PERANCANGAN VISUAL BUKU 21 KSATRIA NUSANTARA POPULER 50-90AN ADRIAN DWITOMO NIM: 1401103602 Telp: 08561750816 Email:
[email protected] Alamat: Pondok Benda Indah blok D no.8, Pamulang, Tangerang Selatan Dosen Pembiming: Julianto, S.Sn., M.Sn D2069
ABSTRAK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jurusan New Media, Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual, Semester (Ganjil) tahun 2014 Perancangan Visual Buku 21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an Adrian Dwitomo (1401103602) (08PBU)
TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk menyelesaikan kewajiban dan persyaratan program studi S-1, serta mengaplikasikan pengetahuan yang telah diterima selama proses kuliah. METODE PERANCANGAN ANALISIS, yang digunakan adalah analisis literatur buku dan perpustakaan, observasi lapangan, analisis data, dan studi visual HASIL YANG DICAPAI, Sebuah perancangan visual buku “21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an“ sebagai hasil karya tugas akhir. SIMPULAN, sebuah buku hiburan dan pengetahuan “21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an“ dengan konsep desain dan ide yang menarik. Kata kunci : Publikasi buku, Ksatria Nusantara, Anak remaja, Populer
ABSTRACT BINA NUSANTARA UNIVERSITY
Department of New Media Final Bachelor of Visual Communication Design Semester (Odd) of 2014 21 Nusantara Knights of 50’s-90’s Book Visual Design Adrian Dwitomo (1401103602) (08PBU)
THE PURPOSE OF THIS RESEARCH is to accomplish the due and terms of S-1 Study Program, and to apply the knowledge which has been obtained during college process. THE ANALYSIS DESIGN METHODS, which used are literature book and library analysis, field
observation, data analysis, and visual study. THE ACHIEVED RESULT, a “21 Nusantara Knights of 50’s-90’s” Book Visual Design as a result of thesis works. THE CONCLUSION, a book of entertainment and education “21 Nusantara Knights of 50’s-90’s” with unique design concepts and ideas. Keywords : Book Publication, Nusantara Knights, Teenager, Popular
PENDAHULUAN Latar Belakang Globalisasi memang bertujuan untuk mempermudah hubungan antar negara agar terjalin kerjasama yang baik. Namun, dampak negatif dari globalisasi pun cukup banyak. Salah satunya adalah memudarnya rasa suka masyarakat terhadap karya dalam negeri, dalam hal ini, ksatria nusantara. Anak-anak masa kini lebih menyukai tokoh-tokoh Marvel dan DC seperti Spiderman, Ironman, Captain America, Batman, Superman, dan lainnya. Ada pula tokoh-tokoh pah- lawan super dari Jepang seperti Ultraman, Super Sentai, dan Kamen Rider. Sementara itu, pahlawan super yang dimiliki Indonesia justru tidak dikenal oleh anak-anak. Padahal, pahlawan-pahlawan super di Indonesia tidak kalah dari segi kualitas dan cerita nya. Namun, bombardir promosi Marvel, DC, dan pahlawan super Jepang dapat mengalahkan para ksatria nusantara tersebut. Marvel, DC, dan Jepang menggunakan berbagai strategi dan promosi yang sangat menarik agar anakanak di seluruh dunia menjadi tertarik dengan karya mereka. Misalnya, adanya regenerasi pembuat komik pahlawan super mereka sehingga industri pahlawan super mereka tetap berjalan. Selain itu, Marvel, DC, dan Jepang juga melakukan pengembangan varian dari yang tadi- nya hanya komik saja, ternyata juga merambah ke dalam film baik layar lebar maupun televisi. Bahkan, ada