PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU “MARI BERMAIN PIANO” Felicia Octavia Simanjuntak Binus University. Jl. K.H. Syahdan No. 9 Kemanggisan-Palmerah, Jakarta Barat 11480 Phone +62 21 534 5830 Fax +62 21 530 0244,
[email protected] Dosen Pembimbing : Sari Wulandari, S.Sn
ABSTRAK This research purpose is to design book of music introduction, especially piano, for children in early age that is packed with intersting visual (as illustration), and the accompanying activities so that children can learn while playing and not feel bored. Research methods is done by special interview with children classic music teacher/practitioner and observations on the subject to be discussed. The results are improving parents and children an appreciation of the arts, especially music, piano. The conclusion are design of three “Mari Bermain Piano” book series to help children knowing music, especially piano in the early age. Tujuan penelitian ialah merancang buku pengenalan musik, khususnya piano, bagi anak-anak pada usia dini yang dikemas dengan visual (seperti ilustrasi) menarik, dan aktifitas yang menyertai sehingga anak dapat belajar sambil bermain dan tidak merasa jenuh. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara khusus guru/praktisi musik klasik bagi anak serta pengamatan terhadap subyek yang akan dibahas. Hasil yang dicapai meningkatkan apresiasi orangtua dan anak terhadap seni, terutama seni musik khususnya piano. Simpulan adalah perancangan komunikasi visual 3 buku seri “Mari Bermain Piano” untuk membantu anak mengenal musik, khusunya piano sejak dini. Kata kunci : playing, learning, fun
PENDAHULUAN Musik sangat berperan bagi perkembangan anak, terutama pada usia balita, atau yang lebih populer dengan sebuatn golden age, dimana mereka harus mendapatkan stimulasi yang baik tidak hanya kemampuan logika tapi juga kecerdasan musikalnya. Pengenalan musik sejak dini pada anak kurang populer di Indonesia. Ketersediaan buku lokal pendidikan atau pengenalan dasar musik untuk anak yang mudah di serap dan menyenangkan sangat susah ditemui. Piano merupakan alat musik yang ideal dan dapat diajarkan pada anak mulai dari usia 3 tahun. Piano adalah induk dari segala alat musik dan suaranya mudah dikeluarkan. Seorang anak dapat diajarkan membaca not balok semenjak usia dini dengan adanya aktifitas-aktifitas tertentu yang membuatnya dapat mengingat dengan sederhana nada-nada tersebut. Penanganan masalah ini membutuhkan perancangan buku dengan layout yang tepat dan terorganisir oleh seorang desainer grafis sehingga mampu menarik minat musik pada anak.
Lingkup proyek tugas akhir akan dikerjakan dengan menerapkan ilmu dibidang Desain Komunikasi Visual, “Perancangan Visual Buku Mari Bermain Piano” meliputi ; 2 seri buku Mari Bermain Piano yang berisi aktifitas dan teori musik dengan latar belakang musik klasik dan1 buku kumpulan lagu-lagu dengan notasi balok sederhana serta item lainnya sebagai pendukung buku.
METODE PENELITIAN Data didapat dengan menggunakan metode kualitatif dalam bentuk : wawancara langsung guru/praktisi musik klasik anak usia dini dan juga observasi langsung di lapangan terhadap objek, dalam hal ini anak usia dini. Tahapannya adalah perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan dan refleksi. Selanjutnya menggunakan metode developmental terhadap desain, dengan percobaan-percobaan dan penyempurnaan. Dari penelitian tersebut didapat data sebagai beriku :
Hasil Wawancara Hasil dengan Auddy Tatoya, guru piano anak Yamaha, usia ideal seorang anak untuk mulai belajar musik adalah sekitar 3-5 tahun, lebih baik jika memang dimulai pada usia dini. Seorang anak akan mulai mempergunakan kedua sisi otaknya untuk meransang kecerdasan anak. Di negara-negara maju seperti Korea dan Jepang, anak pada usia tersebut telah mencicipi pendidikan musik. Banyak orang juga berlombalomba memasukan anaknya pada pendidikan musik. Permasalahan yang sering kali dihadapi ketika mengajar seorang anak bermain musik adalah rasa bosan yang cepat timbul. Terkadang masalah juga timbul karena pengertian yang kurang dari orangtua akan bermusik. Musik klasik mengajarkan untuk dapat membaca not terlebih dahul, lalu bermain. Pada umumnya masyarakat berpikir bahwa membaca not balok itu sangat sulit. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengenalan notasi balok secara dini. Seorang anak dapat menerima segala bentuk informasi secara cepat, oleh karena itu pendidikan sejak dini menjadi penting dan harus dimulai dari hal-hal yang paling dasar.
