PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI BUKU KARNIVORA Narasty Amalia Komplek Perla No. 8 Jln. Abdul Majid Dalam, Cipete Selatan, Jakarta 081316011991
[email protected]
Julianto Oei, S.Sn Universitas Bina Nusantara Kampus Syahdan Jl. KH Syahdan no. 9 Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat 11480 Telp. (021) 5345830 Fax. (021) 5300244
Satya Yudha Azwir, S.Sn Universitas Bina Nusantara Kampus Syahdan Jl. KH Syahdan no. 9 Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat 11480 Telp. (021) 5345830 Fax. (021) 5300244
Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mencari data terbaru tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan subyek tugas akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara langsung dengan pihak terkait dan pengumpulan data dari pihak-pihak yang berpengalaman dalam menangani hewan yang terancam punah. Hasil penelitian adalah data-data yang telah diperoleh sangat akurat dengan keadaan saat ini dan dapat digunakan dalam publikasi. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pihak yang terkait adalah lembaga perlindungan alam seperti WWF yang mewadahi berbagai macam masyarakat untuk dapat melindungi alam dan isinya dengan berbagai macam program dan pergerakan perlindungan alam untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam melindungi alam dan seisinya, salah satunya adalah dengan publikasi buku ilustrasi. (NA) Kata Kunci
: Publikasi, Ilustrasi, Buku, Karnivora,
Abstract The purpose of this research is to get the newest facts connecting to the final thesis’s subjects. The method on this research is by direct interview to the people whom related and experienced on handling the threaten animals. The result, the data that have been gathered are accurate to this present time condition and useable for publication. The conclusion of the interview are the related peoples organized in some nature protection program like the WWF, which they give a place for people to protect the earth and what lives on it with programs and actions to persuade and educate other peoples to joining hands on protecting the earth and the living beings, with the publication of illustrated books. (NA) Key Word
: Publication, Illustration, Books, Carnivore
PENDAHULUAN Bumi ini penuh akan ragam kehidupan, dimana manusia, hewan dan tumbuhan berada dalam ekosistem yang sama dan keberadaannya saling berhubungan satu sama lain, mamalia karnivora termasuk didalamnya. Karnivora adalah hewan pemangsa yang posisinya ada diatas rantai kehidupan. Karnivora yang berada di bawah famili Mamalia terrestrial memiliki cakar dan struktur gigi tajam yang berguna untuk mencabik mangsa. Keberadaan karnivora sangatlah penting karena keberadaannya menstabilkan ekosistem sehingga hama seperti tikus tidak merajalela dan menghancurkan tanaman padi milik masyarakat. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki spesies terbanyak di dunia dan masuk kedalam kategori biodiversity hotspot yang dipisah dalam dua bagian; sundaland dan wallacea (McCay, 2005). Yang dimaksud dari biodiversity hotspot adalah suatu wilayah tertentu yang dipenuhi sumber kehidupan namun eksistensinya terancam karena adanya campur tangan manusia. Campur tangan manusia yang dimaksud adalah perburuan dan penebangan hutan. Di Indonesia perburuan akan hewan langka masih marak dipraktekkan, salah satu faktornya adalah ketidaketahuan masyarakat yang ditandai dengan adanya perburuan harimau dan beruang madu untuk diambil beberapa bagiannya karena dianggap dapat menyembuhkan berbagai penyakit (McCay, 2005). Menurut Wilson (2002), Hutan Indonesia mendekati kerusakan kritis yang selama ini diprediksi oleh teori. Karnivora paling menderita di puncak rantai makanan, selain diburu dan kehilangan habitat, mangsa untuk bertahan hidup juga semakin berkurang. Sebagai contoh, harimau dan kucing-kucing lain diperkirakan akan punah pada tahun 2025 karena penurunan drastis selama