PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIE INSTAN MENGGUNAKAN METODE P (Studi Kasus : PT Indofood CBP Sukses Makmur) Eko Wawan P1, Amiluddin2, Hasmawaty3 Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No 12 Palembang Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract :Competition in the field of fast food in today's increasingly competitive modern era where companies are required to always provide innovation - innovation that makes people interested in buying products from the company. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, one of the companies engaged in the fast food mainly instant noodles. The company manufactures instant noodles with a variety of flavors that would also require raw materials instant noodles toomuch. P method is a method that includes peritungan charge for one year by calculating the cost of purchasing, procurement, storage, shortage cost of each raw material formaking instant noodles From the results of calculations and research that has been done turns out the total cost for one year to Rp 16.214.668.004 flour cooking oil Rp. 3.994.612.715 bumbu 27.932.341.440 seasoning oil Rp. 27.826.237.440 Etiquette Rp5.647.596.190,CartonRp.204.320.976 Keywords: P method, the cost of purchasing, procurement, storage, inventory shortage cost Abstrak : Persaingan perusahaan di bidang makanan cepat saji di era modern ini semakin kompetitif dimana perusahaan dituntut untuk selalu memberikan inovasi – inovasi yang membuat masyarakat tertarik untuk membeli produk dari perusahaan tersebut . PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk salah satu perusahaan yang bergerak dalam makanan cepat saji terutama mie instan. Perusahaan ini memproduksi mie instan dengan berbagai macam rasa yang juga tentunya membutuhkan bahan baku pembutan mie instan yang juga banyak. Metode P merupakan metode yang meliputi peritungan biaya selama satu tahun dengan menghitung biaya pembelian,pengadaan,penyimpanan,kekurangan biaya dari setiap bahan baku pembuatan mie instan. Dari hasil perhitungan dan penelitian yang telah dilakukan ternyata jumlah biaya selama satu tahun untuk tepung 16.214.668.004 minyak goreng Rp3.994.612.715 bumbu 27.932.341.440 minyak bumbu Rp. 27.826.237.440 Etiket Rp5.647.596.190 Karton Rp.1204.320.976 Kata Kunci : Metode P, biaya pembelian,pengadaan,penyimpanan, biaya kekurangan persediaan . 1.
dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data
PENDAHULUAN
masa lalu dengan menggunakan beberapa Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakantindakan yang harus dilakukan dimasa yang akan datang, apa yang akan dilakukan, berapa banyak
melakukan,
dan
kapan
harus
melakukan. Karena perencanaan disusun atas
asumsi. Oleh karena itu perencanaan tidak akan selalu memberikan hasil sebagaimana yang di harapkan dalam rencana tersebut, sehingga setiap perencanaan yang dibuat harus dievaluasi secara
berkala
dengan
jalan
melakukan
pengendalian. Pekerjaan perecanaan produksi
1
mempunyai bagian atau tahap – tahap dalam
kesalahan yang di sebabkan adanta keterbatasa
merencanakan
kemampuan manusia.
hal
berjangkawaktu, berkelanjutan, menantang
tersebut
di
berjenjang, terukur,
antaranya terpadu,
realistis,
akurat,
(Nasution:2008:231)
Membuat banyak
suatu
peramalan
tentunya
mempunyai arti, maka peramalan
tersebut perlu direncanakan dan di jadwalkan, sehingga aan diperlukan suatu periode waktu paling sedikit dalam periode waktu yang di butuhkan untuk membuat suatu kebijaksanaan
1.1
ini
Tujuaan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan
berguna
untuk
meminimalisir
kerugian
perusahaan akibat persediaan bahan baku yang pemakaiannya
tidak
selalu
sama.
lalu
peramalan persediaan bahan baku yang di lakukan selama 3 bulan karena awal penutupan dan
perhitungan
hasil
seluruh
penjualan,
pemesanan seluruh bahan baku dihitung pada
1. Menentukan peramalan di PT.
persediaan bahan
Indofood CBP Sukses
beberapa
hal
yang
mempengaruhi kebijaksanaan. Peramalan adalah seni mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi
–
kondisi
tertentu.
