PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DI PUSDIK ZENI KODIKLAT TNI AD DALAM RANGKA MENDUKUNG OPERASI MILITER SELAIN PERANG
THE DEVELOPMENT OF EDUCATION CURRICULUM IN PUSDIK ZENI KODIKLAT TNI AD IN THE MEAN OF SUPPORTING MILITERY OPERATIONS OTHER THAN WAR Rachmat Setiawibawa Program Studi Strategi dan Kampanye Militer Fakultas Strategi Pertahanan
Abstract - The research raises about the Education Curiculum Development in the Education Center of the Army Engineers Kodiklat to Support Military Operations Other Than War (MOOTW). It is based on the phenomena of persistence of the lack of knowledge and skills of the soldiers Engineers either individually or in association units associated with the main task the Education Center of the Army Engineers as institutions that educate and train the soldiers of Engineers and is still taking place obstacles in the field whether they are administrative, technical and operational in support of the task MOOTW. Research questions, namely: How can Curiculum Development and how efforts to realize development of Curiculum Development in institutions of Engineers Education Centre Kodiklat Army so that soldiers and units of Engineers to support the task of Military Operations Other Than War optimally. Theories and concepts used to analyze the research problem, namely the theory of Strategy, Organization, Synergy, Human Resources, Curriculum Development and MOOTW. The research method uses a qualitative method of collecting data through observation, interviews, and literature. The results showed that the Education Center of the Army Engineers Kodiklat Army has been carrying out educational programs in accordance with the current curriculum. In general, the curriculum used today is more oriented to the tasks of Military Operations To War (OMP), while oriented curriculum MOOTW tasks are still very limited. By looking at phenomena and task demands today and in the future, it is expected that their addition and refinement of the subject matter that relates specifically to the tasks MOOTW so as to address issues faced by soldiers and units of Engineers in the field , Conclusions from this research is the need for curriculum development in the Education Center of the Army Engineers which is implemented in the form of revising the existing curriculum by adding and refining the material Engineers branches directly related to the duties MOOTW at various levels of existing relevant and continuous with the task at hand or by making courses specifically related to the tasks MOOTW so as to improve the knowledge and skills of soldiers and units of Engineers in support MOOTW task. Keywords: Strategy, Curriculum Development, Synergy
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 25
Abstrak - Penelitian ini mengangkat tentang Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusat Pendidikan Kodiklat Angkatan Darat untuk Mendukung Operasi Militer selain Perang (MOOTW). Hal ini didasarkan pada fenomena ketekunan kurangnya pengetahuan dan keterampilan para Insinyur tentara baik secara individu maupun dalam unit asosiasi yang terkait dengan tugas pokok Pusat Pendidikan Insinyur Angkatan Darat sebagai institusi yang mendidik dan melatih para prajurit Insinyur dan masih terdapat hambatan di lapangan apakah mereka bersifat administratif, teknis dan operasional dalam mendukung tugas MOOTW. Pertanyaan penelitian, yaitu: Bagaimana Pengembangan Kurikulum dan bagaimana upaya mewujudkan pengembangan Kurikulum Pembangunan di instansi Pusat Pendidikan Insinyur Angkatan Kodiklat sehingga tentara dan satuan Insinyur mendukung tugas Operasi Militer selain perang secara optimal. Teori dan konsep yang digunakan untuk menganalisa masalah penelitian, yaitu teori Strategi, Organisasi, Sinergi, Sumber Daya Manusia, Pengembangan Kurikulum dan MOOTW. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa Pusat Pendidikan Angkatan Darat Angkatan Darat Kodiklat Angkatan Darat telah melaksanakan program pendidikan sesuai dengan kurikulum saat ini. Secara umum, kurikulum yang digunakan saat ini lebih berorientasi pada tugas Operasi Militer Untuk Perang (OMP), sedangkan kurikulum yang berorientasi pada tugas MOOTW masih sangat terbatas. Dengan melihat fenomena dan tuntutan tugas hari ini dan ke depan, diharapkan penambahan dan penyempurnaan materi pokok yang terkait secara khusus dengan tugas MOOTW sehingga bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi tentara dan satuan Insinyur di lapangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan kurikulum di Pusat Pendidikan Insinyur Angkatan Darat yang diimplementasikan dalam bentuk merevisi kurikulum yang ada dengan menambahkan dan menyempurnakan materi cabang Insinyur yang terkait langsung dengan tugas MOOTW pada berbagai tingkatan yang ada terkait dan berkesinambungan atau dengan membuat kursus yang secara khusus terkait dengan tugas MOOTW, sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentara dan satuan Insinyur dalam mendukung tugas MOOTW. Kata kunci: Strategi, Pengembangan Kurikulum, Sinergi
Pendahuluan
S
ebelum
dominasi masa
Militer
dalam
bidang
reformasi,
Pemerintahan. Dapat dikatakan bahwa
implementasi tugas pokok yang
pada saat itu, pelibatan militer hampir
dilaksanakan
masuk di semua wilayah Pemerintahan.
TNI
adalah
melaksanakan tugas Dwi Fungsi dimana TNI
Dengan
yang pada saat itu masih ABRI, selain
menyadarkan kita untuk segera menata
berperan
dan
kembali tugas-tugas TNI terutama setelah
keamanan juga berperan dalam bidang
berpisah dengan Polri sesuai dengan
sosial politik bahkan cenderung masuk
Ketetapan
kedalam ranah politik praktis. Hal inilah
tentang
yang telah menimbulkan banyak kritik dari
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
berbagai kalangan karena berdampak pada
Indonesia
dibidang
pertahanan
bergulirnya
MPR
Nomor
Pemisahan
reformasi,
VI/MPR/2000
Tentara
Nasional
dan Ketetapan MPR Nomor
26 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
VII/MPR/2000
tentang
Peran
Tentara
untuk melaksanakan tugas TNI matra darat
Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian
di bidang pertahanan, melaksanakan tugas
Negara Republik Indonesia.
TNI dalam menjaga keamanan wilayah
Dalam Buku Putih (2014:47) dijelaskan
perbatasan darat dengan negara lain,
bahwa dalam situasi damai atau kondisi
melaksanakan
tugas
keamanan
pembangunan
dan
nasional
dengan
spektrum
TNI
dalam
pengembangan
konflik intensitas rendah, TNI dilibatkan
kekuatan matra darat dan melaksanakan
dalam penyelenggaraan OMSP, dimana
pemberdayaan
pelaksanaanya berdasarkan kebijakan dan
darat.
keputusan politik negara. Dalam situasi keterbukaan
saat
ini,
implementasi
wilayah
pertahanan
di
Beberapa kegiatan skala besar yang melibatkan satuan TNI pada umumnya dan
pelaksanaan OMSP relatif lebih sulit jika
TNI-AD
dibanding dengan masa lalu karena OMSP
didalamnya pelibatan satuan-satuan Zeni
saat ini merupakan tugas politik yang lebih
saat ini yang merupakan implementasi dari
sulit untuk diukur keberhasilannya, tidak
pelaksanaan tugas pokok OMSP antara lain
mudah untuk menentukan kapan dimulai
adalah
dan selesainya serta menentukan batasan
bersenjata, pengiriman pasukan penjaga
yang jelas tentang situasi bagaimana militer
perdamaian, Operasi Pengamanan VVIP
dapat
dan Tamu Negara, memberdayakan wilayah
ancaman
dilibatkan. yang
Dalam
bersifat
penanggulangan pengungsian,
mengatasi
sosial
seperti
bencana pemberian
alam, bantuan
kemanusian membantu pencarian
dan
pada
mengatasi
secara
dini
masyarakat,
kebijakan dan keputusan politik negara. Sesuai dengan Undang-undang TNI No 34
sesuai
dengan
sistem
Negara Republik Indonesia dalam rangka
langsung
menunggu
pemberontakan
pertahanan semesta, membantu kepolisian
tugas
sambil
termasuk
pertahanan dan kekuatan pendukungnya
pertolongan dalam kecelakaan, TNI dapat bertindak
khususnya
keamanan
dan
ketertiban
membantu
tugas
menunjukan
bahwa
Pemerintahan Fakta
Tahun 2004 Bab I pasal 8, bahwa TNI-AD,
keberhasilan TNI dalam mendukung dan
sebagai bagian dari TNI memiliki tugas
melaksanakan tugas OMSP tersebut telah
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 27
mengangkat nama baik TNI baik di dalam
dan tidak diprediksi jauh sebelumnya oleh
negeri maupun di luar negeri, hal ini
TNI seperti kegiatan Operasi Bhakti Kartika
menunjukan bahwa tingkat kepercayaan
Jaya, program Ketahanan Pangan, PJPPK
masyarakat Indonesia dan dunia luar
(Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan
terhadap TNI cukup baik. Namun disisi lain,
Kalimantan, JIPPJA (Jalur Inspeksi Patroli
kebanggaan kita ini tidak boleh berlebihan
Perbatasan dan Jalur Administrasi), Operasi
karena tantangan tugas ke depan akan
Perkarantinaan Hewan & Tumbuhan setra
semakin rumit dan komplek, oleh karena itu
Pengawasan
kita perlu melaksanakan evaluasi dan
pembuatan Blocking Canal.