beberapa dekade ini (McCay, 2005). Dalam permasalahan ini, karnivora yang seharusnya adalah predator telah bergeser menjadi objek perburuan yang dilakukan manusia dimana yang harus diingat bahwa karnivora adalah hewan yang jumlahnya tidak banyak seperti mangsamangsanya. Yang menjadi urgensi adalah, inti permasalahannya adalah manusia itu sendiri, jika manusia memperbaiki cara berbuatnya maka bumi dan isinya akan kembali seimbang di masa depannya. Dengan mengedukasi anak bangsa ini dengan mengilustrasikan fakta-fakta dari karnivora tersebut dari fisiknya hingga kebiasaanya. Dalam kaitan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka ruang lingkup yang digunakan penulis dalam menciptakan dan mempublikasikan buku ini adalah dengan desain dan illustrasi. Penulis bertujuan untuk memberikan encyclopedia mamalia karnivora khusus untuk Indonesia yang terancam punah. Dengan perancangan buku ilustrasi Buku Karnivora yang menarik dan informatif dapat membuat target market menjadi lebih mengenal hewan-hewan karnivora lokal sebagai bagian dari tataan kehidupan yang terancam punah karena ulah manusia. Respon yang diharapkan adalah Menaikan popularitas karnivora lokal Indonesia sehingga eksistensinya dapat lebih dihargai, Meningkatkan kepedulian remaja akan keseimbangan alam, Menjadi bahan informasi untuk para target market. Adapun identifikasi masalahya adalah Bagaimana membuat remaja berwawasan luas tentang hewan-hewan karnivora yang populasinya terancam karena faktor campur tangan manusia dengan buku yang tidak membosankan orang awam. Rumusan masalahnya Membuat ensiklopedia yang dipenuhi dengan ilustrasi tentang satwa karnivora yang syarat akan fakta dan edukasi untuk kalangan remaja di kota-kota besar seperti Jakarta. Dengan tujuan buku berupa Mengedukasi masyarakat tentang karnivora yang dilindungi, Menjadi buku pengetahuan yang syarat akan fakta dan imajinasi dan Memotivasi remaja. Kemudian memiliki tujuan desain berupa Menyajikan sebuah buku yang memancing emosi pembaca dengan komposisi visual yang illustratif dan kreatif yang menarik remaja untuk membaca buku tersebut.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara langsung dengan pihak terkait, pencarian sumber data dari artikel dan literatur dari sumber terpercaya dan pengumpulan data dari pihak-pihak yang berpengalaman dalam menangani hewan yang terancam punah seperti organisasi WWF Indonesia. Adapun penelitian dilakukan dengan cara melihat langsung apa yang menjadi tren pada target market yang telah disetujui berikut dengan analisa SWOT dan pengisian kuisioner yang dibagikan kepada 50 koresponden yang terdiri dari: 32 wanita dan 18 pria yang berumur 12 hingga 25 tahun, Profesi pelajar 42%, mahasiswa 52%, karyawan 4% dan wirausaha 2%, 46% pernah membaca artikel tentang permasalahan yang diangkat pembaca dan tertarik untuk mengetahui lebih sedangkan 28% tidak tertarik, 22% lainnya belum pernah membaca tetapi penasaran, sedangkan 4% sisanya tidak mau membaca sama sekali, Alasan 42% koresponden untuk melindungi hewan-hewan tersebut karena populasi semakin sedikit, 32% lainnya menjawab untuk menjaga keseimbangan alam, kemudian 22 % menjawab agar keturunan kita dapat menikmati apa yang kita nikmati sekarang dan 4% lainnya beranggapan lain., Tentang permasalahan kebun binatang dan hutan lindung sebagai habitat yang tersisa, 88% beranggapan
