ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMINATAN SISWA KELAS X DALAM MEMILIH JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN Dwi Purnama Sari Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan Muhammmad Arsyad Al Banjary Banjarmasin Email :
[email protected] Kata Kunci: Peran guru Bimbingan Konseling, Peminatan Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Abstrak Latar Belakang masalah dalam penelitian ini adalah guru BK mempunyai peranan penting untuk membantu peserta didik memantapkan minat terhadap jurusan yang akan dipilih.Pendaftaraan siswa pada tahun 2015/2016 berjumlah 227 siswa. Jurusan yang banyak diminati siswa/i adalah Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru BK dan untuk mengetahui alasan siswa memilih jurusan TKJ di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer berupa wawancara dengan satu orang kepala sekolah, satu orang guru BK, dan lima orang siswa SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin, sedangkan data sekunder berupa foto-foto dan dokumen dari sekolah. Dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan verifikasi. Uji Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas. Uji kredibilitas yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru BK sangat berperan saat penerimaan siswa baru, Guru bimbingan dan konseling memberikan masukan agar siswa lebih memantapkan minat terhadap jurusan yang sudah dipilih. Ada beberapa alasan siswa kelas X TKJ memilih jurusan (TKJ), yaitu sebagai berikut :Peluang usaha untuk mendapatkan pekerjaan,Agar lebih meningkatkan keahlian /kemampuan, dan Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) berhubungan dengan PC dan jaringan Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa guru BK berperan untuk membantu siswa dalam memantapkan minat terhadap jurusan yang sudah dipilih. Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) menjadi pilihan yang banyak diminati siswa.
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
1
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
Keywords : Role of teachers Counseling, Department of Computer Engineering Specialisation Network (TKJ) Abstact Background problem in this research is the BK teachers have an important role to help students establish an interest in the subject will dipilih.Pendaftaraan students in the year 2015/2016 amounted to 227 students. Programs that attracted many students / i is the Department of Computer Engineering Network ( TKJ ) . The purpose of this study was to determine the role of BK teachers and to identify why students choose majors TKJ SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. This study uses a qualitative research design with descriptive research . Source data used are primary data source in the form of an interview with one principal, one teacher BK , and five students of SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin , while secondary data in the form of photographs and documents from the school . By observation , interviews , and documentation . Data analysis used data reduction , data presentation , and draw conclusions verification . Data validity test using the test of credibility . Credibility test used was triangulation source. The results of this study indicate that BK teachers was crucial to new admissions , guidance and counseling teachers to provide input in order to further solidify student interest in the subject that has been selected . There are several reasons students of class X TKJ majors ( TKJ ) , as follows : business opportunities to get a job , To further enhance the skills / abilities , and the Department of Computer Engineering Network ( TKJ ) associated with PC and network. The conclusion of this study that teachers BK role is to assist students in establishing the interest in the subject that has been selected . Department of Computer Engineering Network ( TKJ ) an option that attracted many students
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
2
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
A. PENDAHULUAN Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pelayanan BK merupakan bagian integral dari proses pendidikan pada satuan pendidikan, diluar penyelenggaraan mata pelajaran, muatan lokal ataupun kegiatan ekstra kurikuler. Pelayanan BK menunjang proses pencapaian pada satuan pendidikan. Program pelayanan BK merupakan upaya pengembangan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK. Pelayanan BK dalam upaya pelayanan ini merupakan salah satu bentuk layanan penempatan dan penyaluran dan keterkaitannya dengan jenis layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan. Disinilah guru BK mempunyai peranan penting untuk membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan mampu menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjutan antara SMA/MA atau SMK, berdasarkan pada kemampuan dasar umur (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan antara pilihan masingmasing peserta didik.
