PERAN PT PINDAD (PERSERO) DALAM MENDUKUNG ALUTSISTA TNI AD
THE ROLE OF PT. PINDAD (PERSERO) TO SUPPORT THE ALUTSISTA (THE MAIN TOOL OF THE DEFENSE SYSTEM) OF TNI AD Eko Pur Indriyanto
Abstrak - Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ketidakmampuan PT Pindad (Persero) memenuhi kebutuhan alutsista TNI AD. Hal ini didasarkan pada permasalahan dari kondisi perusahaan seperti kondisi teknis, kondisi finansial, kondisi SDM dan kondisi organisasi. Penelitian ini berupaya menjawab kondisi PT Pindad (Persero) dalam memproduksi alutsista TNI AD dan peranan PT Pindad (Persero) dalam mendukung alutsista TNI AD. Sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi PT Pindad (Persero) dalam memproduksi Alutsista TNI AD masih kurang baik, hal ini dikarenakan terdapatnya beberapa permasalahan seperti; (a) Kondisi teknis dimana sebagian besar mesin produksi dan fasilitas lainnya sudah tua, sehingga kapasitas produksi cenderung menurun; (b) Kondisi finansial masih memiliki ketergantungan pendanaan pada pinjaman Bank dalam membiayai operasionalisasi produksi alutsista. (c) Kondisi SDM masih terkendala dengan komposisi SDM yang rata-rata di atas usia produktif. Selain itu kompetensi pegawai kurang mendukung kemampuan perusahaan; (d) Kondisi organisasi masih terkendala dengan budaya kerja yang belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan. PT Pindad (Persero) memiliki peran dalam mendukung alutsista TNI AD dapat dilihat dari produk yang telah dihasilkan seperti senjata, amunisi, kendaraan khusus, dan bahan peledak. Seluruh komiditi yang dihasillkan oleh PT Pindad (Persero) merupakan komoditi strategis yang digunakan oleh TNI AD untuk menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Kata kunci: Peran, Kondisi, Alutsista Abstract - This research is motivated by the inability of PT Pindad (Persero) to meet the needs of Army alutsista. This is based on problems of company condition such as technical condition, financial condition, human resource condition and organizational condition. This research attempts to answer the condition of PT Pindad (Persero) in producing army alutsista and role of PT Pindad (Persero) in support of Army alutsista. While the research method used is using qualitative methods, the results showed that the condition of PT Pindad (Persero) in producing Alutsista TNI AD is still not good, this is because there are several problems such as; (A) Technical conditions in which most production machinery and other facilities are old, so production capacity tends to decline; (B) The financial condition still has a funding dependency on Bank loans in financing the operationalization of alutsista production. (C) Human resource condition is still constrained by the composition of human resources above average productive age. In addition, the competence of employees is less supportive of the company's ability; (D) The condition of the organization is still constrained by the work culture that has not had a significant impact on the improvement of company performance. PT Pindad (Persero) has a role in supporting the army alutsista can be seen from the products that have been produced such as weapons, ammunition, Peran PT. Pindad (Persero) dalam Mendukung Alutsista TNI AD | Eko Pur Indriyanto | 67
special vehicles, and explosives. All commodities that are created by PT Pindad (Persero) is a strategic commodity used by the Army to uphold sovereignty and maintain the integrity of NKRI territory. Keywords: Role, Condition, Alutsista (the main tool of the defense system)
Pendahuluan
I
strategis adalah industri yang penting
ndustri strategis merupakan
bagi negara dan yang menguasai hajat
salah satu faktor penting
hidup orang banyak, meningkatkan atau
dalam mendukung kekuatan
menghasilkan nilai sumber daya alam
pertahanan suatu negara, terlebih dalam
strategis, atau mempunyai kaitan dengan
era modern dewasa ini. Suatu negara
kepentingan pertahanan serta keamanan
yang memiliki industri strategis yang maju
negara dalam rangka pemenuhan tugas
akan
lebih
pemerintah negara. Berdasarkan Pasal
pertahanannya.
tersebut jelas bahwa dapat dideskripsikan
mempunyai
dalam
kemampuan
kekuatan
Kekuatan pertahanan suatu negara akan
bahwa
lebih mumpuni bila ditunjang dengan
dengan kepentingan pertahanan negara.
kemampuan
negara
industri
strategis
tersebut
Pada
memproduksi berbagai macam sarana
kemampuan
dan prasarana pendukung pertahanan
strategis yang kuat menjamin pasokan
melalui
industri
dimilikinya.
