08
LAPORAN TAHUNAN
Visi dan MISI Perusahaan
VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders
Landasan Pencapaian Visi dan Misi
Empathy Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperhatikan kebutuhan stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani. Enterpreneurship Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa melakukan inovasi produk dan layanan perbankan yang memberikan nilai tambah. Empowerment Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan staf secara terorganisasi untuk memberikan respons yang cepat bagi stakeholders. Teamwork Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen dan staf dengan komunikasi dan bekerjasama dalam pencapaian visi serta pelaksanaan misi. Trustworthiness Bank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetensi untuk memupuk saling percaya.
Sekilas Bank Ina Perdana
2
Ikhtisar Keuangan
3
Profil Dewan Komisaris
4
Profil Pengurus
5
Sambutan Dewan Komisaris
6
Sambutan Direktur Utama
8
Laporan Manajemen
10
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
14
Aktivitas Sosial
17
Prospek Tahun 2009
18
Produk & Jasa
20
Struktur organisasi
22
Laporan Auditor Independen
23
Sekilas bank ina Perdana
Bank Ina Perdana, secara resmi didirikan pada tanggal 9 Februari 1990, sesuai Akta Notaris No. 32, yang dibuat dihadapan Notaris Kartini Muljadi SH., dan setelah melakukan serangkaian persiapan, Bank Ina Perdana mulai melakukan kegiatan operasionalnya pada bulan Juli 1991. Kantor Pusat Bank Ina Perdana terletak di Wisma BSG Corporation Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160. Untuk mendukung aktivitas bisnisnya, Bank Ina telah membuka jaringan kantor di beberapa lokasi. Jumlah kantor sampai dengan akhir tahun 2008, sebanyak 14 kantor, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 3 Kantor Cabang, 4 Kantor Cabang Pembantu, dan 6 Kantor Kas. Lokasi kantor tersebar di beberapa wilayah, yakni: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Surabaya, dan Lumajang. Selain memiliki jaringan kantor, fasilitas lain yang disediakan untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi, yakni melengkapi layanan dengan pemasangan unit ATM yang umumnya diletakkan bersamaan dengan tempat kedudukan Kantor-kantor Bank Ina Perdana. Selain itu, Bank Ina juga melakukan kerjasama dengan provider ATM Bersama sehingga dapat menambah jangkauan nasabah dalam melakukan akses rekeningnya dimana saja. Komitmen Bank Ina untuk senantiasa meningkatkan layanan kepada para nasabah selalu diwujudkan dengan menerbitkan produk dan atau jasa baru, seperti produk layanan transfer valas yang bekerjasama dengan Bank Niaga (CIMB Niaga) yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2008. Layanan ini dimaksudkan untuk memudahkan nasabah saat bertransaksi dengan mata uang asing mengingat status Bank Ina Perdana belum devisa. Produk lain yang cukup menarik, yang ditawarkan oleh Bank Ina pada tahun 2008 adalah produk deposito “Deposito Promo” yang dilengkapi dengan pemberian hadiah langsung.
... akhirnya membawa peningkatan kinerja perusahaan. Terbukti dengan diterimanya secara berturut-turut penghargaan sebagai Bank dengan predikat “Sangat Baik”, versi majalah Infobank, dari tahun 2004 sampai dengan 2007.
Dengan semakin lengkapnya produk dan layanan yang diberikan oleh Bank Ina, bertambahnya jaringan Kantor, serta dikelola oleh para profesional pada akhirnya membawa peningkatan kinerja perusahaan. Terbukti dengan diterimanya secara berturut-turut penghargaan sebagai Bank dengan predikat “Sangat Baik”, versi majalah Infobank, dari tahun 2004 sampai dengan 2007. Sebagai informasi tambahan berikut disampaikan komposisi pemilik PT. Bank Ina Perdana sampai dengan akhir tahun 2008. No. Pemegang Saham Nominal 1. PT. Kharisma Prima Karya
Rp 83.450.980.000,-
83.450.980
65,20%
2. PT. Rekso Sempurno Morojoyo Rp 14.945.383.000,-
14.945.583
11,68%
3. PT. Jaya Agra Wattie
Rp 10.193.325.000,-
10.193.325
7,96%
4. International Invest Hold Incorporated
Rp
14.315.168.000,-
14.315.168
11,18%
5. PT. Media Interaksi Utama
Rp
2.095.144.000,-
2.095.144
1,64%
6. Baktinendra Prawiro
Rp
1.000.000.000,-
1.000.000
0,78%
7. Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta
Rp
1.000.000.000,-
1.000.000
0,78%
8. Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia
Rp
1.000.000.000,-
1.000.000
0,78%
Total
Rp 128.000.000.000,- 128.000.000
100,00%
Ultimate Shareholders Hadi Surya & Oki Widjaja
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 2
Lembar Saham Komposisi
dalam jutaan rupiah
2008
2007
2006
Total Aktiva
661.917
630.964
516.303
Kredit Diberikan
489.472
383.261
347.095
Dana Pihak Ketiga
557.262
529.402
427.724
Modal Bersih
96.118
85.170
49.468
Pendapatan
90.924
74.827
59.866
Biaya
76.926
60.024
55.264
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
13.998
14.803
4.602
Pajak Penghasilan
(4.633)
(3.967)
863
9.365
10.836
5.465
Laba (Rugi) Setelah Pajak
Ikhtisar keuangan
Asset 700
PERMODALAN CAR
26,28%
27,50%
16,68%
CAR (termasuk Risiko Pasar)
26,28%
27,50%
16,68%
Aktiva Tetap Terhadap Modal
10,51%
9,97%
15,90%
600 500
516.303
400 300
200
KUALITAS AKTIVA
100 0
Aktiva Produktif Bermasalah terhadap Aktiva Produktif
0,82%
0,44%
0,77%
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif
2,26%
1,89%
1,54%
PPAP terhadap Aktiva Produktif
1,02%
0,86%
1,10%
Pemenuhan PPA Aktiva Produktif
100,30%
105,25%
104,38%
Pemeuhan PPA Non Produktif
384,40%
102,14%
-
12
NPL (gross)
1,04%
0,67%
1,09%
10
NPL (netto)
0,88%
0,66%
0,72%
8
2006
2007
2008
Laba Rugi Sebelum pajak 14.803
16
13.998
14
6
4.602
4
RASIO KEUAGAN
2
ROA
2,08%
1,94%
1,42%
ROE
10,31%
17,06%
13,88%
6,15%
6,64%
6,69%
BOPO
85,17%
79,67%
91,80%
LDR
87,84%
72,40%
81,15%
GWM
5,21%
7,18%
5,08%
Net Interest Margin
661.917
630.964
0 2006
Kredit
KEPATUHAN
300
-
-
-
Pelampauan BMPK
-
-
-
557.262
529.402
500 400
2008
Dana Pihak Ketiga
600
Pelanggaran BMPK
2007
489.472
427.724 347.095
383.261
200 100 0
3 /
2006
2007
2008
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Profil Dewan komisaris Natalia Salim, dalam usianya yang relatif muda 44 tahun, sudah dipercaya untuk memangku jabatan sebagai Komisaris Utama Bank Ina Perdana sejak tahun 2006. Kesuksesan ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerjanya di bidang finance. Pendidikan resmi terakhir diperoleh dari Texas Tech University, Lubbock, Texas, USA pada tahun 1991 dan meraih gelar sebagai Master of Arts dan Bachelor of Business Administration pada tahun 1987. Selain pendidikan resmi yang telah diselesaikan banyak pelatihan profesional lain yang diikuti, antara lain seperti: Corporate Treasury Management, Letter of Credit, dan Sertifikasi Manajemen Risiko (2007, BSMR). Pengalaman kerja pertamanya di Bank adalah di Bank Arta Pusara sebagai Planning Officer dan setelah itu bergabung dengan Bina Surya Group Corporation sekitar 15 tahun sebagai Corporate Finance.
Hari Sugiharto, lahir pada tahun 1945, aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina Perdana sejak tahun 2001. Gelar Sarjana Hukum diraih dari Universitas Kristen Satya Wacana pada tahun 1971 dan dari tahun 1968 sampai 1973 tercatat sebagai Dosen di universitas yang sama. Pada tahun 1987, melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales, Inggris. Jenjang karirnya dimulai pertama kali pada tahun 1973, saat mulai bekerja di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dari sejak tahun 1980 dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut: Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral, anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan RI, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI dan sebagai anggota Kelompok Kerja Tim Penasehat Ekonomi Pemerintah RI.
Stefanus Denny Susilo, mulai bergabung sebagai anggota Dewan Komisaris di Bank Ina Perdana pada bulan Januari 2008, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi di Faktultas Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan S2 di bidang finance pada Universitas yang sama. Setelah menyelesaikan pendidikannya kemudian bergabung dengan Kantor Akuntan Djoko Sutardjo & Co sebagai auditor sampai tahun 1987. Setelah itu bergabung dengan PT. Great River International Tbk. sebagai internal auditor sampai tahun 1989. Karir di bidang perbankan diperoleh sejak bergabung dengan Lippobank dan Lippo Group pada tahun 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Branch Manager pada tahun 1995 untuk kemudian bergabung dengan PT. Tirta Larastama Dinamika Finance sebagai Managing Director. Perkembangan capital market yang mulai marak di Indonesia membawanya bergabungnya dengan SZS Capital Market Consultants sebagai partner dan sejak tahun 2002 sampai sekarang, tercatat sebagai Direktur Keuangan Brawijaya Investment serta aktifitas sebagai pengajar di STIE Jayakusuma.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 4
Profil pengurus Adi Wiratama, menjelang usianya yang ke-54, dipercaya untuk memegang tampuk pimpinan puncak di Bank Ina Perdana sebagai Direktur Utama. Bekal pendidikan diperoleh dari Universitas Satya Wacana jurusan Teknik Elektro tahun 1974 dan pada tahun 2000 melanjutkan pendidikannya di University of Leicester, British guna meraih gelar MBA pada fakultas social sciences. Sebelum merintis karir di dunia perbankan, pernah bekerja sebagai staff engineer di Schlumberger OSA tahun 1978, kemudian di PT. Sumber Karya Lestari, dan PT. Condong Garut. Pengalaman-pengalaman inilah yang pada akhirnya tanpa disadari merupakan tambahan kekayaan knowledge saat memasuki dunia perbankan. Karirnya di dunia perbankan sendiri dimulai dari sejak tahun 1988 saat memperoleh kesempatan untuk bergabung dengan PT. Bank Danamon sebagai staf Comptroller. Selama bekerja di Bank Danamon, secara aktif mengikuti juga perkembangan dunia luar dengan mengikuti beragam seminar dan workshop. Hal ini pula yang pada akhirnya dijadikan landasan untuk meraih posisi karir yang lebih baik. Jabatan terakhir di Bank Danamon adalah sebagai Senior Vice President, General Manager Controls & Audit. Pada tahun 1999, setelah 11 tahun bersama dengan Bank Danamon, bergabung dengan PT. Bank Jasa Arta sebagai Managing Director dari tahun 2000 sampai Oktober 2008, selanjutnya bergabung dengan Bank Ina Perdana.
Budiarto Santoso, bergabung dengan Bank Ina Perdana, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2008. Setelah lulus fit & proper yang dilakukan oleh Bank Indonesia, ditugaskan sebagai Compliance Director. Berbekal pendidikan komputer di Akademi Pengetahuan Komputer “Budi Luhur” (1982), mencoba untuk meniti karir pada tahun 1984 sebagai staff akunting di Bank Tani Nasional (Prima Ekspress Bank). Untuk melengkapi dan memperkuat pengetahuannya di bidang akuntansi, melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Sejak April 1990, bergabung dengan PT. Bank Haga sampai dengan akhir Juni 2008. Selama bergabung di Bank Haga beberapa bidang yang pernah ditangani, yakni: bidang akuntansi, sistem prosedur, audit, human resources, general affairs, dan Risk Management & Compliance. Menyadari bahwa dunia perbankan terus berkembang secara dinamis, beberapa topik pelatihan terus diikuti, antara lain: pengembangan diri (personal self development), computer security system, perpajakan, ketenagakerjaan, banking strategic, assets & liability management, sertifikasi manajemen risiko, dan teknik-teknik perbankan lainnya.
5 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana
Sambutan Dewan Komisaris
(dari kiri ke kanan)
HARI SUGIHARTO, NATALIA SALIM, STEFANUS DENNY SUSILO
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, selama tahun 2008 Bank Ina Perdana menunjukkan perkembangan yang cukup baik, ditengah krisis keuangan global yang melanda berbagai belahan dunia akibat subprime mortgage, Bank berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan walaupun peningkatan aset dan pencapaian laba periode berjalan tidak maksimal, sebagaimana yang ditargetkan. Dibandingkan dengan target usaha, sampai dengan akhir Desember 2008 peningkatan Total aset, Dana Pihak Ketiga serta Kredit yang diberikan tercapai di atas 90%. CAR dan ROA melampaui target yang ditetapkan, sedangkan perolehan Laba bersih tercapai 75% dari target sebagai akibat dari ketatnya likuiditas perbankan nasional selama semester II tahun 2008 yang mengakibatkan persaingan suku bunga simpanan antar bank, yang pada akhirnya meningkatkan cost of money Bank. Menyadari pentingnya penerapan good corporate governance dan risk management, yang telah dimulai sejak tahun 2004 dan 2006, Bank terus meningkatkannya dengan melengkapi perangkat-perangkat organisasi berupa komposisi Dewan Komisaris sebagaimana yang disyaratkan dan sebagian besar adalah komisaris independen. Disamping itu sejak awal
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 6
2008, Bank juga telah melengkapi Komite Remunerasi dan Nominasi, yang bertugas untuk mengevaluasi kebijakan remunerasi yang diterapkan Bank menyusul dua komite yang sudah ada sebelumnya, yaitu Komite Audit dan Komite Pemantauan Resiko. Seiring dengan penerapan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), yang mensyaratkan modal inti minimum sebesar Rp 100 milyar pada akhir 2010, Bank yakin akan memenuhi persyaratan tersebut pada akhir tahun 2010. Disamping itu guna meningkatkan pelayanan kepada para nasabah Bank juga telah menambah dua jaringan kantor masing-masing di Jakarta dan Tangerang serta peningkatan sistem infomasi teknolgi terutama yang barkaitan dengan kredit otomotif. Dengan dukungan dan kepercayaan dari para stakeholders, kami berkomitmen untuk terus menumbuh kembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan perbankan, sumber daya manusia dan manajemen guna menjadikan Bank Ina Perdana, menjadi bank yang terkemuka di kelasnya. Akhir kata kami menyampaikan terima kasih atas segala dukungan dari para nasabah, mitra bisnis, mitra strategis, Bank Indonesia selaku otoritas, Direksi dan seluruh karyawan serta para pemegang saham yang telah memberikan dukungan penuh kepada Bank Ina Perdana
Dengan dukungan dan kepercayaan dari para stakeholders, kami berkomitmen untuk terus menumbuh kembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan perbankan, sumber daya manusia dan manajemen guna menjadikan Bank Ina Perdana, menjadi bank yang terkemuka di kelasnya.