introspeksi terhadap kekurangan yang ada
Keamanan
Hayati
dan
Harus diakui bahwa pelibatan TNI-AD
baik yang sifatnya eksternal maupun
dalam
internal atau yang sifatnya operasional
direncanakan sebelumnya sehingga TNI-AD
maupun
khususnya
administrasi.
memerlukan
Misi
OMSP
pengetahuan
dan
tugas-tugas
di
satuan-satuan
atas
Zeni
tidak
tidak
disiapkan dan dilatihkan secara khusus
keterampilan yang agak berbeda dengan
untuk
misi OMP, Implementasi OMSP sering
Pelibatan tugas tersebut muncul sebagai
menghadapi tantangan yang unik, berbeda
dampak dari keterbatasan dan kesulitan
dengan tantangan yang dihadapi dalam
yang dihadapi oleh instansi terkait didalam
menghadapi
menyelesaikan
musuh
bersenjata
saat
melaksanakan
tugas
dan
tersebut.
mengeksekusi
perang. Seperti kasus bencana alam yang
permasalahan yang
sama
Meskipun tugas yang dilaksanakan satuan-
di
wilayah
mengharuskan
berbeda
operasi
yang
satuan Zeni masih dalam koridor fungsi
terorisme
yang
Zeni, namun dalam pelaksanaanya terdapat
terjadi mempunyai aksi yang berbeda-beda,
beberapa keterbatasan dan kesulitan yang
demikian juga halnya dengan separatisme
dihadapi oleh satuan-satuan Zeni baik yang
yang
kondisi
bersifat administrasi (manajemen, legalitas
geografis dan sosial kultural. Beberapa
dan bentuk kerja sama) maupun yang
diantara tugas-tugas tersebut di atas,
bersifat
berbeda.
teknik
yang
ada di lapangan.
Kasus-kasus
sangat
terkait
dengan
operasional
terdapat tugas-tugas yang belum disiapkan
28 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
(organisasi,
kemampuan dan keterampilan personel,
dengan meningkatkan pemahaman bahwa
pengerahan pasukan serta peralatan).
perkembangan
global
menghadirkan
hakikat
Namun TNI sebagai bagian dari
saat
ini
telah
ancaman
yang
komponen bangsa tentunya tidak bisa
kompleks antara ancaman militer dan
membiarkan kesulitan itu terjadi, sehingga
ancaman
TNI-AD dalam hal ini satuan Zeni dilibatkan
pertahanan
dalam
pendekatan
membantu
tugas
tersebut.
nir
militer.
Pendekatan
depan
memerlukan
ke yang
terpadu
antara
Pengalaman menunjukan bahwa gangguan
pendekatan secara militer dan nir militer.
ketahanan pangan seperti kenaikan harga
Dengan demikian, pembangunan postur
beras pada waktu krisis moneter, memicu
pertahanan
kerawanan sosial yang membahayakan
bersama-sama
stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional.
suatu kekuatan pertahanan yang memiliki
Permasalahan sosial seperti konflik sosial,
efek penangkal dalam menjaga kedaulatan
pengangguran dan kriminalitas yang tinggi,
dan keutuhan NKRI (Buku Putih 201).
serta
Kerangka Pemikiran
ketidakpercayaan
masyarakat
harus
dilaksanakan
sehingga
secara
menghasilkan
terhadap pemerintah dapat mengakibatkan
Secara
pemberontakan ataupun gerakan separatis
Pengembangan
yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
pernyataan beberapa ahli adalah kegiatan
Semuanya itu dilakukan bukan hanya
untuk
sebagai wujud kepedulian TNI dalam
melalui
mendukung program Pemerintah namun
kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
merupakan amanah dari UU.
dilakukan selama periode waktu tertentu
Oleh
karena
itu,
TNI
perlu
konseptual, Kurikulum
menghasilkan
sehingga
pengertian
kurikulum
langkah-langkah
mampu
sesuai
baru
penyusunan
menghasilkan
suatu
mempertimbangkan berbagai langkah dan
produk kurikulum yang lebih baik yang
penyesuaian
dapat menjawab tantangan tugas yang
dalam
rangka
menyikapi
perkembangan yang merupakan tantangan dan ancaman terhadap sistem pertahanan negara.
Salah
satu
wujud
antisipasi
strategis yang harus dilakukan adalah
dihadapi saat ini dan akan datang. Dengan asumsi bahwa Kurikulum yang dilaksanakan di Pusdik Zeni TNI-AD belum
sepenuhnya
bisa
menjawab
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 29
kebutuhan yang dihadapi saat ini dan masa
obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi
yang
penulis
oleh peneliti sehingga kondisi pada saat
memandang perlu untuk mengembangkan
peneliti memasuki obyek, setelah berada di
kurikulum yang ada di Pusdik Zeni sehingga
obyek dan setelah keluar dari obyek relatif
mampu menjawab tantangan tugas ke
tidak berubah.
akan
datang,
maka
depan dengan mengacu pada teori tentang pengembangan
kurikulum
dikembangkan
oleh
Selanjutnya,
penjelasan
H.
Abdullah
Penelitian
dilaksanakan
dengan
yang
pengumpulan data secara langsung baik
Idi.
berupa data tertulis maupun tidak tertulis.
kerangka
Untuk
mendapatkan
data
tertulis
gambar
dilaksanakan dengan mendatangi lembaga
disampaikan seperti pada gambar 2.1
yang berkaitan dengan penelitian yaitu
tentang Kerangka Pemikiran Penelitian
Kodiklat TNI-AD, Direktorat Zeni TNI-AD
pada halaman berikut.
dan Pusdizi Kodiklat TNI-AD sedangkan
Metodologi Penelitian
untuk data tidak tertulis dilakukan dengan
pemikiran
dalam
Penelitian
ini
bentuk
menggunakan
metode
melakukan
wawancara
dengan
para
kualitatif atau naturalistik karena dilakukan
narasumber yang direncanakan. Apabila
pada kondisi yang alamiah. Sugiyono
ternyata
(2014:9) mengemukakan bahwa metode
dihubungi,
penelitian
menghubungi
kualitatif
adalah
metode
narasumber maka
tidak
peneliti
narasumber
dapat mencoba
lain
yang
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
relevan dan dipandang memiliki otoritas
postpositivisme, digunakan untuk meneliti
tinggi untuk memberikan informasi terkait
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
topik penelitian ini.
