No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI 2016 TURUN 2,06 PERSEN MENJADI US$669,68 JUTA Nilai ekspor Banten pada Februari 2016 turun 2,06 persen dibanding ekspor Januari 2015, yaitu dari sebelumnya sebesar US$683,74 juta menjadi US$669,68 juta, sementara dibanding Februari 2015 nilai ekspor mengalami penurunan 5,29 persen. Ekspor nonmigas Februari 2016 mengalami penurunan 2,11 persen dibanding Januari 2015, dari US$683,54 juta menjadi US$669,11 juta, sedangkan dibanding Februari 2015 turun 5,37 persen. Ekspor migas Februari 2016 meningkat 192,90 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,19 juta menjadi US$0,56 juta, sementara dibanding ekspor Februari 2015 meningkat 709,09 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$195,96 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan karet dan barang dari karet (HS 40) dengan ekspor masing-masing sebesar US$45,41 juta dan US$41,74 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Februari 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,30 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$74,79 juta dan US$65,41 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$114,29 juta dan US$99,69 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas Februari 2016 mengalami penurunan pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk sektor pertambangan meningkat. Ekspor Februari 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$577,14 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$29,50 juta dan US$26,79 juta.
1.
Ekspor Migas dan Nonmigas
Nilai ekspor Banten pada Februari 2016 2016 turun 2,06 persen dibanding ekspor Januari 2015, yaitu dari sebelumnya sebesar US$683,74 juta menjadi US$669,68 juta. Penurunan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas Februari 2016 yang mengalami penurunan 2,11 persen dibanding Januari 2015, dari US$683,54 juta menjadi US$669,11 juta, mengingat kebalikan dari itu, ekspor migas meningkat 192,90 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,19 juta menjadi US$0,56 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada Februari 2016, peningkatan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil minyak yang meningkat, karena pada komoditi lain tidak tercatat kegiatan ekspor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
1
Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten Februari 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
% Peran terhadap total Februari 2016
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Jan - Feb 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-8,97
100,00
371,51
0,06
683,74
669,68
1.486,71
1.353,41
-2,06
0,19
0,56
0,16
0,76
192,90
Migas
-
-
-
-
-
-
-
0,19
0,56
0,16
0,76
192,90
371,51
0,06
-
-
-
-
-
-
-
1.352,66
-2,11
-9,01
99,94
- Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Nonmigas
% Perubahan Feb’ 2016 terhadap Jan’ 2015
Jan 2016 (1)
Total Ekspor
% Perubahan Februari 2016 terhadap Januari 2015
683,54
669,11
1.486,55
Dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2015, nilai ekspor Banten Februari 2016 mengalami penurunan 5,29 persen. Penurunan ekspor tadi lebih didorong oleh ekpor nonmigas yang turun 5,37 persen, karena sebaliknya ekspor migas pada Februari 2016 meningkat 709,09 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Februari – Januari 2015 mencapai US$1.353,41 juta, turun 8,97 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 9,01 persen, karena kebalikan dari itu ekspor migas meningkat 371,51 persen Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten Februari 2014 Februari 2016 1.000 900 800
Juta US$
700 600 500 400 300 200 100
TOTAL
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Sep-15
Jul-15
Aug-15
Jun-15
Apr-15
May-15
Mar-15
Jan-15
MIGAS
Feb-15
Dec-14
Nov-14
Oct-14
Sep-14
Jul-14
Aug-14
Jun-14
Apr-14
May-14
Mar-14
Feb-14
0
NONMIGAS
Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas dan nonmigas Februari 2016 dibanding bulan sebelumnya tidak terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor masing-masing. Perkembangan ekspor kedua komoditi tadi diduga tidak terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ maupun terhadap pergerakan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap US$ dan fluktuasi yang masih cukup signifikan. Selain itu, harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional yang terus memperlihatkan kecenderungan untuk meningkat, juga merupakan salah satu faktor yang diduga akan menyulut penurunan nilai ekspor.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
2.
Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Februari 2016 mencapai US$496,12 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$173,00 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$195,96 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan karet dan barang dari karet (HS 40) dengan ekspor masing-masing sebesar US$45,41 juta dan US$41,74 juta. Enam dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Februari 2016 mengalami peningkatan, kecuali golongan barang alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39), mesin/peralatan listrik (HS 85) dan barang-barang rajutan (HS 61). Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan besi dan baja (HS 72) dan terendah berasal dari kertas/karton (HS 48), masing-masing sebesar US$11,40 juta dan US$1,96 juta. Selanjutnya penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada golongan barang alas kaki (HS 64) dan mesin/peralatan listrik (HS 85) yang secara berturut-turut turun US$16,70 juta dan US$1,48 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Februari 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Alas Kaki (64) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Karet dan Barang dari Karet (40) Besi dan Baja (72) Mesin/Peralatan Listrik (85) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Bahan Kimia Organik (29) Tembaga (74) Barang-barang Rajutan (61) Kertas/Karton (48) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Ekspor Nonmigas
Perubahan % Peran Feb’ 2016 terhadap Jan - Feb thd Jan’ 2016 total nonmigas 2016 ( Juta US$ ) Februari 2016
Jan 2016
Feb 2016
Jan - Feb 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
212,66 48,40 34,07 27,07 35,23 27,97 23,17 26,38 28,65 20,98 484,58 198,96 683,54
195,96 45,41 41,74 38,47 33,75 32,65 31,93 29,45 23,82 22,94 496,12 173,00 669,11
401,97 100,06 68,20 93,79 66,41 55,72 66,87 89,26 54,99 58,95 1.056,22 430,33 1.486,55
408,62 93,81 75,80 65,54 68,98 60,62 55,10 55,84 52,47 43,93 980,70 371,96 1.352,66
-16,70 -2,98 7,67 11,40 -1,48 4,68 8,75 3,07 -4,83 1,96 11,54 -25,97 -14,43
30,21 6,94 5,60 4,84 5,10 4,48 4,07 4,13 3,88 3,25 72,50 27,50 100,00
Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-Februari 2016 memberikan kontribusi 72,50 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 7,15 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama tahun 2015, yaitu sebesar US$1.056,22 juta. Lima dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Januari-Februari 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu plastik dan barang dari plastik (HS 39), besi dan baja (HS 72), bahan kimia organik (HS 29), tembaga (HS 74) dan kertas/karton (HS 48), dengan penurunan tertinggi berasal dari golongan barang tembaga (74), yaitu mencapai US$33,42 juta. Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Februari 2016 dan Januari 2016, maka akan didapati sepuluh golongan barang yang sama. Enam dari sembilan golongan barang tadi, kecuali besi dan baja (HS 72), mesinmesin/pesawat mekanik (HS 84), bahan kimia organik (HS 29) dan barang-barang rajutan (HS 61) adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
3
Banten selama setahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas secara gabungan untuk kelima golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen sejak setahun terakhir.
3.
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Januari 2015 mencapai US$501,88 juta, meningkat 0,40 persen atau sebesar US$2,01 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Februari 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,30 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang, secara berturut-turut sebesar US$74,79 juta dan US$65,41 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$114,29 juta dan US$99,69 juta. Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada Februari 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Belgia, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan India. Peningkatan tertinggi berasal dari Tiongkok, yaitu US$15,76 juta, sedangkan terendah terjadi pada Malaysia dengan penurunan US$2,24 juta. Penurunan ekspor tertinggi tercatat pada Amerika Serikat yang mengalami penurunan sebesar US$14,00 juta, dan terendah berasal dari Jepang yang turun US$0,56 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$15,48 juta, sebaliknya untuk negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami penurunan sebesar US$9,95 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Februari 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 (1)
Feb 2016
Jan - Feb 2015
(5)
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Februari 2016
(2)
(3)
98,82 31,23 24,31 16,48 26,80
114,29 39,40 26,55 21,04 27,30
231,62 74,39 56,54 47,90 52,79
213,11 70,63 50,86 37,52 54,10
15,48 8,17 2,24 4,57 0,51
15,75 5,22 3,76 2,77 4,00
UNI EROPA 4. Jerman 5. Belgia 6. Inggris UNI EROPA Lainnya
109,64 23,16 28,39 15,31 42,78
99,69 25,99 21,72 18,29 33,69
207,08 40,21 42,36 36,18 88,33
209,33 49,15 50,11 33,60 76,47
-9,95 2,82 -6,67 2,99 -9,09
15,48 3,63 3,70 2,48 5,65