selama ini. Semoga Tuhan menyertai kita semua dalam segala usaha dan karya yang kita jalankan. Salam Sejahtera, Dewan Komisaris
7 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Dewan Direksi PT Bank Ina Perdana:
Sambutan DIREKTUR UTAmA
(dari kiri ke kanan)
Budiarto Santoso, Direktur Kepatuhan Adi WiratamA, Direktur Utama Pejabat Eksekutif: DHARmANSYAH DJALINS, Group Head of Operation Support V. BUDIWAN PRAmANA, Group Head of Business
Perkembangan dunia perbankan sepanjang tahun 2008 secara umum dapat dikatakan cukup menggembirakan, meskipun dunia perbankan kita mengalami berbagai gejolak sebagai akibat tidak langsung dari krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan bahkan krisis ini memicu krisis ekonomi secara global. Selain itu, sebagai akibat dari penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit oleh kalangan perbankan yang tidak berimbang dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga pada semester I/2008, pada akhirnya mengakibatkan dampak lanjutan yakni terjadinya kekeringan likuiditas perbankan. Kekeringan likuiditas sangat terasa selama kwartal IV/2008. Bahkan pada masa ini ditandai dengan ‘perang suku bunga’, yang dilakukan oleh hampir semua Bank. Guna mengatasi ‘perang suku bunga’ yang berkelanjutan, Bank Indonesia pada akhirnya melakukan relaksasi ketentuan mengenai pemenuhan Giro Wajib Minimum. Salah satu hal yang patut disyukuri bersama yakni bahwa Bank Ina Perdana dapat bertahan dalam situasi yang sangat rawan, sebagai akibat dari perpindahan dana nasabah-nasabah besar ke Bank lain. Namun berkat, dukungan setia dari para nasabah lain, Bank Ina Perdana pada akhirnya dapat melewati masa-masa yang sulit ini. Oleh karena itu, patut rasanya kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjaga, memelihara, dan membimbing seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2008 sehingga Bank Ina Perdana
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 8
masih dapat menghasilkan kinerja yang baik dan menguntungkan bagi semua pihak yang berkepentingan. Berikut uraian singkat mengenai perkembangan Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2008. Pencapaian Hasil Usaha Kinerja Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2008 ini secara keseluruhan memang berada sedikit di bawah dari yang ditargetkan. Total aktiva Bank hanya naik sebesar 4,91% dari posisi akhir tahun 2007 yakni sebesar Rp 661,91 miliar. Dana Pihak Ketiga berhasil naik sebesar 5,26% menjadi Rp 557,3 miliar, sementara itu untuk Kredit Diberikan naik sebesar 27,71% sehingga Bank Ina Perdana berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 14,0 miliar, tidak jauh berbeda dengan perolehan laba pada tahun sebelumnya. Dari sisi pengembangan usaha Bank, selama tahun 2008, Bank Ina Perdana telah menambah 2 (dua) jaringan Kantor, yakni: Kantor Kas Bethel (Petamburan) dan Kantor Cabang Pembantu Gading Serpong (Gading Serpong, Tangerang). Berbekal dengan penambahan jaringan Kantor ini diharapkan dapat menambah customer base Bank Ina Perdana. Pengembangan Sumber Daya Manusia Disadari bahwa untuk menunjang pertumbuhan usaha yang baik harus didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dan memiliki integritas yang baik. Oleh karena itu, pada tahun 2008 Bank Ina Perdana telah menghabiskan Rp 467 juta untuk biaya pendidikan dan pelatihan. Manajemen memiliki komitmen yang kuat untuk tetap meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada serta menerapkan prinsip promotion within, sehingga diharapkan hal ini dapat lebih meningkatkan loyalitas dan dedikasi seluruh karyawan. Pengembangan Sistem & Teknologi Informasi Guna mendukung layanan yang lebih baik lagi serta mempertimbangkan kapasitas hardware yang sudah cukup umur, Bank Ina Perdana pada bulan September sampai dengan November 2008 telah melaksana upgrading hardware dan meningkatkan security system agar data dan informasi yang dikelola dapat diandalkan. Penerapan Prinsip Kehati-hatian Penerapan prinsip kehati-hatian adalah salah satu bagian dari komitmen manajemen dalam rangka melakukan pengembangan usaha yang sehat dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh karenanya, pengembangan bisnis, pembangunan sistem dan prosedur, serta pengendalian merupakan suatu rangkaian yang dibangun secara konsisten dan terintegrasi agar tercipta check and balance yang seimbang.
Sebagai penutup, perkenankan saya mewakili Pemegang Saham dan Dewan Komisaris mengucapkan banyak terima kasih kepada Bank Indonesia khususnya Direktorat Pengawasan Perbankan I tim 17, yang senantiasa memberikan arahan-arahan, seluruh karyawan yang telah berupaya memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan perusahaan, dan kepada para nasabah yang telah dengan setia memberikan kepercayaannya kepada kami.
Guna mendukung layanan yang lebih baik lagi, Bank Ina pada bulan SeptemberNovember 2008 telah melaksana upgrading hardware dan meningkatkan security system agar data dan informasi yang dikelola dapat diandalkan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mendampingi usaha-usaha kita dikemudian hari. Salam sejahtera, Adi Wiratama Direktur Utama
9 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Laporan Manajemen Bagian ini merupakan uraian kegiatan dari beberapa aspek yang telah dicapai sepanjang tahun 2008. Khusus terhadap pencapaian target finansial yang kurang sesuai dengan yang ditargetkan namun hal ini masih dapat diterima mengingat sepanjang semester II/ 2008 pertumbuhan usaha secara nasional mengalami gangguan akibat dari adanya krisis keuangan secara global.
Pertumbuhan Usaha Pertumbuhan usaha ini tercermin dari total aktiva. Total aktiva per 31 Desember 2008 tercatat sebesar Rp 661,9 miliar naik 4,91% dibanding posisi akhir Desember 2007. Kontribusi terbesar bersumber dari adanya peningkatan dana pihak ketiga berupa simpanan deposito berjangka.
Penghimpunan Dana Penghimpunan dana pihak ketiga yang terdiri dari: giro, tabungan, dan deposito berjangka naik sebesar 5,34% menjadi Rp 557,2 miliar. Komposisi terbesar masih didominasi oleh dana mahal berupa deposito berjangka sebesar 81,4% sedangkan sisanya 11,1% berupa rekening tabungan, dan 7,5% rekening giro.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 10
2008 2007
Perubahan Rp %
Giro Pihak Terkait Pihak Tidak Terkait
41.368 18.985 22.383
113.656 63.984 49.672
(72.288) (44.999) (27.289)
-63,60% -70,33% -54,94%
Tabungan Pihak Terkait Pihak Tidak Terkait
61.170 5.950 56.220
57.824 7.802 50.022
4.346 (1.852) 6.198
7,52% -23,74% 12,39%
Deposito Berjangka Pihak Terkait Pihak Tidak Terkait
453.724 86.451 367.273
357.922 90.075 267.847
95.802 (3.624) 99.426
26,77% -4,02% 37,12%
Total DPK
557.262
529.402
27.860
5,26%
Kredit Diberikan Penyediaan dana berupa kredit diberikan mengalami peningkatan sebesar Rp 106,2 miliar menjadi Rp 489,5 miliar. Posisi ini naik 27,7% dibanding posisi akhir tahun 2007 sebesar Rp 383,9 miliar. Komposisi penyaluran sebagian besar terdistribusi pada sektor kredit UMKM dengan metode pembiayaan bersama (channeling). Komposisi portfolio kredit berdasarkan jenis penggunaan Jenis Kredit
Konsumsi Modal Kerja Investasi Total
2008
2007
363.481 107.992 17.999 489.472
306.871 72.620 3.770 383.261
Pertumbuhan portfolio kredit sebagian besar disaluran kepada sektor UMKM sebesar 81,53%, dengan komposisi: • Kredit usaha mikro sebesar Rp 259,84 miliar • Kredit usaha kecil sebesar Rp 107,09 miliar • Kredit usaha menengah sebesar Rp 32,16 miliar
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank senantiasa memperhatikan ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait. Sepanjang tahun 2008, tidak ada pelanggaran atau pun pelampauan atas ketentuan batas maksimum pemberian kredit.
11 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Bank tidak memberikan perlakuan khusus kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan Bank. Seluruh transaksi yang terkait dengan pihak-pihak tersebut diperlakukan sama sebagaimana transaksi yang dilakukan kepada pihak lainnya. Rincian atas transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dapat dilihat pada laporan keuangan yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
Dari total aktiva produktif sebesar Rp 623,8 miliar dimana Rp 134,1 miliar dalam bentuk penempatan pada surat-surat berharga dan sebagian besar berada dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia sehingga aman bagi Bank.
Kualitas Aktiva Dari total aktiva produktif sebesar Rp 623,8 miliar dimana Rp 134,1 miliar dalam bentuk penempatan pada surat-surat berharga dan sebagian besar berada dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia sehingga aman bagi Bank. Bank juga telah melakukan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia. Bank senantiasa memperhatikan dan mengelola kredit bermasalah dengan baik sehingga rasio NPL Bank jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia yang ditetapkan maksimal sebesar 5% sebagai standar. Sementara itu, posisi NPL Bank tercatat sebagai berikut: NPL (gross) 1,04% dan NPL (netto) 0,88%.
Agunan Diambil Alih Jumlah agunan yang diambil alih oleh Bank sebesar Rp 2,5 miliar, Bank telah berupaya agar atas agunan-agunan ini dapat segera diselesaikan. Sepanjang tahun 2008, Bank telah berhasil menyelesaian agunan yang diambil alih sebesar Rp 1,4 miliar.
Likuiditas Kondisi likuiditas Bank sepanjang tahun 2008 dapat dikatakan terkendali meskipun Bank mengalami sedikit gangguan khususnya selama kwartal IV/ 2008 dimana hampir seluruh Bank saling tarik menarik nasabah dengan menaikkan suku bunga depositonya. Namun, berkat pengelolaan yang cermat Bank mampu mempertahankan kondisi likuiditas dalam keadaan yang baik.
Rentabilitas Secara keseluruhan posisi rentabilitas Bank sepanjang tahun 2008 nampaknya masih dapat dipertahankan, hal ini tidak lepas dari upaya Bank dalam menjaga kesimbangan antara kredit yang diberikan dengan suku bunga deposito yang dibayarkan kepada para nasabah.
Permodalan Pemenuhan modal inti Bank sebesar Rp 100 miliar pada akhir tahun 2010, diyakini akan dapat dipenuhi walaupun pemenuhannya berasal dari pertumbuhan organik. Para pemegang saham telah menunjukkan perhatian yang serius terhadap pemenuhan permodalan Bank guna menumbuh kembangkan Bank Ina Perdana dikemudian hari.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 12
Jaringan Kantor Cabang Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat luas, Bank Ina Perdana pada tahun 2008 telah menambah satu Kantor Cabang Pembantu yang berlokasi di Gading Serpong, dua Kantor Kas: Kantor Kas Pahoa (Gading Serpong) dan Kantor Kas Bethel (Petamburan).
Sistem & Teknologi Informasi Menyadari bahwa penggunaan teknologi informasi yang merupakan bagian yang paling mendukung seluruh administrasi Bank, maka pada tahun 2008 ini Bank telah melakukan up-grading system komputer, sehingga seluruh proses dapat dilakukan lebih cepat dan sistem keamanan lebih ditingkatkan. Untuk meningkatkan layanan yang handal, Bank senantiasa melakukan uji coba Disaster Recovery Plan sehingga Bank mampu setiap saat menghadapi hal-hal yang diluar dugaan dengan tetap melayani transaksi sebagaimana mestinya.
Sumber Daya Manusia Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang handal, Bank senantiasa menyelenggarakan program-program pelatihan bagi karyawannya. Sepanjang tahun 2008 telah diselenggarakan berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan secara internal maupun yang dilakukan melalui public training. Jumlah biaya pendidikan dan pelatihan yang sudah dikeluarkan pada tahun 2008 sebesar Rp 467 juta. Pengembangan sumber daya manusia akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya melalui program pendidikan yang lebih terarah dan fokus bagi setiap individu sehingga diharapkan program pendidikan tersebut mampu meningkatkan daya saing Bank Ina Perdana terhadap Bank-bank lain. Jenjang Pendidikan
Jumlah
Pasca Sarjana Sarjana Diploma SLTA SLTP SD Total
5 123 24 21 2 5 180
%
2,8 68,5 12,7 11,0 2,2 2,8 100,0
Sepanjang tahun 2008 telah diselenggarakan berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan secara internal maupun yang dilakukan melalui public training. Jumlah biaya pendidikan dan pelatihan yang sudah dikeluarkan pada tahun 2008 sebesar Rp 467 juta.
13 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Penerapan Manajemen risiko Sebelum diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan setiap Bank menerapkan manajemen risiko, hampir setiap Bank tentunya sudah memiliki pedoman dasar yang dijadikan pegangan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, seperti: penerapan pengendalian internal, penerapan prinsip kehati-hatian, penerapan sistem dual control atau yang sekarang diperluas menjadi four eyes principles, dan beberapa prinsip pengendalian lainnya. Demikian pula halnya dengan Bank Ina Perdana, sesungguhnya penerapan prinsip pengendalian internal telah berjalan dengan baik, meskipun dalam penerapannya masih perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan kondisi terkini. Sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum yang efektif berlaku per 31 Desember 2004, maka Bank Ina telah berupaya untuk menyediakan perangkat-perangkat pelaksanaan berupa pedoman-pedoman pelaksanaan yang lebih komprehensif termasuk metode identifikasi risiko, pengukuran risiko, pelaporan, dan pengendalian sehingga tentunya akan lebih mudah bagi Bank dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 14
Sesuai dengan ukuran volume usaha dan kompleksitas aktivitas Bank Ina Perdana yang relatif masih sederhana, maka unit Risk Management dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko melakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi Bank Ina Perdana dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan pokok yang telah diatur.
Berikut uraian pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Bank Ina Perdana:
Risiko Kredit Sesuai definisinya risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit ini dapat bersumber dari aktifitas penyediaan dana kepada masyarakat dalam bentuk Kredit Diberikan, aktifitas treasury dan investasi, termasuk pembiayaan perdagangan.
Proses persetujuan pemberian kredit kepada peminjam juga sudah dilakukan secara selektif dan hati-hati. Khusus untuk jenis kredit “KTA”, kredit tanpa agunan, yang diberikan dengan limit tertentu salah satu proses yang dilakukan adalah dengan menggunakan scoring system.
Bank Ina Perdana telah menetapkan parameter yang digunakan dalam pengukuran risiko kredit, seperti: non performing loans, tingkat konsentrasi kredit berdasarkan peminjam, pertumbuhan kredit, dan kecukupan cadangan. Proses persetujuan pemberian kredit kepada peminjam juga sudah dilakukan secara selektif dan hati-hati. Khusus untuk jenis kredit “KTA”, kredit tanpa agunan, yang diberikan dengan limit tertentu salah satu proses yang dilakukan adalah dengan menggunakan scoring system. Untuk meningkatkan kualitas penilaian risiko kredit, unit Risk Management terus berupaya meningkatkan metode pengukuran mengingat risiko kredit memiliki peran yang cukup signifikan bagi kelanjutan usaha Bank.
Risiko Pasar Risiko pasar yang dimaksud adalah risiko yang dihadapi akibat dari pergerakkan variable pasar yang bergerak ke arah yang berlawanan yang dapat menimbulkan kerugian atas portfolio Bank. Dua variable pasar tersebut adalah suku bunga dan nilai tukar. Proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan atas risiko suku bunga, khususnya, dilakukan secara rutin melalui Rapat ALCO. Sedangkan untuk pengukuran risiko pasar akibat perubahan nilai tukar sementara ini hanya dipantau oleh unit Accounting dan Treasury mengingat aktivitasnya yang hanya sebatas transaksi money changer.
15 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas merupakan satu hal yang penting dalam dunia perbankan mengingat perbankan merupakan suatu lembaga kepercayaan masyarakat, sehingga apabila Bank mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh waktu berarti Bank ini menghadapi risiko likuditas. Sebagai dampak lanjutan atas risiko likuiditas ini, Bank pada akhirnya bisa terpuruk. Oleh karena itu, proses pengelolaan risiko likuiditas menjadi sangat penting bagi Bank. Proses pengelolaan risiko likuiditas di Bank Ina Perdana dilakukan dalam rapat ALCO yang dilakukan secara rutin. Ukuran-ukuran yang digunakan untuk memantau risiko likuiditas antara lain melalui: laporan cash flow, laporan maturity profile, dan kemampuan Bank dalam melakukan akses ke pasar uang.