Peramalan
memegang peranan penting dalam perencanaan dan mengambil keputusan khususnya di bidang produksi.
Aktivitas
manajeman
operasi
menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan
periode tersebut :
baku
menetapkan
yang
menyangkut
jadwal
produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perecanaan kapasitas produksi, dan sebagainya.
Makmur Tbk Palembang. 2. Menghitung seluruh biaya produksi bahan baku pembuatan mie instan menggunakan
Peranan ini di sebabkan adanya tegangang waktu (lead time) antara suatu peristiwa dengan kebutuhan
metode P
mendatang.(Arman
Hakim
nasution):2008 1.2
Peramalan Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat
permintaan yang diharapkan untuk suatu produk dalam periode tertentu dimasa yang akan datang atau yang kita harapkan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan pada dasarnya adalah suatu taksiran tetapi dengan menggunakan cara – cara tertentu peramalan dapat lebih dari pada suatu tafsiran. Dapat dilaksanakan bahwa peramalan adalah suatu taksiran
ilmiah
meskipun
akan
terdapat
Kegunaan peramalan : a. Menganalisa kebutuhan b. Mengurangi kerugian akibat ketidak pastian untuk menimbulkan ongkos pembeli teknik forcesting yang digunakan adalah teknik kuantitaf yaitu teknik forcesting dengan menggunakan
logika
dan
operasi
2
matematika yang menetapkan peramalan yang akan datang dengan cara menguji data masa lalu. (Nasution:2008:233)
1.3
Metode Single Moving Avarage Istilah moving avarage adalah suatu
metode dimana jika terdapat suatu data baru, maka rata – rata data yang lain dan akan memasukkan
data
yang
baru
(Syamsir
Keterangan :
Hendra:2009:27) y = Besarnya nilai yang diramal
Rumusnya sebgai berikut : F=
a = Nilai trend pada(2.8) periode dasar
dt = jumlah perimintaan
b = Tingkat perkembangan nilai yang
m = periode terakhir untuk permintaan yang
diramal
sudah di ketahui
x = Unit tahun yang dihitung dari periode
k = jumlah periode yang termasuk dalam
dasar
ramalan F = ramalan atau forcesting untuk periode 1.5
ke m + 1
Pemeriksaan Ramalan Langkah pentung setelah melakukan
1.4
Metode Regresi Linier
peramlan
Regresi Linier merupakan prosedur –
pemeriksaan sedemikian rupa sehingga dapat
prosedur
statikal
menggunakan
yang
sebagai
dengan
melakukan
banyak
mencerminkan data masa lalu dan sistem sebab
peramalan,
– akibat yang mendasari permintaan itu.
paling
metode
adalah
karena relatif lebih muda dipahami dan hasil
Moving
peramalan dengan metode ini lebih akurat
mrmbandingkan
dalam berbagai situasi. Dalam metode ini, pola
dengan nilai peramalan. Dengan kata lain, kita
hubungan
melihat
anatara
satu
variabel
yang
Range
data
dirancang nilai
untuk
permintaan
permintaan
aktual
aktual
dan
mempengaruhi dapat dinaytakan dengan garis
membandingkan dengan nilai peramal. Dengan
lurus. Persamaan regresi linier dinyatakan:
periode yang sama. Moving range digunakan
(Purnomo Hari:2004:32)
untuk
y = a + bx
melakukan
verifikasi
teknik
dan
parameter peramalan. Moving range dapat didefenisikan
(2.9) sebagai
=
(3.0)
3
Dan rata – rata moving range didefenisikan
produksi dan persediaan bahan baku yang
sebagai :
ada di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbktersebut 2.
Data Sekunder
Garis –garis peta Moving range adalah
Data Sekunder adalah data yang diperoleh
pada titik nol. Batas kendali atas (BKA) dan
dari literatur-literatur, diktat dan referensi
batas kendali bawah (BKB) adalah :
yang berhubungan dengan masalah yang
BKB = -2,66
dibahas, yaitu perecanaan produksi untuk
BKA = 2,66
menjaga persediaan bahan baku
2.
