BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang tema dan pemilihan repertoar Resital adalah sebuah pertunjukan musik baik vokal maupun instrumen yang biasanya dibawakan oleh seorang penyaji. Resital dalam lingkup universitas, dalam hal ini Program Studi Seni Musik adalah tugas akhir atau ujian untuk mendapatkan gelar Sarjana Musik. Dalam hal ini penulis akan membawakan sebuah resital vokal yang berjudul “My Praise Unto Thee” yang berarti Pujianku untuk Tuhan. “My Praise Unto Thee” merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah dalam kehidupan sehari-hari. Penulis berharap ini lebih dari sekedar resital, karena penulis percaya apa yang disajikan lewat ucapan ataupun nyanyian dengan semangat atau dengan sukacita maka orang yang mendengarkan akan merasakan hal yang sama. Resital ini terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis. Semenjak awal masuk kuliah, beradaptasi dengan kampus, lingkungan tempat tinggal yang baru dan berbagai proses yang memberikan penulis pengalaman yang menginspirasi perjalanan hidup yang luar biasa. Salah satu pengalaman yang sangat berkesan adalah ketika penulis divonis harus operasi dan setelah itu penulis teringat kembali akantugas perkuliahan yang belum selesai. Sampai pada akhirnya penulis putuskan bahwa resital ini bukan untuk penulis lagi tetapi untuk Tuhan. Tiga hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan repertoar adalah tema,periodisasi, dan keragaman bahasa.Karya yang akan dibawakan dalam resital ini adalah repertoar-repertoar musik sakral yang terdiri dari periode Barok, Klasik, Romantik, dan Moderen serta ragam bahasa yang meliputi bahasa Inggris, Indonesia, Latin dan Italia. Berikut akan dipaparkan tentang judul repertoar beserta keterangannya. “Domine Deus Rex Coelestis (Lord God, Heavenly King)” karya Antonio Vivaldi yang berisi Tuhan Allah Raja Surga, Allah Bapa
1
Mahakuasa.Lagu bertempo largo ini selain membutuhkan teknik pernapasan yang baik juga penghayatan dalam setiap kalimat agar terdengar megah sesuai dengan liriknya dan tidak monoton. “Segala Puji” karya Mochtar Embut berisi ungkapan terimakasih dan pujian pada Tuhan yang Maha Esa, membawa kita sejenak untuk mengingat kembali akan kasih dan karya Tuhan dalam hidup kita dan mengajak kita untuk mengabdi padaNya dalam setiap pekerjaan dan hal-hal yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.Mochtar Embut salah satu komponis besar Indonesia yang banyak memberi kontribusi pada negara lewat karyakaryanya yang banyak dari lagunya menjadi bagian abadi dalam sejarah musik Indonesia, tidak hanya lagu-lagu bersifat puitis tapi kontribusi musiknya juga sampai ke kancah politik.Alasan penulis menbawakan salah satu karya Mochtar Embut untuk mengangkat lagu seriosa Indonesia karya anak bangsa dan untuk memberi reverensi pada pendengar bahwa Indonesia juga memiliki lagu-lagu seriosa yang berbobot. “Et Exultavit (And My Sirit Rejoice)” karya J.S Bach ini diambil dari salah satu komposisi Bach “Magnificat” yang berisi nyanyian pujian Maria sebagai ekspresi Maria yang telah dipilih Tuhan untuk mengandung putraNya Yesus Kristus. Syair lagu ini dambil dari Injil Lukas pasal 1:46.Tingkat kesulitan dalam lagu ini adalah banyak terdapat melisma1 yaitu kelompok not atau nada yang dinyanyikan hanya dengan satu suku kata dihampir setiap birama sehingga membutuhkan kelenturan suara juga ditunjang oleh pernapasan yang baik agar terdengar riang, lincah dan tidak berat. “The Lord is My Shepherd” karya Petter Tchaikovsky. Lirik dari lagu ini diambil dari Alkitab yaitu kitab Mazmur pasal 23 yang berisi tentang Tuhan adalah pembimbing, penolong, dan pelindung dalam hidup manusia yang merupakan salah satu dari isi kitab Mazmur yang penulis sukai. Tingkat kesulitan dalam lagu ini yaitu penghayatan lagu bagaimana keseluruhan lagu ini mengalir seperti sedang membaca kitab suci.