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi bersifat kualitatif
(gabungan),
induktif, dan lebih
analisis hasil
menekankan
data
penelitian makna
daripada generalisasi. Obyek alamiah yang dimaksud oleh Sugiyono (2014:19) adalah
30 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian LATAR BELAKANG
Kesiapan Prajurit Zeni TNI-AD Dalam Mendukung Tugas OMSP Belum Optimal
INPUT
Peningkatan Kemampuan Prajurit Zeni TNI-AD
Terdapat Kendala (Administrasi dan Operasional)
Kodiklat TNI-AD, Direktorat Zeni TNI-AD Pusdikzi
Peranan Pusdik Zeni TNI-AD
Kompetensi Tenaga Pendidik
Pengembangan Kurikulum Pendidikan pelibatan Satuan Zeni AD
Kondisi Kualitas dan Kuantitas Alin/Alongin
PROSES Terwujudnya Kurikulum yang Tepat
Hasil Didik Yang Berkualitas
OUTPUT
Prajurit Zeni TNI-AD yang Profesional Hasil Didik Profesional
Mendukung Pelaksanaan Tupok TNI-AD (OMSP)
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 31
Analisa Dan Pembahasan
dicanangkan Pemerintah. Kendala dalam
Analisa Data
penyerapan gabah petani, distribusi pupuk,
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan
irigasi dan terbatasnya lahan pertanian
melaksanakan
dengan
merupakan beberapa faktor penghambat
informasi
terwujudnya program swasembada pangan
bahwa dari penjelasan Kolonel Kav Gathut
dan masalah tersebut senantiasa berulang
Setyo (Paban III/Wanwil) bahwa beberapa
setiap tahun sehingga diharapkan dengan
kerja sama yang dilaksanakan TNI dengan
adanya kerja sama dapat menjadi salah satu
Kementrian
seperti
alternatif penyelesaian. Disisi lain, bagi TNI
merupakan
sendiri pelibatan dalam tugas ketahanan
beberapa
wawancara
sumber
diperoleh
terkait
Kementrian
saat
ini
Pertanian
implementasi dari tugas OMSP dalam
pangan
rangka membantu pemerintah. Bentuk
pengawalan
kerja sama tersebut diwadahi dalam MOU
pembuatan cetak sawah termasuk dalam
untuk
kerja
tingkat
Mabes
TNI
dan
PKS
terutama dan
sama
dalam
proses
pendampingan
dukungan
serta
operasi
(Perjanjian Kerja Sama) untuk tingkat
perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta
Mabesad, sehingga secara legalitas formal
pengawasan hayati di wilayah perbatasan
dapat dipertanggung-jawabkan. Tugas TNI
darat merupakan hal yang baru sehingga
dalam
didalam
kerja
sama
tersebut
adalah
pelaksanaannya
masih
terjadi
melaksanakan program pengawalan dan
beberapa kendala baik yang berkaitan
pendampingan kegiatan Upaya Khusus
dengan administrasi maupun operasional
padi, jagung dan keledai dimana TNI
termasuk keterbatasan pengetahuan dari
mengerahkan segenap potensi yang ada di
personel TNI sendiri. Oleh karena itu,
kewilayahan untuk bekerja sama dengan
beberapa upaya telah dilakukan oleh TNI
Kementrian
berupa
Pertanian.
Pertimbangan
pembekalan
dan
pelatihan
dilaksanakannya kerja sama ini adalah
terhadap lebih kurang 30.000 Babinsa
karena adanya beberapa kendala yang
untuk
dihadapi
pengetahuan
dan
Kementrian
Pertanian
keterampilan dasar bagi para pendamping
mengoptimalkan
progam
yang akan bertugas di lapangan sehingga
percepatan swasembada pangan yang
dapat melakukan tugas membantu para
didalam
oleh
memberikan
32 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
penyuluh pertanian dan membina para
berbagai dinamika dan tantangan tugas ke
petani. Sejalan dengan tugas ini jajaran
depan terutama yang berkaitan dengan
Komando Kewilayahan membantu dalam
tugas OMSP, perlu adanya terobosan
mengawasi distribusi pupuk dan benih
dalam proses pendidikan dan pelatihan di
bersubsidi agar dapat diterima para petani
lembaga pendidikan sehingga prajurit di
secara tepat waktu, tepat jenis, tepat
lapangan akan lebih siap dan profesional.
jumlah, tepat mutu, tepat harga dan tepat
Berikut ini data tentang program
tempat. Khusus untuk program cetak
cetak sawah yang telah dilaksanakan pada
sawah,
tahun anggaran 2015.
walaupun
secara
teknis,
kemampuan penggunaan alat berat sudah dipahami oleh TNI dalam hal ini personel dan
satuan
Zeni,
namun
karena
pembuatan sawah merupakan hal baru bagi TNI, maka personel dan satuan Zeni tetap
membutuhkan
pengetahuan
tambahan terutama yang berkaitan dengan pengetahuan tentang manajemen, Amdal, ilmu tanah, irigasi dan lain-lain. Oleh karena itu, disarankan agar dalam mengantisipasi Tabel 4.2 Data Program Cetak Sawah T.A. 2015 N0
DAERAH
LUAS
1
Kab. Merauke Prov. Papua
10.000 Ha
2
Kab. Bangka Barat Prov.Babel
1.000 Ha
3
Kab. Bangka Selatan Prov.Babel
2.000 Ha
4
Kab. Bangka Timur Prov.Babel
1.000 Ha
5
Kab. OKI Prov.Sumsel
1.000 Ha
6
Kab. Merangin Prov. Jambi
1.000 Ha
7
Kab. Pinrang Prov. Sulsel
1.000 Ha
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 33
8
Kab. Wajo Prov. Sulsel
2.000 Ha
9
Kab. Bombana Prov. Sultra
1.000 Ha
10
Kab. Mesuji Prov. Lampung
1.000 Ha
11
Kab. Bima Prov. NTB
1.000 Ha
12
Kab. Sanggau Prov. Kalbar
1.000 Ha
Jumlah
23.000 Ha
Sumber : Diolah peneliti (2016) Selanjutnya
dengan
membantu Enginer Section (ES) dalam
pelibatan personel dan satuan Zeni, hasil
aspek Zeni, menyiapkan Camp Militer dan
wawancara yang dilaksanakan dengan
sarana
Kolonel
(Kasubditbincab)
pelabuhan, dermaga dan aliran sungai
dijelaskan tentang pelibatan satuan-satuan
secara terbatas, perbekalan air, bantuan
Zeni baik dalam tugas OMSP di dalam
Zeni kepada UN Security and Stabilization
negeri
Support
Czi
berkaitan
Suwandi
maupun
luar
negeri
dan
pendukungnnya,
Strategy
perbaikan
(UNSSSS),
Jihandak
permasalahannya. Pelibatan satuan Zeni
secara terbatas dan tugas Zeni lainnya dari
dalam tugas OMSP tidak terlepas dari
FHQ (Force Head Quarter). Permasalahan
implementasi 9 (sembilan) kemampuan
yang ada terletak pada keterbatasan alat,
Zeni
kemampuan personel dan perkembangan
sehingga
secara
teknis
dapat
mewadahi dan mendukung tugas-tugas
teknologi
yang dihadapi dalam OMSP. Memang saat
Sedangkan untuk penugasan OMSP di
ini permintaan pelibatan satuan Zeni dari
dalam negeri, pelibatan satuan Zeni cukup
komado atas untuk mendukung tugas-
dominan dan bervariasi, sehingga meskipun
tugas OMSP sangat banyak baik untuk
9 (sembilan) kemampuan Zeni masih
tugas OMSP di dalam negeri maupun luar
dianggap relevan untuk menjawab tugas
negeri. Untuk tugas operasi perdamaian di
tersebut,
luar negeri, hampir setiap tahun satuan
penyesuaian
Zeni
fokus
diberikan.
tugas
berinovasi dan berkreasi dari para Dansat
selalu
kegiatannya
dilibatkan, selain
dimana dalam
pengamanan juga dalam tugas konstruksi,
sangat
yang
namun
masih
ketinggalan.
diperlukan
terhadap Disini
beberapa
tugas
yang
kemampuan
untuk
dibutuhkan
34 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
karena
memang
terdapat hal-hal baru yang pada saat
kemampuan
dan
ketelitian
Direktorat
pendidikan di Pusdikzi tidak diberikan.
sebagai Staf pelaksana
Seperti kegiatan pembangunan jalan dalam
memberikan saran dan masukan terhadap
skala besar di daerah Kalimantan dan Irian,
komando atas dengan teliti dan tepat
pembuatan Canal maupun dalam kegiatan
terutama yang berkaitan dengan masalah
cetak sawah yang membutuhkan kreatifitas
MOU sehingga secara legal formal dapat
dan inovasi yang tinggi dari para Dansat
dibenarkan.
teknis, dalam
sehingga dapat menjawab permasalahan
Berikut ini data tentang penugasan
baik yang bersifat administrasi, teknis
satuan Zeni dalam rangka OMSP dari tahun
maupun
2014 sampai dengan tahun 2015
operasional.