pula buku yang berisi tentang biodata masing- masing dari tokoh-tokoh mereka. Apabila dilihat secara sejarah, ksatria-ksatria nusantara ini cukup berjasa di dalam perkembangan komik Indonesia. Yang diawali di tahun 1953 dengan komik Sri Asih yang cukup membuat masyarakat Indonesia menjadi gemar membaca komik. Lalu, diikuti oleh lahirnya pahlawan super seperti Godam Manusia Besi ciptaan Wid N.S dan Gundala Putera Petir karangan Hasmi. Se- telah kemunculan beberapa pelopor ksatria nusantara tersebut, mulailah bermunculan tokoh-tokoh lain seperti Pangeran Mlaar, Aquanus, dan lainnya. Tokoh-tokoh tersebut sebenarnya sangat menarik dan luar biasa berpengaruh terhadap perkembangan sejarah negeri ini. Saat ini ada sekitar 21 ksatria nusantara angkatan 50 hingga 90an yang populer di tengah masyarakat luas dan mungkin masih ada banyak sekali ksa- tria nusantara yang belum terdata dan muncul ke permukaan. Ksatria-ksatria nusantara yang sebenarnya sangat menarik dan melegenda tersebut hanya mendapat perhatian kecil dari sebagian masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan, pemberitaan media pun hanya membahas secara kecil-kecilan tentang pahlawan-pahlawan super tersebut. Informasi tentang para ksatria nusantara yang dibahas di internet pun tidak dibarengi dengan perancangan visual yang baik sehingga kurang menarik perhatian anak-anak masa kini. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.” Bung Karno pernah mengatakan sebuah kata yang sangat kuat tersebut. Berhubungan dengan masalah Ksatria Nusantara ini, masyarakat yang khususnya anak remaja sudah seharusnya menyukainya,atau paling tidak, mengenalnya. Dari masalah yang umum di atas, ditemukan penyebab lebih tertariknya anak remaja di Indonesia terhadap pahlawan-pahlawan super dari Marvel dan DC dibandingkan dengan ksatria-ksatria nusantara yang ternyata dipengaruhi oleh masalah-masalah khusus yang merujuk kepada permasalahan visual. Baik informasi pemberitaan, acara, website, atau bahkan artikel yang membahas ten- tang ksatria nusantara kurang baik desainnya. Selain itu, informasi tentang para ksatria nusantara tersebut masih terpisah-pisah. Padahal, di dalam memper- sembahkan sebuah karya, terlebih karya yang bersejarah, diperlukan cara yang baik terutama dari visualnya sehingga tidak hanya dipandang
dengan sebelah mata, namun juga dapat menarik perhatian dan mengubah persepsi tentang ksa- tria nusantara itu sendiri. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk membuat perancangan visual publikasi buku Ksatria Nusantara. Rumusan Masalah Bagaimana cara merancang buku informasi tentang ksatria nusantara yang memiliki target pasar di daerah Jabodetabek yang berusia 12 sampai 20 tahun agar dapat dikemas menyesuaikan dengan keaadan geografis, demografis, dan psikografis mereka sekarang? Tujuan Penelitian Merancang buku informasi tentang ksatria nusantara yang ditujukan kepada target pasar primer usia 12 sampai 18 tahun yang tinggal di daerah Jabodetabek agar dapat tertarik untuk mengetahui tentang ksatria nusantara.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan analisis literatur buku-buku komik Indonesia sekitar tahun 1950 hingga tahun 1990. Selain itu penelitian juga dilakukan dengan pembagian kuesioner kepada responden, survey wancara dengan pihak narasumber, dan pencarian data melalui internet.
