PERANAN MANAJEMEN EO TERHADAP KAMPANYE NASIONAL GERAKAN JANTUNG SEHAT REMAJA : DI GEDUNG ISTORA GELORA BUNG KARNO, SENAYAN JAKARTA 2006
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Marketing Komunikasi & Periklanan
Disusun oleh : Nama
: Faiz Amien Jaya
NIM
: 4430411-082
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Faiz Amien Jaya
NIM
: 4430411-082
Bidang Studi
: Marketing Komunikasi & Periklanan
Judul Skripsi
: Peranan Manajemen EO Terhadap Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat Remaja : Di Gedung Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta 2006
Menyetujui, Pembimbing I
(Dra. Nurprapti WW., M.Si.)
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Faiz Amien Jaya
NIM
: 4430411-082
Bidang Studi
: Marketing Komunikasi & Periklanan
Judul Skripsi
: Peranan Manajemen EO Terhadap Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat Remaja : Di Gedung Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta 2006
1. Ketua Sidang ( Dra. Tri Dyah Cahyowati, M.Si. )
…………………………..
2. Penguji Ahli ( Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si )
…………………………..
3. Pembimbing I (Dra. Nurprapti WW., M.Si)
…………………………..
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Faiz Amien Jaya
NIM
: 4430411-082
Bidang Studi
: Marketing Komunikasi & Periklanan
Judul Skripsi
: Peranan Manajemen EO Terhadap Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat Remaja : Di Gedung Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta 2006
Jakarta, Oktober 2007 Disetujui dan diterima oleh : Pembimbing I
(Dra. Nurprapti WW., M.Si)
Mengetahui, Dekan
Ketua Bidang Studi
Fakultas Ilmu Komunikasi
Marketing Komunikasi & Periklanan
(Dra. Diah Wardhani., M.Si)
(Dra. Tri Dyah Cahyowati, M.Si.)
iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
LEMBAR PENGESAHAN TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Faiz Amien Jaya
NIM
: 4430411-082
Bidang Studi
: Marketing Komunikasi & Periklanan
Judul Skripsi
: Peranan Manajemen EO Terhadap Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat Remaja : Di Gedung Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta 2006
Jakarta, Oktober 2007 Disetujui dan diterima oleh : Pembimbing I
(Dra. Nurprapti WW., M.Si)
Mengetahui, Dekan
Ketua Bidang Studi
Fakultas Ilmu Komunikasi
Marketing Komunikasi & Periklanan
(Dra. Diah Wardhani., M.Si)
(Dra. Tri Dyah Cahyowati, M.Si.)
iv
Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Marketing Komunikasi & Periklanan
ABSTRAKSI Faiz Amien Jaya, Nim : 4430411-082, Judul Skripsi: PERANAN MANAJEMEN EO TERHADAP KAMPANYE NASIONAL GERAKAN JANTUNG SEHAT REMAJA DI GEDUNG ISTORA GELORA BUNG KARNO, SENAYAN JAKARTA 2006. xi + 62 hal, 19 buku (1982-2007). Ilmu mengenai Event Organizer (EO) agaknya merupakan ilmu yang masih baru, apalagi yang berhubungan dengan manajemen EO. Di dalamnya perusahaan EO banyak terlibat para pemuda dan senior yang kreatif dalam menyusun dan mengimplementasikan berbagai event di lapangan. Salah satu event yang sedang dikerjakan adalah Kampanye Gerakan Jantung sehat remaja, dimana perusahaan EO PT. Wahana Edukasi bekerja sama dengan Yayasan Jantung Sehat Indonesia. Target utama adalah para remaja, yaitu dengan melakasanakan kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja di gedung Istora Gelora Bung Karno Senayan. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mencari jawaban, “Bagaimana peranan Event Organizer (EO) dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Sehat di gedung Istora Gelora Bung Karno Senayan”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis kualitatif, melalui wawancara mendalam dengan para obyek pelaku. Obyek penelitian adalah pelaku yang merupakan para sumber kunci yang terlibat dalam kampanye Gerakan Hidup Jantung Sehat Remaja termasuk diantaranya adalah Ketua Yayasan Jantung Indonesia. Analisis data penulis di kemukakan dengan menggunakan wawancara dari hasil instrumen penelitian yang merupakan gambaran kongkrit ada tidaknya peranan manajemen EO terhadap kampanye nasional gerakan jantung sehat. Hasil penelitian ini meyimpulkan bahwa untuk pihak Yayasan ternyata puas dengan hasil kerja yang dikelola bersama oleh perusahaan EO dan panitia internal. Yayasan menyatakan bahwa pelaksanaan dari perusahaan lain atau lembaga perusahaan EO telah bertindak secara baik dan profesional adalah modal yang sangat berharga agar perusahaan tersebut bekerja lebih baik di masa yang akan datang. Dengan demikian pelanggan telah mengenal sumber daya manusia, karakter, karya dan hasil kerja perusahaan dan kemungkinan besar akan dipakai pada event - event lain di masa yang akan datang. Hasil wawancara tersebut adalah diketahui bahwa pihak Yayasan akan melakukan acara yang sama pada tahun depan. Dari sini dapat dilihat bahwa pihak yayasan puas dengan apa yang telah dilakukan oleh para personel dan manajemen PT. Wahana Edukasi Ciptaprima, perusahaan yang bergerak dalam bidang EO.
v
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas izin dan kuasaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan, Universitas Mercu Buana. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang membantu, maka pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya atas segala bimbingan, bantuan dan pengarahannya. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada : 1.
Ibu Nurprapti W. Widiyastuti S.Sos.,M.Si selaku Pembimbing I yang telah banyak
membantu,
mengarahkan
penulis
dengan
sabar,
sehingga
terselesaikan skripsi ini. 2.
Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
3.
Ibu Dra. Tri Dyah Cahyawati, M.Si, selaku Ketua Bidang Studi Marketing Komunikasi & Periklanan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
4.
Bapak Ahmad Mulyana, S.Sos, M.Si, selaku Pembimbing Akademis Bidang Studi Marketing Komunikasi & Periklanan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
5.
Seluruh Pimpinan & Staff EO PT. Wahana Edukasi Cipta Prima yang sudah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
vi
6.
Seluruh elemen Yayasan Jantung Indonesia Pusat.
7.
Seluruh Staff Pengajar Ilmu Komunikasi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta ilmu yang sangat bermanfaat untuk penulis.
8.
Seluruh Staff Tata Usaha (Mas Mawi, Mba Lila, Mas Ervan dan Pak Hari) yang selalu bersedia melayani kebutuhan administrasi penulis dalam kegiatan perkuliahan maupun proses penyelesaian skripsi.
9.
Ibunda tercinta Hj. Rukmini Nur. M, terima kasih atas doa dan cinta yang tak pernah henti pada ananda.
10. Keluarga besar H. Nurmuhammad M. (Alm). 11. Adik ku Angga dan Keluarga H. M. Abduh, terima kasih do’a dan dukungan semangatnya. 12. Semu teman-teman dengan pihak-pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima saran-saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua, sekali lagi penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta,
Agustus 2007
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ........................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI..........................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI .................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ............
iv
ABSTRAKSI...................................................................................................
v
KATA PENGANTAR....................................................................................
vi
DAFTAR ISI...................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...........................................................
1
B. RumusanMasalah .....................................................................
7
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
7
1. ManfaatPraktis ...................................................................
7
2. Manfaat Teoritis ................................................................
8
BAB II LANDASAN TEOR1 A. Pengertian EO .........................................................................
9
B. Jenis-jenis EO ..........................................................................
14
C. Manajemen EO .......................................................................
16
D. EDUCATION, ENTERTAINMENT DAN EXHIBITION.....
20
1. Entertainment ....................................................................
20
2. Exhibition...........................................................................
21
viii
3. Education ..........................................................................
21
4. Exhibition in Action...........................................................
22
E. Strategi KeberhasilanManajemenEO .......................................
24
F. Promosi sebagai aktivitas pemasaran.......................................
27
BAB III METODOLOGI PENELITLAN A. Tipe/Sifat Penelitian ................................................................
32
B. Metode Penelitian ...................................................................
32
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................
35
D. Fokus Penelitian .......................................................................
36
E. Operasionalisasi Konsep ..........................................................
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Informan ..................................................................
39
B. Hasil dan Pembahasan .............................................................
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..............................................................................
59
B. Saran.........................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hubungan Beberapa Pihak Terlibat dalam Pelaksanaan EO …….
17
Gambar 2. Operasionalisasi Konsep………………………………………….
36
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Media yang terlibat dalam acara Gerakan Jantung Sehat Remaja Lampiran 2. Cek list pendukung informasi manajemen EO Lampiran 3. Cek list pendukung Keamanan site / lapangan Lampiran 4. Pendukung Acara / Sponsor Gerakan Jantung Sehat Remaja Lampiran 5. Transkrip wawancara Lampiran 6. Proposal Acara Pencanangan Gerakan Jantung Sehat Remaja Lampiran 7. Rundown Acara Pencanangan Gerakan Jantung Sehat Remaja Lampiran 8. Klipping Liputan Media Cetak & Online
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mengharuskan manusia sebagai anggota masyarakat mengikuti perkembangan tersebut. Karena dengan pengetahuanlah manusia dapat mengadakan
perubahan
atas
dirinya
sendiri.
Salah
satu
jalan
untuk
memungkinkan manusia mengadakan perubahan tersebut, adalah melalui komunikasi. Salah satu konteks komunikasi yang menarik untuk dikaji adalah tindak komunikasi dalam suatu organisasi, karena pemahaman mengenai peristiwaperistiwa komunikasi yang terjadi di dalamnya, seperti apakah instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh karyawan ataupun bagaimana bawahan mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan. Ini memungkinkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Ini merupakan salah satu contoh sederhana untuk memperlihatkan bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam suatu organisasi. Di sisi lain ilmu marketing pun mengalami kemajuan yang sangat pesat, dimana marketing tidak hanya di pandang sebagai ilmu yang mandiri lepas dari ilmu yang lain.
Sejumlah strategi yang dibangun oleh ahli promosi memiliki
karakteristik tertentu. Keunikan dari strategi tertentu akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Apapun bentuk konsep, strategi, model pembawaan produk
2
(yang akan berakhir pada laba dan keuntungan lainnya), komunikasi merupakan kata kunci utama 1 Perkembangan selanjutnya menyebutkan bahwa terjadi paradima yang praktis dengan yang menghasilkan penggabungan antara konsep marketing dengan komunikasi yang disebut dengan marketing communication. Strategi marketing communication yang tepat dapat menghindarkan perusahaan atau lembaga sosial dari kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif yang efektif dan efisien, dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode komunikasi pemasaran yaitu advertising, promosi penjualan, public relation, personal selling, dan direct selling. Sedangkan event dan exhibition merupakan bauran dari komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh bagian promosi penjualan. Menyadari pentingnya konsep marketing komunikasi pada event – event, dan kampanye, tentu saja membuat banyak perusahaan atau lembaga sosial sangat memperhatikan hal ini dalam usaha untuk mencapai tujuan pokok termasuk diantaranya Yayasan Jantung Sehat Indonesia, sebuah yayasan yang sangat perhatian terhadap masalah kesehatan di Indonesia, khususnya pada kesehatan Jantung. Sebagai salah satu organ yang sangat penting, dan berpengaruh bagi kehidupan manusia, tentu saja semua orang ingin memiliki jantung yang sehat 1
Kennedy dan Soemanegara. 2006. Marketing Communication :Taktik dan Strategy. Buana Ilmu Populer. Hal 5.
3
dan kuat agar dapat menjalani kehidupan yang normal. Lebih dari itu penerus bangsa yang sehat sangat dibutuhkan untuk meneruskan pembangunan masyrakat Indonesia yang tangguh dalam era globalisasai.
Hal
inilah yang dijadikan
landasan bagi berdirinya Yayasan Jantung Sehat Indoensia. Terhadap kesehatan jantung Bangsa Indoensia pada umumnya. Untuk mewujudkan tujuannya Yayasan Jantung Sehat Indonesia akan melakukan serangkaian sosialisasi pencegahan
penyakit jantung secara dini.