belum mencukupi dan 12% menjawab cukup, Kemudian pengetahuan akan permasalahan ini 46% menjawab sangat kurang, 44% kurang dan 10% menjawab cukup, 34 Koresponden menyatakan bahwa lebih memilih buku dengan ilustrasi, sedangkan 14 sisanya lebih memilih foto, Di kesempatan ini penulis juga mencoba pengetahuan koresponden dengan pertanyaan hewan karnivora apa saja yang terancam, kebanyakan banyak menjawab harimau, sebagian menjawab komodo, hiu dan beruang. Namun banyak yang menjawab tidak tahu atau dengan hewan yang bukan karnivora. Berikut hasil penelitian yang didapat; Harimau, terbagi menjadi sembilan subspesies yang tersebar di Asia, mulai dari daratan Turki hingga ke Rusia dan Indonesia. Namun saat ini hanya tersisa enam subspesies, tiga diantaranya telah punah. Di Indonesia, harimau sumatera adalah satu-satunya harimau yang tersisa. Menurut WWF (World Wide Fund) Saudara dari harimau sumatera yaitu harimau Bali dan harimau Jawa telah punah dalam 50 tahun terakhir. Harimau Bali dan Jawa terakhir diketahui keberadaanya pada akhir tahun 1930-an dan 1970-an (WWF, 2012). Harimau Sumatera dikategorikan sangat kritis terancam punah dalam daftar konservasi IUCN (International Union for Conservation of Nature) dan masuk dalam CITES Appendix I yang artinya perdagangan internasional komersial dilarang. Merupakan hewan endemik pulau Sumatera dengan hanya terdapat 400 harimau Sumatera di alam bebas. Walau begitu, harimau jawa tetap diburu secara gelap untuk diambil bagian tubuhnya sebagai obat (McKay, 2005), walau secara ilmiah tidak dapat dibuktikan bahwa dapat menyembuhkan suatu penyakit. Beruang madu, atau Helarctos adalah beruang endemik yang hanya dapat ditemukan di sekitar hutan Asia Tenggara. Dalam pembagian susunan ilmiah, beruang madu merupakan anggota dari famili Ursidae dan genus Helactros. Beruang madu memiliki bulu hitam yang pendek dan licin dengan belang menyerupai bulan sabit di dadanya yang warna tiap individunya bervariasi dari kuning kecokelatan hingga ke putih krim. Beruang madu bergantung kepada habitat hutan tropis. Kategori hutan tropis dibagi menjadi dua berdasarkan intensitas hujan yang turun di habitat mereka. Habitat utama beruang madu yang tinggal di Borneo, Sumatera dan semenanjung Malaysia adalah hutan hujan tropis dengan jumlah hujan yang turun rata per tahunnya (IUCN, 2012). Felinae, Kucing hutan adalah salah satu kucing berukuran sedang, hidup dihutan dan liar dari sub-famili felinae. Kucing hutan memiliki banyak spesies diantaranya yang terancam di Indonesia adalah kucing emas Asia, macan dahan dan kucing merah. bentuk mereka kurang lebih sama, berbeda di warna dan pola bulu, namun jika dibandingkan dengan kucing domestik, buntutnya lebih panjang dengan badan yang sedikit lebih besar. Beberapa kucing hutan ini juga banyak diburu untuk dikonsumsi sebagai obat tradisional. Kucing hutan hidup menyendiri tidak bergerombol seperti singa. Pada tahun 2011 lalu, WWF berhasil mendapatkan foto-foto dari kucing-kucing langka tersebut, diantaranya ada harimau Sumatera, Macan Dahan (Neofilis Diardi), Kucing Batu (Pardofelis Marmorata), Kucing Congkok (Prionailurus) dan Kucing Emas (Catopuma Temmincki). Dari keempat hewan langka ini, hanya Kucing Congkok yang tidak termasuk hewan terancam punah di daftar IUCN Redlist. Spesies langka ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Riau. Keberadaan 5 spesies ini berhasil di temukan dengan bantuan kamera pengawas yang di pasang di sekitar kawasan tersebut. Ajak, atau Cuon alpinus berasal dari genus cuon yang kerabat dekatnya adalah anjing hutan, bukan serigala.. Ajak atau Dhole adalah anjing berukuran besar yang beratnya bisa mencapai 20 kg, umumnya berbulu merah kecoklatan dengan buntut tebal berwarna gelap dan biasanya ujungnya berwarna putih. Memiliki telinga yang besar berbentuk segitiga dan membulat diujungnya dan hidungnya berwarna hitam. Di daerah selatan yang relatif lebih panas dibandingkan daerah utara, Ajak memiliki bulu yang cenderung lebih pendek dan berwarna merah karat. Ada berbagai macam buruan utama untuk Ajak makan, diantaranya adalah kumbang, tikus dan burung, tetapi mereka juga biasa mengincar mangsa berukuran sedang dan besar seperti rusa dan banteng karena mereka hidup dalam kawanan yang besar. (IUCN,2011). Target audience yang telah disetujui adalah remaja berusia 12-18 tahun yang tinggal di kota Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dengan alas an Usia 12-18 thn adalah masa pendidikan yang mulai beranjak dewasa dimana remaja sudah harus tahu mana yang