Mei 2014
Indofood Sukses Makmur IPO OBLIGASI
Sebastian Tobing (
[email protected]) Joshua Tjeuw (
[email protected])
INDONESIA - RISET DEBT
Pengenalan merek yang kuat
Sektor: Konsumer Informasi Obligasi Nama Emisi
Nilai Emisi Jatuh Tempo Peringkat Agen Pemeringkat Pencatatan Tanggal Efektif Masa Penawaran Penjatahan Distribusi Obligasi Tgl Pencatatan
Obligasi Indofood Sukses Makmur VII Tahun 2014 Rp2.0 tr Tahun 2019 idAA+ Pefindo Bursa Efek Indonesia 6 Juni 2014 10-11 Juni 2014 12 Juni 2014 13 Juni 2014 16 Juni 2014
Penjamin Pelaksana Emisi PT Trimegah Securities Tbk PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Mandiri Sekuritas
Tujuan Penggunaan Dana 1) Melunasi Utang Pokok Obligasi Indofood V sebesar Rp. 1,61 tr 2) Membayar sebagian utang bank jangka pendek.
Kepemilikan Saham CAB Holdings
50,07%
Masyarakat
49,91%
Lain-lain
0,02%
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
Indofood adalah salah satu perusahaan konsumen terbesar di Indonesia dengan 43,2% dari laba usaha secara langsung berkaitan dengan konsumsi pangan Indonesia. Kami memperkirakan perusahaan mencatat pertumbuhan arus kas yang sehat dengan EBITDA CAGR sebesar 15,8% pada tahun 2014-17. Kami juga memperkirakan perusahaan untuk mencatat arus kas bebas sebesar Rp1,8-3,2tr di 2014-19, berarti bahwa kas internal harus lebih dari cukup untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada 2019. Diversifikasi ke pasar minuman non-alkohol Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) menargetkan pasar minuman non-alkohol yang mempunyai potensi pertumbuhan besar di Indonesia. Bertumbuh sebesar 11,5% pada tahun 2009-12, Grup CBP menargetkan Divisi Minuman untuk menghasilkan penjualan sebesar Rp5tr pada 2017, naik dari Rp219mr pada tahun 2013. Saat ini kontribusi penjualan Divisi Mi Instan kepada total penualan Grup CBP ada di 67,8%. Angka ini diperkirakan akan turun menjadi 55% setara dengan kenaikan kontribusi dari Divisi Minuman yang diperkirakan akan terus meningkat. Konsumsi produk tepung terus meningkat Indonesia menghabiskan USD13,6 per kapita untuk konsumsi produk tepung. Di negara sekitar Indonesia, hanya Vietnam yang konsumi produk tepung lebih rendah dengan USD10,5 dan Singapura tertinggi dengan USD88,3. Dengan penghasilan yang meningkat, konsumsi produk tepung diperkirakan akan meningkat. Grup Bogasari, dengan pangsa pasar 51,0% (Sumber: APTINDO atau Asosiasi Produsen tepung Terigu Indonesia) diperkirakan akan terus memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Positive outlook untuk Grup Agribisnis Penjualan Grup Agribisnis mencetak penurunan di 2013 terutama karena turunnya harga jual rata-rata untuk produk kelapa sawit dan karet. Hal ini diperkirakan akan berubah di 2014 karena banyak indikator positif seperti: El Nino, cuaca kering di Indonesia dan Malaysia dan kebutuhan kelapa sawit untuk biofuel. Indikator-indikator positif ini diperkirakan akan menaikan harga jual untuk produk kelapa sawit yang akan menaikan penjualan Grup Agribisnis. Neraca yang kuat dengan metrik yang lebih dari cukup Indofood memiliki 7,2x EBITDA interest coverage, -7,6x arus kas bebas interest coverage, dan 6.2x arus kas operasi interest coverage pada tahun 2013. Hutang bersih terhadap EBITDA berada pada 0,56x. Penerimaan dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi utang pokok Obligasi Indofood Sukses Makmur V Tahun 2009 dan sisanya akan digunakan untuk pembayaran utang bank jangka pendek Perusahaan.
PENAWARAN UMUM
1
Halaman ini sengaja dikosongkan
DAFTAR ISI
RINGKASAN
1
KONSUMER INDUSTRI
4
KEUANGAN
8
RISIKO
13
PENGURUSAN DAN PENGAWASAN
15
DATA KEUANGAN
19
Trimegah securities has been appointed as one of joint lead underwriters in connection with the proposed public offer of up to Rp2 trillion Indofood Bond VII This document is being furnished to you solely for your information and may not be reproduced or redistributed to any other person. In particullar, neither this document nor any copy hereof may be taken or transmitted into the united states or distributed, directly or indirectly, into the united states or to u.S. Person (within the meaning of regulations under The United States Securities Act of 1933). The distribution of this document in other jurisdictions may be restricted by law and persons into whose possession this document comes should inform themselves about, and observe, any such restriction. By accepting this report you agree to be bound by the foregoing limitations. This document does not constitute an offer or invitation to subscribe for or purchase any securities, and neither this document nor anything contained herein shall form the basis of or be relied upon in connection with any contract or commitment whatsoever.