Kali ini yang menjadi target utama adalah para remaja. Sejak berdirinya Yayasan jantung Indonesia tanggal 9 September 1981, berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah telah dilakukan dengan berbagai jenis dan bentuk kegiatan, termasuk dengan target khusus kalangan remaja usia sekolah, antara lain dengan menggagas dan mendirikan kelompok panutan tidak merokok baik di sekolah – sekolah maupun dilokasi –lokasi kegiatan remaja, sejak tahun – tahun awal berdirinya yayasan jantung Indonesia. Seiring dengan perkembangan yang terjadi di tengah – tengah masyarakat kita, gaya dan pola hidup remaja kita pun mulai mengalami pergeseran. Berbagai kebiasan yang kurang sesuai dengan kesehatan pun mereka jalani, seperti ; merokok, kurang bergerak, makanan yang tidak proposional, minuman-minuman dan bahkan lebih jauh terjebak kepada narkoba. Data menujukkan bahwa selama tiga dasawarsa terakhir ini telah terjadi transisi epiemiologi dari penyakit penular bergeser ke penyakit tidak menular,
4
seperti antara lain ; Penyakit Jantung, dan Penyakit Pembuluh Darah. Saat ini Penyakit Jantung dan Penyakit Pembuluh darah sebagai penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Bahka ada kecenderungan serangan jantung dan stroke sudah terjadi pada usia muda. Selanjutnya Test kebugaran jasmani yang dilaksanaan oleh pusat pengembangan kualitas jasmani Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2004 pada Siswa SD, SMP, SMA, sejumlah 4.481 siswa di 8 propinsi didapat hasil sebagai berikut : a. Yang termasuk kategori baik sekali hanya 4 orang ( 1 siswa Sd dan 3 siswa SMA ) ; b. Sedang kategori baik, rata – rata 7% di tiap tingkatan sekolah. Kemudian sesuai Sosial Survey Ekonomi / SUSENAS 2004, pola makanan tidak seimbang dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayuran dan buah mencapai 99 %. Masalah kegemukan / obesitas sudah dialami oleh anak – anak kita yang mencapai angka 11 %. Melihat kecenderungan yang dimiliki memprihatinkan maka yayasan jantung Indonesia pada usia 25 tahun pada tahun 2006 menetapkan komitmen dan prioritas utama kegiatan berfokus pada pembinaan generasi muda dan remaja,
yang dituangkan dalam RENCANA STRATEGI GERAKAN
JANTUNG SEHAT REMAJA YAYASAN JANTUNG INDONESIA. Gerakan ini melibatkan banyak pihak yang dikoordinasi oleh Yayasan Jantung Sehat, bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Depatemen Kesehatan, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi serta perusahaan jasa Event Organizer.
5
Gerakan ini tentu sangat menarik untuk dicermati dimana lembaga sosial seperti Yayasan Jantung sehat Indonesia berusaha untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, khususnya kesehatan Jantung. Dan lebih penting lagi bahwa kampanye yang merupakan bentuk aplikasi dari marketing communication ini, tidak saja melibatkan generasi senior saja, tapi juga khusus ditujukan kepada generasi pemuda yang merupakan generasi penting penerus bangsa. Dalam usaha untuk menyebarkan informasi maka peran media adalah sangat penting. Dengan bekerjasama dengannya maka dapat informasi gerakan ini dapat disebarluaskan. Setelah pelaksanaan dilakukan berita-berita di mass media merupakan salah satu indikator sukses atau tidaknya kampanye gerakan di mata masyarakat. Sebagai contoh Harian Kompas tanggal 6 November 2006 merekam kegiatan ini dengan mengangkat judul ” Perubahan Gaya hidup dan lingkungan menenetukan pola hidup sehat”, kemudian harian Republika tanggal 12 Novem,ber 2006 dengan judul ”Remaja Dukung gerakan jantung sehat” 2 . Selain itu berita mengenai suksesnya gerakan ini juga hadir dan direkam oleh media elektronik semisal TVRI, RCTI, SCTV, TV 7, Jak TV, dan O channel, antara tanggal 5 sampai dengan 12 November 2006. Sedangkan media on linenya adalah detik.com, pikiran-rakyat.com, serambinews.com, waspada.co.id antara tanggal 5 sampai dengan 6 November 2006. Dari berbagai penyelenggaraan acara, tampaknya mendatangkan minimal dua keuntungan, yaitu: 2
Harian Kompas. 2006. Perubahan Gaya Hidup dan Lingkungan Menentukan pola hidup sehat. Kompas. Jakarta. Hal 4.
6
1. Para penyelenggaranya (lembaga dan orang-orangnya) memiliki pengalaman, pergaulan yang luas dan nama mereka bisa semakin terkenal. 2. Memiliki keuntungan secara finansial yang didapat dari sponsor. Dua hal inilah yang membuat anak-anak muda melihat Event Organizer sebagai sebuah peluang pekerjaan yang menjanjikan. Agaknya, radio memang menjadi awal lahirnya orang-orang event organizer. Sebelumnya setiap acaraacara kreatif diselenggarakan oleh sanggar-sanggar seni atau komunitas teater, geng-geng anak muda, serta muncul dari kalangan sekolah (OSIS), organisasi mahasiswa di lingkungan kampus yang membentuk kepanitiaan dan bersifat insidentil. Semakin lama, event organizer menjadi sebuah lahan bisnis yang serius dan berorientasi pada keuntungan, sehingga mulailah EO menjadi sebuah perusahaan. Perkembangan bisnis EO ini semakin terlihat nyata, ketika dunia periklanan juga berkembang pesat dengan hadirnya televisi swasta di Indonesia. Ribuan produk dan merek ramai-ramai menebar pesona untuk meraih sebanyak mungkin konsumennya. Selain beriklan lewat media, produk dan merek tersbeut juga berpromosi dengan cara mensponsori acara-acara yang digelar di sejumlah tempat, bahkan saat ini para pemilik produk sudah mengalokasikan dananya secara khusus untuk event yang disebut sebagai brand activity maupun melalui below the line communication. Event semakin popular seiring terjadinya pergeseran trend pemasaran ke arah community marketing, sehingga perusahaan membutuhkan event sebagai media interaksi langsung dengan komunitasnya. Dalam sebuah event, produk
7
dapat dieksploitasi lebih detil dari A hingga Z dan dapat dirasakan langsung oleh konsumennya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa peran pengelola acara atau Event Organizer (EO) adalah sangat penting dan strategis dalam mengelola suatu pertunjukkan baik yang bersifat sosial seperti kampanye kesehatan masyarakat, maupun yang bersifat bisnis.
Demikian selanjutnya
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut peran EO dalam mensukseskan Gerakan Kampanye Jantung Sehat remaja yang
dilaksanakan oleh Yayasan
Jantung Sehat Indonesia.
B. Rumusan masalah 1. Bagaimanakah peranan Event Organizer (EO) sebagai elemen yang penting dalam perusahaan atau sebagai komponen pemasaran ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui
peranan EO dalam perusahaan yang
dilakukan oleh
Yayasan Jantung Sehat khususnya dalam Gerakan Jantung Sehat Remaja.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk lembaga, institusi dan organisasi sosial lainnya yang melakukan kampanye gerakan, bahwa peranan
8
manajemen EO sangat besar dalam pelaksanaan kampanye gerakan, sehingga tujuan kampanye dapat tercapai maksimal.
2. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk membuktikan secara ilmiah mengenai
pentingnya
strategi
suatu
lembaga
memanfaatkan
marketing
communication dalam mendukung gerakan kampanye nasional khususnya mengenai Gerakan Jantung Sehat Remaja Nasional.
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Event Organizer (EO) Exhibition atau pameran atau Expo atau apapun namanya adalah sebuah event yang intinya mendekatkan produk secara langsung kepada calon konsumen. Melalui kegiatan ini, konsumen dapat melihat, meraba, merasakan, bahkan mencoba menggunakan produk tersebut secara langsung. Exhibition merupakan bagian dari komunikasi pemasaran yang memberikan informasi mengenai produk dan jasa, banyak bagian yang terlibat di dalamnya dan dikemas dalam bentuk acara kepanitiaan yang menarik pengunjung. Selanjutnya Suseno istilah Event Organizer (EO) sebenarnya tidak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan. 3 Istilah ini sekarang memang populer, karena didunia EO diberbagai tempat semakin berkembang. Bahkan, beberapa pihak telah menjadikan sebagai profesi. Organizer tidak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai dari level ’ Perpisahan sekolah ’ sampai ’ Pindah jabatan ; kita selalu terlibat dengan apa yang namanya panitia. Organizer, mempunyai ruang linglup kerja yang luas, sesuai dengan jenis event yang ada an berkembang. Kebanyakan dari kita banyak yang masih mengagap bahwa Organizer hanya untuk pentas musik saja. Padahal Organizer adalah sekelompok orang, yang terdiri dari tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang melaksanakan tugas operasional suatu progaram acara atau melakukan pengorganisasian untuk 3
KRMT Indro Suseno. 2005. Cara Pinter jadi Event Organizer. Galang Press. Yogyakarta. Hal 13
10
mewujudkan suatu progaram acara. Macam – macam jenis acara lain dapat dikelompokkan sebagai berikut: 4 a. Olahraga • Pertandingan profesional • Kompetisi Peringkat • Pertandingan persahabatan / Eksebisi • Lomba -lomba b. Seni • Pementasan / Pergelaran Profit Oriented • Pementasan / Pergelaran Program Acara • Non Profit • Institusional / privat • Lomba / Festival • Pentas Eksebisi / Apresiasi c. Topik Wicara • Diskusi • Seminar • Sarasehan • Talk Show • Dialog • Variety Show • Presentasi d. Pameran • Pameran Komoditas Perdagangan 4
Ibid. hal 4
11
• Pameran Seni e. Pribadai • Pesta Pernikahan • Pesta Ulang tahun • Syukuran • Jabatan Baru • Pisah Sambut • Pesta Peringatan pribadi Berbagai bentuk acara, mulai dari pesta ulang tahun di rumah sampai setingkat Olympiade Dunia, memerlukan hasil kerja para EO.
Tanpa sentuhan
tangan EO, acara tersebut tidak dapat dapat terwujud. Istilah penyebutan EO bisa berbeda – beda, seperti misalnya : Production Communication, Biro Jasa / Agency, Manajemen, panitia pelaksana, Organizer Commitee dan lain – lain. Begitu luasnya lingkup kerja EO, sebenarnya dapat menjadi suatu alternative profesi yang dapat menampung tenaga kerja. Cara kerja EO mempunya system kerja pokok pekerjaan yang lain.
yang sama pada system kerja pada bidang
Perbedaan – perbedaan hanya pada tingkat klasifikasi
program tersebut dan dapat diukur dari cakupan wilayah kerja program, beban kerja, dana anggaran dan SDM yang terlibat. Menurut Hafidz (2007) ada dua jenis event Exhibition, yaitu: 5 1. Yang memiliki target apresiasi. Event
ini
memiliki
tujuan
untuk
menumbuh-kembangkan
apresiasi
masyarakat terhadap sebuah karya. Seperti halnya: tempat wisata maupun 5
Ibnu Novel Hafidz. 2007. a, I, u, EO : Mengulik Bisnis Event Organizer. Penerbit Gaya Media. Yogyakarta. Hal 41
12
benda-benda bersejarah atau sebagai media pembuktian karya seseorang atau kelompok seniman akan eksistensinya. Contohnya: pameran lukisan, pameran keramik 2. Yang memiliki target selling. Event ini memiliki tujuan akhir untuk mengenalkan produk sekaligus meningkatkan penjualan produk dan memperluas pasarnya. Contohnya: Pameran Dagang, Pameran Mobil, Pameran Buku. Secara teknis, penyelenggaraan kedua jenis exhibition di atas tidak ada bedanya. Sama-sama memerlukan tempat, penataan barang (stand) dan promosi agar orang berkunjung melihat event exhibition tersebut. Namun, karena kedua jenis event exhibition memiliki tujuan akhir yang berbeda, EO yang mengelola exhibition tersebut harus pandai-pandai mewujudkan tujuan akhir tersebut. Pameran yang memiliki tujuan apresiasi, tolok ukur dari kesuksesan event tersebut hanya dilihat pada ramai atau tidaknya masyarakat yang berkunjung melihat pameran. Sedangkan pameran yang bertujuan meningkatkan penjualan, tingkat keberhasilan event bisa diukur dari omset yang masuk selama event digelar. Tidak akan ada artinya bila event tersebut ramai dikunjungi orang tetapi barang yang terjual hanya sedikit. Dengan demikian, sebagai EO harus bisa memilih: 1. Tempat Bila sasarannya adalah apresiasi, tempat pameran bisa diselenggarakan di museum, monumen, aula sekolah, galeri, dan lain sebagainya. Bila sasarannya adalah penjualan, tempat pameran harus disleenggarakan di tempat di mana orang/pengunjung siap melakukan pembelian. Misalnya di Pasar Swalayan, supermarket, mall, dan tempat sejenis lainnya.
13
2. Promosi Dalam mempromosikan event pameran, keduanya memiliki target pengunjung yang berbeda. Maka harus dipilih target pengunjung yang tepat melalui jenis dan bentuk promosi yang tepat pula. 3. Dekorasi dan Layout Dalam pameran apresiasi dibutuhkan suasana yang tenang sedangkan yang memiliki target penjualan harus memunculkan suasana kehebatan sebuah produk, karena itu dekorasi dan penataan stand harus disesuaikan dengan tujuan tersebut. Sebagai sebuah usaha yang berorientasi pada keuntungan, EO akan lebih banyak menemukan pekerjaan exhibition yang memiliki target penjualan produk dibanding target apresiasi. Meskipun tidak menutup kemungkinan EO bisa mengerjakan event itu. Exhibition event yang memiliki target penjualan adalah sebuah event yang sebenarnya mempunyai tujuan sebagai sarana promosi sebuah produk. Ada beberapa contoh yang bisa dijadikan input, antara lain: 1.
Pameran Otomotif Calon konsumen bisa melihat secara langsung modelnya, warnanya, dan menyentuh produknya. Bahkan bisa jadi calon konsumen mencoba mengendarai mobil tersebut (kegiatan test drive).
2.
Pameran Perumahan Calon konsumen dapat melihat maket secara detil bahkan dapat bertanya tentang apa dan bagaimana proses pembelian rumah tersebut, baik secara kontan maupun melalui kredit kepemilikan rumah, status tanah, bangunan dan lainnya.
14
Dewasa ini persaingan produk semakin dahsyat. Tujuan promosi berubah menjadi penjualan langsung. Sehingga bila kita menyelenggarakan pameran, peserta pameran akan berpikir layaknya memindah toko.