HASIL DAN BAHASAN Berikut adalah beberapa identifikasi masalah utama yang ditemukan dalam perancangan visual buku 21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an Identifikasi Masalah Informasi pahlawan super yang lebih dahulu ada kurang tepat target atau sasaran yang ingin dituju. Dan, cara mengemas informasi tentang ksatria nusantara hanya sebatas informasi kecil di televisi dan internet yang tidak dapat disimpan oleh mereka. Kemudian, style gambar yang disukai anak-anak remaja sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan remaja yang lalu karena telah dipengaruhi oleh tempat bergaulnya, buku-buku dan majalah yang mereka baca, dan cara bergaul mereka. Rumusan Masalah Bagaimana cara merancang buku informasi tentang ksatria nusantara yang memiliki target pasar di daerah Jabodetabek yang berusia 12 sampai 20 tahun agar dapat dikemas menyesuaikan dengan keaadan geografis, demografis, dan psikografis mereka sekarang? Tujuan Desain Merancang buku informasi tentang ksatria nusantara yang ditujukan kepada target pasar primer usia 12 sampai 18 tahun yang tinggal di daerah Jabodetabek agar dapat tertarik untuk mengetahui tentang ksatria nusantara. Target Sasaran Berikut ini merupakan target konsumen penulis dalam komunikasi visual pada buku Ksatria Nusantara : a)
Geografis 1. Domisili 2. Kepadatan 3. Iklim
: : :
Daerah Jabodetabek Pinggiran dan pusat kota Daerah tropis
b)
Demografis 1. Usia 2. Gender 3. Pekerjaan 4. Pendidikan 5. Agama
c)
: : : : :
12-18 Pria dan wanita Pelajar SMP dan SMA Semua agama
1. Kelas sosial 2. Gaya Hidup
: :
3. Kepribadian
:
SES A/B. Menengah ke atas Experientials. Membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap barang-barang hiburan, hobi, dan kesenangan Antusias, ingin tahu, dan suka bergaul
Psikografis
Analisa SWOT a) Strength 1) Mengandung muatan lokal inspiratif yang terdapat pada kisah para ksatria nusantara tersebut b) Weakness 1) Informasi tentang para ksatria nusantara masih terpisah-pisah 2) Tampilan informasi yang ada tidak didukung oleh visual yang baik c) Oppourtunity 1) Masyarakat Indonesia akan terinspirasi dengan kisah para pahlawan super dari negara sendiri tersebut untuk memunculkan rasa nasionalisme d) Threat 1) Pencarian informasi tentang para ksatria nusantara menjadi sulit dan kurang lengkap 2) Masyarakat kurang tertarik untuk melihat informasi yang ada tentang para ksatria nusantara tersebut Strategi Komunikasi 1)
2) 3)
3)
Para ksatria nusantara yang sebelumnya terpisah-pisah di berbagai media dan tempat dikumpulkan dan dijadikan di dalam satu wadah informasi sehingga dapat disebut pasukan gabungan. Padu padan antara konten dengan visual antara teks dan ilustrasi di dalam satu spread. Penyampaian pesan menggunakan ilustrasi untuk menggambarkan karakter masing-masing Ksatria Nusantara agar menarik perhatian pembaca. Untuk memberi kesan bersahabat dan menghidupkan karakter dari para ksatria nusantara, maka ilustrasi akan menggunakan style yang menyesuaikan dengan rasa yang lebih kekinian dan lebih bebas, berdasarkan film-film, novel, komik, majalah, dan tempat bergaul dari target pembaca yang merupakan kaum remaja.
Positioning “Satu-satunya buku di Indonesia yang mendekatkan diri remaja dengan para ksatria nusantara yang seharusnya mereka kenal sebagai sahabat yang tumbuh bersama mereka.”
Unique Selling Point Keunikan dari buku “21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an” adalah mempersatukan ksatria-ksatria nusantara yang pernah populer di tahun 50an hingga 90an menjadi satu kesatuan dan menyesuaikan style karakter dan layout dengan keadaan masa kini sehingga target pasar yang merupakan para remaja tidak merasa karakter ini muncul dari masa lalu dan diperuntukkan untuk masa lalu saja, namun ikut hidup bersama mereka seakan-akan menjadi sahabat mereka.
Big Idea “Bersahabat dengan Ksatria Nusantara” Keyword 1. Muda 2. Ksatria 3. Sahabat Tone and Manner 1. Bersemangat 2. Romantis 3. Bersahabat Pendekatan Rasional dan Emosional 1) Manfaat Rasional 1. Dapat mengenal Ksatria Nusantara dengan lebih baik. 2. Pengetahuan tentang ksatria nusantara dapat diperoleh di dalam satu sumber media tanpa terpecah belah. 2) 1. 2.
Manfaat Emosional Rasa Nasionalisme meningkat karena terinspirasi oleh para ksatria nusantara. Merasa bangga karena memiliki tokoh yang dapat dibanggakan di dalam negeri sendiri.
