PERANCANGAN VISUAL BUKU ILUSTRASI BERJUDUL “BANDUNG REFLECTION OF HISTORY” Agnes Monica 1200978143 Universitas Bina Nusantara Jalan Sunter Garden blok D3 no.21 Jakarta Utara 14350 (021) 64717980 / +6285718188115
[email protected] Dosen Pembimbing :
Untung Adha Saryanto, S.Sn. D3617 ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah sebagai bentuk pelestarian cagar budaya di Indonesia khususnya kota Bandung dalam menjaga keaslian bentuk bangunan arsitektur peninggalan Belanda. Hal ini menjadi tanggung jawab generasi penerus bangsa ini. METODE PENELITIAN, data dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti kajian pustaka berupa buku terkait, internet, hasil pengamatan dari masyarakat langsung, kesimpulan dari dosen arsitektur selaku narasumber, dan Bandung Heritage yang berperan penting dalam pelestarian cagar budaya di Bandung. HASIL YANG DICAPAI, supaya kelak generasi penerus bangsa bisa mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya khususnya dalam pelestarian bangunan arsitektur di Bandung yang sudah berusia puluhan sampai ratusan tahun dan berperilaku sebagai pribadi bangsa yang mencintai sejarah kebudayaannya. SIMPULAN, dengan disusun dan didesainnya buku ilustrasi ini sedemikian rupa yang mengangkat betapa pentingnya pelestarian nilai budaya dan keautentikan bangunan arsitektur peninggalan Belanda, menjadikan masyarakat kota menjadi peka dan terbuka terhadap sejarah. Kata Kunci : Arsitektur, autentik, historical, Reflection, budaya, art deco
ABSTRACT RESEARCH OBJECTIVES, is a form of preservation of cultural heritage in Indonesia, especially in Bandung city maintain the authenticity of the Dutch architectural form. It is the responsibility of the next generation of this nation. RESEARCH METHODS, the data can be obtained from various sources such as literature related books, internet, direct observations of the society, the conclusions of the architecture faculty as speakers, and Bandung Heritage plays an important role in the preservation of cultural heritage in Bandung. RESULTS ACHIEVED, that future generation of the nation could gain knowledge about the cultural values particularly in the preservation of architectural buildings in Bandung which is tens to hundreds of years old and behaves as a person who loves the history of the nation's culture. CONCLUSION, with illustrations drawn and designing this book in such a way that elevates the importance of the preservation of cultural and architectural heritage of authenticity Netherlands, making the young generations in Indonesia more sensitive and open to history. Keyword: Architecture, authentic, historical, Reflection, culture, art deco
PENDAHULUAN Ada pepatah berbicara “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai sejarahnya”. Di Indonesia sendiri sejarah sudah melahirkan beragam peninggalan dan kebudayaan serta bahasa. Keanekaragaman itu berasal dari pengaruh penjajahan oleh bangsa asing selama berabad-abad dimulai dari Portugal, Inggris, Spanyol, Belanda sampai Jepang. Belanda berpengaruh sangat besar karena lamanya masa penjajahan indonesia selama tiga setengah abad. Oleh karena itu Belanda memiliki banyak peninggalan yang masih terasa sampai sekarang terutama pada bangunan arsitekturnya. Di Indonesia, kota yang masih memelihara keaslian bangunan arsitektur Belanda adalah Bandung. Adanya rencana dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda untuk menjadikan Bandung sebagai pusat komando militer sekaligus ibukota Hindia Belanda membuat pemerintah Gemeente Bandung pada tahun 1918-1920 melengkapi dan memercantik kota ini dengan berbagai fasilitas penting seperti pusat militer, gedung pemerintahan, penjara, dll yang dibangun oleh para arsitek kenamaan Eropa sehingga Bandung memiliki wajah Eropa dan di masa itu dikenal sebagai Parijs van Java, julukan yang masih terus melekat hingga kini. Ada ratusan bangunan-bangunan tua di kota Bandung yang merupakan warisan pemerintahan kolonial Hindia Belanda, sayangnya karena ketidakpedulian para pemilik bangunan dan keinginan untuk menjadikan lahan tempat