Industri
bidang
berkaitan
pembangunan
pertahanan,
pertahanan
yang
kebutuhan
alutsista
strategis
suatu
pertahanan
secara
industri
dan
sarana
berkelanjutan.
negara mempunyai dua efek utama, yakni
Ketersediaan pasokan alutsista secara
efek langsung terhadap pembangunan
berkelanjutan menjadi prasyarat mutlak
kemampuan
bagi keleluasaan dan kepastian untuk
pertahanan,
dan
efek
terhadap pembangunan ekonomi dan
menyusun
teknologi nasional.
kemampuan pertahanan dalam jangka
Landasan
hukum
mengenai
rencana
pembangunan
panjang, tanpa adanya kekhawatiran
industri strategis pada dasarnya telah
terhadap
dimiliki melalui Undang-Undang Republik
ekonomi, seperti embargo atau restriksi.
Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Industri strategis dapat memberikan efek
Perindustrian. Pasal 1 ayat 4 dalam
pertumbuhan
Undang-Undang tentang Perindustrian
nasional,
tersebut
pertumbuhan
dijelaskan
bahwa
industri
faktor-faktor
ekonomi
yakni
ikut
industri
68 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Darat | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
politik
dan
dan
industri
menggairahkan nasional
yang
berskala
internasional,
penyerapan
terus
dikembangkan
untuk
dapat
tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
mencapai kemandiriannya. Sementara itu
signifikan, transfer teknologi yang dapat
para pemimpin bangsa dan pimpinan TNI
menggairahkan sektor penelitian, dan
dapat membangun komitmen yang kuat
pengembangan
untuk mendukung kebutuhan alutsista
sekaligus
untuk
memenuhi kebutuhan sektor pendidikan
TNI
dengan
mensinergiskan
dan
nasional di bidang sains dan teknologi.
mengoptimalkan industri strategis yang
Pemberlakuan embargo senjata
ada. Ketergantungan kebutuhan alutsista
yang telah dilakukan oleh negara Barat
TNI dari luar negeri dalam jangka panjang
terhadap Indonesia sangat berpengaruh
akan dapat menimbulkan kerawanan-
terhadap rendahnya kemampuan TNI
kerawanan,
dalam menyelenggarakan tugas pokok
dengan kesiapan TNI dalam pelaksanaan
yang
untuk
tugas dan perannya. Sebagai upaya untuk
dan
mengurangi ketergantungan ini, industri
keutuhan wilayah, serta keselamatan
strategis nasional perlu mendapatkan
bangsa Indonesia dibutuhkan kekuatan
prioritas pembinaan yang dilaksanakan
TNI
secara
diembannya.
mempertahankan
yang
Padahal kedaulatan
handal.
Pada
kebutuhan
terutama
bertahap,
bila
dikaitkan
berlanjut
dan
tersebut tentunya yang membutuhkan
berkesinambungan disesuaikan dengan
suatu pembangunan kekuatan TNI yang
kondisi perekonomian negara.
terintegrasi,
di
mana
TNI
sebagai
Agar
upaya
tersebut
dapat
komponen utama dalam pertahanan
terselenggara dengan baik, efektif dan
negara sangat membutuhkan alutsista
efisien diperlukan kesatuan tekad dan
dan sistem persenjataan yang memadai
arah, serta keterpaduan usaha dari semua
dengan mengoptimalkan seluruh sumber
pihak atau instansi terkait lainnya untuk
daya yang dimiliki.