Data Umum “Musik berperan dalam peningkatan kecerdasan, kreativitas, produktivitas dan kesehatan”( Sandra L. Bernhard, DipABRSM : “Les Musik untuk Anak Anda”). Salah satu peran musik bagi anak adalah untuk keseimbangan perkembangaan otak kiri dan kanan. Menurut Jovanka Ciares dan Paul Borgese, selain kreativitas dan kemampuan bermusik, aspek-aspek lain yang berkembang dalam proses mendengarkan dan belajar musik, antara lain ; Konsentrasi, koordinasi, relaksasi, kesabaran dan kepercayaan diri.
Metode Pengajaran Musik Metode Kodaly menggunakan pendekatan perkembangan anak secara berkelanjutan, memperkenalkan kemampuan yang sesuai dengan kapabilitas seorang anak. Konsep ini dimulai dengan memperkenalkan pada anak apa yang paling mudah hingga yang paling sulit. Anak pertama-tama diperkenalkan pada konsep musikal melalui pengalamannya mendengar, bernyanyi atau bergerak. Konsep terus ditinjau dan diperkuat melalui permainan, gerakan, lagu dan latihan.
Mengapa Piano Piano merupakan alat musik paling kompleks sekaligus paling mudah mengeluarkan suara, yang perlu dilakukan adalah menekan nada yang tepat. Pada piano suara yang dikeluarkan tepat, tidak seperti pada instrumen lain (misal : biola) yang mengharuskan posisi tubuh yang tertentu. Range nada pada piano cukup luas dan terhampar dihadapan. Kemudahan ini menjadikan piano sebagai instrumen yang tepat untuk anak. Piano / keyboard adalah alat musik yang nyata, konkret, dan mudah memanikan akordnya agar tercipta harmoni musk yang sesungguhnya. Piano adalah induk dari instrumen musik. (Jimmy Hartayo. Musik Konvensional dengan Do Tetap. 8)
Data Pembanding Hampir tidak ada buku pembanding head-to-head yang dapat ditemuka di toko buku umum. Berikut adalah contoh buku impor dan materinya.
Buku Music Theory for Young Children 1
Buku Sight-Reading for Young Pianist
Target Pasar Anak-anak dalam usia golden age (3-5 tahun) secara umum dan secara khusus orangtua yang berkeinginan mengenalkan musik, khususnya instrumen piano, pada anak dengan strata ekonomi sosial A-B. Hal ini disebabkan bahwa buku ini harus didukung dengan instrumental keyboard. Ditujukan bagi anak-anak yang gemar beraktifitas, memiliki rasa ingin tahu dan memiliki minat pada dunia musik serta tinggal di daerah perkotaan dimana buku ini dapat dicapai dengan mudah.
SWOT Strength : Menggunakan tampilan visual (ilustrasi) yang menari bagi anak pada usia dini, berisi aktifitasaktifitas yang mengajak anak untuk bermain sambil belajar, dikemas dalam paket yang menarik minat anak dan sistematis dengan materi yang dipaparkan secara sederhana sehingga mudah dicerna anak. Weakness : Hanya diminati oleh golongan tertentu karena harga yang relatif tidak terlalu murah dan pendistribusian buku yang terbatas, rasa jenuh yang wajar dialamai oleh anak, dibutuhkan waktu lebih dari orang tua untuk diluangkan bersama anak dalam menggunakan buku ini. Opportunity : Belum ada buku berbahasa Indonesia untuk belajar musik, khususnya piano dan musik klasik, untuk anak usia 3-5 tahun yang dikemas dengan visual yang sesuai dengan target, menggunakan bahasa Indonesia dengan gaya bahasa sehari-hari sehingga lebih mudah dipahami anak Threatment : Perkembangan musik dan era globalisasi sendiri menghadirkan kemungkinan memiliki buku dari luar negri, pandangan masyarakat bawha piano merupakan alat musik yang susah dan ‘eksklusif’ untuk dipelajari dan kurangnya apresiasi orang tua untuk mengajak anak belajar musik.