METODE PENELITIAN
2.1
Tempat Penelitian
2.4
Pengolahan Data Untuk melakukan pengolahan data yang
Tempat penelitian dilakukan di PT
diperoleh dari setiap data primer dan sekunder
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang
diperlukan
dilakukan pada bulan mei 2015 yang beralamat
membandingkan
di Jalan Hbr Motik KM8 Palembang.
dihadapi dengan teori-teori yang digunakan
beberapa
analisa
permasalahan
yang
untuk akan
untuk pembahasan. 2.2
Sumber Data Sumber
data
1. Peramalan menggunakan metode regresi secara
keseluruhan
linier
diperoleh dari dalam institusi yang menjadi
2. Pemeriksaan kesalahan peramalan
tempat penelitian. Data yang bersifat kuantitatif
3. Metode P
diperoleh dari dokumen/ arsip bagian produksi
2.5
dan bagian PPIC. Sedangkan data yang bersifat kualitatif
diperoleh
dari
wawancara
dan
pengamatan secara langsung di perusahaan.
Analisa Pemecahan Masalah Pada tahap ini data yang dikumpulkan
dan
diolah
kemudian
dianalisis
pendekatan metode P untuk mengatahui berapa banyak penggunanaan bahan baku
2.3
dengan
dan
Pengumpulan Data
kemudian
Data-data yang diambil dipergunakan
menganalisa data peramalan menggunakan
sebagai penunjang penyusunan penelitian ini.
metode
peramalan
dalam
software WIN QSB
Dalam proses pengumpulan data maka diperlu diketahui
jenis
data
dan
metode
yang
digunakan. Jenis data dan metode yang
2.6
Diagram Alir Metode Penelitian Menunjukkan
diagram
alir
metode
digunakan adalah :
penelitian
1.
Data Primer
langkah-langkah penelitian dari awal sampai
Data Primer adalah data yang diperoleh
selesai.
yaitu
dengan
mendeskripsikan
dari pengamatan dan penelitian secara langsung dilapangan, yaitu perencanaan
4
Kemudian data masa lalu yang diberikan perusahaan untuk produksi mie instan dengan produk rasa mie goreng dengan bahan baku bumbu Tabel 3.2 Data Masa Lalu Persediaan Bahan Baku Produksi Mie Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Gambar 2.1 Bagan Alir (flow chart) 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Pengumpulan Data
3.1.1 Data Masa lalu Persediaan Bahan
Kemudian data masa lalu yang diberikan
Baku Pembuatan Mie Instan
perusahaan untuk produksi mie instan dengan
Data yang dikumpulkan dan di ambil
produk rasa mie goreng dengan bahan baku
adalah data pemakaian bahan baku pada saat
minyak goreng
proses produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari bulan Januari 2015 s/d Mei 2015 dengan produk yang paling banyak
Tabel 3.3 Data Masa Lalu Persediaan Bahan Baku Produksi Mie Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
menggunakan bahan baku dan paling laku di pasaran. Data yang di maksudkan pada tabel pemakaian bahan baku produksi mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Data masa lalu untuk bahan baku tepung Tabel 3.1 Data Masa Lalu Persediaan Bahan Baku Produksi Mie Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Kemudian data masa lalu yang diberikan perusahaan untuk produksi mie instan dengan
5
produk rasa mie goreng dengan bahan baku karton Tabel 3.4 Data Masa Lalu Persediaan Bahan Baku Produksi Mie Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Setelah mendapatkan data masa lalu untuk
bahan
baku
tepung,minyak