mengoptimalkan industri strategis, dan
Pada kebutuhan Indonesia
upaya
pemenuhan
pelibatan
alutsista,
Pemerintah
pengetahuan
harus
meningkatkan strategis
kemampuan
yang
mendukung
berupaya
dimiliki
angkatan
agar
untuk industri dapat
bersenjatanya,
sehingga industri-industri strategis perlu
lembaga
penelitian
ilmu
dan teknologi nasional
dalam rangka meningkatkan kemampuan alutsista
TNI,
termasuk
didalamnya
alutsista yang dibutuhkan TNI AD. Adapun salah
satu
industri
strategis
dalam
meningkatkan kemampuan alutsista TNI
Peran PT. Pindad (Persero) dalam Mendukung Alutsista TNI AD | Eko Pur Indriyanto | 69
AD yaitu PT Pindad (Persero) yang
Lini produksi PT. Pindad (Persero) terdiri
merupakan salah satu perusahaan BUMN
dari
dengan tujuan menyediakan kebutuhan
dikembangkan seperti bidang senjata,
Alat Utama Sistem Senjata secara mandiri
bidang munisi, bidang kendaraan khusus
dan untuk mendukung penyelenggaraan
dan bidang bahan peledak. Adapun
pertahanan
Negara
bidang usaha ini tentunya berkaitan
Republik Indonesia (PT Pindad Persero,
dengan apa yang dibutuhkan TNI AD,
2015, 1). Sedangkan sasaran perusahaan
sedangkan
yaitu meningkatkan potensi perusahaan
mayoritas perolehan kontrak PT Pindad
untuk mendapatkan peluang usaha yang
(Persero) yaitu pada bidang munisi dan
menjamin
bidang
dan
masa
keamanan
depan
perusahaan
berbagai
bidang
dapat
kendaraan
yang
diketahui
khusus.
gambaran
dari
terus
bahwa
Berikut
melalui sinergi internal dan eksternal (PT
merupakan
kinerja
Pindad, 2015, 2).
perolehan kontrak PT Pindad (Persero) yang dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 1.1 Perolehan Kontrak PT Pindad (Persero) di bidang Munisi, Senjata, Kendaraan Khusus dan Bahan Peledak
68.88
Bahan Peledak
35.11
842
Kendaraan Khusus
767.26
212.34
Senjata
493.34
812.58
Munisi
833 0
200 2013
400
600
800 1000
2012
Sumber: Laporan Tahunan PT Pindad (Persero), 2014.
70 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Darat | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
Berdasarkan
data
tahunan
permasalahan, hal ini didasarkan pada
tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
material, komponen dan faslitas produksi
beberapa
mengalami
masih bergantung pada impor. Selain itu
penurunan kontrak, seperti senjata dan
hasil observasi awal menunjukan bahwa
munisi. Hal ini terlihat ketika PT Pindad
PT Pindad (Persero) masih terkendala
(Persero) terlalu berkonsentrasi pada
pada Sumber Daya Manusia (SDM)
bahan peledak dan kendaraan khusus
khususnya
dibandingkan dengan lini usaha lain.
dimiliki pada sisi teknis dan akademis.
Dasar observasi penurunan sektor senjata
Masalah tersebut diperparah dengan
dan munisi
dilatarbelakangi
budaya kerja PT Pindad (Persero) sulit
penguasaan
memenuhi program Minimum Essential
sektor
dengan
laporan
yang
tersebut terbatasnya
terkait
Force
membangun alutsista khususnya yang
Kementerian Pertahanan, dan belum
terkait teknologi tinggi. Selain dari pada
sepenuhnya
itu, permasalahan terjadi pada fasilitas
fasilitas dan penambahan lini baru agar
mesin-mesin
kapasitas produksi dapat meningkat.
PT
Pindad
yang
yang
teknologi yang dimiliki perusahaan dalam
perusahaan
(MEF)
kompetensi
dicanangkan
melakukan
pembenahan
(Persero) yang tergolong sudah tua,
Permasalahan lain muncul ketika
sehingga terjadi kecenderungan turunnya
dukungan sistem atau proses bisnis
kapasitas
contoh,
formal yang ada sudah tidak memadai lagi
sebagian proses produksi alutsista saat
untuk menangani kondisi bisnis saat ini. Di
ini, seperti produk-produk munisi, masih
sisi lain potensi pertumbuhan bisnis PT
menggunakan mesin-mesin lama yang
Pindad
tentunya
peningkatan
seiring
dengan
perkembangan
kondisi
eksternal
Realitasnya
perusahaan
produksi.