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
3
Konsumer Industri Salah satu perusahaan konsumen terbesar di Indonesia dengan model bisnis yang terintegrasi Indofood dimulai pada tahun 1990 dan telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan konsumen terbesar di Indonesia dengan model bisnis yang terdiversifikasi. Bisnis mi instan adalah yang terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 72% (Sumber: Euromonitor) dan begitu juga bisnis tepung dengan pangsa pasar 51% (APTINDO). Indofood juga memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar dengan luas total 177.099 ha yang sudah matang bersama dengan fasilitas hilir dengan produk akhir yang sebagian besar dijual sebagai minyak goreng. Indofood juga memiliki kehadiran yang kuat di makanan ringan (Chitato chip), penyedap makanan dan dairy. Dalam beberapa tahun terakhir, Indofood telah memperluas lebih lanjut ke dalam perkebunan gula dan minuman non-alkohol (Indofood memiliki kemitraan dengan Asahi). FIGURE 1. PENDAPATAN DAN LABA OPERASI 2014F DAN 2019F
Distribusi
Pendapatan 2019F
Pendapatan 2014F CMFC 5%
Distribusi
CMFC 9%
ICBP 42%
ICBP 43%
Indoagri 20%
Indoagri 19%
Bogasari 25%
Bogasari 23%
Laba operasi 2019F
Laba operasi 2014F
CMFC 12%
Distribusi
Distribusi
CMFC 18% ICBP 38%
ICBP 41%
Indoagri 25%
Indoagri 25%
Bogasari 19%
Bogasari 17%
Sumber: Riset TRIM
Indofood memiliki merek populer yang paling diingat oleh konsumen Indonesia seperti Indomie yang adalah merek mi instan yang paling populer, Indomilk sebagai merek kedua yang paling populer, merek tepung Indofood mendominasi posisi puncak di pikiran sebagai produk tepung dan bahkan dalam bisnis minyak goreng yang kompetitif, Bimoli adalah merek yang paling populer. Beberapa merek tersebut telah ditetapkan dalam waktu yang lama, yaitu Indomie yang diperkenalkan pada tahun 1984. Kami pikir kekuatan merek yang kuat Indofood dapat dimanfaatkan untuk produk makanan lainnya, berpotensi lebih rendah dari biaya pemasaran biasa dalam mempromosikan produk-produk baru. Nilai merek ini tidak tercermin dalam aset Indofood. Indofood juga melakukan upaya untuk meningkatkan brand awareness melalui iklan dan promosi, yang biayanya telah stabil di 2-3% dari total pendapatan.
4
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
FIGURE 2: MEREK POPULER DI BAWAH INDOFOOD Mie Instan
Dairy
Tepung
Minyak Goreng
Indomie
75,9%
Ultra Milk
36,4%
Segitiga Biru (Bogasari)
70,3% Bimoli (Indofood)
46,1%
Mi Sedaap
14,4%
Indomilk
18,0%
Cakra Kembar (Bogasari)
11,3% Tropical
12,2%
15,8%
Supermi
2,8%
Frisian Flag
Sarimi
2,2%
Milo
9,1%
Kompas
5,9%
Filma
11,5%
Kunci Biru (Bogasari)
5,7%
Sania
9,8%
Bear Brand
5,6%
Sunco
5,9%
Milkuat
4,6%
Avena
3,6%
Bear Brand
5,6%
Sunco
5,9%
Kunci Mas
2,5%
Source: Riset TRIM, Perusahaan
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) – inovasi dan produk baru Grup CBP memberikan kontribusi sebesar 43,2% kepada total laba usaha Indofood. Marjin laba usaha Grup CBP sendiri dapat dirincikan menjadi 13,6% mi instan, 8,7% makanan ringan, 7,7% dairy, -22,5% minuman non-alkohol dan 2,8% lain-lain. Grup CBP juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan industri minuman non-alkohol. Ini bisa dicapai melalui kemitraan dengan Asahi yang dibentuk pada tahun 2013. Kemitraan ini telah memperkenalkan produk green tea yang disebut “Ichi Ocha”, yang mengklaim teknologi Jepang membuat produk green tea ini lebih baik dari pesaingnya (ada lebih dari 15 produk green tea di pasar).
FIGURE 3. PENGELUARAN MAKANAN DAN MINUMAN NON-ALKOHOL DI INDONESIA Pengeluaran
Pertumbuhan 25%
1600 23%
1400
22%
1505 20%
1369
1200 1221 1000
1085 14%
800
15%
1003 13%
820 600
12% 10%
721
10%
8% 400 5% 200 0%
0 2006'
2007'
2008'
2009'
2010'
2011'
2012'
Sumber: Euromonitor
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
5
FIGURE 4. PERTUMBUHAN: PDB VS INDEX HARGA MAKANAN & MINUMAN NON-ALKOHOL PDB USDjt (kiri)
Index Harga Makanan & Minuman Non-Alkohol (kanan)
16%
35% 15%
32%
14%
30%
12%
25%
10% 9%
18%
8%
20%
19% 8% 7%
15%
6%
6%
10%
4% 5%
2%
4%
5% 0%
Jul/12
Jul/11
Jul/10
Jul/09
Jun/08
0%
Sumber: Euromonitor
Pasar makanan dan minuman non-alkohol di Indonesia tumbuh sebesar 11,5% CAGR pada 2009-12, lebih lambat dari CAGR 14,6% pada tahun 2006-09. Kecuali di tahun 2012, pertumbuhan harga untuk makanan dan minuman non-alkohol di Indonesia bergerak lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan PDB. Grup Bogasari – terus mendominasi industri tepung terigu di Indonesia Grup Bogasari memiliki pangsa pasar 51% (APTINDO) di pasar tepung terigu di Indonesia pada tahun 2012. Dominasi Grup Bogasari tetap konsisten walaupun banyak pendatang baru di industry tepung terigu, yang bisa dilihat dari jumlah pabrik gandum dari 11 pada tahun 2009 manjadi 21 pada tahun 2013. Kapasitas penggilingan gandum Grup Bogasari pada saat ini mencapai 7,7jt ton dan ini merupakan kapasitas yang terbesar di Indonesia. Sebagian besar tepung terigu di Indonesia digunakan untuk membuat mie (55%) diikuti oleh biscuit & roti (41%) dan terakhir, rumah tangga (4%). Kami percaya permintaan tepung terigu akan mengalami pertumbuhan yang kuat, terutama dari industri roti. Konsumsi produk roti per kapita Indonesia lebih rendah dari sebagian besar negara-negara lain di kawasan Asia (lihat bagian di bawah).
