PERSEPSI PNS DI KANTOR CAMAT KARANG BARU TERHADAP GRATIFIKASI
SKRIPSI Diajukan Oleh :
NAVITA SARI NIM : 2012011134
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Jurusan : Muamalah
FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1437 H
PERSEPSI PNS DI KANTOR CAMAT KARANG BARU TERHADAP GRATIFIKASI
Oleh :
NAVITA SARI NIM. 2012011134
MENYETUJUI
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
DR. H. ZULKARNAIN, MA
MENGETAHUI DEKAN FAKULTAS SYARIAH
DR. ZULFIKAR, MA NIP. 19720909 199905 1 001
AZWIR, MA
Telah Dinilai Oleh Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, Dinyatakan Lulus dan Diterima Sebagai Tugas Akhir Penyelesaiaan Programa Sarjana (S-1) Dalam Ilmu Syariah
Pada Tanggal : Langsa,
05 Syafar 1437 H 17 November 2015 M
DI LANGSA DEWAN PENGUJI SKRIPSI Ketua
Sekretaris
DR. H. ZULKARNAIN, MA
AZWIR, MA
Anggota I
Anggota II
ZAINAL ABIDIN, S. Ag, MH NIP : 19670615 199503 1 004
YASER AMRI, MA NIP : 19760823 200901 1 007
Mengetahui : Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa
DR. ZULFIKAR, MA NIP : 19720909 199905 1 001
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: NAVITA SARI
NIM
: 2012011134
Tempat & Tanggal Lahir : Tg. Seumantoh, 27 Januari 1994 Jurusan
: Muamalah
Fakultas
: Syariah
Alamat
: Desa Tg. Seumantoh, Gang Keramat, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ PERSEPSI PNS DI KANTOR CAMAT KARANG BARU TERHADAP GRATIFIKASI ” Adalah hasil karya saya sendiri. Jika kemudian hari di dapati ini bukan karya saya, maka saya siap menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Aceh Tamiang, 31 Oktober 2015 Hormat Saya,
NAVITA SARI
KATA PENGANTAR
ﺑِﺴْﻢِ اﻟﻠّﮫِ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤﻦِ اﻟﺮﱠ ﺣِﯿْﻢ
Alhamdulillah, dengan Izin dan petunjuk Allah Swt. Penulis telah dianugrahkan kekuatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi PNS di Kantor Camat Karang Baru terhadap Gratifikasi.” Shalawat berangkaikan salam juga disampaikan kepada junjungan umat Nabi Besar Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya sekalian yang telah membawa perubahan dari gelapnya alam jahiliyah kepada terangnya cahaya Iman dan Islam yang penuh hidayah. Syukur Alhamdulillah penulis telah menyelesaikan penulisan skripsi ini yang bertujuan untuk memenuhi syarat yang dibutuhkan dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (S.HI) pada Fakultas Syariah Jurusan Muamalah IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tiada terhingga atas bimbingan juga pengarahan serta bantuan dari pihak terutama kepada : 1. Rektor IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa yaitu Bapak DR. H. Zulkarnaini, MA, yang telah memimpin selama 3 periode dengan baik. 2. Dekan Fakultas Syariah yaitu Bapak DR. H. Zulfikar, MA, Ketua Jurusan Muamalah Ibu Anizar, MA, yang juga selaku dosen yang selama ini mengajar dan juga sebagai Penasehat akademik yang telah memberi masukan serta i
dukungan yang sangat luar biasa dan perhatian penuh dan menjadi orang tua kedua pada saat di kampus, penulis ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya sehingga dapat terselesaikan skripsi ini. 3. Para dosen dan seluruh civitas Akademik termasuk juga ketersediaannya perpustakaan yang juga telah membantu penulis selama menuntut ilmu dan mencari sumber-sumber ilmu di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. 4. Bapak DR. H. Zulkarnain, MA, selaku Pembimbing pertama yang telah memberi masukan akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Bapak Azwir, MA selaku Pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesai. Doa kami semoga bantuan ini menjadi amal ibadah dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt. 5. Instansi-instansi terutama di Kantor Camat Karang Baru dimana penulis telah mengadakan penelitian dan memperoleh informasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yaitu bapak (Nurdin Latif) Ayah yang selalu mendidik anak-anaknya untuk belajar mandiri. Terima kasih atas perjuangannya yang telah membesarkan dan mendidik penulis hingga sampai saat ini mengantarkan pada jenjang pendidikan yang tinggi. Juga teristimewa untuk Ibunda tercinta (Nurma) Ibu yang sangat luar biasa, yang juga merupakan penyemangat dalam masa kuliah, serta membantu dalam hal materi dan yang selalu memberikan keyakinan-keyakinan dan do’a-do’a yang tak ternilai indahnya. Yang sangat berjasa membesarkan dan mengajarkan ii