B. Jenis-jenis EO Menurut Hafidz (2006) ada dua macam event Exhibition yang biasanya ditangani oleh EO, antara lain: 1. Exhibition yang diselenggarakan sebuah institusi/lembaga/asosiasi Dalam menyelenggarakan event ini, EO akan berfungsi sebagai kontraktor, artinya EO yang akan menyiapkan segala kebutuhan exhibition. Contoh: a. Pekan Promosi pariwisata Yogyakarta Exhibition event ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Propinsi DIY. Acara ini menampilkan potensi pariwisata dan aneka kerajinan di daerah tersebut. Tugas yang harus dilakukan EO antara lain: menyiapkan tempat, penataan ruangan, promosi, dan teknis operasional penyelenggaraan pameran, ternasuk perijinan keramaian dan keamanannya.
b. Yogyakomtek, Pameran Komputer Terbesar Exhibition event ini diselenggarakan oleh APKOMINDO DIY (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) DIY. Dalam acara ini, mereka menampilkan teknologi komputer terkini. Di acara ini, EO diminta menyiapkan tempat, penataan ruangan, promosi, dan teknis operasional penyelenggaraan pameran, termasuk perijinan keramaian dan keamanannya. Disini EO bekerja untuk mendapatkan imbalan berupa jasa pelaksana yang besarnya diatur berdasar kesepakatan.
15
2. Exhibition yang dibuat sendiri oleh EO Kadang-kadang EO akan bertindak sebagai penyelenggaraan. Berkaitan dengan hal tersebut, EO yang akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang ditargetkan. Di dalam mengelola event pameran yang dibuat sendiri, EO harus jeli dan teliti. Terutama dalam mencermati pemasukan penjualan dan pengeluarannya. Kebutuhan standar dalam sebuah pameran antara lain; 1. Kebutuhan Pemasaran -
Cetak Proposal
-
Transportasi
-
Promosi Penjualan
2. Kebutuhan Produksi -
Biaya sewa Hall
-
Partisi/Both pameran, Karpet
-
Penerangan
-
Meja dan Kursi Stand
-
Dekorasi
3. Kebutuhan Operasional -
Perijinan dan Keamanan
-
Promosi Event Dengan demikian, harga jual stand harus dapat menutupi kebutuhan standar di
atas. Jika perlu EO menerapkan hasil penjualan 40% stand yang tersedia mampu menutupi biaya kebutuhan standar. Disini EO harus kreatif menghasilkan tema-tema yang menarik dan mampu membaca kebutuhan masyarakat. Misalnya: 1. Pameran Batik dan Fashion sangat cocok bila diselenggarakan mendekati Lebaran dan Natal.
16
2. Pameran Pendidikan sangat cocok diselenggarakan pada bulan Mei dan Juni. Alasannya, karena banyak sekolah yang sedang gencar berpromosi untuk mendapatkan siswa baru.
C. Manajemen EO Manajemen EO adalah sangat unik pada saat melaksanakan suatu acara, dan ini pentingnya untuk dimengerti bagaimana suatu manajemen EO sebenarnya. Karena ini menyangkut lingkup tanggung jawab yang melekat dan menyertainya. Posisi EO seringkali berada di dalam 5 P yaitu : Penyandang dana, Pelaksana, Penampil, Penonton dan Pengamat. Urutan posisi para pihak yang sesuai dengan wilayah kerja dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: 6 a. Penyandang Dana. Ini dapat berupa sponsor atau Instalasi / Perusahan yang mempunyaiacara dalam istilah sederhana adalah pihak yang mengeluarkan dan untuk pelaksanaan statu progaram b. Pelaksana : Di sinilah dan peran EO yang sesungguhnya. Pelaksanaan harus bekerja keras untuk mewujudkan kepuasan dan impian semua pihak. Karena menjadi pusat dari seluruh pihak yang ada, maka pelaksanaan memiliki posisi yang sangat vital dan strategis. c. Penampil. Penampil ini salah satu kunci daya tarik statu progaram. Semua jenis Sangay tergantung para pemampilannya. Contoh : Kompetisi sepak bola tingkat regional, bila tidak diikuti daya tarik. d. Penonton . Apa pun progaram eventnya, faktor kehadiran tamu atau penonton akan menjadi sangat penting. Baik membayar atau gratis, pesta kecil dirumah
6
Ibid. hal 118
17
sampai tingkat lomba formula satu faktor penonton adalah salah satu tolak ukur kesuksesan event. e. Pengamat. Ini biasanya dari kalangan pers, atau justru kawan – kawan kita sendiri, atau siapa pun memperoleh informasi tentang event yang kita laksanakan. Para pengamat atau orang luar mempunyai pengaruh sebagai humas atau publik relation kita secara tak langsung. Berikut adalah Diagram yang menunjukkan hubungan beberapa pihak terlibat dalam pelaksanaan EO :sesuai dengan kerja dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: Penampil ( P3)
Penyandang Dana (P1)
Pelaksanaan / Organizer ( P2)
Event Penonton ( P4)
Pengamat ( P5 )
Gambar 1. Hubungan beberapa pihak terlibat dalam pelaksanaan EO :sesuai dengan kerja dan tanggung jawab adalah sebagai berikut (Suseno, 2005) Kelima posisi diatas disebut sebagai UNSUR 5 – P. Kelima unsur tersebut harus PUAS,
yang bisa dicapai berkat kerja keras
UNSUR P ke 2, yaitu
pelaksanan yang akurat dan terencana. Ilmu EO tidak semata – mata dapat kita peroleh di bangku – bangku sekolah, kursus atau kuliah. Ia adalah sebuah Ilmu lapangan, yang dapat
18
diperoleh dengan praktek langsung di lapangan. Walaupun tergolong Ilmu lapangan, tetapi perlu juga didasari oleh prinsip berfikir metodologis dan manajerial profesional. 7 Tanpa didasari hal – hal tentu kurang memuaskan. Puas dalam unsur 5 P mempunyai perbedan di dalam sudut pandang dari masing - masing P, tetapi secara umum semua akan puas kita dapat menampilkan kinerja sebagai berikut : 1. Perencanaan matang 2. Schedule terkendali 3. Penampilan dapat tampil tanpa hambatan / beban 4. Jumlah penonton / audien sesuai target 5. Cara kerja yang rapi & Koordinasi komunikasi yang baik 6. Keuangan yang aman 7. Tidak terjadi kerusuhan /aman / Lancar 8. Ada kejutan ’imajinasi artistik‘ bagi penonton dan semua pihak. Kepuasan Imajinasi artistik’ ádalah
bentuk kepuasan batin yang kadang sulit diukur
dengan materi. Beberapa kunci landasan kerja sama seorang event Organizer tidaklah terlalu rumit. Sistem EO memiliki pola dasar kerja yang standar, dimana–mana. Sebenarnya, dengan semangat, maka kerja EO, antara lain adalah : 1. Bekerja dengan totalitas tinggi 2. Berfikir kreatif dan inovatif
7
Suseno. Op. cit hal 18.
berlaku
mampu memasuki jiwa
19
3. Kepekaan tingkat tinggi 4. Kemampuan berkomunikasi / bernegosiasi/ dialog 5. Kepercayaan diri 6. Kemampuan menyusun perencanaan / konsep 7. Kemampuan analisi biaya / keuangan 8. Kemampuan bekerja sama 9. Pengembangan seni imajinasi 10. Kemampuan membuat evaluasi 11. Kedisiplinan yang tinggi Namun demikian adalah penting bagi seorang pengelola EO untuk memperhatikan hal yang berhubungan dengan aktivitas EO di lapangan, apakah telah memenuhi syarat atau telah diperiksa atau belum, yaitu dengan menggunakan cek list. Menurut Silvers (2004) cek list tersebut berguna saat kita berada di lapangan, yang neliputi Aplikasi, Penerimaan, Audit dan Analisa, BEO, Blueprints, Buku-buku, Briefing, Brosur, Budgets, Kartu Bisnis dan lain-lain. 8 Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Demikian pula EO juga harus mengerti mengenai dasar dari keamanan selama pertunjukan atau eksibisi sedang berlangsung.
Pengelola EO dapat
merinci hal-hal yang berhubungan dengan keamanan dengan menggunakan cek list keamanan. Cek list tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
8
Julia Rutherford Silvers. 2004. Event : Proffesional Event Coordination. John Wiley & Sons Inc. New Jersey.
20
D. Kegiatan EO : Education, Entertainment, dan Exhibition Ada beberapa jenis event yang dikerjakan oleh sebuah EO, baik itu event musik, launching produk, seminar, pesta perkawinan, ulang tahun, pemeran, pelantikan, event olah raga dan sebagainya. Semua event pada dasarnya mengacu pada kegiatan : Entertaiment, Exhibition, dan Education. Sebuah event harus mampu mnegibur, memamerkan, dan memiliki unsur mendidik (Hafidz, 2007). Entertaiment, Exhibition, dan Education, selain sebagai sisipan event harus juga bisa berdiri sendiri sebagai event. Ketika EO mampu memahami bagaimana Entertaiment, Exhibition, dan Education, maka EO akan lebih mudah malaksanakan produksi sebuah event. 1. Entertaiment Selain sebagai event yang berdiri sendiri, sifat dari jenis event entertainment seperti : pengelaran musik, kesenian, pertandingan olahraga, harus dipahami sebagai dasar sebuah event. Semua even memerlukan sisi - sisi yang menghibur. Dalam acara perkenalan pimpinan karyawan
kantor yang baru kepada seluruh
dan tokoh masyaraka setempat, baiknya lebih memfokus kepada
kegiatan protokuler Kegiatan protokuler ini akan lebih hidup bila memuat sisi entertainment. Sebagai missal dengan mengunakan backdrop / dekorasi menarik akan memberikan suasana yang baik dan memberikan nilai hiburan yang menyenangkan.
Penggunaan sound system yang memenui sarat dan meng
hasilkan suara yang baik, penyajian makanan yang enak dan menarik, pengisi acara yang mampu menghibur, urutan – urutan acara yang dikemas rapi dan mampu mengalir dengan lancar, semua adalah sisi entertainment.
21
2. Exhibition Selain sebagai Event yang berdiri sendiri, sifat dari jenis event exhibition seperti : Pameran promosi, Pemeran Otomotif, Pameran daganag, Pameran Seni, dan lain sebagainya, harus dipahami sebagai dasar dari semua event. Semua event memerlukan sisi - sisi yang memamerkan. Acara seminar sehari sebenarnya lebih memfokuskan pada kegiatan ilmiah dan pendidikan akan lebih hidup bila mampu memuat sisi–sisi yang eksposif (memamerkan). Bagaimana mengemas seminar tadi menjadi acara yang tidak sekedar penyampaian/disampaikan melalui anaimasi, teknologi audio visual, multimedia, dan lainnya.
Hal-hal diatas
merupakan sisi – sisi exhibition.
3. Education. Desain produksi yang dibuat oleh program TVRI Yogyakarta ketika mereka akan memproduksi program acara televise, sering disipkan kata - kata: “ Program ini selain memberikan tontonan menghibur, juga memberian tuntunan ..” kata tuntun disini berarti memberikan sesuatu yang mendidik. 9 Acara pemilihan bintang AFI ( Akademi fantasi Indosiar ) KDI (Kontes Dangdut TPI) yang nyata – nyata adalah hiburan, sejatinya juga memberikan pendidikan. Bagaimana juri mengkritik tersebut juga merupakan unsure yang sangat mendidik. Kita juga tahu bagaimana cara menginterprestasikan lagu, mengelola voka, melakukan pernafasan, gerakan ketika menyanyi, dan lainnya. Selain itu bagaimana melakukan sebuah prosese untuk menjadi seorang bintang.
9
Hafidz. Op. cit. hal. 36.
22
Unsur 3E memang selayaknya ada dalam sebuah event, karena disitulah event pada memiliki dan memberikan nilai lebih. EO yang profesional harus mampu mengawinkan ketiga unsur tesebut. 4. Exhibition In Action Exhibition atau Pameran atau Expo atau apapun namanya adalah sebuah event yang intinya mendekatkan produk secara langsung kepada calon konsumen. Melalui kegiatan ini, konsumen dapat melihat, meraba, merasakan, bahkan mencoba menggunakan produk tersebut secara langsung. Ada dua jenis event Exhibition, yaitu: 1.
Yang memiliki target apresiasi Event ini memiliki tujuan untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat terhadap sebuah karya. Contohnya: Pameran Lukisan, dan Keramik
2.
