PENYALURAN KREDIT UMUM PEDESAAN BRI KABUPATEN DEMAK Oleh : Chamadi* ABSTRACT BRI Unit Dempet is as one of Indonesian Bank which is trusted ti give credits either in short-rtange, middle-range or long-range loan. One of its form credit known is public rural credit (Kupedes). This matter is defined in Indonesia Bank degree no. 3/68/DPwN2/ Pwb24 at 27 November 2001 about the adjusment of credit collectibility of Kupedes, where in its service gives easy credit (customers) who repay punctual installment or loan. By giving of this kupedes meant to support the growth of effort from micro industry ang smooth development of rural sector. Keywords : Kupedes, credit, loans
A.
PENDAHULUAN
Kondisi sosial ekonomi rumah tangga tani di pedesaan penuh berbagai persoalan yang memerlukan bantuan pemikiran pemecahannya, sempitnya penguasaan lahan pertanian, terbatasnya lapangan kerja, kurangnya modal dalam usaha tani, rendahnya pendapatan dan pendidikan keluarga merupakan persoalan sosial ekonomi yang selalu dihadapkan oleh masyarakat di pedesaan. Dalam rangka pemecahan persoalan kondisi sosial ekonomi rumah tangga tani tersebut diatas terutama pada permasalahan permodalan usaha tani, maka dunia perbankan membantu dan menyalurkan dana perkreditan untuk rakyat atau masyarakat pedesaan, khususnya pada sektor pertanian dan usaha kecil di pedesaan. Salah satu kendala usaha tani padi adalah permodalan, hal ini penting karena kekurangan modal dapat membatasi ruang gerak aktivitas usaha bagi para pengusaha kecil dan usaha tani padi untuk mencapai tingkat penghasilan yang optimal
695
guna menjaga kelangsungan hidup usahanya. Bantuan pemerintah dalam pemberian kredit telah disalurkan melalui Bank Indonesia. adapun langkah-langkah yang diambil Bank indonesia dalam penyaluran kredit untuk usaha kecil dan pertanian, menurut Mahmud Thoha ( 2000: 232 ) adalah mendorong komitmen perbankan untuk melayani usaha kecil dengan mewajibkan seluruh bank untuk menyalurkan 22,55 % atau 25 % dari ekspansi kredit untuk usaha kecil, meningkatkan program dalam pembiayaan usaha kecil dan pertanian serta mitra dari koperasi, mengembangkaan lembaga keuangan yang sesuai dengan kebutuhan usaha kecil dan koperasi, diantaranya pengembangan lembaga keuangan pedesaan. Untuk mengatasi kekosongan pada segman pasar keuangan agar tidak di isi para rentenir yang memberatkan tersebut,maka perlu adanya lembaga keuangan yang mampu menjadi jalan tengah agar pedagang kecil di pedesaaan tetap eksis dalam melakukan usahanya. Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan Bank Milik Pemerintahan (persero) dalam melakukan kegiatan usahanya, terutama dengan menggunakan dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya, wajib melindungi dan memelihara kepentingan dan kepercayaan masyarakat. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama Bank Rakyat Indonesia (persero) yang mengandung resiko yang dapat mempengaruhi pada kesehatan dan kelangsungan usaha, maka dalam pelaksanaannya harus berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit dan asas –asas pemberian kredit yang sehat.pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan didasarkan pada prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit dan asas-asas pemberian kredit yang sehat, maka diperlukan suatu kebijakan perkreditan yang tertulis (PPK BM- BRI ,2003 : 1 . B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kupedes. Menurut Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro (PPKBM) PT. Bank Rakyat Indonesia adalah Kupedes yang merupakan kredit mikro yang dilayani di BRI unit dan
696
diberikan dalam mata uang rupiah. Kupedes adalah Kredit yang bersifat umum, individual, selektif dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha mikro yang layak ( eligible). 2. Sasaran Kupedes. Dalam pemberian Kupedes ada dua macam golongan masyarakat yang dijadikan sasaran yaitu: 1). Golongan Pengusaha. Yaitu semua pengusaha yang bergerak di berbagai sektor ekonomi yang ada dalam wilayah kerja BRI unit, yang usahanya benar-benar layak untuk diberi Kupedes. 2). Golongan Berpenghasilan tetap (Golbertap) Golbertap yang bisa dilayani Kupedes yaitu : 1. Semua pegawai Negeri sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 6 Tahun 1974 Bab I Pasal 1 Pegawai Negeri termasuk adalah : a). Pegawai Negeri Sipil. b). Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian. c). Pekerja Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ). d). Pekerja Perusahaan Daerah. 2. Pensiunan dari Pegawai/Pekerja golongan berpenghasilan tetap tersebut pada butir diatas. 3. Pekerja tetap dari perusahaan swasta. 3. Jenis Kupedes. Berdasarkan Tujuan Penggunaannya, Kupedes dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu : (1) Kupedes Modal Kerja ( Eksploitasi ) Merupakan Kredit diberikan kepada debitur / Calon debitur untuk membiayai Modal Kerja yang bersangkutan. (2). Kupedes Investasi Merupakan Kredit diberikan kepada debitur atau calon debitur untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan guna rehabi litasi, modernisasi, ekspansi, atau usaha pendirian usaha baru.