Untuk
tingkat
Direktorat, hal yang paling penting adalah Tabel 4.3 Data Penugasan Satuan Zeni TNI-AD Dalam Rangka OMSP TA 2014 SD 2015 NO
KEGIATAN
2014
I
DALAM NEGERI
1
UP4B
(Usaha
Percepatan - Yon Zipur- 4
Pembangunan Papua dan Papua Barat)
2
2015
- Yon Zipur -5
1.
- Yon Zipur -8
2.
- Den Zipur -10
3.
- Den Zipur -11
OBKJ (Operasi Bhakti Kartika Jaya)
- Yon Zipur -12 - Yon Zipur -14
3
PJPPK (Pembangunan Jalan Paralel 4.
- Yon Zipur -2
Perbatasan Kalimantan)
- Yon Zipur -3 5.
- Yon Zipur -9
6.
- Yon Zipur -11
7.
- Yon Zipur -13
8.
- Yon Zipur -14
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 35
4
JIPPJA
(Jalur
Inspeksi
Patroli
- Yon Zipur -3
Perbatasan Jalur Administrasi) 6
Block Canal (Dalam rangka mengatasi bencana kebakaran hutan)
7
9.
- Yon Zipur- 9
-
Yon Zipur - 2
10.
- Yon Zipur- 12
11.
- Den Zipur- 8
Cetak Sawah
-Yon Zikon 12 -Direktorat Zeni
II
PENUGASAN LUAR NEGERI
1
SATGAS KIZI TNI KONGO
- Den Zipur – 5
- Yon Zikon - 10
2
SATGAS KIZI TNI AFRIKA TENGAH
- Den Zipur – 6
Yon Zipur - 1
Sumber : Diolah peneliti (2016) Berkaitan dengan implementasi di
keterampilan
personel
serta
kesiapan
lapangan tentang peran maupun pelibatan
material dan peralatan. Selain itu, satuan
satuan Zeni dalam tugas OMSP baik di
Zeni
dalam maupun di luar negeri, peneliti
memprediksi tugas-tugas yang dihadapi ke
melakukan wawancara dengan Letnan
depan serta mampu beradaptasi dengan
Kolonel Irfan Sidik (mantan Danyon Zipur
perkembangan teknologi. Kendala-kendala
9/1
Kostrad). Beliau pernah bertugas
yang dihadapi di lapangan tidak terlepas
sebagai Dansatgas Kompi Zeni di Kongo
dari masih terbatasnya kemampuan dan
dan juga sebagai Dansatgas dalam tugas
keterampilan
operasi PJPPK (Pembangunan Jalan Paralel
peralatan baik dari aspek kuallitas maupun
Perbatasan
membantu
kuantitas. Namun demikian, hal-hal yang
penanggulangan Bencana Tanah Longsor di
sifatnya non teknis tetap memerlukan
Banjar Negara dan Tanggap Darurat Jalur
perhatian khusus karena dari beberapa
Pantura). Dari hasil wawancara bahwa
kasus yang terjadi di lapangan, masalah
dalam menghadapi tantangan tugas-tugas
non teknis sering menjadi kendala yang
OMSP ke depan, satuan Zeni dituntut untuk
cukup merepotkan. Penyesuaian terhadap
selalu menyiapkan dirinya secara baik
perkembangan
dengan meningkatkan kemampuan dan
dinamika di lapangan serta improvisasi
Kalimantan),
dituntut
untuk
mampu
personel
teknologi
36 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
serta
yang
untuk
kondisi
ada,
dalam manajemen proyek yang tidak
dikarenakan
terdapat di bangku sekolah perlu menjadi
pengetahuan tentang Limonite. Dalam
bahan kajian, sehingga dapat menjadi
pembangunan jembatan jenis Acro Panel
masukan didalam proses pendidikan dan
membutuhkan penyesuaian karena baru
pelatihan di Pusdikzi. Dari pengalaman
mengenal Acro Panel saat di daerah misi
tugas di lapangan baik yang dilaksanakan di
termasuk
dalam negeri maupun di luar negeri,
dengan konstruksi baja butuh penyesuaian
terdapat hal-hal baru yang sebelumnya
karena merupakan
tidak pernah diajarkan di
pendidikan
dihadapi oleh anggota. Begitu pula dengan
maupun dilatihkan di satuan sehingga hal
yang dialami oleh Lettu Czi Bobby Andrias
ini menjadi pembelajaran yang berharga
(Danton Satgas yang terlibat dalam PJPPK,
bagi satuan Zeni. Hal tersebut diperkuat
Penanggulangan kebakaran hutan di Riau,
oleh Lettu Czi Aminto (Danton Satgas Kizi
Tanggap
TNI KONGA XX-J Monusco) bahwa dalam
Disampaikan
melaksanakan tugas OMSP, secara umum
pekerjaan terdapat beberapa kendala baik
dapat diwadahi dengan 9 (sembilan)
yang bersifat teknis maupun non teknis.
kemampuan Zeni, namun dalam beberapa
Misalnya dalam operasi PJPPK, banyaknya
kasus terdapat hal-hal baru yang perlu
permasalahan
non
pembelajaran lebih lanjut seperti dalam
berhubungan
dengan
pembuatan jalan menggunakan konstruksi
setempat yang menuntut kemampuan
limonite (tanah dengan struktur 90 % batu
beradaptasi dengan lingkungan sekitar
kerikil dan bercampur tanah) masih sangat
diantaranya
terbatas
pekerjaan
terhadap pembangunan jalan pararel yang
mencari
terkena tanah adat suatu desa. Terbatasnya
mekanisme pekerjaan yang tepat dikaitkan
kemampuan operator karena jam terbang
dengan
yang dimilikinya masih sangat terbatas,
sehingga
mengalami
diawal
kesulitan
target
dalam
pencapaian
volume
masih
dalam
terbatasnya
pemasangan
materi baru
Darurat bahwa
yang
Jalur
Pantura).
dalam
beberapa
teknis
penolakan
kebudayaan
masyarakat
sementara
Hambatan lain adalah dalam hal penentuan
kemampuan operator yang siap pakai.
quary
Selain itu terbatasnya fasilitas alat angkut
yang
kualitas
bagus
lapangan
yang
pekerjaan dan target waktu pekerjaan.
limonte
di
RaffHall
dituntut
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 37
air untuk mendukung pergeseran peralatan
dilaksanakan. Pembahasan dilaksanakan
dan logistik yang semuanya ini memerlukan
melalui analisis data dikaitkan dengan teori
kreatifitas dan inovasi dari Dansat. Dalam
tentang pengembangan kurikulum yang
penanggulangan kebakaran, peralatan dan
dikembangkan oleh Prof. Dr. H. Abdullah
kemampuan yang dimiliki oleh anggota
Idi, M.Ed (2011). Untuk melengkapi dan
sangat terbatas sekali dimana peralatan
menyempurnakan analisis ini maka dalam
yang ada kurang sesuai untuk digunakan
akan didukung dengan tinjauan pustaka
penanggulangan kebakaran dengan skala
lainnya sehingga diharapkan hasil anallisis
besar
dalam
dan
anggota
tidak
memiliki
penelitian
ini
akan
lebih
pengetahuan tentang teknis pemadaman
komprehensif.
api yang benar. Demikian halnya dengan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan
operasi Tanggap Darurat Jalur Pantura
Peran
dimana pengetahuan dan keterampilan
permasalahannya.
prajurit Zeni dalam perbaikan jalan masih
Kerja sama yang dilaksanakan TNI dengan
sangat
beberapa
terbatas
karena
materi
yang
TNI
pada
Kementrian
OMSP
baik
dan
dalam
diberikan di pendidikan lebih mengarah
membantu
kepada teknik pembangunan jalan. Oleh
penanggulangan bencana alam dan lain-lain
karena itu, kunci keberhasilan dari Satgas
merupakan implementasi dari pelaksanaan
selama ini tidak terlepas dari kemampuan
tugas pokok TNI dalam rangka OMSP.
kreatifitas dan inovasi serta koordinasi dari
Bentuk kerja sama tersebut diwadahi dalam
Dansat di lapangan.
