perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jurnal Tugas Akhir PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI POP UP UNTUK ANAK-ANAK USIA 6-8 TAHUN BERJUDUL “NEGERI KOSALA” Ajeng Runi Anesati Pembimbing I. Drs. Ahmad Adib M.Hum, Ph.D Pembimbing II. Jazuli Abdin Munib S.Sn, M.Hum Prodi S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta Alamat: Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Solo, Jawa Tengah E-mail :
[email protected] , 082225850907 ABSTRACT The introduction of this final project titled " Design Pop -Up Book Illustration for Children Ages 68 Years Entitled ”Negeri Kosala””. The problems studied were: (1) How to redesign the story and the visual illustration of a pop up book titled "Negeri Kosala" uniquely and creatively in order to attract and give educational elements so can be easily understood by children ages 6-8 years? (2) How to design a media campaign illustrated pop up book titled "Negeri Kosala" effectively in order to attract the attention of children ages 6-8 years? Pop -Up illustrated book is aimed at children aged 6-8 years in Indonesia. The book is expected to give effect to children aged 6-8 years so that they can distinguish between good or bad and to develop morality that lies within the child. Kata Kunci : buku ilustrasi, pop up, ramayana
A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Cerita klasik adalah salah satu cerita yang disampaikan tanpa mengenal batasan waktu. Isinya selalu relevan terlepas dari siapa yang membaca atau dimana dan kapan cerita itu diceritakan. Salah satu dari cerita klasik yang terkenal bertemakan wiracerita. Wiracerita merupakan cerita yang menceritakan perjuangan dan kepahlawanan dimana cerita tersebut pada dasarnya selalu memiliki unsur yang mendidik di dalamnya. Menambah kemampuan berbahasa dan meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra dalam diri anak-anak merupakan salah satunya. Cerita klasik wiracerita yang paling dikenal oleh seluruh generasi adalah Ramayana. Ramayana menceritakan tentang perjalanan seorang pangeran dari Negeri Kosala yang melakukan petualangan untuk menjadi pemuda tangguh. Ditengah perjalanannya datanglah hari dimana dia memenangkan hati seorang putri kerajaan Wideha bernama Sinta. Kembali ke kerajaannya bersama dengan Sinta, mereka terpaksa melakukan perjalanan lagi kali ini bersama dengan Laksmana, adik tiricommit Rama. Perjalanan yang penuh dengan cobaan dan
to
perjuangan mencapai titik tergelapnya saat Sinta diculik oleh Rahwana yang merupakan raja dari Alengka. Dalam kisah perjalanan yang seru dan menegangkan ini bisa didapatkan banyak sekali pesan moral. Pesan moral yang terkandung di dalam cerita epik Ramayana tidak hanya baik untuk orang dewasa saja melainkan untuk anak-anak. Kisah petualangan Rama bisa mengajarkan anak-anak tentang keberanian, loyalitas, janji yang harus dipegang teguh, perjuangan yang dicapai dengan kerja keras pasti akan membuahkan hasil, dan juga cinta serta persahabatan. Pesan moral bisa didapatkan dari semua tokoh dan karakter yang hidup di dalam kisah Ramayana. Saat ini di Indonesia jarang ditemukan anak-anak yang membaca kisah Ramayana. Di sekolah, tokoh-tokoh Ramayana diperkenalkan melalui materi pembelajaran kebudayaan. Hanya sebatas itu saja anak-anak mengenal Rama dan tokoh lainnya. Karena anak-anak tidak mendalami kisah petualangan Rama tersebut, Negeri Kosala yang merupakan negeri kelahiran Rama terdengar asing bagi mereka. user Cerita Ramayana sendiri yang
1
perpustakaan.uns.ac.id
sebenarnya sangat menarik, menjadi membosankan karena pengemasan yang tidak tepat untuk anak-anak. Agar lebih menarik, membuat cerita Ramayana dengan desain pop up adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat Perancangan Buku Ilustrasi Pop Up untuk Anak-Anak Usia 6-8 Tahun Berjudul “Negeri Kosala” agar anak-anak jaman modern pada usia tersebut bisa menikmati cerita Ramayana dan mendapatkan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
digilib.uns.ac.id
usia SD kelas 1 hingga 3 di Indonesia. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisa SWOT untuk mengetahui peluang serta ancaman karya buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang bertemakan wiracerita Ramayana. B. KAJIAN TEORI
2. RUMUSAN MASALAH a. Bagaimana merancang ulang cerita serta visual dari buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang unik dan kreatif agar menarik dan unsur pendidikannya mudah dipahami oleh anak-anak usia 6-8 tahun? b. Bagaimana merancang media promosi buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang efektif agar menarik perhatian anak-anak usia 6-8 tahun?