697
(3).
4.
5.
6.
7.
Kupedes Golbertap Merupakan kredit yang diberikan debitur atau calon debitur golongan berpenghasilan tetap, baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif. Sumber Dana Kupedes. Sumber Dana Kupedes berasal dari : (1). Dana Pemerintah berupa Penyertaan Modal. Modal Usaha Aktiva Lancar (Mual) yaitu dana yang berasal dari dana Kredit Mini sebesar Rp 66,7 Miliar yang yang telah dikonversi menjadi modal BRI sejak Tahun 1993. Dana tersebut telah menjadi dana penyertaan pemeritah berupa Mual sebesar Rp 19.000.000,(sebilan belas juta rupiah ) per BRI Unit dan tiap Tim Pelayanan Desa ( TPD ) diberi sebesar Rp 5.000.000,- ( Lima juta rupiah ) (2). Dana Masyarakat yang berhasil dihimpun oleh BRI Unit. (3). Dana dari akumulasi cadangan-cadangan yang dibentuk oleh BRI Unit. Jumlah Kredit / Kupedes. Jumlah Kredit untuk setiap nasabah minimum sebesar Rp 25.000, dan maksimum Rp 100.000.000,- terdiri dari Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja. Suku Bunga 1. Suku bunga Kupedes investasi sebesar 1% sebulan atau 1,5% sebulan bila terjadi tunggakan. 2. Suku bunga Kupedes modal kerja 1,5% sebulan atau 2% sebulan bila terjadi tunggakan. 3. Bunga dihitung dari besarnya maksimum kredit semula, dan dibebankan sepanjang jangka waktu kredit dan atau kredit tersebut belum lunas ( flat rate ) Jangka waktu Kredit. 1. Untuk Kupedes investasi minimal 3 bulan dan maksimal 36 bulan. 2. Untuk Kupedes Modal kerja minimal 3 bulan dan maksimal 24 bulan
698
8.
9.
3. Untuk Kupedes Golbertap ditetapkan maksimal 60 bulan dengan pola angsuran bulanan. Agunan. Agunan Kredit dan pengikatannya dengan SKCV/ CCV untuk barang- barang tidak bergerak dan Fiducia untuk barang-barang bergerak. Persyaratan untuk Calon Debitur. 1. Golongan Pengusaha : a). Domisili diwilayah kerja BRI unit setempat yang dibuktikan dengan keterangan sebagai Penduduk dari Kepala Desa / lurah atau Kartu tanda penduduk ( KTP ) b). Untuk Kupedes dengan Plafon tertentu, Cukup menggunakan surat keterangan usaha dari Kepala Desa / Lurah c). Menyediakan Agunan Kebendaan, baik benda bergerak maupun benda tidak bergerak. d). Wajib membuka rekening tabungan di BRI Unit. e). Tidak sedang menikmati kredit di Kanca atau di BRI Unit lainnya. 2. Golongan Berpenghasilan Tetap : a). Domisili Kantor Ymp, atau tempat pemotongan gaji atau pensiun, berada pada wilayah kerja BRI unit yang bersangkutan. b). Tidak sedang menikmati kredit di Kanca atau di BRI Unit lainnya c). Menyerahkan asli surat keputusan (SK ) pengangkatan pekerja tetap dan atau SK pengangkatan pekerja yang pertama serta asli SK penetapan pangkat pekerja yang terakhir, atau asli SK pensiun bagi yang berstatus pensiunan. d). Menyerahkan asli kartu peserta Taspen bagi pekerja negeri, asli kartu peserta JAMSOSTEK bagi pekerja BUMN dan swasta, asli kartu peserta ASABRI bagi anggota TNI dan POLRI atau copy identitas pensiun ( KARIP ) bagi para pensiunan dan copy KARPEG untuk pekerja negeri sipil.