anak-anaknya dan selalu membimbing sehingga penulis punya semangat dan kepercayaan diri untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Adik Yuni Andriana yang telah membantu menyemangati, dan menemani pada saat penelitian dan selalu memberi masukan-masukan yang menambah ilmu pengetahuan pada saat penulis merasa jenuh. Dan kepada adik Risma wati dan keponakan M. Putra Perdana yang selama ini mengiringi tawa dan keceriaan selama ini serta menjadi motivasi selama ini. 7. Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat yang selama ini telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Siti Muntari, Nila Nazriati, SE, Irja Mulianda, Elpa Munasti, Andrianda yang selama ini sangat setia mendampingi penulis dan membantu meminjamkan sarana dan prasarana penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan menjadi teman dalam menempuh pendidikan di bangku kuliah dan menjadi teman untuk bertukar pikiran. Dan juga kepada seluruh teman-teman unit 4 Syariah Muamalah angkatan 2011 yang selama ini telah bersama-sama menuntut ilmu pengetahuan dan tidak bisa disebutkan satu persatu. 8. Dan untuk Cs Yem: Rini, Ria, Rizki, Netta, Irja, Fitri yang bersama-sama semangat berjuang untuk menyelasaikan skripsi serta saling suport. Terima kasih untuk semua yang telah banyak membantu hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan selalu terjalin komunikasi yang baik. 9. Terima kasih juga di hantarkan kepada kakanda Ali Syahbana yang selama ini telah membantu baik materi dan non materi. Kehadiran mu memberikan semangat baru dan gairah baru dalam hidup ini. iii
Atas segala bantuan, kebaikan dan sumbangsih semua pihak , penulis do’akan semoga Allah Swt jadikan amal ibadah baginya dan pahala yang berlipat ganda. Disamping itu, penulis telah menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, namun demikian sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada semua pihak agar dapat
memberikan
masukan-masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis menyerahkan kepada Allah Swt. dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya kepada penulis dan umumnya kepada para pembaca sekalian.
Aceh Tamiang, Oktober 2015 Penulis
NAVITA SARI
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii ABSTRAK .............................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................... 9 D. Penjelasan Istilah ......................................................................................... 9 E. Kajian Terdahulu ....................................................................................... 11 F. Kerangka Teori .......................................................................................... 12 G. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 14 BAB II LANDASAN TEORITIS ........................................................................... 16 A. Pengertian Zakat ........................................................................................ 16 B. Macam-macam Zakat ................................................................................ 24 C. Orang Yang Berhak Menerima Zakat ( mustahik ) ..................................... 28 D. Pengertian dan Landasan Hukum Zakat Perniagaan ................................... 30 E. Syarat-syarat Wajib Zakat Perniagaan ........................................................ 32 F. Kadar dan Nishab Zakat Perniagaan........................................................... 36 G. Waktu dan Cara Mengeluarkan Zakat Perniagaan ...................................... 43 BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 48 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................. 48 B. Sumber Data Penelitian ............................................................................. 48 C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 50 D. Teknik Analisis Data ................................................................................. 51 v
E. Metode Penulisan ...................................................................................... 52 BAB IV HASIL ANALISIS ................................................................................... 53 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 53 B. Pelaksanaan Zakat Perniagaan di Desa Seuneubok Baro Kec. Manyak Payed Kab. Aceh Tamiang ................................................................................... 59 C. Problematika Pedagang Dalam Pelaksanaan Zakat Perniagaan di Desa Seuneubok Baro Kec. Manyak Payed Kab. Aceh Tamiang........................................... 65 D. Analisis Penulis ......................................................................................... 66 BAB V PENUTUP................................................................................................. 71 A. Kesimpulan ............................................................................................... 71 B. Saran ......................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................
vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. v ABSTRAK .................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 C. Penjelasan Istilah ................................................................................. 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7 E. Puataka Terdahulu .............................................................................. 8 F. Kerangka Teori .................................................................................. 9 G. Sistematika Pembahasan................................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................................. 13 A. Pengertian Persepsi .......................................................................... 13 B. Pengertian Gratifikasi ....................................................................... 15 C. Pengertian Pegawai Negeri Sipil ....................................................... 18 D. Pandangan Islam Tentang Gratifikasi ............................................... 22 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 36 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................................... 36 B. Sumber Data..................................................................................... 37 C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 37
v
D. Teknik Analisis Data ........................................................................ 39 E. Metode Penulisan ............................................................................. 39 BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 53 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 40 B. Persepsi PNS di Kantor Camat Karang Baru terhadap Gratifikasi ..... 49 C. Sebab-sebab Gratifikasi dikategorikan Suap Dalam Hukum Islam .... 53 D. Analisis Penulis ................................................................................ 57 BAB V PENUTUP ...................................................................................... 60 A. Kesimpulan ...................................................................................... 60 B. Saran ................................................................................................ 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DOKUMENTASI
vi
ABSTRAK
Skripsi ini akan menjelaskan bagaimana persepsi Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Karang Baru Aceh Tamiang mengenai Gratifikasi. Di zaman sekarang ini semakin marak dan beragam cara orang dalam memperlancar urusannya. Meraka melakukan segala bentuk mekanisme pertukaran urusannya tanpa memperdulikan jalan yang ditempuhnya halal atau haram, yang penting urusan tersebut dapat menguntungkan dirinya. Anjuran saling memberi hadiah di dalam Islam bertujuan mempererat hubungan kasih sayang antara pemberi dan penerima hadiah, namun penting untuk diketahui gratifikasi termasuk kedalam suap yang dirumuskan dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 (Pasal 12 B ayat 1) tentang Tindak Pidana Korupsi. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian, sebagai rumusan masalah: 1) bagaimana persepsi PNS Kantor Camat Karang Baru terhadap gratifikasi? 2) bagaimana gratifikasi tersebut dikategorikan suap dalam hukum Islam? Adapun tujuan penulis ini untuk dapat mengetahui persepsi PNS di Kantor Camat Karang Baru terhadap gratifikasi dan sebab-sebab gratifikasi dikategorikan suap dalam hukum Islam. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan menjadikan PNS Kantor Camat dan buku-buku perundangundangan, serta karya ilmiah yang mendukung sebagai sumber data. Untuk mengumpulkan data digunakan tehnik wawancara, untuk menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi PNS di Kantor Camat Karang Baru, Gratifikasi merupakan awal dari korupsi atau suap dalam hukum Islam, dan bagi PNS tersebut setiap hadiah atau pemberian yang diterima dalam hal kedinasan dan bernilai kecil itu merupakan bentuk kewajaran. Hal inilah yang menjadi tidak sesuianya aturan dalam syariat Islam ataupun dalam UndangUndang. Sedangkan sebab-sebab gratifikasi dikategorikan suap karena termasuk salah satu kaidah ushul fiqh yaitu sad adz-dzari’ah yaitu sebuah jalan untuk menutup terjadinya sesuatu yang diharamkan dan termasuk urf al- fasid yaitu kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Vii
1
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah
Pemberian dari seseorang kepada orang lain baik berupa uang maupun benda-benda lain sebagai kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan, atau cinta kasih itu disebut Hadiah.1 Hadiah itu dapat menghilangkan kemarahan, kedengkian, dan kebencian, hadiah juga akan menumbuhkan rasa cinta kasih diantara keduanya (yaitu antara pemberi dan penerima).
Pada dasarnya pemberian hadiah merupakan suatu hal yang diperbolehkan dalam Islam, bahkan Islam juga menyarankan agar saling memberi hadiah diantara kalian dan pemberian itu muncul dari hati yang tulus dan hanya sematamata mengharapkan ridha Allah S.W.T.
