STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1
Jelaskan dasar penyusunan dan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi perguruan tinggi, serta pihak-pihak yang dilibatkan dalam penyusunannya. Undana telah memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran yang sangat jelas, realistik,
dan saling terkait satu sama lain. Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat. Sebagaimana perguruan tinggi lainnya, Undana telah menata diri dalam lingkungan yang semakin dinamis dan kompetitif untuk meretas jalan ke masa depan. Pemandu gerak strategik ini adalah visi, seperti yang dirumuskan dalam Statuta Undana, yaitu: “Perguruan Tinggi Berwawasan Global”. Visi ini menjadi roh dalam pembenahan pengembangan Undana sebagai salah satu instrumen pendidikan tinggi negeri di Kawasan Timur Indonesia, agar dapat berperan secara lebih signifikan di ranah pengembangan IPTEKS, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat. Visi tersebut juga menjadi inspirasi bagi Undana untuk berkiprah secara internasional dengan mengedepankan sejumlah keunggulan lokal yang menjadi penciri dari Pola Ilmiah Pokok (PIP) Undana, yaitu: pertanian lahan kering, perikanan dan kelautan, dan pariwisata. Internasionalisasi dimaksud akan diwujudkan lewat sejumlah langkah strategik yang memungkinkan adanya pengakuan secara internasional terhadap eksistensi Undana di kawasan Asia Pasifik. Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana dikembangkan dengan melakukan evaluasi diri dan telaah mendalam terhadap kondisi dan kebutuhan internal dan eksternal Undana. Tim perumus visi, misi, tujuan dan sasaran Undana merupakan keterwakilan dari semua unsur yang melibatkan sejumlah pihak seperti pimpinan universitas, fakultas, alumni, pengguna alumni, para pakar serta stakeholder yang kompeten dan relevan. Penyusunan draft visi, misi, tujuan dan sasaran Undana didasarkan pada masukan stakeholder dari berbagai pihak, baik internal maupun
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
1
eksternal. Hasil rumusan tim perumus disusun dalam bentuk draft Statuta Undana yang disosialisasikan dengan melibatkan seluruh unit dan sivitas akademika Undana. Sebelum diajukan ke senat universitas, renstra yang memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran Undana, terlebih dahulu difinalisasi pada rapat pimpinan terbatas (Rapimtas) Undana tahun 2007, rumusan tersebut kemudian disosialisasikan kembali pada Rapat Pimpinan (Rapim) Undana tahun 2007. Hasil perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran selanjutnya diajukan ke Rektor Universitas Nusa Cendana untuk dibahas di tingkat Senat Universitas untuk mendapat persetujuan dalam bentuk Statuta Undana. Setelah mendapat persetujuan senat, Statuta Undana dalam rapat tim kerja terpadu diharmonisasi sebelum disampaikan ke Menteri Pendidikan Nasional. Statuta Undana ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta, pada tanggal 15 Januari 2009 dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Undana (Alur mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana dapat dilihat pada Gambar 1).
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
2
Gambar 1. Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Undana
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
3
Pernyataan Visi Pernyataan Visi Melalui mekanisme penyusunan sebagaimana dikemukan di atas, rumusan visi Undana adalah : “Perguruan Tinggi Berwawasan Global” yang tercantum pada Statuta Undana Bab II Pasal 2. Gelombang globalisasi telah melanda seluruh dunia dengan intensitas, cakupan dan kecepatan yang tinggi.
Fenomena global dalam
proses konvergensi menyentuh hampir seluruh sendi kehidupan, termasuk pendidikan tinggi, karena ciri perubahan didorong oleh ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge and technology-driven society). Dalam perkembangan masyarakat yang padat pengetahuan, pendidikan menjadi pusat perubahan dengan mengandalkan invensi dan inovasi untuk menciptakan peluang baru bagi peningkatan kesejahteraan manusia secara multidimensi. Globalisasi yang digerakkan salah satunya oleh revolusi teknologi informasi dan komunikasi telah merelatifkan batas-batas antar-negara dan antar-perguruan tinggi yang mengukuhkan hukum persaingan bebas yang berbasis keunggulan saing dengan mengintegrasikan pendidikan tinggi ke dalam satu standar mutu universal. Transparansi dan keterbukaan informasi telah memudahkan setiap peserta didik (konsumen) untuk lebih bebas mengakses informasi mutakhir pada setiap perguruan tinggi dan melakukan pembandingan kritis sebelum memilih perguruan tinggi yang sesuai minatnya untuk melanjutkan studi. Tanpa memperhatikan kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran universal tentang good university governance, dapat dipastikan perguruan tinggi yang tidak dapat diakses kondisi terkininya di komunitas internal yang tidak berwawasan global, akan mengalami devaluasi dan terancam eksistensinya. Konsekuensi logis ini yang memicu dan memacu Undana untuk memposisikan diri dalam formasi pendidikan global dengan mengembangkan model tipikal organisasi masa depan yang berwawasan global. Oleh karena itu, dalam membuat skenario masa depannya Undana tidak dapat melepaskan diri dari perspektif global, sehingga secara sadar mencanangkan visi 2025 “Perguruan Tinggi Berwawasan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
4
Global”. Perguruan tinggi berwawasan global artinya sebuah wawasan/cara pandang terhadap diri pribadi (tataran individu/diri sendiri dan tataran organisasi dalam hal ini Undana) dan dunia sekitar (masyarakat NTT, masyarakat Indonesia, masyarakat Asia dan masyarakat global) yang patut dimiliki oleh setiap warga dari komunitas Undana termasuk wisudawan yang kemudian menjadi alumni (dimana saja berada dan bekerja, dengan harapan mereka juga akan melanggengkan nilai ini dalam dunianya masing-masing). Wawasan global Undana tetap berakar pada jati dirinya (far reaching, but ground touching) sebagai universitas yang hidup berakar dan bertumbuh pada lingkungan lokal Nusa Tenggara Timur dengan keunikan wilayah geobiosospolbud dan sejarah perkembangannya. Identitas lokal yang menjadi pusat unggulan saing Undana adalah pertanian semiringkai kepulauan-plus (lahan kering, kelautan dan pariwisata). Dengan ditetapkannya visi Undana sebagai universitas berwawasan global berarti semua komponen dalam lingkungan organisasi Undana harus menyesuaikan diri dengan visi tersebut. Perancangan pengembangan program studi, pengembangan SDM, profil lulusan, pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan manajemen diharapkan dapat mengartikulasi wawasan global sebagai penggerak perubahan. Tanpa penyesuaian terhadap visi ini, mustahil dapat dicapai visi tersebut. Untuk mewujudkan visi dan misi Undana, telah disusun peta jalan (roadmap) Undana mengikuti tahapan yang sistematis. Dalam jangka menengah, Renstra disusun dengan mengacu pada roadmap sebagai langkah-langkah strategis dalam tahapan-tahapan perkembangan yang menjembatani pencapaian visi; sedangkan jangka pendek, telah disusun rencana kegiatan tahunan (RKT). Pernyataan Misi Pernyataan Misi Misi yang diemban Universitas Nusa Cendana dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi telah ditetapkan sebagai berikut (sebagaimana tercantum pada Statuta Undana Bab II Pasal 3) :
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
5
1. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas melalui penyelenggaraan perguruan tinggi terstandar dan berdaya saing. 2. Mewujudkan budaya penelitian yang berwawasan global dan berkontribusi pada proses peningkatan kualitas pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta memiliki nilai aplikasi dalam pembangunan. 3. Meningkatkan pengabdian berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni kepada masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan. 4. Meningkatan pembinaan dan pengembangan mahasiswa yang berkualitas dalam penalaran, bakat dan minat serta kesejahteraan mahasiswa. 5. Membina dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain, baik nasional maupun internasional. 6. Mewujudkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien dan akuntabel. Sebenarnya secara de-facto Statuta Undana 2009 dan OTK Undana 1995 sudah tidak relevan lagi dengan kondisi obyektif dan dinamika perkembangan Undana selama beberapa tahun terakhir, sehingga mengalami penyesuaian seperti dalam Renstra 2011-2015. Misi berdasarkan Renstra 2011-2015 adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, relevan dan berdaya saing. 2. Menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai. 3. Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat. 4. Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks good university governance. Kebijakan Utama dalam
pencapaian misi yang diemban Undana adalah
sebagai berikut : A. Kebijakan untuk Misi 1: Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, merata, relevan dan berdaya saing nasional dan internasional.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
6
1. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang berdaya saing internasional. Peningkatan mutu pendidikan tinggi mengacu pada standar nasional pendidikan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 maupun standardisasi internasional menurut ISO 9001:2008. Diharapkan dalam periode 2011-2015 semua
prodi
penyelenggaraan
telah
terakreditasi
akademik
oleh
dengan
BAN-PT
nilai
yang
dan
mendapat
meningkat.