Wina Senjaya (28 : 2006) “menyebutkan salah satu peran guru yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya”. Program bimbingan dan konseling dengan pelayanan peminatan bagi peserta didik itu sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab guru BK atau konselor di setiap satuan pendidikan. Guru BK atau konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/MA atau SMK berdasarkan pada potensi diri (kekuatan) dan kemungkinan keberhasilannya, oleh karena itu guru BK atau konselor harus dapat membantu peserta untuk menemukan kekuatannya, yang berupaya kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat dan kecenderungan peserta didik serta dukungan moral dari orang tua. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti selama melakukan program pengalaman lapangan (PPL) BK di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Dilihat dari jumlah siswa yang masuk meningkat setiap tahunnya, siswa banyak meminati jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) peluang usaha jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) peluang usahanya lebih besar, tapi di satu sisi guru bimbingan konseling belum sepenuhnya mengarahkan kepada siswa dalam penyelesaian studinya. Sehingga ada beberapa siswa saat proses belajar mengajar berlangsung berkeinginan untuk pindah jurusan. Guru BK atau Konselor melalui layanan bimbingan dan konseling memiliki peran untuk membantu siswa
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
3
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
dalam memenuhi arah peminatan siswa sesuai dengan kemampuan dasar, bakat, minat dan kecenderungan umum pribadi masing-masing siswa, dan membantu siswa memantapkan minat belajar terhadap jurusan yang sudah mereka pilih. Pelayanan BK untuk arah peminatan siswa memberikan kesempatan yang cukup luas bagi siswa untuk menempatkan diri pada jalur yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah pendidikan selanjutnya. Dunia global saat ini membutuhkan manusia dengan keahlian teknologi informasi agar bisa bersaing di dunia pekerjaan. Lulusan Jurusan Teknik Komputer jaringan (TKJ) memiliki potensi untuk bekerja sesuai dengan kompetensinya sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Meningkatnya kebutuhan dan penggunaan alat teknologi seperti komputer, laptop, dan sebagainya yang sering rusak. Memunculkan peluang jasa untuk membuka usaha dengan menjual atau perbaikan pada bidang komputer, laptop, dan sebagainya. Esensinya, siswa/siswi yang memilih jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) akan lebih terarah, dan peluang kerja setelah lulus sangat banyak peluangnya. Mulai dari menjadi teknisi komputer, teknisi jaringan, membuka toko komputer, atau bisa juga membuka warnet sendiri. B. KAJIAN TEORI 1. Peran Bimbingan Konseling Kehadiran guru bimbingan dan konseling (guru BK) di Indonesia masih relative baru. Pada awal 1970-an, profesi ini baru diperkenalkan di negeri
ini.Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6 disebut istilah “konselor” untuk profesi pendidik ini. Lebih lanjut dalam buku Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam jalur Pendidikan Formal yang dikeluarkan Dirjen PMPTK Depdiknas tahun 2007, dijelaskan pendidikan minimal konselor adalah sarjana (S1) Proram studi bimbingan dan konseling. Diharapkan setelah lulus pendidikan akademik dan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) jurusan bimbingan dan konseling, lulusan dapat melanjutkan pendidikan profesi konselor (PPK). Dasar Pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugastugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spritual). Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
4
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
bahwa proses perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dengan alur linier, lurus atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. Perkembangan konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat.
f.
Sardiman ( Daryanto& Farid, 2015: 29) menyatakan bahwa ada Sembilan peran guru dalam kegiatan BK yaitu: a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatf, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lan. c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajarmengajar. d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
1.
g.
h.
Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar.
Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, Sehingga dapat menentukan peserta didik berhasil/ tidak. Tugas guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor Daryanto & Farid menyebutkan bahwa Guru BK atau konselor harus melaksanakan tugas profesi bimbingan dan konseling secara utuh sesuai dengan konsep bimbingan dan konseling. Dalam kaitannya dengan program peminatan peserta didik . Guru BK/ konselor mempunyai tugas : A. Menyelenggarakan layanan pemilihan dan penetapan peminatan yang sesuai dengan potensi peserta didik dan kesempatan yang ada pada satuan pendidikan, dengan uraian tugas sebagai berikut: a) Menetapkan komponen peminatan peserta didik b) Menyiapkan kriteria peminatan peserta didik c) Menetapkan cara dalam menetapkan peminatan peserta didik d) Menyiapkan instrument (non test) untuk mengungkap peminatan peserta dan dukungan orang tua
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
5
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
e)
f) g) h) i)
B.