MASALAH DAN TUJUAN DESAIN Belum ada buku lokal pengenalan musik bagi anak-anak pada usia dini akibat masih kurang populernya pengajaran musik pada anak di Indonesia. Buku yang ada pada saat ini memiliki sistem pembelajaran yang monoton sehingga menimbulkan rasa bosan dan mudah dilupakan Bagaimana membuat perancangan komunikasi visual buku “Mari Bermain Piano” yang dapat mengajarkan anak musik melalui instrument piano dan not balok dalam sebuah buku? Ialah dengan merancang buku pengenalan musik, khususnya piano, bagi anak-anak pada usia dini yang dikemas dengan visual (seperti ilustrasi) menarik, dan aktifitas yang menyertai sehingga anak dapat belajar sambil bermain dan tidak merasa jenuh.
HASIL DAN BAHASAN Konsep Desain Anak usia dini belajar melalui bermain yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adaah hidup dan hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. (Mayesty, 1990:186-197). Berdasarkan penelitian oleh Jamye Andrews, Lauren Scharff dan Laurie Moses (yang dinyatakan di AERA 2002; the full paper is available : Reading Psychology) mengenai efek ilustrasi dalam buku anak dinyatakan bahwa ilustrasi memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan kerugian. Dan mereka mengesahkan teori manfaat teks yang berilustrasi. Ilustrasi dapat menarik pembaca pada buku, dan dapat meningkatkan pemahaman materi buku. Selanjutnya, data menunjukkan bahwa ilustrasi dapat menjadi bantuan ketika anak membaca cerita baru. Penerbit mungkin dapat membentuk grup khusus untuk menentukan respon anak pada ilustrasi dalam buku. Anak sensitif pada gambar bahkan sebelum ia dapat berbicara. Pengenalan sensitifitas visual menstimulir anak pada penerbitan buku. Anak usia dini merespon pada bentuk-bentuk sederhana dan ilustrasi yang memblocking.
Fakta Kunci Orang tua saat ini apresiatif terhadap seni, terutama seni musik khususnya piano. Buku musik untuk anak usia 3-5 tahun masih sangat jarang ditemukan.
Profil Target Psikografis: Secara umum adalah anak anak usia balita dan secara khusus orang tua yang ingin menenalkan musik, khususnya musik klasik dan instrumen piano, pada anak-anaknya sejak usia dini. Personality : Menyukai musik, aktif, berkeingintahuan. Behaviour : Menyukai buku, mendengarkan musik, senang bermain Demografis : Laki-laki dan perempuan, 3-5 tahun, playgroup – TK SES : B-A Geografis : Tempat tinggal : Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan
Buku Buku I : Mengenal Nama Notasi (24 halaman) Bernuansa kuning yang menjelaskan pengenalan nama notasi dengan aktifitas.
Buku II : Membaca Notasi Balok (24 halaman) Bernuansa biru yang mengajarkan cara membaca notasi balok dengan aktifitas.
Buku III : Buku Lagu-lagu Bernuansa hijau berisi lagu-lagu latihan karangan penulis.
Material isi buku berukuran (20x20)cm, disesuaikan dengan ukuran target pasar sebagai pengguna buku dan juga terhadap fungsional buku agar dapat dimainkan diatas alat musik. Material media menggunakan art carton 230gr, tebal agar tidak mudah rusak. Cover buku berupa hardcover agar tahan lama dikarenakan aktifitas yang dilakukan. Desain cover menonjolkan karakter Nada dan Birama yang hadir di setiap halaman buku. Karakter dibuat dengan ceria wajah sehingga mampu menarik perhatian anak pada buku.
Warna Warna yang digunakan dalam buku ini adalah full colour dengan didominasi warna dasar buku (kuning, biru dan hijau) disesuaikan dengan mood serta tone and manner sehingga menciptakan nuansa ceria dan menari perhatian anak usia dini.
Sistem Grid Terdiri dari 9 baris dan 9 kolom dengan jarak yang sama pada setiap halaman. Dibuat dalam jumlah kolon dan bari yang banyak agar dapat memudahkan penempatan materi pada setiap halaman, sehingga dinamis dan tidak membosankan.
Typeface Doctor Soos Blood Bentuknya dinamis dan atraktif bagi target. Judul Bab : 72 pt Headline : 56 pt Subhead : 37 pt Teks : 21 pt
San Sheriff – Corbel Untuk teks yang membutuhkan bentuk dasar huruf dan teks yang berukuran kecil dan berbentuk paragraf pendukukung ilustrasi dan typeface Doctor Soos Blood.