goreng,bumbu.minyak bumbu, etiket, karton Kemudian data masa lalu yang diberikan
kemudian dilanjutkan pada tahap ploting data
perusahaan untuk produksi mie instan dengan
yang bertujuan untuk melihat grafik pemakaian
produk rasa mie goreng dengan bahan baku
bahan baku dimulai dari bulan Januari-Mei
etiket
2015 dengan produk yang paling banyak menggunakan bahan baku yaitu indomie mie
Tabel 3.5 Data Masa Lalu Persediaan Bahan Baku
goreng yang bisa dilihat pada grafik berikut
Produksi Mie Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Gambar 1.1 Grafik Pemakaian Bahan Baku Bulan
Januari-Mei 2015
Kemudian data masa lalu yang diberikan
3.2
Pengolahan Data
perusahaan untuk produksi mie instan dengan
Berdasarkan data yang telah diperoleh
produk rasa mie goreng dengan bahan baku
untuk selanjutnya dilakukan pengolahan sesuai
minyak bumbu
dengan
metode
yang
digunakan
dalam
penelitian. Setelah di lihat pada tabel-tabel Tabel 3.6 Data Masa Lalu Persediaan Bahan Baku
diatas ternyata produk yang paling banyak
Produksi Mie Instan PT Indofood CBP Sukses
menggunakan bahan baku ialah produk dengan
Makmur Tbk
rasa indomie goreng. Dilanjutkan dengan perhitungan peramalan dengan menggunakan metode peramalan moving average dan linier regresion yang dimulai dari Juni-Oktober 2015. Untuk memilih penentuan peramalan yang tepat
6
maka sebelumnya akan dilihat Mean Absolute
Absolute Deviation (MAD) terkecil dijadikan
Deviation (MAD) terkecil dijadikan ramalan
ramalan untuk setiap masing-masing bahan
untuk
baku
baku produksi mie instan yang diramalkan
untuk metode MAD
selama 5 bulan kedapan di mulai bulan Juni–
dan linier regresion yang
Oktober 2015 dan metode yang dipilih adalah
dimulai dari Juni-Oktober 2015 dapat dilihat
linier regrsesion dengan data hasil perhitungan
pada Tabel berikut
manual dengan produk mie goreng yang paling
setiap
masing-masing
produksi mie instan. moving average
bahan
banyak menggunakan bahan baku tepung Tabel 3.7 Tabel MAD Permalan Moving Average & Linier Regresion
Tabel 3.8 Tabel Perhitungan manual linier
regresion bahan baku tepung
Berdasarkan hasil pada tabel di atas menunjukkan hasil MAD terkecil pada setiap peramalan
bahan
baku
adalah
metode
Setelah perhitungan variabel x,y,x2,y2,xy
peramalan linier regresion maka untuk tahap selanjutnya perhitungan menggunakan metode linier regresion
di dapat maka akan dilanjutkan perhitungan dengan menggunakan rumus
a= 3.2.1 Perhitungan Manual Linier Regresion
b=
Berdasarkan hasil penelitian dan tingkat keberhasilan terdapat peramalan yang paling
Dengan rumus
banyak digunakan instansi atau perusahaan
a=
yaitu metode peramalan linier regresion . untuk itulah kenapa peramalan dengan menggunakan
b=
metode tersebut digunakan pada penelitian ini.
menghitung konstanta (a)
Dan untuk pengolahan data digunakan software
a=
Win QSB. Peramalan ini di batasi dengan 1 produk paling banyak menggunakan bahan baku.
a=
Setelah dihitung dan teliti peramalan yang pengolahan datanya mempunyai Mean
a = 2752538,3
7
Berdasarkan
menghitung koefisien regresi (b)
hasil
pengolahan
data
dengan menggunakan program WIN QSB
b=
didapatlah Mean Absolute Deviation (MAD) dengan nilai 110989
b=
b.