FIGURE 5. KONSUMSI TEPUNG NASIONAL Industri rumah tangga 4%
Industri usaha kecil menengah 63%
Rumah tangga 4%
Industri besar modern 33% Biskuit & roti 41%
Mie 55%
Sumber: APTINDO
6
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
FIGURE 6. KONSUMSI ROTI PER KAPITA $100,00 $88,30
$90,00 $80,00 $70,00 $60,00
$54,28
$50,00 $40,00 $29,80 $30,00 $18,63 $20,00
$10,50
$13,58
$10,00 $Vi et nam
Indonesia
China
Malaysi a
Thailand
Si ngapore
Sumber: Euromonitor
Grup Agribisnis – positive outlook Grup Agribisnis memiliki 177.099 ha perkebunan kelapa sawit, 16.996 ha karet dan 2.686 ha perkebunan lainnya yang sudah matang. Grup Agribisnis memiliki lisensi untuk sekitar 490.000 ha lahan tanaman. Sebagian besar umur perkebunan kelapa sawit ada pada siklus 7-20 tahun, menyatakan adanya potensi kenaikan dalam penghasilan (kurva hasil perkebunan kelapa sawit biasanya merata setelah 14 tahun). Profitabilitas Agribisnis sangat sensitif terhadap harga komoditas terutama harga produk kelapa sawit. Patokan harga kelapa sawit (Malaysia) turun sebesar 17% di FY2013 (rata-rata harian) ke RM2,411/ton tetapi telah kembali pulih sebesar 11% menjadi RM2,686/ton pada tahun 2014 (rata-rata harian YTD per 24 April). Kami memperkirakan harga minyak kelapa sawit untuk FY2014 menjadi RM2,800/ton. Ada potensi kenaikan harga minyak kelapa sawit jika program konversi biodiesel berhasil dan dampak El Nino lebih kuat dari yang diperkirakan. Kami memperkirakan harga minyak kelapa sawit akan stabil di RM2,600/ton dari 2015 dan seterusnya. Sejak 2009, penanaman perkebunan baru mengalami perlambatan setelah pemerintah mengeluarkan larangan yang lebih ketat pada lahan yang ditunjuk untuk kehutanan. Ini berarti bahwa pertumbuhan pasokan dari 2015 dan seterusnya mungkin akan lebih rendah karena perusahaan kelapa sawit biasanya membuahkan hasil dalam empat tahun dan mulai melambat di tahun kesepuluh. Kami memperkirakan Indofood agribisnis EBITDA CAGR sebesar 16,6% pada tahun 2014-17.
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
7
Keuangan Kami memperkirakan pendapatan Indofood tumbuh 13,4% CAGR pada 2014-2019 didorong oleh pertumbuhan 13,4% CAGR dalam Grup CBP, 11,3% CAGR di Grup Bogasari, 13,1% CAGR di Grup Agribisnis, 24,9% CAGR di Grup Budi Daya & Pengolahan Sayuran (China Minzhong), dan 12,7% CAGR di Grup Distribusi. Untuk Grup CBP, kami memperkirakan Divisi Mi Instan untuk mencatat pertumbuhan pendapatan yang stabil di 11,6% CAGR pada 2014-19, didorong oleh 3,0% pertumbuhan volume (dibandingkan dengan 5 tahun terakir CAGR 3,6%) dan 6,0% kenaikan harga tahunan (dibandingkan dengan harga rata-rata yang meningkat 6,2% dalam lima tahun terakhir dan tingkat inflasi yang diperkirakan stabil di 6,0% untuk lima tahun ke depan). Divisi selain mi instan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan yang lebih kuat dengan CAGR pendapatan sebesar 19,7% pada tahun 2014-19. Pendapatan per Grup.
FIGURE 7: PENDAPATAN PER GRUP
ICBP
2011
2012
2013
2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
19.880
21.618
24.648
28.306
31.853
35.951
40.708
46.257
52.763
Bogasari
11.716
12.563
14.914
16.810
18.710
20.824
23.177
25.796
28.711
Indoagri
10.964
12.088
11.514
13.007
14.715
16.648
18.825
21.287
24.071
3.208
3.933
4.548
4.940
5.549
6.241
7.030
7.934
8.971
Distribusi CMFC Total
-
-
2.108
3.487
5.222
7.342
8.271
9.334
10.555
45.768
50.202
57.732
66.551
76.048
87.006
98.011
110.608
125.071
Sumber: Riset TRIM
FIGURE 8. PENDAPATAN CAGR 14-19 PER GRUP 30,0% 24,8% 25,0%
20,0%
15,0%
13,3%
13,1%
12,7%
Agribisnis
Distribusi
11,3% 10,0%
5,0%
0,0% ICBP
Bogasari
CMFC
Sumber: Riset TRIM
8
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
Diversifikasi Grup CBP mengarah ke pertumbuhan non-mi instan FIGURE 9: PERKIRAAAN PENDAPATAN ICBP Pendapatan (Rpm) Mi instan
2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
18.562,7
20.266,8
22.127,3
24.158,5
26.376,3
28.797,6
Dairy
5.276,1
5.977,8
6.772,9
7.673,7
8.694,3
9.850,6
Makanan ringan
2.176,5
2.810,6
3.629,3
4.686,7
6.052,0
7.815,0
Penyedap makanan
1.201,5
1.513,8
1.907,4
2.403,4
3.028,2
3.815,6
651,5
758,7
883,4
1.028,7
1.197,8
1.394,8
Nutrisi & makanan khusus Minuman
Volume
437,9
525,4
630,5
756,6
908,0
1.089,6
28.306,2
31.853,1
35.950,8
40.707,5