699
e).
Menyerahkan daftar perincian gaji atau pensiun karyawan yang bersangkutan dan telah disyahkan oleh kepala kantor, unit kerja,instansi,pimpinan perusahaan atau kantor pensiunan instansi yang bersangkutan. f). Ada rekomendasi dari kepala kantor, unit kerja instansi, pimpinan perusahaan, yang menyatakan bahwa ymp benar-benar pekerja tetap diinstansi yang dipimpinnya, serta benar-benar akan mengajukan pinjaman di BRI unit setempat. Untuk itu kepala kantor/ unit kerja instansi tersebut bersedia membantu / menagih menyelesaikan hutang pekerja yang bersangkutan pada BRI apabila terjadi wanprestasi. g). Memberi kuasa memotong gaji kepada bendaharawan gaji h). Surat keterangan kesanggupan dari Bendaharawan untuk memotong gaji dan menyetorkan ke BRI i). Wajib membuka rekening tabungan. 10. Bentuk Kupedes : (1). Kupedes usaha (2). Kupedes K 3 (3). Kupedes Golbertap (4). Kupedes Pertanian 11. FITUR KUPEDES USAHA 1. Plafond sampai dengan Rp 50 Juta 2. Dilayani berdasarkan domisili tempat usaha 3. Putusan kredit maksimal 7 hari kalender untuk putusan kaunit dan 14 hari untuk putusan kanca BRI 4. Jangka waktu maksimal 24 bulan untuk modal kerja dan 36 untuk Kupedes investasi 5. Ada pengembalian Bunga tepat waktu ( PBTW ) yang dibayarkan per periode. 6. Diikutkan program asuransi jiwa dengan beban biaya bri 7. Foto copy kartu tanda penduduk(KTP)
700
8.
Surat keterangan kelakuan baik dari desa(bila dianggap perlu) 9. Agunan : petok,girik,letter C dan sejenisnya serta SHM dan BPK 10. Memiliki pengalaman usaha minimal 1 Tahun 11. Wajib membuka rekening tabungan simpedes atau simaskot. Unit britnets ditambah Britama. 12. FITUR KUPEDES diatas Rp.25 juta 1. Foto Copy kartu tanda penduduk(KTP) 2. Surat keterangan usaha dari desa 3. Surat keterangan kelakuan baik dari desa (bila dianggap perlu) 4. Agunan :petok,girik,letter C dan sejenisnya serta SHM dan BPKB 5. Pernah menikmati fasilitas Kupedes di BRI Unit atau kredit dikanca/KCP minimal 1kali 6. Total eksposure pinjaman terakhir minimal Rp 15 juta 7. Telah menjadi debitur kanca/KCP/BRI unit minimal kumulatif selama 1 Tahun 8. Fasilitas ijin prinsip bagi yang tidak memenuhi kriteria diatas 9. Diyakini tidak sedang menikmati pinjaman dibank lain maupun dikanca BRI/KCP/BRI unit lain. 10. Wajib membuka rekening tabungan simpedes atau simaskot. Unit brinets ditambah Britama. 13. FITUR KUPEDES K-3 1. Plafond sampai dengan Rp 3 juta 2. Jangka waktu sampai dengan 36 bulan 3. Dapat dilayani berdasarkan domisili tempat usaha. 4. Tidak diharuskan adanya agunan tambahan 5. Putuslah kredit maksimal 7 hari kalender 6. Adanya pengembalian bunga tepat waktu (PBTW) yang dibayarkan per periode tertentu sesuai jangka waktu kredit 7. Diikutsertakan dalam program asuransi jiwa dengan beban biaya BRI 8. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) 9. Surat keterangan usaha dari desa
701