b = 65587
Minyak Goreng Untuk permalan bahan baku minyak
buat model persamaan regresi
goreng dengan menggunakan program WIN QSB hasilnya dapat dilihat pada gambar 1.3
y = a + bx y = 2752538,3 + 65587 (6) y = 666062,1
Setelah hasil perhitungan selesai maka didapatlah hasil atau jumlah untuk permalan bulan selanjutnya yaitu bulan ke 6 sebesar 666062,1 3.2.2 Perhitungan Menggunakan Program Win Qsb
Sumber: Data Hasil Perhitungan Gambar 1.3 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Win
Setelah perhitungan manual dilakukan maka
QSB
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
akan di hitung dengan menggunakan program win qsb yang tentunya lebih mempersingkat
menggunakan
waktu dan lebih terperinci,berikut adalah hasil
didapatlah Mean Absolute Deviation (MAD)
perhitungan peramalan ke 6 bahan baku
dengan nilai 2091265
produksi
program
WIN
QSB
mie instan dengan menggunakan
metode peramalan linier regresion
a.
Bumbu
a. Tepung
sumber : Data Hasil Perhitungan Sumber : Data Hasil Perhitungan Gambar 1.2 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Win
Gambar 1.4 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Win QSB
QSB
8
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan
program
WIN
QSB
didapatlah Mean Absolute Deviation (MAD) dengan nilai 1884362.
b.
Minyak bumbu sumber : Data Hasil Perhitungan
Gambar 1.6 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Win QSB
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
dengan menggunakan program WIN QSB didapatlah Mean Absolute Deviation (MAD) dengan nilai 46997. Kemudian setelah seluruh
sumber : Data Hasil Perhitungan
Gambar 1.5 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Win QSB
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
dengan menggunakan program WIN QSB
hasil peramalan di dapat dengan menggunakan program WIN QSB dari setiap bahan baku kebutuhan untuk 5 bulan ke depan dapat dilihat pada Tabel 3.9
didapatlah Mean Absolute Deviation (MAD) dengan nilai 1941831
Tabel 3.9 Ramalan Bahan Baku Juni– Oktober2015
c. Etiket
Selanjutnya
setelah
peramalan
ditentukan, peta Moving Range digunakan untuk pengujian kestabilan data sistem sebab-
sumber : Data Hasil Perhitungan
Gambar 1.7 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Win QSB
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
dengan menggunakan program WIN QSB
akibat yang mempengaruhi permintaan. Moving Range hasil perhitungannya adalah sebagai berikut Tabel 3.10 Moving Range Indomie Goreng
didapatlah Mean Absolute Deviation (MAD) dengan nilai 21643
d.
Karton
9
Gambar 1.9 Grafik Linier Regresion
Selanjutnya perhitungan moving range untuk bahan baku minyak goreng untuk produk indomie goreng Tabel 3.11 Moving Range Indomie Goreng
Gambar 1.8 Grafik Linier Regresion
Selanjutnya perhitungan moving range untuk bahan baku bumbu untuk produk indomie goreng Tabel 3.11 Moving Range Indomie Goreng
Gambar 1.10 Grafik Linier Regresion
Selanjutnya perhitungan moving range untuk bahan baku minyak bumbu untuk produk indomie goreng Tabel 3.12 Moving Range Indomie Goreng
10
Gambar: 4.12 Grafik Linier Regresion
Selanjutnya perhitungan moving range untuk bahan baku karton untuk produk indomie goreng Tabel 3.14 Moving Range Indomie Goreng
Gambar: 1.11 Grafik Linier Regresion
Selanjutnya perhitungan moving range untuk etiket untuk produk indomie goreng Tabel 3.13 Moving Range Indomie Goreng
Gambar: 4.13 Grafik Linier Regresion
3.3
Perhitungan Perencanaan Produksi dengan menggunakan Metode P Setelah melakukan peramalan dengan
menggunakan metode linie regresion yang di mulai dari bulan Juni–Oktober 2015 langkah selanjutnya
adalah
mulai
menghitung
perencanaan
produksi
dengan
metode
P.