46.256,5
52.763,2
2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
Mi instan (milyar pak)
13,2
13,6
14,0
14,4
14,8
15,3
349,2
359,6
370,4
381,5
393,0
404,8
Makanan ringan (ribu ton)
31,5
37,8
45,4
54,5
65,3
78,4
Penyedap makanan (ribu ton)
83,2
87,4
91,8
96,4
101,2
106,2
Nutrisi & makanan khusus (ribu ton)
18,6
20,4
22,5
24,7
27,2
29,9
2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
Pendapatan (Rptr)
18,6
20,3
22,1
24,2
26,4
28,8
Vol (juta pak)
13,2
13,6
14,0
14,4
14,8
15,3
Mi Instan % to ICBP
66%
64%
62%
59%
57%
55%
Dairy (juta kg)
Kontribusi mi instan
Sumber: Riset TRIM
Divisi Mi Instan memberikan kontribusi pendapatan tersbesar dengan 68% Grup CBP dibandingkan dengan divisi lainnya. Tetapi kami memperkirakan kontribusinya akan turun menjadi 55% pada 2019. Penurunan ini disebabkan oleh percepatan pertumbuhan Grup CBP pada bisnis non-mi. Mitra kerja bersama untuk akuisisi PepsiCo dan merek air minum CLUB kemasan ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis non-mi, di mana pasar Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 16% CAGR 14-17E. Grup CBP menargetkan segmen minuman untuk menghasilkan Rp5tr dalam penjualan pada 2017, naik dari Rp219mr pada tahun 2013. Bogasari diperkirakan akan tetap menjadi pemain utama dalam bisnis tepung terigu FIGURE 10: PENDAPATAN BOGASARI 2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
16,8
18,7
20,8
23,2
25,8
28,7
3,0
3,2
3,3
3,5
3,7
3,9
5.567
5.901
6.255
6.630
7.028
7.449
Pendapatan (Rp tr) Vol (juta ton) ASP (Rp/kg) Sumber: TRIM Riset
Dari 2014 - 2019, Divisi Bogasari diperkirakan akan tumbuh sebesar 11,3% CAGR. Hal ini didukung oleh pertumbuhan volume 5% dan pertumbuhan harga jual rata-rata 6% CAGR pada periode yang sama. Kedua pertumbuhan itu lebih rendah dari pertumbuhan 8,8% dan 10% di tahun 2013, tapi kami memperkirakan pertumbuhan di masa depan untuk tetap stabil. Konsumsi terigu impor saat ini sebesar 14%, dengan sisanya dipenuhi oleh produsen terigu lokal. Bogasari saat ini mendominasi pasar di pangsa pasar sebesar 51% (APTINDO). Marjin kotor perusahaan diproyeksikan tetap stabil pada kisaran 25,3-27,8%. Penurunan harga gandum disebabkan
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
9
FIGURE 11. EKPEKTASI MARJIN Marjin Laba Usaha(%)
Marjin Kotor (%)
Marjin EBITDA (%)
30,0%
15,0%
13,9%
14,3%
14,6%
15,1%
15,0%
15,1%
15,1%
2019F
16,4%
2014F
17,5%
2013
20,0%
2018F
25,0%
10,0% 5,0%
2017F
2016F
2015F
2012
2011
0,0%
Sumber: Riset TRIM
oleh kelebihan produksi, terumata di Kanada dan Amerika Serikat. Indonesia mengimpor 26% kebutuhan gandum dari negara-negara tersebut. Walaupun harga gandum saat ini mengalami penurunan, kami perkirakan penurunan ini hanya sementara. Cuaca yang kering dan El Nino dapat membuath hasil produksi gandum untuk turun. Marjin laba usaha diperkirakan akan tetap stabil pada kisaran 10,9-11,9% untuk periode 2014-2017. Kenaikan beban gaji telah terlihat di marjin laba usaha yang menurun di 2013 dari rata-rata 13,5% menjadi 10,5%. Kami memperkirakan marjin usaha bertahap menjadi lebih efisien seiring dengan peningkatan efisiensi. Arus kas bebas yang kuat Arus kas dari operasi secara historis positif, karena kemampuan INDF untuk menghasilkan uang melalui operasinya. EBITDA Interest Coverage diperkirakan berada di 5,7x sedangkan arus kas dari operasi Beban Bunga diperkirakan berada di 7,0x pada tahun 2014.
FIGURE 12: RASIO HUTANG 2011 Debt-to-Equity (x)
2012
2013
2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
0,59
0,54
0,98
0,83
0,68
0,49
0,30
0,21
0,16
-0,08
-0,09
0,26
0,41
0,35
0,25
0,16
0,08
0,02
EBITDA Int. Coverage (x)
9,10
8,83
7,19
5,8
7,02
8,86
12,10
17,42
22,59
CF from Op. To Int. Exp. (x)
5,64
7,94
6,21
7,0
8,46
10,60
14,58
20,89
26,98
Current Ratio
1,94
2,05
1,67
1,49
1,34
1,24
1,29
1,31
1,53
Net Debt-to-Equity (x)
Sumber: Riset TRIM
Arus kas bebas pada tahun 2013 adalah negatif karena berbagai ekspansi, terutama akuisisi China Minzhong. Arus kas bebas diperkirakan akan menjadi Rp4,3tr pada 2019. Pada perkiraan kami, belanja modal menaik sebesar 10% per tahun untuk keperluan maintenance. FCF Interest Coverage diperkirakan akan meningkat menjadi -1,9x pada tahun 2014 dan terus meningkat menjadi 5,0x pada 2019 karena pengurangan utang.