Risiko Operasional Risiko operasional ini dapat menimbulkan kerugian secara financial maupun non financial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah akibat dari ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan adanya problem eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.
Risiko operasional ini dapat menimbulkan kerugian secara financial maupun non financial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah akibat dari ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan adanya problem eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 16
Pengukuran risiko operasional dilakukan melalui pemantauan atas kegagalan sistem, adanya kesalahan dalam pembukuan (accounting error), keterlambatan dalam proses settlement,dan fraud baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal. Pemantauan atas risiko operasional dilakukan melalui aktivitas yang dilakukan oleh unit sistem pengendalian internal dan dari berbagai laporan-laporan yang diterima oleh unit Risk Management dari Kantor-kantor Cabang. Bank Ina Perdana sangat menyadari bahwa aspek penilaian manajemen risiko merupakan salah satu penilaian yang penting untuk menumbuhkan kepercayaan bagi masyarakat luas. Oleh karenanya, unit Risk Management bersama-sama dengan seluruh unit kerja lain senantiasa secara terus menerus memperbaiki proses penilaian.
Aktivitas Sosial Sebagai wujud nyata dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility, Bank Ina pada bulan Desember 2008 telah melakukan kunjungan ke Panti Asuhan “Taman Fioreti” yang terletak di Jl. Kampung Sawah, Gg. Yosia, Jati Murni Bekasi. Pondok Asuhan Yatim Piatu ini dihuni oleh lebih kurang 70 orang dari yang berusia kurang dari satu tahun sampai yang sudah dewasa. Untuk membantu meringankan beban keuangan yang harus ditanggung oleh para pengurus panti, Bank memberikan sumbangan sebesar Rp 5 juta rupiah ditambah lagi dengan sumbangan dari para karyawan sehingga total sumbangan sebesar Rp 8 juta rupiah. Selain aktivitas mengunjungi panti asuhan, Bank juga melakukan program edukasi perbankan bagi para petani di Lumajang pada bulan Oktober 2008. Jumlah peserta yang hadir kurang lebih 50 orang petani. Program edukasi yang diberikan kepada para petani ini terkait dengan rencana Bank Ina untuk menyalurkan kredit kepada para Petani guna membiayai produksi padi. Selain edukasi yang dilakukan kepada para Petani, Bank Ina juga telah melakukan program edukasi kepada para Pelajar yang dilakukan di Sekolah Dasar “Bethel” Petamburan, Jakarta Barat.
17 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PROSPEK TAHUN 2009 Perkembangan usaha di tahun 2009 nampaknya akan mengalami gangguan, khususnya bagi para eksportir, hal ini tidak lepas dari pengaruh krisis keuangan yang bermula dari Amerika Serikat. Krisis ini pada akhirnya menjadi pemicu krisis ekonomi secara global. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi perbankan di Indonesia dari sejak pertengahan semester II/ 2008 yakni ketidakseimbangan penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit diberikan dengan kecepatan penghimpunan dana masyarakat. Akibat dari ketidakseimbangan ini memunculkan masalah baru yakni dengan terjadinya saling tarik menarik memperebutkan dana masyarakat. Akhirnya perang ‘suku bunga’ di antara Bank-bank tidak dapat dihindari lagi. Bahkan perang terbuka ini melibatkan hampir seluruh kelas Bank dari skala besar sampai Bank dengan skala kecil. Sementara itu pengaruh dari krisis global diperkirakan akan memicu kenaikan rasio non performing loan perbankan secara nasional, namun Pemerintah kali ini nampaknya telah mempersiapkan dengan baik kebijakan-kebijakan sebelum terjadinya krisis di Indonesia.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 18
Bagi Bank Ina Perdana, kondisi ini dipandang sebagai suatu kesempatan untuk meningkatkan volume usaha di tahun 2009 apalagi bila dilihat posisi CAR Bank Ina Perdana pada tahun 2008 sebesar 26,28% berarti ada ruang untuk melakukan ekspansi. Namun, demikian mengingat perlu adanya persiapan-persiapan internal yang lebih baik target pertumbuhan usaha tahun 2009 hanya ditetapkan sebesar 14,68% atau naik sebesar Rp 97,1 miliar. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga diharapkan dapat tumbuh sebesar Rp 83,6 miliar sehingga posisi akhir 2009 dapat mencapai Rp 640,9 miliar sedangkan untuk penyaluran dana kepada pihak ketiga dalam bentuk Kredit Diberikan diharapkan dapat tumbuh 24,1% atau naik sebesar 118,1 miliar. Peningkatan yang besar ini diharapkan mampu mempertahankan laba dibandingkan dengan posisi tahun 2008 yakni sebesar Rp 15,4 miliar. Untuk mendukung usaha tersebut Bank Ina Perdana merencanakan menambah jaringan kantor sebanyak 10 Kantor yang tersebar di wilayah Jakarta dan dua diantaranya direncanakan berada di luar kota yakni Jogyakarta, Solo, dan Bandung. Sejalan dengan pencapaian target-target tersebut di atas, direncanakan juga untuk melakukan peningkatan kompetensi bidang sumber daya manusia melalui peningkatan pelatihan-pelatihan yang terprogram dengan baik sehingga diharapkan kehandalan sumber daya manusia ini mampu mengimbangi pertumbuhan usaha Bank Ina Perdana. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah meningkatkan corporate brand image melalui berbagai kegiatan sehingga mampu meningkatkan pengenalan Bank Ina Perdana ke masyarakat luas.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga diharapkan dapat tumbuh sebesar Rp 83,6 miliar sehingga posisi akhir 2009 dapat mencapai Rp 640,9 miliar sedangkan untuk penyaluran dana kepada pihak ketiga dalam bentuk Kredit Diberikan diharapkan dapat tumbuh 24,1% atau naik sebesar 118,1 miliar.
19 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PRODUK dan Jasa Bank Pendanaan Sejak bulan Januari 2008, strategi pendanaan Bank Ina Perdana difokuskan pada upaya meningkatkan dana Tabungan dan Deposito dalam rangka memperbaiki komposisi pendanaan. Oleh karena itu, Bank meluncurkan berbagai program Tabungan dan Deposito yang lebih inovatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Untuk rekening Tabungan, Bank Ina Perdana menawarkan Tabungan Tabina Perdana, dimana nasabah dapat memperoleh poin reward sebagai program loyalty, dengan akumulasi perhitungan saldo diakhir bulan dengan beragam hadiah langsung tanpa diundi sesuai dengan kebutuhan nasabah dan reward bagi yang memberikan referensi untuk pembukaan rekening tabungan baru. Selain Tabungan yang khusus memberikan hadiah seperti di atas, Bank Ina Perdana juga meluncurkan Tabungan Eksekutif untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan bunga tabungan yang tinggi setara dengan bunga deposito. Untuk produk Deposito, Bank Ina memperkenalkan program “Deposito Promo”, khusus bagi nasabah yang memiliki saldo tertentu sesuai dengan penempatan dana di rekening akan mendapatkan hadiah langsung mulai dari voucher belanja hingga telepon seluler.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 20
Jasa Meskipun belum berstatus sebagai Bank Devisa, Bank Ina Perdana telah aktif menawarkan layanan transfer valas dengan memanfaatkan Niaga Cash Management, berkat jalinan kerjasama dengan Bank Niaga, nasabah Bank Ina Perdana dapat mengirim atau menerima dana dalam 9 jenis mata uang asing yaitu; USD, EURO, SGD, AUD, JPY, GBP, NZD, CAD, dan CHF. Fasilitas ini diperuntukan bagi nasabah atau non nasabah Bank, baik nasabah perorangan maupun perusahaan. Selain layanan transfer mata uang asing, Bank Ina Perdana juga dapat melayani transaksi money changer untuk memenuhi permintaan atas transaksi valas tersebut. Sebagai bagian dari langkah-langkah pengembangan bisnis, selama tahun 2008 Bank Ina Perdana secara aktif berhasil membuka Kantor Cabang baru dengan memperhatikan beberapa faktor seperti pemilihan lokasi yang aman dan strategis. Selain itu, Bank Ina Perdana juga mengembangkan jaringan ATM nya mencapai 12 unit ATM pada akhir 2008 di lokasi strategis berkat kerjasama dengan PT. Artajasa Pembayaran Elektronik. Disamping untuk penarikan tunai dan cek saldo, ATM Ina juga bisa digunakan untuk transaksi transfer secara online antar Bank anggota ATM Bersama. Nasabah Bank Ina Perdana juga dapat melakukan transaksi di lebih 11.000 unit ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama. Bank Ina Perdana terus meningkatkan produk dan fitur yang memungkinkan nasabah dapat mengambil manfaat dari produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank. Berikut tabel produk & jasa Bank yang tersedia: • Giro • Tabungan - Tabina Perdana - Tabina Eksekutif - Tabina mahasiswa/Siswa • Deposito Berjangka - Deposito Reguler - Deposito Promo • Kredit Komersial - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi • Kredit Konsumsi - KTA - Multiguna - KPR - KKB • Jasa Perbankan - Pembayaran Rekening Listrik - Pembayaran Rekening Telepon - Pembayaran Rekening Telepon Selular - Layanan Payroll - ATM Bersama
Sebagai bagian dari langkah-langkah pengembangan bisnis, selama tahun 2008 Bank Ina Perdana secara aktif berhasil membuka Kantor Cabang baru dengan memperhatikan beberapa faktor seperti pemilihan lokasi yang aman dan strategis.
21 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Retail Banking
Consumer Banking
Credit Admn & Legal
Business Support
Risk Management
BRANCHES
Treasury
Operation Support
Credit Program
Credit Reviewer
Human Resources
Operation Director
Corporate Secretary
Information Technology
SKAI
President Director
Board of Commisioners
Compliance
Compliance Director
Audit Commitee
Risk Supervisory Commitee
Remuneration & Nomination Commitee
STRUKTUR Organisasi
Business Director
Distribution & Acquisition
Management Commitee
ALCO
Risk Management Commitee
Credit Commitee
Remedial
Funding & Services
PT BANK INA PERDANA LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN NERACA PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
25 26 - 27
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 28 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 29 LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
30 -31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
32 - 69
Lampiran RINCIAN KREDIT BERDASARKAN JENIS PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 70 RINCIAN KREDIT BERDASARKAN SEKTOR USAHA PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 71
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 24
Kantor Akuntan Publik
Drs. Heroe, Pramono & Rekan Laporan Auditor Independen Nomor: LT/024/HPR/III/09 Kepada Yth. Direksi PT Bank Ina Perdana di Jakarta
Kami telah mengaudit neraca PT Bank Ina Perdana tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Ina Perdana pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, dan hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok secara keseluruhan. Informasi tambahan disajikan untuk analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan. Informasi tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok, dan menurut pendapat kami, disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara keseluruhan. Jakarta, 2 maret 2009
Drs. H. Heroe Pramono Izin : 98.1.0079 Izin Usaha : KEP.243/KM.6/2001
Jl. Prof. DR. Supomo SH No. 3, Jakarta 12870 Telp. (021) 830 3044, 830 3060, 829 7974; Fax. (021) 829 55 75 E-mail:
[email protected]
25 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA NERACA Per 31 Desember 2008 Dan 2007
Catatan
2008 (Rp)
2007 (Rp)
2b, 3
4.011.053.028
2.882.329.164
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
2c, 4
27.555.161.804
35.883.389.976
Giro pada bank lain
2d, i, 5
70.967.318
38.489.634
Penyisihan penghapusan
(709.673)
(384.896)
Jumlah kas dan setara kas - bersih
31.636.472.477
38.803.823.878
Efek-efek
2g, 6
134.214.874.988
200.107.357.658
Penyisihan penghapusan
(104.200.835)
(120.091.682)
Jumlah efek-efek - bersih
134.110.674.153
199.987.265.976
Kredit
2h, i, 7, g, 30
489.471.942.925
383.860.759.955
Penyisihan penghapusan
(6.244.288.873)
(4.928.653.768)
Jumlah kredit- bersih
483.227.654.052
378.932.106.187
Aktiva tetap
Harga perolehan
10.173.445.961
8.490.039.129
Akumulasi penyusutan
(7.968.818.242)
(6.888.028.961)
Jumlah nilai buku aktiva tetap
2.204.627.719
1.602.010.168
Agunan yang diambil alih
2k, 9
2.502.907.742
3.869.056.543
Aktiva lain-lain
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2j, 8
2k, 10
7.387.521.961
5.958.825.073
2p, 26c
848.012.596
1.811.071.164
JUMLAH AKTIVA
661.917.870.700
630.964.158.987
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 26
PT BANK INA PERDANA NERACA Per 31 Desember 2008 Dan 2007 (Lanjutan)
Catatan
2008 (Rp)
2007 (Rp)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
Kewajiban segera
11
522.631.533
526.934.376
Giro
2l, q.12, 30
41.437.142.264
113.687.796.732
Tabungan
2l, q.13, 30
62.169.820.466
57.824.243.194
Deposito
2l, q.14, 30
454.706.719.925
362.571.687.742
26a
1.349.466.235
2.674.902.540
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
15
-
1.016.049
Kewajiban lain-lain
16
3.243.876.512
4.468.996.087
Pinjaman yang diterima
17
75.679.587
161.138.731
Jumlah kewajiban
563.505.336.522
541.916.715.451
18
128.000.000.000
100.000.000.000
Modal disetor yang belum disetujui oleh Bank Indonesia
-
28.000.000.000
1.920.386.917
836.755.074
Hutang pajak
EKUITAS Modal disetor Modal saham nominal @ Rp 1.000. per saham Modal dasar 400.000.000 lembar saham per 31 Desember 2008 dan 100.000.000 lembar saham per 31 Desember 2007. Modal ditempatkan dan disetor penuh 128.000.000 lembar saham per 31 Desember 2008 dan 100.000.000 lembar saham per 31 Desember 2007.