Yang memiliki target selling Event ini memiliki tujuan akhir untuk mengenalkan produk sekaligus meningkatkan penjualan produk dan memperluas pasarnya. Contohnya: Pameran dagang, Mobil, dan Buku
Dengan demikian, sebagai EO harus memilih: 1. Tempat Bila sasarannya adalah apresiasi, tempat pameran bisa diselenggarakan di Museum, monumen, aula sekolah, galeri, dan lain sebagainya. 2. Promosi
23
Dalam
mempromosikan
event
pameran,
keduanya
memiliki
target
pengunjung yang berbeda. 3. Dekorasi dan Layout Dalam pameran apresiasi dibutuhkan suasana yang tenang sedangkan yang memiliki target penjualan harus memunculkan suasana kehebatan sebuah produk, karena itu dekorasi dan penataan stand harus disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa contoh yang bisa dijadikan input, antara lain: 1. Pameran Otomotif Calon konsumen bisa melihat secara langsung modelnya, warnanya, dan menyentuh produknya. 2. Pameran Perumahan Calon konsumen dapat melihat maket secara detil bahkan dapat bertanya tentang apa dan bagaimana proses pembelian rumah tersebut. Sedangkan ada dua macam event Exhibition yang biasanya ditangani oleh EO, antara lain: 1. Exhibition yang diselenggarakan sebuah institusi/lembaga/asosiasi Dalam menyelenggarakan event ini, EO akan berfungsi sebagai kontraktor, artinya EO yang akan menyiapkan segala kebutuhan exhibition. Sedangkan semua biaya akan ditanggung oleh penyelenggara. Contoh : Pekan Promosi Pariwisata Yogyakarta dan Yogyakomtek, Pameran Komputer Terbesar. 2. Exhibition yang dibuat sendiri oleh EO Di sini EO akan bertindak sebagai penyelenggara. EO bertanggung jawab penuh atas seluruh biaya penyelenggara. Di dalam mengelola event pameran yang
24
dibuat sendiri, EO harus jeli dan teliti. Terutama dalam mencermati pemasukan penjualan dan pengeluarannya. E. Strategi Keberhasilan Manajemen EO Dalam buku events “Profesional Event Coordination” tips untuk sukses: 10 “Professional event coordination is just one fact of event management, which encompasses administrative, marketing, and risk management competencies as well. These four areas of expertise are inextricably connected and woven together, each one affecting and relying on all the others.” Silvers menyatakan bahwa Koordinasi yang sukses adalah Sedangkan menurut Hfidz (2007) seorang pengelola EO yang professional haruslah memahami hal-hal berikut ini: 11 a.
Orang EO Harus Percaya Diri Menjalani profesi sebagai EO harus memiliki keberanian, harus gede
nyalinya. Misalnya, kita bertindak sebagai EO acara pesta perkawinan, dari mulai dekorasi, konsumsi, dokumentasi, pengisi acara, dan prosesi acara kita yang menanganinya dan mengelolanya. Profesi EO memang harus berani. Pekerjaan ini membutuhkan profesionalitas yang sejati, karena itu EO harus berani menolak tawaran dari berbagai pihak yang kurang professional. b.
10 11
Resiko EO
Silvers. Op. cit. hal 423 Hafidz, Op. cit hal 14.
25
Setiap
pekerjaan
pasti
memiliki
resiko,
minimal
bentuk
pertanggungjawaban atas apa yang dialkukannya, Jika sikap professional dalam bekerja dikedepankan dan bekal pengetahuan penyelenggaraan acara sudah dimiliki, maka berbagai resiko dapat dihindari. c.
Kreatif Bekerja sebagai EO membutuhkan sikap dan pola piker yang kreatif.
Kreatif dalam dunia EO juga harus berarti cepat dan cermat. Cepat, artinya dalam melahirkan ide dan mengolah konsep, tidak perlu menunggu lama, jika menemukan momentum yang bagus dan ide yang tepat langsung saja diolah. Tidak hanya dalam melahirkan ide, dalam segala hal kita memang harus bergerak cepat, baik itu dalam mempersiapkan pengisi acara, pemilihan tempat, pencarian sponsor dan lainnya. Selain bertindak cepat, kita harus berpikir cermat. Cermat akan menghasilkan kinerja yang minim kesalahan, karena itu mulailah menyikapi sebuah prosesi secara cermat, Pekerja EO haruslah detil menghitung sebuah kinerja, detil memilih tim, dan detil mengelola biaya.
Dalam dunia EO, kreatif tidak ada
definisinya! Karena definisi itu sinonimnya batasan, sedangkan kata batasan sendiri sudah mengandung makna membatasi, bagaimana bisa kreatif jika dibatasi? Ide kreatif dapat hadir bila mata dan hati kita dapat menangkap sesuatu yang unik. Sesuatu yang unik tersebut yang ada di sekeliling kita dan kita mampu mengembangkannya. d.
Proposal yang Menjual
26
Membuat proposal sebuah event adalah membaut penawaran ide dan gagasan yang terkonsep atau gambaran rinci tentang sebuah event yang akan diselenggarakan secara tertulis. Di sini EO harus pandai-pandai menjual gagasan semenarik mungkin.
Membuat proposal harus simple, menarik, elegan dan
menimbulkan hasrat. e. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah teknik analisis yang tampaknya sederhana dan mudah. Dalam analisis maka dicarilah dan di urutkan daftar keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dalam keunggulan event ini adalah nama Yayasan Jantung Indonesia yang sudah cukup dikenal, sehingga dapat meringankan tugas team sosialisasi untuk dapat merangkul sekolah-sekolah untuk berpartisipasi di dalam Gerakan Jantung Sehat Remaja (GJSR). Sedangkan kelemahan dari sosialisasi GJSR adalah kurang banyaknya kegiatan yang "akrab" dengan remaja, yang dapat membangkitkan weakness. Sosialisasi mengenai GJSR memerlukan konsistensi dari para pembinanya untuk waktu yang sangat panjang dan modal yang cukup besar untuk dapat memperkenalkannya secara luas dan menjadi suatu kesempatan yang besar dalam mensukseskan program GJSR yang merupakan terobosan / paradigma baru dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah kepada murid-murid sekolah, menjadikannya sebagai kegiatan yang berkesinambungan. Pendekatan yang dilakukan melalui sebanyak mungkin sekolah secara bertahap dapat menjadi kesempatan yang besar dalam mensukseskan program GJSR yang merupakan terobosan / paradigma baru dalam pencegahan penyakit
27
jantung dan pembuluh darah. Secara khususnya karena merupakan penyakit nomor satu di dunia – dan secara umumnya karena buat kesehatan masyarakat Indonesia. Terbatasnya dana & kurangnya kesadaran pihak-pihak terkait akan pentingnya dukungan bagi kesinambungan dari sosialisasi "Gerakan Jantung Sehat Remaja Indonesia".
F. Promosi Sebagai aktivitas Pemasaran Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran dalam rangka untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan jumlah penjualan. Kegiatan promosi bisanya bersifat khusus, biasanya berjangka pendek, yang dilakukan di berbagai tempat atau titik-titik penjualan atau titik pembelian. Berikut adalah alasanalasan berkembangnya promosi penjualan: 12 1. Mahalnya harga pemasangan iklan di televisi 2. Berkembangnya jaringan supermarket raksasa 3. Kebiasaan hipermarket melakukan promosi di depan toko 4. Meningkatnya kebutuhan untuk mendongkrak penjualan 5. Berkembang keahlian yang makin canggih dalam menciptakan kegiatan promosi penjualan, makin berkembangnya biro-biro iklan dan lembaga EO 6. Sering dalam berbagai kesempatan pihak perusahaan dan pengecer dituntut untuk saling bekerja sama 7. Dalam promosi baik ekonomi maupun sosial seperti kampanye sosial banyak terdapat permainan dan hiburan yang dapat dinikmati oleh pembeli
12
Frank Jeffkins. 1996. Periklanan. Penerbit PT. Erlangga. Jakarta. Hal 46.
28
8. Promosi penjualan dapat merangsang masyarakat / pembeli untuk tertaril mengikuti atau membeli suatu produk 9. Meluasnya promosi ke bidang-bidang baru seperti lembaga keuangan. 10. Berkembangnya teknik-teknik pemasaran yang serimng menggunakan promosi penjualan dengan menyisipkan kupon atau voucher bonus sebagai hadian cuma-cuma kepada pembeli Teknik-teknik promosi penjualan banyak sekali ragamnya, dan bila kita berjalan-jalan di sebuah supermarket, maka akan segera terlihat sekian macam kegiatan promosi yang berjalan serempak. Demikian pula jika berada di sebuah bank, biro perjalanan, perusahaan perumahan atau building society, stasiun pengisian bahan baker, hotel-hotel ataupun sebuah kios kecil, segala macam kegiatan promosi penjualan akan terlihat. Kegiatan-kegiatan tersebut diadakan berdasarkan prinsip bahwa tidak banyak orang yang menolak hadiah secara gratis, baik itu berupa potongan harga atau penawaran produk dengan layanan khusus. Pada hakekatnya pemikat seperti itulah yang disodorkan kepada konsumen. Pada tahun-tahun belakangan ini jenis-jenis penawaran tertentu menurun popularitasnya, sementara jenis-jenis lama kembali popular. Memang, penawaran potongan harga dengan syarat pengiriman sejumlah uang dan bukti pembelian oleh konsumen masih digunakan, akan tetapi harga-harga yang dipasang di tooktoko besar makin bersaing sehingga sebagian dari penawaran hadiah pernakpernik rumah tangga menjadi kurang menarik. Sementara itu, hadiah-hadiah yang bisa langsung diambil sembari berbelanja menjadi kian popular dibandingkan dengan promosi yang menjanjikan pengiriman barang lewat pos. Promosipromosi penjualan yang berbentuk sumbangan juga mengalami pembaharuan, sementara metode kuno seperti undian mulai dipakai oleh Wollworth dan
29
beberapa perusahaan minyak terkemuka seperti BP, Esso, Mobil dan Shell. Teknik penawaran barang melalui pencocokan potongan-potongan kupon kini kembali muncul dalam bentuk yang sama ketika muncul untuk pertama kalinya beberapa puluh tahun silam seperti seri kupon Scrabble dari Mobil dan Mastermind dari Shell. Selain dapat membangun kebiasaan membeli atau membeli dalam jumlah tertentu dengan menyampingkan merek lain, promosi penjualan juga dapat menyebabkan pembeli berganti merek dan tak lagi setia pada merek sebelumnya. Si pemetik buah cherry adalah julukan bagi orang yang sengaja keluar masuk toko untuk mencari penawaran-penawaran khusus, dan mereka akan langsung memilih suatu produk yang dijual dengan penawaran khusus tanpa melihat lagi merek produk yang dibelinya itu. Di lain pihak, promosi penjualan mendorong persaingan yang kian ketat di berbagai titik penjualan (point-of sale) sehingga, tentu saja, memperluas pilihan pembeli dan mendorong banyak orang untuk mencoba merek-merek baru. Segala macam dampak ini perlu dipertimbangkan dengan cermat oleh pelaksana promosi penjualan, apa pun bentuk promosi itu. Berikut adalah jenis-jenis kegiatan promosi : 1. Undian Tanpa Syarat dan Sayembara Keberhasilan sayembara berhadiah tergantung pada besarnya hadiah yang diiming-imingkan atau keunikannya, dan kadang-kadang, bergantung juga pada besarnya peluang untuk memenangkan hadiah-hadiah hiburan. Bukti-bukti pembelian, seperti misalnya kupon atau tanda terima yang dirobek dari kemasan, bisa dan memang sering dijadikan syarat untuk mengikuti sayembara: makin banyak seseorang membeli, maka akan makin besar peluangnya untuk menang. Bagi perusahaan ini jelas menguntungkan, karena semakin banyak orang yang
30
mengirimkan kupon, maka itu berarti makin banyak transaksi pembelian yang terjadi. Semangat sayembara juga tidak boleh dikacaukan dengan sifat-sifat hadiahnya. Sebagai contoh, hadiah uang tunai atau sepeda motor mungkin lebih menarik daripada misalnya, hadiah hiburan yang lokasinya bisa jadi tidak cocok dengan keinginan si pemenang, atau bahkan akan menimbulkan rasa malu baginya. Salah satu pemawaran menarik yang digabungkan dengan sedikit pembayaran Adalah tawaran Kellogs Corn Flakes kepada konsumennya untuk menukarkan kupon-kupon plus sekeping logam 20 penny dengan model-model mobil pemecah kecepatan, yakni Bluebird, Raiton Mobil Special, Sonic 1 dan Thrust 2. Checkout Saver merupakan salah satu cara promosi yang efektif dalam mendorong para agen saling bekerjasama. Cara promosi penjualan ini menjadikan orang-orang yang memakai produk tersebut sebagai sasaran utama. Orang-orang ini bisa diketahui dengan suatu alat elektronik yang dipasang di pintu-pintu ke luar toko, yang memasukkan nama-nama orang-orang yang membeli suatu produk dalam daftar penawaran secara otomatis.