Karakter Karakter adalah ilustrasi vektor anak perempuan (Nada) dan laki-laki (Birama) yang hadir hampir di setiap halaman isi buku. Digambarkan ceria dan berhubungan dengan materi pada halaman. Berbentuk sederhana dan menyerupai hasil gambar anak usia dini. Nada : Karakter anak perempuan bernama Nada dengan pakaian berwarna merah muda-ungu, dilengkapi dengan treble clef (kunci G) pada pakaiannya. Birama: Karakter anak laki-laki bernama Birama dengan pakaian berwarna biru, dilengkapi dengan bass clef (kunci F) pada pakaiannya.
Media Pendukung Media-media pendukung buku, antara lain : Stiker : dibuat dalam buku sebagai pendukung aktifitas anak dalam materi latihan pada isi buku dan Stiker bonus berupa karakter Nada dan Birama sebagai media penarik perhatian bagi anak.
Spidol (alat pewarna) : Media pendukung dalam paket buku untuk aktifitas anak (seperti ; mewarnai, melingkari dan sebagainya) dalam materi latihan pada isi buku.
Packaging Buku : dibuat sesuai ukuran buku denang tambahan tempat spidol. Dibuat bertujuan agar bukubuku dapat disatukan kembali kedalam tempatnya dan tidak terpisah satu dengan yang lain, sehingga mudah saat akan digunakan kembali. Memiliki pegangan (handle) agar mudah untuk dibawa dan disimpan oleh anak. Dibuat dari board dilapisi art paper yang dilaminasi.
Pembatas Buku dan poster: Media pendukung buku yang berfungsi sebagai pembatas halaman sehingga mudah saat akan melanjutkan aktifitas atau pelajaran sebelumnya juga sebagai media promosi untuk dipajang pada toko buku dan lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Anak pada usia dini (golden age) merupakan saat yang terbaik untuk diberikan pembelajaran-pembelajaran baru, khususnya dalam hal ini musik. Anak usia dini belajar dari materi yang tidak monoton sehingga tidak cepat merasa bosan. Mulai dari packaging, ilustrasi, penyampaian materi dan aktifitasnya. Pendidikan musik pada anak dimulai dengan memperkenalkan pada anak apa yang paling mudah hingga yang paling sulit. Anak pertama-tama diperkenalkan pada konsep musikal melalui pengalamannya mendengar, bernyanyi atau bergerak. Konsep terus ditinjau dan diperkuat melalui permainan, gerakan, lagu dan latihan. Keberadaan buku "Mari Bermain Piano" diharapkan anak-anak tidak lagi mengalami kesulitan dalam mempelajari musik, terutama membaca not balok. Melalui buku ini pula, kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan musik bagi anak usia dini semakin meningkat.
Saran Anak dalam usia dini sangat cepat menangkap informasi-informasi baru yang ia terima. Untuk itu dibutuhkan materi dan penyampaian yang tepat, yang sesuai dengan umurnya dan menari perhatiannya. Buku-buku pendidikan anak usia dini sebaiknya menggunakan materi (seperti ilustrasi dan layout) yang dinamis dan atraktif.Musik sendiri berperan penting dalam perkembangan otak anak. Sebaiknya materi pengajaran musik melalui media buku dapat dikemas dengan menarik sesuai usia anak. Penerbit-penerbit buku lokal sebaiknya meningkatkan kehadiran buku-buku pendidikan musik untuk anak, khususnya untuk pendidikan anak usia dini.
REFERENSI Amstrong, Helen,ed. (2010). graphic design theory. Diterjemahkan oleh : Erastus Hans Indrajaya.Yo gyakarta: ANDI Anonim, (2012), sejarah piano, pianoankku.com Bernhard, Sandra. (2007). les musik untuk anak anda. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Borgese, Paul, (2010), the benefits of music on child,www.paulborgese.com Hartayo, Jimmy. (2004). musik konvensional dengan 'do tetap'. Yogyakarta : Pustaka Nusatama Kuno, Naomi. (2010). tasteful color combinations. cetakan keenam. Singapore : Page One Rustan, Surianto. (2009). layout. Cetakan kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sofa, Pakde,(2008), strategi pembelajaran kesenian dan ketrampilan bag.1, massofa.wordpress.com Sujiono, Yuliani N. (2009). konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta : Indeks Squire, Victoria. (2006). getting it right with type. London : Laurence King Publishing Ltd
RIWAYAT PENULIS Felicia Octavia Simanjuntak lahir di kota Medan pada 3 Oktober 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 Binus University dalam bidang Desain Komunikasi Visual – New Media pada 2012.