C.
D.
Menyiapkan dan menyampaikan informasi peminatan peserta didik meliputi kuota, macam pminatan, cara, komponen dan kriteria dalam penetapan pilihan peminatan kepada calon peserta didik baru atau masyarakat luas. Mengumpulkan data peminatan peserta didik Menganalisis data peminatan peserta didik Menetapkan peminatan dan pengelompokan belajar peserta didik Memberikan layanan konsultasi kepada orang tua atau peserta didik yang memerlukan atau tidak sesuai dengan antara penetapan dari sekolah dengan peminatan pilihan dari peserta didik dan atau orang lain. Menyelenggarakan pendampingan dalam pembelajaran sesuai dengan peminatan peserta didik dengan cara memberikan layanan konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan bimbingan klasikal. Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran potensi peserta didik dengan cara melakukan kegiatan praktik dan atau magang bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia usaha serta lembaga terkait. Menyelenggarakan evaluasi penyelenggaraan program peminatan dan tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan memperhatikan kesempatan yang ada.
E. Bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan pendidik lainnya, melakukan pembinaan dan pengembangan serta penyaluran potensi peserta didik secara optimal. 2. BK Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi kurikulum 2013 akan dapat menimbulkan masalah bagi peserta didik SMP/MTs yang tidak mampu memantapkan minat belajar secara tepat dan menentukan minat untuk melakukan pilihan pada studi lanjutan sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam belajar dan kecenderungan gagal dalam belajar. Membantu memantapkan minat belajar peserta didik dan membantu menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/MA atau SMK hendaknya sesuai dengan kecerdasan, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik agar proses belajar berjalan dengan baik dan kecenderungan berhasil dalam belajar, oleh karena itu diperlukan pelayanan peminatan peserta didik dalam bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru BK, pelayanan peminatan peserta didik merupakan untuk membantu peserta didik dalam memantapkan dan menjalani program atau kegiatan untuk mencapai sesuatu sesuia dengan kecenderungan hati atau keinginan yang terkait dengan program pembelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan. Dalam pelayanan ini peserta didik memahami potensi dan kondisi diri sendiri, memahami dan memilih arah pengembangan karir dan menyiapkan diri
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
6
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
serta memilih pendidikan lanjutan dan karir sampai perguruan tinggi. Dalam pelayanan BK upaya pelayanan ini merupakan salah satu bentuk layanan penempatan dan penyaluran dan keterkaitannya dengan jenis layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan. Disinilah guru BK mempunyai peranan penting untuk membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan mampu menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjutan antara SMA/MA atau SMK berdasarkan pada kemampuan dasar umur (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan antara pilihan masing-masing peserta didik. Pelayanan BK peminatan peserta didik yang dilakukan oleh guru BK atau konselor dipahami sebagai upaya advokasi dan fasilitas perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara sehingga mencapai perkembangan optimum. Perkembangan optimum bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil plihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Pelayanan BK peminatan peserta didik di SMP/MTs penting dalam
implementasi kurikulum 2013 kerena nantinya peserta didik akan dihadapkan pada adanya pilihan peminatan ke SMA/MA/SMK, pilihan peminatan kelompok mata pelajaran di SMA/MA dan pilihan peminatan kelompok program keahlian di SMK, guru BK melalui pelayanan BK peminatan peserta didik merupakan upaya untuk membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan nantinya menentukan minat melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/MA dan SMK, memahami dan memilih arah pengembangan karir dan menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan sampai keperguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umur, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Pelayanan BK yang dilakukan oleh guru BK atau Konselor dalam upaya pelayanan peminatan peserta didik dalam memantapkan minat belajar dan menentukan minat melakukan pilihan studi lanjutan merupakan salah satu bentuk layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar dan bimbingan karir. Dalam rangka mengoptimalkan potensi peserta didik menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru wali kelas, guru BK atau konselor, kepala sekolah/ madrasah dan orang tua/ wali. Dengan demikian peminatan peserta didik adalah sebuah proses yang akan melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
7
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
dilingkungannya, permasalahan akan terjadi jika peserta didik SMP/MTs tidak mampu untuk memantapkan minat belajar, sehingga akan menghambat dalam proses pembelajaran, menghambat proses penentuan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/ MA dan SMK. Untuk mencegah terjadinya masalah pada diri peserta didik tersebut maka diperlukan adanya pelayanan BK yang dilakukan oleh guru BK atau Konselor untuk membantu memandirikan peserta didik melalui pengambilan keputusan terkait dengan keperluan untuk memilih, menentukan, meraih serta mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui upaya pendidikan Program bimbingan dan konseling dengan pelayanan peminatan bagi peserta didik itu sepenuhnya berada dibawah tanggung jawab guru BK atau konselor di setiap satuan pendidikan. Guru BK atau konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/MA dan SMK berdasarkan pada potensi diri (kekuatan) dan kemungkinan keberhasilannya, oleh karena itu guru BK atau konselor harus dapat membantu peserta untuk menemukan kekuatannya, yang berupaya kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat dan kecenderungan peserta didik serta dukungan moral dari orang tuannya.