10
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
FIGURE 13: ARUS KAS 2011
2012
2013
2014E
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
EBIT*(1 - Tax)
5.043
5.065
4.567
5.342
6.483
7.716
8.757
9.950
11.323
(+) Depreciation & Amortisation
1.302
1.489
1.934
2.547
2.764
3.142
3.412
3.849
4.191
1.536
(4.057)
(1.378)
(1.589)
(1.882)
(1.993)
(2.334)
(2.740)
(5.215) (10.930)
(9.632)
(5.806)
(6.386)
(7.025)
(7.728)
(8.500)
(-) Change in Net Working Capital
(1.557)
(-) Capital Expenditure
(3.011)
FCF
1.777
2.875
(8.485)
(3.120)
1.852
2.590
3.151
3.737
4.273
2,0
3,1
(7,6)
(1,9)
1,1
1,7
2,5
3,8
5,0
FCF to Int. Coverage (x) Sumber: Riset TRIM, Perusahaan
Modal belanja mencapai titik tertinggi pada tahun 2013 karena akuisisi, khususnya yang berkaitan dengan China Minzhong Food Corporation Limited. Untuk periode 2014-2019, kami proyeksikan ekspansi menjadi lebih stabil dibanding pada 2013. Kami menggunakan pedoman perusahaan sebesar Rp9,6tr di tahun 2014 dan rata-rata dari tahun sebelumnya dengan kenaikan 10% per tahun untuk modal belanja. Modal belanja dipertahankan pada kisaran rata-rata 8.3% dari penjualan untuk 2014-2019, konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. FIGURE 14. MODAL BELANJA SEBAGAI % DARI PENJUALAN Pendapatan (%)
Modal Belanja 12.000
20,0% 18,9%
18,0%
10.000
16,0% 14,0%
8.000
12,0% 10,4%
6.000 4.000
10,0% 7,5%
6,6%
8,0%
7,2%
7,0%
6,8%
6,6%
6,4%6,0% 4,0%
2.000
2,0%
2019E
2018E
2017E
2016E
2015E
2014E
2013
2012
0,0%
2011
-
Sumber: Riset TRIM
Jadwal pembayaran utang FIGURE 15: JADWAL PEMBAYARAN UTANG
(Rpjt ekuivalen)
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
2020E
Pinjaman Bank: IDR
931,752
834,752
764,395
574,990
519,578
503,990
USD
642,941
1,210,774
854,246
639,923
76,181
-
SGD
-
770,239
770,239
770,239
770,239
770,239
-
274,501
JPY Pinjaman Sindikasi Obligasi
-
-
-
-
228,544
457,087
457,087
228,544
2,000,000
2,000,000
Sumber: Riset TRIM, Perusahaan
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
11
Penerimaan dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi utang pokok Obligasi Indofood Sukses Makmur V Tahun 2009 dan sisanya akan digunakan untuk pembayaran utang bank jangka pendek Perseroan. Dengan penerbitan obligasi, kewajiban jumlah obligasi menjadi Rp4,0tr. Karena penerbitan Obligasi VII, DER untuk 2014E adalah 0,83x, dan jika obligasi tersebut dibiayai ulang sedangkan pinjaman bank yang dilunasi, DER untuk 2019E adalah 0,15x. Sejarah penerbitan obligasi selama ini positif Indofood telah menerbitkan 6 obligasi dengan jumlah senilai Rp9,11tr dalam sepuluh tahun terakhir dan tidak pernah gagal bayar saat obligasi tersebut jatuh tempo. Sejauh pengetahuan kami, perusahaan tidak pernah gagal bayar dalam pinjaman bank. Obligasi yang beredar, Indofood Obligasi V akan jatuh tempo pada 18 Juni 2014 dan Obligasi Indofood VI akan jatuh tempo pada 31 Mei 2017. Kami perkirakan Indofood untuk melunasi obligasi tersebut pada saat jatuh tempo, kemungkinan melalui pembiayaan dengan menerbitkan obligasi baru. FIGURE 16: SEJARAH OBLIGASI INDOFOOD
Nilai (Rpmr)
Tanggal Emisi
Tanggal Jatuh Tempo
Saldo per 31-Des-13
Indofood Bond I
1.000
12-Jul-00
12-Jul-05
Repaid
Indofood Bond II
1.500
10-Jun-03
10-Jun-08
Repaid
Indofood Bond III
1.000
13-Jul-04
13-Jul-09
Repaid
Indofood Bond IV
2.000
15-May-07
15-May-02
Repaid
Indofood Bond V
1.610
18-Jun-09
18-Jun-14
1.610
Indofood Bond VI
2.000
31-May-12
31-May-17
2.000
Sumber: Perusahaan
Pembatasan Obligasi Sebelum obligasi dilunasi, INDF dibatasi oleh beberapa ketentuan. Beberapa diantara ketentuan tersebut adalah: • Dilarang untuk membayar dividen lebih dari 50% dari laba satu tahun sebelumnya. Sejauh ini pembayaran dividen maksimum adalah 50% dan kami tidak memperkirakan perjanjian ini akan dilanggar. • Dilarang menjual/menyewa/transfer/melepaskan, dalam satu tahun anggaran melalui satu atau beberapa transaksi, aset tetap dengan nilai total USD50jt kecuali aset tersebut tidak produktif lagi dan tidak akan mengganggu operasional Indofood. • Menjaga setidaknya EBITDA rasio Interest Coverage 2x. Pada tahun 2013 rasionya adalah 7,2x dan kami tidak perkirakan ambang batas ini akan dilewati.