1
M. Soeharto. Kamus Musik (Jakarta PT Garamedia Widiasarana Indonesia, 1992), 80.
2
“Laudate Dominum (Praise The Lord)” karya W.A. Mozart yang berarti pujilah Tuhan segala bangsa, pujilah Dia semua orang, untuk Dia telah dianugerahkan rahmatNya atas kita, dan kebenaran Tuhan untuk selamalamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang dan selama-lamanya dan untuk generasi-generasi. Amin. Dalam lagu ini terdapat lompatan nada oktaf dan banyak nada-nada panjang dalam satu frase dengan dinamika yang konsisten lembut dari awal hingga akhir lagu sehingga membutuhkan pernapasan yang prima. “Ave Maria” karyaGiussepe Verdi.Lagu ini merupakan bagian opera “Ottelo” sebuah opera yang berakhir tragedi.Lagu ini dinyanyikan pada saat sebelum kematian tokoh wanita pendamping tokoh utamanya. Lagu ini berisi doa kepada bunda Maria, memohon pertolongan dalam kesedihan hati. Tingkat kesulitan dalam membawakan lagu ini pada bagian awal berupa recitativemendaraskan syairnya seperti orang berbicara dan dibagian akhir lagu menahan panjang nada tinggi dan turun lebih dari satu oktaf, sanggat memerlukan teknik pernapasan yang baik. “Parce Domine” karya Gounod menceritakan tentang hati yang memohan pengampunan dari Tuhan dan mengakui bahwa Tuhan adalah maha besar dan penyayang.Tingkat kesulitan dalam lagu ini adalah dinamika yang berubah-ubah dan lompatan nada oktaf yang cukup sulit sehingga dibutuhkan teknik pernapasan yang baik serta kelenturan suara agar dapat menjangkau tinggi rendahnya nada dengan suara tetap stabil. “The Lord’s Prayer” karya Albert Hay Molette.Syair dalam lagu ini adalah Doa Bapa Kami seperti yang tercantum dalam alkitab.Tantangan menyanyikan lagu ini adalah bagaimana berdoa sambil bernyanyi dengan memberi suasana hikmat dan tenang sehingga lagu ini tidak terdengar hanya sekedar lagu saja tetapi juga seperti sedang berdoa. “A Dream of Paradise” karya Hamilton Gray ini bercerita tentang sebuah mimpi yang indah yaitu melihat surga terbuka.Dalam mimpi semua penderitaan dan kesusahan yang ada di bumi terlihat dari surga. Kemuliaan Tuhan yang turun ke bumi melalui senandung yang dinyanyikan oleh malaikat
3
surga
memberi
kelegaan
pada
setiap
orang
yang
menderita
dan
sengsara.Pergantian sukat dan dinamika antara bait dan refrain yang cukup berbeda dan juga suasana perasaan yang berbeda membuat lagu ini cukup sulit untuk dibawakan karena tidak hanya dari segi teknik tetapi ada cerita dalam lagu ini yang harus dibawakan dengan baik agar sampai kepada pendengar.
B. Tujuan Resital Tujuan dari resital vokal “My Praise UntoThee” ini adalah ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan serta memperkenalkan beberapa repertoar sakral dari periode yang berbeda kepada masyarakat.
C. Manfaat Resital 1. Resital My Praise Unto Theebermanfaat bagi penulisdalam melatih mental sebagai penyanyi tunggal dan menerapkan teknik vokal yang sudah dipelajari selama perkuliahan. 2. Bermanfaat bagi masyarakat pecinta musik dalam menambah pengetahuan tentang lagu-lagu sakral karya komponis ternama juga menjadi sarana tontonan yang baik dan bermutu.
D. Daftar Repertoar Sesi 1 1. “Domine Deus Rex Coelestis” karya A. Vivaldi 2. “Segala Puji” karya Mochtar Embut 3. “Et Exultavit” karya J.S. Bach 4. “The Lord is My Shepherd”karya Petter Tchaikovsky 5. “Laudate Dominum” karya W.A. Mozart
4
Sesi 2 6. “Ave Maria” karya Giussepe Verdi 7. “Parce Domine” karya Charles Gounod 8. “The Lord’s Prayer” karya Albert Hay Molette 9. “A Dream of Paradise” karya Hamilton Gray
E. PelaksanaanResital 1. Waktu Resital vokal diselenggarakan pada : Hari/tanggal
: Selasa 2 Agustus2016
Pukul
: 19.00 – 20.30 WIB
Tempat
: Resital hall Program Studi Seni Musik UKSW Salatiga jl. Doponegoro 52 – 60 Salatiga.
2. Metode Pelaksanaan 18.30 – 19.00 : Pintu Resital dibuka 19.00 –19.10 : Pembukaan dan Doa 19.10 –19.30 : Sesi I 19.30 – 19.40 : Break 19.40 – 20.10 : Sesi II 20.10 – 20.30 : Ucapan terima kasih dan doa penutup
3. Pengorganisasian : Ketua
: Rendi Samosir
MC
: Siswanto Tri Utomo
Sie Acara
: Irene Ransi P. Tumading
Sie Dekorasi/Perlengkapan
: Tim Omahku Photograhy, Icang, Yesa
Sie Publikasi
: Irene Ransi P. Tumading
Sie Dokumentasi
: Bapak Roby dan Omahku Photography
Sie Konsumsi
: IbuYahmi
5