Perilaku Keorganisasian IT-021251
UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK
Pengertian Kelompok Kelompok Perilaku
?
kelompok ?
Dua karakteristik pokok dari kelompok, yaitu 1.
Adanya interaksi yang terpola dan
2.
Adanya kesadaran akan identitas bersama
Hubungan Antar Kelompok
Adalah …
Hubungan ini mengandung sejumlah dimensi, antara lain dimensi sejarah, sikap, perilaku, gerakan sosial, dan institusi
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya hubungan antar kelompok ini, yaitu rasialis (pertahanan perbedaan/ras), etnisitas (karena keturunan, adat, agama, dsb), seksisme (seksi/bagian), dan ageisme
Pentingnya bergabung dalam kelompok
untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai
dalam kelompok seseorang dapat terpuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kelompok 1. Komposisi kelompok 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi kelompok :
Penerimaan tujuan umum mempengaruhi kerjasama dan tukar informasi
Pembagian (divisibilitas) tugas
Komunikasi dan status struktur biasanya yang posisinya tertinggi paling mendominasi dalam kelompok
Ukuran kelompok semakin besar kelompok semakin menyebar opini, konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam kelompok tersebut
2.
Kesamaan anggota kelompok
3.
Keputusan kelompok akan cepat dan mudah
dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain 4.
Pengaruh polarisasi (pembagian 2 bagian yang berlawanan) kelompok Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbandingan sosial
Manajemen Konflik
Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat
antara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam organisasi
Konflik vs kompetisi
Jika dalam hal ini tidak ada kemungkinan untuk mencampuri usaha pihak lain dalam mencapai tujuannya „kompetisi‟
apabila ada kemungkinan untuk mencampuri itu dan memang dilakukan „konflik‟
Jenis-Jenis Konflik Konflik
didalam individu
Konflik
antar individu dalam organisasi yang
sama Konflik
antar individu dan kelompok
Konflik
antar kelompok dalam organisasi yang
sama Konflik
antar organisasi
Metode-Metode pengelolaan konflik
Metode stimulasi konflik digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan, karena karyawan pasif Metode stimulasi konflik meliputi :
Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam
kelompok
Penyusunan kembali organisasi
Penawaran bonus,pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan
Pemilihan manajer-manajer yang tepat dan
Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Metode
pengurangan konflik mengurangi
permusuhan (antagonis) yang ditimbulkan oleh konflik, dengan mengelola tingkat konflik melalui “pendinginan suasana” Metode
penyelesaian konflik dipusatkan
pada tindakan para manajer yang dapat secara langsung mempengaruhi pihak-pihak yang bertentangan
Konflik Struktural
Konflik Hirarki terjadi di berbagai tingkatan organisasi
(puncak, menengah atau bawah)
Konflik Fungsional terjadi antara departemen fungsional organisasi, contohnya konflik antar bagian produksi dengan bagian pemasaran, bagian personalia dengan bagian produksi dan sebagainya
Konflik Lini (antar) Staf
Konflik Formal Informasi (antara organisasi formal dan informal)
Teknik perangsangan konflik Komunikasi
yang ambigu atau
mengancam Memasukkan Menstruktur
orang luar
ulang organisasi
Mengangkat
pembela kejahatan
Proses konflik 1.
Oposisi (ketidakcocokan potensial) karena komunikasi, struktur, dan variabel pribadi
2.
Kognisi (kegiatan atau proses) dan personalia
3.
Maksud keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu 5 maksud penanganan konflik:
Bersaing
Berkolaborasi
Menghindar
Mengakomodasi
Berkompromi/perundingan
4.
Perilaku pernyataan, tindakan atau reaksi yang dibuat oleh pihak yang berkonflik
5.
Hasil hasil fungsional (memperbaiki kualitas keputusan, merangsang kreativitas dan inovasi, dsb)
Perundingan
proses kedua pihak atau lebih untuk
bertukar agar tercipta kesepakatan 4
hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perundingan:
Peran ciri kepribadian
Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan budaya
Penggunaan pihak ketiga
Pihak ketiga dalam perundingan
Mediator netral, mempermudah suatu pemecahan perundingan menggunakan penalaran dan persuasi (ajakan)
Arbitrator pihak ketiga dengan otoritas memaksakan suatu persetujuan
Perujuk (konsiliator) pihak ketiga terpecaya yang
memberikan hubungan komunikasi informal antara perunding dengan lawannya
Konsultan pihak ketiga yang terampil dan netral, berupaya memudahkan pemecahan masalah lewat komunikasi dan analisis, yang dibantu oleh pengetahuan mengenai manajemen konflik
Proses perundingan Persiapan Definisi
dan perencanaan
aturan-aturan dasar
Penjelasan
dan pembenaran
Tawar-menawar Penutupan
dan pemecahan
dan pelaksanaan
Teknik manajemen konflik
Pemecahan masalah
Tujuan atasan
Perluasan sumber daya
Penghindaran
Perataan
Kompromi
Komando otoiritatif
Mengubah perilaku manusia
Mengubah struktur organisasi
Metode Penyelesaian Konflik Secara Menyeluruh
Konsensus pihak-pihak mengadakan
pertemuan untuk mencari pemecahanpemecahan masalah yang terbaik
Konfrontasi pihak-pihak yang saling
berhadapan menyatakan pandangannya secara langsung satu sama lain, dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan semua pihak untuk
mendahulukan kepentingan bersama
Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi
Terima kasih