12
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
Risiko Biaya produksi tergantung pada harga bahan baku di pasar internasional dan fluktuasi Rupiah terhadap mata uang asing Biaya produksi untuk Indofood dipengaruhi oleh harga gandum karena itu adalah salah satu bahan baku signifikan untuk Grup CBP dan Bogasari. Karena Indonesia tidak dapat menanam gandum sendiri, semua kebutuhan gandum harus diimpor. Sumber impor gandum terbesar adalah dari Australia (70%), Kanada (15%) dan Amerika Serikat (11%). Harga gandum di 1Q14 ada pada tren penurunan karena produksi gandum yang berlebihan, terutama di Kanada dan Amerika Serikat. Namun pasokan gandum tidak bisa diperkirakan tetap tinggi, terutama karena harganya dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan gandum internasional. Harga minyak kelapa sawit mempengaruhi Grup Agribisnis secara signifikan. Penurunan harga minyak kelapa sawit akan menurunkan profitabilitas Grup Agribisnis, seperti yang terjadi pada tahun 2013. Kebutuhan gandum yang harus diimpor dan harga minyak kelapa sawit yang mengikuti pasar internasional membuat fluktuasi Rupiah sangat penting untuk menentukan biaya produksi dan harga jual produk-produk Indofood. Peraturan baru mungkin memiliki dampak negatif pada prospek bisnis dan keuangan Indofood Peraturan baru dapat mempengaruhi kegiatan operasional Grup. Pada tahun 2014, kuota tepung terigu impor akan dilaksanakan membatasi tepung terigu impor 441.000 ton dari Mei hingga Desember 2014. Peraturan tersebut malah akan meningkatkan produsen lokal, membuat persaingan yang ketat dan berpotensi mengurangi pangsa pasar Bogasari. Kompetisi yang ketat dari pesaing yang ada dan/atau dari pendatang baru Sebagian besar produk Indofood menghadapi persainganan dari perusahaan-perusahaan lokal maupun internasional. Tidak ada kepastian bahwa pesaing tidak akan mengoptimalkan upaya dalam bersaing untuk pangsa pasar, atau bahwa akan ada pesaing domestik dan asing tambahan yang masuk ke pasar dimana Indofood beroperasi. Meningkatnya kompetisi dapat mempengaruhi kemampuan Indofood untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan. Dampak cuaca Beberapa kegiatan usaha dan operasi Indofood tergantung pada kondisi iklim dan cuaca. Selain itu ada produksi musiman yang juga dipengaruhi oleh kondisi iklim dan cuaca. Risiko yang terkait dengan kondisi iklim dan cuaca telah meningkat akibat efek rumah kaca yang berdampak buruk pada suhu global dan meningkatkan bencana alam. Perubahan iklim dan cuaca ekstrim dapat memiliki dampak negatif pada produktivitas Indofood dan kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produksi. Perubahan hukum perburuhan, sengketa perburuhan, dan kenaikan upah minimum berdampak negatif terhadap operasional dan biaya perusahaan Karyawan merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan, oleh karena itu Indofood selalu mematuhi aturan dan peraturan di bidang ketenagakerjaan, termasuk upah minimum dan mempertimbangkan kesejahteraan karyawan. Meskipun telah menciptakan hubungan yang baik antara Indofood dengan karyawannya, tidak ada kepastian bahwa tidak akan ada pemogokan buruh di kemudian hari yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional Indofood Group. Perubahan outlook ekonomi Indonesia Operasi Indofood dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi pemerintah serta perubahan dalam kebijakan, aturan dan peraturan di negara ini. Kondisi ini dapat berdampak negatif Indofood. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengolahan makanan terpadu dan perkebunan di Indonesia, kegiatan usaha Perseroan sangat dipengaruhi oleh perubahan dalam keamanan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan di Indonesia, termasuk dampak dari kenaikan harga BBM. Sejak tahun 2002 telah terjadi beberapa insiden terorisme di Indonesia. Belum ada kepastian bahwa terorisme itu tidak akan terjadi lagi di masa depan, yang jika itu terjadi, dapat mempengaruhi stabilitas negara. Hal-hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Indofood Group.
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
13
Latar belakang perusahaan PT Indofood Sukses Makmur (INDF), didirikan awalnya sebagai PT Panganjaya Intikusuma pada tahun 1990, berganti nama dan menjadi public pada tahun 1994. Ruang lingkup kegiatan Perseroan antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Saat ini, Grup Indofood merupakan salah satu produsen makanan olahan terbesar di Indonesia yang produk-produk utamanya, antara lain mi instan, tepung terigu, minyak goreng, margarin & shortening, minuman non-alkohol, dan produk sayuran segar maupun sayuran olahan. Kegiatan usaha Grup Indofood terdiri dari lima kelompok usaha strategis yaitu: Grup CBP, Grup Bogasari, Grup Agribisnis, Grup Distribusi, dan Grup Budidaya & Pengolahan Sayuran. FIGURE 17: INDOFOOD DAN ANAK PERUSAHAAN
Sumber: Perusahaan
14
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
Pengurusan dan Pengawasan Dewan Komisaris Komisaris Utama: Manuel Velez Pangilinan Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat sebagai Managing Director dan Chief Executive Officer di First Pacific Company Limited; Chairman Philippine Long Distance Telephone Company (PLDT), dan Manila Electric Company (Meralco). Beliau memperoleh gelar Bachelor of Arts dari Ateneo de Manila University, Fillipina dan gelar Master of Business Administration dari Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat pada tahun.
Komisaris: Benny Setiawan Santoso Diangkat menjadi Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, Komisaris Utama PT ICBP, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Komisaris PT Fast Food Indonesia Tbk, Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Non-Executive Director First Company Limited dan anggota Dewan Penasihat PLDT di Filipina. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Ngee Ann College, Singapura pada tahun 1981.
Komisaris: Edward Anthony Tortorici Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau telah menjabat berbagai posisi senior dan eksekutif, diantaranya sebagai Corporate Vice President di Crocker Bank, serta sebagai Managing Director di Olivetti Corporation of America dan Fairchild Semiconductor Corporation. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dari New York University, Amerika Serikat dan Master of Science dari Fairfield University, Amerika Serikat.
Komisaris: Robert Charles Nicholson Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Beliau juga menjabat sebagai Executive Director First Pacific Company Limited serta Executive Chairman Forum Energy Plc., Direktur pada Metro Pacific Investments Corporation, Philex Mining Corporation dan Philex Petroleum Corporation, yang merupakan entitas anak maupun asosiasi dari First Pacific Company Limited. Beliau adalah lulusan dari University of Kent dan memenuhi kualifikasi sebagai solicitor di Inggris, Wales dan Hong Kong.
Komisaris: Graham Leigh Pickles Bapak Graham Leigh Pickles diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2005. Beliau diangkat sebagai Chairman Asia Pacific Brands India Limited pada tahun 2005.
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
15
Komisaris Independen Komisaris Independen: Utomo Josodirdjo Bapak Utomo Josodirdjo diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2004. Beliau merupakan pendiri SGV Utomo (sekarang dikenal sebagai Prasetio, Sarwoko & Sandjaja), perusahaan akuntan, pajak dan konsultan bisnis di Indonesia di mana beliau menjabat sebagai Managing Partner selama 20 tahun. Beliau telah mengikuti program Advanced Management Program (AMP) yang diselenggarakan oleh Harvard Business School di Boston, Amerika Serikat pada tahun 1971. Beliau merupakan salah satu pendiri President University di Jakarta.