2. Promosi-promosi Sumbangan Sosial Dalam praktek promosi penjualan ini, kupon-kupon bernilai (bisa ditukarkan dengan uang) uang tunai dicetak pada kemasan produk. Jika para pembeli mengirimkan kupon tersebut ke badan atau yayasan sosial yang akan disumbang, maka yayasan tersebut dapat menukarkannya pada pihak penyelenggara promosi
31
menjadi sejumlah uang tunai. Hanya pihak penerima sumbangan itulah yang bisa menukarkan kupon tadi menjadi uang tunai. Para pembeli atau penyumbang sendiri tidak bisa menukarkannya. Harus diingat, nilai moneter yang tertera pada kupon sumbangan itu seyogianya cukup layak untuk disumbangkan. Salah satu pabrik makanan kenamaan sengaja menjalankan promosi penjualan ini untuk membantu keuangan sekolah-sekolah olahraga yang terancam bangkrut. Para pembeli menyerahkan kupon-kupon tersebut kepada anak-anak untuk dibawa ke sekolah, dan pihak pengelola sekolah itu akan menukarkannya menjadi uang tunai. Hanya sayangnya, nilai kupon-kupon tersebut begitu kecilnya, dan untuk bisa ditukar dengan uang tunai diperlukan banyak sekali kupon, sehingga pihak sekolah mengajukan protes. Akibatnya, pihak perusahaan justru mendapat reputasi buruk. Selain merasa dipermainkan, mereka juga merasa dilecehkan. Hal lain yang juga harus dihindari dalam promosi penjualan adalah segala sesuatu yang berbau politik, seperti misalnya promosi-promosi penjualan yang dikaitkan dengan penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang kontroversial. Di dalam promosi-promosi penjualan yang berupa penyediaan kupon sumbangan sosial, terkandung pula unsur humas yang sifatnya integral. Hal ini bisa menimbulkan dampak negatif atau positif terhadap citra perusahaan, tergantung bagaimana kegiatan tersebut dirancang dan dijalankan. Seringkali dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat mengajak atau menghimbau kepada masyarakat, maka lembaga sosial atau lembaga pemerintah bekerja sama dengan perusahaan pengelola acara (EO) dan biro iklan demi suksesnya acara kampanye tersebut.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tipe/Sifat Penelitian Tipe penelitian ini ialah penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mencari peranan atau fungsi antara variabel satu dengan yang lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti sejauh mana peranan EO dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja Indonesia.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dengan menggunakan teknik analisis domain yaitu dengan analisis gambaran objek penelitian pada lembaga sosial, secara umum atau di tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang obyek penelitian tersebut. Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Teknik analisis domain terkenal sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya, analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambarean seutuhnya dari objek yang diteliti tanpa harus memperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek penelitian.
33
Sehubungan dengan kemungkinan bervariasinya domain, maka Spradley menyarankan Hubungan Semantik (Semantic Relationship) yang bersifat universal dalam Analisi Domain sebagai berikut: 1. Jenis (Strict Inclution) 2. Ruang (Spatial)] 3. Sebab-Akibat (Cause-Effect) 4. Rasional (Rationale) 5. Lokasi Kegiatan ( Location for Action) 6. Cara ke Tujuan (Means-End) 7. Fungsi (Function) 8. Urutan (Sequence) 9. Atribut (Atribution)
Peneliti memulai menganalisi dengan memilih pola hubungan semantik tertentu. Kemudian menyiapkan lembaran kerja Teknik Analisis Domain, memilahmilah data sehingga terlihat kesamaan tertentu yang dikelompokkan dalam kategari/jenis tertentu. Dari hasil pemilahan data tersebut, dicari konsep-konasep induk dan kategori-kategori simbolik dari suatu domain yang sesuai dengan hubungan-hubungan semantik. Penelitian survey adalah suatu penelitian yang menggunakan interview untuk mengumpulkan data primer dan sekunder. Instrumen penelitian adalah dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disediakan, kemudian dilakukan pemeriksaan silang dengan menggunakan data sekunder.
34
Di dalam melakukan analisis kualitatif ini, maka diperlukan pula analisis validitas dan reliabilitas sebagaimana analisis kuantitatif Sebagaimana
dengan penelitian kuantitatif, sebagai suatu disclined inquiry,
penelitian kuantitatif harus memiliki kriteria atau standar validitas dan reabilitas. Namun demikian, mengingat adanya perbedaan paradigma yang mendasar antar keduanya, standar validitas dan reabilitas dalam penelitian kualitatif memiliki spesifikasi tersendiri. Menurut Lincoln dan Guba dalam Bungin (2003), paling sedikit ada empat standar atau kriteria utama guna menjamin keabsahan hasil penelitian kualitatif, yaitu: 14 a. Standar Kredibilitas Standar kredibilitas ini identik dengan validitas internal dalam penelitian kuantitatif. Agar hasil penelitian kualitatif memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi sesuai dengan fakta di lapangan (infaormasi yang digali dari subyekatau partisipan yang diteliti), perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: (1) Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di lapangan. (2) Melakukan observasi secara terus menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti. (3) Melibatkan teman sejawat (yang tidak ikut Melakukan penelitian) untuk berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. (4) Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data.
14
Burhan Bungin. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif : Rajawali Press. Jakarta. Hal. 86.
35
(5) Mengecek bersama-sama dengan anggota penelian yang terlibat dalam proses pengumpulan data. b. Standar Transferabilitas Standar ini merupakan modifikasi validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar transferabilitas yang tinggi bilamana para pembaca laporan penelitian
memperoleh gambaran dan
pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. c. Standar Dependabilitas Standar dependabilitas boleh dikatakan mirip dengan standar sebelumnya, makin konsisten peneliti dalam keseluruhan proses penelitian, akan makin memenuhi standar dependabilitas. d. Standar Konfirmabilitas Standar konfirmabilitas lebih terfokus pada audit (pemeriksaan) kualitas dan kepastian hasil penelitian.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengikuti Gerakan Jantung Sehat Remaja Nasional. Menurut data-data yang diperoleh, yang ikut dalam kampanye ini adalah siswa masyarakat, SLTA dan SMK. Berdasarkan homogenitas penetapan besarnya jumlah informan, maka dilakukan pengambilan data dengan wawancara kepada lima orang kunci dalam gerakan ini, yaitu : 1.
Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia
2.
Director PT. Wahana Edukasi Ciptaprima
36
3.
Show Director PT. Wahana Edukasi Ciptaprima
4.
Peserta Gerakan Jantung Sehat Remaja, dan
5.
Vendor Supplier Show Equipment
Event Organizer (EO) adalah tidak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai dari level perpisahan sekolah sampai "pindah jabatan" kita selalu terlibat dengan apa yang namanya panitia. Organizer, mempunyai ruang lingkup kerja yang luas, sesuai dengan jenis event yang ada dan berkembang.
D. Fokus Penelitian Pada penelitian ini maka penulis menggunakan metode analisis kualitatif dengan pendekatan wawancara kepada responden yang terlibat dalam kampanye gerakan jantung sehat, baik dalam organisasi maupun di luar organisasi yang dapat memberikan manfaat bagi Event Organizer (EO) dalam melaksanakan tugas penting sebagai komponen pemasaran pada perusahaan. Fokus penelitian adalah pada strategi dan aktivitas perusahaan EO yang bekerjasama dengan Yayasan Jantung Sehat Indonesia, untuk melakukan Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat di Jakarta, dengan peserta utama adalah Remaja SMP dan SMA.
E. Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
37
Perusahaan EO
Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat Remaja
Peranan Manajemen EO terhadap Kampanye Nasional Gerakan Jantung Sehat
Latar belakang Informan
YAYASAN JANTUNG SEHAT INDONESIA
Pendapatan Informan tentang EO. Persiapan EO. Kinerja EO. Rencana Kegiatan EO
Pemberian Kuesioner pada tokoh kunci. Ketua Yayasan Director EO. Show director, Peserta 1 dan 2, dan Vendor Supplier
Hasil wawancara dan Analisa Kualitatif
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2. Operasionalisasi Konsep
38
Dari Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa perusahaan EO adalah perusahaan yang dinamis dan sedang melakukan beberapa kegiatan salah satunya adalah Kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja, yang diadakan di Jakarta tahun 2006. Perusahaan EO dalam melaksanakan kegiatannya bekerjasama dengan Yayasan Jantung Sehat Indonesia. Pada tema kampanye ini akan digali dan dianalisis beberapa besar peran EO dalam kampanye tersebut, dengan memberikan sejumlah pertanyaan kuesioner kepada para tokoh kunci dalam acara tersebut. Hasil wawancara lalu dipaparkan dan dianalisis mendalam dengan menggunakan analisis kualitatif. Selanjutnya adalah dengan menarik kesimpulan dan saran.
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Informan Jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang sebagian
besar merupakan tokoh kunci (key person) dalam penyelenggaraan Gerakan Jantung Sehat Remaja (GJSR) pada November 2006 lalu. Secara umum deskripsi mengenai wawancara informan ini adalah sebagai berikut : a. Latar belakang informan b. Pendapat informan tentang peran Event Organizer dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja (GJSR) pada November 2006 lalu. c. Pendapat informan tentang persiapan Event Organizer dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja (GJSR) pada November 2006 lalu. d. Pendapat informan tentang kinerja Event Organizer dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja (GJSR) pada November 2006 lalu e. Pendapat informan tentang rencana kegiatan selanjutnya Event Organizer dalam kampanye atau acara yang lain
B.
Hasil dan Pembahasan : Analisis Hasil wawancara secara mendalam
1. Informan 01: Ibu Nerry Aulia Sani a. Latar belakang informan : Ibu Nerry Aulia Sani adalah Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Jakarta. Beliau mulai menjabat sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2007.
40
Beliau saat ini tinggal di Jakarta, dan telah aktif dalam kegiatan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) sejak tahun 1981. b. Hasil wawancara informan Hasil wawancara dengan pendapat Ibu sebagai Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) tentang acara pencanangan Gerakan Jantung Sehat Remaja(GJSR) pada November 2006 maka Ibu Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menjelaskan sebagai berikut : “Sebagai ketua YJI, saya sangat bangga & bersyukur bisa mewujudkan sebuah program yang memang sudah sejak lama kita (YJI) menginginkan masalah akan penyakit jantung ini sudah dicegah sejak usia dini. Oleh karena itu maka kita membuat suatu Gerakan Jantung Sehat Remaja yang akan kita sosialisasikan atau kampanyekan kepada seluruh kalangan remaja di Indonesia yang Alhamdulillah juga didukung oleh pemerintah sehingga kampanye gerakan ini dicanangkan oleh Menpora, Bapak Adyhaksa Dault”. Sebagai orang kunci dalam kampanye ini maka sudah semestinya seorang ketua Yayasan menginginkan agar acara yang akan dilangsung dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Gerakan Yayasan Jantung sehat merupakan wadah sosial yang sangat perhatian terhadap kesehatan jantung rakyat Indonesia, termasuk pada usaha menyadarkan masyarakat akan pentingnya gerakan jantung sehat. Apalagi terhadap remaja Indonesia yang merupakan tunas bangsa. Seperti yang kita ketahui bahwa acara tersebut adalah program dari YJI dan merupakan acara yang besar, dan apakah benar dalam persiapan hingga penyelenggaraan acara tersebut YJI bekerjasama dengan sebuah perusahaan jasa penyelenggara acara atau EO, berdasarkan dari hasil wawancara Ibu Ketua Umum YJI telah menegaskan bahwa: “Benar, kami bekerjasama dengan sebuah EO mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya akan tetapi di dalam YJI sendiri kami membentuk suatu kepanitiaan khusus untuk acara ini”.
41
Dalam uraian yang telah diberikan ternyata memang Yayasan Jantung Sehat Indonesia bekerja sama dengan EO dimulai dari persiapan, pelaksanaan hingga selesainya acara tersebut. Selain itu pihak, Yayasan juga membentuk kepanitiaan khusus untuk acara tersebut. Acara tersebut dimaksud adalah untuk membantu dan mengawasi jalannya kerja EO sehingga setiap acara setiap moment dapat diawasi dan dikoordinasi dengan baik. Kepanitiaan internal ini bukan dimaksud sebagai ketidakpercayaan yayasan terhadap kerja EO, tetapi lebih pada bentuk koordinasi dan saling mengingatkan serta saling mendukung akan tugasnya masing-masing. Mengenai sejauh mana EO ini berperan dan bekerjasama dengan YJI untuk kampanye GJSR Ibu YJI menjelaskan bahwa: “Wah…. saya melihat peranan EO disini bagi YJI sangat membantu ya mas, karena mulai dari awal perencanaan dan persiapan acara ini, EO sudah bisa menterjemahkan keinginan kita. Begitu pula saat acara berlangsungpun adanya EO sangat membantu pelaksanaan acara GJSR ini yang menghadirkan kurang lebih 8000 orang di Istora Senayan”. Terlihat disini bahwa menurut ketua Yayasan Jantung Sehat Indonesia, peran EO adalah sangat penting dalam melaksanakan kampanye GJSR. Disinilah peran EO sangat membantu dalam usaha membantu terlaksanaya kegiatan akbar tersebur serta membantu menterjemahkan keinginan dari pemilik acara. Mengenai EO sudah mempersiapkan acara ini dengan baik atau tidaknya, maka Ibu Ketua umum YJI menegaskan bahwa: “Saya rasa EO sudah cukup maksimal & matang dalam melakukan persiapan untuk acara GJSR ini ya, apalagi dengan waktu persiapan yang sempit dan terpotong dengan lebaran waktu itu mas, namun mereka (EO) mampu mengatasinya dengan baik”. Ada dua hal yang dapat ditangkap disini mengenai kerja EO. Pertama adalah bahwa EO sangat baik dalam mempersiapkan acara, mereka juga berkoordinasi dengan pihak yayasan dalam melaksanakan acara tersebut. Sedangkan yang kedua
42
adalah pihak Yayasan sangat berkesan dengan kesungguhan EO dalam waktu yang cukup sempit, apalagi terpotong waktunya dengan bulan Ramadhan dan liburan Lebaran, namun EO tetap komitment untuk menyelesesaikan persiapan-persiapan dengan baik. Mengenai pelaksanaan acara EO, sudah melaksanakan sesuai dengan rencana atau tidaknya, maka Ibu Ketua Umum YJI menjelaskan bahwa: “Alhamdulillah…, saat pelaksanaan acara semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan, dan sekali lagi saya sampaikan dengan adanya EO, hal-hal yang terlewatkan oleh kita (YJI) sudah dipikirkan bahkan sudah disiapkan solusinya oleh EO sehingga kita merasa tenang jika ada EO yang membantu kita (YJI)”. Pelaksanaan adalah sesi kedua setelah melakukan persiapan yang matang, dan ini telah ditanyakan kepada ketua yayasan mengenai pelaksanaan, ternyata pelaksanaan EO adalah sangat baik sesuai dengan yang diharapakan. Lebih dari itu bila terjadi hal-hal atau acara yang tak terpikirkan atau hal yang tak terduga oleh pihak yayasan, ternyata oleh EO telah diantisipaasi dan juga telah disiapkan solusi nya dengan baik. Dalam kinerja EO untuk penyelenggaraan acara GJRS, maka pendapat Ibu Ketua Yayasan secara pribadi menegaskan bahwa: “Saya merasa puas dengan cara kerja mereka (EO) yang profesional sehingga membuahkan hasil yang maksimal”.