Fakta Kunci Fakta-fakta yang menjadi kunci dalam perancangan visual buku Ksatria Nusantara ini adalah: 1) Para ksatria nusantara masih terpisah-pisah informasinya, Godam, Aquanus, Gundala, dan lainlain masih berada di web, berita atau blog yang berlainan. 2) Rasa ingin tahu, rasa penasaran, dan rasa membutuhkan sosok idola terjadi di usia remaja 1218 tahun karena adanya proses pencarian jati diri. 3) Menurut survey, masyarakat masih minim pengetahuannya tentang para ksatria nusantara dan menginginkan satu buah informasi lengkap yang mengumpulkan para ksatria nusantara tersebut menjadi satu. 4) Buku masih menjadi pilihan utama sebagai sumber pengetahuan karena dapat merangsang panca indera.
Strategi Verbal Perancangan visual buku Ksatria Nusantara ini akan menggunakan bahasa-bahasa yang menyesuaikan cara komunikasi anak remaja di dalam pergaulannya yang menggunakan bahasa-bahasa yang tidak terlalu formal namun tetap di dalam kaidah-kaidah kesopanan budaya Indonesia.
Strategi Visual Di dalam strategi visual perancangan buku Ksatria Nusantara ini, dilakukan penggabungan antara visual asli Ksatria Nusantara, visual yang menyesuaikan selera dan kegiatan dari konsumen, dan juga dengan referensi visual yang penulis jadikan acuan. Berikut ini adalah penjabarannya. 1)
Studi Visual Kebiasaan anak-anak remaja yang senang bergaul di mal untuk berkumpul bersama temantemannya yang suasana visualnya penuh warna, menyenangkan, dan menarik perhatian. Masyarakat seusia remaja SMP dan SMA senang dengan visual yang unik dengan gambargambar ilustrasi dan visual yang fleksibel, mereka senang dengan banyak warna yang sedikit mencolok. Selain itu, kebiasaan mereka berada di sekolah yang dalam setiap harinya hampir 6 jam lebih membuat mereka sangat familiar dengan tulisan tangan di papan tulis dengan spidol.
2)
Referensi Visual Desain Luke Lucas yang mencerminkan kepribadian yang semangat berapi-api, menyenangkan dan fleksibel lewat tipografi dan gaya ilustrasinya sehingga cocok dengan desain yang diperuntukkan bagi remaja. Referensi visual untuk ilustrasi adalah gaya romantisisme yang dicampur dengan gaya kartun sehingga menjadi gaya yang dilebih-lebihkan atau heroik dengan teknik digital painting.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari tugas akhir Perancangan Publikasi Buku 21 Ksatria Nusantara Populer adalah sebagai berikut: 1. Cukup banyak Ksatria Nusantara yang informasinya tersebar di Internet dan di media-media lain. Namun banyak juga anak muda yang tidak mengetahui sama sekali tentang Ksatria Nusantara ini, bahkan tidak mengetahui keberadaannya. 2. Semua hal yang membahas tentang Ksatria Nusantara belum ada yang di desain dengan baik untuk menarik perhatian anak remaja. 3. Buku 21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an ini dirancang dengan menggunakan ilustrasi, serta informasi yang lengkap tentang rahasia-rahasia para Ksatria Nusantara. 4. Buku ini akan menjadi buku hiburan dan pengetahuan bagi remaja agar dapat lebih mengenal para Ksatria Nusantara yang pernah menjadi titik terang dunia komik di Indonesia. Saran Saran dari tugas akhir Perancangan Publikasi Buku 21 Ksatria Nusantara Populer 50-90an antara lain sebagai berikut: 1. Semua orang bisa lebih terbuka dalam membeli sebuah buku, karena suasana dan informasi yang ada di dalam sebuah buku tidak bisa di dapat dari internet ataupun majalah. 2. Ksatria Nusantara pernah menjadi titik terang dunia komik di Indonesia, para remaja diharapkan untuk lebih perhatian terhadao keberadaan para Ksatria Nusantara ini.
RIWAYAT PENULIS
Adrian Dwitomo lahir di Jakarta pada 16 Mei 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2014.