Dalam surat An-Naml ayat 35-36
î Artinya ; Dan sesungguhnya Aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu.maka tatkala urusan itu sampai 1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Ke Empat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 472
2
kepada sulaiman,sulaiman berkata ;”Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang akan diberikan Allah kepada ku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepada ku” tetapi kamu merasa bangga dengan hadiah mu.2
Ayat tersebut menerangkan bahwa Pertama: Hadiah merupakan pemberian seseorang kepada orang lain. Kedua: Ditegaskan pada ayat tersebut bahwa hadiah yang dimaksud adalah harta benda. Ketiga: Apapun tujuan si pemberi mengirim hadiah tersebut si calon penerima hadiah berhak menolak atau menerima hadiah tersebut. Hadiah atau gratifikasi dalam hukum Islam ialah pemberian cuma-cuma atau pemberian tanpa persyaratan, buat seorang pekerja publik hadiah tersebut merupakan pengkhianatan dan haram,
karena cenderung mempengaruhi
kredibilitas dan amanah yang diembannya dan semua hadiah yang bertendensi atau sesuatu yang di pungut dari orang lain karena upah membantu atau sikap menafikan urusan orang lain dalam memenuhi hak mereka itu dikategorikan sebagai suap yang diharamkan. Rasulullah bersabda “Allah melaknat orang yang menyuap dan yang menerimanya”. Suap akhirnya menjadi hadiah sehingga kesamaran keduanya mengkultur layaknya suatu kebiasaan.3 Islam dan ajarannya yang penuh ke hati-hatian terhadap hal-hal yang perlu penegasan dengan benar-benar dan melarang bahkan mengharamkan tindakan seperti yang dimaksud (korupsi/suap) dan pelaku tidak hanya mendapatkan ganjaran didunia tetapi diakhirat kelak juga pasti.
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Amzah Quran, 2006), h. 379 Abdul Ghani Bin Ismail An-Nablusi, Hukum Suap Dan Hadiah, (Jakarta: Cendikia sentra Muslim, 2003), h.134 3
3
Rasulullah S.A.W bersabda :
ُﺳﺘَﻌْﻤَ ْﻠﻨَﺎه ْ ﻦا ِ َ ﻣ:ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ا ﺑﻦ ﺑﺮﯾﺪة ﻋﻦ اﺑﯿﮫ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ و ﺳﻠﻢ ﻗﺎل ٌﻏﻠُﻮل ُ َﺧ َﺬ ﺑَ ْﻌﺪَ َذﻟِﻚَ ﻓَ ُﮭﻮ َ ﻋﻠَﻰ ﻋَﻤَﻞٍ ﻓَﺮَزَ ْﻗﻨَﺎهُ رِزْﻗﺎً ﻓَﻤَﺎ َأ َ Artinya: “Dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa yang kami pekerjakan untuk suatu pekerjaan, kemudian kami rezeki kan kepadanya suatu rezeki(tertentu) maka apa yang ia ambil setelah (rezeki) itu, itu adalah pengkhianatan”.(H.R Abdul daud & Al hakim) dalam shahih al-jami’ 6023.4 Hadis diatas menjelaskan bahwa hadiah pada dasarnya diperbolehkan untuk saling mengeratkan tali persaudaraan atau silaturahmi, seperti hadis Rasulullah “tahaadu tahaabu” yang artinya saling memberi hadiahlah kamu maka kamu akan saling mencintai. Dari hadis tersebut kita bisa memaknai bahwa hadiah tidak bisa atau tidak boleh diberikan kepada pekerja atau karyawan dikalangan birokrat atau pun pengusaha karena akan memunculkan interaksi kepentingan karena hal ini takut adanya suap dalam pekerjaan yang di embannya.