bangunan-bangunan tua itu berdiri sebagai tempat komersil membuat satu persatu bangunan tua yang memiliki nilai sejarah dan aristektur yang unik itu dirombak sehingga kehilangan wajah aslinya, bahkan beberapa sudah hilang dirubuhkan dan diganti dengan bangunanbangunan komersil modern. Oleh sebab itu, sebelum semakin banyak bangunan tua yang hilang, pemerintah daerah kota Bandung menerbitkan Perda No. 19 tahun 2009 tentang pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung. Perda tersebut antara lain berisi daftar 100 bangungan cagar budaya di kota Bandung yang harus dilestarikan. Karena pentingnya melestarikan kebudayaan peninggalan sejarah yang diwariskan dari Belanda di kota Bandung, maka diperlukannya buku ilustrasi visual yang menarik sebagai gambaran dari pengetahuan sejarah yang masih berlangsung. Keaslian merupakan hal yang langka dan tak ternilai seiring perjalanan waktu. Sebagai generasi penerus bangsa ini, perlu adanya sikap untuk menghargai sejarah budayanya karena peninggalan tersebut merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Berdasarkan situasi yang digambarkan tersebut maka penulis merasa membutuhkan perancangan visual publikasi buku ilustrasi pengaruh arsitektur Belanda di Bandung sebagai bentuk mencintai sejarah dan pelestarian peninggalan budaya yang autentik. Hal ini berguna untuk pengetahuan generasi mendatang dan menarik generasi penerus bangsa ini untuk mengenal sejarah arsitektur Belanda yang masih terjaga kelestariannya di kota Bandung. Buku ini diperuntukan bagi masyarakat perkotaan di Indonesia yang ingin mengenal sejarah.
TUJUAN Hasil yang ingin dicapai dari penelitian dan penyusunan buku “Bandung Reflection of History” yaitu: 1.
Generasi penerus Indonesia menjadi semakin mengenal dan mencintai sejarah sehingga menjadikan bangsa ini bangsa yang besar dan mendapat pengakuan dunia atas kekayaan nilai budayanya.
2. 3.
Terpeliharanya keautentikan bangunan arsitektur peninggalan Belanda di Indonesia yang merupakan aset kebanggaan yang tak ternilai harganya. Bangkitnya rasa ingin tahu masyarakat untuk merefleksikan memori suasana kota Bandung dari bangunan arsitekturnya yang masih terjaga hingga sekarang.
METODE Data yang mendukung proses penyusunan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti kajian pustaka berupa buku-buku yang berkaitan dengan bangunan arsitektur peninggalan Belanda di Bandung, literatur lainnya seperti social media dan internet. Survei lapangan dan wawancara langsung dengan pihak anggota dari organisasi relawan pelestarian cagar budaya Bandung yang dikenal sebagai Bandung Heritage. Data lainnya berupa brosur, poster campaign, booklet map dari Bandung Heritage, dan perbincangan dengan narasumber yakni Bapak Dibyo selaku dosen arsitektur ITB Bandung. Penulis juga melakukan pengamatan pada lokasi bangunan-bangunan arsitektur peninggalan Belanda yang dilestarikan hingga sekarang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Big Idea Reflection of History / cermin dari sejarah dalam arti spesifiknya, Bandung merefleksikan masa lalunya melalui bangunan arsitektur yang autentik hingga sekarang ini. Sehingga suasana Bandung masih memperlihatkan suasana sejarahnya. Oleh sebab itu penting bagi generasi penerus bangsa ini untuk tetap menjaga nilai asli dari budaya yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun supaya kelak bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia.
Profil Khayalak Sasaran • Demografi Pria dan wanita, 19-25tahun,SES B,B+,A • Geografi Tinggal di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya • Psikografi - Personality: Memiliki jiwa seni, cinta tanah air, rasa ingin tahu yang tinggi - Lifestyle: Travelling, hang out/nongkrong, urban style
Logo Brand
Gambar 1 Logo utama
Gambar 2 Logo gedung Logo utama digunakan untuk cover buku, sedangkan logo gedung digunakan untuk menjelaskan spesifikasi masing-masing gedung meliputi langgam gedung, nama gedung, nama arsitek yang merancang gedung tersebut, dan tahun berdirinya. Logotype menggunakan font Andes dan Parisian untuk memperkuat tampilan art deco.