10. Surat keterengan kelakuan baik dari desa(bila dianggap perlu) 11. Wajib membuka rekening tabungan 14. FITUR KUPEDES GOLBERTAP 1. Ditujukan kepada:PNS,TNI/POLRI,Pegawai BUMN/D, pegawai perusahaan swasta 2. Suami /istri pegawai BRI 3. Plafond sampai dengan Rp 50 juta 4. Jangka waktu sampai dengan 60 bulan 5. Dilayani berdasarkan domisili instansi/kantor Ymp 6. Maksimal angsuran 50% dari penghasilan 7. Putusan kredit maksimal 7 hari kalender 8. Adanya pengembalian bunga tepat waktu(PBTW) yang dibayarkan per periode tertentu sesuai jangka waktu kredit dan pola angsuran yang dipilih. 9. Diikutsertakan dalam program asuransi jiwa dengan beban biaya dari BRI adanya insentif kepada bendahara ymp sebesar 1,5% dari angsuran+ bunga 10. Adanya PKS antara BRI dengan instansi pegawai ybs 11. Foto copy kartu tanda penduduk(KTP) 12. Surat rekomendasi dari kepala instansi/kantor Ymp. 13. Daftar perinci gaji 14. Surat kuasa potong gaji 15. Foto copy karpeg,karip 16. Agunan:asli SK pertama, SK pangkat terakhir 17. Wajib membuka rekening tabungan simpedes atau simaskot. Unit Brinets ditambah Britama 15. FITUR KUPEDES PERTANIAN 1. Plafond sampai dengan Rp 50 juta 2. Jangka waktu disesuaikan dengan komoditas yang ditanam 3. Dilayani berdasarkan domisili tempat tinggal Ymp 4. Maksimal angsuran 75% dari total pendapatan yang diperoleh dari usaha pertaniannya 5. Putusan kredit maksimal 7 hari kalender
702
6.
Ada pengembalian bunga tepat waktu (PBTW) yang dibayarkan per periode tertentu sesuai jangka waktu kredit dan pola angsuran yang dipilih. 7. Foto copy kartu tanda penduduk(KTP) 8. Surat keterangan usaha dari desa 9. Surat keterangan kelakuan baik dari desa(bila dianggap perlu) 10. Agunan: petok,girik,letter C dan sejenisnya serta SHM dan BPKB 16. Prosedur Pelayanan Kupedes Pada uraian yang terdahulu telah diungkapkan pengertian, sasaran maupun ketentuan-ketentuan kupedes yang pada prinsipnya diarahkan untuk pembangunan ekonomi pedesaan, dengan cara pemberian kupedes kepada berbagai usaha yang tergolong ekonomi lemah, yang secara ekonomi layak untuk dikembangkan. Pada prinsipnya prosedur pelayanan kupedes berlaku sistem jemput bola. Berkenaan dengan ini BRI Unit dempet, yaitu kepala maupun mantri BRI Unit berusaha untuk menginventarisasikan berbagai jenis usaha yang terdapat diwilayah kerjanya dan terbatas kepada usaha-usaha yang layak ditawarkan fasilitas kupedes. Dalam garis besarnya prosedur pelayanan kupedes dapat digambarkan melalui lima tahapan, yaitu (a) permohonan kupedes, (b) pemeriksaan lapangan, (c) pemutusan kupedes, (d) realisasi pinjaman, dan (e) pengawasan dan pembinaan kupedes. a. Permohonan kupedes Pada prinsipnya semua masyarakat yang ada diwilayah kerja BRI Unit menikmati fasilitas kupedes. Namun demikian hanya masyarakat yang memenuhi persyaratan yang dapat menjadi nasabah kupedes. Untuk pengajuan permohonan kredit, calon nasabah mengisi formulir permohonan pinjaman yang disediakan oleh BRI Unit ( form model 72 kupedes untuk golongan pengusaha dan model C 75 kupedes untuk yang berpenghasilkan tetap) dan sekaligus melengkapi persyaratan administrasi yang terdiri dari copy bukti diri yaitu kartu tanda penduduk (KTP), surat ijin mengemudi (sim) yang masih berlaku bagi
703
usaha yang berbentuk badan hukum, surat ijin usaha perusahaan(siup), pas photo, bukti pemilikan jaminan. Khusus bagi pegawai yang berpenghasilan tetap harus dilengkapi dengan salinan surat keputusan pengangkatan menjadi pegawai tetap yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, atau rekomendasi diri dari kepala kantor unit kerja yang bersangkutan. Pengisian formulir permohonan kredit dapat dibantu oleh pemegang buku BRI Unit dan sekaligus memberikan penjelasan kepada calon nasabah atas penggunaan kredit, ketentuan kredit maupun cara pembayaran angsurannya. Setelah