Pelayanan peminatan peserta didik merupakan kegiatan BK yang amat penting dan menentukan kesuksesan dalam belajar,perkembangan dan masa depan masing-masing peserta didik. Untuk itu pelaksanaannya memerlukan guru BK atau konselor yang kompeten dan professional dalam menjalankan tugas, fungsi, peran profesionalnya memantau peserta didik dalam memilih dan menentukan arah peminatan secara tepat untuk keberhasilan dalam belajar. Pelayanan BK di SD/MI dilakukan oleh guru kelas untuk memantau peserta didik menanamkan minat belajar, mengatasi masalah minat belajar dan mengalami kesulitan belajar secara antisipatif, sedangkan pelayanan BK yang dilakukan oleh guru BK atau konselor di SMP/MTs diarahkan untuk membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/MA dan SMK berdasarkan pada kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan arah pilihan masingmasing peserta didik. Pada jenjang pendidikan menengah umum di SMA/MA, guru BK atau konselor membantu peserta didik menentukan minat terhadap kelompok mata pelajaran pilihan yang tersedia, menentukan mata pelajaran pilihan di luar mata pelajaran kelompok minatnya dan menentukan minat pendalaman materi mata pelajaran untuk mendapatkan kesempatan untuk mengikuti mata kuliah diperguruan tinggi, selama peserta didik yang
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
8
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
bersangkutan berada di kelas XII dan atas kerjasama sekolah dengan perguruan tinggi. Pada jenjang pendidikan menengah kejuruan atau SMK, guru BK atau konselor membantu peserta didik menentukan minat dalam memilih program keahlian yang tersedia dan menentukan mata pelajaran keahlian pilihan di luar mata pelajaran program keahlian minatnya. Guru BK atau konselor di SMA/MA dan SMK membantu peserta didik menentukan minatnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan potensi dan kecenderungan pilihan masingmasing peserta didik.
kecenderungan arah pilihan masingmasing peserta didik sehingga akan membantu kelancaran dan keberhasilan dalam belajar.
Pelayanan BK peminatan peserta didik merupakan peluang dan dan sekaligus tantangan yang begitu besar bagi guru BK atau konselor, untuk menjalankan tugas, peran, fungsi dan tanggungjawab yang diamanatkan dalam kurikulum 2013. Untuk itu guru BK atau konselor perlu mencermati secara mendalam makna peminatan dalam kurikulum 2013 dan melaksanakan tugas, tanggung jawan dan peran profesi secara kompeten demi kemartabatan dari suatu profesi bimbingan dan konseling ini, dimana ini merupakan kesempatan dan peluang yang baik untuk menunjukkan bahwa guru BK atau konselor melalui pelayanan BK akan mampu menunjukkan peran dan fungsinya dalam membantu peserta didik memantapkan minat belajar dan menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut antara SMA/MA atau SMK berdasarkan pada kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan
Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama mengikuti pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan dilakukan atas dasar kebutuhan untuk melanjutkan keperguruan tinggi (Daryanto & Farid, 2015: 126)
Secara umum pelayanan BK peminatan peserta didik bertujuan untuk membantu peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK menanamkan, memperkuat dan menetapkan pilihan minat pendalaman mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh, arah pilihan karir atau pilihan studi lanjutan sampai keperguruan tinggi. 3.