Komisaris Independen: Torstein Stephansen Bapak Torstein Stephansen menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2000. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Director pada Department of Investments East Asia and Pacific untuk IFC, World Bank Group dan telah menjabat sebagai direktur di berbagai perusahaan lainnya.
Komisaris Independen: Hans Kartikahadi Bapak Hans Kartikahadi diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Beliau duduk sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak 2013. Beliau adalah Doktorandus ekonomi jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, peneliti bidang akuntansi, sistem informasi dan manajemen di Bremer Auschuss foer Wirtschaftforschung, Bremen, Jerman dan visiting scholar di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
Direksi Direktur Utama: Anthoni Salim Bapak Anthoni Salim diangkat menjadi Direktur Utama dan Chief Executive Officer Perseroan pada tahun 2004. Beliau duduk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT ICBP, Chairman dari First Pacific Company Limited dan President dan Chief Executive Officer Grup Salim, serta. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang bisnis dari Ewell County Technical College di London, Inggris pada tahun 1971.
16
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
Direktur: Franciscus Welirang Bapak Franciscus Welirang diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 1995. Beliau bertanggung jawab memimpin Grup Bogasari. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sejak Mei 2011, Komisaris Utama PT LSIP, Komisaris PT ICBP, PT SIMP dan PT Unggul Indah Cahaya Tbk., Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau meraih gelar Diploma dalam bidang chemical engineering dari South Bank Polytechnic di London, Inggris pada tahun 1973. Direktur: Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Bapak Thomas Tjhie diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2004. Beliau juga menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Selain itu, beliau menjabat sebagai Direktur PT ICBP, Direktur Utama PT IASB dan Wakil Direktur Utama PT AIBM, Wakil Komisaris Utama PT TSP dan PT TMP, Komisaris Utama PT IFL, Non-Executive Director IFAR Ltd, Komisaris Utama PT SIMP, dan Direktur PT LSIP. Bapak Thomas Tjhie meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Jakarta pada tahun 1991.
Direktur: Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Bapak Kevin Sietho diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2004. Beliau bertanggung jawab memimpin International Operations. Beliau meraih gelar Bachelor of Science dari University of California, Berkeley, California, Amerika Serikat pada tahun 1984, dan gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, California, Amerika Serikat pada tahun 1986.
Direktur: Taufik Wiraatmadja Bapak Taufik Wiraatmadja diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2004. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur PT ICBP dan mengepalai Divisi Mi Instan, Komisaris Utama PT SRC, Direktur Utama PT IDLK dan Direktur IFIS Bhd. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang teknologi pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1981 dan memperolah gelar Master of Business Administration dari GS Fame Institute of Business, Jakarta pada tahun 1988.
Direktur: Moleonoto (Paulus Moleonoto) Bapak Paulus Moleonoto diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2009. Beliau bertangung jawab memimpin Grup Agribisnis. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT ICBP, Executive Director, Head of Finance & Corporate Services IFAR Ltd, Wakil Direktur Utama PT SIMP dan Direktur PT LSIP. Beliau memperoleh gelar Sarjana dalam bidang akuntansi dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1987, gelar Sarjana dalam bidang manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 1990 dan gelar Magister Sains dalam bidang kebijakan bisnis dan administrasi dari Universitas Indonesia pada tahun 2001. Beliau merupakan akuntan terdaftar di Indonesia.
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
17
Direktur: Axton Salim Bapak Axton Salim diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2009. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT ICBP dan mengepalai Divisi Dairy. Selain itu, beliau duduk sebagai Komisaris PT SIMP, PT LSIP dan PT NICI, Wakil Direktur Utama I PT IDLK, Direktur PP Ltd. dan PT IASB, Komisaris Utama PT TSP serta Non-Executive Director IFAR Ltd. Beliau meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang business administration dari University of Colorado, Amerika Serikat pada tahun 2002.
Direktur: Werianty Setiawan Ibu Werianty Setiawan diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2009. Beliau menjabat sebagai Corporate Secretary dan Kepala Divisi Investor Relations. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur PT ICBP, serta menjadi Komisaris PT IFL, PT SRC, PT NICI, PT IDLK dan PT LSIP. Beliau meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang akuntansi dari San Francisco State University, California, Amerika Serikat pada tahun 1983.
Direktur: Joseph Bataona Bapak Joseph Bataona diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 2013. Beliau juga menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Human Resources. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang manajemen sumber daya manusia dari Universitas Atma Jaya, Jakarta pada tahun 1979.