Sebagai
kurang
efisien
dalam
memproduksi alutsista. Permasalahan lain yaitu PT Pindad
(Persero)
perusahaan.
terus
mengalami
(Persero) masih memiliki kendala dalam
belum menyempurnakan sistem atau
ketersediaan
perusahaan
proses bisnisnya agar dapat mengikuti
pembiayaan
perkembangan
lingkungan
perbankan. Hal ini dikarenakan hasil
Kendala
dihadapi
operasi perusahaan belum mampu untuk
sistem/proses
membiayai pengembangan perusahaan.
dengan berbeda-bedanya karakteristik
Besarnya biaya operasional masih menjadi
produk yang dihasilkan. Produk alutsista
bergantung
pendanaan, kepada
yang
bisnis
eksternal. dalam
adalah
hal
terkait
Peran PT. Pindad (Persero) dalam Mendukung Alutsista TNI AD | Eko Pur Indriyanto | 71
merupakan produk dengan pelanggan
menurut
yang
dimungkinkan
menjelaskan A qualitative study is defined
adanya proses bisnis yang sentralistik.
as an inquiry process of understanding a
Adapun produk non-alutsista dipasarkan
social or human problem, based on
kepada
yang
building a complex holistic picture, formed
membutuhkan
with words, reporting detailed views of
organisasi yang desentralistik agar dapat
informants, and conducted in natural
memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini
setting”. Pendapat Cresswell tersebut
menyebabkan fokus perusahaan menjadi
mengungkapkan bahwa sebuah studi
terpecah akibat berbedanya proses bisnis
kualitatif
yang dijalankan.
penyelidikan untuk memahami masalah
sama,
sehingga
berbagai
berbeda,
pelanggan
sehingga
Berdasarkan
uraian
latar
sosial
Cresswell
diartikan
atau
(2004,
p.
sebagai
manusia,
9)
proses
berdasarkan
permasalahan tersebut, peneliti tertarik
membangun gambaran holistik kompleks,
untuk meneliti lebih dalam mengenai
dibentuk
peranan industri khususnya pada industri
melaporkan
strategis PT Pindad (Persero) dalam
informan. Pendekatan kualitatif dimana
mendukung
instrumen
pertahanan
negara.
Selanjutnya penelitian ini akan berkaitan
dengan
kata-kata
pandangan
utamanya
dan
rinci
adalah
dari
peneliti
sendiri selaku peneliti.
dengan bagaimana kondisi PT Pindad
Sedangkan penelitian deskriptif
(Persero) dalam mendukung alutsista TNI
bertujuan untuk menggambarkan realitas
AD.
sosial
Metode Penelitian
menerapkan konsep-konsep yang telah
Pendekatan
yang
digunakan
dalam
yang
kompleks
dengan
dikembangkan. Jadi penelitian kualitatif-
penelitian tesis ini adalah pendekatan
deskriptif
kualitatif.
kualitatif
dilakukan untuk mendeskripsikan secara
digunakan karena kesesuaian perumusan
terperinci fenomena sosial tertentu tanpa
gejala-gejala,
menggunakan
Pendekatan
informasi-informasi
keterangan-keterangan Peranan
Industri
atau
mengenai
penelitian
hipotesa
yang
yang
telah
dirumuskan secara ketat. Subjek yang
dalam
diteliti relatif terbatas, namun variabel-
membangun pertahanan negara (studi
variabel dan fokus yang diteliti sangat
pada PT Pindad Persero). Adapun definisi
luas dimensinya
dan
Hasil dan Pembahasan
pengertian
Strategis
adalah
penelitian
kualitatif
72 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Darat | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
Hasil
penelitian
kondisi
PT
menunjukan
Pindad
(Persero)
bahwa
dampak
yang
signifikan
terhadap
dalam
peningkatan kinerja PT Pindad (Persero).