suatu perjanjian kerja sama atau MoU
Pembahasan
sehingga secara legalitas formal dapat
Dalam bagian ini, peneliti akan membahas
dipertanggung-jawabkan.
tentang
kurikulum
dilaksanakan kerja sama ini adalah karena
pendidikan di Pusdik Zeni Kodiklat TNI-AD
adanya beberapa kendala yang dihadapi
dan
mewujudkan
oleh Pemerintah didalam mengoptimalkan
pendidikan
progam Pemerintah dan disisi lain TNI
dalam rangka mendukung OMSP dengan
memiliki kapasitas potensial yang bisa
mencermati hasil penelitian yang sudah
dilibatkan
pengembangan
upaya
pengembangan
untuk kurikullum
tugas-tugas
baik
berupa
38 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
pemerintah,
Pertimbangan
sumber
daya
manusia
maupun
peralatan
sehingga
lagi adalah adanya terobosan dalam proses
pelibatan TNI menjadi salah satu alternatif
pendidikan dan pelatihan di lembaga
penyelesaian.
pendidikan sehingga prajurit di lapangan
Diantara beberapa tugas bantuan
akan lebih siap dan profesional.
tersebut, terdapat beberapa penugasan yang
relatif
baru
sehingga
didalam
Berkaitan
dengan
implementasi
peran dan pelibatan satuan Zeni dalam
pelaksanaannya masih terdapat beberapa
tugas
kendala
dengan
bahwa
maupun
tugas-tugas OMSP ke depan, satuan Zeni
manajemen. Langkah TNI yang bekerja
dituntut untuk meningkatkan kemampuan
sama dengan Kementrian Pertanian untuk
personel
memberikan pembekalan dan pelatihan
mampu memprediksi tugas-tugas ke depan
kepada
dan
baik
administrasi,
lebih
yang
berkaitan
operasional
kurang
30.000
Babinsa
OMSP
serta
dalam
permasalahannya,
menghadapi
dan
kesiapan
mampu
tantangan
peralatannya,
beradaptasi
merupakan indikasi adanya permasalahan
perkembangan
tersebut. Demikian halnya yang alami oleh
terhadap perkembangan teknologi yang
satuan-satuan
saat
ada, dinamika di lapangan serta improvisasi
melaksanakan Operasi Bhakti Kartika Jaya,
dalam manajemen proyek perlu menjadi
UP4B, PJPPK, JIPPJA, Operasi Perdamaian
bahan kajian dan evaluasi, sehingga dapat
Dunia, pembuatan Blocking Canal yang
menjadi
dilaksanakan
pendidikan dan pelatihan di Pusdikzi serta
Zeni
oleh
pada
satuan-satuan
Zeni,
teknologi.
dengan
masukan
didalam
meskipun secara teknis kemampuan Zeni
sebagai
dapat
pengembangan kurikulum.
diimplementasikan
dalam
bahan
Penyesuaian
pertimbangan
proses
dalam
mendukung tugas-tugas tersebut namun
Dari penjelasan di atas menunjukkan
terdapat beberapa kendala-kendala baik
bahwa perlu adanya penyesuaian dalam
pengetahuan dan keterampilan yang pada
proses
saat pendidikan di Pusdikzi tidak diberikan.
lembaga
Oleh karena itu kemampuan dari para
menyangkut
Dansat untuk berinovasi dan berkreasi
diberikan
sangat dibutuhkan dan yang lebih penting
dilaksanakan
pendidikan
dan
pendidikan
pelatihan
terutama
di
yang
materi-materi yang harus
sehingga TNI
peran pada
yang
akan
OMSP
dan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 39
permasalahannya dapat diwadahi dalam
Keterkaitan OMSP dengan Pengembangan
kurikulum yang ada. Disinilah perlunya
Kurikulum.
pengembangan
sebagai
Dalam menyikapi tuntutan tugas ke depan
alternatif untuk menjawab peran TNI pada
khususnya dalam melaksanakan tugas-
OMSP.
tugas OMSP, pimpinan TNI-AD melihat
kurikulum
Merujuk pada teori Pengembangan
bahwa kepercayaan pemerintah terhadap
Kurikulum yang dikembangkan oleh H.
TNI khususnya TNI-AD semakin meningkat,
Abdullah
dalam
indikasinya dapat dilihat dari semakin
melaksanakan pengembangan kurikulum
banyaknya kerja sama yang dilaksanakan
harus ada relevansi antara materi yang
oleh TNI-AD dengan beberapa Kementrian
diajarkan di lembaga pendidikan dengan
dan
tuntutan
tersebut.
Bagi
TNI,
mengantisipasi apa yang akan terjadi di
komitmen
dan
semangat
masa datang. Dalam teori juga dijelaskan
senantiasa berbuat yang terbaik untuk
bahwa peranan kreatif dan konstruktif dari
kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
sebuah
Konsekwensinya
Idi
(2001)
bahwa
masyarakat
kurikulum
dan
adalah
dapat
untuk
kesinambungan
dari
kerja
sudah
adalah
sama
menjadi
TNI
untuk
TNI
harus
menciptakan dan menyusun sesuatu yang
menyiapkan dirinya, prajurit-prajurit dan
baru sesuai dengan kebutuhan masa
satuan-satuan yang profesional sehingga
sekarang dan masa mendatang dalam
mampu dan melaksanakan tantangan tugas
masyarakat yang secara sosiologis harus
ke depan. Fakta menunjukan bahwa dalam
mencerminkan keinginan, cita-cita tertentu
melaksanakan tugas-tugas OMSP, karena
dan kebutuhan dari masyarakat. Dengan
sifat uniknya, tugas tersebut memerlukan
demikian
pengetahuan
maka
peran
TNI
dalam
dan
keterampilan
serta
melaksanakan OMSP adalah dalam rangka
peralatan yang khusus, sehingga diperlukan
mendukung pemerintah sehingga didalam
suatu model dan strategi yang tepat
pelaksanaanya
dengan
harus
mampu
berorientasi pada tujuan tugas
menyesuaikan dengan tuntutan tugas dan
kedepan. Upaya yang dilaksanakan TNI-AD
bersinergi dengan Instansi yang dibantu.
adalah
dengan
melaksanakan
evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah
40 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
dan sedang berjalan, melakukan kajian-
yang menjadi kekurangan dan mencari
kajian untuk mencari alternatif tentang
peluang-peluang
perlunya pendidikan khusus yang berkaitan
dikembangkan oleh satuan Zeni merupakan
dengan materi OMSP. Pertimbangannya
bagian
adalah pelatihan dan pendidikan titipan
kurikulum karena memang Direktorat Zeni
yang selama ini dilaksanakan dengan
memiliki
instansi lain masih sangat terbatas karena
kurikulum
alokasi peserta didik yang terbatas dan
menambah materi baru, menambah jam
materinya lebih berorientasi pada masalah
pelajaran
manajemen. Ke depan, kerja sama TNI
prioritas atau menyempurnakan materi-
dengan Kementrian terkait dalam bidang
materi kecabangan yang ada dikaitkan
Diklat
dengan perkembangan tugas ke depan.
akan terus dikembangkan
dan
dari
lain
proses
kewenangan dapat
yang
pengembangan
tersebut.
dilaksanakan
yang
dianggap
Revisi dengan
memerlukan
diharapkan dapat dilaksanakan di lembaga
Permasalahan
pendidikan militer dengan supervisi dan
adalah
referensi dari Kementrian terkait sehingga
Alin/Alongin dan fasilitas pendidikan yang
kurikulum pendidikan di lingkungan akan
masih terbatas. Selain itu faktor waktu
terus berkembang sesuai dengan tuntutan
pendidikan yang
tugas.
kurikulum yang masih berorientasi pada
Pengembangan
yang
bisa
kemampuan
dihadapi
Pusdikzi
Gadik,
kondisi
relatif singkat
serta
kurikulum
tugas-tugas OMP membuat Pusdikzi belum
merupakan alternatif untuk menjawab
bisa menjadikan hasil didik dengan kategori
tantangan tugas ke depan karena dalam
menguasai dan mahir dalam menghadapi
pengembangan
tugas-tugas OMSP.
peluang materi
kurikulum
untuk yang
kurikulum.
terdapat
mengakomodir
belum Proses
terwadahi
materidalam
pengembangan
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa
terdapat
penugasan
dalam
keterkaitan
antara
OMSP
dengan
kurikulum harus melalui evaluasi dan
pengembangan kurikulum dimana untuk
pengkajian yang mendalam serta tahapan
menghasilkan
prajurit-prajurit
dalam
profesional,
diperlukan
penyusunan
kurikulum.