18
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
Data Keuangan
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
19
20
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
4.118
Kewajiban Lancar Lainnya
53.716
Total Kewajiban dan Ekuitas
6.967 19.388
Total Ekuitas
Ekuitas Lainnya
11.020
1.400
Saldo Laba
Modal Saham
9.445
Total Kewajiban Tidak Lancar 12.213
3.770
Kewajiban Tidak Lancar Lainnya
Hak Minoritas
5.675
Hutang Pinjaman
12.670
Hutang Usaha
Total Kewajiban Lancar
3.008 2.701
Kewajiban Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo
2.843
53.716
Total Aktiva
Hutang Jangka Pendek
29.107
Total Aktiva Tidak Lancar
1.217
12.942
Aktiva Tetap Bersih
Aktiva Tidak Lancar Lainnya
24.609
Total Akita Lancar
675
6.547
Persediaan
Aktiva Lancar Lainnya
575 3.756
-
Deposito berjangka
Piutang
13.055
Kas dan setara kas
Investasi
2011
ASET
Neraca
59.389
21.206
4.483
15.323
1.400
12.934
12.444
4.090
8.354
12.805
6.048
3.643
500
2.614
59.389
33.153
1.788
15.805
26.236
910
7.786
3.641
553
-
13.346
2012
78.093
23.649
2.036
20.213
1.400
14.725
20.248
4.924
15.324
19.471
6.692
4.851
3.303
4.626
78.093
45.628
4.557
23.028
32.464
1.587
8.161
4.959
693
3.398
13.666
2013
84.056
27.597
2.233
23.964
1.400
15.786
21.540
5.391
16.149
19.133
7.447
4.906
1.803
4.976
84.056
55.522
5.099
30.661
28.534
1.846
9.211
5.001
806
4.123
7.548
2014F
91.301
32.704
2.400
28.904
1.400
17.000
19.391
5.780
13.611
22.206
8.131
5.572
3.273
5.229
91.301
61.467
5.599
34.236
29.834
2.111
10.461
5.718
921
4.714
5.908
2015F
99.745
40.116
2.571
36.145
1.400
18.389
15.729
6.177
9.551
25.511
8.869
6.336
4.846
5.459
99.745
68.079
6.146
38.136
31.667
2.416
11.895
6.546
1.055
5.397
4.357
2016F
106.568
48.861
2.700
44.760
1.400
19.956
13.383
6.468
6.915
24.369
9.502
7.094
2.214
5.560
106.568
75.114
6.631
42.398
31.454
2.724
13.318
7.379
1.189
6.083
761
2017F
118.334
59.215
2.826
54.989
1.400
21.724
10.294
6.745
3.549
27.101
10.172
7.956
3.366
5.607
118.334
82.922
7.153
47.058
35.412
3.076
14.937
8.333
1.343
6.870
854
2018F
132.973
71.297
2.944
66.952
1.400
23.726
10.999
6.999
4.000
26.951
10.877
8.941
1.549
5.585
132.973
91.751
7.714
52.158
41.222
3.480
16.785
9.429
1.519
7.774
2.234
2019F
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
PENAWARAN UMUM
21
(1.461)
(1.814) 3.077
Pajak Pendapatan
Hak Minoritas
Laba Bersih
6.347
Laba sebelom pajak
129 (377)
Lain-lain
Pendapatan Non-operasional
(54)
(882)
Keuntungan (rugi) kurs
Beban Bunga
430
8.027
EBITDA
Pendapatan Bunga
6.725
(5.940)
Biaya Operasional
Laba Usaha
12.664
(33.104)
45.768
2011
Laba Kotor
COGS
Pendapatan
Laporan Rugi Laba
3.261
(1.518)
(1.531)
6.317
(436)
98
(144)
(934)
544
8.242
6.753
(6.838)
13.591
(36.610)
50.202
2012
2.504
(913)
(1.252)
4.667
(1.422)
802
(1.568)
(1.116)
460
8.023
6.089
(8.241)
14.330
(43.402)
57.732
2013
3.298
(1.062)
(1.453)
5.812
(1.311)
417
(526)
(1.667)
465
9.670
7.123
(9.878)
17.001
(50.139)
67.140
2014F
4.833
(1.214)
(2.016)
8.063
(581)
477
311
(1.626)
257
11.408
8.644
(11.178)
19.822
(56.945)
76.767
2015F
5.751
(1.390)
(2.380)
9.520
(768)
546
-
(1.515)
201
13.431
10.288
(12.844)
23.132
(64.751)
87.883
2016F
6.828
(1.566)
(2.798)
11.192
(483)
616
-
(1.247)
148
15.087
11.676
(14.895)
26.570
(72.493)
99.064
2017F
7.986
(1.769)
(3.251)
13.006
(261)
695
-
(982)
26
17.116
13.267
(17.297)
30.565
(81.306)
111.871
2018F
9.293
(2.001)
(3.765)
15.059
(38)
787
-
(854)
29
19.288
15.097
(20.121)
35.218
(91.369)
126.587
2019F
22
PENAWARAN UMUM
PT Trimegah Securities Tbk - www.trimegah.com
(1.168)
Pembayaran Dividen
10.446
13.055
Kas Akhir Tahun
2.609
739
Kas Awal Tahun
Kenaikan (Penurunan) Kas
Arus Kas Aktivitas Pembiayaan
2.946
(1.040)
Kenaikan (Penurunan) Hutang
Lain-lain
(3.106)
Arus Kas Aktivitas Investasi
Penyesuaian 4.976
(1.493)
Perubahan Modal Kerja
Arus Kas Aktivitas Operasi
1.302
(1.557)
Depresiasi & Amortisasi
6.725
2011
EBIT
Arus Kas
13.346
13.055
291
(2.035)
(441)
(1.537)
(58)
(5.093)
7.419
(2.359)
1.536
1.489
6.753
2012
13.666
13.346
320
7.793
(2.367)
(1.624)
11.785
(14.402)
6.929
2.962
(4.057)
1.934
6.089
2013
7.548
13.644
(6.097)
(4.152)
(4.080)
(1.247)
1.175
(13.682)
11.737
3.445
(1.378)
2.547
7.123
2014F
5.908
9.164
(3.256)
(6.566)
(2.638)
(1.643)
(2.285)
(10.447)
13.757
3.939
(1.589)
2.764
8.644
2015F
4.357
5.720
(1.362)
(5.710)
527
(2.407)
(3.829)
(11.710)
16.058
4.509
(1.882)
3.142
10.288
2016F
761
2.395
(1.633)
(6.775)
(1.374)
(2.864)
(2.537)
(13.035)
18.177
5.083
(1.993)
3.412
11.676
2017F
854
906
(52)
(6.050)
670
(3.401)
(3.318)
(14.524)
20.522
5.740
(2.334)
3.849
13.267
2018F
2.234
(724)
2.959
(3.883)
(335)
(3.978)
429
(16.201)
23.043
6.495
(2.740)
4.191
15.097
2019F
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT Trimegah Securities Tbk Gedung Artha Graha 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia t. +62-21 2924 9088 f. +62-21 2924 9150 www.trimegah.com
DISCLAIMER: This report has been prepared by PT Trimegah Securities Tbk on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions and expectations contained herein are entirely those of Trimegah Securities. While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, Trimegah Securities makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of Trimegah Securities who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither Trimegah Securities nor any officer or employee of Trimegah Securities accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. Trimegah Securities and/or persons connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before publication. Trimegah Securities may in future participate in an offering of the company’s equity securities.