Media Utama Media utama yang dibuat guna melestarikan cagar budaya bangsa adalah buku ilustrasi dengan spesifikasi ukuran 30 x 26 cm dan ketebalan 140 halaman. Dalam buku ini membahas penggolongan gaya/ langgam bangunan arsitektur peninggalan Belanda yang autentik di Bandung. Material paper yang digunakan adalah hard cover untuk bagian cover dengan finishing spot uv pada elemen desain. Cover Buku Cover buku dibuat dengan meletakan elemen-elemen desain kotak-kotak dengan pendekatan gestalt continuity yang membentuk satu kelompok elemen. Elemen tersebut berasal dari ornamen art deco salah satu gedung arsitektur peninggalan Belanda di Bandung yang masih dilestarikan hingga sekarang ini. Strukturnya merupakan jenis art deco geometry yang memberikan keautentikan dan keindahan pada gedung. Ornamen tersebut dibuat stilasi design mengikuti bentuknya, kemudian diaplikasikan pada bagian cover dan backcover buku ini juda pada media pendukung promosinya. Warna yang digunakan pada cover adalah kuning keemasan yang berarti keautentikan bangunan arsitektur yang memiliki nilai tinggi seperti logam emas.
Gambar 3 ornamen geometrik Grand Hotel Preanger
Gambar 4 skema warna kromatik dari cover
Gambar 5 Cover dan back cover buku Ilustrasi gambar Ilustrasi sebagai pendukung estetik dari sebuah arsitektur supaya terlihat dramatis/kesan natural autentik dari sebuah bangunan. Teknik menggambar yang dilakukan adalah manual dengan menggunakan media soft-pastel dan pensil warna pada media kertas gambar berukuran a3. Gambar yang sudah selesai sempurna di scan dengan resolusi ketajaman 300dpi. Setelah itu gambar disempurnakan lagi secara digital dengan melakukan color adjustment dan pengaturan cahaya.
Gambar 6 Sketsa bangunan-bangunan autentik di Bandung
Grid System Pada desain layout buku, mengunakan 12 grid setiap halamannya. Font bodytext menggunakan font ela sans ukuran 11pt dan headline 18pt. Sisterm grid digunakan untuk seluruh halaman
Gambar 7 desain layout buku Warna Warna yang dipakai adalah warna-warna klasik kecoklatan dengan gradasi yang halus memperlihatkan efek kilauan dari sisi yang terang dan bayangan yang kontras menggambarkan kondisi yang masih merasakan tekstur jaman dahulu. Pada gambar bangunan menggunakan warna monokromatik yaitu warna yang diperoleh dari hasil gradasi warna pilihan. Gradasinya mulai dari yang paling terang hingga yang paling pekat. Misalnya, warna hitam memiliki warna monokromatik dari hitam pekat, hitam pudar, abu-abu, hingga putih. Jika warna itu merah, warna monokromatiknya mulai dari merah paling pekat (marun), merah biasa, merah terang, merah muda, hingga putih kemerahan.
Gambar 8 Color Schemes
Tipografi Tipografi dipilih sesuai dengan konsep bangunan peninggalan Belanda yang paling menonjol yaitu art deco. Font yang digunakan antara lain Parisian untuk pendukung judul buku seperti subtitle, Andes untuk bagian judul, dan ela sans pada bagian body text. Font Parisian
Font Andes
Font Ela Sans
Media Pendukung Untuk memperkenalkan buku Bandung Reflection of History kepada masyarakat kota di Indonesia khususnya bagi generasi muda, maka diperlukan media yang biasa dilihat dan berfungsi sebagai alat promosi yang dapat dicapai oleh target kosumen. Media tersebut berupa poster, x-banner, kalender, pembatas buku, postcard dan sebagai media pelengkap. Berikut adalah uraian lengkap dari item-item tersebut. Semua item selaras dengan cover bukunya untuk menekankan elemen visual buku.
Poster
Gambar 9 Layout poster Poster untuk mendukung promosi buku dengan ukuran sebesar A2 (42x60cm) menggunakan kertas fancy Jasmine. Finising dengan spot uv pada bagian element design. Mini Banner dan X-Banner
Gambar 10 Layout mini banner dan x-banner X-banner dibuat untuk menarik market melihat apa yang sedang ditawarkan dari jarak jauh. Ukuran x-banner ini adalah 160x60 cm. Mini banner dibuat dengan ukuran 25x40 cm sebagai media promosi buku.
Kalender Kalender merupakan media yang bisa di simpan selama periodenya berakhir yaitu satu tahun lamanya. Kalender dibuat untuk mengingatkan kepada audience bahwa hari ini adalah cerminan dari masa lalu. Ukuran kalender adalah 18x 15 cm. Kalender ini sejenis kalender meja yang menampilkan gambar gedung yang berbeda setiap bulannya. Material paper dari kalender ini adalah fancy paper tipe Jasmine
Gambar 11 Layout Kalender
Postcard /Kartu Pos Postcard merupakan media komunikasi masa lalu yang menjadi antik untuk dikoleksi pada masa kini. Postcard dibuat 10 seri bangunan arsitektur Bandung dengan ukuran 14x9 cm berdasarkan ukuran postcard jaman dahulu. Material paper yang digunakan adalah fancy paper Constellation.