memproduksi Alutsista TNI AD masih
Berdasarkan uraian hasil penelitian
belum optimal, hal ini ditandai masih
menunjukan bahwa PT Pindad (Persero)
terdapatnya
permasalahan
memiliki peranan yang strategis dalam
seperti pendanaan dalam memproduksi
kemandirian alutsista yang dibutuhkan
alutsista TNI AD masih sangat bergantung
TNI
pada pinjaman bank. Selain itu hasil
menjadi satu tujuan dan cita-cita bangsa
operasional produksi alutsista PT Pindad
di seluruh dunia, namun lebih sebagai
(Persero)
untuk
kebutuhan setiap bangsa, sebagaimana
membiayai pengembangan perusahaan
bangsa Indonesia. Kemandirian bidang
yang memadai. Pada sisi lan kondisi
pertahanan negara merupakan hal yang
sebagian
produksi
sangat esensial bagi bangsa Indonesia
danfasilitas lainnya yang dimiliki PT
dalam mempertahankan NKRI, sekaligus
Pindad (Persero) umurnya sudah tua,
bertindak sebagai instrumen yang efektif
sehingga kapasitas produksi cenderung
untuk
menurun.
position” dalam hubungan antar negara.
beberapa
belum
besar
Komposisi
mampu
mesin
SDM
PT
Pindad
AD.
Kemandirian
bukan
meningkatkan
hanya
“bargaining
Menyikapi perkembangan global serta
(Persero) rata-rata di atas usia produktif
spektrum
(43 tahun), memiliki kompetensi yang
dihadapi, telah menuntut pemberdayaan
kurang
kemampuan
segenap sumber daya nasional dalam
perusahaan, dan SDM yang dimiliki
mendukung penyelenggaraan pertahanan
sebagian
SLTA.
negara, antara lain optimalisasi industri
Temuan lain menunjukan bhawa kegiatan
nasional sebagai komponen pendukung.
operasional PT Pindad (Persero) belum
Untuk itu industri dituntut untuk memiliki
berjalan
kemampuan
mendukung
besar
dengan
berpendidikan
efisien
dan
belum
terintegrasi secara optimal. Sedangkan
menjamin
material,
komponen,
dan
fasilitas
dibutuhkan.
produksi
perusahaan
masih
sangat
prasyarat
ancaman
yang
khusus
serta
ketersediaan Kondisi bagi
mungkin
produk ini
negara
dapat yang
merupakan yang
tidak
tergantung kepada impor. Adapun jila
menggantungkan dirinya pada negara
dilihat pada budaya kerja (Jujur Unggul
lain. Disamping itu, industri pertahanan
Belajar
dituntut untuk mempunyai kemampuan
Selamat)
belum
memberikan
Peran PT. Pindad (Persero) dalam Mendukung Alutsista TNI AD | Eko Pur Indriyanto | 73
spin off dalam berdiversifikasi produk
atau tekanan untuk bertindak dalam cara
yang memiliki nilai dan manfaat komersial
tertentu. Individu akan menerima pesan
dengan
tersebut, menginterpretasikannya, dan
menggunakan
teknologi
pertahanan (Dirwan, 2011, p. 42).
merespon dalam berbagai cara. Hal ini
Sebagaimana suatu industri yang
masih dibilang wajar karena PT Pindad
berorientasi pada profit, pendayagunaan
(Persero)
sumber
perusahaan untuk membiayai berbagai
daya
industri
tidak
hanya
membutuhkan
pendapatan
digunakan untuk kepentingan pertahanan
kebutuhan.
sebagai fungsi utamanya. Namun, ketika
khususnya TNI AD terus menjadi titik
permintaan dan kebutuhan berkurang,
fokus PT Pindad (Persero) dikarenakan
mengingat pasaran produk pertahanan
TNI AD merupakan konsumen utama PT
relatif tetap, kemampuan yang ada
Pindad (Persero) dari segi alutsista.
didayagunakan untuk produksi komersial
Adapun peranan PT Pindad (Persero) ini
yang diperlukan masyarakat serta dapat
pada dasarnya menciptakan alutsista
memberikan keuntungan yang memadai.
yang
Kondisi di atas memerlukan tingkat
karakteristik TNI AD.
fleksibilitas produksi serta kemampuan
Kesimpulan
manajemen
Berdasarkan
dan
bisnis
yang
tinggi,
Permintaan
benar-benar
hasil
konsumen
sesuai
penelitian
dengan
dapat
sekaligus memiliki keunggulan yang tidak
disimpulkan sebagaimana berikut ini:
dimiliki oleh perusahaan lain (Dirwan,
1. Kondisi PT Pindad (Persero) dalam
2011, p. 49).
memproduksi Alutsista TNI AD masih
Hasil
penelitian
menunjukan
belum optimal, hal ini ditandai masih
bahwa PT Pindad (Persero) berperan
terdapatnya
didasarkan
seperti;
beberapa
aspek,
seperti
beberapa
permasalahan
peranan PT Pindad (Persero) karena
a. Kondisi PT Pindad (Persero) dari segi
kebutuhan
teknis
konsumen.