Segala sesuatu dilakukan dengan kepentingan pribadi sehingga suap menyuap yang jelas haram hukumnya diubah kemasannya menjadi layaknya sebuah hadiah. Orang yang menerima pun dengan senang hati mengambil apa yang diberikan akan tetapi banyak manusia khususnya kalangan pekerja publik yang tidak mengetahui perbedaan antara hadiah sebagai gratifikasi atau termasuk
4
Ahmad Mudjab Mahali & Ahmad Rodli Hasbullah, Hadist Muttafaq ‘Alaih Bagian Munakahat & Muamalat, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 256
4
ke dalam suap sehingga keduanya tersebut dicampur adukkan antara yang hak dan yang bathil dan antara yang halal dan yang haram.5
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas dapat dipahami sekarang ini bahwa ketidaktahuan para pelaku pekerja publik untuk membedakan antara gratifikasi atau suap yang lebih banyak disebabkan oleh uang dan jabatan yang disalah gunakan oleh pekerja publik. Pekerja publik yang penulis maksud disini dan menjadi fokus utama penelitian
ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dimana profesi ini yang paling dekat dengan gratifikasi.
Sesuai dengan hukum di Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi telah dijelaskan bahwa gratifikasi adalah uang hadiah yang diberikan kepada pegawai yang telah ditentukan. Dalam pasal 12 B ayat 1 dijelaskan bahwa:
“ Setiap gratifikasi kepada pegawai atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang
berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya”.6
Penjelasan pasal 12 B ayat 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan: “Gratifikasi” adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
5
Ibrahim Bin Fathi Bin Abd Al-Muqtadir, Uang Haram, (Jakarta: Amzah, 2006), h.143 Wilyono, Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Edisi Kedua (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h.122 6
5
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan CumaCuma, dan fasilitas lainnya.”
Berangkat dari hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang sejauh mana persepsi PNS dalam memahami perbedaan antara hadiah dengan gratifikasi dan ancaman terhadap pelaku sesuai yang ada dalam Undang-Undang maupun dalam hukum Islam. dalam hal ini penelitian akan dilakukan pada PNS yang berada di Kantor Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
Sepintas hasil wawancara penulis mendapati bahwa di Kantor Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang menurut salah satu pegawai mengatakan bahwa:
“Tidak pernah ada lagi uang masuk diluar gaji pokok yang diterima oleh PNS kecuali dalam mengurus surat-surat yang berkenaan dengan urusan izin usaha dan membangun.”7
Sebuah realita kehidupan tersebutlah dapat kita kaitkan dan kombinasikan nantinya pada sebuah penelitian yang terdapat dalam ketetapan hukum dalam undang-undang dengan ketetapan yang ada dalam hukum Islam. dan itu sangat bertolak belakang penerapanya dengan dasar itulah penulis membuat skripsi dengan judul “ PERSEPSI PNS DI KANTOR CAMAT KARANG BARU TERHADAP GRATIFIKASI ”
7
Hasil Wawancara dengan Bapak Muhammad Umar (Bagian Pendapatan), salah satu PNS Kantor Camat Karang Baru Aceh Tamiang pada tanggal 16 juni 2015
6
B.
Rumusan Masalah Fokus utama dari penelitian ini adalah menganalisa persepsi PNS terhadap
gratifikasi Yang dirincikan kedalam beberapa pertanyaan berikut: 1. Bagaimana persepsi PNS terhadap gratifikasi di Kantor Camat Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang? 2. Bagaimana gratifikasi tersebut dikategorikan suap dalam hukum Islam? C.
Penjelasan Istilah
1.
Persepsi PNS Kata “persepsi” dari bahasa latin yaitu percipere yang artinya menerima,
perception yang artinya pengumpulan, penerimaan, pandangan, pengertian, atau mencari terhadap kebenaran atau kepercayaan langsung terhadap sesuatu.8 Sedangkan PNS yaitu singkatan dari pegawai negeri sipil adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, digaji menurut peraturan pemerintah yang berlaku dan dipekerjakan dalam suatu jabatan negeri oleh pejabat Negara atau badan Negara yang berwenang.9 Dari keterangan diatas yang dimaksud dengan “persepsi PNS” adalah cara pandang untuk kemudian menghasilkan atau mencari kebenaran terhadap sesuatu yang serius oleh PNS tentang gratifikasi atau pun hadiah yang diberikan kepada pegawai publik apakah itu hadiah yang diberikan cuma-cuma pada saat dia menjabat sebagai pegawai ataupun sebagai suap pada saat pekerjaan yang diembannya. 8
Komaruddin dan Yooke Tjuparmah, Kamus Istilah karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.191 9 Victor M.Situmorang, Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h.18
7
2.