ijin
Dalam
pengembangan mutu pendidikan, prodi dan jurusan adalah street-level management yang menjadi tulang punggung penyelenggaraan dan supervisi pendidikan berdasarkan pada baku mutu yang disusun. Mutu dan relevansi pendidikan ditentukan pula oleh penerapan Pedoman
Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dikukuhkan dengan Peraturan Rektor Undana Nomor 261A/PP/2011 yang diikuti dengan perubahan metode pembelajaran dari teacher centered learning menjadi student-centered learning. Semua prodi dan jurusan segera mengadopsi KBK sehingga menjamin peningkatan kompetensi lulusan yang relevan dengan dunia kerja. 2. Kebijakan peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan. Sesuai ketentuan Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, minimal dosen berkualifikasi magister (S-2) untuk mengajar pada program strata 1 (S-1) dan dosen berkualifikasi doktor (S-3) untuk mengajar pada strata 2 dan strata 3. Percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan dosen agar setara dengan tuntutan kebijakan pemerintah telah dilakukan dan akan terus ditingkatkan bukan saja mencapai batas minimal S2, tetapi diwajibkan untuk mencapai S-3. Dalam rangka mengembangkan pendidikan S-1 dan S-2 yang berorientasi internasional, peningkatan kemampuan bahasa Inggris menjadi syarat utama. Sementara itu pendidikan non-gelar, magang dan studi banding dilakukan untuk melengkapi kompetensi. Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, pengembangan karir tenaga kependidikan baik secara struktural maupun fungsional terus diupayakan agar sejalan dengan peningkatan kualifikasi dosen. Tenaga fungsional bidang
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
7
perpustakaan, analisi, laboran, teknisi, arsiparis, kehumasan terus ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas. Sementara itu, pendidikan penjenjangan dan regenerasi tenaga kependidikan secara karier dilakukan dengan pendekatan meritokrasi. Agar pengembangan manajemen SDM lebih terarah dan terencana, baik untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dibutuhkan cetak biru (blue print) pengembangan SDM universitas. 3. Kebijakan peningkatan ketersediaan (mutu dan jumlah) prasarana serta sarana akademis. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan sarana dan prasrana perkualiahan sebagaimana dimaksud di atas, memperhatikan rasio mahasiswa yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi pembelajaran yang ramah TIK, sehingga menjamin proses belajar mengajar berlangsung secara inovatif, efektif, efisien, komunikatif dan humanis. Kebijakan penambahan dan perbaikan sarana pembelajaran diperlukan untuk mengantisipasi kebijakan perluasan layanan pendidikan tinggi melalui kehadiran fakultas atau lembaga baru, seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Kelautan dan Perikanan. Peningkatan mutu laboratorium, bengkel kerja dan venue olahraga (sport center) diprioritaskan sebagai upaya peningkatan kompetensi mahasiswa dan lulusan. Untuk mendukung peningkatan jumlah dan mutu hasil penelitian dosen serta mahasiswa dalam menghasilkan penelitian yang memiliki hak cipta, perlu dibangun laboratorium sains terpadu, pertanian dan kesehatan yang lebih mutakhir dilengkapi dengan analisis, teknisi dan laboran. Kebijakan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
8
pengembangan perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi perlu mendapat perhatian serius dengan meningkatkan manajemen perpustakaan,
jumlah
koleksi (buku dan jurnal), mutu pelayanan, pengembangan kualifikasi pendidikan dan karier pustakawan serta peningkatan akses pada sumber buku dan jurnal elektronik. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran untuk menciptakan civitas akademika yang berorientasi global, maka dibutuhkan pelayanan pendidikan tinggi di Undana yang berbasis TIK. Karena itu, dibutuhkan kehadiran
ICT
Policy dan ICT Masterplan sebagai strategi menciptakan e-campus. 4. Kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi. Secara umum, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah, sehingga semua pengelola pendidikan tinggi diharapkan dapat meningkatkan ekstensifikasi pendidikan untuk menaikkan APK. Peningkatan APK terutama dapat menjangkau kelompok masyarakat marjinal yang kurang mampu dan kurang memiliki akses untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Apalagi Undana berada di wilayah NTT sebagai provinsi kepulauan yang penduduknya tersebar dan terisolasi pada daerah-daerah tertinggal dan perbatasan. Dalam desain penerimaan mahasiswa baru ke depan, baik melalui skema nasional maupun mandiri, diupayakan suatu kebijakan afirmasi untuk menjangkau mereka yang selama ini kurang terjangkau. Kebijakan pemerataan akses pendidikan didasarkan pada paradigma pendidikan untuk semua (education for all) sebagai suatu kerangka pendidikan tinggi yang memberikan jaminan kepada semua warga negara yang memiliki potensi akademik tinggi untuk melanjutkan ke PT tanpa dihambat oleh keterbatasan biaya. Arah kebijakan peningkatan akses pendidikan tinggi dilakukan melalui penjaringan prestasi akademik bagi siswa dengan penyediaan beasiswa atau kebijakan pembebasan uang kuliah. Kebijakan afirmasi kepada seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dilakukan secara transparan dengan melibatkan unsur pemerintahan daerah dan masyarakat.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
9
Peningkatan akses dilakukan dalam bentuk perluasan daya tampung, baik dengan meningkatkan perluasan pada prodi yang telah ada maupun dengan pengadaan prodi baru pada strata S1, S2 dan S3. Selain itu, dalam kerangka pemerataan akses, perlu dipertimbangkan untuk membuka progran studi jarak jauh maupun dengan program berbasis TIK, mengingat jumlah tamatan SMA/SMK/MA/MAK yang dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi setiap tahun hanya sebahagian kecil. Program studi di luar domisili menjadi solusi khas bagi Provinsi NTT sebagai provinsi kepulauan yang memiliki banyak daerah yang terpencil dan terisolasi. Pengembangan perluasan pendidikan dilakukan pula dengan mengembangkan pendidikan profesi di Undana, baik itu pendidikan profesi dokter, dokter hewan, pendidikan profesi guru (PPG), dan notariat serta pendidikan berbasis masyarakat atau akademi komunitas yang disesuaikan dengan basis keunggulan ekonomi daerah. 5. Kebijakan pengembangan kemahasiswaan dan lulusan. Mahasiswa adalah stakeholders primer yang menentukan eksistensi dan keberlanjutan
organisasi
pendidikan
tinggi.
Kebijakan
dan
program
pengembangan kemahasiswaan yang seimbang antara penalaran, minat, bakat dan kesejahteraan mahasiswa. Menyadari akan hal tersebut, Undana ke depan perlu membangun sistem pendidikan yang lebih atraktif dengan memberikan layanan kemahasiswaan yang makin bermutu untuk meningkatkan kompetensi soft skills dan hard skills mahasiswa. Dalam konteks soft skill, dirancang suatu model orientasi mahasiswa baru sebagai bahagian dari pembudayaan masyarakat akademis dengan dihapuskannya sistem perpoloncoan. Untuk itu, perlu diciptakan kode etik mahasiswa yang menjamin agar mahasiswa dapat tersosialisasi dan berinteraksi dengan nilai-nilai etika akademis sebagai bahagian dari pendidikan tinggi yang humanis untuk memajukan peradaban. Untuk membentuk dan menghasilkan lulusan yang insani, kebijakan kurikulum tidak hanya terfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual sebagai implementasi tujuan pendidikan nasional untuk
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
10
menciptakan manusia Indonesia yang komprehensif. Kebijakan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam sistem KBK tiap prodi dengan penilaian soft skill sebagai indikator penentu kelulusan tiap mata kuliah di Undana. Dalam kerangka pembinaan mahasiswa, dikembangkan pembinaan penalaran serta minat dan bakat mahasiswa yang seimbang, dimana selain dapat mengembangkan kepribadian mahasiswa, juga dapat meningkatkan kecakapan dan prestasi secara akademik dan non-akademik. Untuk mewadahi peningkatan pembinaan mahasiswa, organisasi mahasiswa perlu ditata struktur, fungsi dan perannya, baik dalam wadah badan eksekutif maupun legislatif mahasiswa serta himpunan mahasiswa jurusan/program studi yang bersifat intra kurikuler. Pada tataran implementasi semua pembinaan ekstra kokurikuler diwadahi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sementara itu, untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa, maka perlu dikembangkan
pelayanan bimbingan akademik
(student advisory center), poliklinik universitas, jasa boga, asrama mahasiswa dan peningkatan jumlah beasiswa melalui kebijakan pemerintah pusat maupun jalinan kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta
dan LSM.