Peran
Direktorat Zeni dalam mengevaluasi hal-hal
yang adanya
penyesuaian materi-materi yang diberikan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 41
di lembaga pendidikan yang disesuaikan
apa yang diajarkan. Oleh karena itu,
dengan tuntutan tugas. Disinilah perlunya
lembaga pendidikan memegang peranan
kurikulum dikembangkan untuk menjawab
yang sangat signifikan dalam mendidik dan
tuntutan tugas dalam melaksanakan OMSP.
melatih prajurit menjadi prajurit yang
Merujuk pada teori Pengembangan
profesional.
Permasalahannya
adalah
Kurikulum yang dikembangkan oleh H.
bagaimana jika apa yang dihadapi dalam
Abdullah
dalam
tugas belum sesuai dengan materi yang
melaksanakan pengembangan kurikulum
diberikan di lembaga pendidikan karena
harus bersifat fleksibel yang memberi
bisa jadi orientasi materi di lembaga
kebebasan
mengembangkan
pendidikan belum mengarah kepada tugas-
program pengajaran dengan berorientasi
tugas yang dihadapi saat ini. Dalam
pada tujuan yang ditentukan. Dalam teori
menentukan
juga dijelaskan bahwa peranan krritis dan
kurikulum, yang mendasari pengembangan
evaluatif dari sebuah kurikulum adalah
kurikulum adalah kebijaksanaan pimpinan
bahwa pendidikan tidak hanya berdasarkan
TNI-AD atau pejabat yang diberi wewenang
sesuatu yang sudah ada
dan
Idi
(2001)
untuk
bahwa
namun harus
kebijakan
tentang
revisi
hasil evaluasi dan validasi. Dasar
menilai dan memilih materi-materi yang
tersebut
dibutuhkan. Dengan demikian, diharapkan
ruang bagi pengambil kebijakan maupun
dengan adanya pengembangan kurikulum
institusi yang diberi kewenangan untuk
dapat
mengevaluasi,
mewadahi
materi-materi
yang
menunjukan
bahwa
memberikan
terdapat
saran
dan
dibutuhkan dalam OMSP.
masukan bagi pengembangan kurikulum
Peran Pengembangan Kurikulum dalam
sehingga apa yang dioperasikan di Pusdikzi
meningkatkan profesional prajurit Zeni
dapat relevan dan menjawab tugas-tugas
Prajurit yang profesional dalam tugas
ke depan. Hal ini merupakan jawaban bagi
adalah mereka yang mampu berbuat dan
lembaga pendidikan untuk lebih siap dalam
bertindak
mendidik dan melatih prajurit Zeni menjadi
sesuai
dengan
keahliannya.
Keahlian tersebut didapatkan jika apa yang mereka
laksanakan
adalah
apa
profesional.
yang
Meskipun secara umum, program
dilatihkan dan apa yang dilatihkan adalah
pendidikan yang berlangsung di Pusdikzi
42 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
sudah sesuai dengan tuntutan tugas,
pengembangan
karena memang masing-masing kurikulum
dengan berbasis kompetensi yang merujuk
sudah
pada
ditentukan
mulai
dari
tujuan
KKNI
kurikulum
yang
dilaksanakan
dirancang
pendidikan,
tugas-tugas
keluaran
menyetarakan
pendidikan,
kemampuan
keluaran
pelatihan dengan pekerjaan yang dihadapi.
pendidikan dan materi pembekalan sampai
Sehingga perlu dilakukan penyesuaian pada
dengan kualifikasi lulusan pendidikan. Disisi
kurikulum di lingkungan TNI agar prajurit-
lain, tuntutan tugas OMSP saat ini cukup
prajurit
dinamis,
profesional sesuai dengan kemampuan
bervariasi
dan
memerlukan
TNI
antara
dengan
pendidikan
dapat
bertugas
secara
pengetahuan dan keterampilan khusus,
yang
sehingga menjadi tantangan bagi TNI untuk
mempertimbangkan
menyiapkan personel-personelnya secara
sosiologis, fsikologis, muatan lokal (local
profesional.
content) yang didiawali dari perencanaan,
merupakan
Pengembangan salah
satu
kurikulum
upaya
untuk
dimilikinya
dan
termasuk aspek
implementasi dan evaluasi.
filosofis,
Kemampuan
menjawab permasalahan di atas karena
yang sifatnya generik perlu dimiliki oleh
dengan adanya pengembangan kurikulum
setiap
akan menjadi dasar dalam penyesuaian
spesialis perlu dimiliki oleh prajurit-prajurit
materi yang diajarkan dengan kebutuhan
atau
tugas
tugas
karena
dasar
pengembangan
prajurit,
namun
satuan–satuan yang
kemampuan
tertentu
sifatnya
sehingga
spesifik
dapat
kurikulum adalah kebutuhan tugas dan
dilaksanakan dengan baik. Selain itu dalam
tantangan yang akan dihadapi kedepan
pengembangan
serta
mempertimbangkan
hasil
evaluasi
dari
pelaksanaan
kurikulum sebelumnya.
sepeerti
Pengembangan
kurikulum
merupakan suatu hal yang perlu dilakukan dalam
menjawab
dan
aspek
kurikulum
harus
berbagai filosofis,
aspek
sosiologis,
fsikologis, muatan lokal yang diawali dari perencanaan, implementasi dan evaluasi.
mengantisipasi
Dari penjelasan di atas menunjukkan
perkembangan lingkungan global sehingga
bahwa pengembangan kurikulum sangat
SDM dapat bersaing secara kompetitif. Di
berperan dalam meningkatkan profesional
lingkungan
prajurit. Selain mampu mengakomodir
perguruan
tinggi,
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 43
tugas-tugas
perang,
pengembangan
kurikulum
harus
kebutuhan
masyarakat
terlibat
mampu
didalamnya
pengembangan
menjawab
dimana
Disinilah
militer peranan
kurikulum
dalam
meningkatkan profesional prajurit Zeni.
diharapkan
hasilnya
bisa
lebih
komprehensif
dan
profesional
karena
dapat mewadahi pokok-pokok kebijakan pimpinan
dengan
mempertimbangkan
saran dan masukan berdasalkan hasil kajian dan evaluasi.
Merujuk pada teori Pengembangan
Upaya Mewujudkan Pengembangan
Kurikulum yang dikembangkan oleh H.
Kurikulum.
Abdullah
Kendala yang dihadapi
Idi
(2001)
bahwa
dalam
melaksanakan pengembangan kurikulum
Menyikapi
harus efektif dan efisiensi sehingga dengan
pimpinan TNI khususnya TNI–AD bahwa
modal atau biaya, tenaga dan waktu yang
didalam melaksanakan tugasnya prajurit
ada akan dicapai hasil yang memuaskan
dituntut untuk bersikap dan bertindak
dengan hasil yang optimal. Hal tersebut
profesional.
dapat
tersebut
terwujud
dengan
model
pokok-pokok
keinginan
Pokok-pokok
harus
dijawab
keinginan oleh
para
pengembangan kurikulum yang dilakukan
pengambil kebijakan dibawahnya dengan
dengan cara memperbaiki, memantapkan
menjabarkannya
dan
lanjut
pengkajian terutama yang menyangkut
kurikulum yang sudah berjalan dan sudah
penyiapan SDM. Ketentuan yang membuka
diketahui
hasilnya.
Dalam
teori
ruang
dijelaskan
bahwa
proses
pembuatan
mengembangkan
keputusan
dalam
lebih
juga
pengembangan
bagi
Kecabangan melakukan
melalui
evaluasi
masing-masing dan
Kesenjataan
evaluasi
dan
dan
Pusat untuk
pengkajian
kurikulum diklasifikasikan kedalam dua
merupakan peluang bagi mengembangkan
proses yaitu secara sentralisasi (top down)
kurikulum. Disisi lain, berbagai dinamika
yaitu berdasarkan kebijaksanaan pimpinan
penugasan mengharuskan kita cermat dan
TNI-AD atau pejabat yang diberi wewenang
cerdas dalam menjawab tantangan tugas.
dan
Pengembangan
desentralisasi
(button
up)
yaitu
kurikulum
merupakan
berdasarkan hasil evaluasi dan kajian dari
alternatif jawaban sehingga menjadi solusi
satuan
bagi
bawah.