Gratifikasi Gratifikasi di khususkan kepada PNS yaitu pemberian dalam arti luas yakni
meliputi pemberian uang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma- cuma dan fasilitas lainnya yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dan dilakukan baik di dalam negeri maupun diluar negeri dan dilakukan dengan menggunakan sarana elektronika atau tanpa sarana elektronik.10 Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia Gratifikasi ialah tunjangan selain gaji yang telah ditentukan misal gaji ke-13.11 D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis bertujuan : a. Untuk memperoleh persepsi PNS terhadap gratifikasi di Kantor Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. b. Untuk mengetahui sebab-sebab yang terjadi terhadap gratifikasi tersebut termasuk kategori suap atau korupsi dalam hukum Islam. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian tersebut bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya adalah sebagai berikut : a. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan tambahan bagi kita pembaca umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya.
10 11
Citra Umbara, Kamus Hukum, (Bandung: Citra Umbara, 2008), h.120 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,…h.462
8
b. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Perguruan Tinggi. E.
Pustaka Terdahulu Dalam buku karangan Husain Husain Syahatah membahas tentang suap dan
korupsi dalam persepektif syariah membahas dalam kalangan pejabat publik hadiah dijadikan sebagai media perantara pendekatan. Dalam skripsi Syahruddin Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berjudul Gratifikasi Dalam Kategori Korupsi (Studi Perbandingan Antara Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Positif) hasil analisisnya ditemukan beberapa perbedaan dan juga persamaan kedudukan gratifikasi dalam pidana Islam segala penerimaan gratifikasi oleh pejabat publik baik dilaporkan atau tidak tetap termasuk kedalam korupsi,dan ada ta’zir sebagai hukumannya. Dalam tesis Kade Richa Mulyawati Universitas Udayana Denpasar dalam judulnya Kebijakan Hukum Terhadap Gratifikasi Seksual Dalam Tindak Pidana Korupsi di Indonesia menjelaskan bahwa dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2001 dalam pasal 12 B masih terjadi kekaburan norma dengan tidak jelasnya pengaturan gratifikasi seperti pemberian berupa uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, pengobatan Cuma-Cuma, dan fasilitas lainnya. Para penegak hukum menggunakan metode penafsiran pada kata-kata fasilitas lainnya seperti kasus gratifikasi seksual yang terjadi berupa jasa pelayanan seksual. Dalam jurnal sosial dan politik oleh Yuliana Windi Sari berjudul Pemberian Hadiah Terhadap Dosen Dalam Persepektif Sosiologi yaitu pemberian hadiah
9
merupakan refleksi prinsip pertukaran sosial dalam hal ini telah terjadi pertukaran yang seimbang antara mahasiswa dan dosen dalam konteks menjalin relasi sosial baik dalam rumah akademis maupun non akademis. Dan dalam buku Abdul Ghani bin Ismail An-nablusi dalam Hukum Suap dan Hadiah menjelaskan mengenai hal upah dalam membantu urusan orang lain termasuk kedalam suap yang diharamkan. Sedangkan Konsep Etos Kerja dalam Surat Al-Zalzalah dalam karya ilmiah oleh skripsi Ratna Juwita menceritakan sikap yang harus dijalankan dalam bekerja seperti tidak bertentangan dengan syariat Islam, dan jangan berniat kerja untuk memupuk hartanya ,dan bersungguhsungguh dalam melakukan bidang pekerjaan tersebut agar tidak terdapat hal-hal yang menjadi perbuatan dosa terhadap para pekerja. Dari beberapa sumber penelitian terdahulu di atas dapat dilihat bahwa penelitian tentang persepsi terhadap gratifikasi terutama persepsi terhadap PNS yang ada di Kantor Kecamatan Karang Baru belum ditemukan dan bagaimana keterkaitan yang jelas antara hukum yang berlaku baik dalam Undang-Undang dan penerapan hukum Islam yang memang sebuah aturan bagi umat muslim untuk dijalankan dan diamalkan serta menjadi kemaslahatan bagi mereka. F.