Pendidikan kewirausahaan untuk membentuk sikap dan mentalitas mandiri dalam berusaha diprioritaskan agar mahasiswa yang menyelesaikan studi di Undana tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi memiliki kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) untuk menciptakan pekerjaan. B. Kebijakan untuk Misi 2: Menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai. 1. Kebijakan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing penelitian berbasis PIP Kebijakan penelitian merupakan dharma yang memiliki kontribusi yang bermakna terhadap muatan kurikulum berbasis kompetensi dan sekaligus dapat diramu ke dalam paket teknologi terapan untuk meningkatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Sesuai dengan PIP Undana yang berciri pertanian lahan kering terpadu, dibutuhkan desain kebijakan peta jalan dan renstra penelitian yang dapat mengakomodasi PIP sebagai pusat unggulan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
11
dalam penelitian, baik berskala nasional maupun internasional. Roadmap dan renstra penelitian berfungsi untuk mengoordinasi, mensinergikan dan menggerakkan peran dosen secara optimal untuk berpartisipasi dalam penelitian yang berdimensi sains dan empiris untuk mengembangkan ilmu dan teknologi terapan yang berorientasi pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam ekosisitem lahan kering. Dalam rangka menegaskan diri sebagai pusat keunggulan dalam riset pertanian lahan kering daerah kepulauan kelas dunia, dibutuhkan pengadaan “Laboratorium Lapangan Terpadu Pertanian Lahan Kering” yang lengkap dan modern. Peningkatkan kompetensi dan daya saing penelitian, diperlukan rancangan pelatihan metodologi penelitian untuk meningkatkan kapasitas peneliti agar lebih bersaing dalam merebut tawaran skema penelitian nasional dan internasional. Semakin banyak dosen Undana
terlibat dalam pengajuan
proposal dan memperoleh dana penelitian yang dilaksanakan oleh Dikti maupun badan-badan nasional dan internasional, maka semakin signifikan sumbangan Undana dalam percaturan perkembangan iptek. Dalam hal ini diperlukan peningkatan jejaring kerjasama penelitian baik dengan lembaga pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan LSM agar semua potensi peneliti Undana dengan kekayaan keragaman bidang ilmu dapat didayagunakan secara optimal. 2. Kebijakan peningkatan publikasi hasil penelitian dan paten. Atmosfir akademik terukur dari jumlah publikasi penelitian, baik melalui seminar, lokakarya, penerbitan buku dan penulisan pada jurnal ilmiah yang diterbitkan pada prodi, maupun jurnal nasional terakreditasi serta jurnal internasional yang diakui Dikti.
Berkaitan dengan itu, Undana perlu
menggalakkan seminar ilmiah secara nasional dan internasional, serta mendorong peningkatan jumlah peneliti Undana untuk berpartisipasi aktif dalam pertemuan ilmiah di berbagai level. Selanjutnya, pembinaan jurnal ilmiah yang dikelola tiap prodi dan lembaga
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
12
agar memperoleh pengakuan sebagai jurnal terakreditasi oleh Dikti mendapat perhatian khusus, mengingat sampai kini belum satupun penerbitan jurnal di Undana yang terakreditasi oleh Dikti. Berkaitan dengan peningkatan publikasi, Undana perlu secara terencana dan bertahap mengimplementasi kebijakan Dikti yang mempersyaratkan setiap lulusan pada program sarjana melakukan publikasi hasil penelitian di jurnal lokal, magister pada jurnal terakreditasi nasional dan doktor di jurnal internasional. Untuk mendorong dan mewadahi kegiatan
penulisan
ilmiah
dosen
dan
mahasiswa,
Undana
dapat
mengembangkan unit Production House dan Undana Press yang bertugas menghimpun dan mempublikasi hasil karya penelitian dosen Undana untuk diterbitkan di jurnal maupun dalam bentuk buku yang ber-ISBN. Terakhir, dalam rangka mendorong agar para peneliti di Undana memperoleh hak paten atas hasil temuannya, maka perlu adanya dana stimulan yang kompetitif bagi penelitian yang memiliki “catur guna”, yaitu dipublikasi dalam seminar ilmiah, diterbitkan pada jurnal, disusun dalam bentuk buku ajar (modul atau buku) dan sekaligus menghasilkan
paten, terutama yang berhubungan dengan PIP
Undana. 3. Kebijakan penataan kelembagaan dan tatalaksana penelitian. Kelembagaan penelitian untuk mengelola dharma penelitian kini diperhadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kapasistas manajemen dan kemandirian dalam rangka desentralisasi penelitian sebagai implementasi kebijakan nasional. Secara organisatoris, lembaga penelitian Undana terdiferensiasi
ke dalam
pusat-pusat penelitian yang bertanggungjawab atas pelaksanaan rumpun penelitian berdasarkan bidang-bidang keilmuan yang strategis. Untuk penguatan dan efektivitas kelembagaan, maka ke depan perlu ditata kembali pusat-pusat yang bernaung di bawah lembaga, apakah dengan merger atau menambah pusat baru yang dipandang urgen untuk menyehatkan tata kelola lembaga serta meningkatkan produktivitas penelitian. Selain itu juga,
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
13
diperlukan komitmen anggaran dari Undana baik melalui BOPTN maupun PNBP. Dalam rangka meningkatkan mutu penelitian, maka perlu dilakukan sistem rekrutmen reviewer yang profesional agar menyeleleksi secara ketat setiap usulan maupun hasil penelitian. Diharapkan Undana dapat memiliki sejumlah reviewer nasional yang berperan besar dalam meningkatkan kualitas penelitian sehingga usulan penelitian dosen Undana yang direkomendasi semakin berpeluang memenangkan persaingan di level nasional dan internasional. Adaministrasi penelitian yang transparan dan akuntabel perlu diimplementasi melalui penciptaan tatalaksana penelitian dalam bentuk standar baku (SOP) penelitian untuk mengatur mekanisme pengusulan penelitian dan pendanaannya serta laporan hasil penelitian. Untuk
mendorong
peningkatan
penelitian,
anggaran
penelitian
perlu
ditingkatkan dengan mempertimbangkan pula kemampuan tiap-tiap pusat menjadi entitas swadana serta secara bertahap pusat-pusat menjadi sumber pendapatan dalam skema PNBP Undana. Karena itu, perlu ditingkatkan kemampuan lembaga dan pusat-pusat untuk membangun jejaring kerjasama penelitian dengan pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah, dan pihak swasta. C. Kebijakan untuk Misi 3: Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat. 1. Kebijakan aplikasi ipteks yang bermutu untuk kesejahteraan rakyat. Arah kebijakan dharma pengabdian kepada masyarakat (PkM) berpijak pada hasil penelitian yang dikemas dalam teknologi terapan untuk memecahkan masalah masyarakat, terutama masyarakat petani lahan kering kepulauan. Kehadiran Undana akan bermakna bagi masyarakat sepanjang Undana berpartisipasi
aktif
menjawab
kebutuhan
masyarakat
dan
langkah
pemecahannya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan. Karena itu, perlu digagas model-model pengabdian masyarakat
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
14
yang bermutu dan relevan yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seluruh potensi dosen pada level fakultas, prodi, laboratorium harus didayagunakan secara maksimal, melalui pelatihan peningkatan kapasitas atau kompetensi di bidang PkM agar mampu bersaing merebut peluang yang semakin luas berdasarkan skema PkM yang disediakan oleh PNBP maupun sumber APBN serta swasta. Kemajuan PkM terukur dari jumlah dosen yang terlibat dalam pengajuan proposal PkM, dan jumlah usulan yang lolos selekasi nasional. Di samping PkM yang dilakukan oleh dosen, PkM juga dikerjakan oleh mahasiswa melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), baik KKN reguler, tematik maupun KKN nasional yang digelar secara bersama secara lintas universitas. Untuk menjamin agar PkM (dosen atau mahasiswa) berjalan efektif, maka Lembaga Pengabdian Masyarakat diharapkan dapat merumuskan Roadmap dan Renstra PkM yang berpijak pada PIP Undana, sehingga PIP Undana sungguh-sungguh mewarnai tridharma pendidikan dan berkontribusi terhadap perubahan sosial-ekonomi di NTT. 2. Kebijakan link and match dalam bentuk kerjasama segi empat antara akademisi, pemerintah, bisnis dan masyarakat. Kebijakan kerjasama dalam pelaksanaan dharma PkM dapat terwujud dengan membentuk pola segi empat strategis sebagai kolaborasi antara Undana, Pemerintah (daerah), swasta dan masyarakat dalam berbagai bentuk kesepakatan umum dan perjanjian kerjasama yang mengikat dan saling menguntungkan. Dalam hal ini, Undana bersama para stakeholders dapat membangun proyek percontohan, inkubasi bisnis, dan desa binaan serta bentukbentuk lain yang disepakati sebagai wahana untuk melaksanakan PkM secara terfokus, setara dan menguntungkan secara timbal-balik (mutualis). Desain pengembangan PkM juga dapat diintegrasikan ke dalam pengembangan Laboratorium Lapangan Pertanian Lahan Kering Terpadu dengan melibatkan dosen, mahasiswa untuk melayani dan membina petani secara individual