4.
Pengertian Peminatan
Lingkup Peminatan Peserta Didik
Penetapan peminatan merupakan hal penting dalam implementasi kurikulum 2013 karena adanya pilihan peminatan di SMA/MA/SMK, pilihan peminatan kelompok program keahlian di SMK. Peminatan kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan mendalami mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan, memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
9
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
sampai keperguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masingmasing peserta didik. Upaya mengoptimalkan potensi peserta didik tersebut menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru wali kelas, guru BK/Konselor, kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali, seperti pelayanan pendalaman materi yang dilakukan guru mata pelajaran merupakan salah satu bentuk pengayaan mata pelajaran. 5.
Tujuan Peminatan peserta didik
Daryanto & Farid menyebutkan tujuan peminatan peserta didik terbagi menjadi dua yaitu : A. Secara umum peminatan peserta didik bertujuan untuk membantu peserta didik SMA/MA dan SMK menetapkan minat pilihan kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran serta pendalaman mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh, pilihan karir atau pilihan studi lanjutan sampai keperguruan tinggi. B. Secara khusus tujuan peminatan kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran di SMA/MA atau SMK adalah : a. Mengarahkan peserta didik SMA/MA untuk memahami dan mempersiapkan diri bahwa : a) Kurikulum memberikan
SMA/MA kesempatan bagi
peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderunga pilihan masingmasing peserta didik. b) Setelah tamat dari SMA/MA peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu yang masih memerlukan persiapan/pelatihan, atau melanjutkan keperguruan tinggi dengan memasuki program studi sesuai dengan pilihan dan pendalaman mata pelajaran sewaktu di SMA/MA. b. Mengarahkan peserta didik SMK untuk memahami dan mempersiapkan diri bahwa: a) Pendidikan di SMK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat. b) Kemandirian tersebut diatas didasarkan pada kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, dan keterampilan pekerjaan/karir. c) Setelah tamat dari SMK peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu yang masih memerlukan persiapan/pelatihan, atau melanjutkan keperguruan tinggi dengan memasuki program studi sesuai dengan pilihan dan pendalaman mata pelajaran sewaktu di SMK.
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
10
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
6. Fungsi Peminatan Peserta Didik a. Fungsi peminatan peserta didik di SMA/MA dan SMK ( Daryanto & Farid, 2015: 132 ) adalah : a) Fungsi pemahaman, yaitu berkaitan dengan dipahaminya kemampuan, bakat,minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik serta lingkungan untuk menentukan peminatan kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran yang diikuti, arah karir/ studi lanjutan yang dipilihnya. b) Fungsi pencegahan, yaitu berkaitan dengan tercegahnya berbagai masalah yang dapat mengganggu berkembangnya kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal. c) Fungsi pengentasan, yaitu berkaitan dengan terentaskannya masalahmasalah peserta didik yang berhubungan dengan peminatan kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran yang diikuti, arah karir atau studi lanjutan yang dipilihnya. d) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu berkaitan dengan terkembangkan dan terpeliharannya kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal. e) Fungsi Advokasi, yaitu berkaitan dengan upaya terbelannya peserta didik dari berbagai kemungkinan yang mencederai hak-hak mereka dalam pengembangan kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan
pilihan masing-masing peserta didik secara optimal.
C. METODOLOGI PENELITIAN 1.
Desain Penelitian Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. ”Desain penelitian adalah sebuah proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”( Nazir, 2005:84). “Desain penelitian bagaikan sebuah jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yan telah ditetapkan (Sawarno, 2006:79). Dari uraian diatas maka dapat dikatakan desain penelitian merupakan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah desain deskriptif kualitatif. 2.