Dengan
demikian,
lembaga
pendidikan
44 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
untuk
menyiapkan
prajurit-prajurit
yang
dalam
penyusunan
kurikulum
harus
profesional. Oleh karena itu, diharapkan
mempertimbangankan hubungan antara
pengembangan
bisa
lulusan yang
dan
tuntutan
dilaksanakan
kurikulum secara
komprehensif. yang
Beberapa
dihadapi
kurikulum
dalam
adalah
pendidikannya kurikulumnya
terintegrasi
pengembangan
dalam
karena harus
kendala
operasional disatu
sisi
dioperasionalkan
akan
tugas
dihasilkan dengan sehingga
terdapat
kesetaraan hubungan level lulusan dengan pasar
kerja.
lingkungan
Sistem
militer
pendidikan
memiliki
di
beberapa
kesamaan dengan sistem di perguruan tinggi,
dimana
tingkatan
operator,
sedangkan disisi lain pihak Departemen
teknis/analis dan tenaga ahli di lingkungan
yang menjadi supervisi materi tersebut
militer dapat diwadahi dalam pendidikan
belum siap menyiapkan hanjarnya, Selain
yang sifatnya berjenjang seperti pendidikan
itu, kemampuan Gadik yang paham tentang
Tamtama, Bintara dan Perwira sehingga
teknologi terbaru dan alat instruksi yang
setiap
ada sangat terbatas. Indikasinya bisa dilihat
mengakomodir
dari prosentasi jumlah Gadik yang memiliki
diperlukan dengan harapan pengembangan
gelar kesarjanaan teknik yang sangat
kurikulum benar-benar bisa menjawab
sedikit yaitu kurang lebih 10 %. Demikian
tujuan dari organisasi.
juga dengan keterbatasan tempat praktek,
jenjang
dapat
materi-materi
yang
Dari penjelasan di atas menunjukkan
Alin/Alongin yang mengharuskan Pusdikzi
bahwa
bekerja sama dengan instansi/satuan lain.
pengembangan
Kendala lain yang dirasakan dalam
pendidikan
dalam
upaya
mewujudkan
kurikulum
terdapat
beberapa kendala yang harus diatasi agar
pengembangan kurukulum adalah belum
pengembangan
kurikulum
terintegrasinya mekanisme dari berbagai
mengakomodir
materi-materi
pihak dalam pengembangan kurikulum baik
diperlukan sehingga mampu menjawab
yang
kebutuhan
terkait
dengan
Litbang
dan
tugas
ke
depan.
mampu yang
Disinilah
pengkajian, perumus kebijakan, penyusun
perlunya mengidentifikasi kendala-kendala
revisi dan bagain pengadaan alat peralatan.
yang
Selain
kendala-kendala
di
ada
dalam
upaya
mewujudkan
atas,
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 45
pengembangan kurikulum di lingkungan
Upaya yang dilaksanakan
Pusdikzi.
Menyikapi kendala-kendala yang dihadapi
Merujuk pada teori Pengembangan
dalam
mewujudkan
pengembangan
Kurikulum yang dikembangkan oleh H.
kurikulum, maka perlu adanya langkah-
Abdullah
dalam
langkah kongkrit yang harus dilaksanakan
melaksanakan pengembangan kurikulum
oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan
harus
tataran
Idi
(2001)
bahwa
dilaksanakan
berkesinambungan
secara
sehingga
adanya
kewenangannya.
Berdasarkan
mekanisme revisi kurikulum dan tataran
keterkaitan antara berbagai tingkat dan
kewenangan
jenis
Kodiklat TNI-AD senantiasa memberikan
program
pendidikan
mengembangkan kurikulum
dengan
komponen-komponen
(komponen
tujuan,
bahan,
ruang
dalam
dan
revisi
kesempatan
Kecabangan
dan
kurikulum,
bagi
Pusat
Kesenjataan
untuk
methode, peserta didik, pendidik, media,
melakukan revisi berdasarkan kebijakan
lingkungan, sumber belajar dan lain-lain)
pimpinan, hasil kajian, evaluasi dan validasi.
untuk membentuk suatu sistem kurikulum
Berdasarkan hal tersebut, maka Pusat
yang harus dikembangkan agar tujuan
Kecabangan
pendidikan dapat dicapai. Dalam teori juga
menjabarkan
dijelaskan bahwa dalam pengembangan
pimpinan
kurikulum
aspek
termasuk hasil evaluasi yang dilaporkan
psikologis yang akan membantu para
oleh masing-masing Pusdik selama dan
pengembang
setelah pendidikan berjalan. Diharapkan
realistis
harus
berasaskan
kurikulum
dalam
untuk
memilih
lebih
tujuan-tujuan
dengan
atau
Kesenjataan
pokok-pokok
dalam
kerja
bidang
sama
keinginan pendidikan
yang
sinergi,
Dengan demikian, diharapkan hasilnya bisa
komprehensif
lebih
dapat
berorientasi pada tujuan maka proses
kebijakan
pengembangan kurikulum bisa berjalan
komprehensif
mewadahi pimpinan saran dan
karena
pokok-pokok dengan
mempertimbangkan
masukan berdasalkan hasil
kajian dan evaluasi.
dan
dapat
terintegrasi
serta
dengan baik dan lancar. Direktorat Zeni sebagai salah satu Pusat Kecabangan di lingkungan TNI-AD, senantiasa
melakukan
46 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
pengkajian
dan
evaluasi
terhadap
dilakukan
oleh
tugas-tugas
satuan
Zeni
yang
Jihandak untuk memberikan pembekalan
dimana
tambahan materi yang belum terdapat
pengkajian dan evaluasi tersebut tidak
dalam kurikulum.
hanya ditujukan terhadap materi OMP tapi
Dari
penjelasan
di
atas,
juga materi OMSP yang saat ini banyak
menunjukkan bahwa perlu adanya langkah-
dikerjakan oleh satuan-satuan Zeni. Adanya
langkah proaktif untuk mengatasi kendala-
Alut
kendala yang dihadapi dengan melakukan
Sista/Peralatan
baru
sangat
berpengaruh terhadap program pendidikan
pengembangan
dan pelatihan di Pusdikzi. Langkah yang
mampu mengakomodir materi-materi yang
dilaksanakan oleh Direktorat Zeni adalah
diperlukan untuk tugas ke depan. Disinilah
dengan
perlunya
melakukan
penataran
secara
kurikulum
upaya
untuk
sehingga
mewujudkan
terpusat baik di Direktorat Zeni maupun
pengembangan kurikulum di lingkungan
yang dilaksanakan di Pusdikzi, bersamaan
Pusdikzi.
dengan itu pembentukan Pokja untuk merevisi kurikulum tetap berjalan. Untuk
tingkatan
Merujuk pada teori Pengembangan Kurikulum yang dikembangkan oleh H.