Saldo laba Saldo laba/(rugi) yang telah ditentukan penggunaannya
19
Saldo laba/(rugi) yang belum ditentukan penggunaannya
(31.507.852.739)
(39.789.311.538)
Jumlah ekuitas
98.412.534.178
89.047.443.536
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
661.917.870.700
630.964.158.987
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
27 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA laporan laba rugi Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007
Catatan
2008 (Rp)
2007 (Rp)
2n, 21
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA:
Bunga yang diperoleh
82.302.597.710
68.885.516.759
Provisi dan komisi
2o
7.503.708.992
4.201.014.920
Jumlah
89.806.306.702
73.086.531.679
BEBAN BUNGA:
Bunga yang dibayar
2n, 22
(47.688.271.518)
(37.321.426.535)
Jumlah
(47.688.271.518)
(37.321.426.535)
42.118.035.184
35.765.105.144
191.901.655
1.585.274.901
PENDAPATAN BUNGA BERSIH PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya Beban penghapusan aktiva produktif
(2.397.354.912)
(882.701.759)
Beban operasional lainnya
Beban tenaga kerja
23
(11.901.768.181)
(9.424.110.969)
Beban umum dan administrasi
24
(14.663.488.320)
(11.860.093.078)
Jumlah beban operasional lainnya
(26.565.256.501)
(21.284.204.047)
Pendapatan (beban) lainnya- bersih
(28.770.709.758)
(20.581.630.905)
LABA OPERASIONAL
13.347.325.426
15.183.474.239
25
650.411.660
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
13.997.737.086
PENDAPATAN /(BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
(379.580.231) 14.803.894.008
PENGHASILAN / (BEBAN) PAJAK
Pajak kini
26
(3.669.587.876)
(4.291.097.249)
Pajak tangguhan
26
(963.058.568)
323.521.675
Jumlah penghasilan/(beban) pajak
(4.632.646.444)
(3.967.575.575)
LABA BERSIH
9.365.090.642
10.836.318.434
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 28
PT BANK INA PERDANA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007
Modal Saham Tambahan Ditempatkan dan Modal Disetor Disetor Penuh Catatan (Rp) (Rp)
Saldo Laba/(Rugi) yang Telah yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaanya Penggunaanya (Rp) (Rp)
Saldo per 1 Januari 2007
92.750.000.000
7.250.000.000
836.755.074
Penambahan selama tahun berjalan
7.250.000.000
(7.250.000.000)
-
-
Total Modal Bersih (Rp)
(50.133.808.232) 50.702.946.842 -
Penabahan modal disetor
18
-
28.000.000.000
-
-
-
Pembagian dividen
20
-
-
-
(491.821.740)
(491.821.740)
Laba bersih selama tahun berjalan
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2007
100.000.000.000
28.000.000.000
836.755.074
28.000.000.000
-
10.836.318.434
(39.789.311.538) 89.047.443.536
Penambahan selama tahun berjalan
18
28.000.000.000
Pembentukan cadangan umum
19
-
- 1.083.631.843
(1.083.631.843)
Laba bersih selama tahun berjalan
-
-
9.365.090.642
Saldo per 31 Desember 2007
128.000.000.000
-
- 1.920.386.917
10.836.318.434
-
9.365.090.642
(31.507.852.739) 98.412.534.178
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
29 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA Laporan Arus kas untuk tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007
2008 (Rp)
2007 (Rp)
9.365.090.642
10.836.318.434
1.080.789.281
928.688.717
439.161.588
439.754.294
(1.681.000.000)
429.916.522
(681.800.000)
331.677.506
(33.000.238)
120.091.682
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI:
Laba bersih setelah pajak
Penyesuaian untuk:
Merekonsiliasi laba bersih menjadi kas yang diperoleh
dari (digunakan untuk) aktivitas operasional
Penyusutan aktiva tetap
Amortisasi aktiva tidak berwujud
Penyisihan kerugian (pembalikan atas penyisihan) untuk:
Kredit
AYDA
Surat berharga
(Laba)/ rugi atas penjualan aktiva tetap
Taksiran pajak penghasilan ditangguhkan
963.058.568
(323.521.675)
Penyisihan pesangon karyawan
783.506.297
658.552.491
10.235.806.138
13.419.927.973
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja
Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi
Penurunan / (Kenaikan) dalam Aktiva Operasi
Surat berharga yang dimiliki
Kredit yang diberikan
-
(1.549.999)
65.909.592.061
(64.028.087.056)
(102.614.547.865)
(32.384.091.090)
Aktiva lain-lain
(1.867.858.476)
(1.827.368.656)
AYDA
2.047.948.801
272.740.295
Kenaikan/(penurunan) kewajiban operasi:
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
(4.302.843)
(22.910.900.188)
(72.250.654.468)
8.406.047.246
4.345.577.272
14.433.138.577
Deposito berjangka
92.135.032.183
73.564.678.866
Hutang pajak
(1.325.436.305)
2.052.132.074
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Kewajiban lain-lain
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(1.016.049)
1.016.049
(2.008.625.874)
185.001.436
(5.398.485.425)
(8.815.764.475)
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 30
PT BANK INA PERDANA Laporan Arus kas untuk tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007 (Lanjutan)
2008 (Rp)
2007 (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(1.683.406.832)
(627.840.534)
-
1.549.999
(1.683.406.832)
(626.290.535)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman yang diterima
Pembagian dividen
-
Setoran modal
-
28.000.000.000
(85.459.144)
27.435.370.455
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(7.167.351.401)
17.993.315.445
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
38.803.823.878
20.810.508.432
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
31.636.472.477
38.803.823.877
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
(85.459.144)
(72.807.805) (491.821.740)
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penyisihan kerugian giro pada bank lain
Jumlah kas dan setara kas akhir tahun
4.011.053.028
2.882.329.164
27.555.161.804
35.883.389.976
70.967.318
38.489.634
(709.673) 31.636.472.477
(384.896) 38.803.823.877
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
31 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 1. UMUM
PT Bank Ina Perdana ( Bank), berkedudukan di Jakarta, didirikan pada tanggal 9 Februari 1990 berdasarkan akta No. 32 notaris Kartini Muljadi, SH . Anggaran dasar Bank telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 02-3639.HT.01.01 TH.90 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 19 Oktober 1990. Anggaran dasar Bank telah beberapa kali diadakan perubahan antara lain akta notaris Winanto Wiryomartani, SH No. 63 tanggal 17 April 1997 mengenai perubahan anggaran perseroan yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-11.942.HT.01.04 TH.97 dan yang terakhir dengan akta notaris Winanto Wiryomartani, SH No. 22 tanggal 25 September 2006 mengenai perubahan susunan kepengurusan Bank. Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 524/KMK.13/1991 tanggal 3 Juni 1991. Kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha dibidang perbankan. Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan Abdul Muis No. 40 Jakarta dan memiliki 3 kantor cabang, 4 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas. Susunan pengurus PT Bank Ina Perdana adalah sebagai berikut : Komisaris: Komisaris Utama : Nyonya Natalia Salim Komisaris Independen : Tuan Hari Sugiharto Komisaris Independen : Tuan Denny Susilo Direksi: Direktur Utama : Tuan Ir. Adi Wiratama, MBA Direktur : Tuan Adiyunianto* Direktur Kepatuhan : Tuan Budiarto Santoso Susunan pengurus diatas telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. * Tuan Adiyunianto selaku Direktur telah mengundurkan diri sejak 1 Januari 2009 sesuai surat pengunduran diri tanggal 1 Desember 2008.
Jumlah karyawan per 31 Desember 2008 dan 2007 sebanyak 177 orang dan 151 orang.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan dasar pengukuran biaya historis dan mengikuti Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan ke dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode Tidak Langsung (Indirect Method).
Laporan keuangan antar cabang disajikan dalam bentuk Laporan keuangan gabungan. Saldo penempatan dan pinjaman pada tanggal Neraca serta transaksi pendapatan dan pembebanan antar cabang dieliminasi.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan.
Angka dalam laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus. b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Bank menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 32
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
c. Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/15/PBI/2004 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. GWM bank ditetapkan: - GWM dalam rupiah ditetapkan 5% dari DPK dalam rupiah. - Bank wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah berdasarkan besarnya DPK sebagai berikut: • DPK dalam rupiah sampai dengan Rp. 1.000.000.000.000,- dikenakan tambahan GWM dalam rupiah sebesar 0 % dari DPK dalam rupiah • DPK dalam rupiah lebih dari Rp. 1.000.000.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000.000.000,- wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 1 % dari DPK dalam rupiah • DPK dalam rupiah lebih dari Rp. 10.000.000.000.000,- sampai dengan Rp. 50.000.000.000.000,- wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 2 % dari DPK dalam rupiah • DPK dalam rupiah lebih dari Rp. 50.000.000.000.000,- wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 3 % dari DPK dalam rupiah - Bank wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah berdasarkan besarnya LDR sebagai berikut: • LDR lebih dari 90% dikenakan tambahan GWM sebesar 0 % dari DPK dalam rupiah • LDR lebih dari 75% sampai dengan 90% wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 1% dari DPK dalam rupiah • LDR lebih dari 60% sampai dengan 75% wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 2% dari DPK dalam rupiah • LDR lebih dari 50% sampai dengan 60% wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 3% dari DPK dalam rupiah • LDR lebih dari 40% sampai dengan 50% wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 4% dari DPK dalam rupiah • LDR kurang dari 40% wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 5% dari DPK dalam rupiah.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Pemenuhan GWM bank dalam rupiah ditetapkan: - GWM Utama dalam rupiah sebesar 5 % dari DPK dalam rupiah, mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. - GWM Sekunder dalam rupiah sebesar 2,5 % dari DPK dalam rupiah, mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009. Tata cara pemenuhan GWM dalam rupiah, sebagai berikut : 1. Pemenuhan GWM Utama dalam rupiah dihitung dengan membandingkan saldo Rekening Giro Bank pada Bank Indonesia setiap akhir hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap rata-rata harian DPK dalam 1 (satu) masa laporan pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya. 2. Pemenuhan GWM Sekunder dalam rupiah dihitung dengan membandingkan jumlah SBI, SUN dan/atau Excess Reserve setiap akhir hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap rata-rata harian jumlah DPK dalam 1 (satu) masa laporan pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya. d. Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan kerugian.
33 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka.
f. Penempatan pada bank lain
Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian.
g. Efek-efek
Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut: 1. Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. 2. Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi atau ditambahkan dengan amortisasi premi atau diskonto. Premi dan diskonto diamortisasi menggunakan metode garis lurus. 3. Tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada saat direalisasi.
Efek - efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual tersebut diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode ratarata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
h. Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman dengan debitur, yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga. Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan tersebut merupakan jumlah penghapusan yang diperkirakan atas kredit, yang ditetapkan berdasarkan kolektibilitas terhadap masing-masing debitur.
Kredit diklasifikasikan sebagai "non performing" pada saat pokok pinjaman telah jatuh tempo dan atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok atau bunga tersebut diragukan. Pendapatan bunga pinjaman yang telah diklasifikasikan sebagai "non performing" tidak diperhitungkan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.
Pinjaman dihapuskan pada saat manajemen berpendapat bahwa pinjaman tersebut sudah tidak akan tertagih lagi. Penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapuskan diakui sebagai penambahan penyisihan penghapusan atas aktiva produktif selama tahun berjalan.
i. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Bank membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif yang terdiri dari penempatan pada bank lain, kredit berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva pada akhir tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya sesuai Peraturan bank Indonesia (PBI) No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 34
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)
Berdasarkan peraturan tersebut, aktiva produktif diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori masing-masing dengan tarif persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
Klasifikasi untuk Kualitas Aktiva Produktif
Lancar Minimum Dalam perhatian khusus Minimum Kurang Lancar Minimum Diragukan Minimum Macet
Persentase penyisihan aktiva produktif diatas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan, kecuali untuk aktiva yang diklasifikasikan lancar.
Nilai agunan yang merupakan faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah agunan yang telah dinilai sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif.
1% 5% 15% 50% 100%
j. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah dikurangi akumulasi penyusutan.
Bangunan disusutkan dengan mengunakan metode garis lurus (straight line methode) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva selama 20 (dua puluh) tahun, sedangkan aktiva tetap lainnya disusutkan pula dengan menggunakan metode garis lurus (straight line methode).
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dalam laba atau rugi yang terjadi dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Persentase penyusutan dari masing-masing aktiva tetap per 31 Desember 2007 sebagai berikut:
Perabotan dan peralatan Kendaraan
Tarif penyusutan
25% 25%
k. Agunan yang Diambil Alih (AYDA) Aktiva yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pinjaman nasabah disajikan dalam akun "Akun Lain-Lain" dan dicatat sebesar nilai terendah antara taksiran aktiva dan saldo pinjaman yang belum dilunasi. Dalam hal taksiran aktiva lebih rendah dari saldo pinjaman, maka selisih lebih dari saldo pinjaman yang tidak dapat ditagih lagi, dikurangkan dari penyisihan penghapusan kredit.
Laba atau rugi yang diperoleh atau dari realisasi penjualan agunan yang diambil alih dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum pasal 39, diatur penetapan kualitas agunan yang diambil alih sebagai berikut:
35 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Agunan yang Diambil Alih (AYDA) (Lanjutan) - - - -
Lancar, apabila agunan yang diambil alih dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun. Kurang Lancar, apabila agunan yang diambil alih dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. Diragukan, apabila agunan yang diambil alih dimiliki lebih dari 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Macet, apabila agunan yang diambil alih dimiliki lebih dari 5 (lima) tahun.
l. Simpanan
Giro, tabungan dan deposito dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah/pihak ketiga.
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, pemindahbukuan dengan bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya, hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpanan/deposan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian dengan deposan.
Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.
m. Kewajiban Estimasi Manfaat Karyawan
Bank membukukan kewajiban estimasi manfaat karyawan sesuai dengan kebijakan bank dan juga Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 serta PSAK No. 57. Kewajiban manfaat karyawan dihitung dengan menggunakan tenaga ahli aktuaris independen.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Besarnya amortisasi biaya jasa tahun lalu adalah biaya masa kerja lalu yang belum diakui dibagi nilai anuitas selama 4 tahun. Kewajiban transisi timbul atas masa kerja lalu pada waktu pertama kali menerapkan IAS No. 19.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai non performing (kurang lancar, diragukan dan macet) dicatat sebagai tagihan kontijensi (off balance sheet) dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima secara tunai.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Pendapatan bunga, yang timbul dari kredit yang direstrukturisasi, ditangguhkan dan disajikan pada akun kewajiban lain-lain serta diakui pada saat diterima secara tunai (cash basis).
o. Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi lebih dari Rp 50.000.000,-(lima puluh juta) yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan terkait dengan jangka waktu tertentu dan oleh satu debitur diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kredit, pendapatan provisi dan komisi sampai dengan Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) diakui pada saat transaksi dilakukan.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu diakui pada saat transaksi dilakukan.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 36
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Pajak Penghasilan Badan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Berdasarkan UU No. 36/th 2008 tentang perubahan ke-4 atas UU No.7 th 1983 tentang pajak penghasilan bahwa tarif pajak penghasilan berubah menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun 2009 dan sebesar 25% untuk tahun 2010 dan tahun-tahun selanjutnya.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. q. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan pernyataan No. 7 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (i) Perseroan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perseroan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (ii) Perseroan asosiasi (associated companies); (iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perseroan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksi dengan perseroan pelapor; (iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perseroan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan satu tingkat dibawah direksi dari perseroan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perseroan yang bersangkutan. Ini mencakup perseroan-perseroan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perseroan pelapor dan perseroan-perseroan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perseroan pelapor.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun.
37 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
3. KAS
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah Kas
2008 (Rp)
2007 (Rp)
3.852.696.038
2.740.315.200
158.356.990
142.013.964
4.011.053.028
2.882.329.164
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machine) sejumlah Rp 1.092.900.000,- pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp 556.150.000,- pada tanggal 31 Desember 2007.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
2007 (Rp)
2006 (Rp)
Rupiah
27.555.161.804
35.883.389.976
Jumlah Giro pada Bank Indonesia
27.555.161.804
35.883.389.976
Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah sebesar Rp 26.458.147.449,- (5,06%) pada 31 Desember 2008 dan sebesar Rp 34.979.105.679,- (7,03%) pada 31 Desember 2007.
5. GIRO PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari :
2007 (Rp)
2006 (Rp)
Pihak ketiga - Rupiah
BCA
41.892.384
29.036.768
BNI
9.561.901
9.452.866
Bank Lippo
19.513.033
-
70.967.318
38.489.634
Penyisihan penghapusan Jumlah Giro pada Bank Lain- bersih
(709.673) 70.257.645
(384.896) 38.104.738
Perubahan penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun
(384.896)
Pembentukan selama tahun berjalan
(1.554.674)
Pemulihan penyisihan penghapusan
1.229.897
Saldo akhir tahun
(709.673)
(2.878.635) (2.493.739) (384.896)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 38
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
6. EFEK Efek-efek yang dimiliki oleh perseroan per 31 Desember 2008 dan 2007 menurut manajemen adalah efek-efek yang dikelompokkan sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
111.102.000.000
125.000.000.000
I. Dimiliki hingga jatuh tempo:
a. Sertifikat Bank Indonesia
Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi
Nilai Tunai
b. Intervensi Bank Indonesia
Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi
Nilai Tunai
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo
(393.764.566)
(396.521.091)
110.708.235.434
124.603.478.909
13.100.000.000
63.500.000.000
(13.443.980)
(5.289.463)
13.086.556.020
63.494.710.537
123.794.791.454
188.098.189.446
II. Diperdagangkan
Reksadana (Jisawi Fix Plus)
Reksadana (Pendapatan Tetap)
Kenaikan nilai pasar
Nilai Wajar
Jumlah seluruh efek-efek Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah bersih seluruh efek-efek
-
12.000.000.000
9.509.168.212
-
910.915.322
9.168.212
10.420.083.534
12.009.168.212
134.214.874.988
200.107.357.658
(104.200.835)
(120.091.682)
134.110.674.153
199.987.265.976
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Perubahan penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
(120.091.682)
Pembentukan selama tahun berjalan
(33,000,238)
Pemulihan penyisihan penghapusan
48,891,085
Saldo akhir tahun
(120.091.682) -
(104,200,835)
(120.091.682)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
39 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
6. EFEK (Lanjutan) Pengelompokan surat berharga (dimiliki hingga jatuh tempo) untuk tahun 2007 dan 2006, berdasarkan kelompok tanggal jatuh tempo sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Kurang dari 1bulan
79.202.000.000
133.500.000.000
1 - 3 bulan
45.000.000.000
55.000.000.000
3 - 12 bulan
-
-
Lebih dari 12 bulan
-
-
124.202.000.000
188.500.000.000
Jumlah Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Jumlah
(407.208.546) 123.794.791.454
(401.810.554) 188.098.189.446
Suku bunga rata-rata per tahun untuk Sertifikat Bank Indonesia antara sebesar 10,75% sampai 11,00% pada tahun 2008 dan antara sebesar 7,75% sampai 8,25% pada tahun 2007. Intervensi Bank Indonesia sebesar 9,25% pada tahun 2008 dan sebesar 3% pada tahun 2007.