benar. Karena fokus dalam buku ini adalah satwa Indonesia, sangat disayangkan jika masyarakatnya sendiri tidak ikut andil dalam pelestarian satwanya. Dengan kelas sosial B diharapkan pemuda Indonesia yang mungkin bekerja pada suatu perusahaan di masa depan lebih peduli terhadap alam dalam menangani sebuah usaha yang digelutinya. Psikologi target market adalah mereka yang Kritis, Penuh Tanya, Sadar akan adanya kepunahan, Peduli lingkungan dan hewan, Aktif berorganisasi, Mengumpulkan barang-barang yang sedang trend. Hasil penelitian yang didapat penulis adalah adalah data-data yang telah diperoleh sangat akurat dengan keadaan saat ini dan dapat digunakan dalam publikasi. Menggunakan pendekatan kreatif berupa Rasional dengan menyampaikan informasi sekitar hewan-hewan karnivora berikut dengan fakta-fakta uniknya sehingga pembaca lebih teredukasi oleh informasi yang didapat dari buku karnivora, dan emosional yaitu menggunakan ilustrasi dan visual dengan warna yang ekspresif serta informatif dan memotivasi yang meningkatkan apresiasi pembaca terhadap hewan yang terancam punah karena ulah manusia.
HASIL DAN BAHASAN Rumusan permasalahan yang diangkat penulis adalah Membuat ensiklopedia yang dipenuhi dengan ilustrasi tentang satwa karnivora yang syarat akan fakta dan edukasi untuk kalangan remaja di kota-kota besar seperti Jakarta. Jenis cover yang akan digunakan adalah hard cover untuk membuat buku lebih kuat dan tahan lama. Ukuran buku yang digunakan adalah 21 cm x 24 cm, format buku ini digunakan untuk membuat buku tidak terlalu besar namun dapat memberikan ruang untuk ilustrasi yang digunakan di dalam buku. Sistem grid adalah sistem yang digunakan tiap halaman untuk mendesain layout tiap halaman isi buku. Didalam buku ini, grid yang digunakan berjumlah 6 kolom yang memberikan bayak variasi layout. Material yang digunakan dalam penciptaan buku ini adalah Beckett Expression Iceberg 148 gram yang memiliki sedikit tekstur sehingga memberikan kesan cat air dalam tiap ilustrasi yang ada didalam buku. Binding yang digunakan adalah jilid jahit untuk mencegah buku rusak dan terlepas dari sampulnya. Font yang digunakan dalam buku ini ada dua macam yaitu; Calvert dan DIN. Calvert adalah font yang diciptakan oleh Margaret Calvert pada tahun 1980 yang sering digunakan untuk menjadi signage system di Britania Raya. Sedangkan DIN adalah font yang pertama kali dibuat pada tahun 1931 banyak digunakan untuk lalu lintas dan administrasi. Cover buku menggunakan ilustrasi tengkorang karnivora sehingga memberikan gambaran bahwa buku ini adalah buku hewan yang bersifat general namun menceritakan tentang hewan predator yang terancam. Dengan menggunakan warna merah sebagai arti bahwa mereka masuk kedalam kategori redlist. Ilustrasi yang ada didalam buku ini digunakan sebagai salah satu untuk menarik target market dengan menggantikan foto yang sudah umum dimiliki buku-buku pengetahuan yang lain. Didalam buku akan ada kutipan-kutipan yang berhubungan dengan alam untuk memotivasi pembaca untuk melakukan perubahan dan memperbaiki lingkungan. Publikasi yang dilaksanakan adalah “Buku Ilustrasi Buku Karnivora” yang mengangkat hewan-hewan karnivora yang terancam punah karena ulah manusia yang isinya berisi informasi dan fakta yang mengedukasi. Buku Karnivora bertujuan untuk meluaskan wawasan seputar subjek hewan yang terancam kepada para remaja dan membangun kepedulian remaja terhadap sesama makhluk hidup. Untuk memaksimalkan fungsi buku tersebut, item promosi berupa poster diciptakan untuk mempermudah penyampaian kepada masyarakat luas, berikut dengan postcard dan pembatas buku yang dapat terus digunakan ataupun sebagai koleksi. Gaya ilustrasi yang digunakan adalah Realis-Kontemporer yang berarti Realis adalah gaya lukis yang menggambarkan bentuk asli dari bentuk yang dimaksud itu sendiri. Bentuk gambar tidak mengada-ada karena berdasarkan apa yang dilihat dan Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.