Kerangka Teori Untuk menjelaskan bagaimana gratifikasi tersebut dalam tinjauan hukum
Islam dapat didekati juga dalam sebuah kebiasaan atau budaya yang terjadi dalam masyarakat khususnya pegawai atau abdi Negara dengan segala pemberian apapun selama jabatan tersebut ada maka menurut hukum Islam itu adalah pengkhianatan jabatan apalagi yang berkedok hadiah atau bingkisan.
10
Dalam teori Urf yang dijelaskan dalam segi keabsahannya ada jenis Urf AlFasid yaitu kebiasaan yang bertentangan dengan dalil syara’ dan kaidah-kaidah dasar yang ada dalam syara’.12 Seperti halnya kebiasaan yang terjadi dalam kalangan pekerja khususnya pegawai atau abdi Negara menjadi adanya sebuah kebiasaan dengan adanya gratifikasi setelah gaji pokok dan rasa-rasanya tidak sah atau belum lancar jika pekerjaan tersebut tidak adanya istilah-istilah komisi atau uang tambahan yang dalam ilmu hukum undang-undang disebut gratifikasi. Begitu juga halnya dalam hukum di Indonesia kasus seperti ini mungkin sudah banyak terjadi akan tetapi penanganannya mungkin belum efektif dan belum akurat. Dan adanya sebuah hubungan sosial antara si pemberi dan dan si penerima sehingga terjadinya sebuah aktifitas gratifikasi. Dalam Ushul Fiqh juga terdapat kaidah yang menjelaskan mengenai hal gratifikasi yaitu kaidah Saddu dzari’ah yang artinya menutup terjadinya jalan menuju pada perbuatan yang terlarang.13 Maka dari itu diharamkannya gratifikasi karena untuk menutup jalan terjadinya suap menyuap ataupun korupsi. Karena Allah sangat melarang antara penyuap dan penerima suap. Kebiasaan dan kurangnya ilmu pengetahuan yang mendalam inilah yang mungkin menjadi kebudayaan umum bagi masyarakat sehingga terjadinya juga sebuah prasyarat organisasi atau instansi adanya terlebih dahulu sebuah kelas sosial antara pegawai atau abdi Negara dan masyarakat biasa agar bisa dibedakan kelas sosial mana yang menerima imbalan terhadap suatu pelayanan atau 12
Nazar Bakry, Fiqh & Ushul Fiqh, (Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 2003), h. 236 Syeikh Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, (Surabaya: PT. Bina Ilmu Surabaya, 2010), h. 464 13
11
tugasnya, sementara kelas sosial masyarakat mungkin sangat jelas terhindar dari hal yang disebut dengan gratifikasi.14 G.
Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam memahami kajian dalam karya tulis ilmiah ini,
penulisan mengarahkan pembahasan ke dalam lima bab. Masing-masing bab tersebut, terdiri dari beberapa poin, tentunya bab-bab pembahasan yang satu sama lain memiliki hubungaan yang erat dan secara umum sistematikanya dapat digambarkan sebagai berikut: Bab satu merupakan pendahuluan sistematika dari deskripsi yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan dan kegunaan penelitian, studi pustaka, kerangka teori, serta sistematika pembahasan. Bab kedua berisikan landasan teori yang menjelasakan pengertian persepsi, pengertian gratifikasi, pengertian Pegawai Negeri Sipil, klasifikasi Pegawai Negeri Sipil, kedudukan dan tugas Pegawai Negeri Sipil, hukum hadiah pada Pegawai, hak dan kewajiban Pegawai Negeri Sipil,
dan pandangan dalam
tinjauan hukum Islam terhadap gratifikasi. Bab Ketiga, bab Metode Penelitian, yang meliputi pendekatan dan Jenis Penelitian, Sumber Data penelitian, Tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data. Bab Keempat ini adalah bab data lapangan dan hasil analisis hasil Penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, persepsi PNS Kantor Camat Karang Baru tersebut dan Analisa data. 14
Peter Beilharz, Teori Teori Sosial Observasi Kritis Terhadap Peter Para Filsof Terkemuka, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2002), h.108
12
Bab Kelima merupakan bab terakhir yang merupakan akhir dari penulisan yang berisikan kesimpulan, saran dan penutup.