang tikus.Pemberian racun tikus dapat dihentikan apabila sudah tidak ada lagi racun yang dimakan. apabila serangan Tikus telah menyebar dalam Blok, maka pohon dalam Blok diberi umpan racun Pemberian umpan racun berdasarkan kriteria serangan yaitu :
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
93
D. Kontrolling Kegiatan pengendalian Hama tikus dipantau oleh asisten Afdeling, mandor I dan mandor pemeliharaan. mandor I dan mandor pemeliharaan mengawasi bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. Dan melihat hasil aplikasi racun tikus apakah telah sesuai instruksi kerja dari perusahaan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Adapun kendala dilapangan yang dihadapi yaitu kurang tersedianya tenaga ataupun kegiatan untuk melakukan pengamatan rutin saat setelah dilakukannya pengendalian hama tikus, sehingga akan mengakibatkan populasi tikus maupun tanaman yang terserang tercapai kembali. Adapun tindakan yang perlu
diambil
yaitu
tetap
melakukan
pengamatan
rutin
walaupun
pengendaliannya telah selesai dilakukan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Hama terbesar diperusahaan adalah Hama tikus. Pada tanaman menghasilkan, hama tikus menyerang bunga betina dan bunga jantan, tikus juga memakan mesocarp ( daging buah ) baik pada tandan muda maupun yang sudah matang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tikus dapat memakan mesocarp ± 4 g/hari sehingga kehilangan produksi mencapai 5 % dari produksi normal.
Oleh
karena
itu,
pengendalian
hama
tikus
perlu
dilakukan
pengawasannya dengan rutin serta pengendalian secara berkala dengan jadwal yang teratur pada semua areal ( rotasi mati ). Selain
pengendalian
hama
tikus
dilakukan
secara
kimia
dengan
memberikan bahan kimia seperti RATGONE. Tindakan pencegahan terbaik adalah dengan memasang umpan racun tikus dengan bahan aktif brodifakum pemberian umpan Klerat dan diamati setiap 3 hari sekali, dan cara lain juga bisa dilakukan yaitu dengan memusnahkan sarang – sarangnya. Pengendalian hama bisa dilakukan secara hayati yaitu dengan memanfaatkan dan memelihara burung hant ( Tyto alba ) sebagai sarana pengendalian tikus.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
94 Karena di Perusahaan PTPN 3 tidak melakukan pengendalian secara hayati, maka dari perlu dilakukan untuk mengendalikan hama tikus.
Sabtu, 25 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Asistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
95 4.4.4. Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Nomor LIK
: 27
4.4.4.1 Kegiatan
: Pembuatan TPH
A. Perencanaan
Luas
: 23,60 Ha
Lokasi
: Afd VIII Blok II 24
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No 1.
Nama Alat Cangkul
Satuan
Jumlah
Unit
2
Harga
Biaya
52.900
105.800
Penggunaan Tenaga Kerja : No
Jenis Sub Kegiatan
Waktu
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
2 HK
50.00
100.000
Pelaksanaan 1.
Meratakan tanah
07.00 WIB
serta
s/d Selesai
0
Membersihkan gulma yang berada di areal pembuatan TPH. B. Organisasi
Manager
Asisten Afd
Mandor I
Mandor Pemeliharaan PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
96
Pekerja Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan pembuatan TPH dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan pembuatan TPH tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor Pemeliharaan : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk pembuatan kompos, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya. Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor pemeliharaan, bertugas membuat TPH sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh mandor serta dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada. C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok II 24. Adapun cara kerja untuk kegiatan pembuatan TPH yaitu meratakan tanah dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 4 meter dan lebar 2 meter, serta membuang gulma yang menutupi areal pembuatan TPH. Standar prestasi kerjanya adalah 16 TPH/HK.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
97 Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot dan sarung tangan. D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling dan mandor pemeliharaan dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pembuatan TPH dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pekerja belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh pekerja tersebut. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan pembuatan TPH yang menjadi kendala adalah cuaca. Apabila hari hujan maka kegiatan pembuatan TPH tersebut ditunda dan dilakukan pada keesokan harinya. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan TPH yaitu Tempat Pengumpulan Hasil buah kelapa sawit. Kegiatan ini harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sepatu Bot. karena dilihat dari lapangan banyak ibu-ibu yang tidak menggunakan APD.