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
15
maupun kelompok. Berkaitan dengan kesiapan lulusan untuk masuk dalam dunia kerja, maka program-program
kewirausahaan
untuk
membina
mahasiswa
menjadi
wirausahawan sukses, agar mereka tidak lagi menjadi pencari kerja tetapi pencipta kerja terus digalakkan. Bimbingan karier, bursa kerja dan pusat konsultasi untuk memberikan akses informasi terhadap kebutuhan tenaga kerja terdidik perlu diintensifkan dengan membangun kerjasama antara Undana dengan Departemen Nakertrans, lembaga-lembaga bisnis dan industri terkait serta para alumni. 3. Kebijakan penataan kelembagaan dan tatalaksana PPM. Restrukturisasi lembaga pengabdian yang terintegrasi dengan penelitian (LPPM) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan PkM. Berbagai pusat yang selama ini berada dalam payung LPM dievaluasi kembali, baik untuk disederhanakan maupun untuk menambah pusat-pusat baru yang dipandang strategis dalam mewujudkan visi Undana, khususnya dalam misi PkM. Untuk menjamin tata kelola PkM sesuai prinsip good university governance, maka sebaiknya PkM memiliki sistem tatlaksana secara transparan, akuntabel dan adil melalui standar baku pelayanan PkM. Sumber daya manusia pengelola PkM agar dapat ditingkatkan jumlah dan mutu yang dilengkapi dengan perangkat kerja yang memadai dan modern, termasuk di dalamnya peningkatan mutu reviewer PkM. D. Kebijakan untuk Misi 4: Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks good university governance 1. Kebijakan standardisasi mutu dan akreditasi. Kebijakan standardisasi dilakukan dalam dua aras, yaitu penjaminan mutu internal dan eksternal melalui akreditasi. Penjaminan mutu internal dilakukan oleh lembaga penjaminan mutu melalui penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan yang bertanggungjawab atas penjaminan mutu internal. Sistem penjaminan mutu PT membutuhkan dokumen primer sebagai acuan baku bagi
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
16
setiap program studi yang disesuaikan dengan standar dan kebijakan mutu secara nasional. Selain penjaminan mutu internal, dalam kebijakan mutu PT, akreditasi sebagai representasi status mutu dari program studi maupun institusi perlu ditingkatkan secara berkala hingga mencapai penilaian akreditasi. Selain evaluasi mutu eksternal oleh BAN-PT, dipersiapkan pula akreditasi yang merujuk pada ketentuan profesi dalam bentuk Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Karena itu, perlu dibangun manajemen mutu dan komitmen mutu dari seluruh komponen pengelola pendidikan tinggi di Undana melalui berbagai pelatihan maupun seminar/lokakarya tentang mutu. Penerapan standar mutu internal sampai ke fakultas dan prodi menghendaki adanya organisasi gugus penjamin mutu di tingkat fakultas dan gugus kendali mutu di tingkat prodi. Kehadiran organisasi mutu ini dan auditor mutu diharapkan dapat mengembangkan sistem evaluasi mutu secara terus menerus yang berujung pada peningkatan kepuasan layanan akademik kepada stakeholders. Evaluasi mutu internal atau evaluasi diri berbasis pada pengembangan pangkalan data pendidikan tinggi (PDPT) terus dilakukan setiap semester yang outputnya dapat digunakan untuk perumusan perbaikan mutu secara berkelanjutan. 2. Kebijakan pengembangan pendidikan berbasis TIK. Kebijakan pendidikan berbasis TIK merupakan langkah pembaharuan atau inovasi yang terus dibangun. Selain dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, juga dapat meningkatkan efisiensi, baik efisiensi biaya dan waktu maupun tenaga. Pendidikan berbasis TIK membutuhkan dukungan perangkat lunak dan keras yang bermutu dan mutakhir agar kompatibel dengan kebutuhan pengembangan organisasi. Karena itu, penerapan sistem informasi kemahasiswaan, kepegawaian, keuangan, dan aset yang dilakukan secara elektronik harus mendapat perhatian yang utama. Demikian pula, sistem pelayanan registrasi administrasi dan akademik dilaksanakan secara online
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
17
yang memudahkan bagi mahasiswa untuk memperoleh pelayanan dengan cepat, tepat dan murah (faster, better and cheaper). 3. Kebijakan peningkatan otonomi dan akuntabilitas. Kebijakan peningkatan otonomi PT di Undana diarahkan pada tiga hal, yaitu otonomi pendidikan, otonomi kelembagaan, dan otonomi keuangan. Otonomi pendidikan dilakukan dengan peningkatan mutu kebebasan mimbar yang beretika melalui berbagai tindakan untuk membangun sikap kritis yang independen serta netral. Undana diharapkan dapat menjadi lembaga yang senantiasa mengusung dan membela nilai-nilai moral dan kerakyatan melalui kegiatan mimbar bebas secara ilmiah. Salah satu wujud otonomi pendidikan yang penting adalah melalui pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan permintaan publik dan pengembangan wilayah. Otonomi kelembagaan dimanifestasikan dalam kebijakan pengembangan organisasi program sarjana, magister dan doktor serta pusat-pusat kajian, laboratorium yang dirangkum dalam statuta universitas dan organisasi dan tata kelola (OTK) universitas yang sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. Otonomi keuangan dilakukan dengan meningkatkan status universitas dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang diharapkan dapat merangsang sektor ekstraktif atau kapasitas fiskal melalui peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Dalam rangka menjamin agar otonomi PT berjalan efektif maka perlu dibangun sistem akuntablitas organisasi yang berbasis pada kinerja (performance-based organization), laporan kinerja organisasi (LAKIP), dan pelaksanaan audit internal dan eksternal. Pelaksanaan audit internal dilakukan dengan peningkatan kapasitas kelembagaan Satuan Pengawas Internal (SPI) yang bersinergi dengan inspektorat Kemendikbud. Sementara itu, audit eksternal dilakukan melalui kerjasama dengan BPK dan BPKP. 4. Kebijakan pengembangan manajemen sumberdaya organisasi. Kebijakan pengembangan sumberdaya organisasi mencakup pengembangan
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
18
sumberdaya manusia (SDM), sumberdaya fisik, dan sumberdaya informasi. Pengembangan SDM meliputi tenaga fungsional dosen dan pegawai dan tenaga administratif secara struktural. Dalam konteks ini sangat penting untuk dibangun sistem perencanaan pengembangan SDM yang mensinkronkan kebutuhan pengadaan SDM dosen dan pegawai administrasi pada semua aras organisasi Undana. Peningkatan jumlah dan mutu dosen, diarahkan pada ketersediaan jumlah dosen per program studi sesuai ketentuan dan kebutuhan serta peningkatan kualifikasi dosen ke jenjang doktor secara linear. Sementara itu, pengembangan SDM staf administrasi terutama untuk pendidikan prajabatan dan pengembangan pendidikan dalam jabatan, baik itu untuk jabatan struktural maupun fungsional (pustakawan, laboran, teknisi, legal drafting, kehumasan, arsiparis dll.). Pengembangan sumberdaya fisik kerja diarahkan pada aspek legalitas aset dan sistem pengelolaan administrasi perkantoran modern, mulai dari perencanaan pengadaan, inventarisasi dan penghapusan aset. Sementara itu, menyangkut kebijakan sumberdaya informasi diarahkan pada peningkatan mutu pelayanan administrasi akademik, kepegawaian, kemahasiswaan, aset, dan keuangan yang berbasis elektronik serta pengadaan standar pelayanan operasional (SPO). 5. Kebijakan pengembangan kerjasama. Kebijakan pengembangan organisasi diarahkan pada kerjasama yang berbasis pada tridharma, yaitu kerjasama di bidang akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik dengan perguruan tinggi pemerintah, swasta, organisasi profesi, LSM secara lokal, regional, nasional dan internasional. Pengelolaan kerjasama didasarkan atas prinsip mutualitas, mutu, etika dan moral akademis. Selain itu, kerjasama juga terjalin dengan alumni Undana yang kini mencapai 43.000 orang yang tersebar di berbagai negara, daerah, lembaga pemerintah maupun swasta. Sistem pengelolaan alumni dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat prodi, fakultas maupun universitas dengan mengembangkan ikatan alumni, di mana alumni juga diberikan tanggung jawab
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
19
dalam berkontribusi mengembangkan prodi, fakultas maupun Undana. Studi rekam jejak alumni agar dilakukan secara sistematik dan berkala untuk menerima umpan balik yang berfaedah dalam perbaikan kurikulum secara kontinu.