3. TUJUAN PERANCANGAN a. Merancang ulang cerita serta visual dari buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang kreatif agar menarik dan unsur pendidikannya mudah dipahami oleh anak-anak usia 6-8 tahun. b. Merancang media promosi buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” efektif agar menarik menarik perhatian anakanak usia 6-8 tahun.
4. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian dalam hal ini adalah anak-anak usia 6-8 tahun, sedangkan subjek penelitiannya adalah buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang mengambil tema Ramayana. Data-data kualitatif mengenai Ramayana tersebut akan dikumpulkan melalui situs-situs internet yang representatif serta buku-buku dengan data akurat. Data kuantitatif juga akan dikumpulkan yang dalam hal ini melalui commit to angket yang dibagikan kepada anak-anak
1. Buku Buku diartikan sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi atau kosong (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998:152) Pengertian ini sangat sederhana dan umum tetapi secara khusus menyatakan bahan, susunan, dan isi sebuah buku. Bahan buku itu adalah kertas yang disusun dalam bentuk jilidan serta berisi tulisan atau kosong. Dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu (Ensiklopedi Indonesia, 1980:538). 2. Ilustrasi Ilustrasi merupakan gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau karangan (Hasan Alwi,2002:425). 3. Buku Bergambar Buku ilustrasi atau buku bergambar adalah sebuah buku yang menjajarkan cerita dengan gambar. Kedua elemen ini bekerjasama untuk menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Biasanya bukubuku bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap buku. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat siswa untuk membaca cerita. Oleh karena itu, gambar dalam cerita anak-anak harus hidup dan komunikatif (Stewing, 1980:97). 4. Perkembangan anak-anak usia 6-8 tahun Menurut Piaget perkembangan moral anak dibagi menjadi dua tahapan yang jelas. Tahap pertama disebut “tahap userrealisme moral” atau “moralitas oleh
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembatasan” dan tahap kedua disebut “tahap moralitas otonomi” atau “moralitas oleh kerjasama atau hubungan timbal balik”. Pada tahan pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Mereka menganggap orangtua dan semua orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan anak mengikuti peraturan yang diberikan tanpa mempertanyakan kebenarannya (dikutip dari www.pendidikanakmulaidini.com, diakses tanggal 14/03/16, 21:53). Sekitar usia 6 tahun, anak-anak mulai mencerna kaidah moral dari perilaku hingga memperoleh suatu kata hati. Anak-anak sering mengalami kesulitan untuk memahami dan mereka perlu didampingi oleh orang dewasa. Guru dan orang tua perlu membantu mereka mengembangkan kata hatinya dan meningkatkan kendali diri. Pada usia ini anak mulai dapat membuat pertimbangan yang akurat mengenai salah dan benar dan mulai memegang teguh pemahaman barunya mengenai kaidah (Berdekamp, 1987:7) Havighurst berpendapat masa kanak-kanan akhir dan anak sekolah yaitu usia 6-12 tahun memiliki karakteristik seperti berikut (Hurlock, 1980:98): a) Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari b) Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai organisme yang sedang tumbuh berkembang c) Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya d) Belajar peranan social sebagai pria dan wanita e) Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung f) Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan seharihari g) Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala nilai-nilai h) Mencapai kebebasan pribadi i) Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan institusi 5. Buku Pop Up
Buku pop up yang ada saat ini memiliki beberapa jenis berdasarkan teknik pembuatannya, yaitu sebagai berikut (Mark Hiner, 1996 : 16): a) V-folding Menambah klan panel lipat pada sisi gambar yang akan ditempelkan. Penel ini diletakkan disisi dalam kartu sehingga tidak tampak dari luar. Sudut harus diperhatikan agartidak terjadi kemiringan
Gambar 1.. Teknik V-Folding
b) Internal stand Biasanya digunakan sebagai sandaran kecil, sehingga pada saat dibuka, gambarnya akanberdiri. Dibuat dengan cara potongan kertas yang dilipat tegak lurus dan diberipanel untuk ditempelkan pada kartu.