NEGARA UTAMA LAINNYA 7. Amerika Serikat 8. Tiongkok 9. Jepang 10. Korea Selatan 11. India 12. Australia
360,99 151,30 59,02 65,97 37,06 33,65 13,98
348,89 137,30 74,79 65,41 33,10 21,89 16,40
747,00 311,98 129,22 134,18 93,96 36,19 41,46
709,88 288,60 133,81 131,38 70,16 55,54 30,38
-12,10 -14,00 15,76 -0,56 -3,96 -11,76 2,43
52,48 21,34 9,89 9,71 5,19 4,11 2,25
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Ekspor Nonmigas
499,87 183,68 683,54
501,88 167,23 669,11
1.044,58 441,97 1.486,55
1.001,75 350,91 1.352,66
2,01 -16,44 -14,43
74,06 25,94 100,00
ASEAN 1. Thailand 2. Malaysia 3. Vietnam ASEAN Lainnya
(4)
Jan - Feb 2016
Perubahan Feb’ 2016 thd Jan’ 2016 ( Juta US$ )
(7)
Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari – Februari 2015 untuk duabelas negara tujuan utama turun US$ 42,83 juta (4,10 persen) dibanding periode yang sama tahun 2014. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali Jerman,
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
Belgia, Tiongkok dan India. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Jepang dan India yaitu US$23,80 juta dan US$19,36 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 21,34 persen, sementara pangsa ekspor untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 15,75 persen dan 15,48 persen.
4.
Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor nonmigas Februari 2016 mengalami penurunan pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$9,55 juta dan US$4,88 juta, sedangkan untuk sektor pertambangan meningkat namun tidak signifikan. Lebih lanjut, penurunan nilai ekspor sektor industri ini sepertinya tidak berkaitan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Februari 2016 walaupun secara agregat didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Februari 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 (1)
Total Ekspor Migas Non Migas - Pertanian - Industri - Tambang & Lainnya
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Jan - Feb 2016
Perubahan Feb’ 2016 thd Jan’ 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Februari 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
683,74
669,68
1.486,71
1.353,41
-14,06
100,00
0,19
0,56
0,16
0,76
0,37
0,06
683,54
669,11
1.486,55
1.352,66
-14,43
99,94
14,74
9,85
29,87
24,59
-4,88
1,82
668,70
659,15
1.456,14
1.327,85
-9,55
98,11
0,11
0,11
0,54
0,22
0,00
0,02
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari – Februari 2015 pada sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2014. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$128,29 juta (8,81 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang turun US$0,32 juta (59,46 persen). Pangsa ekspor Januari – Februari 2015 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,11 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari – Februari 2015 tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Februari 2015 dan 2016 Perta ni a n 2,01%
Mi ga s 0,01%
Ta mba ng 0,04%
Perta ni a n 1,82%
Mi ga s 0,06%
Indus tri 98,10%
Indus tri 97,94%
Januari-Februari 2015
Ta mba ng 0,02%
Januari-Februari 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
5
5.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor Februari 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$577,14 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$29,50 juta dan US$26,79 juta. Seperti biasanya, Pelabuhan Tanjung Leneng masuk dalam tiga pelabuhan muat utama dengan nilai ekspor berada pada posisi kedua tertinggi setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Ekspor gabungan melalui di Banten meningkat, sebaliknya melalui pelabuhan di luar Banten mengalami penurunan. Penurunan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sebesar US$26,22 juta, sementara terendah berasal dari gabungan pelabuhan lainnya di luar Banten yang turun US$0,01 juta. Lebih lanjut, peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Cigading yaitu sebesar US$8,45 juta, sementara terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang meningkat US$0,02 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat Februari 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 (1)
Total Ekspor - BANTEN - Merak - Tanjung Leneng - Tanjung Sekong - Cigading - Sukarno - Hatta - LUAR BANTEN - Tanjung Priok - Halim Perdana Kusuma - Pelabuhan Lainnya
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Jan - Feb 2016
Perubahan Feb’ 2016 thd Jan’ 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Februari 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
683,74
669,68
1.486,71
1.353,41
-14,06
100,00
80,34 18,79 29,55 0,00 18,34 13,67
92,50 20,77 29,50 0,00 26,79 15,43
184,25 49,68 49,57 0,00 50,93 34,08
172,83 39,55 59,05 0,00 45,13 29,10
12,16 1,98 -0,04 0,00 8,45 1,76
12,77 2,92 4,36 0,00 3,33 2,15
603,40 603,36 0,00 0,04
577,18 577,14 0,02 0,03
1.302,46 1.302,36 0,02 0,09
1.180,58 1.180,49 0,02 0,06
-26,22 -26,22 0,02 -0,01
87,23 87,22 0,00 0,00