permohonan kredit ditandatangani calon nasabah, selanjutnya pemegang buku mencatat pada register permohonan kredit yaitu register surat keterangan permohonan pinjaman (SKPP) C.35 untuk selanjutnya diserahkan kepala BRI Unit untuk melihat kelengkapan permohonan kredit serta menetapkan petugas pemeriksa yang dapat dilakukan sendiri oleh kepala BRI Unit ataupun mantri BRI Unit. b. Pemeriksaan Lapangan Kepala BRI Unit ataupun mantri BRI Unit mengadakan pemeriksaan atas permohonan kredit, dilapangan dengan sasaran, yaitu untuk mengetahui karakter atau watak dari calon nasabah, untuk mengetahui keadaan usaha calon nasabah, untuk mengetahui kondisi ekonomi, dan untuk mengadakan pemeriksaan atas nilai jaminan kredit. Untuk mengetahui karakter ataupun watak dari calon nasabah, informasi tersebut dapat diperoleh dari anggota masyarakat setempat, yaitu tetangganya, pemuka, pamong setempat ataupun sumber lainnya.kalau karakternya diragukan, misalnya suka berjudi, spekulasi, sering ingkar janji, pemboros, permohonannya tidak dapat dipertimbangkan. Untuk mengetahui keadaan usaha calon nasabah, baik yang lampau maupun prospek usahnya dapat tercermin pada struktur permodalan serta kemampuan membayar usahanya. Berkenaan dengan ini kepala BRI unit ataupun mantri BRI Unit menyusun neraca perkiraan, ikhtisar rugi laba dan
704
perkiraan kebutuhan modal yang diperlukan usaha calon nasabah. Tujuan untuk mengetahui kondisi ekonomi adalah apakah situasi pasar menunjang pemasaran produk yang dihasilkan oleh usaha calon nasabah dan tidak berlawanan dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selanjutnya juga diadakan pemeriksanaan atas kebenaran dan sekaligus mengadakan taksasi atas nilai jaminan kredit yang diberikan oleh calon nasabah. Berkenaan dengan ini, pada undang-undang perbankan no.14 Tahun 1967 telah ditetapkan bahwa untuk keamanan danadana yang disimpan dibank, pihak perbankan tidak diperkenankan memberikan kredit tanpa jaminan. Hasil pemeriksaan dilapangan akan dituangkan kepala unit atau mantri BRI Unit pada formulir model 70a untuk pinjaman dibawah Rp10.000.000, dan model 70b untuk pinjaman diatas Rp 10.000.000, berkas laporan tersebut berikut lampirannya diserahkan kepada petugas pemegang buku untuk di catat tanggal penerimaannya pada register SKPP C 35. c. Pemutusan Kupedes Kepala BRI Unit akan menerima berkas permohonan kredit yang telah diperiksa oleh mantri BRI Unit, berikut register SKPP C 35 dari petugas pemegang buku. Kepala BRI Unit memutus permohonan kredit dengan memperhatikan unsur-unsur lima”c” yaitu character, capital, capatiy, condition of economy dan collateral. Putusan kredit dapat ditolak karena tidak layak untuk dilayani, ataupun putusan kredit dapat dilayani, yaitu menetapkan besarnya pinjaman, jangka waktu, besarnya tingkat bunga, cara angsuran, bentuk pengikatan jaminan, penggunaan kupedes, untuk keperluan investasi ataukah modal kerja dan lain-lain ketentuan yang dianggap perlu. Dalam hal hasil pemeriksaan mantri BRI Unit diragukan kebenaran, kepala BRI Unit dapat mengadakan pemeriksaan ulang dilapangan. Demikian juga jika besarnya permohonan kredit melampaui batas kewenangan memutus permintaan pinjaman(KMPP) yang telah ditetapkan oleh pemimpin cabang BRI Demak, kepala BRI Unit akan meneruskan permohonan kredit tersebut kepada cabang BRI untuk mendapat putusan.