Pernyataan Tujuan Pernyataan Tujuan Berdasarkan pernyataan visi dan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai Undana dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah (sebagaimana tercantum pada Renstra 2011-2015): 1. Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A dan minimal B serta penyiapan standardisasi mutu internasional. 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian, program penelitian dan peneliti untuk mampu berkompetisi secara nasional dengan mutu hasil penelitian berbasis PIP yang dapat dipublikasi secara nasional dan internasional. 3. Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
pengabdian
masyarakat
untuk
mengaplikasi ipteks yang berorientasi PIP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Pengembangan kapasitas organisasi untuk mencapai organisasi yang sehat, modern, akuntabel, transparan dan demokratis yang kondusif untuk mendorong percepatan perubahan. 1.2 Pernyataan mengenai tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan yang dinyatakan dalam sasaran-sasaran yang merupakan target terukur, dan penjelasan mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
20
1. Rencana pembangunan Undana Tahap I (2007-2011) Pada tahap ini, diawali dengan adanya dokumen Renstra 2007-2011 yang memuat enam misi yang telah dilaksanakan yaitu (1) pendidikan dan pengajaran; (2) penelitian; (3) pengabdian pada masyarakat; (4) kemahasiswaan; (5) manajemen; dan (6) kerjasama. Oleh karena tahapan pengembangan ini merupakan fase penguatan institusi (institution building), maka Undana melalui misi telah berupaya untuk meletakkan dasar yang kokoh untuk merealisasikan visi Undana sebagai Perguruan Tinggi Berwawasan Global pada tahun 2025. Beberapa capaian penting dari pelaksanaan Renstra 2007-2011, adalah (1) di bidang pendidikan dan pengajaran meliputi penerapan KBK, peningkatan jumlah prodi yang diakreditasi, peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran (ruang kuliah, perpustakaan dan laboratorium), peningkatan jumlah dosen yang mengikuti pelatihan PEKERTI dan AA; (2) bidang penelitian, Undana telah mendorong peran Lembaga Penelitian untuk melaksanakan kegiatan penelitian yang bermutu dan dapat dipublikasi dalam jurnal ilmiah. Untuk mendukung peran LP, maka berbagai kegiatan penting telah dilakukan antara lain pelatihan metodologi penelitian dan penulisan proposal bagi dosen, pelatihan penulisan jurnal nasional dan internasional bagi dosen, melaksanakan kegiatan penelitian baik yang didanai institusi, pendanaan oleh Dikti Kemdikbud, kerjasama dengan berbagai pihak baik nasional maupun internasional, meningkatkan sarana dan prasarana penelitian; (3) bidang pengabdian kepada masyarakat, Undana telah mendorong LPM untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu. Beberapa capaian dalam kegiatan PkM, yaitu peningkatan jumlah kegiatan PkM yang didanai oleh DP2M DIKTI, pelaksanaan kegiatan KKN khusus melalui pendanaan DP2M DIKTI, peningkatan kerjasama di bidang PkM dengan berbagai pihak seperti LIPI dan Pertamina, peningkatan kerjasama dalam penyusunan kebijakan publik hampir di semua kabupaten/kota di NTT dan RDTL, peningkatan sarana dan prasarana PkM; (4) di bidang Kemahasiswaan, Undana telah mendorong peningkatan jumlah mahasiswa dari 7000 pada tahun 2005 menjadi 17.000 pada tahun 2011, peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan pengembangan penalaran, minat, dan bakat, peningkatan sarana dan prasarana
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
21
kegiatan kemahasiswaan; (5) di bidang manajemen, Undana terus mendorong pengelolaan organisasi secara sehat, hal tersebut terlihat dari capaian Undana dalam meningkatkan jumlah doktor dan guru besar, meningkatkan jumlah sarana pendidikan melalui pembangunan gedung-gedung baru (gedung kuliah, laboratorium, student center, auditorium), pengembangan laboratorium lapangan dan wilayah binaan, pengembangan kelembagaan baik fakultas, lembaga, dan unit-unit penunjang; (6) di bidang kerjasama, Undana telah melakukan berbagai terobosan dalam menggalang kerjasama baik di tingkat regional, nasional, dan internasional. Capaian Undana dalam bidang kerjasama tampak dari meningkatnya jumlah kerjasama di tingkat regional, nasional, dan internasional.
2. Rencana pembangunan Undana Tahap II (2011-2015) Tema utama pembangunan Undana untuk periode 2011-2015 adalah konsolidasi dan transformasi (consolidation and transformation). Program-program prioritas pada tahap ini meliputi (1) konsolidasi organisasi dan pendidikan berorientasi pada standar mutu pendidikan tinggi secara nasional dan inisiasi internasionalisasi berbasis ICT; (2) peningkatan kapasitas institusi (pengelolaan akademik, sdm, aset, finansial); (3) percepatan peningkatan jumlah dosen bergelar doktor dan tenaga kependidikan yang profesional; (4) peningkatan sarana prasarana yang bermutu; (5) pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan potensi sumberdaya lokal; (6) kebijakan pengelolaan, payung, dan roadmap penelitian berdasar rekam jejak; (7) pengembangan sistem monev; (8) peningkatan peringkat akreditasi program studi/institusi; (9) pengembangan kerjasama; dan (10) inisiasi sistem pelayanan internasional. 3. Rencana Pembangunan Undana Tahap III Tema utama pembangunan Undana untuk periode 2016-2020 adalah peningkatan mutu berkelanjutan dan otonomi (quality improvement sustainability and autonomy). Program-program prioritas dalam periode ini meliputi: (1) keberlanjutan peningkatan standar mutu pendidikan dan peningkatan kualitas SDM berbasis doktor
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
22
serta kemandirian organisasi, (2) pemantapan organisasi dan pendidikan berorientasi pada standar mutu pendidikan tinggi secara nasional dan akselerasi internasionalisasi berbasis ICT; (3) peningkatan mutu layanan institusi (pengelolaan akademik, sdm, aset, finansial) berkelanjutan;
(4) peningkatan kinerja dosen dan tenaga
kependidikan; (5) optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana secara efisien dan efektif; (6) pengembangan kurikulum internasional berbasis kompetensi dan potensi sumberdaya lokal; (7)
peningkatan kerjasama riset penelitian nasional dan
internasional sesuai payung, dan roadmap penelitian untuk penguatan keunggulan kompetitif; (8) penerapan sistem monevin yang terintegrasi dengan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008; (9) inisiasi kualifikasi akreditasi internasional program studi; dan (10) peningkatan sistem pelayanan internasional. 4. Rencana pembangunan Undana Tahap IV Tema utama pembangunan Undana untuk periode 2021-2025 adalah daya saing internasional berbasis keunggulan lokal. Program-program prioritas dalam periode ini meliputi: (1) pengembangan program studi internasional; (2) penguatan kurikulum internasional berbasis kompetensi dan potensi sumberdaya lokal (3) peningkatan akses dan jumlah mahasiswa/dosen asing; (4) peningkatan kerjasama riset penghasil paten dan publikasi internasional untuk penguatan keunggulan kompetitif; (5) peningkatan efisiensi layanan institusi (pengelolaan akademik, SDM, aset, finansial) berkelanjutan; (6) peningkatan jumlah PS berkualifikasi akreditasi internasional; dan (7) peningkatan jumlah alumni yang bekerja di pasar global. Rencana pencapaian visi atau disebut sebagai peta jalan mencapai visi Undana, disajikan pada Gambar 2; selanjutnya Renstra Undana tahun 2011-2015 sesuai dengan Surat keputusan Rektor Nomor 804B/KL/2010, yang terkait dengan sasaran pencapaian tujuan, dapat dilihat pada Gambar 3. Strategis pencapaian dalam periode 2011-2015 disusun dengan memperhatikan kemampuan sumberdaya internal dan peluang lingkungan eksternal, sehingga dalam lima tahun mendatang terjadi proses transformasi organisasi untuk merealisasikan misi.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
23
Strategi Pencapaian
Strategi pencapaian periode 2011-2015 dilakukan dalam beberapa tahapan : 1. Periode 2011 sebagai tahapan penataan dan peningkatan mutu pendidikan, penelitian dan PPM. 2. Periode 2012 sebagai tahapan penerapan pendidikan berbasis TIK. 3. Periode 2013 sebagai tahapan peningkatan otonomi pendidikan tinggi. 4. Periode 2014 sebagai tahapan peningkatan akuntabilitas. 5. Periode 2015 sebagai tahapan peningkatan kerjasama.