Gambar 1 Font Calvert Std
Gambar 2 Font Calvert Light
Gambar 3 Font Calvert Bold
Gambar 4 Font DIN Standard
Gambar 5 Namestyle Judul Buku
Gambar 6 Cover Buku
Gambar 7 Ilustrasi Ajak
SIMPULAN DAN SARAN Mengingat kondisi alam yang sekarang ini semakin bermasalah, manusia sebagai salah satu makhluk yang meninggali bumi ini yang memiliki akal dan budi memiliki andil yang besar, sebagai khalifah di bumi. Dari tiap tindakan kecil, kita dapat membangun dan menjaga bumi ini menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggalkan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penciptaan buku ini adalah dengan menjadikan buku ini menjadi salah satu tindakan penulis dalam mengajak dan mengedukasi pemudapemudi Indonesia dengan cara yang infromatif yang fun bagi remaja-remaja penerus bangsa Indonesia. Diharapkan kedepannya apresiasi eksistensi hewan-hewan terancam khususnya karnivora meningkat dan mengubah pandangan kedepannya dengan satu tindakan kecil. Dan dalam masalah distribusi publikasi buku ini, diperlukan adanya strategi dalam menyampai pesan yang sesuai kepada target market sehingga buku ini dapat mencapai apa yang menjadi harapan di awal penciptaan buku ini, yaitu menjadi buku yang dinikmati pemuda-pemudi Indonesia yang nantinya menjadi penerus bangsa ini.
REFERENSI BUKU • • • • • • •
Ambrose, G., Harris, P. (2005). Basic Design Layout. Lausanne : AVA Publishing SA. Bhaskaran, L. (2007). What Is Publication Design?. Singapore : Page One. Budiman, K. (2011). Semiotika Visual, Yogyakarta: Jalasutra IUCN. (2011). Species On The Edge of Survival. Glasgow: Harper Collins Publisher Ltd. Lidwell, W., Holden, K. Butler, J. (2003). Universal Principles of Design. Massachusetts: Rockport Publishers, Inc. Mackay, R. (2009). The Atlas of Endangered Species. Brighton: Myriad Edition Limited. Sihombing, D. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis (Jilid-1). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Williams, J. (2012). Type Matters. London : Merrell Publisher Limited. • Wilson, E.O. (2002). The Future of Life. New York: Vintage Books. • Zeegen, L. (2005). Fundamentals of Illustration. Lausanne : AVA Publishing SA. SKRIPSI • Sugondo, M. (2010). Perancangan Desain Komunikasi Visual Buku Dongeng Ilustrasi “Barong dan Keris”. S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta WEBSITE • WWF. (2012). Don’t Flush Tiger Forest. http://www.worldwildlife.org • IUCN. (2012). Helarctos malayanus. http://www.iucnredlist.org
RIWAYAT PENULIS Narasty Amalia lahir di kota Jakarta pada tanggal 2 Maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual, New Media pada tahun 2013. Melaksanakan magang di PT. Indo Multi Media pada tahun 2012 sebagai graphic designer. Saat ini bekerja sebagai freelancer Graphic Designer.