Pusdikzi,
Abdullah
Idi
(2001)
bahwa
dalam
pelaksanaan kajian dan evaluasi terhadap
melaksanakan pengembangan kurikulum
operasional
pelatihan,
harus dilaksanakan secara efektif sehingga
materi kurikulum, hasil didik dan lain-lain
direncanakan dengan baik agar tercapai
selalu dilakukan. Langkah implementatif
tujuan yang diharapkan serta fleksibel
yang
dalam
pendidikan
berkaitan
pendidikan
dan
dengan
operasional
dilaksanakan
memilih
dan
mengembangkan
dengan
program pengajaran. Dalam teori juga
melaksanakan modifikasi terhadap metode
dijelaskan bahwa peranan kurikulum juga
pengajaran dengan audio visual seperti
harus kritis dan evaluatif yang artinya
penayangan
yang
bahwa pendidikan tidak hanya berdasarkan
dilaksanakan oleh satuan Zeni pada saat
sesuatu yang sudah ada dan namun harus
melakukan tugas OMSP termasuk dengan
menilai dan memilih materi-materi yang
melaksanakan kerja sama berupa praktek di
dibutuhkan. Dengan demikian, diharapkan
Paspampres, Kompi Nubika maupun Kompi
dengan adanya langkah-langkah tersebut
kegiatan-kegiatan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 47
dapat terwujud pengembangan kurikulum
instansi lain yang dibantu,
yang mampu mewadahi materi-materi yang
keterbatasan kemampuan sumber daya
dibutuhkan dalam OMSP.
manusia baik dari aspek pengetahuan,
Simpulan Dan Saran
keterampilan serta alat peralatan utama
Simpulan
sangat
1. Operasi Militer Selain Perang merupakan
tersebut
dirasakan
di
karena
namun
lapangan,
pendidikan
hal dan
implementasi dari pelaksanaan tugas
pelatihan yang diberikan di lembaga
pokok TNI yang dilaksanakan dalam
Pendidikan Zeni belum diberikan secara
bentuk membantu tugas Pemerintah
komprehensif untuk menjawab kendala
untuk mendukung pelaksanaan fungsi
dan tantangan tugas yang dihadapi.
Pemerintah pada kondisi dan situasi
Kondisi tersebut tidak terlepas dari
yang memerlukan sarana, alat dan
orientasi dari kurikulum, kesiapan Gadik,
kemampuan
bukan
kondisi Alin/Alongin, dan komponen
tapi
pendidikan yang lain lebih menitik
merupakan tugas pokok TNI yang pada
beratkan pada tugas-tugas OMP dan
situasi damai seperti memiliki intensitas
belum berorientasi kepada tugas-tugas
dan dinamika yang cukup dominan.
dalam rangka menghadapi OMSP.
merupakan
TNI. tugas
OMSP tambahan,
Kesiapan prajurit dan satuan dalam menghadapi
OMSP
harus
disiapkan
3. Revisi kurikulum merupakan bagian dari proses pengembangan kurikulum, dasar
secara optimal dengan menempatkan
pengembangan
masing-masing tugas tersebut secara
kebijaksanaan pimpinan TNI-AD atau
proporsional
dengan
pejabat yang diberi wewenang dan hasil
perkembangan lingkungan strategis dan
evaluasi dan validasi. Oleh karena itu
tingkat eskalasi ancaman.
pengembangan kurikulum merupakan
sesuai
kurikulum
adalah
2. Pelibatan satuan-satuan Zeni dalam
hal yang sangat mungkin dilakukan.
mendukung tugas-tugas OMSP cukup
Pengembangan Kurikulum merupakan
signifikan dan mendapatkan apresiasi
alternatif kebijakan yang perlu dilakukan
yang positif baik dari kalangan TNI
sebagai respon dan antisipasi terhadap
maupun dari instansi lain terutama dari
perkembangan tuntutan perkembangan
48 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
teknologi dan tugas TNI saat ini dan
Saran
dimasa yang akan datang, sehingga
Saran Teoritis
personel dan prajurit selalu siap dalam
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menghadapi tugas yang ada serta
menjadi masukan yang berharga bagi
mampu mengantisipasi tugas yang akan
dunia
datang.
berhubungan dengan pengembangan
4. Pusdikzi sebagai lembaga operasional yang
mendidik
terutama
yang
kurikulum di lingkungan TNI-AD pada
Zeni
umumnya maupun Kecabangan Zeni
untuk
pada khususnya. Disarankan kepada
menyiapkan hasil didik yang berkualitas
peneliti berikutnya agar dapat meneliti
namun didalam operasional pendidikan
pengembangan kurukulum secara lebih
terdapat
beberapa
mendalam dikaitkan dengan OMSP.
berkaitan
dengan
memiliki
prajurit-prajurit
akademis
tanggung
Gadik
jawab
kendala aspek
maupun
Keterbatasan
kondisi
yang
kurikulum,
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
Alin/Alongin.
tentang
pengembangan
aspek-aspek
dengan mengkaji keterkaitan antara
tersebut berimplikasi terhadap kualitas
materi
hasil didik terutama dalam pemahaman
kurikulum yang ada.
terhadap
pengetahuan
dan
keterampilan dalam bidang OMSP. Salah
tugas-tugas
kurikulum
OMSP
dengan
Saran Praktis 1. Perlu
adanya
evaluasi
dan
satu alternatif dalam mengatasi kendala
terhadap
dan
adalah
dilaksanakan dalam OMP sebagai bahan
pengembangan
pertimbangan bagi pengambil kebijakan
ada dengan tetap
untuk melakukan evaluasi dan strategi
berorientasi terhadap tugas pokok TNI.
dalam penyiapan personel dan satuan
Diharapkan
yang akan ditugaskan.
keterbatasan
dengan
tersebut
melakukan
kurikulum yang
pengembangan
dengan kurikulum
adanya
materi-materi
kajian yang
dapat
2. Perlu adanya kajian yang mendalam
berpengaruh terhadap kesiapan aspek-
terhadap kurikulum yang ada dikaitkan
aspek yang lain dalam mendukung
dengan tugas-tugas OMSP, sehingga
operasional pendidikan.
adanya relevansi antara kurikulum yang
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 49
diajarkan dan dilatihkan di lembaga pendidikan dengan tugas-tugas OMSP yang dilaksanakan. 3. Perlu adanya revisi dan pengembangan kurikulum yang dilaksanakan secara komprehensif terhadap materi-materi OMSP
di
lembaga
pendidikan
berdasarkan hasil evaluasi dan kajian dari pelaksanaan tugas OMSP. 4. Perlu
adanya
peningkatan
pengadaan fasilitas
dan
pendidikan
terutama yang berkaitan dengan sarana praktek seperti daerah latihan untuk praktek materi alat berat, jembatan, jihandak dan lain-lain sebagai tindak lanjut dari pengembangan kurikulum. 5. Perlu adanya kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan personel
melalui
pendidikan
dan
pelatihan bersama. Daftar Pustaka Buku H. Abdullah Idi (2011). Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek. Jogjakarta : Ar Ruzz Media, Zaenal Arifin (2012). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya H. Oemar Hamalik (2009). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Akdon (2011). Strategic Management For Educational Management. Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan kesembilan. Bandung : Alfabeta. Satori, D. & Aan K. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Moleong, Lexy, (2005).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Arikunto. S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Nana Syaodih Sukmadinata (2008). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sondang P. Siagian. MPA (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Sukiman (2015). Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Gatot Nurmantyo. (2014).Peran Pemuda Dalam Menghadapi Proxy War. Ismail Solihin. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.. Gatot Nurmantyo. (2015). Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas. Dedi Hadian. (2013). Prilaku Keorganisasian. Bandung : LoGoz Publishing. Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto (1993) tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Naskah Departemen Sesko TNI “Rencana Kontijensi” (2013) disebutkan bahwa OMSP Moeldoko (2015, Oktober). Jakarta “Operasi Militer Selain Perang :
50 | Jurnal Program Studi Strategi Kampanye Militer | April 2017, Volume 3, Nomor 1
Sumber atau Solusi Masalah ?”. Makalah disampaikan pada Diskusi tentang OMSP Kementrian Pertahanan. (2014). Buku Putih Pertahanan Indonesia 2014. Jakarta : Kementrian Pertahanan Robins Stephen P (2002), Perilaku Organisasi (terjemahan), Erlangga Jakarta. Ivancevich John M., Donelly James H., Gibson James L, Management Principle and Function, fourt edition, Richard D. Irwin. Inc. USA. Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Covey, S. R. (2004). The 7 Habits of Highly Effective People. Jakarta : Sumargi Rahardjo. mgi. Usman, H. & Akbar, P. S. (2004). Metodologi Penelitian Soisal. Jakarta : PT Bumi Aksara
Peraturan/Perundang-undangan Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004, tentang Tentara Nasional Indonesia Peraturan Kasad Nomor Perkasad/31/VIII/2010, tentang Tugas Pokok Kodiklat TNI-AD Skep Kasad Nomor: Skep/179/VII/2004 (Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pendidikan) Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad : 11-02/IV/2011 tentang Alins/Alongin Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad : 08-02/IV/2011 tentang Tenaga Pendidik.
Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pusdik Zeni … | Rachmat Setiawibawa | 51