Gambar 2. Peta Jalan (Road Map) Pencapaian Visi Undana 2025
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
24
Gambar 3. Sasaran dan Pecapaian Tujuan Undana (Renstra 2011-2015)
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
25
Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Undana Tahun 2011 – 2015 I. BIDANG PENDIDIKAN KODE
INDIKATOR KINERJA
IK.1.1
Semua prodi memiliki ijin 10% prodi A & 90% prodi B 40 persen dosen memiliki skor TOEFL ≥ 500 Lulusan Undana memiliki skor TOEFL ≥ 450 Perkuliahan dalam bahasa Inggris Partisipasi dosen/mhs dalam sandwich Partisipasi dosen dalam PAR Dosen mengikuti magang D/LN Mahasiswa mengikuti prog D/ LN Prodi bertaraf internasional 30 persen prodi S-1 telah menerapkan ISO Peningkatan skor webometric Semua prodi menerapkan KBK Tersedianya modul/buku ajar IPK lulusan ≥ 3,25 Lama studi mahasiswa S-1 = 8 semester (60%) dan S-2 = 4 semester (70%) Peningkatan AEE Lama waktu alumni memperoleh pekerjaan pertama Bekerja Mandiri Peningkatan akses layanan komputer Peningkatan akses layanan internet Peningkatan akses layanan vicon > 50 persen materi kuliah di upload di jaringan website Jumlah mata kuliah lintas prodi Jumlah mahasiswa kuliah lintas prodi Jumlah modul/bahan ajar berbasis hasil penelitian Peningkatan keketatan saing Matrikulasi Basic study skill Bahasa Inggris Tersedianya RS Pendidikan Tersedia Klinik/RSH Tersedia sekolah lab Penyelenggaraan sertifikasi guru Terselenggara percepatan pendidikan profesi guru Terselenggara pendidikan profesi
IK 1.2
IK 1.3 IK 1.4
IK 1.5
IK 1.6
IK 1.7 IK 1.8
IK 1.9
Satuan Baseline
TARGET PENCAPAIAN 2012 2013 2014 2015 100 100 100 100 4 % 55 6 & 60 8 & 75 10 & 90
% %
100 0 & 40
2011 100 2 & 50
%
10
20
30
40
50
60
%
5
10
15
20
25
30
%
2
4
6
8
10
12
%
1
2
3
4
5
6
% Orang
1 20
2 30
3 40
4 50
5 60
6 70
Orang
5
10
15
20
25
30
%
0
1
1
1
1
1
%
5
10
15
20
25
30
Rank % % IPK
10.000 20 50 3,09
8.000 30 60 3,12
6.000 40 70 3,14
4.000 50 80 3,16
2.000 60 90 3,20
1.000 70 100 3,25
% S-1 % S-2
10 20
20 30
30 40
40 50
50 60
60 70
%
65
68
69
70
72
73
Bulan
36
30
24
18
12
6
%
47
55
60
65
69
70
%
40
50
60
70
80
90
%
20
30
40
50
60
70
%
0
5
10
15
20
25
%
5
10
15
20
25
30
MK
4
5
6
7
8
9
Orang
300
500
700
900
1.100
1.300
Buku
10
20
30
40
50
60
Rasio % % %
1:5 60 60 50
1 : 10 65 65 55
1 : 15 70 70 60
1 : 20 75 75 65
1 : 25 80 80 70
1 : 30 85 86 75
Pra_ Pra_ Rencana Rencana Rencana Bangun Bangun 1 Rencana Rencana Orang
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
Orang
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
Orang
0
0
10
25
40
55
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
26
IK 1.10
IK 2.1
IK 2.2
IK 3.1
dokter Terselenggara pendidikan profesi Orang kedokteran hewan Rencana E-library Peningkatan jumlah koleksi Judul buku, jurnal dan referensi Ada/ Tersedianya e-book & Tidak Tersedianya e-journal Orang/ Peningkatan jumlah kunjungan Thn Jumlah dosen yang mengikuti Orang pendidikan S-2, spesialis dan S-3 (dalam dan luar negeri) Jumlah beasiswa yang Orang disediakan bagi dosen untuk studi S-2 dan S-3 Jumlah dosen yang memperoleh Orang keringanan pembiayaan dalam studi S-2 di Undana Jumlah dosen bergelar S-3, 30 % % dan S-2, 70 % Peningkatan rasio dosen S-2/S-3 Rasio dan spesialis terhadap mahasiswa Orang Peningkatan jumlah GB % 50 % dosen telah disertifikasi 80 persen dosen bersertifikat AA % dan 100 % bersertifikat pekerti Orang Jlh pegawai berpendidikan S-2 70 % pegawai berkualifikasi % pendidikan diploma dan S-1 Orang Jumlah laboran Orang Jumlah pustakawan Orang Jumlah teknisi komputer Orang Jumlah arsiparis Orang Jumlah fungsional humas Jumlah pegawai yang mengikuti Orang pendidikan PIM 2, 3, 4 Tersedia jumlah dan mutu : M2 Ruang kuliah M2 Ruang lab M2 Ruang dosen M2 Ruang kantor Status(%) Auditorium M2 Student center
10
20 Tahap I
84.837
88.570
Ada
Ada
Ada
Ada
32.000
33.000
34.000
200
300
400
500
600
750
50
100
150
200
250
350
20
30
40
50
60
70
90.000 100.000 Ada
35.000 36.000
Ada 37.000
5 & 45 10 & 50 15 & 55 20 & 60 25 & 65 30 & 70 1 : 160
1 : 140
1 : 120
1 : 100
1 : 80
1 : 60
10 5
15 10
20 20
25 30
30 40
35 50
30 & 50 40 & 60 50 & 70 60 & 80 70 & 90 80 & 100 9
14
17
20
25
30
20
30
40
50
60
70
2 3 2 6 1
5 5 4 6 1
6 5 6 6 1
7 5 8 6 1
8 8 10 7 4
10 10 12 8 5
30
40
50
64
40
45
17.879 9.258 2.473 24.297 Rencana 1.500
17.879 9.258 2.473 25.863 Rencana 1.500
17.530 11.725 565 32.865 Rencana 1.500
Transportasi Olahraga
Unit M2
80 8.850
Kondisi
Baik
Unit Unit Unit Kondisi Kondisi
0
82.016
Baik
Listrik Telepon Meubeler Sanitasi kampus Peralatan kuliah dan kantor
0
80.358
Kondisi
0
Rencana Rencana Rencana Rencana Proses
Ruang Kantin
Taman kampus & air IK 3.2
0
147 10 17.954 Baik Cukup
18.824 20.000 30.000 17.064 18.000 20.000 1.527 2.000 3.000 32.865 33.000 33.100 50 75 100 1.500 1.500 1.500 Sangat Sangat Baik Baik Baik baik baik 78 82 82 75 100 8.850 8.850 8.850 1.500 9.100 Sangat Sangat Baik Baik Baik baik baik 169 213 229 229 229 20 30 40 50 60 13.574 18.856 19.394 20.000 25.000 Baik Baik Sgt Baik Sgt Baik Sgt Baik Cukup Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
27
IK 4.1
Peningkatan daya tampung SO, S-1, S-2 dan S-3 untuk menunjang kenaikan APK PT
IK 4.2
Peningkatan jumlah mahasiswa miskin Jumlah beasiswa bidik misi Rasio laki-laki dan perempuan (S-1 dan S-2) Rasio laki-laki dan perempuan dalam perolehan beasiswa Pendidikan ramah lingkungan & Pendidikan anti korupsi Jumlah organisasi mahasiswa intra dan ekstra Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam organisasi intra dan ekstra kampus Peningkatan sumber beasiswa Jumlah mahasiswa S-1 penerima beasiswa (40-50%) Prestasi mahasiswa dalam lomba karya ilmiah nasional Prestasi mahasiswa dalam kompetisi olahraga nasional Prestasi mahasiswa dalam bidang seni dan tari
IK 5.1
IK 5.2
IK 5.3
IK 5.4
IK 5.5 IK 5.6
Mutu layanan asrama mahasiswa Jumlah mahasiswa sebagai anggota dalam kopma Mutu klinik kesehatan mahasiswa Mutu layanan kantin & mutu layanan transportasi kampus Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam program kewirausahaan Terlembaganya layanan SAC dan bursa kerja
S0 S-1 S-2 S-3
0 3.498 159 20
0 3.762 215 30
0 3.354 251 40
0 4.505 300 50
0 5.000 350 60
0 6.000 400 70