Dimana ini berfungsi untuk mencari biaya
11
pembelian
,
biaya
pengadaan,
biaya
Indomie Goreng Bahan baku Biaya Pengadaan Rp 15.398.553.324 Tepung Minyak Rp 10.689.720.34 goreng Rp 27.516.637.440 Bumbu Minyak Rp 27.516.637.440 bumbu Rp. 5.345.857.440 Etiket Rp. 77.140.800 Karton
penyimpanan, biaya kekuragan persediaan
3.3.1 Biaya Pembelian Pengendalian kualitas untuk item yang Biaya pembelian barang (Ob) Biaya beli barang Ob merupakan perkalian antara ekspektasi
Sumber: Data Hasil Perhitungan
jumlah barang yang dibeli (D) dengan harga barang per unitnya (p), secara matematis ditulis Ob = D × p
A.
Perhitungan
pertama
menghitung
biaya
bahan
baku
di
mulai
pembelian
pembuatan
mie
dari setiap instan
Tabel 3.15 Persentase Kemasan Cacat Indomie Goreng Bahan baku Biaya Pembelian Rp 706.204.280 Tepung
Bumbu Minyak bumbu Etiket
Rp 311.103.668. Rp415.704.000 Rp 216.000.000 Rp. 151.738.750
Karton
Rp72776
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berikut cara perhitungan manual untuk Tabel 4.16 Rp. 4280/Kg adalah harga pembelian tepung per-Kg Biaya pembelian Tepung = 165.001 X 4280kg = Rp 706.204.280 3.5 B.
Dengan cara yang sama ke 5 item bahan baku yang lain di hitung dan memiliki jumlah yang terdapat di Tabel 3.16
indomie goreng
Minyak goreng
Berikut cara perhitungan manual untuk Tabel 4.17 Op = (biaya tiap kali pesan) × (frekuensi pemesanan per tahun) Op = Rp 7777/sak X 1.980.012 = Rp 15.398.553.324
Perhitungan kedua yaitu menghitung biaya pengadaan setiap bahan baku pembuatan mie instan indomie goreng
C.
Perhitungan kedua yaitu menghitung biaya penyimpanan setiap bahan baku pembuatan mie instan indomie goring 3.17 Tabel Biaya Penyimpanan Indomie Goreng Biaya Bahan baku Penyimpanan Rp101.693.461.3 Tepung Minyak goreng Bumbu Minyak bumbu Etiket Karton
Rp 201.693.461.3 Rp.176.673.677.4 Rp 147.991.516.6 Rp. 218.503.800. Rp. 111.219.400
Sumber: Data Hasil Perhitungan
Berikut cara perhitungan manual untuk Tabel 3.17 Os = (persediaan per tahun) × (biaya simpan pertahun) Os = Rp 1980012 X 51360 = Rp 101.693.461.3 D. Biaya Kekurangan Persediaan
Tabel 3.16 Biaya Pengadaan
12
Selanjutnya menghitung biaya kekurangan dengan rumus
27.862.237.44
bumbu
0
Ok = Etiket Ok =
Rp5.647.596.190
109.910.400 Karton
Dengan cara yang sama juga biaya kekurangan bahan baku lain dapat dilihat pada Tabel 3.18
Rp.204.320.976
Sumber: Data Hasil Perhitungan Dari grafik diatas tidak ada data observasi
Tabel 3.18 Biaya Kekurangan Persediaan
yang berada di out of control batas UCL, CL
Indomie Goreng Bahan baku Biaya kekurangan persediaan Rp 109.910.400 Tepung
dan LCL, tetapi grafik tersebut menunjukkan
Minyak goreng Bumbu
ketidak stabilan terlihat dari nilai grafik yang naik turun, dengan nilai C = 0.5
Rp 597.602.400 Rp 135.000.000.
Minyak bumbu
Rp345.600.000.