7. KREDIT Kredit disajikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan kualitas terdiri dari:
2007 (Rp)
2006 (Rp)
363.394.068.332
306.751.557.757
107.992.406.976
73.219.585.262
17.998.972.702
3.770.207.297
86.494.915
119.409.639
489.471.942.925
383.860.759.955
a. Jenis Kredit
Konsumsi
Modal kerja
Investasi
Direksi dan karyawan
Jumlah Kredit
Dikurangi penyisihan kerugian
Jumlah Kredit - Bersih
Rincian jenis kredit berdasarkan kolektibilitas lihat lampiran 1-1
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 40
(6.244.288.873) 483.227.654.052
(4.928.653.768) 378.932.106.187
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
7. KREDIT (Lanjutan) b. Sektor Ekonomi
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Kendaraan bermotor
261.277.655.286
222.891.070.646
Jasa bisnis
42.546.080.018
49.597.213.447
Industri
10.221.681.154
11.299.931.015
Perdagangan. restoran & hotel
12.003.817.029
14.035.376.497
Perumahan
6.829.057.189
5.196.863.490
Pertanian
7.377.299.053
1.276.935.915
Konstruksi
Jasa pelayanan sosial
Pengangkutan. Pergudangan & Komunikasi
Pertambangan
Lain-lain
Jumlah Kredit
Dikurangi penyisihan kerugian
Jumlah Kredit - Bersih
33.544.560.258
44.560.258
-
617.367.976
84.595.028
118.407.451
20.000.000.000
-
95.587.197.910
78.783.033.260
489.471.942.925
383.860.759.955
(6.244.288.873) 483.227.654.052
(4.928.653.768) 378.932.106.187
Rincian sektor ekonomi berdasarkan kolektibilitas lihat lampiran 1-2
c. Jangka Waktu
Klasifikasi kredit dilakukan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: 1). Berdasarkan perjanjian kredit
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Jangka Waktu:
< = 1 tahun
218.282.955.415
152.134.894.418
1< X < = 2 tahun
134.232.214.356
95.722.684.357
129.151.550.907
130.690.880.001
7.805.222.246
5.312.301.179
489.471.942.925
383.860.759.955
2< X < = 5 tahun
>5 tahun
Jumlah Kredit
Penyisihan Kerugian
Jumlah Kredit Bersih
(6.244.288.873) 483.227.654.052
(4.928.653.768) 378.932.106.187
41 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
7. KREDIT (Lanjutan)
2). Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Jangka Waktu :
Telah jatuh tempo
< = 1 tahun
>5 tahun
Jumlah Kredit
Penyisihan Kerugian
2008 (Rp)
2007 (Rp)
7.081.173.109
-
212.663.250.977
196.206.497.846
1< X < = 2 tahun
136.560.629.163
108.043.881.287
2< X < = 5 tahun
126.221.685.029
75.695.132.591
6.945.204.647
3.915.248.231
489.471.942.925
383.860.759.955
(6.244.288.873)
Jumlah Kredit Bersih
483.227.654.052
(4.928.653.768) 378.932.106.187
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: a. Tingkat suku bunga rata-rata untuk kredit yang diberikan adalah sebesar 14% dan 15% masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. b. Kredit yang diberikan kepada nasabah dijamin dengan hak tanggungan atau jaminan lainnya yang dapat diterima oleh bank secara umum. c. Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan barang-barang modalnya. d. Kredit konsumtif terdiri dari kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit kendaraan bermotor dalam rangka kerjasama factoring, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Ina Multiguna (KIM). e. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2008 kepada Bank Indonesia, baik debitur terkait, debitur grup, maupun debitur tidak terkait tidak mengalami pelampauan dan atau pelanggaran. f. Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank - Net pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 0,89% dan 0,66%. Sedangkan rasio NPL Bank - Gross pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 1,04% dan 0,67%. g. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, portofolio kredit yang diberikan dan penyesuaian kerugian kredit berdasarkan klasifikasi kredit yang ditentukan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
Tahun 2008 Klasifikasi resiko kredit Portofolio kredit yang diberikan % Jumlah Kredit yang diberikan
Lancar Dalam Perhatian Khusus
Penyisihan kerugian
91.43
447.535.852.848
(3.613.069.335)
7.52
36.830.499.723
(1.834.547.334)
Kurang Lancar
0.07
344.127.250
(2.729.873)
Diragukan
0.01
54.556.181
(27.278.091)
Macet
0.96
4.706.906.923
(766.664.240)
Jumlah
100,00
489.471.942.925
(6.244.288.873)
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 42
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
7. KREDIT (Lanjutan)
Tahun 2007 Klasifikasi resiko kredit Portofolio kredit yang diberikan % Jumlah Kredit yang diberikan
Lancar
Penyisihan kerugian
90,36
346.845.906.264
(3.189.893.207)
Dalam Perhatian Khusus
8,97
34.439.139.617
(1.703.206.258)
Kurang Lancar
0,06
224.078.953
(24.172.736)
-
-
-
Macet
0,61
2.351.635.121
(11.381.567)
Jumlah
100,00
383.860.759.955
(4.928.653.768)
Diragukan
h. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kredit program pemerintah yang disalurkan dengan sistem penerusan kredit adalah Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) masing-masing sebesar Rp 75.679.58,- dan Rp 161.138.731,(lihat catatan 17). i. Saldo kredit yang telah direstrukturisasi pada 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp 1.916.558.735,- dan Rp 2.300.980.117,- . Semua kredit yang telah direstrukturisasi adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga. j. Kredit yang diberikan kepada karyawan bank terbagi dalam 2 kelompok yaitu komersial loan dan soft loan dengan tingkat suku bunga pada tahun 2008 dan 2007 sebesar 11% dan 12 % untuk komersial dan masing-masing 6 % untuk soft loan.
Perubahan penyisihan penghapusan (PPAP) untuk kredit adalah sebagai berikut :
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Saldo awal tahun
(4.928.653.768)
(5.378.149.507)
Penyisihan tahun berjalan
(1.681.000.000)
(429.916.522)
Penyesuaian reklasifikasi dari penyisihan (300.659.358)
(102.493.739)
antar bank. AYDA dan surat berharga
Koreksi dari penyisihan penghapusan kredit ke pendapatan
Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku
Saldo akhir tahun
766.024.253
49.000.000
-
1.004.906.000
(100.000.000)
(72.000.000)
(6.244.288.873)
(4.928.653.768)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
43 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
8. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari:
2008
31 - 12 - 2007 Penambahan (Rp)
Pengurangan/ (penghapusan)
31-12-2008 (Rp)
Nilai Perolehan
Perabotan dan peralatan
6.307.045.879
1.399.406.832
-
7.706.452.711
Kendaraan
2.182.993.250
284.000.000
-
2.466.993.250
Jumlah
8.490.039.129
1.683.406.832
-
10.173.445.961
Akumulasi Penyusutan
Perabotan dan peralatan
(5.132.291.051)
(770.727.516)
-
(5.903.018.566)
Kendaraan
(1.755.737.911)
(310.061.766)
-
(2.065.799.676)
Jumlah 5.963.515.244
(6.888.028.961)
(1.080.789.281)
-
(7.968.818.242)
1.602.010.168
2.204.627.719
Nilai Buku
2007
31 - 12 - 2006 Penambahan (Rp)
Pengurangan/ (penghapusan)
31-12-2007 (Rp)
Nilai Perolehan
Perabotan dan peralatan
5.690.525.345
616.520.534
-
6.307.045.879
Kendaraan
2.175.848.250
11.320.000
4.175.000
2.182.993.250
Jumlah 7.866.373.595
627.840.534
4.175.000
8.490.039.129
Akumulasi Penyusutan
Perabotan dan peralatan
(4.507.914.521)
(624.376.530)
Kendaraan
(1.455.600.723)
(304.312.188)
(4.175.000)
(1.755.737.911)
Jumlah
(5.963.515.244)
(928.688.717)
(4.175.000)
(6.888.028.961)
1.902.858.351
1.602.010.168
Nilai Buku
-
(5.132.291.051)
Aktiva tetap untuk kendaraan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar Rp.1.328.148.750,- dan Rp. 1.433.437.500,- kepada Perusahaan Asuransi PT Wahana Tata dan PT Raksa Pratikara untuk menutup semua resiko. Manajemen berpendapat bahwa jumlah asuransi yang ditutup adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 44
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
9. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
Nilai Nominal
2008 (Rp)
2007 (Rp)
5.187.100.357
6.692.573.648
Penyisihan kerugian
(960.868.243)
(668.172.978)
Cadangan revaluasi
(1.723.324.372)
(2.155.344.127)
2.502.907.742
3.869.056.543
Jumlah
Cadangan revaluasi merupakan penyisihan yang dibentuk oleh Bank karena adanya penilaian AYDA oleh appraisal independen PT Soeparjono Artha tanggal 10 Januari 2004. Pada tahun 2008 dan 2007 Bank telah menjual agunan yang diambil alih dengan rincian sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Harga jual
3.237.250.691
896.349.998
Nilai agunan yang diambil alih
3.369.613.291
994.212.293
Laba (rugi) penjualan agunan yang diambil alih (catatan 25)
(132.362.600)
(97.862.295)
Perubahan penyisihan kerugian (PPAP) untuk agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Saldo awal tahun
(668,172,978)
(436.495.473)
Penyisihan tahun berjalan
(681,800,000)
(331.677.505)
Reklasifikasi ke penyisihan kredit
250,000,000
100.000.000
Pemulihan tahun berjalan
139,104,736
-
Saldo akhir tahun
(960,868,243)
(668.172.978)
45 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
10. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2008 2007
(Rp) (Rp)
Piutang bunga 2.888.333.821 3.298.998.192 Aktiva tak berwujud 849.693.765 761.068.626 Biaya dibayar dimuka 1.769.286.294 1.212.455.249 Uang muka pajak PPh Pasal 28A 1.238.686.987 Uang jaminan 246.646.000 215.366.000 Barang cetakan materai dan perangko 72.337.000 95.233.000 Formulir berharga 42.420.872 39.731.953 Alat tulis kantor 120.252.744 82.719.115 Lain-lain 159.864.478 253.252.938 Jumlah 7.387.521.961 5.958.825.073 Piutang bunga merupakan akun atas pendapatan bunga kredit yang akan diterima dari kredit modal kerja, investasi dan konsumsi. Biaya dibayar dimuka merupakan transaksi atas sisa biaya yang belum diamortisasi, diantaranya biaya sewa bangunan kantor, biaya pemeliharaan aktiva tak berwujud, biaya renovasi gedung dan lain-lain. Uang muka pajak PPh pasal 28 A merupakan kelebihan atas pembayaran pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp. 1.238.686.987,- (lihat catatan 26)
11. KEWAJIBAN SEGERA Rincian per 31 Desember 2008 dan 2007 sebagai berikut:
2008 2007 (Rp) (Rp)
KSL - Kewajiban PLN - 41.751.673 KSL - Tarik Tunai ATM Bersama 434.777.208 308.339.440 KSL - Kliring yang masih harus dibayar 87.854.325 176.843.263 Jumlah 522.631.533 526.934.376
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 46
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
12. GIRO Akun giro terdiri dari:
2007 (Rp)
2006 (Rp)
Bank
Pihak terkait Pihak tidak terkait
- 69.504.351
32.173.833
Jumlah 69.504.351 32.173.833 Bukan Bank
Saldo kredit rekening pinjaman Pihak terkait Pihak tidak terkait
157.674.859 18.985.098.133 22.224.864.921
515.193.477 63.983.843.974 49.156.585.448
Jumlah
41.367.637.913
113.655.622.899
Jumlah Giro
41.437.142.264
113.687.796.732
Suku bunga tahunan dalam rupiah berkisar antara 1% sampai 7,5% pada tahun 2008 dan 1% sampai 7,25% pada tahun 2007. Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 60.000.000,-
13. TABUNGAN Akun tabungan terdiri dari:
2007 (Rp)
2006 (Rp)
Bukan Bank Pihak terkait - Perdana - 3.113.416.234 - Tabina 3.715.734.662 - Tabina - Eksekutif 2.234.454.708 4.689.008.836
Jumlah
5.950.189.370
7.802.425.071
Pihak tidak terkait - Perdana - 34.084.437.394 - Tabina 47.445.441.599 9.473.913.684 - Tabina - Mahasiswa 3.864.183.516 1.361.433.081 - Tabina - Eksekutif 4.910.005.980 5.102.033.965
Jumlah Jumlah Tabungan
56.219.631.096
50.021.818.124
62.169.820.466
57.824.243.194
Suku bunga tahunan dalam rupiah berkisar antara 1% sampai 9% pada tahun 2008 dan 1% sampai 7% pada tahun 2007.
47 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
14. DEPOSITO Semua dana pihak ketiga berupa deposito adalah dalam bentuk rupiah dengan rincian sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Bank
Pihak terkait Pihak tidak terkait
- 982.210.851 4.649.948.575
Jumlah
982.210.851
4.649.948.575
Pihak terkait 86.451.529.221 Pihak tidak terkait 367.272.979.853
90.075.040.441 267.846.698.726
Jumlah 453.724.509.074
357.921.739.167
Jumlah Deposito 454.706.719.925
362.571.687.742
Bukan Bank
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sebesar Rp. 100.738.487.350,pada tahun 2008 dan Rp.11.058.800.715,- pada tahun 2007.
2008
Tingkat Bunga rata-rata (%) Rp
2007 Tingkat Bunga rata-rata (%) Rp
Jangka Waktu: 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Deposito on Call
11,38 11,50 10,88 9,75 8,00
Jumlah
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 48
281.309.786.739 59.905.811.096 9.996.407.305 55.318.652.594 48.176.062.191
8,25 8,25 8,63 9,38 7,25
454.706.719.925
228.912.211.888 61.707.246.078 12.696.870.002 49.755.359.774 9.500.000.000 362.571.687.742
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
15. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Merupakan penyisihan penghapusan terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Perseroan membentuk penyisihan penghapusan terhadap keajiban komitmen dan kontinjensi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 November 1998. Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank, dibentuk sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Bank Garansi
-
1.016.049
Jumlah
-
1.016.049
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Perusahaan yang mempunyai resiko kredit pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah lancar. Perubahan penyisihan penghapusan kewajiban komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
2008 (Rp)
Saldo awal Pembentukan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan penghapusan Saldo akhir
2007 (Rp)
(1.016.049) - 1.016.049
(1.016.049) -
-
(1.016.049)
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi pada tahun 2008 sebesar nihil, berupa Bank Garansi sebesar Rp 1.375.379.495,yang telah dijaminkan dengan cash collateral sebesar Rp 1.401.659.170,-. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan untuk komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
16. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Rincian saldo kewajiban lain-lain per 31 Desember 2008 dan 2007 sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Penyisihan imbalan jasa 221.595.887 Bunga deposito & kewajiban lain yang tidak segera dibayar 2.761.673.223 Kewajiban lainnya 260.607.402
1.997.808.883 1.846.791.436 624.395.768
Jumlah 3.243.876.512 4.468.996.087 Bank telah membentuk penyisihan cadangan pesangon karyawan sebagaimana diatur Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan mengikutsertakan program Asuransi Jiwa dengan premi Rp 2.565.831.883,- pada PT Asuransi Allianz Life Indonesia. (Lihat catatan 29). Pada tahun 2008 pada kewajiban lainnya terdapat cicilan penebusan AYDA sebesar Rp 50.000.000,- atas nama exs debitur Anipar Simamora.