Orang
200
300
400
500
600
700
Orang
100
200
56
500
600
700
Rasio
1:12
1:10
1:8
1:6
1:4
1:2
Rasio
1:6
1:5
1:4
1:3
1:2
1:1
Ada/ Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Buah
30
35
40
45
50
55
Orang
10.000
12.000
14.000
%
20
25
30
35
40
45
%
10
15
20
30
40
50
Orang
1
2
3
4
5
6
Orang
1
2
3
4
5
6
Orang
1
2
3
4
5
6
Kondisi
Cukup
Cukup
Baik
Orang
10.000
12.000
14.00
Kondisi
Cukup
Cukup
Baik
Kondisi
Cukup
Cukup
Baik
Orang
28
34
50
80
100
500
Ada/Tdk
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Satuan
Baseline
16.000 18.000
Sangat Sangat Baik Baik 16.000
20.000
Sangat Baik
18.000
20.000
Sangat Sangat Baik Baik Sangat Sangat Baik Baik
Sangat Baik Sangat Baik
II. BIDANG PENELITIAN KODE
INDIKATOR KINERJA
IK 6.1 Dokumen program payung Eks penelitian IK 6.2 Jumlah dosen yang mengajukan Dosen proposal penelitian taraf nasional (hibah penelitian) Jumlah proposal penelitian yang Proposal diterima IK 6.3 Jumlah penelitian kerjasama Judul Jumlah dosen yang terlibat dalam Dosen penelitian Rupiah Jumlah dana penelitian IK 6.4 Jumlah dan mutu stasiun Kondisi penelitian yang menunjang PIP IK 7.1 Jumlah artikel dosen yang Judul
2011
TARGET PENCAPAIAN 2012 2013 2014
2015
1
1
1
1
2
2
474
51
175
463
500
800
93
44
25
42
60
80
4
3
5
9
2
50
21
14
36
50
80
100
6.3 M
2.3M
1.7 M
3M
5M
10 M
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
4
6
8
10
12
14
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
28
IK 8.1
dipublikasi dalam jurnal nasional dan internasional Jumlah jurnal yang diterbitkan oleh prodi/fakultas/lembaga Seminar hasil-hasil penelitian Jumlah dan kualitas kelembagaan pusat –pusat penelitian Jumlah dan jenis temuan/inovasi yang dihasilkan sebagai keunggulan kompetitif Kemandirian pembiayaan SOP penelitian
Judul
100
150
200
250
300
350
Judul
15
20
25
30
35
40
Unit
10
12
14
16
18
20
Judul
1
2
3
4
5
6
% Ada/ Tidak
20
30
40
50
60
70
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
III. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Sasaran Strategis 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan pengabdian masyarakat dalam mengaplikasi ipteks yang berorientasi PIP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. TARGET PENCAPAIAN KODE INDIKATOR KINERJA Satuan Baseline 2011 2012 2013 2014 2015 IK 9.1 Jumlah dosen yang mengajukan Dosen 170 173 210 128 300 > 300 proposal PPM Jumlah dosen yang terlibat dalam Dosen 75 75 283 211 300 > 300 kegiatan PPM Jumlah proposal PPM untuk Eks 62 39 74 80 100 > 100 kompetisi nasional Jumlah proposal PPM yg Eks 56 39 63 ? 100 > 100 diterima secara nasional Rupiah 3M 2.7 M 4.1 M 3.8 M 10 M > 10 M Jumlah dana PPM Kelom Jumlah masyarakat/kelompok 4 6 6 10 15 20 pok binaan IK 10.1 Jumlah kerjasama dan kemitraan dengan pemerintah, Proposal 5 8 3 4 10 > 10 swasta dan masyarakat IK 11.1 Jumlah dan kualitas Unit 15 15 15 15 16 17 kelembagaan pusat –pusat penelitian Jumlah dan jenis aplikasi inovasi Unit 5 6 7 7 10 > 10 ipteks yang dihasilkan sebagai keunggulan kompetitif IK 12.1 Peningkatan jumlah mahasiswa Dosen 2.124 2.893 3.113 2.910 3.000 > 3.000 KKN Dosen 38 67 110 182 200 > 200 Jumlah dosen pembimbing KKN Desa/ Jumlah desa/kelurahan target 70 143 182 195 200 > 200 Kel. KKN IV. BIDANG ORGANISASI ATAU TATA KELOLA KODE IK 13.1
IK 14.1
INDIKATOR KINERJA
Satuan
Dokumen Kebijakan SPMI Ada/Tdk Undana Dokumen Manual SPMI Undana Ada/Tdk Jumlah auditor mutu professional Orang Rasio Rasio komputer- mahasiswa Unit Portal Undana % Persentase dosen melek TIK % Persentase pegawai melek TIK
Baseline
2011
TARGET PENCAPAIAN 2012 2013 2014
2015
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada 30 1:20 10 75 50
Ada 35 1:17 12 85 60
Ada 40 1:14 13 95 65
Ada 50 1:10 16 99 70
Ada 60 1:7 18 100 75
Ada 70 1:5 20 100 80
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
29
IK 14.2
IK 15.1
IK 15.2
Persentase mahasiswa melek TIK Jumlah variasi/model TIK dalam pembelajaran Pendaftaran mahasiswa online Registrasi akademik online Data akademik elektronik Arsip elektronik Jumlah Keputusan Senat Pembaharuan Statuta Undana Peningkatan PNBP Undana sebagai BLU Dokumen Rencana jangka Panjang Undana 2011-2025 Renstra Undana 2011-2015
IK 15.3
IK 15.4 IK 15.5 IK 16.1
IK 16.2
IK 16.3
IK 16.4 IK 17.1 IK 17.2
Dokumen Rencana Tahunan & Rakor Perencanaan Tahunan Peningkatan kualitas kinerja penyerapan dana Tersedianya Dokumen LAKIP secara berkala Jumlah auditor terlatih Administrasi yang bersih Penerbitan brosur, koran, majalah, radio kampus Dokumen blueprint, SIM kepegawaian dan SOP SDM Jumlah dosen naik pangkat Jumlah pegawai naik pangkat Peningkatan disiplin kerja Laporan kinerja dosen Dokumen blueprint manajemen aset Legalisasi aset Undana Terbentuknya divisi air, listrik, bengkel, pertukangan, cleaning service dan pertamanan Dokumen blueprint sistem keuangan, SIM keuangan dan akuntansi berbasis IT Laporan keuangan Dokumen blueprint SIM terpadu Jumlah MoU kerjasama pendidikan, penelitian dan PPM Jumlah bantuan/hibah internasional Jumlah jalinan hubungan kerjasama dengan lembagalembaga nasional dan internasional International office
%
70
75
80
90
95
100
Model
5
5
7
8
10
12
80 10 10 75 3 1 65.6 M Proses
90 50 50 90 6 0 70 M Proses
100 100 100 100 9 0 80 M Telah
% 0 50 75 % 0 5 10 % 0 5 10 % 25 50 60 SK 1 3 5 Paket 0 0 0 Rupiah 46.8 M 62.4M 60.2 M Rencana Rencana Rencana Proses Draf Ada/ Tdk Kali/ Thn
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
1x/Thn
2x/Thn
2x/Thn
2x/Thn 2x/Thn
2x/Thn
Rupiah
33 M
49 M
48 M
51 M
55 M
70 M
%
60
75
80
100
100
100
Orang % Paket/ Tahun Ada/ Tidak % % % %
45 75
47 80
48 85
50 90
55 95
60 100
100
110
120
130
140
150
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
10 10 75 100
15 13 80 100
20 18 90 100
25 20 99 100
30 30 100 100
40 35 100 100
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
MoU
24
31
11
18
35
40
Rupiah
1M
3M
5M
10 M
20 M
50 M
MoU
9
17
5
5
10
20
Unit
1
1
1
1
2
3
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
30
Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan telah dilakukan oleh Undana melalui monitoring dan evaluasi oleh unsur pimpinan secara berjenjang (dari Rektor sampai Kaprodi) dan lembaga melalui audit internal oleh SPI.