Etiket
Rp 150.000.000
Karton
Rp. 15.870.000
Kesimpulan
1. Berdasarkan pengolahan data dan analisa maka dapat ditarik kesimpulan metode yang
Sumber: Data Hasil Perhitungan
digunakan dalam meramalkan persediaan Dengan cara yang sama ke 5 item bahan baku
bahan baku dapat mengtahui jumlah produk
yang lain di hitung dan memiliki jumlah yang
yang akan di pesan 5 bulan kedepan dengan
terdapat di Tabel 3.18. Dari semua biaya yang
total masing – masing item
sudah di hitung maka akan di dapat biaya total
a. Tepung = 3972612/Kg, Minyak Goreng
persediaan yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Bumbu 6.714928/Kg, Minyak Bumbu
OT = Ob + Op + Os+Ok O T = Rp 706.204.280 + 15.398.553.324+101.693.461.3+109.910.40 0= 16.214.668.004 Dengan cara yang sama juga total biaya pengadaan bahan baku yang lain di hitung. Dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.19Total Biaya Pengadaan Bahan Baku Indomie Goreng Bahan baku Total Biaya Tepung Minyak goreng Bumbu
Minyak
= 7.101603/kg,
Rp 16.214.668.004
= 8.03739/ Kg,
Etiket
= 778575/Rol Karton = 1.680670/Pcs b. Hasil dari perhitungan untuk biaya pembelian per – bulan Tepung
=
untuk item
Rp706.204.280,
Minyak
Goreng = Rp311.103.668, Bumbu
Rp4415.704.000,
Minyak
bumbu = 216.000.000 , Etiket = 151.738.750, Karton = Rp. Rp72776
Rp. 3.994.612.715 Rp.27.932.341.440
Rp
c. Hasil dari perhitungan untuk biaya pengadaan per – lima bulan untuk item
13
Tepung = Rp 15.398.553.324, Minyak goreng
=
Rp
10.689.720.34
Bumbu = Rp 27.516.637.440, Minyak bumbu = Rp 27.516.637.440
Etiket
= Rp. 5.345.857.440, Karton = Rp. 77.140.800 d. Hasil dari perhitungan untuk biaya penyimpanan per – lima bulan untuk item
Tepung = Rp101.693.461.3,
Minyak goreng = Rp201.693.461.3 Bumbu=Rp.176.673.677.4, Minyak bumbu Rp147.991.516.6 Etiket = Rp. 218.503.800
Ferdiansyah,2010,Metode Periodic Review, http://75737849-Metode-PeRiodikReview.doc. di akses pada tanggal 24 April 2015 Nasution Arman Hakim, 2008, Perancangan Pengendalian Produksi, PT Graha Mulia, Jakarta Nasution Arman Hakim, 2008, Manajeman Industri, PT Graha Mulia, Jakarta Purnomo Hari,2007, Perancangan Perencanaan Produksi, Surakarta
dan
Suwono,Iman,2014,MeteologiPenelitian,Diktat, Palembang. Sugiono.2015.Meteologi Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantatatif,kualitatif R&D). Bandung ,alfabeta
Karton = Rp. 111.219.400 e. Hasil dari perhitungan untuk biaya kekurangan persediaan per – lima bulan untuk item Tepung
=
Rp
109.910.400,
Minyak goreng = Rp 597.602.400 Bumbu = Rp 135.000.000.Minyak bumbu = Rp345.600.000. Etiket = Rp 150.000.000 Karton =
Syamsir,Hendra2008,Candlestick & ITS Application In Indonesia Market, PT Elex Media Komputindo,Jakarta Syamsuddin, Drs, Lukman Manajemen Keuangan Rajawali Pers, Jakarta
M.A., 2011, Perusahaan,
Zahri,Ir.Amiludin,M.T.Dkk., 2013. Panduan Penulisan Kerja Praktek dan Skripsi,UBD,Palembang
Rp. 15.870.000 f.
Hasil perhitungan untuk biaya total
Zulian, Yamit. 2001. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta : Ekonisia.
persediaan pertahun untuk item Tepung
=
Rp.
16.214.668.004,
Minyak goreng = Rp.3.994.612.71 Bumbu
=
Rp.27.932.341.440,
Minyak bumbu = Rp.27.826.237.440 Etiket = Rp5.647.596.190, Karton = Rp.204.320.976
DAFTAR PUSTAKA Agustina Rika Triani, 2013, Pengendalian Persediaan Obat Dengan Menggunakan Metode Probabilistik P,UPI,Bandung
14