Senin, 11 mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assisten Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
98 Nomor LIK
: 28
4.4.4.2 Kegiatan
: Penunasan Pelepah
A. Perencanaan
Luas
: 23,55 Ha
Lokasi
: Afd. VIII Blok HH 23
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Dodos
Unit
12
120.800
1.449.600
2.
Egrek
Unit
12
139.650
1.675.800
3.
Batu Asah
Unit
12
23.000
276.000
4.
Kapak
Unit
12
47.040
564.480
Penggunaan Tenaga Kerja : No
Jenis Sub Kegiatan
Waktu
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
12 HK
50.00
600.000
Pelaksanaan 1.
Menurunkan
07.00 WIB
pelepah yang tidak
s/d Selesai
0
perlu dengan mempertahankan jumlah pelepah sebanyak 56-64 pelepah.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
99 B. Organisasi
Manager
Asisten Afd
Mandor I
Mandor Pemeliharaan Pekerja
Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan penunasan dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan penunasan tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor Pemeliharaan : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penunasan, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
100 Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor pemeliharaan, bertugas menunas pelepah sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh mandor serta dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada. C. Actuating Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok . Adapun cara kerja untuk kegiatan penunasan pelepah yaitu memotong pelepah pada pangkal pelepah, pelepah dipotong 2 bagian lalu dikumpulkan dan dirumpuk pada gawangan mati. Standar prestasi kerjanya adalah 16 TPH/HK. Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan, helm, serta kacamata. D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling dan mandor pemeliharaan dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan penunasan dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pekerja belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh pekerja tersebut. E.
Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Penunasan
di
daerah
aliran
air
menyulitkan
pekerja
melakukan
penunasan karena pelepah yang ditunas bisa masuk kedalam air sehingga memperlambat pekerjaan penunasan. Untuk itu penunasan harus dilakukan secara hati – hati untuk menghindari agar pelepah tidak jatuh ke air. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Penunasan pelepah adalah pekerjaan memotong pelepah daun yang tidak produktif.
Kegiatan
penunasan
dilakukan
harus
berhati-hati
dan
selalu
menggunakan APD.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
101
Jumat, 15 mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Indrawan, STP Assisten Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
102 4.5. Manajemen Panen Dan Pasca Panen Nomor LIK
: 29
4.5.1. Kegiatan
: Panen Kelapa Sawit
A. Perencanaan
Luas
: 22,20 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok AA 27
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Kapak
Unit
10
47.040
470.400
2.
Gancu
Unit
10
28.800
288.000
3.
Angkong
Unit
10
300.000
3.000.000
4.
Dodos
Unit
10
120.800
1.208.000
5.
Eggrek
Unit
10
139.650
1.396.500
6.
Batu Asah
Unit
10
23.000
230.000
7.