705
Kantor cabang BRI Demak telah menetapkan klasifikasi kewenangan memutus permohonan pinjaman (KMPP) sebagai berikut: kepala BRI Unit diberi KMPP maksimum Rp 25 000 sampai dengan Rp2 0.000 000; (AMBM) diberi KMPP lebiih besar dari Rp 20.000.001 sampai dengan Rp 50 000 000; pemimpin cabang BRI diberi KMPP lebih besar dari Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000 000. d. Realisasi Pinjaman Atas dasar putusan kredit, pemegang buku menyampaikan putusan kredit kepada calon nasabah, yang ditandatangani oleh kepala ataupun mantri BRI Unit. Berbarengan dengan itu pemegang buku juga mempersiapkan surat pengakuan hutang (SPH), surat pengikatan jaminan dan kuitansi penerimaan uang bermeterai. Setelah calon nasabah datang dan menandatangani surat-surat tersebut diatas, selanjutnya Teller melakukan pembayaran kepada nasabah yang terlebih dahulu telah meneliti kelengkapan dokumendokumen yang tersedia, dan sekaligus menjelaskan kembali besarnya pinjaman yang akan diterima, jangka waktu pinjaman, cara pembayaran yang akan dilaksanakan, besarnya angsuran, jumlah bunga pinjaman serta hal Pembayaran Bunga Tepat Waktu (PBTW). Selanjutnya nasabah menandatangani kuitansi pembayaran dan menerima pembayaran sejumlah putusan kredit setelah dikurangi dengan biaya administrasi. Kemudian pemegang buku mencatat realisasi tersebut pada register SKPP. e. Pengawasan dan Pembinaan Kupedes Dalam rangka pengamanan kupedes, bank perlu mengadakan pengawasan, baik secara keseluruhan maupun secara individual per nasabah, agar sasaran kredit dapat tercapai. Pengawasan tersebut dapat berupa pengawasan aktif, yaitu pengawasan dengan mengadakan kunjungan kelokasi debitur, sehingga secara langsung dapat diketahui segala permasalahan yang timbul dan pengawasan pasif, yaitu penelitian tehadap laporan tertulis yang disampaikan oleh debitur kepada pihak bank. Selanjutnya pihak bank akan mengadakan pembinaan yaitu bersama dengan nasabah mencari jalan keluar atas permasalahan yang
706
timbul sehingga akhirnya kredit dapat lunas pada waktu yang telah dijanjikan. 17. Kecepatan Pelayanan Kupedes BRI telah menetapkan batas waktu penyelesaian satu permohonan kredit maksimum 7 hari, terhitung dari saat penerimaan permohonan kredit sampai dengan fasilitas kredit tersebut diterima oleh pihak calon debitur. 18. Suku Bunga Kupedes (1). Pinjaman s/d Rp 25 juta : 2% bulan flate rate (2). Pinjaman diatas Rp 25 juta : 1.98% bulan flate rate (3). Besarnya angsuran pokok dan bunga berdasarkan tabel angsuran. Dari uraian tersebut maka maksud dan tujuan didirikannya BRI Unit Dempet adalah mempercepat terlaksanakanya usaha-usaha pembangunan yang merata di daerah pedesaan dengan menghidupkan modal dan potensi dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna membiayai usaha yang