commit to user
Buku pop up merupakan sebuah buku yang
memiliki bagian yang dapat bergerak ketika halaman buku dibuka sehingga konstruksi kertas pada halaman berubah. Sekilas pop up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan teknik melipat kertas. Walau demikian, origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda sedangkan pop up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin (Dzuanda, 2009:1).
Gambar 2. Teknik Internal Stand
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Rotary Rotary memiliki cara dengan membuat dua bagian secara terpisah dan disatukan oleh poros ditegahnya. Harus diperhatikan ketepatan porosnya sehingga pada saat diputar, gambar yangtampak melalui lubang yang disediakan tidak melenceng.
Gambar 5.. Teknik Parallell
C. IDENTIFIKASI DATA Gambar 3.. Teknik Rotary d) Mouth Biasanya digunakan untuk memungkinkanada gerakan secara segaris. Cara membuatnya dengan membuat lubang secukupnya sebagai lintasan, kemudian tempelkan gambar dan panel dengan posisigambar-kartupanel, sehingga kartu terletak di lapisan tengah. Dengan demikian gambar dapat digerakan.
Ramayana ditulis oleh Valmiki. Sebenarnya Ramayana sudah ada sejak jaman dimana belum ada konsep tertulis. Kisahnya diceritakan dari masa ke masa secara turun temurun. Ramayana dapat diartikan sebagai Kisah Rama. Di dalamnya diceritakan tentang kisah seorang pangeran dari Kosala bernama Rama yang merupakan titisan dari Dewa Wisnu. Di seluruh dunia, Ramayana diaplikasikan ke berbagai media seperti tarian, animasi, buku novel, buku bergambar, sampai ke wayang. Di Indonesia sendiri sendratari Ramayana dan cerita wayangnya sungguh terkenal.
D. KONSEP PERANCANGAN Gambar 4.. Teknik Mouth e) Parallel slide Biasanya digunakan untuk memungkinkanada gerakan secara segaris. Cara membuatnya dengan membuat lubang secukupnya sebagai lintasan, kemudian tempelkan gambar dan panel dengan posisigambar-kartupanel, sehingga kartu terletak di lapisan tengah. Dengan demikian gambar dapat digerakan.
Judul buku ilustrasi pop up ini adalah “Negeri Kosala”, Kosala adalah kerajaan dimana Rama lahir dan dibesarkan dan kemudian menjadi kerajaan yang akan dipimpinnya kelak. Pemilihan judul ini adalah karena penulis ingin memberikan kesan cerita seperti di dalam negeri dongeng, dengan Kosala sebagai latar yang indah, megah dan terasa magis. Setelah menggunakan Kosala sebagai judul, diharapkan juga hal ini bisa melekat di pikiran anak-anak sehingga dapat memberikan pengetahuan lebih di dalam bidang sejarah. Adapun synopsis dari “Negeri Kosala” yaitu “Rama adalah pangeran dari Negeri Kosala, negeri yang subur, indah, dan juga megah. Agar menjadi lebih kuat dan pandai, ia pergi meninggalkan negerinya dan berguru kepada Wismamitra. Kira-kira petualangan seperti apa yang akan dialami Rama dan siapa saja yang akan ditemui oleh Rama dalam perjalanannya?”