Pensil copi
Unit
10
12.000
120.000
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Menurunkan buah
07.00 WIB
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
10 HK
80.000
800.000
TBS fraksi 1-2
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
103
B. Organisasi
Manager
Asisten Afd
Mandor I
Mandor Panen
Krani Transport
Pemanen
Sopir dan Stroker
Krani Produksi
Kap.Inspeksi
Wewenang dan tanggung jawab Manager : Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan di lapangan, dimana manager disini adalah sebagai orang yang mengesahkan segala sesuatu yang akan dikerjakan pada perusahaan. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Sanksi diberikan dapat berupa teguran, surat peringatan, dan bahkan pemberhentian kerja. Asisten Afd : berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan buah matang tidak ada yang ketinggalan saat dipanen dan memastikan tidak ada buah mentah yang dipanen serta dapat diselesaikan sesuai dengan standar panen perusahaan.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
104 Mandor I : Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan panen dan berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan panen tidak sesuia dengan standar operasional perusahaan. Mandor Panen : bertanggung jawab menghitung seluruh buah yang keluar dari TPH menurut nomor pemanen, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pemanenan serta berwenang untuk menegur bahkan memulangkan karyawannya yang tidak disiplin baik waktu dan pekerjaan serta karyawan yang tidak memakai APD saat bekerja. Kerani transport : bertanggung jawab atas kegiatan yang melibatkan penggunaan alat transportasi seperti penggunaan dump truk untuk membawa TBS dari TPH ke PKS, serta berwenang untuk menegur bawahannya bila tidak menjalankan perintah sesuai instruksi yang telah disampaikan. Kerani Produksi :
bertanggung jawab untuk membuat laporan hasil
produksi TBS setiap hari. Kap Inspeksi : mengawasi dan memeriksa TBS yang berada di TPH sesuai dengan kriteria panen. Kap Inspeksi juga berwewenang untuk memberikan sanksi kepada pemanen yang tidak mengikuti ketentuan perusahaan. Karyawan (Pemanen) : Bertanggung jawab atas kegiatan pemanenan yang telah diperintahkan oleh mandor untuk dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada. Sopir dan Stroker : Bertanggung jawab mengangkut seluruh TBS serta berondolan yang berada di TPH ke PKS. C. Actuating Pemanenan adalah kegiatan yang menjadi tujuan dilakukannya sebuah kegiatan budidaya yaitu memetik hasil. Pemanenan dilakukan berdasarkan rotasi dan pengecekan yang telah dilakukan oleh mandor panen. Dimana rotasi panen pada perusahaan ini adalah sekali dalam seminggu dengan sistem ancak panennya adalah ancak giring tetap. Kegiatan pemanenan adalah kegiatan memotong tangkai buah yang telah matang panen, dimana buah yang telah matang panen ini memiliki ciri-ciri telah membrondol. Kegiatan pemanenan dimulai pada pagi hari pada pukul 07.00 WIB
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
105 dimana awalnya dilaksanakan pengarahan, yang di bimbing oleh mandor panen pada blok yang akan dipanen. Pada kegiatan pengarahan pagi ini karyawan mendengarkan penjelasan dari mandor panen sebelum kegiatan dimulai. Setelah kegiatan pengarahan pagi selesai karyawan langsung menuju ancak masingmasing. Karyawan masuk ke dalam ancak untuk melihat buah yang telah matang dengan melihat brondolan pada piringan. Jika ada brondolan pada piringan 10 biji maka buah tesebut dinyatakan matang panen. Pelepah yang berada di bawah TBS dipotong sebelum memanen TBS, pelepah dipotong dua dan kemudian ditempatkan digawangan mati. Tandan buah yang sudah dipanen gagang tandan dipotong membentuk huruf v. pengutipan brondolan dan penyusunan TBS bebas dari sampah dan kotoran lainnya.TBS disusun di TPH kelipatan 5 setiap barisnya dan gagang menghadap kejalan sedangkan brondolan dimasukkan kedalam goni dan ditempatkan dibelakang susunan TBS, setiap tandan diberi kode mandor dan nomor pemanen. Setelah semua TBS terkumpul di TPH selanjutnya kerani Transport beserta dengan supir truk dan stokar turun ke lapangan untuk mengangkut TBS dan brondolan ke dalam truk dan dibawa ke PKS. Standar prestasi kerja pemanen adalah 1.588 kg/HK. Penggunaan APD APD yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan kain, kaca mata dan helm. D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling, mandor panen bersama dengan Kap. Inspeksi dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pemanenan dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pemanen belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan panen tersebut. Dan kap. Inspeksi mengawasi serta memeriksa hasil panen di TPH apakah hasil panen tersebut telah sesuai dengan Instruksi kerja dari perusahaan.
