I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI
1. Penjelasan Tema/ Ide/ Judul Perancangan Pada judul perancangan ‘Desain Divider Untuk Ruang Tamu Menggunakan Material Daur Ulang’ , dengan konsep Go-Green. Pemanfaatan limbah dari benda-benda daur ulang, menjadi furnitur ruang tamu yang memiliki nilai estetis, disini penulis ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda terhadap perancangan furnitur ruang tamu pada umumnya. Pemilihan material yang berbahan dasar dari benda-benda yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih layak untuk didaur ulang. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk merubah benda-benda daur ulang tersebut menjadi furnitur yang memiliki nilai estetis serta membantu mengurangi limbah yang dapat merusak lingkungan. 2. Latar Belakang Perancangan Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut pemakaiannya, dalam prosesproses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Sampah merupakan material sisa baik dari hewan maupun manusia yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Jenis-jenis sampah antara lain yaitu Sampah alam, Sampah manusia, Sampah konsumsi, Sampah nuklir, Sampah industri, Sampah pertambangan dan berdasarkan sifatnya antara lain Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos, dan Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak
1
mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol, gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, kayu, besi dan sebagainya. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai sampah padat adalah segala bahan buangan dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi Biodegradable yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. Non-biodegradable yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi Recyclable sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. Non-recyclable sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.1 Pemanfaatan sampah meliputi proses mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis. Termasuk ke dalam pemanfaatan sampah adalah pengomposan, atau pembuatan kompos juga dapat di daur-ulang.2 Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi 1http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah 2http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanfaatan_sampah
2
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik.
Meskipun
mirip,
proses
pembuatan
kompos
yang
umumnya
menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk proses produksi. Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosesor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi aluminium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik. Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya di antaranya adalah material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin
3
penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.Baterai, banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemprosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang. Barang Elektronik, Barang elektronik yang populer seperti komputer dan telepon genggam umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas. Besi dan baja, Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut. Contoh lainnya adalah aluminium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas. Kaca, Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. 4
Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah. Plastik, Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang. Jenis kode plastik yang umum beredar di antaranya: PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi lainnya yang cair. HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada botol detergen. PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya. LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada pembungkus makanan. PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa jenis mainan. PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.3
3http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang
5
B. ORISINALITAS (State Of The Art)
Gambar 1 Furnitur daur ulang 1 (Sumber : http://www.betterlivingthroughdesign.com/, 2014)
Gambar 2 Furnitur daur ulang 2 (Sumber : http://www.lushome.com/, 2014)
6
Gambar 3 Furnitur daur ulang 3 (Sumber : http://www.retrash.com/, 2014)
Di zaman modern ini melahirkan banyak orang-orang yang berpikiran kreatif dan memanfaatkan barang-barang bekas, dan hal ini semakin banyak diminati dalam bidang pembuatan furnitur dan diantara lain furniture ruang tamu seperti meja, sofa, cermin, rak buku, dan lain-lain. Namun banyak batasan untuk mengeksplorasi sebuah bentuk furnitur dari bahan baku ini. Karena bentuk bahan dasar yang akan digunakan di dalam proses daur ulang berbeda-beda, dan juga proses/teknik yang berbeda dalam hal pengerjaannya agar mendapatkan hasil yang sempurna. Kurangnya eksplorasi di Indonesia menjadi kesempatan kepada desainer untuk melakukan proses studi desain bentuk yang lebih menarik. Dari berbagai macam barang-barang bekas yang dapat di daur ulang ini diciptakan tidak hanya mementingkan sebuah kebutuhan saja tetapi dapat dilihat dari segi pandang mata yang dapat memiliki nilai estetis/keindahan. Melalui proses studi yang mendalam serta didukung dengan teori – teori yang mendasari terbentuknya sebuah furnitur, diharapkan dapat menambah nilai estetis itu sendiri dan nilai jual terhadap barang-barang bekas yang digunakan sebagai material. Dengan adanya proses desain orisinalitas karya ini meliputi konsep, material, ide, hal teknis dan 7
berbagai macam aspek mulai dari bentuk, perhitungan antropometri, ergonomi, estetis dan fungsi.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PERANCANGAN a) Tujuan Perancangan Karya ini dibuat bertujuan untuk mengurangi limbah sampah yang ada di lingkungan sekitar, dan menjadikan barang-barang yang sudah tidak terpakai agar memiliki nilai estetis yang selama ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum dan nantinya setelah melalui proses desain diharapkan memiliki nilai jual dan memiliki fungsi. b) Manfaat Perancangan Untuk pribadi dalam manfaat perancangan ini bagi desainer pribadi adalah memberikan manfaat yang sangat positif, serta menuangkan ide-ide kreatif terhadap barang-barang yang tidak terpakai menjadi suatu karya, dan berperandalam pemanfaatan barang-barang bekas, menambah wawasan tentang proses daur ulang, mengerti berbagai proses finishing dan teknik perkayuan serta mix media besi yang tepat untuk menggabungkan kedua material tersebut dan mampu memberikan nilai guna yang lebih baik untuk bahan baku material Jati Belanda. Untuk masyarakat diharapkan dapat menghemat bahan mentah dan energi sepanjang barang yang dipergunakan kembali menggantikan barang baru yang dapat diproduksi industri, mengurangi kebutuhan akan tempat sampah dan biaya, dapat memberikan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan4, juga mampu merubah pandangan negatif masyrakat umum tentang barang bekas sehingga mampu menginspirasi untuk khalayak luas dalam mengambil bagian untuk mengelola barang bekas menjadi barang yang bernilai ekonomis.