produktif. Sasaran Kupedes diberikan kepada masyarakat pedesaan pada umumnya, yaitu berbagai usaha kecil yang secara ekonomi dinilai layak untuk dikembangkan, yaitu usaha pengrajin, pedagang, petani, nelayan, dan lain-lain pengusaha kecil serta pegawai negeri dan ABRI yang berpenghasilan tetap. Sasaran Kupedes yang dilayani oleh BRI Unit yang secara Organisatoris berada dibawah Kantor Cabang BRI, adalah sejalan dengan Undang-undang No 21 Tahun 1968, tentang BRI yang pada pasal 7, ayat 1 sampai dengan ayat 5 telah ditetapkan bahwa tugas dan usaha Bank diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan jalan melakukan usaha bank umum melalui lima cara yaitu 1. Pemberian Kredit kepada koperasi, tani dan nelayan yang mencakup usaha-usaha untuk ; a. membantu perkembangan koperasi, terutama cabang pertanian dan perikanan, b. membantu kaum tani dan nelayan yang belum bergabung dalam koperasi untuk mengembangkan
707
usahanya dalam bidang pertanian dan perikanan serta mendorong dan membimbing mereka kearah usaha bersama atas dasar sendi perkoperasian. 2. Membantu rakyat yang belum tergabung dalam koperasi dan menjalankan kegiatan dalam bidang kerajinan, perdagangan kecil, dan perindustrian rakyat. 3. Pemberian bantuan terhadap usaha negara dalam rangk pelaksanaan politik agraria. Berkenaan ini telah dijalin kerjasama antara dirjen Agraria dengan Direksi BRI yang menugaskan kepada kantor cabang BRI untuk menerima setoran biaya untuk penyelesaian sertifikat tanah. 4. Pemberian bantuan terhadap usaha pemerintah dalam membangun masyarakat desa, dengan cara menugaskan kepada BRI untuk menyalurkan dana instruksi presiden ( Inpres ) untuk pembangunan masyarakat desa dan kabupaten, maupun penyaluran kredit program yang likuiditasnya disediakan oleh pemerintah. 5. Pembinaan dan pengawasan bank perkreditan rakyat yang meliputi badan kredit desa dan bank-bank sejenis lainnya berdasarkan petunjuk dan bimbingan bank indonesia. Untuk mencapai tujuan lembaga perkreditan, Kupedes dari BRI unit diintroduksikan kepada masyarakat pedesaan dengan tujuan membantu permodalan usaha bagi masyarakat pedesaan yang lemah kondisi ekonominya, termasuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan hidup para nasabahnya ( Kamardy Arief, 1986 ) Untuk melayani Kupedes kepada masyarakat, terdapat lima ketentuan yang harus dipertimbangkan, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut ; (1) Keadaan Usaha, (2) Besar Kredit ( Fasilitas Kupedes ) (3) Penggunaan Kredit (Kupedes ) (4) Jangka waktu ( 5 ) Tingkat Bunga Kupedes. Dijabarkan sebagaimana dibawah ini : 1. Keadaan Usaha Kupedes diberikan kepada usaha perorangan ataupun yang berbadan hu kum yang secara yuridis dan ekonomis dinilai cukup layak untuk dikembangkan. 2. Besar kredit (Fasilitas Kupedes)
708
3.
4.
5.