Subyek Penelitian Subjek Penelitian adalah “subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian (Arikunto, 2010:188)”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. snowball sampling
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
11
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
adalah “teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono, 2013: 300)”. Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu seorang peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lengkap. Dengan demikian yang menjadi subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. 3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data” (Sugiyono, 2013 : 308). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : a. Observasi Observasi berarti pengamatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti. Gall dkk. (Anwar,2012: 82) “memandang observasi sebagai salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan lingkungan (sosial dan atau material) individu yang sedang diamati.” Observasi berarti pengamatan secara langsung maupun tidak langsung
terhadap objek yang diteliti. Gall dkk. (Anwar,2012: 82) “memandang observasi sebagai salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan lingkungan (sosial dan atau material) individu yang sedang diamati.” Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap lingkungan sekolah, kesiapan guru BK, Kepala Sekolah, dan siswa/i untuk melakukan wawancara. b. Wawancara Wawancara atau interviu didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara tanyajawab lisan yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Sutrisno Hadi ( Anwar, 2004,II) memandang interviu sebagai metode yang baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, dan proyeksi seseorang tentang masa depannya. Metode ini dipandang baik untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia kehidupannya. Sasaran wawancara sebagai responden dalam penelitian ini adalah lima orang siswa kelas X TKJ I, dan X TKJ II, satu orang guru BK dan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. c. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2012: 82-83) Dokumen “merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang”. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
12
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
ada. Untuk menunjang pengumpulan data dokumentasi, subjek menggunakan alat bantu berupa kamera untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan beberapa dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang: a. Sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin b. Visi, misi, tujuan, dan motto SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin c. Denah SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin d. Sarana dan Prassarana SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin e. Keadaan Guru dan siswa SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin f. Gambaran Bimbingan dan Konseling SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin g. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin h. Struktur SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin 4.
Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:121) meliputi uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Pada penelitian ini digunakan uji kredibiitas untuk menguji keabsahan data.Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Terdapat 3 triangulasi dalam keabsahan data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber. Triangulasi sumber akan dilakukan pada siswa kelas X, guru BK, dan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Data dari ke tiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut. 5.
Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2012:89) analisis data adalah “Proses mencari dan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Reduksi data Menurut Sugiyono (2012:92) mereduksi data berarti “merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.” Sehingga data yang telah direkdusi akan memberikan
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
13
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. Dengan demikian data yang telah direkdusi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. b. Display Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya dalam analisis data ini adalah display data atau penyajian data. Miles dan Huberman (sugiyono,2012:95) menyatakan “ bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan yang telah dipahami. c.
Verifikasi Data Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,didukung oleh bukti-bukti yang valid da konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
D. PEMBAHASAN 1.
Peran guru BK terhadap peminatan siswa kelas X dalam memilih Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru bimbingan dan konseling diperoleh bahwa pengumpulan data peminatan peserta didik secara umum tidak ada peminatan tentang memilih jurusan. Karena saat masuk SMK kita sudah ditanya mau masuk atau memlih jurusan apa. Fasilitas yang digunakan guru bimbingan dan konseling dalam layanan informasi peminatan terhadap peserta didik baru adalah dengan membagikan brosur, menjelaskan tentang jurusan apa saja yang terdapat di SMK, guru bimbingan dan konseling, Kepala Sekolah maupun guru-guru lain juga turun ke lapangan. Dengan membuka stand pendaftaran di SMK Negeri 3 Banjarmasin dan menginformasikan kepada orang tua siswa bahwa siswa yang tidak lulus mengikuti ujian online di SMK Negeri 3 Banjarmasin bisa mendaftar di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Karena jurusan yang ada di SMK Negeri 3 Banjarmasin juga ada di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Seperti jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan Multimedia (MM). Pada saat siswa melakukan pendaftaran pun guru bimbingan dan konseling langsung mengajak siswa untuk melihat-lihat sekolahan, dan menjelaskan tempat magang masingmasing jurusan. Jurusan Teknik
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
14
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
Komputer Jaringan (TKJ) akan belajar tentang jaringan LAN, WAN, dan menginstal komputer. Tempat magangnya Telkom, dan Toko Komputer. Jurusan Multimedia (MM) belajar tentang Corel Draw, dan Photoshop. Tempat magangnya di percetakan. Jurusan Administrasi Perkantoran (AP) belajar tentang surat menyurat. Tempat magangnya di SAMSAT atau perkantoran milik negeri atau swasta. Dan jurusan Akuntansi (AK) belajar tentang hitung-hitungan. Tempat magangnya di Kasir Mall, dan Toko- toko bangunan, dan alat tulis. Siswa merasa terbantu dengan adanya penjelasan dari guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, dan guruguru lain. Terutama guru bimbingan dan konseling sangat berperan saat penerimaan siswa baru, siswa lebih banyak mendapatkan masukan dari guru bimbingan dan konseling agar lebih memantapkan minat terhadap jurusan yang akan di pilih saat pendaftaran. Guru bimbingan dan konseling juga berperan sebagai wakil Kepala Sekolah, dan panitia penerimaan peserta didik baru. 2.