Nilai-Nilai Utama Karakter Yang Dikembangkan Nilai-nilai utama karakter yang dikembangkan di Undana, disarikan dari empat sumber utama, yakni: 1.
Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan RI merupakan sumber nilai-nilai karakter yang utama. Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila merupakan nilai-nilai
yang menata aktivitas politik, hokum, ekonomi,
kemasyarakat, budaya dan seni. Pendidikan karakter dan budaya akademik bertujuan untuk membentuk mahasiswa menjadi warga Negara yang memiliki daya, berkemauan dan mempraktekkan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas seharihari. 2.
Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga Negara Indoensia dan dikembangkan oleh perguruan tinggi termasuk Undana. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yhang harus dimiliki mahasiswa sebagai warga Negara Indonesia. Dengan demikian tujuan pendidikan nasional merupakan sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan karakter dalam budaya akademik.
3.
Statuta Undana yang memuat nilai-nilai yang telah disarikan oleh komunitas Undana dan ingin dicapai dalam upaya pengembangan karakter dan budaya akademik mahasiswa sebagai warga kampus. Nilai-nilai budaya akademik yang diakui oleh komunitas Undana itu menjadi landasan dalam pemberian arti terhadap suatu konsep dan arti dalam interaksi antar anggota warga Undana. Posisi Statuta Undana begitu strategis menjadi sumber nilai dalam pendidikan karakter dalam budaya akademik bagi mahasiswa Undana.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
31
4.
Budaya lokal masyarakat NTT, yang memiliki 37 corak budaya, secara sederhana dapat dikatakan memiliki 37 nilai dasar (core value). Masing-masing karakter utama terbentuk dari berbagai unsure nilai yang dimiliki masing-masing kelompok etnik. Semua ini adalah kekayaan yang belum digali dan didayagunakan untuk emnghasilkan sebuah kebesaran peradaban masyarakat di wilayah NTT. Berdasarkan keempat sumber nilai di atas, teridentifikasi sembilan nilai yang
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1.
Kelompok pertama adalah nilai “Kasih”. Hukum kasih ditemukan dan dimiliki oleh hamper semua kelompok etnik yang tersebar di seluruh NTT. Oleh karena itu nilai kasih dijadikan sebagai inti pengembangan karakter di Kampus.
2.
Kelompok kedua terdiri dari empat bilai dasar, yaitu jujur, cerdas, peduli dan tangguh. Keempat nilai ini merupakan nilai dari karakter Dikti yang diturunkan dari Pancasila. Keempat nilai tersebut berhubungan erat sekali dengan nilai kasih. Jujur tanpa kasih tidak mungkin, cerdas tanpa kasih dan jujur akan mudah mendatangkan penjahat. Cerdas tanpa peduli lingkungan alam dan lingkungan social makna kecerdasan menjadi sangat rendah. Demikian pula ketangguhan adalah keuletan memperjuangkan sesuatu kepedulian untuk banyak orang secara cerdas yang tentu berbasis pada kejujuran dan kasih.
3.
Kelompok ketiga terdiri dari empat nilai dasar, yakni sederhana yang berdekatan dengan jujur; adil yang berhubungan dengan ketangguhan, kecintaan akan belajar yang terikat erat dengan kecerdasan dan optimis yang bergandengan deengan kepedulian.
1.3
Sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian dan penggunaannya sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja institusi PT.
1.3.1 Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran PT agar dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas akademika, tenaga kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat). Sosialisasi tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran perguruan tinggi dilakukan dengan memberikan pemahaman secara sistematis dan berkelanjutan tentang visi,
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
32
misi, tujuan, dan sasaran Undana kepada seluruh pemangku kepentingan, internal maupun eksternal. Secara internal pada sivitas akademika dan tenaga kependidikan, mekanisme sosialisasi secara internal dengan cara memberikan pemahaman tentang visi, misi, tujuan dan sasaran dilakukan dengan dosen, baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap dan tenaga administrasi melalui rapat dosen, rapat pimpinan universitas dan rapat tenaga administrasi. Sosialisasi secara aktif dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti pengenalan ekstrakulikuler bagi mahasiswa
baru,
pengenalan sistem pendidikan tinggi, sosialisasi pola penentuan hasil belajar, sosialisasi pembukaan program studi di luar domisili – Kampus Undana Bajawa, kegiatan badan eksekutif mahasiswa, kegiatan penerimaan mahasiswa baru, kegiatan roadshow yang dilakukan oleh universitas, fakultas, program studi, maupun lembaga kemahasiswaan yang sedang melaksanakan kegiatan di daerah. Kegiatan sosialisasi ini aktif dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga kemahasiswaan (senat, BPM, UKM, himpunan mahasiswa) dan dalam pertemuan dengan ikatan alumni mahasiswa. Sosialisasi eksternal dilakukan pada pengguna lulusan, alumni dan masyarakat dengan cara kegiatan sosialisasi secara pasif dengan memakai beberapa media cetak, buku pedoman, brosur-brosur, poster/banner, seperti pemasangan visi-misi Undana di beberapa fakultas dan tempat yang strategis di lingkungan Undana, buku panduan penerimaan mahasiswa baru, statuta, renstra, RKT, dan media elektronik termuat dalam website Undana: www.undana.ac.id. Melalui sosialisasi eksternal dan internal yang dilakukan Undana maka seluruh pemangku kepentingan dapat memahami visi, misi, tujuan dan sasaran capaian Undana. 1.3.2 Jelaskan bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran PT serta strategi pencapaiannya untuk dijadikan sebagai acuan semua unit dalam institusi perguruan tinggi dalam menyusun rencana strategis (renstra) dan/atau rencana kerja unit bersangkutan. Visi dan misi Undana telah dijadikan pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta dijadikan acuan pelaksanaan renstra, keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategi-
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
33
strategi yang dikembangkan.Visi dan misi Undana telah dipahami dengan baik dan dijadikan acuan penjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja. Visi, misi, tujuan dan sasaran Undana yang telah disusun dan disosialisasikan secara internal kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan; sedangkan secara eksternal kepada segenap pengguna lulusan, alumni dan masyarakat luas. Dasar penyusunan renstra Undana dijadikan dasar dalam penyusunan, misi, tujuan, sasaran dan renstra fakultas, program pascasarjana, program studi, lembaga, badan, biro, serta seluruh unit yang ada dalam lingkungan Undana. Secara umum, pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di Undana ke depan mengacu pada Renstra Undana tahun 2011 – 2015. Undana telah menerbitkan Peraturan Rektor Nomor 804A/KL/2010 tanggal 16 Desember 2010 tentang Rencana Strategis Undana 2011 – 2015, pada pasal 2 dijelaskan bahwa “Segala penetapan kebijakan operasional, perencanaan program dan kegiatan, serta pengambilan keputusan di semua Unit Kerja Universitas Nusa Cendana harus berpegang pada Rencana Strategis” sedangkan pada pasal 3 dijelaskan bahwa “Segala macam penetapan kebijakan operasional, perencanaan program dan kegiatan serta pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang tidak berdasarkan pada Renstra dianggap kegiatan yang tidak sah”. Berdasarkan Peraturan Rektor tersebut semua fakultas, pascasarjana, program studi, lembaga, biro, bagian, serta seluruh unit di lingkungan Undana telah menyusun rencana strategis fakultas dan unit yang difasilitasi oleh Program Hibah Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) dengan mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran dan renstra universitas. Dengan demikian, semua aktivitas dan program yang dilakukan oleh fakultas dan unit kerja akan berkontribusi kepada capaian sasaran institusi. Kesesuaian antara visi, misi, tujuan, dan sasaran Undana dengan seluruh unit kerja yang ada di bawahnya dilakukan monitoring dan evaluasi langsung oleh SPI, salah satunya melalui validasi borang dan evaluasi diri prodi secara internal sebelum diajukan ke BAN-PT untuk diakreditasi.
Borang Akreditasi Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014
34