E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
106
Pada kegiatan panen yang menjadi kendala adalah tinggi pohon, semakin tinggi pohon semakin sulit untuk melakukan pemanenan, sehingga basis pemanen untuk setiap grup tahun tanam akan berbeda. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Panen merupakan kegiatan memetik hasil. Lalu kegiatan yang dilakukan dilapangan yaitu dimulai dari pemotongan pelepah, pemotongan buah, memotong
tangkai buah,
menyusun
pelepah,
mengutip
brondolan
dan
mengangkut buah ke TPH. Namun ketika kami mengikuti kegitan panen serta melaksanakan kegiatan panen maka yang terlihat kebanyakan pemanen tidak menurunkan pelepah terlebih dahulu dan langsung menurunkan buah, hal ini memang mempercepat pemanen dalam pekerjaannya akan tetapi dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja pruning. Adapun hal yang perlu di perhatikan, bahwa kebanyakan pemanen masih melakukan kesalahan dalam memanen TBS, seperti buah yang diambil merupakan buah mentah, brondolan yang tidak terkutip. Sehingga para pekerja pemanen harus diberikan pengarahan dan pengetahuan tentang bagaimana cara memanen yang baik agar buah yang didapat berkualitas baik yang dapat menguntungkan bagi pekerja maupun bagi perusahaan.
Kamis, 19 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
107 Nomor LIK
: 30
4.5.2. Kegiatan
: Pengangkutan TBS Ke TPH
A. Perencanaan
Luas
: 12,75 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok EE 27
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Angkong
Unit
3
300.000
900.000
2.
Karung goni
Unit
3
4.000
12.000
3.
Gancu
Unit
3
28.800
86.400
Penggunaan Tenaga Kerja : No
1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Mengangkut buah
07.00 WIB
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
3 HK
80.000
240.000
ke TPH
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor Panen
Kap.Inspeksi
Pemanen
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
108 Wewenang dan tanggung jawab Asisten Afd : berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan buah matang tidak ada yang ketinggalan saat dipanen dan memastikan buah buah terkumpul di TPH Mandor I : Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan panen dan berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan panen tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor Panen : bertanggung jawab menghitung seluruh buah yang keluar di TPH menurut nomor pemanen, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pemanenan serta berwenang untuk menegur bahkan memulangkan karyawannya yang tidak disiplin baik waktu dan pekerjaan serta karyawan yang tidak memakai APD saat bekerja. Kap Inspeksi : mengawasi dan memeriksa TBS yang berada di TPH sesuai dengan kriteria panen. Kap Inspeksi juga berwewenang untuk memberikan sanksi kepada pemanen yang tidak mengikuti ketentuan perusahaan. Karyawan : Bertanggung jawab atas kegiatan pemanenan yang telah diperintahkan oleh mandor untuk dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada. C. Actuating Pengangkutan adalah kegiatan yang menjadi tujuan dilakukannya sebuah kegiatan budidaya yaitu mengangkut hasil panen ke tempat pengumpulan hasil atau yang biasanya disebut dengan TPH. Pengangkutan dilakukan setelah buah diturunkan dari pokok kelapa sawit. TBS disusun di TPH kelipatan 5 setiap barisnya dan gagang menghadap kejalan. D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling, mandor panen bersama dengan Kap. Inspeksi dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pemanenan dilakukan.
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
109 E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Pada kegiatan pengangkutan TBS ke TPH tidak ada kendala dilapangan yang dihadapi oleh pemanen. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Pengangkutan tandan ke TPH merupakan faktor penentu waktu buah mencapai titik kandungan ALB minyak kelapa sawit maka dari itu kegiatan pengangkutan TBS ini harus dilakukan secara cepat langsung dibawa ke pabrik agar buah dapat dikelola secara langsung, tanpa mengurangi ALB karena terkadang pengangkutan tidak tepat waktu yang terjadi dilapangan. Ada tiga faktor penyebab ALB yaitu karena tandan lewat matang, jatuhnya tandan ke tanah waktu panen yang menyebabkan tandan memar,
penyebab
terbesar
adalah akibat penanganan buah dalam rangka pengangkutan ke TPH dan kemudian dari TPH ke PKS.