49 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
17. PINJAMAN YANG DITERIMA Rincian saldo yang diterima per 31 Desember 2008 dan 2007 sebagai berikut :
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Bank Indonesia
75.679.587
161.138.731
Jumlah
75.679.587
161.138.731
Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia merupakan fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dalam bentuk kredit likuiditas berupa penyaluran Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31/45/ KEP/DIR tanggal 10 Juni 1998. Suku bungan KKPA telah ditetapkan oleh BI yaitu sebesar 14% per tahun, yang terbagi atas 7% merupakan bunga yang harus dibayarkan bank kepada BI, 5% merupakan bagian bank dan sisa sebesar 2% diberikan kepada Koperasi sesuai dengan surat Bank Indonesia No.1/189/DKr/PmK2 tanggal 28 Oktober 1999. KKPA tersebut per 31 Desember 2008 dan 2007 telah disalurkan Bank. Koperasi Penerima Usaha Produktif yang Dibiayai
Petani Karet Mekar Mukti
Investasi tanaman perkebunan karet
Jumlah
2008 (Rp)
2007 (Rp)
75.679.587
161.138.731
75.679.587
161.138.731
18. MODAL SAHAM Berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, SH No. 63 tanggal 17 April 1997, modal dasar bank dari Rp. 15.000.000.000,menjadi Rp. 60.000.000.000,- yang terbagi atas 60.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- per lembar saham. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang telah diaktakan oleh Notaris Winanto Wiryomartani, SH dengan Akta No. 69 tanggal 31 Maret 1999, bahwa para pemegang saham menyetujui untuk merubah nilai nominal per lembar saham dari Rp. 1.000.0000,- menjadi Rp. 1.000,- sehingga untuk selanjutnya modal Bank terdiri dari 60.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000,- per lembar saham. Pada tanggal 29 Mei 2003, modal dasar Bank ditingkatkan dari Rp. 60.000.000.000,- menjadi Rp 100.000.000.000,- terdiri dari 100.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 per lembar saham sesuai dengan persetujuan BI No. 6/65/ DPwBI/Rahasia tanggal 1 November 2004. Berdasarkan akta notaris No. 25 tanggal 7 Juni 2005 oleh Notaris Winanto Wiryomartani, SH. M. Hum, susunan pemegang saham telah dirubah dan setoran modal menjadi sebesar Rp. 100.000.000.000, dimana dari jumlah tersebut baru mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebesar Rp. 92.750.000.000,- sesuai dengan surat No. 8/146/DPBI pada tanggal 21 Juni 2006, sedangkan persetujuan mengenai modal disetor menjadi sebesar Rp. 100.000.000.000,- baru mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 9/37/DPBI tanggal 24 Januari 2007. Berdasarkan akta notaris No. 45 tanggal 31 Desember 2007 oleh Notaris Winanto Wiryomartani, SH. M. Hum, modal dasar bank dari Rp 100.000.000.000,- menjadi Rp 400.000.000.000,- yang terbagi atas 400.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per lembar saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 128.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 128.000.000.000,-, dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai Surat No.10/88/DPB1/Rahasia tanggal 09 Mei 2008.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 50
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
18. MODAL SAHAM (Lanjutan) Susunan pemegang dan pemilikan saham per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2008 Jumlah Nama Pemegang Saham Lembar Rp
%
PT Kharisma Prima Karya
83.450.980
83.450.980.000
65,20%
PT Rekso Sempurno Moro Joyo
14.945.383
14.945.383.000
11,68%
International Invetments Holding Inc.
14.315.168
14.315.168.000
11,18%
PT Jaya Agra Wattie
10.193.325
10.193.325.000
7,96%
2.095.144
2.095.144.000
1,64%
PT Media Interaksi Utama Perkumpulan Sekolah Kristen Jakarta
1.000.000
1.000.000.000
0,78%
Baktinendra Prawiro
1.000.000
1.000.000.000
0,78%
Majelis Pusat Pendidikan Kristen di Indonesia
1.000.000
1.000.000.000
0,78%
128.000.000
128.000.000.000
100%
Jumlah
2007 Jumlah Nama Pemegang Saham Lembar Rp
%
PT Kharisma Prima Karya
55,450,980
55,450,980,000
55%
PT Rekso Sempurno Moro Joyo
14,945,383
14,945,383,000
15%
International Invetments Holding Inc.
14,315,168
14,315,168,000
14%
PT Jaya Agra Wattie
10,193,325
10,193,325,000
10%
2,095,144
2,095,144,000
2%
PT Media Interaksi Utama Perkumpulan Sekolah Kristen Jakarta
1,000,000
1,000,000,000
1%
Baktinendra Prawiro
1,000,000
1,000,000,000
1%
Majelis Pusat Pendidikan Kristen di Indonesia
1,000,000
1,000,000,000
1%
100,000,000
100,000,000,000
100%
Jumlah
19. SALDO LABA CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 8 April 2008 yang telah disahkan dengan akta notarisWinanto Wiryomartani, S.H No. 56 tanggal 23 April 2008 telah disetujui untuk menggunakan laba perseroan dari saldo laba tahun 2007 sebagai cadangan umum sebesar Rp 1.083.631.843,-. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 Juni 1995 telah disahkan dengan akta notaris Winanto Wiryomartani, S.H No. 60 tanggal 15 Juni 1995 telah disetujui untuk menggunakan laba perseroan dari saldo laba tahun 1994 sebagai cadangan umum sebesar Rp 836.755.074,-.
20. PEMBAGIAN DIVIDEN
Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 April 2007 yang telah disahkan dengan akta notaris Winanto Wiryomartani. S.H No. 23 tanggal yang sama. perusahaan menyetujui adanya pembagian dividen kepada para pemegang saham atas laba tahun 2006 sebesar Rp 491.821.740.-
51 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
21. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari:
2008 (Rp)
Kredit yang diberikan
2007 (Rp)
70.848.184.028
57.506.932.438
Penempatan pada bank lain
4.932.576.638
2.651.213.254
Surat-surat berharga yang dimiliki
6.521.837.044
8.727.371.067
82.302.597.710
68.885.516.759
Jumlah
22. BEBAN BUNGA Beban bunga berasal dari:
2008 (Rp)
Deposito berjangka
(38.244.464.193)
2007 (Rp)
(31.200.317.445)
Deposito on call
(2.839.236.554)
(538.192.080)
Giro
(3.700.965.313)
(2.891.991.618)
Tabungan
(2.874.103.383)
(2.656.251.792)
(29.502.075)
(23.083.737)
-
(11.589.863)
(47.688.271.518)
(37.321.426.535)
Penempatan oleh bank lain Surat Berharga Jumlah
23. BEBAN TENAGA KERJA Akun ini terdiri dari:
Gaji pegawai
2008 (Rp)
2007 (Rp)
(9.558.039.911)
(7.876.186.951)
Perawatan kesehatan
(507.631.758)
(394.914.657)
Tunjangan (726.859.270)
(234.598.914)
Upah kerja lembur
(213.351.097)
(232.530.456)
Cadangan dana pensiun
(783.506.297)
(658.552.491)
Lain-lain
(112.379.848)
(27.327.500)
Jumlah
(11.901.768.181)
(9.424.110.969)
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 52
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
24. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Akun ini terdiri dari:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Sewa gedung kantor
(2.528.941.493)
(2.226.515.758)
Penyusutan aktiva tetap
(1.080.789.281)
(928.688.717)
Pemasaran
(2.632.300.634)
(1.792.281.111)
Pengiriman dokumen dan jaringan komunikasi
(1.302.032.527)
(910.184.762)
Asuransi
(1.313.235.584)
(1.012.471.789)
Pemeliharaan dan perbaikan
(598.576.046)
(493.021.189)
Pemakaian materai tempel/alat tulis kantor
(596.940.130)
(450.568.415)
Telepon dan telex
(387.536.846)
(439.050.988)
Keamanan dan kebersihan
(522.842.110)
(432.761.933)
Listrik. air dan bahan bakar
(531.765.864)
(385.668.103)
Amortisasi aktiva tidak berwujud
(439.161.588)
(439.754.294)
Tenaga ahli
(321.511.000)
(470.812.000)
Pendidikan dan latihan
(467.508.059)
(369.004.783)
Transaksi ATM
(436.880.537)
(343.562.865)
Jamsostek
(249.256.060)
(241.455.582)
Administrasi bank
(130.770.956)
(128.917.550)
Transaksi PLN
(123.549.629)
(133.499.908)
Dinas luar
(147.242.980)
(136.657.218)
Organisasi
(42.950.000)
(48.200.000)
Rumah tangga
(63.263.942)
(96.784.427)
(198.828.510)
(214.170.730)
(60.850.119)
(58.228.609)
Transportasi - pengangkutan uang Pajak Penelitian & pengembangan
(34.800)
(358.400)
Lain-lain
(486.719.625)
(107.473.947)
Jumlah
(14.663.488.320)
(11.860.093.078)
53 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
25. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH Akun ini terdiri dari:
2008 (Rp)
Koreksi PPAP
2007 (Rp)
766.024.253
49.000.000
(132.362.600)
(97.862.295)
81.004.642
30.486.579
Bagian remedial
(13.960.389)
(105.281.000)
Denda BI
(58.450.000)
(2.300.000)
Penjualan agunan yang diambil alih Pendapatan transaksi mata uang asing
Penjualan aktiva tetap / inventaris Pendapatan/(beban) non operasional lainnya Jumlah
-
1.549.999
8.155.754
(255.173.514)
650.411.660
(379.580.231)
26. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Hutang Pajak pasal 21
125.036.021
41.397.823
Hutang Pajak pasal 23
818.797.852
625.293.370
Hutang Pajak pasal 25
405.632.362
312.225.091
Hutang Pajak pasal 29
-
1.695.959.737
Hutang pajak pertambahan nilai (PPN)
-
26.519
Jumlah
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
1.349.466.235
/ 54
2.674.902.540
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Bank dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba sebelum Pajak Penghasilan
Perbedaan waktu :
PPA AYDA
2008 (Rp)
2007 (Rp)
13.997.737.086
14.803.894.008
Pembentukan PPA
681.800.000
231.677.505
Pemulihan PPA
(821.124.491)
-
PPAP Penempatan pd Bank Lain
Pembentukan PPAP
1.554.674
-
Pemulihan PPAP
(1.229.897)
-
PPAP Surat Berharga
Pembentukan PPAP
33.000.238
-
Pemulihan PPAP
(48.891.085)
-
Kelebihan PPAP - Kredit
19.653.530
252.529.621
Penyusutan aktiva tetap
78.752.688
36.342.564
-
658.552.491
(1.776.212.996)
-
Biaya cadangan pesangon
Pemulihan cadangan pesangon
Realisasi penggantian hak karyawan
-
(100.696.599)
(1.832.697.339)
1.078.405.582
-
394.914.657
Perbedaan yang tidak diperhitungkan menurut fiskal :
Perawatan kesehatan
Penyusutan kendaraan staff
52.604.167
51.125.000
Sumbangan dan hadiah
24.781.775
24.231.638
Biaya rumah tangga
46.867.232
59.995.904
Denda - denda
1.000.000
858.435
125.253.174
531.125.634
12.290.292.921
16.413.425.224
Laba kena pajak
Kompensasi kerugian tahun-tahun lalu :
Tahun 2003
Laba/(rugi) fiskal
12.290.292.921
(2.051.434.394) 14.361.990.830
55 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Perhitungan pajak
2008
50.000.000
2007
50.000.000
2008
2007
(Rp)
(Rp)
5.000.000
5.000.000
10%
x
15%
x
50.000.000
50.000.000
7.500.000
7.500.000
30%
x
12.190.292.921
14.261.990.830
3.657.087.876
4.278.597.249
Jumlah pajak
3.669.587.876
4.291.097.249
Dikurangi pembayaran : Angsuran Pajak Penghasilan pasal 25
(4.908.274.863)
(2.594.137.512)
Fiskal luar negeri
-
(1.000.000)
Pajak penghasilan kurang/(lebih) bayar
(1.238.686.987)
1.695.959.737
c. Pajak Penghasilan Tangguhan Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2008 Penyesuaian Dikreditkan Tarif Pajak (dibebankan ) ke 31 - 12 - 2007 s/d tahun lalu Laporan laba rugi 31 - 12 - 2008 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aktiva pajak tangguhan PPA AYDA 847.055.132 (141.175.855) (34.831.123) PPAP Penempatan pd bank lain - (258.612) 81.194 PPAP Surat Berharga - (22.077.497) (3.972.712) Kelebihan PPAP Kredit 144.607.244 (154.385.771) 4.913.383 Penyusutan aktiva tetap 220.066.123 (87.096.054) 19.688.172 Biaya cadangan pesangon 599.342.665 (99.890.444) (444.053.249) Aktiva pajak tangguhan 1.811.071.164 (504.884.233) (458.174.335)
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 56
671.048.154 (177.418) (26.050.209) (4.865.144) 152.658.241 55.398.972 848.012.596
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Tangguhan (lanjutan)
2007 Dikreditkan (dibebankan) ke 31 - 12 - 2006 Laporan laba rugi 31 - 12 - 2007 (Rp) (Rp) (Rp)
Aktiva/kewajiban pajak tangguhan :
Agunan yang diambil alih Kelebihan PPAP Penyusutan aktiva tetap Biaya Cadangan pesangon
777.551.880 68.848.358 209.163.354 431.985.897
69.503.252 75.758.886 10.902.769 167.356.768
847.055.132 144.607.244 220.066.123 599.342.665
Aktiva pajak tangguhan 1.487.549.489 323.521.675 1.811.071.164 Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Laba sebelum pajak penghasilan
13.997.737.086
14.803.894.008
Pajak pada tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan (penghasilan tidak kena pajak) Perawatan kesehatan Penyusutan kendaraan staff Sumbangan dan hadiah Biaya rumah tangga Denda - denda Kompensasi laba/rugi fiskal
(3.499.434.272)
(4.441.168.203)
- (13.151.042) (6.195.444) (11.716.808) (250.000) 3.072.573.230
(118.474.397) (15.337.500) (7.269.491) (17.998.771) (257.531) 4.924.027.567
Sub jumlah
(458.174.335)
323.521.675
Penyesuaian pajak tangguhan
(504.884.233)
-
Jumlah
(963.058.568)
323.521.675
d. Penghasilan (beban) pajak
Beban pajak penghasilan kini
Penghasilan/(beban) pajak tangguhan
Penghasilan/(beban) pajak
2008 (Rp)
2007 (Rp)
(3.669.587.876)
(4.291.097.249)
(963.058.568)
323.521.675
(4.632.646.444)
(3.967.575.574)
57 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
27. KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
2008 (Rp)
2008 (Rp)
Kewajiban Komitmen : - Fasilitas kredit yang belum ditarik
Pihak Terkait
(3.095.646.135)
(5.297.469.453)
Pihak Tidak Terkait
(4.323.757.547)
(9.730.122.800)
Jumlah
(7.419.403.682)
(15.027.592.253)
Tagihan kontinjensi - Bunga dalam penyelesaian
Pihak Terkait
-
-
Pihak Tidak Terkait
146.758.409
317.318.216
Jumlah
146.758.409
317.318.216
- Aktiva Dihapusbukukan
Pihak Terkait
-
-
Pihak Tidak Terkait
6.794.546.402
7.217.403.545
Jumlah
6.794.546.402
7.217.403.545
- Bank Garansi
Pihak Terkait
-
Pihak Tidak Terkait
1.375.379.495
202.604.855
Jumlah
1.375.379.495
202.604.855
8.316.684.306
7.737.326.616
15.736.087.988
22.764.918.869
Jumlah Tagihan Kontinjensi Jumlah komitmen dan kontinjensi
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 58
-
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
28. MANAJEMEN RISIKO Bank telah membentuk komite manajemen risiko. Untuk meningkatkan fungsi komite manajemen risiko sesuai memo intern No. DIR/046/VII/07 tanggal 1 Agustus 2007 telah dibentuk anggota tetap dan tidak tetap anggota manajemen risiko. Tugas yang harus dilaksanakan Komite adalah memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama, sekurang-kurangnya meliputi: 1. Evaluasi kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi. 2. Evaluasi untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut. 3. Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Justifikasi ini disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Utama berdasarkan suatu pertimbangan bisnis dan hasil analisa yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha Bank tertentu sehingga memerlukan adanya penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank. Bank telah menetapkan manajemen risiko terhadap risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional. Kriteria penilaian untuk masing-masing profil risiko mengacu kepada surat edaran manajemen risiko No. SEMR/005/07 tanggal 28 Maret 2007 sebagai berikut: 1. Risiko Pasar Penentuan profil risiko pasar dilakukan dengan memperhatikan kemampuan permodalan Bank dalam menghadapi potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga yang terjadi di pasar. 2. Risiko Likuiditas Penentuan profil risiko likuiditas dilakukan dengan memperhatikan Rasio Loan to Deposit (LDR), One Month Maturity Mismatch Ratio (MMR) dan Rasio Aktiva dan Pasiva Likuid. 3. Risiko Kredit Penentuan profil risiko kredit dilakukan dengan memperhatikan Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terhadap Aktiva Produktif, Rasio Debitur Inti di Luar Pihak Terkait terhadap Total Kredit yang Diberikan dan Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP. 4. Risiko Operasional Penilaian profil risiko operasional dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian kualitatif dilakukan untuk penilaian faktor: - Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi Bank - Kelengkapan dan kelayakan kebijakan dan prosedur yang dimiliki - Kompetensi dan integritas sumber daya manusia (SDM), yaitu pada kemampuan melaksanakan tugas - Sistem informasi dan teknologi yang terjaga keamanannya - Telah dilaksanakannya fungsi pengawasan intern, prinsip KYC dan manajemen risiko Penilaian kuantitatif dilakukan untuk besaran potensi kerugian yang disebabkan oleh risiko operasional terhadap gross income, yaitu nilai total neto pendapatan operasional dan neto pendapatan non-operasional. Keseluruhan profil risiko tersebut dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Bank telah menyampaikan laporan profil risiko setiap triwulanan. Laporan per 31 Desember 2008 yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, tingkat resiko sedang (moderate) dengan trend stabil.