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. TEMUAN KARYA MEDIA UTAMA DAN MEDIA PENDUKUNG 1. Media Utama
Gambar 8. Halaman 3 Gambar 5. Cover Ilustrasi yang terdapat pada buku ilustrasi pop up “Negeri Kosala” dibuat dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS5 dengan ukuran 26cm x 42cm
Gambar 9. Halaman 4
Gambar 6. Halaman 1 Ilustrasi di “Negeri Kosala” menggunakan teknik brush perfect oil dengan rough outline. Tekstur dan warna yang digunakan didominasi oleh warna hijau dan kayu.
Gambar 10. Halaman 5
Gambar 11. Halaman 6
Gambar 7. Halaman 2
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Media Pendukung a. Poster
Bahan : MMT Visualisasi : Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 Realisasi : Digital Printing c. Iklan majalah
Gambar 12. Poster Ukuran : 29,7 cm x 42 cm Bahan : Art Carton 210 gr Visualisasi : Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 Realisasi : Digital Printing b. X-Banner
Gambar 13. Desain Iklan Majalah Ukuran : 21cm x 29,7cm Visualisasi :Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 d.
Gambar 12. X-banner Ukuran
Gambar 14. CD
: 60 cm x 160 cmcommit to userUkuran Desain
: 12 cm
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Visualisasi :Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5
g. Mini Puppet (pembatas buku)
e. Pin
Gambar 16. Pembatas Buku Bahan : Art Carton 310gr Ukuran : 8 cm x 15 cm Visualisasi : Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 Realisasi : Digital Printing h. Stiker
Gambar 14. Kaos Jungle Escorts Bahan : Acrylic Ukuran : 5 cm Visualisasi :Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 Realisasi : Digital printing f. Totebag
Gambar 17. Stiker Ukuran : 8 cm x 15 cm Bahan : Stiker Vinyl Visualisasi: Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 Realisasi : Digital PrintinG Gambar 15. Totebag
F. KESIMPULAN
Ukuran : 50 cm x 30 cm Visualisasi :Perancangan digital menggunakan Adobe Photoshop CS5 Realisasi : Digital printing
commit to
Setelah mengalami beberapa proses dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, dapat diambil kesimpulan bahwa merancang Buku Ilustrasi Pop-Up harus melalui proses yang tidak mudah. Riset sangat dibutuhkan sebelum membuat Buku Ilustrasi Pop-Up yang menarik agar tepat sasaran dan mampu user menyampaikan pesan yang ingin dicapai.
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk itu diperlukan riset yang mendalam sebelum membuat Buku Ilustrasi Pop-Up ini. Karena target utamanya adalah anakanak, maka penulis menggunakan gaya ilustrasi yang ekpresionis, tidak terlalu rumit, dengan sedikit detail menggunakan teknik dry brush agar mendapatkan efek lebih hidup serta pewarnaan digital yang cerah sesuai karakteristik anak-anak. Perancangan media pendukungnya pun dibuat dan disesuaikan dengan tema yang diangkat yaitu tentang petualangan dari Pangeran Rama. Sehingga ilustrasinya lebih
mengarah terhadap petualangan dari Pangeran Rama dalam perjalanannya dan juga memperkenalkan Negeri Kosala itu sendiri. Kisah Ramayana yang diceritakan dengan mengekspos petualangan Rama sebagai seorang pangeran dari Negeri Kosala dan juga latar yang dibuat seperti di dalam negeri dongeng dimana hal ini masih jarang ditemukan apalagi buku Negeri Kosala ini akan menjadi buku Pop-Up pertama yang mengangkat tema wiracarita di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Ayu Dewantari, Alit. 2014. Sekilas Tentang Buku Pop Up Lift The Flap dan Movable Book. www.dgi-indonesia.com/sekilas-tentang-popup-lift-theflap-dan-movable-book.html Aziz Abdul, Adul Mujadid. 2002. Mendidik dengan Cerita. Bandung: Remaja Rasdakarya. Bunata, Murti. 2004. Buku Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga. Cunningham, William G. 1982. Systematic Planning for Educational Change. Houston: Mayfield Publishing. Hiner. Mark. 1985. Paper Engineering for Pop Up Books and Cards. England: Tarquin Publications. Harlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Indonesia: Indonesia: Balai Pustaka.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
2