Selasa, 24 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
110 Nomor LIK
: 31
4.5.3. Kegiatan
: Pengangkutan TBS Dari TPH Ke PKS
A. Perencanaan
Luas
: 24,45 Ha
Lokasi
: Afd. III Blok EE 26
Kondisi Lahan
: Datar
Penggunaan Bahan
: Tidak ada
Penggunaan Alat
:
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
1.
Dump Truck
Unit
1
-
-
2.
Karung goni
Unit
3
4.000
12.000
3.
Tojok
Unit
2
47.900
95.800
4.
Gancu
Unit
2
28.800
57.600
Penggunaan Tenaga Kerja : No 1.
Jenis Sub
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
Mengangkut buah
Satuan
Jumlah
Harga
Biaya
HK
2 HK
50.000
100.000
07.00 WIB
dari TPH ke PKS
B. Organisasi
Asisten Afd
Mandor I
Mandor Panen
KCS
Kap.Inspeksi
Supir dan stroker PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
111
Wewenang dan tanggung jawab Asisten Afd : berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan buah matang tidak ada yang ketinggalan saat dipanen dan memastikan buah buah terkumpul di TPH Mandor I : Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan panen dan berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan panen tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan. Mandor Panen : bertanggung jawab menghitung seluruh buah yang keluar di TPH menurut nomor pemanen, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pemanenan serta berwenang untuk menegur bahkan memulangkan karyawannya yang tidak disiplin baik waktu dan pekerjaan serta karyawan yang tidak memakai APD saat bekerja. Kap Inspeksi : mengawasi dan memeriksa TBS yang berada di TPH sesuai dengan kriteria panen. Kap Inspeksi juga berwewenang untuk memberikan sanksi kepada pemanen yang tidak mengikuti ketentuan perusahaan. KCS : memiliki tanggung jawab untuk menyeleksi buah TBS sebelum diangkut ke PKS, membuat Laporan penghitungan TBS yang terangkut dan melaporkannya kepada asisten afdeling dan kerani produksi, mengisis PB 24 dan melaporkan kendala terjadinya buah restan. dan wewenangnya memberikan penilaian terhadap hasil TBS di TPH. Supir dan stroker : bertanggung jawab untuk mengangkut TBS dari TPH ke PKS. C. Actuating Pengangkutan adalah kegiatan yang menjadi tujuan dilakukannya sebuah kegiatan budidaya yaitu mengangkut hasil panen ke tempat pengumpulan hasil atau yang biasanya disebut dengan TPH. Pengangkutan dilakukan setelah buah diturunkan dari pokok kelapa sawit. TBS disusun di TPH kelipatan 5 setiap barisnya dan gagang menghadap kejalan dan kemudian diangkut oleh supir dan stroker ke PKS untuk segera di olah. Pada saat di TPH petugas KCS langsung
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
112 menghitung berapa jumlah total TBS di tempat TPH. TBS yang telah disortasi dimuat kedalam dump truk sampai penuh. D. Kontrolling Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling, mandor panen bersama dengan Kap. Inspeksi dan KCS dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pengangkutan di TPH menuju PKS dilakukan. E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini yaitu sulitnya pengangkutan buah jika terjadi kerusakan pada truck dan jalan, untuk menghindari agar tidak terjadi kerusakan perlu dilakukan pengecekan truck. Dan
sangat diperlukan
pemeliharaan jalan secara berkala terutama pada musim hujan. F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan Kegiatan Pengangkutan tandan dari TPH ke PKS harus dilakukan dengan cepat di bawa ke PKS. Kegiatan ini merupakan tugas dari supir dan stroker. Kegiatan pengangkutan tandan dari TPH menuju PKS merupakan faktor penentu waktu buah mencapai titik kandungan ALB minyak kelapa sawit. Ada tiga faktor penyebab ALB yaitu karena tandan lewat matang, jatuhnya tandan ke tanah waktu panen yang menyebabkan tandan memar, penyebab terbesar adalah akibat penanganan buah dalam rangka pengangkutan dari TPH ke PKS.
Senin , 30 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang
Irwansyah Assistant Afdeling
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan
113
PKPM - 2
Program Studi Manajemen Perkebunan