Alasan siswa memilih Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Teknik komputer dan jaringan (TKJ) merupakan model pendidikan kejuruan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Teknik komputer dan jaringan saat ini keberadaannya sudah mulai terlihat dimata publik, dimana jurusan ini merupakan jurusan yang sudah mendekati ilmu praktisi yang langsung dapat diimplementasikan di lingkungan dunia kerja profesional.
Ada beberapa alasan siswa kelas X TKJ memilih jurusan teknik komputer jaringan (TKJ), yaitu sebagai berikut : a. Peluang usaha untuk mendapatkan pekerjaan b. Agar lebih meningkatkan keahlian / kemampuan c. Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) berhubungan dengan PC dan jaringan d. Mengenal Perangkat komputer e. Menggunakan jaringan LAN, dan WAN f. Mengenal Software-Software Komputer g. Menginstal Program..
E. KESIMPULAN Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : guru bimbingan dan konseling berperan untuk membantu siswa dalam memantapkan minat terhadap jurusan yang sudah dipilih. Apakah saat memilih jurusan berdasarkan keinginan sendiri atau ikutikutan teman. Saat melakukan pendaftaran masih ada beberapa siswa yang kebingungan untuk memilih jurusan teknik komputer jaringan (TKJ), Multimedia (MM), Administarasi Perkantoran (AP), dan Akuntasi (AK). Guru bimbingan dan konseling langsung mengajak siswa untuk melihatlihat sekolahan, dan menjelaskan tempat magang masing-masing jurusan. Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) akan belajar tentang jaringan LAN, WAN, dan menginstal komputer. Tempat magangnya Telkom, dan Toko Komputer. Jurusan Multimedia (MM)
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
15
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
belajar tentang Corel Draw, dan Photoshop. Tempat magangnya di percetakan. Jurusan Administrasi Perkantoran (AP) belajar tentang surat menyurat. Tempat magangnya di SAMSAT atau perkantoran milik negeri atau swasta. Dan jurusan Akuntansi (AK) belajar tentang hitung-hitungan. Tempat magangnya di Kasir Mall, dan Toko- toko bangunan, dan alat tulis. Jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) menjadi pilihan yang banyak diminati siswa karena jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) berhubungan dengan PC dan jaringan, Mengenal Perangkat komputer, mengenalkan jaringan LAN dan WAN, mengenal software-software komputer dan menggunakan jaringan LAN, dan WAN.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sawarno, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Daryanto, Farid Muhammad. 2015. Bimbingan Konseling Panduan guru BK dan guru umum. Yogyakarta : Gaya Media.
siswa/siswi yang memilih jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) akan lebih terarah, dan peluang kerja setelah lulus sangat banyak peluangnya. Mulai dari menjadi teknisi komputer, teknisi jaringan, membuka toko komputer, atau bisa juga membuka warnet sendiri.
F. DAFTAR PUSKA Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D). Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 20l2. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sutoyo, Anwar. 2012. Pemahaman Individu.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cetakan I oktober ..
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
16