59 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
29. IMBALAN KERJA KARYAWAN Bank telah membentuk cadangan atas kewajiban masa datang sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan serta Peraturan Perusahaan PT Bank Ina Perdana. Perhitungan aktuaria per 31 Desember 2008 dan 2007 dihitung oleh aktuaris independent PT Sienco Aktuarindo Utama dengan menggunakan metode “Projected unit of credit” sebagai berikut:
2008
2007
Tingkat Diskonto 12% per tahun 10% per tahun Kenaikan gaji 8% per tahun 8% per tahun Tingkat mortalita CSO 80 CSO 58 Metode Projected unit Credit Projected unit Credit Beban manfaat karyawan tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Biaya jasa kini (manfaat yang diperoleh selama periode berjalan) Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari Aktiva program Amortisasi biaya jasa lalu (Keuntungan)/kerugian Aktuaria yang diakui
631.879.984 231.246.366 (96.218.696) 14.574.107 2.024.536
420.706.151 171.441.386 14.574.107 51.830.847
Jumlah
783.506.297
658.552.491
Rekonsiliasi atas status pendanaan di dalam perhitungan biaya tersebut adalah sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Kekayaan/Kewajiban: - Nilai kini kewajiban (Kewajiban Aktuaria) - Biaya Jasa Lalu yang belum diamortisasi - (Keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diamortisasi - Kewajiban yang diakru - Biaya Tahun Berjalan
(829.633.195) 109.831.156 498.206.152 221.595.887 783.506.297
(2.391.804.537) 124.405.263 269.590.391 1.997.808.883 658.552.491
Rekonsiliasi kewajiban yang diakui di Neraca per 31 Desember 2008.
2008 (Rp)
Kewajiban imbalan pasca kerja awal periode Biaya imbalan pasca kerja periode berjalan pembayaran manfaat Iuran yang dibayarkan Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban imbalan pasca kerja jangka panjang lainnya Kewajiban imbalan pasca kerja akhir periode
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 60
2007 (Rp)
1.918.468.006 783.506.297 - (2.565.831.883) 136.142.420 85.453.467
1.360.612.114 658.552.491 (100.696.599) 1.918.468.006 79.340.877
221.595.887
1.997.808.883
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah direksi dan komisaris bank serta perusahaan-perusahaan yang memiliki pemegang saham dan pengurus yang sama dengan bank. Dalam kegiatan usahanya sehari-hari, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa yang dilakukan dengan syarat normal. Transaksi dengan pihak-pihak ini disajikan secara terpisah untuk membandingkan dengan pihak-pihak luar pada umumnya. Penyajiannya antara lain sebagai berikut:
2008 (Rp)
2007 (Rp)
Aktiva Kredit
93.301.207.922
54.794.429.568
93.301.207.922
54.794.429.568
18.985.098.133 5.950.189.370 86.451.529.221
63.983.843.974 7.802.425.071 90.075.040.441
111.386.816.725
161.861.309.486
Jumlah Kewajiban Giro Tabungan Deposito Jumlah
31. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (Lembaga Negara Republik Indonesia) tahun 2004 No. 96, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4420, dinyatakan bahwa LPS menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 1A/PLPS/2005 tentang perubahan atas Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 1/PLPS/2005 tentang Program Penjaminan Simpanan, bank telah mendapat pengukuhan sebagai peserta Program Penjamin Simpanan. Sejak tanggal 13 Oktober 2008, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah).
32. ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Sesuai dengan kerangka dasar Arsitektur Perbankan Indonesia dalam program penguatan struktur perbankan nasional yang diberlakukan mulai tahun 2004, maka persyaratan modal minimum bagi bank umum ditingkatkan menjadi Rp 100.000 juta dan persyaratan modal minimum bagi bank umum ditingkatkan menjadi Rp 100.000 juta dan persyaratan tersebut wajib dipenuhi paling lambat pada akhir tahun 2010. Berkaitan dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2005 dan Surat Edaran No.7/48/DPNP tanggal 14 Oktober 2005 tentang “Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum”, yang mewajibkan setiap bank untuk memiliki dan memelihara modal inti minimum sebesar Rp 80.000 juta pada tanggal 31 Desember 2007 dan selanjutnya menjadi sebesar Rp 100.000 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Sesuai dengan peraturan tersebut, setiap bank (yang pada saat berlakunya peraturan ini belum memenuhi ketentuan) wajib menyampaikan action plans kepada Bank Indonesia Manajemen dan Ultimate Shareholder (pemegang saham utama). Perusahaan akan berusaha menjaga kecukupan modal Perusahaan agar dapat memenuhi persyaratan tersebut.
61 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
33. INFORMASI PENTING LAINNYA Berdasarkan surat Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI No. 1705/DSAK/IAI/12/2008 terdapat penangguhan penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) 55/2006 dan (PSAK) 50/2006 tentang instrumen keuangan pengakuan dan pengukuran, serta penyajian dan pengungkapan dari instrumen keuangan yang seharusnya diberlakukan efektif tanggal 1 Januari 2009 ditangguhkan menjadi tanggal 1 Januari 2010.
34. MATURITY PROFILE
Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban moneter menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, sejak tanggal 31 Desember 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut : Jatuh tempo Tidak ada Kurang Lebih jatuh tempo dari 1 bulan >1- 3 bulan >3- 6 bulan >6- 12 bulan dari 12 bulan Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
AKTIVA Kas - 4.011 - - - - 4.011 Giro pada Bank Indonesia - 27.555 - - - - 27.555 Giro pada Bank Lain - 71 - - - - 71 Efek-efek - 78.849 44.945.540 - - 10.420 134.215 Kredit - 51.423 13.926 62.352 91.953 269.818 489.472 Aktiva tetap 2.205 - - - - - 2.205 Agunan yang diambil alih 2.503 - - - - - 2.503 Aktiva lain-lain 1.035 2.923 139 173 866 2.252 7.388 Jumlah Aktiva
5.743
164.832
59.011
62.525
92.819
282.490 667.419
KEWAJIBAN Kewajiban segera - Simpanan - a. Giro - b. Tabungan c. Deposito - Hutang pajak - Kewajiban lain-lain 1.908 Pinjaman yang diterima -
523 342.486 2.368 3.472 336.646 1.349 1.336 6
- 78.533 4.621 6.942 66.970 - - 12
- 49.516 6.931 10.413 32.172 - - 18
- 53.608 13.862 20.827 18.919 - - 36
- 523 34.171 558.314 13.655 41.437 20.516 62.170 - 454.707 - 1.349 - 3.244 4 76
Jumlah kewajiban
-
343.015
78.545
49.534
53.644
34.175 560.262
Jumlah aktiva(kewajiban)-bersih 5.743
(178.183)
(19.534)
12.991
39.175
248.315
107.157
Langkah yang diambil oleh bank sehubungan dengan mismatch aktiva dan kewajiban moneter yang jatuh tempo dari 1 sampai dengan 3 bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan.
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 62
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
35. INFORMASI LAINNYA a. Perseroan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia. yang mempertimbangkan secara kuantitatip seperti aktiva. kewajiban dan akun off balance sheet tertentu. juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan resiko tertimbang. Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Perseroan.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal sampai akhir tahun 1998 adalah sebesar 4 % dan sampai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %.
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) bank tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 26.28% dan 27.50% dengan rincian sebagai berikut:
2008 2007 Rp (Juta) Rp (Juta)
I
Komponen Modal
A. Modal Inti
1. Modal Disetor
2. Cadangan tambahan disetor
a. Cadangan umum b. Laba/rugi tahun - tahun lalu
c. Laba tahun berjalan setelah pajak (50%)
d. Dana setoran modal
128.000
100.000
1.920
837
(42.684)
(52.113)
5.164
5.256
-
28.000
92.400
81.980
3.718
3.190
96.118
85.170
365.684
309.661
26.28%
27.50%
(66.863)
(60.397)
B. Modal pelengkap (masimum 100% modal inti)
Cadangan umum penyisihan penghapusan
aktiva produktif/PPAP (maksimum 1.25% ATMR)
II Total modal
III Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
IV Risiko Kewajiban Modal Minimum yang tersedia (%)
V Modal yang harus disetor (8%)
63 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
35. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan) Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) bank per 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008
2007
Nominal Cad Khusus Bobot ATMR Nominal Keterangan Rp juta yg dibentuk Risiko Rp juta Rp juta
Cad Khusus Bobot ATMR yg dibentuk Risiko Rp juta
A. AKTIVA (Rp & Va)
1. Kas
4.011
2. Emas dan commemorative coins
-
0%
-
2.882
-
0%
-
2.1 Emas dan mata uang emas
-
-
0%
-
-
-
0%
-
2.2 Commemorative coins
-
-
0%
-
-
-
0%
-
35.883
-
0%
-
124.603
-
0%
-
-
0%
-
-
0%
-
3. Bank Indonesia
3.1 Giro pada Bank Indonesia
3.2 SBI
3.3 Call money
3.4 Lainnya
-
0%
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
20%
14
-
20%
128
13.087
- 63.495
4. Tagihan pada bank lain
4.1 Pada bank sentral negara lain
4.2 Pada bank lain yang dijamin
27.555 110.708
Pemerintah pusat/bank sentral 4.3 Pada bank lain
71
639
5. Surat berharga yang dimiliki
5.1 Trasury Bill Negara lain
-
-
0%
-
-
-
0%
-
5.2 Sertifikat bank sentral Negara lain
-
-
0%
-
-
-
0%
-
5.3 Surat berharga pasar uang/pasar modal -
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
20%
-
-
-
20%
-
-
-
50%
-
-
-
50%
-
5.3.1. Yang diterbitkan atau dijamin oleh
Bank sentral atau pemerintah pusat
5.3.2. Yang diterbitkan dan dijamin
dengan uang kas, uang kertas
asing mata uang emas, serta giro,
deposito dan tabungan pada bank
yang bersangkutan sebesar nilai
jaminan tersebut
5.3.3. Yang diterbitkan atau dijamin oleh
bank lain, pemerintah daerah,
lembaga non departemen di
Indonesia dan bank pembangunan
multilateral
5.3.4. Yang diterbitkan atau dijamin
oleh BUMN dan perusahaan miliki
Pemerintah pusat
5.3.5. Yang diterbitkan atau dijamin
oleh pihak swasta lainnya
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 64
10.420
- 100% 10.420
12.009
- 100% 12.009
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
35. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan)
2008
2007
Nominal Cad Khusus Bobot ATMR Nominal Keterangan Rp juta yg dibentuk Risiko Rp juta Rp juta
6. Kredit
6.1 Kredit yang diberikan kepada atau dijamin
6.1.1. Bank sentral
6.1.2. Pemerintah pusat
6.1.3. Uang kas, uang kertas asing, emas,
76 -
Mata uang emas, serta giro, deposito
dan tabungan pada bank yang
bersangkutan, sebesar nilai jaminan
tersebut
lembaga non departemen di
Indonesia, bank Pembangunan
Multilateral
0%
-
0%
-
161
-
0%
-
-
20%
-
-
50%
-
-
765 100% 24.017
13.694
-
53.111
-
0%
-
-
0%
-
-
0%
-
-
-
-
20%
-
-
50%
-
6.1.5. BUMN dan perusahaan milik
88.086
- -
6.1.4. Bank lain, pemerintah daerah,
pemerintah pusat Negara lain.
-
6.1.6. Pihak-pihak lainnya
24.782
1.739 100% 11.955
6.2 KPR yang dijamin oleh hipotik pertama
dengan tujuan untuk dihuni.
6.3 Kredit Pegawai/Pensiunan
6.4 Kredit Usaha Kecil
Cad Khusus Bobot ATMR yg dibentuk Risiko Rp juta
6.757
28
-
-
369.771
1.838
40%
2.692
5.360
50%
-
-
85% 312.743
310.935
-
40%
2.144
-
50%
-
-
85% 264.295
7. Tagihan lainnya (netting agreement)
7.1 Tagihan lainnya kepada atau dijamin:
7.1.1. Bank sentral
-
-
0%
-
-
-
0%
-
7.1.2. Pemerintah pusat
-
-
0%
-
-
-
0%
-
7.1.3. Uang kas, uang kertas asing, emas,
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
20%
-
-
-
20%
-
50%
-
Mata uang emas, serta giro, deposito
dan tabungan pada bank yang
bersangkutan, sebesar nilai jaminan
tersebut
7.1.4. Bank lain, pemerintah daerah,
lembaga non departemen di
Indonesia, bank Pembangunan
multilateral
7.1.5. BUMN dan perusahaan milik
pemerintah pusat Negara lain.