Kinerja adalah suatu ukuran dari perusahaan untuk mengetahui sejauh mana seorang karyawan dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan yang digariskan perusahaan, dengan menggunakan indikator-indikator tertentu. Dalam hal ini Ibu ketua Yayasan Jantung Sehat menyatakan bahwa ia puas dengan cara kerja para panitya dan cara kerja orang-orang EO adalah profesional. Ini adalah suatu
43
pengakuan mengenai cara kerja EO sehingga membuat hasil yang maksimal. Keadaan ini tentu sangat menggembirakan bagi manajemen EO dalam hal ini manajemen PT Wahana Edukasi Ciptaprima, bahwa apa yang telah mereka rencanakan dan implikasikan telah menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan lembaga lain. Suatu pengakuan dari perusahaan lain atau lembaga lain bahwa perusahaan telah bertindak secara baik dan profesional adalah modal yang sangat berharga agar perusahaan tersebut bekerja lebih baik di masa yang akan datang. Dengan demikian pelanggan telah mengenal sumber daya manusia, karakter, karya dan hasil kerja perusahaan dan kemungkinan besar akan dipakai pada event event lain di masa yang akan datang. Mengenai rencana kegiatan-kegiatan atau program yang selanjutnya, apakah YJI masih akan bekerjasama lagi atau tidaknya, maka dengan berdasarkan hasil wawancara Ibu Ketua Umum YJI menjelaskan: “Untuk tahun ini (2007) Insya Allah kami (YJI) akan melaksanakan acara serupa dengan tahun lalu namun kali ini dengan scoup yang lebih besar dan luas karena kami (YJI) akan mensosialisasikan Gerakan Remaja Sehat Indonesia yang Insya Allah akan dicanangkan oleh Bapak Presiden RI bertepatan pada hari sumpah pemuda. Dan kami (YJI) sudah memutuskan untuk bekerjasama lagi dengan EO yang sama dengan EO yang tahun lalu (2006) karena bagi kami (YJI) mereka sudah mengerti & tahu keinginan kami (YJI) dan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara kami (YJI) dengan EO tersebut”. Dari hasil wawancara tersebut adalah diketahui bahwa pihak Yayasan akan melakukan acara yang sama pada tahun depan. Besar kemungkinan acara akan dilakukan dengan menggunakan jasa perusahaan EO yang sama. Dari sini dapat dilihat bahwa pihak yayasan puas dengan apa yang telah dilakukan oleh para personel dan manajemen PT. Wahana Edukasi Ciptaprima, perusahaan yang
44
bergerak dalam bidang konsultasi dan properti. Bahkan untuk tahun depan (tahun 2007) yayasan udah berencana untuk menggunakan perusahaan EO yang sama.
2. Informan 02: Ibu Herawaty Chatab (64 th) a. Latar belakang informan : Ibu Herawaty Chatab saat itu menjabat sebagai Director PT. Wahana Edukasi Ciptaprima. Beliau mulai menjabat sejak tahun 1997. Beliau saat ini tinggal di Jakarta, dan telah dikarunia 1 orang suami dan 2 orang anak. b. Hasil Wawancara dengan Ibu Herawaty Chatab Saat ditanya apakah perannya dalam acara tersebut ia menjawab : “Saya sebagai Director Perusahaan EO” Informan ini telah bekerja sebagai Director di perusahaan tersebut selama 10 tahun, sedangkan pengalamannya lainnya dalam menangani event dan show, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta adalah 25 tahun. Jadi ia sudah banyak pengalaman dalam bidang tersebut. Mengenai tentang EO, maka Ibu Herawaty Chatab, menegaskan bahwa: “Event Organizer EO seperti namanya adalah lembaga atau perusahaan yang bertugas membantu klient dalam merencanakan, mendisain, membuat, memprogram suatu acara. Ini hal memudahkan pekerjaan sehingga klien tidak repot lagi”. Selanjutnya bahwa apakah kampanye ini bersifat sosial dan
baru,
ibu
Herawaty menyatakan : “Sebenarnya ini tidak baru, tapi acara ini dikemas untuk membantu pemerintah dan Yayasan Jantung sehat untuk mensosialisasikan gerakan Jantung Sehat Remaja di seluruh Indonesia. Jadi bersifat nasional”.
45
Sedangkan ketika ditanyai mengenai persiapan "Event Organizer" (EO) dalam kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja, Ibu Herawaty Chatab menjelaskan: “Event Organizer (EO) sudah melaksanakan tugasnya dengan cukup bagus, kompak dan sesuai dengan yang direncanakan. Apalagi ini dilakukan dengan waktu yang cukup singkat dengan persiapan selama 2,5 bulan”. Dalam hal ini terlihat bahwa dari pihak pimpinan EO menyatakan bahwa persiapan panitia internal EO cukup kompak dan bagus, dan sesuai dengan yang direncanakan. Tugas yang cukup bagus maksudnya disini adalah seluruh acara telah berjalan dengan baik, sesuai dengan yang direncanakan. Seluruh panitya baik intenal (pihak Yayasan) maupun panitya eksternal (perusahaan EO) saling membantu, bahu membahu dengan saling berkoordinasi yng baik demi suksesnya acara tersebut. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2006, di Gelora Bung Karno. Acara dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 13.00 dan dihadiri oleh MENPORA, Departemen Kesehatan dan dan pejabat terkait, Yayasan Jantung Sehat Indonesia, siswa SMP dan SMA, sponsor dan para undangan. Persiapan acara telah dilakukan jauh-jauh hari, dan telah dilakukan gladi resik pada H -1 dan beberapa saat sebelum acara dimulai. Walaupun ada sedikit masalah, tetapi hal itu dapat diselesaikan dengan baik oleh panitya dan pihak yayasan. Dan ini dilakukan dengan waktu yang relatif cukup singkat dengan persiapan selama 2,5 bulan. Ini merupakan modal yang sangat baik untuk bekerja sama dengan perusahan EO, sehingga hasilnya adalah suatu team work yang kompak, cepat bergerak, sistematis dan bagus bagi pelaksanaan gerakan kampanye tersebut di lapangan.
46
Dan ketika ditanya mengenai peran sponsor dalam penggalangan dana untuk acara tersebut, Ibu Herawaty Chatab menjelaskan bahwa : ”Peran sponsor sangat besar, bagi terselenggaranya acara tersebut. Perlu diketahui tidak seluruh sponsor tersebut dipegang oleh EO tetapi ada yang sebagian dikelola oleh Yayasan. Karena yayasan sebelumnya telah mempunyai beberapa sponsor besar yang tidak tetap. Bila dikelola dengan waktu yang cukup, sponsor yang lebih banyak dapat kita raih”. Seperti diketahui bahwa sponsor adalah hal sangat penting bagi setiap event, baik event untuk skala kecil maupun event skala besar. Sponsor dapat diibaratkan sebagai darah segar bagi kelangsungan hidup dan pelaksanaan suatu event. Dengan sponsor maka perusahaan EO dapat membiayai hampir seluruh kegiatan yang direncanakan. Pada acara ini diketahui bahwa tidak seluruh sponsor dikelola oleh perusahaan EO tetapi ada sebagian yang dipegang oleh Yayasan. Seperti yang disebutkan dalam wawancara dengan Ibu, bahwa peran sponsor dalam acara ini adalah sangat besar. Peran utama dari sponsor adalah memberikan dukungan dan sejumlah dana kepada penyelenggara untuk menunjang kegiatan acara atau event, sesuai dengan paket yang mereka ambil. Di lain pihak, EO sebagai penyelenggara akan memberikan sarana promosi bagi sponsor pendukung acara. Jenis publikasi yang diberikan adalah spanduk 5 m x 1 m, umbul-umbul 4 m x 0.9 m, id card 10,5 x 7 cm, poster 41 cm x 29,5 cm, flyers 20,7 cm x 14,5 cm, ticket tanda masuk. Ini menunjukkan bahwa panitia internal Yayasan Jantung Sehat dan panitia EO sangat baik dalam pelayanan dan kerja sama sehingga acara dapat berlangsung dengan baik dan sukses. Sponsor utama yang turut berpartisipasi dalam acara ini adalah Minyak goreng Tropical, Snack Kacang Garuda, Majalah Remaja Aneka
47
Yess, Majalah Remaja Keren Beken, Majalah Remaja Gadis, Majalah Remaja Seventeen dan stasiun TV nasional RCTI. 15 Mengenai kesan terhadap acara maka Ibu Herawaty Chatab mengegaskan bahwa: ”Sangat positif dan baik. Kita merasa senang karena acara sangat terkesan sekali acara berlangsung dengan aman dan sukses, juga karena tepat sasaran remaja. Apalagi acara ini didukung oleh kantor Menpora dan Alhamdulillah pada tahun depan kita telah dipercaya kembali, yaitu dipercaya untuk melaksanakan acara serupa dengan melibatkan banyak pihak demi suksesnya acara tersebut”. Dalam wawancara dengan pimpinan perusahaan EO terlihat bahwa ia acara sangat terkesan sekali karena aman dan sukses, dan tepat mengenai sasaran remaja. Apalagi acara ini didukung penuh baik dukungan moril maupun dana serta fasilitas oleh kantor Menpora, sehingga dipercaya kembali, yaitu dipercaya
perusahaan tersebut pada tahun depan telah untuk melaksanakan
acara serupa dengan
melibatkan banyak pihak. 3. Informan 03: Bapak Akbar (45 th) a. Latar belakang informan : Bapak Akbar saat itu menjabat sebagai Show Director PT. Wahana Edukasi Ciptaprima. Beliau mulai menjabat sejak tahun 2005.
Beliau saat ini tinggal di
Jakarta, dan telah dikarunia 1 orang istri dan 3 orang anak. b. Hasil Wawancara dengan Bapak Akbar Mengenai peran sebagai apa Bapak Akbar dalam mengikuti acara tersebut maka beliau menjawab:
15
PT Wahana Edukasi Ciptaprima. 2006. Laporan Kegiatan Pencanangan Gerakan Jantung Sehat Remaja Nasional 2006. Jakarta Lampiran 14.
48
“Saya sebagai Show Director” Informan ini yaitu Bapak Akbar adalah sebagai Show Director di perusahaan PT. Wahana Edukasi Ciptaprima. Bapak Akbar telah bekerja sebagai Show Director di perusahaan tersebut selama 2 tahun, sedangkan pengalaman lainnya dalam menangani event dan show, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta adalah 15 tahun. Jadi ia sudah banyak pengalaman dalam bidang tersebut. Ketika ditanya pendapatnya mengenai EO ia menjawab : “EO seperti namanya adalah event organizer, yang tugasnya merancang, mendisain, membuat, memprogram. Yang memudahkan pekerjaan sehingga klien tidak repot lagi. Memudahkan pelaksanaan acara. EO itu menangani semua sesuai dengan kemampuan masing-masing”. Dalam hasil wawancara dengan Bapak Akbar mengenai EO ada perbedaan jenis atau tidak, maka beliau menjawab: “Ya..ada. Tergantung spesifikasi masing-masing”. Mengenai kemampuan EO dapat melakukan semua jenis kegiatan ia menjawab : “Hanya sedikit EO yang bisa menangani semuanya. Beberapa EO saja”.
Dalam menjalankan sebuah kampanye yang tidak melibatkan massa yang banyak, apakah juga perlu adanya pelaksaaannya dari EO berdasarkan wawancara dengan Bapak Akbar menegaskan bahwa : ”Ya bisa saja dilaksanakan oleh EO. Kampanye tidak harus mengumpulkan massa yang banyak”. Sebagai Show Director maka jelas tugas Bapak Akbar berhubungan dengan banyak orang khususnya yang terlibat dalam acara tersebut. Ia jelas mengetahui tugas EO dari awal hingga akhir. Ia berpendapat bahwa tidak setiap EO dapat
49
melakukan setiap kegaiatan, artinya EO itu sendiri bisanya mempunyai spesifikasi masing-masing. Tidak seluruh EO dapat melakukan seluruh jenis kegiatan acara. Untuk kampanye dapat juga dilakukan oleh sebuah perusahaan EO. Selanjutnya apakah ada pengalaman di bidang kampanye, berdasarkan wawancara dengan Bapak Akbar, menjelaskan bahwa : ”Ada...tentang produk untuk laki-laki, yaitu tentang alat kontrasepsi, yang menjelaskan pada masyarakat untuk mencegah AIDS”. Lalu tentang bagaimana bentuk kampanyenya pada waktu itu ia menyatakan : ”Ya.. dibagi-bagi pada klien di daerah yang rawan terhadap terjangkitnya AIDS. Jadi kita mendatangi secara langsung face to face”. Bapak Akbar telah cukup lama terlibat dalam aktivitas sosial dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan, pengetahuan, dan kesehatan masyarakat. Karena ia sudah lama berkiprah dibidang event dan show maka tak heran bila ia telah mengetahui seluk beluk mengenai EO. Gerakan Jantung Sehat Remaja yang akan kita sosialisasikan atau kampanyekan kepada seluruh kalangan remaja di Indonesia yang Alhamdulillah juga didukung oleh pemerintah sehingga kampanye gerakan ini dicanangkan oleh Menpora, Bapak Adyhaksa Dault. Dan bagaiman sasaran kampanye dari YJI, Bapak Akbar menjelaskan bahwa: “Ya...sasarannya sudah tepat yaitu untuk anak-anak muda”. Sasaran yang dibidik pada acara tersebut adalah kalangan remaja dari SMP hingga SMA,
yaitu pada usia sekitar 13 tahun hingga 19 tahun. Usia tersebut
adalah usia sangat sensitif karena kebanyakan dari mereka sedang mencari siapa diri mereka sebenarnya (jati diri).