Gambar 12 Postcard series
Pembatas Buku Item ini dibuat 10 seri bangunan arsitektur Bandung berguna untuk mengingatkan ketika membatasi buku, akan terlihat bentuk bangunan yang harus dijaga kelestariannya. Ukuranya adalah 5x18 cm dengan material constellation fancy paper.
Gambar 13 pembatas buku series
KESIMPULAN Dengan disusun dan didesainnya buku ilustrasi ini sedemikian rupa yang mengangkat betapa pentingnya pelestarian nilai budaya dan keautentikan bangunan arsitektur peninggalan Belanda, menjadikan masyarakat kota terutama bagi penerus bangsa ini menjadi peka dan terbuka terhadap sejarah baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Semoga buku ini bisa membuat masyarakat Indonesia bangga terhadap aset yang sudah terpelihara dan tidak terus menerus bangga terhadap pengaruh-pengaruh modernisasi yang mengurangi nilai-nilai kebudayaan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. (2009). Estetika. Tangerang: Sanggar Luxor. BANDUNG KURING: Art Deco. (2010, May 25). BANDUNG KURING. Retrieved September 24, 2012, from http://bandunginstyle.blogspot.com/2010/05/art-deco-adalah-gaya-hias-yang-lahir.html Fishel, C. M. (2000). The perfect package: how to add value through graphic design. Gloucester, Mass: Rockport Publishers. Fishel, C. M. (2002). The power of paper in graphic design. Gloucester, Mass: Rockport. Hjetland, T. (n.d.). Rom 13 on Behance. Online Portfolios on Behance. Retrieved September 24, 2012, from http://www.behance.net/gallery/Rom-13/5037129 Hotel peninggalan Belanda di Bandung-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2011, August 9). Web Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat - Beranda. Retrieved September 24, 2013, from http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/stcontent.php?id=39&lang=id Layout Design. (2008, July 4). Satria Multimedia - Banjarmasin. Retrieved January 21, 2013, from http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_tentang_layout_desain.html Loomis, A. (2012). Successful drawing. London: Titan Books. Rustan, S. (2009). LAYOUT dasar & penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Safanayong, Y. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: ARTE INTERMEDIA. Smith, J. (2012, July 9). colourful life: Konservasi Arsitektur - Villa Isola, Bandung. colourful life. Retrieved September 24, 2012, from http://meunbeatable.blogspot.com/2012/07/konservasiarsitektur-villa-isola.html Sujatmoko, A. (2011, July 25). Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung Dibukukan. Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung Dibukukan. Retrieved September 24, 2012, from nationalgeographic.co.id/berita/2011/07/bangunan-cagar-budaya-di-kota-bandung-dibukukan Tang, R., & Mason, D. (2004). Experimental formats & packaging: creative solutions for inspiring graphic design. Mies, Switzerland: RotoVision. Tentang Kami. (2009, July 2). Bandung Heritage. Retrieved September 24, 2012, from http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid =26 Teori Warna ( NIRMANA II ). (2011, August 19). paktun6 - cuma seorang guru biasa. Retrieved September 24, 2012, from http://paktungzone.com/paktungzone/berita-134-teori-warna-nirmana-ii-.html Winangoen, J. (2011, June 9). 5 Langgam Arsitektur Belanda di Bandung | www.uniknya.com. www.uniknya.com | hal unik disekitar kita. by Cerkas Communication. Retrieved September 24, 2012, from http://uniknya.com/2011/06/09/5-langgam-arsitektur-belanda-di-bandung/ WriteDesign - Historical and Cultural Context - Art Deco. (n.d.). WriteDesign Online. Retrieved September 24, 2012, from http://www.writedesignonline.com/history-culture/deco.htm arsitektur humanis: Arsitektur Kolonial Belanda. (2012, March 23). arsitektur humanis. Retrieved September 24, 2012, from http://nuharifiandi.blogspot.com/2012/03/arsitektur-kolonialbelanda.html
RIWAYAT PENULIS Agnes Monica lahir di Jakarta pada tanggal 1 Mei 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai freelancer designer dan finance consulting.