Besarnya fasilitas Kupedes pada awalnya antara Rp 25.000 sampai dengan Rp 200.000,-namun sejalan dengan perkembangan ekonomi dan usaha nasabah, saat ini fasilitas Kupedes telah meningkat menjadi Rp 25.000,sampai dengan 100.000.000 tetapi dengan pelayanan secara selektif. Permintaan ijin prinsip bertujuan agar dalam keterbatasan dana yang tersedia, lebih diutamakan kepada golongan pengusaha yang tergolong lemah dalam permodalan dan usahanya layak untuk dikembangkan. Namun demikian maka sejalan dengan kebijaksanaan uang ketat yang dijalankan pemerintah dewasa ini dan untuk membantu golongan pengusaha lemah, sasaran kredit lebih diutamakan kepada fasilitas kredit yang berjumlah diantara Rp 300.000 sampai dengan Rp 3.000.000,- ( Fitur Kupedes K-3 ). Penggunaan Kredit (Kupedes). Berdasarkan penggunaanya dibedakan Kupedes investasi dan eksploitasi. Kupedes investasi digunakan untuk membiayai barang-barang modal, baik untuk pengadaan baru, perbaikan maupun penggantian barang. Kupedes eksploitasi adalah modal kerja yang digunakan untuk peningkatan dan kelangsungan usaha nasabah. Berhubungan dengan uraian diatas Kupedes investasi dan eksploitasi dapat digunakan untuk berbagai sektor ekonomi yaitu sektor pertanian, sektor perindustrian, sektor perdagangan, sektor golongan penghasilan tetap, dan sektor jasa lainnya. Jangka Waktu Kredit ( Kupedes ) 1). Untuk Kupedes investasi minimal 3 bulan dan maksimal 36 bulan. 2). Untuk Kupedes Modal kerja minimal 3 bulan dan maksimal 24 b 3). Untuk Kupedes Golbertap ditetapkan maksimal 60 bulan dengan pola angsuran bulanan. Pada prinsipnya jangka waktu Kupedes disesuaikan dengan kemampuan membayar dari masing-masing usaha. Tingkat Bunga Kupedes
709
Bunga dihitung dari besarnya maksimum kredit mulamula, dan ditentukan sepanjang waktu kredit. Tanpa membedakan Kupedes investasi ataupun eksploitasi pinjaman Kupedes sampai dengan Rp 25.000.000,dikenakan suku bunga 2 % per bulan flate rate, dan Kupedes diatas Rp 25.000.000,- dikenakan suku bunga 1,98 % per bulan flate rate. Disampaing ketentuan tingkat bunga tersebut juga dikenakan Dana Pengembalian Bunga Tepat Waktu ( Dana PBTW) sebesar 25 % dari bunga Kupedes yang diterima dalam bulan yang bersaangkutan. Dana PBTW dimaksudkan sebagai cadangan penalti, dipungut bersama-sama dengan angsuran bunga, dan akan dibayarkan kembali sebagai Pengembalian Bunga Tepat Waktu dalam membayar angsuran kredit. PBTW dibayarkan kepada nasabah yang berhak dengan cara pemindahbukuan ke dalam rekening Simpedesnya (periode 6 bulan ). C.
PENUTUP
1.
Rata-rata perkembangan simpanan per Tahun sebesar Rp. 204.036 juta atau 6,98% dimana 75% yang dapat disalurkan dalam bentuk Kupedes. BRI di kabupaten Demak likuid dan layak memberikan kredit, namun besarnya pemberian bunga tergantung pada kredit yang akan diberikan oleh pihak BRI.
2.
* Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Fatah Demak
710
DAFTAR
PUSTAKA
Amril Arif, 2005, Perkembangan Perekonomian Daerah Jawa Tengah Triwulan I Tahun 2005, Semarang ; Bank Indonesia. Ari Sudarman, 1980.Teori Ekonomi Mikro, Yogyakarta ; BPFE Bambang
Edi Mulyono, 1998. Analisis Kredit, PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ). Yogyakarta ; Divisi Pendidikan dan Latihan .
Boediono, 1982. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu No.1, Ekonomi Mikro, Yogyakarta ; BPFE.
Ekonomi
Gayatri
Rawit Angreni, 2003.Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro, Jakarta ; PT.Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Kantor Pusat.
Gunawan
Sumodiningrat,I.Gst.Lanang Agung Iswara,1987. Materi Pokok Ekonomi Produksi , Jakarta ; KarunikaUniversitas Terbuka.
Hadiwidjaja dan Wirasasmita, 1990, Analisis Kredit (Dilengkapi telaah Kasus), Bandung : Pionir Jaya.
711