50
Sasaran anak muda dipilih karena pada usia tersebut mereka pertama mengalami perubahan baik dari segi fisik dan mental psikologi. Usia tersebut adalah remaja, suatu masa yang sangat sensitif karena pada masa tersebut kebanyakan pemuda adalah sosok manusia yang sedang mencari jati diri. Mereka sering melakukan coba-coba apa yang dilakukan oleh ornag lain dan orang dewasa. Suatu beiasaan buruk yangmereka coba misalnya meriokok maka dapat berpengaruh pada kebiasaan mereka di masa yang akan datang, dan ini jelas akan membehayakan kesehatan kesehatan. Rokok banyak berakibat dengan masalah jantung dan aparu-paru-paru. Tentang persiapan panitia dari Yayasan ia menjawab : ”Cukup bagus, solid dan sesuai dengan yang direncanakan. Sudah OK”. Yang dimaksud dengan panitya dari YJI adalah panitya yang berasal dari lingkungan internal yayasan itu sendiri yang merupakan pemilik hajatan Gerakan Jantung Sehat Indonesia. Dalam hal ini terlihat bahwa dari pihak EO menyatakan bahwa persiapan panitya internal EO cukup solid dan bagus, dan sesuai dengan yang direncanakan. Ini merupakan modal yang sangat baik untuk bekerja sama dengan perusahan EO, sehingga hasilnya adalah suatu team work yang kompak dan bagus bagi pelaksanaan gerakan kampanye tersebut di lapangan. Mengenai peran sponsor untuk acara, maka Bapak Akbar menjelaskan bahwa: ”Ya sangat besar, bagi terselenggaranya acara tersebut”. Sponsor adalah hal sangat penting bagi setiap event, baik event untuk skala kecil maupun event skala besar. Sponsor dapat diibaratkan sebagai darah
51
segar bagi kelangsungan hidup dan pelaksanaan suatu event. Dengan sponsor maka perusahaan EO dapat membiayai hampir seluruh kegiatan yang direncanakan. Dengan sponsor pula maka acara tersebut menjadi lebih hidup dan lebih meriah. Tentunya aponsor yang digunakan sudah diseleksi terlebih dahulu. Tidak setiap perusahaan sponsor dapat ikut ambil dalam suatu acara. Karena tema yang diangkat adalah kesehatan adalah tidak mungkin bagi perusahaan rokok misalnya, masuk dalam acara ini.
Menurut Hafidz
(2007) 16 adalah penting bagi perusahaan EO untuk mendapatkan perusahaan penyandang dana atau perusahaan sponsor, berkepentingan terhadap acara tersebut.
karena ada perusahaan yang
Artinya adalah merekalah yang
mebiayai sebagai besar dari acara tersebut. Seperti yang disebutkan dalam wawancara dengan Bapak Akbar, bahwa peran sponsor dalam acara ini adalah sangat besar. Ini menunjukkan bahwa panitya internal dan panitya EO sangat baik dalam pelayanan dan kerja sama sehingga acara dapat berlangsung dengan baik dan sukses. Bagaimana kesan terhadap acara tersebut ia menjawab : ”Senang, bagus dan sangat terkesan sekali karena tepat sasaran untuk ABG dan remaja. Buat saya... cukup puas.” Bapak Akbar menyatakan bahwa kesan terhadap acara tersebut adalah cukup puas dan dapat menjangkau sasaran yang diiinginkan yaitu anak remaja dan ABG. Sebagai Show Director di perusahaan EO maka perannya sangat besar bagi kelancaran dan sukses tidaknya suatu pertunjukkan atau
16
Hafidz., Ibid. hal 113.
52
kampanye. Jawaban yang diberikan degan tegas tanpa ragu-ragu tersebut menunjukkan bahwa kampanye tersebut berjalan dengan baik dan sukses. Sukses baginya tentu saja sukses perusahaan EO, sukses bagi Yayasan sebagai penyelenggara, dan juga berarti sukses bagi pemerintah dalam usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat muda akan pentingnya perhatian kesehatan diusia remaja.
Saat ditanya apakah kampanye ini diliput oleh media cetak, Bapak Akbar menajwab : “Ya, ada beberapa media yang meliput, salah satunya TVRI.”.
Sedangkan kendala dari sisi teknis ia menjawab : “Kalau kendala besar tidak ada. Tapi kendala yang kecil-kecil itu biasa. Terutama masalah pemakaian gedung, tapi itu sudah selesai. Sudah beres”. Ini menunjukkan bahwa setiap acara pasti ada kendala yang dihadapi baik skala besar maupun skala kecil. Tapi dalam acara ini tidak ada kendala yang berarti, kalau toh ada maka kendala tersebut aníllala kendala kecil dan sudah dapat diatasi.
4. Informan 04: Nugraha / Nugie (17 th) a. Latar belakang informan : Siswa SMUN 60 JKT – belum menikah, peserta pencanangan GJSR-Istora Senayan).
Ia adalah wakil dari kelompok remaja yang ikut serta dalam
kampanye Gerakan Jantung Sehat Remaja.
53
b. Wawancara dengan peserta: Nugi, SMAN 60 kelas 3 Ditanya apakah mengikuti kampanye yang diselenggarakan oleh YJI ia menjawab : “Ikut, kami ada kira-kira 50-60 orang dari SMA dan kita...datang sama2 secara berombongan. Biar kompak... Bagaimana mereka datang apakah dikoordinir ia menjawab : ”Iya... oleh EO-nya. Juga oleh pihak sekolah, beberapa minggu sebelumnya sudah dipersiapkan, jauh-jauh hari”. Nugi adalah dari siswa SMA yang diundang oleh Yayasan untuk menghadiri Pencanangan GJSR-Istora.
Dari sini ia pergi bersama-sama temannya
sejumlah 50 – 60 orang yang dibagi oleh beberapa kelompok. Dari sini terlihat bahwa EO telah mengkoordinir untuk mendatangkan massa Keterlibatannya dalam acara itu sendiri adalah : ”Ada...3 orang. Kita-kita jadi suporter dan turut meramaikan. Kita tahu bahwa YJI menggunakan jasa EO. tentang EO ia berkata : “Ya.. EO itu orang yang sangat sibuk, orang yang kreatif dan handal dibidangnya terutama di bidang kreatifitas dan mengorganisir.” Wawancara ini menunjukkan bahwa Nugie mengerti secara garis besar pekerjaan EO, yaitu perusahaan yang trediri dari orang-orang yang sangat sibuk, orang yang kreatif dan handal dibidangnya terutama di bidang kreatifitas dan mengorganisir.
Dari sini diketahui bahwa jasa dan pekerjaan EO adalah jsesuatu
yang tidak asing dan cukup dikenal di kalangan remaja. Arti kampanye menurutnya adalah : ”Untuk mensosialisasikan program acara ke masyarakat, agar tujuan acara dapat tercapai. Saat ditanya acara tersebut disusun berapa lama :
54
”Kayaknya untuk acara itu bisa sampai setengah bulan (6 bulan), soalnya kita aja kalo bikin acara band gak bisa dadakan banget” Nugi mengetahui bahwa bahwa arti kampanye adalah suatu acara untuk mensosialisasikan program acara ke masyarakat, agar tujuan acara tersebut dapat tercapai.
Ia juga mengetahui dalam rangka merampungkan
perencanaan dan persiapan suatu acara yang cukup besar, dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 bulan.
Pendapatnya apakah ia tahu apa saja sponsor yang mendukungnya : ”Ada stand garuda, Aqua, Freeport, Majalah Kawanku, RCTI, TVRI” Informan ini mengetahui dengan jelas sponsor-sponsor yang mendukungnya. Ini menunjukkan bahwa tingkat awareness penonton cukup dapat masuk ke dalam benak penonton. Nugi mengetahui bahwa bahwa arti kampanye adalah suatu acara untuk mensosialisasikan program acara ke masyarakat, agar tujuan acara tersebut dapat tercapai. Ia juga mengetahui dalam rangka merampungkan perencanaan dan persiapan suatu acara yang cukup besar, dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 bulan. Perlu tidaknya ada sponsor untuk acara-acara seperti itu ia menjawab : ”Wah.. pasti donk. Perlu banget, karena kalo kita mau bikin band juga cari sponsor yang mau mendukung acara kita. Kalo gak ada maka acara gak bakalan bisa jalan.”
Informan menyatakan bahwa perlu sekali sponsor dalam setiap acara, bahkan untuk acara band. Ia juga berpendapat bahwa bila tidak ada ada maka acara gak bakalan bisa jalan. Bagaimana menurut anda figur kepemimpinan dalam kepanitiaan? ”Yang pasti..figur pemimpin itu harus ada. Apalagi kalo dapat menyatukan tim dengan baik Itu OK banget.
55
Saat ditanya tentang kerjasama dalam tim itu ia menjawab : ”Kerjasama antar tim harus ada, kalo gak pasti jomplang, gimana...? acara gak akan berjalan dengan baik”.
Sedangkan tema yang diusung YJI untuk remaja sudah tepat atau belum ia menyatakan : ”Sudah. Hanya saja... sosialisasinya udah agak terlambat. Tapi udah ..ok. Mudah-mudahan didukung oleh semua remaja dan ada folow upnya untuk masa yang akan datang”. Pesan yang disampaikan oleh Yayasan menurutnya adalah : ”Mengajak remaja untuk menghilangkan sifat-sifat yang merugikan seperti merokok, narkoba dan ini merupakan kampanye yang baik”.
Bagaimana..suka atu tidak sih dengan acara ini secara keseluruhan : ”Suka, menggabungkan entertain dengan olah raga, wah... suka banget. Enak liatnya. Energik gitu...”
Hasil wawancara dari informan ketiga menunjukkan bahwa penonton sangat menyukai dan menikmati acara tersebut, karena acara tersbeut menggabungkan antara entertain dengan acara olah raga. Acara-acara inilah yang cenderung disukai oleh anak ABG atau kalangan remaja Kesan-kesannya terhadap acara tersebut adalah : ”Misalnya ya.. kalo diliat dari tribun, ditengah-tengah, banyak teman-teman berkumpul, sehingga timbul rasa kebangsaan dan kesatuan untuk memperjuangkan persatuan dan bersama-sama memperhatikan kesehatan remaja yang merupakan bibit-bibit unggul untuk masa yang akan datang.” Kesan informan 3 terhadap jalannya suatru acara adalah sangat bahagia / baik, kerana ia dapat banyak teman-teman yang berkumpul, sehingga timbul rasa
56
kebangsaan dan kesatuan untuk memperjuangkan persatuan dan bersama-sama memperhatikan kesehatan remaja yang merupakan bibit-bibit unggul untuk masa yang akan datang.
4. Informan 05 : Armiyadi (41 thn) a. Latar belakang Informan 05 : Bapak Armiyadi adalah Vendor Supplier Show Equipment acara GJSR-Istora Senayan. Beliau merupakan vendor utama pada PT. Wahana Edukasi Ciptaprima, sebagai Vendor Supplier Show Equipment acara GJSRIstora Senayan
b. Wawancara dengan Informan 04 Saat ditanya apakah is mengikuti segala bentuk peralatan dalam acara GJSR - Istora Senayan, Armiyadi menjawab : “Ya saya mengikuti dari segi peralatan pada acara GJSR-Istora Senayan dan ia mensupplai Panggung, sound sistem, multi media, secara keseluruhan”
Dari wawancara terlihat bahwa beliau merupakan vendor utama pada PT. Wahana Edukasi Ciptaprima, sebagai Vendor Supplier Show Equipment acara GJSR-Istora Senayan Tanggapannya mengenai manajemen perusahaan EO dalam kegiatan tersebut ia menjawab : ”Ya kita malah berhubungan langsung dengan EO nya di lapangan
Dan saat ditanya pendapatnya mengenai EO, ia menjawab :
57
”EO adalah bagian yaag mengurus jalannya suatu acara. Terus terang dari sisi vendor dengan adanya EO kita lebih enak bekerja di lapangan, karena memudahkan vendor-vendor dalam bekerja”.
Sebagai vendor yang banyak bekerja di lapangan ia menyatakan bahwa dalam pekerjaannya selalu berhubungan dengan panitya acara atau EO. Ia berpendapat bahwa dengan adanya EO maka pihak vendor banyak terbantu dan nyaman bila bekerja di lapangan. Kemudian apakah ia tahu kampanye itu ia menjawab : ”Kampanye adalah suatu promosi untuk mengurusi sebuah program acara, lebih mengajak pada hal-hal yang bersifat positif”.