Selanjutnya, peran ekspor pada Februari 2016 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 87,22 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan peran masing-masing 4,36 persen dan 3,33 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode Februari 2016 mencapai 94,59 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 95,25 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR FEBRUARI 2016 NAIK 1,65 PERSEN MENJADI US$662,24 JUTA Nilai impor Banten Februari 2016 naik 1,65 persen dibanding Januari 2015, yaitu dari sebelumnya US$651,52 juta menjadi US$662,24 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Februari 2016 mengalami penurunan 15,41 persen. Impor nonmigas Februari 2016 mengalami peningkatan 12,11 persen dari US$471,98 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$529,12 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2015, nilai impor nonmigas turun 20,56 persen. Impor migas Februari 2016 turun sebesar 25,85 persen menjadi US$133,12 juta, dari sebelumnya mencapai US$179,54 juta pada Januari 2015, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas meningkat 13,98 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$176,49 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (17) dengan nilai impor sebesar US$87,76 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Februari 2016 adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$90,07 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$64,87 juta dan US$53,32 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$181,47 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Februari 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi sementara untuk barang modal meningkat. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Februari 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$305,27 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$227,52 juta dan US$129,45 juta .
1.
Impor Migas dan Nonmigas
Nilai impor Banten Februari 2016 naik 1,65 persen dibanding Januari 2015, yaitu dari sebelumnya US$651,52 juta menjadi US$662,24 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada Februari 2016 yang mengalami peningkatan 12,11 persen dari US$471,98 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$529,12 juta, karena sebaliknya impor migas turun sebesar 25,85 persen menjadi US$133,12 juta, dari sebelumnya mencapai US$179,54 juta pada Januari 2015. Berkenaan dengan impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Januari 2015, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor Februari 2016 penurunan 15,41 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun 20,56 persen, mengingat kebalikan dari itu nilai impor migas meningkat 13,98 persen dibanding Februari 2015. Khusus untuk impor migas, peningkatan nilai impor tadi hanya disebabkan oleh meningkatnya nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
7
Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Februari 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 (1)
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Jan - Feb 2016
% Perubahan Februari 2016 terhadap Januari 2015
% Perubahan Feb’ 2016 terhadap Jan’ 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
Total Impor
651,52
662,24
1.690,62
1.313,77
1,65
-22,29
100,00
Migas
179,54
133,12
288,14
312,66
-25,85
8,51
23,80
-
-
-
-
-
-
-
179,54
133,12
288,14
312,66
-25,85
8,51
23,80
- Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Nonmigas
(6)
% Peran terhadap total Februari 2016
-
-
-
-
-
-
-
471,98
529,12
1.402,48
1.001,10
12,11
-28,62
76,20
Dibanding periode Januari – Februari 2014, impor Banten periode yang sama pada tahun 2015 turun 22,29 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 28,62 persen, karena kebalikannya impor migas yang mengalami peningkatan 8,51 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari – Februari 2015 masih sangat dominan yaitu 76,20 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Januari dan Februari 2015 yang masing-masing tercatat 72,44 persen dan 79,90 persen.
TOTAL
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Sep-15
Jul-15
Aug-15
Jun-15
Apr-15
May-15
Feb-15
MIGAS
Mar-15
Jan-15
Dec-14
Oct-14
Nov-14
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Jun-14
Apr-14
May-14
Feb-14
1.200 1.100 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Mar-14
Juta US$
Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten Februari 2013 Februari 2016
NONMIGAS
Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Februari 2015 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Penurunan impor migas diduga terkait erat dengan apresiasi kurs rupiah terhadap US$ dan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional menunjukkan peningkatan. Berbeda dengan komoditi migas, impor nonmigas disinyalir tidak berkaitan dengan kedua faktor yang memengaruhi impor migas. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan diprediksi akan meningkat seiring dengan kurs rupiah terhadap US$ yang terus terkoreksi positif dan cenderung stabil dibanding Februari 2015, meskipun harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan. 8
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
2.
Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Februari 2016 meningkat 34,42 persen atau sebesar US$98,83 juta, dari sebelumnya US$287,16 juta menjadi US$385,99 juta. Kebalikan dari kondisi pertama, untuk golongan barang lainnya turun 22,56 persen atau sebesar US$41,69 juta. Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$176,49 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (17) dengan nilai impor sebesar US$87,76 juta. Delapan dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik (HS 29) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23). Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang gula dan kembang gula (HS 17), dengan peningkatan sebesar US$60,77 juta, sementara untuk enam golongan barang yang lain meningkat kurang dari USS$12 juta. Lebih lanjut, penurunan impor pada bahan kimia organik (HS 29) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23), masing-masing sebesar USS$9,08 juta dan USS$6,00 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Februari 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Perubahan % Peran Feb’ 2016 terhadap Jan - Feb thd Jan’ 2016 total nonmigas 2016 ( Juta US$ ) Februari 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Bahan Kimia Organik (29) Gula dan Kembang Gula (17) Ampas/Sisa Industri Makanan (23) Bahan Bakar Mineral (27) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Mesin/Peralatan Listik (85) Pupuk (31) Kapal Laut dan Bangunan Terapung (89) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Berbagai Produk Kimia (38) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Impor Nonmigas
185,57 26,98 42,49 14,49 6,84 0,60 0,41 0,00 6,66 3,13 287,16 184,83 471,98
176,49 87,76 36,49 21,87 16,73 12,17 10,53 9,31 7,78 6,87 385,99 143,13 529,12
433,75 159,08 109,49 57,02 142,72 24,39 22,89 0,91 16,64 12,81 979,70 422,78 1.402,48
362,06 114,74 78,97 36,36 23,57 12,77 10,94 9,31 14,44 9,99 673,14 327,96 1.001,10
-9,08 60,77 -6,00 7,39 9,89 11,57 10,12 9,31 1,12 3,74 98,83 -41,69 57,14
36,17 11,46 7,89 3,63 2,35 1,28 1,09 0,93 1,44 1,00 67,24 32,76 100,00
Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari – Februari 2015 mengalami penurunan USS$306,56 juta (31,29 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$94,82 juta (22,43 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari – Februari 2015 mencapai 67,24 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 36,17 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23) dengan besar kontribusi masing-masing 11,46 persen dan 7,98 persen, sedangkan andil tujuh golongan barang lain masih kurang dari 4 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, tujuh dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Februari 2015 tersebut kecuali pupuk (HS 31), plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan berbagai produk kimia (HS 38) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Ketujuh golongan barang tersebut merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Februari 2015. Peran gabungan dari ketujuh golongan barang utama tersebut selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 78 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
9
3.