7.1.6. Pihak-pihak lainnya
8. Penyertaan
9. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku)
10. Antar kantor aktiva
11. Rupa-rupa aktiva
JUMLAH ATMR AKTIVA NERACA
-
-
50%
-
-
-
-
- 100%
-
-
- 100%
-
-
- 100%
-
-
- 100%
-
2.205 - 9.890 667.419
- 100% 2.205 - 100%
-
- 100% 9.890 2.631
361.981
1.602
- 100% 1.602
-
- 100%
-
9.828
- 100% 9.828
634.203
1.739 301.960
65 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
35. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan)
2008
2007
Nominal Cad Khusus Bobot ATMR Nominal Keterangan Rp juta yg dibentuk Risiko Rp juta Rp juta
Cad Khusus Bobot ATMR yg dibentuk Risiko Rp juta
B REKENING ADMINISTRATIF (Rp & Va) 1. Fasilitas kredit yang belum digunakan yang disediakan sampai dengan akhir tahun takwin berjalan yang disediakan bagi. atau dijamin oleh dengan, atau yang dijamin surat berharga yang diterbitkan oleh: 1.1 Fasilitas kredit yang diberikan kepada atau dijamin: 1.1.1. Bank sentral - 1.1.2. Pemerintah pusat - 1.1.3. Uang kas. uang kertas asing. emas. Mata uang emas, serta giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan, sebesar nilai jaminan tersebut 1.075 1.1.4. Bank lain, pemerintah daerah lembaga non departemen di Indonesia, bank Pembangunan multilatera - 1.1.5. BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lainnya - 1.1.6. Pihak-pihak lainnya (dijamin sebesar penarikannya) 4.261 1.2 KPR yang dijamin oleh hipotik pertama dengan tujuan untuk dihunI - 1.3 Kredit Pegawai/Pensiunan - 1.4 Kredit Usaha Kecil 2.083 2. Jaminan bank 2.1 Dalam rangka pemberian kredit termasuk stand by L/C & risksharing serta endosemen atas surat-surat berharga yang diberikan atas permintaan: 2.1.1. Bank sentral & Pemerintah pusat 2.1.2. Bank lain, pemerintah daerah, lembaga non departemen di Indonesia, bank Pembangunan multilateral 2.1.3. BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain 2.1.4. Pihak-pihak lainnya
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 66
- -
0% 0%
- -
- -
- -
0% 0%
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
10%
-
42
-
10%
4
-
25%
-
-
25%
-
-
50%
2.131
-
50%
7.493
- 20% - 25% - 42.5%
- 14.986
- - 885
- - -
- 20% - 25% - 42.5%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
20%
-
-
-
20%
-
- -
- 50% - 100%
- -
- 203
- 100% - 100%
203
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
35. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan)
2008
2007
Nominal Cad Khusus Bobot ATMR Nominal Keterangan Rp juta yg dibentuk Risiko Rp juta Rp juta 2.2 Bukan dalam rangka pemberian kredit, seperti bid bonds, performance bonds & advance payment bonds yang diberikan atas permintaan: 2.2.1. Bank sentral & Pemerintah pusat 2.2.2. Bank lain, pemerintah daerah, lembaga non departemen di Indonesia, bank Pembangunan multilateral 2.2.3. BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain 2.2.4. Pihak-pihak lainnya 7) 2.3 L/C yang masih berlaku (tidak termasuk stand by L/C) yang diberikan atas permintaan: 2.3.1. Bank sentral & Pemerintah pusat 2.3.2. Bank lain. pemerintah daerah. lembaga non departemen di Indonesia. bank Pembangunan multilateral 2.3.3. BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain 2.3.4. Pihak-pihak lainnya 7) 3. Kewajiban memberikan aktiva bank dengan syarat repurchased agreement 4. Posisi netto kontrak berjangka valas dengan swap bunga (exchange rate and interest rate kontrak)
JUMLAH ATMR REKENING ADMINISTRATIF C.JUMLAH ATMR (A.13 + B.5)
Cad Khusus Bobot ATMR yg dibentuk Risiko Rp juta
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
10%
-
-
-
20%
-
- 1.375
- -
25% 50%
- 688
- -
- 50% - 100%
-
-
-
0%
-
-
-
0%
-
-
-
4%
-
-
-
4%
-
- -
- -
10% 20%
- -
- -
- -
10% 20%
-
-
- 100%
-
-
- 100%
-
-
-
4%
-
-
-
4%
-
-
3.703
15.231
-
7.700
2.631 365.684
649.434
8.794 676.213
1.739 309.661
67 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
35. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan) b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
31 Desember 2008
Dalam perhatian No. Pos-pos Lancar khusus
Kurang Lancar Diragukan
1. Giro pada bank lain
Macet Jumlah
70.967.318
-
-
-
-
70.967.318
2. Penempatan pada BI
27.555.161.804
-
-
-
-
27.555.161.804
3. Surat-surat berharga
134.214.874.988
-
-
-
-
134.214.874.988
4. Kredit yang diberikan
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
93.283.205.950
18.001.972.000
354.252.646.898
36.812.497.751
- 344.127.250
- 54.556.181
- 4.706.906.923
93.301.207.922 396.170.735.003
5. Komitmen dan kontinjensi
- Bank garansi
Jumlah
1.375.379.495
-
-
-
-
1.375.379.495
610.752.236.453
36.830.499.723
344.127.250
54.556.181
4.706.906.923
652.688.326.530
PPAP yang wajib dibentuk
3.698.422.789
1.772.047.335
2.729.873
652.278.091
766.664.240
6.892.142.328
PPAP yang telah dibentuk
3.718.076.319
1.772.047.335
2.729.873
652.278.091
766.664.240
6.911.795.857
31 Desember 2007
Dalam perhatian No. Pos-pos Lancar khusus
Kurang Lancar Diragukan
1. Giro pada bank lain
38.489.634
Macet Jumlah
-
-
-
-
38.489.634
2. Penempatan pada BI
35.883.389.976
-
-
-
-
35.883.389.976
3. Surat-surat berharga
200.107.357.658
-
-
-
-
200.107.357.658
54.794.429.568
-
-
-
-
54.794.429.568
4. Kredit yang diberikan
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
292.051.476.696
34.439.139.617
224.078.953
-
2.351.635.121
329.066.330.387
5. Komitmen dan kontinjensi
- Bank garansi
Jumlah
202.604.855
-
-
-
-
583.077.748.388
34.439.139.617
224.078.953
-
2.351.635.121
202.604.855 620.092.602.079
PPAP yang wajib dibentuk
3.058.856.213
1.703.206.258
24.172.737
-
11.381.567
4.797.616.774
PPAP yang telah dibentuk
3.311.385.834
1.703.206.258
24.172.737
-
11.381.567
5.050.146.395
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 68
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
36. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 1. Berdasarkan akta notaris No. 1 tanggal 8 Januari 2009 oleh Notaris Winanto Wiryomartani, SH. M. Hum, mengenai pernyataan keputusan pemegang saham PT Bank Ina Perdana berisikan persetujuan pengunduran diri Tuan Adiyunianto dari jabatannya selaku Direktur Perseroan sejak tanggal 1 januari 2009, sehingga susunan pengurus Perseroaan terdiri dari : Komisaris : Komisaris Utama : Nyonya Natalia Salim Komisaris Independen : Tuan Hari Sugiharto Komisaris Independen : Tuan Denny Susilo Direksi : Direktur Utama : Tuan Ir. Adi Wiratama, MBA Direktur Kepatuhan : Tuan Budiarto Santoso 2. Terdapat Pembukaan kantor cabang baru berlokasi di Jl. Pelita No.179, Lumajang dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia No.11/77/DPIP/Prz tanggal 28 Januari 2009.
69 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
/ 70 -
93.874.039
44.560.258
86.995.666
138.808.611
62.927.376
-
-
-
-
-
-
3.940.242.683
11.556.004
17.825.447.244
3.745.486.368
3.577.128.949
1.832.600.000
115.593.100
136.978.840
27.278.090
-
-
5.037.550 358.304.758.272 302.053.235.869
Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Penyisihan Kerugian
Jumlah kredit yang diberikan - kotor
118.215.543
(3.189.893.207)
443.922.783.513 343.656.013.058
(3.613.069.335)
447.535.852.848 346.845.906.264
85.629.966
34.995.952.388
(1.834.547.335)
36.830.499.723
-
32.735.933.359
(1.703.206.258)
34.439.139.617
-
341.397.377
(2.729.873)
344.127.250
-
199.906.216
(24.172.737)
224.078.953
-
27.278.090
(27.278.091)
54.556.181
-
-
-
-
-
3.940.242.683
(766.664.240)
4.706.906.923
-
85.629.966
(6.244.288.873)
(4.928.653.768) 2.340.253.554 483.227.654.052 378.932.106.187
(11.381.567)
2.351.635.121 489.471.942.925 383.860.759.955
-
118.215.543
32.597.499.062
33.163.352.388
119.409.639 (1.194.096)
324.998.534.694 269.313.720.417
Direksi Dan Karyawan Terkait - - - - - - - - - - - Tidak terkait 86.494.915 119.409.639 - - - - - - - - 86.494.915 Penyisihan Kerugian (864.949) (1.194.096) - - - - - - - - (864.949)
Konsumsi Terkait 1.392.031.876 1.053.777.088 18.001.972 - - - - - - - 1.410.033.848 1.053.777.088 Tidak terkait 326.896.224.243 271.224.367.767 34.887.497.751 34.300.705.320 118.322.973 161.151.577 54.556.181 - 27.433.336 5.037.550 361.984.034.484 305.691.262.214 Penyisihan Kerugian (3.289.721.425) (2.964.424.439) (1.742.147.335) (1.703.206.258) (2.729.873) (24.172.737) (27.278.091) - (27.433.336) - (5.089.310.060) (4.691.803.434)
17.738.451.578
70.646.948.148
2007
Macet Jumlah
2008
422.121.932 3.354.603.819 (31.239.383)
2007
73.015.168.406
101.100.167.275
2008
2.323.660.000 107.011.818.569
2007
Kurang Lancar Diragukan
Investasi Terkait 370.820.209 422.121.932 - - - - - - - - 370.820.209 Tidak terkait 17.541.156.827 3.186.246.400 - 93.874.039 86.995.666 62.927.376 - - - 11.556.004 17.628.152.493 Penyisihan Kerugian (173.525.458) (31.239.383) - - - - - - - - (173.525.458)
2008
2007
53.318.530.547 19.901.054.715 (204.416.856)
2008
Modal Kerja Terkait 91.520.353.865 53.318.530.547 - - - - - - - - 91.520.353.865 Tidak terkait 9.728.770.913 17.521.452.890 1.925.000.000 44.560.258 138.808.611 - - - 4.679.473.587 2.335.041.567 16.472.053.111 Penyisihan Kerugian (148.957.503) (193.035.289) (92.400.000) - - - - - (739.230.904) (11.381.567) (980.588.407)
2007
Lancar Dalam Perhatian Khusus
2007
2008
2008
Jenis
RINCIAN KREDIT BERDASARKAN JENIS PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
71 /
Laporan Tahunan Bank Ina 2008
7,377,299,053
33,500,000,000
Pertanian
Konstruksi
kotor
bersih
Jumlah kredit yang diberikan -
Penyisihan Kerugian
78,771,538,505
-
55,480,075
617,367,976
-
1,276,935,915
5,094,541,509
12,130,338,947
10,771,015,409
49,597,213,447
(3,189,893,207)
443,922,783,513 343,656,013,057
(3,613,069,335)
447,535,852,848 346,845,906,264
95,306,525,657
Lain-lain
Jumlah kredit yang diberikan -
84,595,028
20,000,000,000
komunikasi
Pertambangan
Pengangkutan. pergudangan dan
-
8,976,986,145
6,621,444,667
Perumahan
8,137,794,432
Perdagangan. restoran dan hotel
40,871,080,018
Industri
Jasa pelayanan sosial
2007
34,995,952,388
(1,834,547,335)
36,830,499,723
207,916,917
-
-
-
-
-
80,055,368
250,000,000
-
1,675,000,000
34,617,527,438
2008
32,735,933,359
(1,703,206,258)
34,439,139,617
11,494,755
-
-
-
44,560,258
-
90,765,977
-
93,874,039
-
34,198,444,588
2007
Lancar Dalam Perhatian Khusus
226,660,127,848 188,531,474,481
2008
Jasa bisnis
Kendaraan bermotor
Jenis
-
341,397,377
(2,729,873)
344,127,250
18,199,155
-
-
-
-
-
100,123,818
-
225,804,277
-
2008
199,906,216
(24,172,737)
224,078,953
-
-
62,927,376
-
-
-
-
-
-
27,278,090
(27,278,091)
54,556,181
54,556,181
-
-
-
-
-
-
-
-
-
161,151,577
2007
Kurang Lancar Diragukan
-
2008
RINCIAN KREDIT BERDASARKAN SEKTOR USAHA PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2007
3,940,242,683
(766,664,240)
4,706,906,923
-
-
-
-
44,560,258
-
27,433,336
2,776,830,884
1,858,082,445
-
-
2008
2008
2007
7,377,299,053
6,829,057,189
12,003,817,029
10,221,681,154
84,595,028
-
49,597,213,447
78,783,033,260
-
118,407,451
617,367,976
44,560,258
1,276,935,915
5,196,863,490
14,035,376,497
11,299,931,015
(6,244,288,873)
(4,928,653,768) 2,340,253,554 483,227,654,052 378,932,106,187
(11,381,567)
2,351,635,121 489,471,942,925 383,860,759,955
- 95,587,197,910
- 20,000,000,000
-
-
- 33,544,560,258
-
11,556,004
1,905,037,550
435,041,567
- 42,546,080,018
- 261,277,655,286 222,891,070,646
2007
Macet Jumlah
Kantor Pusat Wisma BSG, Jl. Adbul Muis No. 40, Jakarta Pusat. Telp. (021) 385 9050; Fax. (021) 385 9041 Kantor Cabang • Pasar Minggu: Gedung IBA, Jl. Pasar Minggu Raya No. 2B-C, Jakarta Selatan. Telp. (021) 797 2525; Fax. (021) 799 0142 • Surabaya: Jl. Kertajaya No. 224, Surabaya. Telp. (031) 505 5939; Fax. (031) 502 0445 • Lumajang: Jl. Gatot Subroto No. 179 (d/h Jl. Pelita), Lumajang, Jawa Timur. Telp. (0334) 888 776; Fax. (0334) 885 868 Kantor Cabang Pembantu • Hayam Wuruk: Jl. Hayam Wuruk No.27, Jakarta Pusat. Telp. (021) 231 4409; Fax. (021) 231 4404 • Kompleks Suara Pembaruan: Jl. Dewi Sartika No. 136D, Jakarta Timur. Telp. (021) 808 84060; Fax. (021) 808 84059 • Galaxi: Taman Galaxi Blok A No. 39, Bekasi. Telp. (021) 822 5225; Fax. (021) 824 20033 • Gading Serpong: Ruko Financia, Jl. Boulevard Gading Serpong Blok BA2/03, Tangerang. Telp. (021) 542 10220; Fax. (021) 542 10218 Kantor Kas • Kampus UKI: Jl. Mayjen Sutoyo No. 1, Jakarta Timur. Telp. (021) 809 0714; Fax. (021) 809 0831 • Kampus UKRIDA: Jl. Tanjung Duren Raya No.4, Jakarta Barat. Telp. (021) 568 9476; Fax. (021) 567 4834 • Rumah Sakit PGI Cikini: Jl. Raden Saleh No.40, Jakarta Pusat. Telp. (021) 389 97782; Fax. (021) 390 7302 • Sekolah BPK Penabur: Jl. Raya Kelapa Gading Barat, Tangerang. Telp. (021) 542 05138 • Sekolah Bethel: Jl. Petamburan IV No.4, Jakarta Pusat. Telp. (021) 536 79442-3: Fax. (021) 536 70502 • Sekolah Pahoa Jl. Kihajar Dewantoro No.1, Gading Serpong, Tangerang. Telp. (021) 542 13092