4http://id.wikipedia.org/wiki/Penggunaan_kembali
8
Untuk Akademik dengan adanya hasil perancangan dan kajian studi tentang pemanfaatan barang-barang bekas yang didaur ulang adalah dapat dijadikan bahan acuan referensi dalam membuat produk yang serupa. D. PELUANG DAN TANTANGAN STUDI 1. Peluang Studi Seiring dengan berkembangnya alat serta bahan baku yang melimpah, di Indonesia furnitur/mebel sudah menyebar luas. Namun masih banyak diantaranya tidak mementingkan aspek yang dapat merusak alam. Umumnya para pembuat furnitur tidak sadar bahwa dengan memproduksi terus menerus dan tidak ada kebijakan juga kesadaran bahwa dengan men-suplai bahan baku secara berkala berpotensi untuk merusak alam, juga kurangnya daya cipta yang kreatif untuk menimbulkan nilai estetis pada suatu karya karena dinilai rumit bagi mereka untuk menambahkan nilai estetis pada sebuah desain furnitur. Peluang inilah yang menjadi celah di ranah desain furnitur dimana penulis sebagai generasi muda dapat mencintai alam dan mengembalikan fungsi estetis yang jarang di aplikasikan seorang pengrajin furnitur. Didunia ini furnitur sangat dibutuhkan untuk berbagai macam keperluan desain interior mulai dari tatanan ruang makan, ruang tamu, kamar tidur, interior cafe sampai resto. Sejauh ini perkembangan furnitur telah sampai tahap yang begitu pesat dan masih jarang pembuat furnitur menggunakan bahan baku dari limbah disinilah celah yang paling besar untuk penulis dapat berkarya. Peluang studi semakin nyata dengan adanya wadah branding yang menaungi dan desain promosi yang modern, melalui web desain yang telah dibuat furnitur ini diharapkan mampu dikenal seluruh masyarakt Indonesia tidak hanya dari satu titik tempat saja tetapi menyebar luas. Modernnya teknologi komunikasi
media sosial dikalangan masyarakat saat ini,
masyarakat dimudahkan dengan adanya akses web yang langsung menghubungkan dengan spesifikasi desain furnitur yang telah desainer ciptakan.
9
2. Tantangan Studi Dewasa ini kehidupan manusia akan semakin modern dari masa ke masa dan seiring berkembangnya sebuah teknologi nantinya furnitur yang telah diciptakan harus memenuhi tuntutan dari banyak segi aspek tertentu. Secara umum fungsi produk di bagi menjadi dua yaitu; fungsi utama (main function) dan fungsi tambahan (sub-function). Jika ditinjau dari segi fungsi utama (main function)5, desain furnitur yang telah dibuat nantinya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan masyrakat akan kebutuhan dan fungsinya sedangakan ditinjau dari fungsi tambahan (sub-function) fungsi estetis dan eksplorasi bentuk sebagai pelengkap furnitur yang menambahkan nilai tersendiri. Studi material juga tantangan yang mempengaruhi sebuah desain furnitur dimana kita dapat ikut ambil bagian dalam menanggulangi sebuah limbah menjadi barang yang berarti, bahkan tidak menjadi barang yang berarti saja namun patut dan cocok untuk dikoleksi sebagai barang pajangan yang dapat dinikmati. Desain furnitur yang diciptakan juga harus mengikuti trend yang ada dimana trend berkembang sangat cepat dan pesat. Setiap desain yang akan dibuat harus berkaitan dengan trend perkembang furnitur yang ada, sehingga masyarakat umum dapat menanggapi desain furnitur yang telah dibuat untuk mengikuti perkembangan terkini. Beberapa hal tersebut yang nantinya diharapkan penulis dapat terpecahkan. E. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI Sesuai fungsi dan kebutuhan pada umunya akan tetapi memberikan nilai baru dan hal positif di kemas menjadi satu ini dibuktikan dengan adanya studi pemilihan material yang memanfaatkan limbah sepeda, kayu peti kemas, dan penggabungan material pendamping. Melalui proses desain pembatas ruang ini mampu memberikan pengalaman yang baru bagi penggunanya. Relevansi studi yang harus dilakukan berkaitan dengan analisis aktivitas kehidupan manusia sehari-hari dimana nilai estetis ada kaitannya dengan hasil karya desain yang telah diciptakan. 5
http://prodiindustri.wordpress.com/perencanaan-dan-pengembangan-produk/
10
Pemanfaatan limbah digadang-gadang dan banyak digencarkan di berbagai macam kesempatan namun itu belum sepenuhnya terlaksana, dengan mengelola limbah barangbarang yang tak terpakai ini namun dapat di daur ulang, kita dapat mengurangi limbah industry menjadi barang yang bernilai ekonomis. Konsekuensi studi berkaitan dengan hasil karya yang nantinya dapat di nikmati dan diharapkan sesuai dengan target yang ingin dicapai, dan juga.
11