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang
Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Februari 2016 meningkat 43,51 persen atau sebesar US$143,34 juta dibanding bulan sebelumnya, kebalikan dari itu, untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$86,20 juta atau sebesar 60,48 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Februari 2016 adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$90,07 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$64,87 juta dan US$53,32 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$181,47 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Februari 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 (1)
Feb 2016
Jan - Feb 2015
(5)
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Februari 2016
(2)
(3)
ASEAN 1. Thailand 2. Singapura 3. Malaysia ASEAN Lainnya
147,90 41,80 50,48 33,60 22,01
181,47 90,07 61,19 26,16 4,06
273,98 75,91 115,68 62,63 19,76
329,37 131,87 111,67 59,75 26,07
33,57 48,26 10,70 -7,44 -17,96
32,90 13,17 11,15 5,97 2,60
NEGARA UTAMA LAINNYA 4. Australia 5. Tiongkok 6. Brazil 7. Argentina 8. Arab Saudi 9. Jepang 10. Rusia 11. India 12. Italia
203,58 11,08 28,41 58,33 17,50 19,20 14,38 27,54 19,11 8,03
295,39 64,87 53,32 44,69 35,54 30,23 22,78 18,01 14,72 11,23
942,78 95,60 285,04 251,04 42,69 49,22 93,27 62,33 63,45 0,13
498,97 75,95 81,73 103,02 53,05 49,42 37,15 45,55 33,84 19,26
91,81 53,79 24,90 -13,64 18,04 11,03 8,40 -9,53 -4,39 3,20
49,84 7,59 8,16 10,29 5,30 4,94 3,71 4,55 3,38 1,92
329,46 142,52 471,98
472,80 56,32 529,12
1.197,00 205,48 1.402,48
802,26 198,84 1.001,10
143,34 -86,20 57,14
80,14 19,86 100,00
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Impor Nonmigas
(4)
Jan - Feb 2016
Perubahan Feb’ 2016 thd Jan’ 2016 ( Juta US$ )
(7)
Delapan dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Februari 2015, kecuali Malaysia, Brazil, Rusia dan India. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Australia yang meningkat US$53,79 juta, sementara terendah terjadi pada Italia yang naik US$3,20 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Brazil yaitu mencapai US$13,64 juta, sementara terendah berasal dari India dengan penurunan sebesar US$4,39 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari – Februari 2015 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$802,26 juta, dengan peran impor mencapai 80,14 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand, yaitu 13,17 persen, diikuti oleh Singapura dan Brazil yang masing-masing memberi andil 11,15 persen dan 10,29 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 8,50 persen. Kecuali Italia, sebelas negara pemasok barang impor utama pada Februari 2015 merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Tiongkok dan Jepang adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 48 persen.
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Februari 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, secara berturut-turut turun US$0,04 juta dan US$18,52 juta, sementara untuk barang modal meningkat US$29,28 juta. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada Februari 2016 mengalami penurunan pada seluruh golongan, dengan penurunan tertinggi terjadi pada bahan baku/penolong yang turun sebesar US$113,83 juta. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Februari 2016 Perubahan Feb’ 2016 thd Jan’ 2016 ( Juta US$ )
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN
Jan 2016
(1)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Jan - Feb 2016
% Peran terhadap total Februari 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
651,52
662,24
1.690,62
1.313,77
10,72
(6)
100,00
(7)
23,62
5,10
14,50
28,72
-18,52
2,19
623,51
623,47
1.568,22
1.246,98
-0,04
94,92
4,40
33,67
107,91
38,07
29,28
2,90
Pangsa impor terbesar untuk Januari-Februari 2016 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,92 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 2,19 persen dan 2,90 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun terhadap Februari 2015. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Februari 2015 dan 2016
Barang Konsumsi 0,86%
Bahan Baku/
Bahan Baku/
Penolong
Penolong
92,76%
94,91%
Bahan Modal
Bahan Modal
Barang
6,38%
Konsumsi
Januari-Februari 2015
2,90%
2,19%
Januari-Februari 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
11
5.
Impor Menurut Pelabuhan Bongkar
Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Februari 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$305,27 juta (46,10 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$227,52 juta (34,36 persen) dan US$129,45 juta(19,55 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 75 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Februari 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Jan 2016 (1)
Total Impor -
Merak Tanjung Leneng Tanjung Sekong Cigading
Keterangan : Keterangan :
Feb 2016
Jan - Feb 2015
Jan - Feb 2016
Perubahan Feb’ 2016 thd Jan’ 2016 ( Juta US$ ) (6)
% Peran terhadap total Februari 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
651,52
662,24
1.690,62
1.313,77
10,72
100,00
(7)
313,32 143,92 0,00 194,29
305,27 129,45 0,00 227,52
847,41 240,73 0,00 602,48
618,59 273,37 0,00 421,80
-8,05 -14,46 0,00 33,23
47,09 20,81 0,00 32,11
**) Angka Sementara **) Angka Perbaikan
Nilai impor kumulatif periode Januari – Februari 2015 melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan, masing-masing US$228,82 juta dan US$180,67 juta, sedangkan Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$ 32,65 juta. Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari – Februari 2015 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 47,09 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 32,11 persen dan 20,81 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari – Februari 2015 maupun periode yang sama tahun 2014 untuk Pelabuhan Tanjung Sekong.
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016
13
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail :
[email protected];
[email protected] Website : banten.bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 2016