Saat ditanya mengenai kampanye maka vendor mengetahui secara umum arti dari kampanye yaitu suatu promosi untuk mengurusi sebuah program acara, lebih mengajak pada hal-hal yang bersifat positif Mengenai persiapan panitia ia menyatakan : ”Secara keseluruhan bagus dan target tercapai. Ya malah sangat sukses dan kesannya adalah positif terhadap kegiatan tersebut, merupakan terobosan baru bagi remaja untuk relajar hidup sehat, sedangkan kesan khusus pada kampanye ini adalah ia merasa positif dan bangga bisa bertemu temanteman.
Para vendor rupanya menyatakan bahwa persiapan panitya dan perusahaan EO secara keseluruhan adalah bagus dan target yang diberikan telah tercapai. Tentu saja ini merupakan informasinya yang sangat baik bahwa EO telah berperan maksimal dalam mensukseskan acara tersebut.
Bagaimana dengan media yang
meliput acara tersebut ia menyatakan bahwa Media yang meliput acara tersebut salah satunya adalah TVRI. Persiapan kita secara broadcast, TVRI mengambil audio
58
di stage dari vendor. Menurutnya figur pimpinan EO adalah sangat penting bagi lancarnya suatu acara. Dari wawancara terlihat bahwa ada beberapa media yang meliput acara tersebut salah satunya yang meliput secara langsung adalah TVRI.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa acara ini sudah tersebar luas ke dalam pelosok Nusantara. Dapat dikatakan bahwa peran EO dalam acara ini adalah sangat penting dan telah berhasil dengan suskses dalam usaha untuik menterjemahkan keinginan yayasan, dan dikemas dalam acara yang menarik dan telah tersebar luas ke seluruh Nusantara.
59
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil
analisis yang telah dilakukan terhadap para informan,
maka
beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut: 1. Latar belakang Informan : Latar belakang informan terdiri dari bermacam-macam, yaitu terdiri dari 5 bagian yaitu : Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Direktur dari perusahaan EO PT. Wahana Edukasi Ciptaprima, Show Director event, Vendor penyedia perlengkapan event dan peserta event.
2. Informasi mengenai Kampanye Secara umum dapat dikatakan bahwa empat dari lima informan mempunyai pendapat yang hampir sama mengenai kampanye. Mereka menjawab bahwa kampanye telah berlangsung dengan baik dan sukses. Kampanye ini juga dinilai oleh informan, memiliki sasaran yang tepat yaitu anak-anak remaja usia SMP sampai dengan SMA, dimana pada usia inilah terdapat masa yang kritis dalammenilai sesuatu. Dengan adanya kampanye maka kesadaran mereka tentang kesehatan dapat dibangkitkan sedini mungkin. Kecuali satu yaitu Nugie (peserta remaja), kebanyakan dari mereka adalah sudah beberapa kali terlibat dalam kampanye yang diadakan sebelumnya.
60
3. Pendapat Informan mengenai Persiapan panitia EO Kebanyakan informan menyatakan bahwa EO telah bekerja dengan baik dan sangat baik dalam mempersiapkan acara, mereka juga berkoordinasi dengan pihak yayasan dalam melaksanakan acara tersebut. Pihak Yayasan sangat berkesan dengan kesungguhan EO dalam waktu yang cukup sempit, apalagi terpotong waktunya dengan bulan Ramadhan dan liburan lebaran, namun EO tetap komitment untuk menyelsesaikan persiapan-persiapan dengan baik. Selain itu dikatakan bahwa saat pelaksanaan acara semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan. Hal-hal yang terlewatkan oleh Yayasan ternyata sudah dipikirkan bahkan sudah disiapkan solusinya oleh EO sehingga mereka merasa tenang jika ada EO yang membantu Yayasan. Dalam hal pelaksanaan acara, temyata pelaksanaan EO adalah sangat baik sesuai dengan yang diharapkan. Lebih dari itu bila terjadi hal-hal atau acara yang tak terpikirkan atau hal yang tak terduga oleh pihak yayasan, ternyata oleh EO telah diantisipasi dan juga telah disiapkan solusi nya dengan baik. 4. Kesan dan pendapat informan tentang kinerja EO secara keseluruhan. Dari hasil wawancara terlihat bahwa informan menyatakan bahwa mereka puas dengan cara kerja kru EO dan cara kerja orang-orang EO yang profesional. Ini adalah suatu pengakuan mengenai cara kerja EO sehingga membuat hasil yang maksimal. Mereka juga terkesan karena dengan terlibat dalam aksi kampanye ini mereka dapat bertemu dengan teman-teman. Keadaan ini tentu sangat menggembirakan bagi manajemen EO dalam hal ini manajemen PT Wahana Edukasi Ciptaprima, bahwa apa yang telah mereka rencanakan dan
61
implikasikan telah menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang atau lembaga lain.
B. Saran Terdapat beberapa saran yang dikemukakan peneliti dalam penelitian ini yaitu : 1. Saran Akademis: Bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini maka dapat mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan event manajemen dan peran sponsorship dalam pelaksanaan event marketing. 2. Saran Praktis : Sebaiknya EO terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, dan melakukan acara-acara lain yang tidak kalah menarik. Perusahaan EO harus menjaga dan mengembangkan kerja sama tim yang telah terbina dan menempatkan sumber daya manusia sesuai dengan keahlian masing-masing atau kemampuan yang dimiliki, meskipun pada kenyataannya dilapangan, mereka tetap harus dapat saling mengisi dan membantu bagian lain yang membutuhkan. Perusahaan EO haruslah berusaha untuk dapat terus memperkenalkan tidak hanya tema kampanye saja, atau tema event saja, tetapi dapat pula mengkampanyekan diri mereka sendiri sebagai perusahaan penyelenggara kegiatan yang hebat dan mempunyai reputasi yang baik serta profesional, sehingga calon klien mudah mengenali dan mudah menghubungi mereka
62
sewaktu-waktu. Perusahaan harus dapat bekerja sama dengan pihak lain yang berhubungan dengan terselenggaranya acara tersebut dan harus dapat bekerja di bawah tekanan dengan waktu dan biaya yang sangat terbatas.
63
DAFTAR PUSTAKA A. W. Wijaya, Komunikasi dan Humas. Jakarta: BinaAksara, 1986. Djuarsa, Turnomo, Tandiyo. S, Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1998. Effendy Onong U, Human Relations dan Public Relation. "1989.
Bandung: Mandar Maju,
--------------------, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Rosdakarya, 1990.
Bandung:
Remaja
--------------------, Hubungan Masyarakat, Suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992. Fill, Chris. Marketing Communication, British Library, 2004. Hafidz, Ibnu Novel. Mengulik Bisnis EO, Gava Media. Yogyakarta, 2007. Jefkins, Frank. Periklanan. Penerbit PT. Erlangga. Jakarta 1996. Kartini Kartono. Psikologi Umum. Kosgoro, Jakarta. 1986. Kathleen K. Reardon, Interpersonal Communication. Where Minds Meet, 1987. Kennedy, John E. dan R Dermawan Soemanagara Marketing Communication: Taktik dan Startegi. Penerbit Buana Ilmu Populer. Jakarta. 2006. Mappiare Andi, Psikologi Remaja. Terbit Usaha Nasional, Surabaya. 1982. Pawito, Penelitian Komunikasi: Kualitatif. Penerbit LKIS Yogyakarta 2007. Rachmat Djalaluddin, Metode Rosdakarya, 1995.
Penelitian
Komunikasi.
Pelangi Aksara.
Bandung:
Remaja
Shimp Terence A, Periklanan Promosi, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Erlangga. Jakarta. 2000 Silvers, Profesional Event Coordination, 2004. Suseno, Cara Pinter Jadi EO: Galang Press, Jakarta Tangerang, 2005. Willey, Events. Profesional Event Coordination, Published CSEP, 2000. Wright, Charles R. Mass Communication : A Sociological Perspective. Edisi Ketiga, New York: Random House, 1986.
DATA GAMBARAN UMUM MENGENAI RESPONDEN
Nama
: ................................................................................. (L/P)
Alamat
: ................................................................................: .................................................................................
No. Telp
: ..................................................................................
Umur
: ..................................................................................
Pendidikan terakhir
: .................................................................................. ……………………………………………………… ……………………………………………………… ……………………………………………………… ………………………………………………………
PERTANYAAN MENGENAI PERAN EO DALAM KAMPANYE GERAKAN JANTUNG SEHAT
Sangat setuju : SS Setuju :S Cukup setuju : CS
No.
Tidak setuju Sangat tidak setuju
Pertanyaan
SS
1.
Diperlukan persiapan EO sebelum acara dimulai
2.
Pimpinan panitya sangat suksesnya acara tersebut
berpengaruh
dalam
3. 4.
Diperlukan peran sponsorship dalam acara tersebut
5.
Kerja sama tim perlu dalam acara tersebut
6.
Panitya EO sudah bekerja keras demi suksesnya acara tersebut
7.
Diperlukan peran lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam mendukung gerakan tersebut
8.
Mass media penting dalam mendukung acara tersebut
9.
Tema yang diangkat dengan melibatkan remaja adalah sudah tepat
10.
Beberapa kendala dalam acara tersebut dapat teratasi oleh panitya
11.
Makin banyak peserta dari beberapa golongan yang terlibat, makin baik bagi suksesnya kampaye
12.
Koordinasi antara lembaga dan instansi terkait telah berlangsung baik Secara keseluruhan Kampanye gerakan ini telah
S
: TS : STS
CS
TS
STS
berlangsung dengan baik dan sukses
Wawancara dengan Ibu Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) ; Ibu Nerry Aulia Sani
T:
Bagaimana pendapat ibu sebagai Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) tentang acara pencanangan Gerakan Jantung Sehat Remaja (GJSR) pada November 2006 lalu?
J:
Sebagai ketua YJI, saya sangat bangga & bersyukur bisa mewujudkan sebuah program yang memang sudah sejak lama kita (YJI) menginginkan masalah akan penyakit jantung ini sudah dicegah sejak usia dini. Oleh karena itu maka kita membuat suatu Gerakan Jantung Sehat Remaja yang akan kita sosialisasikan atau kampanyekan kepada seluruh kalangan remaja di Indonesia yang Alhamdulillah juga didukung oleh pemerintah sehingga kampanye gerakan ini dicanangkan oleh Menpora, Bapak Adyhaksa Dault.
T:
Seperti kita tahu bahwa acara tersebut adalah program dari YJI dan merupakan acara yang besar, apakah dalam persiapan hingga penyelenggaraan acara tersebut YJI bekerjasama dengan sebuah perusahaan jasa penyelenggara acara atau EO bu?
J:
Benar, kami bekerjasama dengan sebuah EO mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya akan tetapi di dalam YJI sendiri kami membentuk suatu kepanitiaan khusus untuk acara ini.
T:
Sejauh mana EO ini berperan bu, saat bekerjasama dengan YJI untuk kampanye GJSR?
J:
Wah…. saya melihat peranan EO disini bagi YJI sangat membantu ya mas, karena mulai dari awal perencanaan dan persiapan acara ini, EO sudah bisa menterjemahkan keinginan kita. Begitu pula saat acara berlangsungpun adanya EO sangat membantu pelaksanaan acara GJSR ini yang menghadirkan kurang lebih 8000 orang di Istora Senayan.
T:
Apakah menurut ibu, EO sudah mempersiapkan acara ini dengan baik bu?
J:
Saya rasa EO sudah cukup maksimal & matang dalam melakukan persiapan untuk acara GJSR ini ya, apalagi dengan waktu persiapan yang sempit dan terpotong dengan lebaran waktu itu mas, namun mereka (EO) mampu mengatasinya dengan baik.
T:
Lalu bagaimana pada saat pelaksanaan acara bu, apakah EO bisa melaksanakan sesuai dengan yang sudah direncanakan bu?
J:
Alhamdulillah…, saat pelaksanaan acara semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan, dan sekali lagi saya sampaikan dengan adanya EO, hal-hal yang terlewatkan oleh kita (YJI) sudah dipikirkan bahkan sudah disiapkan solusinya oleh EO sehingga kita meras tenang jika ada EO yang membantu kita(YJI).
T:
Bagaimana pendapat ibu pribadi melihat secara keseluruhan dari kinerja EO dalam penyelenggaran acara GJSR kemarin bu?
J:
Saya merasa puas dengan cara kerja mereka(EO) yang profesional sehingga membuahkan hasil yang maksimal.
T:
Bagaimana dengan rencana kegiatan-kegiatan atau program yang selanjutnya, apakah YJI masih akan bekerjasama lagi dengan EO?
J:
Untuk tahun ini (2007) Insya Allah kami(YJI) akan melaksanakan acara serupa dengan tahun lalu namun kali ini dengan scoup yang lebih besar dan luas karena kami(YJI) akan mensosialisasikan Gerkan Remaja Sehat Indonesia yang Insya Allah akan dicanangkan oleh Bapak Presiden RI bertepatan pada hari sumpah pemuda. Dan kami(YJI) sudah memutuskan untuk bekerjasama lagi dengan EO yang sama dengan EO yang tahun lalu (2006) karena bagi kami(YJI) mereka sudah mengerti & tahu keinginan kami(YJI) dan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara kami(YJI) dengan EO tersebut.