Temuan
ini
menunjukan
bahwa
kondisi
sebagaimana pendapat Kahn et al. (dalam
sebagian besar mesin produksi dan
Hutami, 2011, p. 6) yang menyatkaan
fasilitas lainnya sudah tua, sehingga
bahwa sebuah lingkungan organisasi
kapasitas produksi cenderung menurun.
dapat mempengaruhi harapan setiap
Selain itu kegiatan teknis operasional
individu mengenai perilaku peran mereka.
perusahaan
Harapan tersebut meliputi norma-norma
efisien dan belum terintegrasi secara
belum
74 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Darat | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
berjalan
dengan
optimal. Hal ini ditambah lagi dengan
Rekomendasi
material,
komponen,
dan
fasilitas
Saran dalam penelitian ini yaitu:
produksi
perusahaan
masih
sangat
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut, baik
tergantung kepada impor.
dengan pendekatan kualitatif ataupun
b. Kondisi PT Pindad (Persero) dari segi
pendekatan kuantitatif untuk mengetahui
finansial menunjukan bahwa perusahan
sejauh
masih
terhadap industri strategis PT. Pindad.
memiliki
ketergantungan
mana
kebijakan
pemerintah
pendanaan pada pinjaman Bank dalam
2. PT Pindad (Persero) hendaknya dapat
membiayai
produksi
melakukan
kegiatan
promosi
alutsista. Dengan demikian PT Pindad
pemasaran
dengan
agresif
(Persero)
memenangkan pangsa pasar yang ada
operasionalisasi
belum
mampu
untuk
dan untuk
membiayai pengembangan perusahaan
dalam bidang Industri Pertahanan.
yang memadai.
3. Sesuai kemampuan yang dimiliki PT
c. Kondisi PT Pindad (Persero) dari segi
Pindad
organisasi dan SDM menunjukan bahwa
mengembangkan
perusahan
produk-produk komersial selain produk-
masih
memiliki
kendala
(Persero)
hendaknya
dapat
produksinya
untuk
dengan komposisi SDM yang rata-rata di
produk militer.
atas usia produktif dan kompetensi
4. Agar
Pemerintah
pegawai
dukungan
seperti
yang
kurang
mendukung
memberikan
bantuan
finansial,
kemampuan perusahaan, serta budaya
pemasaran, ToT, dan kebijakan guna
kerja belum memberikan dampak yang
pengembangan industri strategis yang
signifikan terhadap peningkatan kinerja
terdapat di PT Pindad (Persero).
perusahaan.
Daftar Pustaka Creswell, John W., 2004. Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches: London: SAGE. Dirwan, Achmad. 2011. Laporan Akhir Tim Pengkajian Hukum Tentang Pengembangan Dan Pemanfaatan Industri Strategis Untuk Pertahanan. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional. Hutami, Gartiria. 2011. Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran Terhadap Komitmen Independensi
2.
Peranan
PT
Pindad
(Persero)
dalam mendukung alutsista dapat dilihat dari
berbagai
produk
yang
telah
dihasilkan yaitu meliputi senjata, amunisi, kendaraan khusus, dan bahan peledak. Meskipun sampai saat ini PT Pindad (Persero) belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan alutsista TNI AD. 3.
Peran PT. Pindad (Persero) dalam Mendukung Alutsista TNI AD | Eko Pur Indriyanto | 75
Auditor Internal Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Inspektorat Kota Semarang). Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. PT Pindad, 2015. Laporan Tahunan PT Pindad Persero 2014. Badung: PT Pindad Persero. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
76 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Darat | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2